DAFTARISI
t'he advance of Diagnosis and Management of Diabetes Mellitus
.
Case and Complexity in Medically ill "JKN era"
8
Kegawatdaruratan pada B idang THT-KL........................
189
Kedaruratan di Bida.ng Mata..........................................................................................
200
Akut Abdomen Pada Anak: Bilamana Itu Kasus Bedah?
20 I
Rehabilitasl pada Muskuloskeletal & Arthritis.............................................................
213
Pengenalan & Penanganan Kasus Narkoba..................................................................
15
Batu Saluran Kencing ..
214
Now-emerging Protozoan Diseases in Indonesia..........................................................
L6
Penyakit Ginjal Kronik.
215
Manfaat dan Pedoman Diagnosis serta Penatalaksanaan Dini HIV..............................
23
Multiple Trauma...........................................................................................................
223
Diagnostik & Penanganan Hepatitis B
27
Resusitasi pada Syok Sirkulasi
224
Penggunaan Antimikroba pada Kasus Infeksi
28
Urinalisis dalam Praktik Klinik
234
Pengobatan Profilaksis INH pada Anak
29
Diagnostik dan Penanganan Hipertensi Terkini
237
I lcpntuis Pada Anak
34
Peripartum Cardiomyopathy.........................................................................................
238
Penyakit Jantung pada Kehamilan................................................................................
24 l
Peran Radlologi Untuk Evaluasi Coronary Heart Disease............................................
258
l'ntulnksana lnfeksi Saluran Kemih pada Anak di Pusat Pelayanan Primer, Sckundor, dan Tersier l'c 1,111,111
Nutrlsi pada Tumbnh Kembang Anak
~ 1111!1t•1 Solid . Kolorektal dan Payudara Kt·ijun,111111 Olnckologi..................................................................................................
. .
48 69
.
83 96
St l11y.111g Pandang Keganasan Hematologi...................................................................
] 07
l•plgcnctika Molekular Pada Terapi Kanker................................................................
111
lufertilitns pada Pria
120
kcguguran Bcrulang.....................................................................................................
124
Pcrdnmhan Uterus pada Kasus-Kasus Ginekologi....................
135
Pcrlumbuhan Janin Terhambat.....................................................................................
151
Keputihnn
156
Traveller Disease..........................................................................................................
161
The Role ofHyperbaric Oxygen Therapy in Plastic Surgery Cases.............................
162
Kedokteran Kelauta.n: Ciguatera...................................................................................
164
Gnngguan Hormon pada Obesitas
165
I utalnksana Stroke Hiperakut.......................................................................................
174
Pcnanganan Gangguan Psikiatrik di Lini Primer..........................................................
175
Pcran Bodah Saraf pada Lesi Otak/ Saraf.....................................................................
176
Ponyakit Paru ObstruktifKronik
177
Comprehensive Medical Topics Focused on Diseases Management and Diagnosis COME TO MANADO
SAMBUT AN DEKAN FK UNSRA T Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkatnya kita dapat berkumpul kembali dalam kegiatan ilmiah dalam rangka Simposium Ilmiah Pendidikan Kedokteran
Proceeding Book
Berkelanjutan ke-2. Oleh karena itu sesuai dengan salah satu fungsi Tridharma Perguruan nalam Rangka Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan II FK UNSRAT
Tinggi, FK Universitas Sam Ratulangi
senantiasa menyelenggarakan
Pendidikan
Kedokteran BerkeJanjutan (PKB) secara berkesinambungan. Lditor
Tantangan dan kemajuan di bidang kedokteran dalam beberapa dasawarsa terakhir
DR. dr, John E. Wantania, SpOG-K
berlangsung sangat pesat dan telah tersubspesialis ke dalam topik-topik yang semakin
DR. dr. Jeanette I. Ch. Manoppo, Sp.A·K
spesifik. Selain itu, standar pelayanan kedokteran semakin lama semakin tinggi sehingga dokter juga perlu meningkat standar pelayanannya. Salah satu cara untuk memperbaharul
Penyunting
ilmu pengetahuan dan standar pelayanan kedokteran adalah dengan penyelenggaraan PKB.
dr, llarsali F. Lampus, MHSM, SpBA
Saya menyampaikan penghargaan kepada seluruh anggota panitia yang bekerja berjcrih
or. Andree Hartaoto dr,
lelah
Effendy Gunawan
sehingga
Simposium
Ilmiah
Pendidikan
Kedokteran
Berkelanjutan
dapat
terselenggara dengan baik.
dr. Antonius Wibowo
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta seminar yang tcluh Dlterbitkan oleh:
badir meluangkan waktu untuk mengikuti acara dari awal hingga akhir. Semoga dcngnn
Bagian Bedah FK UNSRA T Manado
mengikuti acara ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Alamat Penerbit: Bagi an Bedah FK UNSRA T Manado Jalan Raya Tanawangko No.56, Manado, Sulawesi Utara, Indonesia Dekan FK UN SRA T
95115 Cetakan kedua, Mei 2017
Prof DR. dr. Adrian Umboh, SpA(K)
ISBN: 978-602- 70396-1 ·2
I Iak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit ii
iii
SAMBUTAN
KETUA PANITIA
Dies Natalis
Universitas
untuk mempertemukan Indonesia.
Rangkaian
SAMBUT AN KOORDINA TOR lLMIAH
Sam Ratulangi civitas akademika
yang ke-58 merupakan
salah satu momentum
dan para alumni yang telah tersebar di seluruh
acara Dies Natalies ini merupakan
salah satu media transfer ilmu
Salam sejahtera!
Puji syukur kami panjatkan kepada Toban Yang Maha Esa karena dengan rahmat dun
para civitas akademika.
karuniaNya kami dapat mewujudkan acara Simposium Jlmiah pada tahun ini.
Dengan tema "Comprehensive Medical Topics Focused on Management and Diagnosis
Terima kasih karni ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu terlaksananyn
(COME TO MANADO)" diharapkan kepada seluruh civltas, alumni dan kepada seluruh
ini. Terima kasih kepada pembicara-pembicara yang terhormat, yang telah mencurahknn
dolcter dapat mengambil
waktu dan tenaga untuk memberikan ilrnu kepada civitas akademika melalui acarn ihniah
manfaat
seluas-luasnya
untuk dapat
mengembangkan
111.:11111
keterampilan dan keilmuan.
ini.
Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses sesuai dengan yang telah di
Kedokteran adalah ilmu yang terus berkembang, sehingga sudah menjadi tugas kita sebagui
rcncanakan. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pembicara,
dokter dan tenaga medis untuk selalu belajar dan mengikuti
moderator, panitia dan peserta yang hadir.
kedokteran. Semoga dengan adanya acara Simposium llmiah ini dapat membenknn
perkembangan
teknologl
infonnasi yang bermanfaat untuk para civitas akademika agar dapat memberikan pelaynnnn yang terbaik pada masyarakat. Sebagai penutup, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercaynnn p,ul11 Kenia Panitia
kami. Kami sangat mengharapkan Saran dan kritik yang membangun agar penyelenggm
111
acara ilmiah di tahun yang akan datang dapat berkembang ke arah yang lebih balk tl.111 infonnatif. Kami akan terus berusaha memberikan yang terbaik.
DR. dr. Jeanette I. Ch. Manoppo, Sp.A-K
Koordinator Seksi Ilmiah
DR. dr. John E. Wantania, SpOG-K
iv
v
PERTUMBUHAN
l l.Shekelle PG, Park RE, Kahan JP, Leape LL, Kamberg CJ, Bernstein SJ. Sensitivity
JANIN TERHAMBAT
John Wantania
and pecificity of the RAND/UCLA Appropriateness Method to identify the overuse and underuse of coronary revascularization and hysterectomy. J Clin Epidemiol
(PJT / IIIC,11)
Bagian Obstetrl & Ginekologi FK Unsrat I RSVP Prof R. D ku,11111
2001;54( 10): 1004-10. Pertumbuhan
janin
terhambat
(PJT) atau IUGR (Intrauterin
c,·,,.111/1
merupakan kondlsl yang bisa merupakan masalah dalam pengelolaan krh1111lll h belum tentu kondisi ibunyajuga bermasalah berat. PJT tidaklah sama tlr11111111
I
masa keharnilan (KMK). Beberapa PJT mungkin adalah janin KMK. :;r111111111il janin KMK adalah janin konstitusional kecil dengan pertumbuhan j1111l11 dengan ukuran dan etnis ibu.' Pertumbuhan janin terhambat menunjukkun ,..,,,.
11111
potensi pertumbuhan secara genetik yang patologis, sehingga didapatknn ul 111 ii I bukti gangguan padajanin
seperti gambaran Doppler yang abnormal, dun l111k111
volume
Dengan
cairan
ketuban.
demikian,
PJT
adalah
ketidakmmupugu
mempertahankan pertumbuhan yang diharapkan sesuai dengan kurva pertumbul, 111 telah terstandarisasi dengan atau tanpa adanya KMK.2 KJasifikasi Pertumbuhan janin terhambat dapat diklasifikasikan menjadi simetris dan 11~1111
11 I
umumnya tergantung kapan faktor risikonya berpengaruh pada pertumbuhan 11111111 I slmetrls adalah janin yang secara proporsional berukuran badan kecil. < 11111
11
1,1111111
pertumbuhan janin terjadi sebelum urnur kehamilan 20 minggu yang sering di~rl•111J~ 11 oleh kelainan kromosom atau infeksi. Sementara itu PJT aslmetrls adalah J1111l11 \ ,,, berukuran badan tidak proporsionaJ, gangguan pertumbuhan janin terjadi pada kch 111111 ,1 trimester Ill, sering disebabkan oleh insufisiensi plasenta.3•4•5 Jika faktor yang menghambat pertumbuhan terjadi pada awal kehamilan yaitu aunt
r,
hiperpJapsia (biasanya akibat kelainan kromosom dan infeksi), akan menyebabkun I 11 yang simetris. Jumlah sel berkurang dan secara permanen akan menghambat pertu111h11t,11,1 janin dan prognosis jelek. Penampilan klinis berupa proporsi tubuh yang tampak 111,1111 ,t karena berat dan panjang sama-sama terganggu, sehingga indeks ponderal
11111111111
Sementara itu, jika faktor yang menghambat pertumbuhan terjadi pada saat kehnmll 111 Janjut, yaitu saat fase hipertrofi (biasanya akibat gangguan fungsi plasenta, mlsal 150
151
1,11,1
PIT asimetris
Jika ditemukan keadaan seperti ICA < 2,5 persentil dengan Doppler velocirnetry urtc1
yang mempunyai prognosis lebih baik. Lingkaran perut kecil, skeletal dan kepala normal,
umbilikalis normal dan Doppler velocimetry arteri umbilikalis hilang {AEDF) uuu
dan indeks ponderal abnonnal.3•6•7
terbalik (REDF), maka pasien memerlukan
preeklampsia),
akan menyebabkan
ukuran sel berkurang,
menyebabkan
pernantauan
ketat di rumah sakit.
Jika pudr
pasien ditemukan keadaan seperti Anhydramnion (tidak ada poket) pada usia kchamilnn 30 minggu atau lebih, adanya deselerasi berulang, selama 2 minggu tidnk
Skrining pertumbuban janin terhambat
udu
Berdasarkan anamnesis, perlu diketahui mengenai faktor risiko maternal, janin, dan
pertumbuhan janin dan paru janin sudah matang, dan pada pemeriksaan
plasenta; tafsiran tanggal persalinan berdasarkan USG pada trimester pertama dan tanggal
velocimtery adanya AEDF atau REDF, maka sudah terpenuhi syarat untuk dilnkuk.111
harl pertama dari haid terakhir. Dari pemeriksaan fisik ditentukan dengan pengukuran
terminasi kehamilan segera. Secara garis besar, perawatan konservatif pada kch111111l.111
tinggi fundus uteri dan beberapa pemeriksaan lain yang dapat menjadi pertimbangan,
<32 minggu sangatlah kontroversial karena diragukan manfaatnya, sehingga scbugl1111
antara lain: skeining biokimia untuk Trisomi 21 dibantu dengan pemeriksaan sonografi.8
besar kasus berakhir dengan terminasi kehamilan.9
/)oi>fllt·,
Skrining PJT dapat dilakukan jika terdapat satu atau lebih tanda-tanda yaitu gerak janin berkurang, TFU < 3 cm TFU normal sesuai usia kehamilan, pertambahan berat badan < 5
Penatalaksanaan usia kehamilan > 32 minggu
kg pada usia kehamilan 24 minggu atau < 8 kg pada usia kehamilan 32 minggu (untuk ibu
Seperti halnya PJT<32 minggu, pemantauan PJTyang ditemukan pada usia kehamilnn . 12
dcngan BMl < 30), taksiran beratjanin < 10 persentil, HC/AC > 1, dan volume cairan
minggu seharusnya berdasarkan berdasarkan etiologi, maka harus ditentukan tlpe PJ J'
kctuban berkurang (ICA < 5 cm atau cairan amnion kantung tunggal terdalam < 2 cm).9
apakah termasuk tipe simetris atau asimetris. Kemudian terapi semua keadaan maternal seperti mengurangi stress, meningkatkan asupan nutrisi, mengurangi rokok dnn/ntuu
l>ln,:nosls pertumbuhan janin terhambat
narkotika, dan anjurkan istirahat tidur miring. Setelah digall berdasarkan anamncsis, muku
Diagnosis dari pertumbuhan janin terhambat dapat ditegakkan apabila didapatkan tafsiran
dilakukan pemeriksaan USG untuk evaluasi pertumbuhan dan Doppler veloclmetry 111tl'ii
berat janin ataupun lingkar perut pada pemeriksaan sonografi <10 persentil.
umbilikalis setiap 3 minggu pemeriksaan profit biofisik setiap minggu termasuk
NS 1,
diikuti dengan NST saja pada minggu yang sama. Jika ditemukan keadaan seperti JC/\
4i
Penatalaksanaan pada Kehamilan <32 minggu
cm atau profil biofisik yang equivokal (6/10) pasien memerlukan perawatan di rumuh
Usia kehamilan merupakan hal penting pertama yang harus diperhatikan terutama pada
sakit untuk dilakukan observasi ketat.9
PJT<32 minggu, karena terkait masalah etiologi dan fungsi plasenta. Setelah melakukan klasifikasi berdasarkan etiologi, maka harus ditentukan tipe PIT apakah termasuk tipe
Jika pada pasien ditemukan keadaan seperti oligohidramnion (ICA < 5 cm),
un1111
simetris atau asimetris. Kemudian dilakukan penatalaksanaan terhadap semua koodisi
kehamilan 36 minggu atau lebih, Oligohidramnion pada usia kehamilan < 36 mingau
maternal seperti mengurangi stress, meningkatkan asupan nutrisi, mengurangi rokok
dikombinasi dengan Doppler velocimetry arteri umbilikalis, adanya abnormalitas Doppler
dan/atau narkotika, dan aojurkan istirahat tidur miring. Setelah digali berdasarkan
velocimetry a. umbilikalis seperti: Doppler velocimetry a. umbilikalis REDF setelah 32
anamnesis, maka dilakukan pemeriksaao USG untuk evaluasi pertumbuhan dan Doppler
minggu, Doppler velocimetry a. umbilikalis AEDF setelah 34 minggu, jika AEDF pada
velocimetry arteri umbilikalis setiap 3 minggu sampai usia kebamilan 36 minggu atau
34 minggu, maka penilaian proftl biotisik dilakukan dua kali seminggu,. AEDF dan NST
sampai timbul keadaan oligohidramnion dan dilakukan pemeriksaan proftl biofisik setiap
abnormal dan AEDF dan oligohidramnion, merupakan beberapa indikasi dilakukannyn
minggu termasuk NST, diikuti dengan NST saja pada minggu yang sama,"
terminasi segera. 9
152
153
Pemeriksaan
profil biofisik dikatakan abnormal apabila kurang atau sama dengan 4/l 0, dan
jika profil biofisik equivokal (6/10), pasien dapat diobservasi
dan pemeriksaan
diulangi 4-
6 jam, jika hasilnya masih equivokal maka kehamilan segera diterminasi. Secara garis
besar, pada usia kehamilan 32-36 minggu perawatan konservatif
9. MUHC Guidelines for Intrauterine Growth Restriction. 4th World Congress Medicine. Sebested LT, Pedersen P. Prognosis and Risk Factors for Intratu Growth Retardation. Dan Med J 2014;61(4):A4826.
masih dapat
dipertimbangkan.9 Terminasi kehamilan bisa dilakukan dengan induksi persalinan maupun Seksio sesarea, tergantung
kondisi
feto-maternal, namun
umumnya kondisi gawat janin
akan
mengarahkan pada persalinan perabdominal. Kondisi PJT berat akan lebih baik bila berada di luar lingkungan intrauterin yang tidak bisa dikoreksi, meski prognosisnya turut ditentukan oleh maturitas/kondisi akhir janin dan etiologi yang ada. DAFT AR PUST AKA 1. RCOG. The investigation and management of the small-for-gestational- age fetus. 2014. 2. Lausman A, Kingdom J, Gagnon R. et al. Intrauterine growth restriction: screening, diagnosis, and management. J Obstet Gynaecol Can 2013; 35(8): 741-57. 3. Peleg D, Kennedy CM, Hunter SK. Intrauterine growth restriction: identification and management. American family physician 1998; 58(2): 453-60, 66-7. 4. Manakatala UH. Intrauterine growth restriction. In: Zutshi VK, A; Batra, S, ed.Problem
based approach in obstetrics and gynecology. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Pub Ltd; 2002: 206-20. 5. Li H, Gudmundsson S, Olofsson P. Prospect for vaginal delivery of growth restricted
fetuses with abnormal umbilical artery blood flow. Acta obstetricia et gynecologica Scandinavica 2003; 82(9): 828-33.
6. Wolstenhlme JW, C. Gene, chromosome and IUGR. In: Kingdom J; Baker P, ed. Intrauterine Growth Restriction; 2000. 7. Mil1er HC. Fetal growth and neonatal mortality. Pediatrics 1972; 49(3): 392- 9.
8. Lausman A, Kingdom J. Intrauterine Growth Restriction: Screening, Diagnosis, and Management. J Obstet Gynaecol Can 2013;35(8):741-748.
154
155
...
as SPEAKER
oy Indonesia Medical Association (U~A/JDI)' -IDl/SULUT /SKP /V.,2017