e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015
PENGGUNAAN GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI A SMK NEGERI 1 SINGARAJA I Gst. Ngurah Adi Wiratmajaya, I Wayan Artika, Ida Ayu Made Darmayanti, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected], @undiksha,ac.id
Abstrak Penelitian tindakan kelas (PTK) ini bertujuan (1) mendeskripsikan proses pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan gambar berseri pada siswa kelas X Akuntansi A SMK Negeri 1 Singaraja, (2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan gambar berseri pada siswa kelas X Akuntansi A SMK Negeri 1 Singaraja, dan (3) mendeskripsikan pandangan siswa kelas X Akuntansi A SMK Negeri 1 Singaraja terhadap pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan gambar berseri. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi A SMK Negeri 1 Singaraja. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu, metode observasi, penugasan, dan bercerita. Data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) proses pembelajaran berjalan dengan baik dan siswa aktif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, (2) tercapainya ketuntasan hasil belajar menulis teks prosedur kompleks siswa, yakni pada siklus I memperoleh skor rata-rata 74,9, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 80,42, dan (3) siswa sangat senang terhadap penggunaan gambar berseri dalam pembelajaran menulis teks prosedur kompleks. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti lain disarankan untuk menerapkan penggunaan gambar berseri pada materi bahasa indonesia yang lain, seperti menulis teks prosedur kompleks. Kata kunci: gambar berseri, kemampuan menulis, teks prosedur kompleks. Abstract This Classroom Action Research has purpose (1) to describe the process of writing complex procedure text learning using of chapter picture for increasing the abillity of writing complex procedure text to the X grade Accountant A students in SMK Negeri 1 Singaraja, (2) to describe the increasing of writing complex procedure text to the X grade Accountant A students in SMK Negeri 1 Singaraja, and (3) to describe the students view of X grade Accountant A students in SMK Negeri 1 Singaraja toward writing complex procedure text learning using chapter picture. The subject of this research is X grade Accountant A students in SMK Negeri 1 Singaraja. The methods in collecting the data are using, observation, assignment, and stary telling. The data was analysed using descriptive cuantitative and cualitative methods. The result of this research are (1) the learning process run well and the students were active in doing the learning process, (2) the achieving of the learning result in writing students complex procedure, that is in siclus I got the avarage score 74,9, while in siclus 2 the students avarage score become 80,42, and (3) the students were very happy of using the chapter picture in writing complex procedure learning. Based on the result of this research, this research is recomended to
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015 apply the using of chapter picture in other Indonesian language material, like writing complax procedure text. Key words: chapter picture, abillity of writing, complex procedure text
PENDAHULUAN Pembelajaran, pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar sehingga memperoleh ilmu dan pengetahuan, penguasaan keterampilan, serta pembentukan sikap dan perubahan sikap. Pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual yang mengubah stimulus dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam jangka panjang. Dalam proses pembelajaran, masingmasing sekolah atau satuan pendidikan mempunyai kewenangan penuh dalam mengatur pendidikan dan pembelajaran, merencanakan, mengorganisasikan, menyesuaikan materi ajar dengan lingkungan setempat dan pengalaman anak, serta mengawasi jalannya proses pembelajaran, seperti yang tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berimplikasi terhadap perubahan paradigma pengelolaan pendidikan dari sentralistik menjadi desentralistik (Dantes, 2014: 93). Pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Bila dalam kurikulum 2006, mata pelajaran bahasa Indonesia lebih mengedepankan pada keterampilan berbahasa (dan bersastra), dalam kurikulum 2013 ini bahasa Indonesia digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan menalar. Begitu pula dalam pembelajaran menulis, kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan kegiatan menulis dan
hasil produk menulis pada kurikulum sebelumnya hanya terikat pada lima jenis tulisan, yaitu teks deskripsi, narasi, argumentasi, eksposisi, dan persuasi. Akan tetapi pada kurikulum 2013 ini, kegiatan dan hasil pembelajaran menulis lebih banyak dijumpai karena pembelajaran bahasa Indonesia saat ini menggunakan pendekatan berbasis teks. Dalam pendekatan berbasis teks ini, teks tidak diartikan sebagai bentuk bahasa tulis. Teks adalah ungkapan pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya ada situasi dan konteksnya (Mahsun, 2013: 121). Teks dibentuk oleh konteks situasi penggunaan bahasa yang di dalamnya ada ragam bahasa yang melatarbelakangi lahirnya teks tersebut. Teks dalam kurikulum 2013 berbentuk tulisan, lisan, dan bahkan, multimodal, seperti gambar. Pada kurikulum 2013, khususnya kelas X, terdapat lima teks yang diajarkan. Kelima teks tersebut di antaranya, (1) teks laporan hasil observasi, (2) prosedur kompleks, (3) eksposisi, (4) anekdot, dan (5) negosiasi. Namun, dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan salah satu dari kelima teks tersebut sebagai objek penelitian, yaitu menulis teks prosedur kompleks. Teks prosedur kompleks merupakan salah satu materi menulis. Kegiatan menulis teks prosedur kompleks juga dapat dipakai untuk melatih kreativitas siswa dan melatih kepekaan peserta didik dalam menulis. Teks prosedur kompleks adalah teks yang berisi tahap-tahap atau langkah-langkah
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015 yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan dan terdapat keterangan yang menjadikan teks prosedur tersebut kompleks. Tujuan teks prosedur kompleks adalah menunjukkan, menjelaskan, dan mengerjakan sesuatu dengan langkah-langkah yang berurutan. Kegiatan pembelajaran menulis di kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor yang memengaruhi rendahnya keterampilan siswa dalam menulis, yaitu: (1) kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran menulis, (2) siswa kesulitan dalam menyampaikan gagasannya, (3) siswa kesulitan dalam mencari ide untuk menulis, dan (4) siswa sulit dalam mengembangkan imajinasi dalam menulis. Minimnya penggunaan media oleh guru selama ini juga merupakan salah satu penyebab rendahnya keterampilan menulis siswa. Berdasarkan hasil observasi di SMK Negeri 1 Singaraja pada tanggal 21 Oktober 2014, ditemukan sebuah fakta mengenai kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menulis teks prosedur kompleks. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh siswa dalam proses pembelajaran. Pertama, kurangnya pengetahuan siswa terhadap teks prosedur. Kedua, siswa kesulitan dalam menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan topik yang diangkat. Ketiga, masih rendahnya keterampilan siswa dalam menulis teks prosedur kompleks, seperti mengurutkan peristiwa atau kejadian secara kronologis dan mengembangkan kalimat-kalimat yang mereka buat menjadi sebuah paragraf. Keempat, terbatasnya media atau alat peraga yang digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran. Informasi awal yang diperoleh di lokasi penelitian menunjukkan bahwa dari 30 siswa, nilai rata-rata siswa dalam menulis
teks prosedur kompleks masih di bawah KKM, yakni 65, sedangkan KKM mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas X Akuntansi A adalah 75. Itu menandakan bahwa ketuntasan pembelajaran teks prosedur kompleks, khususnya, menulis teks prosedur kompleks, masih belum tercapai. Beliau juga menambahkan bahwa dari 30 orang siswa dari kelas X Akuntansi A tersebut, hanya 7 orang saja yang mendapat nilai di atas KKM sedangkan sisanya masih belum mencapai KKM. Sehubungan dengan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa, peneliti mencoba untuk membantu siswa dalam belajar menulis teks prosedur kompleks sesuai dengan hakikat Penelitian Tindakan Kelas. Untuk mencapai tujuan tersebut, dipilihlah salah satu upaya yang mampu menggugah minat dan perhatian siswa dalam menulis teks prosedur kompleks, yaitu dengan penggunaan gambar berseri. Gambar berseri adalah sebuah rangkaian gambar yang tersusun secara berurutan. Menurut Sadiman (2003: 29), gambar berseri adalah gambar yang memadukan beberapa gambar yang berbeda tetapi saling terkait sehingga membentuk suatu tema atau rangkaian cerita tertentu. Gambar– gambar tersebut menggambarkan sebuah rangkaian kejadian atau suatu peristiwa dari awal kejadian sampai dengan akhir kejadian. Gambar berseri ini digunakan untuk merangsang daya pikir siswa dalam menemukan suatu ide pokok sehingga dapat menuliskannya ke dalam sebuah tulisan teks prosedur kompleks. Penggunaan media gambar berseri sangat tepat untuk membantu siswa dalam menulis teks prosedur kompleks sesuai dengan permasalahan di atas. Gambar yang digunakan dapat berupa gambar
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015 yang dibuat di atas kertas karton dan dapat diperoleh dari media massa, yang penggunaannya sesuai dengan materi, karakteristik dan kemampuan siswa. Penggunaan media berupa gambar berseri kiranya akan dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas X Akuntansi A di SMK Negeri 1 Singaraja. Berpijak pada permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk mengaji lebih luas mengenai pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan media gambar berseri melalui penelitian yang berjudul “Penggunaan Gambar Berseri untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks pada Siswa Kelas X Akuntansi A SMK Negeri 1 Singaraja”. Dengan penelitian ini, diharapkan pembelajaran menulis teks prosedur kompleks di sekolah yang bersangkutan akan menjadi lebih baik. Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini, yakni, (1) Bagaimanakah proses pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan gambar berseri? (2) Apakah terjadi peningkatan kemampuan siswa ditinjau dari segi isi, struktur, pengembangan, dan penggunaan bahasa dalam menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan gambar berseri? (3) Bagaimanakah pandangan siswa terhadap pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan gambar berseri? Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X Akuntansi A SMK Negeri 1 Singaraja dengan berbantuan gambar berseri sebagai media untuk mengembangkan gagasan siswa
dalam menulis. Tujuan khusus penelitian ini, yaitu, (1) Untuk mengetahui proses pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan gambar berseri. (2) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa ditinjau dari segi isi, struktur, pengembangan, dan penggunaan bahasa dalam menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan gambar berseri. (3) Untuk mengetahui pandangan siswa terhadap pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan gambar berseri. Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat teoretis dan praktis. Secara teoretis, hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan sumbangan kepada teori pembelajaran, khususnya, pembelajaran bahasa Indonesia dan lebih khususnya lagi pada pembelajaran menulis sehingga pembelajaran menulis menjadi semakin menarik dan dapat memberikan manfaat bagi siswa dalam peningkatan keterampilan menulis. Manfaat praktis hasil penelitian ini berupa sumbangan bagi semua kalangan yang terlibat dalam pendidikan, antara lain (1) Bagi guru, hasil penelitian ini bisa memberikan sumbangan berupa model dan media pembelajaran yang digunakan untuk memvariasikan metode pembelajaran yang selama ini digunakan sehingga guru semakin kreatif dan inovatif dalam mengajarkan pembelajaran menulis. (2) Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat membantu siswa dalam menulis, terutama melatih kemampuan menulis teks prosedur kompleks. (3) Bagi praktisi media pembelajaran, hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat dalam mendesain media-media pembelajaran bahasa Indonesia, misalnya berupa gambar berseri
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015 yang dapat dipergunakan dalam berbagai kegiatan menulis. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan ancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi A SMK Negeri 1 Singaraja. Objek Penelitian ini adalah proses pem-belajaran, peningkatan kemampuan menulis teks prosedur kompleks melalui media gambar berseri, dan pandangan siswa. Dalam Penelitian ini, dilakukan siklus sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas. Wendra (2010: 54) menyatakan bahwa secara garis besar prosedur kegiatan penelitian menggunakan siklus pada setiap kegiatan yang meliputi: rincian kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi dan refleksi. Perencanaan yang kedua dapat dilakukan setelah melihat hasil siklus pertama sehingga dapat menentukan tindakan yang terbaik. Secara garis besar, penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu metode observasi, penugasan, dan bercerita. Data proses pembelajaran menulis teks prosedur kompleks melalui penggunaan gambar berseri akan dicari melalui metode observasi dengan menggunakan instrumen lembar observasi. Data kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur kompleks melalui penggunaan gambar berseri akan dicari dengan metode penugasan. Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data ini adalah lembar penilaian tugas menulis teks prosedur kompleks. Data pandangan atau pendapat siswa terhadap pembelajaran menulis teks prosedur kompleks melalui penggunaan
gambar berseri akan dikumpulkan dan dicari dengan metode bercerita. Secara lebih rinci, data tersebut berupa pandangan, perilaku, dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran menulis teks prosedur kompleks melalui penggunaan gambar berseri. Observasi atau pengamatan merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejalagejala yang diselidiki (Ahmadi, 2010: 70). Observasi dalam penelitian ini akan peneliti lakukan terhadap proses pembelajaran yang mencangkup kegiatan guru dan kegiatan siswa ketika pembelajaran berlangsung. Teknik observasi yang dilakukan adalah kegiatan observasi nonpartisipatif. Intinya, peneliti tidak ikut secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, tetapi mengamati dan melakukan pencatatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dan situasi yang menyertainya. Penggunaan metode observasi pada penelitian ini dilakukan dalam rangka mencari data proses pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dengan melalui penggunaan gambar berseri. Metode penugasan merupakan suatu cara untuk mengadakan penilaian berupa pemberian tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh siswa sehingga menghasilkan nilai mengenai prestasi anak tersebut (Nurkancana dan Sumartana, 1996: 15). Siswa diberikan tugas oleh guru, yaitu menulis teks prosedur kompleks dengan berbantuan gambar berseri yang sudah disediakan. Tugas ini akan diberikan di pertengahan proses belajar mengajar. Guru akan melakukan evaluasi terhadap tingkat kemampuan siswa menulis teks prosedur kompleks. Data yang dihasilkan dari tugas yang diberikan
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015 akan menjadi data kuantitaif yang akan dianalisis secara kuantitatif pula. Metode bercerita adalah metode yang digunakan dala penelitian ini. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa pandangan siswa terhadap pengalaman menulis teks prosedur kompleks dengan berbantuan gambar berseri. Metode ini dipilih dengan harapan siswa dapat menceritakan atau mengungkapkan pandangannya secara jujur dan mendalam. Pengunaan metode ini dilaksanakan pada saat pembelajaran telah usai dilaksanakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pelaksanaan siklus I menemui beberapa hambatan sehingga berpengaruh terhadap pembelajaran dan hasil belajar siswa. Hambatan pertama adalah siswa kesulitan mencari ide sendiri dalam menentukan kata-kata yang tepat di awal tulisan. Hal tersebut menyebabkan siswa masih belum bisa memulai untuk menulis dengan kata pertama yang cocok untuk penulisan teks prosedur kompleks. Akibatnya, mereka tidak mengerjakan dengan bersungguhsungguh melainkan melakukan halhal yang menyebabkan pembelajaran tidak berjalan dengan baik, seperti mengobrol, bermain, bahkan, mengganggu dan menunggu pekerjaan teman lain. Namun, ada pula siswa yang memiliki kemampuan sangat baik di kelasnya dan nilai mereka memang sesuai dengan yang mereka kerjakan. Akan tetapi siswa yang tidak bisa belajar dan mengerjakan tugas dengan baik, hal tersebut sangat merugikan karena akan menyebabkan nilai mereka semakin
kurang tanpa mengikuti pembelajaran secara serius. Berdasarkan hasil tes pada siklus I, ada tujuh belas orang siswa yang memperoleh nilai kurang. Ketujuh belas orang ini saat pembelajaran kurang aktif dalam menerima penjelasasn guru, akhirnya, mereka bekerja sama dan saling menyontek tulisan temannya. Mereka tidak mau mengerjakan sendiri untuk menulis teks prosedur kompleks mungkin karena mereka malas untuk menuangkan idenya sendiri. Oleh sebab itu, peneliti mengembalikan lagi hasil tulisan mereka yang sama dan menyuruh untuk mengulang membuatnya dengan gambar berseri. Dari hasil pandangan yang dikumpulkan siswa melalui tulisan tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar, siswa sangat setuju diterapkannya penggunaan gambar berseri sebagai media untuk menulis teks prosedur kompleks. Tidak ada siswa yang masuk kategori ragu. Hal tersebut menjelaskan bahwa siswa memberikan respons yang sangat baik terhadap pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus 1 ini. Pada siklus II, proses pembelajaran menjadi lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Hal tersebut dikarenakan kendalakendala siklus I telah dapat diatasi pada siklus II. Terjadi peningkatan aktivitas, baik pada guru maupun siswa. Hal ini terlihat pada saat siswa mengerjakan tugas masingmasing dan pada saat menulis teks prosedur kompleks dengan serius. Meningkatnya aktivitas belajar siswa ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Hasil penugasan pada siklus II menunjukkan sebagian besar siswa mengalami peningkatan. Dengan perolehan persentase tindakan II, yaitu 80,12%, persentase tindakan I, yaitu 74,9%, sedangkan persentase pratindakan hanya 66,48%. Secara
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015 keseluruhan dan berdasarkan hasil rata-rata, terjadinya peningkatan dan tercapainya ketuntasan sudah melebihi KKM yang ditentukan oleh sekolah, yaitu 75. Dengan adanya pencapaian ketuntasan tersebut maka tindakan penelitian dapat dihentikan. Dari hasil pandangan yang dikumpulkan siswa melalui tulisan, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar siswa sangat senang dan sangat setuju diterapkan penggunaan gambar berseri sebagai media untuk menulis teks prosedur kompleks. Tidak ada siswa yang memberikan kesan yang sangat buruk atau tidak patut dalam pandangannya terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Hal tersebut menjelaskan bahwa siswa memberikan respons yang sangat baik terhadap pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus 1 dan pada siklus II pula. Adapun beberapa temuan yang ada dalam penelitian ini yaitu, terdapat beberapa langkah pembelajaran yang ditempuh oleh peneliti dan guru dalam menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan media gambar berseri untuk meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur kompleks. Adapun beberapa langkah utama yang harus ditempuh oleh guru dalam penggunaan gambar berseri untuk meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur kompleks, antara lain terletak pada (1) kegiatan awal, (2) inti, dan (3) akhir. Penggunaan gambar berseri diaplikasikan pada saat siswa mengikuti kegiatan inti pembelajaran menulis teks prosedur kompleks. Pada kegiatan awal, guru melakukan tanya jawab bersama siswa terkait dengan materi dan aspek penilaian yang belum dipahami oleh siswa. Guru juga memaparkan secara jelas pembuatan sebuah teks prosedur kompleks kepada siswa sebelum
siswa diminta untuk membuat teks prosedur kompleks. Setelah itu, aktivitas inti dilakukan dengan guru membangkitkan semangat belajar siswa, memfasilitasi kegiatan siswa menemukan ide berdasarkan gambar berseri yang disediakan, serta memfasilitasi siswa untuk bertanya apabila ada hal-hal yang kurang jelas tentang penulisan teks prosedur kompleks. Akhir pembelajaran, guru menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran hari itu Temuan kedua adalah bahwa hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I rata-rata hasil menulis teks prosedur kompleks siswa 74,9 sedangkan rata-rata hasil menulis teks prosedur kompleks siswa pada siklus II adalah 80,12. Peningkatan yang terjadi sebesar 5,22. Oleh karena itu, guru perlu memberikan motivasi kepada siswa selama proses belajar berlangsung. Selain itu, guru juga memegang peranan penting dalam memengaruhi peningkatan hasil belajar siswa. Motivasi belajar oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas dapat meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya, dalam menyampaikan pendapat secara lisan kepada siswa. Motivasi memiliki manfaat untuk membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil. Dalam penelitian ini, guru mulai memberikan motivasi kepada siswa saat siswa mengalami hambatan. Motivasi yang diberikan oleh guru, tidak di depan kelas saja, tetapi secara langsung mendekati dan berkomunikasi dengan siswa. Dari pelaksanaan langkah-langkah yang diterapkan, guru telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015 Faktor lainnya adalah pemberian bimbingan dan penghargaan oleh guru dapat mendorong siswa menjadi lebih aktif. Guru memiliki peranan yang amat penting dalam keseluruhan proses pembelajaran. Upaya guru dalam membimbing siswa harus didasari dengan kesabaran. Guru harus tetap menghargai usaha siswa baik yang belum berhasil maupun yang sudah berhasil. Bimbingan yang diberikan oleh guru dalam menulis teks prosedur kompleks dapat mempermudah siswa dalam memahami pelajaran yang diberikan. Temuan ketiga, yaitu siswa menjadi sangat senang dan aktif mengikuti pembelajaran menulis teks prosedur kompleks. Ini merupakan temuan penting terakhir dalam penelitian ini. Rasa senang dan aktif tersebut dapat dilihat dari pandangan-pandangan yang diberikan oleh siswa dalam pembelajaran ini. Sebagian besar siswa memberikan pandangan yang positif terhadap tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran. Siswa merasa senang melakukan kegiatan pembelajaran ini karena divariasikan. Jadi, penggunaan gambar berseri sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur kompleks siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil tes keterampilan menulis pada siklus II dibandingkan dengan hasil tes pada siklus I dan peningkatan hasil belajar dapat pula dilihat dari perbandingan nilai awal siswa sebelum melaksanakan tindakan terhadap siklus I. Aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan yang terlihat pada siklus I dan siklus II. Untuk mengatasi beragam permasalahan yang ditemukan oleh guru ataupun siswa dalam pembelajaran menulis teks prosedur kompleks, guru dapat mengaplikasikan pembelajaran dengan penggunaan gambar berseri
yang dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur kompleks siswa. SIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas X Akuntansi A SMK Negeri 1 Singaraja. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus atau dikenal dengan multisiklus. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut (1) Proses pembelajaran siswa kelas X Akuntansi A SMK Negeri 1 Singaraja dengan menggunaan gambar berseri sebagai media pembelajaran lebih baik dibandingkan saat pembelajaran tanpa menerapkan media pembelajaran gambar berseri. Hal ini terbukti dari hasil pengamatan peneliti yang dibantu oleh dua observer. Hasil catatan yang diperoleh menunjukan bahwa ada peningkatan proses belajar pada siklus I sampai dengan tindakan pada siklus II. Hal ini terlihat dari penerapan guru memberikan pembelajaran yang sudah sesuai dengan rencana yang telah dibuat, terlihat juga saat siswa mengerjakan tugas dengan sendiri dan aktif dalam pembelajaran. Proses pembelajaan dalam menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan gambar berseri sangat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. (2) Penggunaan gambar berseri sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur kompleks di kelas X Akuntansi A SMK Negeri 1 Singaraja. Peningkatan tersebut terlihat dari pemerolehan skor tes menulis teks prosedur kompleks siswa pada siklus I dan II yang mengalami peningkatan dan mencapai KKM, yaitu 75. Pada
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015 setiap tahap pembelajaran skor siswa selalu mengalami peningkatan, baik dari pratindakan, siklus I, dan siklus II. Pada saat refleksi awal, yaitu dalam pratindakan skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 66,48 (kategori sangat kurang). Saat siklus I, skor rata-rata meningkat menjadi 74,9 (kategori cukup). Walaupun belum mencapai kriteria keberhasilan, secara kuantitas, sudah ada peningkatan sebesar 8,42. Pada siklus II, skor rata-rata yang diperoleh siswa meningkat menjadi 80,12 (kategori baik). Jika dibandingkan dengan pencapaian peningkatan kemampuan menulis antara pratindakan dan siklus II, terjadi peningkatan sebesar 13,64. Jika dilihat dari segi ketuntasan belajar, pembelajaran pada siklus II ini sudah dapat dikatakan tuntas karena dari 33 orang siswa, 26 (88,89%) orang siswa mendapatkan nilai di atas KKM sedangkan 7 (11,11%) orang siswa sisanya masih berada di bawah KKM. (3) Siswa memberikan pandangan yang positif terhadap penggunaan gambar berseri untuk meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Sebagian besar siswa merasa senang terhadap pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan gambar berseri. Siswa merasa senang melakukan kegiatan pembelajaran ini karena siswa lebih mudah dalam menulis dan merasa terbantu dengan penggunaan gambar berseri. Hal ini terbukti dari beberapa pendapat siswa yang mengatakan lebih bersemangat menulis, merasa lebih mudah memahami topik yang akan ditulis menjadi sebuah teks prosedur kompleks, dan merasa lebih cepat menemukan ide dalam menulis sebuah teks prosedur kompleks yang mereka buat. Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian ini, dapat
disampaikan beberapa saran sebagai berikut. (1) Dalam pembelajaran menulis, khususnya, menulis teks prosedur kompleks, guru hendaknya menggunakan media gambar berseri. Pengajaran dengan menggunakan media gambar berseri akan mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatankegiatan, seperti menentukan langkah-langkah yang tepat dalam menulis teks prosedur kompleks dan bisa menuangkan ide dalam sebuah tulisan dengan menggunakan katakata yang tepat sesuai dengan gambar yang telah disediakan. (2) Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, besar harapan peneliti agar media gambar berseri digunakan pada keterampilan menulis, sebab dalam proses pengajarannya, siswa akan mengerjakan tugas yang diberikan secara individu dan lebih membuat siswa aktif sehingga pembelajaran lebih efektif. Siswa akan mendapat pengalaman pengetahuan yang baru dalam menulis sebuah teks prosedur kompleks dengan penggunaan gambar berseri sebagai media pembelajaran. (3) Peneliti mengharapkan peneliti lain untuk mengadakan penelitian lanjutan yang sejenis dengan penelitian ini sehingga diperoleh hasil yang lebih meyakinkan serta dapat memberikan sumbangan bagi guru untuk bahan kajian dan peningkatan mutu pendidikan. Daftar Pustaka Abbas, Hasnindah. 2011. Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Keterampilan Menulis Materi Membuat Karangan Melalui Media Gambar Seri Pada Murid Kelas V SDN Sudirman III Makassar. Skripsi. Makassar: FIP UNM. (sekripsi tidak diterbitkan) Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri. 2010. Proses Pembelajaran
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015 Kreatif dan Inovatif dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka. Akhadiah, Sabarti, dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Angkasa Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Asdam, Muhammad. 2010. Efektivitas Penggunaan Media Gambar Seri dalam Penulisan Karangan pada Siswa Sekolah Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Bahasa Indonesia kelas X. 2013. Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Dantes, I Nyoman. 2014. Landasan Pendidikan. Singaraja: Undiksha. Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka. Mahsun, MS. 2013. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: Rajawali Press. Nurkancana, Wayan dan Sumartana. 1996. Evaluasi Pendidikan. Suraabaya: Usaha Nasional. Nurtanjung, Bahdin. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Prenada Media Group. Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Sadiman, Arif, dkk. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. Suandi, I Nengah. 2008. Metodelogi Penelitian Bahasa. Singaraja: UNDIKSHA. Subana, M. 2009. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia. Suyanto. 1997. Pedoman Pelaksanaan Tindakan Kelas.
Direktorat Jendral Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: IKIP Yogyakarta. Tarigan, Djago, dkk. 1990. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Wendra, Wayan. 2010. Bahan Ajar Penulisan Karya Ilmiah. Singaraja: Undiksha.