Best Practice Diajukan untuk dipresentasikan pada Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan 2015
PENGGUNAAN PASAR BAHASA DAN PAYUNG FANTASI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
oleh Istiqomah, S.Pd., M.Pd. NIP. 19700115 199702 2 003 Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Batu Jawa Timur
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015
i
ii
iii
ABSTRAK Istiqomah, 2015. Penggunaan Pembelajaran Menulis Puisi.
Pasar Bahasa dan Payung Fantasi dalam
Dalam pembelajaran menulis puisi di SMA Negeri 1 Batu, penulis menemukan dua permasalahan yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa. Pertama, kurang diksi yang digunakan dalam puisi siswa kurang bervariasi, dan kurang memadainya media untuk memublikasikan puisi karya siswa. Penulis mencoba memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan dua media yaitu Pasar Bahasa dan Payung Fantasi. Pasar Bahasa adalah sebuah album berisi kosa kata baru atau jarang dipakai, baik yang sudah dibakukan maupun baru sering digunakan oleh para penulis di berbagai media massa, disertai gambar menarik yang dibuat oleh Kreshna Aditya. Siswa diminta menulis puisi dengan menggunakan diksi yang terdapat padaPasar Bahasa. Payung fantasi adalah payung yang dijadikan media pameran puisi karya siswa. Puisi karya siswa bisa digantungkan pada jeruji payung atau ditempel pada bagian atas payung. Pengunaan Pasar Bahasa dan Payung Fantasi mampu meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Selain itu, penggunaan kedua media tersebut juga terbukti dapat (a) meningkatkan kepercayaan diri siswa untuk memublikasikan karyanya, (b) memberi kesempatan pada siswa untuk membacakan puisi karyanya sendiri di depan umum, (c) menjadi salah satu bentuk kegiatan literasi di sekolah, dan (d) memasyarakatkan kosa kata baru atau unik melalui puisi di lingkungan sekolah. Kata kunci: Pasar Bahasa, Payung Fantasi, menulis puisi.
iv
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.......................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
iii
ABSTRAK ......................................................................................................
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .........................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................
2
1.3 Pendekatan Penyelesaian Masalah ...........................................
3
1.4 Tujuan .......................................................................................
3
1.5 Definisi Istilah ...........................................................................
3
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian tentang Puisi ..................................................................
4
2.2 Pembelajaran Menulis Puisi ....................................................
4
2.3 Media Pembelajaran ................................................................
5
2.4 Minat Belajar ...........................................................................
6
2.5 Hasil belajar Siswa dalam Kurikulum 2013 .............................
6
2.6 Pendekatan Pembelajaran Bahasa Berbasis Teks ....................
6
BAB III CARA MENGATASI MASALAH 3.1 Penggunaan Pasar Bahasa .......................................................
7
3.2 Penggunaan Payung Fantasi .....................................................
10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Pembelajaran ..................................................................
12
3.1.1 Peningkatan Minat Belajar ..................................................
12
3.1.2 Peningkatan Hasil Belajar .....................................................
12
3.2 Pembahasan .............................................................................
14
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 4.1 Simpulan ..................................................................................
17
4.2 Rekomendasi ...........................................................................
17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
18
v
LAMPIRAN Lampiran 1: Foto-foto Kegiatan Lampiran 2: Contoh Puisi Karya Siswa Lampiran 3: Hasil belajar Siswa pada KD 3 Lampiran 4: Hasil belajar Siswa pada KD 4 Lampiran 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun ajaran 20014/2015 yang lalu, SMA Negeri 1 Batu menerapkan sistem kredit semester (SKS). Konsekuensinya, materi pembelajaran untuk 6 semester disajikan dalam 5 semester. Materi teks pantun dalam struktur Kurikulum 2013 masuk materi kelas XI semester ganjil, disajikan pada semester genap kelas X. Dalam materi pantun tersebut puisi baru hanya dijadikan sebagai materi tambahan yaitu sebgai teks puisi pembanding. Mengingat keterbatasan waktu serta luasnya materi yang harus dikuasai oleh siswa pada semester genap tahun ajaran 2014/ 2015, guru tidak mengajarkan puisi baru secara khusus. Puisi baru hanya disajikan dalam 2 kali pertemuan (4 X 45 menit). Akibatnya, proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dalam menulis puisi baru tidak maksimal. Selama proses pembelajaran banyak siswa yang terlihat dan mengaku mengalami kesulitan belajar. Kesulitan ini antara lain disebabkan siswa (a) tidak mempunyai referensi tentang puisi yang bagus itu seperti apa, (b) kurang menyukai puisi dan kurang berminat membaca apalagi menulis puisi, dan (c) merasa tidak memiliki bakat menulis puisi. Dari hasil analisis hasil belajar (berupa karya puisi) yang ditulis oleh siswa juga diitemukan fakta-fakta berikut (a) sebagian besar puisi yang ditulis bertema percintaan, (b) kurang sekali penggunaan bahasa kiasan/ figuratif language-nya, dan (c) kosa kata yang digunakan kurang bervariasi. Akibatnya, sebagian besar puisi karya siswa hanya berupa tulisan curahan hati (curhat) yang membosankan dan kurang memiliki nilai sastra. Dilihat dari nilai akhir (NA) kompetensi pengetahuan (KD 3) nya pun masih rendah karena dari 38 orang siswa hanya 17 orang (47%) yang tuntas , mampu mencapai KKM yang ditentukan (75) dengan rata-rata nilai kelas hanya 71.18. Sedang pencapaian hasil belajar pada KD 4 hanya 10 orang (26.3%) yang tuntas dengan nilai rata-rata kelas hanya 70.66. Penulis kemudian melakukan wawancara dengan beberapa siswa dan melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah penulis lakukan dan menemukan beberapa penyebab keadaan tersebut terjadi karena guru (a) kurang
1
2
memberikan contoh teks puisi baru yang bagus. Guru hanya menggunakan contoh puisi yang tersedia dalam buku teks sehingga pengalaman estetis siswa dalam membaca puisi yang bagus sangat kurang, (b) hanya mengajarkan puisi baru sebagai materi ‘titipan’, dan lebih memfokuskan pada materi teks pantun sesuai dengan tuntutan KD dalam struktur kurikulum, (c) kurang menyediakan aktivitas belajar yang memungkinkan siswa untuk secara aktif dan mandiri memperkaya penguasaan kosa kata, dan (d) tidak menyediakan aktivitas dan sarana publikasi karya yang memadai. Akibat dari permasalahan tersebut minat siswa rendah untuk belajar menulis puisi dan akhirnya hasil belajarnya pun rendah. Pada tahun ajaran baru 2015/2016, SMA Negeri 1 Batu tidak lagi menerapkan SKS karena belum terakomodasi dalam sistem Dapodikmen. Mengingat rendahnya minat dan hasil belajar siswa serta kenyataan bahwa materi teks pantun (termasuk di dalamnya puisi baru), penulis memutuskan untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Perbaikan pembelajaran dilakukan menggunakan media Pasar Bahasa dan Payung Fantasi. Dua media pembelajaran ini penulis gunakan secara berurutan yakni Pasar bahasa digunakan dalam proses penulisan puisi sedangkan Payung Fantasi digunakan dalam tahap publikasi puisi. Dalam praktiknya, penggunaan kedua media ini telah berhasil meningkatkan minat dan hasil belajar siswa secara signifikan. Bahkan, penulis berkeyakinan pembelajaran yang dilakukan penulis merupakan pembelajaran menulis puisi terbaik yang pernah penulis lakukan baik dari segi proses dan hasil belajar. Oleh karena itu penulis melaporkan perbaikan pembelajaran tersebut sebagai kegiatan best practice berjudul “Penggunaan Pasar Bahasa dan Payung Fantasi dalam Pembelajaran Menulis Puisi.” 1.2 Rumusan masalah Permasalahan dalam yang dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana meningkatkan minat belajar siswa dalam menulis puisi sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.
3
1.3 Pendekatan Penyelesaian Masalah Untuk mengatasi rendahnya minat dan hasil belajar siswa dlam menulis puisi, guru menggunakan media Pasar Bahasa dan payung fantasi akan dilakukan dengan menerapkan pendekatan pembelajaran bahasa berbasis teks sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Tahap pembelajaran bahasa berbasis teks yang akan dilakukan meliputi (a) pembangunan konteks, (b) pemo-delan, (c) kerja sama membangun teks, dan (d) kerja mandiri membangun teks. 1.4 Tujuan Tujuan penyusunan Best Practice ini adalah : a.
Untuk memberikan rujukan dan masukan kepada khalayak khususnya guru, agar dalam melakukan pembelajaran menulis puisi tidak lagi berpusat pada teori tetapi lebih menekankan pada aspek proses kreatif yang menyenangkan dan mampu membangkitkan minat belajar siswa. Minat belajar yang tinggi menjadi salah satu kunci keberhasilan belajar siswa.
b. Berbagi informasi secara rinci tentang pengalaman pembelajaran menulis sastra, terutama puisi, terbaik yang pernah saya lakukan dengan menggunakan pasar bahasa dan payung fantasi. Pembelajaran ini telah mampu meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam menulis puisi baru secara signifikan dibandingkan berbagai strategi dan media pembelajaran yang pernah penulis lakukan selama ini. 1.5 Definisi Istilah Untuk menghindari kesalahan penafsiran, berikut disajikan penjelasan istilah yang digunakan dalam makalah ini. a.
Pasar Bahasa adalah sebuah album berisi kosa kata baru, unik, atau jarang dipakai, baik yang sudah dibakukan maupun baru sering digunakan oleh para penulis di berbagai media massa, disertai gambar menarik yang dibuat oleh Kreshna
Aditya.
Pasar
Bahasa
yang
dimaksud
dapat
dilihat
di
https://www.facebook.com/kreshna.aditya/media_set?set=a.10206313602740 469. 1073741836.1278625177&type=3
4
b.
Payung fantasi adalah payung yang dijadikan media pameran puisi karya siswa. Payung ini dapat dihias sesuai dengan kreativitas siswa, tetapi fokus utamanya adalah media untuk memubliksikan puisi.
c.
Pembelajaran puisi yang dimaksud adalah pembelajaran puisi baru dalam Kurikulum 2013 yang merupakan bagian dari pembeljaran teks pantun.
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian tentang Puisi Puisi merupakan salah satu genre sastra. Gunatama (2010:12) menyatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Puisi memiliki karekteristik yang membedakannya dengan karya sastra lain antara lain karena puisi menggunakan (a) bahasa yang dipadatkan, (b) bahasa kiasan/ figurative language, (c) rima atau persamaan bunyi, dan (d) menggunakan kata simbol dan imaji untuk menghadirkan makna. Puisi dibangun oleh unsur-unsur yang tampak (unsur fisik) dan yang tidak tampak (unsur batin). Struktur fisik puisi adalah unsur pembangun puisi yang bersifat fisik atau nampak dalam bentuk susunan kata-katanya. Struktur fisik puisi terdiri dari beberapa macam, yaitu perwajahan (tipografi), diksi, imaji, kata konkret, bahasa figuratif, dan verifikasi. Struktur batin puisi adalah unsur pembangun puisi yang tidak tampak langsung dalam penulisan kata-katanya. Struktur batin puisi meliputi tema, rasa, nada, dan amanat. Unsur fisik dan batin puisi ini menjadikan puisi sebagai karya sastra yang memiliki kekhasan dibandingkan karya sastra lainnya. 2.2 Pembelajaran Menulis Puisi Menulis puisi merupakan kegiatan aktif dan produktif. Dikatakan aktif, karena dengan menulis puisi seseorang telah melakukan proses berpikir, sedangkan dikatakan produktif karena seseorang dalam menulis puisi akan menghasilkan sebuah tulisan yang dapat dinikmati oleh orang lain. Selain itu, menulis juga merupakan kegiatan yang mampu mengembangkan kreativitas Kekhasan puisi inilah yang menuntut pembelajaran menulis puisi sebagai sebuah proses kreatif sastra berbeda dengan pembelajaran materi lainnya. Proses kreatif menulis puisi tidak bisa dilepaskan dari kegiatan membaca kreatif. Proses kreatif penulisan puisi bersifat individual, artinya proses yang dialami oleh setiap orang bisa ngat berbeda-bena. Namun, ada tahapan proses kreatif yang sifatnya general. Kurniawan dan Sutardi (2011) serta Munandar (1993)
5
6
menyebutkan 4 tahapan yang sama dalam proses kreatif menulis puisi yaitu (a) penentuan ide, (b) pengendapan, (c) penulisan, serta (d) editing dan revisi. Untuk dapat menulis puisi yang baik, siswa juga harus mengenal puisi yang baik tidak secara teoritis tetapi dengan membaca contoh-contoh puisi yang bagus. Terry (1983) menyatakan bahwa menulis puisi tidak sekadar teknik menulis, tetapi juga merupakan intrepetasi penulisnya terhadap kondisi sosial masyarakat dan pengalaman estetik penulisnya. Untuk dapat menulis puisi dengan baik, siswa tidak hanya harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman berkaitan dengan fenomena sosial, politik, ekonomi, dan sebagainya, tetapi juga harus memiliki pengalaman estetis membaca puisi. Pengalaman esteteis ini dapat diperoleh siswa dengan memperbanyak membaca karya puisi yang berbobot dan bervariasi. Suryati (2011) menyatakan bahwa pembelajaran berpuisi dimaksudkan sebagai pembelajaran yang berkenaan dengan menulis puisi dan mempresentasikannya, dua hal yang tidak terpisahkan karena orientasi dari pembelajaran adalah kompetensi berpuisi. Pernyataan tersebut mengimplikasikan bahwa setelah puisi dihasilkan, maka aktivitas pembelajaran yang juga harus dilakukan adalah memublikasikan karyanya. Hal tersebut sesuai dengan tahapan menulis yang mencakup (a) kegiatan prapenulisan, (b) membuat draft, (c) merevisi, (c) menyunting, dan (d) publikasi. 2.3 Media Pembelajaran Santiyasa (2007) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang minat, perhatian, pikiran, serta perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Hasil belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Faktor internal seperti sikap, pandangan hidup, perasaan senang dan tidak senang, kebiasaan, dan pengalaman pribadi. Faktor eksternal merupakan rangsangan dari luar diri seorang pebelajarn yang diperoleh melalui indera terutama pendengaran dan penglihatan. Di sinilah peran media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi belajar karena mempunyai potensi atau kemampuan untuk merangsang siswa belajar.
7
2.4 Minat belajar Hilgard (1977:19) memberikan rumusan minat (interest) sebagai persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content. Suryabrata (1988: 109) menjelaskan minat sebagai kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu obyek atau menyenangi sesuatu obyek. Dari kedua pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat belajar adalah keadaan psikis seseorang yang membuatnya memiliki kecenderungan untuk tetap tertarik mempelajari suatu bahan pembelajaran dan melakukan aktivitas belajar untuk menguasainya. Slameto (2003: 18)) menyebutkan indikator minat belajar siswa ada tiga yaitu (a) adanya perhatian, (b) adanya ketertarikan, dan (c) rasa senang. Adanya perhatian dijabarkan lagi
menjadi tiga subindikator yaitu perhatian terhadap
bahan pelajaran, memahami materi pelajaran, dan menyelesaikan soal-soal yang disediakan. 2.5 Hasil Belajar Siswa dalam Kurikulum 2013 Dalam Kurikulum 203, hasil belajar siswa dilihat dari empat kompetensi yang dipelajarinya yaitu kompetensi keagamaan (KI 1), kompetensi sosial (KI 2), kompetensi pengetahuan (KI 3), dan kompetensi keterampilan (KI 4). Untuk dapat mengetahui hasil belajar siswa dalam Kurikulum 2013 digunakan penilaian otentik. 2.6 Pendekatan Pembelajaran Bahasa Berbasis Teks Dalam Kurikulum 20013, pembelajaran bahasa Indonesia (termasuk di dalamnya adalah pembelajaran menulis teks puisi) diimplementasikan dengan pendekatan berbasis teks. Ada empat tahapan pembelajaran berbasis teks yang digunakan yaitu (a) pembangunan konteks, (b) pemodelan, (c) membangun teks secara bersama-sama, dan (d) membangun teks secara mandiri.
BAB III Cara Mengatasi Masalah 3.1 Penggunaan Pasar Bahasa Penguasaan kosa kata sangat penting untuk menghasilkan puisi yang bagus. Sayangnya, penggunaan Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) baik berupa cetakan maupun versi digital,yang telah disarankan oleh guru pada pemelajaran semester lalu, terbukti tidak dapat meningkatkan kekayaan kosa kata siswa dalam menulis puisi. Hanya beberapa siswa saja yang secara sungguh-sungguh menggunakan kosa kata yang berbeda dengan kosa kata yang mereka gunakan dalam komunikasi berbahsa keseharian mereka. Oleh karena itu, guru memutuskan untuk menggunakan album Pasar Bahasa yang dibuat oleh Kreshna Aditya di Facebook sebagai pengganti KBBI. Pasar Bahasa adalah album kosa kata baru bahasa Indonesia, baik yang sudah dibakukan maupun masih dalam tataran sering digunakan para sastrawan atau penulis dalam berbagai media massa yang disertai gambar-gambar yang menarik. Ada beberapa alasan yang mendasari pilihan ini yaitu (a) kosa kata dalam pasar bahasa termasuk unik dan jarang digunakan, (b) secara fonologis banyak kosa katanya yang indah diucapkan, (c) penjelasan makna setiap kata disajikan dalam bentk kartu bergambar yang menarik. Berikut ini ditampilkan contoh foto album kosa kata dari Pasar Bahasa.
8
9
Di antara contoh kosa kata dalam album Pasar Bahasa adalah wasana, klandestin , dan ayut. Ketiganya merupakan kosa kata bahasa Indonesia yang sudah ada dalam KBBI, tetapi belum banyak digunakan dalam komunikasi seharihari. Kosa kata baru yang secara ritmis indah untuk diucapkan ini disajikan dengan gambar-gambar yang menarik sehingga diyakini guru akan dapat meningkatkan minat siswa untuk memperkaya kosa katanya. Hal ini didasari pemikiran bahwa siswa biasanya menyukai hal-hal yang baru. Adapun langkah-langkah penggunaan album pasar bahasa adalah sebagai berikut. a.
Guru membagikan file album pasar bahasa dibagikan kepada semua siswa.
b.
Siswa memelajari kosa kata yang terdapat dalam album bahasa.
10
c.
Siswa menulis puisi baru dengan tema bebas.
d.
Siswa menggunakan kosa kata dalam album Pasar Bahasa sebagai diksi puisi yang ditulisnya.
e.
Siswa memberi keterangan penjelas berupa makna kata yang diambil dari album Pasar Bahasa di bagian akhir puisi yang ditulisnya. Dengan demikian, selain memperkaya puisi yang ditulisnya dengan kosa
kata baru, siswa sekaligus memperkenalkan kosa kata tersebut pada para pembaca puisinya. 3.2 Penggunaan Payung Fantasi Di SMA Negeri 1 Batu, berlaku kebijakan “Tidak boleh menempelkan apa pun di dinding kelas, termasuk menempel karya siswa.” Akibatnya, selama ini guru kesulitan menyediakan aktivitas publikasi untuk karya siswa. Padahal publikasi merupakan tahapan yang sangat penting dalam pembelajaran menulis. Memang sebelum ini, penulis telah melakukan beberapa inisiatif untuk memubikasikan karya siswa, semisal karya cerpen telah dibukukan. Sudah terbit 2 cerpen saat laporan ini ditulis yaitu “17 Penah untuk Dunia” dan “Buket Mawar Plastik,” yang merupakan kumpulan cerpen pilihan siswa. Keterbatasan media dan pendanaan menyebabkan hanya sedikit karya siswa yang dipublikasikan. Kedua hal tersebut terus membuat penulis mencari cara agar semua karya siswa dapat dipublikasikan dan dibaca banyak orang. Melalui publikasi siswa dapat mengetahui bagaimana kualitas karyanya (dilihat dari respon pembacanya). Selain itu, publikasi akan meningkatkan minat siswa dalam belajar menulis puisi. Kesadaran bahwa karyanya akan dibaca banyak orang, membuat siswa lebih bersungguh-sungguh untuk menghasilkan karya terbaik. Akhirnya, penulis memilih payung sebagai media untuk publikasi karya puisi.
Pemilihan payung didasarkan alasan harganya murah dan mudah
didapatkan. Disebut payung fantasi karena payung tersebut digunakan untuk memamer-kan karya puisi hasil imajinasi siswa yang memungkinkan para pembacanya mengembangkan fantasi dan imajinasi.
11
Adapun langkah-langkah pembuatan payung fantasi adalah sebagai berikut. a.
Siapkan payung dengan model dan ukuran bebas.
b.
Beri penyangga pada payung
agar dapat berdiri dan mudah dipindah-
tempatkan. c.
Tulislah puisimu pada lembaran kertas karton, kertas warna, atau kertas lainnya dan sudah diberi hiasan.
d.
Gantungkan lembaran kertas bertuliskan puisi dengan menggunakan benang atau pengikat lainnya pada jeruji payung, dan atau tempelkan pada bagian atas payung.
e.
Gunakan aksesories lainnya bila perlu.
f.
Pamerkan Payung Fantasi di ruang terbuka untuk dipamerkan pada seluruh warga sekolah. Adapun kegiatan yang dilakukan selama pameran karya puisi adalah sebagai
berikut. a.
Setiap siswa membaca karya yang dipamerkan.
b.
Memilih satu karya puisi terbaik dari kelompok mana pun (boleh dari kelompoknya sendiri maupun kelompok lain).
c.
Menganalisis kelebihan puisi terbaik yang dipilihnya.
d.
Secara acak guru meminta siswa (bergantian) membacakan puisi terbaik yang dipilihnya.
e.
Siswa lain memberikan komentar terhadap puisi yang dibacakan tersebut.
BAB IV Hasil dan Pembahasan 3.1 Hasil Pembelajaran 3.1.1 Peningkatan Minat Belajar Peningkatan minat belajar siswa dalam menulis teks puisi dapat dilihat dengan membandingkan minat belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan Pasar Bahasa dan Payung Fantasi. Berikut disajikan perbandingan minta belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan best practice. Tabel 3.1: Perbandingan Minat Belajar Siswa dalam Menuli Puisi Seebelum dan Sesudah Best Practice No 1 2 3 4 5
Kategori Minat Belajar Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
Sebelum BP Setelah BP Jumlah % Jumlah % 1 3.12 4 12.5 28 87.5 28 87.5 3 9.38 -
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa penggunaan Pasar Bahasa dan payung fantasi telah meningkatkan minat belajar dalam menulis puisi secara signifikan. 3.1.2 Peningkatan Hasil Belajar Penilaian hasil belajar menulis puisi dengan menggunakan Pasar Bahasa dan payung fantasi dilakukan pada kompetensi sikap (keagamaan dan sosial/ KD 1 dan KD 2), pengetahuan (KD 3), dan dan ketrampilan (KD 4). Namun, dalam makalah ini yang dibahas hanya penilaian KD3 dan KD 4. Penilaian kompetensi pengetahuan (KD 3) dilakukan melalui ulangan harian berupa esai untuk mengetahui pemhaman siswa terhadap struktur puisi, makna puisi, serta kaidah kebahasaan puisi. (Soal dan hasil belajar siswa terlampir). Penilaian kompetensi ketrampilan (KD 4) dilakukan dengan menggabungkan penilaian tugas individu dengan bobot 70% dan tugas kelompok dengan bobot 30%. Tugas individu yang dimaksud adalah tugas menulis puisi, sedang tugas kelompok adalah melaksanakan pameran atau publikasi dengan pantun fantasi.
12
13
Penilaian puisi dilakukan dengn memerhatikan aspek (a) orisinalitas karya, (b) penggunaan diksi, (c)
penggunaan
makna simbol, (d) penggunaan majas/
figurative language, dan (e) tipografi puisi. Penilaian kelompok dilakukan terhadap pameran yang dilakukan meliputi (a) kreativitas, (b) keindahan, dan (c) “like” dari penonton pameran. Berikut disajikan ringkasan perbandingan hasil hasil belajar siswa pada KD 3 dan KD 4 sebelum dan sesudah
menggunakan Pasar Bahasa dan Payung
Fantasi. Tabel 3.2 Ringkasan Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada KD 3 Sebelum dan Setelah Pembelajaran Menggunakan Pasar Bahasa dan Payung Fantasi No 1 2 3 4 5 6
Aspek Nilai tertinggi Nilai terendah Daya serap Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Tingkat ketuntasan
Sebelum BP 75 60 71.18 17
BP 100 75 87 38
21 44.7%
0 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa bak dilihat dari nilai terendah dan tertinggi, rata-rata nilai kelas, serta tingkat ketuntasan. Hasil ini juga tampak pada hasil belajar pada kompetensi keterampian (KD 4). Berikut disajikan datanya secara ringkas.
14
Tabel 3.3 Ringkasan Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada KD 3 Sebelum dan Setelah Pembelajaran Menggunakan Pasar Bahasa dan Payung Fantasi. No 1 2 3 4 5 6
Aspek Nilai tertinggi Nilai terendah Daya serap Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Tingkat ketuntasan
Sebelum BP 75 60 71.18 17
BP 100 75 87 38
21 44.7%
0 100%
3.2 Pembahasan Penggunaan media Pasar Bahasa yang mampu menyediakan kosa kata baru dalam bentuk album yang menarik warnanya, mampu meningkatkan minat siswa untuk memahami dan menggunakan kosa kata baru dalam menyusun puisi. Hal ini sangat berbeda dibandingkan pada pembelajaran sebelumnya ketika guru hanya menyarankan siswa menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia baik edisi cetak maupun online/ offline. Hanya beberapa siswa saja yang menggunakan kosa kata ‘baru’, dalam artian kosa kata yang tidak dipakai dalam komunikasi seharihari mereka. Penggunaan Payung Fantasi sebagai media publikasi puisi karya siswa juga terbukti mampu menyediakan sarana siswa utuk memublikasikan karyanya. Hal ini membuat minat belajar siswa meningkat karena siswa menjadi lebih bersungguh- sungguh dalam menulis puisi. Mereka mengaku malu bila karya puisinya tidak bagus dan dibuat asal-asalan. Tak hanya puisinya yang ditulis dengan sungguh-sungguh, payung fatasinya pun dihias dengan sebaik-baiknya meskipun dalam waktu singkat dan dengan alat dan bahan sederhana. Hasil lain yang dapat diobservasi dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan Pasar Bahasa dan Payung Fantasi adalah sebagai berikut. a.
Peningkatan kepercayaan diri siswa. Kepercayaan diri siswa meningkat ketika karya puisinya dibaca dan diapresiasi positif oleh teman-temannya baik satu kelas maupun kelas lainnya. Banyak siswa dari kelas lain dan guru yang ikut melihat pameran karya puisi dengan payung fantasi. Awalnya,
15
mereka hanya tertarik untuk melihat ada apa, tetapi kemudian tertarik untuk membaca puisi yang dipamerkan tersebut. b.
Pameran puisi memberi kesempatan pada siswa untuk membacakan puisi karyanya sendiri di depan umum. Tidak hanya dilihat oeh teman sekelas, tetapi juga di hadapan banyak siswa dari kelas lain dan guru. Pada saat pameran, penulis yang pisinya dinilai terbaik, didaulat oleh teman-temannya untuk membacakan puisinya. Ini adalah foto Syafriel, siswa yang puisinya terpilih sebagai puisi terbaik sedang membackan puisinya.
c.
Pameran puisi dengan Payung Fantasi di taman tengah sekolah bisa menjadi salah satu gerakan literasi sekolah. Paameran puisi dengan Payung Fantasi yang dilakukan ternyata juga dapat menarik minat siswa dan guru lain untuk membaca karya sastra. Tak hanya membaca sekilas, mereka juga menanyakan proses kreatif dan makna kata-kata simbol, bahasa kias, dan makna kata baru yang digunakan dalam puisi. Pameran puisi ini merupakan salah satu bentuk kegiatan literasi yang penting untuk dikembangkan.
d.
Penggunaan kosa kata baru dari Pasar Bahasa mampu menarik perhatian pembaca untuk mengetahui maknanya. Ini dapat dilihat dari banyaknya siswa dan guru yang menanyakan makna kosa kata baru yag diambil dari Pasar Bahasa. Secara tidak langsung, siswa telah meningkatkan penguasaan kosa kata baru bahasa Indonesia pada warga SMA Negeri 1 Batu.
e.
Penggunaan kosa kata baru dari Pasar Bahasa mampu menarik perhatian pembaca untuk mengetahui maknanya. Ini dapat dilihat dari banyaknya siswa dan guru yang menanyakan makna kosa kata baru yag diambil dari Pasar Bahasa. Secara tidak langsung, siswa telah memasyarakatkan kosa kata baru, jarang dipakai, atau unik pada warga SMA Negeri 1 Batu.
BAB IV Simpulan dan Rekomenasi 4.1
Simpulan
a.
Pasar Bahasa adalah album kosa kata baru atau yang jarang diapaki meskipun sudah masuk dalam KBBI yang disajikan dalam kartu bergambar yang menarik. Pasar bahasa menjadi media sekaligus sumber pembelajaran yang baik untuk memperkaya diksi dalam menulis puisi. Penggunaan Pasar Bahasa
bisa
meningkatkan
minat
siswa
untuk
mempelajari
dan
menggunakan kosa kata baru dalam kegiatan berbicara atau menulis. b.
Payung Fantasi merupakan media yang cocok digunakan untuk media pameran/ publikasi puisi karya siswa. Payung Fantasi dapat membantu guru melakukan tahapan terakhir dari pembelajaran menulis yaitu publikasi.
c.
Peningkatan minat siswa dalam mempelajari dan menggunakan kosa kata baru dalam Pasar Bahasa serta minat yang tinggi untuk memublikasikan karya puisi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis puisi. Baik Pasar Bahasa maupun Payung Fantasi merupakan media pembelajaran yang murah, tetapi menarik, dan terbukti efektif meningkatkan hasil belajar siswa.
4.2 Rekomendasi a.
Media Pasar Bahasa dapat dijadikan alternatif media dan sumber belajar baru bagi siswa. Dengan tampiannya yang menarik, maka keengganan siswa untuk membuka dan menggunakan KBBI dapat terbantu. Meskipun demikian, Pasar Bahasa tidak bisa menggantikan KBBI karena jumlah kosa kata di Pasar bahasa hingga sat tulisan ini dibuat masih 80 buah.
b.
Payung fantasi dapat menjadi media alternatif untuk memublikasikan karya siswa ketika guru kekurangan atau tidak memiliki tempat dan fasilitas yang memungkinkan untuk melakukan pameran.
c.
Payung Fantasi hanyalah sebuah alternatif sederhana untuk memfasilitasi pameran karya siswa. Tidak hanya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Payung Fantasi juga dapat digunakan oleh guru seni, biologi, KIR, dan lainlain untuk memajang karya siswa.
16
17
Daftar Pustaka Aditya, Kreshna. Album Pasar Bahasa. https://www.facebook.com/kreshna.aditya/media_set?set=a.10206313602740 469. 1073741836.1278625177&type=3 Gunatama, Gede. 2010. Buku Ajar Puisi (Teori, Apresiasi, Pemaknaan, dan Pembelajaran). Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Hilgard, E.R. 1948. Theories of Learning. New York: Appleton-Century-Crofts. Kurniawan, Heru dan Sutardi. 2011. Penulisan Sastra Kreatif. Lamongan: Pustaka Ilalang Group. Munandar, SC. Utami. 1993. “Upaya Peningkatan Kehidupan Sastra di Indonesia: Tinjauan Psikologis.” Dalam Warta Hiski, Nomor 9/10 Desember 1993. Santyasa, I W. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Makalah. Disampaikan dalam Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-guru SMA Negeri Banjar Angkan. Tidak Diterbitkan. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Suryabrata, S. 1988. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Radjawali. Suryati., Atit. 2011. “Implementasi Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan Kreativitas Siswa”. Educare: Jurnal Pendidikan dan Budaya. http://educare.e-fkipunla.netdiakses 6 Juli 2011. Suryati. 2012. Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Menggunakan Teknik Quantum Learning Siswa di Kelas VII SMP YPI Suukawening Garut Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi (tidak diterbitkan). Bandung: STKIP Silliwangi. Terry, Eangleton. 1983. Literary Theory: An Introduction. Oxford.
18
Lampiran 1: Foto-foto Kegiatan Pembelajaran Foto 1: Menulis puisi dengan Pasar Bahasa
Foto 3: Membawa payung Fantasi Menuju Tempat pameran (bangga)
19
Foto 5: Suasana saat Pameran
Menikmati puisi karya teman dari kelompok lainnya.
Meski habis olahraga dan berkeringat, siswa ini menikmati pameran puisi.
Membacakan puisi karya sendiri di depan umum
20
(Tambah bahagia) Wali kelas dan guru-guru pun ikut menikmati pameran.
21
Lampiran 2 : Contoh puisi karya Siswa SOS Safriel Rizal Kami hidup di dunia yang tak sempurna saat arunika datang, Pagi memaksa kami pergi sekolah bekerja keras menuntut masa depan yang tak jelas Guru-guru. . . bagai diktator yang terus meneror kami menanam pohon masa depan yang seragam disiram hapalan dan dipupuki serangkaian ujian yang membuat kami ketakutan Kamilah anak-anak sampah, Seperti kata Tuan dan Puan pemerhati pendidikan, "Tak Punya Masa Depan!!!" Maka kami ledakkan amarah kami di jalanan Jadi Tawuran dan Perkelahian Kami pecahkan jerawat batu pubertas kami dengan adegan-adegan tak senonoh di depan kamera atau ayut di tempat gelap yang rahasia dan kami rayakan kesedihan kami dengan narkoba Tetapi, Di mana para orangtua saat kami rindu kasih sayang mereka? Kenapa mereka selalu sibuk? Di mana pemerintah, penegak hukum dan pemuka agama? Kenapa wiyata bermoral tak sungguh-sungguh kami dapatkan, dari lingkungan kami yang nyata? Di bahu siapa kami bisa menangis? Di dada siapa kami temukan rasa bangga dan percaya? Maka . . . Demi kebahagiaan dan waktu bermain kami yang direnggut dan Direbut
22
diringkas dan diringkus Kami nyatakan perang pada segala bentuk perampokan dan pengkhianatan terhadap hak-hak kami Baik sebagai anak-anak. . . maupun sebagai manusia. . . Selamatkan Jiwa Kami, Save Our Soul!!! Catatan: (kosa kata berikut diambil dari Pasar Bahasa kreasi Mas Kreshna Aditya) arunika : cahaya matahari pagi ayut : bersenggama wiyata : pendidikan
23
Pengorbananmu Tak Terhingga Ilham Setiyo Kantomo Ibu... Sesosok pahlawan dihidupku Saat aku dikandungmu Bagai taklif dari Tuhan Yang Maha Esa Sembilan bulan ragaku bersamamu Kau jaga aku, kau rawat aku Sepenuh hati seperti aku bukan rundung bagimu Ketika aku terlahir Aku hanya bisa menangis dan mengganggumu Bagai dersik di padang tandus Yang membuat sesak paru - paru dan menyakiti dirimu ibu Aku beranjak dewasa Engkau perlahan menua Ragamu tak sekuat dahulu Tapi aku malah meninggalkanmu Mentakalufkan kesibukanku tanpa memperdulikanmu Oh ibu... Tapi kenapa kau tetap tersenyum? Seolah - olah mudita terpancar dihatimu Bukankah itu menyakitimu? Ibu... Saat itu aku baru sadar Melihat senyum mu bagai rajam diatas tubuhku Maafkan aku ibu Kau adalah pelita hidupku Bagai nirmala di duniaku Ibu... Aku sayang padamu NB: rundung: mengganggu terus-menerus takaluf: mengutamakan formalitas sampai menyulitkan diri sendiri
24
Rokok Fikry Aliffandri Satu batang? Sarapan Pagiku Satu bungkus ? Ah, aku semakin bugar Filter, kretek, menthol ? Semua sudah kucoba
Lalu, Mengapa orang bilang merokok perusak kesehatan ? Uhuk... uhuk... uhuk... Ah... maaf Aku tak bisa melanjutkan tulisan
25
Lampiran 3: Hasil Belajar Siswa pada KD 3 `
No. Peserta
1
20101
AlLDI TAUVAN REVIANDI
2
20102
AMELIA FAUZIA
3
20103
ANAS RAMADHAN
4
20104
ANGGUN TRI ASTUTI
5
20105
ALIGUSTO DANIEL SETIADI
6
20106
BRILLIAN NALA CHANDRA D
7
20107
DENOK DINAWATI
8
20108
DIZA RAUDHATUL AFWAL
9
20109
ERSA CHIKA PUTRI AULIA
10
20110
FACHRU RIZAL SAFRIEL A
11
20111
FARADILA ADE WIYANTO
12
20112
GAURI ALSABILA
13
20113
GITA FITRI
14
20114
HANIFAH NURUL IZZAH
15
20115
IKKE FRINDIA PURNAMA W
16
20116
ILHAM STYO KANTOMO
17
20117
KAISAR ILHAM CAHYADI
18
20118
LELY DESITA FITROTUS SIAM
19
20119
MAHARDIKA BRAVE
20
20120
MAYANG SITHA MUAWANA
21
20121
MEILA KAMILA
22
20122
MUCHAMMAD BALQIS ISNA
23
20123
MOHAMMAD ILHAM F
24
20124
MOHAMMADROFII
25
20125
NADIA SAFITRI DANISMARA
26
20126
NAURA MUFIDAH S
27
20127
NOLVELIYA DASTIKA SARI
28
20128
PAMELA AMARYLIS S
29
20129
PRAMUDYA ADHI WASKITHO
30
20130
PUTRI PERMATA ANJAR SARI
31
20131
RAFIKA RIZKI MUTIARA R
32
20132
REVIN HANA PUTRI M
33
20133
RIZKI SYAIFUDDIN ZUHRI
34
20134
SHELMA AYU WIDYA M
35
20135
SILMI ASYARIFAH
36
20136
SONYA HASITA SEKARARUM
37
20137
SYAIRA SALSABILA S
38
20138
WIRIAN FERRY ARISDA
Nama Peserta Didik
Nilai KD 3 Sebelum BP BP 75,00 90 75,00 85 75,00 90 75,00 85 65,00 90 70,00 90 70,00 80 70,00 80 70,00 95 75,00 95 75,00 85 70,00 90 70,00 85 75,00 90 70,00 85 75,00 90 75,00 85 70,00 80 65,00 90 60,00 85 75,00 90 75,00 80 70,00 80 70,00 85 70,00 85 65,00 85 75,00 100 75,00 85 70,00 80 75,00 85 70,00 85 75,00 90 60,00 90 80,00 85 60,00 85 70,00 90 70,00 85 75,00 100 71,18 87,10526
26
Lampiran 4: Hasil Belajar Siswa pada KD 4 `
No. Peserta
1
20101
AlLDI TAUVAN REVIANDI
2
20102
AMELIA FAUZIA
3
20103
ANAS RAMADHAN
4
20104
ANGGUN TRI ASTUTI
5
20105
ALIGUSTO DANIEL SETIADI
6
20106
BRILLIAN NALA CHANDRA D
7
20107
DENOK DINAWATI
8
20108
DIZA RAUDHATUL AFWAL
9
20109
ERSA CHIKA PUTRI AULIA
10
20110
FACHRU RIZAL SAFRIEL A
11
20111
FARADILA ADE WIYANTO
12
20112
GAURI ALSABILA
13
20113
GITA FITRI
14
20114
HANIFAH NURUL IZZAH
15
20115
IKKE FRINDIA PURNAMA W
16
20116
ILHAM STYO KANTOMO
17
20117
KAISAR ILHAM CAHYADI
18
20118
LELY DESITA FITROTUS SIAM
19
20119
MAHARDIKA BRAVE
20
20120
MAYANG SITHA MUAWANA
21
20121
MEILA KAMILA
22
20122
MUCHAMMAD BALQIS ISNA
23
20123
MOHAMMAD ILHAM F
24
20124
MOHAMMADROFII
25
20125
NADIA SAFITRI DANISMARA
26
20126
NAURA MUFIDAH S
27
20127
NOLVELIYA DASTIKA SARI
28
20128
PAMELA AMARYLIS S
29
20129
PRAMUDYA ADHI WASKITHO
30
20130
PUTRI PERMATA ANJAR SARI
31
20131
RAFIKA RIZKI MUTIARA R
32
20132
REVIN HANA PUTRI M
33
20133
RIZKI SYAIFUDDIN ZUHRI
34
20134
SHELMA AYU WIDYA M
35
20135
SILMI ASYARIFAH
36
20136
SONYA HASITA SEKARARUM
37
20137
SYAIRA SALSABILA S
38
20138
WIRIAN FERRY ARISDA
Nama Peserta Didik
Nilai KD 4 Sebelum BP 70,00 70,00 75,00 70,00 65,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 75,00 70,00 70,00 70,00 70,00 70,00 75,00 65,00 65,00 60,00 75,00 70,00 70,00 70,00 70,00 65,00 80,00 75,00 70,00 75,00 70,00 70,00 70,00 75,00 75,00 70,00 70,00 75,00 70,66
BP 85 85 85 85 85 85 80 80 85 95 85 85 85 80 85 90 85 80 90 85 85 80 80 85 85 85 95 85 80 85 85 85 90 85 85 85 85 85 85
27
Lampiran 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Tema Jumlah Pertemuan A.
SEKOLAH MENENGAH ATAS BAHASA INDONESIA X/1 Menulis Puisi Baru 5 x pertemuan (@ 2 x 45 menit)
Kompetensi Inti
KI 1 : KI 2 :
KI 3 :
KI 4 :
A.
: : : : :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar dan Indikator
KD 1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/drama Indikator a. Gemar membaca pantun, syair, gurindam, dan puisi bahasa Indonesia. b. Gemar menulis pantun, syair, gurindam, dan puisi dalam bahasa Indonesia.
KD 2.1 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, responsif dan imajinatif dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk berekspresi.
28
Indikator: a. Tidak melakukan tindakan plagisi. b. Gemar membaca pantun, syair, gurindam, dan puisi. c. Berani membacakan pantun, syair, gurindam, dan puisi dengan suara lantang. d. Percaya diri dalam memublikasikan karya yang ditulisnya sendiri. . e. Mampu menyampaikan ide melalu puisi. KD 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/drama baik melalui lisan maupun tulisan. Indikator: a. Dapat merumuskan struktur teks teks pantun, syair, gurindam, dan puisi baru. b. Mampu menjelskan kaidah kebahasaaan teks teks pantun, syair, gurindam, dan puisi baru. KD 4.1 Menginterpretasi makna teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/drama baik secara lisan maupun tulisan. Indikator: a. Dapat mengintrepetasikan isi teks teks pantun, syair, gurindam, dan puisi baru. KD 4.2 Memproduksi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/drama baik melalui lisan maupun tulisan. a. Mampu menulis teks teks teks pantun, syair, gurindam, dan puisi baru. dengan memperhatikan isi, struktur, dan kaidah kebahasaannya. B. Materi Pembelajaran a. Struktur (unsur-unsur) teks teks teks pantun, syair, gurindam, dan puisi baru. (a) struktur batin, (b) struktur fisik. b. Ciri bahasa teks teks teks pantun, syair, gurindam, dan puisi baru. c. Makna teks pantun, syair, gurindam, dan puisi baru. C. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama
Pendahuluan (15 menit) Salah seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Guru mengecek kehadiran siswa. Sebelum mengeksplorasi teks puisi, guru membangun konteks dengan mengajukan pertanyaan pada siswa berkaitan dengan pengalaman estetika mereka dalam membaca puisi. Misalnya: “Siapa yang suka membaca puisi? Pernah ikut lomba baca puisi? Siapa yang pernah juara baca puisi? Dari puisi yang pernah kamu baca,apa yang paling kamu sukai? Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait manfaat membaca dan
29
menulis puisi. Guru membimbing siswa untuk mensyukuri anugerah yang diberikan Tuhan berupa bahasa Indonesia sehingga bisa menulis dan membaca puisi untuk menyampaikan ide dan gagasan. Guru menyampaikan materi pembelajaran hari itu : teks puisi. Menyampaikan indikator pembelajaran (menuliskannya di papan). Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan (termasuk di dalamnya tentang pembagian kelompok kerja peserta didik).
Kegiatan Inti (65 menit) Pemodelan Siswa menyimak pembacaan puisi secara langsung oleh guru berjudul “Sajak Palsu” karya Agus R Sarjono. Siswa bersama-sama guru mendiskusikan isi, struktur, dan kebahasaan teks puisi “Sajak Palsu” karya Agus R Sarjono. Siswa menyimak pembacaan puisi secara langsung oleh guru berjudul “Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana” karya Musthofa Bisri. Siswa bersama-sama guru mendiskusikan isi, struktur, dan kebahasaan teks puisi berjudul “Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana” karya Musthofa Bisri. Siswa bersama-sama guru mendiskusikan mendiskusikan keunggulan kedua puisi tersebut. Penutup (10 menit) Siswa di bawah bimbingan guru membuat simpulan hasil pembelajaran hari itu. Guru memberikan PR agar siswa secara individual mencari satu karya puisi yang terbaik menurut penilaiannya untuk bahan pembelajaran pertemuan berikutnya. Pertemuan ke 2 Pendahuluan (15 menit) Salah seorang bersama-sama guru mendiskusikan memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Guru mengecek kehadiran bersama-sama guru mendiskusikan. Guru mengajukan pertanyaan terkait pemahaman bersama-sama guru mendiskusikan terhadap materi sebelumnya. Misalnya: “ Jelaskan struktur fisik dan batin puisi?” “Apa karakteristik bahasa puisi?” “Mengapa sebuah puisi menarik?” Guru membimbing bersama-sama guru mendiskusikan untuk mensyukuri anugerah yang diberikan terkait dengan anugerah bahasa Indonesia sehingga semua bisa menikmati puisi bahasa Indonesia. Guru menyampaikan materi pembelajaran hari itu masih tentang struktur, teks, dan isi puisi. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari itu. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan hari itu.
30
Kegiatan Inti (65’) Kerjasama Membangun Teks Siswa berkumpul sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru, setiap kelompok antara 5 – 6 orang. Setiap siswa mempresentasikan alasan memilih sebuah puisi sebagai puisi pilihannya. Setiap kelompok memilih satu puisi terbaik. Setiap kelompok menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan teks puisi. Penutup (15 menit) Menugaskan siswa agar secara berkelompok menyelesaikan diskusinya di rumah dan menyiapkan presentasi untuk pertemuan berikutnya. Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya yaitu mempresentasikan hasil kerja kelompok. Pertemuan ke 3
Pendahuluan (15 menit) Salah seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Guru mengecek kehadiran siswa. Guru mengajukan pertanyaan terkait kesiapan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru membimbing bersama-sama guru mendiskusikan untuk mensyukuri anugerah yang diberikan terkait dengan anugerah bahasa Indonesia sehingga semua bisa menikmati puisi bahasa Indonesia. Guru menyampaikan materi pembelajaran hari itu masih tentang struktur, kaidah kebahasaan, dan isi puisi. Menyepakati kegiatan yang akan peserta didik.
Kegiatan Inti (40’) Kerjasama Membangun Teks Salah satu kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapannya. Satu kelompok lagi mempresentaskan hsil kerjanya. Kelompok lain memberikan tanggapan dan komentar. Siswa di bawah bimbingan guru membuat simpulan hasil diskusi. Kerja Mandiri Mengerjakan soal UH (Mengerjakan analisis struktur, isi, dan kebahasaan teks puisi yang disiapkan oleh guru. Penutup (10 menit) Guru membagikan file Album Pasar Bahasa dan menjelaskan gunanya untuk menulis puisi. Guru menugaskan siswa untuk menulis puisi di rumah. (Kerja Mandiri) Guru memberi kesempatan pada peserta didik mengajukan pertanyaan. Guru menyampaikan rencana pertemuan selanjutnya yaitu mendiskusikan puisi yang ditulis dengan kelompoknya.
31
Pertemuan ke empat
Pendahuluan (15 menit) Salah seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Guru mengecek kehadiran siswa. Guru mengajukan pertanyaan terkait sudah selesaiakah siswa menulis puisi. Guru membimbing bersama-sama guru mendiskusikan untuk mensyukuri anugerah yang diberikan terkait dengan anugerah bahasa Indonesia sehingga semua bisa menikmati puisi bahasa Indonesia. Guru menyampaikan materi pembelajaran hari itu yaitu mendiskusikan puisi yang telah ditulisnya dengan kelompok Menyepakati kegiatan yang akan peserta didik.
Kegiatan Inti (40’) Kerjasama Membangun Teks Secara bergantin, siswa membacakan puisi yang ditulis dalam kelompoknya, dan anggota kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapannya hingga semua puisi terbahas. Kerja Mandiri Siswa merevisi teks puisinya berdasarkan masukan/ tanggapan temannya. . Penutup (10 menit) Guru menjelaskan tentang rencana pameran puisi untuk memublikasikan karya siswa dengan menggunakan Payung Fantasi. Guru menugaskan siswa untuk menuliskan puisinya dalam selembar kertas (apa saja), sesuai dengan rencaa Payung Fantasinya. Pertemuan kelima Pendahuluan (15 menit) Salah seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Guru mengecek kehadiran siswa. Guru mengajukan pertanyaan terkait kesiapan siswa untuk memamerkan puisinya dengan payung fantasi Guru menjelaskan tugas yang membuat evaluasi teks puisi/ pameran puisi. Guru menjelaskan teknik penilaian pameran puisi dengan Payung Fantasi. Guru memberi waktu 20 menit bagi siswa utnuk menyiapkan Payung Fantasinya. Kegiatan Inti (40’) Kerjasama Membangun Teks Secara berkelompok siswa menyelsaikan Payung Fantasinya. Secara berkelompok siswa memamaerkan Payung Fantasinya. Secara individual siswa memilih puisi terbaik beserta alasannya. Secara bergantian siswa yang puisinya terpiih sebagai puisi terbaik membacakan puisinya. Menanggapi isi dan pembacaan puisi. Kerja Mandiri
32
Guru menugaskan siswa untuk membuat evaluasi teks puisi yang dipamerkan (dikumpulkan pada pertemuan berikutnya). Penutup (10 menit) Guru menjelaskan tentang pertemuan berikutnya yaitu membahas materi baru tentang teks ulang (biografi). F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Rancangan Penilaian KI/ KD KI/KD 1 dan KI/ KD 2 KI/ KD 3
KI/ KD4
Teknik penilaian Observasi Penilaian diri Jurnal Observasi terhadap diskusi, Tanya jawab. Tes tulis Penugasan (kelompok) Penilaian unjuk kerja
Instrumen Lembar observasi Kuesioner Jurnal observasi harian Soal subyektif dan dicatat dalam jurnal. Ulangan harian berbentuk esai. Tes uraian. Unjuk produk (karya puisi individual) 60%. Unjuk produk (pameran Payung Fantasi): 30%
Instrumen Lembar Observasi Instrumen Penilaian Sikap (KI/KD 1 dan KI/KD2) NO. 1.
2. 3. 4. 5.
6 7
ASPEK YANG DIAMATI Terbiasa menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar Tidak menyontek (jujur) Tidak melakukan tindakan plagiasi. (jujur) Mengerjakan semua tugas. (tanggung jawab) Secara aktif ikut mengerjakan tugas kelompok dann diskusi kelas. (tanggung jawab) Bangga dengan puisi yang ditulisnya. (imajinatif) Berani memublikasikan puisinya. (tanggung jawab)
4
3
2
1
33
Kriteria penyekoran Skor 4 3 2 1
Indikator Selalu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan Sering berperilaku sesuai yang diharapkan Kadang-kadang berperilaku sesuai yang diharapkan Tidak pernah berperilaku sesuai yang diharapkan
Pedoman penyekoran Skor akhir = Skor yang diperoleh Skor maksimal (28) Selanjutnya, skor akhir diolah ke dalam nilai kompetensi dengan menggunakan konversi berikut. Nilai Kompetensi Predikat Pengetahuan Keterampilan Sikap A 4 4 SB A3.66 3.66 B+ 3.33 3.33 B 3 3 B B2.66 2.66 C+ 2.33 2.33 C 2 2 C C1.66 1.66 D+ 1.33 1.33 K a. Instrumen kuesioner penilaian diri sendiri. Berilah tanda (√) pada kolom ya/ tidak, sesuai dengan keadaan dan perasaan yang sebenarnya kamu alami.
No 1 2
Pernyataan Saya berusaha selalu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Saya yakin bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional yang layak diakui dunia internasional.
3 4 5 6 7 8
Saya tidak menyontek saat ulangan. Puisi saya benar-benar hasil kerja saya sendiri. Saya berperan aktif dalam menyiapkan pameran puisi. Saya selalu tepat waktu mengikuti pembelajaran. Saya mengerjakan semua tugas. Saya senang membaca puisi.
9 10
Saya senang menulis puisi. Saya bangga memublikasikan puisi karya saya. Jumlah skor
Jawaban Ya Tidak
34
Pedoman penyekoran 1) Setiap jawaban ya diberi skor 0.25 2) Skor akhir adalah total skor yang diperoleh dari soal nomor 1 – 10. 3) Selanjutnya, skor akhir diolah ke dalam nilai kompetensi dengan menggunakan konversi yang digunakan dalam instrumen observasi. b. Instrumen Penilaian Sikap dengan Jurnal Jurnal Penilaian Sikap Keagamaan dan Sosial (KI 1 dan KI 2) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Batu Mata pelajaran :Bahasa Indonesia Kelas/ Program : XI Mia 1 Materi : KD 3.1; 4.1, dan 4.2 No. Hari, Nama siswa Catatan hasil observasi tanggal
Nilai ditentukan berdasarkan kualitas sikap yang ditunjukkan siswa dan dikelompokkan dalam sangat baik (SB0, Baik (B), cukup (C), dan Kurang (D).
Selanjutnya, hasil penilaian dengan observasi, penilaian diri dan jurnal diolah nilai akhirnya berdasarkan modus (nilai yang sering muncul). c. Instrumen Penilaian KD 3 dengan jurnal (kumpulan soal) 1) Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang puisi! 2) Sebutkan satu judul puisi yang pernah kamu baca dan paling kamu sukai? Jelaskan mengapa kamu menyukai puisi tersebut? 3) Jelaskan unsur-unsur pembangun puisi? ! Hasil penilain jurnal ini dijadikan bahan reward nilai kompetensi pengetahuan.
35
d. Instrumen penilaian kognitif (tugas kelompok) Petunjuk: 1) Pilihlah satu puisi terbaik, konsultasikan dengan gurumu. 2) Analisislah struktur dan kaidah kebahasaan puisi tersebut. 3) Jelaskan isi puisi tersebut (makna, nilai, dan amanatnya). e. Instrumen penilaian kognitif (tugas kelompok) Petunjuk: 1) Bacalah puisi berikut dengan saksama. 2) Analisislah struktur dan kaidah kebahasaan puisi tersebut. 3) Jelaskan isi puisi tersebut (makna, nilai, dan amanatnya). IBU Musthofa Bisri Ibu, Kaulah gua teduh Tempatku bertapa bersamamu sekian lama Kaulah kawah, Darimana aku meluncur dengan perkasa Kaulah bumi, yang tergelar lembut bagiku melepas lelah dan nestapa Gunung yang menjaga mimpiku siang dan malam Mata air yang tak brenti mengalir Membasahi dahagaku Telaga tempatku bermain Berenang dan menyelam Kaulah, ibu, laut dan langit Yang menjaga lurus horisonku Kaulah, ibu, mentari dan rembulan Yang mengawal perjalananku Mencari jejak surge di telapak kakimu (Tuhan, aku bersaksi Ibuku telah melaksanakan amanatMu Menyampaikan kasih sayangMu Maka kasihilah ibuku Seperti Engkau mengasihi kekasih-kekasihmu Amin)
f. Instrumen Penilaian KD 4 (individual) 1) Tulislah sebuah puisi dengan memperhatikan isi, struktur dan kaidah kebahasaannya. Kriteria penilaian: orinalitas ide, penggunaan diksi, penggunaan majas, dan tipografi puisi.
g. Instrumen Penilaian KD 4 (kelompok)
36
: Pamerkanlah puisi anggota kelompokmu dengan menggunakan Payung fantasi. Kriteria penilaian: orisinalitas ide, kreativitas, dan kelengkapan karya. h. Remidial Untuk siswa yang karya puisinya masih belum bagus, harus memperbaiki karya dengan mengonsultasikan pada guru. i. Pengayaan Untuk siswa yang karya puisinya bagus, dimootivasi untuk mengirimkan puisinya ke medi massa dan akan dikumpulkan untuk terbit sebagai antologi puisi. G. Media, alat, dan Sumber Belajar 1. Media : Power point, foto, LCD, contoh iklan, video 2. Alat : kertas, pensil, spidol, krayon, cat air, dan lain-lain. 3. Sumber Belajar : a. Internet b. koran
Batu, 24 Juli 2015 Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Batu
Guru Mata Pelajaran,
Drs. Suprantiyo,MM NIP 19590923 198703 1 009
Istiqomah, S.Pd, M.Pd NIP 197001151997022003