1.190 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 12 Tahun ke-5 2016
PENGOLAHAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DI SD NEGERI PERCOBAAN 3 KECAMATAN PAKEM, YOGYAKARTA THE PROCESSING OF LIBRARY COLLECTION IN ELEMENTARY SCHOOL Oleh: Reza Rivano, PSD/PGSD
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengolahan koleksi perpustakaan secara mendalam di SD Negeri Percobaan 3 Pakem Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, pustakawan, guru kelas, dan siswa. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dimulai dari pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display). Setelah itu, dilanjutkan dengan verivikasi data untuk mengambil kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pengolahan koleksi perpustakaan berjalan dengan baik. Kekurangan yang harus dibenahi terletak pada penataan buku di perpustakaan. Tidak ada petunjuk dan pelabelan rak buku di perpustakaan. Pustakawan mengolah bahan pustaka dengan baik sehingga mempermudah siswa dalam mencari bahan pustaka. Oleh karena itu tujuan perpustakaan sebagai sumber informasi tercapai. Kata kunci : Pengolahan koleksi, perpustakaan sekolah, sekolah dasar.
Abstract This research aims to describe in depth the processing of library collection in SD Percobaan 3 Pakem Yogyakarta. This research used a qualitative approach. The subjects of this research were headmaster, librarian, teachers, and students. The Methods of data collection used observation, interview, and documentation. The data analysis technique was started from data collection, data reduction, data display. After that, it was proceed with the verification of the data to take the conclusions. The result of this research showed that the processing of library collection went so well. The deficiencies that must be repaired was the arrangement of books in the library. There were no instruction and labeling on bookshelfes in the library. The librarian was good to process the library materials, so that the students can find the library materials easily. Therefore the aimed of the library as a source of information achieved. Keywords: Processing of collection, school library, elementary school.
berbarengan dengan sarana penunjang yang
PENDAHULUAN Instansi sekolah salah satu upaya dalam
memadai.
Sarana
baik
menunjang
mengantarkan tujuan pendidikan. Pendidikan
pendidikan
yang baik akan menghasilkan hal yang baik pula.
pembelajaran. Proses pembelajaran tidak dapat
Arif Rohman (2009: 11) menjelaskan pendidikan
terlepas
yang baik adalah pendidikan yang dilakukan
keberadaannya yang begitu penting.
dengan mendasarkan pada teori dan praktek mendidik
yang
disepakati
para
ahli
yang
dan
yang
dari
memperlancar
sumber
belajar
proses
karena
Setiap instansi sekolah terdapat perpustakaan sebagai
sumber
belajar
dan
sumber
ilmu
terangkum dalam disiplin ilmu yang disebut ilmu
pengetahuan tambahan. Perpustakaan adalah
pendidikan. Sehingga pendidikan akan berhasil
salah satu sarana yang harus ada di instansi
bila pendidik menguasai ilmu pendidikan yang
sekolah karena keberadaanya yang sangat vital.
Pengolahan Koleksi Perpustakaan.... (Reza Rivano) 1.191
Darmono (2004: 1)
menjelaskan perpustakaan
Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka,
sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan
menurut KBBI pustaka artinya kitab, buku, atau
penunjang kegiatan belajar siswa memegang
buku primbon. Sedangkan perpustakaan menurut
peranan yang sangat penting dalam memacu
KBBI artinya tempat, gedung, ruang yang
tercapainya
sekolah.
disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan
Sedemikian hingga dimaksudkan sumber belajar
koleksi buku dan sebagainya. Andi Prastowo
utama yang bersifat abstrak adalah perpustakaan.
(2012: 45) menyimpulkan perpustakaan sekolah
Selain belajar dari pengalaman (learning to do),
sesungguhnya
belajar bersifat abstrak adalah mempelajari
pendidikan di sekolah yang berupa kumpulan
sesuatu secara teoritis.
bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun
tujuan
pendidikan
di
adalah
sarana
penunjang
Perpustakaan juga sebagai sarana yang
bukan buku. Andi Prastowo menambahkan artian
memotivasi siswa untuk belajar secara intrinsik
perpustakaan lebih mengacu pada sarana yang
maupun ektrinsik. Siti Rahayu, dkk (2006: 189)
mendukung pendidikan berupa sumber ilmu
menjelaskan motivasi intrinsik berarti sesuatu
pengetahuan berupa buku.
perbuatan memang diinginkan karena seseorang senang
melakukannya.
adalah
motivasi
sebuah sistem, unit kerja yang berupa tempat
ektrinsik berarti sesuatu perbuatan dilakukan
untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola,
berdasarkan dorongan atau paksaan dari luar diri.
dan mengatur koleksi bahan pustaka secara
Motivasi intrinsik dapat berupa sifat ingin tahu
sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai
yang
sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar
dimiliki
Sedangkan
Darmono, (2004: 2) perpustakaan
setiap
insan
yang
akan
memunculkan pengetahuan baru, salah satunya
yang
bisa didapatkan di perpustakaan. Contoh motivasi
perpustakaan sebagai suatu sistem keseluruhan
ektrinsik adalah jadwal kunjung perpustakaan
yang mengatur tentang aktivitas dalam pelayanan
yang diwajibkan, atau dapat berupa layanan
sumber belajar sebagai sarana belajar yang
perpustakaan. Melalui sumber pengetahuan yang
menyenangkan. Berdasarkan kedua pengertian
tersedia
dan
tersebut, dapat disimpulkan perpustakaan adalah
dan
sarana penunjang pendidikan di sekolah demi
di
khalayak
perpustakaan umum
maka
bisa
siswa
mengakses
menyenangkan.
dari
ketercapaian
pengalamannya. Oleh karena itu sebagaimana
kumpulan buku-buku atau bukan buku yang
dijelaskan dari fungsi perpustakaan, semua
diatur oleh sebuah sistem. Sistem tersebut
instansi sekolahan wajib untuk memiliki sumber
mengatur sirkulasi, tata letak buku, pengkodean
belajar yang dijelaskan dalam UU No.2 Tahun
bahan pustaka, hingga peraturan. Maka dari itu,
1989 pasal 35 setiap satuan pendidikan jalur
layanan koleksi yang ada di perpustakaan itu
pendidikan
dapat memperngaruhi minat baca pengunjung.
pemerintah
maupun
yang
diselenggarakan
masyarakat
menyediakan sumber belajar.
harus
pendidikan
artian
mendapatkan ilmu pengetahuan yang baru diluar
sekolah
tujuan
Sehingga
meliputi
Perpustakaan sebagai jasa terhadap publik tidak terlepas dari pelayanan pembaca yang terdiri dari : 1) pelayanan sirkulasi, 2) pelayanan
1.192 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 12 Tahun ke-5 2016
referensi dan 3) aturan perpustakaan. Ibrahim
buku, penomoran buku, dan tanda buku akan
bafadal (2008: 124) menjelaskan pelayanan
terlihat rapi dan mudah digunakan. Koleksi
pembaca
merupakan
pemberian
perpustakaan berjumlah banyak, tanpa adanya
pelayanan
kepada
perpustakaan
pengolahan buku maka informasi yang akan
sekolah dalam menggunakan buku dan bahan
disampaikan tidak akan tercapai dengan tepat dan
pustaka lainnya.
Pelayanan jasa tersebut akan
cepat. Misalnya siswa akan mencari buku
berjalan dengan baik apabila teknis pengolahan
mengenai percobaan sederhana. Siswa tidak tahu
bahan pustaka dikerjakan dengan baik, seperti
harus mencari dimana karena keadaan buku yang
klasifikasi, label buku, katalog, dan kartu buku.
tercampur tidak teratur. Contoh diatas merupakan
Sehingga pelayanan pembaca perpustakaan akan
contoh jika tidak ada pengolahan bahan pustaka.
berjalan dengan baik apabila teknis pengolahan
Perpustakaan tidak cukup menambah koleksi
bahan pustaka dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
buku, akan tetapi harus ada pengolahan di
Selain
kegiatan
pengunjung
pelayanan
dalam
dalamnya. Pengolahan bahan pustaka merupakan
pelayanan
teknis.
aspek yang sangat penting.
disebut
sebagai
Sumber belajar berasal dari pengalaman dan
perpustakaan
referensi buku yang dibacanya. Kebudayaan
sekolah dijelaskan oleh Pawit M Yusup dan Yaya
membaca akan tercipta melalui lingkungan yang
Suhendar (2013: 9) adalah sejumlah bahan atau
kondusif. Disamping itu, peran dari seorang guru
sumber-sumber informasi, baik berupa buku
dalam meningkatkan minat membaca siswa,
ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk
seorang guru mengkondisikan agar siswa tersebut
kepentingan proses belajar dan mengajar di
merasakan kebutuhan akan membaca. Seorang
sekolah yang bersangkutan. Pengolahan koleksi
guru perlu mengelola berbagai kegiatan yang
terdiri dari pengolahan buku dan pengolahan
mampu menumbuhkan kegemaran membaca
bukan buku. Pengolahan buku terdiri dari
siswa.
inventarisasi, klasifikasi, dan katalogisasi.
kebutuhan, sikap positif membaca pada umumnya
perpustakaan Pelayanan pengolahan
pembaca,
terdapat teknis
biasa
koleksi.
Pustakawan
Koleksi
yang
di
memegang
kendali
akan
Jika
membaca
berkembang.
merupakan
Secara
umum
suatu
proses
pengolahan koleksi perpustakaan. Tanpa adanya
perkembangan anak anak seimbang, antara
pengolahan
bermain,
perpustakaan
koleksi
yang
mengenal
dunia
luar
dengan
faktor
perkembangan kognitifnya. Oleh karena itu
telah
gagal.
perpustakaan sebagai sarana sumber pengetahuan
Apabila tidak ada jasa pengolahan buku, maka
bagi siswa memegang peranan penting dalam
perpustakaan tidak dapat berjalan sesuai dengan
mencapai tugas perkembangan anak. Anak akan
rencana. Andi Prastowo (2012: 52) mengatakan
belajar banyak dari pengetahuan umum yang
keberadaan perpustakaan sekolah merupakan
nantinya akan ditanyakan kepada orang lain
sarana yang diperuntukkan agar proses belajar
tentang sesuatu yang baru didapatkan tersebut.
mengajar lebih aktif dan dinamis. Perpustakaan
Tanpa adanya elemen yang mendukung kemajuan
sekolah akan aktif apabila ada pengelola. Letak
perpustakaan,
tujuan
salah
hakikat
satu
tercapainya
sebagai
jelas,
pendidikan
hakikat
perpustakaan
sebagai
Pengolahan Koleksi Perpustakaan.... (Reza Rivano) 1.193
sumber
informasi
terwujud.
dilakukan dengan pencatatan data. M.T. Sumantri
Perpustakaan harus mampu memberikan warna
(2006: 33) pengolahan bahan pustaka adalah
dalam proses interaksi edukatif yang lebih efektif
suatu kegiatan dalam rangka mempersiapkan
dan efisien sesuai dengan misi yang diemban oleh
bahan
perpustakaan sekolah. Poin inilah yang kemudian
menggunakan alur kerja. Alur kerja tersebut
disoroti sebagai sistem bagaimana pelayanan
dilakukan dari pemberian stempel pada buku,
koleksi perpustakaan.
pelabelan, penomoran hingga buku tersebut
Dampak
tidak
dari
akan
pengolahan
pustaka
dengan
suatu
sistem
dan
koleksi
terpajang di rak untuk dikonsumsi pembaca.
perpustakaan dapat dirasakan secara langsung
Buku yang berjumlah banyak tersebut kemudian
oleh siswa. Seketika siswa masuk ke dalam
dicatat dalam suatu data. Kumpulan data buku
perpustakaan maka hal dilihat pertama kali adalah
tersebut masuk ke dalam database. Pada dasarnya
tata letak bahan pustaka dan perabot lainnya.
cara mengolah data buku dan catatan anggota
Kegiatan pengolahan bahan pustaka adalah tugas
perpustakaan ada dua cara. Yang pertama dengan
inti perpustakaan. Pengolahan bahan pustaka
pena dan kertas, yang kedua dengan bantuan
dimulai dari pemeriksaan koleksi/buku yang baru
perangkat komputer. Cara manual yaitu dengan
datang sampai kepada koleksi/buku tersebut
buku dan pena sehingga pustakawan bekerja
disusun dalam rak guna dimanfaatkan oleh
secara mandiri, tidak ada alat yang membantu
pengguna perpustakaan.
kecuali dengan kertas dan pena. Komputer
Secara tidak langsung, layanan koleksi
membantu kerja pustakawan dalam pengolahan
nantinya akan berpengaruh kepada minat siswa
data buku dan anggota perpustakaan. Sistem ini
untuk
disebut
mengunjungi
perpustakaan
dengan
beberapa motivasi yang bervariasi. Layanan perpustakaan yang baik adalah terstruktur, terarah
ICT
(Information
Comunication
Teknology). Minat membaca yang baik salah satunya
dan mempunyai tujuan yang jelas. Cara mengolah
dipengaruhi
oleh
pengolahan
koleksi
koleksi bahan pustaka dan cara melayani siswa
perputakaan. Pengolahan koleksi yang baik akan
harus diperhatikan untuk menciptakan suasana
meningkatkan minat baca siswa. Minat baca
perpustakaan yang menyenangkan. Karena pada
siswa yang tinggi dipengaruhi oleh motivasi
dasarnya perpustakaan adalah hal yang intim
ekstrinsik yang berasal dari pengolahan bahan
dalam proses ketercapainya tujuan pendidikan.
pustaka. Pengolahan bahan pustaka terhadap
Dalam PP RI Nomor 19 Tahun 2005 pasal 26
siswa dan guru di perpustakaan menjadi bagian
ayat 1, disebutkan tujuan pendidikan dasar yang
utama yang dijadikan acuan dalam penelitian ini.
bertujuan untuk meletakkan dasar: 1) kecerdasan, 2) pengetahuan, 3) kepibadian, 4) akhlak mulia, 5) keterampilan untuk hidup mandiri, dan 6) mengikuti pendidikan lebih lanjut. Pengolahan bahan pustaka dan pelayanan termasuk dalam pengelolaan perpustakaan yang
METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Tempat dan Waktu Penelitian
1.194 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 12 Tahun ke-5 2016
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri
Percobaan
III
Pakem,
Dari
hasil
wawancara,
observasi
dan
Yogyakarta.
dokumentasi dapat disimpulkan bahwa klasifikasi
Pengambilan data di lapangan dilaksanakan pada
buku di perpustakaan SD Negeri Percobaan 3
bulan Februari – Maret 2016.
berjalan
Subjek Penelitian
didasarkan
Subjek penelitian ini terfokus kepada pustakawan
mengelompokkan
di SD N Percobaan 3 Pakem, Yogyakarta.
Penomoran
Metode Pengumpulan Data
klasifikasi dewey yang ditunjukkan oleh beberapa
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
sample yang diamati. Tidak satupun diantara guru
menggunakan
dan siswa yang paham tentang penomoran bahan
observasi,
wawancara,
dan
dengan
baik.
pada
Sistem
subjek buku
bahan
klasifikasi
buku,
yaitu
berdasarkan
pustaka
isi.
menggunakan
dokumentasi.
pustaka di perpustakaan sehingga perlu adanya
Teknik Analisis Data
sosialisasi
Teknik analisis data yang digunakan dalam
penomoran bukuManfaat klasifikasi buku belum
penelitian ini adalah pengumulan data, reduksi
dirasakan oleh siswa dan guru. Siswa dan guru
data, penyajian data, dan kesimpulan.
tidak paham dimana letak buku yang dimaksud.
analisis deskriptif, analisis uji prasyarat yang
Misalnya, letak kelompok buku cerita bergambar,
meliputi uji normalitas, uji linieritas dan uji
letak buku puisi, letak buku sains tidak jelas.
multikolinieritas, analisis pengujian hipotesis
Perlu
dengan menggunakan rumus korelasi product
memaksimalkan manfaat dari klasifikasi buku.
moment dan korelasi ganda.
3.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1.
observasi
inventarisasi
bahan
pustaka
berjalan secara sistematis. Mulai dari pencatatan, pelabelan hingga buku berada di rak. Tidak semua buku diinventariskan dengan alasan tidak ada
yang
membantu
pustakawan
dalam
menginventariskan buku. Tidak semua buku tercatat dan memiliki kode bar, namun semua buku memiliki label. Inventarisasi buku tidak berdampak apapun bagi siswa, namun membantu pustakawan dalam mengolah bahan pustaka. 2.
adanya
pengguna
pelabelan
mengenai
rak
untuk
Katalogisasi Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi,
dan observasi dapat disimpulkan bahwa katalog yang ada di perpustakaan berbentuk lemari laci.
Inventarisasi Berdasarkan hasil dokumentasi, wawancara
dan
kepada
Klasifikasi Bahan Pustaka
Katalog berbentuk kartu dengan sistem subjek dan abjad. Katalog di perpustakaan berbentuk kartu yang terbuat dari kertas manila. Tidak ada satupun
pengguna
perpustakaan
yang
menggunakan katalog dalam mencari buku karena tidak ada kesinambungan antara katalog, klasifikasi dan letak buku. Manfaat katalog perlu dikaji ulang karena keberadaan katalog sia-sia. 4.
Kartu dan Label Buku
Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi dapat disimpulkan bahwa di setiap buku terdapat kartu buku dan pelabelan buku. Kartu ditempelkan di belakang dalam buku dengan perekat. Terdapat nomor klasifikasi, tiga
Pengolahan Koleksi Perpustakaan.... (Reza Rivano) 1.195
huruf pertama pengarang dan abjad pertama
Pencatatan dengan menggunakan komputer
dalam label buku. Pelabelan telah sesuai dengan
berbeda dengan buku induk. setelah diinput di
aturan umum. Kartu buku tidak diberi kantong
perangkat
buku sehingga buku terlihat tidak rapi.
menggunakan
5.
mempunyai kode panggil sendiri. Kode tersebut
Penyusunan Buku dalam Rak
Dari
hasil
wawancara,
slim
perpustakaan 8
akasia,
dengan
buku
akan
dan
disebut dengan barcode. Setiap buku mempunyai
observasi dapat disimpulkan bahwa buku telah
kode yang berbeda-beda. Untuk menggunakan
dikelompokkan
klasifikasinya.
barcode tersebut, harus menggunakan scanner
Setiap baris pada rak terdapat buku dengan
khusus. Fungsi dari barcode ini nantinya akan
penomoran yang sama. Buku diletakkan berdiri
digunakan dalam sistem sirkulasi. Proses input
agar siswa dapat memilih bahan pustaka dengan
dalam database komputer tidak jauh berbeda
mudah. Daya tampung rak buku tidak sebanding
dengan yang ada di buku induk. Pengentrian buku
dengan
disertai dengan deskripsi singkat, foto sampul
jumlah
dokumentasi,
lunak
berdasarkan
buku.
Karena
rak
tidak
mencukupi, banyak buku yang diletakkan diatas
buku dan jumlah eksemplar.
rak dan di lantai pojok perpustakaan depan lemari
2.
katalog. Perlu adanya ruang tandon buku agar
Klasifikasi Bahan Pustaka Penomoran bahan pustaka sesuai dengan
suasana di dalam perpustakaan lebih nyaman.
pendapat M.T. Sumantri (2006: 44) menjelaskan
6.
Peran Teknologi Perpustakaan dalam
DDC adalah suatu bagan pengelompokan bahan
Pengolahan Bahan Pustaka
pustaka atas dasar subjek atau isi, berfungsi
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa
sebagai
alat
untuk
penggunaan teknologi di perpustakaan hanya
menyusun koleksi di rak buku secara baik dan
sebatas inventarisasi buku karena menunggu
menentukan tata letak buku. Seluruh bahan
perlengkapan lain untuk mewujudkan pengolahan
pustaka
database komputer. Untuk membantu kinerja,
diklasifikasikan sesuai dengan subjek buku dan
pustakawan menggunakan teknologi komputer
penomoran klasifikasi dewey. Tidak satupun
dan printer. Katalog online belum bisa berjalan
warga sekolah baik siswa, guru, maupun kepala
karena semua buku belum dientri. Peralatan untuk
sekolah mengetahu maksud dari penomoran
menunjang katalog online belum dipersiapkan.
buku. Hal ini terjadi karena tidak ada pelabelan
Fungsi komputer tersebut untuk mengolah buku
pada rak buku yang menunjukkan letak buku.
baru yang masuk ke perpustakaan.
Perlu adanya sosialisasi bagi warga sekolah
yang
ada
mengelompokkan
di
perpustakaan
dan
telah
mengenai penomoran bahan pustaka. 3.
Katalogisasi Katalog tidak pernah diupdate dan dicek
sehingga keadaan katalog acak-acakan. Selama Pembahasan
melakukan observasi diketahui siswa dan guru
1.
belum
Inventarisasi
pernah
menggunakan
katalog untuk
mencari buku. Katalog di perpustakaan berbentuk
1.196 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 12 Tahun ke-5 2016
kartu yang terbuat dari kertas manila. Tidak ada
buku harus dientri ke dalam sistem database
satupun
terlebih dahulu. Syihabuddin Qalyubi, dkk (2007:
pengguna
perpustakaan
yang
menggunakan katalog dalam mencari buku
365)
karena tidak ada kesinambungan antara katalog,
komputer di perpustakaan antara lain untuk
klasifikasi dan letak buku. Manfaat katalog perlu
menyediakan sistem standar yang bisa dipakai
dikaji ulang karena keberadaan katalog sia-sia.
bersama di antara perpustakaan yang bekerja
Fungsi
sama dan
katalog perpustakaan
yang ada
di
memaparkan
pengembangan
sistem
tugas-tugas yang diemban oleh
perpustakaan SD N Percobaan 3 tidak sesuai yang
perpustakaan (pustakawan) dapat diselesaikan
dijelaskan oleh Ibrahim Bafadal (2008: 91)
lebih akurat, cepat, dan terkontrol. Tujuan dari
bahwa katalog berfungsi sebagai alat komunikasi.
penggunaan
Katalog hanya berfungsi sebagai wakil buku yang
mempermudah pekerjaan pustakawan. Kerja
berisi informasi tentang bahan pustaka tersebut.
pustakawan akan lebih ringan apabila pengolahan
4.
bahan pustaka dibantu oleh komputer.
Kartu dan Label Buku
teknologi
perpustakaan
adalah
Manfaat kartu dan label buku tidak bisa dirasakan
Inventarisasi buku adalah kunci dari
secara langsung oleh guru dan siswa. Siswa dapat
semua pengolahan bahan pustaka menggunakan
merasakan manfaat dari kartu dan label buku
teknologi perpustakaan. Katalog online akan
ketika meminjam bahan pustaka. Namun disisi
terwujud apabila inventarisasi buku telah selesai.
lain pelabelan buku dan pemasangan kartu adalah
Di
hal yang sangat penting bagi pustakawan, yaitu
inventarisasi buku diperkirakan akan selesai akhir
sebagai dasar klasifikasi buku dan pencatatan
tahun
sirkulasi.
direncanakan akan di uji cobakan pada awal
5.
tahun ajaran 2016-2017.
Penyusunan Buku dalam Rak
perpustakaan
ajaran
SD
Negeri
2015-2016.
Percobaan,
Katalog
online
Perbaikan yang dilakukan penempatan bahan pustaka adalah buku yang seharusnya tidak ada di
SIMPULAN DAN SARAN
perpustakaan dipindah tempat, yaitu buku tematik
Simpulan
kurikulum 2013. Harus ada pelabelan buku untuk
Berdasarkan hasil penelitian mengenai
menghubungkan fungsi katalog dengan tata letak
pengelolaan perpustakaan di SD N Percobaan 3
buku. Selain itu harus ada pemisahan buku antara
Kecamatan
yang boleh dipinjam dan yang tidak boleh
dilaksanakan,
dipinjam agar siswa tidak bingung ketika akan
sebagai berikut.
meminjam koleksi perpustakaan. 6.
Pakem
Yogyakarta
maka
didapatkan
yang
telah
kesimpulan
Inventarisasi buku di perpustakaan SD
Peran Teknologi Perpustakaan dalam
Negeri Percobaan 3 berjalan secara berurutan.
Pengolahan Bahan Pustaka
Dimulai dari pengecekan bahan pustaka yang
Kemapuan software tersebut perpustakaan
baru datang, dilanjutkan dengan pengecapak
bisa memberikan kode bar pada setiap buku dan
stempel
perpustakaan
dan
stempel
tanggal
melakukan penataan data anggota perpustakaan.
kemudian dicatat di buku induk. Pengecekan
Untuk mengoptimalkan software tersebut, maka
terdiri dari kondisi buku dan bahasan isi buku.
Pengolahan Koleksi Perpustakaan.... (Reza Rivano) 1.197
Pengecapan dilakukan secara acak, satu dibagian
sehingga banyak buku tidak sesuai dengan
awal buku dan lainnya di bagian isi buku.
tempatnya. Tidak ada rak khusus bagi buku yang
Pengecapan
tidak boleh dipinjam. Cara ini kurang efektif
rata-rata
dilakukan
tiga
kali.
Pencatatan buku dilakukan di buku induk dan software slim 8 akasia.
sehingga penyusunan buku perlu diperbaiki. Peran teknologi perpustakaan di SD Negeri
Klasifikasi bahan pustaka di SD Negeri
Percobaan 3 sebatas untuk administrasi dan
Percobaan 3 berdasarkan subjek buku, yaitu
inventarisasi.
analisis
buku
perpustakaan sesuai dengan fungsinya, namun
sama.
belum sesuai harapan. Proses pendataaan buku
menggunakan
memerlukan waktu yang lama, sehingga katalog
klasifikasi dewey (DDC). Klasifikasi bahan
online belum dapat direalisasikan dalam jangka
pustaka berjalan dengan baik dan sesuai aturan.
waktu dekat.
isi
buku.
berdasarkan
bahasan
Penomoran
buku
Katalog
di
Pengelompokan buku
yang
dengan
perpustakaan
SD
Negeri
Teknologi
yang
bekerja
di
Saran
Percobaan 3 berbentuk kartu yang disimpan di
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan
dalam almari katalog. Almari tersebut terdiri dari
kesimpulan, maka penulis mengajukan beberapa
beberapa laci. Ukuran kartu dan unsur yang ada
saran. Perlu adanya pelabelan pada rak buku
di dalam katalog sesuai dengan aturan umum.
untuk mensinergikan klasifikasi buku, penomoran
Katalog jarang digunakan oleh pengunjung
buku, tata letak buku dan katalog. Penataan buku
perpustakaan, karena tidak ada kesinambungan
di dalam rak perlu ditinjau kembali karena
antara katalog dan letak buku. Katalog hanya
banyak buku koleksi yang berada di atas rak
berfungsi
sehingga
sehingga tidak pernah dijamah oleh siswa. Disisi
adanya
lain buku tematik hibah dari dinas disarankan
perbaikan katalog agar berfungsi sebagai mana
untuk dipindah dari perpustakaan. Perlu adanya
mestinya.
ruang tandon buku atau pemisahan buku koleksi
keberadaan
sebagai katalog
wakil sia-sia.
buku Perlu
Setiap buku di perpustakaan terdapat label
perpustakaan dengan buku tematik yang tidak
buku dan kartu. Unsur yang ada di label buku
seharusnya di perpustakaan karena mengganggu
sesuai dengan aturan, yaitu terdiri dari nomor
kenyamanan siswa. Keberadaan katalog tidak
buku, tiga huruf pertama nama pengarang, dan
berfungsi sebagaimana mestinya. Apabila katalog
awal huruf judul buku. Kartu buku terdiri dari
online terwujud, maka perlu sosialisasi terhadap
tanggal peminjaman dan pengembalian buku.
pengguna
Label dan kartu buku dalam keadaan yang baik
menggunakannya.
perpustakaan
bagaimana
cara
dan berfungsi sebagaimana mestinya. Penyusunan buku dalam rak sesuai dengan klasifikasi dan kaidah penyusunan, yaitu buku referensi, ensiklopedi, kamus, dan atlas tidak dikelompokkan dengan buku yang lain. Namun rak buku tidak sebanding dengan jumlah buku
DAFTAR PUSTAKA Andi
Prastowo. (2012). Perpustakaan Sekolah Yogyakarta: Diva Press.
Manajemen Profesional.
1.198 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 12 Tahun ke-5 2016
Arif Rohman. (2009). Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : LaksBang Mediatama.
M.T Sumantri. (2006). Paduan Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Darmono. (2004). Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo.
Siti Rahayu Haditon, dkk. (2006). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Ibrahim Bafadal. (2008). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Syihabuddin Qalyubi, dkk. (2007). Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab UIN.