Penggunaan Tiered Formula untuk Pemotongan Tarif buat Produk Pertanian Indonesia
Oleh M. Husein Sawit Disampaikan pada seminar di PSE, Bogor Tgl 14 Oktober 2004
Perlindungan Industri: Non-Tarif lawan Tarif n n
n
Hmpr semua negara di dunia menerapkan kebijakan perlindungan thdp industrinya, termasuk industri pertanian Perlindungan itu banyak ragamnya: ¨ NTB (non-tariff barrier) seperti pemberian lisensi buat STE atau monopoli, pelarangan impor, penutupan sementara dll ¨ Sejak AoA WTO sepakat untuk merubah hambatan NTB menjadi tariff barrier (TB), disebut tarifikasi Kunci dari MA (Market Access): ¨ membangun perdagangan dengan rejim tarif (tariffication) ¨ Menurunkan tarif (tariff reduction), ¨ Mengikat (binding) besarnya tarif masing-masing mata tarif produk pertanian ¨ Proses dari penentuan atau penerapan tarifikasi itu berpedoman pada modalitas yg disetujui
Framework Penurunan Tarif n n n n
Belum disepakati modalitas Disepakati framework via WTO Paket Juli 2004 Modalitas akan dinegosiasikan/disusun sesuai dg framework yang telah disepakati itu Paket Juli 2004 yang disepakati tentang pemotongan tarif: ¨ ¨ ¨ ¨
Digunakan formula yg sama penurunan tarif NB vs NM Dgn a Tiered Formula yi penurunan tarif akan lebih besar pada tingkat tarif yang tinggi, sebaliknya pada tingkat tarif rendah Bunyi para 41: …tariff reduction will be made through a tiered formula that takes into account their different tariff structures Bunyi para 30: The number of bands, the thresholds for defining the bands and the type of tariff reduction in each band remain under negotiation. The role of a tariff cap in a tiered formula with distinct treatment for sensitive products will be further evaluated
Semangat dan Tujuan n n
n n
Perlu segera menghitung dan mensimulasi penurunan tarif produk pertanian. Sbg bahan masukan buat Tim Perunding Indonesia dan menempatkan posisi Indonesia dalam penyusunan modalitas tarif produk pertanian dalam waktu dekat. Semangatnya adalah penurunan tarif tidak boleh radikal dan terlindungi industri pertanian/petani sempit Tujuan makalah: ¨ ¨ ¨
n
Menentukan mana yg dipilih UR-F atau Swiss-F Menerapkan berbagai macam average (min.) cut, atau koefisien Mensimulasi dan menganalisa penerapan a tiered formula
Outputnya: ¨
Memberi pilihan unt negosiator/perunding di Jenewa
Metodologi n
Ada dua kemungkinan penerapan a tiered formula: ¨ ¨
n
Pedoman penurunan tarif dilakukan menurut band ¨ ¨ ¨
n
Sepenuhnya Uruguay Round (UR)-Formula, atau Sepenuhnya Swiss Formula. 5 bands untuk NB, termasuk SP di dalamnya Itu telah disusun Harbinson pengelompokan/band pemotongan tarif
Kalau UR-Fomula: ¨ ¨
dirancang 3 alternatif penurunan tarif dengan besaran rata-rata pemotongan tarif berbeda-beda tiap band. Alternatif 1 (contoh): n n n n n
Band tariff >120%, maka tingkat penurunan tarif rata-rata 30% (min20%) Band tariff 60-120% adalah 25% (20%) Band tariff 20-60% adalah 20% (15%) Band tariff <20% adalah 15% (5%). SP adalah 5% (2,5%).
A Tiered Formula for UR-Formula (different average cut/min.cut) Band Tariff >120
Alt-1
Alt-2
Alt-3
30(20%)
40(30%)
50(40%)
60-120
25(15%)
35(25%)
40(30%)
20-60
20(10%)
30(20%)
30(20%)
<20
15(5%)
25(15%)
20(10%)
SP
5(2.5%)
10(5%)
10(5%)
Metodologi…(lanjutan1) n
Kalau Swiss Formula: ¨
4 alternative pola penurunan tarif dengan klasifikasi 5 band ¨ Koefisien masing-masing band berbeda. ¨ Semakin kecil tingkat penurunan tarifnya, semakin besar nilai koefisiennya ¨ Alternatif 1 (contoh): n n n n n
n
Band tariff >120%, dipakai koefisien 0.55, Band tariff 60-120%, koefisien 0.35 Band tariff 20-60%, koefisien 0.25 band tariff <20%, koefisien 0.10 Produk SP, koefisien 0.95.
Data simulasi: ¨
1.341 pos/mata tarif dari bound tariff (Schedule XXI WTO).
A Tiered Formula for Swiss-Formula (different coefficient a)
Band Tariff
Alt-1 (a=)
Alt-2 (a=)
Alt-3 (a=)
Alt-4 (a=)
Alt-5 (a=)
>120
0.55
0.60
0.70
0.80
0.90
60-120
0.40
0.45
0.55
0.65
0.75
20-60
0.25
0.30
0.40
0.50
0.60
<20
0.10
0.15
0.25
0.35
0.45
SP
0.95
0.95
0.95
0.95
0.95
Struktur bound tariff dlm 5 bands Tariff
>120%
60-120%
20-60%
<20%
SP
Total Pos tarif
47(4%)
7(1%)
1252 (93%)
4(<0,5%)
31(2%)
1341
Average
165.3
70
42.5
9
93.7
48,02%
Max
210
70
60
9
160
210%
Min
150
70
27
9
27
9%
Mode
150
70
40
9
95
40%
Total
Tariff Cut: UR-Formula (3 Alternatives) Band T/Av. >120 60-120 20-60 <20 SP Average %Ch to Initial
Initial
Alt-1
Alt-2
Alt-3
165.3
115.7
99.2
82.7
70
52.5
45.5
42
42.5
34
29.7
29.7
9
7.7
6.8
7.2
93.7
89
84.3
84.3
48
38.1
33.5
32.85
-20.6
-30.3
-32.6
Tariff Cut: Swiss-Formula (4 Alternatives) Band T/Av. >120 60-120 20-60 <20 SP Average %Chang to Initial
Initial
Alt-1
Alt-2
Alt-3
Alt-4
165.3
54.8
59.8
69.7
79.6
70
39.8
44.7
54.6
64.4
42.5
24.9
29.8
39.6
49.4
9
9.9
14.8
24.3
33.7
93.7
93.6
93.6
93.6
93.6
48
27.5
32.4
42
51.5
-42.7
-32.6
-12.6
7.3
Kesimpulan n n
n n
Penurunan tarif yang lebih rendah harus dipakai sebagai kunci untuk negosiasi di masa mendatang. Indonesia akan powerless, manakala tingkat tarif telah rendah, sehingga tidak punya daya tawar yang kuat di masa mendatang. Perlu diperjuangkan penurunan tarif pada tingkat yang wajar dan tidak radikal. Struktur initial bound tariff dalam 5 band tariff: ¨ ¨ ¨ ¨ ¨
93% atau 1.252 pos tarif berada dalam band tariff 20-60%. Penurunan tarif dikelompok ini akan menjadi amat sensitif terhadap penurunan tarif secara keseluruhan. Hanya 4% atau 47 pos tarif berada dalam band tariff >120%. Band tariff <20 kurang dari 0,5% (= 4 pos tarif). SP sejumlah 31 pos tarif (atau 2%)
Kesimpulan…(lanjutan 1) n
UR Formula: ¨ ¨
¨
n
lebih mudah dihitung serta denilai besaran penurunan tarif di masingmasing band. Dimungkinkan untuk menggeser sejumlah pos tarif yang dianggap penting pada tingkat penurunan minimum, tanpa berubah tingkat penurunan tarif rata-rata secara keseluruhan di masing2 band. Makalah ini belum memperhitungkannya.
Swiss Formula: ¨ ¨ ¨ ¨
Agak sulit menilai tingkat penurunan tarif dg angka koefisien, perlu dihitung untuk mengetahui hasilnya Besaran koefisien hanya menggambarkan tingkat tarif tertinggi di masing2 kelompok tarif Memungkinkan tarif rendah dapat dikoreksi untuk ditingkatkan. Indonesia hanya 4 pos tarif berada dalam band tarif <20%, sehingga tidak signifikan dalam membantu perbaikan penurunan tarif secara keseluruhan.
Kesimpulan…(lanjutan 2) Disarankan Pilih UR Formula n Pakai Alternatif 1 yaitu dengan penurunan tarif di tiap kelompok masing-masing 30%, 25%, 20%,15% dan 5% n Atau pakai alternatif 1 sbg pijakan awal, kemudian baru pilih alternatif lain seperti Alternatif 2.
n
Kesimpulan…(lanjutan 3) n n
Swiss Formula dipilih bila tidak berhasil pakai UR-formula Beberapa pertimbangan koefisien: ¨ Koefisien
untuk masing-masing kelompok besarannya masih moderat yaitu 0,60; 0,45; 0,30; dan 0,15 (Alternatif 2) ¨ Khusus kelompok SP, koefisien cukup 0,95 (paling rendah 0.85) n
Maksimum perjuangan, pilih Swiss F alternatif 4: ¨ Terkoreksi
tarif mejadi positif pada kelompok dominan (band tariff 20-60%) ¨ Secara keseluruhan, tidak terjadi penurunan tarif, malah naik 7.3%
Langkah lebih lanjut n
Hitung UR formula dgn: ¨ Tentukan
produks yg dipakai untuk penurunan minimum (misal produk penting dgn bound rendah) ¨ Hitung minimum penurunan tarifnya
n
n
Hitung penurunan tarif untuk SP berdasarkan hasil seleksi I/O (8 prioritas dari 11 produks pertanian) unt UR-F dan Swiss-F Pakai UR Formula dan Swiss Formula (dengan koefisien untuk SP seperti a=0.80; 0.75; 0.70)
Sekian Terima kasih n Sukron n Thank you
n