Pengembangan Prototipe Humanreadable Knowledge based dengan Menggunakan Wiki Tien Fabrianti Kusumasari Sistem Informasi, STMIK IM Email :
[email protected]
Abstrak Pada makalah ini akan membahas mengenai pembuatan prototipe humanreadable knowledge base untuk industri proses dengan studi kasus Pabrik Amonia Kaltim4 PT PKT,Tbk dengan menggunakan wiki. Pembuatan prototipe ini didorong oleh banyaknya pengetahuan pada level operasional di industri proses yang masih bersifat pengalaman sesorang dalam waktu yang sangat lama sehingga mengurangi keefisienan proses produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi literatur, pengumpulan pengetahuan dengan metode wawancara, klasifikasi pengetahuan dengan menggunakan mapping, dan pembentukan knowledge base dengan menggunakan Twiki engine. Kata kunci : knowledge base, knowledge management, wiki, industri proses, tacit knowledge
1
Pendahuluan
Lingkungan, organisasi, dan teknologi merupakan faktor yang mempengaruhi tingginya persaingan dalam lingkungan bisnis (Turban, 2004). Perusahaan harus mempunyai respon cepat dalam hal tersebut. Untuk industri proses, salah satu cara untuk menanggapi tingginya persaingan tersebut dengan melakukan penurunan biaya dan efisiensi dalam jalur produksi. Kulitas dan kuantitas produk yang dihasilkan pada industri proses sangat tergantung dari kondisi operasi pabrik yang tergantung dari cara pengoperasian pabrik. Sedangkan pengoperasian pabrik tersebut tergantung pada ketrampilan, pengalaman, dan pengetahuan pegawai pada bagian produksi. Studi kasus yang telah dilakukan pada salah satu pabrik pupuk terbesar di Indonesia menyatakan bahwa pengendalian kondisi operasi pabrik dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan DCS (Distributed Control System). Namun pengoperasian kontroler tersebut tidak seluruhnya dikendalikan secara otomatis. DCS tersebut harus dioperasikan oleh operator berpengalaman agar memperoleh hasil produksi dengan kualitas dan kuantitas yang ditentukan. Pada pabrik yang telah disurvey tersebut untuk menjadi operator yang dapat mengoperasikan DCS diperlukan waktu 12 tahun. Berdasarkan lamanya operator baru sampai menjadi operator senior ruang kendali menyatakan bahwa pengetahuan operator dalam mengoperasikan pabrik diperoleh dari pengalaman. Dokumendokumen dan data-data yang ada kurang berperan dalam pengoperasian pabrik tersebut. Data operasional sehari hari dalam pengoperasian pabrik tidak tercatat secara lengkap, hanya hasil rekaman data dari DCS (Distributed Control System) setiap menit. Sedangkan kejadian-kejadian di lapangan
yang menyebabkan shutdown pabrik serta penyelesaiannya tidak tercatat sama sekali. Transfer pengetahuan antar operator dan engineer yang mengoperasikan pabrik hanya terjadi melalui pelatihan dan komunikasi langsung (secara tradisional). Hal tersebut akan membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan seringkali tidak efektif. Jarak antara pengetahuan yang terdokumetasi, operator /engineer yang berpengalaman, dan operator/engineer yang mengoperasikan pabrik cukup jauh. Dengan demikian makalah ini akan membahas upaya untuk memperkecil gap antara engineer/operator yang berpengalaman, dokumentasi yang ada dengan pengoperasian pabrik dengan membuat sebuah knowledge base proses produksi pada industri proses. Tujuan akhir dalam penelitian ini adalah membuat prototipe humanreadable knowledge base untuk proses produksi amonia. Knowledge base tersebut akan menampung pengetahuan-pengetahuan yang bersifat pengaman, dokumentasi, dan data-data literatur. Knowledge base tersebut akan menjadi dasar pegembangan sebuah knowledge management system dalam industri proses. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan malakukan wawancara dengan para pakar operasi proses produksi. Kemudian melakukan analisis dan pengklasifkasian pengetahuan yang ada yang diambil dari pengalaman pegawai, pakar, dokumentasi yang ada, dan literatur. Kemudian dilakukan pemilihan media knowledge base , dan pengembangan knowledge base untuk proses produksi industri amonia.
2
Knowledge Management (KM)
Pengetahuan atau knowledge merupakan merupakan pemahaman manusia mengenai bidang tertentu yang telah dipelajari melalui pendidikan dan
Kusumasari Pengembangan Prototipe Humanreadable Knowledge based dengan Menggunakan Wiki
pengalaman [Awad&Ghaziri, 2003]. Secara alamiah knowledge terbagi atas tacit knowledge (yang ada pada orang) dan explicit knowledge (yang terdokumentasikan) [Suryadi,2005]. Untuk mengeksplisitkan pengetahuan yang ada pada orang dilakukan dengan kodifikasi. Knowledge Management (KM) merupakan proses mengelola pengetahuan organisasi untuk menambah nilai bisnis dan mempertahankan daya saing melalui pembentukan, komunikasi, dan aplikasi pengetahuan [Tiwana, 2002]. Knowledge management juga merupakan kerangka, pola pikir untuk management, termasuk pengalamanpenglaman yang dibangun pada masa lalu (perpustakaan, bank data, orang-orang cerdas) dan membentuk sarana baru untuk mempertukarkan pengetahuan (intranet situs, komunitas praktisi, dan jaringan) [O'dell, 2000]. Banyak definisi mengenai KM, namun pada dasarnya KM mengandung pengetahuan yang dapat digunakan secara umum; melekatkan dan menyimpan pengetahuan dalam proses bisnis, produk, dan jasa; merepresentasikan pengetahuan dalam database dan dokumen; memajukan pertumbuhan pengetahuan melalui budaya organisasi dan insentif; memindahkan dan mempertukarkan pengetahuan di seluruh organisasi; dan menaksir nilai dan dampak pengetahuan dengan teratur [Awad&Ghaziri, 2003]. Proses-proses dalam KM meliputi knowledge creation, knowledge collection atau knowledge capture, knowledge organization, knowledge refinement, knowledge dissemination, dan maintenance [Awad&Ghaziri,2003]. Proses-proses tersebut akan berlangsung terus menerus membentuk suatu siklus hidup yang disebut dengan Knowledge Management Life Cycle. Secara konseptual hubungan antara organisasi berpengetahuan (knowledge organization) dengan proses KM diilustrasikan pada Gambar 1. Knowledge organization ini merupakan tempat dimana orangorang saling mempertukarkan pengetahuan berbagai area fungsional dalam organisasi dengan menggunakan teknologi serta proses yang telah ditentukan [Awad&Ghaziri,2003]. Fase-fase proses pada KM life cycle terbagi creation, capturing, organizing, refining, dan transfer. Pada fase creating merupakan fase penciptaan pengetahuan baru (inovasi) baik dari suatu penelitian maupun kejadian tertentu. Fase capturing merupakan fase pengumpulan dan penangkapan pengetahuan yang terdokumentasikan (explicit knowledge) maupun yang tidak terdokumentasikan (tacit knowledge). Kemudian dilanjutkan dengan fase organizing, yang merupakan fase pengorganisasian pengetahuan agar mudah diambil dan digunakan kembali. Metode-metode pengorganisasian pengetahuan dapat dilakukan dengan indexing, clustering, cataloging, filtering, codifying, ontology, dan lainlain. Setelah
diorganisasikan, kemudian menuju fase refining, dimana pengetahuan yang terorganisasi diperhalus misalnya dengan mining. Fase transfer/disseminate yaitu merupakan fase mempertukarkan pengetahuan dengan tutorial atau panduan.
Gambar 1 Knowledge organization [Awad&Ghaziri,2003] Knowledge Management System (KMS) merupakan sistem untuk mengelola pengetahuan dalam organisasi, yang mendukung pembuatan (creation), penangkapan (capturing), penyimpanan (storing), dan penyebaran (dissemination) pengetahuan. Dengan kata lain KM system ini membantu mengelola pengetahuan dengan menggunakan teknologi untuk melakukan prosesproses knowledge management. 3
Knowledge Based
Hasil dari proses-proses dalam KM yaitu creation, capturing, organizing, dan refining pengetahuan dituangkan dalam suatu repositori pengetahuan. Repositori ini dalam sistem KM disebut dengan Knowledge base (KB). Knowledge base merupakan jenis database yang khusus digunakan untuk knowledge management. Knowledge base tersebut dapat digunakan untuk mengumpulkan, mengorganisasi, dan mencari ulang suatu pengetahuan dengan menggunakan komputer dan jaringan. Gambar 2 merupakan contoh dari struktur knowledge base dalam suatu kegiatan knowledge management. Knowledge base ini dikategorikan menjadi dua tipe, yaitu machinereadable knowledge base dan humanreadable knowledge base. Machinereadable knowledge base merupakan basis data untuk menyimpan pengetahuan dalam komputer dalam bentuk yang mudah dibaca (oleh manusia) untuk deduksi permasalahan secara otomatis. Knowledge base ini terdiri dari sekumpulan data dalam bentuk aturan yang mendeskripsikan domain pengetahuan yang dimaksud dalam logika komputer. Dalam hal ini akan digunakan logika seperti konjungsi, disjungsi, implikasi, dan negasi. Humanreadable knowledge base merupakan basis data yang didesain agar orangorang dapat
SNATIKA JURNAL volume 01/Tahun2011
Kusumasari Pengembangan Prototipe Humanreadable Knowledge based dengan Menggunakan Wiki
mencari ulang dan menggunakan kembali isi dari pengetahuan untuk tujuan pelatihan. Pada umumnya knowledge base ini digunakan untuk menangkap pengetahuan eksplisit dari organisasi, termasuk untuk troubleshooting, artikel, makalah, manual, dan lainlain. Manfaat utama dari knowledge base ini adalah untuk membantu user dalam mencari solusi yang ada terhadap masalah yang sedang dihadapi user. Aspek terpenting dari knowledge base adalah kualitas informasi dalam knowledge base tersebut. Selain itu knowledge base juga harus dijaga agar tetap up to date, sistem information retrieval (seperti search engine), dan didesain dengan format dan struktur klasifikasi. Beberapa knowledge base memiliki komponen artificial intelligence. Jenis knowledge base ini dapat memberikan saran/solusi terhadap suatu permasalahan berdasarkan umpan balik dari user.
Gambar 3 Kebertahanan Wiki Pada Perusahaan [Majchrzak,Wagner,Yates, 2005] Penelitian mengenai penggunaan wiki dalam perusahaan telah dilakukan oleh Ann Majchrzak, Christian Wagner, Dave Yates (Denmark) pada tahun 2005. Penelitian tersebut menghasilkan survey mengenai seberapa dapat bertahannya wiki pada 168 perusahaan responden (pengguna wiki). Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa wiki dapat bertahan dalam beberapa lama dan aktif digunakan dan semakin lama wiki bertahan dalam perusahaan, partisipasi user semakin meningkat. Gambar 3 dan Gambar 4 merupakan hasil survey Ann Majchrzak, Christian Wagner, Dave Yates (Denmark) pada tahun 2005.
Gambar 4 Partisipasi User dalam Wiki [Majchrzak,Wagner,Yates, 2005] 5 Gambar 2 Struktur Knowledge Based 4
Mesin Wiki
Wiki merupakan sekumpulan halamanhalaman web yang didesain agar dapat diakses setiap orang sehingga masing-masing orang tersebut dapat berkontribusi atau memodifikasi isi dari halaman web tersebut, dengan menggunakan bahasa yang sederhana [Wikipedia]. Adapun kegunaan wiki tersebut adalah untuk membuat web kolaboratif dan untuk website umum (sosial). Contohnya ensiklopedia kolaboratif ”Wikipedia” yang dikenal sebagai wiki. Wiki juga digunakan dalam dunia bisnis untuk memberikan layanan knowledge management yang efektif melalui intranet.
Perancangan Knowledge Based Operasional Industri Proses
Dalam makalah ini akan dibahas pembuatan prototype humanreadable knowledge base dengan mengambil kasus pada industri proses : Pabrik Amonia Kaltim4 di PKT pada unit primary reformer. Metode penelitian dalam menyelesaiakan penelitian ini dimulai dengan studi literatur mengenai domain proses industri kimia khususnya pabrik amonia. Studi literatur ini dilakukan agar penulis mempunyai gambaran mengenai domain industri proses kimia. Kemudian dilanjutkan ke tahap pengumpulan pengetahuan. Pengetahuan ini ada yang telah terdokumentasikan dan ada yang masih berupa tacit knowledge. Untuk pengetahuan yang tak terdokumentasikan diambil dengan cara melakukan wawancara pada sejumlah operator dan pendapat pakar pada pengopersaian Pabrik Amonia Kaltim4 di PKT. Informasi hasil wawancara dengan para operator dan pakar di Pabrik Amonia Kaltim4 PKT (yang disebut dengan tacit knowledge) divalidasi oleh pakar yang kemudian diolah menjadi explicit knowledge. Pengolahan tacit knowledge menjadi
SNATIKA JURNAL volume 01/Tahun2011
Kusumasari Pengembangan Prototipe Humanreadable Knowledge based dengan Menggunakan Wiki
explicit knowledge dengan menggunakan kodifikasi pengetahuan. Kodifikasi ini membuat bentuk dan struktur pengetahuan, dengan menggunakan map. Setelah proses klasifikasi, pengetahuan mengenai pengoperasian pabrik ammonia disusunlah knowledge base dengan menggunakan “wiki engine” agar pengetahuan tersebut dapat diambil dan digunakan untuk kepentingan operasional dan managemen Pabrik Amonia Kaltim4 PKT. Knowledge base tersebut merupakan prototipe awal yang akan digunakan untuk mengumpulkan pengetahuan tacit yang berikutnya. Pengetahuan yang belum ada dalam prototipe tersebut dapat ditambahkan dengan cepat setelah sesi wawancara berikutnya. Terakhir hasil prototipe knowledge base divalidasi oleh pakar dari PKT dan pakar dari industri. 5.1
Pengumpulan caption)
Pengetahuan
(knowledge
Pengetahuan mengenai pengoperasian pabrik amonia di Pabrik Amonia Kaltim4 PKT terdiri dari pengetahuan yang telah terdokumentasikan dan yang belum terdokumentasikan (pengetahuan tacit). Pengetahuan yang terdokumentasikan ini meliputi dokumen mengenai pengoperasian pabrik, peralatan pabrik, dan sistem instrumentasi pabrik. Yang dimaksudkan sistem instrumentasi pabrik merupakan dokumen mengenai sistem pengendalian yang terinstal di Pabrik Amonia Kaltim4 PKT. Pengetahuan tacit dalam hal ini merupakan pengetahuan pengoperasian pabrik yang dimiliki oleh para pegawai Pabrik Amonia Kaltim4 PKT yang telah lama bekerja mengoperasikan pabrik tersebut. Pengalaman dalam mengoperasikan pabrik ini berupa kasuskasus dan penyelesaiannya serta halhal prosedural yang tidak tercantum dalam Standarrd Operating Procedure (SOP) pabrik. Pengetauan tacit diperoleh dari wawancara manager produksi, senior engineer, dan operator. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan lima tahap. Pembagian ini berdasarkan topic wawancara dan narasumbernya. 5.2
amonia berdasarkan peralatan proses dan operasional pabrik. Klasifikasi yang telah dibuat divalidasi oleh pakar industri kimia. Validasi diperlukan untuk menghindari kesalahan pemahaman terhadap domain pengetahuan mengenai operasional pabrik amonia khususnya unit primary reformer.
Gambar 5 Klasifikasi berdasarkan peralatan pabrik ammonia
Kodifikasi Pengetahuan
Pada tahap ketiga dari pembangunan knowledge base adalah knowledge codification. Pendekatan yang digunakan dalam membangun knowledge base ini adalah rapid prototyping, sehingga pengetahuan yang telah terkumpul baik yang telah terdokumenasikan maupun yang belum terdokumentasikan dilakukan kodifikasi. Kodifikasi pada penelitiani ini yaitu menentukan domain pengetahuan, identifikasi pengetahuan yang ada dalam domain tersebut, mengevaluasi pengetahuan yang ada, melakukan klasifikasi pengetahuan, memvalidasi klasifikasi pengetahuan, dan yang terakhir menentukan medium kodifikasi. Klasifikasi pengetahuan mengenai domain operasional unit primary reformer pada pabrik
Gambar 6 Pemetaan Operasi Primary Reformer Medium kodifikasi yang sesuai dengan domain pengetahuan operasional pabrik adalah mapping, karena mapping ini penyederhanaan pengetahuan yang komplek. Klasifikasi pengetahuan mengenai peralatan pabrik amonia dapat dilihat pada Gambar 5. Sedangkan klasifikasi berdasarkan operasional pabrik ammonia secara keseluruhan adalah start up, normal, dan shut down. Operasional pada unit
SNATIKA JURNAL volume 01/Tahun2011
Kusumasari Pengembangan Prototipe Humanreadable Knowledge based dengan Menggunakan Wiki
primary reformer ini melibatkan unit yang lain seperti telah disebutkan diatas, yaitu unit NG compressor dan unit desulfurisasi. Mapping operasional primary reformer pabrik amonia dapat dilihat pada Gambar 6. 5.3
Prototipe Knowledge Base
Pengetahuan yang telah terstruktur dari tahap sebelumnya (tahap kodifikasi) dimasukkan dalam media agar mudah digunakan kembali, diupdate, dipertukarkan, serta didistribusikan. Dengan menggunakan suatu engine yang berbasis web, knowledge base tersebut akan mudah dicari, diakses oleh semua orang, direvisi oleh berbagai pihak tanpa kehilangan informasi sebelumnya, dan tersedia setiap saat. Engine knowledge base tersebut membutuhkan infrastruktur intranet, computer server, dan komputer klien untuk mengakses informasi dari knowledge base tersebut. Di dunia ini banyak terdapat engine knowledge base yang "open source" dan bebas digunakan oleh umum. Berdasarkan wawancara dengan praktisi di industri kimia, pada umumnya industri kimia membutuhkan knowledge base sebagai berikut : 1. dapat diakses oleh banyak klien, 2. isi pengetahuan dapat di cari ulang (searching) 3. isi pengetahuan dapat direvisi (ditambah atau dikurangi) setiap saat, 4. terdapat historical terhadap perubahan isi pengetahuan beserta daftar user yang telah melakukan revisi tersebut, 5. aplikasi dapat mengupload file, image, dan animasi (flash) 6. aplikasi menyediakan fasilitas perhitungan matematis (spreadsheet) sederhana, dan 7. aplikasi dapat menyediakan fasilitas untuk membuat tabel, grafik, 8. menulis formula matematika serta menulis persamaan reaksi. Dengan melihat permintaan tersebut, penulis akan menggunakan engine knowledge base : wiki engine. Pemilihan wiki engine yang memenuhi kriteria kebutuhan diatas dapat menggunakan wiki matrix atau wiki choicetree untuk membandingkan fiturfitur yang dimiliki masingmasing wiki engine.
Perbandingan wiki engine dengan menggunakan wiki matrix dan wiki choicetree. Hasil dari perbandingan wiki open source yang ada, yang memenuhi kebutuhan industri kimia adalah Twiki.Implementasi prototype knowledge base pada proses produksi ammonia pada Twiki terdiri dari beberapa fungsi, antara lain SOP, dokumen instrumentasi dan pengendalian pabrik, kalkulasi proses produksi, gambar diagram proses. Adapun salah satu contoh tampilan dapat dilihat pada Gambar 7.
6
Pembahasan
Knowledge base yang dihasilkan dapat digunakan industri kimia sebagai repositori pengetahuan dan sarana untuk melakukan knowledge management process dalam rangka peningkatan efisiensi pabrik. Knowledge base dengan menggunakan engine wiki merupakan cikal bakal dalam pembanguanan knowledge management. Adapun keunggulan knowledge base ini adalah sebagai knowledge creation, knowledge capture, knowledge organize, knowledge sharing, dan knowledge transfer. Namun knowledge base dengan menggunakan mesin wiki ini sangat tergantung pada partisipasi pengguna, tidak terdapat aliran kerja dalam hal dokumentasi, tidak dapat memberikan deduksi permasalahan, dan isi web tidak terstruktur. Adapun manfaat wiki dalam tesis ini yang berhubungan dengan operasional pabrik adalah meningkatkan efisiensi pabrik sehingga target produksi perusahaan tercapai. Peningkatan efisiensi pabrik ini diperoleh dari semangkin pendeknya waktu penyelesaian masalah operasional pabrik, karena pengetahuan mengenai operasional dapat dicari dengan mudah. Selain itu knowledge base ini juga dapat digunakan sebagai transfer pengetahuan dengan cepat antar operator dan engineer, sehingga kompentensi mereka dalam pengoperasian pabrik meningkat. Knowledge base juga dapat dipakai sebagai alat kolaborasi untuk merumuskan metode pengoperasian pabrik yang efisien. Knowledge base juga memberikan manfaat bagi organisasi dalam mengidentifikasikan peluang bisnis baru. Bisnis baru ini dapat tercipta dari kreatifitas para pekerja yang tertuang dalam knowledge base. Knowledge base tentang operasi unit primary reformer pabrik amonia ini dapat dikembangkan pada unit-unit peraltan proses yang lainnya. Bahkan dapat juga dikembangkan untuk operasional pabrik urea di PT Pupuk Kaltim pada khususnya dan industri kimia pada umumnya. Struktur penulisan dan klasifikasi pengetahuan yang telah dibuat penulis telah memperhitungkan pengembangan pengetahuan operasi seluseruh pabrik amonia.
Gambar 7 Tampilan Seksi Reformer (SOP)
SNATIKA JURNAL volume 01/Tahun2011
Kusumasari Pengembangan Prototipe Humanreadable Knowledge based dengan Menggunakan Wiki
7
Kesimpulan
Penelitian mengenai pembuatan prototipe human readable knowledge base dengan menggunakan wiki engine mengambil kasus operasi unit primary reformer, Pabrik Amonia Kaltim 4 PT Pupuk Kaltim dilakukan dengan pendekatan rapid prototyping. Knowledge base dibuat dengan tahapan knowledge capture, knowledge codification, dan kemudian pembuatan knowledge base. Knowledge base dengan menggunakan engine wiki merupakan cikal bakal dalam pembanguanan knowledge management. KB operasi pabrik amonia merupakan teknologi untuk melakukan prosesproses KM, yaitu knowledge creation, knowledge capture, knowledge organize, knowledge sharing, dan knowledge transfer. Prototipe tersebut dapat diimplementasikan dan digunakan untuk membantu pada bagian operasional pabrik, namun masih perlu disempurnakan sampai semua unit operasional dalam pabrik amonia. Hal tersebut harus dilakukan karena pengoperasian masingmasing unit dalam pabrik amonia merupakan satu kesatuan.
Daftar Pustaka [1] Awad, Elias M. & Ghaziri, Hasan M. (2003), Knowledge Management, New Jersey ,Person Education. Inc, . [2] Barcley & Murray (1997), What is Knowledge Management?, Knowledge Praxis, http://www.mediaaccess.com/whatis.html#busin ess. diakses pada tanggal 6 September 2007 pukul 18:38 WIB. [3] Buku Petunjuk Operasi Pabrik Amonia Kaltim4 (2002). PT Pupuk kalimantan Timur, Tbk.Bontang. [4] Dokumen Pendukung Operasi Pabrik Amonia Kaltim4 (Volume1) : Master Logic Diagram, Interlock Logic Diagram, Loop Scheme Diagram, and Instrumentation Set Point List (2002), PT Pupuk kalimantan Timur, Tbk., Bontang. [5] Dokumen Pendukung Operasi Pabrik Amonia Kaltim4 (Volume2) : Data Sheets Equipment & Control Valve (2002), PT Pupuk kalimantan Timur,Tbk, Bontang. [6] Jetter, Antoin. dkk (2006), Knowledge Integration : The Practice of Knowledge Management in Small and Medium Enterprises, Springer. [7] Halliday, Kelly, McMurray, Morrow (2007), KnowledgeElicitation,http://intsys.fin.qub.ac.uk /intsys/0203/abdom/knowledgeelicitation.html, diakses pada tanggal 21 September 2007 pukul13:33 WIB.
[8] Majchrzak, Ann; Wagner, Christian; dan Yates Dave (2005), Corporate Wiki Users: Results of a Survey.www.wikisym.org/ws2006/proceedings/ p99.pdf diakses pada tanggal 14 Mei 2008 pukul 11:45 WIB. [9] Malhotra, Yogest (2002), Knowledge Codification and Coordination, http:// www.kmnetwork.com/CBK/WorkingKnowledg e4.pdf diakses pada tanggal 14 Maret 2008 pukul 9:11 WIB. [10] Marwick. A.D (2001), Knowledge Management Technology, IBM System Journal, Vol 40, No.4. [11] IntheNewsArticles/DowChemical.html diakses pada tanggal 25 Mei 2008 pukul 20:54 WIB. [12] Nonaka. Ikujiro & Konno. Noboru (1998), The Concept of "Ba" : Building a Foundation For Knowledge Creation, California Management Review,Vol 40, No.3. [13] Piping & Instrumentation Diagram (P&I D) Pabrik Amonia Kaltim4 (2002). PT Pupuk kalimantan Timur, Tbk. [14] Reingruber. Michael (2006), Capturing Tacit Knowledge,www.portalsmag.com diakses pada tanggal 11 Maret 2008 pukul 19:43WIB. [15] Salim. Agus (2007), Penelitian Deskriptif Interpretatif, Karya Tulis Ilmiah Online, Direktorat Profesi Pendidikan, Department Pendidikan Nasional. [16] Suryadi, Kadarsah (2005), Slide Kuliah : Managemen Pengetahuan.Laboratorium Sistem Informasi dan Keputusan, Program Studi Teknik Industri. [17] Tiwana. Amrid (2002), Knowledge Management Toolkit, The :Orchestrating IT, Strategy, and Knowledge Platforms, 2nd ed, Prentice Hall. [18] Turban, McLean, Wetherbe (2004), Information Technology for Management, 4th ed, John Wiley & Sons, Inc. [19] Twiki 4.2, twiki.org diakses pada tanggal 5 Mei 2008 pukul 10:35 WIB [20] Twiki feature, http://www.wikimatrix.org/wiki/TWiki:Version, diakses pada tanggal 5 Mei 2008 pukul 10:45WIB. [21] WikiChoicetree, http://c2.com/cgi/wiki?WikiChoicetree, diakses pada tanggal 5 Mei 2008 pukul 10:35 WIB [22] Widodo, Surachmad W (2007), Formulasi Sistematika Knowledge based Engineering Untuk Penanganan Pernmasalahan Proses Dengan Studi Kasus Reaktor Urea Pabrik Kaltim1PKT, Buku Tesis S2 Magister Teknik Kimia. Institut Teknologi Bandung, 1213.
SNATIKA JURNAL volume 01/Tahun2011