PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI ALAT UKUR (BERAT, PANJANG, DAN WAKTU) MELALUI STRATEGI CARD SORT PADA SISWA KELAS III MI TAMRINUL ULUM JETIS GENTAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh DWI NURHAYATI NIM: 11512082
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016
i
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI ALAT UKUR (BERAT, PANJANG, DAN WAKTU) MELALUI STRATEGI CARD SORT PADA SISWA KELAS III MI TAMRINUL ULUM JETIS GENTAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh DWI NURHAYATI NIM: 11512082
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO )۳۱( ي َآَلء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذبَا ِن ِّ َفَبِأ “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S Ar-Rahman ayat 13)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada: Kedua orang tua saya (Bapak Sukirno dan Ibu Suyatmi) yang telah memberikan kasih sayang, membesarkanku, dan selalu memberi dorongan serta doa. Kakak dan adikku (Wiyatno dan Aji) yang memberi semangat dalam mengerjakan sekripsi ini. Nenekku dan sanak saudaraku yang aku sayangi. Para guru dan dosen yang telah memberikan ilmu. Teman-teman mahasiswa PGMI seperjuanganku. Para pembaca yang budiman.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada: 1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga. 3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI yang telah memberikan saran yang membangun kepada Peneliti.
viii
4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memotivasi. 5. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memotivasi serta membimbing peneliti sehingga peneliti mampu menyelesaikan penelitian ini. 6. Bapak Sidik, S.PdI. selaku kepala MI Tamrinul Ulum Jetis yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di madrasah yang beliau pimpin. 7. Ibu Nur Hani Salamah, S.PdI. selaku wali kelas 3 yang berkenan menjadi kolaborator penelitian, serta seluruh siswa yang telah berkenan untuk menjadi subjek penelitian. Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, September 2016 Peneliti
Dwi Nurhayati
ix
ABSTRAK
Nurhayati, Dwi.2016. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Alat Ukur (Berat, Panjang, dan Waktu) Melalui Strategi Card Sort Pada Siswa Kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/ 2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Jaka Siswanta, M.Pd. Kata Kunci : Hasil Belajar dan Strategi Card Sort. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi alat ukur (berat, panjang, dan waktu) pada siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/ 2017. Subjek penelitian ini adalah guru mata pelajaran Matematika dan siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis yang terdiri dari 16 siswa yaitu 6 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan 5 bulan mulai April sampai Agustus 2016. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis, lembar observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan membandingkan pencapaian nilai tiap siklus dengan ditandai adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal. Berdasarkan hasil penelitin dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa siklus I dan II diperoleh data sebagai berikut: Standar KKM mata pelajaran Matematika adalah 70, sebelum menggunakan strategi Card Sort hanya ada 25% (4 siswa) yang tuntas, sedangkan 75% (12 siswa) belum memenuhi standar KKM. Setelah menggunakan strategi Card Sort dalam pembelajaran Matematika pada siklus I diperoleh data 44% (7 siswa) tuntas dan 56% (9 siswa) tidak tuntas. Jika dilihat peningkatannya 19%. Setelah dilakukan refleksi siklus I, terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus II yaitu 87% (14 siswa) tuntas sedangkan 13% (2 siswa) tidak tuntas atau belum memenuhi standar KKM. Dengan demikian, terjadi peningkatan hasil belajar antara pra siklus dengan siklus I yaitu sebesar 19%. Sedangkan jika dibandingkan dengan siklus II terjadi peningkatan 62%.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...........................................................................
i
LEMBAR LOGO ....................................................................................
ii
HALAMAN JUDUL...............................................................................
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................
iv
LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN ...........................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..............................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..........................................................
vii
KATA PENGANTAR ............................................................................
viii
ABSTRAK ..............................................................................................
x
DAFTAR ISI ...........................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................
5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .........................
5
E. Manfaat Penelitian ......................................................................
6
1. Manfaat Teoritis ....................................................................
6
2. Manfaat Praktik .....................................................................
6
xi
F. Definisi Operasional ...................................................................
7
1. Peningkatan Hasil Belajar .....................................................
7
2. Matematika ............................................................................
9
3. Alat Ukur (Berat, Panjang, dan Waktu) ................................
9
4. Strategi Card Sort .................................................................
12
G. Metodologi Penelitian .................................................................
13
1. Rancangan Penelitian ............................................................
13
2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian ..................................
14
3. Langkah-langkah Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ........
16
4. Instrumen Penelitian..............................................................
19
5. Teknik Pengumpulan Data ....................................................
23
6. Analisis Data .........................................................................
24
H. Sistematika Penulisan .................................................................
35
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ...............................................................................
26
1. Pengertian Hasil Belajar ........................................................
26
2. Jenis Hasil Belajar .................................................................
29
3. Jenis-Jenis Evaluasi ...............................................................
34
4. Jenis-Jenis Alat Evaluasi .......................................................
36
5. Prinsip-Prinsip Belajar ..........................................................
38
6. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................
41
B. Pembelajaran Matematika 1. Pengertian Matematika..........................................................
xii
44
2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika ......................
46
3. Ruang Lingkup Matematika SD/ MI.....................................
47
4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD/ MI...................................................................................
47
5. Materi Alat Ukur (Berat, Panjang, dan Waktu) ....................
48
C. Strategi Card Sort 1. Pengertian Strategi Card Sort ...............................................
53
2. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Card Sort .....................
54
3. Langkah-langkah Strategi Card Sort ....................................
55
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Awal ...........................................................................
57
1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Matematika
57
2. Data Keadaan Siswa ..............................................................
58
3. Pelaksanaan Penelitian ..........................................................
59
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...................................................
59
1. Perencanaan Tindakan .........................................................
59
2. Pelaksanaan Tindakan ...........................................................
60
3. Pengamatan atau Observasi...................................................
61
4. Refleksi .................................................................................
65
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ..................................................
66
1. Perencanaan Tindakan ..........................................................
66
2. Pelaksanaan Tindakan ...........................................................
66
3. Pengamatan atau Observasi...................................................
78
xiii
4. Refleksi .................................................................................
72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ...........................................................
73
1. Deskripsi Pra Siklus .............................................................
73
2. Deskripsi Data Siklus I..........................................................
75
3. Deskripsi Data Siklus II ........................................................
76
B. Pembahasan ................................................................................
78
1. Siklus I ..................................................................................
79
2. Siklus II .................................................................................
85
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II.....................
91
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................
93
B. Saran ...........................................................................................
93
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
95
LAMPIRAN ............................................................................................
97
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Siswa ............................................................................
15
Tabel 1.2 Kisi-kisi Soal Siklus I .............................................................
19
Tabel 1.3 Kisi-kisi Soal Siklus II ............................................................
20
Tabel 1.4 Asek-aspek yang Diamati dalam Observasi............................
21
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ...........................
47
Tabel 3.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ..........................................
57
Tabel 3.2 Data Keadaan Siswa................................................................
58
Tabel 3.3 Lembar Observasi Guru Siklus I.............................................
62
Tabel 3.4 Nilai Evaluasi Siklus I.............................................................
64
Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Siklus II ...........................................
68
Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus II ...........................................................
71
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ..........................................
74
Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I ...........................................
75
Tabel 4.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II ..........................................
77
Tabel 4.4 Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus ...................................
78
Tabel 4.5 Lembar Observasi Guru Siklus I.............................................
80
Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus II ...........................................
86
Tabel 4.7 Rekapitulasi Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II .......................
91
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK Model Spiral.............
18
Gambar 4.1 Persentase Nilai Tes Evaluasi Siklus I ................................
80
Gambar 4.2 Persentase Nilai Tes Evaluasi Siklus II ...............................
86
Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ...............................................................................
xvi
91
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I.......................
97
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .....................
113
Lampiran 3 Dokumentasi ........................................................................
130
Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus I ..........................................................
134
Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II.........................................................
137
Lampiran 6 Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ..............................................
140
Lampiran 7 Hasil Evaluasi Siswa Siklus II .............................................
143
Lampiran 8 Data Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ..............................
146
Lampiran 9 Lembar Observasi Siklus I ..................................................
147
Lampiran 10 Lembar Observasi Siklus II ...............................................
150
Lampiran 11 Profil MI Tamrinul Ulum Jetis ..........................................
153
Lampiran 12 Daftar Guru MI Tamrinul Ulum Jetis ................................
154
Lampiran 13 Sarana Pendukung Belajar Mengajar ................................
155
Lampiran 14 Surat Permohonan Izin Penelitian .....................................
156
Lampiran 15 Surat Keterangan Penelitian ..............................................
157
Lampiran 16 Lembar Konsultasi Skripsi ................................................
158
Lampiran 17 SKK ...................................................................................
159
Lampiran 18 Daftar Riwayat Hidup ........................................................
164
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki objek yang abstrak, tentu saja guru dalam melaksanakan kegiatan belajar atau proses pembelajaran perlu menyiasati upaya agar mudah dipahami oleh siswa, termasuk didalamnya upaya menjembatani pemahaman siswa melalui media pembelajaran atau alat bantu lain yang bisa digunakan untuk menghantarkan siswa kearah pemahaman yang baik. James (1976) mengemukakan Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep yang saling berhubungan satu dengan lainnya (Ismunamto, 2011: 6). Matematika adalah ilmu tentang bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan (Prabowo &Rahmawati, 2013: 125). Jadi, Matematika adalah ilmu tentang logika, ilmu pasti yang berhubungan dengan bilangan dan menghitung. Keberhasilan pembelajaran dapat ditentukan oleh ketuntasan siswa mengenai tujuan pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran ini dipengaruhi atas kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, sumber belajar, sarana dan prasarana yang memadai, pembelajaran yang kondusif, serta didukung atas kebijakan pemerintah.
1
Selanjutnya
dalam
pandangan
agama,
belajar
merupakan
kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Mujadalah : 11
يَ ْرفَ ِع ه.... ين أُوتُوا ا ْل ِع ْل َم َد َر َجات َ ين آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َواله ِذ َ َّللاُ اله ِذ “…niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang-orang beriman dan berilmu”. Berdasarkan ayat di atas selaku calon guru atau guru yang professional seharusnya melihat hasil belajar dari berbagai sudut kinerja psikologis yang utuh dan menyeluruh. Sehubungan dengan ini seorang siswa yang menempuh proses belajar, idealnya ditandai oleh munculnya pengalaman-pengalaman baru yang positif. Untuk mencapai hasil belajar yang ideal, kemampuan para guru dalam membimbing belajar siswasiswanya sangat dituntut. Jika guru dalam keadaan siap dan memiliki profisiensi (berkemampuan tinggi) dalam menunaikan kewajibannya, harapan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas sudah tentu akan tercapai (Syah, 2010: 63) Berdasarkan survai yang dilakukan peneliti pada tanggal 5 Mei 2016 melalui wawancara dengan guru Matematika kelas III, maka ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran Matematika, di antaranya siswa masih ada yang asyik bermain sendiri saat pembelajaran, siswa menganggap mata pelajaran Matematika itu susah karena berhubungan
dengan
angka,
menghitung
2
dan
beranggapan
guru
Matematika itu keras. Kurangnya kreativitas guru dalam mengajar sehingga membuat siswa menjadi jenuh, cepat bosan dan menjadi mengantuk. Selain itu, rendahnya pemahaman siswa mengenai materi alat ukur berat, panjang, dan waktu yang ditandai dengan data nilai ulangan harian mata pelajaran Matematika yang hasilnya masih kurang memuaskan. Kebanyakan siswa mendapatkan nilai di bawah KKM, dengan nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Dari 16 siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang, terdapat 25% (4 siswa ) yang memenuhi KKM dan 75% (12 siswa) tidak mencapai KKM. Selanjutnya menurut Ibu Nur Hani Salamah selaku guru mata pelajaran Matematika di kelas III, rendahnya capaian nilai Matematika karena alat bantu yang kurang memadai, siswa yang masih kurang memperhatikan pelajaran saat pembelajaran berlangsung, rendahnya pemahaman siswa tentang materi alat ukur (berat, panjang, dan waktu), kurangnya kreativitas guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Sebagai pendidik, guru harus memiliki kreativitas dalam mengajar, sehingga suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan siswa menjadi nyaman serta antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya nilai ulangan siswa, kemudian peneliti berdiskusi dengan guru mengenai strategi pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penggunaan strategi yang tepat dalam proses pembelajaran Matematika
3
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Strategi yang diperlukan adalah strategi yang menyenangkan, berpusat pada siswa. Siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Melalui diskusi yang dilakukan peneliti dengan guru mata pelajaran Matematika kelas III, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan startegi Card Sort sebagai solusi yang tepat dalam permasalahan yang ada di kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang. Penerapan pembelajaran Matematika dengan menggunakan strategi Card Sort mampu memberikan inovasi dalam pembelajaran. Strategi Card Sort adalah pembelajaran siswa aktif dengan menggunakan kartu. Kegiatan mencari kartu dengan kategori yang sama membuat siswa lebih akrab, selain itu menjadikan anak lebih aktif dalam proses pembelajaran dan menumbuhkan sikap percaya diri. Untuk menjawab problem di atas penulis mengangkat judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI ALAT UKUR (BERAT, PANJANG, DAN WAKTU) MELALUI STRATEGI CARD SORT PADA SISWA KELAS III MI TAMRINUL ULUM JETIS GENTAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ”.
B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini rumusan masalah yang akan dibahas yaitu, apakah penggunaan strategi Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar
4
Matematika materi alat ukur (berat, panjang, dan waktu) pada siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi alat ukur (berat, panjang, dan waktu) pada siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilalan Sugiyono (2013 : 96) mengemukakan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini penulis mengambil hipotesis tindakan yaitu: “ penggunaan strategi Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi alat ukur (berat, panjang, dan waktu) pada siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017”.
5
Siswa dikatakan berhasil dalam belajar bila dalam dirinya terjadi perubahan tingkah laku, pengetahuan, dan sikap ke arah yang lebih baik. Adapun Indikator keberhasilan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Ada peningkatan hasil belajar secara berkelanjutan dari siklus pertama dan kedua setelah pembelajaran dengan strategi Card Sort dilakukan. 2. Pencapaian
hasil
belajar
Matematika
sesuai
dengan
Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Matematika yang besarnya 70 dan tercapainya ketuntasan klasikal yang besarnya 85 % dari jumlah siswa (Daryanto, 2011: 191-192).
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberi manfaat baik dari segi teoritis maupun praktis yaitu : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut : a. Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kajian ilmu pendidikan. b. Dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan yang diperoleh dari penelitian lapangan. 2. Manfaat praktik Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas di MI Tamrinul Ulum Jetis memberikan manfaat diantaranya:
6
a. Bagi Siswa Manfaat penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar. b. Bagi Guru Manfaat penelitian bagi guru antara lain: 1) Mendapatkan teknik yang tepat dalam menerapkan metode atau strategi pembelajaran. 2) Mempermudah
menyampaikan
materi
pembelajaran
Matematika sehingga pembelajaran lebih efisien dan efektif. 3) Meningkatkan
dan
memperbaiki
kreatifitas
proses
pembelajaran dan menambah wawasan dalam kinerja guru. c. Bagi Sekolah Berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memberikan sumbangan yang berguna bagi sekolah dalam kegiatan pembelajaran.
F. Definisi Operasional 1. Peningkatan Hasil Belajar Peningkatan adalah pencapaian dalam proses, ukuran, sifat serta hubungan (Mundaviah, 2015: 10). Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat dijadikan, dsb) oleh usaha (pikiran, tanam-tanaman, tanah, sawah, ladang, hutan, dsb) (Poerwadarminta, 2006: 408)
7
Belajar adalah suatu proses usaha yang sengaja dilakukan peserta didik untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, secara sadar, dan perubahan tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya (Hosnan, 2014: 10). Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Hosnan, 2014: 158). Peningkatah hasil belajar adalah suatu hasil atau kemampuan, perubahan tingkah laku yang didapat siswa setelah pembelajaran selesai. Tolak ukur keberhasilan yang digunakan adalah (Djamarah, 2000: 96): a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tertinggi, baik secara individul atau kelompok. b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran khusus (TPK) telah dicapai oleh anak didik, baik secara individual atau kelompok. Ada dua kategori ketuntasan belajar, yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbub, 1994) (dalam Daryanto, 2011: 191-192), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. Jadi, pembelajaran Matematika di MI Tamrinul
8
Ulum Jetis dikatakan tuntas bila siswa mendapatkan nilai ≥ 70 dan jumlah siswa yang tuntas ≥ 85% dari jumlah keseluruhan. 2. Matematika Johnson dan Rising (1972) mengemukakan Matematika adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, diwujudkan dalam simbol, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi (Ismunamto, 2011: 2). Matematika adalah ilmu tentang bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan (Prabowo &Rahmawati, 2013:125). 3. Alat ukur (berat, panjang, dan waktu) Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur (Marwiyanto dkk, 2008: 156). a. Alat Ukur Berat Alat yang digunakan untuk mengukur berat suatu benda dinamakan timbangan. Timbangan yang digunakan ada bermacammacam. Di bawah ini beberapa timbangan yang biasanya digunakan: 1) Timbangan rumah tangga Timbangan rumah tangga digunakan untuk menimbang bahan makanan, buah dan sayur. Timbangan ini juga sering digunakan oleh pedagang buah.
9
2) Timbangan badan Timbangan badan digunakan untuk mengukur berat badan seseorang. 3) Timbangan kodok Timbangan
kodok
digunakan
untuk
menimbang
belanjaan pembeli, seperti bahan makanan, beras dalam jumlah sedikit, bawang merah, bawang putih, dan lain-lain. Timbangan ini sering juga disebut dengan timbangan bebek. 4) Neraca Neraca digunakan untuk mengukur/ menimbang bendabenda yang sangat ringan dan berharga, misalnya emas. 5) Timbangan barang Timbangan barang digunakan untuk menimbang bendabenda yang berat, misalnya sekarung beras, gandum, gula, dan lain-lain. b. Alat Ukur Panjang Alat ukur panjang digunakan untuk mengukur panjang atau tinggi suatu benda. Berikut ini beberapa alat ukur panjang yang sering digunakan, antara lain: 1) Penggaris Penggaris dapat digunakan untuk mengukur panjang benda seperti pensil, buku tulis, dan penghapus. Alat ini biasanya digunakan dalam proses pembelajaran.
10
2) Roll meter Roll meter ada dua jenis yaitu roll meter kecil dan roll meter besar. Roll meter digunakan untuk mengukur panjang dan lebar tanah. 3) Meteran saku Meteran saku biasanya digunakan oleh tukang bangunan atau tukang kayu saat membuat rumah. Meteran saku digunakan untuk mengukur bangunan atau kayu. 4) Meteran pita/ pita meteran Meteran pita disebut juga metlin. Metlin digunakan oleh penjahit atau pedagang kain untuk mengukur panjang dan lebar kain. c. Alat Ukur Waktu Apabila seseorang ingin mengukur waktu biasanya digunakan jam. Tetapi, masih ada banyak alat ukur waktu selain jam. Berikut ini beberapa contoh alat ukur waktu yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya adalah: 1) Jam dinding Jam dinding dipasang di dinding sebagai alat petunjuk waktu bagi keluarga. 2) Jam tangan Jam tangan dipakai manusia setiap saat sehingga manusia dapat melihat waktu dengan cepat.
11
3) Jam beker Jam beker biasanya diletakkan di kamar tidur sehingga kita dapat melihat waktu saat bangun tidur. 4) Stopwatch Stopwatch
biasanya
digunakan
untuk
mengetahui
kecepatan, misalnya untuk mengukur kecepatan lari seseorang. 4. Strategi Card Sort Menurut Hamruni (2012) (dalam Mundaviah, 2015: 53) Strategi adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi Card Sord ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang objek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang jenuh atau bosan (Zaini dkk, 2002: 50). Langkah-langkah yang digunakan dalam strategi Card Sort adalah sebagai berikut: a. Guru menyiapkan kartu yang berisi materi pokok (alat ukur berat, panjang, dan waktu serta benda yang akan diukur). b. Kemudian seluruh kartu diacak/ dikocok agar semua kartu tercampur. c. Guru membagikan kartu kepada siswa dan memastikan setiap siswa memperoleh satu atau lebih.
12
d. Meminta siswa untuk bergerak mencari kartu iduknya dengan mencocokkan kepada teman-teman sekelasnya. e. Setelah kartu induk beserta kartu rinciannya bertemu, kemudian meminta siswa membentuk kelompok dan menempelkan hasilnya dipapan secara urut. f. Guru meminta salah satu kelompok maju untuk menjelaskan hasilnya. g. Melakukan koreksi setelah semua perwakilan kelompok maju. h. Melakukan klarifikasi, penyimpulan, dan tindak lanjut.
G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan Penelitian yang diterapkan berupa Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas adalah pencermatan yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki profesinya sebagai guru, sehingga hasil belajar peserta didik terus meningkat (Suyadi, 2010: 22-23). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai upaya perbaikan suatu praktik pendidikan berdasarkan refleksi dari pemberian tindakan pada penelitian. Bentuk pemberian tindakan pada penelitian dengan memberikan suatu tindakan pada subjek yang diteliti dengan menggunakan strategi Card Sort. Dalam hal ini, peneliti sebagai
13
pengamat dan proses belajar mengajar tetap dilakukan oleh guru dan siswa. Tahapan-tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut: a. Perencanaan b. Tindakan c. Pengamatan d. Refleksi 2. Lokasi, Waktu, dan Subjek penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/ 2017. Madrasah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena memerlukan pengembangan strategi pembelajaran yang akan meningkatkan hasil
kinerja
guru
dan
siswa.
Dengan
demikian,
tujuan
pembelajaran akan tercapai optimal. b. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dari bulan AprilAgustus 2016 di MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang. c. Subjek Penelitian Subjek yang menjadi sasaran Penelitian Tindakan Kelas ini adalah guru Matematika dan siswa kelas III MI Tamrinul Ulum
14
Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Guru pengampu mata pelajaran Matematika di kelas 3 adalah Ibu Nur Hani Salamah S.PdI, sedangkan daftar siswa kelas III di
MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017, adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Daftar Siswa No
Nama Siswa
Jenis Kelamin
1
Ahmad Zidan Mukhollad
L
2
Heru Siswanto Khafid Mustofa
L
3
Siti Faridayanti
P
4
Puspita layla Rahma
P
5
Winda Ulia Rahma
P
6
Nayla Alfi Nasicha
P
7
Ahmad Mulana Safri
L
8
Ahmad Masyhud Shodiq Khoiri
L
9
Septriana Putri Ramadhani
P
10
Siti Rafida Aulia
P
11
Abdi Gusti Suro Wijoyo
L
12
Nur Saidatu Syafira
P
13
Natijatun Naja
P
14
Alif Maulana Mubarok
L
15.
Siti Mutiara Nur H
P
16.
Zulfa Muzdalifah
P
15
3. Langkah-langkah Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas a. Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan proses yang akan dilaksanakan untuk mengurangi atau menghilangkan masalah yang ada di kelas. Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran, sehingga kita dapat menemukan solusi yang tepat dalam menangani masalah yang ada di lapangan. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Membuat rencana atau skenario pelaksanaan pembelajaran menggunakan strategi Card Sort. 2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan strategi Card Sort. 3) Mempersiapkan lembar observasi guru, untuk mengetahui kondisi guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan strategi Card Sort. 4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan strategi Card Sort. 5) Merencanakan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan strategi Card Sort.
16
b. Pelaksanaan Guru mengadakan proses pembelajaran menggunakan strategi Card Sort. Hal-hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut: 1) Guru menyiapkan kartu yang berisi materi pokok (alat ukur berat, panjang, dan waktu serta benda yang akan diukur). 2) Kemudian seluruh kartu diacak/ dikocok agar semua kartu tercampur. 3) Guru membagikan kartu kepada siswa dan memastikan setiap siswa memperoleh satu atau lebih. 4) Meminta siswa untuk bergerak mencari kartu iduknya dengan mencocokkan kepada teman-teman sekelasnya. 5) Setelah kartu induk beserta kartu rinciannya bertemu, kemudian
meminta
siswa
membentuk
kelompok
dan
menempelkan hasilnya dipapan secara urut. 6) Guru meminta salah satu kelompok maju untuk menjelaskan hasilnya. 7) Melakukan koreksi setelah semua perwakilan kelompok maju. 8) Melakukan klarifikasi, penyimpulan, dan tindak lanjut. c. Pengamatan Peneliti mengamati jalannya proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dengan menggunakan format observasi. Pengamatan ini digunakan untuk menggali data yang dilakukan
17
dengan cara mengamati guru pada proses pembelajaran. Selain itu, juga diperlukan tes evaluasi untuk menggali data siswa. d. Refleksi (refletion) Refleksi
merupakan
kegiatan
untuk
mengemukakan
kembali apa yang sudah dilakukan (Arikunto, dkk:19). Peneliti memilih untuk melakukan dua siklus, setiap siklusnya terdapat kegiatan refleksi yang berguna untuk mengevaluasi tahap-tahap yang telah dilakukan. Model
rancangan
Penelitian
Tindakan
Kelas
dan
penjelasannya untuk masing-masing tahap ditampilkan pada gambar 1.1, sebagai berikut: Gambar 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK model spiral Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pengamatan
? (Arikunto, dkk., 2014:16).
18
Pelaksanaan
4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diinginkan/ dibutuhkan oleh peneliti. Instrumen biasanya dipakai oleh peneliti untuk menanyakan atau mengamati responden sehingga diperoleh data yang dibutuhkan (Andriani dkk, 2014: 5.6). Instrumen penelitian ini menggunakan: a. Butir soal mata pelajaran Matematika materi alat ukur (berat, panjang, dan waktu). 1) Kisi-kisi soal a) Kisi-kisi soal Siklus I, adalah sebagai berikut: Tabel 1.2 Kisi-kisi Soal Siklus I Bentuk soal Indikator dan nomor soal Memilih alat ukur berat, yang sesuai PG : 1,2 dengan benda yang diukur.
I : 1,
Memilih benda yang diukur dengan alat PG : 3,4 ukur berat
I:2
Memilih alat ukur panjang, yang sesuai PG : 5,6 dengan benda yang diukur. Nama lain dari salah satu alat ukur I : 3 panjang Memilih benda yang diukur dengan alat PG : 7,8 ukur panjang.
I:4
Memilih alat ukur waktu yang sesuai PG : 9,10 dengan fungsinya
I :5
19
b) Kisi-kisi soal Siklus II, adalah sebagai berikut: Tabel 1.3 Kisi-kisi Soal Siklus II Bentuk soal Indikator dan nomor soal Memilih alat ukur berat, yang sesuai PG : 1 dengan benda yang diukur.
I:1
Memilih benda yang diukur dengan alat PG : 2 ukur berat Memilih alat ukur panjang, yang sesuai PG : 3 dengan benda yang diukur. Memilih benda yang diukur dengan alat PG : 4 ukur panjang.
I:3
Memilih alat ukur waktu yang sesuai PG : 5,6 dengan fungsinya Menyelesaikan
soal
cerita
berkaitan dengan alat ukur berat. Menyelesaikan
soal
cerita
yang PG : 7,8 I:4 yang PG : 7,9
berkaitan dengan alat ukur panjang. Menyelesaikan
soal
cerita
berkaitan dengan alat ukur waktu. Keterangan PG : Pilihan Ganda I : Isian
20
yang PG: 10 I:5
b. Lembar observasi Langkah awal yang harus dilakukan peneliti adalah melakukan observasi, dengan begitu peneliti akan mengetahui permasalahan yang terdapat di lapangan. Lembar observasi diperlukan
peneliti
untuk
mengamati
guru
pada
proses
pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang diamati dalam lembar observasi guru diantaranya ( Rusman,2011: 99-100): Tabel 1.4 Aspek-aspek yang diamati dalam observasi No
Aspek yang diamati Kemampuan guru membuka pelajaran
1
Memeriksa kesiapan siswa
2
Memberikan motivasi awal
3
Memberikan apresiasi (kaitannya dengan materi)
4
Menyampaikan tujuan pembelajaran
5
Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan dipelajari Sikap guru dalam proses pembelajaran
6
kejelasan artikulasi suara
7
Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa
8
Antusiasme dalam penampilan
9
Mobilitas posisi mengajar Penguasaan bahan belajar
10
Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang dibuat dalam RPP
11
Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
21
12
Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan ajar Kegiatan belajar mengajar
13
Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan
14
Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa
15
Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan sumber belajar / media pembelajaran
16
Menggunakan media secara efektif dan efisien
17
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Evaluasi pembelajaran
18
Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapka
19
Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20
Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21
Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
22
Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran Tindak lanjut / Follow up
23
Memberikan tugas kepada siswa
24
Menginformasikan
materi/bahan
ajar
yang
dipelajari berikutnya 25
Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar
22
akan
c. Pedoman Dokumentasi Dokumentasi digunakan sebagai bukti hasil penelitian yang berupa gambar atau foto yang menggunakan alat bantu berupa kamera. Foto yang diabadikan melalui dokumentasi ini berisi peristiwa yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan siswa bersama guru selama proses pembelajaran berlangsung. Foto yang diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung merupakan sumber data yang dapat memperjelas data yang lain. Aspek-aspek yang didokumentasikan adalah aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan strategi Card Sort. 5. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik-teknik sebagai berikut: a. Tes Peneliti membuat lembar tes tertulis untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi alat ukur (berat, panjang, dan waktu) yang telah diajarkan oleh guru kepada siswa. Tes ini dilakukan setelah proses pembelajaran menggunakan strategi Card Sort berlangsung. Tes yang digunakan adalah tes objektif. b. Observasi/ pengamatan Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati guru selama proses pembelajaran
berlangsung.
23
Observasi
ini
digunakan
untuk
mengetahui keterampilan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan strategi Card Sort. c. Dokumentasi Peneliti menggunakan dokumentasi sebagai salah satu teknik memperoleh data yang berupa foto. Dokumentasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran Matematika dengan strategi Card Sort akan terekam dalam foto. Dokumentasi foto dilakukan sebagai bukti visual kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung. Foto tersebut merupakan sumber data yang dapat memperjelas data yang lain. 6. Analisis Data Untuk mengetahui keefektifan suatu strategi dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Analisis data dilakukan dengan membandingkan nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 70 (sesuai dengan KKM yang berada di MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang). Oleh karena itu siswa dikatakan tuntas jika mendapatkan nilai ≥ 70 dan dikatakan tidak tuntas bila mendapatkan nilai < 70. Kemudian untuk menentukan akhir perbaikan setiap siklus digunakan tolak ukur Kriteria Ketuntasan Klasikal. Kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% siswa yang telah tuntas belajar (Daryanto, 2011: 191-192).
24
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut (Daryanto, 2011: 192) P=
x100%
H. Sistematika Penulisan Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo, judul persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bab I Pendahuluan berisi yang mencangkup latar belakang masalah, rumusan
masalah,
tujuan
penelitian,
metode
penelitian,
definisi
operasional, dan sistematika penulusan. Metode penelitian mencakup rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data. Bab II Kajian Pustaka mencakup: Peningkatan hasil belajar, Matematika, strategi Card Sort. Bab III Metodologi Penelitian berisi tentang deskripsi pelaksanaan pra siklus meliputi rencana, pelaksanaan, pengamatan/ pengumpulan data dan refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II. Bab IV Hasil Penelitian dan pembahasan meliputi deskripsi per siklus yang membahas mengenai data dari hasil pengamatan atau wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan dan berisi pembahasan. Bab V Penutup berisi kesimpulan dan saran. 25
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Rasulullah saw bersabda dalam hadist yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi :
ك طَ ِر ْيًاا َ َصلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن َسل َ ِع َْن أَبِ ْي هُ َر ْي َرة قا َ َل قا َ َل َرسُو ُل هللا يَ ْلتَ ِمسُ فِ ْي ِه ِع ْل اما َسهَّ َل هللاُ لَهُ طَ ِر ْيًاا إِلَى ْال َجنَّ ِة *ت Artinya: Dari Abu Hurairah ra ia berkata, bersabda Rasulullah saw, “barangsiapa menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya menuju ke syurga.” (HR. At Tirmidzi) Pentingnya ilmu bagi setiap manusia membuat seseorang harus belajar dalam segala hal. Baik itu pengetahuan agama maupun ilmiah. Jika, setiap manusia menuntut ilmu Allah akan memudahkan setiap jalannya. Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat dijadikan, dsb) oleh usaha (pikiran, tanam-tanaman, tanah, sawah, ladang, hutan, dsb) (Poerwadarminta, 2006: 408). Menurut Crow and Crow dalam Educational Psychology (1984) (dalam Sriyanti, 2011: 16) belajar adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan sesuatu, usaha memecahkan rintangan, dan menyesuaikan dengan situasi baru. Definisi ini menekankan hasil dari aktifitas belajar.
26
Belajar adalah suatu proses usaha yang sengaja dilakukan peserta didik untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, secara sadar, dan perubahan tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya (Hosnan, 2 014: 3-10). Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil dan gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri (Syah, 2010: 63) Jadi, hakikat belajar adalah belajar yang selalu melibatkan tiga hal pokok berikut (Hosnan, 2014: 5-6): a. Adanya perubahan tingkah laku. Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa sekarang maupun masa datang. b. Sifat perubahan relatif permanen. Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya. c. Perubahan yang bersifat aktif. Perubahan yang disebabkan oleh interaksi dengan lingkungan, bukan oleh proses kedewasaan atau perubahan kondisi fisik yang temporer sifatnya. Untuk memperoleh
27
perilaku baru, individu yang bersangkutan aktif berupaya melakukan perubahan. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses usaha yang sengaja dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku, penemuan baru baik itu di sekolah, di lingkungan rumah maupun di rumahnya sendiri. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan pembelajaran yang terprogram dan terkontrol yang disebut kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, tujuan belajar telah ditetapkan terlebih dahulu oleh guru, anak yang berhasil dalam belajar adalah anak yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional (Hosnan, 2014: 158). Bloom (1956) (dalam Andriani dkk, 2014: 2.5) mengemukakan seorang siswa dapat dikatakan berhasil dalam belajar di sekolah bila ia dapat menunjukkan keberhasilan belajar dalam tiga ranah, yaitu keberhasilan belajar dalam ranah kognitif meliputi keberhasilan dalam kemampuan berfikir (misalnya mengingat, memahami atau menerapkan materi pelajaran). Keberhasilan dalam ranah afektif dapat dilihat dari besarnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran atau keterlibatannya dalam mengikuti diskusi di kelas. Keberhasilan dalam ranah psikomotor misalnya keberhasilan siswa dalam bidang olah raga atau dalam pelajaran kesenian atau keterampilan.
28
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah
suatu
kemampuan
yang diperoleh siswa
setelah
pembelajaran selesai dan dapat menunjukkan keberhasilan belajar. keberhasilan belajar ini ada tiga, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. 2. Jenis Hasil Belajar Menurut Benyamin S. Bloom, dkk (1959) (dalam Arifin, 2011: 2123) hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan, mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari hal yang mudah sampai dengan hal yang sukar, dan mulai dari hal yang konkrit sampai dengan hal yang abstrak. Adapun rincian domain tersebut adalah sebagai berikut: a.
Domain kognitif (cognitive domain). Domain ini memiliki enam jenjang kemampuan, yaitu: 1) Pengetahuan (knowledge),
yaitu jenjang kemampuan
yang
menuntut peserta didik untuk dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, prinsip, fakta atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya. Kata kerja operasional yang dapat digunakan,
di
antaranya
mendefinisikan,
memberikan,
mengidentifikasi, memberi nama, menyusun daftar, mencocokkan, menyebutkan, membuat garis besar, menyatakan kembali, memilih, dan menyatakan.
29
2) Pemahaman (comprehension), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang materi
pelajaran
yang
disampaikan
guru
dan
dapat
memanfaatkannya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal lain. Kemampuan ini dijabarkan lagi menjadi tiga, yakni menerjemahkan, menafsirkan, dan mengekstrapolasi. Kata kerja operasional yang dapat digunakan, di antaranya mengubah, mempertahankan, membedakan, memprakirakan, menjelaskan, menyatakan secara luas, menyimpulkan, memberi contoh, melukiskan kata-kata sendiri, meramalkan, menuliskan kembali, dan meningkatkan. 3) Penerapan (application), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode, prinsip, dan teori-teori dalam situasi baru dan konkret. Kata kerja operasional yang dapat digunakan, di antaranya mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, mengungkapkan, mengerjakan
dengan
teliti,
menjalankan,
memanipulasi,
menghubungkan, menunjukkan, memecahkan, menggunakan. 4) Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen pembentukannya. Kemampuan analisis dikelompokkan menjadi tiga, yaitu analisis unsur, analisis hubungan, dan analisis prinsip-prinsip yang
30
terorganisasi. Kata kerja operasional yang dapat digunakan, di antaranya mengurai, membuat diagram, memisah-misahkan, menggambarkan
kesimpulan,
membuat
garis
besar,
menghubungkan, dan merincikan. 5) Sintesis (synthesis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria tertentu. Hal penting dalam evaluasi ini adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa, sehingga peserta didik mampu mengembangkan kriteria atau patokan untuk mengevaluasi sesuatu. Kata kerja operasional yang dapat
digunakan,
di
antaranya
mempertengkarkan,
menilai,
mengkritik,
membandingkan, membeda-bedakan,
mempertimbangkan kebenaran, menyokong, menafsirkan, dan menduga. 6) Evaluasi (evaluation), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria tertentu. Hal penting dalam evaluasi ini adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa, sehingga peserta didik mampu mengembangkan kriteria atau patokan untuk mengevaluasi sesuatu. Kata kerja yang operasional yang dapat digunakan, di antaranya menilai, membandingkan, mempertentangkan,
mengkritik,
31
membeda-bedakan,
mempertimbangkan kebenaran, menyokong, menafsirkan, dan menduga. b.
Domain afektif (affective domain), yaitu internalisasi sikap yang menunjuk ke arah pertumbuhan batiniah dan terjadi bila peserta didik menjadi sadar tentang nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah laku. Domain afektif terdiri atas beberapa jenjang kemampuan, yaitu: 1) Kemauan menerima (receiving), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk peka terhadap eksistensi fenomena atau rangsangan tertentu. Kepekaan ini diawali dengan penyadaran kemampuan untuk menerima dan memperhatikan. Kata kerja operasional yang dapat digunakan, di antaranya menanyakan, memilih, menggambarkan, mengikuti, memberikan, berpegang teguh, menjawab, dan menggunakan. 2) Kemauan menanggapi/ menjawab (responding), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk tidak hanya peka pada suatu fenomena, tetapi juga bereaksi terhadap salah satu cara. Penekanannya pada kemauan peserta didik untuk menjawab secara sukarela, membaca tanpa ditugaskan. Kata kerja operasional yang dapat
digunakan,
memperbincangkan,
di
antaranya memberi
32
menjawab, nama,
membantu, menunjukkan,
mempraktekkan,
mengemukakan,
membaca,
melaporkan,
menuliskan, memberi tahu, dan mendiskusikan. 3) Menilai (valuing), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menilai suatu objek, fenomena atau tingkah laku tertentu secara konsisten. Kata kerja operasional yang digunakan, di antaranya melengkapi, menerangkan, membentuk, mengusulkan, mengambil bagian, memilih, dan mengikuti. 4) Organisani (organization), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menyatukan nilai-nilai yang berbeda, memecahkan masalah, membentuk suatu sistem nilai. Kata kerja operasional yang dapat digunakan, di antaranya mengubah, mengatur, menggabungkan, membandingkan, mempertahankan, menggeneralisasikan, memodifikasi. c.
Domain psikomotor (psychomotor domain), yaitu kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya, mulai dari gerakan yang sederhana sampai dengan yang gerakan yang kompleks. Perubahan pola gerakan memakan waktu sekurangkurangnya 30 menit. Kata kerja operasional yang digunakan harus sesuai dengan kelompok keterampilan masing-masing, yaitu: 1) Muscular of motor skill, meliputi: mempertontonkan gerakan, menunjukkan hasil, melompat, menggerakkan, dan menampilkan.
33
2) Manipulations of materials or objects, meliputi: mereparasi, menyusun,
membersihkan,
menggeser,
memindahkan,
dan
membentuk. 3) Neuromuscular coordination, meliputi: mengamati, menerapkan, menghubungkan,
menggandeng,
memadukan,
memasang,
memotong, menarik, dan menggunakan. Berdasarkan penjelasan beberapa jenis-jenis hasil belajar di atas, peneliti lebih cenderung pada domain kognitif, yaitu mengenai pengetahuan, pemahaman, penerapan siswa tentang materi yang telah di pelajari. Bentuk dari pengetahuan adalah siswa dapat mengetahui konsep atau prinsip dari materi yang telah diberikan, setelah siswa mengetahui siswa dapat memahami tentang materi yang telah disampaikan dan dapat menjelaskan materi dengan baik. 3. Jenis-jenis Evaluasi Jenis-jenis evaluasi ada 4, yaitu (Djamarah, 2000: 214-217): a. Evaluasi formatif Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan setiap kali selesai mempelajari suatu unit pelajaran tertentu. Bermanfaat sebagai alat penilaian proses belajar mengajar suatu unit bahan pelajaran tertentu. b. Evaluasi subsumatif/ sumatif Evaluasi subsumatif ialah penilaian yang dilaksanakan setelah beberapa satuan pelajaran diselesaikan, dilakukan pada perempat atau
34
tengah semester. Sedangkan evaluasi sumatif ini penilaian yang dilaksanakan setiap akhir pengajaran suatu program atau sejumlah unit pelajaran tertentu. Evaluasi sumatif bermanfaat untuk menilai hasil pencapaian siswa terhadap tujuan suatu program pelajaran dalam suatu periode tertentu, seperti semester atau akhir tahun pelajaran. c. Evaluasi kokurikuler Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran yang telah dijatahkan dalam struktur program, berupa penugasan-penugasan atau pekerjaan rumah yang menjadi pasangan kegiatan intrakurikuler. Kegiatan ini dimaksudkan agar siswa lebih mendalami dan menghayati apa yang dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler itu sendiri ialah kegiatan yang dilakukan di sekolah dengan penjatahan waktu sesuai dengan struktur program. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan minimal yang perlu dicapai dalam tiap-tiap mata pelajaran atau bidang pengembangan. Pada prinsipnya, kegiatan intrakulikuler merupakan kegiatan tatap muka antara siswa dan guru. Yang termasuk kegiatan intrakurikuler ini ialah kegiatan perbaikan dan pengayaan. d. Evaluasi ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran, yang dilakukan disekolah ataupun diluar sekolah. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperluas pengetahuan siswa, mengenal
35
hubungan antara berbagai mata pelajaran atau bidang pengembangan, menyalurkan bakat dan minat yang menunjang pencapaian tujuan intruksional serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Kegiatan ini dilakukan secara berkala pada waktu tertentu. Berdasarkan penjelasan beberapa jenis-jenis evaluasi di atas, peneliti menggunakan evaluasi formatif dalam penelitian ini evaluasi dilaksanakan pada akhir penyajian pembelajaran, setelah dilakukan langkah-langkah yang terdapat dalam strategi Card Sort. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa, dan untuk menilai sejauh mana tingkat pemahaman siswa tentang materi yang sudah disampaikan. 4. Jenis-jenis Alat Evaluasi Jenis-jenis alat evaluasi antara lain (Djamarah, 2000: 218-220): a. Tes Tes digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang mencakup pengetahuan dan keterampilan sebagai hasil kegiatan belajar mengajar. Ditinjau dari pelaksanaan, tes terdiri dari: 1)
Tes tertulis Tes tertulis merupakan alat penilaian yang dijawab oleh siswa, meliputi: a.
Tes bentuk uraian, yaitu semua bentuk tes yang pertanyaannya membutuhkan jawaban dalam bentuk uraian.
36
b.
Tes
bentuk
objektif,
mengharuskan
siswa
yaitu
semua
memilih
bentuk
diantara
tes
yang
kemungkinan-
kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberi jawaban singkat, atau mengisi jawaban pada kolom titik-titik yang tersedia. 2) Tes lisan (Oral Test) Tes lisan merupakan alat penilaian yang pelaksanaannya dengan
mengadakan
tanya
jawab
secara
langsung
untuk
mengetahui kemampuan-kemampuan berupa proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah, mempertanggung jawabkan pendapat, penggunaan bahasa, dan penguasaan materi pelajaran. 3) Tes perbuatan (Performance Test) Tes perbuatan adalah tes yang di berikan dalam bentuk tugas-tugas. Pelaksanaannya dalam bentuk penampilan atau perbuatan (praktek pengalaman lapangan, praktek kerja lapangan, praktek olahraga dan sebagainya). b. Nontes Ditinjau dari segi pelaksaannya, nontes berupa: 1) Wawancara
adalah
komunikasi
langsung
antara
yang
mewawancarai dengan yang diwawancarai. Untuk memudahkan pelaksanaannya perlu disediakan pedoman wawancara berupa pokok-pokok yang akan ditanyakan.
37
2) Pengamatan (Observasi) adalah suatu cara yang tepat untuk menilai perilaku. 3) Studi kasus, ialah mempelajari individu dalam periode tertentu secara terus menerus untuk melihat perkembanganya. Misalnya untuk melihat sikap siswa terhadap pelajaran yang diberikan guru di sekolah selama satu semester. 4) Skala penilaian (rating scale), merupakan salah satu alat penilaian yang menggunakan skala yang telah disusun dari ujung yang negatif sampai kepada ujung yang positif sehingga pada skala tersebut penilai tinggal membubuhi tanda cek saja (√). 5) Inventory, merupakan alat penilaian yang menggunakan daftar pertanyaan yang disertai alternatif jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), tidak punya pendapat (TPP), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Jawaban yang demikian menyangkut masalah sikap seorang anak. Alat untuk evaluasi yang digunakan peneliti untuk mengukur hasil belajar adalah tes objektif. Tes objektif adalah tes yang jawabannya dapat diberi skor nilai secara lugas (seadanya) menurut pedoman yang ditentukan sebelumnya. 5. Prinsip-prinsip Belajar Menurut Gagne & Berliner (1984) (dalam Hosnan, 2014: 8), prinsip-prinsip belajar siswa yang dapat dipakai oleh guru dalam meningkatkan kreativitas belajar yang mungkin dapat digunakan sebagai
38
acuan dalam proses belajar mengajar, antara lain meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut: a.
Pembinaan perhatian dan motivasi siswa.
b.
Mendorong dan memotivasi keaktifan siswa.
c.
Keterlibatan langsung siswa.
d.
Pemberian pengulangan.
e.
Pemberian tantangan.
f.
Umpan balik dan penguatan.
g.
Memperhatikan perbedaan individu siswa. Dari ketujuh prinsip belajar di atas, untuk lebih jelasnya diuraikan
sebagai berikut (Hosnan, 2014: 8-9): a. Perhatian dan motivasi siswa, dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, seorang guru dituntut untuk dapat menimbulkan perhatian dan motivasi belajar siswa. b. Keaktifan, memandang siswa merupakan makhluk yang aktif yang mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri, siswa memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu merencanakan sesuatu untuk mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya. c. Keterlibatan langsung, dalam prinsip ini, seorang guru perlu mengupayakan agar siswa dapat terlibat langsung secara aktif dalam pembelajaran, baik individual maupun kelompok, dengan cara memecahkan masalah (problem solving) maupun lainnya.
39
d. Pengulangan, menekankan pentingnya pengulangan untuk melatih berbagai daya yang ada pada diri siswa, yakni daya mengamati, menanggapi, mengingat, merasakan, berpikir, dan sebagainya. e. Tantangan, prinsipnya guru perlu berupaya memberikan bahan belajar/ materi pelajaran yang dapat menantang dan menimbulkan gairah belajar siswa. f. Balikan dan penguatan, siswa akan lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik yang akan merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. g. Perbedaan individual, siswa harus dipandang sebagai individual yang unik dan berbeda satu sama lain. Perbedaan itu dengan sendirinya berpengaruh terhadap cara dan hasil belajar siswa, sehingga proses pembelajaran yang bersifat klasikal perlu memperhatikan perbedaan ini, antara lain dengan penggunaan metode atau strategi belajar mengajar yang bervariasi. Ketujuh prinsip di atas berimplikasi kepada guru untuk memahami dan mengembangkan kreativitas pembelajarannya. Dengan mengadopsi pendapat tentang pentingnya pemahaman makna mengajar serta prinsipprinsip belajar siswa, dikembangkan suatu bentuk strategi yang berupaya untuk meningkatkan perilaku kreativitas pembelajaran guru. Di samping itu, guru profesional harus meningkatkan kreativitasnya guna mencapai hasil yang maksimal.
40
6. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh karena itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Belajar tidak hanya ditentukan oleh potensi yang ada dalam individu tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain berasal dari luar diri yang belajar. Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal (Sriyanti, 2011: 23-25) : a. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri siswa. Diantara faktor eksternal siswa adalah : 1) Faktor nonsosial Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor nonsosial merupakan kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah, keluarga maupun di lingkungan masyarakat. Aspek fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah dan sejenisnya. 2) Faktor sosial Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilih menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak).
41
b. Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Yang termasuk dalam faktor internal adalah: 1) Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari: a) Keadaan Tonus jasmani pada umumnya Keadaan tonus (tegangan otot) jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan menghambat hasil belajar. b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu Keadaan fungsi- fungsi jasmani tertentu adalah keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan fungsi panca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu.
42
2) Faktor psikologis Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan sebagainya. Tingkat kecerdasan akan mempengaruhi daya serap serta berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Demikian juga motivasi, bakat dan minat banyak memberiakan warna terhadap aktivitas belajar. Bakat dan minat terhadap suatu mata pelajaran akan mendorong seseorang mendapat kemudahan mencapai tujuan belajar, tetapi anak yang kurang berbakat bukan berarti akan gagal belajar, hanya yang bersangkutan perlu waktu banyak dan kerja lebih keras untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Demikian halnya dengan kondisi kepribadian, ada siswa yang mempunyai daya juang tinggi, optimis, penuh semangat, sementara ada siswa yang berkepribadian mudah putus asa, kurang energi,
gampang menyerah. Kondisi-kondisi tersebut
akan
mempengaruhi hasil belajar. Sedangkan, faktor ekstern dan intern mempengaruhi keberhasilan belajar, pengaruhnya bisa bersifat positif/ mendukung, namun bisa juga negative/ menghambat.
43
B. Pembelajaran Matematika 1. Pengertian Matematika Kata matematika sudah tidak asing lagi bagi kita, matematika merupakan ilmu pengetahuan dimana materi matematika diperlukan di semua jenjang pendidikan yang dipelajari oleh semua orang. Dalam dunia pendidikan, matematika sangatlah diperlukan. Di sekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, bahkan dalam dunia pendidikan
prasekolah,
misalnya
taman
kanak-kanak,
keberadaan
matematika selalu diperlukan. Kehadiran matematika dalam dunia pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari tentu sangat bermanfaat, karena dapat digunakan untuk berhitung, mengelola data, berdagang dan dapat membantu bidang studi lainnya seperti bidang akutansi, perpajakan dan lain-lain. Menurut Ismunamto (2011: 15) kata matematika berasal dari bahasa Yunani kuno máthēma, yang berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu, yang ruang lingkupnya menyempit, dan arti teknisnya menjadi “pengkajian matematika”, bahkan demikian juga pada zaman kuno. Kata sifat dari máthēma adalah mathēmatikós, berkaitan dengan pengkajian, atau tekun belajar, yang lebih jauh berarti matematis. Secara khusus, mathēmatik tékhnē, di dalam bahasa latin ars mathematica, berarti seni matematika. Bentuk jamak sering dipakai di dalam bahasa inggris, seperti juga di dalam bahasa Perancis les mathématiques (dan jarang digunakan
44
sebagai turunan bentuk tunggal la mathématique), merujuk pada bentuk jamak bahasa Latin yang cenderung netral mathematica (Cicero), berdasarkan bentuk jamak bahasa Yunani mathēmatiká, yang berarti “segala hal yang matematis”. Di dalam bahasa Inggris, kata benda mathematics mengambil bentuk tunggal bila dipakai sebagai kata kerja (Ismunamto, 2011: 15). Johnson dan Rising (1972) (dalam Ismunamto, 2011: 2) mengemukakan Matematika adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, diwujudkan dalam simbol, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Menurut Ruseffendi (1991) (dalam Heruman, 2010: 1) Matematika adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisir, melalui dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Matematika adalah ilmu tentang bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan (Prabowo & Rahmawati, 2013: 125). Berdasarkan pengertian matematika menurut para ahli di atas dapat disimpulkan matematika adalah bahasa simbol, ilmu tentang bilangan, suatu kegiatan penelusuran pola hubungan dalam prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah.
45
2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika Fungsi dari pembelajaran Matematika antara lain (Departemen Agama RI, 2004:173): a. Mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus matematika sederhana yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi bilangan, pengukuran, geometri, dan pengolahan data. b. Mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik, atau tabel. Tujuan dari pembelajaran Matematika adalah (Departemen Agama RI, 2004:173-174): a.
Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan.
b.
Mengembangkan aktifitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.
c.
Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
d.
Mengembangkan
kemampuan
menyampaikan
informasi
atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.
46
3. Ruang Lingkup Matematika SD/ MI Ruang lingkup mata pelajaran Matematika pada tingkat satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut (Departemen Agama RI, 2004:174): a. Bilangan, kompetensi dalam bilangan ditekankan pada kemampuan melakukan dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan. b. Geometri dan pengukuran, pada pengukuran dan geometri ditekankan pada kemampuan melakukan mengidentifikasi sifat dan unsur bangun datar dan bangun ruang serta menentukan keliling, luas, dan volume dalam pemecahan masalah. c. Pengolahan data, ditekankan pada kemampuan mengumpulkan, menyajikan, dan mengolah data. 4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD/MI Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Matematika kelas III dalam struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Bilangan 1. Melakukan hitung
operasi 1.1 Menentukan letak bilangan pada garis bilangan
sampai tiga angka
bilangan 1.2 Melakukan
penjumlahan
pengurangan tiga angka
47
dan
1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka 1.4 Melakukan operasi hitung campuran 1.5 Memecahkan
masalah
perhitungan
termasuk yang berkaitan dengan uang Geometri
dan
Pengukuran 2
Menggunakan pengukuran
2.1 Memilih alat ukur sesuai dengan waktu,
panjang, dan berat dalam
fungsinya (meteran, timbangan, atau jam)
pemecahan 2.2 Menggunakan
masalah
alat
ukur
dalam
pemecahan masalah 2.3 Mengenal waktu,
hubungan
anatarsatuan
antarsatuan panjang,
dan
antarsatuan berat
5. Materi Alat Ukur (Berat, Panjang, dan Waktu) dalam pembelajaran Matematika SD/ MI a. Alat Ukur Berat Alat yang digunakan untuk mengukur berat suatu benda dinamakan timbangan. Timbangan yang digunakan ada bermacam-
48
macam. Di bawah ini beberapa timbangan yang biasanya digunakan: (LKS Matematika SD/ MI kelas III): 1) Timbangan rumah tangga
Timbangan rumah tangga digunakan untuk menimbang bahan makanan, buah dan sayur. Timbangan ini juga sering digunakan oleh pedagang buah. 2) Timbangan badan
Timbangan badan digunakan untuk mengukur berat badan seseorang. 3) Timbangan kodok
Timbangan kodok digunakan untuk menimbang belanjaan pembeli, seperti bahan makanan, beras dalam jumlah sedikit, bawang merah, bawang putih, dan lain-lain. Timbangan ini sering juga disebut dengan timbangan bebek.
49
4) Neraca
Neraca digunakan untuk mengukur/ menimbang bendabenda yang sangat ringan dan berharga, misalnya emas. 5) Timbangan barang
Timbangan barang digunakan untuk menimbang benda-benda yang berat, misalnya sekarung beras, gandum, gula, dan lain-lain. Karena ada bermacam-macam bentuk dan jenis alat ukur berat, maka penggunaannya disesuaikan dengan jenis dan berat benda yang akan di ukur. b. Alat Ukur Panjang Alat ukur panjang digunakan untuk mengukur panjang atau tinggi benda. Berikut ini beberapa contoh alat ukur panjang (LKS Matematika untuk SD/MI kelas III): 1) Penggaris
50
Penggaris dapat digunakan untuk mengukur panjang benda seperti pensil, buku tulis, dan penghapus. Alat ini biasanya digunakan dalam proses pembelajaran. 2) Roll meter
Roll meter ada dua jenis yaitu roll meter kecil dan roll meter besar. Roll meter digunakan untuk mengukur panjang dan lebar tanah. 3) Meteran saku
Meteran saku biasanya digunakan oleh tukang bangunan atau tukang kayu saat membuat rumah. Meteran saku digunakan untuk mengukur bangunan atau kayu. 4) Meteran pita/ pita meteran
Meteran pita disebut juga metlin. Metlin digunakan oleh penjahit atau pedagang kain untuk mengukur panjang dan lebar kain.
51
c. Alat Ukur Waktu Apabila seseorang ingin mengukur waktu biasanya digunakan jam. Tetapi, masih ada banyak alat ukur waktu selain jam. Berikut ini beberapa contoh alat ukur waktu yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari (LKS Matematika SD/MI Kelas III): 1) Jam dinding
Jam dinding dipasang di dinding sebagai alat petunjuk waktu bagi keluarga. 2) Jam tangan
Jam tangan dipakai manusia setiap saat sehingga manusia dapat melihat waktu dengan cepat. 3) Jam beker
Jam beker biasanya diletakkan di kamar tidur sehingga kita dapat melihat waktu saat bangun tidur.
52
4) Stopwatch
Stopwatch
biasanya
digunakan
untuk
mengetahui
kecepatan, misalnya untuk mengukur kecepatan lari seseorang. Jam yang menggunakan jarum sebagai petunjuk waktunya adalah jam analog. Sedangkan jam yang menggunakan angka sebagai petunjuk waktunya adalah jam digital. Untuk mengetahui waktu yang lebih lama, misalnya hari, tanggal, minggu, bulan, tahun biasa digunakan kalender atau tanggalan. C. Strategi Cart Sort 1. Pengertian Strategi Card Sort Dalam pelaksanaan tugas, guru harus menggunakan berbagai cara atau strategi guna mencapai hasil yang diharapkan, diantaranya strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Hosnan, 2014: 183). Menurut Hamruni (2012) (dalam Mundaviah, 2015: 53) Strategi adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Men Silberman (2009) Card Sort (memilah dan memilih kartu)
adalah
kegiatan
kolaboratif
53
yang
bisa
digunakan
untuk
mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mengulangi informasi (Rahayu, 2013: 17) Card Sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang objek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang jenuh atau bosan (Zaini dkk, 2002: 50). Dalam strategi pembelajaran aktif Card Sort ini guru berperan sebagai motivator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar bukan merupakan transfer pengetahuan dari guru ke siswa melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya melalui serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh siswa, serta siswa dituntut bekerja untuk mencari pasangan yang sesuai dengan kelompoknya. 2. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Card Sort Kelebihan dan kekurangan dari strategi Card Sort adalah (http://lib.unnes.ac.id/21709/1/1401411117-s.pdf#page=37&zoom=80, 335,384/010816/15:34): a. Kelebihan strategi card sort 1) Siswa menjadi lebih aktif dan antusias mengikuti pembelajaran. 2) Dapat diiukuti siswa yang jumlahnya banyak. 3) Melatih siswa dalam bersosialisasi dengan siswa lain. b. Kelemahan strategi card sort 1) Tidak semua materi dapat diajarkan dengan strategi ini.
54
2) Penerapan strategi Card Sort membutuhkan waktu yang cukup lama. 3) Dibutuhkan kreativitas yang lebih dari guru untuk menerapkan strategi ini. Berdasarkan
penjelasan
di
atas
mengenai
kelebihan
dan
kekurangan strategi Card Sort, peneliti dapat memberikan kesimpulan bahwa masih terdapat beberapa kekurangan dalam strategi Card Sort, Salah satunya adalah tidak semua materi dapat diajarkan, proses pembelajaran membutuhkan waktu yang lebih lama karena siswa harus mencari kartu pasangan dalam keadaan berkeliling kelas, sedangkan untuk kelebihannya sosialisasi antara siswa lebih terbangun. 3. Langkah-langkah Strategi Card Sort Dalam penerapan strategi Card Sort langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah: a. Guru menyiapkan kartu yang berisi materi pokok (alat ukur berat, panjang, dan waktu serta benda yang akan diukur). b. Kemudian seluruh kartu diacak/ dikocok agar semua kartu tercampur. c. Guru membagikan kartu kepada siswa dan memastikan setiap siswa memperoleh satu atau lebih. d. Meminta siswa untuk bergerak mencari kartu iduknya dengan mencocokkan kepada teman-teman sekelasnya.
55
e. Setelah kartu induk beserta kartu rinciannya bertemu, kemudian meminta siswa membentuk kelompok dan menempelkan hasilnya dipapan secara urut. f. Guru meminta salah satu kelompok maju untuk menjelaskan hasilnya. g. Melakukan koreksi setelah semua perwakilan kelompok maju. h. Melakukan klarifikasi, penyimpulan, dan tindak lanjut.
56
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Awal (Pra Siklus) 1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Matematika Pada tahap ini peneliti menggunakan nilai ulangan harian mata pelajaran Matematika untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Berikut ini hasil nilai ulangan harian sebelum menggunakan strategi Card Sort. Tabel 3.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) No
Nama
Nilai
ketuntasan
1.
Ahmad Zidan Mukhollad
40
Tidak Tuntas
2.
Heru Siswanto Khafid Mustofa
65
Tidak Tuntas
3.
Siti Faridayanti
40
Tidak Tuntas
4.
Puspita layla Rahma
65
Tidak Tuntas
5.
Winda Ulia Rahma
65
Tidak Tuntas
6.
Nayla Alfi Nasicha
75
Tuntas
7.
Ahmad Mulana Safri
75
Tuntas
8.
Ahmad Masyhud Shodiq K.
50
Tidak Tuntas
9.
Septriana Putri Ramadhani
65
Tidak Tuntas
10.
Siti Rafida Aulia
45
Tidak Tuntas
11.
Abdi Gusti Suro Wijoyo
60
Tidak Tuntas
12.
Nur Saidatu Syafira
40
Tidak Tuntas
13.
Natijatun Naja
70
Tuntas
57
14
Alif Maulana Mubarok
70
Tuntas
15.
Siti Mutiara Nur H
50
Tidak Tuntas
16.
Zulfa Muzdalifah
50
Tidak Tuntas
Rata-rata
57,81
Keterangan : Tuntas
:4
Tidak Tuntas : 12 2. Data Keadaan Siswa Siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 berjumlah 16 siswa yaitu terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Data keadaan siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017, adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Data Keadaan Siswa No
Nama
Jenis Kelamin L/P
1.
Ahmad Zidan Mukhollad
L
2.
Heru Siswanto Khafid Mustofa
L
3.
Siti Faridayanti
P
4.
Puspita layla Rahma
P
5.
Winda Ulia Rahma
P
6.
Nayla Alfi Nasicha
P
7.
Ahmad Mulana Safri
L
8.
Ahmad Masyhud Shodiq Khoiri
L
9.
Septriana Putri Ramadhani
P
10. Siti Rafida Aulia
P
58
11. Abdi Gusti Suro Wijoyo
L
12. Nur Saidatu Syafira
P
13. Natijatun Naja
P
14
L
Alif Maulana Mubarok
15. Siti Mutiara Nur H
P
16. Zulfa Muzdalifah
P
Keterangan : Laki-laki
:6
Perempuan
: 10
3. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada mata pelajaran Matematika materi alat ukur (berat, panjang, dan waktu). Penelitian ini menggunakan strategi Card Sort yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Waktu penelitian sebagai berikut: a. Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2016. b. Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2016. B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan Tindakan Dalam tahapan perencanaan tindakan kegiatan yang dilaksanakan penelitian adalah sebagai berikut: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Matematika yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan strategi Card Sort. Adapun materi yang dibahas adalah alat ukur berat. panjang, dan waktu.
59
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti media pembelajaran (gambar alat ukur berat, panjang, dan waktu) untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan strategi Card Sort. c. Menyiapkan materi ajar tentang alat ukur berat, panjang, dan waktu. d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk mengetahui keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan strategi Card Sort. e. Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa berupa lembar tes. f. Peneliti berkoordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan strategi Card Sort. 2. Pelaksanaan Tindakan a. Guru
melaksanakan
pembelajaran
sesuai
dengan
pelaksanaan
pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. b. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa yang dipimpin oleh salah satu siswa. c. Guru memeriksa kerapian dan kebersihan siswa dalam kelas. d. Guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa. e. Guru meminta siswa menyiapkan buku dan alat belajar. f. Guru memberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran. g. Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. h. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
60
i. Guru menjelaskan cakupan materi. j.
Guru meminta Siswa mengamati gambar tentang alat ukur.
k. Guru menjelaskan fungsi dan contoh alat ukur yang sesuai. l. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang telah dipelajari. m. Guru menjelaskan cara bermain kartu. 1) Guru memberikan kartu kepada setiap siswa secara acak. 2) Guru meminta siswa untuk mencari pasangan dari masing-masing kartu. 3) Disini terjadi penyimpangan dari RPP, karena guru tidak meminta siswa untuk membentuk kelompok sesuai dengan kategori alat ukur. n. Guru memberikan penugasan dan pelatihan kepada siswa. o. Disni juga terdapat penyimpangan, karena siswa yang maju ditunjuk oleh guru bukan salah satu dari setiap kelompok. p. Guru dan siswa mengoreksi jawaban teman yang maju ke depan kelas. q. Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi. r. Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam. 3. Pengamatan atau observasi Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan pengamatan pembelajaran
untuk
mengetahui
dengan
keterampilan
meggunakan
strategi
guru
dalam
proses
Card
Short
dalam
meningkatkan hasil belajar. Aspek-aspek yang diamati sebagai berikut:
61
a. Lembar Observasi Guru Tabel 3.3 Lembar Observasi Guru Siklus I No
Aspek yang diamati
Skor
Kemampuan guru membuka pelajaran A
B
√
1.
Memeriksa kesiapan siswa
2.
Memberikan motivasi awal
√
3.
Memberikan apersepsi (kaitannya dengan
√
materi) 4.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
5.
Memberikan acuan bahan pelajaran yang
√
akan dipelajari Sikap
guru
dalam
proses
pembelajaran √
6.
Kejelasan artikulasi suara
7.
Variasi gerakan badan tidak mengganggu √ siswa
8.
Antusiasme dalam penampilan
√
9.
Mobilitas posisi mengajar
√
Penguasaan guru terhadap bahan ajar 10.
√
Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah RPP √
11.
Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
12.
Memiliki wawasan yang luas dalam √ menyampaikan bahan ajar Kegiatan belajar mengajar
13.
Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan √
62
C
D
tujuan
atau
indikator
yang
telah
ditetapkan 14.
√
Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa
15.
√
Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan Sumber belajar / Media pembelajaran
16.
√
Menggunakan media secara efektif dan efisien
17.
√
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Evaluasi pembelajaran
18.
Penilaian relevan dengan tujuan yang √ telah ditetapkan
19.
Penilaian yang diberikan sesuai dengan √ RPP Kemampuan guru menutup kegiatan pembelajaran
20.
√
Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21.
√
Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
22.
Memberikan
kesimpulan
kegiatan √
pembelajaran Tindak lanjut /Follow up 23.
Memberikan tugas kepada siswa
63
√
24.
ajar
√
Memberikan motivasi untuk selalu terus
√
Menginformasikan
materi/bahan
yang akan dipelajari berikutnya 25.
belajar Jumlah 48
39
Total 87 Kategori Baik Keterangan: a. Skor Nilai, (Mundaviah, 2015: 65): A = 4 (sangat baik) B = 3 (baik) C = 2 (cukup) D = 1 (kurang) b. Rentang Kategori, (Mundaviah, 2015: 65): Nilai 76 – 100 (Baik) Nilai 51 – 75 (Sedang) Nilai 25 – 50 (Kurang) b. Nilai Evaluasi Siklus I Tabel 3.4 Nilai Evaluasi Siklus I No
Nama
Nilai
1.
Ahmad Zidan Mukhollad
40
2.
Heru Siswanto Khafid Mustofa
65
3.
Siti Faridayanti
60
4.
Puspita layla Rahma
85
5.
Winda Ulia Rahma
70
64
6.
Nayla Alfi Nasicha
90
7.
Ahmad Mulana Safri
85
8.
Ahmad Masyhud Shodiq Khoiri
50
9.
Septriana Putri Ramadhani
95
10. Siti Rafida Aulia
55
11. Abdi Gusti Suro Wijoyo
60
12. Nur Saidatu Syafira
55
13. Natijatun Naja
85
14
90
Alif Maulana Mubarok
15. Siti Mutiara Nur H
55
16. Zulfa Muzdalifah
60
Rata-rata
68,75
4. Refleksi Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
menilai
seluruh
kegiatan
pembelajaran menggunakan strategi Card Sort. Pada siklus I menunjukkan bahwa, terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa. Siswa terlihat antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan strategi Card Sort. Guru berperan sebagai fasilitator, motivator dan pusat pembelajaran berada pada siswa. Strategi pemelajaran ini membuat siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran. Pada siklus I ini terjadi penyimpangan yaitu guru tidak membuat kelompok sesuai dengan katerogi yang sama dan siswa pada saat maju ke depan ditunjuk oleh guru. Dengan demikian, peneliti akan melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I.
65
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan Tindakan Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari pengamatan dan hasil perolehan nilai pada siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Rencana pelaksanaan pada siklus II yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Matematika yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan strategi Card Sort. Adapun materi yang dibahas adalah alat ukur (berat, panjang, dan waktu). b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti media pembelajaran (peta konsep alat ukur berat, panjang, dan waktu) untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan strategi Card Sort. c. Menyiapkan materi ajar tentang alat ukur berat, panjang, dan waktu. d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk mengetahui keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan strategi Card Sort. e. Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa berupa lembar tes. f. Peneliti berkoordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan strategi Card Sort. 2. Pelaksanaan Tindakan a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
66
b. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa yang dipimpin oleh salah satu siswa. c. Guru memeriksa kerapian dan kebersihan siswa dalam kelas. d. Guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa. e. Guru memberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran. f. Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. h. Guru menjelaskan cakupan materi. i. Guru meminta siswa melihat bagan tentang alat ukur yang sesuai dengan fungsinya. j. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai penyelesaian soal cerita yang berkaitan dengan alat ukur. k. Siswa mencoba menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan alat ukur. l. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang telah dipelajari. m. Guru menjelaskan cara bermain kartu. 1) Guru memberikan kartu kepada setiap siswa secara acak. 2) Guru meminta siswa untuk mencari pasangan dari masing-masing kartu. 3) Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok sesuai dengan kategori alat ukur.
67
n. Guru memberikan penugasan dan pelatihan kepada siswa. o. Salah satu dari setiap kelompok diminta maju ke depan untuk menjelaskan hasilnya. p. Guru dan siswa mengoreksi jawaban teman yang maju ke depan kelas. q. Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi. r. Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam. 3. Pengamatan atau Observasi Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan pengamatan pembelajaran
untuk
mengetahui
dengan
keterampilan
menggunakan
strategi
guru Card
dalam
proses
Sort
dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Aspek-aspek yang diamati sebagai berikut: a. Lembar Observasi Guru Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Siklus II Skor No
Aspek yang diamati A
B
Kemampuan guru membuka pelajaran 1.
Memeriksa kesiapan siswa
√
2.
Memberikan motivasi awal
√
3.
Memberikan apersepsi (kaitannya dengan
√
materi) √
4.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
5.
Memberikan acuan bahan pelajaran yang √ akan dipelajari
68
C
D
Sikap guru dalam proses pembelajaran √
6.
Kejelasan artikulasi suara
7.
Variasi gerakan badan tidak mengganggu √ siswa
8.
Antusiasme dalam penampilan
√
9.
Mobilitas posisi mengajar
√
Penguasaan guru terhadap bahan ajar √
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah RPP 11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar 12. Memiliki
wawasan
yang
luas
√
dalam √
menyampaikan bahan ajar Kegiatan belajar mengajar 13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan √ tujuan atau indikator yang telah ditetapkan 14. Memiliki keterampilan dalam merespon
√
dan menanggapi pertanyaan siswa 15. Ketepatan
dalam
penggunaan
alokasi
√
waktu Pemanfaatan Sumber belajar / Media pembelajaran 16. Menggunakan media secara efektif dan
√
efisien 17. Melibatkan
siswa
dalam
media Evaluasi pembelajaran
69
pemanfaatan
√
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah √ ditetapkan 19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan √ RPP Kemampuan guru menutup kegiatan pembelajaran 20. Meninjau kembali materi
yang telah √
diberikan √
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan 22. Memberikan
kesimpulan
kegiatan √
pembelajaran Tindak lanjut /Follow up √
23. Memberikan tugas kepada siswa
24. Menginformasikan materi/bahan ajar yang √ akan dipelajari berikutnya 25. Memberikan motivasi untuk selalu terus
√
belajar Jumlah 68 24 Total 92 Kategori Baik Keterangan: a. Skor Nilai, (Mundaviah, 2015: 65): A = 4 (sangat baik) B = 3 (baik) C = 2 (cukup)
70
D = 1 (kurang) b. Rentang Kategori, (Mundaviah, 2015: 65): Nilai 76 – 100 (Baik) Nilai 51 – 75 (Sedang) Nilai 25 – 50 (Kurang) b. Nilai Evaluasi Siklus II Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus II No
Nama
Nilai
1.
Ahmad Zidan Mukhollad
50
2.
Heru Siswanto Khafid Mustofa
85
3.
Siti Faridayanti
80
4.
Puspita layla Rahma
100
5.
Winda Ulia Rahma
100
6.
Nayla Alfi Nasicha
100
7.
Ahmad Mulana Safri
95
8.
Ahmad Masyhud Shodiq Khoiri
70
9.
Septriana Putri Ramadhani
100
10. Siti Rafida Aulia
75
11. Abdi Gusti Suro Wijoyo
70
12. Nur Saidatu Syafira
75
13. Natijatun Naja
80
14
95
Alif Maulana Mubarok
15. Siti Mutiara Nur H
50
16. Zulfa Muzdalifah
75
Rata-rata
71
81,25
4. Refleksi Hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Siswa sangat antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan strategi Card Sort. Hal ini dapat terlihat ketika semua siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan nilai pada tes evaluasi dapat diketahui bahwa nilai yang didapatkan lebih baik dari siklus I. Pembelajaran pada siklus II ini telah mencapai tujuan yang diharapkan yakni, keaktifan siswa, pembelajaran yang menyenangkan, siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran dan peningkatan hasil belajar. Selain itu nilai yang diperoleh siswa telah mencapai KKM dan siswa telah mencapai Kriteria ketuntasan klasikal 85% dari jumlah siswa. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang telah dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal, untuk itu penelitian ini dirasa telah cukup.
72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pra Siklus Pada penelitian kali ini, peneliti melaksanakan penelitian menggunakan strategi Card Sort. Strategi Card Sort bukanlah strategi pembelajaran baru di dunua pendidikan Indonesia, namun strategi pembelajaran ini baru bagi MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten
Semarang.
Acuan
pada
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan Kriteria Ketuntasan Klasikal yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa dengan berpatokan pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan data nilai ulangan harian mata pelajaran Matematika yang diperoleh siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/ 2017, menunjukkan bahwa KKM untuk mata pelajaran Matematika adalah 70. Peneliti menggunakan evaluasi formatif dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu objektif. Di bawah ini adalah hasil ulangan harian mata pelajaran Matematika sebelum menggunakan strategi Card Sort, nilai tes evaluasi siklus I dan siklus II.
73
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) No
Nama
Nilai
ketuntasan
1.
Ahmad Zidan Mukhollad
40
Tidak Tuntas
2.
Heru Siswanto Khafid Mustofa
65
Tidak Tuntas
3.
Siti Faridayanti
40
Tidak Tuntas
4.
Puspita layla Rahma
65
Tidak Tuntas
5.
Winda Ulia Rahma
65
Tidak Tuntas
6.
Nayla Alfi Nasicha
75
Tuntas
7.
Ahmad Mulana Safri
75
Tuntas
8.
Ahmad Masyhud Shodiq K.
50
Tidak Tuntas
9.
Septriana Putri Ramadhani
65
Tidak Tuntas
10.
Siti Rafida Aulia
45
Tidak Tuntas
11.
Abdi Gusti Suro Wijoyo
60
Tidak Tuntas
12.
Nur Saidatu Syafira
40
Tidak Tuntas
13.
Natijatun Naja
70
Tuntas
14
Alif Maulana Mubarok
70
Tuntas
15.
Siti Mutiara Nur H
50
Tidak Tuntas
16.
Zulfa Muzdalifah
50
Tidak Tuntas
Rata-rata
57,81
Keterangan Tuntas
:4
Tidak tuntas
: 12
74
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai ulangan harian (pra siklus) dari 16 siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan Nilai standar KKM 70 hanya 25% (4 siswa) yang tuntas dan 75% (12 siswa) tidak tuntas. 2. Deskripsi Data Siklus I Hasil tes evaluasi pada siklus I mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan nilai pra siklus. Pada siklus I terdapat 44% (7 siswa) yang tuntas dan 56% (9 siswa) yang tidak tuntas, dengan demikian baru 44% dari jumlah keseluruhan siswa yang mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi target peneliti yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa yang mencapai nilai KKM. Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I No
Nama
Nilai
Ketuntasan
1.
Ahmad Zidan Mukhollad
40
Tidak Tuntas
2.
Heru Siswanto Khafid Mustofa
65
Tidak Tuntas
3.
Siti Faridayanti
60
Tidak Tuntas
4.
Puspita layla Rahma
85
Tuntas
5.
Winda Ulia Rahma
70
Tuntas
6.
Nayla Alfi Nasicha
90
Tuntas
7.
Ahmad Mulana Safri
85
Tuntas
8.
Ahmad Masyhud Shodiq K.
50
Tidak Tuntas
75
9.
Septriana Putri Ramadhani
95
Tuntas
10.
Siti Rafida Aulia
55
Tidak Tuntas
11.
Abdi Gusti Suro Wijoyo
60
Tidak Tuntas
12.
Nur Saidatu Syafira
55
Tidak Tuntas
13.
Natijatun Naja
85
Tuntas
14
Alif Maulana Mubarok
90
Tuntas
15.
Siti Mutiara Nur H
55
Tidak Tuntas
16.
Zulfa Muzdalifah
60
Tidak Tuntas
Rata-rata
68,75
Keterangan Tuntas
:7
Tidak tuntas
:9
3. Deskripsi Data Siklus II Hasil tes evaluasi pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II, 87% dari seluruh siswa mencapai KKM yang telah ditentukan sekolah. Terdapat 14 siswa yang tuntas dan 2 siswa yang tidak tuntas. Hasil belajar siswa sudah memenuhi target penelitian, yaitu 85% dari seluruh jumlah siswa mencapai KKM. Berdasarkan hasil belajar siswa tersebut maka strategi Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas III mata pelajaran Matematika materi alat ukur (berat, panjang, dan waktu).
76
Tabel 4.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II No
Nama
Nilai
ketuntasan
1.
Ahmad Zidan Mukhollad
50
Tidak Tuntas
2.
Heru Siswanto Khafid Mustofa
85
Tuntas
3.
Siti Faridayanti
80
Tuntas
4.
Puspita layla Rahma
100
Tuntas
5.
Winda Ulia Rahma
100
Tuntas
6.
Nayla Alfi Nasicha
100
Tuntas
7.
Ahmad Mulana Safri
95
Tuntas
8.
Ahmad Masyhud Shodiq Khoiri
70
Tuntas
9.
Septriana Putri Ramadhani
100
Tuntas
10. Siti Rafida Aulia
75
Tuntas
11. Abdi Gusti Suro Wijoyo
70
Tuntas
12. Nur Saidatu Syafira
75
Tuntas
13. Natijatun Naja
80
Tuntas
14
95
Tuntas
15. Siti Mutiara Nur H
50
Tidak Tuntas
16. Zulfa Muzdalifah
75
Tuntas
Alif Maulana Mubarok
Rata-rata
81,25
Keterangan Tuntas
: 14
Tidak tuntas
:2
77
B. Pembahasan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam 2 siklus, dari data yang diperoleh menunjukkan terjadinya peningkatan nilai yang cukup baik. Selain itu antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran juga sangat tinggi. Sehingga jika dipadukan dengan strategi Card Sort dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang. Hal ini dapat dilihat dari tabel gabungan nilai evaluasi dari siklus ke siklus sebagai berikut: Tabel 4.4 Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus No
Nama
Nilai Pra
Siklus
Siklus
Siklus
I
II
1.
Ahmad Zidan Mukhollad
40
40
50
2.
Heru Siswanto Khafid Mustofa
65
65
85
3.
Siti Faridayanti
40
60
80
4.
Puspita layla Rahma
65
85
100
5.
Winda Ulia Rahma
65
70
100
6.
Nayla Alfi Nasicha
75
90
100
7.
Ahmad Mulana Safri
75
85
95
8.
Ahmad Masyhud Shodiq Khoiri
50
50
70
9.
Septriana Putri Ramadhani
65
95
100
10.
Siti Rafida Aulia
45
55
75
11.
Abdi Gusti Suro Wijoyo
60
60
70
78
12.
Nur Saidatu Syafira
40
55
75
13.
Natijatun Naja
70
85
80
14
Alif Maulana Mubarok
70
90
95
15.
Siti Mutiara Nur H
50
55
50
16.
Zulfa Muzdalifah
50
60
75
57,81
68,75
81,25
Rata-rata
Berdasarkan tabel di atas maka pembelajaran Matematika pada materi alat ukur (berat, panjang, dan waktu) sudah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal sebesar 85%. Hal tersebut dapat dilihat dari ketuntasan siswa, yaitu pada siklus I 44% (7 siswa) tuntas dan 56% (9 siswa) tidak tuntas, dibandingkan dengan pra siklus 25% (4 siswa) tuntas. Pada siklus II terdapat 87% (14 siswa) tuntas dan 13% (2 siswa) tidak tuntas. Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK dengan menggunakan strategi Card Sort berhasil meningkatkan hasil belajar. Hasil dari Penelitian Tindakan Kelas ini memperoleh hasil seperti tabel di atas. Berikut ini penjabaran hasil penelitian dari siklus ke siklus. 1. Siklus I Proses pembelajaran pada siklus I, peneliti menggunakan strategi Card Sort. Penelitian ini mencakup 4 tahap yaitu tahap perencanaaan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengamatan atau observasi dan refleksi. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti
79
melakukan observasi ke MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang. Pada tahap ini hasil tes evaluasi adalah 44 % siswa tuntas (7 siswa) dan yang tidak tuntas 56 % (9 siswa). Dengan demikian hasil belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan. Perolehan hasil tes evaluasi siklus I dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.1 Persentase Nilai Tes Evaluasi Siklus I Berikut ini adalah lembar observasi guru yang peneliti gunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung: Tabel 4.5 Lembar Observasi Guru Siklus I No
Aspek yang diamati
Skor A
B
Kemampuan guru membuka pelajaran 1
Memeriksa kesiapan siswa
2
Memberikan motivasi awal
3
Memberikan
apresiasi
dengan materi)
80
√ √ (kaitannya
√
C
D
4
Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
5
Memberikan acuan bahan pelajaran
√
yang akan dipelajari Sikap
guru
dalam
proses
pembelajaran 6
kejelasan artikulasi suara
7
Variasi
√
badan
tidak √
8
Antusiasme dalam penampilan
√
9
Mobilitas posisi mengajar
√
gerakan
mengganggu siswa
Penguasaan bahan belajar 10
Bahan belajar disajikan sesuai dengan
√
langkah-langkah yang dibuat dalam RPP 11
Kejelasan dalam menjelaskan materi √ ajar
12
Memiliki wawasan yang luas dalam √ menyampaikan bahan ajar Kegiatan belajar mengajar
13
Penyajian
bahan
pelajaran
sesuai √
dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan 14
Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa
81
√
15
√
Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan sumber belajar / media pembelajaran
16
√
Menggunakan media secara efektif dan efisien
17
√
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Evaluasi pembelajaran
18
Penilaian relevan dengan tujuan yang √ telah ditetapka
19
Penilaian yang diberikan sesuai dengan √ RPP Kemampuan
menutup
kegiatan
pembelajaran 20
√
Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21
Memberikan
kesempatan
√
untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan 22
Memberikan
kesimpulan
kegiatan √
pembelajaran Tindak lanjut / Follow up 23
Memberikan tugas kepada siswa
82
√
24
Menginformasikan materi/bahan ajar
√
yang akan dipelajari berikutnya 25
Memberikan motivasi untuk selalu terus
√
belajar Jumlah 48
39
Total 87 kategori Baik Keterangan: a. Skor nilai, (Mundaviah, 2015: 65): A = 4 (sangat baik) B = 3 (baik) C = 2 (cukup) D = 1 (kurang) b. Rentang Kategori, (Mundaviah, 2015: 65): Nilai 76-100 (Baik) Nilai 51-75 (Sedang) Nilai 25-50 (Kurang) Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I memperoleh skor 87 dari skor maksimal 100. Sehingga aktifitas guru pada siklus I tergolong predikat baik. Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat guru menggunakan strategi Card Sort adalah sebagai berikut:
83
a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dimulai dari memimpin doa, mengabsen siswa dan memberikan motivasi kepada siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Apersepsi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan RPP. b. Penguasaan materi Guru dapat menerangkan materi alat ukur (berat, panjang, dan waktu) dengan jelas dan runtut sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik. c. Menyajikan materi Guru mengaitkan materi alat ukur (berat, panjang, dan waktu) dengan kehidupan nyata, hal ini memudahkan siswa dalam memahami materi. Selain itu guru juga berinovasi dengan cara membuat suasana kelas menjadi menyenangkan. d. Pengelolaan kelas Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru kurang sesuai yang tercantum dalam RPP, dimana seharusnya guru meminta siswa membentuk kelompok pada saat siswa mendapatkan kategori kartu yang sama, tetapi guru membiarkan posisi duduk siswa seperti biasanya dengan alasan supaya kelas tidak menjadi ramai. Akan tetapi hal tersebut tidak begitu berpengaruh besar terhadap pelaksanaan penerepan strategi Card Sort.
84
e. Ketepatan mengguanakan strategi Guru masih awam terhadap strategi Card Sort, sehingga 3 hari sebelum peneliti telah memberikan RPP untuk dipelajari oleh guru. Dalam pelaksanaan penggunaan strategi Card Sort masih ada beberapa kekurangan seperti masih ada siswa yang belum terlibat secara aktif dalam mencari kartu dengan kategori yang sama. Hal ini disebabkan karena ada siswa yang diam menunggu siswa lain menghampirinya. f.
Pelaksanaan evaluasi Pelaksanaan Evaluasi berjalan dengan baik dan lancar. Siswa mematuhi perintah yang diberikan oleh guru, yaitu mengerjakan tes evaluasi. Guru juga membimbing siswa dalam mengerjakan soal-soal evaluasi.
g. Menutup pelajaran Guru mengakhiri pembelajaran dengan menyimpulkan materi yang dipelajari bersama-sama dengan siswa dan menutup pelajaran dengan salam. 2. Siklus II Pada
siklus
II
tindakan
penelitian
mempertimbangkan
kekurangan dan kendala yang muncul pada siklus I. Untuk proses pembelajaran masih sama dengan dengan siklus I yaitu dengan menggunakan strategi Card Sort. Melalui data yang diperoleh pada siklus II dapat dilihat terjadi peningkatan yang signifikasi pada hasil
85
belajar siswa sebesar 25% dari pra siklus dan 56% dari siklus I. Hasil tes evaluasi yang diperoleh pada siklus II yaitu 87% ( 14 siswa) tuntas, sedangkan 13% (2 siswa) tidak tuntas. Dengan demikian, presentase nilai yang diperoleh pada siklus II telah memenuhi target yang telah ditetapkan peneliti yaitu 85% siswa tuntas atau mencapai nilai KKM yang ditetapkan MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang. Perolehan presentase nilai tes evaluasi pada siklus II sebagai berikut:
Gambar 4.2 Persentase Nilai Tes Evaluasi Siklus II Berikut ini adalah lembar observasi guru yang peneliti gunakan pada saat proses pembelajaran langsung: Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus II Skor No
Aspek yang diamati A
B
Kemampuan guru membuka pelajaran 1
Memeriksa kesiapan siswa
√
2
Memberikan motivasi awal
√
3
Memberikan apresiasi (kaitannya dengan
86
√
C
D
materi) √
4
Menyampaikan tujuan pembelajaran
5
Memberikan acuan bahan pelajaran yang √ akan dipelajari Sikap
guru
dalam
proses
pembelajaran √
6
kejelasan artikulasi suara
7
Variasi gerakan badan tidak mengganggu √ siswa
8
Antusiasme dalam penampilan
√
9
Mobilitas posisi mengajar
√
Penguasaan bahan belajar 10
√
Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang dibuat dalam RPP √
11
Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
12
Memiliki wawasan yang luas dalam √ menyampaikan bahan ajar Kegiatan belajar mengajar
13
Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan √ tujuan
atau
indikator
yang
telah
ditetapkan 14
Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa
87
√
15
√
Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan sumber belajar / media pembelajaran
16
√
Menggunakan media secara efektif dan efisien
17
√
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Evaluasi pembelajaran
18
Penilaian relevan dengan tujuan yang √ telah ditetapka
19
Penilaian yang diberikan sesuai dengan √ RPP Kemampuan
menutup
kegiatan
pembelajaran 20
Meninjau kembali materi yang telah √ diberikan
21
√
Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
22
Memberikan
kesimpulan
kegiatan √
pembelajaran Tindak lanjut / Follow up 23
Memberikan tugas kepada siswa
24
Menginformasikan
materi/bahan
√ ajar √
yang akan dipelajari berikutnya 25
Memberikan motivasi untuk selalu terus
88
√
belajar Jumlah 68
24
Total 92 kategori Baik Keterangan a. Skor nilai, (Mundaviah, 2015: 65): A = 4 (sangat baik) B = 3 (baik) C = 2 (cukup) D = 1 (kurang) b. Rentang Kategori, (Mundaviah, 2015: 65): Nilai 76-100 (Baik) Nilai 51-75 (Sedang) Nilai 25-50 (Kurang) Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus II memperoleh skor 92 dari skor maksimal 100. Sehingga aktifitas guru pada siklus II tergolong predikat baik. Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat guru menggunakan strategi Card Sort adalah sebagai berikut: a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dimulai dari memimpin doa, mengabsen siswa, memberikan motivasi kepada siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Apersepsi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan RPP.
89
b. Penguasaan materi Guru dapat menerangkan materi alat ukur (berat, panjang, dan waktu) dengan jelas dan runtut sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik. c. Menyajikan materi Guru mengaitkan materi alat ukur (berat, panjang, dan waktu) dengan kehidupan nyata, hal ini memudahkan siswa dalam memahami materi. Selain itu guru juga berinovasi dengan cara membuat suasana kelas menjadi menyenangkan. d. Pengelolaan kelas Pengelolaan kelas pada siklus II sesuai dengan RPP. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan katerori kartu yang sama. e. Ketepatan mengguanakan strategi Guru telah menerapkan strategi Card Sort dengan baik, sesuai dengan tahap-tahap yang ada dalam RPP. Tahap-tahap tersebut
adalah
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dan
memotivasi siswa, menyajikan informasi, mengorganisasikan siswa, menyampaikan materi, dan melakukan evaluasi. Hal ini mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa lebih baik dari siklus I. f. Pelaksanaan evaluasi Pelaksanaan
Evaluasi
berjalan
dengan
baik
membimbing siswa dalam mengerjakan soal tes evaluasi.
90
guru
g. Menutup pelajaran Guru mengakhiri pembelajaran dengan menyimpulkan materi yang dipelajari bersama-sama dengan siswa dan menutup pelajaran dengan salam. 3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Tabel 4.7 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Kategori
Tuntas
Siswa
%
Siswa
%
Siswa
%
4
25%
7
44%
14
87%
12
75%
9
56%
2
13%
16
100%
16
100%
16
100%
Tidak Tuntas Jumlah
Berikut ini adalah ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus, siklus I dan siklus II: Tuntas Tidak Tuntas
100%
80% 60%
40% 20%
0% Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I,dan Siklus II
91
Berdasarkan tabel dan gambar di atas diketahui bahwa ketuntasan siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten
Semarang
meningkat.
Pada
pra
siklus
sebelum
menggunakan strategi Card Sort, siswa yang mencapai KKM hanya 24% (4 siswa) dari keseluruhan siswa. Sedangkan pada siklus I sebesar 44 % (7 siswa) dan siklus II sebesar 87% (14 siswa).
92
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa strategi Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/ 2017 pada mata pelajaran Matematika materi alat ukur (berat, panjang, dan waktu). Hal ini dibuktikan dengan peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada siklus I sebesar 44% (7 siswa) tuntas dan 56% (9 siswa) tidak tuntas dengan nilai rata-rata 68,75, sedangkan pada siklus II Kriteria Ketuntasan Klasikal sebesar 87% (14 siswa) tuntas dan 13% (2 siswa) tidak tuntas dengan nilai rata-rata 81,25.
B. Saran-saran a. Kepala Sekolah Sebaiknya meningkatkan
kepala sekolah dapat memfasilitasi guru dalam pembelajaran
dengan
menggunakan
strategi
pembelajaran yang lebih inovatif. b. Guru 1) Diharapkan guru dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, karena pada dasarnya guru hanya sebagai fasilitator.
93
2) Sebaiknya siswa yang belum tuntas diberikan remidi untuk memperbaiki nilainya. c. Siswa Sebaiknya
siswa
dapat
lebih
aktif
dalam
mengikuti
pembelajaran dan memahami materi yang diberikan oleh guru, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar terutama pada pelajaran Matematika.
94
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal.2011.Evaluasi Pembelajaran.Bandung:PT Remaja Rosdakarya Arikunto, Suharsimi dkk.2014.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:Bumi Aksara Daryanto.2011.Penelitian Tindakan Kelas Sekolah.Yogyakarta:Gava Media
dan
Penelitian
Tindakan
Departemen Agama RI.2004.Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah (Standar Kompetensi).Jakarta:Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam Djamarah, Syaiful Bahri.2000.Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.Jakarta:PT Rineka Cipta Durri, Andriani dkk.2014.Metode Penelitian.Tangerang Selatan:Universitas Terbuka Heruman.2010.Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar.Bandung:PT Remaja Rosdakarya Hosnan, M.2014.Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.Bogor:Ghalia Indonesia http://lib.unnes.ac.id/21709/1/1401411117-s.pdf#page=37&zoom=80, 335,384/010816/15:34) Ismunamto, dkk.2011.Ensiklopedia Matematika.Jakarta:PT.Ikrar Mandiri abadi LKS Matematika Untuk SD/ MI Kelas III Semester I.Bakti Ilmu Marwiyanto, dkk.2008.Matematika untuk SD dan MI Kelas 3.Jakarta:PT.Piranti Darma Kalokatama Mundaviah.2015.Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Keragaman Sosial Dan Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam Melalui Strategi Questions Students Have Pada Siswa Kelas IV MI Islamiyah Kauman Kidul Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun 2015.Salatiga Syah, Muhibbin.2010.Psikologi Belajar.Jakarta:Rajawali Press Poerwadarminta, W.J.S.2006.Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka
95
Prabowo, Anggit & Rahmawati, Uki.2013.Kamus Pintar Matematika.Pustaka Makmur Rahayu, Fajar Sri.2013.Pengaruh Pembelajaran Aktif Tipe Card Sort Terhadap Hasil Belajar IPS Bagi Siswa Kelas IV SD Se-Gugus 2 Kecamatan Pengasih Kulon Progo.Yogyakarta Rusman.2011.Model-Model Pembelajaran: Guru:Jakarta:Rajawali Press
Mengembangkan
Profesional
Sriyanti, Lilik.2011.Psikologi Belajar.Salatiga:STAIN Salatiga Press Sugiyono.2013.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Bandung:Alfabeta Suyadi.2010.Panduan Penelitian Tindakan Kelas.Jokjakarta:Diva Press Zaini,
Hisyam dkk.2002.Strategi Pembelajaran tinggi.Yogyakarta:CTSD IAIN Sunan Kalijaga
96
aktif
di
perguruan
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Madrasah : MI Tamrinul Ulum Jetis Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: III/ 1
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar 2.1. Memilih alat ukur sesuai dengan fungsinya (meteran, timbangan, atau jam).
C. Indikator 2.1.1 Siswa dapat menyebutkan alat ukur sesuai dengan fungsinya. 2.1.2 Siswa dapat menyebutkan contoh benda yang sesuai dengan alat ukurnya.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah melihat gambar, siswa dapat menyebutkan alat ukur sesuai dengan fungsinya dengan benar dan tepat.
97
2. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan contoh benda yang sesuai dengan alat ukurnya dengan benar dan tepat.
E. Karakter siswa yang diharapkan : a. Disiplin ( Discipline ) b. Rasa hormat dan perhatian (respect ) c. Tekun ( diligence ) d. Jujur ( fairnes ) e. Ketelitian ( carefulness)
F. Materi Ajar/ Bahan Ajar 1. Alat Ukur Berat Alat yang digunakan untuk mengukur berat suatu benda dinamakan timbangan. Berat ini bermacam-macam timbangan yang sering digunakan: a. Timbangan rumah tangga
Timbangan rumah tangga digunakan untuk menimbang bahan makanan, buah dan sayur. Timbangan ini juga sering digunakan oleh pedagang buah.
98
b. Timbangan badan
Timbangan badan digunakan untuk mengukur berat badan seseorang. c. Timbangan kodok
Timbangan kodok digunakan untuk menimbang belanjaan pembeli, seperti bahan makanan, beras dalam jumlah sedikit, bawang merah, bawang putih, dan lain-lain. Timbangan ini sering juga disebut dengan timbangan bebek. d. Neraca
Neraca digunakan untuk mengukur/ menimbang bendabenda yang sangat ringan dan berharga, misalnya emas. e. Timbangan barang
99
Timbangan barang digunakan untuk menimbang bendabenda yang berat, misalnya sekarung beras, gandum, gula, dan lain-lain. Karena ada bermacam-macam bentuk dan jenis alat ukur berat, maka penggunaannya disesuaikan dengan jenis dan berat benda yang akan di ukur. 2. Alat Ukur Panjang Alat ukur panjang digunakan untuk mengukur panjang atau tinggi benda. Berikut ini beberapa contoh alat ukur panjang. a. Penggaris
Penggaris dapat digunakan untuk mengukur panjang benda seperti pensil, buku tulis, dan penghapus. Alat ini biasanya digunakan dalam proses pembelajaran. b. Roll meter
Roll meter ada dua jenis yaitu roll meter kecil dan roll meter besar. Roll meter digunakan untuk mengukur panjang dan lebar tanah.
100
c. Meteran saku
Meteran saku biasanya digunakan oleh tukang bangunan atau tukang kayu saat membuat rumah. Meteran saku digunakan untuk mengukur bangunan atau kayu. d. Meteran pita/ pita meteran
Meteran pita disebut juga metlin. Metlin digunakan oleh penjahit atau pedagang kain untuk mengukur panjang dan lebar kain. 3. Alat Ukur Waktu Apabila seseorang ingin mengukur waktu biasanya digunakan jam. Alat ukur waktu selain jam yaitu stopwatch. Berikut ini beberapa contoh alat ukur waktu yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. a. Jam dinding
101
Jam dinding dipasang di dinding sebagai alat petunjuk waktu bagi keluarga. b. Jam tangan
Jam tangan dipakai manusia setiap saat sehingga manusia dapat melihat waktu dengan cepat. c. Jam beker
Jam beker biasanya diletakkan di kamar tidur sehingga kita dapat melihat waktu saat bangun tidur. d. Stopwatch
Stopwatch
biasanya
digunakan
untuk
mengetahui
kecepatan, misalnya untuk mengukur kecepatan lari seseorang. Jam yang menggunakan jarum sebagai petunjuk waktunya adalah jam analog. Sedangkan jam yang menggunakan angka sebagai petunjuk waktunya adalah jam digital. Untuk mengetahui waktu yang lebih lama,
102
misalnya hari, tanggal, minggu, bulan, tahun biasa digunakan kalender atau tanggalan.
G. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Card Sort 4. Penugasan
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No.
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.
Kegiatan awal
10 menit
Apersepsi a. Penyiapan siswa 1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa yang dipimpin oleh salah satu siswa. 2) Guru memeriksa kerapian dan kebersihan siswa dalam kelas. 3) Guru menanyakan kabar dan mengabsen daftar hadir siswa. 4) Guru meminta siswa menyiapkan buku dan
103
alat belajar. b. Memotivasi siswa 1) Siapa yang pernah meningbang berat badan? 2) Siapa yang pernah mengukur suatu benda? c. Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran Apa alat yang digunakan untuk menimbang berat badan? d. Menjelaskan tujuan 1) Setelah melihat gambar, siswa dapat menyebutkan alat ukur sesuai dengan fungsinya dengan benar dan tepat. 2) Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan contoh benda yang sesuai dengan alat ukurnya dengan benar dan tepat. e. Menjelaskan cakupan materi Hari ini kita akan belajar tentang alat ukur sesuai fungsinya dan contoh bendanya. 2.
Kegiatan inti
45 menit
a. Eksplorasi 1) Siswa mengamati gambar tentang alat ukur.
104
2) Guru menjelaskan fungsi dan contoh alat ukur yang sesuai. b. Elaborasi 1) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang telah dipelajari. 2) Guru menjelaskan cara bermain kartu. a) Guru memberikan kartu kepada setiap siswa secara acak. b) Guru
meminta
siswa
untuk
mencari
pasangan dari masing-masing kartu. c) Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok sesuai dengan kategori alat ukur. 3) Guru memberikan penugasan dan pelatihan kepada siswa. c. Konfirmasi 1) Salah satu dari setiap kelompok diminta maju ke depan untuk menjelaskan hasilnya. 2) Guru dan siswa mengoreksi jawaban teman yang maju di depan kelas. 3.
Kegiatan akhir: a.
Guru
15 menit bersama-sama
dengan
siswa
menyimpulkan materi. b. Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.
105
I. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran 1. Sumber Belajar
: LKS Matematika untuk SD/ MI kelas III
2. Alat
: Kapur, papan tulis
3. Media
: Gambar, kartu
J. Penilaian 1. Prosedur : Penilaian Hasil Pembelajaran 2. Jenis penilaian
: Tes (Pilihan Ganda dan Isian)
3. Instrumen Penilaian
Soal Evaluasi I. Ayo, memilih salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Berat jagung dalam karung sebaiknya diukur dengan... a.
b.
b.
d.
2. Untuk menimbang buah dan sayur sebaiknya menggunakan alat ukur... a. Timbangan neraca
c. Timbangan badan
b. Timbangan rumah tangga
d. Timbangan barang
106
3. Timbangan neraca sering digunakan untuk menimbang... a. Gula
c. Emas
b. Bawang putih
d. Beras
4. Ayu sedang menggunakan timbangan badan. Artinya, Ayu sedang mengukur... a. Tinggi badan
c. Berat badan
b. Panjang tangan
d. Panjang kaki
5. Aku mengukur panjang sebuah pensil. Alat yang aku gunakan adalah... a. Meteran pita
c. Roll meter
b. Meteran saku
d. Penggaris
6. Seorang tukang bangunan sering menggunakan alat berupa... a. Roll meter
c. Meteran saku
b. Penggaris
d. Meteran pita
7. Benda yang dapat diukur dengan penggaris adalah... a. Selembar kain
c. Buku tulis
b. Tiang rumah
d. Panjang pagar
8. Roll meter dapat digunakan untuk mengukur... a. Panjang tanah
c. Panjang kain
b. Panjang buku
d. Panjang kayu
9. Alat ini aku bawa pergi kemana-mana. Alat ini berguna untuk menunjukkan waktu. Alat ini bernama... a. Jam beker
c. Jam tangan
b. Meteran pita
d. Meteran saku
107
10. Pak Guru menggunakan alat ini untuk mengukur lama siswa berlari. Alat yang dimaksud adalah... a. Jam tangan
c. Jam beker
b. Jam dinding
d. Stopwach
II. Ayo, melengkapi pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang tepat! 1. Sekarung beras dapat diukur dengan.... 2. Manfaat dari timbangan kodok adalah... 3. Meteran pita juga disebut dengan... 4. Sebuah buku gambar dapat di ukur dengan... 5. Jam yang berguna untuk membangunkanku tidur adalah ...
Kunci jawaban A. Pilihan ganda 1. B
6. D
2. A
7. C
3. C
8. C
4. C
9. A
5. D
10. B
B. Isian 1. Timbangan barang 2. Menimbang belanjaan
108
3. Metlin 4. Penggaris 5. Jam beker
Skoring A. Pilihan ganda (N1) 1. Keterangan b. Jumlah soal
: 10
c. Setiap butir soal
:1
d. Nilai maksimal
: 10
2. Penilaian Nilai=∑ jawaban benar x 1
B. Isian (N2) 1. Keterangan a. Jumlah soal
:5
b. Setiap butir soal
:2
c. Nilai maksimal
: 10
2. Penilaian Nilai=∑jawaban benar x 2
C. Nilai Akhir (NA) Nilai Maksimal =
=100
109
D. Kinerja Guru No
Aspek yang diamati
skor A
Kemampuan guru membuka pelajaran 1
Memeriksa kesiapan siswa
2
Memberikan motivasi awal
3
Memberikan apresiasi (kaitannya dengan materi)
4
Menyampaikan tujuan pembelajaran
5
Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan dipelajari Sikap guru dalam proses pembelajaran
6
kejelasan artikulasi suara
7
Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa
8
Antusiasme dalam penampilan
9
Mobilitas posisi mengajar Penguasaan bahan belajar
10
Bahan
belajar
disajikan
sesuai
dengan
langkah-langkah yang dibuat dalam RPP 11
Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
12
Memiliki
wawasan
yang
luas
dalam
menyampaikan bahan ajar Kegiatan belajar mengajar 13
Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan
14
Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa
15
Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan sumber belajar / media
110
B
C
D
pembelajaran 16
Menggunakan media secara efektif dan efisien
17
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Evaluasi pembelajaran
18
Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapka
19
Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP Kemampuan
menutup
kegiatan
pembelajaran 20
Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21
Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
22
Memberikan
kesimpulan
kegiatan
pembelajaran Tindak lanjut / Follow up 23
Memberikan tugas kepada siswa
24
Menginformasikan materi/bahan ajar yang akan dipelajari berikutnya
25
Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar Jumlah Total Kategori
Keterangan a. Skor nilai A = 4 (sangat baik) B = 3 (baik) C = 2 (cukup) 111
112
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Nama Madrasah : MI Tamrinul Ulum Jetis Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester : III/ 1 Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar 2.1. Memilih alat ukur sesuai dengan fungsinya (meteran, timbangan, atau jam).
C. Indikator 2.1.3 Siswa dapat memilih alat ukur yang sesuai dengan fungsinya. 2.1.4 Siswa dapat memilih alat ukur yang sesuai untuk menyelesaikan soal cerita.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah melihat bagan, siswa dapat memilih alat ukur yang sesuai dengan fungsinya.
113
2. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat memilih alat ukur yang sespuai untuk menyelesaikan soal cerita dengan benar dan tepat.
E. Karakter siswa yang diharapkan : a. Disiplin ( Discipline ) b. Rasa hormat dan perhatian (respect ) c. Tekun ( diligence ) d. Jujur ( fairnes ) e. Ketelitian ( carefulness)
F. Materi Ajar/ Bahan Ajar 1. Alat Ukur Berat Alat yang digunakan untuk mengukur berat suatu benda dinamakan timbangan. Berat ini bermacam-macam timbangan yang sering digunakan: a. Timbangan rumah tangga
Timbangan rumah tangga digunakan untuk menimbang bahan makanan, buah dan sayur. Timbangan ini juga sering digunakan oleh pedagang buah.
114
b. Timbangan badan
Timbangan badan digunakan untuk mengukur berat badan seseorang. c. Timbangan kodok
Timbangan kodok digunakan untuk menimbang belanjaan pembeli, seperti bahan makanan, beras dalam juklah sedikit, bawang merah, bawang putih, dan lain-lain. Timbangan ini sering juga disebut dengan timbangan bebek. d. Neraca
Neraca digunakan untuk mengukur/ menimbang bendabenda yang sangat ringan dan berharga, misalnya emas. e. Timbangan barang
115
Timbangan barang digunakan untuk menimbang bendabenda yang berat, misalnya sekarung beras, gandum, gula, dan lain-lain. Karena ada bermacam-macam bentuk dan jenis alat ukur berat, maka penggunaannya disesuaikan dengan jenis dan berat benda yang akan di ukur. 2. Alat Ukur Panjang Alat ukur panjang digunakan untuk mengukur panjang atau tinggi benda. Berikut ini beberapa contoh alat ukur panjang. a. Penggaris
Penggaris dapat digunakan untuk mengukur panjang benda seperti pensil, buku tulis, dan penghapus. Alat ini biasanya digunakan dalam proses pembelajaran. b. Roll meter
Roll meter ada dua jenis yaitu roll meter kecil dan roll meter besar. Roll meter digunakan untuk mengukur panjang dan lebar tanah.
116
c. Meteran saku
Meteran saku biasanya digunakan oleh tukang bangunan atau tukang kayu saat membuat rumah. Meteran saku digunakan untuk mengukur bangunan atau kayu. d. Meteran pita/ pita meteran
Meteran pita disebut juga metlin. Metlin digunakan oleh penjahit atau pedagang kain untuk mengukur panjang dan lebar kain. 3.
Alat Ukur Waktu Apabila seseorang ingin mengukur waktu biasanya digunakan jam. Alat ukur waktu selain jam yaitu stopwatch. Berikut ini beberapa contoh alat ukur waktu yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. a. Jam dinding
117
Jam dinding dipasang di dinding sebagai alat petunjuk waktu bagi keluarga. b. Jam tangan
Jam tangan dipakai manusia setiap saat sehingga manusia dapat melihat waktu dengan cepat. c. Jam beker
Jam beker biasanya diletakkan di kamar tidur sehingga kita dapat melihat waktu saat bangun tidur. d. Stopwatch
Stopwatch
biasanya
digunakan
untuk
mengetahui
kecepatan, misalnya untuk mengukur kecepatan lari seseorang. Jam yang menggunakan jarum sebagai petunjuk waktunya adalah jam analog. Sedangkan jam yang menggunakan angka sebagai petunjuk waktunya adalah jam digital. Untuk mengetahui waktu yang lebih lama, misalnya hari, tanggal, minggu, bulan, tahun biasa digunakan kalender atau tanggalan. 118
G. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Card Sort 4. Penugasan
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi No
Kegiatan Pembelajaran Waktu
1.
Kegiatan awal
10 menit
Apersepsi a. Penyiapan siswa 1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa yang dipimpin oleh salah satu siswa. 2) Guru memeriksa kerapian dan kebersihan siswa dalam kelas. 3) Guru menanyakan kabar dan mengabsen daftar hadir siswa. 4) Guru meminta siswa menyiapkan buku dan alat belajar. b. Memotivasi siswa 1) Siapa yang pernah meningbang berat
119
badan? 2) Siapa yang pernah mengukur suatu benda? c. Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran Apa alat yang digunakan untuk menimbang berat badan? d. Menjelaskan tujuan 1) Setelah melihat bagan, siswa dapat memilih alat ukur yang sesuai dengan fungsinya. 2) Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat memilih alat ukur yang sesuai untuk menyelesaikan soal cerita dengan benar dan tepat. e. Menjelaskan cakupan materi Hari ini kita akan belajar tentang memilih alat ukur sesuai fungsinya, penyelesaian soal cerita yang berkaitan dengan alat ukur. 2.
Kegiatan inti
45 menit
a. Eksplorasi
120
1) Siswa melihat bagan tentang alat ukur yang sesuai dengan fungsinya. 2) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
penyelesaian
soal
cerita
yang
berkaitan dengan alat ukur. 3) Siswa mencoba menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan alat ukur. b. Elaborasi 1) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang telah dipelajari. 2) Guru menjelaskan cara bermain kartu: a)
Guru
akan memberikan kartu kepada
siswa secara acak. b)
Guru meminta siswa untuk mencari pasangan dari masing-masing kartu.
3) Guru
meminta
siswa
untuk
membentuk
kelompok sesuai dengan kategori alat ukur. 4) Guru memberikan penugasan dan pelatihan. c. Konfirmasi 1) Salah satu dari setiap kelompok diminta maju ke depan untuk menjelaskan hasilnya. 2) Guru dan siswa mengoreksi jawaban teman yang maju di depan kelas.
121
3.
Kegiatan akhir: a. Guru
bersama-sama
dengan
siswa
menyimpulkan materi. b. Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.
I. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran 1. Sumber Belajar
: LKS Matematika untuk SD/ MI kelas III
2. Alat
: Kapur, papan tulis
3. Media
: Gambar, kartu
J. Penilaian 1. Prosedur
: Penilaian Hasil Pembelajaran
2. Jenis penilaian
: Tes (Pilihan Ganda dan Isian)
3. Instrumen Penilaian
Soal Evaluasi I.
Ayo, memilih salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Berat sekarung gula di ukur dengan... a. Timbangan kodok
c. Timbangan barang
b. Neraca
d. Timbangan badan
122
2. Timbangan rumah tangga digunakan untuk menimbang... a. Buah
c. Pensil
b. Emas
d. Kain
3. Tukang bangunan saat membuat rumah menggunakan alat ukur.... a. Penggaris
c. Meteran saku
b. Roll meter
d. Meteran pita
4. Meteran pita digunakan untuk mengukur... a. Pensil
c. Penghapus
b. Kain
d. Tanah
5. Alat ukur waktu yang digunakan untuk petunjuk waktu bagi keluarga adalah... a. Jam tangan
c. Jam beker
b. Jam dinding
d. Stopwach
6. Alat yang digunakan untuk mengetahui kecepatan seseorang berenang adalah.... a. Stopwach
c. Jam beker
b. Jam dinding
d. Jam tangan
7. Ibu pergi ke pasar membeli 1 kg bawang merah, 1 bawang putih, dan 1 kg terigu. Alat ukur berat yang digunakan adalah... a. Neraca
c. Timbangan barang
b. Timbangan badan
d. Timbangan kodok
123
8. Dani mempunyai balok kayu yang panjangnya 15 meter. Balok kayu tersebut akan dipotong-potong, setiap potongan panjangnya 2 m. Alat ukur yang tepat digunakan Dani adalah... a. Penggaris
c. Meteran saku
b. Roll meter
d.Meteran pita
9. Ayah menjahit celana di tempat Pak Roni. Supaya ukurannya sesuai dengan badan ayah, maka alat yang digunakan Pak Roni adalah... a. Penggaris
c. Roll meter
b. Meteran saku
d. Meteran pita
10. Rika menunggu kereta di stasiun dari pukul 07.00 samapi dengan pukul 07.15. Alat ukur yang tepat digunakan Rika adalah...
II.
a. Stopwach
c. Jam beker
b. Jam tangan
d. Penggaris
Ayo, melengkapi pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang tepat! 1. Berat sekarung bawang putih diukur dengan... 2. Panjang tiang bangunan dapat diukur dengan.... 3. Alat yang digunakan untuk membangaunkan saat kita tidur adalah.... 4. Aku mengukur berat kalung emas milik ibu. Kalung tersebut beratnya 4 gram. Alat yang digunakan untuk mengukur kalung milik ibu adalah....
124
5. Pada Jam olahraga Fadillah berkeliling lapangan. Pak guru mengukur kecepatan lari Fadillah. Alat yang digunakan yang digunakan untuk mengukur kecepatan lari Fadillah adalah....
Kunci jawaban A. Pilihan Ganda 1. C
6. A
2. A
7. D
3.C
8. C
4. B
9. D
5. B
10. B
B. Isian 1. Timbangan barang 2. Meteran saku 3. Jam beker 4. Neraca 5. Stopwach
Skoring A. Pilihan ganda (N1) 1. Keterangan 1. Jumlah soal
: 10
2. Setiap butir soal : 1 3. Nilai maksimal : 10
125
2. Penilaian Nilai=∑ jawaban benar x 1
B. Isian (N2) 1. Keterangan a. Jumlah soal
:5
b. Setiap butir soal : 2 c. Nilai maksimal
: 10
2. Penilaian Nilai=∑jawaban benar x 2
C. Nilai Akhir (NA) Nilai Maksimal =
=100
D. Kinerja Guru skor No
Aspek yang diamati A Kemampuan guru membuka pelajaran
1
Memeriksa kesiapan siswa
2
Memberikan motivasi awal
3
Memberikan apresiasi (kaitannya dengan materi)
126
B
C
D
4
Menyampaikan tujuan pembelajaran
5
Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan dipelajari Sikap guru dalam proses pembelajaran
6
kejelasan artikulasi suara
7
Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa
8
Antusiasme dalam penampilan
9
Mobilitas posisi mengajar Penguasaan bahan belajar
10
Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang dibuat dalam RPP
11
Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
12
Memiliki
wawasan
yang luas
dalam
menyampaikan bahan ajar Kegiatan belajar mengajar 13
Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan
14
Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa
15
Ketepatan
dalam
penggunaan
alokasi
waktu Pemanfaatan sumber belajar / media
127
pembelajaran 16
Menggunakan media secara efektif dan efisien
17
Melibatkan
siswa
dalam
pemanfaatan
media Evaluasi pembelajaran 18
Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapka
19
Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP Kemampuan
menutup
kegiatan
pembelajaran 20
Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21
Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
22
Memberikan
kesimpulan
kegiatan
pembelajaran Tindak lanjut / Follow up 23
Memberikan tugas kepada siswa
24
Menginformasikan materi/bahan ajar yang akan dipelajari berikutnya
25
Memberikan motivasi untuk selalu terus
128
129
Lampiran 3 DOKUMENTASI A. Siklus I 1. Kegiatan awal pembelajaran
2. Guru menyampaikan materi pembelajaran
130
3. Media yang digunakan dalam strategi Card Sort
4. Siswa mengerjakan lembar tes evaluasi
131
B. Siklus II 1. Kegiatan awal pembelajaran
2. Guru menyampaikan materi pembelajaran
132
3. Siswa Menjelaskan hasil kerjanya
4. Siswa mengerjakan lembar tes evaluasi
133
Lampiran 4 SOAL EVALUASI SIKLUS I
I. Ayo, memilih salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Berat jagung dalam karung sebaiknya diukur dengan... a.
b.
b.
d.
2. Untuk menimbang buah dan sayur sebaiknya menggunakan alat ukur... a. Timbangan neraca
c. Timbangan badan
b. Timbangan rumah tangga
d. Timbangan barang
3. Timbangan neraca sering digunakan untuk menimbang... a. Gula
c. Emas
b. Bawang putih
d. Beras
4. Ayu sedang menggunakan timbangan badan. Artinya, Ayu sedang mengukur... a. Tinggi badan
c. Berat
b. Panjang tangan
d. Panjang kaki
134
5. Aku mengukur panjang sebuah pensil. Alat yang aku gunakan adalah... a. Meteran pita
c. Roll meter
b. Meteran saku
d. Penggaris
6. Seorang tukang bangunan sering menggunakan alat berupa... a. Roll meter
c. Meteran saku
b. Penggaris
d. Meteran pita
7. Benda yang dapat diukur dengan penggaris adalah... a. Selembar kain
c. Buku tulis
b. Tiang rumah
d. Panjang pagar
8. Roll meter dapat digunakan untuk mengukur... a. Panjang tanah
c. Panjang kain
b. Panjang buku
d. Panjang kayu
9. Alat ini aku bawa pergi kemana-mana. Alat ini berguna untuk menunjukkan waktu. Alat ini bernama... a. Jam beker
c. Jam tangan
b. Meteran pita
d. Meteran saku
10. Pak Guru menggunakan alat ini untuk mengukur lama siswa berlari. Alat yang dimaksud adalah... a. Jam tangan
c. Jam beker
b. Jam dinding
d. Stopwach
135
II.
Ayo, melengkapi pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang tepat! 1. Sekarung beras dapat diukur dengan.... 2. Manfaat dari timbangan kodok adalah... 3. Meteran pita juga disebut dengan... 4. Sebuah buku gambar dapat di ukur dengan... 5. Jam yang berguna untuk membangunkanku tidur adalah ....
136
Lampiran 5 SOAL EVALUASI SIKLUS II
I. Ayo, memilih salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Berat sekarung gula di ukur dengan... a. Timbangan kodok
c. Timbangan barang
b. Neraca
d. Timbangan badan
2. Timbangan rumah tangga digunakan untuk menimbang... a. Buah
c. Pensil
b. Emas
d. Kain
3. Tukang bangunan saat membuat rumah menggunakan alat ukur.... a. Penggaris
c. Meteran saku
b. Roll meter
d. Meteran pita
4. Meteran pita digunakan untuk mengukur... a. Pensil
c. Penghapus
b. Kain
d. Tanah
5. Alat ukur waktu yang digunakan untuk petunjuk waktu bagi keluarga adalah... 1. Jam tangan
c. Jam beker
2. Jam dinding
d. Stopwach
137
6. Alat yang digunakan untuk mengetahui kecepatan seseorang berenang adalah.... a. Stopwach
c. Jam beker
b. Jam dinding
d. Jam tangan
7. Ibu pergi ke pasar membeli 1 kg bawang merah, 1 bawang putih, dan 1 kg terigu. Alat ukur berat yang digunakan adalah... a. Neraca
c. Timbangan barang
b. Timbangan badan
d. Timbangan kodok
8. Dani mempunyai balok kayu yang panjangnya 15 meter. Balok kayu tersebut akan dipotong-potong, setiap potongan panjangnya 2 m. Alat ukur yang tepat digunakan Dani adalah... a. Penggaris
c. Meteran saku
b. Roll meter
d. Meteran pita
9. Ayah menjahit celana di tempat Pak Roni. Supaya ukurannya sesuai dengan badan Ayah, maka alat yang digunakan Pak Roni adalah... a. Penggaris
c. Roll meter
b. Meteran saku
d. Meteran pita
10. Rika menunggu kereta di stasiun dari pukul 07.00 samapi dengan pukul 07.15. Alat ukur yang tepat digunakan Rika adalah... a. Stopwach
c. Jam beker
b. Jam tangan
d. Penggaris
138
II. Ayo, melengkapi pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang tepat! 1. Berat sekarung bawang putih diukur dengan... 2. Panjang tiang bangunan dapat diukur dengan.... 3. Alat yang digunakan untuk membangaunkan saat kita tidur adalah.... 4. Aku mengukur berat kalung emas milik ibu. Kalung tersebut beratnya 4 gram. Alat yang digunakan untuk mengukur kalung milik ibu adalah.... 5. Pada jam olahraga Fadillah berkeliling lapangan. Pak guru mengukur kecepatan
lari Fadillah. Alat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan lari Fadillah adalah....
139
Lampiran 6 HASIL EVALUASI SISWA SIKLUS I
140
141
142
Lampiran 7 HASIL EVALUASI SISWA SIKLUS II
143
144
145
Lampiran 8 Data Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
No
Nama
Nilai
Ketuntasan
1.
Ahmad Zidan Mukhollad
40
Tidak Tuntas
2.
Heru Siswanto Khafid Mustofa
65
Tidak Tuntas
3.
Siti Faridayanti
40
Tidak Tuntas
4.
Puspita layla Rahma
65
Tidak Tuntas
5.
Winda Ulia Rahma
65
Tidak Tuntas
6.
Nayla Alfi Nasicha
75
Tuntas
7.
Ahmad Mulana Safri
75
Tuntas
8.
Ahmad Masyhud Shodiq K.
50
Tidak Tuntas
9.
Septriana Putri Ramadhani
65
Tidak Tuntas
10.
Siti Rafida Aulia
45
Tidak Tuntas
11.
Abdi Gusti Suro Wijoyo
60
Tidak Tuntas
12.
Nur Saidatu Syafira
40
Tidak Tuntas
13.
Natijatun Naja
70
Tuntas
14
Alif Maulana Mubarok
70
Tuntas
15.
Siti Mutiara Nur H
50
Tidak Tuntas
16.
Zulfa Muzdalifah
50
Tidak Tuntas
Rata-rata
57,81
146
Lampiran 9 LEMBAR OBSERVASI SIKLUS I KINERJA GURU TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: MI Tamrinul Ulum Jetis
Nama Guru
: Nur Hani Salamah, S.PdI
Mata Pelajaran
: Matematika
Pokok Materi
: Alat ukur (berat, panjang, dan waktu)
Kelas/ Semester
: III/ 1
Petunjuk : Skor di isi dengan tanda cek (√) sesuai dengan kinerja guru terhadap pelaksanaan pembelajaran No
Aspek yang diamati
Skor A
Kemampuan guru membuka pelajaran 1
Memeriksa kesiapan siswa
2
Memberikan motivasi awal
3
Memberikan apresiasi (kaitannya dengan materi)
4
Menyampaikan tujuan pembelajaran
5
Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan dipelajari Sikap guru dalam proses pembelajaran
6
kejelasan artikulasi suara
7
Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa
8
Antusiasme dalam penampilan
9
Mobilitas posisi mengajar Penguasaan bahan belajar
10
Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkahlangkah yang dibuat dalam RPP
147
B
C
D
11
Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
12
Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan ajar Kegiatan belajar mengajar
13
Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan
14
Memiliki
keterampilan
dalam
merespon
dan
menanggapi pertanyaan siswa 15
Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan
sumber
belajar
/
media
pembelajaran 16
Menggunakan media secara efektif dan efisien
17
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Evaluasi pembelajaran
18
Penilaian relevan dengan
tujuan
yang telah
ditetapka 19
Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20
Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21
Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
22
Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran Tindak lanjut / Follow up
23
Memberikan tugas kepada siswa
24
Menginformasikan materi/bahan ajar yang akan dipelajari berikutnya
148
149
Lampiran 10 LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II KINERJA GURU TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: MI Tamrinul Ulum Jetis
Nama Guru
: Nur Hani Salamah, S.PdI
Mata Pelajaran
: Matematika
Pokok Materi
: Alat ukur berat, panjang, dan waktu
Kelas/ Semester
: III/ 1
Petunjuk : Skor di isi dengan tanda cek (√) sesuai dengan kinerja guru terhadap pelaksanaan pembelajaran No
Aspek yang diamati
skor A
Kemampuan guru membuka pelajaran 1
Memeriksa kesiapan siswa
2
Memberikan motivasi awal
3
Memberikan apresiasi (kaitannya dengan materi)
4
Menyampaikan tujuan pembelajaran
5
Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan dipelajari Sikap guru dalam proses pembelajaran
6
kejelasan artikulasi suara
7
Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa
8
Antusiasme dalam penampilan
9
Mobilitas posisi mengajar Penguasaan bahan belajar
10
Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
150
B
C
D
langkah yang dibuat dalam RPP 11
Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
12
Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan ajar Kegiatan belajar mengajar
13
Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan
14
Memiliki
keterampilan
dalam
merespon
dan
menanggapi pertanyaan siswa 15
Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan
sumber
belajar
/
media
pembelajaran 16
Menggunakan media secara efektif dan efisien
17
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Evaluasi pembelajaran
18
Penilaian relevan dengan
tujuan
yang telah
ditetapkan 19
Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20
Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21
Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
22
Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran Tindak lanjut / Follow up
23
Memberikan tugas kepada siswa
24
Menginformasikan materi/bahan ajar yang akan dipelajari berikutnya
151
152
Lampiran 11 PROFIL MI TAMRINUL ULUM JETIS GENTAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG Nama Madrasah
: MI Tamrinul Ulum Jetis
Nsm
: 111233220031
Propinsi
: Jawa Tengah
Kabupaten
: Semarang
Kecamatan
: Susukan
Desa
: Gentan
Jalan
: Sruwen – Karanggede
Kode Pos
: 50777
Telepon
: (0298) 341997 Hp.081390506764
153
Lampiran 12 DATA GURU MI TAMRINUL ULUM JETIS GENTAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG No 1.
Nama Guru
Jabatan
Sidik, S.Pd
Kepala
Sekolah
Bahasa Arab 2.
Siti Masithoh, S.PdI
Guru Kelas 1
3.
Sri Wahyuni, S.PdI
Guru Kelas 2
4.
Muhammad Nuruddin, S.PdI
Guru Bahasa Inggris
5.
Nur Hani Salamah, S.PdI
Guru Kelas 3
6.
Umayyah, S.PdI
Guru Kelas 4
7.
Muh Zulfa, S.Ag
Guru Kelas 6
8.
Sri Yatni, S.Pd
Guru Mapel
9.
Nur Ulayatun Nida, S.PdI
Guru Mapel
154
dan
Guru
Lampiran 13 SARANA PENDUKUNG BELAJAR MENGAJAR Kondisi (Unit) Jumlah No
Jenis Ruangan
Baik
Rusak
Rusak
Ringan
Berat
Ruangan
1.
Ruang Kelas
6
4
2
-
2.
Ruang Perpustakaan
1
-
-
1
3.
Ruang Mushola
1
-
1
-
4.
Ruang Guru
1
1
-
-
155
Lampiran 14 SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
156
Lampiran 15 SURAT KETERANGAN PENELITIAN
157
Lampiran 16 LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
158
Lampiran 17 SATUAN KREDIT KEGIATAN EKSTRAKURIKULER (SKK) Nama
: Dwi Nurhayati
Fakultas
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
NIM
: 11512082
Jurusan
: PGMI
Dosen Pembimbing
: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
No 1.
Kegiatan OPAK
Pelaksanaan
STAIN
2012”Progresifitas
Salatiga Kaum
Muda,
Kunci Perubahan Indonesia.” 2.
OPAK
TARBIYAH
“
Ststus
Poin
Peserta
3
Peserta
3
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
05-07 September 2012
Orientasi 08-09
Pengenalan
Akademik
dan September
Kemahasiswaan
(OPAK)
Jurusan 2012
Tarbiyah STAIN Salatiga.” 3.
ODK
“
Membangun
Karakter 10 September
Keislaman Bertaraf Internasional di 2012 Era Globalisasi Bahasa.” 4.
Seminar
Entrepreneurship
dan 11 September
Perkoperasian 2012 oleh MAPALA 2012 MITAPARSA dan KSEI STAIN. 5.
AMT
“
Dengan
AMT,
Bangun 12 September
159
Karakter Raih Prestasi.” 6.
2012
Library User Education ole UPT 13 September Perpustakaan STAIN Salatiga.
7.
KAMMI “Surat
Cinta
2
Peserta
4
2012
Pembasmi
Galau” 8.
Peserta
03 Oktober 2012
LDK “Training Pembuatan Makalah”
13 Oktober Peserta 2012
9.
2
IBTIDA’ LDK “ Intelektual Muda 20-21 Oktober Muslim, Genggam Dunia Gapai
Peserta
2
Peserta
4
Peserta
2
Peserta
8
2012 Akhirat.” 10.
Dauroh marhalah 1 komisarit oleh 04 November KAMMI Komisariat Salatiga
11.
2012
KSEI “ Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW tahun 1434 H.”
12.
27 Januari 2013
Seminar Nasional Entrepreneurship dengan tema” Menumbuhkan Jiwa 27 Mei 2013 Entrepreneur Generasi Muda” oleh KOPMA FATAWA STAIN
160
13. Seminar Nasional Politik Dengan Tema “Peran
Nyata
Mahasiswa
Dalam 13 Juni 2013
Peserta
8
Penyesuaian 27 Juni 2013
Peserta
8
Peserta
2
Peserta
2
Menyikapi Perpolitikan Indonesia” oleh
Senat
Mahasiswa
STAIN
Salatiga 14.
Seminar Nasional & Dialog Publik HMJ
SYARIAH
“
Harga BBM Bersubsidi” 15.
IPST
(Islamic
Public
Speaking
Training) oleh LDK Darul Amal
9 juni 2013
STAIN Salatiga 16. WORKSHOP ENTREPRENEURSHIP” Menanamkan kewirausahaan
nilai-nilai mahasiswa
jiwa yang
22 Agustus 2014
kreatif dan inovatif” oleh KSEI dan SSC STAIN Salatiga. 17.
Seminar Nasional “Perbaikan Mutu 13 November Pendidikan Melalui Profesionalitas
Peserta
2014 8
Pendidikan”
HMJ
TARBIYAH
STAIN SALATIGA
161
18. DEMA “ Menyemai Nilai-nilai Islam Indonesia
untuk
Memperkokoh 03 November
NKRI dalam Mewujudkan Baldatun
Peserta
2
Peserta
8
Peserta
8
Peserta
2
Peserta
8
2015
Toyyibatun Warobbun Ghofur.” 19.
Seminar
Nasional
HMJ
PGMI 17 November
“Pendidikan
Karakter
untuk 2015
Melahirkan Pemimpin Masa Depan” 20.
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN “
Pelatihan
R.I
Wirausaha
Baru
Produktif Balai Besar Peningkatan
25-28 April 2016
Produktifitas Bekerjasama dengan Boyolali Reform Institute.” 21.
Nusantara
Mengaji
300.000
Khataman Al-Qur’an oleh DEMA & JQH IAIN Salatiga “Serentak Se08 Mei 2016 Indonesia Untuk Keselamatan & Kesejahteraan Bangsa”.
22. Seminar Budayaku
Nasional
“
Indonesia
Indonesia Warisanku
(Salatiga Kota Pusaka) oleh HMJ
162
2 Juni 2016
163
Lampiran 18
164