PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN SECARA ONLINE PADA SEKOLAH SUMBANGSIH JAKARTA Suhendi. ST Pondok Kelapa Blok A.18 No.51 Jakarta timur Email :
[email protected]
ABSTRAK Kata Kunci : Pengembangan, Sistem, Pembelajaran, Online Pengembangan Sistem Pembelajaran Secara Online Pada Sekolah Sumbangsih Jakarta mempunyai tujuan mengembangkan sistem pembelajaran online berbasis web yang telah berlangsung di Sekolah Sumbangsih. Secara umum dikhususkan mengembangkan sistem pembelajaran secara online di SMA Sumbangsih serta meningkatkan proses pembelajaran antara murid/siswa dan guru/pengajar melalui sistem pembelajaran online. Proses analisa dan perancangan visual pembelajaran online ini menggunakan Unified Modelling Language (UML) pada use case diagram dan diagram aktifitas dengan bahasa pemograman PHP dan database MySQL serta menggunakan konten Course Management System (CMS) Moodle. Hasil dari perancangan sistem pembelajaran online berupa disain yang selanjutnya sistem ini diuji dilanjutkan dengan melakukan implementasi. Berdasarkan hasil
Implementasi sistem berupa kuesioner kepuasan untuk guru didapatkan 76.5% untuk tampilan, 69.8% untuk penggunaan dan 75% informasi. Sedangkan untuk siswa tingkat kepuasan tampilan 79.98%, untuk kepuasan penggunaan 73.16% dan untuk kepuasan informasi 75%.
PENDAHULUAN Sekolah Sumbangsih saat ini menerapkan sistem pembelajaran secara online namun belum digunakan secara maksimal., karena belum maksimalnya penerapan ini sehingga menjadikan permasalahan siswa yang terbatas dalam mencari informasi dari pengajar, berupa dokumentasi materi, materi-materi tambahan diluar tatap muka yang memberikan keyakinan dalam pemahaman sebuah materi. Hal inilah yang menjadikan penulis untuk mencari dan meneliti penyebab-penyebab permasalahan tersebut karena permasalahan pasti ada sebabnya dan selalu ada solusinya. Penyebab terjadinya permasalahan-permasalahan tersebut diidentifikasi sebagai berikut : Tabel 1 Tabulasi Identifikasi Permasalahan
1
Penyebab masalah yang sudah diidentifikasi oleh penulis akan diberikan batasan-batasan dalam penulisan ini. Penulis memberikan batasan hanya pada pembelajaran elektronik (Elearning) dengan menggunakan aplikasi berbasis web pada tingkat SMA. Pembatasan ini perlu untuk menjaga agar pembahasan tidak melebar ke sistem yang lainnya sehingga pembahasan ini lebih terfokus. Pada sistem pembalajaran antara guru dan siswa bisa saling berinteraksi secara online dengan aplikasi berbasis Web pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah : Mengembangkan sistem pembelajaran secara online di SMA Sumbangsih serta meningkatkan proses pembelajaran antara murid/siswa dan guru/pengajar melalui sistem pembelajaran online. TINJAUAN PUSTAKA Latar Belakang Sekolah Sumbangsih Sekolah Sumbangsih menyebar di tiga lokasi yaitu SMP dan SMA di Jln. Ampera Raya No.3-4 Cilandak Jakarta Selatan,TK dan SD di Jln. Duren Bangka Pancoran Jakarta Selatan dan TK,SD dan SMP di Jln Mawardi II/13 Grogol Jakarta Barat, yang terdiri dari 7(tujuh) unit sekolah : 2 unit TK,2 unit SD,2 unit SMP dan 1 unit SMA. Pengembangan Sistem Pengembangan Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Siklus hidup pengembangan sistem dengan langkah - langkah utamanya adalah sebagai berikut :
Gambar.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Pengertian e-Learning E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone [glossary,2001]. Sehingga dapat diartikan bahwa e-learning adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara sistematis dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk interaksi pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin [BPMA UI,2007]. E-Learning pertama kali diperkenalkan oleh Universitas Illinois di Urbana Champaign dengan menggunakan instruksi berbasis komputer (computer assitant instruction) dan komputer bernama PLATO.
2
Pemeran Pemeran dalam penerapan e-Learning ini ada 3 (tiga) yaitu : pengajar sebagai aktor pembimbing materi, siswa sebagai penerima bahan ajar dan administrator yang mengelola pemberian hak akses proses administrasi belajar megajar antara pengajar dan siswa. Berikut adalah tabel komponen e-Learning untuk mempermudah pengelompokannya. Tabel.2 Pemeran dalam penerapan e-Learning
Sumber dari : Romi Satrio Wahono (2007) Pembelajaran
Siswa
Fasilitas
Materi Pelajaran
Lulusan
Guru
Administrasi
Gambar.2 Konsep Penyelenggaraan Pembelajaran Konvensional Konsep Penyelenggaraan e-Learning Dalam konsep penyelenggaraan e-Learning media antar muka berbasis web mengambil peranan penting dalam manajemen proses pembelajaran, karena pemeran utama siswa, pengajar dan administrator sangat aktif dalam penyedian materi dan penyedian fasilitas.
3
Gambar.3 Konsep Penyelenggaraan e-Learning Course Management System (CMS) E-Learning pengembangan sistem Sekolah Sumbangsih dibuat dengan menggunakan CMS, yaitu suatu program aplikasi yang menyediakan media pembelajaran berbasis web. Aplikasi ini memungkinkan siswa masuk kedalam kelas digital untuk mengakses materimateri pelajaran, berdiskusi dalam forum, mengerjakan quiz online, mengumpulkan tugas, jurnal elektronik dan lain-lain. Jason Cole (2005) mengungkapkan bahwa secara umum, fungsi-fungsi yang harus ada dalam sebuah LMS/CMS antara lain : uploading and sharing material, forum and chats,quiz and Surveys, gathering and reviewing assignments,recording grades Moodle Moodle adalah suatu course management system (CMS) yang diperkenalkan pertama kali oleh Martin Dougiamas, seorang komputer saintis dan edukator, yang menghabiskan sebagian waktunya untuk mengembangkan sebuah Learning Management system (LMS) di salah satu perguruan tinggi di kota Pert, Australia. Unified Modelling Language (UML)
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C. Konsepsi Dasar UML Dari berbagai penjelasan rumit yang terdapat di dokumen dan buku-buku UML. Sebenarnya konsepsi dasar UML bisa kita rangkumkan dalam diagram-diagram yang tersedia pada UML terbagi atas 2 kategori, yaitu seperti yang terlihat pada Tabel 3. 4
Tabel.3 Kategori Diagram pada UML
Perbedaan antara Structural Diagram dan Behavioral Diagram adalah terletak pada sifatnya. Structural Diagram bersifat statis, yaitu menggambarkan struktur statis dari suatu objek dalam sistem dan relasinya, sedangkan Behavioral Diagram bersifat dinamis yaitu menggambarkan aspek dari sistem yang berubah setiap saat dan dipergunakan untuk menyatakan aspek kontrol dari sistem. Dari sembilan macam diagram yang terdapat pada UML, ada empat macam diagram dalam UML yang biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu sistem. Diagram tersebut adalah diagram Use Case, Activity, Sequence dan Class. Karena pemodelan dengan menggunakan empat diagram tersebut saja, sudah dapat mewakilkan proses kejadian yang terjadi dalam sistem.
Struktur Navigasi Struktur navigasi dapat dianalogikan sebagai diagram alur dalam perancangan bahasa pemrograman, yang berfungsi untuk menggambarkan dengan jelas hubungan dan rantai kerja seluruh elemen-elemen yang akan digunakan dalam aplikasi. Struktur navigasi ini sebaiknya dibuat sebelum pembuatan aplikasi. Dengan struktur navigasi, alur dari sebuah aplikasi yang akan dibuat dapat digambarkan dengan jelas dan sistematis, karena struktur navigasi memberikan kemudahan dalam menganalisa keinteraktifan seluruh page dalam aplikasi dan bagaimana pengaruh keinteraktifan tersebut terhadap pengguna.[Silfianti,2010].
5
METODE PENELITIAN
Metode Pengembangan SistemSesuai dengan tujuan pengembangan sistem yaitu merancang suatu sistem infomarsi pembelajaran online dalam rangka memperbaiki sistem yang sudah ada. Maka penulis membuat suatu tahapan metode penelitian seperti contoh gambar dibawah ini :
Investigasi
Analisis
Disain
Testing dan Implementasi
Gambar .4 Proses urutan dalam metode penilitian Dalam gambar 4 diatas terdapat 4 tahapan penelitian yaitu : Investigasi, analisis dan disain sedangkan testing dan implementasi penulis masukan dalam hasil. Investigasi Dalam penelitian ini penulis mengadakan investigasi pada Sekolah Sumbangsih Jakarta yang berada pada 3 (tiga) lokasi di Jl.Ampera Raya, No. 3-4, Jakarta Selatan, Jl. Duren Bangka , No.36, Jakarta Selatan dan Jl.dr.Muwardi II/13, Grogol, Jakarta Barat. Penulis melakukan investigasi dengan melakukan pengumpulan data dalam mencari informasi dari catatan-catatan penulis dan metode studi lapangan. Studi Lapangan Studi lapangan merupakan langkah yang ditempuh dalam mengumpulkan data, diantaranya dengan melalukan survey dan pengamatan terhadap objek yang berhubungan dengan sistem pembelajaran elektronik serta dilakukan wawancara terhadap masing-masing pelaku e-Learning yang berhubungan langsung. Hal ini dilakukan dengan maksud unutk mendapatkan informasi yang jelas dan tepat, sehingga penulis dapat mengetahui hambatan dan masalah yang ada dalam pelaksanaan e-Learning. Disamping itu penulis melakukan dokumentasi tehadap data-data dan informasi yang berhubungan dengan penyelenggaran eLearning di Sekolah Sumbangsih. 6
Studi Pustaka Studi Pustaka merupakan bahan acuan teori yang digunakan untuk menetapkan sebuah landasan dasar dalam menyelesaikan masalah dan memutuskan sebuah metode yang digunakan penulis dalam meyelesaikan masalah. Analisis Kebutuhan Pengembangan Sistem Sesuai dengan tujuan analisis pengembangan sistem yaitu pengembangan sistem tata kelola pembelajaran e-Learning yang sudah ada sehingga menghasilkan sebuah sistem yang mampu mengakomodasi pihak manajemen sekolah, guru dan murid serta pihak-pihak lain yang terkait maka penulis membuat sebuah analisis kebutuhan yang terdiri dari : (i) (ii) (iii)
Analisis Sistem Lama Analisa Kendala yang dihadapi Sistem Lama Analisa Pengembangan sistem baru
Rincian mengenai ketiga langkah penelitian tersebut akan penulis jabarkan berikut ini. Analisis Sistem Lama
Gambar.5 Skema Navigasi model Lama e-Learning Sekolah Sumbangsih Analisa Kendala Yang Dihadapi Sistem Lama Dalam pengamatan sistem pembelajaran yang berjalan di Sekolah Sumbangsih Jakarta selama ini ada berbagai permasalahan yang timbul dan akan segera dicari solusinya sehingga akan menjadi pemanfaatan sistem e-Learning yang maksimal. Dari hasil analisa maka penulis membuat sebuah daftar inventori permasalahan yang ada yaitu : 1. Dengan jumlah guru yang ada yaitu sekitar 200 (dua ratus) sangat komplek apabila semua guru mengajukan permohonan melalui surat tertulis yang selama ini dilakukan belum menggunakan sistem elektronik atau email. 2. Akses Internet yang sangat lambat apabila mengakses dari sekolah. 3. Kontent pembelajaran belum menyertakan data-data sekolah seperti : data guru dan data siswa. 4. Belum ada antar muka sebelum masuk e-learning yang berguna sebagai informasi seputar Sekolah Sumbangsih. 5. Space data dihosting sangat kecil hanya sekitar 500MB sehingga sering sekali mengalami full disk space. 7
Berikut ini adalah tampilan yang ada pada sistem lama :
Gambar.6 Tampilan awal sistem lama e-Learning Sekolah Sumbangsih Analisa Pengembangan Sitem Baru Berdasarkan analisa yang dihadapi sistem e-Learning yang lama maka penulis membuat sebuah analisa sebuah pengembangan sistem baru dengan table sebagai berikut : Tabel.4 Analisa pengembangan sistem baru
Berikut ini adalah skema navigasi sistem e-Learning yang baru yang dibuat pengembangan dari sistem lama. 8
Gambar 7 Skema Navigasi Pengembangan Sistem Baru
Gambar.8 Skema fasilitas e-Learning untuk Administrator
Gambar.9 Skema navigasi Fasilitas e-Learning untuk pengajar/guru
Gambar.10 Skema navigasi Fasilits e-Learning untuk siswa
9
Disain Perancangan Sistem Baru Perancangan sistem baru dibuat dengan menggunakan diagram UML yang secara umum dapat menggambarkan pemodelan proses yang terjadi dalam sistem secara keseluruhan dari sistem yang akan dibuat Diagram Use Case Utama Untuk menjelaskan sistem yang terjadi akan dijelaskan pada Use Case utama dalam gambar dibawah ini. Dalam gambar tersebut dijelaskan masing-masing aktor dalam menjalankan aktifitas pada sistem. Diagram use case utama untuk aktor admin mempunyai peranan dalam membuat, edit dan meremove user sedangkan untuk guru mempunyai peranan sebagai pembuat modul, pembuat forum, pembuat quiz, pembuat media upload tugas dan pembuat nilai. Untuk siswa mempunyai peranan sebagai pengikut pembelajaran online seperti, mendownload modul, berdiskusi di forum online, mengumpulkan tugas online,mengikuti quiz online dan melihat nilai. Secara garis besar pembuatan diagram use case utama ini akan memperjelas berjalannya sistem, yang selanjutnya akan dibuatkan masing-masing subsistem dari use case utama. Contoh dari subsistem use case utama adalah bagaimana sistem dalam membaut user oleh admin, bagaimana admin menyediakan media pembelajaran online untuk guru.
Gambar.11 Diagram Use Case Utama Sistem Penggambaran diagram use case secara garis besar dari pengembangan sistem yang diajukan dapat dilihat pada gambar 12 : 10
Gambar.12 Diagram Use Case Sistem Pembelajaran online secara global Dengan melihat diagram use case sistem pada gambar 12, maka dapat dilihat apa saja kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam berinteraksi dengan sistem dan asosiasi /keterhubungan antar aktor dengan fungsionalitas sistem yang dinyatakan dengan <
>. Dalam sistem ini aktifitas pertama yang dilakukan adalah masuk kedalam sistem antar muka sebelum masuk e-learning yang gunanya untuk memfasilitasi user untuk mencari informasi data guru, data siswa maupun info berita seputar sekolah. Login admin antar muka sebelum masuk e-learning ini khusus untuk admin yang ingin menginput dan mengedit web antar muka awal sebelum masuk e-learning. Apabila ingin memasuki sistem elearning bisa memilih link e-learning.. Setelah memilih e-learning maka akan masuk kedalam sistem elearning sesuai dengan permisionnya. Untuk Admin mempunyai hak akses sebagai pembuat user,pembuat kursus, memodifikasi kontent setting tampilan dan fasilitas lainnya. Guru mempunyai permision sebagai pengelola langsung pembelajaran online dengan siswa seperti, upload modul,membuat forum,membuat quiz online, membuat nilai dan fasilitas lainnya. Permision siswa hanya sebatas mengikuti kursus seperti : download modul, mengumpulkan tugas dengan cara di upload di sistem,mengikuti quiz online dan mengedit profil siswa. Rancangan Database Sebelum masuk e-Learning Setelah melakukan perancangan akifitas kegiatan masing-masing user maka selanjutnya adalah proses perancangan data base.Tabel user dibuat untuk menyimpan data lengkap user, berupa data pribadi setiap user. Struktur tabel user tersebut dapat dilihat di gambar
Data user
Gambar.13 Rancangan database untuk user 11
Perancangan Struktur Navigasi Struktur navigasi digunakan untuk menggambarkan secara garis beras isi dari seluruh halaman pada sistem yang dibuat dan berhubungan antara setiap isi dari halaman tersebut. Dengan struktur navigasi, alur dari sistem yang dirancang dapat digambarkan dengan jelas dan sistematis, karena struktur navigasi memberikan kemudahan dalam menganalisa keinteraktifan seluruh halaman dalam suatu sistem. Struktur Navigasi Sebelum Masuk e-Learning Struktur navigasi ini dirancang untuk menampilkan data guru, data siswa, informasi berita dan fasilitas lainnya. Berikut gambar dibawah ini adalah struktur navigasi dengan menggunakan struktur navigasi campuran :
Gambar14. Struktur navigasi sebelum masuk e-Learning
Struktur Navigasi e-Learning Struktur navigasi e-learning menggambarkan alur kegiatan pada setiap halaman yang dapat dilakukan oleh admin, guru dan siswa pada saat berinteraksi dengan sistem. Gambar 15 adalah Struktur navigasi e-learning yang menggunakan struktur navigasi campuran.
Gambar 15 Struktur navigasi e-learning Perancangan Tampilan Sistem Perancangan tampilan sistem e-Learning ini dibuat dengan model yang sudah ada dalam theme di moodle yang dimodifikasi pada pemberian image dan warna serta mudah di navigasi oleh user.Dalam gambar 16 menjelaskan tampilan depan header dari sistem baru merupakan 12
logo Sekolah dan slogan Sekolah Sumbangsih. Pada posisi kiri diisi dengan menu utama yang terdiri dari home,data guru,data murid, berita terbaru. Untuk posisi kanan diisi dengan search/pencaharian, keterangan jumlah yang mengakses web tersebut dan form login user/administrator. Untuk tampilan rancangan depan e-Learning dalam gambar dibawah ini dijelaskan posisi header diisi dengan logo Sekolah dan slogan. Posisi daftar pelajaran berada pada samping kiri yang memakan tempat lebih besar dari posis samping kanan yang diisi dengan informasi slogan sekolah dan gambar serta kalender.
Gambar 16 Rancangan Tampilan depan e-Learning Pembuatan Tampilan Awal Sistem Sebelum Masuk e-Learning Tampilan sistem dibuat dengan memperhatikan fungsi dari sistem ini yaitu pembelajaran online sehingga disain navigasi dan warna dibuat sederhana. Penekanan pembuatan tampilan sistem ini lebih kepada navigasi pembelajaran. Berikut adalah disain tampilan sistem yang dibuat. Disain awal tampilan e-Learning bisa kita tentukan di modul theme yang ada di moodle. Pemilihan model disain tampilan muka menggunakan warna yang sederhana dan navigasi yang terdiri dari daftar kursus/mata pelajaran,login masuk dan kalender.
Gambar.17 Disain tampilan ketika membuka e-Learning HASIL DAN PEMBAHASAN Antar muka sebelum masuk e-Learning mempunyai fungsi sebagai pembuka sebelum masuk e-Learning yang mempunyai isi seperti : data guru,data siswa, informasi seputar pendidikan dan fasilitas lainnya. Berikut ini adalah hasil testing dan implementasi dari antar muka sebelum masuk e-Learning : Testing dan Implementasi Tampilan Awal Sebelum e-Learning Dalam gambar 18 telah dilakukan testing dan implementasi bahwa untuk posisi tengah berisi informasi seputar pendidikan e-Learning dan untuk posisi kanan merupakan fungsi utilitas seperti : user login dan jumlah yang mengakses web ini dan untuk posisi kanan adalah 13
fungsi untuk melihat informasi seperti : data guru, data murid dan masuk ke sistem eLearning.
Gambar 18 Tampak muka Implementasi awal ketika masuki sistem Testing dan Implementasi Sistem e-Learning Proses testing dan implementasi sistem e-Learning yang dilakukan masing-masing aktor seperti : administrator, pembuat kursus, guru, siswa mempunyai masing-masing antar muka yang mempunyai kewenangan masing-masing aktor. Administrator adalah user yang berada pada tingkat paling tinggi dalam manajemen e-Learning, administrator mempunyai kewenangan eksekusi e-Learning sedangkan untuk pembuat kursus hanya sebatas membuat utilitas kursus, guru atau pengajar mempunyai kewenangan untuk mengatur proses input dan ouput porses pembelajaran online dengan siswa dan siswa mempunyai kewenangan hanya sebatas sebagai pengikut e-Learning.
Gambar 19 Tampilan awal e-Learning
Pengujian Sistem Melalui Kuesioner Dalam pengujian pengembangan sistem pembelajaran online ini, penulis mengadakan kuesioner setelah melakukan pengujian pada guru dan siswa. Kuesioner ini bermanfaat sebagai masukan untuk pengembangan lebih lanjut. Berikut ini adalah pertanyaan kuesioner untuk guru dan siswa :
14
Tabel .5 Persentase Kepuasan Guru
Tabel .6 Persentase Kepuasan Siswa
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian penulis dibuat sebuah kesimpulan telah berhasil membuat sebuah pengembangan sistem baru dengan tahapan-tahapan siklus pengembangan sistem seperti proses investigasi sistem lama, menganalisa sistem lama yang dilanjutkan menganalisa sistem baru. Sistem ini dirancang dengan menggunakan pemodelan visual Unified Modelling Language (UML). Dalam proses visualisasi pemodelan sistem disertai dengan use case diagram dan diagram aktifitas. Sistem Pembelajaran online ini menggunakan Course Management System (CMS) Moodle dengan bahasa pemograman menggunakan PHP dan untuk database menggunakan MySQL. Disain pengembangan sistem ini merupakan hasil dari proses perancangan sistem yang selanjutnya penulis mengadakan testing dan dilanjutkan dengan implementasi penerapan langsung pada user yang berrsangkutan dan diakhiri dengan pengisian kuesioner.Berdasarkan hasil implementasi sistem berupa kuesioner kepuasan untuk guru didapatkan 76.5% untuk tampilan, 69.8% untuk penggunaan dan 75% informasi. Sedangkan untuk siswa tingkat kepuasan tampilan 79.98%, untuk kepuasan penggunaan 73.16% dan untuk kepuasan informasi 75%. Saran Dalam penerapan sistem pembelajaran online ini penulis menyarankan agar berbagai pihak yang terkait dengan proses pembelajaran agar konsisten dalam penerapan proses belajar belajar secara online sehingg proses pembiasaan belajar seumur hidup tidak terputus.
15
Sistem pembelajaran online yang diterapkan di Sekolah Sumbangsih tentu masih banyak beberapa hal yang harus diperbaiki, untuk itu penulis menerima saran dan kritik dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA Adri Muhammad, 2008, Modul Pelatihan Learning Management system (LMS) bagi dosen Fakultas Teknik UNP Padang, Padang Agustina, Fenni, 2010, Unified Modelling Language, Gunadarma, Depok Dharwiyanti, sri, 2003, Pengantar Unified Modelling Language, Jakarta Gun Gun Gunawan, 2003, Web content Management System dengan PHP dan MYSQL, Bandung. Hartanto, A.A. dan Purbo, O.W, 2002, Teknologi e-Learning Berbasis PHP dan MySQL, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Herman Dwi Surjono, 2010, Membangun course eLearning dengan berbasis Moodle, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Madcoms, 2005, Aplikasi manajemen database Pendidikan berbasis web dengan PHP dan MySQL, Andi Ofset, Madiun. Meissa indra, 2009, Bikin Website Asik ala Joomla 1.5, Gagas Media, Jakarta Munawar, 2005, Pemodelan visual dengan UML PT.Graha Ilmu, Yogyakarta Setya Kukuh, 2008, membangun elearning dengan moodle, Andi Offset, Yogyakarta Soekartawi , 2002, e-Learning: Konsep dan Aplikasinya. Bahan Ceramah/Makalah disampaikan pada Seminar yang diselenggarakan oleh Balitbang Depdiknas, Jakarta. Wahono Satria Romi, 2004, Sistem eLearning Berbasis Model Motivasi Komunitas, Majalah bisnis komputer, No.9, Jakarta Widanarko, Sulistyoweni, 2007, Pedoman penjaminan mutu penyelenggaraan e-Learning Universitas Indonesia, UI, Depok. Sumbangsih Yayasan Perguruan, 2003. Sekilas Sejarah Sumbangsih, Ampera, Jakarta.
16