Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA KULIAH ASESMEN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI Aristiana P.Rahayu, Ratno Abidin, Aris Setiawan, Nur Indah Febriyanti, Hendrik Pandu Paksi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan: 1) meningkatkan aktivitas mahasiswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif pada mata kuliah Asesmen perkembangan anak usia dini, 2) meningkatkan prestasi hasil belajar mahasiswa dengan penerapan pembelajaran kooperatif pada mata kuliah asesmen untuk anak usia dini. Setting penelitian adalah mahasiswa FKIP prodi PG PAUD semester III, berjumlah 9 mahasiswa yang mengambil mata kuliah Asesmen perkembangan anak usia dini. Cara penelitian dilakukan melalui: 1.perencanaan (Plan), 2. pelaksanaan (Do), 3.refleksi (See). Pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, wawancara dan angket. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran kooperatif terbukti efektif dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar mahasiswa. Rata-rata akktivitas mahasiswa siklus I sebesar 33,4 pada siklus II menjadi 37,5 pada siklus III sebesar 38,2 pada siklus IV sebesar 38,9. Pada siklus I rata-rata skor prestasi adalah 70,1 siklus II rata-rata skor prestasi 73,75 Siklus III rata-rata skor prestasi adalah 78,8 siklus IV rata-rata skor prestasi 81,6 Kata kunci: pembelajaran kooperatif, asesmen anak usia dini.
PENDAHULUAN
teamwork yang sangat dibutuhkan dalam du-
Perubahan ilmu pengetahuan dan tekno-
nia kerja. Permasalahannya saat ini kemam-
logi menuntut mahasiswa tidak hanya mengu-
puan bekerjasama dan keaktifan pada ma-
asai ilmu yang diperoleh di bangku kuliah saja,
hasiswa masih sangat rendah, hal ini disebab-
tetapi mahasiswa dituntut mempunyai karakter
kan model pembelajaran yang memberikan
yang kuat. Salah satu karakter yang sangat
ruang bagi mahasiswa untuk saling menghargai
diperlukan saat ini adalah kemampuan beker-
dan saling bekerjasama masih sangat rendah.
ja sama dengan baik. Dengan kemampuan
Kelas dianggap sebagai ajang untuk berkom-
kerja sama mahasiswa dapat belajar secara
petisi, mahasiswa/siswi dipacu untuk me-
82
ngalahkan orang lain, akhirnya muncul kom-
bagi mahasiswa, sehingga kurang tercapai
petisi dan persaingan di dalam kelas.
kinerja mahasiswa dengan optimal. Hal ini
Kompetisi dapat memacu mahasiswa untuk
dibuktikan dari tanya jawab dengan maha-
meningkatkan motivasi belajar. Namun bila
siswa di akhir pembelajaran yang menunjuk-
tidak tepat penerapannya akan berdampak
kan mahasiswa masih kurang mampu mene-
negatif yaitu mahasiswa/siswi harus menga-
rapkan dan memahami materi yang dipelajari.
lahkan teman-teman sekelasnya agar berhasil
Berdasarkan pengamatan dari beberapa
dengan cara apapun.
mahasiswa, diperoleh kenyataan bahwa:
Belajar kompetitif dan individualistis yang
1.Pada umumnya mahasiswa tingkat par-
direncanakan dengan baik akan efektif dan
tisipasi dalam proses pembelajaran rendah,
memotivasi mahasiswa untuk melakukan yang
2. Mahasiswa kurang mampu berkomunikasi
terbaik. Tujuan pembelajaran memperoleh
secara lisan, sehingga jarang menyampaikan
hasil yang maksimal dan mengembangkan ke-
gagasan, dan 3. Mahasiswa jarang mengaju-
mampuan kerja sama dengan orang lain. Mata
kan pertanyaan. Berdasarkan permasalahan
kuliah asesmen untuk anak usia dini merupa-
tersebut, maka melalui lesson study ini peneliti
kan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh ma-
bermaksud mencari alternatif dan solusi. Mo-
hasiswa semester III prodi PG PAUD. Mata
del pembelajaran yang digunakan dalam
kuliah ini berbobot 3 sks yang bertujuan mem-
penelitian ini adalah model pembelajaran koo-
bekali mahasiswa agar memiliki kemampuan
peratif. Model pembelajaran ini dipilih karena
dan pemahaman tentang konsep dan prinsip
model pembelajaran ini lebih menekankan
asesmen perkembangan untuk anak usia dini,
pada keaktifan peserta didik dalam memba-
sekaligus mampu menganalisa asesmen untuk
ngun konsep/pengetahuan yang dimiliki untuk
anak usia dini.
mengatasi permasalahan yang dihadapi. Da-
Mata kuliah ini juga mengajak mahasiswa
lam pembelajaran ini, dosen menjadi fasilitator
untuk mengetahui perkembangan anak usia
atau mediator bagi mahasiswa dalam pem-
dini dalam berbagai aspek perkembangannya.
belajaran.
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah teori, dan praktek yang memberikan kemampuan
TINJAUAN PUSTAKA
analisis secara lisan dan tertulis.
1. Pembelajaran Kooperatif (Coopera-
Pelaksanaan pembelajaran mata kuliah
tive Learning)
asesmen perkembangan anak usia dini kurang
Menurut Triyanto (2009: 56) pembela-
mampu menunjukkan pembelajaran yang aktif
jaran kooperatif bernaung dalam teori kons83
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
truktivis. Pembelajaran ini muncul dari konsep
nakan untuk diajarkan. Selama kerja kelom-
bahwa siswa akan lebih mudah menemukan
pok, tugas anggota kelompok adalah men-
dan memahami konsep yang sulit jika mereka
capai ketuntasan (Slavin, 1995). Tujuan pem-
saling berdiskusi dengan temannya. Siswa
belajaran kooperatif berbeda dengan
secara rutin bekerja dalam kelompok untuk
kelompok tradisional yang menerapkan sistem
saling membantu memecahkan masalah –ma-
kompetisi, di mana keberhasilan individu di-
salah yang kompleks. Selama belajar secara
orientasikan pada kegagalan orang lain.
kooperatif mahasiswa tetap tinggal dalam
Sedangkan tujuan dari pembelajaran koo-
kelompoknya selama beberapa kali perte-
peratif adalah menciptakan situasi di mana
muan. Mereka diajarkan keterampilan-kete-
keberhasilan individu ditentukan atau
rampilan khusus agar dapat bekerja sama de-
dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya
ngan baik di dalam kelompoknya, seperti
(Slavin, 1995). Model pembelajaran koope-
menjadi pendengar aktif, memberikan pen-
ratif dikembangkan untuk mencapai setidak-
jelasan kepada teman sekelompok dengan
tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang
baik, berdiskusi dan sebagainya. Agar ter-
dirangkum oleh Muslimin Ibrahim, dkk.
laksana dengan baik, siswa diberi lembar
(2000), yaitu:
kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas
a) Hasil belajar akademik
yang direncanakan untuk diajarkan (Triyanto,
Beberapa ahli berpendapat bahwa model
2009: 57). Di dalam pembelajaran kooperatif
pembelajaran kooperatif unggul dalam
siswa belajar bersama dalam kelompok-ke-
membantu siswa memahami konsep-kon-
lompok kecil yang saling membantu satu sama
sep sulit. Para pengembang model ini telah
lain. Kelas disusun dalam kelompok yang ter-
menunjukkan bahwa model struktur
diri dari 3 orang mahasiswa, dengan kemam-
penghargaan kooperatif telah dapat me-
puan yang heterogen. Hal ini bermanfaat untuk
ningkatkan hasil belajar.
melatih mahasiswa menerima perbedaan dan
b) Penerimaan terhadap perbedaan individu
bekerja dengan teman yang berbeda latar be-
Pembelajaran kooperatif memberi peluang
lakangnya. Pada pembelajaran kooperatif di-
bagi siswa dari berbagai latar belakang dan
ajarkan keterampilan-keterampilan khusus
kondisi untuk bekerja dengan saling ber-
agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam
gantung pada tugas-tugas akademik dan
kelompoknya, seperti menjadi pendengar
melalui struktur penghargaan kooperatif
yang baik, siswa diberi lembar kegiatan yang
akan belajar saling menghargai satu sama
berisi pertanyaan atau tugas yang direnca-
lain.
84
c) Pengembangan keterampilan sosial
Menurut Sudjana (2008: 59), “Keefek-
Tujuan ketiga pembelajaran kooperatif
tifan berkenaan dengan jalan, upaya, teknik,
adalah, mengajarkan kepada siswa ke-
strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan
terampilan bekerja sama dan kolaborasi.
secara tepat dan cepat”. Keefektifan dapat
Keterampilan-keterampilan sosial, penting
diartikan sebagai suatu ukuran yang digunakan
dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak
untuk mencapai tujuan, tingkat keberhasilan
anak muda masih kurang dalam kete-
suatu kegiatan dengan strategi yang tepat, bi-
rampilan sosial.
aya dan tenaga yang hemat, serta waktu yang
Unsur–unsur pembelajaran kooperatif
singkat dalam suatu usaha tertentu untuk men-
sebagai berikut (Johnson,Sutton dalam
capai tujuannya..
Triyanto, 2007: 60):
1. Untuk mengetahui keefektifan mengajar,
1) Saling ketergantungan positif
dengan memberikan tes. Hasil tes dapat
2) Interaksi diantara siswa yang semakin
dipakai untuk mengevaluasi berbagai as-
meningkat 3) Tanggung jawab individual 4) Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil
pek proses pengajaran. Triyanto (2010: 20). 2. Pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan utama keefektifan
5) Proses kelompok 6) Langkah-langkah pembelajaran kooperatif adalah:
pengajaran yaitu: 1) Presentasi waktu belajar yang tinggi dicurahkan terhadap KBM
Fase 1 menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Fase 2 menyajikan informasi Fase 3 mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif
2) Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa 3) Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa (orientasi keberhasilan belajar) diutamakan
Fase 4 membimbing kelompok bekerja dan belajar Fase 5 Evaluasi Fase 6 Memberikan penghargaan (Triyanto, 2007: 66-67).
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan Lesson Study. Setting penelitian ini adalah Prodi PG PAUD Universitas Muhammadiyah Surabaya. Lesson study ini dilaksanakan pada semes-
2. Efektivitas Pembelajaran
ter gasal tahun 2014/2015 untuk mata kuliah 85
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
Asesmen Perkembangan Untuk Anak Usia
kuantitatif dianalisis dengan metode diskriptif
Dini. Penelitian ini akan melibatkan mahasiswa
kuantitatif. Temuan ini akan digunakan untuk
reguler semester III sebanyak 9 mahasiswa.
melaksanakan tindakan selanjutnya.
Pihak- pihak yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah seorang dosen sebagai peneliti uta-
HASIL PENELITIAN DAN PEMBA-
ma dan sekaligus sebagai dosen model, dosen
HASAN
pengamat (observer) berjumlah 4 orang, ma-
1. Hasil Penelitian
hasiswa sebagai subyek didik yang berjumlah
a. Siklus I
9 orang. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2014.
Pada siklus I, dari 9 mahasiswa yang mengikuti perkuliahan asesmen perkembangan
Teknik pengumpulan data yang akan di-
anak usia dini, semua mahasiswa hadir. Pe-
pergunakan dalam penelitian ini adalah ob-
nelitian ini terdiri dari empat siklus. Setelah
servasi, wawancara, dokumentasi dan angket.
rancangan pembelajaran pada siklus pertama
Observasi digunakan untuk melihat kegiatan
ditentukan, selanjutnya peneliti sebagai pe-
pembelajaran dikelas untuk menilai aktivitas
ngampu menerapkan rancangan pembelajar-
mahasiswa. Wawancara digunakan untuk me-
an tersebut dalam proses pembelajaran. Hasil
nilai apakah kegiatan pembelajaran sudah se-
dari penerapan model pembelajaran Pembe-
suai dengan tujuan. Dokumentasi dilakukan
lajaran kooperatif pada mata kuliah tari untuk
untuk melihat aktifitas dan prestasi belajar ma-
anak usia dini dapat dijelaskan sebagai be-
hasiswa. Angket digunakan untuk mengetahui
rikut:
pendapat mahasiswa mengenai pembelajaran
1) Perencanaan
dengan teknik pembelajaran kooperatif. Cara penelitian dilakukan melalui bebe-
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
rapa tahapan sebagai berikut Tahap Peren-
a) Membuat Satuan Acara (SAP) Perkuli-
canaan, pelaksanaan, dan refleksi. Data yang
ahan Asesmen Perkembangan anak usia
akan diperoleh dari hasil penelitian ini adalah
dini tentang materi tentang hakekat ases-
data kualitatif dan data kuantitatif sebagai pen-
men perkembangan anak usia dini. SAP
dukungnya. Analisis data dilakukan menurut
digunakan sebagai acuan dosen dalam me-
karakteristik masing-masing data yang ter-
laksanakan pembelajaran.
kumpul. Dari data yang terkumpul diklasifi-
b) Menyusun Lembar Kerja Mahasiswa
kasikan dan dikategorikan secara sistematik
(LKM) untuk siklus I. LKM ini digunakan
dan menurut karakteristiknya. Sementara data
sebagai media pembelajaran mahasiswa
86
untuk memahami materi dengan meng-
sebagai berikut:
gunakan teknik Pembelajaran kooperatif.
a) Dosen memberikan pretest untuk me-
c) Menyusun soal dan kunci jawaban tes.
ngetaui kemampuan awal mahasiswa.
Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar
Kemampuan awal ini digunakan sebagai
mahasiswa terhadap materi yang dipelajari.
acuan untuk membentuk kelompok secara
Tes yang diberikan berupa kuis individu
heterogen.
yang diberikan pada awal siklus.
b) Dosen membuka pelajaran dengan me-
d) Menyusun dan menyiapkan lembar
ngucapkan salam, mengadakan presensi.
observasi pembelajaran dan lembar
Dosen memberikan apersepsi mengenai
aktivitas mahasiswa saat belajar
prinsip-prinsip pembelajaran asesmen per-
kelompok.
kembangan anak usia dini secara garis
e) Menyiapkan
pedoman
besar, dosen juga memberikan pertanyaan
wawancara untuk dosen dan mahasiswa.
siapa yang mengetahui tentang hakekat
f) Menyiapkan
panduan peralatan
untuk
asesmen anak usia dini? Setelah itu dosen
mendokumentasikan kegiatan selama
memberikan sedikit gambaran tentang
proses pembelajaran berlangsung seperti
hakekat asesmen anak usia dini.
kamera dan tape recorder.
c) Dosen model membagi mahasiswa ke dalam kelompok-kelompok kecil.
2) Pelaksanaan
Mahasiswa dibagi menjadi 3 kelompok,
Pada tahap pelaksanaan tindakan dosen
masing-masing kelompok terdiri dari 3
melaksanakan pembelajaran dengan teknik
mahasiswa. Dosen menginstruksikan
Pembelajaran kooperatif. Pembelajaran
mahasiswa menempatkan diri sesuai ke-
dilakukan berdasarkan SAP yang sebelumnya
lompoknya masing-masing.
telah disiapkan oleh peneliti, yaitu dengan
d) Dosen memberikan gambaran kepada
materi prinsip-prinsip tari untuk anak usia dini.
mahasiswa tentang kegiatan yang akan di-
SAP tersebut terlebih dahulu telah dikonsul-
laksanakan dalam pembelajaran, serta
tasikan kepada dosen PG PAUD. Selama
menjelaskan secara singkat cara mahasis-
pelaksanaan berlangsung, peneliti dibantu oleh
wa beraktivitas dalam kelompok.
tiga orang observer mengamati secara lang-
e) Secara berkelompok mahasiswa menger-
sung tanpa mengganggu jalannya proses pem-
jakan lembar diskusi yang diberikan oleh
belajaran. Pada siklus I secara umum pelak-
dosen.
sanaan siklus I ini meliputi langkah-langkah
f) Tiap kelompok mendiskusikan materi atau 87
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
topik yang diberikan dosen. Mahasiswa dengan anggota kelompoknya
3) Refleksi
bekerja sesuai dengan aturan pembelajar-
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh
an kooperatif yaitu tiap kelompok meren-
peneliti dan dosen selama proses pembela-
canakan kegiatan belajar dalam kelompok
jaran berlangsung pada siklus I, Mahasiswa
untuk menyelesaikan tugas pada lembar
belum terlihat antusias dalam beraktivitas
kerja mahasiswa yang telah diberikan.
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh do-
g) Mahasiswa dibimbing oleh dosen, melak-
sen. Keikutsertaan memecahkan masalah
sanakan rencana belajar yang telah dise-
terlihat bahwa belum banyak mahasiswa ingin
pakati dengan memanfaatkan sumber be-
berprestasi sebaik mungkin pada kelompok-
lajar dan mengumpulkan informasi dan
nya, sehingga masih ada mahasiswa yang tidak
fakta yang relevan.
bersungguh-sungguh saat mengerjakan soal
h) Dosen kemudian menutup pelajaran sam-
diskusi dalam kelompoknya hal ini masih ter-
bil memotivasi mahasiswa untuk lebih giat
lihat saat pengerjaan lembar kerja mahasiswa
dalam menyelesaikan tugas dalam perte-
dalam satu kelompoknya masih ada
muan berikutnya. Kemudian dosen
mahasiswa yang mengobrol dengan teman
menutup mata kuliah dengan mengucap-
satu kelompoknya.
kan salam. Tabel 1. Hasil Kategori Aktivitas Belajar Mahasiswa Pada Siklus 1 No 1 2 3 4 4
Kategori Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Jumlah
Frekuensi 1 4 3 1 9
Persen 11,1 44,5 33,3 11,1 100
Kepedulian terhadap kesulitan sesama
berdiskusi, masih ada mahasiswa yang hanya
anggota kelompok terlihat ketika ada
diam dan tidak ikut berpartisipasi untuk
kelompok yang salah atau kesulitan menjawab
memecahkan masalah bersama anggota
pertanyaan pada saat presentasi, kelompok
kelompok yang lainnya. Pada indikator
lain segera berdiskusi dan berlomba-lomba
keikutsertaan dalam membuat laporan
agar bisa menemukan jawaban yang tepat.
kelompok, dapat terlihat sebagian mahasiswa
Namun tidak semua anggota kelompok sigap
beaktivitas dalam kelompoknya untuk
88
membuat laporan kelompok yang nanti
pada kelompok lain juga sudah mulai terlihat
hasilnya akan dipresentasikan kedepan.
walaupun masih ada kelompokyang tidak
Namun masih ada beberapa mahasiswa yang
bertanya pada saat presentasi. Masing-masing
mengobrol sendiri dengan teman pada
siswa dalam kelompok mengerjakan soal
kelompok lain. Keikutsertaan dalam
yang diberikan oleh dosen yang dibacakan
melaksanakan presentasi hasil belajar
dan dipraktekkan langsung di depan kelas.
merupakan bagian yang paling akhir dari
Mahasiswa maju kedepan secara
rangkaian pengamatan terhadap aspek
berkelompok. Mahasiswa lain memberikan
akt ivit as dalam pelaksanaan teknik
komentar tehadap hasil presentasi.
Pembelajaran kooperatif. Berdasarkan
Hasil prestasi belajar menunjukkan
pengamatan, presentasi hasil diskusi dapat
kemampuan mahasiswa dalam menguasai
dilakukan setelah semua kelompok
materi pembelajaran setelah menggunakan
mengerjakan dan menyerahkan hasil laporan
model pembelajaran kooperatif. Berikut ini
diskusi kepada dosen. Dan presentasi cukup
tabel hasil pembelajaran pada siklus 1.
berjalan dengan baik, antusias mahasiswa Tabel. 2 Hasil Skor Prestasi Belajar Siklus 1 NO 1 2 3
Skor 50 75 80 Jumlah
Frekuensi 2 6 1 9
Persen 22.2 66,7 11,1 100
Pada siklus 1 diketahui, prestasi
lembar jawaban sendiri. Hal ini
mahasiswa yang memperoleh skor 50
menimbulkan kegaduhan dari mahasiswa.
sebanyak 2 orang (22,2%), skor 75 sebanyak
b) Belum ada kesadaran dari dalam diri
6 orang (66,7%), skor 80 sebanyak 1 orang
mahasiswa untuk berani bertanya dan
(11,1%).
mengemukakan pendapat, peran dosen
Beberapa kelemahan yang ditemukan dalam siklus I adalah :
masih besar untuk memotivasi mahasiswa belum maksimal.
a) Pada saat mengerjakan tes di sklus I ini,
c) Tingkat aktivitas mahasiswa saat diskusi
dosen tidak menyiapkan lembar jawaban
kelompok berlangsung dan saat presentasi
sehingga mahasiswa harus menyiapkan
masih kurang terutama terlihat pada saat 89
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
presentasi di depan kelas.
mampu beraktivitas dengan teman satu
d) Dosen masih banyak berperan dalam
kelompok saat diskusi berlangsung dan
diskusi dan presentasi kelompok yang
saat presentasi hasil diskusi dilakukan.
dit unjukkan dengan pert anyaan-
· Memberikan pengert ian kepada
pertanyaan dari mahasiswa yang
mahasiswa harus belajar secara mandiri
ditanggapi dosen.
tidak selalu bergantung kepada dosen
e) Berdasarkan hasil analisis dan refleksi
karena keberhasilan dalam belajar juga
siklus I yaitu dengan melihat dari tingkat
ditentukan oleh kemandirian mahasiswa
aktivitas mahasiswa yang masih rendah
bukan dengan bantuan dosen semata.
pada lembar observasi dan hasil
· Berusaha menyampaikan materi dengan
wawancara yang dilakukan pada siklus I,
singkat dan jelas, dan memberikan hand-
sehingga dilakukan penyempurnaan. Untuk
out kepada mahasiswa agar mahasiswa
meningkatkan aktivitas mahasiswa, peneliti
dapat belajar sebelum mengikuti pelajaran
melakukan wawancara dengan dosen
sehingga pada pertemuan selanjutnya
model, maka diperoleh pemecahan
setiap kelompok sudah siap.
masalah antara lain:
b. Siklus II
· Dosen lebih tegas untuk mengatur mahasiswa yang ramai dengan langsung
mengikuti
memberikan pertanyaan bagi mahasiswa
perkembangan anak usia dini, ada satu
yang ramai atau tidak memperhatikan
mahasiswa yang ijin karena sakit. Setelah
penjelasan dari dosen.
rancangan pembelajaran pada siklus kedua
· Memacu mahasiswa agar lebih berani mengajukan
pert anyaan
mata
kuliah
asesmen
ditentukan, selanjutnya dosen model
dan
menerapkan rancangan pembelajaran tersebut
mengemukakan pendapat, salah satu cara
dalam proses pembelajaran. Hasil dari
yang digunakan oleh dosen dalam hal ini
penerapan model pembelajaran Pembelajaran
adalah dengan memberikan contoh-contoh
kooperatif pada mata kuliah asesmen unttuk
yang dekat dengan lingkungan sekitar agar
perkembangan anak usia dini dapat
mahasiswa dapat memahami maksud
dijelaskan sebagai berikut:
dosen dan dapat memberikan tanggapan
1) Perencanaan
terhadap permasalahan yang dilontarkan dosen · Mendorong mahasiswa agar mahasiswa 90
Pada siklus II dari 9 mahasiswa yang
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah : a) Membuat Satuan Acara Perkuliahan
(SAP) tentang materi tentang aspek
langsung tanpa mengganggu jalannya proses
perkembangan anak usia dini untuk siklus
pembelajaran. Siklus II dilaksanakan pada 9
II. SAP digunakan sebagai acuan dosen
Oktober 2014. Pelaksanaan tindakan
dalam melaksanakan pembelajaran.
pertemuan II ini meliputi langkah-langkah
b) Menyusun Lembar Kerja Mahasiswa
sebagai berikut
(LKM) untuk siklus II. LKM ini digunakan
a) Dosen membuka pelajaran dengan
sebagai media pembelajaran mahasiswa
mengucapkan salam, mengadakan
untuk memahami mat eri dengan
presensi. Sembari memberikan apersepsi
menggunakan teknik Pembelajaran
mengenai bagaimana karakteristik
kooperatif.
perkembangan anak usia dini.
c) Menyusun dan menyiapkan lembar
b) Dosen menginstruksikan mahasiswa
observasi pembelajaran dan lembar
menempatkan diri sesuai kelompoknya
aktivitas mahasiswa saat belajar
masing-masing. Masing-masing mahasiswa
kelompok.
masuk dalam kelompoknya masing-
d) Menyiapkan panduan pedoman wawancara untuk dosen dan mahasiswa. e) Menyiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung seperti kamera.
masing, tanpa menimbulkan suara gaduh. c) Secara berkelompok mahasiswa mengerjakan LKM yang diberikan oleh dosen. d) Kemudian dosen berkeliling memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
2) Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan ini dosen
menanyakan hal-hal yang dianggap sulit pada dosen.
melaksanakan pembelajaran dengan metode
e) Mahasiswa dibimbing oleh dosen dan
pembelajaran kooperatif teknik Pembelajaran
peneliti, melaksanakan rencana belajar
kooperatif. Pembelajaran dilakukan
yang
berdasarkan SAP yang sebelumnya telah
memanfaatkan sumber belajar dan
disiapkan oleh peneliti, dengan materi
mengumpulkan informasi dan fakta yang
karakteristik perkembangan anak usia dini.
relevan.
t elah
disepakati
dengan
SAP tersebut terlebih dahulu telah
f) Presentasi hasil kelompok dilakukan oleh
dikonsultasikan kepada dosen PG PAUD.
satu kelompok yang dipilih secara urut.
Selama tindakan berlangsung, peneliti dibantu
Kelompok lain memberikan tanggapan
oleh tiga orang observer mengamati secara
terhadap hasil diskusi yang sedang 91
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
dibahas.
dalam menyelesaikan tugas dalam
g) Dosen langsung menanggapi hasil
pertemuan berikutnya. Tidak lupa dosen
presentasi mahasiswa.
menyampikan materi yang akan dipelajari
h) Dosen kemudian menutup kuliah sambil
pada pertemuan yang akan datang.
memotivasi mahasiswa untuk lebih giat
Kemudian dosen menutup kuliah dengan mengucapkan salam.
3) Refleksi Tabel 3. Hasil Kategori Aktivitas Belajar Mahasiswa Pada Siklus 2 No 1 2 3 4 4
Kategori Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Jumlah
Frekuensi 0 2 4 2 8
Persen 0 25 50 25 100
Tingkat aktivitas mahasiswa pada siklus
diberikan kelompok, keikutsertaan dalam
II memperlihatkan bahwa kategori aktivitas
memecahkan masalah, kepedulian terhadap
rendah orang (0%), sedang 2 orang (25%),
kesulitan sesama anggota kelompok,
tinggi 4 orang (50%), dan sangat tinggi 2 or-
keikutsertaan dalam membuat laporan
ang (25%). Aktivitas mahasiswa diukur atau
kelompok, dan keikutsertaan dalam
dapat dilihat setiap pertemuan per siklus, hal
melaksanakan presentasi hasil belajar. Tingkat
ini dikarenakan setiap pertemuan dilakukan
aktivitas mahasiswa pada siklus II ini terlihat
diskusi kelompok dan presentasi hasil dengan
sudah ada perubahan. Sehingga dapat dilihat
menerapkan teknik Pembelajaran kooperatif.
pada aspek keikutsertaan memberi pendapat
Di bawah ini hasil pengamatan yang dilakukan
sudah baik hal ini terlihat pada ketekunan
oleh peneliti dan dosen selama proses
mahasiswa dalam menghadapi tugas sudah
pembelajaran berlangsung pada siklus II
baik, yaitu ketika mahasiswa mendapat tugas
dengan indikator yang diamati adalah
unt uk mengerjakan Lembar Kerja
keikut sert aan
pendapat,
Mahasiswa (LKM), banyak mahasiswa yang
ketersediaan menerima pendapat orang lain,
sudah mengerjakan tugas tanpa mengeluh
keikutsertaan melaksanakan tugas yang
ketika diberi tugas oleh dosen. Sehingga
92
memberi
dalam mengerjakan lembar kerja mahasiswa
kelompok, dapat terlihat sebagian mahasiswa
sebagian mahasiswa dapat mengemukakan
beraktivitas dalam kelompoknya untuk
gagasan masing-masing terkait dengan
membuat laporan kelompok yang nanti
permasalahan yang diberikan. Disamping itu
hasilnya akan dipresentasikan kedepan.
pada indikator ketersediaan menerima
Mahasiswa aktif berdiskusi dalam kelompok
pendapat orang lain. Pada indikator
untuk membuat laporan kelompok.
keikutsertaan dalam membuat laporan Tabel. 4 Hasil Skor Prestasi Belajar Siklus 2 NO 1 2 3
Skor 50 75 86 Jumlah
Dari tabel diatas diketahui, ada 1 orang mendapatkan skor 50 (12,5%), skor 75 ada 5 orang (75%), dan skor 86 ada 1 orang (12,5%). Keikutsertaan dalam melaksanakan
Frekuensi 1 4 3 8
Persen 12,5 75 12,5 100
penyajian. c. Siklus III Hasil dari penerapan model pembelajaran Pembelajaran kooperatif pada mata kuliah asesmen perkembangan anak usia dini dapat
presentasi hasil belajar merupakan bagian
dijelaskan sebagai berikut:
yang paling akhir dari rangkaian pengamatan
1) Perencanaan
terhadap aspek aktivitas dalam pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
teknik Pembelajaran kooperatif. Berdasarkan
adalah:
pengamatan, presentasi hasil diskusi dapat
a) Membuat Satuan Acara Perkuliahan
dilakukan setelah semua kelompok
(SAP) materi tentang tujuan asesmen
mengerjakan dan menyerahkan hasil laporan
perkembangan
diskusi kepada dosen. Setelah tugas selesai,
wilayah asesmen. SAP digunakan sebagai
kemudian mahasiswa melakukan presentasi
acuan dosen dalam melaksanakan
permasalahan kelompok yang diberikan.
pembelajaran.
serta pembahasan
Pada akhir presentasi, dosen memilih salah
b) Menyusun Lembar Kerja Mahasiswa
satu kelompok yang dianggap paling bagus
(LKM) untuk siklus III. LKM ini
dalam presentasi, baik materi maupun
digunakan sebagai media pembelajaran 93
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
mahasiswa untuk memahami materi
langkah sebagai berikut:
dengan menggunakan teknik Pembelajaran
a) Dosen membuka pelajaran dengan
kooperatif.
mengucapkan salam, mengadakan
c) Menyusun soal dan kunci jawaban tes. Tes
presensi.
digunakan untuk mengukur hasil belajar
Dosen memberikan apersepsi mengenai
mahasiswa terhadap materi yang dipelajari.
tujuan dan wilayah asesmen perkem-
d) Menyusun dan menyiapkan lembar
bangan anak usia dini. Dosen juga
observasi pembelajaran dan lembar
memberikan pertanyaan apakah tujuan
aktivitas mahasiswa saat belajar
dilaksanakan asesmen pada perkem-
kelompok.
bangan anak usia dini ? Setelah itu dosen
e) Menyiapkan
pedoman
memberikan gambaran tentang tujuan
wawancara untuk dosen dan mahasiswa.
asesmen dan wilayah asesmen perkem-
f) Menyiapkan
panduan peralatan
untuk
bangan anak usia dini. Dosen model
mendokumentasikan kegiatan selama
membagi mahasiswa ke dalam kelompok-
proses pembelajaran berlangsung seperti
kelompok kecil. Mahasiswa dibagi
kamera dan tape recorder.
menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3 mahasiswa. Dosen
2) Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan tindakan dosen melaksanakan pembelajaran dengan teknik
menginstruksikan mahasiswa menempatkan diri sesuai kelompoknya masingmasing.
Pembelajaran kooperatif. Pembelajaran
b) Dosen memberikan gambaran kepada
dilakukan berdasarkan SAP yang sebelumnya
mahasiswa tentang kegiatan yang akan
telah disiapkan oleh peneliti, yaitu dengan
dilaksanakan dalam pembelajaran, serta
mat eri tujuan dan wilayah asesmen
menjelaskan secara singkat cara mahasis-
perkemabangan anak usia dini. SAP tersebut
wa beraktivitas dalam kelompok.
terlebih dahulu telah dikonsultasikan kepada
c) Secara berkelompok mahasiswa me-
dosen PG PAUD. Selama pelaksanaan
ngerjakan lembar diskusi yang diberikan
berlangsung, peneliti dibantu oleh empat or-
oleh dosen.
ang observer mengamati secara langsung tanpa mengganggu jalannya proses
d) Tiap kelompok mendiskusikan materi atau topik yang diberikan dosen.
pembelajaran. Pada siklus III secara umum
e) Mahasiswa dibimbing oleh dosen,
pelaksanaan siklus III ini meliputi langkah-
melaksanakan rencana belajar yang telah
94
disepakati dengan memanfaatkan sumber
peneliti dan dosen selama proses
belajar dan mengumpulkan informasi dan
pembelajaran berlangsung pada siklus III,
fakta yang relevan.
mahasiswa terlihat antusias dalam beraktivitas
f) Kemudian dosen menutup mata kuliah
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
dengan mengucapkan salam.
dosen. Keikutsertaan memecahkan masalah terlihat bahwa banyak mahasiswa ingin
3) Refleksi
berprestasi sebaik mungkin pada
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh
kelompoknya.
Tabel 5. Hasil Kategori Aktivitas Belajar Mahasiswa Pada Siklus 3 No 1 2 3
Kategori Rendah Sedang Tinggi
Frekuensi 1 1 5
Persen 11,1 11,1 55,5
4
Sangat Tinggi Jumlah
2 9
22,2 100
Dari tabel diatas diketahui, sebanyak 1
terhadap aspek aktivitas dalam pelaksanaan
mahasiswa (11,1%) yang memiliki aktivitas
teknik Pembelajaran kooperatif. Berdasarkan
rendah, sebanyak 1 mahasiswa (11,1%)
pengamatan, presentasi cukup berjalan
sedang; 5 mahasiswa (55,5 %) dalam kategori
dengan baik antusias mahasiswa pada
tinggi , dan 2 mahasiswa (22,2%) sangat
kelompok lain juga sudah mulai terlihat
tinggi.
walaupun masih ada kelompok yang tidak
Kepedulian terhadap kesulitan sesama
bertanya pada saat presentasi. Masing-masing
anggota kelompok terlihat ketika ada
siswa dalam kelompok mengerjakan soal
kelompok yang salah atau kesulitan menjawab
yang diberikan oleh dosen yang dibacakan
pertanyaan pada saat presentasi, kelompok
dan dipraktekkan langsung di depan kelas.
lain segera berdiskusi dan berlomba-lomba
Mahasiswa maju kedepan secara
agar bisa menemukan jawaban yang tepat.
berkelompok. Mahasiswa lain memberikan
Keikut sert aan dalam melaksanakan
komentar tehadap hasil presentasi.
presentasi hasil belajar merupakan bagian
Hasil prestasi belajar menunjukkan
yang paling akhir dari rangkaian pengamatan
kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pembelajaran setelah menggunakan 95
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
model pembelajaran kooperatif. Berikut ini tabel hasil pembelajaran pada siklus 3. Tabel. 6 Hasil Skor Prestasi Belajar Siklus 3 No 1 2 3
Skor 50 80 90 Jumlah
Frekuensi 1 6 2 9
Persen 11,1 66,7 22,2 100
Pada siklus III diketahui, prestasi
observasi dan hasil wawancara yang
mahasiswa yang memperoleh skor 50
dilakukan pada siklus III, sehingga perlu
sebanyak 1 orang (11,1 %), skor 80 se-
sedikit penyempurnaan.
banyak 6 orang (66,7), skor 90 sebanyak 2 orang (22,2%). Beberapa kelebihan dan kekurangan
Untuk meningkatkan aktivitas mahasiswa peneliti melakukan wawancara dengan dosen mata diperoleh pemecahan masalah antara
yang ditemukan dalam siklus III adalah :
lain:
a) sudah ada kesadaran dari dalam diri
a. Dosen lebih tegas untuk mengatur
mahasiswa untuk berani bertanya dan
mahasiswa yang ramai dengan langsung
mengemukakan pendapat.
memberikan pertanyaan bagi mahasiswa
b) Tingkat aktivitas mahasiswa saat diskusi kelompok berlangsung dan saat presentasi sudah baik terutama terlihat pada saat presentasi di depan kelas.
yang ramai atau tidak memperhatikan penjelasan dari dosen. b. Memacu mahasiswa agar lebih berani mengajukan
pert anyaan
dan
c) Dosen masih banyak berperan dalam
mengemukakan pendapat, salah satu cara
diskusi dan presentasi kelompok yang
yang digunakan oleh dosen dalam hal ini
dit unjukkan dengan pert anyaan-
adalah dengan memberikan contoh-contoh
pertanyaan dari mahasiswa yang
yang dekat dengan lingkungan sekitar agar
ditanggapai dosen.
mahasiswa dapat memahami maksud dosen dan dapat memberikan tanggapan
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi siklus III yaitu dengan melihat dari tingkat aktivitas mahasiswa sudah baik pada lembar 96
terhadap permasalahan yang dilontarkan dosen c. Mendorong mahasiswa agar mahasiswa
mampu beraktivitas dengan teman satu
digunakan sebagai media pembelajaran
kelompok saat diskusi berlangsung dan
mahasiswa untuk memahami materi
saat presentasi hasil diskusi dilakukan.
dengan menggunakan teknik Pembelajaran
d. Berusaha menyampaikan materi dengan
kooperatif.
singkat dan jelas, dan memberikan hand-
c) Menyusun dan menyiapkan lembar
out kepada mahasiswa agar mahasiswa
observasi pembelajaran dan lembar
dapat belajar sebelum mengikuti pelajaran
aktivitas mahasiswa saat belajar
sehingga pada pertemuan selanjutnya
kelompok.
setiap kelompok sudah siap. d. Siklus IV
d) Menyiapkan
peralatan
untuk
mendokumentasikan kegiatan selama
Pada siklus IV, dari 9 mahasiswa yang ikut mata kuliah asesmen perkembangan anak
proses pembelajaran berlangsung seperti kamera.
usia dini, 3 mahasiswa ijin tidak hadir. Satu mahasiswa sakit, satu mahasiswa ada
2) Pelaksanaan
keperluan keluarga yang tidak bisa ditinggal,
Pada tahap pelaksanaan ini dosen
dan satu mahasiswa mengikuti kegiatan yang
melaksanakan pembelajaran dengan metode
wajib di ikuti di lembaga pendidikan
pembelajaran kooperatif teknik Pembelajaran
tempatnya bekerja. Hasil dari penerapan
kooperatif. Pembelajaran dilakukan
model pembelajaran Pembelajaran kooperatif
berdasarkan SAP yang sebelumnya telah
pada mata kuliah asesmen perkembangan
disiapkan oleh peneliti, yaitu dengan materi
anak usia dini pada siklus IV dapat dijelaskan
gagasan, t ema dan judul masalah
sebagai berikut:
perkembangan anak usia dini dan
1) Perencanaan
pengaruhnya pada pembelajaran. SAP
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
tersebut terlebih dahulu telah dikonsultasikan
adalah
kepada dosen PG PAUD. Selama tindakan
a) Membuat Satuan Acara Perkuliahan
berlangsung, peneliti dibantu oleh tiga orang
(SAP)
tent ang
materi t entang
observer mengamati secara langsung tanpa
Permasalahan perkembangan pada anak
mengganggu jalannya proses pembelajaran.
usia dini dan pengaruhnya pada
Selain materi dalam bentuk tulisan, pada
pembelajaran.
siklus 4, dosen model juga menayangkan
b) Menyusun Lembar Kerja Kelompok
video tentang seorang anak usia dini di sebuah
(LKK) untuk siklus IV. LKK ini
panti asuhan yang berada di Korea Selatan 97
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
yang
mengalami
cacat
tubuh/
dosen mengajak mahasiswa untuk
ketidaksempurnaan pada aspek fisik
menganalisa secara kritis tayangan video
motoriknya. Dalam video tersebut, ternyata
yang dilihatnya.
anak panti tersebut mampu melakukan halhal mendasar secara mandiri (makan,
d) Dosen melanjutkan pemberian materi dalam SAP.
berpakaian, berenang, dsb). Selain itu, pada
e) Dalam penyampaian materi ada
aspek sosial emosional, anak tersebut justru
komunikasi dua arah antara dosen dan
berkembangan bagus dengan munculnya rasa
mahasiswa, yang mana dosen kadangkala
percaya diri, t idak minder, mampu
memberikan pertanyaan ke mahasiswa
bersosialisasi dengan teman-temannya, dan
terkait permasalahan perkembangan anak
gembira. Dari video ini, dosen mengajak
usia dini yang ditemuinya sehari-hari dan
mahasiswa untuk menganalisa secara kritis,
dampaknya dalam proses pembelajaran.
bagaimana perkembangan anak tersebut dan
f) Setelah pemberian materi selesai, dosen
pengaruh pola asuh/pembelajaran terhadap
mengintruksikan mahasiswa menempatkan
proses perkembangannya.
diri sesuai kelompoknya masing-masing.
Siklus IV dilaksanakan pada 30 Oktober
Masing-masing mahasiswa masuk dalam
2014. Pelaksanaan tindakan pertemuan IV
kelompoknya masing-masing, tanpa
ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
menimbulkan suara gaduh.
a) Dosen membuka pelajaran dengan
g) Secara berkelompok mahasiswa
mengucapkan salam, mengadakan
mengerjakan LKM yang diberikan oleh
presensi.
dosen.
b) Dosen melakukan flashback beberapa
h) Kemudian dosen berkeliling memberikan
menit terhadap materi yang sudah pernah
kesempatan kepada mahasiswa untuk
disampaikan untuk mengingatkan kembali
menanyakan hal-hal yang dianggap sulit
mahasiswa. Hal ini dilakukan karena,
pada dosen.
dalam setiap siklus, setiap materi saling
i) Mahasiswa dibimbing oleh dosen,
terkait, dan seringkali mahasiswa tidak
melaksanakan rencana belajar yang telah
mengulang/mempelajari lagi materi tersebut
disepakati dengan memanfaatkan sumber
di rumah.
belajar dan mengumpulkan informasi dan
c) Dosen memutar video yang sudah
98
fakta yang relevan.
disiapkan. Setelah pemutaran video yang
i) Presentasi hasil kelompok dilakukan oleh
berdurasi selama 8 menit tersebut selesai,
satu kelompok yang dipilih secara urut.
Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi yang sedang dibahas.
presentasi mahasiswa. k) dosen menutup
kuliah dengan
mengucapkan salam.
j) Dosen langsung menanggapi hasil 3) Refleksi Tabel 7. Hasil Kategori Aktivitas Belajar Mahasiswa Pada Siklus 4 No 1 2 3 4
Kategori Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Jumlah
Frekuensi 0 1 2 3 6
Persen 0 16,6 33,3 50 100
Tingkat aktivitas mahasiswa pada siklus
Terlihat bahwa setiap jawaban yang muncul,
IV memperlihatkan bahwa kategori aktivitas
baik dalam kelompok masing-masing atau
rendah sebanyak 0 orang (0%), sedang 1
kelompok besar, sudah ditanggapi dengan
orang (16,6%), tinggi 2 orang (33,33%), dan
aktif oleh para mahasiswa. Pada indikator
sangat tinggi 3 orang (50%). Tingkat aktivitas
keikutsertaan melaksanakan tugas yang
mahasiswa pada siklus IV ini terlihat sudah
diberikan kelompok ini terlihat bahwa banyak
ada perubahan. Sehingga dapat dilihat pada
mahasiswa yang ingin mendalami lebih jauh
aspek keikutsertaan memberi pendapat sudah
materi yang dipelajari. Mahasiswa juga terlihat
baik hal ini terlihat pada ketekunan mahasiswa
antusias dalam beaktivitas menyelesaikan
dalam menghadapi tugas sudah baik, yaitu
tugas yang diberikan oleh dosen.
ketika mahasiswa mendapat tugas untuk
Keikutsertaan memecahkan masalah terlihat
mengerjakan Lembar Kerja Mahasiswa
bahwa banyak semua mahasiswa ikut terlibat
(LKM), banyak mahasiswa yang sudah
dalam menyelesaikan permasalahan yang
mengerjakan tugas tanpa mengeluh ketika
diberikan dosen. Hal ini terlihat saat
diberi tugas oleh dosen. Sehingga dalam
pengerjaan lembar kerja kelompok tidak ada
mengerjakan lembar kerja kelompok sebagian
mahasiswa yang mengobrol dengan teman di
mahasiswa dapat mengemukakan gagasan
luar kelompoknya saat mengerjakan tugas.
masing-masing terkait dengan permasalahan
Kepedulian terhadap kesulitan sesama
yang diberikan. Disamping itu pada indikator
anggota kelompok terlihat ketika ada
ketersediaan menerima pendapat orang lain.
kelompok yang salah atau kesulitan menjawab 99
Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889
pertanyaan pada saat presentasi, kelompok
kelompok sigap berdiskusi, dan ikut
lain segera berdiskusi agar bisa menemukan
berpartisipasi untuk memecahkan masalah
jawaban yang tepat. Semua anggota
bersama anggota kelompok yang lainnya.
Tabel. 8 Hasil Skor Prestasi Belajar Siklus IV No 1 2 3
Skor 50 75 85 Jumlah
Frekuensi 0 2 4 6
Persen 0 33,3 66,6 100
Pada siklus 4 diketahui, prestasi
adalah dengan memberikan contoh-contoh
mahasiswa yang memperoleh skor 50 sebesar
yang dekat dengan lingkungan sekitar agar
0 orang (0%), skor 75 sebesar 2 orang
mahasiswa dapat memahami maksud
(33,3%), skor 85 sebesar 4 orang (66,6 %).
dosen dan dapat memberikan tanggapan
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi siklus
terhadap permasalahan yang dilontarkan
4 yaitu dengan melihat dari tingkat aktivitas
dosen
mahasiswa sudah baik pada lembar observasi
c. Mendorong mahasiswa agar mahasiswa
yang dilakukan pada siklus 4, sehingga sudah
mampu beraktivitas dengan teman satu
mencapai indikator ketercapaian pelaksanaan.
kelompok saat diskusi berlangsung dan
Untuk meningkatkan aktivitas mahasiswa
saat presentasi hasil diskusi dilakukan.
peneliti melakukan wawancara dengan dosen mata diperoleh pemecahan masalah antara
Penutup
lain:
1. Simpulan
a. Dosen lebih tegas untuk mengatur
Berdasarkan pembahasan yang telah
mahasiswa yang ramai dengan langsung
dilakukan pada bab sebelumnya secara umum
memberikan pertanyaan bagi mahasiswa
dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
yang ramai atau tidak memperhatikan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
penjelasan dari dosen.
prestasi belajar dan aktivitas pembelajaran.
b. Memacu mahasiswa agar lebih berani mengajukan
dan
a. Penerapan metode pembelajaran
mengemukakan pendapat, salah satu cara
kooperatif telah terjadi peningkatan.
yang digunakan oleh dosen dalam hal ini
Aktivitas mahasiswa siklus I sebesar 33,5
100
pert anyaan
Adapun kesimpulan secara rinci adalah
siklus II sebesar 37,5. siklus III sebesar
menerus mahasiswa akan mengalami
38,2 siklus IV sebesar 38,9.
kebosanan sehingga perlu di modifikasi
b. Penerapan metode pembelajaran
dengan model yang lain.
kooperatif telah terjadi peningkatan. Prestasi belajar pada siklus I rata-rata skor prestasi adalah 70,10 , siklus II sebesar 73,75 siklus III sebesar 78,8 Siklus IV
DAFTAR PUSTAKA Kemmis S dan Mc Taggart . (1988) .The Action Research Planner. Deakin: Deakin Univercity Press
81,67 2. Saran Adapun saran peneliti berdasarkan
Moleong L.J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut a. Dosen diharapkan dapat mempelajari
Slavin, R.E. (1995). Cooperative Learning Theory, Research and Practice. Second Edition. Boston:Allyin and Bacon.
pedoman pelaksanaan pembelajaran kooperatif dan berlatih melaksanakannya dalam kelas. Melalui pelaksanaan pembelajaran kooperatif dengan baik,mahasiswa akan lebih berhasil dalam menguasai materi kuliah sehingga siswa termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan aktif dalam tugas yang diberikan oleh gurunya. b. Dosen dapat menggunakan metode
Sudjana. (2008). Manajemen Program Pendidikan: Untuk Pendidikan Luar Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah Production. Triyanto.(2009). Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana
kooperatif ini karena memiliki keistimewaan yaitu menggabungkan antara ceramah dan diskusi yang dapat meningkatkan kerjasama terhadap pembelajaran yang berlangsung. 3. Keterbatasan Penelitian Perlu waktu yang cukup banyak untuk menggunakan pembelajaran kooperatif. Apabila metode ini digunakan terus 101