Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 03 Tahun 2013, 2 140-144
PENERAP PAN MODEL L PEMBELA AJARAN BE ERDASARKA AN MASALAH DENGAN PENDEKATA P AN SETS PA ADA PEMBE ELAJARAN N IPA TERPA ADU TEMA GULMA A KELAS VIIII SMP Yeni Saafitri 1), Ermaan 2), dan Tu utut Nurita 3) 1)
Mahasiswaa Program Studdi Pendidikan S Sains FMIPA UNESA, U e-maiil: yeni_yeryz@ @yahoo.co.id 2) Dosenn Program Stud di Pendidikan S Sains FMIPA UNESA, U e-mail:
[email protected] 3) Dosen Program P Studi Pendidikan Saains FMIPA UN NESA, e-mail:
[email protected] A Abstrak
Penelitiian ini bertujuan untuk menddeskripsikan kketerlaksanaan model pembeelajaran, hasil belajar b siswa serta reespon siswa. Sasaran penelitiian ini adalah seluruh siswa kelas VIII G SMP Negeri 1 Sumberrejo tahun ajaran aj 2012-2013. Rancangan n penelitian yaang digunakan adalah pretestt and posttest group g design, dan anaalisis dilakukann secara deskriptif. Hasil datta pada penelittian ini adalah data keterlakssanaan model pembelajaran, hasil belajar b siswa dan d data respoon siswa. Berddasarkan analissis data diperooleh rata-rata hasil peengamatan keteerlaksanaan peembelajaran peertemuan I dan II masing-massing yaitu 3,5; 3,7 sehingga rata-rataa pertemuan I dan II yaituu 3,6 yang arttinya keterlakssanaan model pembelajaran berdasarkan masalah h terlaksana dengan d kategorri baik. Ketunttasan hasil bellajar kognitif siswa secara klasikal k pada posttestt 91%, yang arrtinya 91% darii 34 siswa telahh tuntas secaraa individu. Berrdasarkan perhiitunggan uji t berpasaangan diperolehh harga t tabel sebesar s 1,994 sedangkan s thituung = 12,29. Kaarena thitung > ttabel maka ada t perbedaaan yang signiifikan antara nilai n pretest daan posttest. Haasil belajar sisswa pada aspek k afektif dan psikom motor masing-m masing dirata-raata sebesar 86 dan 93. Respoon siswa dalam m pembelajarann berdasarkan masalah h adalah siswa memberikan respon r positif terhadap t pembeelajaran tersebut. Kata kunci k : Modell Pembelajarann Berdasarkan Masalah,Penddekatan SETS, Gulma, Hasill Belajar dan Responn Siswa. A Abstract This reesearch aims to t descript reaalization of leearning metho od, result learnning of studennts and their responsse. Target of thhis research is all a eight grade students class G SMP Negerri 1 Sumberrejoo Bojonegoro in schoool year 2012--2013. This reesearch uses ppretest and posttest group ddesign, and is analyzed by descripttive way. The result of this research r are daata of learning method m realizaation, result off learning and responsses of students.. Based on datta analysis, we gets mean value of learning realization on session I and II is 3.5 5 and 3.7. So mean m value of session I and II I is 3.6. It means realizationn of problem baased learning methodd can be categgorized as goood category. Completeness C of general coognitive resultt learning of students in classical way w on posttest group is 91%. That mean ns 91% from 334 students havve completed individuually. Based onn combinationn of t eksperim ment are gotten t table is 1.994 and t calculaated is 12.29. becauseed of t calculatted > t table soo there is signnificant differennce between score of pretestt and posttest group. Result’s R learning of students on affective annd psychomotoor aspects is avverage 86 and 93. Response of studeents in problem m based learninng is students gived g positive response r to thee learning. Keywords: problem based b learning g method, SETS TS approach, Weeds, W result off learning andd responses of studentss.
d antara pengetahuan awal peserrta didik dengan pengalam man belajar yyang terkait (Mitarlis dann Sri Mulyanin ngsih, 2009). Keenyataanya peembelajaran IP PA di SMP masih banyak yang y dibelajarrkan secara teerpisah-pisah untuk konsep fisika, f kimia dan biologi, yang menyebabkan pembelajaran berulangg-ulang untuk konsep k fisika, kimia, k dan bioloogi serta sisw wa tidak dapatt melihat hubuungan yang berm makna antara konsep fisika, kimia, dan biiologi. Dan hassil dari pembelajaran belum m diterapkan pada lingkungaan sekitarnya. Hal ini dapatt dibuktikan dengan d adanya kesalahan k penggolahan gulmaa yang dilakukkan di
PENDAHULU P UAN Kurikulum K tingkat satuan pendidikan menerapkann pembelajaran p I IPA terpadu daalam proses belajar mengajarr. Dengan D adanyya pembelajarran IPA terpadu diharapkann peserta p didik dapat melihaat hubungan yang y bermaknaa antara a konsep Fisika, Kimiaa, dan Biologii; menigkatkann taraf t kecakappan berfikir peserta p didik; pembelajarann terpadu t menyyajikan peneraapan/aplikasi tentang duniaa nyata n yang dialami dalaam kehidupan n sehari-hari; motivasi m belaajar peserta didik d dapat diperbaiki d dann ditingkatkan; d dan d pembelajaaran terpadu daapat membantuu menciptakan m struktur s kognittif yang dapat menjembatanni 140
Peembelajaran Beerdasarkan Maasalah dengan Pendekatan P SE ETS dalam Pem mbelajaran IPA Terpadu
lingkungan l seekitar SMP. Untuk itu peerlu dilakukann pemilihan p pen ndekatan pembelajaran model pembelajarann yang y sesuai agar dapat meningkatkann keberhasilann kegiatan k belajaar mengajar seerta menjadikann pembelajarann yang y bermak kna. Setelah menyebarkan n angket praa penelitian p kep pada siswa, diperoleh d data bahwa siswaa tersebut t sanggat senang apabila a pembbelajaran IPA A dikaitkan d denggan kehidupann sehari-hari, diintegrasikann dengan d disip plin ilmu laiinnya. Selam ma ini dalam m pembelajaran p IPA di SMPN N 1 Sumberrejjo, Bojonegoroo siswa cenderrung pasif dan d hanya diminta d untukk menghafal m tanppa menekankaan pada pengalaaman langsungg (menerapkan ( konsep yan ng telah didapat d untukk memecahkan m permasalahan sehari-hari), sehingga hasil belajar b siswa kurang k maksim mal. Pendekaatan SETS (Science, Environmentt, Technology, and a Society) dapat mengk kaitkan konsepp sains dengan teknologi sertta kegunaan dan d kebutuhann masyarakat, m konsep – konseep yang telah dipelajari dann dikuasai d peserrta didik diharrapkan dapat bemanfaat b bagi dirinya d dan dapat digunaakan untuk menyelesaikann masalah m yang dihadapinya maupun m masallah lingkungann sosialnya Poeddjiadi ( 2010). Model PBI (P Problem Basedd Instruction) I daapat memberikkan kesempatan n kepada siswaa untuk u terlibbat secara aktif m mengkonstruks i pengetahuanny p ya. Dengan penerapan p mod del PBI dapaat memusatkan m d siswa pad diri da masalah keehidupan nyataa dan d bermaknaa, memecahkaan suatu perm masalahan yangg otentik, o mem mbantu siswaa dalam meengembangkann kemampuan k berpikir, b keteerampilan inteelektual, sertaa dapat d membiimbing siswaa untuk berssikap mandirri (otonom) ( Ibrahhim (2005). Model PBI (Probleem Based Insstruction) dann pendekatn p SET TS ini cocok digunakan d untuuk mengajarkann materi m IPA terrpadu tema Gu ulma. Pada tem ma Gulma inii, siswa diharap pkan dapat menanggulangi m i gulma sertaa mengelola m gullma dengan baaik. Dalam kehhidupan sehari-hari h sering kitaa temui gulma baik di area peersawahan atauu di d lingkungan sekitar kita seperti di halam man rumah, ddi pinggir p jalan ataupun a di linggkungan sekolah. Jika gulmaa tersebut t dibiarrkan maka, perrtumbuhan tanaaman budidayaa terhambat t sehiingga waktu unntuk berprodukksi lebih lamaa, menjadi m saranng hama dan n penyakit, seerta terjadinyaa penurunan p kuaantitas dan kualitas hasil prooduksi (Krisnoo dkk, d 2008), seelain itu gulm ma juga dapat merusak nilaai estetika e suatu lingkungan. l Un ntuk itu gulmaa harus dikelolaa dengan d tepat.. Berdasarkan n hasil wawaancara dengann beberapa b siswaa kelas VIII, 8 dari 10 siswa menjawab m caraa yang y mereka gunakan g untukk memberantass gulma adalahh dengan d cara disiangi d kemuddian gulma terrsebut dibakarr, dan d 7 dari 10 siswa menjjawab merekaa memberantass gulma g dengan menggunakan n herbisida.
Keedua cara pengolahan gulma ini dapat menyebabbkan pencem maran lingkuungan diantaaranya pencemarran udara, pencemaran tanah dan juga pencemarran air. Ketikaa sampah darii gulma itu diibakar maka akaan terjadi pembbakaran yang tidak t sempurnaa yang akibatnyaa dapat menim mbulkan banyakknya kandungaan gas CO dan gas g lain yang bberbahaya di uddara. Gas berbbahaya ini dapat menyebabkan terganggunyaa kesehatan maanusia, misalnya batuk dan penyakit pernnapasan, selaiin itu adanya peristiwa efek rumah r kaca yan ng dapat menaaikkan suhu udarra secara globaal serta dapat mengubah m polaa iklim bumi daan mencairkaan es di ku utub bahkan dapat menyebabbkan terjadinnya hujan asaam. Ketika gulma g tersebut dibasmi dengaan menggunakkan herbisida, maka akan mennyebabkan peencemaran tanaah dan air. Hal H ini dikarenakkan kandungann zat kimia beerbahaya yang tidak dapat diuuraikan oleh miikroorganisme tanah akan meenjadi residu, yang y dapat m mengurangi keesuburan tanahh dan ketika heerbisida yang tidak dapat teerurai terbawaa oleh aliran airr maka akan m masuk ke dalaam sistem bioota air (kehidupaan air). Jika konsentrasi herbisida h dalam m air tinggi maaka dapat mem mbunuh organiisme air diantaaranya ikan dan udang. Semenntara itu jika dalam d kadar rrendah dapat meracuni organism me kecil seperrti plankton. Daalam penelitiaan ini dipilih tema t Gulma karena k banyak gulma g yang berada di wilayyah SMP Neggeri 1 Sumberreejo. Berdasaarkan tema tersebut, baru yaitu dikembanngkan sub--sub tema d dengan memperh hatikan kaitannnya dengan peembelajaran IP PA di SMP. Deengan harapann siswa dapaat memahami suatu konsep yang y terkait dengan d pengollahan gulma secara s utuh sehiingga meningkkatkan hasil belajar b siswa, siswa dapat meenerapkan hasill pembelajarann kepada lingkuungan sekitar, seerta meningkattkan keterampiilan berfikir sisswa. METOD DE Jenis pennelitian ini adallah penelitian deskriptif d kuanntitatif dengan model m pembelajjaran berdasarkkan masalah dengan d pendekatan SETS untukk meningkatkann hasil belajar siswa mbelajaran IPA A Terpadu tem ma gulma. Peneelitian pada pem dilakukann untuk m mendeskripsikaan keterlakssanaan pembelajaran, hasil beelajar serta resspon siswa terrhadap penerapann model pem mbelajaran beerdasarkan maasalah dengan pendekatan p SET TS pada pembeelajaran IPA teerpadu tema gullma. Sasaran ddalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIII G SMPN 1 Sumberrejo yang berjumlah 34 orang dann memiliki kem mampuan akad demik yang beerbeda (siswa yaang mempunyaai kemampuann lebih, kemam mpuan sedang dan d kemampuaan kurang). Teknik pengum mpulan data men nggunakan 3 m metode, yaitu metode Obseervasi, metode Tes T dan metoode Angket. Tehnik T analisiss data yang digu unakan dalam ppenelitian ini meliputi: m (1) annalisis
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 03 Tahun 2013, 2 140-144
pendekatan SETS yangg terlaksana deengan baik. Hal H ini sesuai deengan penelitiaan yang dilaku ukan oleh Sum marno (2010) bahwa: b pendekkatan SETS dapat d meningkkatkan jumlah siswa yang meencapai ketunttasan belajar fisika, f meningkaatkan aktivittas siswa dalam d PBM, dan meningkaatkan aktivitas guru. Keetuntasan siswaa disebabkan oleeh respon siswaa yang positif terhadap pembeelajaran diantarranya, siswa merasa m d menerim ma pembelajarran. Hal ini sesuai senang dalam dengan penelitian p yanng dilakukan oleh Winarsihh dan Mulyani (2012) yangg menyatakan bahwa peneerapan BI dengan penddekatan JAS diisenangi oleh semua s model PB siswa deengan perolehaan sebesar 29,47% siswa merasa m sangat seenang, dan 700,60% siswa menyatakan m seenang. Selain ittu pembelajaraan berdasarkaan masalah dengan d yang pendekatan SETS meenggunakan permasalahan p MPN 1 Sumbeerrejo, autentik yang terdapatt disekitar SM sehingga siswa lebih mudah dalam melakkukan penyelidiikan dan inkuirri. Peembelajaran berdasarkan masalah dengan d pendekatan SETS ddapat membaantu siswa untuk g memecahhkan permasalaahan yang diseebabkan oleh gulma serta kesaalahan dalam m mengelola gullma yang selam ma ini sering dilakukan d oleeh masyarakaat sekitar, dengan d memberikkan solusi darii permasalahann tersebut agarr tepat dalam menangani m perm masalahan yanng disebabkann oleh gulma daan cara yang tepat dalam memberantas m g gulma. Hal ini sesuai dengann penelitian yaang dilakukann oleh Miftakhuul (2009) yang menyimpulkann bahwa pendeekatan SETS berrupaya memberrikan pemaham man tentang peeranan lingkungaan terhadap sains, teknologi, masyaarakat. Sebalikny ya peranan masyarakatt terhadap arah perkembaangan sains, teeknologi dan keadaan k lingkuungan, termasuk k juga peranann teknologi dallam penyesuaiannya dengan sains, manfaaatnya terhadaap masyarakatt dan dampak-d dampak yang ditimbulkan teerhadap lingkuungan, dan peran nan sains untukk melahirkan konsep-konsep k p yang berdaya guna g positif, keeterlibatannya pada teknologii yang dipakai maupun m pengaaruhnya terhaddap masyarakaat dan lingkungaan secara timbbal balik. Berddasarkan pernyyataan di atas, dapat d dikatakann bahwa ketun ntasan sebagiann besar siswa meenunjukkan pembelajaran beerdasarkan maasalah dengan pendekatan p SE ETS berpengarruh positif terrhadap hasil bellajar siswa ppada pembelaj ajaran IPA teerpadu dengan teema gulma. Beerdasarkan possttest didapatkan bahwa 9% siswa tidak tunttas dalam pem mbelajaran, hal tersebut disebabkan dua faktoor yang dapat m mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu fakttor internal daan faktor eksterrnal. Faktor innternal meliputi kurangnya pem mahaman sisw wa terhadap sooal tes dan pennyerapan konssep yang sallah. Hal ini dapat ditunjukkaan dengan baanyaknya kesaalahan siswa dalam menjawab b soal tes yangg menanyakan tentang istilah––istilah
keterlaksanaan k n pembelajaran n yang dilakuukan pada saaat setelah diperooleh data tenntang keterlak ksanaan sintakk model m pembelaajaran dan telaah diisi oleh keedua pengamatt. Analisis A ini bertujuan b untuuk mengetahuui kemampuann guru g dalam melaksanakkan model pembelajarann berdasarkan b m masalah dengan pendekataan SETS padaa materi m IPA terrpadu tema gullma. (2) analissis hasil belajarr siswa berdasarrkan hasil tes yang telah dilakukan, d baikk pretest p mauppun posttestt yang berttujuan untukk ketuntasan belajar menentukan m b siswa baik secaraa individual i maaupun ketuntaasan secara klasikal sertaa perbedaan p yaang signifikann antara nilaii pretest dann posttest, p denggan menggunaakan uji t berrpasangan. (3)) analisis a responn siswa terhad dap proses belajar mengajarr dilakukan d denggan cara meng ghitung persenttase respon tiapp pertanyaan p p yangg digunakan daalam penelitiann Instrumen penelitian ini i adalah peerangkat pembbelajaran yang g termasuk tess kognitif, k hasill validasi peraangkat, serta angket responn siswa. Data paada penelitian ini i dianalisis seecara deskriptiff kuantitatif. k HASIL H DAN PEMBAHASA P AN Hasil H dari penelitian ini meliputi: m hasil belajar siswaa (kognitif, ( psikoomotor da afek ktif).
Gambar 1. Diagram Hasill Pretest dan Posttest P siswa Pada Penerrapan Model Pembelajaran P B Berdasarkan Maasalah dengan Pendekatan SE ETS Hasil setelah h mengikutti belajar siiswa pembelajaran p berdasarkan masalah m dengaan pendekatann SETS S temaa gulma menngalami peningkatan yangg signifikan. Hal H ini dapat dibuktikan d mellalui uji-t yangg telah t dilakukaan. Berdasarkaan perhitungan n, didapatkan t hitung h sebesarr 13,22 dengann taraf signifikkasi (α) sebesarr 0,05, 0 dan diperoleh nilai t tabel sebesarr 1,69. Nilai t hitung h > t taabel sehingga dapat dikatak kan perbedaann pretest p dan possttest adalah signifikan. Ketuntaasan klasikall mengalami peningkatann sebesar 87%, dari 3% menjadi 91%. Meningkatnyaa ketuntasan k kllasikal, disebabkan oleh keterlaksanaann model m pembelajaran berd dasarkan masalah dengann 142
Peembelajaran Beerdasarkan Maasalah dengan Pendekatan P SE ETS dalam Pem mbelajaran IPA Terpadu
sains. Selain itu, rendahny ya prestasi belajar b tersebuut dipengaruhi d oleh o faktor eksternal e yangg berasal darri lingkungan l belaajar siswa, hal ini i ditunjukkann dengan adanyaa kesenjangan k an ntar siswa pada saat prosess pembelajarann berlangsung. b H ini sesuai deengan pernyataaan Syah (2007)) Hal bahwa b faktor eksternal yangg mempengaruhhi hasil belajar ar siswa meliputi metode m mengajaar guru, hubunggan guru dengann siswa, siswa den ngan siswa dan strategi pembellajaran.
Gambar 2. Diaagram Hasil Belajar Psikomootor siswa Padaa Penerapan Model M Pembelaajaran Berdasarrkan Masalah dengan Penddekatan SETS Hasil beelajar psikomotor menunjukkaan bahwa semuaa kelompok k padda pembelajaran an IPA terpaduu tema gulmaa mendapatkan m n dengan kattegori sangat baaik dengan nilaai nilai terrendah t 88. Hal H ini diduku ung dengan penelitian p yangg dilakukan d Raggil dan Sukisw wo (2010) bahw wa pendekatann SETS S dapat meeningkatkan haasil belajar psikkomotor siswaa. Aspek A psikom motor yang diukur d pada penelitian inni meliputi m keterampilan men nggunakan alat ukur sertaa ketelitian k dalaam membaca skala pada alat a ukur yangg meliputi: m therm mometer tanah h, soil tester, dan d timbangann. Adapun A tindak kan yang dilaku ukan guru padaa saat penilaiann aspek a psikomottor adalah mem mbimbing dan memotivasi m siswaa dalam d melakukkan percobaan, sehingga sisw wa lebih mudahh dalam d mengopperasi alat ukkur. Baiknya hasil penilaiann psikomotor p menunjukkan m b bahwa dengann menggunakann model m pembelaj ajaran berdasarkkan masalah denngan pendekatann SETS S dapat mellatih psikomotorr siswa secara keseluruhan. k
Haasil Belajjar Afektif baik
sangat baik 20%
80% Gamb bar 3. Diagram m Nilai Afektif Siswa S Pada Penerrapan Model Pembelajaran P B Berdasarkan Maasalah dengan Pendekatan SE ETS
Haasil pembelajaaran afektif yanng digunakan dalam penelitiann ini yakni maandiri dan bek kerja sama. M Mandiri dan bek kerja sama m merupakan beb berapa tujuann dari pembelajaran berdasarkan masallah yang sesuai pernyataaan Barrows (ddalam Amir 20009) yakni, Prooblem Based Leearning bertuujuan untuk mengembangka m an dan menerapkkan kecakapann yang pentingg yakni pemeecahan masalah, belajar sendiri, kerja sama tim, dan pemeroleehan yang luas atau pengetahuuan. Beerdasarkan Gaambar 3 dapat dilihat bahwaa 80% siswa meendapatkan nilaai dengan kateggori sangat baiik dan 20% sisw wa mendapat nnilai dengan kaategori baik. Hal H ini menunjuk kkan bahwa seebagian besar siswa telah beerhasil menumbuuhkan sikap m mandiri dan bekerjasama dalam kelompok k. Seesuai dengan kketuntasan klaasikal ranah koognitif sebesar 91%, dapatt diartikan bahwa peneerapan pembelajaran berdasarkkan masalah dengan pendeekatan baik terhadaap hasil kognitif, SETS, berpengaruh b psikomottor dan afektiif siswa. Hal ini sesuai dengan d pernyataaan Rogers (dalaam Sudjana, 20010) seseorangg yang telah mennguasai tingkaat kognitif periilakunya sudahh bisa diramalkaan. UP PENUTU Simpulan n Berdasarkkan hasil analisis dataa penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan baahwa, hasil bbelajar siswa seetelah mengikkuti pembelajjaran IPA teerpadu dengan model m pembelajjaran berdasarkkan masalah dengan d pendekatan SETS padda tema gulmaa untuk siswa kelas VIII SMP P Negeri 1 Sum mberrejo Bojonnegoro sebesarr 91%. Hasil belajar afektif dann psikomotor siswa, s nilai ratta-rata 0 (sangat baik).. skor > 80 Saran Berdasarkkan hasil peneelitian yang dipperoleh, maka saran peneliti adalah: a Guru hendaknya biisa mengkonddisikan siswa pada p saat keegiatan belajaar mengajar agar pengelolaaan pembelajaaran lebih tertiib lagi, karenaa pada saat pem mbelajaran siiswa cenderu ung ramai. Dalam D menerapkkan model peembelajaran beerdasarkan maasalah guru haarus mengetaahui permasaalahan-permasaalahan autentik yang y ada disekkitar tempat peenelitian. Guru harus dapat mengaitkan m maateri pembelajaran IPA Teerpadu dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehhingga pembelajaran berdasarkkan masalah meenjadi bermaknna.
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 03 Tahun 2013, 2 140-144
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Haasil Proses Belajar Me Mengajar. Banddung. PT Rem maja Rosda Karya K Offfset.
DAFTAR D PUS STAKA Anwar, A Miftakkhul. Penerapa an Pendekatan SETS (Sciencee Environnment Techno ology and Social) padaa Pembellajaran Fisikaa pada Diklatt Guru Mapel Fisika MA. M
mi, Arikunto. 2000. Mana ajemen Peneelitian. Suharsim Jak karta: Renika C Cipta.
Amir, A Taufiq M. 2009. Inovasi I Pendiddikan Melaluui m Based Learniing. Jakarta: Kencana. K Problem
mi, Arikunto. 20006. Prosedurr Penelitian. Jaakarta: Suharsim Reenika Cipta.
Binadja, B A Achmad. 20005. Pedom man Praktiss Pengem mbangan Baha an Pembelaja aran Berdasarr Kurikullum 2004 Bervvisi dan Berpen ndekatan SETSS (Sciencee, Environmennt, Technologyy, and Society). Semaranng: Laboratorium SETS UNN NES.
mi, Arikunto. 22010. Prosedu ur Penelitian Suatu Suharsim Pendekatan P Prraktik. Jakarta: Rineka Cipta.. Sumarno. 2010. Peniingkatan Tunttas Belajar Fisika F Me Melalui Pembelaajaran Fisika dengan Materri Ajar Beerwawasan SE ETS dan Penddekatan SETS Pada Pookok Bahasan Fluida Statis dan Dinamis Kelas XII-IA Semester 2 SMA Negeri 2 Semarang.
Depdiknas. D 2006. Peraturan Menteri M Pendid dikan Nasionaal Republiik Indonesia Nomor 22 Tahun 20066 Tentangg Standar Isii untuk Satuaan Pendidikann Dasar dan Menengaah di Lampirran 2 Standarr Kompettensi dan Kom mpetensi Dasar Tingkat SMP P, MTs, daan SMPLB. Jak karta: Sekjen Depdiknas. D Deka, D
Syah, Muhibbin. M 20077. Psikologi Belajar. B Jakarta: PT Raaja Gravindo P Persada. Tjitrosoeedirdjo, Soekkisman dkk. 1984. Pengoolahan Guulma. Bogor : P PT Gramedia.
Putri Silpia dan Neviyarni. Faktor-faktorr Penyeba ab Rendahnyaa Prestasi Belajar siswaa (Studi Deskriptif Teerhadap Sisw wa SMPN 122 Padang) g). Jurnal Ilm miah Konselingg, Volume 2, Nomor 1.
Winarsih h dan M Mulyani. 2012. Peninggkatan Prrofesionalisme Guru IPA Melalui M Lesson Study Da alam Pengembbangan Model Pembelajarann PBI. Juurnal Pendidikaan IPA Indonessia.
Ibrahim, I Musslimin. 2005. Pembelajarann Berdasarkann Masalah. Surabaya: Unesa U Univerrsity Press. Karim, K Saefull. Belajar IPA A Membuka Ckrawala C Alam m Sekitar Untuk Kela as VIII. Jak karta : Pusaat Perbukuuan Departemeen Pendidikan Nasional. N Mitarlis M dan Sri S Mulyaningssih. 2009. Pem mbelajaran IPA A Terpaduu. Surabaya: Unesa U Universitty Press. Mulyono. M 20011. Penerappan Model Pembelajarann Berdasaarkan Masalah h Untuk Meninngkatkan Hasil Belajarr Siswa Pada Pembelajarann IPA Terpaduu Dengann Tema Zat Additif Pada Maakanan. Skripsi S-1 yan ng dipublikasikkan. Prodi Penndidikan Sainss FMIPA A Poedjiadi, P An na. 2010. Sains Teknologii Masyarakatt. Bandunng: PT Remaja Rosdakarya Offset. O Pusat P
Kurikuulum. 2007. Panduan Pengembangan P n Pembellajaran IPA Terpadu Draf D Sekolahh Menenggah Pertamaa/Madarasah Tsanawiyahh (SMP/M MTS). Jakarta: www.puskur.n w net.
Ragil R dan Su ukiswo. 2011. Penerapan Pembelajarann Sains dengan d Pendeekatan SETS pada Materri Cahayaa untuk Meninggkatkan Hasil Belajar Siswaa Kelas V SD. Jurnal Peendidikan Fisikka Indonesia. Sudjana. 2005. Metoda Statisstika. Bandungg: Tarsito.
144