PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN TERHADAP POLA HIDUP TERKAIT FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA REMAJA DI KECAMATAN MANTRIJERON YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi
Oleh : Resky Benray Moon 138114042
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN TERHADAP POLA HIDUP TERKAIT FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA REMAJA DI KECAMATAN MANTRIJERON YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi
Oleh : Resky Benray Moon 138114042
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengesahan Skripsi Berjudul
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.
KARYA INI KU PERSEMBAHKAN KEPADA TUHAN YESUS BAPAK IBU DAN SAUDARA-SAUDARIKU SAHABAT DAN TEMAN-TEMAN ANGKATAN FARMASI 2013 DAN ALMAMATERKU UNIVERSITAS SANATA DHARMA
vi vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Gaya hidup merupakan salah satu faktor risiko utama pada diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pola makan dan aktivitas fisik remaja sebagai faktor risiko diabetes tipe 2. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional deskriptif dan rancangan penelitian cross-sectional. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner tervalidasi yang telah melalui uji pemahaman bahasa dan reliabilitas, dengan aspek yang diukur yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. Pengetahuan dan sikap dianalisis dengan cara menghitung jumlah poin (biserial dan likert)pada setiap aspek dan dikategorikan, lalu dihitung persentase per kategori (baik, cukup dan kurang). Tindakan pola makan dibahas secara deskriptif, sedangkan untuk aktivitas fisik dianalisis menggunakan baecke kuesioner, lalu dihitung persentase per kategori (ringan, sedang dan berat). Hasil yang didapat yaitu pola makan aspek pengetahuan terdapat 61,2% responden kategori baik dan untuk aspek sikap terdapat 71,4% (baik). Aktivitas fisik aspek pengetahuan terdapat 84,7% (baik); aspek sikap terdapat 45,9% (baik) dan 51% (cukup); sedangkan aspek tindakan 87,8% masuk dalam tingkat aktivitas berat. Pola makan dan aktivitas fisik responden sudah masuk dalam kategori baik di semua aspek, sehingga dapat disimpulkan bahwa pola hidup remaja sudah dapat dikatakan baik. Kata Kunci: Pola Hidup; Faktor Risiko Diabetes Melitus; Observasional Deskriptif
viii viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Lifestyle is one of the major risk factors in diabetes mellitus (DM) type 2. This study aimed to get an overview of dietary pattern and physical activity in adolescents as the risk factor of type 2 diabetes. Method: the study used a descriptive observational with cross-sectional study design. The instrument used in this study wasvalidated questionnaire that had been tested with language comprehension and reliability test, and its measured aspects were knowledge, attitude and action. Knowledge and attitude were analyzed by calculating the points (biserial and likert) of each aspect and being categorized, then each category (good, enough and less) were calculated in percentage. Action aspect of dietary pattern was discussed descriptively and physical activity was analyzed using the Baecke questionnaire, and then the percentage of each category (light, moderate and vigorous) were calculated. Result: the result of knowledge aspect of dietary pattern showed that there were 61.2% of respondents in good category; and for attitude were 71.4% (good). Knowledge aspect of physical activity showed that there were 84.7% of respondents in good category; for attitude aspect were 45.9% (good) and 51% (enough); while the action aspect were 87.8% in vigorous activity. Conculsion: dietary pattern and physical activity of respondents had been categorized as good in all aspects, so that it could be concluded that adolescents’s lifestyle was enough to be categorized as good.
Keywords: Life Style; Diabetes Mellitus Risk Factors; Descriptive Observational
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ................ HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... PRAKATA ............................................................................................................ ABSTRAK ............................................................................................................ ABSTRACT .......................................................................................................... DAFTAR ISI ......................................................................................................... DAFTAR TABEL ................................................................................................. DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... PENDAHULUAN ................................................................................................ METODE PENELITIAN ...................................................................................... Desain dan Subjek Penelitian ......................................................................... Pengambilan Data ................................................................................................. Analisis Data .................................................................................................. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………… LAMPIRAN .......................................................................................................... BIOGRAFI PENULIS ..........................................................................................
x
i ii iii iv v vi vii viii ix x xi xii xiii 1 2 2 3 4 5 11 13 15 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel I. Karakteristik Demografi Responden......................................................... 5 Tabel II. Pola makan dan aktivitas fisik dalam aspek pengetahuan sikap dan tindakan... 6 Tabel III. Jenis dan frekuensi konsumsi makanan dan minuman per hari/minggu.9
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.Distribusi tingkatpengetahuan dan sikap responden terkait pola makan..............…………………………………………………………………… 7 Gambar 2. Sumber protein hewani dan nabati yang biasa dikonsumsi….……… 8 Gambar 3.Distribusi tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan responden terkait aktivitas fisik.....………………………………………………………………..... 11
xii
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Ethical Clearance………………………………………………….......
15
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian ……………………………………….…… Lampiran 3.Informed Consent…………………………………..................... Lampiran 4.Kuesioner………....................................................................... Lampiran 5.Uji Validasi……………………………....................................... Lampiran 6.Uji Pemahaman Bahasa……………........................................... Lampiran 7.Uji Reliabilitas……………………….......................................... Lampiran 8.Tabel Skoring Baecke Quesioner……........................................ Lampiran 9.Hasil Analisis Quesioner………................................................. Lampiran 10.Hasil Analisis Pola Makan Aspek Tindakan ………................. Lampiran 11. Jumlah dan Jenis Pernyataan……...……....…………..….……...
16 17 18 27 30 32 38 39 43
xiii
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENDAHULUAN Menurut American Diabetic Association (ADA), diabetes melitus (DM) adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. DM juga merupakan penyakit degeneratif dengan risiko komplikasi yang berbahaya. Hiperglikemia kronis diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi, dan kegagalan berbagai organ, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah (ADA, 2008). Menurut data yang diperoleh International Diabetes Federation (IDF), 80% dari total 382 juta penderita diabetes merupakan mayoritas usia antara 40 dan 59 yang tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Peningkatan terjadi pada semua tipe diabetes, khususnya untuk diabetes tipe 2: jumlah penderita diabetes diperdiksikan akan meningkat 55% pada 2035 (IDF, 2013). Kota Yogyakarta tercatat bahwa terdapat 3,0% dari total penduduk Indonesia yang menderita diabetes melitus (Kemenkes, 2013). Pada tahun 2012, Survailans Terpadu Penyakit (STP) Puskesmas melaporkan bahwa terdapat 7.434 kasus diabetes melitus di Daerah Istimewa Yogyakarta yang masuk dalam urutan kelima dari distribusi 10 besar penyakit berbasis STP Puskesmas (Dinas Kesehatan DIY, 2013). Diabetes melitus dibagi menjadi beberapa tipe yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, gestasional dan DM tipe lain (ADA, 2008; PERKENI, 2011). DM tipe 2 merupakan penyakit hiperglikemi yang terjadi akibat insensivitas sel terhadap insulin (Fatimah, 2015). Faktor risiko terjadinya DM tipe 2 diantaranya yaitu usia, genetik, obetitas atau overweight, dan pola hidup. Pola hidup yang dominan menjadi pencetus DM adalah pola makan dan aktivitas fisik (Koda-Kimble, 2009). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati dan Setyorogo pada tahun 2013, didapatkan korelasi signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian DM tipe 2. Orang yang melakukan aktivitas fisik yang berat memiliki risiko lebih rendah mengalami DM tipe 2 dibandingkan dengan orang yang aktivitas fisik sehari -harinya ringan. Penelitian yang dilakukan oleh Sartika, Wenny dan Franly di poliklinik Interna BLU RSUP pada tahun 2013, menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pola makan dengan kejadian diabetes melitus. Orang yang terlalu banyak mengonsumsi makan tinggi gula, frekuensi makan tidak teratur dan makan tidak tepat waktu memiliki risiko terkena DM.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Seiring dengan peningkatan status ekonomi, perubahan gaya hidup dan efek samping modernisasi di perkotaan
maka problem penyakit tidak menular seperti
diabetes cenderung meningkat (Dinas Kesehatan DIY, 2013). Kecematan Mantrijeron terletak di kota Yogyakarta yang merupakan kota yang cukup maju dengan segala fasilitas yang membuat semua menjadi serba instan (makanan, teknologi-informasi, maupun transportasi). Masyarakat yang menjadi sasaran dari penelitian adalah remaja, baik putra maupun putri dari kecamatan Matrijeron. Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun (Kemenkes, 2015). Pola hidup remaja zaman sekarang cenderung kurang teratur yang berisiko menyebabkan diabetes di kemudian hari. Remaja zaman sekarang umumnya lebih suka jajan dan makan di luar rumah. Makanan jajanan yang dijual oleh kantin sekolah pada umumnya menjual makanan dengan kandungan energi dan lemak yang tinggi, tetapi rendah serat, vitamin, dan mineral. Perkembangan video game dan teknologi informasi menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik (Pramono, 2014). Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, peneliti ingin mengamati pola makan dan aktivitas fisik pada remaja terkait faktor risiko DM tipe 2 di Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta.
METODE PENELITIAN Desain dan Subjek Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan deskriptif observasional dengan rancangan penelitian cross-sectional pada 98 responden remaja (non diabetes) yang tinggal di Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta.Kecamatan dipilih secara simple random sampling pada 9 dari 14 kecataman di kota Yogyakata yang memenuhi kriteria. Pemilihan subjek menggunakan teknik non-random dengan jenis purposive sampling berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Kriteria inklusi yaitu remaja sehat
rentangusia15-19 tahun
yang menyetujui informed consentdan
mengembalikan kuesioner. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu kuesioner yang tidak terisi secara lengkap dan responden memiliki riwayat penyakit diabetes melitus. Penelitian yang dilakukan telah mendapat izin dari Dinas Penanaman Modal dan Perizinan dengan nomor surat 070/0153 dan telah diketahui oleh pihak kecamatan terkait. 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini dihitung menggunakan rumus berdasarkan proporsi oleh Isaac dan Michael: ( ( (
)
) )
(
)
(
)
Dengan keterangan: n (jumlah sampel), N (populasi), Z
(derajat konfidensi
taraf 95%), p (menaksir proporsi jumlah subjek/objek yang mempunyai karakteristik tertentu pada suatu populasi), q (= 1-p), dan d (persentase kemungkinan kesalahan dalam menentukan ukuran sampel 1% , 5% dan 10%).
Pengambilan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner tervalidasi yang telah melalui uji pemahaman bahasa dan uji reliabilitas. Pada penelitian ini validasi akan dilakukan melalui professional jugdement oleh dosen pembimbing dalam bentuk evaluasi dan revisi. Uji pemahaman bahasa dilakukan pada 30 responden yang memiliki karakteristik yang mirip dengan subjek sasaran, yang digunakan untuk melihat bahasa yang digunakan dapat dimengerti dengan mudah atau tidak. Uji reliabilitas dilakukan pada 30 remaja yang memiliki karakteristik demografi yang sama dengan responden untuk mendapatkan nilai Cronbach Alpha. Suatu instrumen dikatakan reliabel untuk sebuah penelitian, jika didapatkan nilai koefisien alfa Cronbach Alpha> 0,60 (Budiman dan Riyanto, 2013). Cronbach Alpha yang diperoleh untuk pola makan yaitu aspek pengetahuan (0,727) dan sikap (0,767), sedangkan aktivitas fisik aspek pengetahuan didapatkan (0,623), sikap (0,765) dan aspek tindakan (0,832). Kuesioner disebar pada remaja yang berumur 15-19 tahun, yang menyetujui inform consent dan bersedia mengisi serta mengembalikan kuesioner. Kuesioner berisi beberapa pernyataan terkait pola makan dan aktivitas fisik, sehingga akan didapatkan gambar pola hidup dari responden. Aspek yang akan diukur pada penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan tindakan.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Pengukuran pengetahuan digunakan skala biserial, sedangkan untuk pengukuran sikap berupa poin penilaian (skala likert). Pola makan dan aktivitas fisik aspek pengetahuan dan sikap masing-masing terdapat 14 pernyataan, kecuali untuk aktivitas fisik aspek pengetahuan terdapat 10 pernyataan. Setiap pernyataan terbagi menjadi favoreable (bersifat positif) dan unfavoreable (bersifat negatif). Lihat Lampiran 10. Jumlah dan sifat pernyataan. Kategori tingkat pengetahuan dan sikap dibagi menjadi tiga berdasarkan nilai presentase yaitu baik jika nilai presentase ≥75% dari total poin, cukup jika nilai presentase 56-74%, dan kurang jika nilai presentase <55% (Budiman dan Riyanto, 2013). Aspek tindakan pada aktivitas fisik terdiri dari 22 pertanyaan yang diadopsi dari Baecke questionnaire. Baecke membagi aktivitas fisik menjadi 3 bagian yaitu aktivitas fisik pada waktu bekerja (nomor 1, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan 21), berolahraga (nomor 2, 3, 4, 11, 15, 16, 17, 18, 19 dan 22) dan waktu luang (nomor 12, 13, 14, dan 20). Poin penilaian dapat dilihat pada (lampiran 4.Tabel Skoring Baecke questionnaire). Untuk isi pertanyaan nomor 3, 4, 16, 17, 18 dan 19 terdiri dari intensitas olahraga, waktu berolahraga, dan proporsi olahraga. Ketiga aspek tersebut akan dikalkulasi menggunakan rumus: (
) )
∑(
Rumus untuk mendapatkan nilai indeks aktivitas fisik adalah sebagai berikut: Work index =
[
(
Sport index =
]
) [
Leisuring-time index =
] [(
)
]
Nilai indeks total = Work index + Sport index + Leisuring-time index (Baecke et al, 1982). Berdasarkan nilai indeks totalnya, tingkat aktivitas fisik akan dihasilkan dalam bentuk kategori menjadi aktivitas ringan (nilai indeks < 6,2), aktivitas sedang (nilai indeks 6,3 – 7,1), dan aktivitas berat (nilai indeks ≥7,2) (Isral, 2014). Analisis pengetahuan dan sikap dilakukan dengan menghitung frekuensi total poin dan 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dikategorikan, lalu dihitung persentase per kategori. Analisis aspek tindakan aktivitas fisik dilakukan dengan menghitung frekuensi total poin dan dikategorikan (Baecke questionnaire), lalu dihitung persentase per kategori. Sedangkan aspek tindakan pola makan akan dilihat persentase per jawaban.
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Demografi Penelitian ini dilakukan pada 98 responden remaja di Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta.Data menunjukan bahwa responden laki-laki (52%) sedikit lebih dominan dibandingkan perempuan (48%); mayoritas umur responden 16 (25,5%) dan 17 tahun (25,5%); tingkat pendidikan responden didominasi oleh SMA/SMK 58,2%; dan pendapatan orang tua responden lebih banyak dibawah Upah Minimum Regional (< Rp.1.500.000) yaitu 52%. Munculnya diabetes melitus tipe 2 dapat dipengaruhi faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, sosial-ekonomi, dan lingkungan (Jelantik, 2014; Irwan, 2010; Mongisidi, 2014; dan Dinas Kesehatan DIY, 2013). Karakteristik demografi
responden ditunjukan pada tabel berikut: Tabel I. Karakteristik demografi dan status responden penelitian (n=98). Karakteristik Demografi
Frek.
Presentase (%)
15
22
22,5
16
25
25,5
17
25
25,5
18
12
12,2
19
14
14,3
Laki-laki
51
52
Perempuan
47
48
Pendidikan terakhir/
SMP
24
24,5
sedang dijalani
SMA/SMK
57
58,2
Mahasiswa
17
17,4
≥ Rp 1.500.000
47
48
< Rp.1.500.000
51
52
Usia (tahun)
Jenis kelamin
Pendapatan orang tua
Keterangan: *Di atas UMR (≥ Rp 1.500.000); dibawah UMR (< Rp.1.500.000).
Penelitian ini ingin melihat gambaran pola makan dan aktivitas fisik remaja di kecamatan Mantrijeron dengan aspek yang diukur yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukan bahwa pola makan dan aktivitas fisik remaja di kecamatan Mantrijeron sudah baik, dilihat dari pengetahuan dan 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sikap remaja yang rata-rata masuk dalam kategori cukup hingga baik. Tindakan responden terkait aktivitas fisik juga sudah masuk dalam kategori sedang hingga berat. Tabel dibawah menunjukkan gambaran mengenai pola makan dan aktivitas fisik responden. Faktor-faktor yang dapat menggeser pola hidup responden ke arah yang kurang sehat diantaranya adalah lingkungan terkait fasilitas yang tersedia, pergaulan remaja serta budaya yang ada di masyarakat. Selain itu perkembangan teknologi informasi dan transportasi, serta peningkatan status sosial ekonomi juga dapat menggeser pola hidup responden yang baik ke arah pola hidup yang kurang sehat (Dinas Kesehatan DIY, 2013). Faktor internal dari responden sendiri juga sangat berpengaruh seperti stres dan kedisiplinan mereka dalam menjaga pola hidup sehat. Tabel II. Pola makan dan aktivitas fisik dalam aspek pengetahuan, sikap dan tindakan Pola makan
Pola
Aktivitas
Aktivitas
Aktivitas
Pengetahuan
makan
Fisik
Fisik
Fisik
(Sikap)
Pengetahuan
(Sikap)
Interpretasi n
(%)
n
(%)
n
(%)
n
(%)
Kurang
5
5,1
1
1
8
8,2
3
3,1
Cukup
33
33,7
27
27,6
7
7,1
50
51
Baik
60
61,2
70
71,4
83
84,7
45
45,9
Interpretasi
Tindakan n
(%)
Ringan
2
2
Sedang
10
10,2
Berat
86
87,8
Keterangan : * n= jumlah responden
Pola Makan Responden a. Pengetahuan dan Sikap Gaya hidup sehat semestinya sudah dilakukan sejak masih muda, agar ketika memasuki masa lansia seseorang dapat terhindar dari banyak masalah kesehatan (Kuniawan, 2010; Simanullang, 2011). Pola makan merupakan salah satu faktor yang menjadi pencetus diabetes melitus. Aspek yang perlu ditekankan pada pola makan yaitu tentang pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis, dan jumlah makanan (PERKENI, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh Sartika, Wenny dan Franly di poliklinik Interna BLU RSUP pada tahun 2013, menyatakan bahwa orang yang terlalu banyak mengonsumsi makan tinggi gula, frekuensi makan tidak teratur dan makan tidak tepat 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
waktu memiliki risiko terkena DM. Pola makan yang tidak sehat yaitu pola konsumsi dengan total kalori yang tinggi, asupan serat yang rendah, beban glikemik yang tinggi dan tingginya rasio lemak jenuh yang dapat menjadi penyebab diabetes melitus (Alberti, 2007). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 71,4% responden sudah memiliki sikap yang baik dengan menghindari pola makan yang tidak sehat. Pengetahuan responden mengenai pola makan sehat juga sudah masuk dalam kategori cukup (33,7%) dan baik (61,2%). 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Pengetahuan
Sikap
Kurang
5.1
1
Cukup
33.7
27.6
Baik
61.2
71.4
Gambar 1.Distribusi tingkat pengetahuan dan sikap responden terkait pola makan. Pengetahuan responden yang sudah dapat dikatakan baik dapat dipengaruhi karena kemajuan teknologi informasi di daerah perkotaan yang memberikan fasilitas bagi masyarakat umum maupun remaja untuk mendapatkan berbagai informasi dengan mudah (Suharsi, 2014). Pengetahuan tentang gizi mempunyai peran yang penting dalam membentuk kebiasaan makan seseorang, karena ini dapat mempengaruhi seseorang dalam memilih jenis dan jumlah yang dikonsumsi. Selain itu sikap responden terkait pola makan sehat juga sudah baik, hal ini dapat disebabkan karena responden sudah memiliki pengetahuan yang baik tetang pola hidup sehat (Harper et al. 1985 dalam Lingga, 2011).
b. Tindakan Pola makan yang baik dimulai dengan keteraturan makan tigakali sehari yaitu sarapan pagi sebelum beraktivitas, makan siang sebelum ada rangsangan lapar dan makan malam sebelum tidur (Fitri, 2013). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 72,5% responden (No. 1-a) melaksanakan pola makan teratur 3 kali sehari dan 39,8% responden (No. 9-c) tidak pernah melewatkan sarapan pagi, sedangkan 40,8% (No. 9-b) hanya melewatkan sarapan kurang dari 3 kali dalam seminggu. 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Salah satu cara untuk mengurangi risiko diabetes yaitu dengan menjaga perilaku makan sehari-hari yang sehat dan seimbang dengan meningkatkan konsumsi sayuran dan buah, membatasi makanan tinggi lemak dan karbohidrat sederhana (Hasnah, 2009). Komposisi makan yang dianjurkan yaitu
karbohidrat sebesar 45-65% , lemak
dianjurkan sekitar 20-25% dan protein 10 – 20% dari total asupan energi/kalori yang bisa didapat dari seafood (ikan, udang,cumi,dll), daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, kacang-kacangan, tahu, dan tempe. Selain itu perlu juga asupan serat± 25 g/hariyang dapat diperoleh darikacang-kacangan,buah, dan sayuran serta sumber karbohidrat yang tinggi serat (PERKENI, 2011). Pada hasil penelitian ini diketahui bahwa 40,8% responden biasa makan dengan nasi, lauk, sayur dan buah, sedangkan 44,9% hanya mengonsumsi nasi, lauk dan sayur. Sumber protein hewani yang biasa dikonsumsi responden yaitu telur (76,5%), ikan (69,4 %) dan daging ayam dengan kulit (58,2%), sedangkan sumber protein nabati yaitu tempe (89,8%), tahu (83,7%), dan kacang kedelai (62,2%). Dari hasil diketahui bahwa tingkat konsumsi responden terkait sumber protein hewani bertolak belakang dengan pendapatan orang tua responden yang sebagian besar di bawah upah minimum regional (UMR). Hal ini menunjukan bahwa pola makan responden masih perlu adanya perbaikan, agar risiko diabetes menjadi rendah dan beban ekonomi responden berkurang. Hal ini dapat dipengaruhi adanya subjektivitas responden dalam mengisi kuesioner karena pendapatan orang tua yang tidak menentu (pekerjaan informal), serta pengaruhi pergaulan antar remaja yang menyeret responden ke arah pola makan tidak sehat walaupun pendapatan orang tuanya di bawah UMR. 100 89.883.7 90 76.5 69.4 80 62.2 58.2 70 55.1 49 60 46.9 39.8 50 33.7 40 30 16.318.4 20 6.1 2 10 0
Gambar 2. Sumber protein hewani dan nabati yang biasa dikonsumsi 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terdapat 58,2% dari responden lebih sering makan makanan yang diolah dengan cara digoreng dan hanya 25,5% yang suka makanan yang direbus ataupun ditumis.50,3% responden terbiasa mengonsumsi makanan digoreng lebih dari 3 kali dalam seminggu. Selain itu diketahui juga bahwa 34,7% responden mengonsumsi sayur 2 porsi sehari dan 32,7% responden mengonsumsi kurang dari 2 porsi sehari. Pola konsumsi makanan cepat saji responden yaitu 45,9% yang mengonsumsi kurang dari 3 kali seminggu dan 39,8% yang kurang dari 1 kali. Mayoritas dari responden terbiasa mengonsumsi minuman-minuman manis kurang dari 3 kali seminggu yaitu 43,9%. Tabel III. Jenis dan frekuensi konsumsi makanan dan minuman per hari/minggu No.
Jenis
1.
Sayuran
2.
Buah-buahan
3.
Fast Food
4.
Makanan (digoreng)
5.
Makanan Manis
6.
Minuman Manis
Frekuensi (konsumsi per hari/minggu) Lebih dari 2 porsi sehari 2 porsi sehari Kurang dari 2 porsi sehari Kurang dari 1 porsi sehari ≥2 kali dalam sehari Kurang dari 2 kali dalam sehari Kurang dari 1 kali dalam sehari ≥3 kali seminggu Kurang dari 3 kali Kurang dari 1 kali Lebih dari 1 kali dalam sehari 1 kali dalam sehari ≥3 kali dalam seminggu Kurang dari 3 kali dalam seminggu 3 kali atau lebih dalam seminggu Kurang dari 3 kali Kurang dari 1 kali 3 kali atau lebih Kurang dari 3 kali 1 kali dalam sehari Kurang dari sekali
n
(%)
17 34 32 15 20 37 41 14 45 39 25 12 50 12 37 48 13 14 43 16 25
17,3 34,7 32,7 15,3 20,4 37,8 41,8 14,3 45,9 39,8 25,5 12,2 50,3 12,2 37,8 49 13,2 14,3 43,9 16,3 25,5
Menurut Gabby Mongisidi (2014), status sosial ekonomi (pendapatan) dapat mempengaruhi konsep pola konsumsi seimbang dari seseorang yang dikaitkan biaya untuk memenuhi kebutuhan. Rendahnya pola konsumsi buah-buahan dan junk food dapat dipengaruhi oleh pendapatan orang tua responden yang rata-rata di bawah upah minimal regional.Kebiasaan makan seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan budaya yang ada di masyarakat (Saleha, 2005). Tingginya konsumsi makanan (manis atau digoreng) dan minuman manis dapat dipengaruhi karena pola konsumsi makanan 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan minuman seperti ini sudah membudaya bagi masyarakat jawa. Rata-rata makanan dan minuman yang tersedia cenderungmanis, serta cukup banyak ditemui jenis makanan yang diolah dengan cara digoreng. Tindakan responden yang sudah baik dapat dipengaruhi karena selama masa remaja peran orang tua masih cukup mendominasi dalam menentukan menu makanan, sehingga pola makan responden terkait sikap ataupun tindakan masih tergolong baik (Lukmano, 2013). Selain itu tingkat pengetahuan dapat mempengaruhi sikap dan tindakan seseorang dalam memilih makanan, sehingga jika responden sudah memiliki pengetahuan yang baik maka sikap dan tindakan responden akan baik (Harper et al. 1985 dalam Lingga, 2011). Hasil penelitian ini mirip dengan penelitian Abdul Kadir (2016) yang menyimpulkan bahwa kebiasaan makan remaja di perkotaan masih dalam batas kewajaran, namun tidak menutup kemungkinan bahwa kemajuan teknologi dan pergaulan antar remaja dapatmenggeser kebiasaan makan yang masih relatif baik ke kebiasaan makan makanan modern. Jika kebiasaan makan yang baik tetap dapat dipertahankan, maka risiko terkena diabetes melitus akan semakin kecil.
Aktivitas Fisik Responden a. Pengetahuan dan Sikap Berdasarkan beberapa studi cross-sectional dan longitudinal, aktivitas fisik menjadi prediktor independen pada diabetes melitus tipe 2 (Alberti, 2007). Resistensi insulin ini merupakan hasil dari interaksi antara faktor genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan yang dimaksud terkait gaya hidup seperti kurangnya aktivitas fisik, makanan yang dikonsumsi dan obesitas (Styen et. al, 2004). Menurut Fatimah (2015), aktivitas fisik sehat yang dianjurkan untuk dilakukan yaitu latihan teratur (3-4 kali seminggu) selama kurang lebih 30 menit, yang dapat bersifat Continous, Rhythmical, Interval, Progresive,dan Endurance (CRIPE). Pengetahuan dapat diartikan sebagai hasil dari tahu, terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan pada suatu objek tertentu.(Notoatmojo, 2010). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 84,7% responden sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang aktivitas fisik yang sehat.Sedangkan aspek sikap sendiri menunjukan bahwa terdapat 45,9% dengan kategori baik dan 51% responden masih dalam kategori cukup. Responden sudah tahu mengenai hal-hal yang penting untuk dilakukan atau dihindari 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terkait aktivitas fisik sehat, sehingga diharapkan hal ini dapat mempengaruhi sikap maupun tindakan responden ke arah yang baik. Pengetahuan responden yang baik ini dipengaruhi karena remaja diperkotaan memiliki fasilitas yang mendukung mereka dalam mendapatkan informasi sebagai sumber pembelajaran dengan mudah.Selain itu terdapat faktor internal yang dapat mempengaruhi pengetahuan responden seperti kondisi fisik, minat, persepsi, intelenjensi, motivasi maupun emosi (Notoatmojo, 2010). Sikap responden yang baik dapat dipengaruhi karena pengetahuan responden yang sudah baik terkait aktivitas fisik yang sehat.
b. Tindakan Aktivitas yang dilakukan oleh tubuh membutuhkan energi yang dikeluarkan, begitupun sebaliknya apabila aktivitas fisik berkurang maka lebih banyak energi yang tersimpan didalam tubuh (Azizah, 2014). Aktivitas fisik dapat mengontrol gula darah,karena glukosa akan diubah menjadi energi pada saat beraktivitas fisik. Aktivitas fisik juga mengakibatkan sensitivitas insulin semakin meningkat sehingga kadar gula dalam darah akan dapat terkontrol lebih baik. (Kemenkes,2008). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa aktivitas fisik remaja di kecamatan Mantrijeron sudah baik. Tindakan responden terkait aktivitas fisik sudah dapat dikatakan baik, karena 87,8% responden melakukan aktivitas fisik yang tergolong berat.Sebagian besar responden masih rutin berolahraga dan menghindari aktivitas fisik yang kurang sehat (sedentary activity) seperti menonton televisi, bermain gadget, bermain komputer dan internet, serta membaca buku dalam waktu yang lama. Jika responden dapat dipertahan sikap dan tindakan yang sudah baik ini, maka risiko responden terkena diabetes melitus akan semakin kecil. 100 80 60 40 20 0
Pengetahuan
Sikap
Tindakan
Kurang/Ringan
8.2
3.1
2
Cukup/Sedang
7.1
51
10.2
Baik/Berat
84.7
45.9
87.8
Gambar 3.Distribusi tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan responden terkaitaktivitas fisik 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sikap adalah reaksi atau respon yang bersifat tertutup dari seseorang terhadap suatu objek atau stimulus, sedangkan bila sikap diwujudkan dalam suatu perbuatan nyata disebut sebagai tindakan. Pengetahuan, sikap dan tindakan memiliki keterkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain, dimana tingkat pengetahuan dapat mempengaruhi sikap dan tindakan seseorang (Achmadi, 2013; Notoatmojo, 2010). Tindakan responden yang sudah baik dapat dipengaruhi karena sebagian besar responden sudah memiliki pengetahuan yang baik tetang aktivitas fisik yang sehat.
KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan: 1. Pengetahuan, sikap dan tindakan remaja (usia 15-19 tahun) di kecamatan Mantrijeron terkait pola makan dan aktivitas fisik sebagai faktor risiko diabetes melitus tipe 2 sudah dapat dikatakan baik, namun masih ada pola makan yang masih perlu diperbaiki seperti tinggi pola konsumsi makanan yang goreng, konsumsi daging, makanan dan minuman manis, serta rendahnya pola konsumsi buah. 2. Data karakteristik demografi menunjukan bahwa responden laki-laki (52%) sedikit lebih dominan dibandingkan perempuan (48%); mayoritas umur responden 16 (25,5%) dan 17 tahun (25,5%); tingkat pendidikan responden didominasi oleh SMA/SMK 58,2%; dan pendapatan orang tua responden lebih banyak dibawah Upah Minimum Regional (< Rp.1.500.000) yaitu 52%.
SARAN Pada penelitian ini diketahui bahwa dalam beberapa aspek, responden masih belum mencerminkan pola hidup yang sehat, namun secara keseluruhan sudah dapat dikatakan baik.Olehkarena itu peneliti menyarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang dapat memperbaiki atau mengurangi pola hidup yang kurang sehat seperti pola konsumsi makanan yang digoreng, makanan dan minuman manis yang tinggi, serta rendahnya konsumsi buah.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, F, 2013, Kesehatan Masyarakat, Edisi 1, Grafindo, Jakarta, hal. 119, 123. Alberti, K. G. M. M., Zimmet, P., Shaw, J., 2007, Internasional Diabetes Federation: a Consensus on Type 2 Diabetes Prevention, Diabetic Medicine, 24: 453. American Diabetes Association, 2008, Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus, Diabetes Care., 31(1): S62. Azizah, 2014, Hubungan Asupan Energi dan Aktivitas Fisik dengan Indeks Massa Tubuh pada Remaja Putri di Madrasah Aliyah Almukmin Sukoharjo, Surakarta: Universitas Muhammadiyah, hal. 9. Budiman, Riyanto, A., 2013, Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, pp. 11-22. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013, Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta 2013, hal. 43. Fitri, R., 2013, Deskripsi Pola Makan Penderita Maag pada Mahasiswa Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Padang, hal. 4. Mongisidi, G., 2014, Hubungan antara Status Sosial-ekonomi dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik Interna BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, Universitas Sam Ratulangi, 1 (1): 6-7. Hasnah, 2009, Pencegahan Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2, Media Gizi Pangan, 7 (1): 3. International Diabetes Federation, 2013, IDF Diabetes Atlas, 6th Edition, 13. Ifada, I., Nugroho, T., 2010, Faktor-Faktor yang Berpengaruh dengan Pengetahuan Masyarakat mengenai Pelayanan Kesehatan Mata, Universitas Diponegoro: Semarang, hal 9. Irawan, Dedi, 2010,Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007), Thesis Universitas Indonesia, hal. 24. Jelantik, I. G. M., Haryati, Hj. E., 2014, Hubungan Faktor Risiko Umur, Jenis Kelamin, Kegemukan dan Hipertensi dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Mataram, Media Bima Ilmiah, 8 (1): 40. Kementrian Kesehatan, 2008, Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes Melitus, Jakarta: Departemen Kesehatan RI, hal. 11-13.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kementerian Kesehatan RI, 2014, Pusat Data dan Informasi : Situasi dan Analisis Diabetes, Kementerian Kesehatan RI, hal. 1-3. Kementerian Kesehatan RI, 2014, Pusat Data dan Informasi : Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja, Kementerian Kesehatan RI, hal. 1. Kesmas, 2012, Faktor BerpengaruhPada Sikap, http://www.indonesianpublichealth.com/2013/09/perilaku-kesehatan.html, diakses pada tanggal 6 september 2016. Koda-Kimble, M. A., et all, 2009, Applied Therapuetics: The Clinical Use for Drugs, 9th edition, Wolters Kluwer: USA, p. 1389. Lingga, M., 2011, Studi tentang Pengetahuan Gizi, Kebiasaan Makan, Aktivitas Fisik, Status Gizi dan Boduimage Remaja Putri yang Berstatus Gizi Normal dan Gemuk/Obes di SMA Budi Mulai Bogor, Bogor: Institut Pertanian Bogor, hal. 7. Lukmanto, J., Kristanti, M., 2013, Pengetahuan Gizi dan Perilaku Makan Remaja di SMP Gloria 1 Surabaya, Universitas Kristen Petra, 1 (1): 81. Neolaka, A., 2014, Metode Penelitian dan Statistik, PT Remaja Rosdakarya: Bandung, hal. 92-93, 96, 112-113, 115-116. Notoatmojo, 2010, Ilmu Prilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, hal.23, 31. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, (2011),Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe- 2 di Indonesia,Jakarta : PB PERKENI, hal. 21-28. Pramono, A., Sulchan, M., 2014, Kontribusi Makanana Janajan dan Akitivitas Fisik terhadap Kejadian Obesitas pada Remaja di Kota Semarang, Jurnal Gizi Indonesia, 2 (2): 60. Saleha, Q., 2005, Kajian Pola dan Kebiasaan Makan Masyarakat Cireundeudi Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi,Kabupaten bandung, Jurnal EPP, 2 (1): 25. Sartika, S., Wenny, S. dan Franly O., 2013, Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe II di Poli Interna BLU.RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, Ejournal Keperawatan, 1(1): 5. Suharsi, 2014, Dampak Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap Peningkatan Kegiatan Belajar Siswa, Jurnal Ilmiah PPKN IKIP Veteran Semarang, 1(1): 90. Trisnawati, S. K., Setyorogo, S., 2013, Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012, Jurnal Ilmiah Kesehatan,5(1): 9.
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN Lampiran 1. Ethical Clearance
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2. Surat izin penelitian (Dinas Penanaman Modal dan Perizinan)
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3.Informed Consent PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) No. Responden:……… Yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Nama : ………………………………………………………. 2. Keluarga dari
: ……………………………………………………….
3. Alamat
: ………………………………………………………. RT………..RW…….…Kelurahan………………….. Kec ………………………………
Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penelitian ini, saya (*bersedia/tidak bersedia) berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian yang berjudul “Pengetahuan, Sikap dan Tindakan terhadap Pola Hidup terkait Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 pada Remaja di Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta” dan memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan, sebab saya memahami keikutsertaan ini akan memberi manfaat dan kerahasiaannya akan tetap terjaga.
Yogyakarta,……………… Responden (.…………………………….)
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. Kuesioner I. DATA DEMOGRAFI RESPONDEN
Nama
:
Usia Jenis Kelamin
:.............tahun Laki-laki/Perempuan *pilihlah dengan cara melingkari
Alamat
:
Pendidikan Terakhir
: SD/ SMP/ SMA atau SMK/ Mahasiswa
Penghasilan Orang :< Rp. 1.500.000/ ≥ Rp. 1.500.000 Tua (per bulan) *pilihlah dengan cara melingkari
Status
: Penderita diabetes/ Bukan penderita *pilihlah dengan cara melingkari
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
II. POLA MAKAN
A. Pengetahuan Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan dibawah ini pada tempat yang telah disediakan dengan memberi tanda centang (√) No Pernyataan S TS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9. 10. 11. 12. 13. 14.
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit dimana terjadi peningkatan kadar gula darah diluar batas-batas normal Kemungkinan timbulnya penyakit diabetes melitus tipe 2 hanya dipengaruhi oleh riwayat keluarga/keturunan Riwayat keluarga, kegemukan, pola makan yang salah dan kurangnya aktivitas fisik adalah faktor pencetus timbulnya DM Diabetes melitus dapat terjadi jika saya tidak bisa mengatur pola makan. Pola makan yang tidak sehat di usia muda, bukan merupakan penyebab timbulnya penyakit DM. Pola makan yang baik dapat dijadikan salah satu tindakan pencegahan terhadap timbulnya penyakit DM Pengaturan jumlah makanan, jenis makanan dan jadwal makan (3J) yang baik dapat mengurangi resiko timbulnya penyakit DM Setiap hari mengonsumsi minuman bersoda, sirup dan minuman berpemanis secara berlebihan, tidak meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh. Mengonsumsi makanan cepat saji secara terus menerus dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit DM Asupan makanan yang dikonsumsi tidak harus disesuaikan dengan kebutuhan energi yang diperlukan oleh tubuh kita Tanpa harus memperhatikan waktu makan, makan makanan yang bergizi tetaplah merupakan pola makan yang sehat Waktu makan yang baik dalam sehari adalah 3 kali yakni sarapan, makan siang, dan makan malam Mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi secara berlebihan tidak berpengaruh terhadap timbulnya penyakit DM tipe 2 Seorang pasien yang telah menderita diabetes melitus tidak harus menjaga pola makan yang baik karena sudah diberi obat antidiabetes
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Sikap Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan dibawah ini pada tempat yang telah disediakan dengan memberi tanda centang (√) SS : Sangat setuju (bila saya sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan) S : Setuju (bila saya cenderung setuju dengan pernyataan yang diajukan) TS : Tidak setuju (bila saya cenderung tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan) STS : Sangat tidak setuju (bila saya sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan) No Pernyataan SS S TS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
13. 14.
Saya lebih memilih untuk melampiaskan kekesalan lewat makan atau ngemil daripada melakukan olahraga Saya merasa mengatur pola makan sehat tidak penting untuk dilakukan, karena saya masih remaja. Saya merasa tidak perlu menjaga pola makan saya karena saya belum menderita DM Saya lebih suka mengonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayuran daripada mengonsumsi berbagai jenis makanan siap saji Saya cenderung makan saat saya lapar tanpa harus melakukan pengaturan jadwal makan secara teratur saya merasa tetap perlu menjaga pola makan sehat walaupun saya tidak mengalami obesitas Saya lebih suka mengonsumsi air putih dibandingkan mengonsumsi minuman bersoda dan minuman dengan pemanis buatan Saya tidak merasa khawatir untuk mengonsumsi makanan yang manis-manis setiap hari Saya merasa jika langsung tidur setelah makan besar, dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Saya lebih suka makan besar hanya dengan nasi dan lauk tanpa menggunakan sayur. Saya merasa perlu memberikan selang waktu antara makan besar minimal tiap 3 jam Saya lebih suka makan di rumah menggunakan nasi, lauk pauk dan sayuran yang dimasak sendiri dibandingkan makan di tempat makan cepat saji (junk food). Saya lebih cenderung menghabiskankan uang saku dengan membeli makanan seperti gorengan atau makanan siap saji. Saya merasa makan besar 3 kali sehari sudah cukup
20
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
II. AKTIVITAS FISIK
A. Pengetahuan Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan dibawah ini pada tempat yang telah disediakan dengan memberi tanda centang (√) No Pernyataan S TS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8. 9. 10.
Kurangnya aktivitas fisik dapat menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit DM Pasien yang telah menderita DM tidak perlu melakukan aktivitas fisik secara rutin karena telah diberikan obat antidiabetes Aktivitas fisik hanya perlu dilakukan oleh orang yang telah terkena penyakit DM saja Aktivitas fisik yang kurang di usia muda tidak berpengaruh terhadap risiko timbulnya penyakit DM Rutin melakukan aktivitas fisik adalah salah satu cara mencegah penyakit diabetes melitus tipe 2. Aktivitas fisik tidak harus dilakukan selama berjam-jam, cukup selama 15-30 menit tetapi rutin dilakukan Melakukan kegiatan ringan dalam keseharian seperti rekreasi, berjalan-jalan di taman, berkebun dan membersihkan pekarangan rumah dapat dikatakan sebagai aktivitas fisik Menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain game ataupun menonton tv tidak berpengaruh terhadap kesehatan. Berolahraga ringan selama 15-30 menit tetapi rutin dilakukan dapat menghindarkan kita dari risiko diabetes. Berolahraga tidak harus dilakukan setiap hari, tetapi cukup 3-5 kali dalam satu minggu.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Sikap Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyataan dibawah ini pada tempat yang telah disediakan dengan memberi tanda centang (√) SS : Sangat setuju (bila saya sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan) S : Setuju (bila saya cenderung setuju dengan pernyataan yang diajukan) TS : Tidak setuju (bila saya cenderung tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan) STS : Sangat tidak setuju (bila saya sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan) No Pernyataan SS S TS STS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8. 9.
10. 11. 12. 13. 14.
Saya merasa tidak perlu berolahraga secara rutin karena saya masih muda Saya lebih memilih bermain game/gadget didalam rumah daripada beraktivitas diluar rumah Saya lebih memilih melampiaskan kekesalan saya lewat berolahraga daripada lewat makanan Saya merasa tidak perlu untuk berolahraga secara rutin karena saya belum terkena DM Saya menyukai jenis olahraga aerobik seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang Saya lebih memilih hobi seperti menonton dan membaca buku daripada berolahraga. Saya rutin melakukan olahraga ringan (jogging, jalan sehat, bersepedea) 3 kali dalam seminggu selama 30 menit Saya menyukai aktivitas fisik rutin seperti berkebun ataupun membersihkan pekarangan rumah Saya lebih memilih gaya hidup sehat seperti sering berjalan kaki, menggunakan tangga (tidak menggunakan lift) Saya memilih untuk tetap melakukan aktivitas fisik secara rutin walaupun sedang dalam masa liburan Saya lebih menyukai ikut kegiatan ekstrakulikuler dibanding dengan langsung pulang ke rumah. Saya berolahraga kurang dari 15 menit tiap 1 kali berolahraga. Lebih baik olahraga berat tapi tidak teratur daripada olahraga ringan tapi secara teratur. Saya merasa aktivitas fisik hanya dapat dilakukan oleh mereka yang menyukai olahraga saja.
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IV. TINDAKAN KUESIONER PERILAKU KONSUMSI MAKANAN Dibawah ini adalah pertanyaan tentang makanan yang sering dikonsumsi.Berikan tanda lingkaran pada jawaban yang anda anggap paling tepat. 1.
Berapa kali frekuensi makan utama anda dalam sehari? a. Teratur, lebih dari 3 kali b. Teratur, 3 kali sehari c. Teratur, 2 kali sehari d. Tidak teratur tiap harinya
2. Untuk memenuhi kebutuhan gizi, apa sajakah yang anda makan setiap kali andamakan? a. Nasi + lauk+ sayur + buah b. Nasi + lauk + sayur c. Nasi + lauk 3.
4.
5.
6.
7.
8.
Dari sumber protein hewani berikut mana yang sering anda konsumsi (lebih dari 3 kali dalam seminggu)? (Pilih maksimal 4 jawaban) a. Daging sapi dengan lemak b. Daging ayam dengan kulit c. Daging ikan d. Daging sapi tanpa lemak e. Daging ayam tanpa kulit f. Udang g. Cumi-cumi h. Kepiting i. Telur Dari sumber protein nabati berikut mana yang sering anda konsumsi (lebih dari 3 kali dalam seminggu)? (Pilih maksimal 4 jawaban) a. Tempe b. Tahu c. Kacang kedelai d. Kacang tanah e. Kacang mete f. Kacang hijau Berapa porsi anda mengonsumsi sayur dalam sehari ? a. Lebih dari 2 porsi sehari b. 2 porsi sehari c. Kurang dari 2 porsi dalam sehari d. Kurang dari 1 porsi dalam sehari Berikut merupakan makanan selingan (snack) yang sering anda konsumsi? a. Buah-buahan b. Kacang-kacangan c. Kue/roti manis Berapa kali anda mengonsumsi buah-buahan dalam sehari? a. 2 kali atau lebih dalam sehari b. Kurang dari 2 kali sehari c. Kurang dari sekali sehari Dalam seminggu, berapa kali anda mengonsumsi makanan cepat saji (fast food) di restoran ? a. Lebih dari 3 kali b. Kurang dari 3 kali 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9.
10.
11.
12.
13.
c. Kurang dari 1 kali Dalam seminggu berapa kali biasanya anda melewatkan sarapan pagi? a. 3 kali atau lebih b. Kurang dari 3 kali c. Tidak pernah sama sekali Dari jenis masakan berikut mana yang sering anda konsumsi? a. Masakan dengan santan b. Masakan dengan kuah lemak/kaldu c. Masakan yang digoreng d. Makanan yang ditumis/dikukus/direbus Berapa kali anda mengonsumsi makanan dengan cara digoreng ? a. Lebih dari 1 kali dalam sehari b. 1 kali dalam sehari c. 3 kali atau lebih dari 3 kali dalam seminggu d. Kurang dari 3 kali dalam seminggu Berapa kali anda mengonsumsi makanan manis (kue/roti) atau makanan ringan (chiki, chitato) dalam seminggu? a. 3 kali atau lebih b. Kurang dari 3 kali c. Kurang dari 1 kali Berapa kali anda mengonsumsi minuman seperti teh manis, sirup, atau minuman mengandung gula lain dalam sehari ? a. 3 kali atau lebih b. Kurang dari 3 kali c. 1 kali d. Kurang dari sekali
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUESIONER TINDAKAN AKTIVITAS FISIK Untuk mengisi kuesioner nomor 1 sampai dengan nomor 4 berilah lingkaran pada pilihan sesuai dengan jawaban anda. 1. Bagaimana aktivitas/pekerjaan anda? a. Aktivitas ringan : bekerja di bengkel, keterampilan listrik, membersihkan rumah, aktivitas menulis/belajar. b. Aktivitas sedang: mencangkul, membawa beban, bersepeda c. Aktivitas berat: berjalan menanjak dengan beban, mendaki gunung, bermain basket 2. Apakah anda berolahraga? Jika tidak, tidak perlu menjawab pertanyaan nomor 3, 4, 16, 17, 18, dan nomor 19. a. Ya b. Tidak 3. Jika anda berolahraga : olahraga pertama yang paling sering, termasuk olahraga apakah yang anda lakukan? a. Tingkat rendah : Billiard, melaut, bowling, golf, dll b. Tingkat sedang : Badminton, bersepeda, menari, berenang, tenis c. Tingkat berat : Bertinju, bola basket, sepakbola, mendayung 4. Jika anda berolahraga: olahraga kedua yang paling sering, termasuk olahraga apakah yang anda lakukan? a. Tingkat rendah : Billiard, melaut, bowling, golf, dll b. Tingkat sedang : Badminton, bersepeda, menari, berenang, tenis c. Tingkat berat : Bertinju, bola basket, sepakbola, mendayung Untuk mengisi kuesioner nomor 5 sampai dengan nomor 22 berilah tanda cengtang (√) di kolom yang sesuai dengan jawaban anda No Pertanyaan Tidak Jarang Kadang- Sering Selalu pernah kadang 5. Seberapa sering anda duduk di sekolah/tempat kerja? 6. Seberapa sering anda berdiri di sekolah/tempat kerja? 7. Seberapa sering anda berjalan di sekolah/tempat kerja? 8. Selama di sekolah/tempat kerja, seberapa sering anda mengangkat beban berat? 9. Apakah anda sering merasa lelah secara fisik setelah sekolah/kerja? 10. Seberapa sering anda berkeringat di sekolah/tempat kerja? 11. Selama waktu senggang apakah anda berolahraga? 12. Seberapa sering anda menonton televisi, selama waktu 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
senggang? 13. Selama waktu senggang apakah anda berjalan-jalan? 14. Selama waktu senggang apakah anda bermain sepeda? 15. Seberapa sering anda berkeringat selama waktu senggang saat melakukan aktivitas? No Pertanyaan
< jam
1 1-2 jam
2-3 jam
3-4 jam
> 4 jam
16. Jika anda berolahraga: olahraga pertama yang paling sering anda lakukan. Berapa jam anda berolahraga dalam seminggu? 17. Jika anda berolahraga: olahraga kedua yang paling sering anda lakukan. Berapa jam anda berolahraga dalam seminggu? No Pertanyaan
<1 bulan
1-3 bulan
4-6 bulan
7-9 bulan
>9 bulan
<5 menit
5-15 menit
15-30 menit
30-45 menit
> 45 mrnit
Sangat berat
Berat
Sama
Ringan
Sangat ringan
18. Jika anda berolahraga: olahraga pertama yang paling sering anda lakukan. Berapa bulan anda berolahraga dalam setahun? 19. Jika anda berolahraga: olahraga kedua yang paling sering anda lakukan. Berapa bulan anda berolahraga dalam setahun?
No Pertanyaan 20. Berapa lama waktu yang anda gunakan untuk berjalan atau bersepeda ketika waktu luang (dalam sehari)? No Pertanyaan 21. Bila dibandingkan dengan orang yang sebaya dengan anda, aktivitas anda tergolong? 22. Bila dibandingkan dengan orang yang sebaya dengan anda, aktivitas anda di waktu senggang tergolong?
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5.Uji Validasi
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6. Pemahaman Bahasa a. Penyataan dan Keterangan Aspek
Pola Makan (Pengetahuan)
Pola Makan (Sikap)
Aktivitas Fisik (Pengetahuan)
Pernyataan Sebelum
Sesudah
Pola makan yang salah di usia muda tidak berpengaruh terhadap timbulnya penyakit DM Minum minuman bersoda, sirup, dan berpemanis secara berlebihan dan dikonsumsi secara terus-menerus tidak dapat meningkatkan kadar gula darah Saya merasa tidak perlu menjaga pola makan saya karena saya masih muda Saya merasa jika langsung tidur setelah makan besar, dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Saya lebih cenderung menjajankan uang saku ke makanan seperti gorengan atau makanan siap saji.
Pola makan yang tidak sehat di usia muda, bukan merupakan penyebab timbulnya penyakit DM. Setiap hari mengonsumsi minuman bersoda, sirup dan minuman berpemanis secara berlebihan, tidak meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh. Saya merasa mengatur pola makan sehat tidak penting untuk dilakukan, karena saya masih remaja. Saya merasa langsung tidur setelah makan besar berpengaruh buruk terhadap kesehatan
Saya lebih cenderung menghabiskankan uang saku dengan membeli makanan seperti gorengan atau makanan siap saji. Berolahraga berat berjam-jam tetapi Berolahraga berat lebih dari 1 jam tidak dilakukan secara rutin sudah tetapi tidak dilakukan secara rutin, cukup untuk menjaga kesehatan sudah cukup untuk menjaga saya. kesehatan saya.
Keterangan yang diberikan: DM: diabetes melitus ;Antidiabetes: obat untuk penderita diabetes melitus; Makan besar: makan berat.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Hasil Uji Pemahaman Bahasa
ITEM No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Pengetahuan Pola Makan Aktivitas fisik 1 2 3 10 2 5 2 3 6 2 3 5 9 7 4 5 4 3 1 1 7 5 7 -
Pola Makan 1 6 4 1 1 3 3 3 6 4 3 2 6 4
Sikap Aktivitas Fisik 4 2 5 3 1 2 3 1 1 1 5 4 5 2
Tindakan (pola Makan) 2 1 3 2 3 2 2 2
Tindakan (Aktivitas Fisik)
6 4 2 1 1 1 1 1 1 -
15
1
16
-
17
-
18
1
19
2
20
2
21
1
22
1
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7. Uji Reliabilitas a. Rekap Data Tabel I. Pola Makan (Pengetahuan) Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
5 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Pernyataan 7 8 9 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
32
10 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
Total 12 13 10 12 14 11 12 13 10 9 11 10 10 12 11 3 13 14 11 8 11 12 8 12 14 14 14 14 14 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel II. Pola Makan (Sikap) Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 3 4 2 2 2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 1 2 3 2 3 3 2 3 4 2 3 4 2 3
2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 1 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3
3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3
4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 2 4 3 3 4 3 3
5 2 3 2 3 2 3 3 1 2 2 3 2 2 3 2 4 2 2 3 2 1 3 3 2 4 2 2 4 2 2
6 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 1 1 2 2 2 1 2 3 3 2 1 2 4 4 2 4 4 2
Pernyataan 7 8 9 10 11 12 13 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 4 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 2 4 3 4 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2
33
14 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 2 3 4 2
Total 41 50 44 44 35 41 49 39 38 41 39 43 37 44 39 41 41 38 44 35 39 44 37 38 53 45 37 53 45 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel III. Aktivitas Fisik (Pengetahuan) Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
4 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1
6 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
Pernyataan 7 8 9 10 11 12 13 14 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
34
Total 13 9 13 12 10 12 12 14 13 12 13 13 12 13 13 12 13 12 13 9 10 12 8 11 11 9 13 11 9 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel IV. Aktivitas Fisik (Sikap)
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4
2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 2 4 2 3 3 4 4 2 4 4 2
3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3
4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 4 3 1 4 3 1
5 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3
Pernyataan 6 7 8 9 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2
35
10 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 4 2
11 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3
12 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 2 4 3 2
13 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3
14 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
Total 45 43 34 42 43 43 41 43 39 41 44 38 42 42 36 38 36 37 41 34 40 43 40 42 50 48 37 50 48 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V. Aktivitas Fisik (Tindakan)
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Crobanch Alpha 1. Pola Makan (Pengetahuan) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .727
14
2. Pola Makan (Sikap) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .767
14
3. Aktivitas Fisik (Pengetahuan) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .623
10
4. Aktivitas Fisik (Sikap) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .765
14
5. Aktivitas Fisik Tindakan Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .832
22
36 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8. Tabel Skoring Baecke Quessionnare Nomor Pilihan jawaban pertanyaan 1
2
3&4
5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 dan 15
16 & 17
18 & 19
20
21 & 22
skor
Jika jawaban a Jika jawaban b Jika jawaban c Skor olahraga (nomor 3, 4, 16, 17, 18, 19) ≥ 12 Skor olahraga (nomor 3, 4, 16, 17, 18, 19) 8 - 12 Skor olahraga (nomor 3, 4, 16, 17, 18, 19) 4 - 8 Skor olahraga (nomor 3, 4, 16, 17, 18, 19) 0,01 – 4 Skor olahraga (nomor 3, 4, 16, 17, 18, 19) 0 Jika jawaban “tidak” Jika jawaban a Jika jawaban b Jika jawaban c Tidak pernah Jarang Kadang-kadang Sering Selalu < 1 jam 1-2 jam 2-3 jam 3-4 jam > 4 jam < 1 bulan
1 3 5 5 4 3 2 1 1 0,76 1,26 1,76 1 2 3 4 5 0,5 1,5 2,5 3,5 4,5 0,04
1-3 bulan 4-6 bulan 7-9 bulan > 9 bulan 5 menit 5- 15 menit 15-30 menit 30-45 menit > 45 menit Lebih sangat berat Lebih berat Sama berat Lebih ringan Lebih sangat ringan
0,17 0,42 0,67 0,92 1 2 3 4 5 5 4 3 2 1
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9. Hasil Analisis Kuesioner Kode Kuesioner
Kelurahan
Usia
JK
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Minggiran Minggiran Minggiran Jogakariyan
16 17 16 16 16 15 15 17 15 16 17 16 17 19 16 17 17 16 16 17 15 17 17
P P P P P P P P P P P P P L P P P L P L L L P
Pola Penghasilan Pola Makan Aktivitas Fisik Makan Ortu (Pengetahuan) (Pengetahuan) (Sikap) SMA >UMR Baik Baik Baik SMA >UMR Baik Baik Baik SMA >UMR Baik Cukup Baik SMA >UMR Baik Cukup Baik SMA >UMR Cukup Cukup Kurang SMP
UMR Baik Baik Baik SMA UMR Baik Baik Baik SMA >UMR Baik Baik Baik SMA >UMR Kurang Cukup Kurang SMA >UMR Baik Baik Baik SMA >UMR Cukup Cukup Cukup MAHASISWA >UMR Cukup Baik Baik SMA >UMR Baik Baik Baik SMA >UMR Baik Baik Baik SMA >UMR Baik Baik Baik SMA >UMR Kurang Cukup Baik SMA >UMR Baik Cukup Baik SMA >UMR Baik Cukup Baik SMP UMR Kurang Cukup Kurang SMA >UMR Baik Cukup Baik Pendidikan
39
Aktivitas Fisik (Sikap) Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik
Aktivitas Fisik(Tindakan) Sedang Berat Berat Berat Berat Berat Sedang Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Sedang Berat Berat Berat Berat Berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
Minggiran Minggiran Suryodiningratan Suryodiningratan Minggiran Jogakariyan Mantrijeron I Minggiran Jogakariyan Minggiran Jogakariyan Jogakariyan Minggiran Minggiran Minggiran Minggiran Suryodiningratan Mantrijeron I Jogakariyan Mantrijeron I Mantrijeron I Mantrijeron I Jogakariyan Suryodiningratan Jogakariyan Jogakariyan Minggiran
15 18 15 15 19 19 19 19 15 16 16 15 16 16 17 16 19 19 16 19 17 17 16 17 15 18 19
L L P P P P P P P L P P L P L L P P L P L L P L P L P
SMP MAHASISWA SMA SMP MAHASISWA MAHASISWA MAHASISWA MAHASISWA SMP SMA SMA SMP SMA SMA SMA SMA MAHASISWA MAHASISWA SMA MAHASISWA SMA SMA SMA SMA SMA MAHASISWA MAHASISWA
UMR UMR UMR UMR >UMR >UMR >UMR >UMR >UMR >UMR >UMR >UMR >UMR UMR
Cukup Kurang Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik
40 39
Cukup Cukup Kurang Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik
Kurang Cukup Cukup Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup
Cukup Cukup Cukup Cukup Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Cukup
Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Sedang Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Cukup Berat Berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
Mantrijeron I Mantrijeron I Mantrijeron I Suryodiningratan Mantrijeron I Jogakariyan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Minggiran Minggiran Jogakariyan Mantrijeron I Jogakariyan Mantrijeron I Suryodiningratan Mantrijeron I Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan
17 18 15 18 18 15 15 16 19 16 17 16 16 15 17 17 18 18 19 15 17 16 18 17 18 19 17
L P P L L P L P P L L L P L P L L L P L L L L L L P L
SMA MAHASISWA SMP MAHASISWA MAHASISWA SMP SMP SMA MAHASISWA SMA SMA SMA SMA SMP SMA SMA MAHASISWA MAHASISWA MAHASISWA SMP SMA SMA SMA SMA MAHASISWA MAHASISWA SMA
UMR UMR UMR UMR UMR UMR
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik
39 41
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik
Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Kurang Baik Baik
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik
Berat Berat Kurang Berat Berat Cukup Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Sedang Berat Berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99
Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Jogakariyan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Suryodiningratan Mantrijeron I Suryodiningratan Minggiran Suryodiningratan Suryodiningratan
18 19 15 15 17 19 18 15 17 18 16 15 15 15 15 16 16 17 17 16 17
L L L L L L L L L L P L L L L L L P P P P
MAHASISWA MAHASISWA SMP SMP SMA MAHASISWA MAHASISWA SMP SMA MAHASISWA SMA SMP SMP SMP SMP SMA SMA SMA SMA SMA SMA
UMR UMR >UMR >UMR >UMR UMR UMR UMR >UMR
Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
42 39
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Berat Sedang Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Berat Sedang Berat Berat Berat Berat Berat Berat Kurang Sedang Berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10. Hasil Analisis Pola Makan Aspek Tindakan
5
(%)
6
PERNYATAAN (Terkait Frekuensi, Jenis dan Waktu Makan) (%) 7 (%) 8 (%) 9 (%) 10
40 40,8
17
17,3
22
22,5
20
20,4
14
14,3
19
19,4
72,5
44 44,9
34
34,7
22
22,5
37
37,8
45
45,9
40
10
10,2
14 14,3
32
32,7
54
55
41
41,8
39
39,8
39
40,8 12 39,8 57
d
6
6.1
15
15,3
Total
98
Pilihan 1
(%)
2
a
11
11,2
b
71
c
(%)
98
98
98
98
98
98
PERNYATAAN (Terkait Sumber Protein) Nomor 2
Nomor 3 Pilihan a. Daging sapi dengan lemak b. Daging ayam dengan kulit c. Daging ikan d. Daging sapi tanpa lemak e. Daging ayam tanpa kulit f. Udang g. Cumi-cumi h. Kepiting i. Telur
Persentase (%) 33.7 58.2 69.4 39.8 49 16.3 18.4 2 76.5
Pilihan a. Tempe b. Tahu c. Kacang kedelai d. Kacang tanah e. Kacang mete f. Kacang hijau
Persentase (%) 89.8 83.7 62.2 46.9 6.1 55.1
43
4
(%)
11
(%)
12
(%)
13
(%)
4,1 25 12,2 12
25,5 37 12,2 48
37,8 14 49 43
14,3
50,3 13
13,2 16 25
16,3
25
58,2 49 25,5 12
98
98
98
98
43,9 25,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11. Jumlah dan Jenis Pernyataan Pola Makan Pengetahuan Total Sikap Total Aktivits Fisik Pengetahuan Total Sikap Total
Favorable 1, 3, 4, 6, 7, 9, 12 7 4, 6, 7, 9, 11, 12, 14 7 Favorable 1, 5, 6, 7, 9, 10 6 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11 7
44
Unfavorable 2, 5, 8, 10, 11, 13, 14 7 1, 2, 3, 5, 8, 10, 13 7 Unfavorable 2, 3, 4, 8 4 1, 2, 4, 6, 12, 13, 14 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS Penulis skripsi dengan judul “Pengetahuan, Sikap dan Tindakan terhadap Pola Hidup terkait Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 pada Remaja di Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta” dengan nama lengkap Resky Benray Moon, lahir di desa Patung, 30 Juli 1995, merupakan anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan Benoe S.Pd dan Sariwulan Araiyani S.Pd. Pendidikan formal yang ditempuh penulis yaitu TK Dharma Wanita Kecamatan Dusun Tengah (2000-2001), pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Patung (2001-2007), pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Paku (2007-2010), pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Frater Don Bosco Banjarmasin (2010-2013). Penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2013. Organisasi, kegiatan dan kepanitiaan yang diikuti penulis, antara lain menjadi anggota divisi medis Inisiasi Sanata Dharma(2014), anggota divisi perlengkapan Donor Darah JMKI(2015), Anggota Program Pengembangan Kreativitas Mahasiswa (2016), anggota aktif UKF Voli (2013-2016), anggota aktif UKF badminton (2013-2016), dan anggota aktif Student Club Herbal Garden Team (2013-2015).
44 45