JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
1
Pengembangan Sistem Katalog Materi E-Pembelajaran Berbasis Manajemen Pengetahuan Menggunakan Teknologi XML Rizal H. Yahya, Abdullah Alkaff dan Yusuf Bilfaqih Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected]
Abstrak— Objek pembelajaran merupakan teknologi yang digunakan untuk pengemasan materi e-pembelajaran agar materi memiliki struktur dan tujuan yang jelas. Pengorganisasian dan pengelolaan objek pembelajaran diperlukan untuk mewujudkan penyajian materi pembelajaran yang tepat guna. Hingga saat ini sistem katalog yang ada masih memiliki kekurangan yaitu belum bisa menyajikan materi yang tepat bagi pengguna yang tepat dan pada waktu yang tepat. Agar materi yang diberikan tepat, diperlukan penyesuaian antara objek pembelajaran terhadap kebutuhan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem katalog yang mampu memberikan rekomendasi objek pembelajaran berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh pengguna. Manajemen pengetahuan merupakan pendekatan yang memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki oleh pengguna untuk memberikan pengetahuan yang dibutuhkan pengguna. Penggalian teks pada proses pembentukan ontologi merupakan pendekatan untuk mengetahui tingkat kesamaan antar dokumen. Dengan kedua metode tersebut penelitian ini menghasilkan sebuah perangkat lunak berupa sistem katalog yang mampu memberikan rekomendasi objek pembelajaran untuk dua mata kuliah dan sembilan objek pembelajaran dengan bobot kesamaan dari 0,0756 hingga 0,2182. Perangkat lunak tersebut diwujudkan dengan menggunakan aplikasi Moodle dengan bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP) dan basis data MySQL serta teknologi Extensible Markup Language (XML). Kata Kunci— E-Pembelajaran, Manajemen Pengetahuan, Ontologi, Sistem Katalog, XML.
I. PENDAHULUAN
P
erkembangan teknologi informasi kini telah dikembangkan ke dalam bidang pendidikan. Pengembangan ini menyebabkan pergeseran paradigma pendidikan dari metode pembelajaran konvensional yang berbasis Teacher Centered Learning (TCL) ke arah pembelajaran modern yang berbasis Student Centered Learning (SCL). Pembelajaran TCL selama ini dilaksanakan dengan pembelajaran di kelas. Sedangkan pembelajaran berbasis SCL menggunakan sistem pembelajaran di kelas dan pembelajaran elektronik atau yang lebih dikenal dengan sistem e-pembelajaran. Seiring perkembangan sistem e-pembelajaran, kini dikembangkan pula konsep sistem yang dapat menyajikan konten atau materi yang tepat, bagi pengguna yang tepat dan pada waktu yang tepat. Penyajian materi yang tepat dapat
diwujudkan dengan memanfaatkan teknologi pengemasan materi atau yang dikenal objek pembelajaran. Agar sasaran dari materi tersebut tepat dan dalam waktu yang tepat, maka penyajian materi harus disesuaikan dengan kondisi pengguna. Sistem katalog merupakan salah satu cara menyajikan materi pembelajaran. Namun sistem katalog pada portal epembelajaran yang ada sekarang ini masih berupa kumpulan objek pembelajaran yang pemeringkatannya berdasarkan abjad judul. Selain itu sistem tersebut masih belum bisa menyajikan materi yang tepat bagi pengguna. Untuk dapat menyelesaikan permasalahan ini, sistem katalog dikustomisasi dengan memanfaatkan beberapa aspek dari informasi kondisi akademis penggunanya untuk dijadikan bahan pemeringkatan objek pembelajaran. Dengan kata lain, sistem katalog akan mewujudkan rekomendasi materi kepada pengguna. Metode manajemen pengetahuan merupakan salah satu metode yang mengelola pengetahuan yang sudah ada dari pengguna untuk membentuk rekomendasi pengetahuan yang baru. Metode ontologi merupakan salah satu metode pemrosesan dokumen untuk mencari nilai kesamaan antar dokumen. Metadata merupakan informasi terstruktur dari sebuah data. Standarisasi global untuk objek pembelajaran kini mengikuti standar Learning Object Metadata (LOM) yang memanfaatkan teknologi Extensible Markup Language (XML) untuk format dokumen metadata. Oleh sebab itu, dengan pendekatan manajemen pengetahuan dan ontologi dengan memanfaatkan teknologi XML bisa membentuk sistem katalog yang dapat memberikan rekomendasi materi pembelajaran. II. TEORI PENUNJANG A. E-Pembelajaran E-pembelajaran atau yang lebih dikenal dengan e-learning merupakan suatu sistem belajar mengajar yang menyampaikan bahan ajar ke siswa dan melakukan beberapa aktivitas pembelajaran dengan menggunakan media internet, intranet, media penyimpan data atau media elektronik lainnya. Ada tiga jenis alat yang dapat digunakan pada epembelajaran yaitu alat kurikulum, alat perpustakaan digital dan alat representasi pengetahuan. Selain itu, dalam sistem e-pembelajaran seharusnya terdapat
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 komponen-komponen yang menyusun sistem. Komponen tersebut adalah infrastruktur e-pembelajaran, sistem dan aplikasi e-pembelajaran, konten e-pembelajaran dan pelaku sistem e-pembelajaran. B. Objek Pembelajaran [1] Objek pembelajaran adalah teknologi yang menyusun asetaset digital dalam cara yang bermakna dan ditujukan untuk tujuan pendidikan. Penyusunan ini semuanya dalam cara yang bermakna akan menunjukkan bahwa aset-aset saling berhubungan dan diatur dalam susunan yang logis. Objek pembelajaran juga merupakan suatu kumpulan konten dan elemen media, pendekatan belajar (interaktivitas, model pembelajaran, konteks), dan metadata untuk keperluan penyimpanan dan pencarian. Objek pembelajaran memiliki struktur atau taksonomi seperti yang dijabarkan dalam Tabel 1.
No 1
2
3
4
5
6
7
Tabel 1. Tabel taksonomi objek pembelajaran Konten / Unit Keterangan Pembelajaran Aset merupakan media digital yang Asset Digital berupa teks, grafik, audio, video, animasi, dsb Objek yang sangat kecil tanpa struktur logika yang kompleks, menggabungkan media digital ke Objek Informasi dalam didaktik tertentu berupa pengantar, fakta, konsep, prinsip, dll. O Objek pembelajaran fundamental B Sub Pokok sebagai kumpulan objek informasi J Bahasan sebagai unit pembelajaran untuk E mencapai kompetemsi dasar K Kumpulan objek pembelajaran Sub PokokBahasan Pokok Bahasan untuk mencapai P standar kompetensi E Kumpulan objek pembelajaran Pokok M Bahasan untuk mencapai Standar Mata Pelajaran B Kompetensi Lulusan (SKL) Mata E Pelajaran L Kumpulan objek pembelajaran Mata A Kelompok mata Pelajaran untuk mencapai Standar J Kompetensi Lulusan (SKL) pelajaran A Kelompok Mata Pelajaran R Kumpulan objek pembelajaran A Kelompok Mata Pelajaran untuk Kurikulum N mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kurikulum
C. Manajemen Pengetahuan Manajemen pengetahuan atau yang lebih umum dikenal dengan sebutan Knowledge Management (KM) merupakan metode atau pemodelan pendekatan pada suatu sistem dan manajerial untuk mengumpulkan, memproses, dan mengorganisasi asset-aset pengetahuan [2]. Terdapat satu pemodelan manajemen pengetahuan yang telah diaplikasikan dalam sistem e-pembelajaran. Pemodelan ini ditunjukkan pada Gambar 1. D. Ontologi Disiplin ilmu ontologi merupakan percabangan dari ilmu semantik. Semantik adalah ilmu tentang makna kata dan kalimat; pengetahuan mengenai seluk-beluk dan pergeseran
2 arti kata; bagian struktur bahasa yang berhubungan dengan makna ungkapan atau struktur makna suatu wicara [4].
Gambar 1. Pemodelan manajemen pengetahuan dalam e-pembelajaran [3]
Ontologi merupakan susunan dari beberapa elemen yang membentuk sebuah grafik. Beberapa komponen penyusun dari ontologi yaitu konsep, atribut, relasi, fungsi, aksioma dan instansi. Ontologi mempunyai struktur bahasa yang formal (terdefinisi) agar dapat digunakan. Beberapa struktur bahasa yang menyusun ontologi antara lain XML, XML Scheme (XMLS), Resource Description Framework (RDF), RDF Scheme (RDFS) dan Ontology Web Language (OWL). XML merupakan suatu struktur yang mirip Hyper Text Markup Language (HTML) yang tag-nya dapat didefinisikan sendiri. Terdapat salah satu metode dalam pembentukan ontologi yakni information retrieval yang didalamnya memuat proses text mining atau penggalian teks yang terdiri dari: 1) Tokenizing, proses ini memotong kalimat menjadi kumpulan kata. 2) Filtering, proses ini mengambil kata-kata yang unik dan menggambarkan objek secara khusus. 3) Stemming, proses ini merupakan proses mencari akar kata dengan menghilangkan imbuhan kata atau afiks yang meliputi prefiks dan sufiks. 4) Tagging, proses ini mencari bentuk asli atau bentuk awal kata. 5) Analyzing, proses ini merupakan proses perhitungan bobot dari kata yang telah terbentuk. Perhitungan ini menggunakan rumus TF-IDF. Rumus ini menghitung frekuensi kata untuk tiap dokumen, kemudian dari nilai tersebut dihitung nilai bobot kata tiap dokumen seperti yang ditunjukkan pada Persamaan 1. (1) wij = tf ij × idf j Dimana: : term frequency, yakni jumlah kemunculan kata tf ij df j : document frequency, yakni jumlah dokumen idf j :
d log df j
+ 1 , yakni inverse document frequency
Perhitungan bobot kesamaan dilakukan dengan menggunakan metode pencocokan ruang vektor dengan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
3
persamaan cosine similarity seperti yang ditunjukkan pada Persamaan 2 [5].
∑ wd ∑ (d ) ∑ (w ) t
Cosine Similarity (Q,D i ) =
j =1
t
j =1
2
ij
qj
ij
j =1
(2)
2
t
qj
Dimana: t : banyaknya kata w ij : bobot pada query d ij : bobot pada dokumen
E. Moodle [6] Istilah Moodle merupakan akronim dari Modular ObjectOriented Dynamic Learning Environment. Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam "ruang kelas" digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan Moodle, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain. Moodle merupakan sebuah aplikasi Course Management System (CMS) yang gratis dapat di-download, digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General Public License). III. PERANCANGAN SISTEM A. Studi Kebutuhan Sistem Studi kebutuhan sistem membahas terkait latar belakang, permasalahan dan tujuan penelitian dan hal ini telah dibahas dalam Bab I Pendahuluan. B. Perancangan Konseptual Rancangan secara konseptual ini meliputi beberapa hal yaitu mengenai parameter, variabel, batasan dan kriteria yang ada pada sistem maupun dari luar yang mempengaruhi sistem. Parameter Sistem Parameter merupakan besaran yang nilainya ditentukan oleh lingkungan sistem dan mempunyai harga yang tetap selama operasional. Parameter sistem ini adalah: 1) Jenis informasi untuk proses penggalian teks 2) Bahasa yang digunakan Variabel Sistem Variabel-variabel dari sistem merupakan besaran fisis yang nilainya dipengaruhi oleh perancang (dengan memperhatikan tujuan dan parameter) dan selalu berubah-ubah selama operasional. Variabel dari sistem ini adalah: 1) Mata kuliah pilihan pengguna 2) Banyaknya mata kuliah 3) Banyaknya objek pembelajaran 4) Banyaknya pengguna Batasan Sistem Sistem katalog yang akan dibuat memiliki batasan. Batasan ini terutama terkait dengan data yang digunakan, tampilan sistem dan penggunaan perangkat lunak. Batasan yang dimaksud adalah: 1) Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dan
basis data MySQL Batas maksimal banyaknya mata kuliah Batas maksimal banyaknya objek pembelajaran Batas maksimal panjang kalimat deskripsi mata kuliah Batas maksimal banyaknya kata kunci objek pembelajaran Kriteria Sistem Kriteria sistem adalah cara penilaian suatu sistem untuk menentukan mana yang lebih disukai atau ideal dari sejumlah rancangan sistem yang telah dibuat. Kriteria dari sistem ini adalah: 1) Nilai bobot kesamaan berada pada interval 0 hingga 1 2) Mata kuliah pada dropdown merupakan mata kuliah yang diambil oleh pengguna 2) 3) 4) 5)
C. Perancangan Fungsional Tahap perancangan fungsional menjabarkan semua fungsi operasional sistem yaitu semua fungsi yang dijalankan oleh sistem ketika sistem dioperasikan. Fungsi yang terdapat pada sistem ini adalah: 1) Menerima nilai masukan dari data mata kuliah yang dipilih oleh pengguna dan informasi objek pembelajaran yang terdapat pada sistem. 2) Menghasilkan beragam urutan secara numerik dengan menjalankan proses penggalian teks. 2.1) Membuat satu kalimat dari penggabungan kata kunci objek pembelajaran. 2.2) Melakukan proses penggalian teks pada masingmasing hasil pada fungsi 1 dan 2. 2.2.1) Melakukan pemecahan kalimat menjadi kumpulan kata. 2.2.2) Melakukan filterisasi kata. 2.2.3) Melakukan pencarian akar kata pada masingmasing kata. 2.2.4) Melakukan proses perhitungan tf-idf. 2.3) Melakukan proses pencocokan ruang vektor. 2.4) Melakukan proses pengurutan berdasarkan bobot kesamaan secara menurun dari nilai terbesar menuju nilai terkecil. 3) Menampilkan hasil pengurutan objek pembelajaran berdasarkan nilai bobot kesamaan pada proses e. Penjabaran kriteria, variabel, parameter kriteria dan batasan untuk tiap fungsi dari sistem katalog dijabarkan pada Tabel 2. D. Perancangan Detail Dalam perancangan detail ini, akan dijelaskan rancangan detail sistem katalog, gambar fisik sistem dan struktur produk. 1) Rancangan Detail Sistem Katalog Sistem katalog ini memuat satu fitur yaitu sistem rekomendasi objek pembelajaran. Sistem ini dapat digambarkan melalui diagram alir yang ditunjukkan pada Gambar 2. Masukan dalam sistem ini hanya ada dua, yakni data mata kuliah berupa deskripsi yang merepresentasikan kondisi akademis pengguna dan data objek pembelajaran berupa kata kunci yang merepresentasikan informasi dari objek pembelajaran tersebut. Sistem rekomendasi ini didekati dengan menggunakan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 metode manajemen pengetahuan dan ontologi yang lebih spesifiknya pada proses penggalian teks. Metode manajemen pengetahuan merupakan metode yang memanfaatkan memori dan melakukan analisis pengetahuan. Salah satu analisis pengetahuan yang digunakan adalam text mining atau penggalian teks. Kedua metode ini saling mendukung dan penggalian teks pada manajemen pengetahuan dijabarkan secara detail pada penggalian teks pada metode ontologi. Sistem yang dibuat menggunakan data berbahasa Indonesia sehingga tidak terdapat bentuk awal atau bentuk asli kata, maka tahap tagging tidak digunakan. Proses stemming dilakukan dengan pendekatan Algoritma Porter Stemmer. Algoritma Porter Stemmer melakukan proses penghapusan imbuhan melalui tahap berikut: 1. Hapus partikel (kah, lah, pun) 2. Hapus imbuhan kepemilikan (mu, ku, nya) 3. Hapus awalan pertama (meng, meny, men, mem, me, peng, peny, pen, pem, di, ter, ke) 4. Hapus awalan kedua (ber, brl, be, per, pe, pel, se, sel, ker) 5. Hapus akhiran (kan, i, an) Mulai
1. Data mata kuliah 2. Data objek pembelajaran
Tokenizing
Filtering Penggalian teks Stemming
Analyzing
Cosine similarity
4 Sistem katalog akan memanfaatkan informasi kondisi akademis pengguna untuk menjalankan sistem rekomendasi objek pembelajaran. Informasi tersebut berupa daftar mata kuliah yang sedang diambil oleh pengguna. Informasi ini diperoleh ketika pengguna terdaftar sebagai partisipan mata kuliah. Berikutnya, dari daftar tersebut akan diambil deskripsi mata kuliah dari basis data untuk dijadikan salah satu referensi dalam proses penggalian teks. Selain informasi kondisi akademis dari pengguna, kata kunci dari objek pembelajaran merupakan data kedua yang menjadi acuan. Kata kunci pada masing-masing objek pembelajaran akan di lakukan proses penggalian teks. Penggalian teks akan dilakukan pada kedua data tersebut sesuai dengan tahapan yang dipaparkan pada subbab ontologi pada Bab II, kemudian akan diperoleh nilai kecocokan atau bobot kesamaan melalui perhitungan cosine similarity. Kemudian dalam menampilkan rekomendasi objek pembelajaran pada Moodle, akan membutuhkan satu acuan lagi yakni mata kuliah yang akan ditampilkan. Pada sistem katalog ini akan dikhususkan pada kesamaan antara objek pembelajaran dengan mata kuliah yang dipilih dan ditunjuk untuk ditampilkan pada pengguna. Setelah dipilih mata kuliah oleh pengguna, maka pada halaman “Rekomendasi Objek Pembelajaran” akan tampil daftar rekomendasi objek pembelajaran sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4. 2) Gambar Fisik Sistem Gambar 3 menampilkan halaman awal dari Learning Management System (LMS) Moodle yang dibuat dari penelitian ini. Halaman Moodle ini sengaja dipasang tema ”Fusion” agar sesuai dengan tema yang digunakan oleh ShareITS. Hal ini merepresentasikan bahwa sistem katalog dapat diterapkan pada ShareITS. Kemudian Gambar 4 menunjukkan tampilan pada fitur ”Rekomendasi Objek Pembelajaran”. Sistem rekomendasi dalam sistem katalog diwujudkan dengan menyajikan daftar objek pembelajaran yang memuat informasi yang terkait dengan urutan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna adalah: 1) Nama objek pembelajaran 2) Nama mata kuliah 3) Kompetensi 4) Kata kunci yang menggambarkan konten objek pembelajaran 5) Bobot kesamaan 6) Link akses menuju objek pembelajaran
Pemeringkatan
Rekomendasi OP
Selesai Gambar 2. Diagram alir sistem katalog
Gambar 3. Halaman awal LMS Moodle
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
Gambar 4. Halaman Rekomendasi Objek Pembelajaran
3) Struktur Produk Struktur dari sistem katalog ini dapat digambarkan melalui diagram hirarki pada Gambar 5. Sistem katalog yang dibuat hanya memuat sistem rekomendasi objek pembelajaran. Secara garis besar, sistem rekomendasi terbentuk dari tiga subsistem, yakni penggalian teks, pencocokan ruang vektor dan pemeringkatan. Subsistem penggalian teks dibagi lagi menjadi empat bagian yang menunjukkan tahap didalamnya.
5 3) Program Utama Pembuatan sistem katalog dalam penelitian ini membutuhkan beberapa program berbasis PHP dan basis data MySQL. Pembuatan program utama meliputi tampilan, algoritma penggalian teks (tokenizing, filtering, stemming dan analyzing), pencocokan ruang vektor dan pemeringkatan. Program utama menghasilkan 5 file, yakni ”index.php”, ”lors.html”, ”cosine.php”, ”dropdown.php” dan ”stemming.php”. 4) Penambahan Blok Sistem katalog ini membutuhkan interaksi dari pengguna sebagai input atau referensi terhadap sistem. Antarmuka yang mengakomodasi sistem ini berada pada blok ”CMS” dan pada link ”Rekomendasi Objek Pembelajaran”. Dengan adanya antarmuka ini, pengguna dapat mengetahui objek pembelajaran apa yang sesuai dengan kondisi akademik pengguna pada saat mengakses situs. Ketika proses pemasangan atau penambahan blok selesai, maka akan muncul blok baru seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.
Gambar 7. Blok CMS
Ketika pengguna mengakses link “Rekomendasi Objek Pembelajaran”, maka sistem akan secara otomatis memproses data deskripsi mata kuliah yang diambil. Tampilan pada link “Rekomendasi Objek Pembelajaran” dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 5. Diagram hirarki sistem katalog
IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM A. Implementasi Sistem Implementasi yang dilakukan terkait pemasangan server, pemasangan Moodle, program utama dan penambahan blok pada LMS Moodle. 1) Instalasi Server XAMPP Hal yang pertama dilakukan agar program bisa bekerja adalah dengan menginstall program server terlebih dahulu. Gambar 6 menunjukkan icon installer XAMPP. Gambar 6. Installer XAMPP
2) Instalasi Moodle Berikutnya, dilakukan instalasi Program LMS Moodle. Moodle yang digunakan adalah seri 2.4. Tabel 3 menampilkan spesifikasi teknis dari LMS Moodle yang digunakan dalam penelitian ini.
Nama Versi Nama File Paket Ukuran File Jumlah File Situs Resmi
Tabel 2. Tabel spesifikasi LMS Moodle LMS Moodle 2.4.2 moodle-2.4.2.zip 36.8 MB 10.931 file http://www.moodle.org
B. Pengujian Sistem Pengujian dilakukan dengan memberikan masukan tertentu pada perangkat lunak, sehingga akan dihasilkan suatu keluaran tertentu. Salah satu keluaran yang dihasilkan dari perangkat lunak akan dibandingkan dengan hasil perhitungan secara manual kemudian dilakukan analisis sehingga dapat diketahui kesesuaian terhadap hipotesis atau rancangan sistem yang telah dibuat. 1) Masukan Informasi Kondisi Akademis Pengguna Pengguna yang terdaftar akan melakukan ”enroll” pada mata kuliah yang diambil dan kemudian data tersebut akan direkam oleh LMS Moodle. Kemudian ketika pengguna membuka link ”Rekomendasi Objek Pembelajaran” maka pada pilihan dropdown akan tampil sejumlah mata kuliah yang sudah di ”enroll”. Pilihan dropdown ditunjukkan pada Gambar 8.
Gambar 8. Dropdown mata kuliah yang telah di”enroll” oleh pengguna
2) Proses Sistem Rekomendasi Setelah sistem mendapatkan referensi atau acuan dalam menjalankan rekomendasi, maka berikutnya proses pengambilan data hingga pengurutan objek pembelajaran dapat dilakukan. Link “Rekomendasi Objek Pembelajaran”
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 akan menampilkan hasil rekomendasi objek pembelajaran berdasarkan mata kuliah yang diambil dan dipilih oleh pengguna seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.
No. 1.
2.
3.
4. 5.
6.
7. 8. 9.
Tabel 3. Tabel perbandingan hasil rekomendasi Dasar Sistem Bobot Sistem Pengaturan Dinamik Sistem 0.2182 Istilah Pengaturan Istilah Dalam Loop Terbuka Sistem Pengaturan Sistem 0.2182 Aksioma Pengaturan Probabilitas Loop Tertutup Istilah 0.207 Penentuan Istilah Dalam Eksperimen Sistem Acak Pengaturan Aksioma 0.1091 Probabilitas Probabilitas Bersyarat 0.1091 Penentuan Sistem Eksperimen Pengaturan Acak Loop Terbuka Probabilitas 0.1091 Sistem Bersyarat Pengaturan Loop Tertutup Teorema 0.1091 Teorema Bayes Bayes Event 0.0976 Event Independent Independent Probabilitas 0.0976 Probabilitas Total Total
6 rekomendasi. Hasil ini kurang sesuai dengan rancangan sistem yang telah dibuat. DAFTAR PUSTAKA
Bobot
[1]
0.1604 [2]
0.0845 [3] 0.0845
[4] [5]
0.0845 [6] 0.0845
0.0845
0.0845 0.0756 0.0756
Analisis dari hasil rekomendasi dilakukan setelah mendapatkan keluaran sistem berupa daftar objek pembelajaran. Pengujian dilakukan dengan dua cara, yang pertama menganalisis dari hasil rekomendasi dengan memilih mata kuliah yang berbeda dan yang kedua dengan menganalisis berdasarkan pendapat subjektif pengguna. Pengujian pertama dilakukan dengan dua tahap, yang pertama ketika dipilih mata kuliah Dasar Sistem Pengaturan dan yang kedua dipilih mata kuliah Sistem Dinamik. Diperoleh hasil bahwa peringkat antar keduanya berbeda dan bobot kesamaan yang berbeda seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4. Pada mata kuliah Dasar Sistem Pengaturan, hasil rekomendasi sesuai, namun pada mata kuliah Sistem Dinamik diperoleh hasil rekomendasi yang kurang tepat karena mata kuliah ini tidak memiliki objek pembelajaran pada sistem yang dibuat. Pengujian yang kedua diperoleh hasil bahwa dari hasil rekomendasi dari perangkat lunak dinilai oleh pengguna masih belum sesuai dengan apa yang dikehendaki. Namun hal ini terjadi karena memang data kata kunci yang tertera dan data deskripsi mata kuliah masih terbatas. V. KESIMPULAN Dari hasil pengujian sistem katalog materi e-pembelajaran, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem ini dapat mempermudah pengguna dalam menelusuri objek pembelajaran yang dibutuhkan dan mendapatkan rekomendasi daftar objek pembelajaran yang menunjang. Namun masih ada kekurangan karena untuk mata kuliah yang tidak memiliki objek pembelajaran, sistem ini masih memberikan hasil
Azzam, M. 2013. “Personalized Learning Course Planner dengan Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Profil Pengguna dalam EPembelajaran”. Surabaya : Tugas Akhir JTE FTI-ITS. Marshall, Byron., Zhang, Yiwen., Shen, Rao., Fox, Edward., Cassel, Lillian N. 2003. “Convergence of Knowledge Management and ELearning: the Get Smart Experience”, Proceedings of the 2003 Joint Conference on Digital Libraries. Liebowitz, J. and Frank, M. S. 2011. “Knowledge Management and ELearning”, New York, CRC Press. Sarno, Riyananto. Anistyasari, Yeni. Fitri Rahimi. 2012. “Semantic Search, Pencarian Berdasarkan Konten”. Yogyakarta. Penerbit ANDI. Grossman, David A., Frieder, Ophir. 2004. “Information Retrieval: Algorithm And Heuristic, Second Edition”, Spinger P.O.BOX 17,3300 AA DORDRECTH, The Netherlands. Qomaruddin, Muchammad Nur. 2009. “Desain dan Visualisasi Automatis Sistem Kansei e-learning Menggunakan Algoritma Genetik dan Aturan Fuzzy”. Surabaya : Tugas Akhir JTE-FTI ITS.