PENGGUNAAN IAA DAN BAP UNTUK MENSTIMULASI ORGANOGENESIS TANAMAN Anthurium andreanum DALAM KULTUR IN VITRO
Oleh :
SITI SYARA A34301027
PROGRAM STUDI HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
PENGGUNAAN IAA DAN BAP UNTUK MENSTIMULASI ORGANOGENESIS TANAMAN Anthurium andreanum DALAM KULTUR IN VITRO
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh :
SITI SYARA A34301027
PROGRAM STUDI HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
RINGKASAN
SITI
SYARA.
Penggunaan
IAA
dan
BAP
Untuk
Menstimulasi
Organogenesis Tanaman Anthurium andreanum Dalam Kultur In Vitro. Dibimbing oleh NURHAJATI ANSORI MATTJIK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh kombinasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP terhadap pembentukan planlet Anthurium andreanum dalam kultur in vitro. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga November 2005 yang bertempat di Laboratorium Bioteknologi Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian, IPB. Penelitian ini menggunakan rancangan perlakuan faktorial dengan dua faktor yang disusun dalam Rancangan Lingkungan Acak Lengkap. Faktorfaktornya adalah konsentrasi IAA yang terdiri dari 5 taraf, yaitu 0.0 ppm (A0), 0.1 ppm (A1), 0.2 ppm (A2), 0.3 ppm (A3) dan 0.4 ppm (A4) serta konsentrasi BAP yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0.0 ppm (B0), 1.0 ppm (B1), 2.0 ppm (B2) dan 3.0 ppm (B3). Dua
faktor tersebut menghasilkan 20 kombinasi perlakuan yang
masing-masing diulang sebanyak 10 kali, sehingga terdapat 200 satuan percobaan. Setiap ulangan terdiri dari 1 botol yang berisi 1 eksplan. Pelaksanaan penelitian terdiri dari persiapan dan sterilisasi alat, persiapan air kelapa, pembuatan media, sterilisasi dan penanaman bahan tanam, penanaman eksplan dan pengamatan. Eksplan yang digunakan adalah potongan batang Anthurium sepanjang 0.5 cm dengan memiliki satu buku yang diperoleh dari proses perkecambahan secara in vitro. Peubah-peubah yang diamati yaitu, tinggi tanaman, jumlah tunas, jumlah daun, jumlah akar serta panjang akar terpanjang. Interaksi antara IAA dan BAP pada beberapa kultur menunjukkan pertumbuhan kalus. Pertumbuhan kalus mulai terlihat pada pengamatan minggu ke-2 setelah tanam. Pada awal kemunculannya, kalus berwarna hijau kekuningan yang kemudian berubah menjadi hijau tua. Perlakuan air kelapa 15% (v/v) + 0.2 ppm IAA + 2.0 ppm BAP cenderung membentuk kalus lebih cepat. Interaksi antara IAA dan BAP tidak memberikan pengaruh nyata terhadap peubah tinggi tanaman, serta jumlah organ daun dan akar yang terbentuk. Perlakuan IAA 0.3 ppm, BAP 2.0 ppm dan 1.0 ppm disertai penambahan air
kelapa 15%(v/v) cenderung mendorong pertumbuhan tinggi tanaman serta pembentukan organ daun dan akar. Diduga bahwa 0.3 ppm IAA serta 2.0 ppm dan 1.0 ppm BAP secara efektif mampu mendorong sel-sel membesar membentuk kalus hingga akhirnya sel-sel kalus kemudian berdiferensiasi membentuk organ daun dan akar. Interaksi antara air kelapa 15%(v/v), 0.2 ppm IAA dan 2.0 ppm BAP memberikan pengaruh nyata terhadap pembentukan tunas. Hal ini diduga bahwa kombinasi tersebut secara efektif mampu meningkatkan kemampuan selsel berdiferensiasi membentuk tunas-tunas baru. Interaksi antara 0.4 ppm IAA dan 1.0 ppm BAP disertai penambahan air kelapa 15%(v/v) memberikan pengaruh nyata terhadap perkembangan sistem perakaran dengan menghasilkan panjang akar terpanjang tertinggi (2.09 mm). Sedangkan interaksi air kelapa 15%(v/v)+0.2 ppm IAA+3.0 ppm BAP dan air kelapa 15%(v/v)+0.3 ppm IAA+3.0 ppm BAP menghasilkan panjang akar terpanjang terendah (1.22 mm). Diduga bahwa auksin yang terkandung pada jaringan tanaman tidak hanya berasal dari auksin sintetik tapi juga berasal dari auksin endogen. Hal ini menyebabkan konsentrasi auksin menjadi terlalu tinggi sehingga menghambat proses pemanjangan akar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah eksplan memberikan respon pertumbuhan berupa pembentukan kalus, tunas, daun serta akar. Perlakuan 0.3 ppm IAA serta 2.0 ppm dan 1.0 ppm BAP cenderung mendorong pertumbuhan tinggi tanaman serta pembentukan organ daun dan akar. Interaksi antara 0.2 ppm IAA dan 2.0 ppm BAP memberikan pengaruh nyata terhadap pembentukan tunas dengan menghasilkan jumlah tunas terbanyak. Interaksi antara 0.4 ppm IAA dan 1.0 ppm BAP memberikan pengaruh nyata terhadap perkembangan sistem perakaran dengan menghasilkan panjang akar terpanjang yang tertinggi.
Judul
:
PENGGUNAAN IAA dan BAP UNTUK MENSTIMULASI ORGANOGENESIS TANAMAN Anthurium andreanum DALAM KULTUR IN VITRO
Nama
:
Siti Syara
Nrp
:
A34301027
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Nurhajati Ansori Mattjik, MS NIP 130 367 074
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. H. Supiandi Sabiham, M.Agr NIP 130 422 698
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor, Jawa Barat pada tanggal 18 Oktober 1982. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Mukhlis Iskandar dan Imas Mahdiati. Pendidikan formal penulis dimulai di TK Kesatuan Bogor pada tahun 1987 dan SD Negeri Polisi 1 pada tahun 1989. Tahun 1995 penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 2 Bogor. Penulis melanjutkan pendidikan ke SMU Negeri 3 Bogor pada tahun 1998 dan lulus tahun 2001. Tahun 2001 penulis diterima di Program Studi Hortikultura Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI. Selama masa perkuliahan, penulis pernah melakukan magang di kebun hidroponik PD Grace Lembang (2003) dan menjadi asisten pada mata kuliah Dasar-dasar Hortikultura (2005).
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT sebagai pemilik alam semesta ini karena atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Penggunaan IAA dan BAP Untuk Menstimulasi Organogenesis Tanaman Anthurium andreanum Dalam Kultur In Vitro”. Penulis menyampaikan terima kasih kepada 1. Yang tercinta Mama, Papa, ‘Mbu, ‘Mbah dan ‘Mak (alm) untuk cinta, doa dan dukungan yang tidak pernah putus. Semoga penulis diberi kesempatan untuk bisa membahagiakan mereka. 2. Prof. Dr. Ir. Nurhajati Ansori Mattjik, MS selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penelitian dan penulisan skripsi ini. 3. Dr. Ir. Agus Purwito, MSc dan Ir. Megayani Sri Rahayu, MS yang telah bersedia menjadi dosen penguji. 4. Dr. Ir. Winarso D. Widodo, MS selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan. 5. Dr. Ir. Diny Dinarti, MSi selaku Pimpinan Laboratorium Bioteknologi Departemen Agronomi dan Hortikultura untuk masukan-masukan yang sangat membantu dalam kelancaran penelitian dan penulisan skripsi. 6. Pak Ulih Ciapus, Pak Yus INLITHI, Bu Umi SMUNTI, Pak Iip, rekan-rekan dan seluruh staff Laboratorium Bioteknologi Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB. 7. Teh Isti, de Eil, a Keni, a Wahyu dan seluruh keluarga besar yang telah banyak membantu dan mendoakan penulis. 8. Yang tersayang Thury, ‘Na, Le, Noey, Tsuqo, Winna, Puri, Ali, Ayu dan Windy untuk persahabatan, doa dan dukungannya dari jauh. 9. Batara Setiadi untuk waktu, pengertian, kesabaran, dukungan dan doanya selama ini. Terima kasih karena kamu selalu ada. 10. Ahmad Ismail, Thank you so much for all these times and being so nice.
11. Anto, Encep, Fajar, Mono, Rully, Aldi, Maya, Surya dan seluruh Hortiez’ 38 untuk tahun-tahunnya selama masa perkuliahan. 12. Lesa Ilma Grenti dan Asep Yanuar Arifin yang telah banyak membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Bogor, Mei 2006
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR TABEL ......................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
ix
PENDAHULUAN ...................................................................................... Latar Belakang ................................................................................ Tujuan .............................................................................................. Hipotesis ..........................................................................................
1 1 3 3
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. Botani Anthurium andreanum ......................................................... Syarat Tumbuh dan Budidaya Anthurium andreanum .................... Kultur Jaringan Tanaman ................................................................ Eksplan ..................................................................................... Media ........................................................................................ Zat Pengatur Tumbuh ............................................................... Air Kelapa ................................................................................ Kultur Jaringan Anthurium andreanum ...........................................
4 4 5 6 6 7 8 9 10
BAHAN DAN METODE ........................................................................... Waktu dan Tempat .......................................................................... Bahan dan Alat ................................................................................ Metode Penelitian ............................................................................ Pelaksanaan Penelitian .................................................................... Pengamatan .....................................................................................
12 12 12 12 13 15
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... Keadaan Umum ............................................................................... Tinggi Tanaman .............................................................................. Jumlah Tunas .................................................................................. Jumlah Daun .................................................................................... Jumlah Akar .................................................................................... Panjang Akar Terpanjang ................................................................
17 17 19 21 22 24 27
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... Kesimpulan ..................................................................................... Saran ................................................................................................
28 28 28
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
29
LAMPIRAN ................................................................................................
33
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman Teks
1.
Pengaruh Interaksi IAA dan BAP Terhadap Jumlah Tunas Pada 12 MST .......................................................................................................
2.
22
Pengaruh Interaksi IAA dan BAP Terhadap Panjang Akar Terpanjang Pada 12 MST .........................................................................................
Nomor
27
Halaman Lampiran
3.
Komposisi Larutan Stok Media Murashige and Skoog (MS) .........
33
4. Data Produksi Tanaman Hias di Indonesia Tahun 2003 .......................... 34 5.
Daftar Harga Bunga Potong Segar .......................................................... 35
6.
Sidik Ragam Tinggi Tanaman ........................................................
36
7.
Sidik Ragam Jumlah Tunas ............................................................
37
8.
Sidik Ragam Jumlah Daun .............................................................
39
9.
Sidik Ragam Jumlah Akar .............................................................
40
10.
Sidik Ragam Panjang Akar Terpanjang ..........................................
41