DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
PENGUJIAN KUALITAS INFORMASI DAN ASIMETRI INFORMASI SEBELUM DAN SETELAH ADOPSI IFRS DI UNI EROPA Dwianto Mukhtar Latif
[email protected] UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Abstract, This research aims to provide empirical evidence related to the influence of mandatory IFRS adoption on the information quality and information asymmetry. This research is an extension of the research Armstrong et al. (2010) about the positive reaction to the mandatory IFRS adoption process in the European Market associated with the perception that IFRS will improve the information quality and reduces information asymmetry. By using secondary data as many as 426 manufacturing firms obtained from the OSIRIS database includes data published financial statements and stock prices, this research compared the information quality and information asymmetry between prior period (2002-2004) and period after the IFRS adoption. The results provide that an increase in the information quality after the mandatory IFRS adoption in the EU. However, improving the information quality is not followed by a decrease in information asymmetry such as Ball’s (2006) opinion, and the results of this study showed that an increase in information asymmetry after mandatory IFRS adoption in the EU. As Hung and Subramanyam (2007) states that the accounting standards is not a major factor that can affect the quality of accounting information. Keywords : Information Quality, Information Asymmetry, IFRS Adoption
Abstrak, Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris terkait pengaruh adopsi wajib IFRS terhadap kualitas informasi dan asimetri informasi. Penelitian ini merupakan ekstensi atas penelitian Armstrong et al. (2010) mengenai reaksi positif pasar di Eropa terhadap proses pengadopsian wajib IFRS terkait dengan persepsi bahwa IFRS akan meningkatkan kualitas informasi dan menurunkan asimetri informasi. Dengan menggunakan data sekunder sebanyak 426 perusahaan manufaktur yang diperoleh dari database OSIRIS meliputi data laporan keuangan yang dipublikasikan dan juga harga saham, penelitian ini membandingkan kualitas informasi dan asimetri informasi periode
110
Dwianto Mukhtar Latif. Pengujian Kualitas Informasi dan Asimetri Informasi ...
sebelum (2002-2004) dan periode setelah (2006-2008) pengadopsian IFRS. Hasil penelitian memberikan bukti bahwa terjadi peningkatan kualitas informasi setelah pengadopsian wajib IFRS di Uni Eropa. Namun demikian, peningkatan kualitas informasi ini tidak diikuti dengan menurunnya asimetri informasi seperti pendapat Ball (2006), dan hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan asimetri informasi setelah adopsi wajib IFRS di Uni Eropa. Sebagaimana pendapat Hung dan Subramanyan (2007), bahwa standar akuntansi bukanlah faktor utama yang dapat mempengaruhi kualitas informasi akuntansi. Kata Kunci : Kualitas Informasi, Asimetri Informasi, Adopsi IFRS
Tujuan Accounting (IASC),
dari
International
Standards dan
digantikan
secara
tegas.
Committee
Tujuan IFRS adalah memastikan
kemudian
bahwa laporan keuangan perusahaan
yang
oleh
penyelenggaraan
International
mengandung
informasi
yang
Accounting Standards Board (IASB)
berkualitas tinggi. Kualitas informasi
adalah
yang lebih tinggi serta pelaporan dan
mengembangkan
standar
pelaporan
berkualitas
tinggi
sebuah keuangan
yang
pengungkapan
yang
memiliki
dapat
komparabilitas yang lebih baik dapat
diterima secara internasional. Barth,
memberikan manfaat ekonomi yang
et al. (2008) menyatakan bahwa
luas dan dampak positif. Dengan
kualitas akuntansi dapat meningkat
demikian, secara ekonomi masuk
jika tindakan tersebut oleh pengatur
akal bagi penyusun standar dan
standar dapat membatasi keleluasaan
pembuat kebijakan untuk mengkaji
opportunis
lingkup pelaporan dalam pasar atau
manajemen
menentukan
nilai
Kemudian Barth,
et
menambahkan
bahwa
akuntansi
dapat
juga
dalam akuntansi.
al.
suatu
(2008)
negara
termasuk
insentif
pribadi dan kekuatan kelembagaan
kualitas
dan
meningkat
peraturan
menentukan
lainnya
apakah
untuk
perubahan
karena perubahan sistem pelaporan
lingkungan
keuangan
mendorong kualitas pelaporan dan
yang
pelaksanaannya
pelaporan
bersamaan dengan adopsi standar
komparabilitas
oleh perusahaan, misalnya dengan
yang optimal (Hail et al., 2010). 111
mendekati
bisa
tingkat
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
IFRS
mewajibkan
segi cost of capital. Dilihat dari segi
pengungkapan yang lebih banyak
biaya, akan terjadi efisiensi karena
dan memberikan pilihan akuntansi
perusahaan multinasional tidak perlu
yang lebih sedikit. Kedua hal ini
membuat multiple reporting untuk
diharapkan
dapat
memenuhi kebutuhan investor baik
kemampuan
manajemen
mengatur
laba
diharapkan kualitas
mengurangi untuk
dalam maupun luar negeri. Dengan
IFRS
adanya satu standar (IFRS) yang
meningkatkan
telah diakui oleh banyak bursa saham
membatasi
dunia, maka perusahaan hanya cukup
meningkatkan
membuat satu versi pelaporan yang
sehingga
dapat informasi,
manajemen relevansi
laba, nilai
akuntansi,
dan
akan
menghemat
biaya
bagi
meningkatkan likuiditas pasar modal.
perusahaan. Kemudian dari segi cost
Terkait dengan hal tersebut, pihak
of
yang pro akan pengadopsian wajib
memperoleh
IFRS
biaya
mengklaim
meningkatkan
bahwa
IFRS
komparabilitas
capital,
perusahaan manfaat
modal
akan
murahnya
perusahaan
karena
dengan menggunakan standar yang
laporan keuangan, yang mendorong
telah
investasi lintas batas yang lebih besar
kepercayaan
(Tweedie,
tingkat kepercayaan investor ini tidak
2008).
Gagasan
dari
diakui
meningkatkan
investor.
lepas
peningkatan komparabilitas laporan
laporan
keuangan akan mengurangi biaya
dipahami dan semakin rendahnya
perolehan informasi dari investor
asimetri
global
internasional
meningkatkan
dengan
demikian
keuangan
untuk
informasi. akan
mudahnya dapat
Standar
meningkatkan
mereka
komparabilitas informasi keuangan
dalam perusahaan asing (DeFond et
dan akan membuat alokasi modal
al.,
lintas batas lebih efisien (Tweedie,
2010).
investasi
semakin
Tingginya
pernyataan tersebut adalah bahwa
dan
dari
akan
Kusuma
(2007)
menyatakan bahwa bagi perusahaan multinasional,
2008).
keuntungan
Penelitian
terkait
dengan
pengadopsian IFRS dapat ditinjau
adopsi IFRS yang dilakukan oleh Li
dari dua segi : yaitu segi biaya dan
(2010) menemukan bukti bahwa
112
Dwianto Mukhtar Latif. Pengujian Kualitas Informasi dan Asimetri Informasi ...
pengadopsian IFRS secara signifikan
diharapkan
menurunkan cost of equity capital.
manfaat positif bagi pasar yaitu
Pengungkapan yang lebih banyak
meningkatkan kualitas informasi dan
akan mengurangi masalah adverse
menurunkan asimetri informasi. Oleh
selection
meningkatkan
karena itu, penelitian ini dilakukan
likuiditas, dengan demikian akan
terhadap perusahaan-perusahaan di
mengurangi cost of equity melalui
negara-negara
biaya transaksi yang lebih murah dan
melakukan adopsi wajib IFRS sejak
atau
tahun 2005.
dan
permintaan
atas
saham
dapat
memberikan
Uni
Eropa
yang
perusahaan yang lebih besar (Easley Latar Belakang IFRS
dan O’Hara, 2004). Penelitian yang
IFRS
dilakukan oleh Armstrong et al. (2010),
menguji
reaksi
pasar
terhadap 16 peristiwa yang berkaitan dengan
proses
2005.
Hasil
secara
pengujian
keuangan berdasarkan IFRS. Tujuan pengadopsian IFRS adalah untuk
penelitian
meningkatkan kemampuan investor untuk membuat keputusan keuangan
pengaruh
dan menghilangkan kesulitan yang
adopsi wajib IFRS di Uni Eropa terhadap
kualitas
informasi
timbul dari perbedaan pengukuran
dan
kinerja
asimetri informasi. Armstrong et al. (2010) menyatakan reaksi positif investor terhadap proses adopsi wajib IFRS
terkait
dengan
International
diminta untuk melakukan pelaporan
Armstrong et al. (2010) dengan melakukan
oleh
publik yang terdaftar di bursa Eropa
terhadap
tersebut. Penelitian ini bermaksud melanjutkan
diberlakukan
yang
Januari 2005, seluruh perusahaan
proses pengadopsian wajib IFRS
untuk
(standar)
berbasis di London, Inggris. Sejak 1
penelitiannya
positif
akuntansi
sebuah organisasi independen yang
menunjukkan bahwa pasar modal bereaksi
peraturan
Accounting Standards Board (IASB),
penerapan
adopsiwajib IFRS di Uni Eropa tahun
adalah
dan
posisi
mengurangi
risiko
mengurangi
cost
keuangan,
investor of
dan
capital
perusahaan, dan juga meningkatkan
ekspektasi
mereka bahwa adopsi wajib IFRS
113
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
investasi internasional (Street et al.,
nilai diukur dengan kemampuan
1999).
informasi laporan keuangan untuk
Kualitas Informasi
mengubah informasi umum yang
Ball
(2005)
menyatakan
tersedia di pasar, sehingga dapat
bahwa pelaporan keuangan yang berkualitas
adalah
mengubah ekspektasi investor.
pelaporan Asimetri Informasi
keuangan yang dapat memberikan informasi
yang
berguna
Asimetri
bagi
menggambarkan adanya perbedaan
penggunanya. Barth et al. (2008)
informasi yang dimiliki oleh satu
menggunakan tiga indikator untuk
pihak dengan pihak lain. Richardson
mengetahui kualitas akuntansi, yaitu:
(1998) mengukur asimetri informasi
earning management, timely loss
dengan menggunakan bid ask spread
recognition, dan value relevance.
dan
Mereka menyatakan bahwa kualitas
management
kecil,
dari
angka
demikian, Bhattacharya et al. (2010)
akuntansi
menyatakan dengan
kualitas informasi dilihat dari value
Schipper
mengukur
bid-ask
dinyatakan bahwa relevansi nilai
lagi
asimetri
untuk
informasi.
spread
sebagai
proksi
asimetri informasi karena proksi ini
dilihat dari hubungan statistis antara
telah digunakan secara ekstensif
informasi keuangan dan harga atau statistis
analyst
Penelitian ini akan menggunakan
relevansi nilai, yang salah satunya
Hubungan
pengukuran
menggunakan
sudah tidak relevan
(1999),
terdapat empat interpretasi konsep
return.
bahwa
forecast dispersion dan PIN score
relevance (relevansi nilai). Menurut dan
dispersion.
menggunakan PIN score. Namun
semakin besar. Pada penelitian ini,
Francis
forecast
oleh LaFond dan Watts (2008)
dan
timely loss recognition dan value relevance
analyst
Sedangkan penelitian yang dilakukan
akuntansi akan semakin baik ketika earning
informasi
dalam
ini
terdahulu.
mengukur apakah investor benar-
mendefinisikan
benar menggunakan informasi dalam
penelitian-penelitian Stoll bid-ask
(1989) spread
sebagai selisih harga beli tertinggi
penetapan harga, sehingga relevansi
114
Dwianto Mukhtar Latif. Pengujian Kualitas Informasi dan Asimetri Informasi ...
dengan harga jual terendah saham
database OSIRIS adalah sebanyak
yang diperdagangkan.
1.560 perusahaan. Kemudian, jumlah
Berdasarkan
penjelasan-
data yang tidak memenuhi kriteria
penjelasan yang ada di atas, maka
dalam pemilihan sampel sebanyak
rumusan hipotesis dalam penelitian
1.134, sehingga jumlah perusahaan
ini antara lain :
yang kemudian dapat digunakan
H1 : Terjadi peningkatan kualitas
sebagai sampel penelitian sebanyak
informasi setelah diwajibkan
426 perusahaan. Jumlah observasi
untuk mengadopsi IFRS di
sampel adalah 3 tahun x 426
Uni Eropa.
perusahaan yaitu sebanyak 1.278
H2 : Terjadi penurunan asimetri
observasi per periode.
informasi setelah diwajibkan
Pengukuran variabel dalam
untuk mengadopsi IFRS di
penelitian
Uni Eropa.
informasi
antara
menggunakan METODE
kualitas
diproksi
dengan
value
relevance
berdasarkan explanatory power dari
Sampel penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan
regresi persamaan berikut:
manufaktur
Pit = β0 + β 1 BVEPSit + β2 NIPSit +
yang terdaftar di bursa saham yang
εit ……………………………………………… (1)
ada di Uni Eropa pada periode 2002-
Keterangan:
2008 dan tahun 2005 digunakan
Pit=
sebagai cut-off dan tidak dimasukkan
pada tahunt.
efek masa transisi penerapan IFRS.
BVEPSit=book value of equity per
Periode penelitian dibagi menjadi
share perusahaan i pada tahun t.
periode sebelum adopsi IFRS (2002-
NIPSit =net
2004) dan periode setelah adopsi (2006-2008).
harga saham perusahaan i,
yaitu harga penutupan (closing price)
dalam analisis untuk menghindari
IFRS
lain
income
per
share
perusahaan i pada tahun t.
Jumlah
εit=error term
perusahaan manufaktur berdasarkan
Sesuai
kode NAICS 2007 (primary code:
dengan
penelitian
Komalasari dan Baridwan (2001),
31, 32, 33) yang tersedia dalam
asimetri informasi diukur dengan
115
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
menggunakan adjusted spread. Bid-
TRANS
ask spread yang biasa digunakan
(volume) suatu saham perusahaan.
untuk mengukur asimetri memiliki
Ukuran transaksi yang digunakan
beberapa kelemahan (Stoll, 1978).
adalah jumlah volume perdagangan
Penyesuaian
perusahaan i pada waktu t.
bid-ask
spread
t=
i,
i, t=
jumlah
transaksi
dilakukan dengan cara mengontrol
VAR
variansi return selama
kos pemrosesan pesanan dan kos
periode penelitian. Return harian
penyimpanan
sediaan
dengan
merupakan
memasukkan
variabel
volume
harga saham pada waktu ke-t dengan
persentase
perubahan
perdagangan, varians return, dan
harga saham pada waktu (t-1).
harga
ε=residual error yang digunakan
saham
sebagai
proksinya
(Stoll, 1978; dalam Komalasari dan
sebagai
Baridwan,
untuk
disesuaikan (adjusted spread) dan
menyesuaikan bid-ask spread adalah
digunakan sebagai proksi asimetri
sebagai berikut:
informasi untuk perusahaan i pada
SPREAD it = α0 + α1 PRICE it + α2
waktu t.
TRANS
2001).
it
+
α3
Model
VAR
it
+
ukuran
Dalam
spread
panelitian
yang
ini,
ε……..……… (2)
pengujian
Keterangan:
dilakukan dengan menilai besarnya
SPREAD = selisih harga saat ask
adjusted R2 variabel
dengan harga saat bid.
terhadap dependen. Nilai adjusted R2
Ask price i, t= harga penjualan
terendah
hipotesis
pertama
independen
penawaran
yang lebih besar menunjukkan value
saham
relevance yang semakin tinggi dan
perusahaan i pada waktu t.
sebaliknya, nilai adjusted R2yang
Bid price i, t= harga
lebih
permintaan
kecil
menunjukkan
pembelian tertinggi perusahaan i
relevance
yang terjadi pada waktu t.
Kemudian untuk lebih memberikan
PRICE
keyakinan
i, t=
harga penutupan (closing
yang
hasil
lebih
value
secara
rendah.
statistis,
price). Ukuran yang dipakai adalah
pengujian dilanjutkan dengan Chow
rata-rata harga penutupan saham
test. Berdasarkan Gujarati dan Porter
perusahaan i pada waktu t.
(2009), Chow test dilakukan untuk
116
Dwianto Mukhtar Latif. Pengujian Kualitas Informasi dan Asimetri Informasi ...
melihat apakah terjadi perubahan struktural
model
regresi
periode
pengamatan
karena
adanya
Pengujian
selama
dalam
(2002-2008)
faktor
eksternal
hipotesis
penelitian
kedua
ini
dilakukan
dengan
menggunakan
Wilcoxon
Signed
Rank
Test.
Perbedaan
(adopsi wajib IFRS tahun 2005).
asimetri informasi dilihat dengan
Chow test dapat dilakukan dengan
membandingkan nilai mean ranks
cara sebagai berikut:
adjusted spread antara positive rank
1. Menghitung nilai F test dengan
dan
rumus:
negative
rank.
Dasar
pengambilan keputusan adalah jika probabilitas > 0,05 maka tidak ada
Chow
ditunjukkan
hipotesis
nul
perbedaan nilai asimetri informasi
dalam
yaitu
dan sebaliknya, jika probabilitas <
struktur
0,05 maka dapat disimpulkan ada
model regresi periode sebelum dan
setelah
adopsi
perbedaan nilai asimetri informasi
secara
antara periode sebelum dan setelah
statistis sama (yaitu tidak ada
pengadopsian IFRS. Positive rank
perubahan struktural), dan nilai
menggambarkan
rasio F mengikuti distribusi F
df
lebih tinggi daripada nilai asimetri
sebagai
informasi periode sebelum adopsi.
pembilang.
Dan
2. Pengambilan kesimpulan, jika
menyimpulkan
Analisis sensitivitas dalam
perubahan
penelitian
dan
bahwa
terjadi
struktural
model
asimetri
informasi periode sebelum adopsi.
F hitung > F tabel, hipotesis nul ditolak
nilai
rank
lebih rendah daripada nilai asimetri
perubahan
struktural. Sebaliknya, jika nilai
berhasil
negative
informasi periode setelah adopsi
nul tidak berhasil ditolak atau terjadi
sebaliknya,
menggambarkan
nilai F hitung < F tabel, hipotesis
tidak
asimetri
informasi periode setelah adopsi
dengan k sebagai penyebut dan (n1+n2-2k)
nilai
ini
dilakukan
untuk
memperkuat hasil pengujian yang telah dilakukan sebelumnya. Analisis sensitivitas dilakukan dengan cara
regresi.
menguji kembali kedua hipotesis
117
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
penelitian
dengan
mengeliminasi
dilakukan pengujian Chow test yang
sampel yang mengadopsi secara
bertujuan
untuk
melihat
apakah
voluntary standar IFRS pada periode
selama periode penelitian terjadi
sebelum pengadopsian wajib IFRS
perubahan struktural model regresi.
tahun 2005.
Uji Chow test mengharuskan untuk terlebih dahulu melakukan analisis
HASIL DAN PEMBAHASAN
regresi linear pada periode sebelum
Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
pengadopsian
Hipotesis pertama menguji perbedaan periode
relevansi sebelum
nilai dan
relevansi
ditunjukkan
nilai
(2006-2008),
setelah
IFRS.
Besarnya
juga
periode
(2002-2008).
Berdasarkan proses pengolahan data
oleh
dengan menggunakan SPSS 17.0, hasil regresi yang didapatkan untuk
independen book value of equity per
ketiga
share dan net income per share price.
dan
keseluruhan
besarnya explanatory power variabel
terhadap
(2002-2004),
periode setelah pengadopsian IFRS
pada
pengadopsian
IFRS
periode
tersebut
adalah
sebagai berikut:
Selanjutnya,
Tabel 1.1 Nilai Adjusted R2 Observasi Adjusted R2 Periode sebelum adopsi 0,646 Periode setelah adopsi 0,749 Sumber : Output Statistik SPSS Dari hasil regresi pada Tabel
64,6%. Selanjutnya pada pengujian
1.1 di atas, dapat dilihat bahwa
hipotesis pertama ini dilakukan uji
besarnya explanatory power variabel
Chow test untuk melihat apakah
independen
variabel
terjadi perubahan struktural model
dependen yang ditunjukkan dari nilai
regresi selama periode penelitian.
adjusted R2 untuk periode setelah
Tabel 1.2 memberikan ringkasan
adopsi adalah sebesar 0,749 atau
nilai
74,9% yang lebih tinggi apabila
persamaan yang akan digunakan
dibandingkan
dalam pengujian Chow test sebagai
terhadap
periode
sebelum
adopsi yaitu sebesar 0,646 atau
residual
berikut:
118
hasil
regresi
tiga
Dwianto Mukhtar Latif. Pengujian Kualitas Informasi dan Asimetri Informasi ...
Tabel 1.2 Nilai Residual dari Persamaan Regresi Observasi Nilai Residual Total (RSSr) 1.358,11 Sebelum (RSS1) 707,63 Setelah (RSS2) 634,47 RSSur (RSS1 + RSS2) 1.342,10 Sumber : Output Statistik SPSS Sebagai dilakukan
catatan,
pengujian
sebelum
Chow
residual pada kedua sub periode
test,
adalah homogen atau sama. Hasil
terlebih dahulu dilakukan pengujian
pengujian asumsi homoskedastisitas
asumsi homoskedastisitas residual
residual adalah sebagai berikut:
untuk memastikan bahwa variansi F=
RSS1/( n1 – 2) RSS2/( n2 - 2)
707,63/(1.278-2) 634,47/(1.278-2)
=
Dari hasil pengujian tersebut
bahwa
= 1,12
variansi
residual
adalah
dapat dilihat bahwa nilai F hitung
homogen. Oleh karena itu dapat
adalah sebesar 1,12 lebih kecil dari F
dilakukan
tabel yang diperoleh berdasarkan
Perhitungan dalam pengujian Chow
nilai df=2 dan 1.276 yaitu sebesar
test secara terperinci dapat dilihat
3.00, sehingga dapat disimpulkan
pada Tabel 1.3 berikut:
pengujian
Chow
test.
Tabel 1.3 Hasil Perhitungan Chow Test RSSur (RSS1 + RSS2)
(RSSr – RSSur)/k
RSSur/df
F Hitung ((RSSr – RSSur)/k)/(RSSur/df)
F table (df=2 dan 2.552)
1.342,10
8,00
0,53
15,10
3,00
Sumber : Output Statistik SPSS Dari perhitungan Chow test
besar dari F-tabel (15,10> 3,00).
padaTabel 1.3 di atas didapatkan
Dapat
nilai F hitung sebesar 15,10 dan dari
pengadopsian IFRS mempengaruhi
nilai df=2 dan 2.552 didapatkan nilai
stabilitas model regresi. Dengan kata
F-Tabel sebesar 3,00. Nilai F hitung
lain hubungan variabel independen
dibandingkan dengan nilai F tabel,
yang terdiri dari book value of equity
maka didapatkan nilai F hitung lebih
per share (BVEPS) dan net income
119
disimpulkan
bahwa
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
per share (NIPS) terhadap variabel
peningkatan
dependen price
perusahaan yang mengadopsi IFRS
perubahan
(P) mengalami
struktural
pada
relevansi
nilai
bagi
dan juga penelitian Barth et al.
perusahaan yang mengadopsi IFRS
(2008)
di Uni Eropa selama periode 2002-
bahwa kualitas informasi perusahaan
2008.
berdasarkan IFRS memiliki relevansi Secara
yang
menemukan
bukti
keseluruhan,
nilai yang lebih tinggi dibandingkan
berdasarkan hasil pengujian regresi
perusahaan yang tidak mengadopsi
yang
nilai
IFRS. Hasil ini mendukung hipotesis
adjusted R2 periode setelah adopsi
pertama bahwa terjadi peningkatan
IFRS yaitu sebesar 74,9% lebih
kualitas informasi setalah adopsi
tinggi
wajib IFRS di Uni Eropa.
menunjukkan
daripada
2
R periode
bahwa
nilai
sebelum
adjusted
adopsi
IFRS Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
yaitusebesar 64,6% dan dari hasil pengujian
Chow
test
Hipotesis
yang
perbedaan
menunjukkan telah terjadi perubahan
adjusted
dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Artinya bahwa terjadi peningkatan relevansi nilai dari perusahaan yang
Subramanyam
Hung (2007)
spread
antara
periode
Untuk
melakukan
hipotesis
kedua,
pengujian
terlebih
dahulu
memperoleh nilai ressidual error
Hasil penelitian ini sesuai dengan
oleh
asimetri
dilakukan regresi persamaan 2 untuk
mengadopsi IFRS di Uni Eropa.
dilakukan
rata-rata
sebelum dan setelah adopsi IFRS.
pertama penelitian ini terdukung.
sebelumnya
menguji
informasi yang diproksikan dengan
struktural model regresi, sehingga
penelitian
kedua
yang
yang
spread
dan
merupakan
nilai
adjusted
sebagai
proksi
asimetri
informasi. Hasil pengujian Wilcoxon
yang
Signed Ranks Test ditunjukkan dalam
menyatakan bahwa terdapat potensi
Tabel 1.4 dibawah ini:
120
Dwianto Mukhtar Latif. Pengujian Kualitas Informasi dan Asimetri Informasi ...
Tabel 1.4 Hasil Pengujian Wilcoxon Signed Ranks Test Variabel Negative Ranks Positive Ranks
N 511 767
Mean Ranks 557,37 694,22
Z Asymp. Sig (2-tailed) Sumber : Output Statistik SPSS Dari hasil pengujian tersebut
-9,38 0,00
positive
ranks
lebih
banyak
terlihat bahwa jumlah observasi yang
dibandingkan dengan observasi yang
memiliki
adalah
memiliki negative ranks, maka dapat
sebanyak 511 dengan mean ranks
dikatakan bahwa sebagian besar
sebesar
557,37.
Artinya
bahwa
observasi mengalami peningkatan
terdapat
511
observasi
yang
nilai asimetri informasi pada periode
negative
mengalami informasi
ranks
penurunan pada
periode
asimetri
setelah
setelah
adopsi.
Hasil
ini
tidak
berhasil mendukung hipotesis kedua
adopsi. Kemudian jumlah observasi
yang
menyatakan
yang memiliki positiveranks adalah
penurunan asimetri informasi setelah
sebanyak 767 dengan mean ranks
adopsi wajib IFRS.
694,22.
Artinya
bahwa
terdapat
767
observasi
yang
terdukungnya hipotesis kedua ini
asimetri
mungkin disebabkan oleh standar
setelah
IFRS yang masih tergolong baru
adopsi. Selanjutnya, dengan melihat
diterapkan di beberapa negara Uni
nilai asymp.sig (2-tailed) yaitu 0,00
Eropa tersebut, sehingga menjadikan
< 0,05, dapat disimpulkan bahwa
investor mengalami kendala dalam
terdapat
melakukan analisa mendalam terkait
informasi
peningkatan pada
periode
perbedaan
asimetri
dengan
periode sebelum adopsi dan periode
berdasarkan standar baru tersebut. Di
setelah adopsi. Secara keseluruhan
sisi lain, beberapa literatur mengakui
dapat disimpulkan bahwa dengan
bahwa properti dari nilai akuntansi
jumlah observasi
(seperti
121
kualitas
yang
tidak
informasi yang bermakna antara
yang memiliki
informasi
dibalik
terjadi
sebesar
mengalami
Argumentasi
bahwa
tersaji
informasi)
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
ditentukan oleh berbagai faktor yang
dapat disimpulkan bahwa perubahan
kompleks yang dapat mencakup (i)
lingkungan pelaporan yang dalam hal
model
lingkungan
ini adalah perubahan menjadi standar
ekonomi yang mendasari, (ii) insentif
IFRS tidak dengan serta merta dapat
manajerial, (iii) pembatasan pilihan
meningkatkan
pelaporan keuangan bagi manajer
sehingga hal tersebut bisa menjadi
yang mencakup standar akuntansi,
penjelasan bahwa adopsi IFRS di
audit, pengawasan oleh atasan dan
Uni Eropa belum dapat memberikan
investor,
mekanisme
pengaruh
dan
juga
bisnis
dan
pelaksanaan
undang-undang
kualitas
dalam
pelaporan,
menurunkan
asimetri informasi.
perlindungan investor (Ball et al., Analisis Sensitivitas
2000).
Pengujian
Berdasarkan hal tersebut, Ball
hipotesis
(2006) dan Hail et al. (2009) menyatakan
bahwa
IFRS pada periode sebelum tahun 2005 (adopsi wajib IFRS). Hasil
elemen (yaitu standar akuntansi)
regresi model untuk periode sebelum
akan dapat meningkatkan kualitas karena
dilakukan
mengadopsi secara voluntary standar
dipastikan bahwa perubahan suatu
Oleh
penelitian
kedua
dengan mengeliminasi sampel yang
merupakan
sebuah kondisi yang belum dapat
akuntansi.
kembali
dan setelah adopsi ditunjukkan pada
itu,
Tabel 1.5 berikut ini:
berdasarkan argumentasi tersebut,
Tabel 1.5 Nilai Adjusted R2 (2) Observasi Adjusted R2 Periode sebelum adopsi 0,658 Periode setelah adopsi 0,785 Sumber : Output Statistik SPSS Dari Tabel 1.5dapat dilihat
nilai residual hasil regresi model dari
nilai adjusted R2 untuk periode
tiga
setelah adopsi adalah sebesar 78,5%
perubahan
yang lebih besar dari nilai adjusted
menggunakan Chow test dapat dilihat
R2periode
pada Tabel 1.6 berikutini:
sebelum
adopsi
yaitu
sebesar 65,8%. Kemudian ringkasan
122
periode
untuk struktural
pengujian dengan
Dwianto Mukhtar Latif. Pengujian Kualitas Informasi dan Asimetri Informasi ...
Tabel 1.6 Nilai Residual dari Persamaan Regresi Observasi Nilai Residual Total (RSSr) 788,55 Sebelum (RSS1) 429,43 Setelah (RSS2) 349,89 RSSur (RSS1 + RSS2) 779,33 Sumber : Output Statistik SPSS Sebelum dilakukan pengujian
uji asumsi homoskedastisitas residual
Chow test, terlebih dahulu dilakukan F=
RSS1/( n1 – 2) RSS2/( n2 - 2)
adalah sebagai berikut: 429,43/(789-2) 349,89/(789-2)
=
= 1,23
Dari hasil pengujian asumsi
disimpulkan bahwa data residual
homoskedastisitas residual terlihat
memiliki variansi homogen, dan
bahwa nilai F hitung (1,23) lebih
pengujian Chow test dapat dilakukan.
kecil daripada nilai F tabel dari df=2
Hasil pengujian Chow test dijelaskan
dan 787 yaitu 3,00, sehingga dapat
pada Tabel 1.7 berikut:
Tabel 1.7 Hasil Perhitungan Chow Test RSSur (RSS1 + RSS2)
(RSSr – RSSur)/k
RSSur/df
F Hitung ((RSSr – RSSur)/k)/(RSSur/df)
F tabel (df=2 dan 1574)
779,33
4,61
0,49
9,41
3,00
Sumber : Output Statistik SPSS Tabel 1.6 dan 1.7 di atas
dari nilai adjusted R2 untuk periode
menunjukkan nilai residual hasil
setelah adopsi yaitu 78,5% yang
regresi dan perhitungan Chow test
lebih besar daripada nilai adjusted R2
untuk menentukan nilai F hitung.
periode sebelum adopsi yaitu 65,8%,
Hasil
test
hal ini dapat menunjukkan bahwa
menunjukkan nilai F hitung adalah
kualitas informasi periode setelah
9,41 yang lebih besar dari nilai F
adopsi lebih besar daripada kualitas
tabel yaitu 3,00. Dari hasil ini dapat
informasi periode sebelum adopsi.
disimpulkan bahwa terjadi perubahan
Hasil ini memperkuat hasil pengujian
struktural
hipotesis
perhitungan
model
Chow
regresi
selama
pertama
periode penelitian karena adanya
peningkatan
adopsi wajib IFRS. Kemudian dilihat
setelah adopsi IFRS.
123
bahwa
kualitas
terjadi
informasi
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
Kemudian untuk pengujian kembali
hipotesis
kedua
Ranks Test didapatkan hasil sebagai
yang
berikutini :
dilakukan dengan Wilcoxon Signed Tabel 1.8 Hasil Pengujian Wilcoxon Signed Ranks Test Variabel N Mean Rank Negative Ranks 311 347,58 Positive Ranks 478 425,85 Z Asymp. Sig. (2-tailed) Sumber : Output Statistik SPSS Dari Tabel 1.8 dapat dilihat bahwa
jumlah
observasi
-7,45 0,00
asimetri informasi setelah adopsi
yang
wajib IFRS di Uni Eropa.
memiliki positive ranks yaitu 478 SIMPULAN DAN SARAN
observasi lebih banyak daripada jumlah observasi
Simpulan
yang memiliki
Penelitian ini bertujuan untuk
negative ranks yaitu 311 observasi,
menguji secara empiris pengaruh
sehingga dapat disimpulkan bahwa
adopsi wajib IFRS di Uni Eropa
sebagian besar observasi mengalami
terhadap
peningkatan asimetri informasi pada periode
setelah
adopsi.
terhadap
menunjukkan
alpha
bahwa
merupakan
sebelum
adopsi
sebelumnya
hasil yang
tidak
ekstensi
penelitian
reaksi positif pasar di Eropa terhadap
terdapat
proses pengadopsian wajib IFRS terkait dengan persepsi bahwa IFRS
dengan
akan
periode setelah adopsi. Hasil ini memperkuat
dan
Armstrong et al. (2010) mengenai
0,05
perbedaan asimetri informasi antara periode
informasi
asimetri informasi. Penelitian ini
Nilai
asymp.sig (2-tailed) sebesar 0,00 signifikan
kualitas
meningkatkan
kualitas
informasi dan menurunkan asimetri
pengujian
informasi.
berhasil
Hasil
menunjukkan
mendukung hipotesis kedua yang
peningkatan
menyatakan bahwa terjadi penurunan
penelitian bahwa
kualitas
ini
terjadi informasi
setelah pengadopsian wajib IFRS di
124
Dwianto Mukhtar Latif. Pengujian Kualitas Informasi dan Asimetri Informasi ...
Uni Eropa. Hasil ini sesuai dengan
1.
Perusahaan
yang
penelitian yang dilakukan Hung dan
sampel
Subramanyam (2007) dan Barth et
manufaktur.
al. (2008). Namun demikian, tidak
2.
dijadikan
adalah
Peneliti
hanya
perusahaan
menggunakan
seperti yang diprediksikan, hasil
satu proksi dalam mendeteksi
penelitian ini juga memberikan bukti
kualitas
bahwa terjadi peningkatan asimetri
belum
informasi setelah adopsi IFRS di Uni
menggambarkan dampak adopsi
Eropa. Hasil ini bertentangan dengan
wajib IFRS terhadap kualitas
penelitian
informasi.
Ball
manyatakan informasi
(2006)
bahwa yang
menurunkan
yang kualitas
baik
asimetri
3.
informasi kuat
Data
dalam
laporan
keuangan
akan
perusahaan banyak yang tidak
informasi.
lengkap dan tidak dipublikasikan
Dengan hasil tersebut, penelitian
secara
berturut-turut
Hung dan Subramanyam (2007)
periode
penelitian.
barangkali
menjadi
dapat
sehingga
menjelaskan
selama Hal
keterbatasan
ini
dalam
ketidakselarasan ini, bahwa standar
memperoleh data penelitian yang
akuntansi bukanlah faktor utama
mengurangi jumlah observasi
yang mempengaruhi relevansi nilai
dan juga variabel penelitian yang
dari informasi laporan keuangan.
dapat digunakan.
Dan
hasil
menyoroti institusional
penelitian
tersebut
pentingnya
faktor
seperti
Saran Sebagai bahan perbaikan atas
proteksi
keterbatasan penelitian ini, berikut
shareholder yang berperan penting dalam
menjelaskan
ini
perbedaan
beberapa
dilakukan
relevansi nilai informasi akuntansi di
saran untuk
yang
dapat
penelitian
mendatang, yaitu:
lintas negara (Ball et al., 2003).
1.
Keterbatasan dalam penelitian ini,
Menambah jumlah sampel dan waktu amatan yang lebih banyak
diantaranya sebagai berikut:
sehingga
diharapkan
akan
menghasilkan kesimpulan yang
125
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
Ball R., A. Robin, and J. S. Wu. 2003. Incentives versus Standards: Properties of Accounting Standards in Four East Asian Countries. Journal of Accounting and Economics, Vol. 36, 1-3.
lebih baik. Jumlah sampel yang tidak terbatas pada perusahaan manufaktur akan lebih dapat menggambarkan
kondisi
sesungguhnya. 2.
Menggunakan beberapa proksi
Ball. R. 2006. International Financial Reporting Standards (IFRS): pros and cons for investors. Accounting and Business Research, pp. 5-27.
lain untuk mengukur variabel kualitas
informasi
sehingga
dapat diperoleh kesimpulan kuat yang lebih dapat mencerminkan fakta atas kualitas informasi
Barth, M., W. R. Landsman and M. H. Lang. 2008. International Accounting Standards and Accounting Quality. Journal of Accounting Research, 46, 3.
tersebut, sebagaimana Barth et al. (2008) yang menggunakan ukuran earning management dan timely lost recognition selain ukuran value relevance.
Bhattacharya, N., H. Desai and K. Ventakraman. 2010. Earnings Quality and Information Asymmetry. Working Paper.http://www.kvenk ataraman.cox.smu.edu/papers/ BDV.pdf
DAFTAR PUSTAKA Armstrong, C. S., M. E. Barth, A. D. Jagolinzer and E. J. Riedl. 2010. Market Reaction to the Adoption of IFRS in Europe. The Accounting Review, 85,1: 31-61.
DeFond, M., X. Hu, M. Hung and S. Li. 2010. The Impact of Mandatory IFRS Adoption on Foreign Mutual Fund Ownership: The Role of Comparability. http://ssrn.com/abstract= 1473889.
Ball, R., S. Kothari and A. Robin. 2000. The Effect of International Institutional Factors on Properties of Accounting Earnings. Journal of Accounting and Economics, 29, 1.
126
Dwianto Mukhtar Latif. Pengujian Kualitas Informasi dan Asimetri Informasi ...
Easley, D. and M. O’Hara. 2004. Information and The Cost of Capital. Journal of Finance, 59, 2.
Kusuma, I. W. 2007. Pengadopsian International Financial Reporting Standards: Implikasi untuk Indonesia. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar. Universitas Gadjah Mada.
Francis, J. and K. Schipper. 1999. Have Financial Statements Lost Their Relevance?.Journal of Accounting Research, 37, 2.
Komalasari, P. T., dan Z. Baridwan 2001. Asimetri Informasi dan Cost of Equity Capital.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 4, 1: 64-81.
Gujarati, D. N. and D. C. Porter. 2009. Basic Econometrics. McGrawHill.254-259.
LaFond, R. and R. L. Watts. 2008. The Information Role of Conservatism. The Accounting Review.83, 2.
Hail, L., C. Leuz and P. Wysocki. 2010. Global Accounting Convergence and the Potential Adoption of IFRS by the U.S. (Part I): Conceptual Underpinnings and Economic Analysis. Accounting Horizons, 24, 3.
Li,
Hung M. and K. R. Subramanyam. 2007. Financial Statement Effects of Adopting International Accounting Standards: The Case Of Germany. Working Paper, University of Southern California. IASB’s
S.
2010. Does Mandatory Adoption of International Financial Reporting Standards in the European Union Reduce the Cost of Equity Capital?.The Accounting Review.85, 2.
Richardson, V. J. 1998. Information Asymmetry and Earnings Management: Some Evidence. Dissertation, University of Arkansas. Stoll, H. R. 1989. Inferring the Components of the Bid Ask Spread: Theory and Empirical Tests. Journal of Finance, 44, 1.
objectives. 2000. Fromhttp://www.iasplus. com/restruct/whatis.htm# ob-jectives, 27 Oktober 2011.
127
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
Street, D. L., S. J. Gray and S. M. Bryant. 1999. Acceptance and Observance of International Accounting Standards: An Empirical Study of Companies Claiming to Comply with IAS. The International Journal of Accounting, 34, 1.
Tweedie,
128
D. 2008. Prepared Statement of Sir David Tweedie, Chairman of IASB to Officials of the Singaporean Government.http://www. asc.gov.sg/attachments/IFRS17Jul08 _IASB_Worldwide_Adopt ion_of_IFRS.pdf.