PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI PERMAINAN LOMPAT HENTI Neneng Eliana Guru SD Negeri 16 Panjak Kabupaten Bengkayan Provinsi Kalimantan Barat
[email protected]
Abstract : The purpose of this research is to find the increase of mathematics study result with materi operation of adding numeral rounding.where the activity of one cycle consist of 4 component including planning, action, monitoring, and reflection. As data analysis technic, usingqualitative and quantiative data. Qualitative data was obtain by monitoring result along intervention act through field research notes and monitoring notes, while quantitative data was obtain with comparing first assessment average scoring (before action was given) and last assessment. The result of this research find there’s increasing in mathematics study result with materi operation of adding numeral rounding through “Stop-Jump” game. Keywords : Mathematics, Stop-Jump Game Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan peningkatan hasil belajar matematika dengan operasi materi menambahkan pembulatan angka. di mana aktivitas satu siklus terdiri dari 4 komponen, termasuk perencanaan, tindakan, pemantauan, dan refleksi. Sebagai teknik analisis data, usingqualitative dan data quantiative. Data kualitatif adalah memperoleh dengan hasil pemantauan di sepanjang intervensi tindakan melalui catatan penelitian lapangan dan pemantauan catatan, sedangkan data kuantitatif adalah mendapatkan dengan membandingkan penilaian pertama rata-rata skor (sebelum tindakan diberikan) dan penilaian terakhir. Hasil penelitian ini menemukan ada yang meningkat dalam hasil studi matematika dengan operasi materi penambahan angka pembulatan melalui “Stop-Jump” permainan. Kata Kunci : Matematika, permainan stop-Jump
Matematika seringkali menjadi momok yang
Kalaupun
menakutkan bagi sebagian orang, tidak
namun
terkecuali
maksimal.
bagi
anak-anak.
Mereka
beranggapan bahwa matematika merupakan
terdapat
usaha
Kesulitan
usaha
mengatasinya,
yang
dilakukan
kurang
yang
dihadapi
siswa,
mata pelajaran yang sulit. Mereka juga
diperparah lagi dengan usaha yang juga
beranggapan bahwa mereka tidak berbakat
kurang
dalam
pembelajaran
bidang
matematika.
Anggapan-
maksimal yang
dari
guru.
Strategi
diterapkan
kurang
anggapan seperti inilah yang membuat
menarik minat siswa. Pelajaran matematika
mereka pasrah ketika menghadapi kesulitan.
menjadi mata pelajaran yang sangat serius.
90
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat Melalui Permainan Lompat Henti Neneng Eliana Tidak terdapat canda dan tawa. Oleh karena pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri itu minat siswa terhadap mata pelajaran
16 Panjak.
matematika sangat rendah.
Belajar adalah suatu proses dimana
Penilaian diri yang tidak tepat oleh
suatu organisasi berubah perilakunya sebagai
siswa, usaha yang kurang maksimal, baik
akibat pengalaman (Gagne dalam Anitah W,
dari siswa maupun guru berpengaruh pada
dkk, 2009:1.7). Belajar dapat diartikan
hasil belajar yang dicapai. Pada umumnya
mengalami, terjadi di dalam interaksi antara
hasil belajar matematika di sekolah dasar
individu dengan lingkungan, baik lingkungan
lebih rendah jika dibandingkan dengan mata
fisik maupun sosial (Anitah, dkk 2009:1.7).
pelajaran lainnya. Hal ini terjadi pula di
Berdasarkan pengertian di atas, maka
Sekolah Dasar Negeri 16 Panjak. Hasil
dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
belajar
operasi
suatu perubahan perilaku seseorang sebagai
penjumlahan bilangan bulat pada siswa kelas
hasil interaksi individu dengan lingkungan
IV sangat rendah. Banyak siswa yang belum
fisik maupun sosial.
mampu menentukan hasil akhir dengan
Seseorang
matematika
materi
dapat
dikatakan
telah
benar. Mereka hanya menebak hasil akhir
berhasil dalam belajar jika ia mampu
bertanda positif atau negatif. Hal ini dapat
menunjukkan
dibuktikan dari hasil tes formatif secara
dirinya
(Wahidmurni,
tertulis yang mereka kerjakan. Tes diberikan
Sudjana
(2010:22)
sebanyak dua kali dengan soal yang sama.
Bloom yang menyatakan bahwa perubahan-
Hasil yang diperoleh pada tes pertama dan ke
perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar
dua menunjukkan perbedaan pada setiap
di
anak. Hal ini menunjukkan bahwa mereka
berpikirnya, keterampilannya, atau sikapnya
belum
terhadap suatu objek. Siswa memiliki suatu
memahami
materi
operasi
penjumlahan bilangan bulat.
menerapkan
dkk,
2010:18).
mengutip
segi
dalam
pendapat
kemampuan
ia menerima pengalaman belajar.
atas, penulis berupaya untuk mengatasinya, dengan
dari
perubahan
kemampuan yang dapat ditunjukkan setelah
Menyadari latar belakang masalah di yakni
antaranya
adanya
Berkaitan dengan pengalaman belajar,
permainan
dimana telah terjadi interaksi antara individu
Lompat Henti. Penerapan permainan Lompat
dengan lingkungan fisik maupun sosial,
Henti yang menyenangkan diharapkan dapat
maka hal ini berarti telah terjadi suatu
meningkatkan
matematika
aktivitas dalam belajar. Menurut Nasution
materi operasi penjumlahan bilangan bulat
(2000:89) aktivitas belajar adalah aktivitas
hasil
belajar
yang bersifat jasmani ataupun rohani. Dalam 91
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 1 Mei 2016 proses pembelajaran, kedua aktivitas tesebut
yang artinya kepandaian, ketahuan, atau
harus berkaitan. Seorang siswa akan berfikir
intelegensi.
Terdapat
selama berbuat, tanpa perbuatan maka siswa
mengenai
matematika,
tidak akan berpikir. Oleh karena itu, agar
dikemukakan oleh Reys dan Hudojo. Reys
siswa aktif berfikir, maka siswa akan diberi
dalam Murniati (2008:46) bahwa matematika
kesempatan untuk berbuat dan beraktivitas.
adalah telaahan tentang pola dan hubungan,
Sementara
suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni,
Sugihharto
&
Nur
(mengemukakan bahwa aktivitas belajar menimbulkan
definisi
antara
lain
suatu bahasa dan suatu alat.
adalah suatu proses kegiatan belajar siswa yang
beberapa
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
perubahan-perubahan
2005, Pasal 63 Ayat (1) menjelaskan bahwa
atau pembaharuan dalam tingkah laku atau
penilaian pendidikan khususnya penilaian
kecakapan.
hasil belajar peserta didik pada jenjang
Terdapat
beberapa
yang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
memengaruhi hasil belajar (Anitah, dkk,
a) Penilaian hasil belajar oleh pendidik; b)
2009:2.7), yaitu: (1) faktor dari dalam diri
Penilaian
siswa, di antaranya adalah kecakapan, minat,
pendidikan; dan c) Penilaian hasil belajar
bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan
oleh pemerintah. Dijelaskan lebih lanjut
dan kesehatan, serta kebiasaan siswa; (2)
dalam pasal 64 ayat (1) bahwa penilaian
faktor dari luar diri siswa, di antaranya
hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik
lingkungaan fisik dan nonfisik (termasuk
dilakukan secara berkesinambungan untuk
suasana kelas dalam belajar, seperti riang
memantau proses, kemajuan dan perbaikan
gembira, menyenangkan), lingkungan sosial
hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan
budaya,
lingkungan
keluarga,
program
tengah semester, ulangan akhir semester dan
sekolah
(termasuk
dukungan
komite
ulangan kenaikan kelas. Penilaian hasil
sekolah), guru, pelaksanaan pembelajaran,
belajar oleh pendidik, antara lain digunakan
dan teman sekolah.
untuk menilai pencapaian kompetensi peserta
Berkaitan Nasution menjelaskan
faktor
dengan
dalam bahwa
Murniati istilah
hasil
belajar
oleh
satuan
matematika,
didik, dimana penilaian yang dilakukan oleh
(2008:45)
pendidik ini harus berbasis kompetensi,
matematika
terencana,
terpadu,
menyeluruh,
berasal dari bahasa Yunani mathein atau
berkesinambungan,
manthenein
mempelajari,
penilaian ini diharapkan pendidik dapat
namun diduga kata itu erat hubungannya
mengetahui tingkat kompetensi yang dicapai
dengan kata Sansekerta medha atau widya
oleh setiap siswa, meningkatkan motivasi
yang
artinya
92
sehingga
dan dengan
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat Melalui Permainan Lompat Henti Neneng Eliana belajar siswa, dan mampu menghantarkan yang abstrak. Urutan tersebut dapat siswa mencapai kompetensi minimal yang
membantu peserta didik untuk mengikuti
telah ditentukan (BSNP).
pelajaran dengan lebih mudah. Bruner
Standar
kompetensi
merupakan
menyebutkan tiga tingkatan yang perlu
kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh
diperhatikan
siswa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
keadaan peserta didik, yaitu: (a) tahap
(2006:425)
pertama
memuat
standar
kompetensi
dalam
mengakomodasikan
enactive
langsung),
2, yaitu menjumlahkan dan mengurangkan
(manipulasi objek tidak langsung), dan (c)
bilangan bulat dengan dengan kompetensi
tahap ke tiga symbolic (manipulasi simbol)
dasar: (1) mengurutkan bilangan bulat, (2)
(Gatot Muhsetyo, 2008:1.12).
bilangan
bulat,
(3)
tahap
ke
objek
matematika sekolah dasar kelas IV Semester
menjumlahkan
(b)
(manipulasi dua
iconic
Sejalan dengan Bruner, Muhsetyo, dkk
mengurangkan bilangan bulat, (4) melakukan
(2008:3.10-3.11)
operasi hitung campuran. Sementara guru
operasi hitung pada sistem bilangan bulat
menjabarkan
lagi
yang dilakukan melalui tiga tahap. Pada
pencapaian
kompetensi,
ke
dalam
indikator
antara
lain
mengenalkan
konsep
tahap pertama terdapat 2 model peragaan
melakukan operasi penjumlahan bilangan
yang dapat
bulat. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
menggunakan
indikator kompetensi ini telah ditentukan
(menggunakan alat peraga manik-manik),
oleh guru sebesar 66,67.
sedangkan model yang ke dua menggunakan
Dari paparan di atas dapat
pendekatan
dikembangkan,
yaitu
pendekatan
hukum
himpunan
kekekalan
panjang
dipahami bahwa hasil belajar matematika
(menggunakan
adalah suatu perubahan yang dapat berupa
bilangan atau pita garis bilangan atau tangga
kemampuan berpikir, keterampilan, atau
garis bilangan). Pada tahap ke dua, proses
sikap
pengerjaan operasi
seseorang
sebagai
hasil
dari
pengalaman belajar matematika. siswa
perkembangan kemampuan
harus
garis
hitungnya diarahkan
ke tiga kepada siswa baru diperkenalkan
sesuai
dengan
dengan konsep-konsep operasi hitung yang
Menurut
Bruner
bersifat abstrak.
berkembang
secara
Penelitian
siswa. anak
balok
menggunakan garis bilangan dan pada tahap
Pengalaman belajar yang diberikan kepada
alat peraga
yang
ini
memfokuskan
pada
bertahap mulai dari yang sederhana ke yang
materi operasi penjumlahan bilangan bulat.
rumit, mulai dari yang mudah ke yang sulit,
Hal ini dilakukan karena materi operasi
dan mulai dari yang nyata atau konkret ke
penjumlahan 93
bilangan
bulat
merupakan
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 1 Mei 2016 materi prasyarat untuk melakukan operasi
mereka melakukan suit untuk kali ke
pengurangan bilangan bulat. Materi operasi
dua.
penjumlahan bilangan bulat pada penelitian
6) Pemenang
suit
berhak
melanjutkan
ini dikenalkan kepada siswa dimulai pada
lompatan ke dua. Sementara yang kalah,
tahap konkret. Pada penelitian ini penulis
tetap berada di tempat. Karena bilangan
menggunakan garis bilangan yang digambar
ke dua pada soal bertanda negatif (-2),
pada lantai kelas.
maka arah lompatannya menghadap
Mayesty
dalam
Sujiono
Sujiono
bilangan negatif. Banyaknya lompatan
(2010:34) menyatakan bahwa bagi seorang
sesuai dengan bilangan ke dua pada soal
anak, bermain adalah kegiatan yang mereka
yang telah dibuat (-2).
lakukan sepanjang hari karena bagi anak
7) Apabila lompatannya berhenti di titik
bermain adalah hidup dan hidup adalah
bilangan yang salah, maka pemain yang
permainan.
kalah pada suitan ke dua berhak
Adapun
cara
dan
aturan
yang
melakukan
lompatan.
Pemenang
digunakan dalam permainan Lompat Henti
ditentukan pada ketepatan lompatan ke
ini adalah sebagai berikut:
dua di titik yang tepat (3).
1) Buatlah garis bilangan di lantai atau
Penelitian mengenai game dan operasi
tanah dengan kapur.
hitung bilangan bulat telah dilakukan oleh
2) Permainan diawali dengan bersuit antara
Ahmad Faiq Abror. Penelitian tersebut
pemain I dan II.
bertujuan untuk membangun sebuah aplikasi
3) Pemenang suit akan berhak membuat
game untuk media pembelajaran pada mata
soal operasi penjumlahan pada bilangan
pelajaran matematika dengan pokok bahasan
bulat, misalnya 5 + (-2).
operasi
4) Lompatan pertama dimulai dari titik 0
hitung
mengetahui
bilangan
tingkat
bulat
kelayakan
dan
aplikasi
yang dilakukan bersama-sama sambil
tersebut sebagai media pembelajan pada
bergandengan tangan. Karena bilangan
mata pelajaran matematika kelas VI SD
pertama pada soal bertanda positif, maka
Negeri Jetis 1. Hasil penelitian menunjukkan
arah lompatan menghadap ke positif.
bahwa tingkat validasi pengembangan media
Banyaknya lompatan sesuai dengan
berbasis aplikasi game dari ahli media
bilangan pertama pada soal yang telah
diperoleh nilai rata-rata 4,32 pada kategori
dibuat
sangat layak, ahli materi diperoleh nilai rata-
5) Setelah
kedua
pemain
berhenti
rata 4,34 pada kategori sangat layak, dan
melompat di titik bilangan yang tepat
penilaian siswa kelas VI SD Negeri Jetis 1 94
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat Melalui Permainan Lompat Henti Neneng Eliana diperoleh nilai rata-rata 4,36 pada kategori tersebut menunjukkan sebuah siklus atau sangat layak. Tingkat kelayakan aplikasi
kegiatan berulang.
game dapat dilihat pada diagram berikut.
Penelitian ini dilakukan di Sekolah
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Dasar Negeri 16 Panjak, Desa Sahan,
oleh Ahmad Faiq Abror dapat dipahami
Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang,
bahwa permainan yang menyenangkan dapat
Provinsi Kalimantan Barat. Waktu penelitian
diterapkan dalam pembelajaran matematika
pada
materi operasi hitung bilangan bulat.
dilaksanakan pada bulan Januari sampai
Penelitian yang dilakukan oleh penulis
tahun
pelajaran
2015/2016
yang
dengan bulan Februari 2016.
di Sekolah Dasar Negeri 16 Panjak, Dusun
Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus
Panjak, Desa Sahan, Kecamatan Seluas,
dan setiap siklus terdiri atas 2 kali pertemuan
Kabupaten
dengan waktu 2 x 35 menit setiap pertemuan.
Bengkayang,
Kalimantan
Barat
meningkatkan
ini
hasil
Provinsi
bertujuan
belajar
untuk
Karena materi operasi penjumlahan bilangan
matematika
bulat merupakan materi prasyarat bagi materi
materi operasi penjumlahan bilangan bulat
selanjutnya,
yaitu
operasi
pengurangan
pada siswa kelas IV melalui permainan
bilangan bulat, maka pelaksanaan penelitian
Lompat Henti.
dilakukan pada jam pelajaran efektif. Penelitian ini menggunakan dua data,
METODE
yaitu data pemantau tindakan (proses) dan
Jenis penelitian yang akan digunakan
data penelitian (hasil). Data yang diperoleh
adalah penelitian tindakan kelas (Classroom
dari kesesuaian pelaksanaan dengan rencana
Action Research) menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif.
Penelitian
tindakan merupakan data pemantau tindakan.
ini
Sementara
menggunakan penelitian tindakan model Kemmis dan tindakan
memperbaiki belajar
atau
mengajar.
tindakan/rancangan
ini
bertujuan
untuk
meningkatkan
proses
Desain siklus
diperoleh
dari
skor hasil belajar matematika materi operasi penjumlahan bilangan bulat merupakan data penelitian yang menjadi fokus penelitian
intervensi
penelitian
yang
kemampuan awal siswa dalam perolehan
Taggart. Model penelitian
spiral
data
dengan sumber data siswa kelas IV SDN 16
ini
Panjak yang berjumlah 34 siswa.
menggunakan model Kemmis dan Taggart
Keberhasilan tindakan ditentukan oleh
(1988:11-14) yang didasarkan atas: (1)
besarnya
perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan,
prosentase
kenaikan
minimal
tindakan dan pencapaian KKM indikator
dan (4) refleksi. Hubungan antara komponen
kompetensi. Adapun besarnya prosentase 95
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 1 Mei 2016 kenaikan minimal tindakan adalah 20% dan
pengaruh pemberian tindakan dalam bentuk
besarnya
permainan Lompat Henti pada siswa kelas
Kriteria
Ketuntasan
Minimal
(KKM) indikator kompetensi adalah 66,67. Teknik
pengumpulan
data
IV sekolah dasar dalam upaya peningkatan
dalam
hasil belajar matematika materi operasi
penelitian ini dilakukan melalui teknik
penjumlahan bilangan bulat.
observasi,
Pelaksanaan Tindakan
lembar
penilaian,
dan
dokumentasi. Teknik-teknik ini dilakukan
Intervensi tindakan peningkatan hasil
sesuai dengan data yang diperlukan dalam
belajar matematika materi operasi bilangan
penelitian.
Observasi
dilakukan
untuk
bulat dilaksanakan dalam 2 siklus yang
tentang
proses
terdiri atas 2 kali pertemuan setiap siklus.
pembelajaran. Instrumen obervasi berupa
Langkah-langkah kegiatan pada setiap siklus
kolom dimensi pengamatan yang berisi
adalah sama. Perbedaannya hanya pada soal
pelaksanaan
yang
memperoleh
data
pembelajaran,
aspek
diberikan
secara
bertahap
sesuai
pengamatan yang berisi kegiatan guru dan
dengan tujuan pembelajaran yang telah
siswa, serta kolom keterangan yang berisi ya
ditetapkan. Pada siklus I, pertemuan ke-1,
dan tidak yang harus diisi dengan tanda
soal yang diberikan dengan hasil 0 sampai
check list (√) oleh teman sejawat. Hasil
dengan 10 (-10). Pada pertemuan ke-2, soal
belajar siswa berupa skor yang diperoleh
yang diberikan dengan hasil 0 sampai
melalui tes tertulis. Skor memiliki rentang 0-
dengan 50 (-50). Sementara pada siklus II,
10. Hasil yang diperoleh dimasukkan dalam
pertemuan
lembar
meningkat lagi dengan hasil 0 sampai
penilaian
untuk
selanjutnya
dianalisis.
ke-1,
soal
yang
diberikan
dengan 100 (-100). Pada pertemuan ke-2,
Analisis
data
penelitian
dilakukan
soal yang diberikan dengan hasil 0 sampai
dengan menguji hipotesis tindakan, yaitu
dengan 500 (-500).
dengan menggunakan perbedaan rata-rata
Pada
kegiatan
pembelajaran,
guru
skor siswa sebelum memperoleh tindakan
menyampaikan terlebih dulu tujuan yang
dan setelah memperoleh tindakan. Analisis
akan dicapai dan kegiatan yang akan
data ini dilakukan dalam setiap akhir siklus
dilakukan
dengan menghitung rata-rata skor siswa dan
melakukan apersepsi. Sebelum melakukan
prosentase kenaikan dengan memperhatikan
permainan terlebih dulu guru meminta
kriteria keberhasilan tindakan yang telah
beberapa siswa menyelesaikan soal operasi
ditetapkan.
Teknik
yang
penjumlahan bilangan bulat di papan tulis.
digunakan
bertujuan
mengetahui
Selanjutnya guru menyampaikan cara dan
analisis untuk
data
96
hari
itu.
Kemudian
guru
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat Melalui Permainan Lompat Henti Neneng Eliana aturan dalam permainan. Secara berpasangan bilangan bulat pada siswa kelas IV Sekolah siswa melakukan permainan. Setelah seluruh
Dasar Negeri 16 Panjak.
siswa mendapat kesempatan turut dalam
Berdasarkan hasil asesmen awal, hasil
permainan, siswa diminta menyelesaikan
belajar
soal operasi penjumlahan bilangan bulat di
penjumlahan bilangan bulat pada siswa
buku tulis. Ketika tiba pada waktu yang telah
masih rendah. Dari skor maksimal sebesar
ditentukan, guru bersama-sama dengan siswa
10, siswa hanya mencapai rata-rata skor
membahas
siswa.
sebesar 5,03 (50,30%). Mereka mengalami
Selanjutnya guru memberikan penilaian dan
kesulitan dalam menentukan hasil akhir
mengadakan pemantapan materi pelajaran.
bertanda positif atau negatif.
hasil
pekerjaan
matematika
materi
operasi
Kegiatan refleksi dilakukan antara guru dan
Pada siklus I, rata-rata skor yang
siswa. Pembelajaran diakhiri dengan tindak
diperoleh siswa mengalami peningkatan
lanjut oleh guru dengan cara menyampaikan
yang tajam. Rata-rata skor yang diperoleh
materi pelajaran yang akan datang.
siswa sebesar 8,32 (83,20%). Artinya, telah
Berdasarkan observasi saat intervensi
terjadi peningkatan sebesar 32,90%. Data ini
tindakan diberikan, proses pembelajaran
menunjukkan
berlangsung sangat baik. Guru melakukan
tindakan telah melebihi prosentase kenaikan
langkah-langkah sesuai dengan rencana yang
minimal yang telah ditetapkan sebesar 20%.
telah
Namun,
dibuat.
Sementara
semua
siswa
bahwa
dikarenakan
hasil
belum
intervensi
tercapainya
mendapat kesempatan dalam permainan.
semua tujuan pembelajaran yang telah
Semua siswa tampak antusias mengikuti
ditetapkan, maka siklus II harus dilanjutkan
permainan.
sesuai dengan rencana tindakan. Ditinjau dari segi keaktifan, seluruh siswa menunjukkan
HASIL
antusiasme yang tinggi dalam permainan.
Berdasarkan
asesmen
awal,
hasil
Pada siklus
penilaian terhadap hasil belajar matematika
siswa
sangat rendah. Permainan Lompat Henti diterapkan
pembelajaran
oleh
matematika
penulis
yang
semakin mendalam terhadap materi membuat
materi operasi penjumlahan bilangan bulat yang
II, pemahaman
mampu
menyelesaikan
soal-soal
dengan sangat baik. Pada pertemuan ke-1
pada
dan 2 terdapat beberapa anak yang merasa
menambah
kecewa dengan hasil perolehan skor mereka
pemahaman yang mendalam pada siswa,
dikarenakan ketidaktelitian mereka. Namun,
sehingga mampu meningkatkan hasil belajar
mereka mampu menyelesaikan soal dengan
matematika materi operasi penjumlahan
benar setelah guru meminta mereka untuk 97
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 1 Mei 2016 memperbaikinya. Hasil asesmen pada siklus
Permainan Lompat Henti” di Sekolah Dasar
II menunjukkan peningkatan. Rata-rata skor
Negeri 16 Panjak, Dusun Panjak, Desa
yang diperoleh siswa sebesar 8,44 (84,4%).
Sahan,
Artinya, telah terjadi peningkatan sebesar
Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat
34,10%. Data ini menunjukkan bahwa hasil
dapat ditarik kesimpulan: (1) hasil belajar
intervensi tindakan telah melebihi prosentase
matematika materi operasi penjumlahan
kenaikan minimal yang telah ditetapkan
bilangan
sebesar 20%. Data ini menunjukkan pula
menerapkan permainan Lompat Henti, (2)
keberhasilan
permainan
dalam
pencapaian
KKM
Kecamatan
dapat
Seluas,
Kabupaten
ditingkatkan
Lompat
Henti
meningkatkan
sebesar 66,67. Ditinjau dari segi keaktifan,
materi operasi penjumlahan bilang bulat
seluruh
menunjukkan
pada siswa dengan rata-rata skor 5,03 pada
antusiasme yang tinggi dalam permainan.
asesmen awal menjadi sebesar 8,44 pada
Mereka mencari pasangan yang berbeda
asesmen akhir.
masih
dengan pasangan sebelumnya.
belajar
dapat
indikator kompetensi yang telah ditetapkan siswa
hasil
dengan
matematika
Saran yang dapat dikemukakan terkait penelitian
PEMBAHASAN
ini
adalah
diterapkannya
permainan Lompat Henti di Sekolah Dasar
Penerapan permainan Lompat Henti
Negeri 16 Panjak maupun sekolah lain
dapat meningkatkan hasil belajar matematika
sebagai salah satu upaya guru dalam
materi operasi penjumlahan bilangan bulat
menerapkan
pada siswa. Penerapan permainan Lompat Henti memberi pemahaman yang mendalam kepada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri
strategi
menyenangkan
dan
meningkatkan
hasil
pembelajaran dalam
upaya
belajar
yang guru
matematika
materi operasi penjumlahan bilangan bulat.
16 Panjak, sehingga hasil belajar matematika materi operasi penjumlahan bilangan bulat
DAFTAR RUJUKAN
menjadi meningkat dengan perolehan rata-
Anitah
W,
Sri,
dkk.
rata skor sebesar 5,03 pada asesmen awal
Pembelajaran
di
menjadi 8,44 pada asesmen akhir,
Universitas Terbuka.
2009.
Strategi
SD.
Jakarta:
BNSP. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan SIMPULAN
Pendidikan
Berdasarkan temuan dan pembahasan, Matematika
Penjumlahan
Bilangan
Materi
Operasi
Bulat
melalui
Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
hasil penelitian tindakan “Peningkatan Hasil Belajar
SD/MI.
Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika.
98
Jakarta:
Proyek
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat Melalui Permainan Lompat Henti Neneng Eliana Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Dirjendikti. Kemmis, Stephen & Robin McTaggart. 1988. The Action Research Planner. Viktoria: Deakin University. Muhsetyo,
Gatot.
2008.
Pembelajaran
Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka. Murniati, Endyah. 2008. Kesiapan Belajar Matematika Surabaya:
di
Sekolah
Surabaya
Dasar.
Intelektual
Club. Nasution, S. 2000. Dikdaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Peraturan Pemerintah No. 19. 2005. Santrock,
John
W.
2002.
Life-Span
Development
terjemahan
Damanik
Achmad
dan
Juda Chusairi.
Jakarta: Erlangga. Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar.
(Cet.
XV).
Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya. Sujiono, Yuliani Nurani dan Bambang Sujiono. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks, 2010. Sugihharto & Afifah Nur. 2011. Pengertian Aktifitas Belajar. Diakses Januari 2012 http://id.shvoong.com/socialsciences/education/2162643pengertian aktivitas-belajar/. 99