PGM 2003,26(2): 35-41
Pengembanganpesan-pesangizi seirnbang
Nurfi Afriansyah; dkk
PENGEMBANGAN PESAN-PESAN GlZl SEIMBANG DALAM PUGS YANG LEBlH PRAKTIS DIGUNAKAN PETUGAS GlZl LAPANGAN Nurfi Affiansyah;
Trintrin T Mudjianfo; ljetjep S. Hidayat; Hennina; Ema Luciasaridan Noviati Fuada
ABSTRACT DEVELOPMENT OF NUTRITIONAL MESSAGES IN THE DIETARY GUIDELINES FOR INDONESIANS THAT MORE PRACTICAL TO BE USED BY FIELD NUTRITION STAFFS Background: Nutritional messages in the Dietary Guidelines should be simple and relatively few in numbers to obtain maximum awareness and understanding among the users. Some obselvational studies indicated that nutritional messages of the Dietary Guidelines for lndonesians (PUGS) were considered complex so they were difficult for 'field' nutrition staffs to understand them. Objectives: The purpose of this study is to explore and modify the nutritional messages that are considered complex by 'field' nubition staffs to become the understandable and practical nutritional messages. Methods: A capacity building method has been developed to explore and modify the nutritional messages that are considered complex. This process involved seven parlicipants: four Yield' nutrition staffs (two PUSKESMAS nutrition staffs from Medan City and two from Deli Serdang District) and three nutrition staffs from the Health Office of Medan City and Deli Serdang District, North Sumatera Province. Nutritional messages were modified based on the inputs of capacity building forum. Results: The nutritional messages of number 2-34 in PUGS were difficult messages to be understood by nutrition staffs. The modified 2-34 messages by nutrition staffs were still somewhat difficult for them. The final result was the ten modified nutritional messages which were, according to nutrition staffs, more understandableand practical. [Penel Gizi Makan 2003,26(2): 3-11, Key Words: NvhiGonalmessages, Dietary Guidelines for Indonesians (PUGS), nutrition staff
PENDAHULUAN
M
asalah gizi, baik gizi kurang maupun gizi lebih, pada dasamya muncul akibat perilaku konsumsi makanan yang tidak seirnbang (1). Mengonsumsi makanan yang bergizi kurang, dibandingkan dengan kecukupan gizi yang dianjurkan, akan menimbulkan masalah gizi kurang, seperli anemia gizi besi (AGB), gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang energi protein (KEP), dan kurang vitamin A (KVA). Sementara mengonsumsi makanan yang bergizi lebih dibandingkan dengan kecukupan gizi yang dianjurkan akan memunculkan masalah gizi lebih, seperli obesitas, yang dapat memicu timbulnya penyakit kanker, diabetes, balu empedu, hipertensi, penyakitjantung, dan stroke (2). Untuk mencegah munculnya masalah di atas, pemerintah dari banyak negara di dunia mengeluarkan fwhbased dietary guidelines (FBDG), yang memuat anjuran dan panduan memilih makanan sehat yang dikonsumsi oleh masyarakat sehari-hari. FBDG juga berisi anjuran dan panduan beraktivitas fisik untuk menjaga agar berat badan berada dalam
keadaan sehat (3). Di Indonesia, FBDG dikenal sebagai Pedoman Umum Gizi Seimbang, disingkat PUGS. Di Amerika Serikat, FBDG dikeluarkan oleh the US Department of Agricuffure and the US Department of Health and Human S a ~ c e s ,d i i k untuk digunakan masyarakat umum (4). Di Indonesia, PUGS disusun oleh kelompok keja lintas-sektor, dengan konsultan dari Cornell University, yang menghasilkan materi 13 Pesan Dasar Girl Seimbang. Setelah dikaji ulang bersama Bappenas, lalu diuji coba di 14 pmvinsi dan dibahas pada Pertemuan Kerja Pengembangan Strategi KIE PUGS (1995), dihasilkanlah draf buku 13 Pesan Dasar Girl Seimbang (1) untuk digunakan pengambil kebijakan dan buku Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang untuk digunakan petvgas gizi lapangan.(5). Sejak peltama dikeluarkan tahun 1980 hingga kini, dietary guidelines Amerika Serikat berkembang moderat, direvisi setiap lima tahun dengan penyesuaian terhadap temuan-temuan utama
PGM 2003,26(2): 35-41
Pengembanganpesanpesan g'zi seimbang
neat mutakhir, tetapl pesan umumnya benar-benar konsisten (6, 4). Hal tersebut sudah menghasilkan kesadaran luas masyarakat akan pesanqesan kesehatan ini, dan beberapa m h a n pola konsumsi makanan telah tejad selama harrpir 20 tahun sejak pertama dkeluarkan (6). Sementara d Indonesia, sejak pectana dikeluakan tahun 1995 sampai kini, pesanpasan &lam PUGS belum ada tanda-tan& akan dsesuaikan dengan temuantemuan utana riset mutakhir yang bekernbang selama ini. Dietary guidelines sebaiknya mempunyai kegunaan untuk kesehatan yang spesifik, karena tanpa mmpwbmbangkan ha1 itu dietary guidelines kurang bepenga~hsebagai alat edukasilpenyuluhan kesahatan masyarakat. Sebagian besar pesan y a y tepat dimasukkan ke &lam PUGS hamslah menjawab prioritasproritas penyelesaian masalah gizi di Indonesia. PUGS sacara spesifik memuat pesan befkmaan w a n masalah GAKY dan AGE, tetapi tidak memuat pesan tsticenaan dengan masalah KVA (6). Apakah KVA sekarang sudah bukan merupakan masalah gizi lagi di Indonesia sehingga Gdak perlu dibuat pesan pencegahannya? Untuk menghasilkan kesadaran dan pemahaman maksimum d kalangan pengguna, pesangesan gid sebaiknya sederhana (6). Menurut pihak pengelola program (Dit Bina Gid Masyarakat Depkes), operasionaiisasi pesan 2-3-4 &lam PUGS sukar dlakukan oleh petugas gizi-kesehatan sehingga mernbingungkan mereka ketika merighad@ masyarakat. lnfmasi mengenai kebingungan tersebut secara t m s terang dikemukakan oleh para ahli gizi d daerah sedemikian nipa sehingga ketepatan dan kepraktisan dari isi pesanpesan &lam PUGS itu pedu dikaji d a y .
TUJUAN Tujuan Umum: Memodifikasi pesanpasan dasar gizi seimbang dalam PUGS menjad pesan-pasan dasar gizi yang lebih tepat dan praktis dgunakan petugas gid puskesmas sebagai padwnan edukasilpenyuluhan gid masyarakat. Tujuan Khusus 1. Menggali persepsi dan pemahmn serta memparoleh kesspakatan para profesional gizi,
Nulfi Afriansyah; dtk
berasal dari l h h g a penddkaopenelitianpmgramorganisasi pmfesi gizi, tentang pesanpesan dasar gizi seimbang &lam PUGS; 2.
Merigkaji ket-n pesanpasan dasar gk! seimbang &lam PUGS dengan realitas masalah gizi yang ada pada masyarakat dan kepraktisan penggunaannya;
3.
Memformulasi dan menyempumakan pesanpesan gizi "baru" berikut muatan uraiannya yang dianggap lebih tepat dan lebih praktis dgunakan.
CARA Delapan orang pmfesiml @ yang mewaMi lembaga pendidkanpenelilian+xgram gizi (Jurusan GMSK Faperta-IPB; Akadem Gid Jakarta dan Direktwat Gizi Masyarakat Depkes) dan organisasi profesi gizi (Persagi) dikumpulkan dalam satu forum curah pendapat untuk menggali persepsi dan pemahaman serta memperoleh kesepakatan tentang pesanpesan dasar gizi seimbang &lam PUGS. Masing-masing 2 orang petugas @ puskesmas dari Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang serta 2 orang petugas gizi dari Dinkes Kota Medan dan 1 orang petugas gizi dari Kabupaten Mi Serdang, Sumut, dpilih secara sengaja. Puskesmas puskesmas yang dpilih dari Kota Medan adalah Puskesmas Glugur Darat dan Puskesmas Pulau Brayan, sedangkan yang dipilih dari Kabupaten Deli Serdang ada!ah Puskesmas Lubuk Pakam dan Puskesmas Tanjung Morawa. Puskesmas-puskesmas itu dipilih sacara sengaja karena memiliki petugas gid vana biasa dan sering menyuluh dewan meiggunakan pesampsan gizi seimbang dalam PUGS. Medan dipilih w a i lokasi penelitian karena memiliki prevalensi gizi4ebih yang tinggi (7), d samping masih memiliki prevalensi gizikurang, khususnya anemia bumil dan KEP, yang juga tinggi
(8,9) Data yang Dikurnpulkm: Data sekunder karakteristik soaial, ekonomi, budaya, dan demografi Provinsi Sumatera Utara saat survei data dasar;
PGM 2003,26(2): 35-41
Pengembanganpesanpesan gizi seimbang
Data persepsi dan pengetahuan (pemahaman) reylonden TPG seputar pesanpesan dasar gid seimbang dalam PUGS; Data kebiasaan makan 8 kebiasaan minum minuman keras, status gid dan kesehatan masyarakat, serta akh'vitas fisik saat penjajakan. Cara Pmgumpulan Data
*
Ketepatan dan kepraktisan pesanpesan gizi seimbang betikut muatan uraiannya dalam boku 'Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang' dikaji dengan metode l m s grwp discussion (FGD) dan capm'ty building (CB), melibatkan 4 petugas gizi puskesmas dan 3 petugas g i i Dinkes Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, dipandu tim psneliti dengan menggunakaninterview guide.
*
Mencatat data sekunder.
Capacity Bullding Petugas Gid Puskesmas Proses kegiatan pendarnpingan (capadty building) pengembangan pesan-pesan dasar gizi sein'bang bagi para petugas gid puskesmas beltujuan memfasilitasi dan mendampingi para petugas gizi itu agar timM proses beiajar untuk mengembangkan pesanQesan gizi seimbang berasal dari 13 pesan dasar gizi seimbang sehingga pesanpesan tersebut lebih tepat serla praktis, dan jumlah pesannya disesuaikan dengan kondisi setempat serta lebih mudah dsosialisasikan. Kondisi setempat yang perlu diperhitungkan adalah ketersediaan sumber pangan, kebiasaan makan yang terkait dengan sistem nilai budaya dan masalah gizi yang ditemukan di wilayah bersangkutan. Tahaptahap yang dlakukan sebagai berikut: Mengundang petugas gid puskesmas bersama Kepala SeksilBagian Gid Dinas Kesehatan Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Tim ~enelitidari wsat sebaaai oendamina melakukan upah untuk" 'mencaikan kebekuanlkesenjangan proses belajar agar tejadi komunikasi dua arah yang seimbang antara pendamping dengan para petugas gizi serla kecanggungan komunikasi dapat dihilangkan. Pendamping rnemotivasi partisipan sehingga mereka dapat serius untuk mengkaji sbb.
1.
2.
Nulfi Afriansyah; dkk
Masalah gid dan kesehatan masyarakat yang ditemukan di wilayah setempat; pesanpesan yang sulit dfahami, apalagi untuk diimplementasikan; Pesanpesan yang tidak cocok karena bertentangan dengan kondisi setempat dari aspek sistem sosial dan ketersediaan pangan setempat.
Masukan para petugas kesehatan Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan dirangkum, yang mencakup 'kata-kata kunci' yang perlu dimasukkan untuk 'mengdngkan pesanpesan gizi seimbang yang lebih tepat dan praktis' bagi daerah bemngkutan, Analisis Data Data tentang persepsi partisipan terhadap pesanpesan gizi &lam PUGS dianalisis secara deskriptif.
HASlL DAN BAHASAN 1. KarakMstik PstugssGizi Petugas gizi atau tenaga pelaksana gizi (TPG) yang dilibatkan &lam penelitian ini bejumlah 7 orang, terdiri dari 4 orang berasal dari Kota Medan dan 3 orang berasal dari Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Para petugas gizi yang berasal dari Kota Medan meiiputi: Kepala Subseksi Gizi Dinas Kota Medan beserta stafnya yang sudah m i o r dan dua TPG; masingmasing satu orang berasal dari Puskesmas Giugur Darat dan Puskesmas Pulau Brayan. Sementara ke-3 petugas gizi yang berasal dari Kabupaten Deli Serdang mencakup: Kepala Subseksi Gin Dinkes Kabupaten Deli Serdang &n dua TPG; masingmasina satu wana berasal dari Puskesmas Lubuk ~ a k adan i ~ u s k i m a Tanlung s . .Morawa
2 Penyusunan Draf PesanPesan Gizi Menuiut Keadaan dan Maralah Gizi dan Kesehatan Masyarakat Seternpat Draf pesanpesan gizi disusun dengan memperlimbangkan keadaan dan masalah gizi dan kesehatan masyarakat setenpat. Tahap tahap proses penyusunan draf pesanpesan gizi
PGM 2003,26(2): 35-44
Pengembanganpesan-pesan gizi seimbang
ini mencakup: (a) curah pendapat, (b) pendamplngan petugas gizl plskesmas, dan (c) pengembangan pesanpesan gin sembang
-
a. Hasil Curah pendapat Berdasarkan hasil pertemuan dengan tim pakar tentang penmapan PUGS d masyarakat drasakan bahwa hingga saat ini masih banyak kendala yang dihadapi. Dari pertmuan dengan pakar~akar ditemukan banyak saran dan masukan yang berarti agar PUGS dapat diterapkan di masyarakat. Masukan-masukan penling dari para pakar antara lain sebagai berikut
. =
-
Tenaga kesehatan sebaiknya dilibatkan &lam menejemahkanbuku PUGS agar sesuai dengan kondisi daerah setempat; Pesanpesangid sebaiknya spesifik daerah; Pengembangan PUGS dapat dbantu dengan pendekatan spesifik daerah; Sebelum tersosialisasi, PUGS jangan diubah; Pedu ada konsep modrfikasi PUGS; Dalam memodfikasi PUGS, budaya setempat
Pesan
Tanggapan
Nufi Afriansyah; dtk
perlu dipikilkan; 13 pesan dasar &lam PUGS bdak mnjawab untuk daerah lam, Untuk rnelakukan penyuiuhan d masyarakat, pelatihan bagi petugas kesehatan sebaiknya dilakukan; Relevansi 13 p n dasar gizi seimbang bagi daerah yang bersangkutan sebaiknya diuji; Untuk mengimplementasikan 13 p n dasar g ' i seimbang, dbuallah matriks pesan mana yang relevan; Dengan adanya masukanmasukan di atas, pedoman gizi seimbang dharapkan mudah dimengerti oleh petugas gid puskesmas dan &pat disosialisasikan serta dapat dijadikan masukan untuk pengelda pmgram gizi.
b.
H a i l Dengembangan pesangersn gizi seimbang 1. ~ a n ~ ~ a dan p a nusulan seputar p n g e s a n gid seimbang sebagei berikut.
.
Usul Perubahan
Makanlah aneka ragam makanan bemid s e l a hari: ~ ~akanlahmakakn yang mengar&@ 1. Makanlah aneka raga1 Separuh partisipan mmatakan 4 Sehat 5 Smpuma; pesan ini mudah dipahami, sisanya makanan Makanlah makanan yang bergid dan mengatakan sulit dpahami bermacammacamjurnlahnya; Makanlah aneka ragam makanan yang lebih baik. I I Perlu dibuat tabel kecukwn enemi I I menurut umur, pekeriaan.' dan ienis/ . . kelamin; 2. Makanlah makanan untu Sebagian besar partisipan (875%) Makanlah makanan untuk memenuhi mengatakan pesan sulit dpahami memenuhi kecukupan -Bk energi; dan disosialisasikan Makanlah makanan sesuai denoan " keglatan sehari-hari; Pesan 3 dan 4 dsatukan.
. . .
PGM 2003,26(2): 35-41
Pengembangan pasafpsan gii seimbang
Nulfi Afriansyah; dkk
pasan ini suli dpahami
k mencegah anemia; n dan buah seCap
8. Biasakanlah makan
dan cukup jumlahnya
mengurangi timbunan I m k . Batasilah minunan beralkohd
PGM 2003,26(2): 35-41
Pengembangan pesanpesan gi2i seimbang
Tanggapan
Pesan
Usul Pembahan
12. Makanlah makanan yang Separuh partisipan mengatakan pesan ini mudah dpahami m a n bagi kesehatan
13. Bacalah labsl pada makanan yang dkemas
Ssbagian mengatakan dipahami
Nurfi Aftiansyah; dtk
wsipan (87'5%' pesan ini mudah
Makanlah makanan yang bebas dari kuman dan hindari bahan makanan berbahaya; Makanlah makanan yang memenuti syarat kesehatan; Hindarilahmakanan tercemar.
.
Gunakanlah makanan berlabel dan halal;
.
Bacalah labal yang terpampang pada pengemas makanan.
2.
Setiap pesan gid-seimbang didskusikan secara tuntas berdasarkan tanggapan dan usulen petugas kesehatan tersebut sehingga semua partisipan &pat menerima keputusan tersebut. Hasil diskusi menyepakati: a. Pesan 1 'disempumakan' mdadi makanlah aneka ragarn rnakanan bergizisetiap hari: b. Pesan 2 tidak diubah, tetap dalm uraiannya hams lebih lengkap dan disusun sscara rinci tentang pemenuhan kecukupan g i berupa tabel kecukupan menurut mur beserta porsi makanannya. c. Pesan 4 diintegrasikan dengan pesan 3, kemudian 'disempumakan' menjad 'batasilah makanan berlemak dan berminyak: 'bergesel' menjad pesan 3. d. Pesan 5 tidak dubah, tetapl 'be&e& menjad pesan 4. e. Pesan 6 tidak benhah, tetap 'berg& menjad pesan 5. f. Pesan 7 tidak benbah, tetapl bergeser' menjad pesan 6. g. Pesan 8 tidak berubah, tetapi 'bergeser' menjadi pesan 7. h. Pesan 9 diintegrasikan dengan pesan 12 dan 13, lalu 'dsempumakan' menjad 'konsumsilah makanan dan minuman yang bersih, aman dan sehat'; 'bergeset menjad pesan 8. i. Pesan 10 Cdak berubah, tetapi brgeser' menjadi pesan 9. j. Pesan 11 'disempumakan' merjadi 'hindari minum minuman beralkohol dan memkok'; 'berg& menjadi pesan 10.
3.
Dalam pertemuan disepakati 13 pesan dasar gizi seimbang dinwbikasi merjadi 10 pesan gid seimbang. K e l O pesan gizi seimbang itu sebagai berikut:
1. Makanlah aneka ragam makanan befgii setiap hari; 2. Makanlah makanan untuk memenuhi kscukupan anemi: ". 3. Batasilah mekenan bedemak dan beninyak; 4. Gunakanlahgaram bericdim; 5. Makanlah makanan sumber zat besi; 6. Berikanlah AS1 saja sampai bayi berumur 4 bulan; 7. Biasakanlah makan pagi; 8. Konsumsilah makanan dan minuman yang bersih, aman, dan what 9. Lakukanlah kegiatan fisik atau olahraga secara teratur: 10. Hindarilah minum minunan berelkohol dan memkok.
1.
Dan 13 pesan gizi-seimbang dalm PUGS, pesan 239-12-13 dianggap tidak mudah dipahami dan tidak praktis dgunakan sebagai acuan edukasi gizi masyarakat oleh petugas gizi puskesmas. Penggabungan dan pemodifikasian sebaiknya dilakukan untuk pesan 2 dengan 3 serta pesan 9, 12 dan 13.
PGM 2003,26(2): -1
2.
Pengembangan pesarI-pesan gizi seimbang
Modifikasi 13 pesan gizi seimbang dalm PUGS menghasilkan 10 pesan gizi-ambang yang danggap lebih tspat dan praktis dgunakan deh petugas gizi puskesmas setempat. K e l O pesan gii-seimbang itu adalah: Makanlah anaka ragam makanan bergii setiap hari; Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi; Batasilah makanan berlemak dan berminyak; Gunakanlah garam betiodium; Makanlah makanan w b e r zat besi; Berikanlah AS1 saja sampai bayi bemmur 4 bulan; Biasakanlah makan pagi; Konsumsilah makanan dan minunan yang bersih, aman, clan sehat Lakukanlah kegiatan fisik atau dahraga secara teratur; Hindarilah rninun minuman beralkohd dan merokok.
SARAN Hadl stud ini hanya cocok daplikasikan untuk k d s i d mana keragaan masalah gizi dan kesehatan masyarakat seperti yang ditemukan di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Pmvinsi Sumatera Utara. Oleh sebab itu, agar dapat diterapkan d wilayah lain, kelO pesanpesan gizi di atas terlebih cMu pedu duji coba kelayakannya d daerah lain. Untuk memastikan apakah ke-10 pesan g i i seimbang di atas lebih mudah dpahami, p d u dlakukan uji coba pnyanpaiannya deh petugas gizi lapangan kepada masyarakat.
Nurfi Afriansyah; dkk
RUJUKAN 1.
Direktmt Bina Gizi Masyarakat Ditjen Pembinaan Kessbtan Masyarakat Depkes. 13 pesan dasar gizi seimbang. Cetakan Ill. Jakarta: Depkes, 199611997, v + 13 hlm (+ lampiran 4 hlm).
2.
Diretitorat Bina G i Masyarakat Ditjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Panduan 13 pesan dasar gizi seimbang. Cetakan II. Jakarta: Depkes, 1996. x + 80 hlm. FA0 and WHO. P r e p d o n and use of foodbaseddietary guidelines. Geneva: WHO, 1998. vi + 108 p.
3.
4.
Kanwil Dspkes Pmvinsi Sumatera Utara. Perkembangan situasi gizi bumk di p r w i ~ ) ~ ~ ' Sumatera Utm tahun 2000. Medan: Depkes, 2000. 5. Kanwil Depkes Provinsi Sumatera Utara. Profil kesehatan Provinsi Sumatera Utwa tahun 2000 (Gambaran Situasi Kesehatan tahun 1999). Medan: Depkes, 2000. 6. Kodyat BA et al. SuW indeks massa tubuh (IMT) d 12 kotamadya Indonesia. Gizi Indonesia 1996,21(1,2): 52 -61. Nesheim MC. The use and misuse of RDAs and 7. dietary guidelines. Pmsiding Widyakarya Nasional pangan dan Gizi VI, Secpong, 17-20 Februari 1998. Jakarta: LIPI, 1998. p. 884 - 885. 8. Sizer FS 8 Mtney EN. N M o n standards and Concepts and guidelines In: Nuidtion, Conbwefsies. .Seventh Edtion. W m t : WesUWadmorth, 1997. p. 39 - 42. 9. Tmswell AS. Meal and realislic approaches to healthier det modifications. American Journal of Clinical N M o n 1998. 67(s(ppl): 583s - 590s.