PENGGUNAAN MEDIA VISUAL OLEH GURU DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI Oleh Theodora F. Tomasoa Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura
Abstrak: Untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas guru mempunyai peranan penting dalam hal ini. Kompetensi utama yang harus dikuasai guru adalah membelajarkan peserta didik. Dalam rangka proses pembelajaran di kelas, kompetensi dasar yang harus dimiliki guru yaitu menguasai bahan pelajaran, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media atau sumber belajar, mengelola interaksi belajar mengajar, menguasai landasan-landasan kependidikan dan menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan di sekolah dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman. Guru juga dituntut untuk dapat mengembangakan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran yang meliputi: media sebagai alat komunikasi, fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, seluk-beluk proses pembelajaran, hubungan antara metode mengajar dan media pembelajaran, nilai dan manfaat media pembelajaran,
pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, media pendidikan dalam setiap mata pelajaran usaha inovasi dalam media pembelajara Kata-Kata
Kunci:
Media Visual, Mata
Pelajaran Ekonomi. PENDAHULUAN Pendidikan adalah sarana utama bagi suatu Negara untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam era globalisasi, oleh karena itu pendidikan patut mendapat prioritas utama dalam meningkatkan kualitas manusia. Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan membutuhkan waktu yang cukup panjang akrena perlu disesuaikan dengan perkembangan jaman. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas guru mempunyai peranan penting dalam hal ini. Kompetensi utama yang harus dikuasai guru adalah membelajarkan peserta didik. Guru merupakan profesi yang pada mulanya oleh masyarakat Indonesia dianggap sebagai profesi yang mulia dan luhur karena mereka adalah orang berilmu, berakhlak, jujur, disegani serta menjadi teladan masyarakat. Dalam rangka proses pembelajaran di kelas, kompetensi dasar yang harus dimiliki guru yaitu menguasai bahan pelajaran, mengelola program belajar mengajar,
Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-5, Cetakan ke-13
61
mengelola kelas, menggunakan media atau sumber belajar, mengelola interaksi belajar mengajar, menguasai landasanlandasan kependidikan dan menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan di sekolah dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman. Guru juga dituntut untuk dapat mengembangakan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran yang meliputi: media sebagai alat komunikasi, fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, seluk-beluk proses pembelajaran, hubungan antara metode mengajar dan media pembelajaran, nilai dan manfaat media pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, media pendidikan dalam setiap mata pelajaran usaha inovasi dalam media pembelajaran. Interaksi yang terjadi selama proses belajar mengajar tidak hanya dipengaruhi oleh guru, siswa, meteri pelajaran, tetapi juga sumber belajar dan media. Media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya (Azhar Arsyad, 1997:1).
SMP Kristen 1 Leihitu Barat merupakan SMP swasta yang berada di Negeri Allang Kecamatan Leihitu Barat Kabupatesn Maluku Tengah yang juga bertujuan meningkatkan kualitas pendidikannya. SMP Kristen 1 mempunyai 7 kelas dan hanya ada satu guru pada mata pelajaran ekonomi. Pada meta pelajaran ekonomi juga menggunakan media dalam memberikan materi. Dalam memberikan mata pelajaran ekonomi guru menggunakan media tetapi kadang juga tidak menggunakan media. Media visual yang digunakan pada mata pelajaran ekonomi kelas VII A tidak disediakan langsung oleh sekolah tetapi dibuat oleh guru mata pelajaran ekonomi dalam bentuk yang sederhana dalam menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. PEMBAHASAN Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang secara harifiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Menurut Gerlash dan Ely (dalam Azhar Arsyad, 2010:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pangetahuan, ketrampilan dan sikap. Gagne dan Briggs (dalam Azhar Arsyad, 2010:5) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran, yang terdiri dari antara lain buku, kaset, tape recorder, video camera, foto, gambar, grafik, televise, dan computer.
Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-5, Cetakan ke-13
62
Media berbasis visual memang parenan yang sangat penting dalam proses belajar. Maka visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat menimbulkan hubunganantara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Nilai-nilai praktis media menurut Nana Sudjana (dalam) ada 10 bagian: a. Dapat meletakan yang nyata untuk berpikir. b. Dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar. c. Dapat meletakan dasar untuk perkembagan belajar sehingga hasil belajar tambah baik. d. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kagiatan berusaha sendiri pada setiap siswa. e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan. f. Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuan berbahasa. g. Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membangun berkambangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna. h. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa. i. Metode pengajaran akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pengajaran.
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka). 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra seperti: a. Objek yang terlalu besar, bisa diganti dengan realita, gambar, film bingkai, film dan model. b. Objek yang kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar. c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat. d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, foto maupun secara verbal. e. Objek yang terlalu kompleks misalnya mesin-mesin dapat disajikan dengan model diagram. f. Konsep yang terlalu luas dapat divisualkan dalam film, gambar dan lain-lain. 3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk: a. Menimbulkan kegairahan belajar. b. Menimbulkan interaksi yang lebih langsung antara anak. c. Didik dengan lingkungan dan kenyataan. d. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. 4. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan Kegunaan Media Pendidikan lingkungan dan pengalaman yang Secara umum media pendidikan berbeda. mempunyai kegunaan menurut George R Tomasoa, 2004: sebagai berikut:
Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-5, Cetakan ke-13
63
Bentuk Media Visual 4. Bagan/ Char Menurut Tomasoa George, 2000:47 Bagan atau chart termasuk media bentuk media visual ada 8 (delapan) yaitu: visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan idea tau konsep yang sulit bila 1. Gambar hanya disampaikan secara tertulis atau Diantara media pendidikan adalah lisan secara visual. media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang 5. Grafik dapat dimengerti dan dinikmati dimanaGrafik adalah gambar yang mana. Kelebihan media gambar adalah: sederhana yang menggunakan titika. Sifatnya konkrit, menunjukan pokok titik,garis atau gambar. Fungsinya masalah dibandingkan media verbal untuk menggambarkan data kuantitatif semata. secara teliti, menerankan b. Gambar dapat mengatasi batasan perkembangan atau perbandingan masalah ruang dan waktu. suatu objek atau peristiwa yang saling c. Dapat mengatasi keterbatasan berhuungan secara singkat dan jelas. pengamatan kita. d. Dapat memperjelas suatu masalah, 6. Kartun dalam bidang apa saja dan untuk Kartun adalah suatu gambar tingkat usia berapa saja. interpretative yang menggunakan e. Murah harganya dan gampang didapat simbol-simbol untuk menyampaikan serta digunakan, tanpa memerlukan suatu pesan secara cepat dan ringkas paralatan khusus. atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi atau kejadian-kejadian tertentu. 2. Sketsa Sketsa adalah gambar yang 7. Poster sderhana yang melukiskan bagian-bagian Poster tidak hanya penting untuk pokoknya tanpa detail. Sketsa selain penyampaian kesan-kesan tertentu dapat menarik perhatian siswa, tetapi dia mampu pula untuk menghindari verbalisme dan dapat mempengaruhi dan memotivasi tingka memperjelas penyampaian pesan. laku orang yang melihatnya. Poster dapat dibuat diatas kertas, kain, batang 3. Diagram katu, seng dan semacamnya. Sebagai suatu gambar sederhana yang mengunakan garis-garis dan symbol- 8. Peta atau globe simbol, diagram menggambarkan struktur Pada dasarnya peta dan globe dari objeknya secara garis besar. Diagram berfungsi untuk menyajikan data-data menyederhanakan yang kompleks lokasi. Tetapi secara khusus peta dan sehingga dapat memperjelas globe memberikan informasi tentang penyampaian pesan. keadaan permukaan bumi, tempat dan jarak denagn tempat yang lain, data budaya dan kemasyarakatan dan data ekonomi.
Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-5, Cetakan ke-13
64
Prinsip Umum Penggunaan Efektif Media Visual Selain itu ad apula prinsip umum penggunaan media visual menurut Azhan Arsyat, 2010:92. 1. Usahakan visual itu sederhana mungkin denganb menggunakan gambar, garis, karton, bagan dan diagram. 2. Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. 3. Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit demi unit palajaran untuk digunakan oleh siswa mengorganisasikan informasi. 4. Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat. 5. Hindari visual yang tidak berimbang. 6. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual. 7. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-kjonsep. 8. Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca. Pengembangan Media Visual Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar, grafik, bagan, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektifitas bahan-bahan visual dan grafik itu. Jika mengamati bahan-bahan grafik, gambar dan lain-lain yang ada disekitar kita seperti majalah, iklan dan papan informasi kita akan menemukan banyak gagasan untuk merancang bahan
visual yang menyangkut penataan elemen-elemen visual yang akan ditampilkan. Dalam proses penataan itu harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu. Menurut Azhan Arsyat, 20120:106 prinsip-prinsip desain tersebut antara lain: a. Kesederhanaan Secara umum kesederhanaan mengacu kepada jumla elemen yang terkandung dalam suatu visual. Pesan atau informasi yang panjang atau rumit harus dibagi-bagi ke dalam beberapa bahan visual yang mudah dibaca dan mudah dipahami. b. Keterpaduan Keterpaduan mengacu kepada hubungan yang terdapat diantara elemenelemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. c. Penekanan Meskipun penyajian visual dirancang sederhana mungkin, seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap sala satu unsur yang akan menjadi perhatian siswa. d. Keseimbangan Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan dua bayangan visual yang sama dan sebangun. Peranan Guru Guru dalam bahasa jawa adalah seseorang yang harus diguguh dan harus ditiru oleh semua muridnya. Harus diguguh artinya segala sesuatu yang disampaikan elehnya senantiasa
Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-5, Cetakan ke-13
65
dipercaya dan diyakini sebagai nkebenaran oleh semua muridnya. Sehubungan dengan fungsinya sebagai pengajar, pendididk dan pembimbing, maka diperlukan adanya peranan pada diri guru. Peranan guru ini akan senantiasa menggambarkan pola tingka laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya baik dengan siswa, semua guru, maupun dengan staf yang lain. Peranan guru menurut Sudirman, 2006:143 dalam kegiatan belajar mengajar antara lain:
ide itu merupakan ide-ide kreatif yang dapat dicontohi oleh anak didiknya.
a. Informatory Sebagai pelaksana tata cara mengajar invormative, laboratorium, studi lapangan dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
h. Mediator Guru sebagai mediator dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. Mediator juga diartikan penyedia media, bagaimana cara memakai dan mengorganisasikan penggunaan media.
f. Transmitter Dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan. g. Fasilitator Guru dalam hal ini akan memberukan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar mengajar.
b. Organisator Guru sebagai organisator, pengelola i. Evaluator kegiatan akademik, silabus, jadwal Ada kecenderungan bahwa peran pelajaran dan lain-lain. sebagai evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik c. Motivator dalam bidang akademis maupun tingkah Guru harus dapat merangsang dan laku sosialnya, sehingga dapat member untuk mendinamisasikkan menentukan bagaimana anak didiknya potensi siswa, menumbuhkan swadaya berhasil atau tidak. (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) Sementara itu, Hoyley (dalam sehingga akan terjadi dinamika didalam Hadianto, 2004:15) melihat peran guru proses belajar mengajar. diumpamakan sebagai anggota keluarga, yaitu guru sebagai: d. Pengarah 1. Bapak, karena tahu apa yang Guru dala hal ini harus dapat diperbuat, demi melindungi anak. membimbing dan dapat mengarahkan 2. Kakek, karena baik hati dan banyak kegiatan belajar siswa sesuai dengan tahu. Ia menunjukan dan suka bercerita tujuan yang dicita-citakan. kepada cucu-cucunya. 3. Nenek, karena suka bercerita tentang e. Inisiator masa lampau anak-anaknya, dan garis Guru dalam hal ini sebagai pencetus keturunan keluarga mereka. ide-ide dalam proses belajar. Tentu ide-
Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-5, Cetakan ke-13
66
4. Kakak tertua, karena dalam mengerjakan tugas biasanya mengajar untuk bekerja sama. 5. Paman, karena suka member informasi dan berbagi ide. 6. Ipar, tidak mau mengurus hal lain kecuali tugas pokoknya. 7. Sersan mayor, karena bertugas menjaga kedisiplinan. 8. Sigmun freud, karena menjadi mesin atau alat untuk menyelesaikan konflik dan ketegangan. 9. Psikoterapist, karena menggunakan aspek psikis untuk memberikan penyembuhan. 10. Editor, karena memberikan koreksi sebelum tulisan (buku) dipublikasikan. 11. Sebagai guru, karena sebagai penyampai ilmu pengetahuan.
administrator dan manajer, perencana kurikulum, pemimpin, sebagai suatu profesi dan sebagai sponsor dalam kegiatan anak-anak (Syiful Bahri Djamarah, 2000:36). Secara lebih terperinci tugas guru berpusat pada: 1. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian tujuan baik jangke pendek maupun jangka panjang. 2. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai. 3. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai dan penyesuaian diri. Dalam proses belajar mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu ia bertanggung Tugas Guru jawab akan keseluruhan Guru bertugas mempersiapkan perkembangan kepribadian siswa manusia susila yang cakap yang dapat (Slameto, 2003:97) diharapkan membengun dirinya dan membangun bangsa dan Negara. Guru Guru Sebagai Komponen Utama Dalam dalam mendidik anak didik bertugas untuk Sistem Pendidikan menyerahkan kebudayaan kepada anak Pendidikan pada dasarnya didik berupa kepandaian, kecakapan dan merupakan sarana strategis untuk pengalaman-pengalaman. Membentuk meningkatkan potensi bangsaagar kepribadian anak yang harmonis sesuai mampu berpikir dalam tataran yang lebih cita-cita dan dasar Negara kita Pancasila. global. Hanson dan Brembeck Menyiapkan anak menjadi warga Negara menyebutkan bahwa pendidikan yang baik sesuai Undang-Undang itusebagai investment in people untuk Pendidikan yang merupakan keputusan pengembangan individu dan masyarakat MPR No II tahun 1993. Sebagai perantara dan di sisi lain pendidikan merupakan dalam belajar, guru adalah sebagai sumber untuk pertumbuhan ekonomi. pembimbing untuk membawah anak didik Menurut Hanson dan Brembeck kearah kedewasaan, tidak dapat (2007) pendidikan perlu dimantapkan, membentuk anak menurut sehingga dapat difungsikan sebagai sekehendaknya. Guru sebagai penelitian, menemukan dan memupuk penghubung antara sekolah dan bakat, meningkatkan kemampuan masyarakat, sebagai penegak disiplin, manusia untuk menyesuaikan dan menjadi contoh dalam segala hal, sebagai mengubah kesempatan kerja dalam
Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-5, Cetakan ke-13
67
rangka pertumbuhan ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan keterampilan dan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk masa yang akan datang. Perbaikan kualitas pendidikan tidak dapat hanya dengan melakukan peningkatan sarana dan prasarana, perubahan kurikulum atau meningkatkan kualifikasi masukan dari sistem pendidikan tanpa memperhatikan kualitas dan nasib atau kesejahteraan guru. Delors menunjukan bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan diantaranya bergantung pada status sosial, termasuk didalamnya kondisi ekonomi guru, pengetahuan dan keterampilan, karakteristik personal masa depan profesi dan motivasi guru. Inti dari semua pendapat tersebut menekankan bahwa guru itu merupakan manusia terhormat dalam segala aspek, yang harus menjadi suri teladan di kelas maupun di luar kelas, baik bagi peserta didik maupun masyarakatnya, baik dari kemampuan berfikir, sikap, maupun tutur kata dan tingkah lakunya (Hadiyanto, 2004:29).
a. Interes Ialah usaha guru untuk menarik atau membawah perhatian siswa pada materi palajaran yang baru. b. Titik pusat Apa yang diuraikan, dikemukakan dan dijelaskan oleh guru benar-benar terpusat pada bahasa yang sedang digarap bersama. c. Rantai kognitif Urutan-urutan atau sistimatika dalam penyampaian bahan pelajaran. d. Kontak Dalam hal ini menyangkut hubungan batiniah antara guru dan siswa dalam kaitannya dengan bahan yang sedang dibahas bersama. e. Penutup Cara guru dalam mengakhiri penjelasan suatu pokok bahasan. Modal kesiapan Bagian ini akan diuraikan mengenai sikap yang harus diperhatikan guru selama memimpin belajarnya siswa.
a. Gerak Komponen Keterampilan Mengajar Gerak anggota badan dalam Sistem pengajaran dikelas telah memberikan bahan pelajaran sangan mendukung guru pada suatu tempat yang besar peranannya untuk memperjelas halsangat penting, karena guru yang hal yang penting. memulai dan mengakhiri setiap interaksi belajar mengajara yang diciptakan. Dalam b. Suara melaksanakan interaksi belajar mengajar Kekuatan atau kekerasan laju perlu adanya beberapa ketrampilan: bicara/intonasi, tekanan bicara dan kelancaran bicara. 1. Aspek materi Pada bagian pertama ini c. Titik Perhatian berhubungan dengan masalah bahan Pengamatan guru terhadap yang dikontakan kepada siswa, masing-masing selama interaksi belajar bagaimana menarik perhatian siswa. mengajar.
Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-5, Cetakan ke-13
68
c. Mengajukan pertanyaan d. Variasi penggunaan media Hal ini penting karena dapat Peranan media dalam proses menjadi perangsang yang mendorong belajar mengajar dapat menghemat waktu siswa giat berpikir dan belajar. belajar, memudahkan pemahaman, meningkatkan perhatian siswa, meningkatkan aktivitas siswa dan d. Menggunakan isyarat nonverbal mempertinggi daya ingat siswa. Gerakan-gerakan anggota badan untuk memberikan gambaran tentang e. Variasi interaksi sesuatu dalam rangka memperjelas Bagaimanapun variasi interaksi maksud yang diucapkan guru. harus ada antara guru dan siswa, siswa dan siswa dalam setiap kali terjadi e. Menanggapi siswa Siswa perlu ditanggapi karena interaksi belajar mengajar. biasa menunjukan perhatian siswa di dalam pelajaran. Di dalam menanggapi f. Isyarat Dengan ucapan yang singkat siswa guru hendaknya menghargai siswa sebagai hadiah atas keberhasilan siswa baik melalui kata-kata maupun mimic disamping membuat siswa lebih bergairah wajah. dapat pula memperkuat daya ingat siswa. f. Menggunakan waktu Ketepatan guru dalam g. Waktu selang Berbicara didepan kelas hendaknya mengalokasikan waktu yang tersedia jangan terlalu cepat, juga pula terlalu dalam suatu interaksi belajar mengajar. lambat. Guru harus tahu kapan dia harus g. Mengakhiri pelajaran Isi dari mengakhiri pelajaran berupa memulai dan menghentikan pembicaraan. saran-saran kepada siswa untuk mempelajari bahan selanjutnya. Dan akhir 2. Ketrampilan operasional dari suatu perpisahan dengan memberikan salam perpisahan (Sadirman, a. Membuka pelajaran Seberapah jauh kemampuan guru 2006:193). dalam memulai interaksi belajar mengajar Proses Belajar Mengajar untuk 1 jam pelajaran. Strategi belajar mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang b. Mendorong dan melihatkan siswa memungkinkan terjadinya proses belajar. Siswa hendaknya secara aktif Sistem lingkungan ini terdiri dari mampu mengembangkan minat menurut komponen-komponen yang saling kepribadiannya. Guru dapat memberikan mempengaruhi yakni tujuan instruksional motivasi ekstrinsik yang tujuannya yang ingin dicapai, materi yang diajarkan terlketak diluar perbuatannya. guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan,
Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-5, Cetakan ke-13
69
serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia. Strategi belajar mengajar adalah pola umum perbuatan guru-murid didalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Metode mengajar adalah alat yang dapat merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar. Klasifikasi strategi belajar mengajar menurut Hasibuan dan Moedjiono, 2009:4 ada 6 antara lain: a. Pengaturan guru dan siswa Dari segi pengaturan guru dapat dibedakan pengajaran oleh seorang guru atau oleh suatu tim, selanjutnya dapat pula dibedakan apakah hubungan gurumurid terjadi secara tatap muka ataukah dengan perantara media baik media cetak maupun media visual. Sedangkan dari segi siswa dapat dibedakan pengajaran klasikal (kelompok besar), kelompok kecil atau pengajaran perorangan.
khusus dinamakan strategi belajar mengajar yang bersifat deduktif, sedangkan proses belajar mengajar dari umum ke khusus dinamakan induktif.
e. Tujuan belajar 1. Keterempilan intelektual. 2. Strategi kognitif, mengatur “cara belajar” dan berfikir seseorang didalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah. 3. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. 4. Ketrampilan motorik yang diperoleh disekolah. 5. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seseorang. Hakikat CBSA(Cara Belajar Siswa Aktif), belajar dengan sendirinya dalam bentuk keaktifan siswa walaupun tentu saja dalam derajat yang berbeda-beda. Keaktifan itu seperti misalnya, b. Struktur peristiwa belajar mengajar mendengarkan (ceramah), Struktur peristiwa belajar mengajar mendiskusikan, membuat sesuatu, dapat bersifat tertutup, terbuka dalam arti menulis laporan dan sebagainya. tujuan khusus, materi serta prosedur yang akan ditempuh untuk mencapainya. 2. Analisis Model Mengajar c. Peranan guru-murid dalam mengelola pesan Pengajaran yang menyampaikan pesan dalam keadaan telah siap dinamakan bersifat ekspositoris, sedangkan yang mengharuskan pengolahan oleh siswa dinamakan heuristik.
a. Tujuan dan rasional Setelah sesi ini selesai diharapakan peserta didika memiliki kemampuan meningkatkan wawasan dan memiliki kompetensi professional, menjelaskan, mengidentifikasi, membedakan dan meningkatkan pemahaman. Ada satu hal yang sulit untuk dilakukan guru adalahmenyadari tingkah d. Proses pengolahan pesan lakunya bila sedang berinteraksi dengan Peristiwa belajar mengajar yang siswa. Faktor yang perlu dipertimbangkan bertolak dari yang umum untuk dilihat dalam peristiwa yang demikian adalah keberlakuannya atau akibatnya pada yang kelas, jumlah dan macam interaksi guru
Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-5, Cetakan ke-13
70
dengan siswa mengakibatkan terbatasnya waktu bagi guru selam pelajaran berlangsung untuk merefleksikan pengaruh tingkah lakunya terhadap belajar siswa. b. Konsep mengajar Komponen-komponen dalam mengajar adalah: 1. Mengajar sebagai ilmu. 2. Mengajar sebagai teknologi, dilihat sebagai prosedur kerjja dengan perangkat alat yang dapat dan harus diuji secara empiris. 3. Mengajar sebagai seni. 4. Pilihan nilai bersumber pada wawasan kependidikan guru. 5. Mengajar sebagai keterampilan. c.
struktur organisasi koperasi yang dibuat pada manila karton. Penggunaan media visual oleh guru dalam setiap pembelajaran dengan cara: media yang dibuat disesuaikan dengan kompetendi dasar dan dipasang di papan tulis, menjelaskan media yang sudah dibuat dan media yang digunakan ddalam bentuk gambar dan bagan. Metode yang digunakan untuk kompetansi dasar yang pertama dan kedua adalah caramah dan Tanya jawab. Hasil belajar sesudah menggunkan media visual dari 39 siswa kelas VII A nilai tertinggi adalag 90 dan terendah adalah 60. Hendaknya pada setiap kompetensi dasar dalam proses pembelajaran selalu menggunakan media. Dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan metode yang bervariasi dan sesuai dengan kompetensi dasar nagar proses pembelajaran dapat berjalan lebih baik lagi.
Ketrampilan dasar yang diutamakan 1. Keterampilan memberi penguatan. 2. Keterampilan bertanya. 3. Keterampilan menggunakan variasi. 4. Keterampilan menjelaskan. 5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran. SUMBER RUJUKAN 6. Keterampilan mengajar kelompok Arsyad Azhar M.A. 2010. Media kecil dan perorangan. Pembelajaran. Jakarta: Penerbit PT. 7. Keterampilan mengelola kelas. Raja Grafindo Persada
KESIMPULAN Hadiyanto. 2004. Mencari Sosok Dalam penggunaan media visual Desentralisasi Manajemen oleh guru pada mata pelajaran ekonomi Pendidikan di Indonesia. Jakarta: pada kompetensi dasar “Mendeskripsikan Penerbit Rineka Cipta Bahan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) guru Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: menggunakan media visual bentuk PT. Rineka Cipta gambar macam-macam BUMN dan BUMS” dan pada kompetensi dasar Umar, Husain. 2008. Skripsi Metode “Mendeskripsikan koperasi dalam Penelitian Untuk dan Tesis Bisnis. kaitannya dengan pelaku ekonomi” guru Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo menggunakan madia visual bentuk bagan Persada
Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-5, Cetakan ke-13
71
Moedjiono, Hasobuan. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta Sadirman. 2006. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Jurnal Pendidikan ”Jendela Pengetahuan” Vol ke-5, Cetakan ke-13
72