PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN POSTPARTUM DINI DI RSIA BUAH HATI
Laporan Penelitian Ini Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA KEDOKTERAN
OLEH : Deby Ariandiny 108103000024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 20 September 2011
Deby Ariandiny
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN POSTPARTUM DINI DI RSIA BUAH HATI
Laporan Penelitian Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)
Oleh Deby Ariandiny 108103000024
Pembimbing I
Pembimbing II
dr. E. Rohati, SpOG
dr. Francisca A. Tj., MS, SpGK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/ 2011 M
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan penelitian berjudul Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perdarahan Postpartum Dini di RSIA Buah Hati yang diajukan oleh Deby Ariandiny (NIM: 108103000024), telah diujikan dalam sidang di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 20 September 2011. Laporan penelitian ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) pada Program Studi Pendidikan Dokter.
Jakarta, 20 September 2011
DEWAN PENGUJI
Penguji I
Penguji II
Dr. Taufik Zain, SpOG (K)
dr. Rachmania Diandini, MKK
PIMPINAN FAKULTAS
DEKAN FKIK UIN
Kaprodi PSPD FKIK UIN
Prof.Dr.(hc).dr. M.K. Tadjudin, SpAnd
Dr.dr. Syarief Hasan Lutfie, SpKFR
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia sehingga penelitian yang berjudul “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perdarahan Postpartum di RSIA Buah Hati “ dapat diselesaikan. Dalam pelaksanaan laporan penelitian ini penulis banyak menerima saran dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. DR. (hc). dr. M.K. Tadjudin, SpAnd selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah. 2. DR. dr. Syarief Hasan Lutfie, SpKRF sebagai Kaprodi PSPD. 3. dr. Francisca A, T., MS, SpGK dan dr. E. Rohati, SpOG sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan masukan dan arahan dalam menyelesaikan penulisan ini. 4. Silvia Fitrina Nasution M.Biomed selaku penanggung jawab riset PSPD 2008 yang telah membantu memberikan batas waktu sehingga memacu penulis untuk menyelesaikan penelitian. 5. Seluruh dosen PSPD yang telah memberikan ilmu kepada penulis. 6. Staf perpustakaan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mempermudah peminjaman buku kepada penulis. 7. Kedua orangtua penulis, Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M. Pd dan Dra. Hj. Zulhafna serta kedua kakak penulis yang senantiasa memberikan saran dan arahan sehingga penulis memiliki pembimbing tambahan. 8. Seluruh sejawat PSPD 2008 terutama Sahara Effendy, Rica A. Kinthan, Ihda Sivia, Aemsina Hayatillah, Bil’awal Ramadhan yang selalu membantu penulis selama proses penelitian. 9. Teman satu tim riset, Disca Ariella, Dwi Endraningtias, Alifia Faraghta dan Tiara Amalia yang telah membantu penulis selama proses penelitian. 10. Teman dekat penulis, Fandy Puriandi, Farah Devi, Krisna Harimurty yang telah memotivasi penulis selama ini. Penulis
v
ABSTRAK
Nama
: Deby Ariandiny
Program Studi
: Pendidikan Dokter
Judul
: Pengetahuan
Ibu
Hamil
Tentang
Perdarahan
Postpartum Dini di RSIA Buah Hati
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan postpartum dini di RSIA Buah Hati berdasarkan karakteristik ibu dengan 96 responden. Penelitian ini merupakan studi deskriptif kategorik dengan rancangan penelitian cross-sectional kemudian dilakukan analisis univariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa ibu hamil di RSIA Buah Hati memiliki pengetahuan baik tentang perdarahan postpartum dini yaitu 54,2%. Ibu hamil di RSIA Buah Hati sebagian besar berusia 20-35 tahun, memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, memiliki penghasilan keluarga yang tergolong tinggi dan riwayat kehamilan kurang dari atau sama dengan dua.
Kata kunci: Perdarahan Postpatum Dini, Pengetahuan
vi
ABSTRACT
Name
: Deby Ariandiny
Study Program
: Pendidikan Dokter
Title
: Knowledge of Pregnant Women about Early Bleeding Postpartum in RSIA Buah Hati
This research aims to know knowledge of pregnant women in RSIA Buah Hati based on the characteristics of the mother with 96 respondents. This research is a categotic descriptive with cross-sectional design then univariat analysis. Research found a good knowledge of pregnant women in RSIA Buah Hati is 54,2%. Pregnant women in RSIA Buah Hati mostly aged 20-35 years, has a high of education, has a high family in come and pregnant history is less than or same to two.
Key Words: Early Bleeding Postpartum, Knowledge
vii
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iv KATA PENGANTAR .................................................................................... v ABSTRAK/ABSTRACT ................................................................................ vi DAFTAR ISI ................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ........................................................................................... x DAFTAR BAGAN........................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2 1.3 Manfaat Penelitian............................................................................ 2 1.4 Tujuan Penelitian.............................................................................. 2 BAB II. LANDASAN TEORI........................................................................ 3 2.1 Perdarahan Postpartum..................................................................... 3 2.1.1 Definisi...................................................................................... 3 2.1.2 Klasifikasi.................................................................................. 3 2.1.3 Etiologi Perdarahan Postpartum Dini........................................ 3 2.1.4 Faktor Predisposisi Perdarahan Postpartum Dini...................... 5 2.1.5 Akibat Perdarahan Postpartum Dini.......................................... 6 2.1.6 Pencegahan Perdarahan Postpartum Dini.................................. 7 2.2 Kerangka Konsep............................................................................... 9 BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................. 10 3.1 Umum Penelitian................................................................................... 10 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................. 10 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian............................................................ 10 3.4 Cara Kerja Penelitian............................................................................ 11 3.5 Definisi Operasional.............................................................................. 12 3.6 Managemen Data................................................................................... 13 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 14 4.1 Gambaran Umum Penelitian................................................................. 14 4.2 Gambaran Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini.......................... 14 4.2 Gambaran Usia Ibu............................................................................... 15 4.3 Gambaran Pendidikan Ibu..................................................................... 15 4.4 Gambaran Penghasilan Keluarga.......................................................... 15 4.5 Gambaran Riwayat Kehamilan............................................................. 16 4.6 Gambaran Karakteristik Usia Ibu dengan Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini..................................................................................... 16 4.7 Gambaran Karakteristik Pendidikan Ibu dengan Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini.................................................................. 17 4.8 Gambaran Karakteristik Penghasilan Keluarga dengan Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini.................................................................. 18 viii
4.9 Gambaran Karakteristik Riwayat Kehamilan dengan Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini................................................................. 4.10 Gambaran Karakteristik Riwayat Kehamilan dengan Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini.................................................................. BAB V. PENUTUP…..................................................................................... 5.1 Simpulan ............................................................................................... 5.2 Saran ..................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... LAMPIRAN ....................................................................................................
ix
19 20 21 21 21 22 25
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.5
Definisi Operasional
11
Tabel 4.2
Gambaran Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini
14
Tabel 4.3
Gambaran Usia Ibu
15
Tabel 4.4
Gambaran Pendidikan Ibu
15
Tabel 4.5
Gambaran Penghasilan Keluarga
16
Tabel 4.6
Gambaran Riwayat Kehamilan
16
Tabel 4.7
Gambaran Karakteristik Usia Ibu dengan Pengetahuan
17
Perdarahan Postpartum Dini Tabel 4.8
Gambaran
Karakteristik
Pendidikan
Ibu
dengan
18
Gambaran Karakteristik Penghasilan Keluarga dengan
19
Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini Tabel 4.9
Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini Tabel 4.10 Gambaran Karakteristik Riwayat Kehamilan dengan Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini
x
20
DAFTAR BAGAN
Halaman Bagan 2.2
Kerangka Konsep
9
Bagan 3.4
Cara Kerja Penelitian
11
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1
Informed Consent dan Kuesioner
25
Lampiran 2
Penentuan Skor
29
Lampiran 3
Riwayat Hidup Penulis
32
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. Dr. Dewi Fortuna Anwar, mengatakan, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tertinggi di Asia.1,2 Penyebab tingginya tingkat kematian ibu di Indonesia antara lain kemiskinan, rendahnya pendidikan, kurangnya akses terhadap informasi, tingginya peranan dukun dan terbatasnya layanan medis. 1, 2, 3
Menteri Koordinasi bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, mengatakan, AKI di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara yaitu 288 per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007.3, 4 ,5 ,6 Penyebab tingginya AKI dikenal dengan 3 terlambat dan 4 terlalu. 3 terlambat yaitu terlambat memutuskan untuk memperoleh pertolongan persalinan, terlambat sampai ke tempat pelayanan dan terlambat mendapat pertolongan medis.3, 4, 6, 7, 8 Dan 4 terlalu yaitu terlalu muda melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, terlalu sering melahirkan dan terlalu tua melahirkan.3, 4, 5 Direktur Bina Kesehatan Ibu Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Sri Hermiyanti, mengatakan, penyebab langsung kematian ibu terkait kehamilan dan persalinan terutama adalah perdarahan (28%).6, 9 Sebab lain, yaitu eklamsi (24%), infeksi (11%), partus lama (5%) dan abortus (5%).4 Salah satu faktor yang mempengaruhi kematian ibu ataupun bayi adalah kemampuan dan keterampilan penolong persalinan serta pengetahuan dan perilaku masyarakat. 9 Oleh karena itu, peneliti mengangkat topik “Pengetahuan Ibu Hamil tentang Perdarahan Postpartum Dini” pada penelitian ini. Dan peneliti memilih RSIA Buah Hati sebagai lokasi penelitian dikarenakan RSIA Buah Hati merupakan RSIA terdekat dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
1
2
1.2. Rumusan Masalah Pengetahuan ibu hamil terhadap perdarahan postpartum dini di RSIA Buah Hati berdasarkan karakteristik ibu berupa usia ibu, pendidikan ibu, penghasilan keluarga dan riwayat kehamilan.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan umum Diperoleh informasi berupa gambaran mengenai pengetahuan ibu hamil terhadap perdarahan postpartum dini di RSIA Buah Hati. 1.3.2. Tujuan khusus 1. Diketahui
gambaran
pengetahuan
ibu
hamil
terhadap
perdarahan postpartum dini di RSIA Buah Hati. 2. Diketahui gambaran karakteristik ibu hamil di RSIA Buah Hati berdasarkan usia ibu, pendidikan ibu, penghasilan keluarga dan riwayat kehamilan. 3. Diketahui gambaran pengetahuan ibu hamil berdasarkan karakteristik ibu hamil di RSIA Buah Hati. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Peneliti Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan postpartum dini di RSIA Buah Hati dan mendapatkan pengalaman melakukan penelitian sehingga terpacu untuk melakukan penelitianpenelitian berikutnya. 1.4.2. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mendapatkan data hasil penelitian mengenai pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan postpartum dini sehingga dapat dijadikan sebagai referensi.
1.4.3. RSIA Buah Hati Mendapatkan informasi mengenai pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan postpartum dini di RSIA Buah Hati sehingga dapat mengurangi
angka
kejadian
perdarahan
postpartum.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perdarahan Postpartum 2.1.1. Definisi Perdarahan postpartum adalah hilangnya 500 ml atau lebih darah pada kala tiga persalinan.10, 11, 12, 13
2.1.2. Klasifikasi Perdarahan
postpartum
dibagi
dua,
yaitu
perdarahan
postpartum dini dan perdarahan postpartum lanjutan. Perdarahan postpartum dini adalah hilangnya 500 ml ataua lebih darah pada 24 jam pertama setelah persalinan. Sedangkan perdarahan postpartum lambat adalah hilangnya 500 ml atau lebih darah setelah 24 jam persalinan.10, 11, 12, 13
2.1.3. Etiologi Perdarahan Postpartum Dini 2.1.3.1. Atoni Uteri Kegagalan uterus untuk melakukan kontraksi dan retraksi secara efektif sehingga tidak mampu menutup perdarahan dari tempat implantasi plasenta disebut atoni uteri.10, 11, 13 2.1.3.2. Retensio Plasenta Bila plasenta tetap tertinggal dalam uterus setengah jam setelah bayi lahir disebut sebagai retensio plasenta.11, 12, 13
Penyebab terjadinya retensio plasenta ada dua, yaitu fungsional dan patologi-anatomi. Penyebab fungsional adalah his kurang kuat, hal ini merupakan penyebab terpenting dan plasenta adhesiva, yaitu plasenta sulit dilepaskan dengan pertolongan aktif kala tiga persalinan yang disebabkan adhesi kuat antara plasenta dan uterus.
3
4
Sedangkan penyebab patologi-anatomi dibagi tiga, yaitu plasenta
akreta
miometrium,
bila
plasenta
vilus
plasenta
inkreta
bila
melekat
ke
menginvasi
miometrium dan plasenta perkreta bila menembus miometrium.10,
11, 12
Selama plasenta belum terlepas,
maka tidak akan terjadi perdarahan. Namun, jika terdapat sisa sebagian plasenta dalam uterus atau sebagian plasenta belum terlepas, maka dapat menyebabkan perdarahan karena plasenta yang masih menempel pada uterus akan mengganggu kontraksi dan retraksi uterus.12, 13
2.1.3.3. Laserasi Traktus Genitalis Perdarahan pada keadaan uterus berkontraksi kuat merupakan bukti adanya laserasi traktus genitalis, retensio sisa plasenta, atau keduanya. Oleh karena itu dilakukan inspeksi pada vulva, vagian dan serviks dengan spelukum.10 Laserasi vagina biasanya longitudinal dan sering terjadi akibat tindakan forseps atau vakum, tetapi dapat juga terjadi pada kelahiran spontan. Laserasi ini sering meluas ke dalam menuju jaringan di bawahnya dan dapat menimbulkan perdarahan dan dapat diatasi dengan penjahitan. Laserasi dinding anterior vagina yang terletak di dekat uretra sering terjadi. Laserasi ini sering superfisial dengan sedikit atau tanpa perdarahan.10 Laserasi serviks terjadi pada lebih dari separuh kelahiran pervagina. Sebagian besar laserasi ini berukuran kurang dari 0,5 cm. Robekan serviks kadang sampai ke segmen bawah uterus dan membuka parametrium sehingga pembuluh-pembuluh darah besar terbuka dan menimbulkan perdarahan hebat.10, 12
5
2.1.3.4. Koagulopati Koagulopati adalah kelainan pembekuan darah. Paling sering disebabkan oleh solusio plasenta, tapi dapat ditemukan pada perdarahan postpartum. Kadar fibrinogen wanita hamil 300-700 mg/100 cc darah. Disebut hipofibrinogenemia bila di bawah 150 mg/100 cc darah. Jika di bawah 100 mg/100 cc darah maka masuk ke dalam critical point dan terjadi gangguan pembekuan darah.12 Gangguan pembekuan darah dapat memperparah keadaaan-keadaan di atas.10
2.1.4. Faktor Predisposisi Kehamilan dengan bayi besar, kehamilan multipel atau polihidramnion menyebabkan overdistensi uterus.10,
11, 12
Uterus
yang mengalami overdistensi kemungkinan besar mengalami hipotonia setelah persalinan sehingga rentan terjadi perdarahan postpartum.10 Dikatakan polihidramnion atau hidramnion bila cairan amnion lebih dari 2000 ml. Ada 2 macam hidramnion, yaitu akut dan kronik. Penambahan cairan ketuban dalam beberapa hari dan biasanya terjadi pada kehamilan bulan ke-4 atau ke-5, disebut hidramnion akut. Bila penambahan cairan ketuban terjadi perlahanlahan disebut hidramnion kronik dan merupakan bentuk yang paling umum. Hidramnion dapat terjadi karena penambahan cairan lain ke ruang amnion seperti urinasi pada janin atau cairan otak pada anensefal. Selain itu, pengaliran cairan amnion yang terganggu karena janin tidak menelan seperti pada atresia esofagus, anensefal, juga menyebabkan terjadinya hidramnion.12 Perlekatan plasenta yang abnomal yang menyebabkan plasenta sulit dilepas dapat terjadi pada keadaan implantasi di segmen bawah uterus, di atas jaringan parut seksio sesarea atau insisi uterus, atau setelah kuretase uterus. Hal ini dapat menyebabkan penatalaksanaan yang salah pada kala tiga, yaitu melakukan
6
pemijatan dan penekanan secara terus-menerus pada uterus sehingga mekanisme pemisahan plasenta tidak sempurna dan pengeluaran darah meningkat. Selain itu, riwayat perdarahan postpartum sebelumnya juga dapat menyebabkan penatalaksanaan yang salah pada kala tiga dan berakibat terjadinya perdarahan postpartum.10 Banyak bahaya yang ditimbulkan bila ibu hamil mengalami anemia selama kehamilan, salah satunya timbul pada saat persalinan. Hal ini dapat berupa gangguan kekuatan his, kala satu yang berlangsung lama sehingga terjadi partus terlantar, kala dua yang berlangsung lama sehinggaterjadi kelelahan pada ibu, pada kala tiga terjadi retensio plasenta dan perdarahan postpartum akibat atoni uteri dan kala empat terjadi perdarahan postpartum lanjutan.6 Pada paritas tinggi, uterus cenderung bekerja tidak efektif dan efisien dalam semua kala persalinan sehingga berperan dalam terjadinya perdarahaan postpartum.10, 12 Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam.9 Pada partus lama dapat menyebabkan kelelahan ibu dan syok.12, 13 Selain itu, beratnya cedera yang dialami akan meningkat dengan semakin lamanya partus sehingga terjadi kenaikan insidensi atoni uteri, laserasi, perdarahan dan infeksi.13
2.1.5. Akibat Ada 2 bahaya akibat perdarahan postpartum. Pertama, anemia yang dapat memperlemah keadaan pasien, menurunkan daya tahan tubuh pasien dan menjadi faktor predisposisi terjadinya infeksi nifas. Kedua, jika perdarahan tidak dihentikan akan mengakibatkan kematian.12, 13
7
2.1.6. Pencegahan Semua kehamilan memiliki risiko terjadi patologi persalinan, salah satunya adalah perdarahan postpartum.11 Oleh sebab itu, diperlukan dilakukan berbagai tindakan sebagai antisipasi. 2.1.6.1. Asuhan Antenatal Berdasarkan American Academy of Pedriatics dan American College of Obstetricians and Gynecologists, jadwal kunjungan setiap 4 minggu sampai usia kehamilan 28 minggu, setiap 2-3minggu selama usia kehamilan 28-36 minggu dan tiap minggu pada usia kehamilan di atas 36 minggu.10 Sedangkan minimal jadwal kunjungan pada kehamilan normal adalah 4 kali. Sekali kunjungan hingga usia kehamilan 28 minggu, sekali kunjungan selama kehamilan 28-36 minggu dan dua kali kunjungan pada usia kehamilan di atas 36 minggu.11 Bila kehamilan termasuk risiko tinggi yaitu menderita
penyakit
medis,
riwayat
kehamilan
sebelumnya buruk dan memiliki tanda-tanda malnutrisi, maka jadwal kunjugan harus lebih sering.10, 11 2.1.6.2. Pertambahan Berat Penambahan
berat
badan
selama
kehamilan
sebaiknya tidak lebih dari 10-12 kg.11 Penambahan berat badan yang lebih tinggi dari rekomendasi menyebabkan bayi besar untuk usia kehamilan sehingga meningkatkan
dilakukannya
seksio
sesarea.10
Penambahan berat badan yang lebih rendah dari rekomendasi menyebabkan bayi kecil untuk usia kehamilan sehingga dapat terjadi persalinan prematur dan berat bayi lahir rendah.10 2.1.6.3. Nutrisi Metabolisme
yang
tinggi
pada
ibu
hamil
membutuhkan kecukupan oksigenasi yang diperankan
8
oleh hemoglobin pada sel-sel darah merah. Oleh karena itu, dibutuhkan asupan zat besi yang mencukupi pada ibu hamil untuk menjaga konsentrasi hemoglobin.10 Zat besi merupakan nutrien yang kebutuhan selama kehamilan tidak dapat dipenuhi hanya oleh diet.11 Maka dari itu, diperlukan 30 mg suplemen besi setiap hari sepanjang separuh terakhir kehamilan untuk memenuhi kebutuhan selama kehamilan dan melindungi simpanan besi yang ada.10,
11
Bila ibu hamil berbadan besar,
memiliki janin kembar atau kadar hemoglobin rendah diperlukan 60-100 mg suplemen besi. Dan bila ibu hamil mengalami anemia defisiensi besi diperlukan 200 mg suplemen besi dalam dosis terbagi.10 Selain itu, asam folat dibutuhkan untuk pematang sel dan mencegah defek tabung saraf. Asam folat yang dibutuhkan ibu hamil adalah 400 mikrogram/hari.10,
11
Oleh karena itu, diperlukan suplemen asam folat pada sebelum dan minggu-minggu awal kehamilan.10 Selain itu, kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil.11 2.1.6.4. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Berdasarkan ketetapan WHO, ibu hamil dikatakan anemia bila kadar Hb kurang dari 11 gr%. Pemeriksaan kadar Hb minimal dilakukan 2 kali selama kehamilan, yaitu 1 kali pada trimester pertama dan 1 kali pada trimester ketiga. Penggolongan anemia berdasarkan kadar Hb, yaitu 11 gr% tidak anemia, 9-10 gr% anemia ringan, 7-8 anemia sedang dan di bawah 7 gr% anemia berat.6
9
2.2. Kerangka Konsep
Variabel Independen
Variabel Dependen
1. usia ibu 2. pendidikan ibu 3. penghasilan keluarga 4. riwayat kehamilan
pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan postpartum dini
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan secara deskriptif kategorik dengan metode pengumpulan data secara cross sectional.19
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian ini dilakukan di RSIA Buah Hati Ciputat. 3.2.2. Waktu Penelitian dilaksanakan pada Juli 2011 sampai September 2011.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1. Populasi Seluruh ibu hamil yang menjadi pasien di RSIA Buah Hati. 3.3.2. Sampel Ibu hamil usia 18-40 tahun yang menjadi pasien di RSIA Buah Hati dengan jumlah 96 yang ditentukan dengan menggunakan rumus20: n =
(zα)2 P.Q d2
Keterangan: n
: jumlah sampel
P : prevalensi = 0,5 Q : 1 – P = 1 – 0,5 = 0,5 d
: presisi= 0,1
α = 5% sehingga Zα = 1,96 Dari perhitungan dengan rumus tersebut, diperoleh jumlah sampel yang diperlukan adalah 96 subjek.
10
11
3.4. Cara Kerja Penelitian kriteria eksklusi
ibu hamil di RSIA Buah Hati
1. 2. 3. 4.
usia < 18 tahun usia > 40 tahun tidak menikah tidak bersedia menjadi sampel 5. tidak bisa membaca atau menulis
kriteria inklusi 1. 2. 3. 4.
usia 18-40 tahun menikah bersedia menjadi sampel mengisi kuesioner berdasarkan pengetahuan yang dimiliki
kriteria drop out 1. tidak mengisi lengkap identitas 2. tidak mengisi lengkap kuesioner sampel penelitian 3.5. Definisi Operasional Tabel 3.5 Definisi Operasional Variabel
Definisi
Cara, Referensi Kategori
Referensi
Alat dan Skala Ukur Usia ibu
Usia yang
Kuesiner 0 jika <20 tahun
sesuai dengan
Angket
KTP
Nominal 2 jika >35 tahun
2110
Tingkat
Program
Kuesiner 0, rendah jika < SMA
PP No 47
pendidikan
pendidikan
Angket
ibu
formal yang
Ordinal
1 jika 20 – 35 tahun
1, tinggi jika ≥ SMA
Obstetri Williams edisi
Tahun 200814
diikuti ibu Penghasilan Total
Kuesiner 0, miskin jika
Batas garis
keluarga
Angket
kemiskinan
penghasilan
Rp 233.740 - Rp
12
keluarga tiap
Ordinal
bulan
1.000.000
menurut
1, menengah jika
Badan Pusat
Rp 1.000.001 - Rp
Statistik
3.400.000
Maret 201115
2, tinggi jika
Upah
> Rp 3.400.000
Minimum Propinsi Banten 201116 Gaji pokok PNS tertinggi17
Riwayat
Kuesiner 0 jika kehamilan ≤ 2
Gerakan
kehamilan
Anget
Keluarga
1 jika kehamilan > 2
Nominal
Berencana Nasional18
Pengetahuan Definisi:
Kuesiner 0, kurang jika skor
tentang
pertanyaan
Angket
<mean
perdarahan
nomor 1-4
Ordinal
1, baik jika skor ≥ mean
pasca
Penyebab:
persalinan
pertanyaan nomor 5-8 Akibat: pertanyaan nomor 9-11 Faktor risiko: pertanyaan nomor 12-17 Pencegahan: pertanyaan nomor 18-24
Penentuan skor terlampir
13
3.6. Managemen Data 3.6.1. Pengumpulan Data Teknik yang digunakan pada pengambilan sampel adalah secara Consecutive Sampling yaitu peneliti mengambil semua subjek sampai jumlah sibjek minimal terpenuhi.20 Penelitian akan dilaksanakan
apabila
telah
memperoleh
persetujuan
setelah
penjelasan atau informed consent dari subjek penelitian. Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner oleh subjek penelitian.
3.6.2. Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data Setelah data terkumpul, tahap selanjutnya adalah pengolahan data. Pertama, proses editing yaitu memeriksa data hasil pengisian pencatatan oleh peneliti. Setelah proses editing selesai, kemudian proses entry data ke perangkat lunak komputer dan dilanjutkan dengan proses coding yaitu mengkatagorikan data serta proses cleaning data untuk membersihkan kesalahan data yang dimasukkan. Kemudian dilakukan analisa terhadap data dengan menggunakan program SPSS for window. Analisis univariat digunakan untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil berdasarkan usia ibu, pendidikan ibu, pendidikan suami, penghasilan keluarga dan riwayat kehamilan
terkait
dengan
perdarahan postpartum dini
pengetahuan
ibu
hamil
terhadap
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini bertujun untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan postpartum dini berdasarkan usia ibu, pendidikan ibu, pendidikan suami, penghasilan keluarga dan riwayat kehamilan. Lokasi dan waktu penelitian dilakukan di RSIA Buah Hati pada bulan Juli sampai dengan September 2011. Sampel penelitian adalah ibu hamil berusia 18-40 tahun yang merupakan pasien RSIA Buah Hati, dengan jumlah 96 subjek penelitian. Kendala yang dialami peneliti adalah sulit memenuhi jumlah subjek penelitian. Hal ini disebabkan oleh subjek penelitian ramai pada hari tertentu, saat dilakukan pengambilan data pada bulan puasa dan waktu ramai pasien sering berbenturan dengan jadwal kuliah peneliti.
4.2. Gambaran Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini Pengetahuan
perdarahan
postpartum
dini
pada
penelitian
ini
dikategorikan menjadi dua, yaitu kurang dan baik. Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan postpartum dini dapat dilihat pada table 4.2. Tabel 4.2. Distribusi Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini di RSIA Buah Hati Tahun 2011 Pengetahuan
Jumlah
Persentase (%)
Kurang
44
45.8
Baik
52 96
54.2 100.0
Total
Berdasarkan tabel 4.2. diketahui bahwa lebih banyak ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang perdarahan postpartum dini daripada yang memiliki pengetahuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa ibu hamil di RSIA Buah Hati memiliki pengetahuan baik tentang perdarahan postpartum dini. 14
15
4.3. Gambaran Usia Ibu Usia ibu pada penelitian ini dikategorikan menjadi tiga, yaitu < 20 tahun, 20-35 tahun dan > 35 tahun. Gambaran usia ibu dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Distribusi Usia Ibu di RSIA Buah Hati Tahun 2011 Usia
Jumlah
Persentase (%)
< 20 tahun
2
2.1
20 – 35 tahun
80
83.3
> 35 tahun
14
14.6
Total
96
100.0
Berdasarkan tabel 4.3. diketahui bahwa sebagian besar usia ibu hamil berada pada usia 20-35. Sedangkan hanya sebagian kecil yang berusia lebih kecil atau lebih besar dari 20-35 tahun. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ibu hamil di RSIA Buah Hati berusia 20-35 tahun.
4.4. Gambaran Pendidikan Ibu Pendidikan ibu pada penelitian ini dikategorikan menjadi dua, yaitu rendah dan tinggi. Gambaran pendidikan ibu dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Distribusi Pendidikan Ibu di RSIA Buah Hati Tahun 2011 Pendidikan Ibu
Jumlah
Persentase (%)
Rendah
5
5.2
Tinggi
91
94.8
Total
96
100.0
Berdasarkan tabel 4.4. diketau bahwa sebagian besar ibu hamil memiliki pendidikan tinggi dan hanya sebagian kecil yang memiliki pendidikan rendah. Sehingga dapat dikatakan bahwa ibu hamil di RSIA Buah Hati adalah berpendidikan tinggi.
4.5. Gambaran Penghasilan Keluarga Penghasilan keluarga pada penelitian ini dikategorikan menjadi tiga, yaitu miskin, menengah dan tinggi. Gambaran penghasilan keluarga dapat dilihat pada tabel 4.5.
16
Tabel 4.5. Distribusi Penghasilan Keluarga di RSIA Buah Hati Tahun 2011 Penghasilan Keluarga
Jumlah
Persentase (%)
Miskin
7
7.3
Menengah
33
34.4
Tinggi
56
58.3
Total
96
100.0
Berdasarkan tabel 4.5. diketahui bahwa penghasilan keluarga yang tergolong tinggi merupakan jumlah terbesar. Dan penghasilan keluarga yang tergolong menengah lebih sedikit daripada yang tergolong tinggi. Sedangkan penghasilan keluarga yang tergolong miskin merupakan jumlah terkecil. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penghasilan keluarga dari ibu hamil di RSIA Buah Hati tergolong tinggi.
4.6. Gambaran Riwayat Kehamilan Riwayat kehamilan pada penelitian ini dikategorikan menjadi dua, yaitu kehamilan ≤ 2 dan kehamilan > 2. Gambaran riwayat kehamilan dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6. Distribusi Riwayat Kehamilan di RSIA Buah Hati Tahun 2011 Riwayat Kehamilan
Jumlah
Persentase (%)
≤2
77
80.2
>2
19
19.8
Total
96
100.0
Berdasarkan tabel 4.6. diketahui bahwa lebih banyak ibu hamil dengan riwayat kehamilan ≤ 2 daripada dengan riwayat kehamilan > 2. Sehingga dapat disimpulkan ibu hamil di RSIA Buah Hati memiliki riwayat kehamilan kurang dari atau sama dengan dua.
4.7. Gambaran Karakteristik Usia Ibu dengan Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini di RSIA Buah Hati Hasil gambaran karakterisktik usia ibu dengan pengetahuan perdarahan postpartum dini dapat dilihat pada table 4.7.
17
Tabel 4.7. Gambaran Karakteristik Usia Ibu dengan Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini di RSIA Buah Hati Tahun 2011 BUsia Ibu < 20 tahun 20-35 tahun > 35 tahun Total
Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini Kurang Baik N % N % 1 50 1 50 38 47,5 42 52,5 5 35,7 9 64,3 44 45,8 52 54,2
Total N 2 80 14 96
% 100 100 100 100
Berdasarkan tabel 4.7. diketahui bahwa ibu hamil pada usia 20-35 tahun memiliki pengetahuan baik tentang perdarahan postpartum dini. Namun, yang memiliki pengetahuan baik dengan persentase tertinggi terdapat pada usia > 35 tahun. Seorang wanita dikatakan siap untuk hamil dan melahirkan ditentukan oleh tiga kesiapan, yaitu kesiapan fisik, mental (emosi dan psikologi) dan sosialekonomi. Secara umum, seorang wanita dikatakan siap secara fisik bila telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya yaitu sekitar usia 20 tahun.21 Kesehatan reproduksi wanita yang optimal adalah antara usia 20-35 tahun.22 Pada wanita dengan usia tersebut, masalah kehamilan, persalinan dan nifas yang muncul lebih sedikit dibandingkan wanita dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.22, 23 Hal ini disebabkan organ reproduksi pada usia tersebut bekerja secara efektif. Oleh karena itu, angka kesakitan dan kematian ibu terendah adalah pada kehamilan pada usia 20-35 tahun. Sehingga wanita dengan usia lebih muda atau lebih tua mempunyai risiko yang lebih besar.23
4.8. Gambaran Karakteristik Pendidikan Ibu dengan Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini di RSIA Buah Hati Hasil gambaran karakteristik pendidikan ibu dengan pengetahuan perdarahan postpartum dini dapat dilihat pada table 4.8.
18
Tabel 4.8. Gambaran Karakteristik Pendidikan Ibu dengan Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini di RSIA Buah Hati Tahun 2011 Tingkat Pendidikan Ibu Rendah Tinggi Total
Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini Kurang Baik N % N % 3 60 2 40 41 45,1 50 54,9 44 45,8 52 54,2
Total N 5 91 96
% 100 100 100
Berdasarkan tabel 4.8. diketahui bahwa pendidikan ibu hamil yang tergolong tinggi memiliki pengetahuan yang baik tentang perdarahan postpartum dini. Sedangkan pendidikan ibu hamil yang tergolong rendah, memiliki pengetahuan yang kurang tentang perdarahan postpartum dini. Salah satu dari 3 kesiapan dari seorang wanita untuk hamil dan melahirkan adalah sosialekonomi.21 dan status sosio-ekonomi berhubungan dengan tingkat pendidikan.24 Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia salah satunya disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan yang mengakibatkan ketidaktahuan dalam berbagai hal, khususnya dalam bidang kesehatan sehingga akan menyebabkan masalah kesehatan dan dapat menurunkan status kesehatan.25 Pada masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah, pemeliharaan kesehatan biasanya merupakan kebutuhan terakhir. Namun, tingkat pendidikan tidak menjamin seseorang selalu berobat ke pelayanan kesehatan. Pada situasi tertentu seperti penyakit kronis atau penderita yang putus asa karena kurang informasi atau pengalaman yang kurang menyenangkan dari pelayanan kesehatan, orang dapat lebih percaya kepada pengobatan alternatif.26
4.9. Gambaran Karakteristik Penghasilan Keluarga dengan Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini di RSIA Buah Hati Hasil gambaran karakteristik antara penghasilan keluarga dengan pengetahuan perdarahan postpartum dini dapat dilihat pada table 4.9.
19
Tabel 4.9. Gambaran Karakteristik Penghasilan Keluarga dengan Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini di RSIA Buah Hati Tahun 2011 Penghasilan Keluarga Miskin Menengah Tinggi Total
Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini Kurang Baik N % N % 4 57,1 3 42,9 15 45,5 18 54,5 25 44,7 31 55,3 44 45,8 52 54,2
Total N 7 33 56 96
% 100 100 100 100
Berdsarkan tabel 4.9. diketahui bahwa ibu hamil dengan penghasilan keluarga yang tergolong tinggi, memiliki pengetahuan yang baik tentang perdarahan postpartum dini. Begitupun dengan ibu hamil dengan penghasilan keluarga yang tergolong menengah. Namun sebaliknya, pada ibu hamil dengan penghasilan yang tergolong miskin, memiliki pengetahuan kurang tentang perdarahan postpartum dini. Status sosio-ekonomi berhubungan dengan pendapatan keluarga yang berpengaruh pada status kesehatan.24 Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia umumnya disebabkan rendahnya tingkat pendapatan keluarga yang mengakibatkan ketidakmampuan dalam berbagai hal, khususnya dalam bidang kesehatan sehingga akan menyebabkan masalah kesehatan dan dapat menurunkan
status
kesehatan.
Keadaan
ini
akan
mempengaruhi
produktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup.25 Pada masyarakat dengan pendapatan rendah, pemeliharaan kesehatan berupa pencegahan penyakit, mencari obat dan biasanya merupakan kebutuhan terakhir.
pemulihan kesehatan
26
4.10. Gambaran Karakteristik Riwayat Kehamilan dengan Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini di RSIA Buah Hati Hasil gambaran karakteristik riwayat kehamilan dengan pengetahuan perdarahan postpartum dini dapat dilihat pada table 4.10.
20
Tabel 4.10. Gambaran Karakteristik Riwayat Kehamilan dengan Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini di RSIA Buah Hati Tahun 2011 Kehamilan Ke ≤2 >2 Total
Pengetahuan Perdarahan Postpartum Dini Kurang Baik N % N % 33 42,9 44 57,1 11 57,9 8 42,1 44 45,8 52 54,2
Total N 77 19 96
% 100 100 100
Berdasarkan tabel 4.10. diketahui bahwa ibu hamil dengan riwayat kehamilan kurang dari atau sama dengan dua, memiliki pengetahuan baik tentang perdarahan postpartum dini. Sedangkan pada ibu dengan kehamilan lebih dari dua, memilki pengetahuan yang kurang tentang perdarahan postpartum dini. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali akan berdampak pada produksi pangan yang tidak menentu dan meluasnya kerusakan lingkungan hidup sehingga manusia akan terjerat dalam kemiskinan, kemelaratan dan keputusasaan. untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk pemerintah mencanangkan program gerakan keluarga berencana. Salah satu gerakan keluarga berencana nasional adalah gagasan “catur warga” yaitu hanya mempunyai dua anak. Gerakan keluarga berencana menekankan pentingnya merencanakan jumlah, interval dan jenis kelamin dalam lingkungan keluarga yang dapat ditunjang dengan kemampuan sosial dan ekonomi keluarga. Maka dari itu, kemampuan bangsa untuk melaksanakan keluarga berencana mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kualitas sumber daya manusia.18
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan 1. Ibu hamil di RSIA Buah Hati memiliki pengetahuan baik tentang perdarahan postpartum dini yaitu sebesar 54,2%. 2. Ibu hamil di RSIA Buah Hati 83,3% berusia 20-35 tahun, yang 94,8% memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, 58,3% memiliki penghasilan keluarga yang tergolong tinggi dengan riwayat kehamilan ibu hamil di RSIA Buah Hati adalah kurang dari atau sama dengan dua sebesar 80,2%. 3. Pada ibu hamil yang berusia 20-35 tahun, ibu hamil dengan pendidikan tinggi, ibu hamil yang memiliki penghasilan keluarga tinggi dan ibu hamil yang memiliki riwayat kehamilan kurang dari sama dengan dua, memiliki pengetahuan yang baik tentang perdarahan postpartum dini.
5.2. Saran Diberikan edukasi mengenai perdarahan postpartum kepada seluruh ibu hamil yang menjadi pasien di RSIA Buah Hati, terutama cara pencegahan terjadinya bahaya yang ditimbulkan dari perdarahan postpartum dini, seperti konsumsi nutrisi agar kebutuhan zat besi dan asam folat serta dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin pada program kunjungan asuhan antenatal sehingga jika terjadi penurunan kadar hemoglobin yang bermakna dapat segera dilakukan penatalaksanaan yang tepat.
21
DAFTAR PUSTAKA
1
http://www.menegpp.go.id/index.php?option=com_content&view=article &id=145%3Aangka-kematian-ibu-di-indonesia-tertinggi-di-asia
diunduh
tanggal 8 Januari 2011 pukul 20.15 WIB 2
http://intra.lipi.go.id/masuk.cgi?berita&&&&2009&&1240818938 diunduh tanggal 8 Januari 2011 pukul 20.35 WIB
3
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1387-limastrategi-operasional-turunkan-angka-kematian-ibu.html diunduh tanggal 8 Januari 2011 pukul 20.40 WIB
4
http://www.harianpelita.com/read/18118/5/kesra-&-agama/angkakematian-ibu-di-indonesia-tertinggi-di-asia-tenggara/ diunduh tanggal 9 Januari 2011 pukul 09.20 WIB
5
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Indonesia Economic Outlook 2010. Jakarta: Grasindo. 2010.
6
Manuaba, Ida Bagus Gde; dkk. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC. 2007.
7
Luhulima, Achie Sudiarti. Bahan Ajar tentang Hak Perempuan: UU No. 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita Ed. 1. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2007.
8
Irianto, Sulistyowati. Perempuan dan Hukum: Menuju yang Berperspektif Kesetaraan dan Keadilan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2006.
9
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/01/30/07464890/Perdarahan.Peny ebab.Kematian.Ibu diunduh tanggal 9 Januari 2011 pukul 10.05 WIB
10 Cunningham, F. Gary; dkk. Obstetri Williams Ed.21. Jakarta: EGC. 2005. 11 Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan Ed.4. Jakarta: PT Bina Pustaka. 2008. 12 Sastrawinata, Sulaiman; dkk. Ilmu Kesehatan Reproduksi: Obstetri Patologi Ed.2. Jakarta: EGC. 2004.
22
23
13 Oxorn, Harry dan Forte R. William. Ilmu Kebidanan: Patologi & Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: ANDI. 2010. 14 http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:OErY9KRpKR4J:hukum.un srat.ac.id/pp/pp_47_2008.pdf+wajib+belajar&hl=en&gl=id&pid=bl&srcid =ADGEESiAbpz1gD_6tqWJgwnraCCxg1dPhnbVGHYwYsUFV7zKJO3 mOZS8RI9Z3b51pdcGt3IT1CRd_ZMZkaQFcGdwI5zmcMKoEfxP2IA3zuHKJxkYEbraoqugqm5q FOPk8jM7O9lqxcD&sig=AHIEtbTpzg24z97rmpWwQ8vJLGOLEtZUqQ 15 http://nasional.kompas.com/read/2011/07/02/02154882/Batas.Kemiskinan. Versi.BPS.Naik diunduh tanggal 15 Juli 2011 pukul 21.35 WIB 16 http://www.gajimu.com/main/Gaji-Minimum/ump-2011 diunduh tanggal 15 Juli 2011 pukul 20. 45 WIB 17 http://www.gajimu.com/main/gaji-pejabat-negara-ri/gaji-pns
diunduh
tanggal 15 juli 2011 pukul 19. 50 WIB 18 Manuaba, Ida Bagus Gde. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC. 2001. 19 Dahlan, M. Sopiyudin. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan Ed.2. Jakarta: Sagung Seto. 2009. 20 Dahlan, M. Sopiyudin. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Ed.2. Jakarta: Salemba Medika. 2009. 21 Efendi, Ferry dan Makhfudli. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 2009. 22 Manuaba, Ida Bagus Gde. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.1998. 23 Benson, Ralph C. dan Pernoll, Martin L. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi Ed. 9. Jakarta: EGC. 2008. 24 Bastable, Susan B. Perawat sebagai Pendidik: Prinsip-Prinsip Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta: EGC. 2002. 25 Effendy, Nasrul. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Ed.2. Jakarta: EGC. 1998.
24
26 Noorkasiani; Heryati dan Ismail, Rita. Sosiologi Keperawatan. Jakarta: EGC. 2009.
25
Lampiran 1
Informed Consent dan Kuesioner
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: nama : usia
:
telah mendapatkan penjelasan dan menyadari manfaat dari penelitian yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perdarahan Postpartum di RSIA Buah Hati”
Secara sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian tersebut dengan catatan jika suatu waktu dirugikan dalam bentuk apapun, berhak membatalkan persetujuan ini dan mengundurkan diri.
Ciputat,
Agustus 2011
Mengetahui,
Deby Ariandiny Peneliti
......................... Peserta
26
No Kuesioner : Identitas Responden 1. Nama lengkap 2. Usia 3. Tempat, tanggal lahir 4. Pendidikan terakhir
5. Pendidikan terakhir suami
6. Pekerjaan
7. Pekerjaan suami
8. Penghasil keluarga
: : : : a. b. c. d.
SD SMP SMA D3, S1, S2, S3
a. b. c. d.
SD SMP SMA D3, S1, S2, S3
a. b. c. d. e.
PNS/POLRI/TNI Pegawai Swasta Wiraswasta Petani/Buruh Ibu Rumah Tangga
a. b. c. d. e.
PNS/POLRI/TNI Pegawai Swasta Wiraswasta Petani/Buruh Tidak Bekerja
:
:
:
: a. ≤ Rp 233.740 b. Rp 233.741 - Rp 1.000.000 c. Rp 1.000.001 - Rp 3.400.000 d. > Rp 3.400.00
9. Kehamilan ke
:
27
Lanjutan KUESIONER Lingkarilah jawababan yang menurut Anda benar! 1. Perdarahan setelah persalinan adalah hilangnya darah secara berlebihan setelah bayi lahir a. Benar b. Salah 2. Perdarahan setelah persalinan adalah hilangnya darah secara berlebihan sebelum bayi lahir a. Benar b. Salah 3. Perdarahan setelah persalinan dini adalah hilangnya darah secara berlebihan selama 24 jam pertama setelah bayi lahir a. Benar b. Salah 4. Perdarahan setelah persalinan dini adalah hilangnya darah secara berlebihan selama 24 jam pertama sebelum bayi lahir a. Benar b. Salah 5. Kelemahan otot rahim merupakan penyebab perdarahan setelah persalinan a. Benar b. Salah 6. Robekan jalan lahir bayi merupakan penyebab perdarahan setelah persalinan a. Benar b. Salah 7. Gangguan pelepasan tali pusar merupakan penyebab perdarahan setelah persalinan a. Benar b. Salah 8. Darah sulit membeku merupakan penyebab perdarahan setelah persalinan a. Benar b. Salah 9. Perdarahan setelah persalinan dapat menyebabkan kekurangan darah a. Benar b. Salah 10. Perdarahan setelah persalinan dapat menyebabkan penurunan kesadaran a. Benar b. Salah 11. Perdarahan setelah persalinan dapat menyebabkan kematian a. Benar b. Salah 12. Persalinan berulang memiliki risiko terjadinya perdarahan setelah persalinan a. Benar b. Salah
28
Lanjutan 13. Ibu hamil yang mengalami proses persalinan yang lama memiliki risiko terjadinya perdarahan setelah persalinan a. Benar b. Salah 14. Adanya riwayat persalinan dengan operasi memiliki risiko terjadinya perdarahan setelah persalinan a. Benar b. Salah 15. Ibu hamil dengan bayi besar memiliki risiko terjadinya perdarahan setelah persalinan a. Benar b. Salah 16. Ibu hamil dengan bayi kembar memiliki risiko terjadinya perdarahan setelah persalinan dibandingkan yang tidak kembar a. Benar b. Salah 17. Jumlah air ketuban yang berlebih memiliki risiko terjadinya perdarahan setelah persalinan a. Benar b. Salah 18. Pemeriksaan rutin selama kehamilan dapat mencegah perdarahan setelah persalinan a. Benar b. Salah 19. Pemeriksaan kehamilan minimal 1x pada 3 bulan pertama a. Benar b. Salah 20. Pemeriksaan kehamilan minimal 1x pada 3 bulan kedua a. Benar b. Salah 21. Pemeriksaan kehamilan minimal 2x pada 3 bulan terakhir a. Benar b. Salah 22. Kenaikan berat badan ibu yang sesuai rekomendasi mencegahterjadinya perdarahan setelah persalinan a. Benar b. Salah 23. Mengkonsumsi sayuran hijau, biji-bijian dan kacang-kacangan selama kehamilan mencegah terjadinya perdarahan setelah persalinan a. Benar b. Salah 24. Mengkonsumsi suplemen penambah darah selama kehamilan mencegah perdarahan setelah persalinan a. Benar b. Salah
29
Lampiran 2 Penentuan Skor
KUESIONER Lingkarilah jawababan yang menurut Anda benar! 1. Perdarahan setelah persalinan adalah hilangnya darah secara berlebihan setelah bayi lahir a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 2. Perdarahan setelah persalinan adalah hilangnya darah secara berlebihan sebelum bayi lahir a. Benar (skor 0) b. Salah (skor 1) 3. Perdarahan setelah persalinan dini adalah hilangnya darah secara berlebihan selama 24 jam pertama setelah bayi lahir a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 4. Perdarahan setelah persalinan dini adalah hilangnya darah secara berlebihan selama 24 jam pertama sebelum bayi lahir a. Benar (skor 0) b. Salah (skor 1) 5. Kelemahan otot rahim merupakan penyebab perdarahan setelah persalinan a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 6. Robekan jalan lahir bayi merupakan penyebab perdarahan setelah persalinan a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 7. Gangguan pelepasan tali pusar merupakan penyebab perdarahan setelah persalinan a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 8. Darah sulit membeku merupakan penyebab perdarahan setelah persalinan a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 9. Perdarahan setelah persalinan dapat menyebabkan kekurangan darah a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 10. Perdarahan setelah persalinan dapat menyebabkan penurunan kesadaran a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 11. Perdarahan setelah persalinan dapat menyebabkan kematian a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0)
30
Lanjutan 12. Persalinan berulang memiliki risiko terjadinya perdarahan setelah persalinan a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 13. Ibu hamil yang mengalami proses persalinan yang lama memiliki risiko terjadinya perdarahan setelah persalinan a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 14. Adanya riwayat persalinan dengan operasi memiliki risiko terjadinya perdarahan setelah persalinan a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 15. Ibu hamil dengan bayi besar memiliki risiko terjadinya perdarahan setelah persalinan a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 16. Ibu hamil dengan bayi kembar memiliki risiko terjadinya perdarahan setelah persalinan dibandingkan yang tidak kembar a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 17. Jumlah air ketuban yang berlebih memiliki risiko terjadinya perdarahan setelah persalinan a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 18. Pemeriksaan rutin selama kehamilan dapat mencegah perdarahan setelah persalinan a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 19. Pemeriksaan kehamilan minimal 1x pada 3 bulan pertama a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 20. Pemeriksaan kehamilan minimal 1x pada 3 bulan kedua a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 21. Pemeriksaan kehamilan minimal 2x pada 3 bulan terakhir a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 22. Kenaikan berat badan ibu yang sesuai rekomendasi mencegahterjadinya perdarahan setelah persalinan a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0) 23. Mengkonsumsi sayuran hijau, biji-bijian dan kacang-kacangan selama kehamilan mencegah terjadinya perdarahan setelah persalinan a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0)
31
Lanjutan 24. Mengkonsumsi suplemen penambah darah selama kehamilan mencegah perdarahan setelah persalinan a. Benar (skor 1) b. Salah (skor 0)
32
Lampiran 3
Riwayat Hidup Penulis
Nama
: Deby Ariandiny
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 1 Juni 1990
Alamat
: Jl. Citanduy Blok C1 No.8 Per. Sarua Permai – Ciputat Tangerang Selatan – Banten 15414
No. Telfon
: 08-999-018-207
Email
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan
:
1. TK Ketilang Jakarta (1994-1996) 2. Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (19962002) 3. SMP 87 Jakarta Selatan (2002-2005) 4. SMA Negeri 47 Jakarta Selatan (2005-2008)