Pengertian Gulma dan Penggolongan Gulma
Definisi Gulma Gulma merupakan tumbuhan yang berasal dari spesies liar yang telah lama menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, atau spesies baru yang telah berkembang sejak timbulnya pertanian. Setiap kali manusia berusaha mengubah salah satu atau seluruh faktor lingkungan alami, seperti pembukaan hutan, pengolahan tanah, pengairan dan sebagainya, maka selalu akan berhadapan dengan masalah baru karena tumbuhnya tumbuhan yang tidak diinginkan yang merupakan salah satu akibat dari perubahan tersebut. Berbagai batasan (definisi) gulma bersifat temporer (sementara) bergantung pada tempat dan waktu (objektif-subjektif). Beberapa definisi untuk gulma antara lain : 1) gulma adalah tumbuhan yang tidak sesuai dengan tempatnya; 2) gulma adalah tumbuhan yang tidak dikehendaki; 3) gulma adalah tumbuhan yang bernilai negatif; 4) gulma adalah tumbuhan yang bersaing dengan manusia dalam memanfaatkan lahan; 5) gulma adalah tumbuhan yang tumbuh secara spontan; 6) gulma adalah tumbuhan yang tidak berguna (belum diketahui kegunaannya); 7) gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak dikehendaki pada waktu tertentu sehingga kita berusaha memberantas atau mengendalikannya. Sebagai contoh, eceng gondok (Eichornia crassipes) pada awalnya merupakan tanaman hias, namun dengan berjalannya waktu eceng gondok ini menjadi gulma perairan. Di Rawa Pening gulma eceng gondok hampir menutupi seluruh permukaan perairan. Mikania cordata pada awalnya juga merupakan tanaman penutup tanah, namun dengan berjalannya waktu menjadi gulma di perkebunan karet. Rumput Guatemala yang merupakan makanan ternak/penutup tanah di Indonesia, namun di Malaysia menjadi gulma.
Pengendalian Gulma
1
(a)
(b)
Gambar 1.1 Eceng gondok sebagai tanaman hias (a) dan eceng gondok sebagai gulma (b)
(a)
(b)
Gambar 1.2 Habitus Mikania cordata (a) dan statusnya sebagai gulma (b)
(a)
(b)
Gambar 1.3 Habitus Rumput Guatemala (a) dan kegunaannya sebagai makanan ternak (b)
Pengendalian Gulma
2
Kerugian Akibat Gulma a. Bidang Pertanian Gulma dapat menyebabkan kerugian pada berbagai bidang kehidupan. Pada bidang pertanian, gulma dapat menurunkan kuantitas hasil tanaman. Penurunan kuantitas hasil tersebut disebabkan oleh adanya kompetisi gulma dengan tanaman dalam memperebutkan air tanah, cahaya matahari, unsur hara, ruang tumbuh dan udara yang menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat. Pertumbuhan tanaman yang terhambat akan menyebabkan hasil menurun. Besarnya penurunan hasil tanaman tergantung pada varietas tanaman, kesuburan tanah, jenis dan kerapatan gulma, lamanya kompetisi dan tindakan budidaya. Di Indonesia penurunan hasil akibat gulma diperkirakan mencapai 10-20%. Gulma juga dapat menurunkan kualitas hasil pertanian akibat tercampurnya biji-biji gulma dengan hasil panen pada saat panen maupun akibat tercampurnya biji-biji gulma sewaktu pengolahan hasil. Sebagai contoh, biji gulma Ambrosia sp., Brassica sp., dan Agrostemma githag bila tercampur sewaktu pengolahan biji gandum akan menyebabkan bau dan rasa tepung tidak enak dan tidak disukai sehingga menyebabkan harga menurun. Gulma juga menyebabkan kesulitan dalam praktek budidaya, seperti dalam pengolahan tanah, penyiangan, dan pemanenan yang menyebabkan peningkatan biaya produksi. Gulma pada saluran irigasi menghambat aliran air sehingga pemberian air ke sawah terhambat. Gulma dapat menjadi inang bagi hama atau patogen penyakit. Gulma harendong (Melastoma sp.) menjadi inang hama teh Helopeltis antonii, gulma jajagoan (E. crusgalli) menjadi inang penggerek padi (Tryphoriza innotata), gulma babadotan (Ageratum conyzoides) menjadi inang hama lalat bibit kedelai (Agromyza sp.), gulma Eupathorium adenophorum menjadi inang penyakit pseudomozaik virus pada tembakau Deli, gulma ceplukan (Physalis angulata) menjadi inang penyakit virus pada kentang. Selain sebagai inang bagi hama dan penyakit, gulma juga dapat menjadi parasit bagi tanaman budidaya. Sebagai contoh, gulma rumput setan (Striga asiatica) dapat menjadi parasit pada tanaman jagung dan padi ladang, gulma Orobanche spp. pada padi, jagung, tebu, gandum, dan tembakau. Gulma juga dapat menimbulkan alelopati pada tanaman yang menyebabkan penurunan pertumbuhan tanaman. b. Bidang Peternakan Pada bidang peternakan, gulma menyebabkan penurunan produksi pakan ternak akibat adanya kompetisi ataupun alelopati gulma yang menyebabkan mutu hasil ternak menurun. Sebagai contoh, gulma Allium sp., Hymenoxys odorata dan Ambrosia trifida bila termakan sapi perah akan menyebabkan susu yang dihasilkan berbau tidak enak dan mutu wol juga menurun. Terdapat spesies gulma tertentu beracun dan menyebabkan kematian pada ternak. Gulma kirinyuh (Eupathorium sp.) di Flores dilaporkan dapat mematikan sapi.
Pengendalian Gulma
3
c. Bidang Perikanan Pada bidang perikanan, gulma dapat menyebabkan beberapa kerugian. Gulma air mempercepat hilangnya air (evapotranspirasi). Gulma Salvinia molesta menyebabkan evapotranspirasi yang lebih besar dibandingkan dengan tanpa gulma Salvinia molesta. Gulma Eichhornia crassipes juga menyebabkan evapotranspirasi lebih besar, yaitu 3-5 kali dibandingkan dengan tanpa E. crassipes. Adanya gulma di perairan juga menyebabkan menurunnya kapasitas waduk atau danau karena massa gulma air. Gulma di permukaan air juga dapat menghambat penetrasi cahaya matahari sehingga menyebabkan menurunnya pertumbuhan algae dan plankton yang berakibat menurunnya produksi ikan. Gulma yang tumbuh lebat di dalam perariran menyebabkan penurunan kadar oksigen sehingga menyebabkan pertumbuhan ikan terganggu. Pada kegiatan penangkapan ikan, gulma yang hidup di permukaan maupun di dalam air dapat menyulitkan penangkapan ikan. d. Bidang Lain Keberadaan gulma dapat menyebabkan kerugian pada beberapa bidang lainnya. Gulma menyebabkan hambatan pada bidang transportasi dan rekreasi sungai, waduk, dan danau. Gulma yang tumbuh di taman pekarangan menyebabkan penurunan nilai estetika taman. Biaya pemeliharaan taman, lapangan golf, pekarangan, rel kereta api meningkat dengan adanya gulma. Gulma tertentu mengganggu kesehatan manusia, seperti serbuk sari gulma Artemisia vulgaris menyebabkan selesma, serbuk sari gulma Cynodon dactylon, Cyperus rotundus, Eleusine indica, dan Mimosa pudica menimbulkan alergi. Penggolongan Gulma a. Berdasarkan Habitat (ekologi) Berdasarkan habitatnya, gulma digolongkan menjadi dua yaitu gulma obligat dan fakultatif. Gulma obligat yaitu gulma yang hidup pada tempat yang sudah ada campur tangan manusia, seperti pada daerah pemukiman dan pertanian. Sebagai contoh, gulma babadotan (Ageratum conyzoides) dan gulma ceplukan (Physalis angulata) hidup pada habitat pertanian. Gulma fakultatif adalah gulma yang hidup pada tempat yang sudah ataupun belum ada campur tangan manusia. Sebagai contoh, gulma bawang liar (Allium sp.), pakis-pakisan (Ceratoptoris sp.dan Nephrolepsis sp.). b. Berdasarkan Sifat Hidup (umur) Berdasarkan sifat atau umur hidupnya, gulma digolongkan menjadi gulma semusim (annual), gulma tahunan (perennial), dan gulma dwitahunan (biannual). Gulma semusim adalah gulma yang siklus hidupnya tidak lebih dari satu tahun (annual), contohnya gulma gulma babadotan (Ageratum conyzoides). Gulma tahunan adalah gulma yang dapat hidup lebih dari satu tahun hingga beberapa tahun (perennial). Beberapa contoh gulma perennial adalah Chromolaena Pengendalian Gulma
4
odorata, Lantana camara dan Imperata cylindrica. Gulma dwitahunan adalah gulma yang memiliki siklus hidup dua tahun, umumnya terdapat di daerah temperate, contoh: Cyperus iria. c. Berdasarkan Daerah Asal Berdasarkan daerah asal, gulma dibedakan menjadi gulma domestik dan gulma eksotik. Gulma domestik adalah gulma asli di suatu tempat/daerah, contohnya gulma alang-alang (Imperata cylindrica) di Indonesia. Gulma eksotik yaitu gulma yang berasal dari daerah (negara) lain, contohnya gulma eceng gondok (Eichhornia crassipes) dan gulma kiambang (Salvinia molesta) berasal dari negara lain. d. Berdasarkan Kesamaan Respon terhadap Herbisida Berdasarkan kesamaan respon terhadap herbisida, gulma dibedakan menjadi tiga golongan yaitu gulma rumput-rumputan (grasses), gulma berdaun lebar (broadleave), dan gulma teki (sedges). Gulma rumputan atau disebut sebagai gulma berdaun pita merupakan gulma dari kelompok graminae yang memiliki ciri-ciri tulang daun sejajar tulang daun utama, panjang dan lebar daun jelas berbeda. Contoh gulma golongan rumput antara lain Cynodon dactylon, Axonopus compressus, Paspalum conjugatum, dan masih banyak lagi. Gulma golongan teki merupakan gulma dari famili Cyperaceae dengan ciri utama penampang batangnya segitiga. Gulma berdaun lebar sebagian besar merupakan dikotil tetapi ada beberapa golongan monokotil, seperti eceng gondok dan lidah buaya. e. Berdasarkan Tempat Tumbuh Berdasarkan tempat tumbuhnya, gulma digolongkan menjadi gulma darat(terestrial) dan gulma air (aquatic). Gulma terrestrial adalah gulma yang tumbuh di daratan, seperti Cyperus rotundus. Gulma aquatic adalah gulma yang tumbuh di air/perairan, seperti eceng gondok (Eichornia crassipes), kayu apu (Pistia stratiotes).
f. Berdasarkan Sifat Gangguannya (Kompetisinya) Berdasarkan sifat gangguannya, gulma digolongkan menjadi gulma biasa (common weed) dan gulma ganas (noxius weed). Gulma biasa (common weed) adalah gulma yang menyebabkan gangguan kurang nyata pada tanaman budidaya. Gulma ganas (noxious weed) adalah golongan gulma yang gangguannya nyata. Beberapa ciri gulma ganas antara lain : a) Menimbulkan kemerosotan hasil secara nyata. Sebagai contoh, Scirpus supinus dengan populasi 200/m2 belum menurunkan hasil tanaman padi. Scirpus maritimus dengan populasi 20/m2 telah menurunkan hasil padi secara nyata; b) cara perbanyakan vegetatif dan ataupun generatif berlangsung cepat; c) laju pertumbuhan vegetatif sangat tinggi; d) propagula (alat perkembangbiakannya) mempunyai dormansi yang ekstrim; e) mampu bertahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Pengendalian Gulma
5
Beberapa spesies gulma dapat bermodifikasi tertentu sesuai dengan keadaan lingkungan yang dihadapinya. Contoh gulma Paspalum vaginatum pada air tawar habitusnya besar, pada air asin atau keadaan kekurangan air habitusnya kecil. Gulma Portulaca sp. pada musim hujan daunnya besar, pada musim kering daunnya kecil. Dengan adanya berbagai sifat tersebut pada umumnya gulma ganas sukar dikendalikan. g. Berdasarkan Jenis/Kelompok Tanaman Budidaya Berdasarkan jenis tanaman budidaya yang menjadi tempat tumbuhnya, gulma digolongkan menjadi gulma tanaman pangan, gulma tanaman perkebunan, dan gulma tanaman padi sawah. Namun, penggolongan ini kurang jelas. Misalnya gulma Borreria alata, dijumpai pada lahan tanaman perkebunan, tetapi juga dijumpai pada lahan tanaman pangan. h. Berdasarkan Kondisi (sifat) Lahan Tempat Tumbuh Berdasarkan sifat lahan tempat tempat tumbuhnya, gulma dapat digolongkan menjadi gulma pada pH tinggi atau pH rendah, gulma pada tanah berlengas tinggi atau rendah, gulma yang tahan pada kadar garam tinggi, dan gulma yang tumbuh baik pada tempat terlindung cahaya atau sebaliknya. Sebagai contoh, gulma Imperata cylindrica mampu tumbuh dengan baik pada tanah sangat masam selama kondisi cahaya terbuka penuh. Gulma harendong (Melastoma malabathricum) merupakan indikator gulma di tanah masam. Gulma dari golongan pakis akan tumbuh subur pada areal yang lembab dan ternaungi. Seringkali gulma golongan pakis ini mendominasi areal perkebunan yang telah menghasilkan, karena kondisi ekologinya yang cocok. Sifat Umum Gulma Dibandingkan dengan Tanaman Gulma memiliki sifat umum yang dapat membedakan dengan tanaman budidaya antara lain : adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan terganggu, jumlah biji yang dihasilkan banyak sekali, daya kompetisi tinggi, dormansi biji lama sekali, kesanggupan bertahan hidup pada keadaan lingkungan tumbuh yang tidak menguntungkan lebih besar, sanggup menyebar luas/berkembang biak secara vegetatif disamping pembiakan generatif. Dengan sifat-sifat tersebut, maka gulma sering mendapat julukan The Strong Competitor, The Exellent Travellers/The Silent Travellers, One Year of Seed Gives Seven Years of Weeds.
Beberapa Manfaat / Kegunaan Gulma Selain merugikan, beberapa gulma juga memberikan manfaat bagi manusia. Beberapa manfaat yang diperoleh dari tumbuhan gulma antara lain sebagai bahan penutup tanah dalam bentuk mulsa yang kemudian akan meningkatkan bahan organik setelah melapuk, mengurangi atau mencegah bahaya erosi, sebagai bahan makanan ternak, sebagai penghasil bahan bakar (biogas, arang), sebagai bahan Pengendalian Gulma
6
baku industri/kerajinan (kertas, anyaman), sebagai media tumbuh jamur merang (gulma air), dan sebagai bahan obat-obatan tradisional. Latihan Lingkari huruf B bila pernyataan di bawah ini Anda anggap benar dan S bila salah. 1. B – S
Setiap orang dapat menggolongkan kepentingan masing-masing.
gulma
berdasarkan
2. B – S
Gulma tidak selalu berasosiasi dengan tempat tumbuh dan lingkungannya.
3. B – S
Pertanaman yang berbeda dengan keadaan ekologis yang berbeda akan mempunyai permasalahan gulma yang berbeda.
4. B – S
Gulma yang tumbuh di lahan padi sawah umumnya tidak berbeda dengan lahan padi gogo rancah.
5. B – S
Pada tanaman sayuran, jenis gulma yang tumbuh ditentukan oleh tingkat dominasinya.
6. B – S
Gulma merupakan masalah pokok di perkebunan besar daripada perkebunan rakyat.
Jawaban 1. B
Pengelompokan gulma dapat disusun berdasarkan klasifikasi tumbuhan atau penggolongan tertentu sesuai dengan kesepakatan dan keperluan. Karena itu penggolongan gulma yang ada sekarang banyak dan berbeda-beda.
2. S
Jenis gulma yang tumbuh sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan sudah berasosiasi serta beradaptasi dengan tanaman pokok yang dibudidayakan.
3. B
Keterkaitan faktor ekologi terhadap perkembangan gulma sangat kompleks, yang mengakibatkan keadaan ekologis yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lain. Pada kondisi yang berbeda tentunya gulma yang tumbuh akan berlainan tergantung dari kondisi ekologis setempat.
4. S
Sesuai dengan kondisi lahan, maka pada padi sawah gulma yang tumbuh umumnya adalah gulma yang tahan terhadap genangan. Pada padi gogo rancah karena sistem budidayanya mengikuti pola padi gogo pada awal pertumbuhan dan padi sawah pada fase lanjutan, maka gulma yang tumbuh berbeda yaitu gulma yang
Pengendalian Gulma
7
beradaptasi dengna kondisi kering pada awal pertumbuhan dan kondisi basah pada fase selanjutnya. 5. B
Keadaan lingkungan pertanaman sayuran tidak jauh berbeda satu sama lain, sehingga jenis gulma yang tumbuh tidak jauh berbeda. Perbedaan terdapat pada tingkat dominasinya.
6. S
Perkebunan besar mempunyai pola pertanaman yang luas sehingga masalah gulma lebih menonjol, namun demikian bukan berarti di perkebunan rakyat tidak ada masalah gulma. Justru dengan adanya keterbatasan tenaga, waktu, modal dan pengetahuan maka usaha pengendalian gulma di perkebunan rakyat dirasakan semakin berat.
Berilah tanda (X) pada huruf A, B, C atau D di depan jawaban yang Anda anggap benar pada pertanyaan berikut ini ! 1. Pengelompokkan gulma dalam berberapa sistem klasifikasi/penggolongan berguna untuk ...... A. mengetahui tingkat kerusakan B. membedakan jenis gulma yang ada C. membedakan sifat-sifat gulma D. membedakan dominasi dan siklus gulma 2. Gulma setahun, gulma tahunan adalah pengelompokkan gulma berdasarkan ......... A. tempat tumbuh/ habitat B. jenis tanaman yang dibudidayakan C. daur hidup tanaman D. bentuk tumbuh tanaman 3. Berikut ini adalah penggolongan gulma berdasarkan morfologi daun dan luas daun ...... A. merambat tegak B. rumput, teki, berdaun lebar C. terestrial, aquatic D. daun lunak, daun keras 4. Gulma yang tumbuh pada lahan padi sawah, padi gogo rancah, padi ladang dan padi pasang surut ........ A. umumnya sama karena tanaman pokoknya padi B. berbeda, karena umumnya tidak seragam C. berbeda, karena kondisi ekologis berlainan D. berbeda, karena cara bertanamnya berbeda 5. Pada lahan pertanaman padi sawah, gulma yang dominan berturut-turut adalah golongan ......... A. rumput, teki, daun lebar B. teki, rumput , daun lebar Pengendalian Gulma
8
C. teki, daun lebar, rumput D. rumput, daun lebar, teki 6. Sedangkan pada lahan pertanaman padi gogo, hampir 70% gulma didominasi oleh golongan ............. A. rumput B. teki C. daun lebar D. paku-pakuan 7. Pada lahan pertanaman padi pasang surut, masalah gulma timbul pada masa ..... A. penyiangan B. penyiapan lahan C. pengendalian D. panen 8. Pada lahan pertanaman palawija dan perkebunan, dominasi gulma hampir sama dengan pertanaman padi gogo, yaitu dikuasai golongan ........ A. daun lebar B. paku-pakuan C. rumput D. teki 9. Tingkat dominasi gulma di pertanaman sayuran berbeda, karena, .... A. kondisi ekologis yang berbeda B. jenis tanaman yang berbeda C. umur tanaman yang berbeda D. pola tanaman yang berbeda 10. Cyclesorus airdus berkembang biaj dengan spora, sering dijumpai di lahan perkebunan termasuk gulma golongan ....... A. rumput B. teki C. daun lebar D. paku-pakuan
Pengendalian Gulma
9