Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkomputerisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access Sukartini Ulfi Maryati Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang
Abstract Problems arise when inventory management is done manually, because there are many kinds of goods, brand, location, suppliers, customers and the high frequency of purchase and sale transactions. With the aim to meet the need for accuracy, speed and timeliness in providing inventory information, all problems should be avoided and the necessary involvement in the application of computer-based system to manage inventory. The purpose of this study was to develop an initial version of the prototype application for the management of inventory through the use of Microsoft Access are able to produce key information in the form of the values that are associated with mutations in financial stocks, the Inventory Report, Sales Report, Report of Receivables and Payables Report. Development model used is a combination of the three models, namely the development of Statement of Purpose, Gen. List, and Prototype.
Keywords: inventory management application, a prototype.
1. LATAR BELAKANG Operasi perusahaan perdagangan dan manufaktur banyak didominasi oleh transaksi penjua-lan dan pembelian dalam frekuen-si yang sangat tinggi. Atas karakteristik jenis usaha tersebut, maka persediaan baik secara finansial maupun fisik menjadi salah satu elemen utama dalam perusahaan perdagangan dan manufaktur. Persediaan menjadi objek utama yang menyebabkan terjadinya hubungan antara pembeli dan penjual dalam transaksi jual beli. Nilai finansial persediaan yang diproduksi dan disimpan dapat berjumlah sangat besar dan secara fisik dapat terdiri dari berbagai macam item persediaan dimana masing-masing item terdiri dari jumlah unit yang besar pula.
Dalam kondisi tersebut dan untuk berbagai kepentingan bisnis seperti kepentingan aspek pengendalian dan pengawasan, pemenuhan aturan dan standar, serta pertanggungjawaban, maka diperlukan kegia-tan pencatatan terhadap nilai finansial dan fisik atas mutasi persediaan secara akurat dan harus disajikan dalam bentuk laporan secara cepat dan tepat waktu. Informasi tentang jumlah unit, harga per unit, dan total harga persediaan menjadi sangat penting untuk dapat disediakan secara akurat, cepat, dan tepat waktu untuk kepen-tingan pengambilan keputusan-keputusan seperti (1) penetapan harga jual, (2) perhitungan dan penyusunan laporan laba rugi, (3) penentuan jumlah harta yang dicerminkan melalui
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
keberadaan persediaan dalam pos aktiva lancar, dan (4) penetapan waktu dan jumlah pemesanan kembali. Pencatatan dan penyajian informasi persediaan secara manual dapat menyebabkan terja-dinya berbagai masalah mana-jemen. Oleh karena itu pengelo-laan persediaan dengan berbasis pada penggunaan komputer men-jadi penting untuk diterapkan. Pengembangan sistem aplikasi persediaan berbasis komputer dengan menggunakan Microsoft Access menjadi salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam pencatatan mutasi dan penyajian laporan persediaan. Aplikasi pengelolaan persediaan dapat pula dikembangkan dengan Menggunakan paket-paket program database lainnya seperti Dbase III+, Dbase IV, dan Clipper. Namun demikian dengan kelebihan berupa penanganan layar yang memberikan banyak kemudahan bagi pengguna dalam mengembangkan aplikasi, kecepatan program, banyaknya perin-tah siap pakai yang disediakan, maka Microsoft Access menjadi pilihan utama. Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik melakukan penelitian tentang Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access. Tujuan dari penelitian karya desain ini adalah untuk mengembangkan sebuah prototipe aplikasi versi awal untuk pengelolaan persediaan melalui penggunaan Microsoft Access yang mampu menghasilkan informasi utama berupa nilai-nilai yang bersifat financial yang terkait dengan mutasi persediaan, yaitu Laporan Persediaan, Laporan Penjualan, Laporan Piutang, dan Laporan Hutang. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa adanya prototipe awal dari aplikasi pengelolaan persediaan yang 72
dikembangkan secara bersama dalam konteks kurikulum dan silabus yang berlaku di jurusan Akuntansi. Selanjutnya prototipe awal ini dapat dikembangkan secara patokduga (benchmark) terhadap prototipeprototipe lain sehingga tercipta standar kualitas pengembangan aplikasi berbasis komputer yang diberlakukan di jurusan Akuntansi pendidikan tinggi vokasi. 2. Tinjauan pustaka 2.1. Persediaan Istilah umum yang digunakan untuk menunjukkan sumber daya atau segala sesuatu yang digunakan organisasi dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan adalah persediaan, baik persediaan intern maupun ekstern. Persediaan biasanya merupakan aktiva yang mempunyai nilai besar dalam kelompok aktiva lancar pada suatu perusahaan akan tetapi bentuk dan macam persediaan tersebut bisa saja berbeda tergantung pada jenis perusahaannya. Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan secara kontiniu diperoleh atau diproduksi dan dijual. Sebahagian besar sumber daya perusahaan seringkali diinvestasikan dalam bentuk barang-barang yang dibeli atau diproduksi. Biaya barangbarang ini harus dicatat, dikelompokkan dan diikhtisarkan selama periode akuntansi. Pada akhir periode, biaya ini dialokasikan diantara aktifitas periode berjalan yaitu diantara barang-barang yang dijual dalam periode berjalan pada laporan laba rugi dan barang yang berada dalam persediaan untuk dijual pada periode mendatang yang dicantumkan dalam neraca. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) berisi rumusan-rumusan tentang perlakuan akuntansi terhadap perkiraan-perkiraan dalam laporan keuangan sebagai
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
representasi dari transaksi-transaksi keuangan. Perkiraan persediaan merupakan salah satu perkiraan yang juga dirumuskan perlakuan akuntansinya dalam SAK. Persediaan adalah aktiva : 1) Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal 2) Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan 3) Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa (Anonim 2002). Terdapat dua metode yang dapat digunakan dalam hubungannya dengan pencatatan persediaan barang yaitu metode fisik dan metode buku (perpetual) (Baridwan 2000). 1. Metode Fisik Peggunaan metode mengharus-kan adanya perhitungan barang yang masih ada pada tanggal penyusunan laporan keuangan. Perhitungan persediaan (stock opname) ini diperlukan untuk mengetahui berapa jumlah barang yang masih ada dan kemudian diperhitungkan harga pokoknya. Dalam metode ini mutasi persediaan barang tidak diikuti dalam buku-buku, setiap pembelian barang dicatat dalam rekening pembelian. Karena tidak ada catatan mutasi persediaan barang maka harga pokok penjualan juga tidak dapat diketahui sewaktuwaktu. Harga pokok penjualan baru dapat dihitung apabila persediaan akhir sudah dihitung. Ada masalah yang timbul jika digunakan metode fisik, yaitu jika diinginkan menyusun laporan keuangan jangka pendek (interim) misalnya bulanan, yaitu keharusan mengadakan perhitungan fisik atas persediaan barang. Bila barang yang dimiliki jenis dan jumlahnya banyak, maka perhitungan fisik akan memakan waktu cukup lama dan akibatnya laporan keuangan juga akan terlambat. Tidak diikutinya
mutasi persediaan dalam buku menjadikan metode ini sangat sederhana, baik pada saat pencatatan pembelian maupun pada waktu melakukan pencatatan penjualan. 2. Metode Buku (Perpetual) Dalam metode buku setiap jenis persediaan dibuatkan rekening sendiri-sendiri yang merupakan buku pembantu persediaan. Rincian dalam buku bisa diawasi dari rekening kontrol persediaan barang dalam buku besar. Rekening yang digunakan untuk mencatat persediaan ini terdiri dari beberapa kolom yang dapat digunakan untuk mencatat pembelian, penjualan, dan saldo persediaan. Setiap perubahan dalam persediaan diikuti dengan pencatatan dalam rekening persediaan sehingga jumlah persediaan sewaktu-waktu dapat diketahui dengan melihat kolom saldo dalam rekening persediaan. Masingmasing kolom dirinci lagi untuk kuantitas dan harga perolehannya. Penggunaan metode perpetual akan memudahkan dalam menyusun neraca dan laporan laba rugi jangka pendek, karena tidak perlu lagi mengadakan perhitungan fisik untuk mengetahui jumlah persediaan akhir. Walaupun neraca dan laporan laba rugi dapat segera disusun tanpa mengadakan perhitungan fisik atas barang, setidak-tidaknya setahun sekali perlu diadakan pengecekan apakah jumlah dan kondisi barang dalam gudang sesuai dengan jumlah dalam rekening persediaan. Dibandingkan dengan metode fisik maka metode perpetual merupakan cara yang lebih baik untuk mencatat persediaan yaitu dapat membantu memudahkan penyusunan neraca dan laporan laba rugi, juga dapat digunakan dengan mudah untuk mengawasi barangbarang dagangan di dalam gudang.
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
73
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
2.2.
Metode
Penentuan
Harga
Pokok Persediaan Untuk dapat menghitung harga pokok penjualan dan harga pokok persediaan akhir dapat digunakan berbagai cara, yaitu (a) identifikasi khusus, (b) masuk pertama keluar pertama (MPKP/FIFO), (c) rata-rata tertimbang, (d) masuk terakhir keluar pertama (MTKP/LIFO), (e) persediaan besi/minimum, (f) biaya standar, (g) biaya rata-rata sederhana, (h) harga beli terakhir, (i) metode nilai penjualan relative, dan (j) metode biaya variabel ( Baridwan 2000 ). 2.3. Sistem Informasi 2.3.1. Sistem Untuk mengetahui suatu sistem dapat diperoleh dengan cara memperhatikan ciri-ciri yang ada pada suatu sistem dan interaksi dari unsur-unsur yang saling terkait atau saling mempunyai hubungan serta keterpaduan dengan unsur-unsur lainnya yang ada dalam suatu wadah serta mempunyai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sistem berasal dari kata Yunani yaitu “Systema” yang berarti kesatuan, yaitu suatu kesatuan atau keseluruhan dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan dan saling ketergantungan satu sama lainnya untuk mencapai tujuan tertentu, atau secara sederhana sistem juga dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi atau berhubungan untuk mencapai tujuan. Agar pengertian sistem lebih mudah untuk dipahami berikut ini pengertian sistem yang dikutip dari beberapa sumber : Menurut Jogianto (1990;6) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau 74
menyelesaikan suatu kegiatan dan suatu sasaran”. Menurut Alexander (1997;9) “Sistem adalah suatu dari elemenelemen baik berbentuk fisik maupun bukan fisik yang menunjukkan suatu kumpulan yang saling berhubungan datanya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan sasaran atau akhir dari sistem”. Selain itu dalam mendefinisikan suatu sistem ada dua pendekatan yang digunakan. Pendekatan pertama menekankan pada prosedur dan yang lain lebih menekankan pada komponen dan elemennya. Pendekatan yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan suatu sistem sebagai jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk melakukan suatu kegiatan dalam menyelesaikan suatu tujuan tertentu. Sedangkan pendekatan yang menekankan pada komponen dan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Pendekatan sistem oleh Robert A.Leitch dan K.Roscoe Davis). Suatu sistem dapat bersifat menentukan cara kerja yang dapat diramalkan serta sistem dapat dirancang dari sudut prilaku, akan tetapi suatu tingkatan kesalahan selalu ada pada apa yang dilakukan oleh sistem tersebut. Sistem dapat juga bersifat tertutup dan terbuka. Sistem tertutup dalam ilmu alam dirumuskan sebagai suatu yang dapat berdiri sendiri atau serba lengkap. Sistem ini tidak melakukan pertukaran bahan, informasi atau tenaga dengan lingkungannya. Di dalam organisasi dan pengolahan informasi ada sistem yang relatif tertutup yaitu suatu sistem yang hanya mempunyai masukan dan keluaran yang telah teratur dan dirumuskan dengan baik, sedangkan sistem terbuka mengadakan pertukaran informasi,
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
bahan atau tenaga dengan lingkungannya. Suatu sistem mempunyai maksud untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran. Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup dengan lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Jadi suatu sistem menurut Robert G. Murdik (1993:7) adalah : “Suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membantu kegiatan atau suatu prosedur pengolahan yang mencari suatu tujuan bersama dengan mengoperasikan data untuk menghasilkan informasi”. Sistem dapat terdiri dari satu atau beberapa masukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan hal ini dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini : Input
Sistem
Output
Gambar 2.1. Model Umum Sebuah Sistem
2.3.2. Informasi Di dalam pengolahan sistem pada akhirnya menghasilkan informasi, untuk itu pendefinisian informasi diperlukan untuk menunjang berhasilnya pengembangan sistem yang akan dirancang. Definisi umum untuk informasi dalam sistem informasi menurut Jogianto H.M (1990;9) : “Informasi adalah data yang dapat diolah yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya”.
keputusan saat ini atau mendatang”. Jhon Burch (1984:15) mengemukakan suatu bentuk siklus informasi (Information Cycle) seperti terlihat pada gambar 2.2 : PROSES MODEL
Output Informasi
Input Data Database Data Ditangkap
Hasil Tindakan
Penerimaan
Keputusan Tindakan
Gambar 2.2. Siklus Informasi Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, kemudian user menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain akan membuat sejumlah data kembali, data tersebut akan ditangkap sebagai input untuk diproses selanjutnya. 2.3.3. Sistem Informasi Menurut Prajudi Admosudijo (1989:3) mengatakan bahwa : “Sistem adalah sesuatu yang terdiri atas objek, unsur atau komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa, sehingga unsurunsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemprosesan atau pengolahan tertentu”.
Menurut Robert G. Murdik (1993;11) : “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah-an transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
75
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan (sistem informasi yang didefinisikan oleh Robert Aleitch dan K. Roscoe Davis). Pada saat ini suatu kegiatan baru dan dinamis telah dikembangkan di dalam organisasi berupa disain, operasi dan manajemen sistem informasi yang berlandaskan komputer (Computer Based Information System). Sementara itu berbagai kegiatan organisasi memerlukan suatu sistem untuk mengolah informasi yang lebih cepat dan kehadiran komputer telah memperluas kemampuan manusia dalam mengolah informasi tentang kegiatan perusahaan. Sistem informasi dapat disimpulkan sebagai suatu kumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi berbagai pihak yang mengambil keputusan atau pengendalian organisasi dalam perusahaan. 2.4. Sekilas
Tentang
Microsoft
Access Microsoft Access adalah sistem manajemen database yang memungkinkan kita membuat aplikasi database sesuai kebutuhan kita. DBMS singkatan dari Database Management System. DBMS merupakan perangkat lunak atau program komputer yang dirancang secara khusus untuk memudahkan pengelolaan database. Salah satu macam DBMS yang populer pada dewasa ini berupa RDBMS (Relational Database Management System), yang menggunakan model basis data relasional atau dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan (Jhon dan Joseph, 1996). Database adalah kumpulan data terorganisasi yang digunakan semestinya, menjadi informasi. Database ini tidak hanya menyimpan data mentah dan informasi yang 76
terkait, tetapi juga menyimpan semua yang berkaitan dengan data termasuk form, report, makro dan program 2.4.1. Objek
Database
Pada
Microsoft Access a. Table : kumpulan data dari suatu topik tertentu yang digunakan untuk menbuat dan menyimpan data lewat proses pembuatan database yang disusun dalam bentuk baris dan kolom. b. Queries : berfungsi untuk mendefinisikan data, merelasikan record, data dan field, menciptakan field baru beserta record, menyajikan bahan untuk pembuat-an form/report. c. Form : berfungsi menampilkan field-field yang dibutuhkan dan label yang digunakan dalam memasukkan data ke dalam tabel/query. d. Report: titik akhir dalam proses pembuatan database dan memberikan gambaran pada pemakai tentang hasil akhir pengolahan data. e. Macros : untuk menampilkan suatu laporan hasil database dengan cepat, membuat shortcut serta melakukan pemprograman suatu laporan database yang lebih menarik. f. Switchboard : untuk memudahkan menavigasi semua objek pada file database yang tela dirancang. Maka dapat dibuat menu navigasi yang berupa Switchboard atau berupa form yang berisi menu hasil rancangan yang dibuat. g. Modul : prosedur yang dibuat dengan Access Basic Code (ABC) untuk aplikasi berdaya guna yang tidak terpenuhi dengan makro dan objek lain. 2.5. Prototipe Sistem aplikasi persediaan dalam penelitian ini dikembangkan dengan menggunakan pendekatan
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
prototipe. Prototipe adalah sebuah pendekatan untuk merancang sistem dimana sebuah model kerja sederhana dari sebuah sistem dikembangkan. Prototipe atau draft awal secara cepat dan murah dapat dibuat dan disiapkan bagi kepentingan pengguna untuk diuji. Percobaan dengan prototipe memungkinkan para pengguna untuk menentukan apa yang mereka inginkan dan apa yang tidak mereka inginkan dalam sistem yang mereka butuhkan. Berdasarkan reaksi dan umpan balik mereka, para pengembang memodifikasi sistem dan menunjukkan perubahannya kepada para pengguna. Proses berulang dari mencoba menggunakan dan memo-difikasi ini berlangsung sampai dengan para pengguna merasa puas bahwa sistem telah sesuai dengan kebutuhan mereka. Konsep dari prototipe adalah bahwa lebih mudah bagi para pengguna untuk mengekspresikan apa yang mereka inginkan dan apa yang tidak mereka inginkan terhadap sebuah prototipe dari pada membayangkan apa yang mereka inginkan dalam sebuah sistem. Dengan kata lain, jika para pengguna dapat mencoba menggunakan sebuah aplikasi yang sesungguhnya, maka mereka dapat memberikan umpan balik tentang apa yang mereka inginkan dan apa yang tidak mereka inginkan dalam sistem tersebut. Bahkan sebuah sistem yang tidak secara fungsional penuh menunjukkan fitur-fiturnya adalah jauh lebih baik dari pada diagramdiagram, gambar-gambar, penjelasan verbal, atau isi dari dokumentasi – dokumentasi (Romney Steinbart, 2006) 2. METODE PENELITIAN • Perangkat
Pemodelan
Sistem Terdapat banyak bentuk model yang dapat digunakan dalam
perancangan sistem antara lain model narasi, model prototype, model grafis, dan lain-lain. Tidak menjadi masalah model mana yang digunakan, namun model yang digunakan harus mampu merepresentasikan visualisasi bentuk aplikasi yang dikembangkan. Modelmodel tersebut dapat digunakan secara individual atau secara gabungan dalam arti untuk memodelkan sebuah sistem dapat digunakan lebih dari satu perangkat pemodelan. Tiga alasan mengapa sebaiknya dilakukan pemodelan sistem, yaitu : 1. Dapat memfokuskan perhatian pada hal-hal penting dalam sistem tanpa mesti terlibat terlalu jauh 2. Dapat mendiskusikan perubahan dan koreksi terhadap kebutuhan pemakai dengan resiko dan biaya minimal 3. Dapat menguji pengertian penganalisa sistem terhadap kebutuhan pemakai dan membantu pendisain dan pemrogram membangun sistem (Pohan & Bahri, 1997). Dalam penelitian karya desain ini, perangkat pemodelan yang digunakan dalam menjelaskan rincian teknis yang digunakan adalah gabungan dari statement of purpose, event list, dan prototype. 1. Pernyataan Kegunaan (statement of purpose) berisi deskripsi tekstual tentang fungsi sistem. Dapat hanya terdiri dari satu, dua atau lebih kalimat. Tetapi sebaiknya tidak lebih dari satu paragraf, karena tidak
digunakan untuk menjelaskan sistem secara detail. 2. Daftar Kejadian (event list). Diperlukan kegiatan inventarisasi semua kejadian yang ada dan menuliskannya sebagai suatu daftar kejadiankejadian yang ada langsung dihubungkan pada kegiatan relevan yang harus dilakukan dalam penggunaan aplikasi.
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
77
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
3. Prototype menunjukkan bentuk jadi awal (first of its kind) atau contoh jadi (example) untuk disesuaikan kemudian berdasarkan kebutuhan akhir dari pemakai (Pohan Bahri, 1997)
Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form 2. Memasukkan Daftar Pelanggan
Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form
3. Memasukkan Daftar Produk
Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form
4. Memasukkan Daftar Rekening (Perkiraan)
Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengembangan Hasil pengembangan prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan dengan menggunakan Microsoft Access digambarkan secara konseptual melalui pernyataan pemodelan sistem yang digunakan sebagai berikut : A. Pernyataan Kegunaan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan adalah sebuah aplikasi versi awal untuk pengelolaan perse-diaan berbasis teknologi informasi melalui penggunaan Microsoft Access yang mampu menghasilkan informasi utama berupa nilai-nilai Laporan Persediaan, Laporan Penjualan, Laporan Piutang dan Laporan Hutang. B. Daftar Kejadian
C. Mengelola Kartu 1. Memasukkan Data Saldo Awal Piutang Dari Masing-Masing Pelanggan
Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form
2. Memasukkan Data Saldo Awal Hutang Dari Masing-Masing Pemasok
Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form
3. Memasukkan Data Saldo Awal dan Jumlah Dari Masing-Masing Produk
Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form
Daftar kejadian dalam sistem aplikasi yang dikembangkan dinyatakan dalam tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1. Daftar Kejadian (Event List) Kejadian
A. Memulai Penggunaan Aplikasi 1. Menjalankan Aplikasi B. Mengelola Entry Data 1. Memasukkan Daftar Pemasok
78
Rincian Kegiatan
Mengeksekusi Aplikasi
Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data,
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
D. Mengelola Transaksi 1. Memasukkan Data Transaksi Penjualan
Tentang Persediaan Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form
F.
1. 2. Memasukkan Data Transaksi Pembelian
Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form
3. Memasukkan Data Pada Jurnal Umum
Menambahkan, Menghapus, Mengedit, Menyimpan Tambahan Data, Membatalkan Tambahan Data dan Menutup Form
4. Melakukan Pemindahan Data (Posting)
Menentukan Periodisasi Posting, Menutup Form
Mengakhiri Penggunaan Aplikasi Mengakhiri Aplikasi
C. Prototipe
Periodisasi Laporan, Menampilkan Laporan, Mencetak Laporan, dan Menutup Laporan
Mengeksekusi Pilihan “Keluar Dari Menu Utama”
Aplikasi
Pengelolaan Persediaan Struktur program adalah gambaran dari seluruh rangkaian modul-modul program yang saling terkait satu sama lain yang terlibat dalam proses pengolahan data. Pembuatan struktur program ini dimaksudkan untuk mempermudah bagi kita dalam memahami keterkaitan modul-modul program pengolah data yang penulis rancang seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
E. Pelaporan 1. Membuat Laporan Penjualan Barang
Menentukan Periodisasi Laporan, Menampilkan Laporan, Mencetak Laporan, dan Menutup Laporan
2.
Membuat Laporan Tentang Data Pelanggan
Menentukan Periodisasi Laporan, Menampilkan Laporan, Mencetak Laporan, dan Menutup Laporan
3.
Membuat Laporan Tentang Data Pemasok
Menentukan Periodisasi Laporan, Menampilkan Laporan, Mencetak Laporan, dan Menutup Laporan
4.
Membuat Laporan
Menentukan
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
79
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
Tabel 3.2. Struktur Program dan Formulir Yang Digunakan
Menu Utama Transaksi Transaksi Penjualan Transaksi Pembelian Jurnal Umum Posting Penutup
Gambar 3.1. Tampilan Menu Utama Aplikasi Pengelolaan Persediaan
Kembali ke menu utama Kartu Kartu Piutang Kartu Hutang Kartu Persediaan Kartu Pembelian Kartu Penjualan Kembali ke menu utama Entry Data
Gambar 3.2. Tampilan Menu Transaksi
Entry Data Pemasok Entry Data Pelanggan Entry Produk Entry Rekening Kembali ke menu utama Laporan Laporan Kartu Laporan Penjualan
Gambar 3.3. Tampilan Menu Kartu
Laporan Piutang Laporang Hutang Laporan Persediaan Kembali ke menu utama Keluar dari menu utama
Sementara itu tampilan menu-menu utama dari aplikasi yang dikembangkan ditunjukkan dalam gambar-gambar berikut ini.
80
Gambar 3.4. Tampilan Menu Entry Data
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
Gambar 3.5. Tampilan Menu Laporan
Gambar 3.9. Tampilan Entry Perkiraan dan Saldo Awal
Gambar 3.6. Tampilan Entry Data Pemasok
Gambar 3.10. Tampilan Entry Saldo Awal Maisng-Masing Piutang
Gambar 3.7. Tampilan Entry Data Pelanggan
Gambar 3.11. Tampilan Entry Saldo Awal dan Jumlah Maisng-Masing Produk Gambar 3.8. Tampilan Entry Data Produk
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
81
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
Gambar 3.15. Tampilan Laporan Gambar 3.12. Tampilan Transaksi
Persediaan
Penjualan
Gambar 3.16. Tampilan Laporan Piutang (Pelanggan) Gambar 3.13. Tampilan Transaksi Pembelian
Gambar 3.17. Tampilan Laporan Hutang (Pemasok)
Gambar 3.14. Tampilan Jurnal Umum
82
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan Yang Terkompu-terisasi Dengan Menggunakan Microsoft Access
4. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
4.1.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Salemba Empat
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian pengembangan ini adalah : Penggunaan teknologi informasi yang secara nyata diwakili oleh keberadaan sistem sangat disyaratkan dalam mendukung penyajian laporan persediaan, laporan penjualan, laporan piutang, dan laporan hutang secara cepat, akurat dan tepat waktu. Pengembangan aplikasi persediaan yang terkomputerisasi dengan menggunakan program Microsoft Access menjadi salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam pengelolaan persediaan Aplikasi persediaan dalam penelitian ini, secara struktural dikembangkan dengan membuat prototipe aplikasi yang dapat disempurnakan secara terus menerus untuk melengkapi fasilitasnya. Hasil dari penelitian ini adalah prototipe versi awal dari aplikasi pengelolaan persediaan 4.2. Saran Bagaimanapun prototipe aplikasi pengelolaan persediaan ini merupakan versi awal, sederhana dan masih banyak keterbatasan fasilitas di dalamnya. Oleh karena itu banyak hal yang harus dikembangkan untuk kesempurnaan dan kelengkapan fasilitasnya.
Baridwan, Zaki. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE. Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Aditya Media. Soemarso. Akuntansi Pengantar. Jakarta : Cipta
Suatu Rineka
Jogiyanto H. M. 2001. Analysis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur. Yogyakarta : Andi Offset Murdik Robert G. 2000. Sistem Informasi untuk Manajemen Modern. Jakarta : Erlangga Ir.
Pandapotan Sianipar. 2003. Microsoft Access 2002. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Perry, James T. dan Garry P. Schneider, 2005, Building Accounting System Using Access 2003, Thomson, Singapore. Romney, Marshal dan Paul Steinbart, 2006, Accounting Information System, Tenth Edition, Pearson Education International, Singapore. Zainal Abdul Haris. 2007. Pengembangan Prototipe Aplikasi Pengelolaan Persediaan LIFO Berbasis Komputer Menggunakan Visual Foxpro 8.0. POLIBIS. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Hal 19 – 26. Pohan, Husni Iskandar dan Kusnassriyanto Saiful Bachri, 1997. Pengantar Perancangan Sistem, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.1 Juni 2012 ISSN 1858-3687 hal 71-83
83