PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BACA TULIS AL-QUR’AN SISWA KELAS I MI AL – ISLAM SUTOPATI III KEC. KAJORAN KAB. MAGELANG TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: TRI KHASNATI NIM 11409060
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BACA TULIS AL-QUR’AN SISWA KELAS I MI AL – ISLAM SUTOPATI III KEC. KAJORAN KAB. MAGELANG TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: TRI KHASNATI NIM 11409060
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
PERSETUJUAN PEMBIMBING . Setelah kami dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari: Nama : Tri Khasnati NIM : 11409060 Jurusan / Progdi : TARBIYAH / PAI Judul : PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BACA TULIS AL-QUR’AN SISWA KELAS I MI AL – ISLAM SUTOPATI III KEC. KAJORAN KAB. MAGELANG TAHUN 2011 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga, 23 Agustus 2011 Pembimbing
Drs. Djoko Sutopo NIP. 19560603 198703 1 002
SKRIPSI
PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BACA TULIS AL-QUR’AN SISWA KELAS I MI AL – ISLAM SUTOPATI III KEC. KAJORAN KAB. MAGELANG TAHUN 2011 DISUSUN OLEH TRI KHASNATI NIM : 11109060 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 9 September 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd
Sekretaris Penguji
: Dra. Siti Zumrotun, M. Ag
Penguji I
: Mufiq, M.Phil
Penguji II
: Jaka Siswanta, M. Pd
Penguji III
: Drs. Djoko Sutopo Salatiga, 9 September 2011 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP.19580827 198303 1 002
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Tri Khasnati NIM : 11409060 Jurusan / Progdi : TARBIYAH / PAI Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 23 Agustus 2011 Yang menyatakan,
Tri Khasnati
MOTO
Tidak ada malu yang paling besar dihadapan Allah nantinya bilamana anakanaknya tidak pandai membaca Al Qur‟an, sebaliknya tidak ada kegembiraan yang lebih memuncak nantinya, bilamana orang tua dapat menjadikan anaknya pandai membaca Al Qur‟an.
Tidak ada suatu keuntungan bagi seorang yang telah menjadikan anaknya pandai membaca Al Qur‟an, kecuali baginya nanti pada hari kiamat akan diberikan suatu mahkota dari dalam Syurga.
(Departemen Agama RI, 1979: 128)
PERSEMBAHAN Alhamdullahirabbil„alamin, berkat rahmat Allah SWT penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Skripsi ini kupersembahkan untuk: 1. Ayah dan ibu tercinta yang telah sabar, mencurahkan kasih saying, sehingga menghantarkan penulis ke jenjang sarjana. 2. Suamiku tercinta yang tak pernah bosan memberikan dorongan motivasi sehingga terselesaikannya skripsi ini. 3. Teman-temanku
semua
yang
selalu
memberikan
semangat
untuk
terselesaikannya skripsi ini. 4. Nusa, bangsa, dan agama sebagai wujud kepedulian terhadap pendidikan di Indonesia.
KATA PENGANTAR
الحمد هلل رب العا لمين وبه نستعين على امورالد نيا والدين الصالة والسالم ،على سيد المرسلين سيد االولين واالخرين محمد وعلى اله وصحبه اجمعين . اما بعد Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan kekuatan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penggunaan Media Kartu Huruf dalam Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Baca Tulis Al-Qur‟an Siswa Kelas I MI AL – ISLAM Sutopati III Kec. Kajoran Kab. Magelang Tahun 2011” Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Terkait dengan hal ini penulis sampaikan terima kasih kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Drs. Joko Sutopo, selaku dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi ini yang telah memberikan bimbingan dengan penuh ketelitian, kesabaran, dan keikhlasan 3. Seluruh dosen dan karyawan STAIN Salatiga yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, yang dengan keikhlasan memberikan ilmu dan pengetahuan selama menuntut ilmu di STAIN Salatiga. 4. Kepada Kepala Madrasah Ibtidaiyah Al-Islam Sutopati 03 Desa Sutopati Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang yang telah mengizinkan saya untuk melakukan penelitian.
5. Untuk keluargaku, yaitu suamiku Juli Ariyadi, ketiga anakku Levi, Serlis, Arrelioza yang selalu sabar dan memberikan pengertian. Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan balasan apapun hanya untaian kata terima kasih serta doa semoga Allah SWT membalas semua amal baik yang telah diberikan kepada penulis. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis memohon petunjuk dan hidayah. Semoga tulisan ini bermanfaat. Amin
Salatiga 20 Agustus 2011 Penulis
Tri Khasnati
ABSTRAK KHASNATI TRI: Penggunaan Media Kartu Huruf dalam Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Baca Tulis Al-Qur’an Siswa Kelas I MI AL – ISLAM Sutopati III Kec. Kajoran Kab. Magelang Tahun 2011. Skripsi: Jurusan Tarbiyah. Program Studi : Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam salatiga. Pembimbing: Drs. Djoko Sutopo. Kata kunci: Penggunaan Media Kartu Huruf dan Hasil Belajar Baca Tulis AlQur‟an Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar BTQ siswa Kelas I MI AL - ISLAM Sutopati III Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun 2011 dengan media kartu huruf. Media kartu huruf yang di gunakan dalam pembelajaran BTQ terdiri dari tiga macam. Yaitu: bentuk huruf tunggal, bentuk huruf sambung satu kata, dan bentuk huruf sambung dua kata. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan subyek siswa Kelas I MI AL - ISLAM Sutopati III Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang yang berjumlah 32 siswa, dengan tingkat akademik yang berbeda-beda. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan dari Siklus I, Siklus II, dan Siklus III mengalami peningkatan. Dengan meningkatnya prosentase ketuntasan belajar siswa dari siklus I 43.75% tahap siklus II meningkat menjadi 87.50% dan meningkat lagi pada siklus III yaitu 93.75% siswa tuntas. Dengan menggunakan media kartu huruf dalam pembelajaran BTQ dinilai dapat mengefektifkan pembelajaran, hal ini dapat dilihat pada hasil uji t.tes yang menyebutkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa signifikan. Dengan demikian terbukti bahwa media kartu huruf efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa Kelas I MI AL - ISLAM Sutopati III Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang.
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ......................................................................................
i
HALAMAN BERLOGO ................................................................................... ii HALAMAN JUDUL .......................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN .........................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii ABSTRAK .........................................................................................................
x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5 D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5 F. Definisi Operasional ..................................................................... 5 G. Metode Penelitian ......................................................................... 7 H. Sistematika Penulisan Skripsi ....................................................... 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar ........................................................................................... 16 B. Media Kartu Huruf ......................................................................... 25 C. Media Pembelajaran ....................................................................... 28 BAB III METODE PENELITIAN 1................................................................................................. De skripsi Setiap Siklus Pembelajaran ............................................... 33 2. Analisis Data Penelitian ................................................................ 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................. 48 B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 65 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... 70 B. Saran ............................................................................................. 70 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Data Hasil Evaluasi Pembelajaran BTQ Siswa Kelas I MI Al-Islam Sutopati 03 Tahap Pra Siklus 2. Tabel 3.2 Ketuntasan Belajar BTQ Kelas I MI Al-Islam Sutopati 03 Tahap Pra Siklus 3.
Tabel 4.1 Data Hasil Evaluasi Pembelajaran BTQ Siswa Kelas I MI Al-Islam Sutopati 03 Tahap Siklus I
4. Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar BTQ Siswa Kelas Kelas I MI Al-Islam Sutopati 03 Tahap Siklus I 5. Tabel 4.3 Data Hasil Evaluasi Pembelajaran BTQ Siswa Kelas I MI Al-Islam Sutopati 03 Tahap Siklus I 6. Tabel 4.4 Ketuntasan Belajar BTQ Siswa Kelas I MI Al-Islam Sutopati 03 Tahap Siklus I 7. Tabel 4.5 Data Hasil Evaluasi Pembelajaran BTQ Siswa Kelas Kelas I MI AlIslam Sutopati 03 Tahap Siklus II 8. Tabel 4.6 Ketuntasan Belajar BTQ Siswa Kelas I MI Al-Islam Sutopati 03 Tahap Siklus II 9. Tabel 4.7 Ketuntasan Belajar BTQ Siswa Kelas Kelas I MI Al-Islam Sutopati 03 Tahap Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II 10. Tabel 4.8 Harga to Peningkatan hasil belajar pelajaran BTQ siswa kelas 1 MI Al – ISLAM Sutopati 03 Kecamatan Kajoran 11. Tabel 4.9 Hasil Belajar pada siklus I dan siklus III
12. Tabel 4.10. Prosentase Hasil Evaluasi Pembelajaran Sebelum Siklus, Siklus I dan Siklus II
DAFTAR GRAFIK
1. Grafik 1: Hasil Pembelajaran Sebelum Siklus, Siklus I, dan Siklus II. 2. Grafik 2: Perbaikan pembelajaran Sebelum Siklus, Siklus I, dan Siklus II. 3. Grafik 3: Ketuntasan pembelajaran sebelum siklus I, Siklus II, dan Siklus III.
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Riwayat Hidup Penulis 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 4. Evaluasi Pembelajaran Siklus I 5. Evaluasi Pembelajaran Siklus II 6. Contoh Kartu Huruf 1 7. Contoh Kartu Huruf 2 8. Contoh Kartu Huruf 3 9. Hasil Evaluasi Pembelajaran Tahap Pra Siklus 10. Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus I 11. Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus II 12. Hasil Evaluasi Pembelajaran Siklus III 13. Surat Keterangan Dosen Pembimbing 14. Surat Keterangan Permohonan Ijin Penelitian/Riset 15. Surat Keterangan Penelitian dari Kepala Sekolah 16. Kartu Bimbingan
BAB II PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Firman Allah SWT dalam Surat Al‟Alaq 1 – 5:
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan perantaraan kalam” (Departemen Agama, 1979: 1079). Dari Firman Allah SWT yang tersebut diatas, jelas sekali terlihat bahwa Baca Tulis Alquran sangat penting diajarkan kepada umat muslim pada umumnya, dan yang lebih khusus penting diajarkan kepada siswa sekolah dasar, karena dengan siswa mampu memahami Baca Tulis Al-Qur‟an, maka dia akan mampu membaca dan menulis Al-Quran dengan baik dan benar. Dalam bidang apapun seorang guru identik dengan seseorang yang serba tahu atau orang yang mengetahui lebih banyak dari pada orang lain, apalagi di era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini. Seorang guru diharapkan selalu tanggap terhadap segala macam situasi, mampu mengambil keputusan secara cepat, apalagi yang berhubungan dengan pekerjaannya sehari–hari sebagai tenaga professional di bidang pendidikan, guru mampu memecahkan
masalah–masalah
yang
berhubungan
dengan
kegiatan
pembelajaran, baik pada waktu merencanakan, melaksanakan dan termasuk
melakukan perbaikan, guru juga dituntut untuk bersifat terbuka yaitu mampu melihat atau menilai kinerjanya sendiri. Hal ini berkaitan dengan kemampuan guru untuk melakukan penelitian kelasnya sendiri. Dari beberapa mata pelajaran yang sudah penulis ajarkan, penulis memilih mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) untuk dijadikan fokus dalam penelitian tindakan kelas dalam penyusunan laporan ini. Mengapa penulis memfokuskan mata pelajaran perbaikan Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ)?. Alasan penulis memperbaiki pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) karena sebagian besar siswa kelas I kurang lancar membaca dan menulis khususnya membaca huruf hijaiyah bersambung, siswa selalu berpendapat bahwa membaca huruf -huruf sambung itu sulit sehingga siswa sudah malas untuk mencobanya. Dan dari hasil evaluasi dengan subtema “Pengenalan Huruf ا – يDan Tanda Baca Fathah, Kasrah Dan Dammah Dengan Bentuk Huruf Sambung” ternyata sebagian besar nilai ulangan siswa rendah karena dari 32 siswa hanya 6 siswa yang mendapat nilai di atas 70, sedangkan 27 siswa nilainya kurang dari 70. Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat maka penulis menetapkan fokus permasalahan yang akan diperbaiki yaitu “siswa mampu membaca kalimat dengan tulisan huruf hijaiyah
sambung
dengan
benar”.
Dan
penulis
mencoba
mencari
pemecahannya dengan upaya antara lain: n permainan simulasi dengan kartu huruf, kartu kata dan kartu kalimat
1. Guru mengadakan permainan simulasi dengan kartu huruf, kartu kata dan kartu kalimat. 2. Menggunakan kartu huruf, kartu kata dan kartu kalimat sebagai alat peraga 3. Menyelenggarakan evaluasi dengan soal-soal yang berhubungan dengan huruf sambung. Materi pelajaran BTQ di kelas I MI AL – ISLAM banyak memerlukan perbaikan, sehingga di lain waktu dapat memperoleh hasil yang diharapkan. Pembelajaran BTQ di MI AL – ISLAM Sutopati III selama ini dilakukan tanpa menggunakan alat bantu belajar, sehingga siswa merasa jenuh dan kurang tertarik dengan proses pembelajaran, dan itu pula yang menyebabkan hasil evaluasi juga kurang memuaskan. Pembelajaran BTQ di MI AL – ISLAM Sutopati III khususnya pada kelas I Semester 2 pada awalnya selalu dilakukan dengan membosankan, pembelajaran hanya berpusat pada guru, siswa tidak diberikan kesempatan untuk berkreasi, sehingga siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang dilakukan. Setelah mengetahui hal ini, peneliti bermaksud mengadakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran BTQ dengan maksud untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Dalam hal ini peneliti merancang pembelajaran dalam dua Siklus, yaitu Siklus I Siklus II dan siklus III dengan menggunakan alat bantu pembelajaran yaitu Media Kartu Huruf, kartu kata, dan kartu kalimat.
B. Rumusan Masalah Untuk memperbaiki pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) dengan subtema “Pengenalan Huruf ا – يDan Tanda Baca Fathah, Kasrah Dan Dammah Dengan Bentuk Huruf Sambung”, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah penggunaan media kartu huruf dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I MI AL-ISLAM Sutopati III Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang akan dicapai adalah: Mengetahui apakah penggunaan media kartu huruf dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas I MI AL-ISLAM Sutopati III
Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penggunaan media kartu huruf dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan hasil belajar BTQ siswa kelas 1 di MI AL-ISLAM Sutopati 111 Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang.
E. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoritis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu-ilmu kependidikan, terutama yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran.
2.
Manfaat Praktis. a)
Dapat menjadi bahan masukan bagi materi Pendidikan Agama Islam di MI AL-ISLAM Sutopati III Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang.
b)
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para pendidik dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di berbagai mata pelajaran.
F. Definisi Operasinal Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dengan maksud penulis dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini , Perlu penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata yang menjadi variable penelitian .istilah tersebut penulis jabarkan sebagai berikut. 1. Peningkatan Peningkatan berasal dari kata tingkat, yang berarti proses, cara perbuatan meningkatkan (usaha kegiatan, dsb) (Depdiknas, 2000:1250). Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan penelitian ini adalah proses meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengikuti dan memahami
materi pembelajaran dari kemampuan yang kurang menjadi lebih baik dan mencapai tingkatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh dari belajar yang berupa perubahan tingkah laku yang relatif tetap. Hasil belajar berupa kemampuan. Setelah belajar siswa memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kemampuan tersebut adalah dari stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh siswa (Sutrisno, 2007: 39). 3. Baca Tulis Al-Qur’an Menurut Zainal (2009: 1), Baca dalam arti kata majemuknya “membaca” yang penulis pahami berarti melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan yang tertulis. Kata “tulis” berarti batu atau papan batu tempat menulis (dahulu banyak dipakai oleh murid-murid sekolah), kemudian kata “tulis” ditambah akhiran “an” maka menjadi kata “tulisan” (akan lebih mengarah kepada usaha memberikan pengertian dari baca tulis Alquran) maka tulisan berarti hasil menulis. Kata “Alquran” menurut bahasa artinya bacaan sedangkan menurut istilah adalah mukjizat yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum dan pedoman bagi pemeluk ajaran agama Islam, jika dibaca bernilai ibadah.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian baca tulis Al quran adalah suatu kemampuan yang dimiliki untuk membaca dan menuliskan kitab suci Alquran. 4. Media Kartu Huruf Kartu yang digunakan dalam penelitian ini adalah suatu alat peraga atau media yang digunakan untuk proses belajar mengajar dalam rangka mempermudah atau memperjelas penyampaian materi pembelajaran. Kartu sebagai alat peraga praktik yang berfungsi untuk mempermudah siswa dalam pemahaman suatu konsep sehingga hasil prestasi pembelajaran lebih menyenangkan dan lebih efektif. Kartu yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu yang di dalamnya terdapat tulisan Arab atau huruf Hijaiyah, baik berupa hurup, kata maupun kalimat. Tulisan atau huruf Hijaiyah tersebut merupakan penerapan dari perangkat Huruf Hijaiyah yang telah diterangkan oleh guru. 5. Siswa /peserta didik. Peserta didik artinya anak-anak yang mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas (siswa).
G. Metode Penelitian. 1. Rancangan penelitian. Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa penelitian tindakan kelas. Prosedur dan langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar
yang berlaku dalam penelitian tindakan. Penelitian tindakan merupakan proses daur ulang mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pemantauan dan refleksi yang diikuti dengan perencanaan ulang. Secara rinci prosedur atau tahapan dalam rancangan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: a.
Perencanaan. 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Menyiapkan
fasilitas
dan
sarana
prasarana
pendukung
pembelajaran. 3) Menyiapkan alat evaluasi. 4) Melaksanakan atau memberi contoh pelaksanaan pembelajaran. b. Pelaksanaan tindakan. 1) Mengadakan appersepsi dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa. 2) Menjelaskan pelaksanaan pembelajaran dengan media kartu huruf 3) Melaksanakan pembelajaran dengan media kartu huruf. c.
Pengamatan atau Observasi. Pengamatan selama pembelajaran berlangsung dilakukan dengan tujuan untuk: 1) Mengetahui tingkat kesesuaian antara perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan tindakan yang telah ditetapkan. 2) Memahami tingkat keberhasilan dari pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan.
d. Refleksi. Reflesi dilaksanakan dengan menganalisa dan mengkaji hasil dari pelaksanaan tindakan yang di catat dalam lembar observasi mulai dari siklus 1 sampai siklus 3. Kemudian hasil dari refleksi dijadikan bahan acuan bagi perencanaan siklus selanjutnya. 2. Tempat, Waktu, dan Subjek Penelitian. a. Tempat Penelitian. Tempat penelitian adalah MI AL Islam Sutopati III, Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun 2011 b. Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11, 18, 25 Mei 2011. Sesuai dengan alokasi materi pembelajaran, program semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian. c. Subjek Penelitian. Subjek yang akan dikenai tindakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas I MI AL Islam Sutopati III, Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun 2011
jumlah peserta
didikterdiri dari 32 siswa dengan rincian 21 siswa putra dan 11 siswa putri. Dasar pertimbangan pilihan subyek yakni perlunya penerapan tindakan dalam penelitian ini terhadap proses pembelajaran baca tulis alquran Madrasah Ibtidaiyah khususnya kelas I.
3. Siklus Penelitian. Rancangan penelitian dilaksanakan dalam3 siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang sicapai. Pada awalnya peneliti melakukan refleksi terhadap yang selama ini dilakukan dalam proses pembelajaran, mengidentifikasi permasalahan, mendiskusikan dengan rekan sejawat serta mengkaji teori maupun metode yang relevan. Berdasarkan refleksi awal maka langkah yang dianggap paling tepat untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik adalah meningkatkan peran serta dan aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an. Maka dari itu salah satu tindakan yang penulis anggap tepat adalah melalui penggunaan Media Kartu Huruf. Penelitian ini terdiri dari 3 siklus yang setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun tahap-tahap pelaksanaan siklus digambarkan dengan diagram sebagai berikut: 4. Instrument Penelitian Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Pedoman Observasi 1) Pedoman Observasi Aktifitas Guru Observasi aktifitas guru digunakan untuk mengamati kemampuan guru (peneliti) dalam mengelola pembelajaran. Adapun pedomannya sebagai berikut :
a.
Menyusun Rencana Pembelajaran.
b.
Menguasai kurikulum, materi, metodologi, dan evaluasi.
c.
Menggunakan metode simulasi.
d.
Mengorganisir kelas atau peserta didik dan membangun suasana kelas.
2) Pedoman Observasi Aktifitas Peserta Didik. Lembar Observasi untuk peserta didik digunakan untuk mencatat aktifitas peserta didik selama proses pembelajaran. Adapun pedoman-pedomannya sebagai berikut : a) Hadir dalam kegiatan pembelajaran. b) Mengerjakan tugas rumah (PR) c) Memperhatikan guru pada saat menyelesaikan / memberi contoh soal. d) Mengikuti secara aktif simulasi pelaksanaan pembelajaran e) Bertanya kepada guru atau teman apabila belum jelas. f)
Menjawab pertanyaan guru
g) Menguasai Baca Tulis Al-Qur‟an. b. Tes Formatif Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes formatif ini akan diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda (obyektif). Soal-soal dalam tes formatif berisi materi-materi tentang Baca Tulis Al-Qur‟an.
5. Teknik Pengumpulan Data Jenis penelitian ini adalah field research yaitu penelitian yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya gejala (Sutrisno, 1993:10) Adapun metode yang digunakan untuk mengambil data adalah sebagai berikut: a. Metode Observasi Metode observasi adalah pengumpulan data dengan observasi secara langsung atau pengamatan langsung dengan cara mengambil data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut (Nazir, 1998:212). Penerapan metode ini dengan mengadakan pengamatan secara langsung di lokasi yang diteliti yaitu MI AL Islam Sutopati III, kecamatan Kajoran kabupaten Magelang, yang meliputi letak geografis, keadaan guru dari segi jumlah guru dan proses pembelajaran yang berhubungan dengan usaha dari guru Baca Tulis Huruf Al-Qur‟an dalam rangka untuk meningkatkan belajar peserta didik dalam belajar Baca Tulis Huruf Al-Qur‟an. b. Metode Tes Pengumpulan data dari tes ini didapatkan dari jawaban yang diberikan kepada masing-masing siswa atas soal-soal tes formatif. 6. Teknik Analis Data Analis data yang di gunakan dalam penelitian di wakili oleh momen refleksi putaran. Dari refleksi tindakan putaran pertama akan di peroleh
hasil yang kemudian akan menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran untuk penigkatan pembelajaran pada siklus berikutnya. sehingga dengan melakukan refleksi
tersebut peneliti akan memiliki wawasan otentik
dalam menafsirkan data. Dari putaran refleksi dalam siklus akan di berhentikan apabila telah terpenuhi tuntas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk seluruh siswa kelas satu .yaitu: 70 Gambar 1.1 Tahap-Tahap Analisis Data KONDISI AWAL
TINDAKAN
TINDAKAN
KONDISI AKHIR
GURU: Belum menggunakan Media Kartu Huruf dalam Pembelajaran
SISWA: Hasil belajar BTQ rendah
Menggunakan media kartu huruf sederhana dalam pembelajaran
SIKLUS I Menggunaka n media kartu huruf sederhana
dengan menggunakan Media Kartu Huruf yang lebih memperjelas materi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar BTQ siswa kelas I MI AL – ISLAM Sutopati III
SIKLUS II Menggunaka n media kartu huruf yang lebih jelas dan menarik
dengan menggunakan Media Kartu Huruf yang lebih memperjelas materi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar BTQ siswa kelas I MI AL – ISLAM Sutopati III
SIKLUS III Menggunaka n media kartu huruf yang lebih jelas dan menarik
Di analis dengan statistic deskriptif hasil analis secara kuantitif rumus yang di gunakan sebagai berikut: F P=
X 100% N
Keterangan :
P: Prosentase F: Frekuensi N: Jumlah subjek
Hasil Belajar yang berupa nilai tes tertulis sebelum dan sesudah penerapan media kartu huruf dianalisis menggunakan t-test (uji “t”) untuk sampel kecil berkorelasi. Teknik analisis ini dilakukan untuk mengukur secara kuantitatif perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan media kartu huruf. Adapun rumus yang digunakan untuk memperoleh harga “t” adalah sebagai berikut :
to
D N = SD D N -1
dengan nilai SDD =
D N
2
D N
2
to = nilai uji “t” (beda mean)
D
= Jumlah beda nilai sebelum dan sesudah penerapan cooperative learning
SDD
= Standar deviasi beda nilai sebelum dan sesudah penerapan metdia kartu huruf
D
2
= Jumlah kuadrat beda nilai sebelum dan sesudah penerapan cooperative learning
N = Jumlah sampel (Hartono, 2004: 166-169) Sedangkan untuk hasil tes formatif peneliti mencari data dengan menjumlahkan nilai yang di peroleh dalam satu kelas kemudian di bagi dengan jumlah siswa yang ada sehingga di dapat rata-rata nilai tes formatif.
H. Sistematika Penulisan Sistimatika penulisan dalam penulisan ini sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan instrument penelitian, manfaat penelitian, devinisi operasional, dan sistematika penulisan Bab II kajian pustaka membahas teori-teori penelitian tindakan kelas, pembelajaran dengan kartu huruf. BAB III Pelaksanaan penelitian berisi tentang deskripsi pelaksanaan siklus I, siklus II dan siklus III. BAB IVHasil penelitian pembahasan deskripsi persiklus. BAB V Penutup berisi kesimpulan dan saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar Menurut Uno (2007: 11), Belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan atau gerakan) dan respon (yang juga berupa pikiran, perasaan atau gerakan). Menurut prndapat tradisional, belajar adalah menambahkan dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Di sini yang dipentingkan adalah pendidikan Intelektual. Kepada anak-anak diberikan bermacam-macam mata pelajaran untuk mrnambah pengetahuan yang dimilikinya, terutama dengan jalan menghafal. Ahli pendidikan modern merumuskan perbuatan belajar sebagai berikut : Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, timbul dan berkembangnya sifat-sifat sosial, susila dan ekonomi ( Ahmadi, 2000:278280). Definisi yang tidak jauh berbeda dengan definisi di atas, dikemukakan oleh Howard L. Kingsley sebagai berikut : ( Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan) (Soemanto, 1990:98-99)
16
Menurut Sudirman AM, belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 2005:20). Selanjutnya dalam kamus paedagogik dikatakan bahwa belajar adalah berusaha memiliki pengetahuan dan kecakapan. Seseorang telah mempelajari sesuatu terbukti dengan perbuatannya. Iia baru dapat melakukan sesuatu hanya dari hasil proses belajar sebelumnya. Tetapi harus di ingat juga bahwa belajar mempunyai hubungan yang erat dengan masa peka, yaitu suatu masa di mana sesuatu fungsi maju dengan pesat untuk dikembangkan ( Ahmadi, 2000:280). Menurut Hilghrad sebagai mana dikutip Abdurrachman Abror, belajar merupakan proses perbuatan yang di lakukan dengan sengaja yang kemudian menimbulkan perubahan yang keadaannya berbeda dari perubahan yang di timbulkan oleh lainnya (Abror,1993:66) Definisi-definisi yang telah dikemukakan itu diberikan oleh ahliahli yang berbeda-beda pendiriannya dan berlain-lainan titik tolaknya. Kalau kita simpulkan definisi-definisi tersebut dan juga definisi-definisi yang lain, maka kita dapatkan hal-hal pokok sebagai berikut : a. Bahwa belajar itu membawa perubahan b. Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kacakapan baru. c. Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (Suryabrata, 1995:246-249)
Perlu diketahui bahwa setiap perbuatan belajar senantiasa memiliki aspek jasmaniah (struktur) dan aspek rohaniah (fungsi). Otak itu sendiri adalah strukturnya dan berfikir adalah fungsinya. Keduanya saling bertalian dan saling mempengaruhi. Kalau otak itu luka, maka fungsi berfikirnya akan terganggu dan sebaliknya kalau fungsi berfikir itu tidak normal, maka struktur otak itu akan berubah bentuknya. Jadi kedua aspek itu bersatu dalam perbuatan belajar seseorang. Uno (2007: 22) menjelaskan lebih jauh bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari beberapa definisi diatas dapatlah di ambil kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan di dalam diri manusia Apabila telah belajar tidak terjadi perubahan dalam diri manusia, maka tidak lah dikatan bahwa padanya telah berlangsung proses belajar. Perlu di ketahui bahwa setiap perbuatan belajar senantiasa memiliki aspek jasmaniah (struktur) dan aspek rohaniah (fungsi). Otak itu sendiri adalah strukturnya dan berfikir adalah fungsinya .keduanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi .kalau otak itu luka ,maka fungsi berfikirnya akan tergsnggu dan sebalik nya kalau fungsi berfikir itu tidak normal ,maka srtuktur otak itu akan berubah bentuknya ,jadi kedua aspek itu bersatu dalam perbuatan seseorang.
a. Teori – teori tentang proses belajar Teori Belajar Menurut Faculty-Psycology (Ilmu Jiwa Daya). Jiwa manusia terdiri dari berbagai daya seperti daya berfikir, mengenal, mengamati dan lain-lain. Daya-daya ini dapat berkembang dan berfungsi apabila dilatih dengan bahan-bahan dan cara-cara tertentu. Berdasarkan pandangan ini, maka yang dimaksud dengan belajar ialah usaha melatih daya-daya itu agar berkembang, sehingga kita dapat berfikir, mengingat dan sebagainya. Cara yang digunakan ialah dengan menghafal, memecahkan soal-soal dan berbagai jenis kegiatan lainnya. b. Beberapa prinsip belajar Proses belajar itu kompleks sekali, tetapi dapat juga di analisa dan diperinci dalam bentuk prinsip-prinsip atau asas-asas belajar. Hal ini perlu kita ketahui agar kita memiliki pedoman dan teknik belajar yang baik. Prinsip-prinsip itu adalah: 1) Belajar harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntunnya dalam belajar untuk mencapai harapan-harapannya. 2) Belajar memerlukan bimbingan. Baik bimbingan dari guru atau buku pelajaran itu sendiri. 3) Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian-pengertian. 4) Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari dapat dikuasainya.
5) Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi saling pengaruh secara dinamis antara murid dengan lingkungannya 6) Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan. 7) Belajar dianggap berhasil apabila telah sanggup menerapkan ke dalam bidang praktek sehari-hari (Ahmadi, 2000:30) 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh dari belajar yang berupa perubahan tingkah laku yang relatif tetap. Hasil belajar berupa kemampuan. Setelah belajar siswa memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kemampuan tersebut adalah dari stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh siswa (Sutrisno, 2007: 39). Hasil belajar siswa merupakan kemampuan siswa yang akan dicapai yaitu sebagai berikut: 1. Kemampuan verbal, adalah kemampuan untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tertulis, pemilihan informasi verbal memungkinkan individu berperan dalam kehidupan. 2. Kemampuan
keterampilan
intelektual,
yaitu
kepekaan
yang
berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang.
3. Kemampuan
kognitif,
adalah
kemampuan
menyalurkan
dan
mengarahkan kognitifnya sendiri, kemampuan ini meliputi konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4. Kemampuan motorik, adalah kemampuan serangkaian gerak jasmani antara
koordinasi
otak dengan
tubuh.
Sehingga
terwujudnya
otomatisme gerak jasmani. 5. Kemampuan sikap, adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut. Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai beupa huruf atau simbol (Dimyati, 2002: 200). Jadi, hasil belajar akan melekat pada siswa dalam bentuk keterampilan intelektual, sikap dan siasat (Sutrisno, 2007: 39). Belajar harus memiliki tujuan yang jelas, didasari motivasi dari dalam dirinya sehingga siswa melakukan belajarnya secara aktif. Dengan demikian, siswa mampu menggunakan cara berpikir secara kritis, disamping itu siswa mampu menerapkan ilmunya dalam praktek sehari-hari. Proses dan hasil belajar pada garis besarnya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari individu yang belajar (faktor internal), dan faktor yang berasal dari lingkungan (faktor eksternal). Faktor-faktor internal yang memperngaruhi proses dan hasil belajar antara lain:
a. Pemahaman siswa terhadap hasil belajar b. Minat siswa terhadap hasil belajar c. Kesehatan siswa d. Kecakapan siswa dalam pelajaran e. Kebiasaan belajar f. Intelegensi g. Minat dan bakat h. Penguasaan bahasa Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah: 1) Faktor bersumber dari sekolah 2) Faktor bersumber dari keluarga 3) Faktor bersumber dari masyarakat Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga siswa mampu mewujudkan suatu kemampuan yang baik, untuk itu diperlukan manajemen yang baik pula. Karakteristik yang berbeda dari tiap individu baik fisik maupun psikis dan tingkat kemampuan serta minat belajar yang berbeda memerlukan perhatian khusus bagi guru untuk menjaga agar perkembangan siswa berlangsung baik sesuai dengan kemampuan (Sutrisno, 2007: 39). Hasil belajar juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mengalami pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian
terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. 3. Media Pembelajaran a. Pengertian media pembelajaran Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Secara umum, media berarti segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi (Tukiman, 2007: 25). Menurut Sabri (2007: 107), “Media merupakan alat yang digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemajuan audiens (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar”. b. Beberapa fungsi media pembelajaran Menurut Sabri (2007: 108), ada enam fungsi pokok media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, yaitu: 1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2. Penggunaan
media
merupakan
bagian
yang integral
dari
keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru. 3. Media dalam penggunaannya integral dengan tujuan dan fungsi ini mengandung makna bahwa media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran 4. Penggunaan media dalam pembelajaran bukan senata-mata alat hiburan ,dalam arti di gunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa. 4. Baca Tulis Al-Qur’an Menurut Zainal (2009:1), Baca dalam arti kata majemuknya “ membaca “ yang penulis pahami berarti melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan yang tertulis. Kata tulis berarti batu atau papan batu tempat menulis (dahulu banyak dipakai oleh murid-murid sekolah), kemudian kata “tulis” ditambah akhiran “an” maka menjadi kata “tulisan” (akan lebih mengarah kepada usaha memberikan pengertian dari baca tulis Al-Qur‟an ) maka tulisan berarti hasil menulis. Kata “Al-Qur’an” menurut bahasa artinya bacaan sedangkan menurut istilah adalah mukjizat yang diturunkan oleh Alloh SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum dan pedoman bagi pemeluk ajaran agama Islam, jika dibaca bernilai ibadah.
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian baca tulis Al-Qur‟an adalah suatu kemampuan yang dimiliki untuk membaca dan menuliskan kitab suci Al-Qur‟an.
B. Media Kartu huruf 1. Prosedur pembelajaran Perekayasaan proses pembelajaran dapat di desain oleh guru sedemikian rupa . Idealnya kegiatan untuk peserta didik harus di sesuaikan dengan kemampuan yang berbeda-beda dari setiap peserta didik. Walaupun untuk memahami satu jenis konsep yang sama karena setiap anak didik mempunyai keunikan masing-masing .oleh karena itu,sebelum penulis mengupas lebih jauh Media kartu huruf ,maka akan penulis jelaskan lebih dahulu tentang beberapa istilah yang ada di dalam prosedur suatu pembelajaran. Dalam suatu prosedur pembelajaran ada beberapa istilah yang berkaitan dengan jalan nya proses pembelajaran itu sendiri dan hal ini menunjukkan bahwa pemahaman terhadap pendekatan, metode, teknik dan strategi pembelajaran tidak dapat di abaikan . Untuk lebih jelas nya akan penulis jabarkan beberapa pengertian di atas sebagai berikut : 2. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan dapat di artikan sebagai seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat dan belajar mengajar .Pendekatan pembelajaran menjadi titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya
masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: 1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada peserta didik (student centered approach) 2Pendekatan pembelajaran yang berorientasi yang berpusat pada guru (teacher centered aproch) (Majid, 2008: 133). 3. Metode Pembelajaran Secara etimologis ,metode berasal dari bahasa yunani ,yaitu methodhos ,artinya suatu jalan yang di lalui untuk mencapai tujuan (Ismail ,2008: 7). Dalam istilah pendidikan ,maka arti dari metode pembelajaran adalah rencana menyeluruh tentang penyajian materi ajar secara sistimatis dan berdasarkan pendekatan yang di tentukan. Metode pembelajaran di gunakan sebagai cara untuk mengimplementasikan rencana yang sudah di susun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat di gunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, di antaranya adalah ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, debat symposium dan sebagainya (Majid, 2008: 135) 4. Tehnik Pembelajaran Tehnik adalah kegiatan spesifik yang si implementasikan dalam kelas sesuai dengan metode dan pendekatan yang di pilih. Dengan kata lain, Tehnik pembelajaran di artikan sebagai cara yang di lakukan oleh
seorang guru dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah ada kelas dengan jumlah peserta didik yang relative banyak membutuhkan teknis tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah peserta didiknya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang peserta didiknya tergolong aktif dengan kelas yang peserta didiknya tergolong pasif. Dalam hal ini gurupun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama (Masjid, 2008: 160). 5. Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat di capai secara efektif dan efisien. Dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konsektual tentang keputusan-keputusan yang diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula yaitu : 1. Exposition. Discovery learning. 2. Group – individual learning. Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakana antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai
metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a Plan of operation achieving something“ sedangkan metode adalah “ a way in achieving something “ (Ismail, 2008: 24-25).
C. Media Pembelajaran a. Pengertian media pembelajaran Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari “Medium “yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar .Secara umum ,media berarti segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi (Ttukiman ,2007:25) Menurut Sabri (2007: 107),
“Media merupakan alat uang di
gunakan sebagai perantara untuk menyampaikan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemajuan audeins (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar” b. Beberapa fungsi media pembelajaran Menurut Sabri (2007: 108), ada enam fungsi pokok media pembelajaran dalam proses belajar mengajar , yaitu: 1) penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai fungsi tersendirisebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif .
2) Penggunaan media merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar .Ini berarti bahwa media merupakan salah satu unssur yang harus di kembangkan guru. 3) Media dalam penggunaan nya integral dengan tujuan dan fungsi ini mengandung makna bahwa media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran . 4) penggunaan media dalam pembelajaran bukan semata –mata alat hiburan dalam arti di gunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa. 5) Penggunaan media dalam pembelajaran membantu mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian serta pemahaman dari proses pembelajaran yang diberikan guru. 6) Penggunaan
media
dalam
pembelajaran
diutamakan
untuk
meningkatkan dan mempertinggi mutu belajar. c. Manfaat media pembelajaran Menurut Mustikasari (2008: 2), manfaat media pembelajaran secara umum adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah: 1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan. 2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. 3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga. 5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. 6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. 7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar. 8) Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah: 1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan. Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada. 2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan, dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk meningkatkan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan. 3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. Dengan media akan terjadinya komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah
4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga. Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran. 5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik. 6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru. Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7) Media dapat menumbuhkan sifat positif siswa terhadap materi dan proses belajar. Proses
pembelajaran
menjadi
lebih
menarik
sehingga
mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan. 8) Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif. Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak sekali waktu untuk member perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotifasi belajar dan lain-lain. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran membaca tersebut dengan jalan guru memanfaatkan media pembelajaran yaitu dengan media kartu huruf. Sebab secara konseptual, kehadiran media kartu huruf di tengah pembelajaran membaca huruf hijaiyah akan memberi semangat
siswa untuk belajar dan mengikuti proses
pembelajaran, yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil pencapaian kegiatan pembelajaran Media kartu huruf merupakan alat peraga yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa. Sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada siswa. Penggunaan media kartu huruf secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan prestasi belajar mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti merencanakan untuk memakai tiga siklus penelitian dan masing – masing siklus dilaksanakan satu kali pertemuan dan setiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran (2 x 35 menit) 1x pertemuan yang direncanakan pada setiap siklus tersebut peneliti gunakan untuk membahas materi Baca Tulis Al-qur‟an. Untuk selanjutnya rencana tersebut peneliti tuangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 1. Deskripsi Setiap Siklus Pembelajaran Berdasarkan identifikasi serta rumusan masalah yang tertera pada Bab I, maka peneliti uraikan tentang langkah-langkah perbaikan pembelajaran yang meliputi : rencana pelaksanaan perbaikan, pengamatan dan refleksi. Adapun secara lebih lengkap dapat dilihat dalam perbaikan pembelajaran pada Siklus I (terlampir) sebagai berikut: a. Kegiatan Siklus I 1) Perencanaan Pembelajaran Langkah-langkah
perbaikan
pembelajaran
BTQ
dengan
subtema “Pengenalan Huruf ا – يDan Tanda Baca Fathah, Kasrah Dan Dammah Dengan Bentuk Huruf Sambung” adalah: 1. Menganalisis masalah 2. Menentukan rencana tindakan 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Membahas bentuk-bentuk huruf hijaiyah yang pernah dipelajari 5. Menyusun Instrument tes 6. Menyusun lembar observasi 2) Pelaksanaan Langkah-langkah pelaksanaan dalam pembelajaran BTQ dengan subtema “Pengenalan Huruf ا – يDan Tanda Baca Fathah, Kasrah Dan Dammah Dengan Bentuk Huruf Sambung”adalah sebagai berikut : A. Kegiatan Awal (10 menit) 1. Memberikan salam dan doa bersama 2. Konfirmasi kehadiran siswa 3. Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan kegiatan pembelajaran 4. Memotivasi belajar siswa agar siswa siap menerima pelajaran B. Kegiatan Inti (40 menit) 1. Menjelaskan bentuk-bentuk huruf hijaiyah 2. Tanya jawab tentang cara membaca huruf hijaiyah 3. Menjelaskan cara membaca huruf hijaiyah bersambung 4. Mencari isi contoh-contoh kata yang ditulis dalam huruf hijaiyah bersambung 5. Setiap siswa bergantian mendemonstrasikan membaca huruf hijaiah bersambung dengan harakat fathah, kasrah dan dhammah.
C. Kegiatan Akhir (± 20 menit) -
Guru membimbing siswa membuat kesimpulan materi
-
Memberi tes formatif
-
Mengoreksi dan menganalisis hasil tes
3) Pengamatan Pelaksanaan pembelajaran BTQ dengan subtema “Pengenalan Huruf ا – يDan Tanda Baca Fathah, Kasrah Dan Dammah Dengan Bentuk Huruf Sambung”, fokus yang diamati adalah penggunaan metode demonstrasi dan Tanya jawab
serta pemanfaatan media.
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti dibantu oleh teman sejawat untuk melakukan pengamatan. Adapun instrumen yang digunakan dalam pengamatan berupa lembar observasi. Hal-hal yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah difokuskan pada : a. Keaktifan siswa b. Kelancaran membaca c. Ketrampilan membaca huruf hijaiyah dengan harakat fathah, kasrah, dan dhammah. 4) Refleksi Setelah peneliti merenung kemudian berdiskusi dengan teman sejawat, metode demonstrasi dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa langsung dalam pembelajaran. Siswa dapat memahami permasalahan, membina hubungan yang positif dan komunikatif
sehingga hasil belajar meningkat. Namun, peningkatan prestasi siswa pada pembelajaran Siklus I tersebut belum memuaskan, maka peneliti yang dibantu teman sejawat menghendaki perbaikan pembelajaran Siklus II, karena pada siklus I masih ditemukan kekurangan walaupun media pembelajaran sudah sesuai. b. Kegiatan Siklus II 1) Perencanaan Pembelajaran Langkah-langkah perbaikan pembelajaran BTQ
dengan
subtema “Pengenalan Huruf ا – يDan Tanda Baca Fathah, Kasrah Dan Dammah Dengan Bentuk Huruf Sambung” adalah: 1. Menganalisis masalah 2. Menentukan rencana tindakan 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Membahas bentuk-bentuk huruf hijaiyah yang pernah dipelajari 5. Menyusun Instrument tes 6. Menyusun lembar observasi 2) Pelaksanaan Langkah-langkah pelaksanaan dalam pembelajaran BTQ dengan subtema “Pengenalan Huruf ا – يDan Tanda Baca Fathah, Kasrah Dan Dammah Dengan Bentuk Huruf Sambung”adalah sebagai berikut:
A. Kegiatan Awal (10 menit) 1. Memberikan salam dan doa bersama 2. Konfirmasi kehadiran siswa 3. Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan kegiatan pembelajaran 4. Memotivasi belajar siswa agar siswa siap menerima pelajaran B. Kegiatan Inti (40 menit) 1. Menjelaskan bentuk-bentuk huruf hijaiyah 2. Tanya jawab tentang cara membaca huruf hijaiyah 3. Menjelaskan cara membaca huruf hijaiyah bersambung 4. Mencari isi contoh-contoh kata yang ditulis dalam huruf hijaiyah bersambung 5. Setiap siswa bergantian mendemonstrasikan membaca huruf hijaiah bersambung dengan harakat fathah, kasrah dan dhammah. C. Kegiatan Akhir (± 20 menit) -
Guru membimbing siswa membuat kesimpulan materi
-
Memberi tes formatif
-
Mengoreksi dan menganalisis hasil tes
3) Pengamatan Pelaksanaan pembelajaran BTQ dengan subtema “Pengenalan Huruf ا – يDan Tanda Baca Fathah, Kasrah Dan Dammah Dengan Bentuk Huruf Sambung”, fokus yang diamati adalah penggunaan
metode demonstrasi dan Tanya jawab
serta pemanfaatan media.
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti dibantu oleh teman sejawat untuk melakukan pengamatan. Adapun instrumen yang digunakan dalam pengamatan berupa lembar observasi. Hal-hal yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah difokuskan pada: a. Keaktifan siswa b. Kelancaran membaca c. Ketrampilan membaca huruf hijaiyah dengan harakat fathah, kasrah, dan dhammah. 4) Refleksi Setelah peneliti merenung kemudian berdiskusi dengan teman sejawat, metode demonstrasi dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa langsung dalam pembelajaran. Siswa dapat memahami permasalahan, membina hubungan yang positif dan komunikatif sehingga hasil belajar meningkat. Namun, peningkatan prestasi siswa pada pembelajaran Siklus I tersebut belum memuaskan, maka peneliti yang dibantu teman sejawat menghendaki perbaikan pembelajaran Siklus II, karena pada siklus I masih ditemukan kekurangan walaupun media pembelajaran sudah sesuai. 5) Rencana Perbaikan Pada tahap identifikasi setelah melaksanakan pembelajaran Siklus I karena masih ditemukan kekurangan, maka penulis
berkolaborasi
dengan
teman sejawat
dan
pembimbing untuk
memperjelas permasalahan dengan merancang pembelajaran Siklus II yang dititikberatkan pada penggunaan metoda demonstrasi dan Tanya jawab serta menyiapkan media pembelajaran yang lebih jelas yang digunakan serta menyusun pengamatan. Berdasarkan saran dan arahan kepala sekolah sejawat
diatas
penulis
sebagai
peneliti
menyusun
dan teman skenario
pembelajaran sebagai berikut: 1. Guru mengatur tempat duduk siswa, mengabsen dan menyiapkan media pembelajaran yang berupa kartu huruf dan kartu kata 2. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan pembelajaran sebelumnya. 3. Guru menjelaskan cara membaca huruf hijaiyah bersambung dan siswa memperhatikannya 4. Siswa dan guru bertanya jawab tentang cara membaca huruf-huruf hijaiyah bersambung. 5. Secara bergantian siswa mendemonstrasikan membaca isi hurufhuruf hijaiyah bersambung. 6. Siswa dan guru menyimpulkan materi 7. Siswa mengerjakan evaluasi/tes
c. Kegiatan Siklus 3 1) Perencanaan Pembelajaran Langkah-langkah
perbaikan
pembelajaran
BTQ
dengan
subtema “Pengenalan Huruf ا – يDan Tanda Baca Fathah, Kasrah Dan Dammah Dengan Bentuk Huruf Sambung” adalah: a. Menganalisis masalah b. Menentukan rencana tindakan c. Menyampaikan tujuan pembelajaran d. Membahas bentuk-bentuk huruf hijaiyah yang pernah dipelajari e. Menyusun Instrument tes f. Menyusun lembar observasi 2) Pelaksanaan Langkah-langkah pelaksanaan dalam pembelajaran BTQ dengan subtema “Pengenalan Huruf ا – يDan Tanda Baca Fathah, Kasrah Dan Dammah Dengan Bentuk Huruf Sambung”adalah sebagai berikut: A. Kegiatan Awal (10 menit) 1. Memberikan salam dan doa bersama 2. Konfirmasi kehadiran siswa 3. Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan kegiatan pembelajaran 4. Memotivasi belajar siswa agar siswa siap menerima pelajaran
B. Kegiatan Inti (40 menit) 1. Menjelaskan bentuk-bentuk huruf hijaiyah 2. Tanya jawab tentang cara membaca huruf hijaiyah 3. Menjelaskan cara membaca huruf hijaiyah bersambung 4. Mencari isi contoh-contoh kata yang ditulis dalam huruf hijaiyah bersambung 5. Setiap siswa bergantian mendemonstrasikan membaca huruf hijaiah bersambung dengan harakat fathah, kasrah dan dhammah. C. Kegiatan Akhir (± 20 menit) -
Guru membimbing siswa membuat kesimpulan materi
-
Memberi tes formatif
-
Mengoreksi dan menganalisis hasil tes
b. Pengamatan Pelaksanaan pembelajaran BTQ dengan subtema “Pengenalan Huruf ا – يDan Tanda Baca Fathah, Kasrah Dan Dammah Dengan Bentuk Huruf Sambung”, fokus yang diamati adalah penggunaan metode demonstrasi dan Tanya jawab
serta pemanfaatan media.
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti dibantu oleh teman sejawat untuk melakukan pengamatan. Adapun instrumen yang digunakan dalam pengamatan berupa lembar observasi. Hal-hal yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah difokuskan pada:
a. Keaktifan siswa b. Kelancaran membaca c. Ketrampilan membaca huruf hijaiyah dengan harakat fathah, kasrah, dan dhammah. c. Refleksi Setelah peneliti merenung kemudian berdiskusi dengan teman sejawat, metode demonstrasi dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa langsung dalam pembelajaran. Siswa dapat memahami permasalahan, membina hubungan yang positif dan komunikatif sehingga hasil belajar meningkat. Namun, peningkatan prestasi siswa pada pembelajaran Siklus I tersebut belum memuaskan, maka peneliti yang dibantu teman sejawat menghendaki perbaikan pembelajaran Siklus II, karena pada siklus I masih ditemukan kekurangan walaupun media pembelajaran sudah sesuai. d. Pelaksanaan Perbaikan Siklus III Dengan dibantu oleh Ibu Musiyah sebagai kepala Sekolah yang mengamati selama proses pelaksanaan pembelajaran Siklus III berlangsung, langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut ; Pelaksanaan perbaikan Siklus III dengan subtema “Pengenalan Huruf ي
- اDan Tanda Baca Fathah, Kasrah Dan Dammah Dengan
Bentuk Huruf Sambung” dilaksanakan dalam tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir yang didahului dengan
pra kegiatan yaitu mempersiapkan alat pelajaran, mengabsen siswa, dan mengatur kelas. Adapun rincian perbaikan pembelajaran tersebut adalah: 1. Kegiatan Awal a. Guru memberi pertanyaan-pertanyaan untuk memotivasi siswa sebagai apersepsi b. Guru menjelaskan bentuk-bentuk huruf hijaiyah c. Guru menjelaskan macam-macam harakat d. Guru menyiapkan lembar kerja yang telah disusun. 2. Kegiatan inti a. Guru sebagai peneliti memulai dengan penjelasan yang lebih rinci tentang bentuk-bentuk huruf Hijaiyah b. Guru memulai menggunakan media kartu kata dan kartu huruf untuk menjelaskan materi pembelajaran. c. Guru mengajak siswa melakukan tanya jawab tentang cara membaca huruf hijaiyah bersambung dengan harakat fathah, kasrah, dan dhammah,. d. Secara bergantian siswa mendemonstrasikan membaca huruf hijaiyah bersambung dengan harakat fathah, kasrah, dan dhammah 3. Kegiatan Akhir a. Bersama-sama guru dan siswa membuat kesimpulan materi b.
Siswa mengerjakan tes formatif
c. Bersama-sama guru dan siswa meneliti dan menganalisis hasil tes siswa. a. Pengamatan Fokus yang diamati oleh pengamat yaitu pada penggunaan metoda tanya jawab,, demonstrasi dan pemanfaatan media. Peneliti mengamati hasil yang telah dicapai siswa yaitu dalam hal: keaktifan siswa, kelancaran membaca, dan ketrampilan membaca huruf hijaiyah dengan harakat fathah, kasrah, dan dhammah. b. Refleksi Pada tahap refleksi peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat dan telah berkonsultasi dengan kepala sekolah untuk mencatat temuan yang ada pada pembelajaran perbaikan Siklus II1 hasilnya meningkat walaupun tidak dapat meningkat menjadi 100%. Namun peneliti menyadari penelitian hanya sampai Siklus II1. Siswa yang belum mencapai belajar tuntas diberi perbaikan secara individual dengan tugas dan latihan. Untuk selanjutnya hasil dari perbaikan pembelajaran ini dipergunakan untuk menyusun laporan. 2. Analisis Data Penelitian 1. Analisis Kuantitatif Analisis data yang berbentuk kuantitatif akan dianalisis secara deskriptif komparatif, yaitu dengan membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I, siklus II, dan siklus III Hasil belajar siswa kelas I MI AL – ISLAM Sutopati III pada mata
pelajaran BTQ sub tema “Pengenalan Huruf ا – يDan Tanda Baca Fathah, Kasrah Dan Dammah Dengan Bentuk Huruf Sambung” pada awal pembelajaran masih sangat kecil, banyak siswa menganggap materi BTQ sangat sulit, ini dapat dibuktikan dari hasil evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan sebelum Siklus. Berikut peneliti cantumkan data perolehan nilai hasil evaluasi pembelajaran Pra Siklus. TABEL 3.1 Data Hasil Evaluasi Pembelajaran BTQ Siswa Kelas I MI AL – ISLAM Sutopati III Kecamatan Kajoran Tahap Pra Siklus No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Nama Siswa Anisa Firda Safitri Jazim Khanafi Siti Aisah Idi Mustofa Habibi Aji Toto Satrio Madyanto Wahyu Ayu Isnaeni Sofiatus Salma Tika Rohmah Khanana Agustina Ismatul Aniyah M. Banu bantoro putro Fakhori Umul khoiriyah M. Nur Feliq Anisah Wardah fauziyah Ruli Insan Amani Yusnida Azinah Abdul Hakim Titin Cahyani Anang
Perolehan Nilai Pra Siklus 40 60 60 60 50 50 50 10 30 60 48 70 30 70 10 40 48 65 65 60 60 75 70 70 40
Ket. BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT T BT T BT BT BT BT BT BT BT T T T BT
26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Faizin M. Sukur Amin Ngainur Rofiq Fathul Mu‟in Muhammad Afif Aditya Yasin Jumlah
55 65 70 70 50 30 60 1740
Keterangan : T : Tuntas
(70-100)
BT : Belum Tuntas
(10-69)
Pada tahap Pra Siklus, Siswa masih kurang memperoleh nilai yang diharapkan, dibuktikan dengan masih banyaknya siswa yang belum mendapatkan nilai Tuntas. Dibawah ini dapat dilihat prosentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Materi Pelajaran BTQ tahap Pra Siklus. TABEL 3.2 Ketuntasan Belajar BTQ Siswa Kelas I MI AL – ISLAM Sutopati III Kecamatan Kajoran Tuntas (T) 7
Belum Tuntas (BT) 25
2. Analisis Kualitatif Data kualitatif hasil pengamatan menggunakan analisis deskripsi kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi tiap siklus. Data non tes diperoleh dari sumber data/responden yang berupa jawaban angket dan data pada lembar observasi. Lembar observasi berisi catatan sikap siswa selama pembelajaran, minat siswa, keaktifan siswa,
BT BT T T BT BT BT
serta kelengkapan hasil kerja siswa. Dari data yang diperoleh akan disimpulkan minat dan sikap siswa positif atau negatif
terhadap
pembelajaran. Demikian pula pada siklus III, kegiatan analisis data akan menggunakan teknik yang sama. Serta tidak menutup kemungkinan beberapa perubahan karena siklus III ini mengacu pada temuan dan pengolahan hasil observasi, angket, dan hasil pembelajaran pada siklus I. Siklus II dansiklus111 dilaksanakan tentunya dalam upaya mencapai hasil pembelajaran yang lebih baik daripada hasil pembelajaran Siklus I. Karena itu, segala hal yang bersifat mendukung, akan diterapkan kembali pada Siklus III, sedangkan yang tidak mendukung, akan dihilangkan atau diubah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Penggunaan Media Kartu Huruf dalam Pembelajaran BTQ Siswa Kelas I MI AL-ISLAM Sutopati III Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang. Pembelajaran “Pengenalan Huruf ا – يDan Tanda Baca Fathah, Kasrah Dan Dammah Dengan Bentuk Huruf Sambung”, sebelum siklus I kegiatan di kelas hanya menggunakan teknik pembelajaran tanpa menggunakan alat bantu media pembelajaran. Guru hanya memberikan contoh cara membaca huruf-huruf hijaiyah saja tanpa adanya kebebasan untuk siswa dalam berkreasi, sehingga siswa merasa jenuh dan tidak tertarik dengan pembelajaran yang dilaksanakan yang pada akhirnya nilai yang diperoleh dalam evaluasi pembelajaran pun sangat kurang memuaskan, bahkan jauh dari kriteria nilai yang dipersyaratkan. Hasil belajar BTQ siswa kelas I MI AL-ISLAM Sutopati III terlihat jelas sangat rendah, terlihat dari hasil perolehan nilai evaluasi pembelajaran siswa pada tahap Pra Siklus. mengetahui hal itu, peneliti kemudian menggunakan media kartu huruf dalam pembelajaran BTQ dengan maksud untuk memperbaiki hasil belajar siswa. dalam hal ini peneliti menggunakan media kartu huruf dengan bermacam-macam bentuk, diantaranya adalah:
48
i.
Kartu huruf yang berisi huruf hijaiyah tunggal dengan jenis harakat yang berbeda-beda.
ii.
Kartu huruf yang berisi huruf hijaiyah dengan huruf sambung terdiri dari satu kata berharakat berbeda.
iii.
Kartu huruf yang berisi huruf hijaiyah dengan huruf sambung terdiri dari dua kata dan berharakat berbeda pula. Adapun cara penggunaannya adalah sebagai berikut:
a) Pada tahap awal, siswa diperkenalkan dengan macam-macam huruf hijaiyah bentuk tunggal dengan harakat yang berbeda-beda yang terdapat pada kartu huruf untuk menjelaskan cara membaca yang benar. b) Setelah siswa cukup menguasai cara membaca huruf hijaiyah bentuk tunggal dengan kartu huruf di atas, kemudian peneliti mengembangkan media pembelajaran yang digunakan dengan menggunakan bentuk huruf hijaiyah bersambung yang terdiri satu kata dan dengan harakat yang berbeda dengan maksud mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan membaca huruf hijaiyah bersambung. c) Setelah kartu huruf yang kedua digunakan, kemudian peneliti kembali mengembangkan penggunaan media kartu huruf yaitu dengan bentuk huruf hijaiyah bersambung yang terdiri dari dua kata dan dengan harakat yang berbeda pula, sehingga siswa diharapkan lebih mengerti cara membaca huruf hijaiyah dan mampu membacanya dalam bentuk harakat yang berbeda-beda.
2. Hasil Belajar Siswa Kelas I MI AL-ISLAM Sutopati III Mata Pelajaran BTQ Sebelum dan Sesudah Penggunaan Media Kartu Huruf. 1) Siklus I Hasil uji kemampuan “Pengenalan Huruf ا – يDan Tanda Baca Fathah, Kasrah Dan Dammah Dengan Bentuk Huruf Sambung” dari pembelajaran sebelum Siklus tersaji dalam table berikut ini. TABEL 4.1 Data Hasil Evaluasi Belajar BTQ Siswa Kelas I MI AL-ISLAM Sutopati III Kecamatan Kajoran Pada Tahap Siklus I (sebelum menggunakan media kartu huruf). No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10. 11. 12. 13 14 15 16 17 18
Nama Siswa Anisa Firda Safitri Jazim Khanafi Siti Aisah Idi Mustofa Habibi Aji Toto Satrio Madyanto Wahyu Ayung Isnaeni Sofiatus Salma Tika Rohmah Khanana Agustina Ismatul Aniyah M. Banu B P Fakhori Umul khoiriyah M. Nur Feliq Anisah
Pra siklus
Perolehan Nilai Siklus I Siklus II 50 78 40 67 60 60 60 12 40 30 48 80 40 80 18 52 72 25
Siklus III
Ket. BT T BT BT BT BT BT BT BT BT BT T BT T BT BT T BT
19 20 21
Wardah fauziyah Ruli Insan
75 75
Amani Yusnida
70
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Azinah Abdul Hakim Titin Cahyani Anang Faizin M. Sukur Amin Ngainur Rofiq Fathul Mu‟in Muhammad Afif Aditya Yasin Jumlah
90 80 52 65 75 83 52 87 65 70 72 1923
Keterangan : T : Tuntas
(70-100)
BT : Belum Tuntas (10-69)
Dari data perolehan nilai siswa tersebut dapat dihitung prosentase perolehan nilai pada tahap siklus I, yaitu: Table (1) Hasil Uji Kemampuan “Pengenalan Huruf ا – يDan Tanda Baca Fathah, Kasrah Dan Dammah Dengan Bentuk Huruf Sambung” Sebelum Siklus, yaitu: TABEL 4.2 Prosentase Ketuntasan Belajar BTQ Siswa Kelas I MI AL-ISLAM Sutopati III Tahap Siklus I. Tuntas (T) 14
Belum Tuntas (TB) 18
T T T T T BT BT T T BT T BT T T
Hasil Belajar BTQ dengan tuntas: P
F x100% N
P
14 x100% 32
P 43.75%
Hasil Belajar BTQ dengan belum tuntas: P
F x100% N
P
18 x100% 32
P 56.25%
Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian siswa, sebanyak 14 siswa (43.75%), memperoleh nilai pada interval 70 – 100. Sedangkan siswa lain, 18 siswa (56.25%) memperoleh nilai dibawah rentang skor tersebut. Padahal nilai standar ketuntasan yang dipakai adalah 70. Dengan demikian 18 siswa tersebut dinyatakan belum tuntas. 2) Siklus II Pada pembelajaran Siklus II dengan menggunakan alat Bantu pembelajaran yaitu Media Kartu Huruf sederhana, yaitu model-model huruf hijaiyah dengan harakat fathah, kasrah, dan dhammah. Dan hasil uji kompetensinya sebagai berikut:
TABEL 4.3 Data Hasil Evaluasi Belajar BTQ Siswa Kelas I MI AL-ISLAM Sutopati III Kecamatan Kajoran Pada Tahap Siklus II (menggunakan media kartu huruf). No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Nama Siswa Anisa Firda Safitri Jazim Khanafi Siti Aisah Idi Mustofa Habibi Aji Toto Satrio Madyanto Wahyu Ayu Isnaeni Sofiatus Salma Tika Rohmah Khanana Agustina Ismatul Aniyah M. Banu B P Fakhori Umul khoiriyah M. Nur Feliq Anisah Wardah fauziyah Ruli Insan Amani Yusnida Azinah Abdul Hakim Titin Cahyani Anang Faizin M. Sukur Amin Ngainur Rofiq Fathul Mu‟in Muhammad Afif
Perolehan Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II 50 62 78 100 40 60 67 92 60 82 60 82 60 97 12 95 40 92 30 70 48 82 80 100 40 87 80 95 18 40 52 100 72 95 25 40 75 100 75 95 70 97 90 100 80 100 52 97 65 100 75 100 83 100 52 100 87 100 65 92
Ket. BT T BT T T T T T T T T T T T BT T T BT T T T T T T T T T T T T
31. 32.
Aditya Yasin Jumlah
70 72 1923
90 95 2837
Keterangan : T : Tuntas
(70-100)
BT : Belum Tuntas (10-69)
TABEL 4.4. Prosentase Ketuntasan Belajar BTQ Siswa Kelas I MI AL-ISLAM Sutopati III Setelah Menggunakan Media Kartu Huruf (Tahap Siklus II). Tuntas (T) 28
Hasil Belajar BTQ dengan tuntas: P
F x100% N
P
28 x100% 32
P 87.5%
Hasil Belajar BTQ dengan belum tuntas: P
F x100% N
P
4 x100% 32
P 12.5%
Belum Tuntas (TB) 4
T T
Tabel tersebut mendeskripsikan 28 siswa memperoleh nilai pada interval 70 – 100, dan sisanya yaitu 4 siswa masih dinyatakan belum tuntas. Tetapi meskipun demikian, berdasarkan data yang disajikan pada table (1) dan table (2) dapat disimpulkan telah terjadi peningkatan kemampuan Pengenalan Huruf ا – يDan Tanda Baca Fathah, Kasrah Dan Dammah Dengan Bentuk Huruf Sambung setelah Siklus II dilaksanakan meskipun masih ada 4 siswa lagi (12.50 %) belum mencapai ketuntasan belajar karena memperoleh nilai dibawah 70 (nilai batas tuntas). 3) Siklus III Pembelajaran pada siklus III yang dilaksanakan dengan menggunakan alat Bantu media kartu huruf yang lebih berisi hurufhuruf yang sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran ternyata hasil uji kompetensinya sangat memuaskan, yaitu sebagai berikut: TABEL 4.5 Data Hasil Evaluasi Belajar BTQ Siswa Kelas I MI AL-ISLAM Sutopati III Kecamatan Kajoran Pada Tahap Siklus III (menggunakan media kartu huruf). No
Nama Siswa
1. Anisa 2. Firda Safitri 3. Jazim Khanafi 4. Siti Aisah
Pra Siklus 40 60 60 60
Perolehan Nilai Siklus I Siklus II 50 62 78 100 40 60 67 92
Siklus III 100 100 100 100
Ket. T T T T
5. Idi Mustofa Habibi 6. Aji Toto Satrio 7. Madyanto 8. Wahyu Ayu 9. Isnaeni 10. Sofiatus Salma 11. Tika Rohmah 12. Khanana Agustina 13. Ismatul Aniyah 14. M. Banu B P 15. Fakhori 16. Umul khoiriyah 17. M. Nur Feliq 18. Anisah 19. Wardah fauziyah 20. Ruli Insan 21. Amani Yusnida 22. Azinah 23. Abdul Hakim 24. Titin Cahyani 25. Anang 26. Faizin 27. M. Sukur Amin 28. Ngainur Rofiq 29. Fathul Mu‟in 30. Muhammad Afif 31. Aditya 32. Yasin
Jumlah
50 50 50 10 30 60 48 70 30 70 10 40 48 65 65 60 60 75 70 70 40 55 65 70 70 50 30 60 1740
60 60 60 12 40 30 48 80 40 80 18 52 72 25 75 75 70 90 80 52 65 75 83 52 87 65 70 72 1923
82 82 97 95 92 70 82 100 87 95 40 100 95 40 100 95 97 100 100 97 100 100 100 100 100 92 90 95 2837
97 100 97 95 100 77 100 100 100 100 20 100 100 46 100 100 100 100 100 100 97 95 100 100 100 97 100 100 3021
Keterangan : T : Tuntas
= Nilai 70 - 100
BT : Belum Tuntas
= Nilai 10 - 69
Dari data perolehan nilai hasil evaluasi pembelajaran Siklus II di atas dapat dihitung prosentase perolehan nilai siswa, yaitu sebagai berikut:
T T T T T T T T T T BT T T BT T T T T T T T T T T T T T T
TABEL 4.6 Prosentase Ketuntasan Belajar BTQ Siswa Kelas I MI AL-ISLAM Sutopati III Setelah Menggunakan Media Kartu Huruf (Tahap Siklus III). Tuntas (T) 30
Belum Tuntas (TB) 2
Dari Data prosentase perolehan nilai evaluasi yang tercantum dalam table di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Hasil Belajar BTQ dengan tuntas: P
F x100% N
P
30 x100% 32
P 93.75%
Hasil Belajar BTQ dengan belum tuntas: P
F x100% N
P
2 x100% 32
P 6.25%
Tabel tersebut mendeskripsikan 30 siswa berhasil memperoleh nilai pada rentang 70 – 100. Dan masih ada 2 siswa lagi yang dalam nilai yang belum tuntas, tetapi 2 siswa tersebut memang dalam kategori sangat nakal dan tidak mau diajak untuk aktif dalam pembelajaran, sehingga 30 siswa yang telah berhasil dianggap sudah mewakili dari jumlah keseluruhan siswa yaitu 32 siswa.
3. Peranan Kartu Huruf Dalam Meningkatkan Hasil Belajar BTQ Siswa Kelas I MI AL – ISLAM Sutopati III Kecamatan kajoran. Penggunaan media kartu huruf dalam pembelajaran BTQ pada siswa kelas I MI AL-ISLAM Sutopati III Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang memiliki peranan sangat penting dalam peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji T.Tes dari data perolehan nilai pada Siklus I dan Siklus III. Pada hasil Uji T.Tes dapat dilihat bahwa prosentase peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran BTQ dengan media kartu huruf adalah signifikan. Metode yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian adalah tes t (student t). Tes “t” merupakan salah satu uji statistic untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan (meyakinkan) dari dua buah mean yang dikomparasikan (Hartono, 2004:165) Pada
awalnya
analisis
komparatif
dengan
t
tes tersebut
dikembangkan oleh William Seely Gosset yaitu seorang konsultan Statistik berkebangsaan Irlandia pada tahun 1915. Ia menggunakan nama samara “student” dengan huruf “t” pada istilah tes “t”. oleh karena itu, analisis ini dikenal dengan analisis “student” Karena sample yang digunakan dalam penelitian ini kurang dari 100anak, maka menggunakan rumus t. tes sebagai berikut:
TABEL 4.7 Untuk pengolahan data peningkatan hasil belajar pelajaran BTQ siswa kelas 1 MI Al – ISLAM Sutopati III Kecamatan Kajoran
Skor peningkatan Prestasi Belajar No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Nama Siswa
Anisa Firda Safitri Jazim Khanafi Siti Aisah Idi Mustofa Habibi Aji Toto Satrio Madyanto Wahyu Ayu Isnaeni Sofiatus Salma Tika Rohmah Khanana Agustina Ismatul Aniyah M. Banu B P Fakhori Umul khoiriyah M. Nur Feliq Anisah Wardah fauziyah Ruli Insan Amani Yusnida Azinah Abdul Hakim Titin Cahyani Anang Faizin M. Sukur Amin Ngainur Rofiq Fathul Mu‟in
(x) Siklus I 50 78 40 67 60 60 60 12 40 30 48 80 40 80 18 52 72 25 75 75 70 90 80 52 65 75 83 52 87
(y) Siklus III 100 100 100 100 97 100 97 95 100 77 100 100 100 100 20 100 100 46 100 100 100 100 100 100 97 95 100 100 100
(X)²
(Y)²
2500 6084 1600 4489 3600 3600 3600 144 1600 900 1600 10000 10000 10000 400 10000 10000 1600 10000 10000 10000 10000 10000 10000 9409 9025 10000 10000 10000
10000 10000 10000 10000 9409 10000 9409 9025 10000 5929 10000 10000 10000 10000 400 10000 10000 2116 10000 10000 10000 10000 10000 10000 9409 9025 10000 10000 10000
D=(XY)
-50 -22 -60 -33 -37 -40 -37 -83 -60 -47 -52 -20 -60 -20 -2 -48 -28 -21 -25 -25 -30 -10 -20 -48 -38 -20 -17 -48 -13
D²=(X-Y)²
2500 484 3600 1089 1369 1600 1369 6889 3600 2209 2704 400 3600 400 4 2304 784 441 625 624 900 100 400 2304 1024 400 289 2304 169
30. Muhammad Afif 31. Aditya 32. Yasin Jumlah
65 70 72
97 100 100
9409 10000 10000
9409 10000 10000
-32 -30 -28
1024 900 784
X 1923
Y 3021
∑X² = 219560
∑Y² = 294131
∑D¹= -1098
∑D²= 47193
Tanda – (“minus”) disini bukan tanda aljabar, karena itu hendaknya ada selisih/ beda sekor antara siklus X dan siklus Y sebesar 1098 Mx My SDx SDy
= ∑X = 1923 = 60.09 N 32 = ∑Y = 3021 = 94.41 N 32 = ∑X² = 219560 = 6861.25 N 32 = ∑Y² = 294131 = 9191.59 N 32
Keterangan MX
= Nilai rata-rata ( mean ) siklus I
MY
= Nilai rata-rata ( mean ) siklus III
∑X
= jumlah nilai siklus I
N
= Jumlah Subjek
SDx
= Standar Deviasi siklus I
SDy
= standard deviasi siklus III Dari tabel 7 dapat di cari deviasi standar skor variable x dan
variable y sebagai berikut :
SDD =
D N
2
D N
2
SDD =
471493 32
2
1098 32
SDD = 1474.78 34.3125
2
2
SDD = 1474 .78 1177 .18 SDD =
297 .6
SDD = 17.25 Langkah berikutnya adalah mencari harga to TABEL 4.8 Mencari Harga to Peningkatan hasil belajar pelajaran BTQ siswa kelas 1 MI Al – ISLAM Sutopati III Kecamatan Kajoran
No
Nama Siswa
1. Anisa 2. Firda Safitri 3. Jazim Khanafi 4. Siti Aisah 5. Idi Mustofa Habibi 6. Aji Toto Satrio 7. Madyanto 8. Wahyu Ayu 9. Isnaeni 10. Sofiatus Salma 11. Tika Rohmah 12. Khanana Agustina 13. Ismatul Aniyah 14. M. Banu B P 15. Fakhori
Skor peningkatan Prestasi Belajar (x) (y) Siklus Siklus (X)² (Y)² I III 50 100 2500 10000 78 100 6084 10000 40 100 1600 10000 67 100 4489 10000 60 97 3600 9409 60 100 3600 10000 60 97 3600 9409 12 95 144 9025 40 100 1600 10000 30 77 900 5929 48 100 1600 10000 80 100 10000 10000 40 100 10000 10000 80 100 10000 10000 18 20 400 400
D=(XY) -50 -22 -60 -33 -37 -40 -37 -83 -60 -47 -52 -20 -60 -20 -2
D²=(XY)² 2500 484 3600 1089 1369 1600 1369 6889 3600 2209 2704 400 3600 400 4
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Umul khoiriyah M. Nur Feliq Anisah Wardah fauziyah Ruli Insan Amani Yusnida Azinah Abdul Hakim Titin Cahyani Anang Faizin M. Sukur Amin Ngainur Rofiq Fathul Mu‟in Muhammad Afif Aditya Yasin Jumlah
52 72 25 75 75 70 90 80 52 65 75 83 52 87 65 70 72
100 100 46 100 100 100 100 100 100 97 95 100 100 100 97 100 100
1923
3021
10000 10000 1600 10000 10000 10000 10000 10000 10000 9409 9025 10000 10000 10000 9409 10000 10000 ∑X² = 219560
Mx
= ∑x = 1923 = 60.09 N N
My
= ∑y = 3021 = 94.41 N 32
SDx
= ∑x² = 21956 = 686.25 N 32
SDy
= ∑y² = 294131 = 9191.59 N 32
Keterangan MX
= Nilai rata-rata ( mean ) siklus I
MY
= Nilai rata-rata ( mean ) siklus III
∑X
= jumlah nilai siklus I
N
= Jumlah Subjek
10000 10000 2116 10000 10000 10000 10000 10000 10000 9409 9025 10000 10000 10000 9409 10000 10000 ∑Y² = 294131
-48 -28 -21 -25 -25 -30 -10 -20 -48 -38 -20 -17 -48 -13 -32 -30 -28 ∑D¹= -1098
2304 784 441 625 624 900 100 400 2304 1024 400 289 2304 169 1024 900 784 ∑D²= 47193
SDx
= Standar Deviasi siklus I
SDy
= standard deviasi siklus III Dari table 7 dapat di cari deviasi standar skor variable x dan
variable y sebagai berikut:
D2
SDD =
N
D N
471493 32
SDD =
2
2
1098 32
SDD = 1474.78 34.3125
2
2
SDD = 1474 .78 1177 .34 297 .44
SDD =
SDD = 17.24 Langkah selanjutnya adalah mencari to
to
D N = SD D N -1 1098 32 = 17.24 32 - 1 =
34.31 17.24 31
=
=
34 .31 17.24 5.6
34.31 3
= -11.44 Iterprestasi terhadap to dengan terlebih dahulu memperhitungkan dfatau db=N-1=32-1=31 Dengan df sebesar 31 kita berkonsultasi pada table “t” baik pada taraf signifikan 5% maupun pada taraf signifikan 1%. Ternyata dengab df sebesar 31 itu diperoleh harga titik t atau table pada table signifikan 5% sebesar 2,04 dan pada taraf signifikan 1% adalah 2,75. Dengan membandingkan besarnya “t” yang kita peroleh dalam perhitungan (to -11.44) dan besarnya “t” pada table t (t t tes 5% = 2,04 dan tt tes 1% = 2.88 maka dapat diketahui bahwa to adalah lebih besar dari t = yaitu = 2,04 ( -11.44 ) 2.75 lebih kecil. Karena to lebih besar dari pada tabel, maka hipotesis nihil di tolak,sedang Hipotesis alternative diterima ini berarti bahwa ada peningkatan prestasi belajar antara sebelum dan setelah digunakannya media kartu huruf merupakan peningkatan yang berarti atau peningkatan yang meyakinkan
(signifikan)
pengujian
Hipotesis
dengan
teknik
T-tes
berdasakan data hasil belajar pada siklus I dan siklus III adalah sebagai berikut :
TABEL 4.9 Hasil Belajar pada siklus I dan siklus III Siklus I III
Nilai rerata 60.09 94.40
Standar deviasi 686-25 9191.59
Jumlah subjek 32 32
B. Pembahasan Hasil Penelitian Sebelum Siklus Beberapa kelemahan yang mengakibatkan ketidaktuntasan siswa pada pembelajaran sebelum siklus antara lain: 1. Kemampuan siswa untuk memahami bentuk-bentuk huruf hijaiyah masih sangat kurang 2. Kemampuan siswa untuk mengenal dan memahami bentuk-bentuk harakat pada huruf hijaiyah masih sangat kurang 3. Kemampuan siswa membaca huruf hijaiyah dengan harakat fathah, kasrah dan dhammah masih sangat kurang Siklus I Sedangkan peningkatan kemampuan pembelajaran Pengenalan Huruf
ا – يDan Tanda Baca Fathah, Kasrah Dan Dammah Dengan Bentuk Huruf Sambung pada Siklus I terlihat pada: 1. Kemampuan siswa dalam memahami bentuk-bentuk huruf hijaiyah meningkat, hanya masih kurang sedikit lancar 2. Kemampuan siswa dalam mengenal bentuk-bentuk harakat dalam huruf hijaiyah meningkat juga, merskipun kadang-kadang masih ada yang
sedikit bingung dalam membacanya Siklus II Pada Siklus II terjadi peningkatan cukup besar yaitu: 1. Siswa mampu mengenal huruf-huruf hijaiyah dengan lancar walaupun huruf-huruf tersebut dalam bentuk huruf sambung 2. Siswa mampu membaca huruf-huruf hijaiyah dengan pasangan harakat fathah, kasrah, dan dhammah dengan lancar. Siklus III Pada Siklus III terjadi peningkatan cukup besar yaitu: 3. Siswa mampu mengenal huruf-huruf hijaiyah dengan lancar walaupun huruf-huruf tersebut dalam bentuk huruf sambung 4. Siswa mampu membaca huruf-huruf hijaiyah dengan pasangan harakat fathah, kasrah, dan dhammah dengan lancar. Jika digambarkan besarnya peningkatan prestasi/kemampuan siswa memahami cara membaca huruf hijaiyah berharakat fathah, kasrah, dan dhammah dengan bentuk huruf bersambung, setelah pembelajaran dengan menggunakan media kartu huruf sebagai alat pembelajaran sampai pada pembelajaran pada Siklus III, hasilnya adalah sebagai berikut:
GRAFIK 1. Hasil Pembelajaran Sebelum Siklus, Siklus I, Siklus II dan siklus III
30
sebelum siklus
25
siklus Pertama
20 15
Siklus Kedua
10
Siklus Ketiga
5 0 0-59
60-69
70-79
80-100
TABEL 4.10. Prosentase Hasil Evaluasi Pembelajaran Sebelum Siklus, Siklus I dan Siklus II Tahap
Belum Tuntas
Tuntas
Pra Siklus
78.12 %
21.82 %
Siklus I
56.25 %
43.75 %
Siklus II
12.50 %
87.50 %
Siklus III
6.25 %
93.75 %
GRAFIK 2. Ketuntasan Belajar Sebelum Siklus, Siklus I, SIklus II dan Siklus III
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Sebelum Siklus siklus Pertama siklus Kedua siklus Ketiga Prosentase ketuntasan belajar
Dari grafik 2 diatas, jelas terlihat bahwa terjadi peningkatan pada hasil pembelajaran dari sebelum Siklus, Siklus I Siklus II dan Siklus III. Pada hasil pembelajaran sebelum siklus siswa yang mengalami ketuntasan belajar hanya 21.87 %, sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 43.75 %, dan meningkat drastis lagi pada hasil pembelajaran siklus II yaitu mencapai 87.50 %. Dan Meningkat lagi pada Siklus III Mencapai 93.75 %. Berarti masih 6.25 % lagi siswa yang belum tuntas, tetapi seperti yang telah peneliti jelaskan diatas bahwa 2 siswa yang menempati prosentase 6.25 % tersebut memang benarbenar termasuk kategori siswa yang tidak mampu belajar, sehingga hasil 93.75 % tersebut sudah peneliti anggap sebagai hasil yang paling maksimal. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas diatas prosentasi ketercapaian pada siklus pertama mengalami peningkatan yang signifikan
pada siklus kedua, maka dapat disimpulkan bahwa temuan pada penelitian menjawab hipotesis yang dirumuskan pada bab I adalah penggunaan media kartu huruf dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan hasil belajar Baca Tulis Al-Qur‟an siswa kelas I MI Al-Islam Sutopati III
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penulis melaksanakan proses kegiatan siklus I, siklus II dan siklus III, maka penulis mengambil kesimpulan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: Penggunaan Media Kartu Huruf mampu meningkatkan hasil belajar siswa, terbukti 30 siswa dari 32 siswa mencapai ketuntasan dalam belajar BTQ.
B. Saran Dari Hasil penelitian ini, maka penulis memandang perlu untuk menyampaikan saran-saran kepada para pengelola lembaga Pendidikan, kepala Sekolah dan Guru pada umumnya serta kepada Kepala Sekolah dan para guru MI Sutopati III, Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang pada khususnya sebagai berikut : 1. Kepada Kepala Sekolah. Hendaknya Kepala Sekolah memberi pengarahan kepada para guru agar senantiasa memperbaiki teknik pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran yang tepat serta tidak monoton agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik sehingga proses pembelajaran dapat berhasil sesuai dengan tujuan pembelajaran.
70
2. Kepada Para Guru a. Sebagai guru yang baik hendaklah kreatif dalam mencari dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi serta kebutuhan peserta didik agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai keberhasilan yang memuaskan. b. Rencanakan beberapa alternative langkah dan strategi pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi siswa. 3. Kepada Pihak Sekolah atau Pengelola Lembaga Pendidikan a. Hendaklah memberikan fasilitas penunang, baik kepada guru maupun semua civitas akademika agar menggunakan metode, taktik, strategi, teknik maupun pendekatan pembelajaran yang baik dan sesuai dengan tujuan dalam meningkatkan mutu Pendidikan sehingga peserta didik dapat mencapai hasil belajar dengan optimal. b. Memberikan
dorongan
dan
menciptakan
system
manajemen
Pendidikan yang dapat mengarahkan guru untuk melakukan terobosanterobosan yang positif dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar (2005). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Departemen Agama RI. (1979). Al Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Pelita II. Hamalik, Oemar (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar (2002). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Hartono, Statistik Untuk Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Cetakan ke-2, November 2004, hlm 166-169. Indah, Nur (2007). Peningkatan Keterampilan Membaca. Laporan Penelitian, tidak diterbitkan, UNNES Semarang. Irianto, Sri Edy (2007). Meningkatkan Belajar IPA Fisika Melalui Pembelajaran Kooperatif Pada Siswa Berkemampuan Rendah. Widyatama Vol. 4 No. 4/ Tahun 2007. Semarang: LPMP Jawa Tengah. Muryati (2002). Media Kartu. Laporan Penelitian, tidak diterbitkan, UNNES Semarang. Mustikasari, Ardiani (2008). Media file://H:\media pemb.htm.
Pembelajaran.
[Online]
Tersedia:
Rohani (1997). Media Kartu. Laporan Penelitian, tidak diterbitkan, UNNES Semarang. Sabri, Ahmad (2007). Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Jakarta: Quantum Teaching. Sadiman, dkk. (2005). Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sanjaya, Wina (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. Sudijono, Anas (2007). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sudrajat,
Akhmad (T. Thn). Media file://H:\media kkkk.htm
Pembelajaran.
[Online]
Tersedia:
Sutrisno (2007). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Matematika. Widyatama Vol. 4 No. 4/ Tahun 2007. Semarang: LPMP Jawa Tengah. Tukiman (2007). Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Argumentasi. Widyatama Vol. 4 No. 4/ Tahun 2007. Semarang: LPMP Jawa Tengah. Uno, Hamzah (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Zainal (2009). Budaya Baca Tulis Al-Qur’an Masyarakat Sulawesi Selatan. [Online] Tersedia: file://H:\pengertian btq.htm