PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA KELAS XI UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS Khusnul Hayati, Siska Nerita, Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Email:
[email protected] ABSTRACT To reach the goal of learning, teaching media is really crucial in theaching and learning process.The type of teaching media developed is interactive teaching media. It is a kind of multimedia format that is designed in compact disc with the purpose of interactive application in it. Teaching media that is commonly used at school nowadays is powe point. This kind of media still cannot attract students attention yet. Because of this problem, interative teaching media was developed for learning material excretion system at the seccondgrade of senior high school. The purpose of the study was to investigate the validity and practicality of interactive teaching media. This study was research development that used 4D Models consists of four stages: define, design, develop and disseminate. The research was done at develop stage. Meanwhile, at define stage, the curriculum and student’s analysis was done. The interactive teaching media for learning material excretion system for students it self was designed at stage design. Then, the validity test was conducted at the testing. The practicality was done by two teacher and twenty students of third grade in senior high school. The data was analyzed by percentage technique and presented descriptively. The result of validity test for interactive teaching media reveals that interactive teaching media is valid, 88,65 % based on material aspect, type of media, motivation and language. Moreover, from practicality test, it shows that interactive teaching media is very practical in use, 88,64 % and the results of practicality test from students is 80,9 % (practical). Based on the result of the study, it can be concluded that interactive teaching media for learning material excretion system at the second grade of senior high school have fulfilled the validity and practicality criteria. Keyword: Teaching media, Interactive teaching media.
PENDAHULUAN Proses pembelajaran menuntut siswa untuk memahami konsep-konsep sebuah materi, begitu pula pada proses pembelajaran biologi. Guru sangat perlu menciptakan suasana belajar yang akan membantu siswa dalam memahami konsep dari materi pelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan media agar mempermudah siswa dalam proses pembelajaran. Salah
satunya adalah dengan menggunakan media pembelajaran interaktif. Media adalah segala alat fisik yang dapat menyampaikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Jadi, media dalam belajar merupakan alat bantu dalam pembelajaran dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) dari guru atau sumber lain (Hamalik, 2001: 11). Menurut Sudjana & Rivai (2005: 2) menyatakan bahwa media pembelajaran dapat mempertinggi proses
belajar siswa dalam pembelajarannya yang pada gilirannya diharapkan mampu mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Menurut Rusman (2011: 170), media pembelajaran merupakan suatu teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran, media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan materi pembelajaran. Media pembelajaran merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar termasuk teknologi perangkat keras. Berdasarkan hasil wawancana penulis dengan guru biologi SMA kelas XI SMA Negeri 3 Padang, mengatakan bahwa di sekolah tersebut belum ada menggunakan media pembelajaran interaktif, khususnya pada materi sistem ekskresi manusia, tetapi guru hanya menggunakan media berupa power point sebagai media pembelajaran, padahal di sekolah tersebut tersedia ruangan komputer dan mempunyai fasilitas berupa infokus. Dilihat dari materinya, materi sistem ekskresi manusia termasuk materi yang bersifat abstrak dan sulit untuk dipahami oleh siswa. Mempelajari materi sistem ekskresi manusia diperlukan media pembelajaran yang menarik minat siswa, salah satunya dengan memanfaatkan media pembelajaran interaktif sebagai media pembelajaran biologi. Media pembelajaran interaktif ini dapat membantu memvisualisasikan konsepkonsep biologi yang abstrak sehingga menjadi lebih konkret. Berkaitan dengan pokok materi sistem ekskresi manusia, dengan adanya media pembelajaran interaktif sebagai penunjang penggunaan media akan memudahkan pemahaman tentang proses ekskresi itu sendiri secara sederhana, karena ditampilkan bukan gambar saja, akan tetapi juga animasi, teks, dan suara. Media pembelajaran interaktif ini memiliki keunggulan yaitu dari segi tampilan, program ini memiliki keunggulan yaitu dapat menampilkan kualitas warna yang menarik, menampilkan suara dan musik. Dari segi kepraktisan, media pembelajaran ini tahan lama dan jika ada yang harus dikoreksi hanya perlu pengeditan, penggunaan waktu dapat diatur, belajar menyenangkan karena adanya pengalaman baru dalam belajar biologi, dapat
belajar dilaboratorium komputer karena biasanya belajar hanya dilakukan di kelas atau di labor IPA, dapat memperjelas materi dengan teks, animasi, simulasi, dan latihanlatihan, dapat mendukung buku teks yang sudah tersedia baik di sekolah maupun di pasaran. Tujuan penelitian ini adalah Menghasilkan media pembelajaran interaktif yang valid pada materi sistem ekskresi manusia, menghasilkan media pembelajaran interaktif yang praktis pada materi sistem ekskresi manusia. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran interaktif dalam bentuk compact disk interaktif dan menguji validitas dan praktikalitas produk tersebut. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D models yang telah dimodifikasi. Ini sesuai dengan model pengembangan perangkat seperti yang disarankan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel (1974) dalam Trianto (2009: 93) yaitu model 4-D. Namun, pada penelitian ini hanya sampai pada tahap develop atau pengembangan saja. Selanjutnya divalidasi oleh dosen biologi dan guru SMA. Media pembelajaran yang telah divalidasi kemudian diujicobakan kepada 20 orang siswa SMA Negeri 3 Padang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument validitas dan instrument praktikalitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah data kualitatif dalam bentuk deskripstif yang mendeskripsikan validitas dan praktikalitas media pembelajaran interaktif. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan media pembelajaran interaktif dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahap pendefenisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (develop). a.Validitas Media Pembelajaran Interaktif Uji validitas media pembelajaran interaktif ini meliputi empat aspek yaitu, aspek
materi, bentuk media yang dikembangkan, motivasi pada media, aspek bahasa.Validator terdiri dari 4 orang yaitu 2 orang dosen program studi pendidikan biologi dan 2 orang guru biologi SMA. Tabel 1. Hasil Validasi Media Pembelajaran Interaktif Nilai Validasi
95 % 85,6 2%
B
C
85 %
A
88,65 %
89 %
D
E
Aspek Penilaian Berdasarkan Tabel 1, rata-rata uji validitas media pembelajran interaktif pada tabel menunjukkan nilai rata-rata validitas 88,65 dengan kategori valid. Hal ini di dasarkan pada uji validitas yang terdiri dari 4 aspek, yaitu aspek materi, aspek media, motivasi, dan bahasa. Dilihat dari aspek materi, media interaktif ini dinyatakan valid oleh validator. Hal ini sesuai dengan lembaran uji validasi yang diisi oleh validator. Selain itu, berdasarkan data hasil validasi media pembelajaran interaktif, nilai validasi dari aspek materi yang dikembangkan adalah 85 % dengan kriteria valid. Hal ini sejalan dengan pernyataan menurut Arikunto (2009: 59) suatu instrumen itu valid bila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Ditinjau bentuk media yang dikembangkan, media pembelajaran interaktif dikategorikan valid dengan nilai validitas 89 %, yang berarti bahwa penampilan latar
(background) dan warna menarik, gerakan gambar/animasi telah tepat dalam penyampaian materi pembelajaran, kualitas suara pengantar jelas, homogen dan setara, tampilan media yang dikembangkan dapat merespon berbagai stimulus panca indra siswa, petunjuk penggunaan media sudah jelas dan tepat, gambar yang ditampilkan sesuai dengan perkembangan siswa, suara dan musik pengantar yang sudah ada pada media sesuai dengan karakteristik siswa sebagai pengguna, media yang dibuat sudah baik dan teknik, ukuran huruf sudah jelas dan tepat, jenis huruf atau tulisan yang digunakan jelas dan tepat, hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 329) bahan ajar interaktif adalah kombinasi dari dua arah atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar,dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan atau perilaku alami dari suatu presentasi. Sependapat dengan Darmansyah (2010: 269) animasi (gerak) dapat mengakibatkan efek positif terhadap pembelajaran jika menyajikan konsep kritis, biasa meningkatkan kualitas pembelajaran suatu tugas prosedural yang kompleks, gambar bergerak juga biasa memfokuskan perhatian. Ditinjau dari motivasi media pembelajaran interaktif yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat valid, dengan nilai 95 %. Dalam hal ini siswa akan lebih termotivasi menggunakan media interaktif tersebut karena instrumen yang digunakan dalam media dapat memotivasi siswa dalam belajar. Seperti pendapat dari Djamarah (2006: 165) lingkungan belajar yang kondusif akan mendorong anak didik untuk selalu belajar sampai berakhirnya kegiatan belajar mengajar, dan juga dengan menggunakan alat dan media pembelajaran yang bervariasi akan meningkatkan perhatian anak didik. Apalagi bila penggunaannya bervariasi sesuai dengan kebutuhan sesaat. b. Praktikalitas Media Pembelajaran Interaktif Uji praktikalitas media pembelajaran interaktif dilakukan terhadap guru dan siswa. 1. Hasil praktikalitas media pembelajaran interaktif oleh guru dapat dilihat pada Tabel 2.
Nilai Praktikalitas 93,8 % 87,5 % 80 %
83, 3 %
87, 5%
86,4 2%
83,3 %. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif menimbulkan minat siswa dalam pembelajaran. Ditinjau dari kemudahan dalam menginterpretasikan materi dikategorikan sangat praktis dengan rata-rata 87,5 %, serta ditinjau dari ekuivalen yang sama dengan bahan ajar dikategorikan sangat praktis oleh guru dengan rata-rata 93,8 %. Hal ini berarti bahwa pada media pembelajaran interaktif materi yang disajikan disesuaikan dengan kurikulum serta bahan ajar yang mendukung pemahaman dan keberhasilan siswa dalam belajar. 2.
Hasil Praktikalitas Media Pembelajaran Interaktif oleh Siswa dapat dilihat pada Tabel 3.
Nilai Praktikalitas
A
B
C
D
E
VF
83,3 %
81,9 %
Variabel Praktikalitas Tabel 2, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata praktikalitas media pembelajaran interaktif oleh guru adalah 86,42 % dengan kategori sangat praktis, ini menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif yang dikembangkan dinyatakan sangat praktis. Dengan demikian media pembelajaran interaktif yang dikembangkan dapat membantu dan mempermudah guru dalam menjelaskan materi pelajaran kepada siswa.Arikunto (2010: 185) berpendapat bahwa keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada penggunaan sumber pembelajaran atau media yang dipilih. Ditinjau dari kemudahan dalam penggunaan media pembelajaran dikategorikan praktis dengan rata-rata 80 %. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif mudah digunakan dan memberikan manfaat yang baik dalam memahami konsep pembelajaran.Ditinjau dari waktu yang digunakan dalam pelaksanaan media pembelajaran yang digunakan dikategorikan sangat praktis dengan rata-rata 87,5 %. Ditinjau dari daya tarik terhadap minat siswa dikategorikan praktis dengan rata-rata
81,2 %
78, 8%
A
B
C
D
78, 8%
E
80, 9%
F
Variabel Praktikalitas Analisis uji praktikalitas oleh siswa pada Tabel 3 diperoleh nilai 80,9%, hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif yang dikembangkan ini adalah praktis. Seperti pendapat Asnawir (2002: 124) kepraktisan yang dimiliki oleh suatu media pembelajaran merupakan salah satu pemilihan media yang baik yang layak digunakan dalam pembelajaran demi penyampaian informasi yang benar. Ditinjau dari kemudahan dalam penggunaan media pembelajaran media
pembelajaran dikategorikan praktis oleh siswa dengan rata-rata 81,9 %. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif mudah digunakan oleh siswa. Ditinjau dari waktu yang digunakan dalam pelaksanaan media pembelajaran yang digunakan dikategorikan praktis oleh siswa dengan rata-rata 78,8 %, serta dilihat dari daya tarik perangkat terhadap minat siswa dikategorikan praktis oleh siswa dengan ratarata 83,8 %, dan ditinjau dari kemudahan dalam menginterpretasikan materi dikategorikan praktis oleh siswa dengan ratarata 81,2 %, sedangkan ditinjau dari memiliki ekuivalen yang sama dengan bahan ajar dikategorikan praktis oleh siswa dengan ratarata 78,8 %. Hal ini sesuai dengan pendapat Asnawir (2002: 20), mengatakan bahwa media hanya berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleksdan abstrak menjadi lebih sederhana, kongkrit, serta mudah dipahami. Dengan demikian media dapat berfungsi mempertinggi daya serap dan tetensi anak terhadap materi pelajaran. Dari hasil uji praktikalitas oleh guru dan siswa didapatkan rata-rata hasil uji praktikalitas guru dan siswa adalah 83,7% dengan kriteria praktis. Dari keseluruhan hasil uji validitas dan praktikalitas media pembelajaran interaktif pada materi sistem ekskresi manusia dapat dinyatakan bahwa media pembelajaran ini dikategorikan valid oleh dosen dan guru dengan nilai rata-rata 88,65 % dan dikategorikan praktis oleh guru dan siswa, dengan nilai rata-rata yaitu 86,42 % oleh guru dan 80,9% oleh siswa. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif ini valid dan praktis dan penggunaanya dapat disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa, memiliki penampilan yang menarik dan membantu guru dalam pembelajaran.Seperti pendapat Elfindri, dkk (2010: 2007) bahwa peran guru adalah sebagai fasilitator atau moderator dan tugasnya merangsang atau memberikan stimulus,
membantu peserta didik untuk mau belajar sendiri, dan memutuskan pengertiannya. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa: dihasilkan media pembelajaran interaktif pada materi sistem ekskresi manusia yang valid dan praktis pada SMA Negeri 3 Padang. Adapun saran darri penelitian ini adalah produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya untuk mengetahui efektivitas hasil pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran interaktif. Peneliti lain dapat mengembangkan media pembelajaran interaktif selain materi sistem organisasi kehidupan lainnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,
Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Asnawir dan M. Basyaruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers. Darmansyah. 2010. Pembelajaran Berbasis Web Teori Konsep dan Aplikasi: UNP Press. Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dewin.2009.PembelajaranKlasikal,(Online),(h ttp://dewin221106.blogspot.com/20 09/12/pembelajaran-klasikal.html, diakses tanggal 27 Februari 2014. Prastowo, Andi. 2011 .Panduan Kreatif Membuat bahan Ajar Inovatif. Sudjana, nana. 2009. Teknologi pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.s Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.