C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN KONSELING UNTUK MENEMU KENALI MULTIPLE INTELIGENSI SISWA KELOMPOK A TK MESEN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 - 2011 Oleh : C. Eny Kusumaningsih dan AR Koesdyantho FKIP Universitas Slamet Riyadi Surakarta
Abstraks: Tujuan penelitian ini adalah Pemanfaatan Multimedia dalam Layanan Bimbingan Konseling untuk Menemu Kenali Multiple Intelegensi Siswa Kelompok A TK Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 – 2011, Metode PenelitanTempat Dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian dilaksanakan di TK Mesen, Jl. Surya No. 67 Surakarta. Penelitian dilaksanakan 3 bulan yakni bulan Oktober 2010 sampai dengan Desember 2010. Bentuk dan strategi penelitian menggunakan penelitian kualitatip, menggunakan diskripsi tentang penggunaan multimedia dalam layanan Bimbingan dan Konseling untuk menemu kenali Multipel intelegensi pada siswa kelompok A di TK Mesen Surakarta. Hasil Penelitian, menunjukkan Tk Mesen Surakarta memiliki kesiapan yang sangat baik dari sisi guru yang dituntut semua harus menguasai kemampuan multi media yang baik, kemampuan berbahasa inggris yang baik terutama bahasa inggris untuk anak. Dari sisi sekolah fasilitas penunjang kearah penggunaan alat-alat multimedia sudah layak dang tidak tertinggal. Dari sisi murid Tk Mesen Surakarta memiliki murid-murid yang dari kalangan yang secara sosial ekonomi tergolong menengah keatas, sehingga sejak keci murid-murid TK mesen sudah tidak asing dengan perangkat multimedia, terpenuhi kebutuhan gizi dan kesehatannya dengan baik dan sudah dibiasakan mengikuti semua ketrampilan baik dallam bidang seni,olahraga, maupun kemampuan kognitifnya.Sebagai kesimpulan Bimbingan dan Konseling Taman Kanak-kanak dapat menjangkau pada sasaran yang tepat baik kepada orangtua,guru maupun murid.
Kata Kunci: BK TK, Multimedia, Multipel Intelegensi
152 Jurnal Ilmiah Widya Wacana
C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
bagi para peserta didik di sekolah termasuk
PENDAHULUAN Dunia anak merupakan dunia yang
didalamnya adalah bimbingan individual.
menyenangkan dan menantang,
Tujuan pendidikan TK adalah membantu
bereksplorasi dengan dirinya dan
meletakkan dasar kearah perkembangan
lingkungan disekitar dengan cara bermain.
sikap, pengetahuan, ketrampilan dan daya
Dengan bermain anak menyerap berbagai
cipta yang diperlukan untuk anak didik
hal yang ada dilingkungannya, mengenal
dalam menyesuaikan diri dengan
seni, mengembangkan kemampuan fisik
lingkungan dan untuk pertumbuhan serta
motorik, bersosialisasi dengan teman –
perkembangan selanjutnya.
temannya, bertumbuh segi kejiwaannya.
Berdasarkan uraian diatas, maka guru TK
Untuk itu, pada masa kanak – kanak,
memiliki pengaruh yang besar bagi
diperlukan keselarasan dalam pendidikan
perkembangan peserta didik. Sejak usia
baik itu dilingkungan rumah maupun di
dini mereka diajarkan untuk kreatif serta
lingkungan sekolah.
secara bertahap dibawa masuk kedunia
Didalam kegiatan belajar
yang lebih luas yakni dunia Taman Kanak-
m e n g a j a r, s e r i n g k a l i p e n d i d i k
Kanak yang lebih sesuai akan karakteristik
menemukan berbagai kesulitan, baik itu
yang di minta pada usia tersebut, dimana
dalam menemukan metode yang tepat
anak akan meniru apapun yang dirasa unik
untuk menyampaikan materi yang
maupun menarik bagi anak.
diajarkan sehingga tepat sasaran sesuai
Seiring dengan berkembangnya dunia ke
tujuan yang telah ditetapkan maupun
arah globalisasi, terutama dengan majunya
dengan tingkah laku para peserta didik
teknologi, mau tidak mau dunia
yang terkadang sulit untuk dipahami dan
pendidikan anak – anak juga turut
diupayakan jalan pemecahannya oleh guru
menyesuaikan diri. Termasuk di dalamnya
itu sendiri. Selain memberikan pengajaran
adalah sarana pendidikan. Sarana belajar
dikelas, guru juga menjadi pembimbing
di dalam kelas maupun sarana yang berada
153 Jurnal Ilmiah Widya Wacana
C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
di luar kelas termasuk alat permainan
konsumsi multimedia bagi anak. Jangan
mulai bergeser. Jika dahulu anak – anak
sampai, anak mengkonsumsi multimedia
belajar dengan menggunakan alat manual,
secara berlebihan sehingga tujuan awal
pussle, lego, buku, pensil dan krayon maka
pemanfaatannya sebagai sarana belajar
sekarang anak mulai mengenal komputer
berubah menjadi sebaliknya, mengganggu
dan peralatan multimedia lain sebagai alat
perkembangan anak.Guru perlu
bantu belajar.
membantu dengan memberikan
Sekolah TK, terutama diperkotaan mulai
bimbingan konseling
memperkenalkan komputer sejak anak –
tua maupun pengasuh anak perlunya
anak masuk di kelompok A (usia 4- 5
menakar konsumsi multimedia bagi anak
tahun), bahkan memanfaatkan multimedia
sehingga multimedia dapat memberikan
sebagai sarana belajar sejak Kelompok
pengaruh yang positif bagi tumbuh
Bermain (usia 2 – 4 tahun). Dalam
kembang anak. Hal ini memang perlu di
memanfaatkan multimedia juga di
tekankan, mengingat banyak orang tua
sesuaikan dengan tema dan matrik kegitan
siswa merupakan pengusaha maupun
belajar sehingga apa yang diberikan
pekerja yang sibuk sehingga seringkali
selaras dan mampu mencapai sasaran
pendidikan anak diserahkan kepada
pembelajaran bagi anak TK.
saudara, pembantu rumah tangga maupun
Jika disekolah sudah tersentuh tehnologi
baby sister. Kita tahu bahwa pembantu
multimedia, tentulah di rumah juga anak –
rumah tangga dan baby sister rata – rata
anak sudah mendapat juga, mengingat
hanya memiliki pendidikan sekolah
majunya tingkat finansial dari orang tua
menegah pertama, sehingga pola pikir
murid. Yang harus di cermati disini adalah,
mengenai pemanfaatan multimedia bagi
bagaimana perilaku orang dewasa
anak dalam belajar atau menumbuh
dilingkungan rumah anak dalam
kembangkan kemampuan diri berbeda
memberikan batasan atau menetapkan
dengan orang tua maupun guru di sekolah.
154 Jurnal Ilmiah Widya Wacana
bagi anak, orang
C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
Guru juga perlu mencermati dengan
oleh sekolahan lain. Lomba tersebut bukan
seksama bagaimana paparan multimedia
hanya lomba ketangkasan menggunakan
memberikan pengaruh bagi anak di kelas.
komputer, namun juga lomba pusle,
Adakalanya anak yang tenang dan
matematika, menulis, menggambar,
pendiam dikelasnya berubah menjadi
speaking english, english sticking contest,
atraktif dan tumbuh rasa ingin tahunya,
lomba senam dan lain – lain.
sehingga bereksplorasi dengan menyentuh
TUJUAN PENELITIAN
peralatan multimedia tersebut dengan cara
Penelitian ini bertujuan Untuk
yang tidak biasa. Anak yang sering ribut di
mengetahui Bagaimana Penggunaan
dalam kelas, dapat menjadi tenang dan
Multimedia dalam Layanan Bimbingan
memiliki fokus yang baik ketika di dalam
Konseling
kelas multimedia karena tertarik dengan
Multiple Intelegensi Siswa Kelompok A
tampilan multimedia yang memadukan
TK Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010
suara, gerak dan gambar.
– 2011
Di TK Mesen Surakarta multimedia sudah
METODE PENELITIAN
diberikan sejak tahun 2002, selama ini
Bentuk dan Strategi Penelitian
sekolah menganggap perlu diberikan
Bentuk penelitian menggunakan
sarana itu sebagai pola pembiasaan
penelitian kualitatif., Sugiyono (2007)
sehingga anak tidak gagap tehnologi
menyatakan bahwa : ”Penelitian yang
ketika memasuki jenjang sekolah dasar.
bersifat deskriptif bertujuan
Namun semakin jauh, ternyata banyak
menggambarkan secara tepat sifat-sifat
anak yang mampu meraih prestasi dalam
suatu individu atau kelompok, keadaan,
memanfaatkan multimedia ini, baik itu
gejala atau untuk menentukan frekuensi
berkompetisi melawan teman sendiri
adanya hubungan tertentu antara suatu
dalam lomba tingkat sekolah maupun saat
gejala lain dalam lingkungan”.
mengikuti lomba yang diselenggarakan
Sumber Data
155 Jurnal Ilmiah Widya Wacana
untuk Menemu Kenali
C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
Sumber data primer
sesuatu yang lain diluar data itu untuk
Kepala Sekolah TK Mesen, Guru yang
keperluan pengecekan sebagai
berhubungan dengan judul penelitian,
pembanding terhadap data itu. Adapun
Siswa TK Mesen, Orang tua murid
yang akan penulis gunakan dalam
Sumber data sekunder
penelitian ini adalah tehnik pemeriksaan
Sumber data sekunder adalah dokumen
data yang memanfaatkan triangulasi
sekolah / buku-buku ilmiah yang
dengan sumber yaitu membandingkan data
berhubungan dengan penelitian, catatan-
yang berasal dari tiga sumber yang
catatan penting yang berkaitan dengan
berbeda.
kegiatan siswa yang diteliti.
Analisis Data
Te k n i k i n i d i l a k u k a n u n t u k
Adapun analisa data yang digunakan
mengumpulkan data yang bersumber dari
dalam penelitian ini adalah analisis data
arsip dan dokumen yang ada di TK Mesen
kualitatif. Karena data-datanya merupakan
sebagai lokasi dan obyek penelitian.
data kualitatif yaitu perwujudan informasi
Karena penelitian ini menggunakan
dan merupakan sumber data deskriptif
pendekatan deskriptif kualitatif yang
yang luas dan berlandasan kokoh, serta
berifat natural setting maka sumber
memuat penjelasan tentang proses-proses
datanya manusia.
yang terjadi dalam lingkungan setempat.
Teknik Pengumpulan Data
Tiga tahap tersebut adalah:
Studi Lapangan (Field research),
Reduksi Data
Wawancara, Pengamatan (Observasi),
Reduksi data sudah dimulai sejak peneliti
Dokumentasi (Document Review)
mengambil keputusan tentang kerangka
Validitas Data
dan tentang kasus pertanyaan-pertanyaan
Menurut Lexy J. Moleong (2002 : 178)
yang diajukan dan tentang cara yang akan
adalah suatu tehnik pemeriksaan
dipakai untuk pengumpulan data. Pada
keabsahan data yang memanfaatkan
pengunpulan data dilakukan dengan
156 Jurnal Ilmiah Widya Wacana
C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
membuat ringkasan, menentukan batas-
mengantar kearah penarikan kesimpulan.
batas persoalan dan lain-lain.
Penarikan Kesimpulan / Verifikasi
Proses reduksi data ini akan terus
Sejak awal kegiatan penelitian dilakukan,
berlangsung sampai laporan akhir selesai
seorang peneliti kualitatif sudah harus
dikerjakan. Reduksi data adalah sebagian
tanggap terhadap semua apa yang ditemui
dari proses analisis, suatu bentukanalisis
dilapangan penelitian. Memasuki tahap
yang mempertegas, memperpendek,
ini, peneliti harus sudah menyusun pola-
membuat fokus, membuang yang tidak
pola, arahan sebab akibat (kausalitas) dan
penting dan mengatur data sedemikian
kemudian diakhiri dengan penyusunan
sehingga kesimpulan akhir dilakukan.
kesimpulan. Untuk menguji kebenaran
Sajian Data
hasil kesimpulan, ada beberapa cara,
Tahap sajian data memberikan suatu upaya
dalam hal ini penulis menggunakan cara
peneliti untuk merakit kembali semua data
membandingkan dengan teori-teori yang
yang diperoleh dari lapangan selama
ada dan hasil-hasil penelitian sebelumnya.
kegiatan penelitian berlangsung. Data
Model analisis interakti, menunjukkan
yang disajikan disini diambil dari data
proses, yang terlihat pada waktu
yang telah disederhanakan dalam reduksi
pengumpulan data, peneliti selalu
data. Pada bagian ini harus ada gambaran
membuat reduksi data dan sajian data.
yang menyeluruh tentang kesimpulan
Artinya data yang terdiri dari bagian
yang diambil, yang semua itu dirancang
deskripsi dan refleksinya adalah data yang
guna merakit informasi dalam bentuk yang
dikumpulkan. Dari sini peneliti menyusun
bisa komplek.
penelitian singkat dengan pemahaman
Sajian data memberikan argumen-
segala peristiwa yang disebut dengan
argumen logis yang mengacu pada
reduksi data. Langkah ini diikuti dengan
pengambilan kesimpulan. Atas dasar data-
sajian data yang diperlukan sebagai
data dirakit dalam sajian data ini
dukungan sajian. Reduksi data harus
157 Jurnal Ilmiah Widya Wacana
C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
disusun pada saat peneliti sudah
audio dan gambar video.
mendapatkan unit data dari sejumlah unit
Definisi yang lain dari multimedia yaitu
yang diperlukan dalam penelitian., maka
menempatkan dalam konteks seperti yang
peneliti mulai melaksanakan usaha untuk
dilakukan oleh Hofstetter(2001),
penarikan kesimpulan atau verifikasinya
multimedia adalah pemanfaatan komputer
berdasarkan semua hal yang terdapat
untuk membat dan menggabungkan teks,
dalam reduksi data dan sajian data.
grafik,audio,gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan
KAJIAN PUSTAKA
tool yang memungkinkan pemakai yang
Multimedia
melakukan navigasi berinteraksi,
merupakan suatu tehnologi yang
berkreasi dan berkomunikasi.
menggabungkan gambar, suara, grafik dan
Objek Multimedia (a)Teks, merupakan
tulisan di dalam produksi yang berbasis
dasar dari pengolahan kata dan informasi
komputer yang dapat dialami secara
berbasis multimedia. Dlam kenyataannya,
interaktif.
multimedia menyajikan informasi kepada
( Gatot Pramono, 2008), menyatakan
audiens dengan cepat karena tidak
bahwa multimedia secara umum
diperlukan membaca secara rinci dan
merupakan kombinasi dari paling sedikit
teliti.Hofsetter dalam situs yang mengupas
dua media input atau output dari data ,
tentang definisi multimedia
mediaini dapat berupa audio (suara,
http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/download
musik), animasi, video, teks, grafik dan
/multimedia2.pdf menyatakan bahwa
gambar.
kebanyakan sistem multimedia dirancang
Definisi lain multimedia sebagai alat yang
dengan menggunakan teks karena teks
dapat menciptakan presentasi yang
merupakan sarana yang efektif untuk
dinamis dan interaktif yang
mengemukakan ide – ide dan
mengkombinasikan teks, grafik, animasi,
menyediakan instruksi-instruksi kepada
158 Jurnal Ilmiah Widya Wacana
C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
user (pengguna). (b)Image /
perdetik). (e) Video,Video merupakan
Gambar,Secara umum image atau grafik
elemen multimedia paling kompleks
berarti still image seperti foto dan gambar.
karena penyampaian informasi yang lebih
Manusia sangat berorientasi pada visual
komunikasi jika dibandingkan dengan
dan gambar merupakan sarana yang sangat
gambar biasa. Walaupun terdiri dari
baik untuk menyajikan informasi.
elemen - elemen yang sama seperti grafik,
(c)Animasi, animasi merupakan
suara dan teks, namun bentuk video
pembentukan gerakan dari berbagai media
berbeda debgab animasi. Perbedaan
atau obyek yang divariasikan dengan
terletak pada penyajiannya. Dalam video,
gerakan transisi, efek – efek, juga suara
informasi disajikan dalam kesatuan utuh
yang selaras dengan gerakan animasi
dari objek yang dimodifikasi sehingga
tersebut atau animasi merupakan
terlihat saling mendukung prnggambaran
penayangan frame-frame gambar secara
yang terlihat hidup. (f) Interactive Link
cepat untuk menghasilkan kesan gerakan.
Sebagian dari multimedia adalah
(d) AudioPenyajian suara atau audio
interactive, dimana pengguna dapat
merupakan cara lain untuk lebih
menekan mouse atau obbjek pada screen
memperjelas pengertian suatu informasi.
seperti button atau teks dan menyebabkan
Contohnya, narasi merupakan penjelasan
program melakukan perintah tertentu.
karakteristik suatu gambar, misalnya
Interactive link dengan informasi yang
musik dan suara efek (sound eeffect).
dapat dihubungkannya secara keseluruhan
Salah satu bentuk bunyi yang bisa
sering kali dihubungkan sebagai
digunakan
dalam produksi multimedia
hypermedia, secara spesific hal ini disebut
adalah waveform audio yang merupakan
hypertext (hotword), hypergraphics dan
format file audio yang berbentuk digital.
hypersound menjelaskan jenis informasi
Kualitas produknya bergantung pada
yang dihubungkan.
sampling rate (banyaknya sample
Interactive link diperlukan bila pengguna
159 Jurnal Ilmiah Widya Wacana
C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
menunjuk pada suatu objek atau button
Paradigma ini mengacu pada pelaksana
agar dapat mengakses program tertentu.
konseling adalah konselor. Dengan kata
Interactive link diperlukan untuk
lain bahwa konselor termasuk salah satu
menggabungkan beberapa elemen
tenaga pendidik.
multimedia sehingga menjadi informasi
Bimbingan dan konseling di sekolah
yang terpadu. Cara peng-aksesan
merupakan satu kesatuan (integral) dalam
informasi pada multimedia terdapat dua
keseluruhan proses pendidikan di sekolah.
macam, yaitu linier dan non-linier.
Dengan kata lain bahwa pelaksanaan
Informasi linier adalah informasi yang
pendidikan atau pembelajaran di sekolah
ditampilkan secara sekuansial, yaitu dari
akan mempunyai ketergantungan yang
atas ke bawah atau halaman demi halaman,
timbal balik antara proses belajar klasikal
sedangkan pada informasi non-linier dapat
di kelas dengan bantuan bimbingan dan
ditampilkan langsung sesuai dengan
konseling. Pelayanan Bimbingan dan
kehendak pengguna.
Konseling akan efektif dan lebih berhasil
Bimbingan Konseling di TK
apabila disesuaikan
Pada tahun 2003, terjadi perubahan
perkembangan
mendasar terhadap pelaksana bimbingan
konseli.
dan konseling di sekolah.
diperhatikan tugas-tugas perkrmbangan
Undang-undang nomor 20/2003 tentang
anak TK, yang antara lain sebagai berikut (
Sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal 1
Ernawulan Syaodih. 2005)
ayat (4) :
Tugas Perkembangan Siswa Taman
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang
Kanak-kanak
berkualifikasi sebagai guru, dosen,
Siswa TK pada umumnya adalah individu
konselor. Dengan demikian penggunaan
yang mempunyai kisaran umur antara 4 – 7
istilah guru BK di lingkungan sekolah
tahun. Menurut Hurlock (1994), pada usia
akan berubah menjadi konselor sekolah.
ini tugas perkembangan fisik yang terjadi
karakteristik
pada diri klien atau
Maka dalam BK TK Harus
160 Jurnal Ilmiah Widya Wacana
C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
pada antara lain adalah:
cenderung memiliki lemak lebih
1. Tinggi badan, tinggi badan anak usia
banyak, anak yang mesomofrik
ini kurang lebih 46,6 inci atau sekitar
cenderung memiliki jaringan otot yang
100-120 cm.
banyak dibanding lemaknya,
2. Berat badan, berat badan anak usia TK
sedangkan anak ektomofrik
atau pada usia 6 tahun setidaknya
mempunyai otot yang kecil dan sedikit
harus enam atau tujuh kali dari saat
jaringan lemak.
mereka dilahirkan.
7. Gigi, anak usia ini sudah mulai muncul
3. Perbandingan tubuh, pada usia anak
gigi tetap yang mempunyai celah
TK pertumbuhan fisik (tubuh) akan
diantara masing-masing gigi yang
semakin memperlihatkan bentuknya
memungkinkan munculnya gigi baru.
seperti wajah tetap kecil tetapi dagu
Lebih lanjut, Hurlock (1994)
lebih besar, perut rata (tidak buncit)
menyatakan bahwa perkembangan
dan dada yang lebih bidang dan rata.
emosi yang sering terjadi pada masa
4. Postur tubuh, postur tubuh anak TK
kanak-kanak antara lain munculnya
pada umumnya dibagi menjadi tiga
amarah, perasaan takut, cemburu,
yaitu gemuk lembek (endomofrik),
ingin tahu, iri hati, gembira, sedih dan
kuat berotot (mesomofrik) dan kurus
kasih sayang.
(ektomofrik). 5. Tulang dan otot, pada usia anak TK
Multiple Inteligensi
pertumbuhan tulang dan otot akan
Tidak dapat dipungkiri bahwa
sangat bervariasi. Seringkali terlihat
kecerdasan merupakan sarana untuk
bahwa otot mereka semakin kuat dan
belajar, pemecahan masalah, dan
besar, tetapi tampak lebih kurus
menciptakan sesuatu yang dapat
walaupun berat mereka bertambah.
digunakan dalam kehidupan. Sesuai
6. Lemak, anak yang endomofrik
dengan apa yang telah dikemukakan oleh
161 Jurnal Ilmiah Widya Wacana
C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
Gardner (1999) Multiple Intelligences
kemampuan berpikir logis, sistematis, dan
melihat kecerdasan sebagai kapasitas
kemampuan menghitung. Kecerdasan ini
untuk pemecahan masalah, membentuk
memiliki karakteristik untuk mampu
produk yang dapat dinilai menurut satu
mengenal konsep kuantitas, waktu, sebab-
atau lebih setting budaya. Sedangkan,
akibat, mempersepsi objek, menggunakan
istilah kecerdasan jamak merujuk pada
simbol abstrak, memperlihatkan
multiple intelligence atau dapat pula
keterampilan logis dalam memecahkan
disebut kecerdasan majemuk yang
masalah, mampu menguji hipotesis,
menurut Gardner (1983) terdiri atas
menggunakan keterampilan matematis,
delapan komponen, yakni;
menyukai operasi kompleks matematis,
kecerdasan verbal/linguistik
dan mampu berpikir matematis.
Kemampuan linguistik merujuk pada
visual / spatial
terbangunnya tradisi baca-tulis dan
Kecerdasan visual/spatial memiliki
kebiasaan berkomunikasi. Hal ini dapat
karakteristik belajar dengan melihat dan
diamati melalui aktivitas mereka saat ada
mengamati, mengenal wajah, objek,
orang kain berbicara enderung
bentuk, dan warna, mampu beradaptasi
mendengarkan dengan penuh perhatian.
dalam suatu lingkungan, berpikir dalam
Dalam aktivitas
belajar sehari-hari
bentuk visual, dapat menciptakan grafik,
mampu menjalankan aktivitas membaca
chart dan peta, mudah mempelajari media
secara efektif, menulis dengan
visual, selalu senang terhadap gambar, dan
memperhatikan aturan penulisan, mampu
cenderung menyukai seni.
berbicara di hadapan para audiens, dan
music / rhythmic
bahkan dapat mempelajari bahasa asing
Kecerdasan musik memiliki karakteristik
dengan mudah.
seperti mendengarkan dan menghayati
logika matematik
suara dan irama, mencari kesempatan
Kecerdasan logis/ matematik mencakup
untuk mendengarkan music, dan dapat
162 Jurnal Ilmiah Widya Wacana
C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
merespon suatu music dengan kinestetik
yang menuntut adanya kerja kolaboratif,
tubuh.
mampu menyampaikan pandangan
bodi / kinestetik
melalui komunikasi verbal dan nonverbal,
Kecerdasan ini dapat dilihat melalui
sering mengekspresikan minat terhadap
mereka yang berprofesi sebagai penari,
karir dan pekerjaan.
aktor, dan atlit. Mereka ini memiliki
Intrapersonal
keterampilan seni peran, atletis, menari,
Kecerdasan intrapersonal yang berfungsi
menyukai pengalaman belajar yang
untuk mengelola diri secara pribadi seperti
bersifat konkrit seperti field trip, role
analisa diri, refleksi, menilai keberhasilan
playing, dan latihan fisik. Mereka juga
orang lain dengan memahami diri. Orang
dapat menunjukkan keseimbangan,
yang memiliki kecerdasan intraperonal
keanggunan, kecakapan, dan segala
betul-betul menyadari kawasan emosi
susuatu yang melibatkan tugas fisik.
yang terdapat dalam diri, mampu
interpersonal
mengekspresikan perasaan dan pemikiran
kecerdasan interpersonal terdiri atas
yang ada dalam diri, mengembangkan
kemampuan untuk bekerja secara efektif
kepribadian yang akurat, memiliki system
dengan orang lain, memiliki simpati dan
nilai dan etika, mencari tahu dan
pengertian, menghayati motivasi dan
memahami pengalaman yang bersifat
tujuan seseorang. Orang yang memiliki
internal, dan berupaya untuk melakukan
kecerdasan interpersonal senang
aktualisasi diri.
berinteraksi dengan orang lain,
Naturalis.
memelihara dan menjaga hubungan
Komponen inti kecerdasan naturalis
dengan orang lain, mengenal berbagai cara
adalah kepekaan terhadap alam (flora,
untuk berhubungan dengan orang lain,
fauna, formasi awan, gunung-gunung),
sering mempengaruhi opini orang lain,
keahlian membedakan anggota- anggota
berperan serta dalam berbagai aktivitas
suatu spesies, mengenali eksistensi spesies
163 Jurnal Ilmiah Widya Wacana
C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
lain, dan memetakan hubungan antara
Inteligensi ini tampaknya sangat
beberapa spesies baik secara formal
berkembang pada banyak filsuf, terlebih
maupun informal. Komponen kecerdasan
filsuf eksistensialis yang selalu
naturalis lain adalah perhatian dan minat
mempertanyakan dan mencoba menjawab
mendalam terhadap alam, serta
persoalan eksistensi hidup manusia.
kecermatan menemukan ciri-ciri spesies
Filsuf-filsuf seperti Sokrates, Plato, Al-
dan unsur alam yang lain. Anak-anak yang
Farabi, Ibn Sina, Al-Kindi, Ibn Rusyd,
suka menyelidiki berbagai kehidupan
Thomas Aquinas, Descartes, Kant, Sartre,
makhluk kecil, seperti cacing, semut, dan
Nietzsche termasuk mempunyai
ulat daun. Anak-anak suka mengamati
inteligensi eksistensial tinggi.
gundukan tanah, memeriksa jejak
Anak yang menonjol dengan inteligensi
binatang, mengorek-orek tanah,
eksistensial akan mempersoalkan
mengamati hewan yang bersembunyi, lalu
keberadaannya di tengah alam raya yang
menangkapnya.
besar ini. Mengapa kita ada di sini? Apa
Eksistensial
peran kita dalam dunia yang besar ini?
Kecerdasan eksistensial ini menyangkut
Mengapa aku ada di sekolah, di tengah
kemampuan seseorang untuk menjawab
teman-teman, untuk apa ini semua? Anak
persoalan-persoalan terdalam eksistensi
yang menonjol di sini sering kali
atau keberadaan manusia. Orang tidak
mengajukan pertanyaan yang jarang
puas hanya menerima keadaannya,
dipikirkan orang, termasuk gurunya
keberadaannya secara otomatis, tetapi
sendiri. Misalnya, tiba-tiba ia bertanya,
mencoba menyadarinya dan mencari
"Apa manusia semua akan mati? Kalau
jawaban yang ter¬dalam. Pertanyaan itu
semua akan mati, untuk apa aku hidup?"
antara lain: mengapa aku ada, mengapa
Finansial
aku mati, apa makna dari hidup ini,
Kecerdasan finansial kecerdasan finansial
bagaimana kita sampai ke tujuan hidup.
adalah kemampuan seseorang untuk
164 Jurnal Ilmiah Widya Wacana
C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
mengelola sumber daya baik di dalam
PEMBAHASAN
dirinya sendiri maupun di luar dirinya
Sarana dan Prasarana
untuk menghasilkan uang. Disini terdapat
TK Mesen berdirin sejak tahun 1959 dan
konsep yang jelas bahwa yang membuat
mempunyai lahan yang dimanfaatkan
kita kaya bukanlah uang yang membuat
secara penuh seluas 1800m2, dan memiliki
kita kaya adalah kemampuan finansial
fasilitas ruang sebagai berikut:
kita:kemampuan mengelola sumberdaya
Ruang Belajar / Kelas
4 lokal
yang kita miliki sehingga menghasilkan.
Ruang Area dan sentra
1 Lokal
Hal ini selaras dengan apa yang Robert
R. Perpus. KB, Guru, Siswa
3 lokal
katakan di buku Increase Your Financial
Ruang Aula
1 lokal
IQ (2008) Tingkatkan Kecerdasan
Ruang Aula Multimedia
1 lokal
Finansial Anda. Uang tidak membuat kita
Ruang Komputer
1 lokal
kaya. Uang adalah hasil dari kecerdasan
Ruang Bahasa
1 lokal
finansial kita.
Ruang Guru
1 lokal
Kebiasaan mengasah kecerdasan finansial
Ruang Kepala Sekolah
1 lokal
anak ini diperlukan agar anak belajar
Ruang WC / Kamar Mandi
7 lokal
mandiri, membuat pilihan, mengetahui
Ruang Penjaga Sekolah
1 lokal
cara menetapkan dan mencapai sasaran,
Tempat sepeda / Emper
1 lokal
serta bertanggung jawab secara finansial.
Kantin
1 lokal
Selain itu dapat mengembangkan nilai
Gudang
1 lokal
positif yang kuat mengenai uang, juga menyadari bahwa uang bukanlah tujuan
Sarana lain yang dimiliki antara lain:
akhir melainkan hanya alat untuk
Perangkat multimedia, komputer, balok,
mencapai sasaran yang lebih penting.
pussle, peralatan role play, kieyboard,
(Amstrong, 2009)
ensenble, drumband
HASIL PENELITIAN
DAN
165 Jurnal Ilmiah Widya Wacana
C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
K o n d i s i G u r u d a n Te n a g a
gelar Sarjana, sisanya sedang menempuh
Kependidikan
pendidikan untuk dapat meraih gelar yang
Jumlah guru di Taman Kanak – Kanak
sama.
Mesen berdasarkan hasil obsevasi ada 11
Jumlah Murid TK Mesen Pada tahun 2010
orang . Beberapa orang guru sudah meraih
NO
KELOMPOK
JUMLAH
1
Kelompok Bermain
15 anak
2
Kelompok A1
15 anak
3
Kelompok A2
16 anak
4
Kelompok B
17 anak Jumlah
63 anak
Peranan Guru dan multimedia
Sekolah memahami kesulitan – kesulitan
Guru Sekolah Taman Kanak – Kanak di
tersebut sehingga digunakanlah
tuntut untuk memahami karakteristik
multimedia bagi guru sebagai layanan
masing – masing siswanya dengan baik.
bimbingan bagi siswa dikelas untuk
Membantu meletakkan dasar perilaku
membantu menemu kenali multiple
positif yang kuat. Guru di Sekolah Taman
intelegensi siswanya.
Kanak – Kanak juga di tuntut untuk
Guru didalam melakukan tugasnya sehari
mampu mengenali multiple intellegensi di
– hari terus berupaya meningkatkan
dalam diri masing – masing siswanya.
kemampuan dirinya dalam menyampaikan
Ternyata tidak mudah mengenali potensi
materi ajar dan membantu siswanya
anak TK Kelompok A di masa – masa awal
menerima dengan lebih baik dan
belajar.
mempraktekkan hasil belajarnya
166 Jurnal Ilmiah Widya Wacana
C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
Guru multimedia terus memupuk
Temuan Dilapangan
kemampuan dirinya dalam menyampaikan
Adanya kesulitan pada kelas A pada awal-
materi belajar. Dengan cara:
awal pengenalan multimedia bukan hanya
a.
Memanfaatkan teknologi yang sesuai
adaptasi secara psikologis saja, tuntutan
dengan perkembangan jaman.
belajar dari sekolah mulai muncul di
Penuh perhatian kepada siswanya,
kelompok A.Sekolah memahami bahwa
memupuk kepekaan dalam mengenali
ada anak – anak tertentu yang pada
kemampuan belajar siswanya.
dasarnya berbakat pada satu bidang akan
Membantu perkembangan sosial
tetapi terkendala pada kemampuan
emosional siswanya untuk
beradaptasi dengan peralatan yang
berkembang dengan sehat dan ke arah
digunakan di kelas
yang lebih positif. Memberikan
Dalam memanfaatkan multimedia
contoh – contoh konkrit yang akan
memang tidak serta merta semua anak
ditiru oleh siswa.
bisa.
Terus berkomunikasi dengan rekan
Terutama dengan pemanfaatan komputer.
guru, pihak yayasan, dinas terkait,
Memerlukan waktu antara 2 – 4 kali
orang tua siswa dan semua pihak lain
tatap muka di kelas multimedia bagi siswa
yang membantu terselenggaranya
untuk dapat menggunakan peralatan
kegiatan di sekolah sehingga tujuan
dengan baik dan luwes Pemanfaatan
pendidikan di sekolah tercapai
multimedia yang bersinergi dengan materi
Memberi teladan pendidikan untuk
kelas
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
kembangkan.produsen software tidak
Esa dengan cara membiasakan diri
begitu dalam mengenal kebutuhan belajar
(guru) dengan cara melakukan ibadah
dari siswa kelompok ATidak semua guru
menurut agama
menguasai multimedia dengan baik
b.
c.
d.
e.
dan kepercayaan
masing – masing.
memang
terus
di
sehinggga mampu membuat program
167 Jurnal Ilmiah Widya Wacana
C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
ataupun memanfaatkan software yang
perkembangan maksimal multiple
tersedia kemudian menyajikannya
intelegensi yang ditemu kenali
menjadimateri yang siap di gunakan untuk
oleh guru di sekolah
siswa.Tidak semua guru menguasai
Hasil Wawancara Dengan Kepala
multimedia dengan baik sehinggga
sekolah
mampu membuat program ataupun
Dari wawancara dengan Ibu Fransisca
memanfaatkan software yang tersedia
Lilis Sutarni, S.Pd dapat diketahui
kemudian menyajikannya menjadimateri
bahwa pada prinsipnya sekolah memegang
yang siap di gunakan untuk siswa.disinilah
peran sentral. Bimbingan terintegrasi
peran kepala sekolah sebagai koordinator
dalam program sekolah yang di
di perlukan sehingga guru dapat maksimal
laksanakan setiap hari. Sekolah juga
menjalankan peran mengajarnya.
menjalin hubungan kerjasama dengan
Hasil Observasi
orang tua siswa.
1. Sebagian besar guru masih belum
Pamanfaatan multimedia dalam layanan
mampu menggunakan perangkat
bimbingan untuk menemu kenali multiple
multimedia dengan baikmeskipun
intelegensi nampaknya membuahkan
peralatan yang terdapat di
hasil dengan banyaknya di temukan siswa
sekolahan cukup lengkap.
dengan multiple intelegensi
2. Materi belajar dalam bentuk
Interview dengan Ibu Samini (guru
perangkat lunak yang tersedia
Kelas)
ditingkat pasar masih belum
Guru memegang kendali yang besar dalam
mampu menampung kebutuhan
membimbing siswa setelah orang
guru untuk menemu kenali semua
tua.Kerjasama antara guru dan orang tua
(10) jenis multiple intelegensi.
siswa mutlak di perlukan, untuk mencapai
3. Belum semua orang tua siswa
perkembangan optimal siswa
memberikan dukungan bagi
Kecerdasan siswa merupakan keunikan
168 Jurnal Ilmiah Widya Wacana
C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
dimana setiap anak memiliki kecerdasan
sebelum memasukkan anaknya di Taman
yang berbeda dengan teman yang lain.
Kanak – Kanak. Program sekolah di
Menemukan, mengenali dan
Taman Kanak – Kanak Mesen di rasa
menumbuhkan kecerdasan siswa
cukup baik
merupakan tujuan utama dari program
Penggunaan multimedia memang tidak
sekolah
didiskusikan karena bukan program baru
Sarana dan prasarana yang cukup lengkap
dan tidak masalah anaknya mendapat
disediakan oleh pihak sekolah dirasa
paparan multimedia karena di rumah anak
cukup membantu Ibu Samini dalam
– anak juga mengkonsumsi multimedia
mengajar di kelas. Dikelas A1 hampir
KESIMPULAN
masing - masing anak memiliki multiple
Berdasarkan penelitian dan
intelegensi
analisis data, dapat di simpulkan bahwa
Interview dengan Ibu Mei Endayani
Penggunaan Multimedia dalam Layanan
Guru memegang peran kunci dan
Bimbingan Konseling
bekerjasama dengan orang tua siswa
Kenali Multiple Intelegensi Siswa
dalam membimbing siswa.
Kelompok A TK Mesen Surakarta Tahun
Bimbingan diberikan kepada siswa dengan
Pelajaran 2010 – 2011, menunjukkan hasil
memanfaatkan semua sarana pra sarana
bahwa pemberian multimedia
dan momen pribadi yang sesuai untuk
memberikan peran yang besar dalam
perkembangan positif siswanya. Ada
menemu kenali multiple intelegensi.
untuk Menemu
kerjasama dengan orang tua siswa dalam
Sekolah menyediakan program –
membantu mengarahkan dan mendidik
program yang sesuai bagi tumbuh
siswa bersikap positif dimanapun ia
kembang siswa didiknya, tentu saja
berada.
dengan tetap mengedepankan
Hasil interview dengan Orang Tua Siswa
keberagaman pribadi masing – masing
Orang tua memiliki banyak pertimbangan
siswa.
169 Jurnal Ilmiah Widya Wacana
C. Eny Kusumaningsih Dan Ar Koesdyantho: Penggunaan Multimedia Dalam Layanan Bimbingan Konseling Untuk Menemu Kenali Multiple Inteligensi Siswa Kelompok A Tk Mesen Surakarta Tahun Pelajaran 2010 - 2011
Program yang terus disesuaikan
latar belakang sos-ek maka anak – anak
dengan perkembangan jaman dan
didik beragam pula karakteristiknya di
kebutuhan di masyarakat menjadi tawaran
lingkungan Taman Kanak – Kanak Mesen.
tersendiri bagi orang tua siswa. Beragam
DAFTAR PUSTAKA Armstrong, Thomas, 2009. Multiple Intelligences in the Classroom . Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development. Armstrong, Thomas, 1999. 7 Kinds of Smart: Identifying and Developing Your Many Intelligences. New York: Plume. Arya,PK. 2008. Rahasia Mengasah Talenta Anak. Jogjakarta : Think. Ernawulan Syaodih. 2005. Binbingan di Taman Kanak – Kanak. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Gardner, Howard, 1993. Multiple Intelligences: The Theory in Practice. New York: Basic. Gardner, Howard,2000. Intelligence Reframed: Century. New York: Basic.
Multiple Intelligences for the 21st
Gatot Pramono, 2008. Penggunaan multimedia Pembelajaran. Jakarta : PTIKP DepDikNas. .Hurlock. EB, 2002. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga. Lexy Moleong, 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosdakarya. Sugiyono, 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Bandung: Citra Umbara. http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/download/multimedia2.pdf http://www.snfconsulting.com/artikel03.html http://www.books.google.co.id 170 Jurnal Ilmiah Widya Wacana