1
PENGEMBANGAN PTERIDISC POKOK BAHASAN PTERIDOPHYTA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TAKSONOMI TUMBUHAN Anna Nurlia1), Bambang Hariyadi2), Muswita,2) Program Studi Pendidikan BIologi Universitas Jambi e-mail:
[email protected]
ABSTRACT. Standards learning competency plant taxonomy is, students can understand and explain the principles of classification, description, identification, nomenclature, and knowing the morphological and anatomical structure of plants. Students can achieve competence learning if the student successfully mastered the material plant taxonomy. The absence of appropriate learning media to optimize students' understanding of the taxonomy of plant material can cause difficulties or obstacles for students to understand the material plant taxonomy. Therefore, the development of instructional media in the form of Pteridisc needs to be done. The purpose of this study was to determine the end product of learning media Pteridisc on the subject of Pteridophyta and to determine the response students of Biology Education PMIPA FKIP University of jambi to use as a learning medium Pteridisc plant taxonomy. Based on the results obtained validation, assessment for each indicator on the design aspects of the media were on both criteria with the average percentage of 75%, and ratings for the indicators on the material aspects of the media are on the criterion of good and very good, with a mean percentage of 86, 7%. Student responses to assessment of each indicator in the trial against the use of a small group of media currently on the criteria very well with the average of the responses given percentage 94.23%, and student responses to assessment of each indicator in a large group trials are in very good criteria with the average percentage of 87.82%. It can be concluded that the instructional media products Pteridisc subject Pteridophyta included in the criteria very well, so it can be used by the student in learning activities. Keywords: development, instructional media, taxonomy Pteridophyta pada mata kuliah taksonomi tumbuhan,
PENDAHULUAN Standar
pembelajaran
maka dalam pelaksan- aan kegiatan per-
mata kuliah taksonomi tumbuhan yaitu,
kuliahan diperlukan media yang efektif dan
mahasiswa dituntut mampu memahami dan
menarik, agar mahasiswa dapat lebih cepat
menjelaskan prinsip pengklasifikasian, pen
memahami taksa tumbuhan yang ditentukan
deskripsian, pengidentifikasian, tatanama,
berdasarkan kesamaan maupun perbedaan
tinjauan
karakter morfologi serta anatomi.
taksa
kompetensi
pada
tumbuhan
serta
mengetahui karakter struktur morfologi dari
Dalam kegiatan perkuliahan, peng-
tumbuhan. Untuk dapat memaksimalkan
gunaan
penguasaan mahasis- wa terhadap materi
peranan yang penting dalam membantu
Jurnal BIODIK Volume I
Nomor 1
September 2015
media
pembelajaran
memiliki
2 pemahaman mahasiswa terhadap bagian-
pada bagian tengah. Cara kerjanya diputar
bagian
salah satu bagian atau kedua-duanya searah
materi
mata
kuliah
taksonomi
tumbuhan yang sulit dikuasai. Berdasarkan
jarum
jam
atau
sebaliknya.
Sehingga
hasil observasi awal yang dilakukan di
bernilai praktis dan sangat membantu dalam
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP
proses belajar mengajar.
Universitas Jambi, didapatkan bahwa maha-
Dari hasil studi terdahulu mengenai
siswa menyatakan merasa kesulitan dalam
Magic disc, diketahui bahwa masih sedikit
menguasai
pengembangan Magic disc untuk pem-
materi
dalam
mata
kuliah
taksonomi tumbuhan, salah satunya materi
belajaran
mengenai klasifikasi serta belum tersedia-
digunakan
nya media yang menarik dan cukup efektif
menggunakan rumus seperti matematika,
untuk
memahami
kimia, fisika, serta bahasa inggris. Harmini
materi klasifikasi tumbuhan pada mata
(2009:1) meyebutkan bahwa, Magic disc
kuliah taksonomi tumbuhan.
merupakan
memudahkan
dalam
biologi.
Magic
dalam
disc
pembelajaran
media
pembelajaran
banyak yang
yang
Untuk memenuhi kebutuhan akan
memiliki fungsi semantik khususnya dalam
media pembelajaran yang menarik dan dapat
pelafalan atau pemahaman simbol-simbol,
memudahkan mahasiswa dalam memahami
nama-nama atau istilah asing, rata - rata
materi pokok bahasan klasifikasi divisi
hasil pelajaran bahasa inggris meningkat
tumbuhan paku, maka pengembangan media
setelah diberi perlakuan dengan mengguna-
pembelajaran yang kreatif dan menarik
kan permainan bingo maupun Magic disc
dalam bentuk Pteridisc perlu dilakukan.
secara berulang-ulang.
Pteridisc merupakan media pembelajaran yang
pengembangannya
dilatarbelakangi
Magic dimodifikasi
disc
juga
dalam
sudah
berbagai
banyak bentuk.
berdasarkan media pembelajaran Magic
Penelitiannya Kusrini (2009:1) menyebut-
disc. Magic disc sendiri merupakan media
kan bahwa penggunaan media audiovisual
pembelajaran yang belum banyak dikenal
Magic english dapat meningkatkan memo-
dalam
tivasi
kalangan
masyarakat.
Anonim
siswa
secara
signifikan
dalam
(2011:1) berpendapat bahwa Magic disc
mempelajari bahasa. Dengan demikian dapat
terdiri dari dua bagian berbentuk lingkaran
dinyatakan bahwa pengembangan Pteridisc
(Disc). Antara satu bagian dengan bagian
pada materi pokok bahasan Pteridophyta,
yang lain disatukan dengan kancing (as)
cukup ideal dilakukan dalam membantu
Jurnal BIODIK Volume I
Nomor 1
September 2015
3 penguasaan atau pemahaman mahasiswa
Pokok
terhadap materi klasifikasi Pteridophyta.
Media
Hasil penelitian Ananda et al
Tumbuhan”
menguatkan
dasar
(2014:1)
Bahasan
Pteridophyta
Pembelajaran
Sebagai
Tak-
sonomi
dilakukannya
pengemban- gan Pteridisc, bahwa Angdisc
I.
METODE PENELITIAN
yang dikem- bangkan untuk mata kuliah
Model pengembangan yang diterap-
taksonomi tumbuhan Angiospermae sangat
kan dalam pengembangan Peteridisc adalah
baik dalam membantu mahasiswa me-
model ADDIE. ADDIE merupakan singka-
mahami materi pembelajaran taksonomi
tan dari Analysis, Design, Development or
tumbuhan.
Production, Implementation or Delivery and
Pteridisc yang dikembangkan diharapkan dapat membantu
Evaluations. Model ini dapat digunakan
mahasiswa dalam
untuk berbagai macam bentuk pengem-
memahami dan menguasai materi yang
bangan produk seperti model, strategi
diberikan secara berkelompok selama waktu
pembelajaran, metode pembelajaran, media
perkuliahan di kelas maupun di luar kelas,
dan bahan ajar (Mulyatiningsih, 2009:5).
dikarenakan Pteridisc yang dikembangkan
Menurut Richey et al (2011:19) Model ini
memiliki keunggulan diantaranya, mampu
sesuai namanya terdiri dari lima fase atau
menyajikan materi secara praktis mencakup
tahap utama, yaitu (A)nalysis, (D)esain,
class, ordo, dan familia dalam divisi Pter-
(D)evelopment,
idophyta dengan penggunaan istilah yang
(E)valuation.
(I)mplementation,
dan
mudah dimengerti, desain tulisan, gambar
Prosedur dalam pengembangan media
dan permainan yang menarik. Pteridisc yang
pembelajaran Pteridisc merujuk pada model
dikembangkan ditujukan sebagai penunjang
pengembangan ADDIE, yang terdiri dari
bagi mahasiswa untuk memudahkan mereka
lima tahapan yaitu analisis, desain, pengem-
dalam mengelompokkan tumbuhan yang
bangan, implementasi, dan evaluasi.
tergolong kedalam divisi Pteridophyta. Oleh
Terdiri
atas
tiga
tahapan
desain
karena itu, pengembangan Pteridisc pada
ujicoba yaitu, tahap I adalah tahap validasi
materi pokok bahasan Pteridophyta perlu
oleh validator yang merupakan para ahli
dilakukan. Berdasarkan uraian permasalahan
desain dan materi pembelajaran kemudian
tersebut, maka penulis melakukan penelitian
dilanjutkan dengan proses analisis data hasil
“Pengembangan
validasi dan revisi. Selanjutnya pada tahap II
mengenai
Jurnal BIODIK Volume I
Pteridisc
Nomor 1
September 2015
4 dilakukan ujicoba kelompok kecil pada 5
bentuk angket yang dibuat sebagai ins-
mahasiswa dan dilanjutkan ke tahap III,
trumen sangat beragam, antara lain angket
dimana dilakukan ujicoba kelompok besar
terbuka dan tertutup. Angket terbuka ialah
pada 15 mahasiswa sebagai subyek sasaran
angket
produk, pada setiap ujicoba data yang
sederhana sehingga responden dapat mem-
didapatkan dianalisis dan dilakukan revisi
berikan isian sesuai dengan kehendak dan
produk.
keadaannya. Sedangkan, angket tertutup
Subjek ujicoba penelitian terdiri dari mahasiswa
Program
Studi
yang
disajikan
dalam
bentuk
merupakan angket yang disajikan dalam
Pendidikan
bentuk sedemikian rupa sehingga responden
Biologi PMIPA FKIP Universitas Jambi,
diminta untuk memilih salah satu jawaban
semester VI yang telah mengontrak mata
yang sesuai dengan pilihannya. Dalam
kuliah taksonomi tumbuhan tahun angkatan
penelitian ini, angket yang digunakan oleh
2012/2013, dimana untuk subjek ujicoba
validator merupakan gabungan angket ter-
kelompok kecil sebanyak 5 orang maha-
buka dan tertutup.
siswa dan untuk ujicoba kelompok besar sebanyak 15 orang mahasiswa.
Teknik analisis data dalam penilitian ini
menggunakan
teknik
analisis
data
Jenis data yang diambil yaitu data
kualitatif dan kuantitatif. Perhitungan data
kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif
kuantitatif yang diperoleh dihitung dengan
berupa saran dan pernyataan kesesuaian
melakukan uji skala pengukuran. Analisis
media pembelajaran Pteridisc berdasarkan
data kualitatif dilakukan dengan mengum-
saran dan masukan dari validator, hasil data
pulkan data berdasarkan saran dan komentar
yang didapatkan digunakan sebagai acuan
dari validator. Selanjutnya hasil data yang
dalam revisi produk. Data kuantitatif meli-
diperoleh dalam bentuk tekstural dianalisis
puti hasil penilaian dari validator dan
dan dijadikan sebagai pertimbangan dalam
mahasiswa pada angket validasi media pem-
melakukan revisi produk.
belajaran Pteridisc dan isian angket tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan media pembelajaran Pteridisc. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Riduwan (2013:26) menyatakan Jurnal BIODIK Volume I
Nomor 1
September 2015
5 HASIL PENGEMBANGAN DAN
gan tersebut maka dapat dikatakan bahwa
PEMBAHASAN
desain media yang dikembangkan sudah
Media pembelajaran Pteridisc yang
berada pada taraf baik. Dari hasil isian
telah dikembagkan divalidasi oleh validator
angket juga dapat diketahui bahwa masing-
desain media dan validator materi, setelah
masing item penilaian pada aspek indikator
media dinyatakan layak oleh validator
sudah mendapatkan bobot penililaian baik
desain media dan materi, media yang
atau sesuai. Setelah serang- kaian validasi
dikembangkan kemudian diujicobakan pada
media dilakukan, validator menyatakan
kelompok kecil, dan
dilanjutkan pada
media pembelajaran Pteridisc layak untuk
ujicoba kelompok besar. Adapun hasil dan
diujicobakan pada kelompok kecil. Selain
pembahasan dari data
penilaian skor angket, dalam serangkaian
II.
yang didapatkan
adalah sebagai berikut:
validas media, pengembang juga banyak
1.
mendapatkan
Validasi desain media
Indikator
Jumlah
Skor
Kriteria
4 Fungsi Media 4 .Manfaat media Jumlah keseluruhan
validator untuk perbaikan desain media.
kesempurnaan dari desain media yang
Jumlah ∑
27
dikembangkan, sebelum media siap untuk
Persentase%
75%
Baik
3
Baik
Jumlah ∑
12
Persentase%
75%
3
Baik
2.
12
Persentase%
75% Kesesuaian
-
-
51
-
-
Baik
75%
validasi
desain
media,
diketahui
Jumlah
2
3
3
4
2 Ketepatan
2
tampilan, fungsi, dan manfaat media yaitu Kemudahan
75%, angka ini berada pada rentang perentase 50%-75%, berdasarkan perhitunNomor 1
Kemenarikan
September 2015
Skor
item
persentase kevalidan untuk aspek indikator
Jurnal BIODIK Volume I
untuk
mendapatkan
Validasi materi
Indikator
12
Jumlah ∑
adalah
diujicobakan.
12
Berdasarkan hasil yang didapatkan pada
dari
27
3
17
Persentase
masukan
Tujuannya
Tampilan media
dan
skor
item 9
Jumlah
saran
2
kriteria Baik Sangat Baik
Jumlah skor 6 12
Jumlah ∑
18
Persentase%
90%
3
Baik
6
Jumlah ∑
6
Persentase%
75%
3
Baik
6
Jumlah ∑
6
Persentase%
75%
3
Baik
6
6
4
Kelengkapan
Jumlah keseluruhan Persentase
Sangat
4
tase 50%-75%, dari hasil tersebut dapat
8
Baik
dinyatakan bahwa penilaian materi untuk
Jumlah ∑
14
Persentase%
91,6%
aspek indikator ketepatan dan kemudahan
3
materi berada pada taraf baik. Dari hasil
4
keseluruhan penilaian validator terhadap
1
3
1
4
Baik Sangat Baik
materi pada media pembelajaran Pteridisc
Jumlah ∑
7
Persentase%
87,5%
maka validator menyatakan media layak
59
untuk diujicobakan pada subjek ujicoba
17
-
-
-
Sangat Baik
kelompok kecil. 86,7%
Analisis angket hasil ujicoba kelom-
Dalam validasi materi media pembelajaran Pteridisc, selain penilain skor isian
pok besar, dihitung berdasarkan lima aspek
angket,
indikator yaitu, kesesuaian, ketepatan, kem-
mendapatkan saran atau masukan dari
udahan,
validator materi untuk perbaikan media yang
kemenarikan
dan
kelengkapan
pengembang
juga
media. Berdasarkan perhitungan angket
dikembangkan,
validasi
disarkan yaitu mengenai
materi
media
pembelajaran
adapun
perbaikan
banyak
yang
penggunaan
Pteridisc maka didapatkan persentase skor
istilah-istilah yang kurang tepat dan kesalah
penilaian yang meliputi lima aspek indikator
dalam pulisan. validator juga menyaran
yaitu, indikator kesesuaian materi 90%,
untuk memperhatikan penggunaan warna,
indikator ketepatan dan kemudahan materi
gambar, dan media yang sebaiknya lebih
75%, indikator kemenarikan materi 91,6%,
diperbesar agar memudahkan mahasiswa
dan indikator kelengkapan materi 87,5%.
dalam penggunaannya.
Dari perhitungan skor yang didapat untuk
3.
Ujicoba kelompok kecil
aspek indikator kesesuaian, kemenarikan, dan
kelengkapan materi berada pada
Indikator
Jumlah
Skor
item
rentang persentase 75%-100%, maka dapat
10
3
dinyatakan penilaian isi materi untuk aspek
15
4
indikator kesesuaian,
Tampilan
kemenarikan, dan
kelengkapan berada pada taraf sangat baik. Untuk aspek indikator ketepatan dan kem-
Nomor 1
Baik Sangat Baik
Jumlah skor 30 60
Jumlah ∑
90
Persentase%
90%
2
3
Baik
6
3
4
Sangat
12
Kemudahan
udahan materi berada pada rentang persenJurnal BIODIK Volume I
kriteria
September 2015
7 Baik
Kebermanfaatan
Kesesuaian
Jumlah ∑
18
Persentase%
90%
1
3
9
4
kata petu- njuk pada kartu deskripsi yang
Sangat
Jumlah ∑
39
tulisan pada media disarankan agar lebih
Persentase%
97,5%
23
4
Persentase
diberikan antara lain, mengenai penulisan
3
sebaiknya dibuat lebih spesifik dan ukuran
3
keseluruhan
Baik
ujicoba (mahasiswa). Adapun saran yang
36
2
Jumlah
terlepas dari saran dan komentar dari subjek
Baik
Baik
6
dibaca dan dipahami.
Sangat
92
Baik
Jumlah ∑
98
Persentase%
98%
65
-
-
-
Sangat Baik
diperbesar sehingga lebih mudah untuk
4.
Ujicoba kelompok besar Indikator
243
94,23% Tampilan
Jumlah
Skor
item 42
3
33
4
Ujicoba kelompok kecil dilakukan setelah media dinyatakan layak untuk
Kriteria
Kemudahan
86%
5
4
indikator
tampilan
media
90%,
Kebermanfaatan
kebermanfaatan media 97,5%, dan indikator
Kesesuaian
maka
dapat
dinyatakan
produk
media
Jumlah
pembelajaran Pteridisc yang dikembangkan
keseluruhan
berada pada taraf sangat baik. Hasil penilain
Persentase
untuk ujicoba kelompok kecil juga tidak Jurnal BIODIK Volume I
Nomor 1
September 2015
20
91,6%
3
15
4
Baik Sangat Baik
45 60
Jumlah ∑
105
Persentase%
87,5%
33
3
42
4
berada pada rentang persentase 75%-100%,
Baik
Persentase%
kesesuai media 98%. Perhitungan skor penilaian untuk tiap-tiap aspek indikator
Sangat
30
50
15
indikator kemudahan media 90%, indikator
Baik
Jumlah ∑
skor untuk masing-masing aspek indikator yaitu,
132
Persentase% 3
kecil dapat diketahui persentase penilaian
Baik
126
258
10
yang diperoleh selama ujicoba kelompok
Sangat
skor
Jumlah ∑
dilakukan ujicoba oleh validator materi dan desain media. Berdasarkan hasil isian angket
Baik
Jumlah
Baik Sangat Baik
99 168
Jumlah ∑
267
Persentase%
81%
195
-
-
-
Sangat Baik
685
87,82%
8 Berdasarkan hasil isian angket yang
III. PENUTUP
diperoleh selama ujicoba kelompok besar
Kajian produk yang telah direvisi
dapat diketahui persentase penilaian untuk
1. Pengembangan
media
pembelajaran
masing-masing aspek indikator yaitu, untuk
Pteridisc taksonomi tumbuhan
indikator tampilan media 86%, indikator
dilaksanakan melalui beberapa taha pan,
kemudahan
sesuai dengan model ADDIE.
media
91,6%,
indikator
kebermanfaatan media 87,5%, dan indikator
2. Media
pembelajaran
yang
telah
dikemba-
kesesuaian media 81%. Persentase skor yang
ngkan didesain berbentuk tujuh lapis
didapatkan untuk semua aspek indikator
lingkaran dengan ukuran berbeda-beda
penilaian berada pada rentang per- sentase
tiap lingkarannya. Media yang dikem-
75%-100%, maka dapat dinyatakan media
bangkan teridiri atas 20 familia, yang
pembelajaran Pteridisc yang dikembangkan
meliputi 16 familia dari class Polypo-
sudah dalam taraf sangat baik untuk
dipsida, 1 familia Marattiop- sida, 1
digunakan sebagai media penun- jang dalam
familia Equisetopsida, dan 2 familia class
pembelajaran taksonomi tumbuhan untuk
Psilotopsida.
materi
ujicoba
3. Rerata persentase validasi desain media
kelompok besar, selain skor penilaian
dan validasi materi yang dapatkan yaitu
angket, pengembang juga menda- patkan
75% dan 86,7 % dengan interpretasi skor
saran perbaikan mengenai tampilan media.
untuk tiap item indikator berada pada
Subjek ujicoba menyarankan untuk lapisan
kategori baik dan sangat baik. berdasar-
pada
Pteridisc
kan hasil yang diperoleh dapat dinyata-
sebaiknya dibuat menggunakan bahan yang
kan bahwa media sudah layak diujicoba-
lebih keras dan tahan lama. Selain itu, untuk
kan pada kelompok kecil.
ukuran
Pteridophyta.
media
tulisan
Dalam
pembelajaran
subyek
ujicoba
juga
4. Rerata persentase skor yang didapatkan
menyarankan agar lebih diperbesar lagi dari
setelah dilakukan ujicoba kelompok kecil
ukuran sebelumnya.
dan kelompok besar 94,23% dan 87,82% ,dimana interpretasi skor yang didapat untuk
masing-masing
item
penilaian
berada pada kategori baik dan sangat baik. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dinyatakan bahwa tanggaJurnal BIODIK Volume I
Nomor 1
September 2015
9 pan mehasiswa terhadap media yang
DAFTAR RUJUKAN
dikembangkan berada taraf sangat baik.
Ananda, R., B. Hariyadi., Muswita. 2014. ANGDISK: Media Pembelajaran Taksonomi Tumbuhan. Jurnal Pendidi- kan Biologi., 5 (2) : 1222. http://jou rnal.um.ac.id/index.php/jpb/article/ vie w/3912/0.14/9/2014.
Saran Pemanfaatan 1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan acuan dalam mengembangkan produk media yang relevan 2. Media pembelajaran ini dapat pula
Anonim,
dikembangkan lebih lanjut untuk materi biologi selain taksonomi tumbuhan, ataupun materi untuk mata kuliah lainnya. 3. Penelitian media pembelajaran Pteri disc ini telah mencapai tahap ujicoba kelompok besar dengan jumlah sampel minimum, disarankan bagi peneliti selanjutnya
untuk
melakukan
penelitian
dengan jumlah sampel lebih banyak sehingga hasil yang didapatkan mende-
Harmini, 2009. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII yang Menggunakan Permainan Bingo dan Magic Disk pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Pokok Bahasan Irregular Verbs di SMP Brawijaya Smart School Malang. Skripsi, Program Studi Tekologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Malang. http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/TEP/arti cle/view/5051 18/7/14.
kati kondisi sesungguhnya.
Jurnal BIODIK Volume I
Nomor 1
2011. Product Magic Disc. http://mediagrafika.com/produkmagic-disc. 19/04/14.
September 2015