Penilaian Kriteria Green Building Pada Jurusan Teknik Sipil ITS ?
KRISIS ENERGI Kebutuhan Persediaan PENGHEMATAN ENERGI GREEN BUILDING ECO CAMPUS PENERAPAN GEDUNG T.SIPIL TIDAK DI DESAIN DENGAN KONSEP GB
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Teknik Sipil ITS
Perpustakaan UI , Depok
Gedung BCA , Jakarta
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Teknik Sipil ITS
TUJUAN :
Mengetahui hasil pengukuran rating kriteria green building berdasarkan standar nasional Greenship.
BATASAN MASALAH : 1. 2. 3.
Penelitian ini hanya mengidentifikasi rating/sertifikat berdasarkan kriteria Green Building standar GBCI ( Green Building Council Indonesia). Obyek yang dinilai adalah gedung perkuliahan yang meliputi Ruang J, I dan E Jurusan Teknik Sipil ITS. Penilaian akan dilakukan hanya pada beberapa kriteria saja sesuai dengan tingkatan keutamannya, dan keterbatasan waktu.
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Teknik Sipil ITS
Inggris
•BREEAM
Amerika
•LEED
Australia
•Green Star
Indonesia •Greenship
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Teknik Sipil ITS
Contoh Aplikasi Green Building :
Hearst Tower , New York
Gedung Diamond Malaysia
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Teknik Sipil ITS
PENELITIAN TERDAHULU JUDUL Analisis Kriteria Penerapan Green Construction Pada Proyek Konstruksi di Surabaya
Identifikasi Kriteria Kinerja Sustainable Buiding Pada Gedung H, Kampus ITS, Surabaya Kajian Penerapan Prinsip – Prinsip Green Building Studi Kasus : Kampus Kementrian Pekerjaan Umum
DETAIL Penelitian ini menjelaskan tentang kriteria yang paling penting menurut pelaku konstruksi dalam menerapkan kriteria green construction dan untuk mengetahui tingkat kepedulian para pelaku konstruksi mengenai penerapan green construction pada industri konstruksi di Surabaya, dengan melakukan survey kepada para pelaku kosntruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identifikasi kriteria bagi kinerja sustainable building gedung H kampus ITS Sukolilo. Dengan melakukan survey kepada orang-orang yang berkompeten di bidangnya dan pernah menggunakan gedung tersebut Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan konsep green building pada desain Gedung Kementrian Pekerjaan Umum. Kriteria yang ditinjau meliputi Desain Tata Guna Lahan, Desain Ruang Terbuka Hijau, Desain Sirkulai Dan Parkir, Desain Manajemen Sampah,Desain Bentuk dan Orientasi Bangunan, Desain Sistem Pengelolaan Air, Penggunaan Teknologi Ramah Lingkungan.
PENULIS Asawidya (2011)
Prayogo (2011)
Hartanto (2011)
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Teknik Sipil ITS
Daftar Kriteria Green Building Mengidentifikasi dan menganalisa kriteria Green Building yang dianggap paling utama. Pengukuran Kriteria
Analisa Data Pengukuran
Penilaian Rating Green Building JTS
No
MEAN
SD
1
Site Selection
Kriteria Green Building
3,200
1,135
KUADRAN KW 3
2
W ater Fixtures
3,400
0,516
KW 4
3
Thermal Comfort
4,000
0,667
KW 1
4
Rainwater Harves ting
3,600
0,699
KW 4
5
Site Lands caping
4,100
0,876
KW 2
6
CO2 Monitoring
3,000
0,816
KW 4
7
Storm W ater Management
3,900
0,876
KW 2
8
Environmentally Friendly Proces s ed Product
2,800
0,919
KW 3
9
Natural Lighting
4,200
0,632
KW 1
10
Ventilation
4,300
1,059
KW 2
11
Regional Material
3,200
0,919
KW 3
12
Advance W as te Management
3,600
0,699
KW 4
13
W ater Us e Reduction
4,300
0,675
KW 1
14
Micro Climate
3,900
0,876
KW 2
15
Non ODS Us age
4,200
0,919
KW 2
16
Alternative W ater Res ource
4,100
0,568
KW 1
17
Energy Efficiency Meas ure
4,100
0,738
KW 1
18
W ater Efficiency lands caping Community Acces s ibility
3,600
0,699
KW 4
19
3,200
1,033
KW 3
20
Chemical Pollutants
4,100
0,994
KW 2
21
On Site Renewable Energy
3,900
0,876
KW 2
22
Certified W ood
2,800
1,229
KW 3
23
W ater Recycling
3,900
0,876
KW 2
24
Pollution of cons truction Activity
3,600
0,516
KW 4
25
Building and Material
3,500
1,354
KW 3
26
Public Trans portation
3,100
0,876
KW 3
27
Vis ual Comfort
4,100
0,738
KW 1
28
Climate Change Impact
3,200
0,919
KW 3
29
Acous tic Level
3,200
0,919
KW 3
30
Bicycle
3,500
0,707
KW 4
31
Environmental Tobacco Smoke Control
4,100
1,101
KW 2
MEAN :
3,668
KW 1 : MEAN > SD < KW 2 : MEAN > SD > KW 3 : MEAN< SD > KW 4 : MEAN < SD <
0,852
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Teknik Sipil ITS
Alternatife Water Resource Energy Efficiency Measure Thermal Comfort Visual Comfort Natural Lightning Water Use Reduction Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung JTeknik Sipil ITS
• Pemanfaatan sumber daya air lain
KRITERIA
PENGUKURAN • Wawancara & Pengamantan langsung
• Belum Ada Pemanfaatan Air
PENILAIAN
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Teknik Sipil ITS
KRITERIA Menetapkan nilai OTTV sesuai SNI 03-6389-2000 yaitu maksimal sebesar 45 W/m2
OTTV (Overall Thermal Transfer Value) adalah angka yang menunjukkan perolehan panas akibat radiasi matahari yang melewati per meter persegi luas selubung bangunan.
PENGUKURAN OTTV = α [(Uw x ( 1 - WWR)] x TDek + ( SC x WWR x SF) + ( Uf x WWR x ΔT)
Balok beton 250mm Kaca Bening 6mm Plesteran Semen 12mm Dinding Bata 200mm
Konduksi Panas Melalui Dinding
0,6 m
1,2 m
Arah U U B B S S T T
Bahan Batu bata 200mm Balokbeton 25/60 cm Batu bata 200mm Balokbeton 25/60 cm Batu bata 200mm Balokbeton 25/60 cm Batu bata 200mm Balokbeton 25/60 cm TOTAL :
Luas (m2) 36 58,86 19,44 36 83,64 233,94
Tdek (K) 10 10 10 10 10 -
U (W/m2.K) 3,680688 3,680688 5,792 3,680688 3,680688 -
α
Sub Tot
0,55 728,776 0,55 1191,549 0,535 602,391 0,55 728,776 0,55 1693,190 TOTAL : 4944,683
Konduksi Panas Melalui Kaca
2,74 m
Arah
Bahan
U B S T
Kaca bening 6mm Kaca bening 6mm Kaca bening 6mm Kaca bening 6mm TOTAL:
Luas (m2) 36,9 26,52 63,42
SC
SF
0,3
243
0,3
112
Faktor Sub Tot 1,25
3362,51
1,25 1113,84 TOTAL : 4476,35
Transmitansi Panas Melalui Kaca Arah
Bahan
U B S T
Kaca bening 6mm Kaca bening 6mm Kaca bening 6mm Kaca bening 6mm TOTAL :
Gambar Detail Selubung Bangunan Gedung J
Luas (m2) 36,9 0 26,52 63,42
AT
U Faktor (W/m2.K)
5
2,89
5
5,8928212
1
Tot 533,205
1 781,388 TOTAL : 1314,59
OTTV = 10735,63 / 360,78 =23,49 W/m2
• Menetapkan perencanaan kondisi termal ruangan secara umum pada suhu 25oC dan kelembaban relatif udara 60%.
KRITERIA
PENGUKURAN •Kenyamanan thermal pada ruangan kelas T.Sipil sudah memenuhi kriteria
PENILAIAN
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Teknik Sipil ITS
Sumber : Buku Ilmu Fisika Bangunan 2011 Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Teknik Sipil ITS
No
Ruang
Suhu (C)
Kelembaban
1 2 3 4 5 6 7 8
E-101 E-102 I-101 I-102 I-103 J-101 J-102 J-103
27,9 24,6 27,8 27,5 27,1 26,4 27,1 27,3
54% 57% 49% 52% 50% 48% 68% 61%
No
Ruang
Suhu (C)
Kelembaban
1 2 3 4 5 6 7 8
E-101 E-102 I-101 I-102 I-103 J-101 J-102 J-103
27,3 27,8 26,2 25,9 26,5 26,8 27,5 25,6
45% 38% 48% 33% 46% 53% 53% 34%
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Teknik Sipil ITS
• Menetapkan perencanaan tingkat pencahayaan ruangan sesuai yang dianjurkan SNI 03-6197-2000
KRITERIA
PENGUKURAN
• Kenyamanan visual pada ruangan kelas T.Sipil sudah memenuhi kriteria
PENILAIAN
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Teknik Sipil ITS
Sumber : SNI 03-6197-2000
Ruang E-101 E-102 I-101 I-102 I-103 J-101 J-102 J-103
Lampu menyala (lux) 350,7 314,0 393,0 389,7 391,3 366,8 404,3 353,0
Lampu setengah menyala (lux) 189,7 164,9 234,3 210,0 223,5 199,5 181,2 155,5
E-101
354,7
Lampu setengah menyala (lux) 195,3
E-102
374,8
193,3
E-102
247,6
174,4
I-101
328,7
201,5
I-101
289,0
196,3
I-102
307,3
145,0
I-102
283,2
192,3
I-103
316,0
182,5
I-103
290,5
201,8
J-101
345,7
171,3
J-101
320,7
129,3
J-102
357,2
176,5
J-102
325,3
134,3
J-103
360,2
183,8
J-103
328,8
148,0
Ruang
Lampu menyala (lux)
E-101
238,8
Lampu setengah menyala (lux) 162,9
Ruang
Lampu menyala (lux)
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Teknik Sipil ITS
• Pemanfaatan cahaya alami, sebagai alat bantu penerangan minimal sebesar 300 lux
PENGUKURAN • Pemanfaatan cahaya alami T.Sipil belum memenuhi kriteria
KRITERIA
PENILAIAN Ruang
Lampu mati (lux) PAGI
E-101 E-102 I-101 I-102 I-103 J-101 J-102 J-103
38,6 23,3 141,2 113,3 124,8 73,0 173,7 28,8
Lampu mati (lux) SIANG 40,2
Lampu mati (lux) SORE 2-3
54,2
2-3
32,8
2-3
22,7
2-3
22,8
2-3
19,2
2-3
30,3
2-3
44,8
2-3
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung JTeknik Sipil ITS
• Penghematan penggunaan air tanpa mengurangi jumlah kebutuhan per orang sesuai SNI 03-7065-2005
KRITERIA
PENGUKURAN • Metode pendekatan jumlah penghuni
• Belum terlihat adanya penghematan air pada Gedung T.Sipil
PENILAIAN
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Teknik Sipil ITS
Pemakaian air 120
Liter/penhuni/hari
100
Liter/penhuni/hari
3 Asrama 4 Rumah Sakit
120
Liter/penhuni/hari
500
5 Sekolah Dasar 6 SLTP SMU/SMK dan 7 lebih tinggi
No. Penggunaan gedung 1 Rumah tinggal 2 Rumah susun
8 Ruko/Rukan 9 Kantor/Pabrik 10 Toserba
Satuan
Pemakaian air ITS tiap bulan (liter)
Biaya ITS tiap bulan
Liter/tempat tidur pasien/hari
10141000
Rp75.270.940
Pemakaian air T.Sipil tiap bulan (liter) 341751,7
40
Liter/siswa/hari
10186000
Rp75.336.940
343268,2
Rp2.538.855
50
Liter/siswa/hari
10222000
Rp75.401.740
344481,4
Rp2.541.039
80
Liter/siswa/hari
10222000
Rp75.401.740
344481,4
Rp2.541.039
100
Liter/penghuni dan pegawai/hari
10153000
Rp75.264.540
342156,1
Rp2.536.415
50
Liter/pegawai/hari
5
Liter/m2
Biaya T.Sipil tiap bulan Rp2.536.631
SNI 03-7065-2005
Grafik Biaya Air
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Teknik Sipil ITS
No 1 a.
b.
d. e. 2 a.
b.
4
a.
b.
5 a. 6 a. 7 b.
Krite ria Ene rgy Efficie ncy M e as ure Tiap penurunan 3 W/m2 dari nilai OTTV 45 W/m2 (SNI 03-6389-2000) mendapatkan nilai 1 poin sampai maks 5 poin Menggunakan lampu dengan daya pencahayaan sebesar 30%, yang lebih hemat daripada daya pencahayaan yang tercantum dalam SNI 03-6197-2000 Zonasi pencahayaan untuk seluruh ruang kerja yang dikaitkan dengan sensor gerak Penempatan tombol lampu dalam jarak pencapaian tangan pada saat buka pintu Natural Lightning Pengggunaan cahaya alami secara optimal sehingga minimal 30% luas lantai yang digunakan untuk bekerja mendapatkan intensitas cahaya alami minimal sebesar 300lux Jika butir satu dipenuhi lalu ditambah dengan adanya lux sensor untuk otomatisasi pencahayaan buatan apabila intensitas cahaya alami kurang dari 300lux, didapatkan tambahan nilai 2 poin Wate r Us e Re duction Konsumsi air bersih dengan jumlah 80% dari sumber primer tanpa mengurangi jumlah kebutuhan per orang sesuai dengan SNI 037065-2005 seperti pada tabel terlampir Setiap penurunan konsumsi air bersih dari sumber primer sebesar 5% sesuai dengan acuan pada poin 1 akan mendapatkan nilai 1 dengan nilai maks sebesar 7 poin Alte rnatife Wate r Re s ource Meggunakan salah satu dari tiga alternatif sebagai berikut: air kondensasi AC, air bekas wudu, atau air hujan. Vis ual Comfort Menggunakan lampu dengan iluminasi (tingkat pencahayaan) ruangan sesuai SNI 03-61972000 Tabel 1 The rmal Comfort Menetapkan perencanaan kondisi termal ruangan secara umum pada suhu 25oC dan kelembababan relatif 60%. TOTAL :
Point (Gre e ns hip)
Point (Ge dung T.Sipil )
5
5
1
1
1
0
1
1
2
0
2
0
1
1
7
0
1
0
1
0
1
1
23
9
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Teknik Sipil ITS
Dari pengukuran penilaian kriteria green building yang telah dilakukan pada Gedung Teknik Sipil ITS terhadap 6 kriteria green building yang dianggap paling utama menurut para akademisi, dan dilakukan pengukuran pada setiap kriterianya, yaitu Thermal Comfort, Visual Comfort, Energy Efficieny Measure, Alternatife Water Resource, Water Use Reduction dan Natural Lightning dapat disimpulkan bahwa tingkat rating sertifikasi Green Building pada gedung Teknik Sipil ITS adalah sebesar 43%.
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Teknik Sipil ITS
Kriteria Green Building yang belum diterapkan dengan baik pada gedung Teknik Sipil ITS adalah Natural Lightning, Water Use Reduction dan Alternative Water Resource dari beberapa kriteria yang dianggap paling utama dan diukur dalam penelitian Tugas Akhir ini.
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Teknik Sipil ITS
TERIMA KASIH
SNI 03-6389-2000 OTTV = α [(Uw x ( 1 - WWR)] x TDek + ( SC x WWR x SF) + ( Uf x WWR x ΔT) OTTV = harga perpindahan termal menyeluruh pada dinding luar yang memiliki arah atau orientasi tertentu (W/m2). α = absorbtansi radiasi matahari ( Tabel 4.5 & 4.6) Uw = Transmitansi termal dinding tak tembus cahaya (W/m2.K). WWR = Perbandingan luas jendela dengan luas seluruh dinding luar pada orientasi yang ditentukan. TDek = Beda temperatur ekuivalen (K) (Tabel 4.7) SF = Faktor radiasi matahari (W/m2) (Tabel 4.9) SC = Koefisien peneduh dari sistem tenestrasi. Uf = Transmitansi termal fenetrasi (W/m2.K). ΔT = Beda temperatur perencanaan antara bagian luar dan bagian dalam (diambil 5K).
TATA CARA PENGUKURAN SNI 16-7062-2004 : 1. Menentukan titik pengukuran : Dalam penelitian ini penentuan titik pengukuran dilakukan dengan penerangan umum, dimana Luas ruangan kelas Teknik Sipil ITS yang berkisar antara 10 meter – 100 meter persegi dibagi menjadi 12 titik pengukuran. 2.Pengukuran dilakukan dalam keadaan sesuai dengan kondisi tempat pekerjaan dilakukan: - Pintu ruangan (Kondisi tertutup atau terbuka) - Lampu ruangan (Kondisi mati atau menyala) 3. Tata cara pengukuran : -Hidupkan luxmeter yang telah dikalibrasi dengan membuka penutup sensor. -Bawa alat ketempat titik pengukuran yang telah ditentukan, baik pengukuran untuk intensitas penerangan setempat atau umum.