5/16/2011
PENGUKURAN SIPAT DATAR MEMANJANG by Salmani, ST.,MT.,MS.
[email protected]
Teori • Untuk menentukan tinggi seuatu titik diperlukan pengukuran beda tinggi • Pengukuran beda tinggi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara – Cara Barometrik – Cara Trigonometri – Cara Sipat Datar
• Acuan tinggi secara praktis adalah MSL
www.salmanisaleh.wordpress.com
1
5/16/2011
Langkah Praktikum 1. Survey Pendahuluan 2. Rencanakan Awal dan akhir pengukuran 3. Pinjam dan Cek alat tersebut(cek salah garis bidiknya) 4. Lakukan dan catat pengukuran pergi-pulang 5. Cek alat setelah pengukuran 6. Kembalikan alat
Cek alat (salah garis Bidik) b2
m2
b1
m1
ΔhAB A
B db’
dm’ db” dm”
c
(b1 m1) (b2 m2) mi lim eter (db' dm' ) (db" dm" ) meter
db’= jarak ke belakang pada stand 1 dm’= jarak ke muka pada stand 1 db”= jarak ke belakang pada stand 2 dm”= jarak ke muka pada stand 2
www.salmanisaleh.wordpress.com
d= ((BA-BB)x 100 )meter
b1=benang tengah belakang stand 1 m1=benang tengah muka stand 1 b2=benang tengah belakang stand 2 m2=benang tengah muka stand 2
2
5/16/2011
Langkah pengukuran • Antar 1 seksi buat pengukuran slag genap • Pada satu slag terdapat 2 berdiri alat(stand),terdapat kontrol ±2milimeter antara stand 1 dan stand 2 • 1 berdiri alat terdapat pembacaan belakang dan muka BT,BA,BB • Terdapat kontrol ±2milimeter antara 2BT dengan (BA+BB) • Saat berdiri alat kedua kalinya baca belakang dan muka BT, BA, BB.
Contoh Sketsa pengukuran pergi LEGENDA Pengukuran 1 seksi Pengukuran 1 slag Titik bantu pengukuran slag Titik kerangka pengukuran Titik kerangka pengukuran (koordinat diketahui)
Gedung
www.salmanisaleh.wordpress.com
3
5/16/2011
Contoh Sketsa pengukuran pulang LEGENDA Pengukuran 1 seksi Pengukuran 1 slag Titik bantu pengukuran slag Titik kerangka pengukuran Titik kerangka pengukuran (koordinat diketahui) Gedung
Contoh Setiap pengukuran seksi dan slag
Pengukuran BT,BA,BB muka stand 1 Pengukuran BT muka stand 2 Titik Kerangka
Pengukuran BT,BA,BB belakang stand 1
Titik bantu pengukuran slag stand 1(tempat berdiri alat 1)
Pengukuran BT belakang stand 2
stand 2(tempat berdiri alat 2)
www.salmanisaleh.wordpress.com
4
5/16/2011
Contoh Langkah perhitungan Pengukuran pergi Jalur A-B-C Titik blk mk Blk
BT I BT II Muka
Blk
BA BB Mk
A
BT1 blk BT1 mk BA1 blk BA1 mk
1 1
BT2 blk BT2 mk BB1 blk BB1 mk BT1 blk BT1 mk BA1 blk BA1 mk
Blk
Pengukuran pulang Jalur C-B-A
Jarak Jmlh Jarak Muka
Δh Ked I Ked II
BT2 blk BT2 mk BB1 blk BB1 mk
A
0.372
1.572
0.428
1.614
1 1
0.319 0.98
1.517 1.767
0.316 1.023
1.53 1.803
B
0.994
1.782
0.937
1.731 Σd Δd
B
1.359
2.002
1.392
2.061
BT2 blk -BT2 mk
-1.2
1.325 2.109
19.8
2.089
2.54
2.037
7.2 15.6 4.2 11.8
1.943 2.595 2.451 Σd Δd
-2.778 -0.788
-0.643 -0.644 -0.644 -0.45 7.2
C
-1.99
-0.788
6.7 1.709 2.523
8.4 -1.198 -0.787
8.6
1.065 2.073
Δh rata2 AB Δh rata2 1B
Σd blk Σd mk mutlak(Σd blk-Σd mk) 11.2
2 2
Diperoleh hasil pengukuran ΔhCB=1.093m db-dm=5.1 ΔhBA=1.987m db-dm=3.7
Δh rata2 A1 BT2 blk -BT2 mk BT1 blk -BT1 mk
jarak1 blk jarak1 mk
Δd
Δh rata2 seksi
BT1 blk -BT1 mk jarak1 blk jarak1 mk
B
Δh rata2
14.4
-1.094 -0.45
-0.451 13.9
26.2 12.3
Langkah perhitungan Tinggi • Hasil pemeriksaan pengaruh akibat kemiringan garis bidik sebelum ukuran misalnya -0.07 mm/m dan sesudah pengukuran -0.06 mm/m.rata-ratanya 0.065 mm/m
www.salmanisaleh.wordpress.com
5
5/16/2011
Langkah perhitungan Tinggi titik A
jarak Beda tinggi pergi pulang rata2 Pergi Pulang rata 35.4 35.4
B 40.1 40.1 C jumlah
koreksi Δh+koreksi Tinggi Keterangan 765.251 diketahui 35.4 -1.987 -1.987 -1.987 0.016 -1.971 763.28 40.1 -1.095 -1.093 -1.094 0.018 -1.076 762.204 diketahui 75.5 -3.081 0.034 -3.047
Jumlah koreksi = 762.204-765.251-(-3.081)=0.034 Bila jumlah koreksi ≤1 cm maka koreksi untuk setiap beda tinggi =jmlh kor dibagi rata Bila jumlah koreksi lebih dari 1cm maka koreksi tiap beda tinggi menjadi koreksi
dij d
jumlahkoreksi
Angka beda tinggi sendiri didapat dari Δhs=Δhu –c(Σdb-Σdm) Δhs=beda tinggi sebenarnya Δhu=beda tinggi ukuran C=salah garis bidik alat yang rata-rata sewaktu pemakai alat Σdb= jumlah jarak ke belakang Σdm=jumlah jarak ke depan
Contoh perhitungan Δh seksi B-C sebesar -1.095 m hs
hu – c(
hs hs hs
1.094 ( 0.065)( 12.3) 1.094 0.001 1.095
db -
dm)
Analisis • Jumlah koreksi yang bagus adalah (10√(D)km)m • Bila tidak masuk ukuran tersebut maka perlu dianalisis • Bila titik kerangkaselain awal dan akhirnya ada referensinya maka analisis perbedaannya
www.salmanisaleh.wordpress.com
6
5/16/2011
Format laporan – Pendahuluan • • • • •
– – – – – – –
Latar Belakang Tujuan Metode Waktu dan Tempat Peralatan yang digunakan
Teori Dasar Langkah Praktikum Data dan Pengolahan Data Analisis Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka Lampiran • • • •
Surat tugas Sketsa pengukuran Kertas Data pengukuran lapangan Formulir Perhitungan beda tinggi
Contoh Langkah perhitungan Pengukuran pergi Jalur A-B-C Titik blk mk Blk A
BT I BT II Muka
Blk
BA BB Mk
Blk
Jarak Jmlh Jarak Muka
BT1 blk BT1 mk BA1 blk BA1 mk
Δh Ked I Ked II
BT2 blk BT2 mk BB1 blk BB1 mk BT1 blk BT1 mk BA1 blk BA1 mk
B
BT2 blk BT2 mk BB1 blk BB1 mk
Δh rata2 A1 BT2 blk -BT2 mk BT1 blk -BT1 mk
jarak1 blk jarak1 mk
Δd
Δh rata2 seksi
BT1 blk -BT1 mk jarak1 blk jarak1 mk
1 1
Δh rata2
Δh rata2 AB Δh rata2 1B
BT2 blk -BT2 mk Σd blk Σd mk mutlak(Σd blk-Σd mk)
www.salmanisaleh.wordpress.com
7
5/16/2011
Contoh Langkah perhitungan Pengukuran pergi Jalur A-B-C Titik blk mk Blk
BT I BT II Muka
Blk
BA BB Mk
Blk
www.salmanisaleh.wordpress.com
Jarak Jmlh Jarak Muka
Δh Ked I Ked II
Δh rata2
Δh rata2 seksi
8