PENGENDALIAN STRATEGIS Pengendalian strategis merupakan usaha manajemen untuk melacak suatu strategi saat dilaksanakan, mendeteksi masalah – masalah atau perubahan – perubahan dalam asumsi dasarnya, dan membuat penyesuaian – penyesuaian yang diperlukan. Pengendalian strategis berkaitan dengan pengarahan langkah tindakan, atas nama strategi, pada saat langkah tersebut dilakukan dan ketika hasil akhir akan terlihat beberapa tahun kedepan. 1. Bentuk pengendalian strategis Pengendalian strategis dapat dianalogikan sebagai suatu bentuk “pengendalian kemudi”. Selama periode waktu antara pelaksanaan awal sebuah strategi dan pencapaian hasil – hasil yang diinginkan. Selama periode waktu tersebut, terdapat perubahan – perubahan dalam situasi lingkungan internal perusahaan. Terdapat 4 (empat) jenis dasar pengendalian strategis yaitu : a.Pengendalian premis b. Pengamatan strategis c.Pengendalian berupa peringatan khusus d. Pengendalian atas implementasi I. Pengendalian premis Setiap strategi didasari pada perencanaan atas premis tertentu yaitu asumsi atau prediksi. Proses manajemen dari pemeriksaan secara sistematis dan terus-menerus untuk menentukan apakah pemikiran yang menjadi dasar strategi masih berlaku atau tidak. Jika sebuah premis utama tidak lagi terpenuhi, strategi itu mungkin harus dirubah. Lebih cepat suatu premis yang tidak sah dapat dikenali atau ditolak, maka semakin baik peluang suatu perubahan yang dapat diterima dalam strategi yang dapat digunakan. Perencanaan pemikiran terutama berkaitan dengan faktor lingkungan dan industri. Menurut Pearce dan Robinson ada berbagai premis yang biasa diamati, di antaranya adalah premis perencanaan yang sangat berhubungan dengan lingkungan dan industry. Faktor lingkungan yang dicermati diantaranya adalah tingkat inflasi, teknologi, tingkat bunga, regulasi dan berbagai perubahan social budaya yang ada. Sedangkan faktor-faktor industry diantaranya adalah pesaing, pemasok, produk substitusi, dan hambatan-hambatan untuk masuk dalam suatu industry dijadikan sebagai asumsi – asumsi strategis. Strategi – strategi sering kali didasarkan pada banyak premis, baik utama maupun minor, mengenai variabel lingkungan dan industri. Melacak semua pemikiran ini
merupakan pemborosan karena luar biasa mahal dan menghabiskan banyak II.
waktu. Pengamatan Strategis Berdasarkan sifatnya, pengendalian premis merupakan pengendalian terfokus, tapi pengamatan strategis bersifat tidak terfokus. Pengamatan strategis dirancang untuk memantau secara luas berbagai peristiwa di dalam dan diluar perusahaan yang mungkin sekali memengaruhi jalannya strategi. Ide dasar dibalik pengamatan strategis begitu penting, namun informasi yang tidak diantisipasi mungkin ditemukan oleh suatu pemantauan umum dari sumber – sumber informasi yang banyak. Pengamatan strategis harus dipertahankan agar tetap tidak
III.
terfokus dan harus merupakan sebuah “pemindai lingkungan” yang fleksibel. Pengendalian atas implementasi Implementasi strategi bisanya terdiri atas rangkaian langkah-langkah, programprogram, investasi, serta berbagai hal yang terjadi selama periode waktu yang lama. Pengendalian implementasi didisain untuk menilai apakah strategi secara keseluruhan harus diubah, sejalan dengan hasil yang berkaitan dengan tindakan implementasi strategi secara keseluruhan. Dua tipe dasar dari pengendalian implementasi dua tipe dasar dari pengendalian implementasi yang biasa digunakan adalah monitoring strategic thrust dan milestone reviews. a) Strategic thrust memberikan informasi yang membantu manajemen untuk menilai strategi secara keseluruhan, apakah berjalan sesuai rencana atau perlu beberapa penyesuain. Daya dorong atau proyek strategis merupakan usaha khusus yang merupakan langkah awal dalam melaksanakan suatu strategi yang lebih luas, biasanya melibatkan komitmen sumber daya yang besar, tetapi umpan balik yang ditentukan di awal akan membantu manajemen menentukan apakah melanjutkan mengejar strategis adalah sesuai atau membutuhkan penyesuaian atau perubahan besar. Meskipun kegunaan daya dorong strategis terlihat jelas, tidaklah mudah menggunakan hal tersebut untuk tujuan pengendalian. Mungkin sulit untuk mengartikan pengalaman awal atau mengevaluasikan keseluruhan strategi dengan mempertimbangkan pengalaman tersebut. Salah satu pendekatan adalah memutuskan sedari awal proses perencanaan terhadap tujuan atau fase
tujuan yang merupakan faktor penting kesuksesan strategi. Para manager yang bertanggung jawab terhadap pengendalian atas implementasi ini akan memisahkan pengendalian dari kegiatan – kegiatan lain dan melakukan pengamatan dengan frekuensi yang lebih tinggi. b) Sedangkan dalam milestone reviews manajemen sering berusaha untuk mengidentifikasikan kejadian-kejadian yang signifikan, yang akan dialami selama strategi diimplementasikan. Kejadian tersebut biasanya meliputi penilaian kembali atas full scale reassessment. Pemeriksaan peristiwa penting yang kemudian terjadi biasanya melibatkan penilaian kembali skala penuh dari strategi dan saran untuk melanjutkan atau memfokuskan kembali tujuan perusahaan. Pada suatu waktu atau pada saat selesainya bagian utama dari sebuah strategi yang lebih besar, dimana para manajer telah menetapkan bahwa mereka akan melaksanakan suatu jenis pemeriksaan “lanjut-tidak lanjut” mengenai strategi mendasar yang berkaitan dengan strategi yang lebih besar. Meski pengendalian strategis berusaha mengarahkan perusahaan selama suatu periode yang lebih panjang, pengendalian operasional menyediakan evaluasi dan pengendalian pasca tindakan selama periode pendek, biasanya satu bulan hingga satu tahun. Terdapat beberapa langkah umum agar sistem pengendalian operasi pasca tindakan efektif : 1. Menetapkan standar kinerja 2. Mengukur kinerja sebenarnya 3. Mengidentifikasi penyimpangan dari standar yang telah ditetapkan 4. Memulai tindakan pembetulan IV.
Pengendalian Signal Khusus Pengendalian sinyal khusus ini adalah pertimbangan kembali mendalam, sering dan cepat dari perusahaan, karena kejadian yang mendadak atau tidak diharapkan. Kejadian ini memerlukan penilaian kembali yang segera dan intensif atas strategi perusahaan dan situasi strategi sekarang. Keempat tipe tersebut mempunyai tujuan umum yang sama, yaitu untuk menilai apakah strategi harus diubah sejalan dengan kejadian-kejadian yang berkembang. Tidak seperti pengendalian
operasional,
pengendalian
strategi
didesain
untuk
secara
berkesinambungan dan proaktif menanyakan arah dasar strategi. Baik pengendalian
operasional
maupun
pengendalian
strategi,
kedua-duanya
diperlukan untuk mengelola proses strategi secara efektif 2. Pentingnya Informasi Dalam Pengendalian Strategi Agar pengendalian strategi berhasil secara optimal, manajemen harus memiliki informasi yang benar dan akurat serta dapat dipercaya yang merefleksikan berbagai pengukuran kinerja perusahaan. Tanpa informasi seperti itu, kegiatan yang diambil untuk menggunakan pengendalian strtaegi akan menjadi sangat subyektif serta hanya memiliki kesempatan kecil untuk memperbaiki kinerja perusahaan secara konsisten. Informasi merupakan sumber utama dari suksesnya pengendalian strategi. 3. Pedoman untuk melakukan pengendalian Dalam mendesain system pengendalian,manajemen puncak perlu mengingat bahwa pengendalian yang dilakukan harus sesuai dengan strategi yang ditetapkan. Beberapa pedoman berikut ini direkomendasikan untuk melakukan pengendalian yang tepat. i. Pengendalian yang dilakukan hanya melibatkan sejumlah kecil informasi yang diperlukan untuk memberikan gambaran yang dapat dipercaya mengenai suatu kejadian. Karena kebanyakan pengendalian yang dilakukan akan menimbulkan kebingungan. Fokuslah hanya pada 20 faktor yang menentukan 80% hasil yang ingin di capai. ii. Pengendalian tersebut hanya memantau aktivitas dan hasil yang memiliki arti cukup penting, dengan mengesampingkan kesulitan pengukuran yang mungkin muncul. iii. Pengendalian harus tepat pada waktunya sehingga dapat diambil tindakan perbaikan sebelum terlambat. iv. Pengendalian jangka panjang harus dilakukan seperti halnya pengendalian jangka pendek v. Pengendalian harus menunjukan kekecualian engan tepat, yaitu hanya memperhatikan aktivitas atau hasil yang gagal diluar batas toleransi yang telah ditetapkan sebelumnya. vi. Pengendalian harus digunakan untuk memenuhi penghargaan yang akan diberikan atau melebihi standar yang ditetapkan. Bukan untuk menghukum kegagalan dalam mencapai standar yang ada. Hukuman yang berlebihan akan mengakibatkan perubahan tujuan. Para manager akan
memalsukan laporan dan melakukan lobi untuk standar-standar yang lebih rendah. DAFTAR PUSTAKA
Fred R. David, Mc Graw Hill, Strategic Management, Salemba Empat, Edisi 10.
J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis, Yogyakarta : 1996.
Michael A. Hitt, dkk, “Daya Saing dan Globalisasi”, Manajemen Strategi, Salemba Empat, 2002.
Setiawan Hari Purnomo, SE, MBA, Zulkieflimansyah, Ph.D, “Manajemen Strategi”, Fakultas Ekonomi UI, 1999.