METODE RESITASI DALAM MODEL PAKEM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PAI (AL QUR’AN HADITS) PADA SISWA KELAS III MI AL ISLAM LESANPURO KEC. KAJORAN KAB. MAGELANG TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : SITI MUAWAROH NIM : 114 090 74
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011 i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara : Nama
: SITI MUAWAROH
NIM
: 11409074
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: METODE
RESITASI
DALAM
MODEL
PAKEM
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PAI (AL QUR’AN HADITS) PADA SISWA KELAS III MI AL ISLAM LESANPURO KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011.
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 20 Agustus 2011 Pembimbing
BENNI RIDWAN, M.Hum NIP. 19730520 199903 1 006
ii
SKRIPSI METODE RESITASI DALAM MODEL PAKEM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PAI (QUR’AN HADITS) PADA SISWA KELAS III MI AL ISLAM LESANPURO KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011. DISUSUN OLEH SITI MUAWAROH NIM : 11409074 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Salatiga, pada tanggal 09 September 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Drs. Miftahuddin, M.Ag
.
Sekretaris Penguji
: Suwardi, M.Pd
.
Penguji I
: Peni Susapti, M.Si
.
Penguji II
: Siti Rukhayati, M.Ag
.
Penguji III
: Benny Ridwan, M.Hum
.
Salatiga, 12 September 2011 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: SITI MUAWAROH
NIM
: 11409074
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga,16 Agustus 2011 Yang menyatakan
SITI MUAWAROH
iv
MOTTO
)ِﻤَﻦْﺴَﻠَﻚ َ ﻁَﺮِﻴْﻘَﺎَ ﻴَﻠْﺘَﻤِﺲُﻓِﻴْﻪِﻋِْﻠﻤَﺎﺴَﻬَﻞَﺍﷲُﻠَﻪ ُ ﻂَﺮِﻴْﻘَََﺎَﺍِﻠَﻰﺍﻠْﺠَﻨَّﺔِ (ﺭﻭﻩﻣﺴﻠﻢ Artinya : “Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah memudahkan bagi orang itu jalan menuju ke syurga” (HR. Muslim)
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk : 1. Almamaterku STAIN Salatiga. 2. Anak-anakku tersayang, Syifa dan Aisha yang telah memberikan motivasi yang tak henti-hentinya, serta suamiku tercinta yang terus mendukung dan memberikan semangat kepada penulis. 3. Keluarga besar Bapak Muhalim dan Bapak Muhsin yang telah memberikan do’a restu. 4. Teman-teman yang secara langsung dan tidak langsung memberikan semangat kepada penulis.
Semoga Allah SWT membalas jasa-jasa kebaikannya dengan memberikan kebaikan dunia dan akhirat. Amin.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wa Syukrulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya serta memberikan kekuatan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “METODE RESITASI DALAM MODEL PAKEM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PAI (AL QUR’AN HADITS) PADA SISWA KELAS III MI AL ISLAM LESANPURO KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011” Shalawat serta salam, semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari zamam Jahiliyah hingga zaman Islamiyah ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih sedalamdalamnya kepada semua pihak yang telah membantu mulai dari pelaksanaan hingga proses dan penyelesaiannya skripsi ini. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis tujukan kepada yang terhormat : 1. Bapak Beny Ridwan, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing yang mengarahkan dan mendorong hingga skripsi ini terlaksana. 2. Seluruh Civitas Akademika STAIN Salatiga yang telah memberikan kebijakan dan perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan studi. 3. Kepala Sekolah dan dewan guru serta murid-murid MI Al Islam Lesanpuro yang telah membantu penelitian hingga skripsi ini selesai. 4. Keluarga besar Bapak Muhalim dan Bapak Muhsin 5. Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu penulisan skripsi ini. Semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang lebih baik di sisi Allah SWT. vii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis minta saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kebaikan yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Magelang, 16 Agustus 2011 Penulis
viii
ABSTRAK
Muawaroh Siti, 2011. Metode Resitasi Dalam Model PAKEM Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar PAI (Al Qur’an Hadits) Pada Siswa Kelas III MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun 2011. Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, Pembimbing : Benni Ridwan M. Hum Kata Kunci : Metode Resitasi, PAKEM, PAI, Motivasi Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar PAI pada siswa kelas III MI Al Islam Lesanpuro, ini berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh guru di kelas. Dimana siswa kurang termotivasi mengikuti pelajaran di kelas terutama Pelajaran Agama Islam. Ini disebabkan karena kondisi ekonomi orang tua yang kurang, dan pola asuh orang tua yang salah, dan lingkungan masyarakat yang tidak mendukung, metode pembelajaran yang kurang variatif dan sebagainya. Berdasarkan permasalahan diatas peneliti menerapkan suatu metode resitasi, dimana guru memberikan tugas-tugas tertentu untuk dikerjakan di rumah dan di sekolah, jadi dalam tugas ini seorang siswa dituntut untuk mengerjakan tugas dirumah atau belajar mandiri agar sebelum pembelajaran dimulai siswa sudah mempersiapkan pengetahuannya dulu. Dalam penelitian ini dilakukan di kelas III dengan jumlah siswa 16 orang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam dua siklus terjadi peningkatan keaktifan belajar, ini membuktikan terjadi peningkatan motivasi dalam pembelajaran dan peningkatan prestasi belajar siswa dimana pada pre test siklus pertama nilai rerata hasil belajar yaitu 48,12. Hasil post test rata-rata kelas 73,75. Jadi pada siklus pertama terjadi peningkatan rata-rata kelas sebesar 25,63 poin. Pada siklus kedua pre test rata-rata kelas 48,75 dan hasil pos test 93,125, jadi pada siklus kedua terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 44,375 poin.
ix
DAFTAR ISI
Halaman SAMPUL LEMBAR BERLOGO JUDUL ..................................................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN ...........................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................
vi
MOTTO ...............................................................................................................
v
PERSEMBAHAN .................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
vii
ABSTRAK ............................................................................................................
ix
DAFTAR ISI .........................................................................................................
x
DAFTAR TABEL .................................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................
1
B. Rumusan Masalah .............................................................................
5
C. Tujuan Penelitian ..............................................................................
5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...............................
5
E. Kegunaan Penelitian .........................................................................
6
F. Definisi Operasional .........................................................................
6
G. Metodologi Penelitian .......................................................................
8
1. Rancangan Penelitian ..................................................................
8
2. Subyek Penelitian........................................................................
8
3. Langkah-langkah Penelitian .......................................................
8
4. Instrumen Penelitian ...................................................................
9
5. Pengumpulan Data ......................................................................
10
6. Analisis Data ...............................................................................
10
x
H. Sistematika Penulisan ......................................................................
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...............................................................................
13
A. Metode Resitasi Dalam Model PAKEM...........................................
13
1. Metode Resitasi ...........................................................................
13
a. Pengertian resitasi .................................................................
13
b.
Fase-fase Resitasi .................................................................
13
c. Keuntungan Metode Resitasi ................................................
14
d. Kelemahan Metode Resitasi .................................................
14
e. Cara Mengurangi kelemahan Metode Resitasi .....................
15
2. Model PAKEM ...........................................................................
15
a. Pengertian .............................................................................
15
b. Dasar Hukum PAKEM .........................................................
18
1) PAKEM (1) .....................................................................
18
2) PAKEM (2) .....................................................................
18
3) Upaya pada PAKEM.......................................................
19
B. Motivasi Belajar PAI ........................................................................
20
1. Motivasi Belajar ..........................................................................
20
a. Pengertian ............................................................................
20
b. Fungsi Motivasi ....................................................................
21
c. Macam-macam Motivasi ......................................................
22
d. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah......................................
23
e. Strategi Membangun Motivasi ..............................................
23
f. Beberapa cara pengukukran dan usaha peningkatan ...........
25
kekuatan motivasi ................................................................. g. Prinsip-prinsip Motivasi........................................................
26
2. Pendidikan Agama Islam ...........................................................
26
a. Pengertian .............................................................................
26
b. Tujuan dan Ruang Lingkup PAI ...........................................
28
c. Prinsip-prinsip Pembelajaran PAI.........................................
30
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran PAI .........
31
xi
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ...........................................................
34
A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian .............................................
34
B. Rancangan Penelitian ........................................................................
36
C. Instrumen Penelitian .........................................................................
37
D. Kriteria Penilaian ..............................................................................
49
E. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................
49
BAB IV HASIL PENELILTIAN DAN PEMBAHASAN ....................................
51
A. Hasil Penelitian .................................................................................
51
B. Diskusi Per Siklus dan Pembahasan .................................................
51
1. Siklus I ........................................................................................
51
2. SIklus II.......................................................................................
53
3. Pembahasan.................................................................................
54
BAB V PENUTUP...............................................................................................
96
A. Kesimpulan .........................................................................................
96
B. Saran ....................................................................................................
96
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
60
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................
62
RIWAYAT HIDUP PENULIS .............................................................................
91
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Subyek Penelitian .........................................................................
34
Tabel 3.2 Lembar Observasi Untuk Siswa ...........................................................
42
Tabel 3.3 Lembar Observasi Untuk Guru .............................................................
42
Tabel 3.4 Hasil Tes Siklus I ..................................................................................
43
Tabel 3.5 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ..........................................
47
Tabel 3.6 Lembar Observasi Guru ........................................................................
47
Tabel 3.7 Hasil Tes Siklus II (Dua) ......................................................................
48
Tabel 4.1. Peningkatan Aktivitas Siswa...............................................................
53
Tabel 4.2 Hasil Post Test .....................................................................................
55
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa ...............................................................................
56
xiii
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Gambar Alur PTK ..............................................................................
36
Gambar 2 Gambar Model Penelitian...................................................................
85
Gambar 3
86
Kegiatan Belajar Mengajar ...............................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1.
RPP Siklus Pertama .......................................................................
62
Lampiran 2.
RPP Siklus Kedua..........................................................................
66
Lampiran 3.
Soal Pre Test Siklus I ....................................................................
69
Lampiran 4.
Soal Post Tes Siklus I ....................................................................
72
Lampiran 5.
Kunci Jawaban...............................................................................
73
Lampiran 6.
Soal Pre Test Siklus II ...................................................................
74
Lampiran 7.
Soal Post Tes Siklus II ...................................................................
77
Lampiran 8.
Kunci Jawaban ..............................................................................
78
Lampiran 9.
Kartu Soal ......................................................................................
79
Lampiran 10. Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus I .....................................
81
Lampiran 11. Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus II ....................................
82
Lampiran 12. Surat Keterangan Melakukan Penelitian .......................................
83
Lampiran 13. Lembar Konsultasi.........................................................................
84
Lampiran 14. Model Peneliltian tindakan dari Kemmis dan MC Taggart...........
85
Lampiran 15. Foto Kegiatan Pembelajaran..........................................................
86
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang selalu tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan manusia terjadi dengan proses belajar. Proses belajar terjadi dalam keadaan sadar tetapi juga bisa terjadi dalam keadaan baik sadar dan tidak sengaja, sehingga kita bertingkah diluar titik tujuan. Oleh karena itu didalam belajar kita memerlukan bimbingan yang terarah, didesain dan menggunakan metode yang cocok sehingga kita bisa mendapatkan hasil yang optimal. Metode adalah seperangkat cara jalan dan teknik yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabi mata pelajaran. Upaya guru untuk memilih metode yang tepat dalam mendidik peserta didiknya. Ia harus mengusahakan agar pelajaran yang diberikan kepada peserta didiknya mudah diterima, tidaklah cukup dengan bersikap lemah lembut saja. Ia harus memikirkan metode-metode yang digunakannya seperti memilih waktu yang tepat, materi yang cocok, pendekatan yang baik, efektivitasi penggunaan metode dan sebagainya. Untuk seorang guru dituntut agar mempelajari berbagai metode yang digunakan dalam mengajarkan suatu mata pelajaran (Ramayulis, 2008 : 4 – 5). Metode pendidikan barat berbeda dengan metode pendidikan islam. Metode pendidikan islam lebih mengutamakan kebebasan individu untuk
1
mencapai fitrahnya. Untuk mencapai fitrahnya peserta didik, seorang guru dituntut untuk bekerja keras dengan memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga jalan yang dipilih perserta didik adalah jalan yang benar. “Resitasi adalah metode pembelajaran tugas belajar atau suatu cara mengajar dimana seorang guru memberikan tugas-tugas tertentu kepada peserta didik sedangkan hasil tersebut diperiksa oleh guru dan perserta didik mempertanggung jawabkannya” (Ramayulis, 2008 : 329). Model pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) merupakan salah satu model pembelajaran yang diinginkan implementasinya KTSP didalam kelas. Secara umum tujuan penerapan PAKEM adalah agar proses pembelajaran yang dilaksanakan dikelas dapat merangsang aktivitas dan kreatifitas. Model ini merupakan salah satu akternatif solusi untuk menciptakan lulusan yang berkualitas, kompetitif dan unggul (Khoerudin dkk, 2007 : 208). Peserta didik sebagai Raw Material dalam proses transformasi dan internalisasi menempati posisi yang sangat penting untuk dilihat signifikannya dalam menemukan keberhasilan sebuah proses. Berbeda dengan komponen lain dalam system pendidikan komponen peserta didik dalam sebuah proses sangat bervariasi ada yang sudah jadi, setengah jadi bahkan ada yang sangat mentah. Kondisi ini memunculkan banyak persoalan dalam menentukan titik start untuk melakukan proses pendidikan (Ramayulis, 2008 : 63). Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu
2
dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. “Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual dan hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat” (Sardiman, 2009 : 75). “Idealnya motivasi haruslah intrinsic, yakni pembelajaran memiliki motivasi diri (Self Motivating). Akan tetapi, untuk meraihnya pembelajaran perlu memiliki sasaran dan keinginan kuat untuk sukses” (Gavin Reid, 2009 : 19). Pendidikan agama Islam adalah usaha-usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan Persatuan Nasional GBPP PAI di Sekolah Umum (Muhaimin dkk, 2002 : 75 – 76). Berdasarkan kenyataan dikelas banyak siswa kelas 3 yang motivasi belajarnya rendah, sehingga kemampuan memahami mata pelajaran yang diajarkan sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh kondisi keluarga yang kurang kondusif, keadaan ekonomi keluarga yang kekurangan, pola asuh orang tua yang salah, nilai-nilai yang dianut keluarga yang kurang rasional dan lingkungan masyarakat
yang
kurang variatif
dan
tidak
mendukung,
sebagainya.
metode
Kondisi-kondisi
pembelajaran tersebut
yang
menyebabkan
kurang perhatian orang tua terhadap motivasi belajar anaknya sekolah. anak terlalu asyik bermain karena orang tuanya sibuk mencari kebutuhan
3
hidup sehingga kondisi dan suasan bermain dibawa sampai kedalam kelas. Akibatnya motivasi belajar pada anak sangat rendah. Sebagai seorang pendidik kami merasa prihatin melihat kondisi anak didik kami, maka dari itu kami berusaha memberikan apa yang terbaik untuk anak didik kami dengan motivasi belajar yang tinggi sehingga siswa lebih bertanggung jawab dalam menjalankan kewajibannya sehingga mendapatkan prestasi yang bagus disemua pelajaran pada umumnya dan pelajaran agama pada khususnya. PAKEM adalah salah suatu pembelajaran dimana saja yang direncanakan secara matang dan dapat dipertanggung jawabkan melalui kegiatan-kegiatan beragam menggunakan metodologi yang tepat, alat peraga, media dan sumber belajar yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan materi masing-masing, sehingga tujuan telah ditetapkan serta bermanfaat bagi kehidupan yang akan datang (Yasro Arifin : 2009). Dalam pembahasan ini dicari atau dipilih Metode Resitasi dalam model pembelajaran PAKEM karena metode ini dipandang sebagai metode yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar murid-murid kelas 3 MI Al Islam Lesanpuro. Penulis ingin mengetahui sejauh mana metode ini dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. Sesuai dengan metode PAKEM, penulis memberikan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan atau dengan metode pembelajaran yang aktif ditambah dengan pemberian tugas, baik berupa tugas dikelas dan tugas rumah. Setelah siswa merasa senang dan tidak terbebani dengan model pembelajaran yang aktif dan menyenangkan siswa lebih termotivasi untuk mengerjakan tugas yang
4
diberikan oleh guru, dengan motivasi yang tinggi didapatkan hasil yang bagus sehingga akhirnya siswa mendapatkan prestasi yang bagus, setelah mendapatkan prestasi yang bagus dengan lebih memahami apa yang menjadi tanggung jawabnya siswa akan lebih semangat dalam mempraktekkan hasil belajarnya dirumah.
B. Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang masalah
yang telah diuraikan
sebelumnya diperoleh rumusan masalah sebagai berikut : “Apakah
metode
resitasi
dalam
model
pembelajaran
PAKEM
dapat
meningkatkan motivasi belajar PAI di siswa kelas 3 MI Al Islam Lesanpuro?”.
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode resitasi dalam model PAKEM dapat meningkatkan motivasi belajar PAI di siswa kelas 3 MI Al Islam Lesanpuro.
D. Hipotesis Tindakan Dari hasil pengamatan sementara dapat diperoleh hipotesis sebagai berikut : 1. Dengan metode Resitasi dalam model PAKEM, siswa kelas 3 MI Al Islam Lesanpuro lebih termotivasi untuk berprestasi. 2. Dengan motivasi yang tinggi siswa-siswi kelas 3 MI Al Islam Lesanpuro akan meningkat prestasi belajarnya.
5
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Manfaat
yang diharapkan
tercapai
dalam
penelitian
ini
adalah
mengembangkan teori kependidikan khususnya pada aspek motivasi belajar siswa kelas 3 MI Al Islam Lesanpuro. b. Motivasi belajar erat kaitannya dengan beberapa faktor antara lain metode yang digunakan. 2. Manfaat Praktis a. Dapat memberikan masukan berupa layanan pendidikan bagi siswa MI Al Islam Lesanpuro. b. Membantu meningkatkan motivasi belajar siswa MI Al Islam Lesanpuro. c. Menambah wawasan penulis tentang metode resitasi dalam model PAKEM.
F. Penegasan Istilah “Metode pemberian tugas belajar dan resitasi ialah suatu cara mengajar dimana seorang guru memberikan tugas-tugas tertentu kepada peserta didik, sedangkan hasil tersebut diperiksa oleh guru dan peserta didik mempertanggung jawabkannya” (Ramayulis, 2008 : 329). PAKEM adalah suatu pembelajaran dimana saja yang direncanakan secara matang dan dapat dipertanggungjawabkan melalui kegiatan-kegiatan beragam. Menggunakan metodologi yang tepat, alat peraga, media, dan sumber belajar yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan materi masing-masing, sehingga dengan
6
waktu yang tepat dapat menghasilkan produk siswa sesuai dengan tujuan yang telah diterapkan serta bermanfaat bagi kehidupan yang akan datang (Yasro Arifin, 2008 : 4). “Motivasi adalah sebagai abstrak keinginan yang timbul dari seseorang dan berlangsung ditujukan kepada satu obyek” Crider dalam bukunya Ramayulis (2008 : 117). “Motivasi adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga anak itu mau melakukan apa yang dapat dilakukannya” menurut S. Nasution, dalam bukunya Ramayulis (2008 : 117). Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlaq mulia, mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya Kitab Suci Al Qur’an dan Al Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengamalan (Ramayulis, 2008 : 21). Pendidikan agama Islam ialah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah kegeragaman subyek didik agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran islam (Achmadi, 1992 : 20). Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah meliputi pelajaran Qur’an Hadits, Aqidah Akhlaq, Fiqih, SKI, dan Bahasa Arab. Tetapi dikelas 3 MI Al Islam Lesanpuro hanya meliputi Qur’an Hadits, Aqidah Akhlaq, Fiqih, SKI dan pada pembahasan ini penulis hanya membatasi pada pelajaran Qur’an Hadits, dan dengan materi memahami surah Al Fatihah dan surah Al Ikhlas karena
7
pelajaran ini dianggap pelajaran yang sulit pada siswa kurang bermotivasi kepada pelajaran tersebut.
G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Penelitian Fokus penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas 3 MI Al Islam Lesanpuro dengan Metode Resitasi dan Model PAKEM dengan harapan mengatasi rendahnya motivasi belajar PAI di kelas tersebut. 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 3 MI Al Islam Lesanpuro Tahun Pelajaran 2010 / 2011 yang berjumlah 16 siswa. 3. Langkah-Langkah / Siklus Penelitian 1. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2010 / 2011. 2. Pelaksanaan Tindakan Dilaksanakan pada bulan Februari – Maret 2011. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam Resitasi : 1. Pemberian tugas dan penjelasan a. Memberikan tujuan yang akan dicapai. b. Menerangkan dengan jelas tugas-tugas yang diberikan kepada siswa. c. Menyelidiki apakah metode resitasi ini adalah metode yang terbaik untuk bahan yang diajarkan.
8
2. Pelaksanaan tugas a. Mengontrol setiap tugas yang diberikan. b. Membimbing
siswa
yang
mengalami
kegagalan
dalam
mengerjakan tugas. c. Memberikan reward hasil tugas siswa. d. Memberikan dorongan kepada siswa yang kurang motivasi dalam mengerjakan tugas. 3. Observasi / Pengamatan Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dan dari hasil tugas yang diberikan kepada siswa. 4. Refleksi Dilihat dai tingkat hasil tugas yang diberikan, mula-mula banyak siswa yang belum memahami dari tugas tersebut, ada juga siswa yang malas mengerjakan tetapi setelah tugas, metode tersebut dilakukan berulangulang dan dengan hasil yang diperoleh semakin bagus, lama-kelamaan siswa lebih bersemangat dalam mengerjakan tugas tersebut. 4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Adapun alat yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut : 1. Pedoman pengamatan 2. Test 3. Pedoman dokumentasi
9
5. Teknik Pengumpulan Data 1. Pengamatan Mengadakan pengamatan secara langsung kepada siswa kelas 3 MI Al Islam Lesanpuro dalam tingkah lakunya sehari-hari selama proses pembelajaran didalam kelas maupun diluar kelas. 2. Tes Tes dilakukan untuk mengukkur sejauh mana siswa memahami pelajaran yang diberikan guru. 3. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan cara melihat alat pembelajaran seperti kartu soal. 6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Display data yaitu dengan menyajikan seluruh data yang dihasilkan selama observasi. 2. Reduksi data yaitu dengan membuang data yang tidak ada hubungannya dengan penelitian atau yang tidak dipakai. 3. Verifikasi yaitu dengan membuat kesimpulan dari seluruh data yang telah diperoleh untuk memperoleh kesimpulan akhir yang mempunyai kepercayaan tinggi.
10
H. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam memahami skripsi ini maka terlebih dahulu peneliti mengungkapkan menjadi sistematika penulisan yang terdiri dari 5 (lima) bab dengan tiap-tiap babnya sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Pendahuluan adalah bab pertama yang pada dasarnya memuat tentang (1) Latar Belakang Masalah, (2) Rumusan Masalah, (3) Tujuan Penelitian,
(4)
Hipotesis
Penelitian,
(5)
Manfaat
Penelitian,
(6) Penegasan Istilah dan (7) Metode Penelitian. BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam kajian pustaka ini dipaparkan masalah-masalah (1) Metode a. Metode Resitasi
b. PAKEM
(2) Motivasi Belajar PAI a. Motivasi Belajar
b. PAI
BAB III PALAKSANAAN PENELITIAN Bagian ini diawali dengan subyek penelitian yang mencantumkan Tempat, Waktu Mata Pelajaran dan Karakteristik Siswa. Pelaksanaan Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Adapun siklus pertama terdiri dari 3 tindakan, dansiklus kedua terdiri dari 2 tindakan.
11
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasan yang berisi Diskripsi Data Penelitian, Analisis Penelitian, Pembahasan Hasil Penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan saran yang memuat Kesimpulan, Saran, Penutup
12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Resitasi Dalam Model PAKEM 1. Metode Resitasi a. Pengertian Metode adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam Silabi Mata Pelajaran (Ramayulis, 2008 : 4). Metode Resitasi adalah suatu cara mengajar dimana seorang guru memberikan tugas-tugas tertentu kepada peserta didik, sedangkan hasil tersebut diperiksa oleh guru dan peserta didik mempertanggung jawabkannya (Ramayulis, 2008 : 329). Jadi Metode Resitasi adalah metode mengajar dimana seorang pendidik memberikan tugas-tugs tertentu kepada peserta didiknya untuk dikerjakan dirumah, hasilnya diteliti oleh pendidik dan peserta didik mempertanggungjawabkan hasilnya. b. Fase-Fase Resitasi 1. Guru memberikan tugas. Tugas yang diberikan kepada peserta didik harus sesuai dengan kemampuan peserta didik.
13
2. Murid melaksanakan tugas (belajar). Cara murid belajar akan terlaksana dengan baik apabila dia belajar sesuai dengan petunjuk yang diberikan guru sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. 3. Murid mempertanggung jawabkan hasil pekerjaannya (Resitasinya). c. Keuntungan Metode Resitasi 1. Peserta didik belajar membiasakan untuk mengambil inisiatif sendiri dalam segala tugas yang diberikan. 2. Meringankan tugas guru. 3. Dapat mempertebal rasa tanggung jawab karena hasil-hasil yang dikerjakan dipertanggungjawabkan dihadapan guru. 4. Memupuk anak agar mereka dapat berdiri sendiri tanpa mengharapkan bantuan orang lain. 5. Mendorong peserta didik supaya berlomba-lomba untuk mencapai sukses. 6. Hasil pelajaran akan tahan lama karena pelajaran sesuai dengan minat peserta didik. 7. Dapat memperdalam pengertian dan menambah keaktifan dan kecakapan peserta didik. 8. Waktu yang dipergunakan tak terbatas sampai pada jam diluar jam sekolah. d. Kelemahan Metode Resitasi 1. Peserta didik yang terlalu bodoh sukar sekali belajar. 2. Kemungkinan tugas yang diberikan dikerjakan oleh orang lain.
14
3. Kadang-kadang peserta didik menyalin atau meniru pekerjaan temannya sehingga pengalamannya sendiri tidak ada. 4. Kadang-kadang pembahasan kurang sempurna. 5. Bila tugas terlalu sering dilakukan oleh seorang pendidik akan menyebabkan kebosanan. 6. Mencari tugas-tugas yang sesuai dengan kemampuan setiap individu, sulit, jalan pelajaran lambat dan memakan waktu yang lama. 7. Kalau peserta didik terlalu banyak, kadang-kadang guru tidak sanggup memeriksa tugas-tugas peserta didik tersebut. e. Cara untuk mengurangi kelemahan metode resitasi 1. Sesuaikan tugas-tugas yang diberikan itu dengan kemampuan peserta didik. 2. Adakan pengontrolan terhadap tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik supaya dia jangan memberikan hasil, tugas yang dikerjakan orang lain. 3. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik jangan diberikan berkepanjangan, tapi lakukan secara berkali-kali.
2. PAKEM a. Pengertian PAKEM PAKEM
adalah
suatu
pembelajaran
dimana
saja
yang
direncanakan secara matang dan dapat dipertanggungjawabkan, melalui kegiatan-keguatan beragam menggunakan metodologi yang tepat, alat
15
peraga media dan sumber belajar yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan materi masing-masing, sehingga dengan waktu yang tepat dapat menghasilkan produk siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan serta bermanfaat bagi kehidupan yang akan datang. (Yasro Arifin, 2009 : 3). Menurut Khaerudin (2007 : 208) yang dimaksud Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan yaitu : Aktif merupakan model pembelajaran yang lebih banyak melibatkan peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam pembelajaran dikelas, sehingga mereka mendapatkan
berbagai
pengalaman
yang
dapat
meningkatkan
kompetensinya. Selain itu, belajar aktif juga memungkinkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan analisis dan sintesis serta mampu merumuskan nilai-nilai baru yang diambil dari hasil analisis mereka sendiri. Pembelajaran Kreatif, pembelajaran ini merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan untuk dapat memotivasi dan memunculkan kreatifitas peserta
didik
selama
proses
pembelajaran
berlangsung
dengan
menggunakan beberapa metode dan strategi yang variatif misalnya kerja kelompok, pemecahan problem, dan sebagainya. Pembelajaran yang efektif, pembelajaran ini dikatakan efektif karena peserta didik mengalami berbagai pengalaman baru dan perilakunya menjadi berubah menuju titik akumulasi kompetensi yang diharapkan.
16
Pembelajaran yang menyenangkan (Joyful Learning), pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang didalamnya terdapat interaksi yang kuat antara pendidik dan peserta didik dengan tanpa perasaan tertekan. Dengan kata lain pembelajaran menyenangkan adalah adanya pola hubungan yang baik antara guru dan peserta didik dikelas dalam proses pembelajaran. PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan.
Aktif
dimaksudkan
bahwa
dalam
proses
pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan. Kreatif yang dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Gambaran PAKEM secara garis besar adalah sebagai berikut : a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat. b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
17
c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan pojok baca. d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif termasuk belajar kelompok. e. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah untuk mengungkapkan gagasannya dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya. (http://ide guru.wordpress.com/2010/04/19/ Pengertian dan Ciri Pembelajaran
PAKEM,
Pembelajaran
Aktif,
Kreatif
dan
Menyenangkan, diakses 12 Juli 2011) b. Dasar Hukum PAKEM Dasar Hukum PAKEM menurut Yasro Arifin (2009 : 4) 1. PAKEM (1) Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselengggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kerativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (RPP 19 / 2005 : Standar Nasional Pendidikan. Ps 19, ayat 1). 2. PAKEM (2) Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat (UU No. 20/2003 : Sisdiknas, Ps 4, Ayat 3).
18
Pendidikan
diselenggarakan
dengan
memberi
keteladanan,
membangun kemauan dan mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran (UU No. 20/2003 : Sisdiknas, Ps 4 Ayat 4) ... meliputi : proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis (UU No. 20/2003 : Sisdiknas, Bag. Penjelasan). 3. Upaya pada PAKEM (Yasro Arifin : 2009) a. Menggali metode yang tepat pada setiap Kegiatan Belajar Mengajar. Metode pembelajaran antara lain, ceramah, tanya jawab, diskusi, sosio drama, eksperimen, inkuiri, resitasi dan lain-lain). b. Menggali media. c. Mengusahakan alat bantu pembelajaran. d. Mengupayakan bermacam-macam kegiatan dalam KBM. e. Menggali dan menggunakan sumber belajar. f. Memperhatikan individu siswa. g. Mengupayakan agar anak tidak ketakutan dalam KBM. h. Guru sebagi fasilitator saja. i. Guru menggali kompetensi lagi. j. Mengupayakan kedisiplinan. PAKEM adalah pembelajaran yang dapat merangsang motivasi siswa untuk belajar karena pembelajaran ini disesuaikan dengan kemampuan individu masing-masing siswa dan anak merasa senang dalam kegiatan belajar dikelas karena menggunakan metode yang variatif dan akan tidak merasa takut.
19
B. Motivasi Belajar PAI 1. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Menurut Chalidjah Hasan (1994 : 42), motivasi satu kekuatan yang merupakan dorongan individu untuk melakukan sesuatu seperti yang diinginkan, atau dikehendakinya. Menurut Mc. Donald, dalam bukunya Sardiman (2009 : 73) Motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan anggapan terhadap adanya tujuan. Menurut Sardiman (2009 : 75) Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan sesuatu dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Menurut (Tadjab, 1994 : 101) Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat tertentu. Jadi motivasi adalah satu kekuatan yang merupakan dorongan individu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan apabila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan perasaan tidak suka itu dan motif itu akan menjadi aktif pada saat-saat tertentu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan
20
yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2009 : 75). Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual (Sardiman, 2009 : 75), hasil belajar akan optimal jika ada motivasi yang tepat (Sardiman, 2009 : 75) ini menunjukkan bahwa ada kaitan antara motivasi dengan kegiatan belajar, khususnya pada mata pelajaran sekolah memberikan motivasi kepada seorang siswa, berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Tadjab, 1994 : 102). b. Fungsi Motivasi (Sardiman, 2009 : 85) 1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energy. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
21
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Jadi fungsi motivasi adalah sebagai penggerak, menentukan arah perbuatan dan menyeleksi guna mencapai tujuan tertentu. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik pula. c. Macam-Macam Motivasi 1. Motivasi dilihat dari dasar pembentuknya a) Motif-motif bawaan Yaitu motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. b) Motif-motif yang dipelajari Yaitu motif-motif yang timbul karena dipelajari. 2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis dalam bukunya Sardiman (2009 : 88) a) Motif kebutuhan organis b) Motif-motif darurat c) Motif-motif obyektif 3. Motivasi Jasmaniyah dan Rohaniyah Motivasi jasmani misalnya, refleks, insting, otomatis, nafsu sedangkan yang termasuk rohaniyah adalah kemauan. 4. Motivasi Instrinsik dan ekstrinsik a) Motivasi Intrinsik
22
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. b) Motivasi Ekstrinsik Motivasi
ekstrinsik
adalah
motif-motif
yang
aktif
dan
berfungsinya karena adanya perangsang diluar. d. Bentuk-bentuk motivasi di sekolah (Sardiman, 2009 : 92 – 95). 1. Memberi angka. 2. Hadiah. 3. Saingan / kompetisi. 4. Ego involvement (sesorang akan berusaha) dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. 5. Memberi ulangan. 6. Mengetahui hasil. 7. Pujian. 8. Hukuman. 9. Hasrat untuk belajar. 10. Minat. 11. Tujuan yang diakui. e. Strategi membangun motivasi (Gavin Reid, 2009 : 24-32) 1. Dukung keberagaman gaya pembelajaran. 2. Dorong kreativitas. 3. Pastikan kesuksesan dengan langkah-langkah kecil prestasi.
23
4. Berikan umpan balik kepada siswa mengenai kemajuan pribadi mereka sendiri. 5. Pembelajar harus percaya pada kemauan diri mereka. 6. Akui gaya individual tiap-tiap anak. 7. Pastikan bahwa tugas berkaitan dengan usia dan minat. 8. Gunakan pengamatan untuk memulai mengetahui pilihan anak dikelas terhadap pembelajaran dan lingkungan. 9. Berfokuslah pada tugas dan kurikulum. 10. Gunakan beragam gaya belajar untuk pelajaran di kelas. 11. Pastikan pelajarannya bermakna. 12. Minimalkan tekanan. 13. Kerja kelompok. 14. Penilaian diri. 15. Tunjukkan kemajuan. 16. Hindari potensi stigma (Jangan memojokkan kekurangan siswa) 17. Kembangkan tanggung jawab siswa. 18. Dukunglah pilihan siswa. 19. Beri siswa tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. 20. Berfokuslah pada pembelajaran dan sekaligus pengajaran. 21. Libatkan kelas kedalam pengambilan keputusan. 22. Rayakan kesuksesan. 23. Gunakan umpan balik positif. 24. Doronglah evaluasi diri.
24
Motivasi merupakan faktor kunci bagi kesuksesan pembelajaran. Salah satu keterampilan mengajar adalah mampu mengenali motivator alami pembelajar. Sering pembelajar tidak menyadarinya dan gurulah yang harus
mengenalinya
dan
membantu
siswa
menggunakan
keterampilan dan sumber daya alami ini (Gavin Reid, 2009 : 22). Memotivasi siswa adalah bertanggung jawa seluruh unsur sekolah dan orang tua serta lingkungan bukan hanya tanggung jawab pendidik didalam kelasnya. f. Beberapa cara pengukuran dan usaha peningkatan kekuatan motivasi kerja dan belajar menurut Abin Syamsuddin Makmun (2003 : 40) 1. Meskipun motivasi itu suatu kekuatan, namun tidaklah merupakan suatu substansi yang dapat kita amati, yang dapat kita lakukan ialah mengidentifikasi beberapa indikatornya dalam term-term tertentu. Antara lain, durasi kegiatan, frekuensinya, persistensinya (Ketepatan dan kelekatannya), ketabahan, keuletan dan kemampuannya dalam menghadapi rintangan dan kesulitan, untuk mencapai tujuan, devosi (pengabdian) dan pengorbanan, tingkatan aspirasinya, tingkatan kualifikasi prestasi dan arah sikapnya terhadap sasaran. 2. Dengan memperhatikan indikator-indikator tersebut, berbagai teknik pendekatan dan pengukuran tertentu dapat dipergunakan, antara lain tes tindakan, kuisioner dan inventori, mengarang bebas dan tes prestasi.
25
g. Prinsip-prinsip Motivasi Menurut Ramayulis (2009 : 118 – 121) prinsip-prinsip motivasi adalah sebagai berikut : 1. Kemakmuran. 2. Pengetahuan dan keterampilan prasyarat. 3. Model. 4. Komunikasi terbuka. 5. Keaslian dan tugas yang menantang. 6. Latihan yang tepat dan aktif. 7. Penilaian tugas. 8. Kondisi dan konsekuensi yang menyenangkan. 9. Mengembangkan beragam kemampuan. 10. Melihat sebanyak mungkin indera. 11. Keseimbangan pengaturan pengalaman belajar.
2. Pendidikan Agama Islam a. Pengertian PAI Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa, berakhlaq mulia, mengamalkan ajaran Islam dari sumber utamanya kitab suci Al Qur’an dan Al Hadits, melalui kegiatanbimbingan,
pengajaran,
latihan,
(Ramayulis, 2009 : 21).
26
serta
penggunaan
pengalaman
Menurut Muhaimin (2002 : 76) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu : 1. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar , yakni suatu kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai. 2. Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam arti ada yang dibimbing, diajari dan atau dilatih dalam peningkatan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman terhadap ajaran Agama Islam. 3. Pendidik atau Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) yang melakukan kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan secara sadar terhadap peserta didiknya untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam. 4. Kegiatan (Pembelajaran) Pendidikan Agama Islam diarahkan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman ajaran islam dari peserta didik yang disamping untuk membentuk kesolehan atau kualitas pribadi juga sekaligus untuk membentuk kesolehan sosial. Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar dan terencana untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa, berakhlaq mulia untuk mengembangkan fitrah keberagaman subjek didik untuk mengamalkan ajaran agama islam sesuai Al Qur’an dan Hadits.
27
b. Tujuan dan Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam Tujuan dan rung lingkup Pendidikan Agama Islam di SD/MI dalam Buku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 tingkat SD/MI (2006 : 31) 1. Tujuan a. Menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. b. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlaq mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin ibadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (Tasamuh), menjaga kehormonisan secara personal dalam komunitas sekolah. 2. Ruang Lingkup Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut : a. Al Qur’an dan Hadits. b. Aqidah. c. Akhlaq. d. Fiqih. e. Tarikh dan Kebudayaan Islam. Pendidikan agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan
28
dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri dan hubungan manusia dengan alam sekitar. Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Ibtidaiyah yang terdiri atas lima mata pelajaran tersebut memiliki karakteristik sendiri, Al Qur’an Hadits, menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar,
memahami
menekankan
pada
dalam
kehidupan
kemampuan
sehari-hari.
memahami
dan
Aspek
Aqidah
mempertahankan
keyakinan/keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilainilai Al Asma Al Husna. Aspek Akhlaq menekankan pada pembiasaan untuk melaksanakan akhlaq terpuji dan menjauhi akhlaq tercela dalam kehidupan sehari-hari. Aspek Fiqih menekankan pada kemampuan cara melaksanakan ibadah dan muamalah yang benar dan baik. Sedangkan aspek Tarikh dan Kebudayaan Islam menekankan pada kemampuan mengambil ibrah dan peristiwa-peristiwa bersejarah (islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, Iptek dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban islam (Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP untuk MI, 2008 : 16). Agar kemampuan-kemampuan lulusan yang diharapkan itu bisa tercapai, maka tugas seorang guru agama adalah membimbing siswanya secara sadar dan terencana dengan metode yang tepat agar siswa benarbenar memahami apa yang disampaikan oleh guru.
29
c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran PAI Menurut Ramayulis (2009 : 95 - 103) Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan guru sebelum melakukan proses pembelajaran, diantaranya : 1. Berpusat pada peserta didik. Peserta didik memiliki perbedaan satu sama lain, perbedaan tersebut a) Perbedaan minat dan perhatian. b) Perbedaan cara belajar. c) Perbedaan kecerdasan. 2. Belajar dengan melakukan. 3. Mengembangkan kemampuan sosial. 4. Mengembangkan keingintahuan. 5. Mengembangkan fitrah bertuhan. 6. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. 7. Mengembangkan kreatifitas peserta didik. 8. Menumbuhkan kesadaran sebagai warga Negara yang baik. 9. Berlajar sepanjang hayat. 10. Perpaduan kompetensi, kerjasama dan solidaritas. 11. Belajar melalui peniruan. 12. Belajar melalui pembiasaan. Sebelum melakukan proses pembelajaran seorang guru harus membuat Rencana Pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswanya,
perencanaan
pembelajaran
30
itu
harus
dibuat
dengan
memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran agar proses pembelajaran di kelas lebih efektif dan berhasil. d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pembelajaran PAI 1. Kondisi Pembelajaran PAI a) Tujuan Pembelajaran PAI. b) Karakteristik Bidang Studi PAI Aspek-aspek suatu bidang studi yang terbangun dalam struktur isi dan tipe konstruk/tipe bidang PAI berfakta, hukum/dalil, konsep, prinsip atau kaidah, prosedur dan keimanan yang menyajikan kebenaran Al Qur’an sebagai pedoman hidup manusia. c) Kendala Pembelajaran Seperti keterbatasan sumber belajar yang ada, keterbatasan alokasi waktu dan keterbatasan dana yang tersedia. d) Karakteristik Peserta Didik Adalah kualitas perseorangan peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda seperti bakat, gaya belajar, perkembangan moral, perkembangan kognitif, sosial budaya dan sebagainya. 2. Metode Pembelajaran a) Strategi Pengorganisasian Pengorganisasian isi bidang studi mengacu pada kegiatan pemilihan isi, penataan isi, pembuatan diagram, skema dan sebagainya.
31
b) Strategi Penyiapan Strategi
penyiapan
ini
berfungsi
sebagai
penyampai
isi
pembelajaran kepada peserta didik dan menyediakan informasi yang diperlukan peserta didik untuk menampilkan hasil kerja. c) Strategi Pengelolaan Pembelajaran Adalah metode untuk menata interaksi antara peserta didik dengan komponen-komponen pembelajaran lain, seperti pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran. 3. Hasil Pembelajaran PAI Hasil pembelajaran PAI adalah mencakup semua akibat yang dapat dijadikan indikator tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran PAI dibawah kondisi pembelajaran yang berbeda. Hasil pembelajaran PAI dapat berupa hasil nyata (Actual Out come) dan hasil yang diinginkan (Desired Out Come). Sedangkan indikator keberhasilan PAI dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu : a. Keaktifan Pembelajaran dikatakan efektif jika pembelajaran tersebut mampu memberikan atau menambah pengetahuan baru bagi siswa. 1) Kecermatan penguasaan kemampuan atau perilaku yang dipelajari. 2) Kecepatan unjuk kerja sebagai bentuk hasil belajar. 3) Kesesuaian dengan prosedur kegiatan belajar yang harus ditempuh.
32
4) Kuantitas unjuk kerja sebagai bentuk hasil belajar. 5) Kualitas hasil dan akhir yang dapat dicapai. 6) Tingkat alih belajar. 7) Tingkat retensi belajar. b. Efisien Pembelajaran
yang
efisien
dalah
pembelajaran
yang
menyenangkan menggairahkan dan mempu memberikan motivasi bagi siswa dalam belajar. c. Daya Tarik Daya tarik yang dimaksud dalam hal ini adalah pembelajaran itu diukur dengan mengamati kecenderungan peserta didik untuk berkeinginan terus belajar. (http://www.scribd.com/doc/43500626/Strategi -Pembelajaran Agama- Islam, diakses 12 Juli 2011).
33
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan Action Research, karena penelitian tindakan dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran dikelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu metode pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dicapai. A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dilakukan dalam penelitian ini adalah di MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang.
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian yaitu pada bulan Februari – Maret 2011.
3. Subyek Penelitian Subyek Penelitian adalah waktu siswa-siswi kelas III yang berjumlah 16 orang. DATA SISWA KELAS III. Nama
Orang Tua
No
NIS
1
901
Agil Nursangi
Hasyim
Muawanah Tlahap Gunung, Lesanporo
2
887
Agus Setiawan
Purwadi
Sofiah
Ayah
34
Ibu
Alamat
Manggoran, Lesanpuro
Ket
3
898
Ahmad Khoirul Riansyah
Sunarto
N Soimah
Manggoran, Lesanpuro
4
899
Ahmad Muafit
Juremi
Samilah
Manggoran, Lesanpuro
5
902
Ahmad Mustangin Salim G Jaelani
Siti Zulaikha
Manggoran, Lesanpuro
6
900
Ahmad Najiullah
Makruf
Nur Hayati Manggoran, Lesanpuro
7
913
Asti Ariela Rakhim
M. Rokhim
Hidayah
Tlahap Gunung, Lesanporo
8
903
Bagus Imam Pamungkas
Khoirul U
Kholifah
Munggang, Lesanpuro
9
904
Faizin
Sukino
Rejeh
Tlahap Jurang, Lesanpuro
10
905
Istifa Rahma
Toha
Wagiyah
Tlahap Gunung, Lesanporo
11
891
Luthfi Hidayat
M Subham (Alm)
Sariyati
Munggang, Lesanpuro
12
881
Maesaroh
Arso
Umami
Karanganung, Palempang
13
890
Ahmad Raqim
Muslimat
Umi
Sabrang Kidul, Lesanpuro
14
910
Santi Sovia Ningsih
Makbul
Khasanah
Tlahap Gunung, Lesanpuro
15
909
Suci Lestari
Arifin
Sutrimah
Tlahap Gunung, Lesanpuro
16
911
Wahyu Choirul Subhan
Jumadi
Salamah
Banaran, Sidosari
Ikut Kakak
Tabel 3.1 Data Subyek Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti dibantu oleh Kepala Madrasah Ibtidaiyah Al Islam Lesanpuro yaitu : Nama
: Sumadi, A.Ma
Jabatan
: Kepala Madrasah
Dalam hal ini kepala Madrasah membantu melakukan observasi selama pelaksanaan penelitian.
35
B. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto (2007 : 4) yang dikemukakan oleh guru dalam menuliskan laporan penelitian tindakan adalah hal-hal yang dilakukan oleh siswa, bukan yang dilakukan oleh guru. Adapun arah dan tujuan penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru sudah jelas, yaitu demi kepentingan peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang memuaskan (jadi bukanlah kepentingan guru) (Suharsimi Arikunto, 2007 : 2). Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan MC. Taggart dalam Suharsimi Arikunto (2006 : 93) yaitu berbentuk spiral dan siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Sebelum siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 1 Alur PTK
36
Penjelasan alur diatas adalah : 1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk didalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa. 3. Refleksi dengan melihat dan mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang telah peneliti lakukan. 4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Dalam pelaksanaan evaluasi peneliti menggunakan tes penelitian berupa pre test dan post test. Adapun pelaksanaan pre test dilakukan sebelum dilakukan tindakan pertama pada siklus pertama dengan soal pilihan ganda sebanyak 10 pertanyaan sedangkan pada post test sebanyak 10 pertanyaan dengan jawaban singkat. Apabila siswa telah mampu menjawab soal dengan benar sebanyak 60%, maka siswa dinyatakan lulus/tuntas. Untuk menghitung prosentase aktivitas belajar digunakan rumus : P=
𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑥 100% 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
C. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi. Waktu pelaksanaan penelitian mulai tanggal 07 Februari s/d 09 Maret 2011.
37
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Siklus Pertama Siklus pertama penelitian dilaksanakan pada minggu ke 2 bulan Februari 2011 dengan pokok bahasan “Memahami isi kandungan Surat Al Fatihah”. Adapun langkah-langkah dalam siklus pertama adalah sebagai berikut : a. Perencanaan Tahap perencanaan meliputi kegiatan sebagai berikut : 1) Penelitian awal dilakukan dengan melakukan renungan berdasarkan hasil evaluasi dari tahap pembelajaran Al Qur‟an Hadits dimana peserta didik kurang memahami tentang isi dan kandungan surat-surat pendek. 2) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. 3) Setelah ditemukan solusi yang tepat bagi permasalahan yang ada kemudian dibuat perencanaan dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data. 4) Penyiapan sarana dan media pembelajaran seperti buku pelajaran dan Juz „Amma. 5) Menyiapkan alat evaluasi.
38
b. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus pertama dilakukan pada bulan Maret dan dalam 3 tindakan. Kegiatan dilakukan sesuai dengan RPP (Lampiran I). Tindakan I Langkah-langkah dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, yaitu : 1. Guru mengadakan apersepsi dengan melakukan pre test mengenai kandungan Surat Al Fatihah. 2. Guru menjelaskan tentang kandungan Surat Al Fatihah dengan mendefinisikan pengertian Surat Al Fatihah, tentang nama surat, banyaknya ayat dan arti dari ayat Surat Al Fatihah. 3. Dibimbing guru siswa melafalkan Surat Al Fatihah secara bersamasama dan menghitung jumlah ayatnya. 4. Siswa melafalkan Surat Al Fatihah ayat per ayat. 5. Secara bergantian siswa melafalkan Surat Al Fatihah satu persatu maju kedepan kelas. 6. Sebelum pelajaran diakhiri guru mengadakan tanya jawab secara lisan tentang surat Al Fatihah. 7. Pemberian tugas pekerjaan rumah/resitasi menerjemahkan surat Al Fatihah. Refleksi Dalam tindakan ini peneliti dan kolabor menemukan bahwa pembelajaran ini belum optimal karena siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, masih ada anak yang bermalas-malasan. Untuk
39
itu pada tindakan pembelajaran selanjutnya kolabor dan peneliti menggunakan metode yang lebih aktif agar anak tidak bosan. Tindakan II. 1) Setelah mengadakan apersepsi guru menjelaskan materi tentang Mufradat (arti kata) Surat Al Fatihah. 2) Guru membagikan potongan kertas pada semua siswa. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separuh siswa akan mendapatkan soal dan separuh yang lain akan mendapatkan jawaban. 3) Minta siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk berdekatan. 4) Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan-pasangan yang lain. Metode ini diulang sampai 3 kali. 5) Setelah selesai siswa dibimbing guru membuat kesimpulan. 6) Pemberian tugas pekerjaan rumah/resitasi. Refleksi Dalam tindakan kedua ini peneliti menemukan kemajuan yang bagus karena siswa lebih bersemangat/termotivasi untuk mengikuti pembelajaran karena siswa merasa mampu menemukan jawaban-jawaban tugas dari guru.
40
Tindakan III 1) Pembelajaran diawali dengan apersepsi dan penulisan judul materi pembelajaran/sub pokok bahasan. 2) Siswa membaca materi tentang kandungan Surat Al Fatihah. 3) Guru mengajukan pertanyaan tentang kandungan Surat Al Fatihah, siswa menjawab secara berebutan, siswa yang dapat menjawab pertanyaan mendapat pujian. 4) Dibimbing guru siswa membuat simpulan. 5) Siswa mengerjakan tugas dari guru/pre test. Refleksi Pada tindakan ke III ini peneliti menemukan kemajuan yang sangat pesat, dimana siswa sangat termotivasi mengikuti pembelajaran, dimana siswa lebih aktif mengikuti pembelajaran dengan berebutan menjawab pertanyaan dari guru dan siswa merasa bangga bisa menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
41
c. Obervasi Observasi dilakukan selama proses pembelajaran. Dalam observasi keaktifan siswa ini peneliti dibantu oleh rekan guru dan menggunakan lembar observasi sebagai berikut : LEMBAR OBSERVASI BELAJAR SISWA No
Aspek Penilaian
Frekuensi
Prosentase
1
Kesiapan mengikuti pelajaran
11
68,75 %
2
Keaktifan dalam pembelajaran
10
62,50 %
3
Keaktifan dalam bertanya
5
31,25 %
4
Keberanian menyampaikan pendapat
5
31,25 %
5
Keaktifan menjawab pertanyaan
10
62,50 %
6
Mengerjakan tugas
15
93,75 %
7
Keaktifan dalam kelompok
12
75 %
8
Kekompakan dalam kelompok
10
62,50 %
9
Mencatat materi pembelajaran
16
100 %
10
Kreatif membuat kesimpulan
5
31,25 %
Tabel 3.2 Lembar Observasi Untuk Siswa
Observasi
juga
dilakukan
kepada
cara
mengajar
guru
menggunakan lembar observasi sebagai berikut : LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU Skala Penilaian No
Aspek Penilaian A
B
1
Membuka pelajaran
2
Mengembangkan kegiatan belajar mengajar
42
C
D
Skala Penilaian No
Aspek Penilaian A
B
C
D
3
Menyajikan materi belajar
4
Mengelola kelas
5
Melakukan evaluasi pembelajaran
6
Menggunakan media pembelajaran
7
Menguasai materi pelajaran
8
Menerapkan metode mengajar
9
Berbahasa dan menulis dipapan tulis
10
Menutup pelajaran
Tabel 3.3 Lembar Observasi Untuk Guru
Keterangan : A = Amat Baik B = Baik C = Cukup D = Kurang
HASIL TES SIKLUS I (SATU) NO
NAMA
NILAI
KETERANGAN
1
A. Nursangi
70
T
2
Agus S.
70
T
3
A. Khoirul R
80
T
43
4
A. Muafit
70
T
5
A. Mustangin J
60
T
6
A. Najiullah
70
T
7
Asti A.R
80
T
8
Bagus I.P
80
T
9
Faizin
70
T
10
Istifa R
90
T
11
Luthfi H
70
T
12
Maesaroh
80
T
13
A. Raqim
60
T
14
Santi S.N
80
T
15
Suci L
80
T
16
Wahyu C.H
70
T
Tabel 3.4 Hasil Tes Siklus I
Keterangan : T = Tuntas TT = Tidak Tuntas
2. Siklus Kedua Siklus kedua adalah merupakan kegiatan tindak lanjut dari siklus pertama denngan materi “Arti‟ surat Al Ikhlas dengan dua kali tindakan. a. Perencanaan 1) Penyiapan RPP 2) Menyiapkan alat pembelajaran berupa kartu soal pasangan kata.
44
3) Menyiapkan materi pembelajaran. b. Pelaksanaan Pelaksanaan dalam siklus kedua ini dilakukan dalam 2 tindakan sesuai dengan RPP yang telah dipersiapkan : Tindakan I 1) Melalui pembelajaran dengan pertanyaan 2) Guru menjelaskan materi pembelajaran 3) Guru memberikan potongan-potongan kartu, sebagian siswa mendapat soal dan sebagian mendapatkan jawaban. 4) Dengan bimbingan guru siswa mencari pasangan kata, setelah menemukan pasangannya siswa duduk berdekatan, kegiatan tersebut diulang beberapa kali. 5) Dengan bimbingan guru siswa membuat rangkuman. 6) Siswa mengerjakan soal dari guru. 7) Pemberian tugas/pekerjaan rumah. Refleksi Pada tindakan pertama siklus kedua ini sudah ditemukan keaktifan siswa karena siswa sudah mempersiapkan materi yang akan dipelajari walaupun tidak semua siswa mengerjakan tugas karena kemampuan siswa yang berbeda-beda dan lingkungan keluarga yang kurang mendukung.
Tindakan II 1) Guru melakukan apersepsi dan menulis judul di papan tulis.
45
2) Siswa membaca materi tentang kandungan Surat Al Ikhlas. 3) Guru membacakan sebuah cerita. 4) Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan cerita yang dibacakan guru. 5) Siswa menulis hasil diskusi kemudian menyerahkan kepada guru. 6) Dibimbing guru siswa membuat rangkuman. 7) Siswa menjawab soal yang diberikan guru. Refleksi : Peneliti dan kolaborator dan pendamping menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah sesuai dengan
skenario
yang direncanakan.
Pemberian tugas dapat menambah motivasi siswa, karena sebelum materi disampaikan sudah mempelajari sehingga siswa lebih siap dalam kegiatan pembelajaran.
c. Observasi Dalam melakukan observasi dalam proses pembelajaran peneliti menggunakan lembar pengamatan keaktifan belajar siswa sebagai berikut : LEMBAR OBSERVASI BELAJAR SISWA No
Aspek Penilaian
Frekuensi
Prosentase
1
Kesiapan mengikuti pelajaran
12
75,00 %
2
Keaktifan dalam pembelajaran
14
87,50 %
3
Keaktifan dalam bertanya
8
50,00 %
4
Keberanian menyampaikan pendapat
8
50,00 %
46
5
Keaktifan menjawab pertanyaan
12
75 %
6
Mengerjakan tugas
16
100 %
7
Keaktifan dalam kelompok
13
81,25 %
8
Kekompakan dalam kelompok
16
100 %
9
Mencatat materi pembelajaran
16
100 %
10
Kreatif membuat kesimpulan
6
37,50 %
Tabel 3.5 Lembar Observasi Belajar Siswa Adapun untuk menilai kemampuan guru dalam menyampaikan materi palajaran di kelas, peneliti meminta bantuan rekan kerja untuk membantu dengan mengisi lembar observasi untuk guru sebagai berikut :
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU Skala Penilaian No
Aspek Penilaian A
B
1
Membuka pelajaran
2
Mengembangkan kegiatan belajar mengajar
3
Menyajikan materi belajar
4
Mengelola kelas
5
Melakukan evaluasi pembelajaran
6
Menggunakan media pembelajaran
7
Menguasai materi pelajaran
8
Mener apkan metode mengajar
9
Berbahasa dan menulis dipapan tulis
10
Menutup pelajaran
Tabel 3.6 Lembar Observasi Guru 47
C
D
Keterangan : A = Sangat Baik B = Baik C = Cukup D = Kurang HASIL NILAI SIKLUS II (DUA) NO
NAMA
NILAI
KETERANGAN
1
Agil Nursangi
90
T
2
Agus Setiawan
100
T
3
Ahmad Khoirul Riansyah
100
T
4
Ahmad Muafit
90
T
5
Ahmad Mustangin Jaelani
80
T
6
Ahmad Najiullah
100
T
7
Asti Ariela Rakhim
90
T
8
Bagus Imam Pamungkas
100
T
9
Faizin
90
T
10
Istifa Rahma
100
T
11
Luthfi Hidayat
90
T
12
Maesaroh
100
T
13
Ahmad Raqim
70
T
14
Santi Sovia Ningsih
100
T
15
Suci Lestari
100
T
16
Wahyu Choirul Subhan
90
T
Tabel 3.7 Hasil Tes Siklus II (Dua)
48
Keterangan : T = Tuntas TT = Tidak Tuntas
D. Instrumen Untuk Mengumpulkan Data Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes buatan guru yang fungsinya adalah : 1. Untuk menentukan kemampuan siswa dalam mengurai materi pelajaran. 2. Untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum. 3. Untuk mendapatkan sebuah nilai.
E. Analisis Data Untuk mengolah data yang telah terkumpul dan menghasilkan kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan. Peneliti menggunakan analisis data kualitatif dan data kuantitatif pada metode observasi. Cara penghitungan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut : 1. Merekapitulasi hasil tes. 2. Menghitung jumlah skor yang tercapai dalam prosentasenya untuk masingmasing siswa dengan menggunakan rumus ketentuan belajar seperti yang terdapat dalam buku petunjuk teknis penilaian. Siswa dikatakan tuntas secara individual jika mendapat nilai minimal 60. Siswa secara klasikal dikatakan
49
tuntas belajar jika jumlah siswa yang tuntas secara individual mencapai 80% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 60. 3. Menganalisis hasil observasi yang dilakukan oleh rekan kerja pada aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Dalam bab ini disajikan hasil penelitian sesuai dengan urutan tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian ini diadakan dengan tujuan sebagai berikut : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode resitasi dalam model PAKEM dapat meningkatkan motivasi belajar PAI di siswa kelas 3 MI Al Islam Lesanpuro.
B. Diskripsi per Siklus dan Pembahasan 1. Siklus I a) Perencanaan Dalam siklus I ini perencanaan dimulai dengan melakukan perenungan berdasarkan evaluasi selama mengajar siswa, peserta didik kurang memahami materi tentang isi dan kandungan surat-surat pendek khususnya surat Al Fatihah dan Al Ikhlas. Setelah ditemukan fokus permasalahan kemudian peneliti menemukan solusi dengan memberikan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan serta pemberian tugas yang diberikan didalam dan luar pembelajaran, kemudian peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
51
b) Pelaksanaan Pelaksanaan siklus pertama dilaksanakan pada bulan Februari minggu kedua, tindakan pertama pada tanggal 09 Februari 2011, tindakan kedua pada tanggal 16 Februari 2011 dan pada tindakan ketiga dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2011. Adapun pelaksanaan pembelajaran
dilakukan
mengacu
pada
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran / RPP (Lampiran I). c) Obervasi Obervasi dilaksanakan selama proses pembelajaran. Dalam melaksanakan observasi ini peneliti dibantu oleh kolaborator yaitu Kepala Madrasah. Berdasarkan observasi belajar siswa diperoleh data antara kesiapan mengikuti pelajaran 68,75%, keaktifan dalam pembelajaran 62,5%, keaktifan dalam bertanya 31,25%, keberanian menyampaikan pendapat 31,25%, keaktifan menjawab pertanyaan 62,5% mengerjakan tugas 75%, keaktifan dalam kelompok 62,5, mencatat materi pelajaran 100% dan kreatif membuat kesimpulan 31,25%. d) Hasil Penelitian Hasil penelitian pada siklus pertama ini semua siswa dinyatakan berhasil tuntas, walaupun masih ada siswa yang mendapatkan nilai minimal yaitu 60.
52
2. Siklus II a) Perencanaan Berdasarkan hasil siklus pertama, dalam siklus kedua ini peneliti membuat rencana yang lebih aktif, efektif dan menyenagkan yaitu dengan menyiapkan alat pembelajaran berupa kartu soal dan kartu jawaban / pasangan. b) Pelaksanaan Pelaksanaan siklus kedua ini dilaksanakan dalam dua tindakan yaitu pada tanggal 02 Maret 2011 dan 09 Maret 2011. Adapun pelaksanan pembelajaran adalah sesuai dengan RPP pada lampiran 2. c) Observasi Obervasi pada siklus kedua ini dilakukan oleh kolaborator. Adapun hasil observasi tercantum pada table 5 lembar observasi aktivitas halaman 44 dalam bab III. Adapun setelah diadakan observasi pada siklus kedua ini maka dapat diperoleh gambaran motivasi belajar siswa pada tabel dibawah ini. Prosentasi No
Aspek Penilaian
Siklus I
Siklus II
Prosentase Pening katan
1
Kesiapan mengikuti pelajaran
68,75 %
75,00 %
6,25 %
2
Keaktifan dalam pembelajaran
62,50 %
87,50 %
25 %
3
Keaktifan dalam bertanya
31,25 %
50,00 %
18,75 %
4
Keberanian menyampaikan pendapat
31,25 %
50,00 %
18,75 %
5
Keaktifan menjawab pertanyaan
62,50 %
75,00 %
12,5 %
53
6
Mengerjakan tugas
93,75 %
100 %
6,25 %
7
Keaktifan dalam kelompok
75,00 %
81,25 %
6,25 %
8
Kekompakan dalam kelompok
62,50 %
100 %
37,5 %
9
Mencatat materi pembelajaran
100 %
100 %
0%
10
Kreatif membuat kesimpulan
31,25 %
37,50 %
6,25 %
Tabel 4.1. Peningkatan Motivasi Belajar Berdasarkan tabel 4.1 maka dapat diketahui hasil peningkatan keaktifan belajar siswa, peningkatan yang paling besar adalah terjadi peningkatan keaktifan dalam pembelajaran sebesar 25% d) Hasil Penelitian Berdasar hasil tes siklus kedua yang terdapat pada tabel 4.1, bahwa semua siswa telah dinyatakan tuntas karena telah mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 60. Jadi hasil penelitian dalam siklus kedua ini dinyatakan berhasil.
3. Pembahasan a. Memotivasi Siswa untuk lebih giat belajar PAI Pada tabel 4.1 halaman 50 ditunjukkan peningkatan motivasi siswa yaitu kesiapan mengikuti pelajaran 6,25, keaktifan dalam pembelajaran 25%, keaktifan dalam bertanya 18,75%, keberanian menyampaikan pendapat 12,5%, mengerjakan tugas 6,25 %, keaktifan dalam kelompok 6,25%,
kekompakan
dalam
kelompok
37,5%,
pembelajaran 0%, keatif membuat kesimpulan 6,25%.
54
mencatat
materi
Menurut Bernard dalam bukunya Sardiman (2009 : 76) Minat timbul tidak secara tiba-tiba/spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar dan bekerja. Jadi dari kebiasaan dan pengalaman belajar yang baik dan disiplin dapat meningkatkan motivasi untuk lebih giat belajar PAI. b. Dengan motivasi yang tinggi siswa lebih memahami materi pembelajaran Surat Al Fatihah dan Surat Al Ikhlas Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam memahami matei pembelajaran yaitu cara mengadakan post test, siswa dikatakan telah memahami materi pembelajaran apabila mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru dan telah tuntas dalam belajar karena telah mendapatkan nilai dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun nilai yang ditentukan dalam KKM adalah 60. Jadi siswa dikatakan tuntas apabila telah mendapatkan nilai lebih dari satu sama dengan 60. Hasil Post Tes
No
Hasil Post Test
Nama
Siklus I
Siklus II
1
Agil Nursangi
70
90
2
Agus Setiawan
70
100
3
Ahmad Khoirul Riansyah
80
100
4
Ahmad Muafit
70
90
5
Ahmad Mustangin Jaelani
60
80
6
Ahmad Najiullah
70
100
7
Asti Ariela Rakhim
80
90
8
Bagus Imam Pamungkas
80
100
9
Faizin
70
90
55
Ket
10
Istifa Rahma
90
100
11
Luthfi Hidayat
70
90
12
Maesaroh
80
100
13
Ahmad Raqim
60
70
14
Santi Sovia Ningsih
80
100
15
Suci Lestari
80
100
16
Wahyu Choirul Subhan
70
90
Jumlah
1.180
1.490
Rata-rata
73,75
93,126
Tabel 4.2 Hasil Post Test Dari hasil tes selama siklus pertama dan hasil tes siklus kedua didapatkan data yang valid yaitu sebagai berikut : No
Nama
L/ P
Siklus I
Siklus II
Pre Tes
Pos Tes
Pre Tes
Pos Tes
1
Agil Nursangi
L
50
70
40
90
2
Agus Setiawan
L
50
70
50
100
3
Ahmad Khoirul Riansyah
L
60
80
60
4
Ahmad Muafit
L
40
70
40
90
5
Ahmad Mustangin Jaelani L
40
60
40
80
6
Ahmad Najiullah
L
50
70
60
7
Asti Ariela Rakhim
P
50
80
40
8
Bagus Imam Pamungkas
L
60
80
60
9
Faizin
L
40
70
40
10 Istifa Rahma
P
60
90
70
11 Luthfi Hidayat
L
50
70
50
90
12 Maesaroh
P
40
80
50
100
13 Ahmad Raqim
L
20
60
30
70
14 Santi Sovia Ningsih
P
60
80
50
100
15 Suci Lestari
P
50
80
60
56
100
100 90
100 90
100
100
16 Wahyu Choirul Subhan
L
Jumlah Rata-rata
50
70
770 48,25
40
90
1.180
780
1.490
73,75
48,75
93,125
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pada siklus pertama dari hasil tes rata-rata 48,12 dan hasil post test rata-rata 73,75. Jadi pada siklus pertama terjadi peningkatan 25,63 poin, sedangkan pada siklus kedua rata-rata hasil 48,75 dan hasil post test 93,125, jadi pada siklus kedua terjadi peningkatan rata-rata 44,375 poin.
57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari penelitian penggunaan metode resitasi dalam model PAKEM untuk meningkatkan motivasi belajar PAI pada siswa kelas 3 MI Al Islam Lesanpuro Kec. Kajoran Kab. Magelang tahun 2011 dapat disimpulkan sebagai berikut : Metode Resitasi adalah metode mengajar dimana seorang pendidik memberikan tugas-tugas kepada peserta didiknya untuk dikerjakan di rumah. Hasilnya diteliti oleh pendidik dan peserta didik mempertanggung jawabkan hasilnya. Setelah menggunakan metode resitasi dalam model PAKEM motivasi siswa dalam pembelajaran meningkat. Ini dibuktikan dengan hasil observasi selama siklus pertama dan siklus kedua, keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat. Ada pengaruh motivasi belajar dan prestasi belajar, ini ditunjukkan adanya peningkatan hasil tes yang dilakukan pada setiap siklus yaitu pada siklus pertama hasil pre test rata-rata yaitu 48,12. Hasil post test rata-rata kelas 73,75. Jadi pada siklus pertama terjadi peningkatan rata-rata kelas sebesar 25,63 poin. Pada siklus kedua pre test rata-rata kelas 48,75 dan hasil pos test 93,125, jadi pada siklus kedua terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 44,375 poin.
B. Saran Hubungan antara metode, motivasi dan prestasi sangat erat, maka agar siswa mempunyai motivasi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar hendaknya :
58
1. Menggunakan metode resitasi agar sebelum mulai mengikuti pembelajaran siswa sudah siap dengan materi yang akan dipelajari. 2. Motivasi belajar selalu ditanamkan pada diri siswa. Siswa yang senang terhadap mata pelajaran akan menumbuhkan keinginan secara pribadi untuk belajar. Dukungan guru dan orang tua juga perlu ditingkatkan agar tujuan belajar dapat mudah tercapai.
C. Kata Penutup Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta Inayah-Nya kapada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini, penulis ucapkan Alhamdulillahirabbal ‘Alamin. Menyadari akan keterbatasan dan kemampuan penulis, maka penulis mengharapkan saran dan kritik guna kesempurnaan penulisan skripsi ini. Penulis sangat berterima kasih kapada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan yang ada pada diri penulis. Semoga Allah SWT membalas budi baik semuanya. Akhirnya semoga skripsi ini ada manfaatnya khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin ya Rabbal Alamin.
59
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi,1992, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : Aditya Media Arikunto, Suharsimi, dkk, 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Cetakan ke enam. Jakarta : PT Bumi Aksara Fato, Choirul, 2009, Cinta Qur’an dan Hadits 3, Solo, PT Tiga Serangkai, Pustaka Mandiri Gavin Reid, 2007. Memotivasi Siswa di Kelas : Gagasan dan Strategi, Jakarta : PT Indeks Permata Puri Media. Hasan, Chalidjah, 1994. Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan, Surabaya, Al Ikhlas Khoerudin, Manfud Junaidi dkk, 2007. Kurikulum KTSP dan Implementasinya di Madrasah. Makmun, Abin Syamsudin, 2003. Psikologi Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Muhaimin, Suti’ah & Nur Ali, 2002. Paradigma Pendidikan Islam, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Muslich, Mansur, 2010. Melaksanakan PTK itu Mudah, Cet Keempat, Jakarta : PT. Bumi Aksara Nadia Media, 2008. Model Kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta : Nadia Media Naruf, 2008. Peningkatan Prestasi Belajar Tentang Binatang Haram Dengan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas V MI Al Islam Banjaretno Kec. Kajoran Kab. Magelang, Skripsi tidak diterbitkan, Salatiga : Jurusan tarbiyah STAIN Salatiga Peraturan Pemerintah Rebuplik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 2005. Jakarta : Bp. Dharma Bhakti PW, LP. Ma’arif NU Jawa Tengah, 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 Tingkat MI/SD, PW. KP Ma’arif NU Jawa Tengah Ramayulis, 2008, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Kalam Mulia.
60
Sardiman, 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada STAIN Salatiga, 2008, Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir, Salatiga : STAIN Salatiga Sumiyati, dkk. Tidak ada tahun, Buku Ajar, Acuan Pengayaan Fokus Untuk MI Kelas 3 Semester 2, Solo : CV. Sindunata Tadjab, 1994. Ilmu Jiwa Agama, Surabaya : Karya Abditama Yasro Arifin, 2009. Manajemen Berbasis Sekolah PAKEM : Materi Workshop bagi guru-guru kelas IV, V dan Kepala SD / MI se Kec. Kajoran, Magelang tanggal 20 April 2009. Zaini, Hisyam, bermawi Munthe & Sekar Ayu, 2002. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : CTSD IAIN Sunan Kalijaga http://ide guru wordpress.com/2010/04/19/ Pengertian dan Ciri Pembelajaran PAKEM, Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenangkan, diakses 12 Juli 2011 http://www.scrib.com/doc/43500626/Strategi Pembelajaran Agama Islam, diakses 12 Juli 2011
61