PENGGUNAAN FILM DOKUMENTER SEBAGAI MEDIA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PPKn DI KELAS X-MM SMK MUHAMMADIYAH 5 KEPANJEN
Novia Ayu Puspitasari Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Jl. Semarang No 5 Malang Emai:
[email protected]
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengetahui dan melihat penggunaan media pada mata pelajaran PPKn di kelas X MM SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen; (2) Untuk mengetahui apakah penggunaan film dokumenter dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di kelas X MM SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif kualitatif ini didasarkan bahwa peneliti ingin melihat dan mengetahui bagaimana penggunaan film dokumenter sebagai media dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas dimana peneliti berperan aktif atau sebagai instrumen utama dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, angket, dokumentasi, tes dan catatan lapangan. Sedangkan teknik analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kata Kunci: Film Dokumenter, Prestasi Belajar Abstract: This research aims to: (1) To know and see the use of media on subjects PPKn in class X MM SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen; (2) To find out if the use of documentary movies can improve learning achievement of student on subjects PPKn in class X MM SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen. This research uses descriptive qualitative approach. A descriptive qualitative approach is based that the researchers wanted to see and know how tp use the documentary movies as a medium in improving student learning achievement. This research is a type of classroom active role as a main instrument in the research. Data collection techniques used in this research is the observation, interview, question form, documentation, tests, and field notes. While data analysis techniques using data reduction, the presentation of data and draw conclusions. Keyword: Documentary Movies, Student Achievement PENDAHULUAN Pendidikan merupakan saran utama bangsa untuk menjadi bangsa yang lebih baik dari segi pengetahuan, tingkat SDM, kualitas masyarakat atau bahkan dari kualitas bangsa itu sendiri, dengan kata lain pendidikan memegang peranan yang penting dalam
menciptakan kehidupan manusia yang cerdas, terbuka, tentram, damai dan demokratis. Pendidikan berhubungan erat dengan belajar yang merupakan suatu proses atau tindakan perilaku siswa yang bersifat kompleks, dan dalam suatu proses pembelajaran terdapat guru sebagai perantara dan pelaku kegiatan pembelajaran yang sangat vital karena guru secara langsung berhubungan atau berinteraksi dengan siswa yang berlaku sebagai subjek pendidikan. Dalam suatu proses pembelajjaran terdapat permasalahan yang signifikan menyangkut tentang siswa seperti siswa kurang aktif dalam menerima materi yang disampaikan, siswa cenderung pasif dalam menerima apa yang disampaikan guru sehingga berakibat pada hasil akhir atau prestasi belajar siswa, kecenderungan guru yang selalu mendominasi kegiatan belajar mengajar dan kurang menyadari bahwa guru hanya sebagai fasilitator dan sebagai pusat pembelajaran yang harus aktif. Dari permasalahan yang selalu ada dalam pembelajaran hal tersebut juga mempengaruhi tingkat pendidikan bangsa, dari hal tersebut dalam sebuah pembelajaran guru harus mempunyai kreatifitas yang tinggi dalam merubah kondisi pembelajaran yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya baik melalui cara mengajar, penggunaan media, penggunaan model pembelajaran, penggunaan metode pembelajaran yang dapat memacu motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan perkembangan dunia komunikasi dan alat elektronik semakin memudahkan guru dalam meningkatkan kreatifitas dalam proses pembelajaran, penggunaan media pembelajaran dapat digunakan sebagai solusi dalam mengubah kondisi pembelajaran yang semula membosankan menjadi lebih menyenangkan dan kondusif, salah satunya adalah penggunaan media film dokumenter yang merupakan media berbasis audiovisual yang menceritakan kejadian nyata yang tidak direkayasa sebagai pendukung dalam penyampaian materi sehingga lebih memudahkan guru dalam melakukan penjelasan materi dan memudahan siswa dalam menangkap atau memahamai materi karena melalui kejadian nyata yng benar-benar terjadi, tidak hanya itu siswa juga dapat memperoleh sesuatu yang baru yaitu pengetahuan baru melalui kejadian masa lampau yang ada dalam film dokumeter yang sebelumnya tidak diketaui oleh siswa. Dan dari hal tersebut apabila pembelajaran berjalan menyenangkan dan tidak membosankan dapat memudahkan siswa dalam menerima materi yang dijelaskan
sehingga dapat mengingkatkan atau memperbaiki hasil akhir yaitu prestasi belajar siswa. LANDASAN TEORI Penelitian tindakan kelas atau yang biasanya disebut dengan Classroom Action Research yang merupakan penelitian yang dilaksanakan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada sebuah subjek penelitan di kelas tersebut, seperti yang diunkapkan oleh Arikunto (2010:130) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas, dan penelitian ini dilakukan oleh guru dengan sengaja dan diamati secara seksama. Media pembelajaran merupakan strategi yang digunakan oleh pendidik yaitu guru dalam memberikan informasi atau materi pada siswa yang mencakup semua suber yang digunakan dalam komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuk dari media pembelajaran dapat berupa hardware ataupun software yang keduanya memiliki fungsi tersendiri sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran pada saat ini lebih dapat merangsang siswa untuk lebih memahami serta memperhatikan materi pada saat pembelajaran , seperti yang dikemukakan oleh Davis (Asyhar, 2012:29) melalui media pembelajaran peserta didik atau siswa memperoleh pesan dan informasi sehingga membentuk pengetahuan baru pada diri siswa, dan dalam batas tertentu media dalam pembelajaran dapat menggantikan fungsi guru sebagai sumber informasi atau pengetahuan bagi siswa. Film dokumenter merupakan sebagai salah satu jenis film yang merupakan sebuah laporan aktual yang kreatif berdasarkan kenyataan, sesuai dengan pernyataan Heinich dkk (Yudhi Munadhi,2008:117) film dokumenter merupakan film yang dibuat berdasarkan fakta bukan fiksi abukan pula memfiksikan fakta atau melakukan tipuan atau pemalsuan dari kejadian fakta yang terjadi, serta pola penting dalam film dokumenter menggambarkan permasalahan suatu kehidupan manusia. Prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah selesai dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok, didukung dengan pernnyataan Winkel (1996:62) bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai bobot yang
dicapainya. Dan dalam hasil prestasi belajar tersebut ditunjukkan melalui angka yang diperoleh dari tes maupun dari saat proses pembelajaran. METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Maka pada penelitian ini menggunakan cara ilmiah yang berdasarkan pada rasionalitas, empiris dan sistematis dimana bersumber dari perilaku yang diamati peneliti tehadap objek tertentu baik berupa tindakan, perkataan maupun tulisan. Peneliti ikut berpartisipasi lama di lapangan, yaitu sebagai instrumen utama dalam penelitian dimana peneliti berperan sebagai pelaku penelitan yang dilaksanakan didalam kelas dengan memberikan tindakan kepada subjek penelitian yaitu siswa, dengan dibantu oleh dua orang observer yang melihat dan mengamati proses pembelajaran dan dicatat dalam catatan lapangan yang berguna sebagai perbaikan untuk dilaksanakan dalam pertemuan selanjutnya, melakukan analisis terhadap proses pembelajaran serta catatn-catatn yang ada dan dokumen yang ditemukan di lapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen Jl.Efendi No.94 B Kepanjen Kabupaten Malang No. Telp (0341) 396425, Indonesia. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini meliputi, observasi, wawancara, angket, dokumentasi, tes dan catatan lapangan. Data yang terkumpul dianalisis secara induktif. Miles and Huberman (1984) dalam Sogiyono (2010:246) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Pengumpulan data
Reduksi Data
Penyajian data
Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Sumber: Sugiyono.2010:246. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D
Dan dalam penelitian tindakan kelas ini bersifat kolaboratif pasrtisipan dengan guru yang bersangkutan, tahap penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan mengadakan observasi dan pencarian fakta. Setelah fakta teridentifikasi, penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dengan 4 kali pertemuan dari 1 siklus tersiri dari 2 kali pertemuan. Masing-masing kegiatan utama yang ada pada setiap siklus yaitu seperti yang dijelaskan Arikunto (2010:137) dibawah ini: Refleksi
Siklus 1
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan
Pengamatan
?
Sumber: Arikunto,2010:137 Siklus Rancangan Penelitian Tindakan Kelas
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen dengan subjek penelitian yaitu 20 siswa Kelas X-MM (MultiMedia), dilakukan dengan dua siklus dimana pada setiap siklus terdapat 2 kali pertemuan dan dilaksanakan test pada setiap akhir siklus untuk mengetahui perkembangan yang terjadi. Penggunaan Media pada Mata Pelajaran PPKn di Kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen. Berdasarkan temuan peneliti pada siklus I yaitu pada hari dan tanggal Rabu 23 Oktober 2013 dapat dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media film dokumenter diawali dengan kegiatan pendahuluan yaitu
melakukan pengenalan diri antara siswa dan guru untuk membangun rasa kepercayaan antar siswa dan guru serta melakukan pengenalan media yang akan digunakan dalam proses penyampaian materi dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tidak lupa pada pertemuan diadakan pre test untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn. Tahapan selanjutnya adalah tahap Inti yaitu menyampaikan materi dengan menggunakan media film dokumenter dengan siswa sebagai subyek penelitian melakukan analisis baik secara individu maupun kelompok terhadap film serta menghubungkan film dengan materi yang telah dijelaskan, pada awal pertemuan siswa nampak merasa bingung dengan pemutaran film tersebut siswa masih sukar untuk menghubungkan film dengan materi serta untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari namun berbeda pada pertemuan kedua, ketiga hingga pertemuan keempat siswa lebih merasa tertarik menggunakan media film dokumenter dalam penyampaian materi terbukti dari percakapan yang dilakukan oleh siswa dan guru serta hasil wawancara dan angket yang sudah dipaparkan pada bab IV bahwa sebagian besar siswa lebih senang menggunakan media yaitu film dokumenter karena dapat memberikan pengetahuan baru karena dalam film dokumenter merupakan film yang dibuat berdasarkan fakta bukan fiksi dan bukan pula memfiksikan fakta atau melakukan penipuan atau pemalsuan dari kejadian fakta yang terjadi, serta pola penting dalam film dokumenter menggambarkan permasalahan suatu kehidupan manusia yang meliputi bidang ekonomi, budaya, hubungan antar manusia, etika dan lain sebagainya (Heinichi 1985:212), serta mengubah suasana kelas yang pada pertemuan sebelumnya merasa bosan dan jenuh menjadi suasana kelas yang mempunyai rasa semnangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Pengambilan kesimpulan pembelajaran dilaksanakan sebelum refleksi pembelajaran, penarikan kesimpulan dilakukan oleh siswa dan diberikan penguatan oleh guru tentang hasil kesimpulan yang telah dilaksanakan oleh siswa. Kegiatan selanjutnya adalah refleksi pembelajaran yang dilaksanakan pada setiap pertemuan ketika materi telah tersampaikan dengan menggunakan media film dokumenter, dalam tahapan ini guru mendorong siswa untuk mencurahkan perasaan siswa tentang proses pembelajaran yang telah dilaksanakan serta pendapat siswa tentang media yang telah digunakan. Dengan duduk dan malu-malu siswa melakukan refleksi
pembelajaran serta harapan siswa setelah mendapatkan penyampaiana materi dengan menggunakan media film dokumenter dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tahapan refleksi dapat diketahui siswa lebih cenderung menilai media pembelajaran yang digunakan menarik karena dapat membangunkan siswa dari kemalasan dalam pelajaran PPKn yang sebelum-sebelumnya hanya dilaksanakan dengan metode ceramah saja. Tahapan terakhir adalah tahapan evaluasi yang dilaksanakan pada pertemuan kedua siklus I dan test akhir yang dilaksanakan pada pertemuan keempat siklus II, evaluasi diberikan oleh guru untuk mengukur tingkat prestasi belajar siswa dan seberapa pengaruh media dari materi yang telah disampaikan dengan menggunakan media yaitu film dokumenter sebagai media. Test yang digunakan dalam evaluasi adalah test subyektif yang terdiri dari 5 butir soal yang harus dikerjakan oleh sisa kelas X-MM SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen. Dari hasil evaluasi yang sudah diberikan mulai dari pre test sampai pada test akhir pada test akhir siklus akan dapat diketahui bahwa penerapan film dokumenter pada mata pelajaran PPKn di kelas X-MM SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen berjalan dengan efektif atau tidak karena pada seyogyanya bahwa penggunaan media dalam proses pembelajaran secara signifikan mampu meningkatkan pencapaian hasil belajar (Asyhar, 2012:15). Dan berdasarkan hasil angket serta wawancara, siswa merasa senang dan tidak bosan dengan pembelajaran yang menggunakan media film dokumenter karena tidak membuat bosan suasana kelas pada saat proses pembelajaran dan dapat memberikan pengetahuan yang baru bagi siswa sekaligus siswa merasa materi telah tersampaikan dan mudah ditangkap apabila menggunakan media film dokumenter tersebut. Apabila temuan dirujukkan dengan pendapat Rayandra Asyhar (2012:42), bahwa media belajar seperti film dokumenter dapat menambah “kemenarikan tampilan materi sehingga meningkatkan motivasi dan minat serta mengambil perhatian peserta didik untuk fokus mengikuti materi yang disajikan sehingga diharapkan efektivitas belajar akan meningkat pula”. Jadi peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa penggunaan film dokumenter pada kelas X-MM sudah terlaksana sesuai dengan langkah-langkah, serta dalam penggunaan media film dokumenter tersebut bisa dapat mencairkan suasana kelas yang sebelumnya sangat membosankan menjadi menyenangkan.
A. Penggunaan Film Dokumenter dapat meningkatkan Prestasi Belajar Siswa kelas X-MM SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen Berdasarkan hasil peneliti dengan dilaksanakan penelitian di SMK Muhammdiyah 5 Kepanjen pada kelas X-MM dengan hasil pelaksanaan pre test yang diberikan diawal pertemuan pada siklus I dengan jumlah siswa yang mendapatkan nilai tuntas berjumlah 4 siswa dengan prosentase 20% dengan nilai rata-rata kelas 53,5 dan untuk siklus I yang dilaksanaka test pada pertemuan kedua ditemukan prestasi belajar siswa dengan prosentase 5,5% dengan rata-rata nilai kelas 72,5 pada test siklus ini terdapat peningkatan presasi belajar dari hasil pre test sebelumnya, dan pada nilai ratarata kelas belum dapat dikatakan tuntas karena masih berada dibawah standart yang telah ditentukan. Pada siklus II siswa yang tuntas belajar sebanyak 20 orang dengan prosentase 100% dan dengan rata-rata nilai kelas sebesar 89,5. Dalam test siklus II ketuntasan belajar sudah tercapai. Pada siklus II mengalami peningkatan dalam pretasi belajar, terdapat 2 anak yang mendapatkan nilai 75 sesuai dengan standart yang telah ditentukan oleh sekolah SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, namun 2 orang siswa tersebut mengalami peningkatan dalam setiap test dimulai dari pre test, test siklus I sampai pada test akhir siklus II dan hal tersebut berlaku untuk 18 siswa yang lainnya, 18 siswa lainnya juga mendapatkan peningkatan prestasi belajar pada setiap test. Berdasarkan temuan penelitian yang sudah dipaparkan dalam bab IV bahwa penelitian dengan judul penggunaan film dokumenter sebagai media dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen selalu mengalami peningkatan dimulai dari siklus I sampai pada siklus II hal tersebut ditunjukkan pada prestasi belajar siswa yang sudah dipaparkan, sesuai dengan pernyataan Tu’u (2004:75) bahwa prestasi siswa ditunjukkan dan dibuktikan dengan angka atau nilai dan ulangan atau ujian yang ditempuh. Siswa dapat dikatakan mencapai prestasi belajar apabila hasil atau nilainya berada diatas atau sama dengan standar ketuntasan minimal yang telah ditentuka dalam sekolah. Prestasi belajar merupakan hasil dari tes dan pengamatan yang memberikan dasar informasi bagi guru untuk menilai prestasi yang diperoleh siswa. Dalam
mengetahui tingkat pencapaian prestasi belajar siswa tersebut guru menggunakan tes prestasi belajar yang sesuai dengan materi atau pelajaran yang telah diberikan oleh guru, selaras dengan pernyataan Winkel (1996:62) bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya”. Persiapan yang matang dalam suatu pembelajaran yang dilaksanakan baik oleh guru dan siswa akan memberi dampak baik pada prestasi belajar siswa. Dengan demikian, kesiapan dalam proses pembelajaran akan menciptakan suasana belajar yang mengasyikkan pada pembelajaran dan penting untuk siswa dalam meningkatkan prestasi belajar. Sesuai dengan ungkapan Tu’u (2004:75) yang menyatakan bahwa “prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas serta kegiatan pembelajaran di sekolah”. Jadi, dari adanya suatu proses pembelajaran yang mencakup kegiatan yang dilakukan, diciptakan, yang menyenangkan, yang didapat deangan cara keuletan kerja yang dilakukan secara perseorangan atau kelompok dengan guru sebagai perantara pembelajaran atau sarana dan siswa sebagai subjek didik didalam kelas, dan dari hal tersebut diperoleh hasil atau prestasi belajar siswa yang merupakan hasil atau taraf kemampuan yang sudah dicapai siswa ketika selesai mengikui proses pembelajaran dengan bentu nilai atau angka. Pembelajaran dengan menggunakan media merupakan salah satu pembelajaran yang mendorong siswa untuk lebih senang dalam mengikuti suatu proses pembelajaran. Sesuai dengan temuan yang dihasilkan oleh peneliti dan dirujuk dengan pendapat, apabila siswa sudah mengikuti proses pembelajaran dan melaksanakan tes maka akan diketahui prestasi belajar siswa sebagai tolak ukur apakah siswa tersebut dikatakan mengalami peningkatan prestasi belajar atau tidak, sesuai dengan pertnyataan Hamalik (2008:28), bahwa hasil kegiatan belajar merupakan segala sesuatu yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan kesengajaan yang akhirnya dapat menambah pengetahuan, keterampilan, dan perubahan tingkah laku. Selain itu persiapan pembelajaran yang baik atau terencana dan menarik dapat membantu siswa dalam mengerti atau memahami materi yang disampaikan, seperti penggunaan media film dokumenter yang dapat membantu siswa memahami materi dengan tampilan berupa kejadian nyata yang telah terjadi, seperti pernyataan Rayandra Asyhar (2012:74) bahwa melalui media film
dkumenter dapat mengungkapkan objek dan peristiwa seperti keadaan yang sesungguhnya serta dapat membuat proses komunikasi (pembelajaran) menjadi efektif. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar mengalami peningkatan pada setiap siklusnya hal tersebut dibuktikan dengan hasil atau nilai angka-angka yang sudah dijelaskan pada paparan data dimulai dari pre test yang diadakan diawala pertemuan pada silus I dan diakhiri dengan test akhir pada siklua II pada pertemuan keempat dan tujuan peneliti untuk meningkatkan prestasi belajar di kelas X-MM SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen melalui penggunaan media film dokukmenter sebagai media dikatakan berhasil. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti tentang penggunaan film dokumenter sebagai media dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di keas X-MM SMK uhammadiiyah 5 Kepanjen diawali dengan adanya latar belakang dan rumusan masalah, paparan data serta pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan: 1.
Penggunaan media yaitu film dokumenter yang dilaksanakan di kelas X-MM SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen dilaksanakan dengan tahapan pendahuluan yang berisi pengenalan baik pengenalan media maupun pengenalan antar guru dan siswa, kemudian kegiatan inti yang merupakan pelaksanaan penerapan film dokumenter serta penjelasan materi, dan penutup yaitu penarikan kesimpulan serta refleksi disusul dengan pemberian evaluasi.
2.
Penggunaan film dokumenter sebagai media yang dilaksanakan disekolah SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen pada kelas X-MM dikatakan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dilihat dari pre test, test siklus I dan test akhir siklus II.
Saran Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti tentang penggunaan film dokumenter sebagai media dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di keas X-MM SMK uhammadiiyah 5 Kepanjen diawali dengan adanya latar belakang dan rumusan masalah, paparan data serta pembahasan yang telah dilakukan maka peneliti dapat memberikan saran:
1. Karena media film dokumenter baru dikenalkan dan baru digunakan pada siswa SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen, maka perlu sosialisasi tentang penggunaan media film dokumenter tersebut agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan media dengan materi yang akan diajarkan sehingga saling berhubungan. 2. Dalam penggunaan media film dokumenter harus disesuaikan dengan jenjang kelas dan materi yang akan diberikan, agar dapat diterima oleh siswa. 3. Dalam pembelajaran Guru harus cerdas dalam menciptakan pembelajaran yang efektif serta selalu menimbulkan komunikasi yang baik antara guru dan siswa, agar pembelajaran berjalan dengan lancar. 4. Didalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewaranegaraan, guru sebaiknya dapat memilih media yang lebih inovatif sehingga tidak menimbulkan kondisi kelas yang membuat siswa merasa bosan, karena dalam pembelajaran yang membosankan akan berakibat pada prestasi belajar siswa. 5. Siswa seharusnya dapat memafaatkan waktu belajar untuk menyiapkan materi yang akan diberikan disekolah agar mempermudah dalam proses pembelajaran. 6. Penerapan film dokumenter merupakan media yang dapat dijadikan pilihan dalam menunjang penyampaian materi, untuk mengatasi suasana kelas yang membosankan serta presasi belajar siswa yang cenderung menurun dan ketertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. DAFTAR RUJUKAN Buku Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Arif S.Sadiman,dkk . 2009.Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Arsyad, Ashar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers Asyhar, H. Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta. Badan Standart Nasional Pendidikan. 2003. Standart Isi Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Departemen Pendidikan. Cangelosi, James S.1995. Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa. Bandung: ITB.
Depdiknas.2006.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Jakarta: Depdiknas Degeng, N.S. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Malang: Universitas Negeri Malang. Dimyati & Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati & Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik. Oemar.2008.Proses Belajar Mengajar.Jakarta:PT Bumi Aksara. Hopkins, D. 1993. A Teachers Guide to Classroom Research. Buckingham: Open Univercity Midun, Hendrikus. 2009. Sumber dan Media Pembelajaran. Jakarta: Bumi Askara. Miles, M.B & Huberman,M.A.,1992.Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohidi. Jakarta:UI Press Mulyasa, H.E. 2010. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosda Karya Munadi, Yudhi.2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendapat Baru. Ciputat: Gaung Persada Moleong, Lexy. 2010. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Slavin, Robert E. 2008. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik (edisi kedelapan). Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang. Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rikena Cipta Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta Tu’u, Tulus.2004.Penerapan Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa.Jakarta: Gramedia Widiasarana. Winkel, W.S.1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
Internet Google. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), (Online), (www.geocities.com/pakguruonline.pendidikan.net), diakses 5 Mei 2013. Google. Penelitian Tindakan Kelas , (Online) (http://penelitiantindakankelas.blogspot.com), diakses 5 Mei 2013.
Google. Prestasi Belajar, (Online) (http://penelitiantindakankelas.blogspot.com), diakses 5 Mei 2013. Google. Media Pembelajaran Interaktif, (Online) ({HYPERLINK “http://wordpress.com”}), diakses 5 Mei 2013 Sutrisna, Putu. Prestasi Belajar,(Online) ({ HYPERLINK “http://prestasibelajar.blogspot.com”}), diakses 5 Mei 2013.