PENGUNGKAPAN KEGEMBIRAAN PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DALAM KAJIAN PSIKOLINGUISTIK Etin Pujihastuti Rochwidjatini Bambang Lelono Srinani Hariyanti Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
abstract In a psycholinguistic study, children at the age of 3-5 years old are considered at a differentiation period. In this period, children have already acquired their mother tongue, in terms of adult’s basic grammatical laws. The language which function as a means of communication starts working. Their vocabularies are quantitatively and qualitatively growing as their perceptions and experiences upon the world start to share with others including their expressions of feelings, in this case, their hillarious expression disclosure. However, in this period, children have not completely acquired adults’ linguistic structures. Thus, it is that estimated there are some differences between children’s hilarious expression structural dislosure and adults’. In addition, hilarious expression structural incompleteness may result in adults’ error perceptions on what the children mean. Based on data analysis, it is shown that children at the age of 3-5 years old have already aquired various linguistic aspects on hilarious expressions, including phonological, morphological, and syntactical aspects. one factor encouraging children to show their hilarious expressions is achievement, such as when accepted as a friend, given a gift/surprise, finding something, and feeling capable of doing something. Keywords: psycholinguistics, differentiation period, linguistic aspects Perjalanan hidup tiap orang
A. Pendahuluan
tentu tidak sama. Seseorang yang pola Kehidupan
seseorang
pada
kehidupannya berlangsung mulus, di
umumnya penuh dorongan dan minat
mana
untuk mencapai dan memiliki sesuatu.
keinginan-keinginannya
Seberapa banyak dorongan-dorongan
terpenuhi atau tercapai, cenderung
dan
itu
memiliki perkembangan emosi yang
dari
stabil. Sebaliknya, jika seseorang tidak
emosionalnya
mampu memenuhi keinginannya karena
minat-minat
terpenuhi pengalaman
seseorang
merupakan
dasar
(perkembangan psikologisnya).
dorongan-dorongan
dan dapat
kurangnya kemampuan ekonomi dan kondisi
lingkungan
yang
kurang
menunjang,
kemungkinan
besar
perkembangan emosinya terganggu. Ketika
bayi
perasaan senang atau tidak senang,
kita
beberapa contoh macam emosi yang
masih
lain adalah gembira, cinta, marah, takut,
berbentuk perilaku nonverbal sederhana
cemas, dan benci.Perasaan gembira
yakni : diam, bermain dengan tangan
tentu pernah dialami oleh semua
dan kaki, menangis, baru kemudian
makluk hidup di dunia ini. Pada
tersenyum, tertawa, dan mengoceh.
umumnya, individu dapat kembali
Respon seseorang terhadap perilaku
mengingat
bayi ini tentunya berbeda dengan
menyenangkan
respon terhadap orang dewasa yang
dialaminya.
mengungkapkan emosinya. Seorang
cenderung mencapai puncaknya ketika
individu dalam merespon sesuatu lebih
seseorang menginjak usia remaja. Jika
banyak diarahkan oleh penalaran dan
kita menghitung hal-hal menyenangkan
pertimbangan-pertimbangan
objektif.
tersebut, kita tentu mempunyai cerita
Akan tetapi, pada saat-saat tertentu di
yang panjang dan lengkap tentang apa
dalam
dorongan
yang terjadi
emosional banyak campur tangan dan
emosi remaja.
mengungkapkan
sesuatu
kehidupannya,
memengaruhi
cara
dan Hartono,2002:149). Di samping
pikiran-pikiran
pengalaman-pengalaman yang Emosi
pernah
gembira
dalam
ini
perkembangan
dan
Perasaan gembira yang dialami
tingkah laku seseorang. Perbuatan atau
oleh manusia, khususnya anak-anak,
perilaku kita sehari-hari pada umumnya
belum banyak diteliti. Perasaan gembira
disertai
perasaan-perasaan
sedikit mendapat perhatian para peneliti
tertentu, seperti perasaan senang atau
jika dibandingkan dengan perasaan
tidak senang. Perasaan senang atau
marah dan takut atau tingkah laku
tidak senang yang selalu menyertai
problema
perbuatan kita sehari-hari disebut warna
kesedihan. Rasa gembira akan dialami
afektif. Warna afektif ini, kadang-
jika segala sesuatu yang dipikirkan,
kadang lemah, kadang-kadang tidak
dikehendaki,
jelas (samar-samar), kadang-kadang
seseoarang berlangsung dengan baik
kuat. Ketika warna afektif tersebut kuat,
dan lancar. Seseorang tentu gembira
perasaan-perasaan
lebih
jika diterima sebagai teman atau
mendalam, lebih luas, dan lebih terarah.
diberikan hadiah. Secara realita, kita
Perasaan-perasaan seperti ini disebut
kerap tidak paham secara pasti maksud
emosi (Sarlito,1982:59, dalam Sunarto
seseorang
oleh
menjadi
lain
yang
dan
memantulkan
dilakukan
apabila
oleh
hanya
memperhatikan
bahasanya
Petutur,
pengguna
atau
saja. bahasa
tentu akan berpengaruh negatif pada psikologis lawan bicara.
menyadari keterbatasan bahasa ini. Biasanya,
pengguna
akan
mulai diteliti dengan lebih mendalam,
menggunakan nada suara, ekspresi
meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa
wajah,
tertentu
ketiga ranah tersebut berhubungan erat
untuk
satu sama lainnya dalam diri seseorang.
gerakan
(aktivitas
bahasa
Akhir-akhir ini ranah afektif
tangan
nonverbal)
menekankan apa yang dimaksudkan.
Emosi
adalah
salah
satu
aspek
Berdasarkan kenyataan inilah,
psikologis manusia dalam ranah afektif.
seseorang harus belajar mengutarakan
Aspek psikologis ini sangat berperan
apa yang lawan tutur maksudkan
penting dalam kehidupan manusia pada
melalui perilaku nonverbal. Dengan
umumnya dan dalam hubungannya
memahami
dengan orang lain pada khususnya.
realitas
nonverbal
ini,
seseorang akan mampu mengartikan
Sering
gerakan nonverbal lawan bicaranya.
emosi yang dialaminya karena itu
Kemampuan
dianggap tidak penting. yang lebih
mengartikan
mengungkapkan
dan
aspek-aspek
komunikasi nonverbal ini sangat perlu
terjadi
penting
orang
mengabaikan
menurutnya
adalah
cara
berpikir ataupun ranah kognitifnya.
diketahui secara saksama oleh segenap
Usia 3-5 tahun adalah periode
masyarakat bahasa. Perilaku nonverbal
diferensiasi. Pada periode ini, anak
tersebut
tentang
telah menguasai bahasa ibu, dalam arti
gejolak emosi yang sedang dialami oleh
hukum-hukum tata bahasa pokok dari
individu. Reaksi psikologis terhadap
orang dewasa. Fungsi bahasa untuk
stimuli yang berasal dari luar maupun
berkomunikasi
dalam diri individu dapat terungkap
Perbendaharaan kata telah berkembang,
dalam
baik
merupakan
perilaku
seseorang
tidak
nonverbal
ini,
kemungkinan
tanda
nonverbal. menguasai tidak seseorang
Jika aspek
secara
kualitatif.
mulai
berfungsi.
kuantitatif
Persepsi
maupun
anak
dan
tertutup
pengalamannya tentang dunia mulai
salah
ingin dibagikannya dengan orang lain.
menafsirkan ekspresi lawan tuturnya.
Termasuk
Bisa jadi seseorang salah menafsirkan
baik sedih, gembira, takut, cemas dan
tanda-tanda nonverbal
orang yang
sebagainya. Namun demikian, pada
gembira. Buntut kesalahan tafsir ini
periode ini, anak belum sepenuhnya menguasai
pengungkapan
struktur
perasaan,
bahasa
orang
dewasa, sehingga diperkirakan ada perbedaan
dalam
struktur
Pada awalnya kerja sama antara kedua disiplin itu disebut linguistic
pengungkapan perasaan gembira anak
psycology
dengan orang dewasa. Selain itu,
menyebutnya psychology of language.
kebelumsempurnaan
dalam
Kemudian sebagai hasil kerja sama
gembira,
yang lebih baik, lebih terarah, dan lebih
memungkinkan munculnya kesalahan
sistematis di antara kedua ilmu itu,
persepsi orang dewasa terhadap apa
lahirlah satu disiplin ilmu baru yang
yang dimaksudkan anak. Oleh karena
disebut psikolinguistik, sebagai ilmu
itu, melalui penelitian ini diharapkan
antardisiplin
dapat mendeskripsikan pengungkapan
linguistik. Istilah psikolinguistik itu
perasaan gembira anak-anak usia 3-5
sendiri baru lahir tahun 1954.
pengungkapan
struktur
perasaan
tahun.
dan
ada
antara
juga
psikologi
Psikolinguistik
Berdasarkan paparan di atas, dapat dirumuskan
permasalahan
sebagai
yang
dan
mencoba
menguraikan proses-proses psikologi yang
berlangsung
jika
seseorang
berikut. Bagaimana aspek linguistik
mengucapkan
yang
didengarnya
pada
kegembiraan pada anak usia 3-5 tahun?
berkomunikasi,
dan
B. Psikolinguistik
kemampuan berbahasa itu diperoleh
muncul
pada
pengungkapan
Secara
kalimat-kalimat
yang waktu
bagaimana
etimologi,
oleh manusia. Maka, secara teoretis
psikolinguistik terbentuk dari psikologi
tujuan utama psikolinguistik adalah
dan kata linguistik, yakni dua bidang
mencari satu teori bahasa yang secara
ilmu yang berbeda, yang masing-
linguistik bisa diterima dan secara
masing berdiri sendiri, dengan prosedur
psikologi dapat menerangkan hakikat
dan metode yang berlainan. Namun,
bahasa dan pemerolehannya. Dalam
keduanya sama-sama meneliti bahasa
praktiknya
sebagai objek formalnya. Hanya objek
menerapkan pengetahuan linguistik dan
materianya yang berbeda, linguistik
psikolinguistik pada masalah-masalah
mengaji struktur bahasa, sedangkan
seperti pengajaran dan pembelajaran
psikologi mengkaji prilaku berbahasa
bahasa,
pengajaran
atau
permulaan
dan
proses
berbahasa.
Dengan
psikolinguistik
mencoba
membaca
membaca
lanjut,
demikian cara dan tujuannya juga
kedwibahasaan dan kemultibahasaan,
berbeda.
penyakit bertutur seperti afasia, gagap, dan sebagainya; serta masalah-masalah
sosial lain yang menyangkut bahasa,
budaya)
seperti bahasa dan pendidikan, bahasa
itu.Mengenai bahasa itu sendiri Von
dan pembangunan nusa dan bangsa.
Humboldt berpendapat bahwa subtansi
Kerja sama antara psikologi dan linguistik
setelah
beberapa
lama
masyarakat
bahasa
lain
bahasa itu terdiri dari dua bagian. Bagaian pertama berupa bunyi-bunyi,
berlangsung
dan bagian lainnya berupa pikiran –
tampaknya belum cukup untuk dapat
pikiran yang belum terbentuk.
menerangkan hakikat bahasa seperti tercermin
dalam definisi
di
atas.
Dari disimpulkan
keterangan bahwa
itu
bunyi
bisa bahasa
Bantuan dari ilmu-ilmu lain sangat
merupakan bentuk luar, sedangkan
diperlukan,
neurofisiologi,
pikiran adalah bentuk dalam. Bentuk
neuropsikologis, neurolinguistik, dan
luar bahasa itulah yang kita dengar,
sebagainya. Maka meskipun digunakan
sedangkan bentuk dalam bahasa berasa
istilah psikolonguistik, bukan berarti
di dalam otak. Kedua bentuk inilah
hanya kedua bidang ilmu itu saja yang
yang “ membelenggu” manusia, dan
diterapkan, tetapi juga hasil penelitian
menentukan cara berpikirnya. Dengan
dari ilmu-ilmu lain pun dimanfaatkan.
kata lain, Von Humboldt berpendapat
a. Teori Wilhelm Von Humboldt
bahwa
seperti
Wilhem Von Humboldt, sarjana Jerman
abad
ke-19,
adanya
ketergantungan
menekankan pemikiran
struktur
suatu
bahasa
menyatakan kehidupan dalam ( otak, pemikiran) penutur bahasa itu. Manusia hidup
dengan
dunia
seluruhnya
manusia pada bahasa. Maksudnya,
sebagimana bahasa menyuguhkanya
pandangan hidup dan budaya suatu
atau memberikannya.
masyarakat ditentukan oleh bahasa
b. Teori Noam Chomsky
masyarakat
itu
Anggota-
Dalam sejarah pertumbuhannya
anggota masyarakat itu tidak dapat
teori Chomsky ini dapat dibagi atas
menyimpang lagi dari garis-garis yang
empat fase, yaitu (1) fase generatif
telah ditentukan oleh bahasanya itu.
transformasi klasik yang bertumpu pada
Kalau salah satu seorang dari anggota
buku Syntactic Structure antara tahun
masyarakat
mengubah
1957 – 1964; (2) teori standar yang
pandangan hidupnya, maka dia harus
bertumpu pada buku Aspect of the
mempelajari dulu satu bahasa lain.
Theory of Syntac antara tahun 1965 –
Maka dengan demikian dia akan
1966; (3) fase teori standar yang
menganut cara berpikir (dan juga
diperluas antara tahun 1967 – 1972; dan
ini
sendiri.
ingin
(4) fase sesudah teori standar yang
juga dikatakan kalau kita menguasai
diperluas antara 1973 sampai kini,
suatu bahasa dengan baik, karena kita
seperti teori penguasaan dan ikatan
menjadi penutur bahasa itu, maka kita
(government and binding theory) yang
dapat menghasilkan kalimat-kalimat
berkembang
baru seperti disebutkan di atas yang
sejak
tahun
delapan
puluhan.
jumlahnya tidak terbatas. Kalimat-
Adanya fase-fase itu adalah
kalimat baru yang jumlahnya tidak
karena adanya kritik, reaksi, dan saran
terbatas itu tidak mungkin dapat
dari berbagai pihak, dan lebih untuk
diperoleh dengan teori S-R (stimulus-
menyempurnakan teori itu. Menurut
respons)nya kaum behaviorisme seperti
Chomsky untuk dapat menyusun tata
yang dikemukakan oleh Bloomfield
bahasa dari suatu bahasa yang masih
karena kita tidak mungkin pernah
hidup (masih digunakan dan ada
mendengar kalimat-kalimat baru yang
penuntunnya) haruslah ada suatu teori
jumlahnya tidak terbatas.
umum mengenai apa yang membentuk
Tampaknya
teori
Chomsky
tata bahasa itu. Teori umum itu adalah
menyangkut adanya pasangan penutur-
satu
pendengar yang ideal di dalam sebuah
teori
ilmiah
yang
disusun
berdasarkan satu korpus ujaran yang
masyarakat
dihasilkan oleh para bahasawan asli
merata dan sama. keduannya, penutur
bahasa itu. Dengan korpus ujaran itu
dan pendengar itu, harus mengetahui
dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan
dan menguasai bahasanya dengan baik.
umum atau kaidah-kaidah umum tata
Terjadinya
suatu
tindak
bahasa yang dapat digunakan untuk
memerlukan
adanya
interaksi
memprediksikan
berbagai
semua
ujaran
tutur
faktor.
yang
betul-betul
Dalam
tutur
hal
dari ini
(kalimat) yang dapat dihasilkan oleh
kompetensi atau kecakapan linguistik
seorang penutur asli bahasa itu. Begitu
dari penutur-penutur yang
pun teori ini harus bisa digunakan untuk
menyokong terjadinya tuturan tadi,
menerangkan
hanyalah merupakan satu faktor saja.
kalimat-kalimat
baru
yang bisa dihasilkan oleh seorang
Sehubungan dengan hal di atas,
penutur pada satu kesempatan yang
Chomsky
membedakan
sesuai. Selain itu, penutur lain dapat
kompetensi (kecakapan linguistik) dan
memahami dengan segera, meskipun
performansi
kalimat itu juga baru bagi mereka
perlakuan
(Chomsky 1969:7). Dalam hal ini bisa
adalah pengetahuan penutur-pendengar
(pelaksanaan linguistik).
adanya
atau
Kompetensi
mengenai
bahasanya,
sedangkan
Tata bahasa suatu bahasa adalah
pelaksanaan
uraian (deskripsi) kompetensi penutur-
berbahasa dalam bentuk menerbitkan,
pendengar yang ideal, dan uraian ini
kalimat-kalimat dalam keadaan yang
harus mampu memberi uraian struktur
nyata. Pada kenyataan yang sebenarnya
tiap-tiap kalimat yang tidak terbatas
perlu diingat bahwa pertututran tidaklah
jumlahnya, serta dapat menjelaskan
betul-betul merupakan respons dari
bagaimana
suatu kecakapan, misalnya jika terjadi
dipahami oleh penutur-pendengar yang
kesalahan
ideal itu. Dilihat dari segi semantik
perfomansi
adalah
pada
awal
percakapan,
kalimat-kalimat
ini
penyimpangan, kaidah tata bahasa atau
tata bahasa suatu bahasa adalah satu
perubahan yang terjadi di tengah-
sistem
tengah percakapan.
menyatakan persamaan atau keterkaitan
rumus
atau
kaidah
yang
Menurut Chomsky yang penting
antara bunyi (bahasa) dan makna
bagi seorang linguis adalah menelaah
(bahasa) dalam bahasa itu. Dilihat dari
data-data
berupa
segi daya kreativitas, tata bahasa adalah
kemudian
sebuah alat perancang yang khusus
penuturan
(yang
kalimat-kalimat),
menentukan sistem kaidah yang telah
menerangkan
diterima atau dikuasai oleh penutur-
pembentukan
pendengar dan yang dipakai dalam
gramatikal
penuturan yang sebenarnya. Maka itu,
terbatas) dan menjelaskan struktur
menurut Chomsky teori linguistik itu
setiap kalimat itu. Alat perancangan
bersifat mental karena teori ini mencoba
inilah yang diberi nama “tata bahasa
menemukan satu realitas mental yang
generatif”
menyokong
membedakan dari pernyataan deskriptif
prilaku
bahasa
yang
sebenarnya terjadi. Kompetensi
dengan
jelas
kalimat-kalimat
(yang
oleh
jumlahnya
Chomsky,
tidak
untuk
yang hanya menggunakan sekumpulan atau
kecakapan
unsur yang muncul dalam uraian-uraian
adalah suatu proses generatif, dan
struktur
yang
konteksnya
bukan “gudang” yang berisi kata-kata,
beragam. Tata bahasa generatif sebagai
frase-frase, atau kalimat-kalimat seperti
alat perancangan ini merupakan satu
konsep langue dalam teori linguistik De
sistem rumus yang tepat dan jelas yang
Saussure. Kompetensi merupakan satu
dapat digunakan dalam gabungan baru
sistem kaidah atau rumus yang dapat
yang belum pernah dicoba untuk
kita sebut tata bahasa dari bahasa
membentuk
penutur itu.
Rumus-rumus ini dapat juga digunakan
kalimat-kalimat
sangat
baru.
untuk struktur dan bentuk fonetik
korpus data, maka hal itu adalah karena
kalimat ini, dan menunjuk penafsiran-
kebetulan saja. Kalimat-kalimat yang
penafsiran semantik kalimat-kalimat
baru itu masing-masing adalah kalimat
baru (yang baru kita dengar), serta
baru yang kebutulan sama dengan
menolak urutan struktur yang bukan
kalimat lain.
milik “bahasa itu”.
Kalimat-kalimat
Menurut
Chomsky
yang
sama
bukanlah hasil cungkilan rangsangan
perkembangan teori linguistik dan
yang
psikologi yang sangat penting dan perlu
kebiasaan dengan cara mekanis karena
diingat dalam pengajaran bahasa adalah
kalimat itu sudah pernah didengar dan
sebagai berikut.
dilatihkan
dulu
1)Aspek kreatif penggunaan bahasa
mempelajari
bahasa
2)Keabstrakan
penutur bahasa-ibu suatu bahasa sudah
lambang-lambang
linguistik
keluar
sebagai
tabiat
atau
pada
waktu
itu.
Seorang
menuranikan satu tata bahasa generatif
3)Keuniversalan
struktur
dasar
secara tidak sadar, dan tanpa disadari
linguistik
dia telah menguasai segala "milik" tata
4)Peranan organisasi intelek nurani
bahasa itu. Jadi, tugas linguis adalah
(struktur dalam) di dalam proses
menemukan dan menerangkan "milik-
kognitif/mental.
milik"
Yang dimaksud dengan aspek
tata
bahasa
yang
tidak
disadarinya.
kreatif adalah perilaku linguistik yang
Yang
dimaksud
dengan
biasa, bebas dari rangsangan, bersifat
keabstrakan
mencipta dan inovatif. Tiap kalimat
linguistik adalah bahwa rumus-rumus
merupakan
dari
atau kaidah-kaidah yang menentukan
kompetensi, dan bukan hasil cungkilan
bentuk-bentuk kalimat dan penafsiran
oleh rangsangan. Ulangan dari frase-
artinya yang rumit bukan merupakan
frase pendek jarang terjadi. Hanya
sesuatu
dalam hal-hal yang istimewa saja
merupakan
konteks keadaan menentukan kalimat
Struktur-struktur
yang
dimanipulasi
akan
karya
baru
dikeluarkan.
dari
Misalnya,
lambang-lambang
yang
konkret
sesuatu
melainkan
yang
abstrak.
yang
telah
dihubungkan
dengan
dalam konteks perjumpaan di pagi hari
fakta-fakta fisik dengan cara yang jauh
melahirkan kalimat, "selamat pagi".
sekali, baik dalam ataran fonologi,
Andaikata ada kalimat yang serupa
sintaksis, maupun semantik. Karena
dengan kalimat yang sudah ada dalam
prinsip-prinsip yang bekerja dalam tata
bahasa generatif transformasi ini, dan
psikolinguistik. Prinsip-prinsip dasar
struktur-struktur yang dimanipulasinya
organisasi
linguistik
tidak ada hubungan dengan fenomena-
keuniversalan
linguitik
fenomena
menurut
Chomsky kemudian disebut tata bahasa
hukum-hukum teori sikologi empiris
universal. Tata bahasa merupakan satu
maupun behavioris.
sistem yang merupakan bagian dari
indra
Yang
tertentu
dimaksudkan
adalah yang
oleh
dengan
organisasi intelek nurani yang bersifat
keuniversalan linguistik dasar adalah
universal. Tata bahasa mempunyai
prinsip-prinsip abstrak yang mendasari
peranan yang sangat penting dalam
tata bahasa generatif transformasi ini,
pemerolehan bahasa, dan peranan ini
dan yang tidak dapat diperoleh melalui
sama dengan peranan yang dimainkan
pengalaman dan latihan. Oleh karena
tata bahasa generatif transformasi,
prinsip-prinsip ini bersifat abstrak dan
misalnya, di dalam pengenalan bentuk-
tidak
melalui
bentuk fonetik sebuah kalimat karena
pengalaman dan latihan, maka berarti
rumus-rumus tata bahasa itu digunakan
prinsip-prinsip ini bersifat universal.
dalam analisis sintaksis kalimat itu
Jadi, prinsip-prinsip yang mendasari
untuk mengenal isyarat-isyarat fonetik
setiap tata bahasa generatif transformasi
itu.
bersifat universal. Maka itu, menurut
C. Fisiologi Gembira
bisa
diperoleh
Chomsky masalah utama linguistik
Tanda-tanda
yang
mungkin
adalah hal-hal yang universal dari
ditemukan ketika seseorang berada
linguistik itu.
pada kondisi gembira, antara lain
Menurut
Chomsky
sebagai berikut.
keuniversalan linguistik ini dimiliki
a. Jantung dan tekanan darah
manusia sejak lahir karena merupakan
Detak jantung dan tekanan darah
unsur atau struktur-struktur yang tidak
menurun karena tidak ada suplai
terpisahkan dari manusia semuanya
oksigen berlebihan ke otak dan otot.
bisa diterangkan berdasarkan peranan
Berbeda dengan emosi marah di mana
organisasi intelek nurani. Masalah
detak jantung dan tekanan darah
organisasi intelek nurani di dalam
meningkat
proses kognitif umumnya, dan di dalam
banyak oksigen ke otak dan otot.
pemerolehan
b. Pernapasan
bahasa
khususnya,
untuk
menyuplai
lebih
merupakan perkembangan baru yang
Ketika seseorang bergembira, laju nafas
sangat
orang tersebut cenderung datar disertai
penting
terutama
dalam
tarikan nafas yang panjang-panjang dan
e. Perubahan kimiawi darah
lepas. Berbeda dengan emosi marah
Perubahan kimiawi darah tidak terjadi
yang di mana laju nafas meningkat
ketika seseorang berada pada kondisi
untuk mengantar lebih banyak darah ke
gembira.
otak dan otot. Napas cenderung pendek-
adrenalin dan kortisol yang dilepaskan
pendek, dada terasa berat karena nafas
ke dalam darah untuk memicu respon
kerap tertahan dan kerongkongan terasa
“bertarung atau mundur” pada saat
tegang dan kencang.
seseorang marah, tidak dilepaskan. Sel-
c. Perubahan vascular atau temperatur
sel darah merah yang menjadi lebih
kulit
“kental” agar lebih mudah membeku,
Pembuluh darah di wajah, tangan, dan
untuk berjaga-jaga seandainya terluka,
di bagian tubuh lainnya lentur karena
tidak mengental.
orang yang gembira cenderung rileks.
D. Proses Kognitif
Pembuluh darah berada dalam keadaan
Proses
Senyawa
kimia,
kognitif
yakni
merupakan
normal (tidak terlalu lebar dan sempit)
proses pemerolehan pengetahuan dalam
sehingga peredaran darah berjalan
kehidupan. Pengetahuan ini dominan
dengan lancar. Wajah orang yang
diperoleh
gembira selalu tampak berseri-seri dan
Pengalaman yang dimaksud adalah
adem karena pikiran orang tersebut
pengalaman indriawi. Indriawi artinya
santai tanpa beban. Gerakan tangan dan
proses kognitif melibatkan panca indra
kaki serta alat-alat gerak lainnya lepas
kita yaitu penglihatan, penciuman,
dan bebas.
perabaan,
melalui
pengalaman.
pengecapan
dan
pendengaran, di samping kesadaran dan d. Indra yang menajam
perasaam. Hasil dari proses kognitif
Segenap indra (pancaindra) orang yang
disebut dengan kognisi. Di dalam
gembira (indra peraba, penglihatan,
proses
penciuman, pendengaran, penciuman,
seperti senang, sedih, atau marah dapat
dan pengecap) berada pada posisi
diekspresikan dengan kata – kata.
rileks.
Hal
tersebut
menyebabkan
kognitif,
Aslinya,
berbagai
kompetensi
mencakup
perasan
ranah
pancaindra orang yang gembira kurang
kognitif
kompetensi-
sensitif (kurang kuat). Hal inilah yang
kompetensi bawahan yang bersifat
memicu banyak orang yang kalah,
hierarkis, yaitu mengingat, memahami,
terbunuh, dan lain sebagainya karena
mengaplikasikan,
lengah (sedang bersenang-senang).
mensintesiskan,
menganalisis, dan
mengevaluasi.
Akan
tetapi,
ranah
kognitif
ini
bagaimana
melakukan
sesuatu.
diperbaharui oleh murid-murid B.S.
Pengetahuan metakognitif merupakan
Bloom, Anderson, dkk. (Arends,2004
pengetahuan tentang kognisi diri sendiri
dalam Sudiana, 2006).
maupun pengetahuan tentang kapan
Taksonomi yang sudah direvisi
menggunakan pengetahuan konseptual
ini mengandung dua dimensi, yaitu
atau pengetahuan prosedural.
dimensi
E. Periode Perkembangan Bahasa
pengetahuan
dan dimensi
proses kognitif. Pengetahuan dibagi lagi
Anak
atas empat kategori, yaitu pengetahuan faktual,
pengetahuan
pengetahuan
konseptual,
prosedural,
M.
Schaerlaekens
(dalam
Mar’at, 2009:61-67) membagi fase-fase
dan
perkembangan bahasa anak dalam
pengetahuan metakognitif. Kategori-
empat periode. Adapun periode-periode
kategori ini bersifat kontinum, dari
tersebut sebagai berikut.
yang paling konkret
a. Periode Prelingual (Usia 0-1 tahun)
(pengetahuan
faktual) sampai ke yang paling abstrak
Periode
ini
anak
belum
(pengetahuan metakognitif). Dimensi
mengucapkan ‘bahasa ucapan’ seperti
proses kognitif dibagi ke dalam enam
yang diucapkan orang dewasa, dalam
kategori, yakni mengingat, memahami,
arti belum mengikuti aturan-aturan
menerapkan,
menganalisis,
bahasa yang berlaku. Pada periode ini,
dan
mengkreasi.
anak mempunyai ‘bahasa sendiri’,
tingkat
kekompleksan
misalnya ‘mengoceh’ sebagai ganti
mengevaluasi, Berdasarkan
proses kognitif, kategori-kategori ini
komunikasi dengan orang lain.
juga berada dalam garis yang bersifat
b. Periode Lingual Dini (usia 1-2,5
kontinum dari yang paling sederhana
tahun)
(mengingat)
sampai
yang
paling
kompleks.
Periode mengucapkan
Pengetahuan faktual mencakup elemen-elemen
dasar
yang
ini
anak
perkataannya
mulai yang
pertama, meskipun belum lengkap.
perlu
Misalnya pengucapan kata atoh (jatuh),
diketahui siswa yang berkaitan dengan
atit (sakit). Pada masa ini beberapa
satu topik. Pengetahuan konseptual
kombinasi huruf masih terlalu sukar
merupakan
diucapkan
pengetahuan
tentang
seperti
r,s,k,j,
t.
bagaimana hubungan antara elemen
Pertambahan
dasar.
procedural
pada periode ini sangat cepat dan dapat
tentang
dibagi dalam tiga periode, yaitu periode
Pengetahuan
merupakan
pengetahuan
kemahiran
dan
berbahasa
kalimat satu kata, periode kalimat dua
d. Perkembangan bahasa sesudah usia 5
kata, dan kalimat lebih dari dua kata.
tahun
c. Periode Diferensiasi (usia 2,5-5
Pada usia ini anak dianggap sudah
tahun)
menguasai struktur sintaksis dalam Perkembangan
bahasa
pada
bahasa pertamanya, sehingga dapat
periode ini meliputi:
membuat kalimat lengkap.
1) anak telah menguasai bahasa ibunya,
2)
F.
Aspek
Linguistik
dalam
atrinya hukum tata bahasa pokok
Pengungkapan Kegembiraan pada
dari orang dewasa;
Anak Usia 3-5 Tahun
perkembangan
boleh
Fase-fase perkembangan bahasa
dikatakan telah berakhir. Mungkin
anak menurut Mar’at (2005:61) dapat
masih ada kesukaran pengucapan
dibagi menjadi empat periode, yaitu (1)
konsonan
periode prelingual usia 0-1 tahun; (2)
yang
fonologi
majemuk
dan
sedikit kompleks;
periode lingual dini usia 1-2,5 tahun; (3)
3) perbendaharaan kata berkembang,
periode diferensiasi usia 2,5-5 tahun;
baik kuantitatif maupun kualitatif;
dan (4) periode perkembangan bahasa
4) kata benda dan kata kerja mulai
sesudah usia 5 tahun.
terdiferensiasi
dalam
Usia 3-5 tahun masuk dalam
dengan
kategori periode diferensiasi. Pada
dipergunakannya kata depan, kata
periode ini, anak telah menguasai
ganti, dan kata kerja bantu;
bahasa ibu, dalam arti hukum-hukum
pemakaiannya,
ditandai
5) fungsi bahasa untuk komunikasi mulai berfungsi; 6) persepsi anak dan pengalamannya
tata bahasa pokok dari orang dewasa. Fungsi bahasa untuk berkomunikasi mulai berfungsi. Perbendaharaan kata
tentang dunia luar mulai ingin
telah
dibagikannya dengan orang lain,
kuantitatif maupun kualitatif. Persepsi
dengan cara memberikan kritik,
anak dan pengalamannya tentang dunia
bertanya, menyuruh, memberitahu,
mulai ingin dibagikannya dengan orang
dan lain-lain;
lain. Termasuk pengungkapan perasaan
7) mulai terjadi perkembangan di
berkembang,
gembira.
Namun
baik
secara
demikian,
pada
bidang morfologi, ditandai dengan
periode ini, anak belum sepenuhnya
munculnya kata jamak, perubahan
menguasai
akhiran kata benda, dan perubahan
dewasa, sehingga diperkirakan ada
kata kerja.
perbedaan
struktur
dalam
bahasa
orang
struktur
pengungkapan perasaan gembira anak
Ekspresi kegembiraan si anak
dengan orang dewasa. Selain itu,
diungkapkan
kebelumsempurnaan
dalam
bunyi hehehe seperti pada data (1).
gembira,
Rangkaian bunyi hehehe masuk dalam
memungkinkan munculnya kesalahan
tataran fonologi karena bentuk tersebut
persepsi orang dewasa terhadap apa
tidak tergolong morfem maupun kata
yang dimaksudkan anak. Oleh karena
tetapi masuk dalam tataran fonem yang
itu,
akan
tidak memiliki makna leksikal. Bentuk
dideskripsikan aspek linguistik dalam
tersebut merupakan rangkaian fonem
pengungkapan perasaan gembira pada
sebagai
anak usia 3-5 tahun yang meliputi aspek
kegembiraan
fonologi, aspek morfologi, dan aspek
mendapatkan hadiah berupa mobil-
sintaksis.
mobilan dari pamannya.
pengungkapan
melalui
struktur
perasaan
penelitian
ini
mengujarkan
ekspresi si
ungkapan anak
Aspek fonologi sebagai penanda perasaan
gembira
penggalan wacana yang di dalamnya juga terdapat ujaran yang masuk dalam
dengan munculnya ujaran-ujaran
tataran
yang masuk dalam tataran fonem.
ekspresi kegembiraan anak.
Ujaran dalam tataran fonem ini sering
karena
Data (2) dan (3) berikut adalah
1. Aspek Fonologi
pengungkapan
dengan
muncul
sebagai
penanda
(2) Konteks: Seorang ibu (A)
anak-anak
membelikan boneka untuk
sebagai bentuk ekspresi spontan
anak perempuannya, Salsa
yang paling sederhana tanpa harus
(B) tanpa sepengetahuan si
berpikir untuk mengeluarkan ujaran
anak.
yang lebih rumit.
A: Sa, masuk ke dalem yuk!
Aspek
pada
fonologi
fonologi
dalam
B: Emoh.
pengungkapan kegembiraan anak
A: Bener nih nggak mau
usia 3-5 tahun dapat dilihat pada data
masuk? (si ibu sambil
berikut.
menunjukkan
(1) Konteks: Pada ulang tahun Farel (B), ia diberi hadiah
boneka
yang baru dibelinya) B:
Waauuu.
(dengan
berupa mobil-mobilan oleh
tersenyum gembira lari
pamannya (A).
ke arah ibunya)
A: Farel, lihat..apa ini? B. Hehehe.
(3) Konteks: Yuga (B) senang sekali
berenang
tetapi
biasanya si kakak (A) selalu
morfologi
sebagai
melarang kalau (B) ingin
penanda pengungkapan
perasaan
ikut. Suatu ketika (B) diajak
gembira dengan munculnya ujaran-
kakaknya (A) berenang.
ujaran yang masuk dalam tataran
A:
morfem atau kata. Ujaran dalam
Ga, nanti sore jangan
Aspek
kemana-mana ya.
tataran morfem dan kata ini terjadi
B: Kenapa si mas?
pada anak-anak sebagai bentuk
A: Nanti ikut renang sama
ekspresi kegembiraan yang ditandai
mamas.
dengan munculnya ujaran bermakna.
B: Aaaaa. (sambil jingkrakjingkrak)
Aspek
morfologi
yang
ditemukan dalam penelitian ini berupa kata. Adapun jenis kata yang
Data (2) dan (3) menunjukkan
muncul adalah kata seru (interjeksi)
adanya aspek fonologi sebagai penanda
yang berbentuk kata tunggal dan kata
pengungkapan perasaan gembira pada
majemuk.
anak usia 3-5 tahun dengan munculnya
Aspek
morfologi
dalam
ujaran-ujaran yang berupa rangkaian
pengungkapan kegembiraan anak
fonem. Rangkaian bunyi waauuu pada
usia 3-5 tahun berupa kata seru yang
data (2) dan aaaa pada data (3) masuk
berbentuk kata tunggal dapat dilihat
dalam tataran fonologi. Bentuk tersebut
pada data (4) berikut.
tidak tergolong morfem maupun kata
(4) Konteks: Sore hari di rumah
tetapi masuk dalam tataran fonem
Dean. Dean (B) dijanjikan
karena tidak memiliki makna leksikal.
oleh ayahnya
Rangkaian bunyi waauuu pada data (2)
diajak jalan-jalan ke alun-
merupakan rangkaian fonem sebagai
alun.
ekspresi ungkapan kegembiraan si anak
A: Besok hari apa Dean?
(Salsa) karena mendadak dibelikan
B:
hadiah berupa boneka yang sudah lama
sekolah, yah.
diidam-idamkan oleh ibunya. Adapun
A:
ujaran aaaaa pada data (3) adalah
bangun pagi, kita jalan-
ekspresi ungkapan kegembiraan Yuga
jalan.
yang
B: Kemana yah.
tiba-tiba
diajak
kakaknya
(A)
akan
Dean libur nggak
Berarti besok harus
berenang.
A: Alun-alun dong.
2. Aspek Morfologi
B: Asyiiik.
Ekspresi kegembiraan si anak diungkapkan
dengan
3. Aspek Sintaksis
mengujarkan
Pakar
pemerolehan
bahasa
asyiiik seperti pada data (4). Ujaran
menganggap pemerolehan sintaksis
asyiiik masuk dalam tataran morfologi,
dimulai
yaitu kata, karena bentuk tersebut
menggabungkan dua kata atau lebih.
memiliki makna leksikal berupa seruan.
Pada tahap dua kata atau lebih kata-
Kata asyiiik pada data (4) termasuk
kata
jenis kata seru yang berbentuk kata
banyak sehingga mudah ditafsirkan
tunggal. Kata seru asyiiik pada data (4)
(Chaer, 2003:183). Berbeda dengan
sebagai
Chaer, Dardjowidjojo (2008: 246)
penanda
pengungkapan
ketika
yang
anak
diucapkan
mulai
semakin
kegembiraan si anak, Dean karena
berpendapat
bahwa pemerolehan
dijanjikan akan diajak jalan-jalan ke
sintaksis dimulai dengan satu kata.
alun-alun.
Kata ini bagi anak merupakan
Adapun data (5) berikut adalah
kalimat penuh, karena belum dapat
aspek morfologi dalam pengungkapan
mengatakan lebih dari satu kata
kegembiraan anak usia 3-5 tahun
maka satu kata tersebut dianggap
berupa kata seru yang berbentuk kata
kalimat penuh.
majemuk.
Berikut ini akan dipaparkan
(5) Konteks:
Sore hari di
aspek
sintaksis
penanda
(B)
kegembiraan pada anak usia 3-5
diberi
coklat
oleh
dalam
sebagai
halaman rumah Laras. Laras
tantenya (A).
pengungkapan
tahun.
A: Laras seneng coklat?
(6) Konteks: Pagi hari di depan
B: Seneng.
rumah
A: Nih tante kasih coklat.
antara Ade (A) dan ibunya
B: Terima kasih.
(B).
Data (5) menunjukkan adanya aspek morfologi
contoh
sebagai
Ade.
Percakapan
A: Duit!...duit! (Dari arah
penanda
halaman, Ade berlari
pengungkapan perasaan gembira pada
masuk rumah menuju
anak usia 3-5 tahun dengan munculnya
ibunya yang berada di
ujaran terima kasih. Ujaran terima
ruang
kasih pada data (5)
tersenyum-senyum
masuk dalam
kategori kata seru yang berbentuk kata majemuk..
tamu
gembira)
sambil
B: Pagi-pagi kok minta duit.
pengungkapan perasaan gembira anak
Emang Ade mau beli
dengan orang dewasa. Selain itu,
apa?
kebelumsempurnaan
A: Ayo bu! (Ade menarik-
pengungkapan
struktur
perasaan
dalam
gembira,
narik tangan ibunya
memungkinkan munculnya kesalahan
menuju
persepsi orang dewasa terhadap apa
ke
halaman
rumah)
yang dimaksudkan anak. Seperti pada
B: Nanti dulu, ibu belum bawa duit.
duit, ibu (B) mengira Ade minta uang
A: Itu. (Ade menunjuk ke salah
contoh data (6), ketika Ade mengatakan
satu
arah
di
untuk membeli jajan. Padahal ujaran duit
tersebut
sebagai
ungkapan
halaman rumah, ada
kegembiraan Ade karena menemukan
uang
uang di halaman rumah dan ia ingin
seribu
rupiah
tergeletak di sana.)
memberitahukan kepada ibunya.
Anak memulai ujaran satu kata.
G. Penutup
Kata ini bagi anak sebenarnya adalah
Pemerolehan bahasa anak usia 3-5
kalimat penuh, tetapi karena dia belum
tahun merupakan tahap akhir menuju
dapat mengujarkan dengan lengkap
kesempurnaan
maka hanya mengambil satu kata
tersebut
tersebut.
merupakan
Pada
data
(6)
anak
berbahasa.
yang hasil
Bahasa
digunakan
anak
observasi
dari
mengujarkan duit yang sebenarnya
lingkungan sekitar, selain dari LAD
untuk
yang
mengujarkan
kalimat
Ade
dimiliki
anak.
Proses
menemukan duit dalam bentuk kalimat
pemerolehan bahasa tersebut termasuk
lengkap.
di dalamnya ketika anak berusaha
Ekspresi kegembiraan si anak, Ade
mengungkapkan
perasaan
gembira
pada data (6) diungkapkan dengan
karena sesuatu hal melalui aspek-aspek
mengujarkan duit. Ujaran duit masuk
linguistik.
dalam tataran sintaksis karena apa yang
Adapun aspek linguistik yang
sebenarnya ingin diungkapkan adalah
muncul adalah aspek fonologi, aspek
Ade menemukan duit,
karena pada
morfologi, dan aspek sintaksis. Pada
periode ini, anak belum sepenuhnya
aspek fonologi muncul ujaran-ujaran
menguasai
orang
yang berupa rangkaian fonem sebagai
dewasa, sehingga diperkirakan ada
ekspresi spontan kegembiraan anak,
perbedaan
sedangkan pada aspek morfologi ujaran
struktur
dalam
bahasa
struktur
yang
muncul
sebagai
penanda
kegembiraan anak berupa kata seru
Lowe, Briett William. 1993. Clever Advertising (terjemahan F.G. Najaan). Jakarta: PT Gramedia
(interjeksi) yang berbentuk kata tunggal dan kata majemuk. Aspek sintaksis sebagai penanda kegembiraan anak dapat berupa ujaran satu kata dan ujaran lebih dari satu kata.
Mar’at,
Samsunuwiyati. 2009. Psikolinguistik Suatu Pengantar. Bandung: Refika Aditama.
Pevroutet, Claude. 1991. La Pratique de l’ Expression Ecrtte. Paris: Editions Natan.
Daftar Pustaka Chaer, Abdul. 2003. Psikolinguistik Kajian Teoretik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Dardjowidjojo, Soenjono. 2005. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. ___________.2000. ECHA: Kisah Pemerolehan Bahasa Anak Indonesia. Jakarta: Grasindo. Grice, H.P. 1975.”Logic and Conversation” dalam Syntax and Semantics: Speech Act Volume 3. New York: Academic Press
Hurlock,B.Elizabeth. 1987. Perkembangan Anak, Jilid I, Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks. Levinson, Stephen C. 1991. Pragmatics. Cambridge: Cambridge University Press.
Simanjuntak, Mangantar.1987. Pengantar Psikolinguistik Modern. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran Malaysia. Sudaryanto. 1988a. Metode Linguistik Bagian Pertama: Ke Arah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. __________ 1988b. Metode Linguistik Bagian Kedua: Metode dan Aneka Teknik Pengumpulan Data. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. __________ 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Tarigan, Henri Guntur. 1984. Psikolinguistik. Bandung :Angkasa. Verhaar, J.W.M. 2004. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.