Penggolongan Organisme dan Taksonomi Mikrobia 5Maret 2015
Taksonomi Carolus Linnaeus (1707-1778) – Botaniawan, Sweden
Pioneer dibidang taksonomi organisme 1766-1763 mengajukan konsep sistem pemberian nama untuk makhluk hidup, yaitu nomenklatur binomial
Tata cara penulisan nama organisme Nama genus (diawali dengan huruf kapital)
yang diikuti dengan spesies (diawali dengan huruf kecil) Ditulis dengan huruf miring atau digaris bawah Bacillus subtilis, (B. Subtilis) , Bacillus subtilis
Escherichia coli, (E. coli), Escherichia coli Rhizopus oligosporus
Tata cara penulisan ini dan perubahan
penggolongan organisme dikomunikasikan pada : International Code of Nomenclature of Bacteria
(ICNB) International Code of Botanical Nomenclature (ICBN)
Taksonomi Ilmu mengenai klasifikasi atau penataan
sistematik organisme ke dalam kelompok atau kategori (takson) Penyusunan taksonomik mikrobia
diidentifikasi dan diberi nama Dalam taksonomi melibatkan tiga kegiatan :
1. Klasifikasi 2. Nomenklatur 3. Identifikasi
Taksonomi 1. Klasifikasi
Penataan teratur unit-unit ke dalam kelompok satuan yang lebih besar 2. Nomenklatur Pemberian nama ilmiah dalam suatu taksa 3. Identifikasi Analisis karakteristik suatu organisme baru, selanjutnya dialokasikan pada taksa yang ada
Klasifikasi adalah suatu usaha memebedakan
taksa mikrobia ke dalam kelompok yg terstruktur anggota suatu kelompok memiliki kesamaan yang lebih besar dibanding dengan anggota kelompok lain Mencerminkan hubungan antara individu dan kelompok Cara pengelompokkan didasarkan pada kesamaan sifat yang nampak (fenotip)
Phenotypic characteristics used in conventional taxonomy Morphology, Gram reaction, nutritional classification, cell wall, lipid, cell inclusions and storage products, pigments, carbon source utilization, nitrogen source utilization, sulfur source utilization, fermentation products, gaseous needs, temperature range, pH range, pathogenicity, symbiotic relationships, habitat.
Phylogenetic - Evolutionary Pilogeni – sejarah evolusi dari organisme. Istilah pilogeni berasal dari bahasa Greek, phylon artinya tribe dan genesis artinya asal usul (origin). Didasarkan pada hubungan philogenetic antara organisme sehingga bisa disusun garis turun-temurunnnya Kekerabatan organisme diukur berdasarkan urutan DNA Kekerabatan organisme diukur berdasarkan urutan RNA ribosom
Two kingdom system Carolus Linnaeus-1766 1. Plantae, ciri utama fotosintetik ,
tanaman tingkat tinggi, berakar, tidak bergerak 2. Animalia, ciri utama mencerna makanan, hewan tingkat tinggi dan bergerak.
Three kingdom system E.H. Haeckel -1866
1. Plantae, ciri utama fotosintetik , tanaman tingkat tinggi, berakar, tidak bergerak 2. Animalia, ciri utama mencerna makanan, hewan tingkat tinggi dan bergerak. 3. Protista Mikrobia Organisme uniseluler bakteri, algae, fungi, protozoa
1960 berkembang penelitian di bidang biologi molekuler dan elektron mikroskop Perbedaan fundamental isi sel dapat diketahui Diusulkan sistem klasifikasi 5 kingdom
Five kingdom system RH Whittaker-1969
1. Plantae 2. Animalia 3. Fungi mold, yeast 4.Monera Prokariot, contoh : bakteri 5. Protista algae, protozoa
Prokariot Tidak ada membran internal yang
memisahkan nukleus dari sitoplasma. Pembagian nuckeus adalah dengan pembelahan (proses pembagian seksual yang sederhana) dan bukan melalui mitosis (proses pembagian nukleus yang rumit seperti pada eukariot) Pada dinding sel mengandung molekul kompleks yang dsibut mukopeptide, yg memberikan kekakuan pada struktur selnya.
Eukariotik Struktur sel lebih rumit dari prokariot Memiliki berbagai organel
Perbedaan sel prokariot dan eukariot Ciri
Sel prokariot (bakteri, sianobakteri)
Sel Eukariot (alga, fungi, protozoa, tumbuhan, hewan)
Dinding sel peptidoglikan
+
-
Bagian sitoplasma Mitokondria, kloroplas,struktur golgi, RE, vakuola terbatasi membran
-
+
Bahan nukleus Terbatasi membran
-
+
Ukuran relatif mikrobia Ukuran
Objek
100 μm
protozoa
10μm
Sel-sel darah
1 μm
bakteri
100 nm
Virus
10nm
Virus
1 nm (10 A)
molekul
1A
atom
Bakteri Prokariot Uniseluler dan tdk mengandung segala struktur
yang terbatasi membran di dalam sitoplasma Berbentuk bulat, batang, spiral Diameter 0,5-10 μm, panjang 2,5-3,5 μm Reprodusi aseksual, pembelahan biner Mampu tumbuh dalam berbagai suhu Beberapa berperan dalam proses fermentasi Beberapa dapat menyebabkan cemaran pada bahan pangan Beberapa dapat bersifat patogen
Sianobakteri Prokariotik fotosintetik mengandung klorofil
dan pigmen laim Berukuran agak lebih besar dari bakteri Bersel satu, dapat dijumpai tunggal atau dalam rantai sel
Mold Eukariot, fungi yang berfilamen (hifa-miselia) Reproduksi aseksual (tidak terjadi penyatuan
inti) melalui fragmentasi sel vegetatif dan produksi spora (sporangia atau konidia) Reproduksi seksual (terjadi penyatuan inti) dengan pembentukan oospora, zigospora, askospora,basidiospora Beberapa berperan penting dalam fermentasi makanan Beberapa ada yang mengkontaminasi makanan, kenampakan seperti kapas, konidia atau sporanya berwarna warni
Yeast Eukariot, uniseluler fungi Reproduksi aseksual, pembelahan sel dan
pembentukan tunas (budding) Reproduksi seksual dengan mating, yaitu peleburan dua sel yeast menjadi zigot yang selanjutnya menjadi zigospora Berperan penting dalam industri makanan, roti tawar, anggur Agensia perusak pada jus, buah-buah, sirup, dll
Protozoa Eukariot Berukuran lebih besar dari prokariot Tidak berklorofil (bedanya dengan alga) Habitat, fresh water dan marine habitat Parisitik terhadap hewan dan manusia Motil dan tidak berdinding sel (bedanya
dengan fungi dan yeast) Amoeba, flagellata, siliata Contoh : Entamoeba histolytica
Algae Eukariot Berklorofil Ukuran 5-10 μm, 3m Alga mikroskopik uniseluler Tumbuh di air segar dan air laut
Virus Non seluler organisme Berukuran 0,015-0,2 μm Terdiri dari seutas DNA atau RNA yang dilapisi
protein Protein berfungsi sebagai pelindung asam nukleat dan penempelan ke inang Parasit obligat
Bakteri
Bentuk bakteri
Persyaratan akan gas Anaerob Aerob Anaerob fakultatif Mikroaerofilik