Pengukuran Kinerja Korporat Yuniawan Heru http://yuniawan.blog.unair.ac.id
[email protected] 2011
PENCIPTAAN DAN DAMPAK DARI SUATU BUDAYA YANG SECARA STRATEGIS TIDAK TEPAT Perusahaan yg memiliki budaya yg secara strategis tepat
Perusahaan yg Berkinerja Baik
Perubahan lingkungan bisnis, akibat meningkatnya persaingan dan faktor-faktor lain
Strategi baru tidak berhasil dikembangkan dan diimplementasikan. Budaya menjadi secara strategis tidak tepat
Kinerja Memburuk Sumber : Kotter and Heskett, 1998
Agar dapat Meningkatkan Kinerja Ekonomi Jangka Panjang, maka Perusahaan Harus Memelihara Budaya yang Adaptif
Budaya dapat Membantu Organisasi (perusahaan) mengantisipasi dan beradaptasi dnegan perubahan lingkungan, yg kemudian diasosiasikan dengan kinerja superior dlm periode waktu yg panjang
Sumber : Kotter and Heskett, 1998
Budaya yang Kuat, Menghasilkan Kinerja yang Tinggi dalam Jangka Waktu Lama Dibuktikan oleh Kotter and Heskett
Meneliti 207 Perusahaan di Amerika, dengan cara sbb. Survey
Eksekutif Senior pada masing-masing perusahaan diminta untuk memberi penilaian terhadap perusahaan lain, berupa asosiasi budaya kuat, dengan merujuk pada tanggapan afirmatif berikut : 1. 2.
3.
Sejauh mana manager dlm perusahaan berbicara tentang “gaya” perusahaan atau cara melakukan sesuatu Sejauh mana perusahaan membuat nilainya diketahui melalui suatu kredo dan melakukan suatu usaha yg serius untuk mendorong para manager mengikuti mereka Sejauh mana perusahaan telah dikelola menurut kebijakan dan praktik jangka panjang yg berbeda dengan praktik dan kebijakan CEO yg sedang memangku jabatan
Semakin mendekati Angka 1, semakin Kuat Budaya Perusahaan tersebut
Contoh Pengukuran Skor Kultur
Nama Perusahaan
Lingkari 1 utk menunjuk adanya budaya korporat yg kuat selama dasawarsa yg lalu
Lingkari 5 utk menunjuk lemah atah bahkan tidak adanya budaya korporat selama dasawarsa yg lalu
Tidak Pasti
PT. ABC
1
2
3
4
5
TP
PT. DEF
1
2
3
4
5
TP
PT. GHI
1
2
3
4
5
TP
PT. JKL
1
2
3
4
5
TP
PT. MNO
1
2
3
4
5
TP
PT. PQR
1
2
3
4
5
TP
PT. STU
1
2
3
4
5
TP
PT. VWX
1
2
3
4
5
TP
PT. YZA
1
2
3
4
5
TP
PT. BCD
1
2
3
4
5
TP
PT. EFG
1
2
3
4
5
TP
Sumber : Kotter and Heskett, 1998
Budaya Korporat Terhadap Kinerja Skor Kultur
Indeks Kinerja
Rata-rata ROI (%)
Rata-rata Peningkatan Harga Saham (%)
Avon
2,82
7,0
18,94
-8,51
Xerox
2,55
13,1
8,86
4,30
Ford
1,50
12,0
11,40
14,82
Kroger
2,21
22,0
8,10
6,09
Goodyear
1,75
17,0
6,72
8,21
Bank America
4,14
-420,8
-10,90
3,96
General Motors
1,80
9,2
10,59
3,27
Eastern Airlines
4,30
-86,1
-0,44
4,20
Northwest Airlines
2,48
10,3
5,24
10,65
Nama Perusahaan
Indeks Kinerja = (Jumlah Pendapatan Bersih tahun X1 s/d tahun X10) / pendapatan tahun X1 ROI = Rata-rata Pengembalian Modal yang Diinvestasikan dalam 10 tahun terakhir Saham = Rata-rata Peningkatan Harga Saham dalam 10 tahun terakhir Sumber : Kotter and Heskett, 1998
High Performing Culture Index HPC Index
HPC Index merupakan koefisien korelasi budaya perusahaan dengan kinerja perusahaan. Keterkaitan antara faktor atau variabel budaya dengan faktor atau variabel kinerja. Budaya yang sehat dan kuat diwakili oleh skor-skor KVI (Key Values Indicator) dari semua individu (karyawan perusahaan). KVI ini disebut sebagai variabel bebas (independent variable)
KPI :
KVI : Adi = 1 Budi = 2 Santi = 3
Koefisien Korelasi
Adi = 50 Budi = 60 Santi = 90
Sumber : Tjahjono Herry, 2011
Corporate Strategic Planning, terwakili oleh skor-skor KPI (Key Performance Indicator). KPI merupakan dependent variable yang ditentukan oleh variabel KVI
CONTOH KASUS
PT. PERMATA AIRLANGGA merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang berkembang. Pimpinan perusahaan ingin menggulirkan program pengembangan yang jelas dan benar-benar bisa dilakukan oleh seluruh karyawannya.
Adapun sekilas data perusahaan dapat diketahui sebagai berikut : • PT. PERMATA AIRLANGGA memiliki 20 orang karyawan. • Bagian SDM dari PT. PERMATA AIRLANGGA telah menetapkan bahwa KVI (Key Values Indicator) minimal bagi karyawannya adalah 4 dari skala 1-5 • Untuk KPI (Key Performance Indicator) telah ditetapkan dalam bentuk persen
Langkah Menghitung KVI
1. Menyusun Kompetensi Nilai 2. Menentukan standar penilaian. Sesuai kebijakan Bagian SDM PT. PERMATA AIRLANGGA, telah ditentukan 4 sebagai perolehan minimal dari skala 1-5, sebagai standar yang wajib dicapai oleh seluruh karyawan 3. Penerapan Kompetensi Nilai. Perlu Sosialisasi
4. Melakukan Penilaian 360 º Selain penilaian dari atasan, seorang karyawan bisa dinilai oleh rekan yang setingkat, atau bahkan ia bisa menilai dirinya sendiri (self assessment) Nilai kompetensi = Gabungan dari beberapa perlakuan penilaian Sumber : Tjahjono Herry, 2011
yang ada, atau rata-rata nilai karyawan yg diterapkan oleh perusahaan tsb
Langkah Menghitung KVI
5.
Menghasilkan TLM-V (Traffic Light Mapping Values) bagi setiap karyawan, melalui assessment dgn melakukan penilaian terhadap perilaku sbg refleksi pelbagai nilai organisasi Klasifikasi Match: Jika seorang karyawan mencapai gradasi 4 (seperti ketetapan standar minimal) Over : Jika seorang karyawan mencapai gradasi 5 dalam penilaian Under : Jika seorang karyawan mencapai gradasi di bawah 4 dalam penilaian
6.
Memperoleh gradasi kompetensi karyawan yang kemudian disebut sebagai KVI (Key Values Indicator)
Sumber : Tjahjono Herry, 2011
PT. PERMATA AIRLANGGA Key Values Indicator No
Karyawan
TLM-V / KVI
No
Karyawan
TLM-V / KVI
1
Adi
1
11
Antonio
3
2
Budi
2
12
Rusman
4
3
Santi
3
13
Taufik
4
4
Ria
5
14
Endro
3
5
Eko
4
15
Andika
4
6
Dedy
4
16
Wati
4
7
Rochma
5
17
Nia
5
8
Rio
5
18
Amir
5
9
Junaidi
4
19
Ismail
5
10
Eva
5
20
Robert
4
Menghitung KPI Tergantung pada model appraisal atau manajemen kinerja yang diterapkan. Dalam hal ini misalnya, PT. Permata Airlangga menetapkan akan menggunakan skor KPI (key performance indicator) karyawan dengan menggunakan persentase
CONTOH DASAR PENILAIAN : Skala Skor
Penilaian
Poin = 0 (Capaian Kurang dari 60%)
Gagal
Poin = 1 (Capaian 60% atau lebih)
Kurang Berhasil
Poin = 2 (Capaian 70% atau lebih)
Cukup Berhasil
Poin = 3 (Capaian 80% atau lebih)
Berhasil
Poin = 4 (Capaian 90% atau lebih)
Berhasil Sekali
Poin = 5 (Capaian 100% atau lebih)
Sangat Berhasil Sekali
TOTAL NILAI
41.750
NILAI IDEAL
50,000
% PENILAIAN PENILAIAN
83.50 Berhasil
PT. PERMATA AIRLANGGA Key Performance Indicator No
Karyawan
TLM-P / KPI
No
Karyawan
TLM-P / KPI
1
Adi
40
11
Antonio
30
2
Budi
30
12
Rusman
60
3
Santi
70
13
Taufik
50
4
Ria
90
14
Endro
40
5
Eko
70
15
Andika
70
6
Dedy
80
16
Wati
40
7
Rochma
70
17
Nia
90
8
Rio
90
18
Amir
50
9
Junaidi
80
19
Ismail
50
10
Eva
90
20
Robert
70
PT. PERMATA AIRLANGGA HPC Index
Dengan menggunakan korelasi bivariat pada SPSS, akan terhitung koefisien korelasi (HPC Index)
PT. PERMATA AIRLANGGA HPC Index
Output SPSS :
Jadi, HPC Index dari PT. PERMATA AIRLANGGA = 0,6 Semakin HPC Index Mendekati Angka 1, maka Budaya Perusahaan Tersebut akan dinilai Kuat
N menunjukkan jumlah sampel atau karyawan PT. Permata Airlangga. Hubungan korelasi ditunjukkan oleh angka .636(**) yang artinya korelasi sangat signifikan , karena kian mendekati 1. Besar korelasi yang terjadi antara kedua variabel = 0,636. Angka sig.(2-tailed) = 0,003 masih lebih kecil daripada batas kritis α = 0,05, dan ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel (0,009 < 0,05).