PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI INQUIRY DISCOVERY LEARNING DI KELAS IV SDN KECAMATAN CIKARANG UTARA KABUPATEN BEKASI Siti Masitoh Mahasiswa S2 Pendidikan Dasar Universitas Negeri Jakarta
[email protected]
Abstract: Research is based on the low the results and learning and motivation students fourth grade land waluya 01 through the application of learning model inquiry discovery learning thematic and judgment santifik with a focus subjects science social matter identify the tourist destinations through the activities of read maps. To increase yields of student learning writer do research through motede action research, by steps of, planning, the implementation of the, observation, and reflection through steps siklus-siklus improvement where every cycle done researchers done three times the meeting except pre cycle with the object repair processes are learning, study results, and motivation and a studied attitude students. Improvement learning done with stage pra-siklus with these study results student average students only 62, The average score on cycle I increased by 64, and the more increase in cycle II with an average achievement of 75 study results or as much as. 78 percent of students be completed of learning. The conclusions of this research is the application of model inquiry discovery in learning social class in the class iv can improve the results and learning students, reduce services learning did as teachers and can as input for fellow has another in efforts to improve study results students. Keywords: inquiry discovery learning Social Studies, the results and the motivation to study Abtrak: Penelitian ini didasarkan pada rendahnya hasil dan proses belajar serta motivasi siswa kelas IV SD Negeri Waluya 01 melalui penerapan model pembelajaran Inquiry Discovery pembelajaran tematik dan penilaian santifik dengan fokus mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa penulis melakukan penelitian melalui motede action research, dengan langkah-langkah berupa, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi melalui tahapantahapan siklus-siklus perbaikan dimana setiap siklus yang dilakukan peneliti dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan kecuali pra siklus dengan objek perbaikan proses pembelajaran, hasil belajar, dan motivasi serta sikap belajar siswa. Perbaikan pembelajaran dilakukan dengan tahapan pra-siklus dengan capaian hasil belajar rata-rata siswa siswa hanya 62 perolehan nilai rata-rata pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 64 dan makin meningkat pada siklus II dengan rata-rata pencapaian hasil belajar sebesar 75 atau sebanyak 78 % siswa tuntas belajarnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model inquiry Discovery pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV dapat memperbaiki hasil dan proses belajar siswa, mereduksi layanan pembelajaran yang dilakukan guru serta dapat menjadi masukan bagi rekan sejawat lain dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Kata kunci : Inquiry Discovery, Pembelajaran IPS, Hasil dan Motivasi Belajar
permasalahan yang sering muncul oleh Di sekolah dasar terdapat lima mata pelajaran
pokok,
Kewarganegaraan,
yaitu
Pendidikan
Bahasa
Indonesia,
siswa kelas empat Sekolah Dasar Negeri Waluya 01, adalah tentang pemahaman konsep materi pada mata pelajaran Ilmu
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan ilmu Pengetahuan Sosial.
Pengetahuan Sosial.
Salah satu 341
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 Dalam prosess pembelajaran terkait pemahaman
konsep
materi
sekolah dasar, telah menunjukkan indikasi
Ilmu
bahwa
pola
pembelajaran
Pengetahuan Sosial, guru sulit menentukan
dikembangkan
metode atau strategi yang berpengaruh
bersifat teks book oriented, artinya hanya
positif terhadap motivasi belajar siswa, dan
memindahkan pengetahuan secara utuh
dapat memberi kesan positif pada diri
yang ada di pikiran guru kepada siswanya.
siswa, pemilihan metode yang tepat untuk
Dengan demikian, guru memiliki asumsi
membantu
konsep,
telah mengajar dengan baik, sementara
penggunaan media serta metode yang tepat
pada kenyataannya murid merasa tidak
dalam menyajikan suatu bahan sehingga
belajar. Pola pembelajaran yang demikian
membantu
dapat mengakibatkan siswa menjadi jenuh,
menjelaskan
mengaktifkan
siswa
dalam
oleh
hanya
guru
yang
cenderung
belajar. Hal itu dapat memberikan dampak
karena
mementingkan
pada
positif terhadap siswa selama proses
pencapaian pengetahuan melalui hafalan
pembelajaran untuk menciptakan suasana
saja.
belajar yang menyenangkan dan pada
Kondisi demikian, membuat siswa
akhirnya dapat meningkatkan motivasi
menganggap pelajaran Ilmu Pengetahuan
atau semangat belajar siswa, agar dapat
Sosial pelajaran yang bersifat monoton,
mengatasi
kurang
permasalahan-permasalahan
yang dihadapi siswa.
dan
kemampuan
berpikir logis, kemampuan mengingat dan
Martorella (dalam etin solihatin, 2011:
bervariasi,
konsentrasi jadi menurun belum lagi jika
14)
mengatakan
bahwa
cara penyampaian materi pembelajaran
“pembelajaran
pendidikan
Ilmu
oleh guru terlalu teoritis serta tidak
Pengetahuan Sosial lebih menekankan
menggunakan media pembelajaran yang
pada aspek pendidikan dari pada transfer
dapat
konsep,
terhadap
karena
Pendidikan memperoleh
dalam
IPS
siswa
diharapkan
pemahaman
kompetensi
dasar
siswa yang
dipersyaratkan
terhadap
Atas dasar fakta hasil refleksi guru
sejumlah konsep dan mengembangkan
setelah melakukan pembelajaran dengan
serta melatih sikap, nilai, moral, dan
materi
keterampilannya berdasarkan konsep yang
wisata melalui kegiatan membaca peta
telah dimilikinya”.
tersebut,
Proses
pemahaman
pembelajaran
membantu
pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial
mengidentifikasi peneliti
tempat-tempat
berminat
untuk
pendidikan
memperbaiki hasil pembelajaran dengan
khusus di
melakukan perbaikan pembelajaran dari 342
Peningkatan hasil belajar ips Melalui strategi inquiry discovery learning Di kelas iv sdn kecamatan cikarang utara kabupaten bekasi Siti Masitoh
perencanaan, pelaksanaan, hingga upaya
masih
tindak
Ilmu
dicapai. Tujuan pendidikan akan tercapai
Pengetahuan Sosial sebagai salah satu mata
apabila proses belajar dalam suatu sekolah
pelajaran
lanjut
yang
di
diperlukan.
sekolah
rendahnya
hasil
belajar
yang
yang
cukup
dapat berlangsung dengan baik, yaitu
penting
dalam
proses belajar yang melibatkan siswa
mempunyai
peranan
membentuk
pengetahuan,
sikap,
dan
secara aktif dalam proses pembelajaran.
keterampilan siswa menjadi berkualitas
Berdasarkan
observasi
karena merupakan suatu sarana berpikir
rencana
untuk mengkaji suatu konsep secara logis
pembelajaran di kelas IV Sekolah Dasar
dan sistematis. Anak didik memerlukan
Negeri
pengetahuan Ilmu Pengetahuan Sosial
Kabupaten Bekasi diperoleh informasi
untuk memenuhi kebutuhan praktis dan
tentang masih kurangnya perhatian dan
memecahkan masalah bagi dirinya dalam
minat guru dalam mengimplementasikan
kehidupan sehari-hari.
model pembelajaran yang efektif walaupun
Masih banyak siswa yang memiliki kecenderungan
pelaksanaan
Waluya
01
Cikarang
proses Utara
pengetahuan tentang hal tersebut sering
menggemari
diulas dalam kegiatan-kegiatan pembinaan
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang
serta pelatihan guru, dan tidak semua guru
memiliki efek lebih luas berupa sikap
memiliki kompetensi serta minat untuk
malas belajar. Kondisi belajar mengajar
mempraktekkannya
yang efektif adalah adanya minat dan
diampunya. Berkenaan hal tersebut maka
perhatian siswa dalam belajar, keterlibatan
penelitian ini merupakan suatu upaya
siswa dalam belajar erat kaitannya dengan
untuk
sifat-sifat siswa, baik yang bersifat kognitif
pembelajaran
seperti kecerdasan dan bakat maupun yang
strategi pembelajaran Inquiry Discovery
bersifat afektif seperti motivasi, rasa
yang
percaya diri dan minatnya.
pengajaran tanpa menggunakan strategi
Siswa
kurang
dan
hasil
yang
minat
dan
Inquiry
di
menguji
akan
kelas
efektifitas
dengan
proses
menggunakan
dibandingkan
Discovery
yang
dengan
khususnya
konsep
tempat-tempat
wisata
keingintahuannya kurang dalam menekuni
mengidentifikasi
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial akan
melalui kegiatan membaca peta Untuk
kesulitan dalam melakukan konstruksi
mengaktifkan siswa di dalam kelas, antara
pembelajarannya. Hal ini ditandai dengan
lain dapat melalui strategi pembelajaran 343
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 yang
dapat
membuat
siswa
mampu
Hanafiah dan Suhana (2009: 33) yang
melakukan kegiatan proses pembelajaran
mengemukakan
dengan benar. Salah satu strategi penelitian
Discovery merupakan rangkaian kegiatan
tindakan dalam proses belajar-mengajar
pembelajaran yang melibatkan seluruh
adalah melalui strategi inquiry discovery
kemampuan siswa secara optimal untuk
learning.
mencari dan menyelidiki secara sistematis,
Oemar Hamalik (dalam Mohammad
bahwa
sendiri
discovery adalah proses pembelajaran yang
keterampilan siswa.
menitikberatkan pada mental intelektual anak
berbagai
didik
dalam
persoalan
pengetahuan,
sikap
serta
Strategi Inquiry Discovery dapat
memecahkan
yang
dan
kritis dan logis sehingga dapat menemukan
Takdir Ilahi, 2012: 29) menyatakan bahwa
para
Inquiry
membangun
sikap
aktif,
kreatif
dan
dihadapi,
inovatif dalam proses pembelajaran. Pada
sehingga menemukan suatu konsep atau
pembelajaran yang menerapkan strategi
generalisasi yang dapat diterapkan di
Inquiry Discovery, siswa lebih banyak
lapangan.
diberi kesempatan untuk belajar sendiri.
Hal tersebut mengandung pengertian
Mereka didorong untuk berpikir sendiri
bahwa kemampuan
mental intelektual
dan
merupakan
yang
pengetahuan.
terhadap
faktor
keberhasilan
menyelesaikan
setiap
menentukan siswa
dalam
tantangan
yang
menemukan
konsep-konsep
Langkah-langkah
pembelajaran
dengan strategi Inquiry Discovery menurut
dihadapi, termasuk permasalahan belajar
Sanjaya
yang membuat siswa sering kehilangan
merumuskan masalah; (3) merumuskan
semangat dan gairah ketika mengikuti
hipotesis; (4) mengumpul-kan data; (5)
materi pelajaran
menguji hipotesis dan (6) merumuskan
Strategi merupakan
Inquiry salah
kesimpulan
(1)
orientasi;
Pembelajaran
(2)
ini
metode
membutuhkan interaksi yang baik antara
pembelajaran yang berpusat pada siswa
guru dan siswa. Banyak peranan guru
(Student
Inquiry
dalam proses pembelajaran. Guru harus
Discovery ini banyak melibatkan siswa
memberikan bimbingan kepada siswa agar
dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran
mereka
ini menitikberatkan pada proses mencari
pengetahuaannya
sendiri.
Bimbingan
dan menemukan pengetahuannya sendiri.
tersebut
berupa
pertanyaan-
Hal
pertanyaan. Aspek penting dalam metode
Centered).
tersebut
juga
satu
Discovery
yaitu
Strategi
diungkapkan
oleh 344
dapat dapat
menemukan
Peningkatan hasil belajar ips Melalui strategi inquiry discovery learning Di kelas iv sdn kecamatan cikarang utara kabupaten bekasi Siti Masitoh
Inquiry
Discovery
adalah
keterlibatan
dimaksud adalah meliputi pengalaman-
siswa serta keterampilan guru di dalam
pengalaman belajar). Sedangkan
memberikan pertanyaan. Jadi seorang guru
yang berarti mencari, sehingga dengan
hanya sekedar memberikan informasi.
demikian istilah discovery dan inquiry
Mereka memberikan pokok permasalahan
dapat diartikan dengan maksud yang sama
kepada
memberikan
dan digunakan saling bergantian atau
dorongan dan bimbingan kepada siswa
keduanya sekaligus. Dengan kata lain,
untuk
serta
inquiry adalah suatu perluasan proses-
sendiri.
proses discovery yang digunakan dalam
siswa,
kemudian
mencari,
memecahkan
menyelidiki
permasalahan
Sehingga siswa mampu menggunakan proses konsep
mentalnya
untuk
pengetahuan
cara lebih dewasa.
menemukan
yang
Selain
dipelajari
itu
pada
proses-proses
discovery, inquiry mengandung proses
(Sanjaya, 2009: 46). Dengan
inquiry
mental yang lebih tinggi tingkatannya,
diterapkannya
strategi
misalnya siswa dilatih untuk mengamati
Inquiry Discovery diharapkan siswa dapat
problema sendiri, merancang eksperimen,
memahami
Ilmu
melakukan eksperimen, mengumpulkan
Pengetahuan Sosial dengan baik, sehingga
dan menganalisis data, kemudian akhirnya
pembelajaran menjadi lebih bermakna,
menarik
karena pembelajarannya menekankan pada
siswa terlibat dalam pembelajaran dari
pengembangan aspek kognitif, afektif dan
awal sampai akhir.
materi
psikomotor.
pelajaran
demikian
metode
Menurut Sanjaya (2013: 196) yang
pembelajaran yang inovatif akan membuat
dimakskud dengan “Konsep dasar strategi
siswa akan lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran inquiry adalah rangkaian
pembelajaran.
dapat
kegiatan pembelajaran yang menekankan
membangkitkan motivasi belajar siswa.
pada proses berfikir secara kritis dan
Hal
analitis untuk mencari
ini
Penerapan
kesimpulan.Dengan
Selain
itu
akan berdampak juga pada
meningkatnya
hasil
belajar
Ilmu
dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang
Pengetahuan Sosial siswa.
dipertanyakan”.
Istilah asing yang sering digunakan
Model Discovery Learning mengacu
untuk strategi ini ialah discovery yang
kepada teori belajar yang didefinisikan
berarti
sebagai proses pembelajaran yang terjadi
penemuan
(penemuan
yang 345
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 bila siswa tidak disajikan dengan pelajaran
pendahuluan,
dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan
mendapatkan gambaran awal bagaimana
siswa mengorganisasi sendiri.
Proses
kondisi nyata yang terjadi pada siswa di
menyenangkan
kelas IV Sekolah Dasar Negeri Waluya 01
pembelajaran
yang
merupakan salah satu faktor penting yang dapat
menunjang
keberhasilan
suatu
Apabila
suatu
pembelajaran.
dengan
maksud
untuk
Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. METODE
pembelajaran dilaksanakan dengan cara
Metode Penelitian yang digunakan
yang menyenangkan, maka materi yang di
yaitu Action Reseach. Penelitian tindakan
pelajari tentu akan mudah di terima dan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
difahami
siswa.
dengan menggunakan model Kemmis dan
Bagaimana mengatasi pembelajaran Ilmu
Mc Taggart. Rancangan penelitian yang
Pengetahuan Sosial agar tidak bersifat
digunakan sesuai dengan kidah-kaidah
monoton dan agar lebih bervariasi, maka
penelitian tindakan. Penelitian tindakan ini
dapat di gunakan media pembelajaran,
dilakukan sebagai upaya untuk perbaikan
yang salah satu strateginya adalah dengan
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial kelas
cara pembelajaran dengan inkuiri.
IV dengan menggunakan strategi Inquiri
dengan
baik
oleh
Adapun tujuan penggunaan strategi pembelajaran
tersebut
adalah
Discovery Learning, melalui pemberian
untuk
tindakan
yang
diawali
dengan
suatu
memperjelas terhadap penyampaian materi
perencanaan pembelajaran dan dilanjutkan
pelajaran
memfokuskan
dengan tindakan di kelas serta refleksi
perhatian bagi siswa terhadap materi
terhadap tindakan dan perencanaan awal
pelajaran. Suasana belajar yang lebih
setelah pembelajaran.
serta
lebih
bervariatif dan siswa lebih diarahkan untuk
Pelaksanaan
penelitian
tindakan
aktif, adalah hal yang penting, sehingga
terdiri dari 4 (empat) tahapan dasar yang
pemilihan strategi dengan menggunakan
saling terkait dan berkesinambungan, yaitu
media pembelajaran yang tepat merupakan
(1)
salah satu kunci keberhasilan siswa dalam
pelaksanaan (acting), (3) pengamatan
belajar, sehingga tujuan pembelajaran
(observing), dan (4) refleksi (reflecting).
tercapai.
perencanaan
Pada
Memperhatikan
penelitian
(planning),
tindakan
(2)
ini
permasalahan-
dilaksanakan dalam beberapa siklus pada
permasalahan sebagaimana tersebut di atas,
tema 6, Indahnya Negeriku . sub tema 2,
maka
Keindahan Alam Negeriku Kompetensi
peneliti
melakukan
penelitian 346
Peningkatan hasil belajar ips Melalui strategi inquiry discovery learning Di kelas iv sdn kecamatan cikarang utara kabupaten bekasi Siti Masitoh
Dasar 3.5. Memahami manusia dalam
Discovery melalui kegiatan yang tidak
dinamika interaksi dengan lingkungan
menjenuhkan bagi
alam, sosial, budaya, dan ekonomi dengan
digunakan oleh guru sebagai acuan dalam
materi
menyelenggarakan proses kegiatan belajar
mengidentifikasi
tempat-tempat
wisata melalui kegiatan membaca peta di
siswa didik. RPP
mengajar.
kelas IV Sekolah Dasar Negeri Waluya 01
Penyusunan dan persiapan soal test,
Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten
persiapan sarana belajar, menyusun dan
Bekasi
menyiapkan lembar observasi kegiatan
didesain dengan menggunakan
strategi pembelajaran inquiry discovery. .
proses belajar mengajar di kelas IV
Siklus I dilaksanakan dalam 4 kali
Sekolah
Dasar
Negeri
Waluya
01
pertemuan, selama 1 minggu kegiatan-
Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten
kegiatan tersebut, dapat dijelaskan atau
Bekasi
dideskripsikan sebagai berikut :
2. Melaksanakan Tindakan :
1. Perencanaan : Pada wawancara
Ditahap
tahap
observasi
dan
peneliti
disekolah,
peneliti
dapat
belajar
menyimpulkan
beberapa
pelaksanaan
melakukan mengajar
tindakan,
rencana dengan
kegiatan
menerapkan
perencanaan
strategi Inquiry Discovery seperti yang
tindakan yang akan dilakukan dalam
telah direncanakan sebelumnya didalam
menangani kendala yang ada disekolah
Rencana
tersebut terutama permasalahan di kelas IV
Tindakan ini bersifat terbuka, dan sesuai
Sekolah
dengan kejadian yang terjadi dalam proses
Dasar
Negeri
Waluya
01
Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten tindakan
yang
Pembelajaran.
kegiatan belajar mengajar.
Bekasi. Oleh karena itu, peneliti telah merencanakan
Pelaksanaan
Berikut ini rincian pelaksanaan
akan
tindakan yang dilakukan pada setiap siklus
dilakukan pada kegiatan pembelajaran.
yang akan disajikan dalam table dengan
Berikut ini merupakan tahapan
mengambil
Kompetensi
perencanaan tindakan yang akan dilakukan
Memahami
manusia
oleh peneliti yaitu : mengumpulkan data
interaksi dengan lingkungan alam, sosial,
serta
budaya, dan ekonomi dengan materi
dokumen
hasil
belajar
siswa,
Dasar
dalam
dinamika
penyusunan rencana pembelajaran ( RPP )
mengidentifikasi
yang
melalui kegiatan membaca peta di kelas IV
sesuai
dengan
strategi
Inquiry 347
tempat-tempat
3.5.
wisata
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 Sekolah
Dasar
Negeri
Waluya
01
kemampuan siswa dalam menyelesaikan
Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten
soal
pemecahan
Bekasi.
penggunaan alat peraga benda konkret atau
3. Observasi :
benda
nyata,
masalah dalam
melalui
pelaksanaan
Observasi ini dilaksanakan oleh
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
peneliti dan kolabolator pada saat kegiatan
Bila hasil kurang memuaskan, peneliti
belajar berlangsung dikelas. Kegiatan ini
akan
dimaksudkan untuk mengamati jalanya
pembelajaran secara optimal. Hal ini
proses kegiatan belajar mengajar di dalam
dijadikan sebagai dasar perbaikan dalam
kelas. Dari pengamatan ini peneliti mampu
perencanaan
menyimpulkan kendala yang dialami oleh
dilaksanakan pada siklus II.
menyempurnakan
kegiatan
rancangan
yang
akan
siswa tentang tingkat pemahaman mereka
Minimal 70% sampai 80% dari
pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
jumlah siswa hasil belajarnya mencapai
yang disampaikan oleh guru.
nilai 70. Kriteria keberhasilan ini sesuai
Sedangkan penampilan guru ketika sedang
mengajar
atau
dengan KKM di kelas IV SDN Waluya 01
melaksanakan
Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten
pembelajaran di kelas dapat dilakukan
Bekasi
dengan pengamatan kinerja guru dengan
Dalam penelitian tindakan pasti
menggunakan lembar supervisi guru yang
terkait dengan data dan sumber data yang
dilakukan oleh rekan sejawat sehingga
dihasilkan, data dalam penelitian tindakan
segala hal yang menyangkut materi dapat
ini meliputi data kuantitatif yaitu berupa
terekam secara optimal.
data yang diambil dari data pemantauan
4. Refleksi :
tindakan dan hasil belajar IPS siswa yang
Hasil yang diperoleh dalam tahap
diperoleh dengan menggunakan tes tertulis
observasi kemudian dikumpulkan dan
berbentuk essai.Sedangkan data kualitatif
dianalisa dalam tahap ini.Peneliti dan
diperoleh dari hasil pengamatan atau
kolabolator
merivew
observasi selama proses pembelajaran.
dilakukan
siswa
apa
yang
dalam
telah
kegiatan
Sumber data dalam pelaksanaan
pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi
penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN
dapat merefleksikan diri dengan melihat
Waluya 01 Kecamatan Cikarang Utara
data observasi
apakah
Kabupaten Bekasi sebagai objek penelitian
kegaiatan yang telah dilakukan dapat
yang berjumlah 40 siswa, terdiri dari laki-
meningkatkan
laki 17 perempuan 23 yang dijadikan
yang didapat, pemahaman
dan 348
Peningkatan hasil belajar ips Melalui strategi inquiry discovery learning Di kelas iv sdn kecamatan cikarang utara kabupaten bekasi Siti Masitoh
penelitian tentang hasil belajar IPS pada materi
memahami
manusia
HASIL PENELITIAN
dalam
Berdasarkan prosedur tindakan
dinamika interaksi dengan lingkungan
yang telah direncanakan dinyatakan bahwa
alam, sosial, budaya, dan ekonomi dengan
pelaksanaan tindakan terdiri dari 4 (empat)
materi
tempat-tempat
tahapan dasar yang saling terkait dan
wisata melalui kegiatan membaca peta
berkesinambungan, yaitu (1) perencanaan
dalam mengikuti proses pembelajaran.
(planning), (2) pelaksanaan (acting), (3)
mengidentifikasi
Dalam penelitian tindakan pasti
pengamatan (observing), dan (4) refleksi
terkait dengan data dan sumber data yang
(reflecting). Dari keempat pelaksanaan
dihasilkan, data dalam penelitian tindakan
tindakan utama yang merupakan metode
ini meliputi data kuantitatif yaitu berupa
dari action research dilaksanakan selama
data yang diambil dari data pemantauan
dua siklus pembelajaran. Dari setiap siklus
tindakan dan hasil belajar IPS siswa yang
pembelajaran
diperoleh dengan menggunakan tes tertulis
pertemuan sehingga masing-masing siklus
berbentuk essai. Sedangkan data kualitatif
terdiri dari dua kali pertemuan dengan
diperoleh dari hasil pengamatan atau
focus objek pengamatan yang berbeda.
observasi selama proses pembelajaran.
1. Pra Siklus
dilakukan
dua
kali
Sumber data dalam pelaksanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada
penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN
tahap pra siklus yaitu melakukan observasi
Waluya 01 Kecamatan Cikarang Utara
secara
Kabupaten Bekasi sebagai objek penelitian
pembelajaran, menganalisis silabus dan
yang berjumlah 40 siswa, terdiri dari laki-
materi
laki 17 perempuan 23 yang dijadikan
pembelajaran yang rutin dilakukan melalui
penelitian tentang hasil belajar IPS pada
metode ceramah/ konvensional, melakukan
materi
tes evaluasi pra siklus.
memahami
manusia
dalam
mendalam
dan
refleksi
pembelajaran,
hasil
melakukan
dinamika interaksi dengan lingkungan
Data awal tentang hasil belajar IPS
alam, sosial, budaya, dan ekonomi dengan
siswa SDN Waluya 01 Cikarang Utara
materi
Bekasi,
mengidentifikasi
tempat-tempat
diperoleh
dengan
melakukan
wisata melalui kegiatan membaca peta
observasi awal berupa deskripsi data
dalam mengikuti proses pembelajaran.
observasi awal sebelum tindakan yang terdiri tiga tindakan. Pertama tes awal hasil 349
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 belajar IPS pada siswa kelas IV SDN
terdiri
Waluya
adalah
observasi,
proses
diuraikan sebagai berikut:
01,
observasi
kemudian
awal
kedua
pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dari
perencanaan, dan
pelaksanaan,
refleksi,
yang
a. Perencanaan
kelas IV, serta mengidentifikasi peluang-
Pada
siklus
I
ini,
peluang untuk menerapkan strategi Inquiry
melakukan
Discovery Learning dalam pembelajaran
pembelajaran sebagai berikut:
IPS. Ketiga melakukan wawancara dengan
1) Membuat
guru
serta
kepala
sekolah
dapat
mengenai
peneliti
perencanaan
kegiatan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran untuk siklus pertama
bagaimana pembelajaran selama ini di
pada
kelas, dapat dilihat pada lampiran Hasil
kompetensi
tes evaluasi pra siklus dapat dilihat pada
mengidentifikasi tempat-tempat wisata
tabel berikut ini:
melalui kegiatan membaca peta
Berdasarkan
data
tersebut
standar
kompetensi
dasar
2) Menyiapkan
tentang
media
gambar
dan materi
yaitu
menunjukkan bahwa pemahaman siswa
gambar peta lokasi Taman Nasional
terhadap
yang
Ir.H Juanda, peta daerah Lembang,
ditunjukkan dengan hasil belajar siswa
gambar tempat-tempat wisata yang ada
sebelum tindakan penelitian dilakukan
disekitar Taman Nasional Ir.H.Juanda.
masih
materi
rendah,
harapan.
belum
Hasil
pembelajaran
pelajaran
IPS
sesuai
dengan
3) Menentukan
pengamatan
kegiatan
melalui
menunjukkan
bahwa
skenario
strategi
pembelajaran
inquiry
discovery
learning.
sebagian besar sikap belajar siswa terhadap
4) Mempersiapkan sumber, bahan, dan
proses dan hasil pembelajaran masih pasif
alat bantu yang dibutuhkan.
dan motivasi belajar yang rendah, hal ini
5) Menyiapkan
format
pengamatan
dapat dilihat dari kurang bersemangatnya
berupa lembar observasi terhadap guru
siswa
dan lembar observasi terhadap siswa.
dalam
pembelajaran,
mengikuti keaktifan
kegiatan
bertanya
dan
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
menjawab pertanyaan yang masih sangat
Pada
bagian
ini
peneliti
akan
rendah. Rendahnya motivasi belajar siswa
memaparkan tentang pelaksanaan siklus I
tersebut berdampak negatif pada hasil
ini dilaksanakan empat kali pertemuan,
belajar siswa yang masih rendah.
pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
2. Deskripsi Data Siklus I
Rabu, 11 Mei 2016, pertemuan kedua pada
Tahapan
pelaksanaan
siklus
I
hari Kamis 12 Mei 2016, pertemuan ketiga 350
Peningkatan hasil belajar ips Melalui strategi inquiry discovery learning Di kelas iv sdn kecamatan cikarang utara kabupaten bekasi Siti Masitoh
pada
hari
Jumat
13
Mei
2016,dan
memperhatikan
membenarkan
pertemuan keempat pada hari Sabtu 14
Putra.
Mei 2016.
“Apakah
Pertemuan Ke 1 ( Rabu 11 Mei 2016 )
mempunyai
Kegiatan Awal
Beberapa siswapun menjawab “tidak ada”.
Sebelum pelajaran dimulai guru
Selanjutnya
guru
jawaban
diantara
mengatakan
kalian
jawaban
ada
yang
yang
berbeda?”
Namun guru tidak mengulang pertanyaan
membuka kegiatan dengan berdoa menurut
dalam
rangka
agama masing-masing. Setelah itu guru
kedalaman pengetahuan awal yang dimiliki
mempersiapkan bahan ajar, media/alat
siswa tetapi guru menyampaikan kegiatan
peraga dan menata kelas dengan baik.
yang
Selanjutnya guru mengabsen kehadiran
pembelajaran dan tujuan pembelajaran.
akan
untuk
dilakukan
menyelidiki
dalam
proses
siswa dalam kelas. Ada 3 orang siswa pada
Setelah itu guru menyiapkan dan
hari itu tidak masuk. Sebelum masuk pada
membagikan buku sebagai sumber belajar
materi pembelajaran, guru memaparkan
sebagai
permasalahan
berkenan
penemuan siswa berkaitan dengan materi
dengan materi mengeidentifikasi tempat-
yang akan dibahas. Siswapun begitu
tempat wisata melalui membaca peta
antusiasnya menerima buku sumber belajar
sebagai acuan pembelajaran dan mengapa
dan mempergunakannya secara optimal
itu penting.
dengan membaca dan mencatat hal hal
yang
Kemudian
relavan
dilanjutkan
dengan
wisata.
Guru
untuk
membimbing
penting.
tanya jawab dengan siswa mengenai tempat-tempat
upaya
Kegiatan Inti
bertanya
Kemudian
guru
menyampaikan
apakah: “gua Jepang,Curug Lalay tempat
rencana kegiatan inti dalam pembelajaran
wisata?” Beberapa siswa tidak antusias
terdiri dari dua tahapan, tahapan petama
untuk menjawabnya, hanya beberapa siswa
adalah setiap siswa mendapatkan satu
yang
bacaan
mengacungkan
tangan
untuk
tentang
Taman
Nasional
menjawab. Kemudian Putra ditunjuk Guru
Ir.H.Juanda untuk dibaca secara cermat
untuk menjawabnya. Dan jawabannya
dan memahami isi bacaan, tahapan kedua
adalah”ya”. Guru bertanya kepada semua
adalah siswa dibagi kedalam 8 kelompok
siswa “Apakah jawaban Putra sudah
setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa,
benar?”
tugas
Para
siswapun
yang 351
dari
tiap
kelompok
adalah
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 mengeidentifikasi tempat-tempat wisata yang
ada
disekitar
Ir.H.Juanda,
Taman
Siswa dibagi kelompok menjadi 8
Nasional
kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5
hasilnya
siswa.
kemudian
dipresentasikan di depan kelas.
Masing-masing
siswa
dalam
kelompoknya menuliskan dalam lembar
Kegiatan inti dimulai dengan siswa
kerja dan menceritakan tentang tempat-
membaca wacana tentang Taman Nasional
tempat wisata yang ada disekitar Taman
Ir.H.Juanda dengan cermat,siswa sangat
Nasional Ir.H.Juanda. Guru
antusias mendapat bacaan tersebut, guru
kerja dari tiap kelompok dengan dibantu
berkeliling
oleh
membaca
memperhatikan siswa
sambil
kegiatan melakukan
observer
sebagai
memantau kolaborator.
Observer mencatat aktivitas guru maupun
observasi terhadap kegiatan tersebut.
aktivitas siswa selama proses pembelajaran
Guru dan siswa melakukan tanya
berlangsung.
Kegiatan
pengamatan
jawab tentang hasil wacana yang telah
observer ini nantinya akan digunakan
dibaca siswa. ”Anak-anak coba sebutkan
sebagi bahan tambahan untuk memperbaiki
tempat-tempat wisata yang ada disekitar
pembelajaran yang dianggap masih belum
Taman
atau
Nasional
Ir.H.Juanda?”
”coba
tuliskan kata-kata yang sulit yang ada
mengembangkan berkaitan
Sambil
memaparkan
diperbaiki
pada
siswa
berdiskusi,
guru
dan
menyarankan agar siswa membuat catatan
pembelajaran
melalui lembar catatan yang dibagikan,
mengeidentifikasi
informasi apa yang di dapat dalam proses
materi
dengan
perlu
pembelajaran berikutnya.
dalam wacana tersebut!” Guru
masih
tempat-tempat wisata, dengan menunjukan
diskusi.
peta lokasi Taman Nasional Ir.H.Juanda
kelompok siswa diberi kebebasan untuk
dan gambar-gambar tempat-tempat wisata.
mencari
Hal ini dilakukan sebagai awal dalam
perpustakaan sekolah ataupun buku yang
pembelajaran kelompok. Guru
disediakan oleh guru.Siswa dituntut untuk
kurang
Dalam
melakukan
informasi
saling
dalam
membangkitkan
jawaban yang bervariasi kemudian mereka
ketertarikan dan rasa ingin tahu yang
kumpulkan dan mereka analisis agar
mendalam tentang materi pembelajaran.
jawaban saling melengkapi dan melatih
Tetapi langsung menyampaikan aktivitas
kerjasama untuk melengkapi pekerjaan
belajar yaitu pembagian kelompok
yang dilakukan.
lebih
352
untuk
buku-buku
menekankan dan memberikan motivasi rangka
bekerjasaama
dari
diskusi
mencari
Peningkatan hasil belajar ips Melalui strategi inquiry discovery learning Di kelas iv sdn kecamatan cikarang utara kabupaten bekasi Siti Masitoh
Selanjutnya kelompok
masing-masing
secara
mempresentasikan didepan
kelas
menanggapi
bergantian
hasil dan
dan
mencari infprmasi
banyak lagi
tentang Taman Nasional Ir.H.Juanda dan
kelompoknya
kelompok
lebih
tempat-tempat
lain
wisata
yang
ada
disekitarnya.
menyempurnakan
Siklus II pertemuan ke -2
jawaban yang mereka dapat dengan waktu
Pelaksanaan
tindakan
siklus
II
kurang dari 5 menit, tiap siswa menuliskan
pertemuan ke – 2 dilaksanakan pada hari
hasil
Rabu 25 Mei 2016. Adapun kegiatan guru
kerja
kelompoknya
dibukunya
masing-masing.
dalam
Kegiatan Akhir (10 menit)
pembelajaran IPS tentang mengidentifikasi
Setelah selesai berdiskusi, guru mengarahkan
siswa
untuk
melaksanakan
tempat-tempat
menarik
wisata
tindakan
melalui
strategi
Inquiry Discovery Learning adalah sebagai
kesimpulan dari apa yang didiskusikan
berikut:
dalam kerja kelompok tersebut. Guru dan
Kegiatan awal
siswa memeriksa LKS dan memberikan
Pembelajaran
dengan
strategi
komentar mengenai kekurangan siswa
Inquiry
Discovery
dalam kegiatan hari itu. Guru dan siswa
memberi
salam,
melakukan tanya jawab sebagai respons
media
yang
akan
digunakan
terhadap kemampuan siswa dalam proses
pembelajaran
yaitu
media
pembelajaran
melakukan
yang
dilakukan.
Guru
Learning
melakukan
yaitu,
persiapan dalam
proyektor,
persiapan
kegiatan
melakukan
pengelolaan
memberikan pujian kepada para siswa
pembelajaran,
yang
kegiatan
kelas, mendata kehadiran siswa serta
pembelajaran dengan baik dalam diskusi
berdoa bersama, menyampaikan apersepsi,
kelompok
menyampaikan
telah
melakukan
maupun
ketika
menjawab
tujuan
pembelajaran,
pertanyaan dalam tahap tanya jawab dan
memotivasi siswa agar semangat dan serius
menanyakan tentang proses pembelajaran
dalam belajar. Mengatur dan menata posisi
yang
tempat duduk siswa agar mereka nyaman
sudah
dilakukan
apakah
menyenangkan bagi siswa atau tidak.
dan fokus dengan materi pembelajaran.
Siswa secara spontan mengatakan bahawa pembelajaran hari
Siswa dibagi ke dalam 8 kelompok
ini menarik.Sebagai
yang terdiri 5 siswa, masing-masing
tugas guru meminta kepada siswa untuk
kelompok ditugaskan untuk menyusun 353
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 puzzle
tempat
wisata
dan
membuat
tepuk tangan sebagi tanda pujian kepada
ringkasan tentang keadaan alam tempat
temannya yang tampil didepan kelas.
wisata tersebut, tugas kelompok lainya
Kegiatan Akhir
yaitu memasangkan nama-nama tumbuhan
Pada pertemuan ini yaitu setelah
dan hewan yang ada disekitar Taman
semua kelompok selesai mempresentasikan
Nasional
ir.H.Juanda
ilmiahnya, mencatat
melalui dari
dengan
bahasa
hasil kerja kelompok didepan kelas, siswa
observasi
siswa
diberi kesempatan untuk menyimpulkan
temuan
kerja
sendiri dari materi yang didapat, guru
hasil
kelompok.
mencoba
Kegiatan Inti
kesimpulan
Pada pertemuan kedua dari siklus II
menyempurnakan dan
hal-hal
presentasi
antusias dalam kerja kelompoknya masing-
memahami
masing. Dengan bimbingan guru dan
pembelajaran yang didapat.
arahan dari guru siswa tampak aktif dalam
Pertemuan ke-III
kerja
berlangsung.
Setelah
siswa
dan
materi
kesimpulan
Guru
Pertemuan ke tiga ini dilaksanakn
memberikan kesempatan kepada kelompok
pada hari Kamis 26 Mei 2016. Pada
lain
pertemuan
untuk
kelompok.
belum
dijelaskan oleh tiap kelompok pada saat
ini terdiri dari pengarahan siswa agar
kegiatan
yang
dari
bertanya
mengenai
ini
peneliti
mengadakan
permasalahan yang muncul dari hasil
evaluasi siklus II dengan memberikan soal
temuannya. Selama proses kerja kelompok
essai yang terdiri dari 10 butir soal dan
guru terus membimbing dan mengarahkan
harus dikerjakan oleh siswa secara individu
siswa untuk aktif dalam bekerja dalam
selama 40 menit.
kelompoknya.
agar
Kegiatan Awal
proses pembelajaran bisa berjalan dengan
Seperti
Tujuannya
adalah
pertemuan
sebelumnya,
optimal. Kelompok yang telah selesai
kegiatan ini diawali dengan salam dan
dalam pekerjaannya dapat maju didepan
mengontrol kehadiran siswa dan menyapa
kelas
hasil
siswa yang tampak kurang motivasi.
dalam
Selanjutnya mengkondisikan kelas, guru
kelompoknya. Tiap kelompok diwakili
mengadakan apersepsi berupa pertanyaan
salah
tentang kegiatan pada pertemuan yang
untuk
temuannya satu
mempresentasikan yang siswa
didapat untuk
maju
dan
mempresentasikannya di depan kelas.
telah
lalu
dan
memberi
pertanyaan
Setelah selesai mempresentasikan
pancingan, untuk melihat apakah siswa
temuannya, guru dan siswa memberikan
betul-betul ingat dengan apa yang telah 354
Peningkatan hasil belajar ips Melalui strategi inquiry discovery learning Di kelas iv sdn kecamatan cikarang utara kabupaten bekasi Siti Masitoh
mereka pelajari pada pertemuan lalu.
soalnya ya!” “iya, bu!”. Selama tes
Kemudian guru menyampaikan tujuan
berlangsung
pembelajaran,
mengawasi jalannya siswa mengerjakan
yaitu
mengidentifikasi
guru
tempat-tempat wisata melalui membaca
soal-soal tes.
peta
Kegiatan Akhir
yang
merupakan
lanjutan
dari
memantau
dan
pertemuan sebelumnya. Kepada siswa
Guru mengingatkan siswa tentang
ditanyakan apakah mereka sudah membaca
waktu untuk mengerjakan soal akan
ataupun mencari gambar-gambar tentang
berakhir, soal segera dikumpulkan. Siswa
tempat-tempat wisata yang ada didaerah
mengumpulkan kertas jawaban bagi yang
Jawa Barat. Guru
memberikan gambar-
sudah mengerjakan soal tes siklus II.
gambar melalui media proyektor sebagai
Kegiatan pembelajaran ditutup dengan
media pembelajaran.
berdo’a bersama.
Kegiatan Inti
Selama
Siswa secara estafet membaca teks tentang
Taman
Nasional
proses
berlangsung,
Ir.H.Juanda.
mengamati
peneliti secara
dan
teliti
kolaborator hasil
proses
semua siswa antusias menyimak temanya
pembelajaran
membaca, semua siswa mendapat giliran
hingga
membaca dan tak satupun siswa yang salah
pengamatan
membaca,
terjadi peningkatan hasil belajar IPS pada
karena
mereka
semua
menyimak.
dari
pembelajaran
pertemuan
pertemuan peneliti
ke dan
pertama
tiga.
Dari
kolaborator
siswa kelas IV SDN Waluya 01. Dapat
Kegiatan ditahap ini dilanjutkan
diketahui bahwa secara umum kegiatan
dengan mengerjakan tes mengidentifikasi
pembelajaran sudah sangat baik dari guru
temapt-tempat wisata melalui membaca
maupun siswa .
peta. Guru
c. Observasi
kepada
membagikan lembar soal
masing-masing
siswa,
siswa
Observasi
dilakukan
mengerjakan soal tes tersebut selama 40
mengamati
menit. “jangan lupa anak-anak, tuliskan
pembelajaran.
nama lengkap kalian!”. “Kerjakan dengan
terhadap guru dan siswa pada saat kegiatan
jujur, jangan melihat hasil teman, belum
pembelajaran berlangsung.
tentu hasil temanmu benar,, ingat kerjakan
1) Pengamatan terhadap guru
sesuai
dengan
petunjuk
mengerjakan
pelaksanaan
untuk
Pengamatan
Berdasarkan 355
hasil
kegiatan dilakukan
pengamatan
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 terhadap
guru
yang
dilakukan
oleh
Tabel 2. Hasil Obervasi Terhadap Siswa Pada Siklus II Aktivitas Banyak Prosentase Belajar Siswa Tinggi 9 22,5 % Sedang 21 52,5 % Rendah 10 25 % 100 % Ketuntasan Jumlah 40 ( 75% )
kolaborator, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 1. Prosentase Hasil Obervasi Terhadap Guru Pada Siklus II Aktivitas Guru Skor Prosentase Melakukan Pembelajaran Mengelola interaksi kelas Mendemontrasikan kemampuan khusus Melaksanakan Penilaian Kesan umum pelaksanaan pembelajaran Jumlah
35
25 %
23
16 %
22
16 %
11
8%
15
11 %
106
76 %
3) Hasil tes evaluasi Berdasarkan untuk
disampaikan,
skor
hasil
pengamatan diperoleh sebesar 106 dari skor ideal sebesar 140 artinya skor yang diperoleh
guru
dalam
pemahaman
siswa
diperoleh
data
sebagai
Tabel 3. Hasil Tes Evaluasi Siklus II
diketahui bahwa dari 28 aspek pengamatan jumlah
evaluasi
berikut:
guru yang telah diuraikan tersebut di atas, bahwa
tes
terhadap materi pelajaran yang telah
Dari data hasil observasi terhadap
diketahui
mengukur
hasil
kegiatan
pembelajaran sudah mencapai skor ideal Jadi bahwa kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran sudah masuk dalam kategori baik. Dari beberapa aspek yang belum berhasil pada siklus I telah diperbaiki dan ditingkatkan sehingga kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran telah sesuai dengan harapan.
No
Nilai
1 2 3 4 5
50 – 54 55 – 64 65 – 74 75 – 84 85 – 100
Frekuen si
Prosenta se
Keteran gan
1 4 11 18 6
2,5 % 10 % 27,5 % 45 % 15 %
Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi
Jumlah
40
Siswa Blm Tuntas
9
Nilai Ratarata
75
Siswa Tuntas
31
2) Pengamatan terhadap siswa Berdasarkan terhadap
siswa
hasil
yang
pengamatan
dilakukan
d. Refleksi
oleh
Hasil pengamatan dan evaluasi
kolaborator, diperoleh data sebagai berikut:
pada siklus II menunjukkan bahwa dengan 356
Peningkatan hasil belajar ips Melalui strategi inquiry discovery learning Di kelas iv sdn kecamatan cikarang utara kabupaten bekasi Siti Masitoh
penggunaan stretagi Inquiry Discovery
1. Rekapitulasi Hasil Observasi Terhadap
Learning dapat meningkatkan hasil belajar dalam
kegiatan
pembelajaran
Guru
yang
Dari
hasil
pengisian
lembar
berdampak pada peningkatan pemahaman
observasi terhadap kinerja guru yang
dan
dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran,
hasil
belajar
siswa
tentang
mengidentifikasi temapt-tempat wisata .
diperoleh data sebagai berikut.
Pada siklus II, guru telah melaksanakan
Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Observasi Terhadap Peneliti Selaku Guru
pembelajaran dengan optimal dan bimbingan yang diberikan pun sudah
dirasa
maksimal.
Dalam
pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah tercapai indikator keberhasilan penelitian di mana tingkat ketuntasan klasikal telah mencapai di atas 80% atau bahkan telah mencapai 90%. Oleh karena itu penelitian ini dihentikan hanya sampai pada siklus II dan tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya. PEMBAHASAN Analisis data dilakukan dengan
Aktivitas Guru Melakukan Pembelajaran Mengelola interaksi kelas Mendemontrasikan kemampuan khusus Melaksanakan Penilaian Kesan umum pelaksanaan pembelajaran Jumlah prosentase
menggunakan teknik statistik sederhana yaitu
dengan
menggunakan
Skor Siklus Silus Peningkatan Ideal I II 45
31
35
13 %
30
20
23
15 %
30
17
22
29 %
15
9
11
22 %
20
12
15
25 %
89
106
64 %
76%
Dari tabel di atas, dapat diketahui
analiasis
bahwa kinerja guru dalam melaksanakan
diskriptif. Analisis diskriptif adalah model
kegiatan pembelajaran melalui strategi
analisa dengan cara membandingkan rata-
Inquiry Discovery Learning mengalami
rata prosentasenya. Hasil lembar observasi
peningkatan yang signifikan yaitu pada
terhadap peneliti selaku guru, observasi
siklus I diperoleh skor sebesar 89 dengan
terhadap siswa, dan hasil tes evaluasi
prosentase keberhasilan 64 %, mengalami
pembelajaran per siklus dapat diuraikan
peningkatan pada siklus II menjadi 106
sebagai berikut:
dengan prosentase keberhasilan 76 % skor ideal sebesar 140 Berarti bahwa kinerja 357
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 guru dalam menerapkan strategi Inquiry Discovery
Learning
dalam
3. Rekapitulasi Hasil Tes Evaluasi
kegiatan
Dari
hasil
tes
pembelajaran telah berhasil sesuai dengan
pembelajaran
harapan.
belajar siswa mengalami kenaikan yang
2. Rekapitulasi Hasil Observasi Terhadap
signifikan.
Siswa
untuk
evaluasi
Kenaikan
Dari
hasil
pengisian
lembar
dipengaruhi
mengetahui
hasil oleh
belajar
beberapa
hasil
siswa faktor,
observasi terhadap siswa yang dilakukan
diantaranya saat kegiatan pembelajaran
pada saat kegiatan pembelajaran, diperoleh
pada
data sebagai berikut:
memahami materi pelajaran dibandingkan
siklus
II,
siswa
lebih
mudah
pada pra siklus dan siklus I. Selain itu,
Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Observasi Terhadap Siswa Siklus I Banyak Banyak Aktivitas Siswa Siswa Belajar Siklus I Siklus II Tinggi 5 9 Sedang 20 21 Rendah 15 10 Jumlah 40 40 Prosentase 62,5 75 %
siswa sudah mulai terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran mulai dari perhatian siswa, keberanian bertanya dan menjawab pertanyaan guru, sehingga siswa lebih mampu dalam mengerjakan soal evaluasi. Hasil
tersebut
perbaikan
menunjukkan
pembelajaran
bahwa
khususnya
peningkatan pemahaman siswa tentang Dari tabel di atas dapat diketahui
mengidentifikasi
bahwa pencapaian skor observasi terhadap
ini terlihat dari adanya peningkatan hasil
mengalami peningkatan pada siklus II 100%
belajar
75 % dari skor ideal sebesar Hal
ini
menunjukkan
peningkatan
pembelajaran setiap
sebelum
dilakukannya
Siklus II. Dari hasil kegiatan pembelajaran
mengalami
siklusnya.
dari
perbaikan (pra siklus) sampai dengan
bahwa
partisipasi dan keaktifan siswa dalam kegiatan
wisata
melalui membaca peta dapat tercapai. Hal
siswa pada siklus I sebesar 62,5 %, yang menjadi
tempat-tempat
pada siklus II terlihat jelas bahwa proses
Berarti
pembelajaran sudah cukup optimal, guru
bahwa penerapan pembelajaran melalui
dan siswa bersama-sama terlibat dalam
strategi inquiry Discovery Learning dapat
aktivitas pembelajaran. Hal ini bisa terlihat
meningkatkan partisipasi dan keaktifan
dari hasil penilaian dan pengamatan pada
siswa dalam kegiatan pembelajaran.
siklus II adanya kenaikan penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan 358
Peningkatan hasil belajar ips Melalui strategi inquiry discovery learning Di kelas iv sdn kecamatan cikarang utara kabupaten bekasi Siti Masitoh
secara signifikan. Hal ini dimungkinkan
juga dibarengi dengan kegiatan diskusi
guru
dengan kelompoknya masing-masing,
dalam
melakukan
kegiatan
pembelajarannya
perubahan-perubahan
dan
sehingga
minat,
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang
keterlibatan
dialami pada siklus I.
pembelajaran dapat ditingkatkan.
SIMPULAN hasil
wawancara
kegiatan
Arends, Ricard I. 2012. Learning To Teach . New York : McGraw-Hill Education, 2 penn Plaza. Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara. Budiningsih C. Asri, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2005 Djamaraf, Syaifuk Bahri, Aswan Zain. 2014. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hamalik,Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Pustaka Setia. I.G.A.K., Wardani. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka. Illahi, Mohammad takdir. 2012 Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocational Skill. Jogjakarta : DIVA Press. Iskandar, Agung, Panduan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru. Jakarta : Bestari Buana Murni, 2012 Joyce, Bruce., Marsha Weil, dan Emily Calhoun. 2009. Models of Teaching. Boston: Allyn Baccon Pearson.
terhadap guru yang menjadi kolaborator dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Pelaksanaan pengajaran dengan strategi Discovery
Learning,metode
diskusi dan penggunaan media gambar lebih menarik perhatian dan minat siswa daripada metode pengajaran yang biasa guru terapkan di kelas sebelumnya. b. Suasana kegiatan pengajaran lebih hidup dan interaktif dengan tumbuhnya rasa percaya diri pada siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru. c. Strategi
Inquiry
Discovery
Learning,Metode
diskusi
dan
penggunaan
gambar
sangat
media
cocok dalam pembelajaran IPS materi mengidentifikasi tempat-tempat wisata karena dalam kegiatan pembelajaran guru menjelaskan materi dibarengi dengan
dalam
dan
DAFTAR PUSTAKA
Sedangkan
Inquiry
siswa
keaktifan
gambar
yang
dapat
menjelaskan sesuatu yang abstrak dan 359
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: CV Andi Offset. Prince, Michael J., Richad M. Felder, “Inductive Teaching and Learning Methods: Definitions, Comparisons, and Research Bases.” Journal of Engineering Education (diakses April 2006) Sapriya. 2015. Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Solihatin, Etin. 2011. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara. Stringer, Ernest T., Lois McFadyen Crsitensen, dan Shelia C.Baldwin. 2010. Integrating Teaching, Learning and Action Research. LA: Sage Publication. Sudaryono. 2014. Classroom Action Research. Jakarta Lentera Ilmu Cendekia, Suhana, Hanafiah, Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama, 2009 Syachruroji, A. 2012. Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Berpikir Kritis pada bidang Studi IPA Melalui Metode Pembelajaran Berbasis Inquiri. Penelitian Tindakan Kelas pada SD Terpadu Al Qudwah Rangkasbitung Jakarta: Perpustakaan UNJ. Tiana, Neris Lendi. 2013. “Strategi Guided Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas V SD.” Jurnal: Pendidikan UPI. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan nasional Pasal 2, ayat 1 Usman, Moh. User. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
360