Daftar isi ISSN 1693-3346
Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir Serpong, 20 Nopember 2007
PENGENDALIAN MUTU TERHADAP DESAIN UNTUK INST ALASI NUKLIR Ir. Agustiar Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir- BATAN Kawasan Puspiptek Serpong Gedung 90, 15314 Telp (021) 7560575, 7560567, Fax (021) 7560895
ABSTRAK Dalam pelaksanaan
pembangunan
Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir atau lnstalasi
Nuklir lainnya yang dimulai dari tahap siting, desain. kontsruksi, komisioning, operasi dan dekomisioning
selalu mengacu pada Badan Tenaga Atom International
(IAEA) melalui
program Nuclear Safety Standard (NUSS) dengan melalui 5 Codesnya, salah satu standar menjelaskan jawab
safety guide desain yaitu
dalam
menjelaskan
pelaksanaan pelaksanaan
desain manajemen,
50-SG-Q6. Organisasi yang bertanggung harus
membuat
Program
kinerja • kualifikasi
laminan
personil,
Mutu
interface,
yang
rencana
desain, pengendalian dokumen dan pengendalian ketidak sesuaian dan tindakan perbaikan. Prosedur
harus dibuat oleh organisasi yang bertanggungjawab
atas pengendalian
desain
guna untuk menjamin bahwa desain pembangkit listrik tenaga nuklir atau instalasi nuklir lainnya sesuai dengan persyaratan spesifikasi. dokumen desain harus disiapkan, diperiksa, disahkan, diterbitkan, direvisi dan dikendali sebelum digunakan.
Kata kunci : laminan Mutu dalam desain untuk instalasi nuklir
Abstract Implementation beginning
of
decommissioning
step
of the Nuclear siting,
Power Plant or nuclear installation
design,construction,
operation
and
use of the International Atomic Energy Agency ( IAEA) Nuclear Safety
Standard
(NUSS) with of 5 Coce, code of
standard
about
design
commissioning,
others, the
design.
The
responsibility
should be make Quality Assurance
251
the
50-SG-Q6
organization
describes
safety
guide
in implementation
of the
Program describes
of the implementation
ISSN 1693-3346
Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir Serpong, 20 Nopember 2007
management,
Performance,
Qualification
personel,
documentation
control and non-conformance
interface,
design
control and corrective
planning,
actions. Procedure
should be defined by the responsible organization for control of design to ensure Nuclear Power Plant or nuclear installation design document
others should be defined spesification
should be the preparation,
review, approval,
requirement,
issue, modification
and
control before used. Key-words:
1.0
Quality Assurnce in the design proceses of Nuclear Installation
PENDAHULUAN Mengingat
perkembangan
masa suasana Pembangkit
di Indonesia umum dan Batan khususnya serta media
politik sedang gencar membahas
tentang
rencana
pembangunan
Listrik Tenaga Nuklir ( PLTN) walaupun masih ada pro dan kontra kita
sebagai pegawai
Batan ikut berpartisipasi
untuk mendorong
pelaksanaan
terse but,
dengan itu penulis tertarik untuk membuat suatu tulisan tentang Jaminan Mutu dalam pelaksanaan
Desain
PLTN, yang mengacu
pada salah satu Standar
International
Atomic Energy Agency, melalui tulisan ini atau acuan yang penulis acukan dapat memberi
pedoman
tentang
persyaratan
atau
langkah-Iangkah/prosedur
dalam
melakukan pelaksanaan desain PLTN. Membelakangi
hal tersebut
diatas penulis
akan mencoba
melihat
kebelakang
standar yang digunakan dalam pelaksanaan jaminan mutu dalam desain, sebagaimana kita ketahui Atomic
bahwa Badan Tenaga Nuklir lnternasional
Energy
menerbitkan
Agency)
melalui
Program
5 Code dan Safety Guide-nya
pembanganunan
Pembangkit
NUSS
atau IAEA (International
(Nuclear
yang berkaitan
safety dengan
Standards) pelaksanaan
Listrik Tenaga Nuklir (PL TN) atau Instalasi Nuklir
lainnya. Dari kelima code tersebut salah satu adalah safety Guide 50-SG-Q6, dalam code dapat dijelaskan tahapan-tahapan
pelaksanaan desain yang berkaitannya jaminan
mutu desain instalasi nuklir sesuai dengan persyaratan.
252
Prosiding Serpong,
Pertemuan IImiah Nasional 20 Nopember 2007
Sebenamya
Rekayasa
Perangkat
ISSN 1693-3346
Nuklir
safety Guide 50-SG-Q6 revisi 1 terbitan tahun 1996, telah terjadi
revisi/perubahan
menjadi Safety Standards Series No.GS-G-3.1
The Management
Yaitu Application of
System for Facilities and Activities, tahun 2006 namun sampai saat
ini belum disosialisasikan,
dengan itu Safety Guide 50-SG-Q6 masih diperlakukan.
Safety Guide 50-SG-Q6 adalah berkenaan dengan Desain/ Rekayasa suatu Instalasi Nuklir atau PLTN. Safety Guide ini berisikan metode dan tata cara untuk melakukan prosedur
desain terhadap pelaksaan
pembangunan
Instalasi Nuklir atau PLTN dan
menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi berkenaan dengan Mutu. Setiap tahapan pelaksanaan kegiatan bagi organisasi yang terlibat dalam kegiatan yang dimulai dari siting, desain, konstruksi, komisioning, operasi dan dekomisioning diharuskan
membuat suatu Program laminan
untuk desain pelaksanaan Guide 50-SG-Q6
Mutu (P1M), Program laminan
Instalasi Nuklir atau PLTN harus mengacu kepada
Mutu Safety
(laminan Mutu dalam Desain).
2.0 MANAJEMEN DESAIN 2.1 Program Jaminan Mutu Organisasi
yang bertanggungjawab
atas desain atau organisasi penanggungjawab
dalam penyusunan Program laminan Mutu dalam tahap desain dapat didelegasikan kepada
organisasi
lain, tetapi tetap bertanggungjawab
atas implementasi
dan
keefektifan dari Program laminan Mutu. Organisasi
lain/pemasok
PLTN harus menyusun
yang terkait dalam pembangunan
Instalasi nuklir atau
Program lam inan Mutu untuk pekerjaan
yang mereka
lakukan dan disampaikan kepada organisasi penanggungjawab. Prosedur harus dibuat oleh organisasi yang bertanggungjawab
dalam pengendalian
kegiatan desain, guna untuk menjamin bahwa persyaratan desain yang dibuat. Kegiatan desain yang diperlukan adalah: •
Kalkulasi
•
Analisa Keselamatan
•
Review Desain
•
Analisis Desain
253
Prosiding Serpong,
Pertemuan I1miah Nasional 20 Nopember 2007
Rekayasa
Perangkat
•
Model Oesain, yang digunakan dan direview
•
Pengendalian Perubahan Desain
•
Output Desain
•
Verifikasi Oesain
•
Validasi Oesain
•
Rencana Oesain
•
Input Oesain
•
Sumber Desain dan Pengendaliannya
•
Pengendalian
•
Standar Gambar
2.2 Gradingrringkatan Keselamatan bagian
Konfigurasi
Keselamatan
nuklir harus menjadi dasar pertimbangan
instalasi
ISSN 1693-3346
Nuklir
nuklir,
layanan
diterapkan.
Penting
penentuan
keselamatan
dari tiap-tiap bagian
dan proses dimana kelas mutu (grading)
dalam mengidentifikasi Program
Jaminan
Mutu
yang didasarkan
pada
instalasi nuklir harus dilakukan.
Pendekatan
kelas mutu harus ditentukan dan dibedakan kelas-kelas dalam perencanaan desain secara jelas. Kegiatan yang dilakukan tingkatan kelas desain dilakukan adalah: •
Tingkatan kelas desain, yaitu kelas 1,2,3 dan non kelas serta detail dan analisis
•
Kebutuhan akan tingkatan review desain, dan persetujuan desain
•
Tingkatan desain verifikasi
•
Pengendalian terhadap perubahan desain
•
Rekaman desain
•
Kalkulasi desain
•
Kualifikasi atau uji output desain
•
Uji kualifikasi desain
254
ISSN 1693-3346
Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir Serpong, 20 Nopember 2007
2.3 Organisasi Organisasi
penanggungjawab
mengidentifikasi
menetapkan
dan bertanggungjawab
seorang
kepala
atas persyaratan-persyaratan
desainer
untuk
desain guna untuk
menyetujui output desain Tanggungjawab
kepala desainer meliputi:
a). Penentuan atas persyaratan /spesifikasi b). Terlibat dalam review desain c). Terlibat dalam verifikasi desain d). Persetujuan atas detail desain e). Review dan mengetujui atas perubahan seluruh tahapan desain f). Pengendalian keterkaitan /interface desain g). Review atas pelaksanaan ketidaksesuaian h). Review dan mengetujui atas Program Jaminan Mutu (PJM)
2.4 Interface/keterkaitan Keterkaitan antara satu kegiatan desain dengan kegialan yang lain atau keterkaitan satu disiplin dengan disiplin yang lain harus diatur dalam suatu ketentuan persyaratan yang jelas. Keterkaitan tapak,
desain dengan kegaiatan lain seperti : keterkaitan dengan kegiatan
konstruksi,
komisioning,
operasi.
dekomisioning
dan
badan
pengawas
(regulatory body). Setiap organisasi
yang terlibat dalam pekerjaan
mendokumentasikan persyaratan-persyaratan
desain harus mengidentifikasi
dan
keterkaitannya guna untuk menjamin bahwa tahapan-tahapan
dan
yang dibuat telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur.
2.5 Pelatihan dan Kualifikasi Personel
yang terlibat dalam pelaksanaan
desain harus memenuhi
persyaratan
sesuai dengan disiplin ilmu dan pengalaman yang dil1liliki Pelatihan perlu dilakukan sesuai dengan kebutuhannya dan terprogral1l
2.6 Rencana Desain Rencana
desain harus dilakukan sesuai dengan rencana desain yang diinginkan
sebelum kegiatan dil1lulai dalam bentuk struktur atau discripsi Cakupan rencana desain :
255
Prosiding Serpong,
Pertemuan I1miah Nasional 20 Nopember 2007
Rekayasa
Perangkat
ISSN 1693-3346
Nuklir
•
Ruang Iingkup termasuk pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi lain
•
Metoda desain
•
Persyaratan perangkat lunak
•
Persyaratan uji, termasuk kualifikasi uji, prototip, seismic dan lainnya
•
Review desain, Verifikasi desain dan persyaratan validasi
•
Standar acuan
•
Persyaratan khusus dalam hal ini adalah mengenai keselamatan
•
Jadwal kegiatan dan lainnya
2.7 Pengendalian Ketidaksesuaian dan Tindakan Perbaikan Ketidaksesuaian
desain harus dilakukan
perbaikan
dengan melalui suatu prosedur,
sehingga hasil ouput desain sesuai dengan input desain
2.8 Pengendalian Dokumen dan Rekaman Mutu Prosedur
untuk
menyiap,
memeriksa,
menyetujui,
menerbitkan,
revisi
dan
pengenda Iiannya harus dibuat . Cakupan proses untuk penyiapan, revisi dan pengendaliannya
terhadap informasi
desain adalah: •
Standar gambar dan simbul
•
ldentifikasi sistem dan Indikasi atas status d
•
Metode pengecekan dan Pesyaratan tinjauan ulang dan persetujuan
•
Pendistribusian
dan penyimpanan
- Dokumen input dan perubahannya
harus dikendalikan
dokumen selalu berada ditempat penggunaannya, •
Orang
atau
organisasi
yang
guna untuk menjamin bahwa
sehingga:
bertanggungjawab
untuk
perslapan,
reVIew,
persetujuan dan penerbitan serta revisi dokumen dapat diidentifikasi •
Dokumen-dokumen
yang digunakan dalam melaksanakan
kegiatan desain dapat
dinyatakan dengan judul, nomor revisi tanggal terbit / berlaku •
Dokumen yang tidak dipakai lagi ( kadaluarsa) harus ditarik dari peredaran
Spesifikasi
dan desain output lainya seperti instruksi kerja untuk instalasi dan
komisioning, prosedur uji dikendalikan.
256
ISSN 1693-3346
Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir Serpong, 20 Nopember 2007
3.0 PROSES PELAKSANAAN DESAIN Kegiatan desain harus dilakukan sesuai dengan langkah-Iangkah dan logis, sehingga menjamin
yang terencana
bahwa desain suatu instalasi yang berkaitan dengan
nuklir dibuat adalah aman dan terkendali baik dari segi keandalanya maupun dari segi keamanan dan keselamatan.
Desain dilakukan dengan melalui beberapa persyaratan,
ketentuan
dan prosedur
yang ada mengacu
pada IAEA dan lainnya, gun a untuk
menjamin
bahwa hasil desain output berfungsi dengan baik. Pengendalian terhadap
desain output harus ditetapkan : Desain computer codeslbasic plant desain Desain dan fungsi spesifikasi Proses pelaksanaan desain:
3.1 Input Desain Input
desain
direview/ditinjau
harus
diidentifikasi
dan
didokumentasikan.
Input
Desain
harus
dan disetujui oleh atasan/kepala Bidang/Unit desain. Perubahan yang
terjadi harus diidentifikasi, desain, dan dikendalikan
didokumentasikan secara berkala.
dan disetujui oleh kepala Bidang/Unit
Bila terdapat kekurangan
informasi input
desain, maka perlu dilakukan klarifikasi sebelum kegiatan desain dimulai. Data yang diperlukan sebagai input desain: a). Persyaratan dasar fungsi dari struktur, sistem dan komponen b). Persyaratan unjuk kerja (performance) c). Codes, Standard dan persyaratan keselamatan d). Kondisi desain, seperti : Tekanan. Temperatur ,Jenis fluida dan voltage e). Beban, seperti: gempa, angin, thermal dan dinamik f). Kondisi lingkungan dan efeknya g). Persyaratan
interface/keterkaitan
termasuk defin isi fungsi yang berkaitan dengan
struktur, sistem dan komponen h). Persyaratan,
seperti : Material,
layout, fire proteksi,
Mekanik,
Struktur,
Hydraul ik, Kimia, Elektri,
kondisi operasi dan dekom isioning,
batasan radiasi yang
keluar, proteksi radiasi, intrumentasi dan kontrol, uji, maintenance, dan penyimpanan,
Analisa
keselamatan
keselamatan dan keamanan.
257
dan lainnya
pengangkutan
yang berkenaan
dengan
Prosiding Serpong,
Pertemuan I1miah Nasional 20 Nopember 2007
Rekayasa
Perangkat
ISSN 1693-3346
Nuklir
3.2 Analisa terhadap persyaratan desain Analisa terhadap
desain harus dilakukan
beserta parameter
dasar desain yang
diberikan pada pemakai/pengguna Analisa tersebut harus menunjukan kriteria desain Analisa desain harus terinci dan terekam dengan jelas agar dapat diperiksa oleh yang berhak.
3.3 Desain Model Unsur penting yang harus pertimbangan dalam proses desain adalah desain model Desain model harus digunakan dalam proses desain dengan ketentuan •
berikut ini :
Memberi kemungkinan agar struktur desain dan layout daerah yang kritis dapat disusun
•
Menyediakan
bantuan secara fisik dan visual di dalam pengendalian
alokasi
tempat, untuk equipment, pekerjaan pipa, pelayanan, pemisahan komponen dan sistem yang berhubungan dengan keselamatan dan keamanan •
Mengidentifikasikan
kesalahan yang potensi interface/keterkaitan
an tara sistem
yang satu dengan sistem yang lain •
Mengkoordinasikan
interface/keterkaitan
antara pemasok desain
•
Menyediakan bantuan atas perencanaan kontsruksi dan pelatihan operator
Desain model yang digunakan harus mempunyai metoda pengendalian
yang sah,
agar dapat menjamin bahwa konfigurasi dapat digunakan.
3.4 Tinjauan Desain Pada
tahap
ini, tinjauan
terdokumentasi.
terhadap
proses
desain
harus
direncanakan
dan
Partisipasi yang terlibat dalam tahap desain ini terdiri dari wakil-
wakil dari kepala bidang/unit
desain, dan personel
Tinjauan ini dapat berupa oleh seorang reviewer
lainnya yang diperlukan
.
atau multi reviewer tergantung
dari kegiatannya Sasaran tinjauan desain adalah untuk menyiapkan jaminan
bahwa dokumen yang
dihasilkan
(misalnya persyaratan
adalah benar dan berisikan semua persyaratan
fungsinya, keselamatan dan kemanan dan standar) dari spesifikasi desain
258
ISSN 1693-3346
Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir Serpong, 20 Nopember 2007
Lingkup tinjauan desain, ditetapkan oleh kepala bidang/unit, tinjauan desain hams dibuat dan tersusun sesuai dengan: •
Prosedur yang dibuat dan Reviewer yang telah ditetapkan
•
HasH tinjauan
desain telah didokumentasikan
dengan
baik dan diperiksa
sebelum diterbitkan sebagai dokumen desain Tinjauan desain dapat mengantisipasi dan mengidentifikasi bermasalah
dan mengantisipasi
daerah yang berpotensi
tindakan korektif untuk menjamin bahwa desain
akhir telah memenuhi pesyaratan desain.
3.5 Desain Verifikasi Desain
Verifikasi
menjamin
adalah proses tinjauan
ulang terhadap
bahwa desain yang dibuat telah memenuhi
desain,
persyaratan
guna untuk sesuai dengan
ketentuan yang ada. Verifkasi meliputi: •
Proses perencanaan dan unjuk kerja kegiatan desain
•
Persyaratan-persyaratan
•
Pengendalian terhadap interface desain
input desain
Desain verifikasi
harus dilakukan sesuai dengan yang direncanakan
Desain verifikasi
dilakukan oleh seorang atau kelompok/group
yang terkualifikasi
dan tidak melakukan desain original, tapi boleh berasal dari organisasi yang sarna. Mereka harus mempunyai
akses ke semua sumber informasi yang terkait. Para
reviewer, verifier dan personel
dari manajemen
memberikan
persetujuan dengan
jelas dalam pernyataan. Desain verifikasi harus melengkapi tinjauan desain dengan menggunakan kalkulasi alternatif
atau uji
program. Bila perlu desain verifikasi
perlu membandingkan
dengan desain sebelumnya, bila ada sebelum disetujui.
3.6 Kalkulasi Alternatif Verifikasi mengenai kebenaran atas kalkulasi atau analisis dapat diperoleh dengan membandingkan
hasilnya
dengan
yang diperoleh
dari metode
kalkulasi
atau
analisis alternative. Untuk
melengkapi
meyakinkan
kalkulasi
alternatif,
maka tinjauan
harus dilakukan
uotuk
kelayakan terhadap atas asumsi, data-data input desain atau metode
lain yang digunakan.
259
Prosiding Serpong,
Pertemuan I1miah Nasional 20 Nopember 2007
Rekayasa
Perangkat
ISSN 1693-3346
Nuklir
Hasil metode alternatif ini tidak harus sesuai tepat dengan kalkulasi atau analisis asH, tetapi keberadaannya
harus dapat diselesaikan secara signifikan dengan faktor
kesalahan.
3.7 Kualifikasi Pengujian Oalam
keadaan tertentu desain verifikasi
dapat diperoleh
dengan kualifikasi
penguj ian atau uj i sesuai dengan model atau prototip. Bila suatu program pengujian digunakan untuk verifikasi kelayakan dari desain, termasuk pengujian untuk kondisi desain yang lain dengan keadaan desain yang diverifikasi. Kualifikasi
pengujian supaya dilakukan
pad a fasilitas yang terkualifikasi
sesuai
dengan prosedur Untuk menjamin bahwa persyaratan referensi/acuan konfigurasi
dan batas penerimaan
serta
pengujian dari model atau prototip yang telah ditetapkan atau tertera
didalam persyaratan Hasil pengujian
didokumentasikan
sesuai dengan kemampuannya
dan ditinjau
oleh personel yang ditentukan
untuk menjamin bahwa persyaratan pengujian telah
terpenuhi.
3.8 Desain Vilidasi Oesain
Validasi
persyaratan
dan
persyaratan
khusus
(pembenaran) bukti
harus
otentik
untuk
dilaksanakan
melalui
pengujian
memperjelaskan/menegaskan
dan bahwa
telah terpenuhi, dan hasilnya sesuai dengan persyaratan yang
telah ditetapkan Oesain validasi mengacu pada desain verifikasi, supaya hasil akhir yang diperoleh sesuai dengan spesifikasi dan kondisi operasi yang diinginkan
3.9 Pengendalian Perubahan Desain Perubahan
desain, termasuk perubahan terhadap persyaratan
ditemukan
pada
dekomisioning Bila
konstruksi,
fabrikasi,
penguj ian,
dan perubahan yang
komisioning,
operasi
dan
harus dikendalikan
perubahan
desain
dibuat,
maka
alasan/dasar
untuk
perubahan
harus
didokumentasikan Pertimbangan
harus diberikan terhadap dampak dari perubahan dan konsekuensi
terhadap desain-desain lainnya
260
Prosiding Serpong,
Pertemuan I1miah Nasional 20 Nopember 2007
Rekayasa
Perangkat
ISSN 1693-3346
Nuklir
Perubahan desain harus ditinjau dan disetujui oleh salah seorang : •
Kelompoklgroup
•
Organisasi
dari organisasi yang sarna dengan dokumen desain original
desain lain yang telah diakui kemampuannya
terhadap desain, dan
mempunyai hubungan terhadap informasi desain original •
Regulatory body (bila diperlukan)
3.10 Output Desain Dokumen-dokumen
output desain yang bersifat khusus harus direkam
dan disimpan,
rekaman yang termasuk output desain adalah: •
Spesifikasi teknis dan amendemennya
•
Gambar-gambar
•
Evaluasi keselamatan
•
Kalkulasi desain dan informasi mengenai pengecekan
•
Permintaan persetujuan perubahan desain
•
Laporan desain
•
Verifikasi desain dan informasi validasi
•
Sistem Deskripsi
•
Analisis teknis, evaluasi dan laporan-Iaporan.
desain
4.0 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 KESIMPULAN Dari hasil pembahasan
diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa, pelaksanaan
desain sistem manajemen mutu nuklir sangat ketat bila dibandingkan dengan desain sistem
manajemen
mengandung
mutu ISO 900 1:2000, hal ini disebabkan
instalasi
nuklir
resiko dan keamanan yang cukup tinggi, seperi di jelaskan
bagian 2.2 grade/tingkatan
kelas desain, dimana tingkatan
pada
desain dibagi atas 4
tingkatan kelas yaitu Kelas I,2,3 dan non kelas. dimana kelas 1,2 dan 3 benar-benar diperhatikan
spesifi kasi.
pelaksanaannya, -
bahan.
penanganan
proses,
pengadaan
dan
sistem
kualifikasi personel.
Organisasi
harus membuat program jaminan mutu, tugas tanggungjawab
harusjelas
dan terkualifikasi dan harus dituangkan dalam prosedur
261
personel
Prosiding Serpong,
-
Pertemuan I1miah Nasional 20 Nopember 2007
Lingkup kegiatannya
Rekayasa
Perangkat
ISSN 1693-3346
Nuklk
harus jelas keterkaitan/interface
antara satu disiplin dengan
disiplin lainnya, sehingga tidak terjadi overlapping atau tidak bertuang -
Dokumen dan Rekaman harus terkendali sesuai dengan proses pembuatannya, yaitu disiapkan,
diperiksa,
disahkan, diterbit direvisi dan terkendali
serta dipelihara
sesuai dengan prosedur yang berlaku. - Audit harus dilaksanakan
dan memerlukan auditor yang memenuhi kualifikasi dan
berpengalaman.
4.2 SARAN Dalam pelaksanaan desain instalasi nuklir atau Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir hams memperhatikan
tahapan-tahapan/prosedur
sesuai
dengan
sehingga hasil yang di peroleh memenuhi kriteria/spesifikasi
persayaratan
yang
ada,
yang diinginkan.
Kualifikasi personelnya harus memenuhi criteria yang ditentukan Pelatihan
personel harus dilakukan dengan memperhatikan
persyaratan
-persyaratan
yang ada dan terprogram serta terdokumentasi.
DAFTAR PUST AKA 1. IAEA, Revisi I, Safety Series No-C-50, Code on Qual ity Assurance for Safety in Nuclear Power Plants and other Nuclear Installation, Vienna, 1996 2. IAEA, Revisi I, Safety Giuide
No.50-SG-Q6,
Quality Assurance
in design for
Nuclear Power Plant and other Nuclear Installation, Vienna, 1996. 3. IAEA,
Safety
Classification,
Guide
No.50-SG-D I,
Vienna 1979.
262
Safety
Fungtions
and
Component