PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS ADOBE FLASH CC DENGAN METODE PROBLEM POSING LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS ULASAN FILM/DRAMA DI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA
ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
oleh Sely Indraswari NIM 11201244046
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS ADOBE FLASH CC DENGAN METODE PROBLEM POSING LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS ULASAN FILM/DRAMA DI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA
Oleh Sely Indraswari NIM 11201244046 ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji kelayakan media pembelajaran berbasis Adobe Flash CC dengan metode Problem Posing Learning untuk pembelajaran memproduksi teks ulasan film/drama pada kelas XI di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan yang dilakukan mengacu pada prosedur pengembangan Sugiyono(2013) yang disederhanakan hanya sampai uji coba produk secara terbatas. Pengambilan data dilakukan dengan validasi ahli media, validasi ahli materi, dan uji coba terbatas di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Analisis data dilakukan dengan mengubah data kuantitatif ke data kualitatif menggunakan pedoman skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan berdasarkan (1) data hasil validasi ahli media menunjukkan tingkat kelayakan aspek tampilan media adalah 83,75% dengan rerata skor 3,35dan tingkat kelayakan aspek pemrograman media adalah 91,75% dengan rerata 3,67, (2) data hasil validasi ahli materi menunjukkan tingkat kelayakan aspek isi pembelajaran adalah 100% dengan skor rerata 4, dan tingkat kelayakan aspek penyajian materi adalah 98% dengan skor rerata 3,92, (3) data hasil uji coba guru 1 menunjukkan tingkat kelayakan media adalah 82,5% dengan skor rerata 3,3, (4) data hasil uji coba guru 2 menunjukkan tingkat kelayakan media adalah 79,37% dengan skor rerata 3,17, dan (5) data hasil uji coba siswa menunjukkan tingkat kelayakan media yang dikembangkan adalah 78,45% dengan rerata skor 3,14. Kata kunci : media pembelajaran, produksi teks ulasan film/drama, adobe flash cc, metode problem posing learning
iii
ADOBE FLASH CC MEDIA DEVELOPMENT BASED WITH PROBLEM LEARNING LEARNING METHOD FOR PRODUCING MOVIE/DRAMA REVIEWS TEXT IN CLASS XI MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA By Sely Indraswari NIM 11201244046 ABSTRACT This study aims to develop and test the feasibility of Adobe Flash CC based learning media with Problem Posing Learning method for producing instructional movie/drama’s text reviews in class XI SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Research and development conducted refers to the procedure of Sugiyono development (2013) simplified only to test the product on a limited basis. Data collection was performed with a media expert validation, validation of material experts, and limited trials in SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. The data was carried out by changing the quantitative data into qualitative data using a Likert scale guidelines. The results showed that the developed learning media confirmed fit for use based on (1) the data media expert validation results demonstrate the feasibility aspect of the display media is 83.75% with a mean score 3,35 and feasibility aspects of media programming is 91.75% with a mean 3.67, (2) the data validation results matter experts demonstrate the feasibility aspect of learning content was 100% with a mean score of 4, and the feasibility aspects of the presentation of the material was 97.5% with a mean score of 3.9, (3) the test result data on teacher 1 show the feasibility of the media is 82.5% with a mean score of 3.3, (4) Data trial results show the feasibility of teacher 2 media is 80% with a mean score of 3.2, and (5) Data trial results of students showed the feasibility of the developed media was 77.5% with a mean score of 3.1. Keywords: learning media, text production reviews the movie/drama, adobe flash cc, method of problem posing learning
iv
PENDAHULUAN
drama adalah tiruan kehidupan manusia
Media merupakan salah satu
yang diproyeksikan ke dalam pentas.
unsur pembelajaran yang tidak dapat
Gorys Keraf (via Widyamartaya, 1993:
diabaikan
me-
85) mengartikan resensi sebagai suatu
nunjang kegiatan belajar mengajar.
tulisan atau ulasan mengenai sebuah
Menurut Sukiman (2012:29) media
hasil karya atau buku yang bertujuan
pembelajaran adalah segala sesuatu
menyampaikan
yang
tentang kepatutan hasil karya.
A.
manfaatnya
dapat
dalam
digunakan
untuk
kepada
pembaca
menyalurkan pesan dari pengirim ke
Kompetensi yang dipilih dalam
penerima sehingga dapat merangsang
penelitian ini adalah memproduksi teks
baik
ulasan
pikiran,
perasaan,
perhatian,
film/drama
karena
pada
minat, serta kemauan peserta didik
kompetensi
tersebut
sehingga terjadilah proses belajar untuk
ditemukan
permasalahan-permasala-
mencapai tujuan pembelajaran yang
han. Di antaranya guru kebingungan
efektif.
dengan Teks ulasan film/drama adalah
lah
permasalahan
banyak
mandeg-nya
siswa dalam menulis. Sementara itu,
salah satu teks baru yang dipelajari
ketidakmampuan
dalam
Karena
dilatarbelakangi beberapa alasan di
kebaruan tersebut, siswa dan guru
antaranya adalah ketidakdekatan siswa
mendapatkan tantangan yang berarti
dengan dunia membaca dan menulis.
dalam
kurikulum
pembelajaran
2013.
menulis
ulasan
Hal tersebut diungkapkan oleh
film/drama. Guru masih mengalami
Ibu Retno Sumirat, S.Pd., salah seorang
kebingungan dalam menerapkan pola-
guru pengampu mata pelajaran Bahasa
pola pembelajaran yang efektif dan
Indonesia di SMA Muhammadiyah 2
mengena pada siswa.
Yogyakarta yang mengeluhkan sulitnya
Pratista
teks
siswa
(2008:1)
memaknai
mengajak
siswa
Ketika
cenderung
seperti
film sebagai seni yang terbentuk atas
menulis,
kesinambungan unsur naratif berupa
mengerjakan soal atau to the point.
cerita dan unsur sinematik berupa
Kalimatnya masih terbatas dengan
gambar visual yang membangunnya.
gagasan yang masih dangkal. Maka
Waluyo (2002:1) berpendapat bahwa
pengembangan
1
siswa
menulis.
media
untuk
pem-
belajaran teks ulasan film/drama perlu
Maka dari itu, penelitian ini
untuk dilakukan.
bertujuan untuk mengembangkan dan
Pengembangan media berbasis
menguji kelayakan media pembelajaran
Adobe Flash CC bertujuan untuk
berbasis Adobe Flash CC dengan
mengembangkan media pembelajaran
metode
interaktif
merangsang
untuk pembelajaran memproduksi teks
motivasi siswa dalam belajar. Metode
ulasan film/drama pada kelas XI di
Problem Posing Learning menekankan
SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta
yang
dapat
Problem
Posing
Learning
pembentukan atau pengajuan soal oleh siswa dalam mengembangkan piki-
B.
rannya terhadap suatu materi atau kompetensi sehingga
yang
akan
METODE PENELITIAN Desain
penelitian
yang
dikuasai
digunakan dalam penelitian ini adalah
mendukung siswa dalam
Penelitian dan Pengembangan atau
kebebasan berpikir. SMA
Research and Development (R&D).
Muhammadiyah
2
Desain penelitian R&D mengarah pada
Yogyakarta adalah salah satu sekolah
kegiatan mencaritemukan kebaruan dan
yang masih menjalankan kurikulum
keunggulan dalam rangka mening-
2013 dan belum
katkan
memiliki media
penunjang untuk pembelajaran teks ulasan
film/drama.
SMA
efektivitas,
efisiensi,
dan
produktifitas.
Muham-
Secara umum, penelitian ini
madiyah 2 Yogyakarta juga memiliki
mengacu
fasilitas berupa laboratorium komputer
langkah penggunaan metode Research
yang
and
dapat
dimanfaatkan
secara
pada
sepuluh
Development
langkah-
(R&D)
yang
optimal dalam pembelajaran. Selain itu,
dijelaskan oleh Sugiyono (2013) yang
lokasi sekolah yang berada di tengah
kemudian
kota Yogyakarta sangat mudah untuk
enam langkah yang meliputi (1) potensi
diakses.
SMA
dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)
Muhammadiyah 2 Yogyakarta tepat
desain produk, (4) validasi desain, (5)
untuk menjadi subjek uji coba untuk
revisi desain, (6) uji coba produk.
Oleh
sebab
itu,
penelitian dan pengembangan ini.
disederhanakan
Proses
pembuatan
menjadi
produk
dilakukan melalui kerjasama peneliti
2
sebagai pengembang dengan pihak lain
hasil penilaian untuk tingkat kelayakan
sebagai
produk.
pemrogram.
Pengembang
bertanggung jawab atas penyusunan materi
media
secara
Instrumen pengumpulan data
keseluruhan,
baik
kualitatif
maupun
kuantitatif
membuat flowchart dan storyboard.
dalam penelitian ini berupa angket.
Pemrogram bertugas untuk membuat
Angket merupakan teknik pengum-
program media menggunakan Adobe
pulan data yang dilakukan dengan cara
Flash CC berdasarkan flowchart dan
memberi seperangkat pertanyaan atau
storyboard
serta
pertanyaan tertulis kepada responden
memasukkan materi ke dalam program
untuk dijawab. Menurut Walkerr dan
media tersebut.
Hess (Arsyad, 2011:175-176) kriteria
Uji
yang
coba
telah
bertujuan
dalam mengevaluasi perangkat lunak
untuk mengetahui kelayakan produk
media pembelajaran meliputi kualitas
untuk pembelajaran di sekolah yang
isi dan tujuan, kualitas instruksional,
akan dilakukan oleh guru dan siswa
dan kualitas teknik. Pada instrumen
secara terbatas. Secara keseluruhan,
penelitian ini, penilaian masing-masing
dalam
melibatkan
pernyataan dibagi menjadi empat skala
responden dengan rincian yaitu (1) satu
yaitu Tidak Layak, Kurang Layak,
ahli media, (2) satu ahli materi, (3) dua
Layak, dan Sangat Layak. Skala-skala
guru pengampu, dan (4) dua puluh satu
tersebut diintegrasikan dalam bentuk
siswa kelas XI SMA. Produk sebagai
pilihan berupa angka 1, 2, 3, dan 4.
penelitian
produk
ada,
ini
hasil penelitian ini akan diujicobakan pada
anak
kelas
XI
di
SMA
C.
Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Jenis data pada penelitian ini
1. Pengembangan Media
berupa data kualitatif dan kuantitatif.
Produk
yang
dikembangkan
Data kualitatif berupa komentar atau
dalam penelitian dan pengembangan ini
saran perbaikan produk baik dari ahli
adalah media pembelajaran mempro-
media, ahli materi, guru, maupun
duksi teks ulasan film dan drama
siswa. Data kuantatif berupa skor dari
berbasis Adobe Flash Creative Cloud (CC) dengan menggunakan metode
3
Problem Posing Learning (PPL) untuk kelas
XI
SMA.
Media
Dalam
pembelajaran
meng-
yang
gunakan kurikulum 2013 yang berbasis
dikembangkan tersebut adalah media
teks, siswa dituntut untuk mampu
interaktif yang praktis karena berupa
menulis berbagai jenis teks sesuai
software yang dapat digunakan di mana
kompetensi dasar. Salah satu teks yang
pun dan kapan pun, baik dengan
menjadi kelemahan siswa adalah teks
bimbingan guru ataupun tidak asalkan
ulasan film/drama. Hal tersebut karena
ada perangkat komputer. Media yang
untuk menulis teks ulasan film/drama
berhasil
siswa dituntut mampu dalam segi
dikembangkan
memiliki
ukuran 1,37 Gb yang dikemas dalam
kebahasaan
DVD.
menilai film dan drama. Oleh karena Langkah-langkah penelitian dan
pengembangan
yang
dan
kekritisan
dalam
itu, ditetapkan pada penelitian dan
dilakukan
pengembangan ini bahwa kompetensi
mengacu pada langkah-langkah metode
yang
Research and Development (R&D)
pengembangan ini adalah mempro-
yang dijelaskan oleh Sugiyono.
duksi teks ulasan film/drama.
Langkah
pertama
adalah
akan
dicapai
Langkah
menggunakan
kedua
adalah
penemuan potensi dan masalah yang
pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi ke
dengan cara mengkaji pustaka demi
sekolah
guru
menemukan materi-materi pokok dan
Bahasa
materi penunjang yang sesuai dengan
tersebut
kebutuhan
dan
pengampu
mewawancarai
mata
Indonesia.
pelajaran
Kegiatan
siswa
yang dilakukan
dalam
mencapai
dilaksanakan pada Senin, 9 Maret 2015
kompetensi. Langkah ketiga adalah
di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta
desain
dengan Ibu Retno Sumirat, S.Pd.
diwujudkan melalui flowchart dan
selaku pengampu siswa kelas XI.
storyboard.
Berdasarkan diketahui
wawancara
bahwa
tersebut,
kelemahan
produk.
Setelah
Desain
materi
isi
produk
media
siswa
lengkap, flowchart dan storyboard siap,
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
selanjutnya adalah proses pengem-
adalah menulis/memproduksi teks.
bangan
dan
memproduksi
produk
menggunakan software Adobe Flash
4
CC.
Dalam
proses
memproduksi
Uji
coba
terhadap
media
media, peneliti sebagai pengembang
pembelajaran memproduksi teks ulasan
bekerja sama dengan pihak lain sebagai
film/drama
pemrogram.
dalam
dilaksanakan di SMA Muhammadiyah
pengembangan media ini bernama
2 Yogyakarta. Guru pengampu materi
Nusa Ardi, seorang mahasiswa yang
atau guru kelas XI adalah Ibu Retno
memiliki kemampuan mengoperasikan
Sumirat, S.Pd dan Ibu Drs. Subiyanti.
Adobe
Kemudian,
Pemrogram
Flash
CC.
Pengembang
yang
kelas
dikembangkan
yang
digunakan
sepenuhnya bertanggung jawab atas isi
dalam uji coba siswa adalah kelas XI
media,
IPA 3 sejumlah 21 anak.
flowchart,
Pemrogam
dan
storyboard.
bertanggung
jawab
memproduksi media sesuai flowchart
2. Revisi Produk
dan storyboard yang telah dibuat serta
Berdasarkan
memasukkan materi ke dalam media. Setelah dilanjutkan
produk
tahap
media
tahap 1, tahap 2, dan tahap 3 dilakukan
selesai,
keempat
validasi
revisi
yaitu
sebagai
pemindahan
berikut.
menu
Pertama,
petunjuk
dan
validasi produk oleh ahli media dan
kompetensi dari menu utama. Hal
ahli materi. Kegiatan tersebut untuk
tersebut karena menu-menu tersebut
mengetahui tingkat kelayakan produk
adalah
yang dikembangakan untuk digunakan
seharusnya
dalam pembelajaran.
Kedua adalah melakukan pengurangan
Validasi berhasil
materi
dilaksanakan
dan melalui
media
menu
wajib
tidak
baca
menjadi
yang pilihan.
teks, modifikasi teks dalam slide, dan
tiga
penambahan
rangkuman.
Ketiga,
tahap sampai akhirnya dinyatakan siap
pengubahan tampilan intro yang terlalu
untuk diujicobakan. Selama proses
soft
validasi tersebut telah dilakukan revisi
penambahan nama media. Keempat,
dua kali sesuai saran dari ahli. Tahap
pengubahan tampilan daftar pustaka
terakhir adalah uji coba produk secara
agar lebih menarik. Awalnya, daftar
terbatas. Subjek uji coba adalah guru
pustaka dan profil masuk ke dalam
pengampu materi dan siswa kelas XI
menu
SMA.
dipisahkan dari menu utama. Kelima,
5
menjadi
utama
lebih
namun
menarik
dan
selanjutnya
pengubahan tampilan glosarium dan
antara film dan drama baik perbedaan
penambahan gambar untuk mengisi
maupun persamaannya.
ruang kosong. Keenam, pengubahan
Keempat,
pengubahan
nama
tampilan slide struktur teks ulasan agar
pada tahapan latihan sesuai dengan
lebih menarik.
nama tahapan pada metode Problem
Berdasarkan
validasi
materi
Posing Learning. Kelima, penyesuaian
tahap 1, tahap 2, dan tahap 3 dilakukan
video, pertanyaan dan teks
revisi
untuk tahap Listening.
sebagai
pemberian
berikut.
nama
Pertama,
pada
ulasan
media.
Pemberian nama dilakukan sebagai
3. Analisis Kelayakan
langkah untuk membentuk identitas
Tabel 1: Tingkat Kelayakan Seluruh Aspek Penilaian Berdasarkan Data Hasil Validasi Ahli Media dan Ahli Materi
media juga secara tidak langsung memberi hak cipta media. Nama yang diberikan untuk media pembelajaran memproduksi teks ulasan film dan
Validator
drama
Ahli Media
dalam
penelitian
dan
pengembangan ini adalah SITUFID. Nama tersebut merupakan akronim
Ahli Materi
dari kompetensi yang akan dicapai
Aspek yang dinilai Tampilan
Skor rata- rata 3,35
Tingkat kelayakan 83,75%
Pemrograman
3,67
91,75%
Isi pembelajaran Penyajian
4
100%
3,92
98%
yaitu memproduksi teks ulasan film dan drama.
a. Analisis
Kedua, penyesuaian kompetensi
penambahan
penggambungan pengertian
film
materi dan
drama
Menurut
Ahli Media dan Materi
dengan isi media dan kurikulum 2013. Ketiga,
Kelayakan
Evaluasi
aspek
tampilan
dan
menghasilkan skor akhir 3,35 dengan
tentang
tingkat kelayakan 83,75% yang masuk
serta
ke dalam kategori “sangat layak”.
penambahan referensi untuk setiap
Evaluasi
slide
materi
menghasilkan skor akhir 3,67 dengan
tentang pengertian film dan drama
tingkat kelayakan 91,75% yang masuk
diarahkan untuk menemukan hubungan
ke dalam kategori “sangat layak”.
materi.
Pengubahan
aspek
pemrograman
Dengan demikian, aspek pemrograman
6
Kategori Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak
pada
media
pembelajaran
pembelajaran dengan skor rata-rata 3,2
memproduksi teks ulasan film dan
dengan tingkat kelayakan 80% yang
drama yang dikembangkan layak untuk
berkategori “sangat layak”. Aspek
digunakan.
isi
penyajian materi mendapat skor rata-
pembelajaran menghasilkan skor akhir
rata 3,4 dengan tingkat kelayakan 85%
4 dengan tingkat kelayakan 100% yang
yang berkategori “sangat layak”. Aspek
masuk ke dalam kategori “sangat
Tampilan mendapat skor rata-rata 3
layak”.
dengan tingkat kelayakan 75% yang
Evaluasi
Evaluasi
aspek
aspek
kelayakan
penyajian materi menghasilkan skor
berkategori
“layak”,
akhir 3,92 dengan tingkat kelayakan
pemrograman mendapat skor rata-rata
98% yang masuk ke dalam kategori
3,5 dengan tingkat kelayaan 87,5%
“sangat layak”.
yang
berkategori
dan
“sangat
aspek
layak”.
Berdasarkan penilaian untuk setiap aspek media pembelajaran diperoleh
b. Analisis Kelayakan Menurut Uji
skor rata-rata keseluruhan sebesar 3,3
Coba Guru Tabel 2: Analisis Data dan Tingkat Kelayakan Seluruh Aspek Berdasarkan Data Hasil Uji Coba Guru Subjek Coba
Aspek yang dinilai
Skor ratarata 3,2
Tingkat kelayakan 80%
GURU 1
Isi pembelajaran Penyajian materi Tampilan Pemrograman
3,4
85%
3 3,5
75% 87,5%
Rata-rata keseluruhan
3,3
82,5%
GURU 2
3,2
80%
3
75%
3,5
87,5%
3 3,17
75% 79,37%
Isi pembelajaran Penyajian materi Tampilan
Pemrograman Rata-rata keseluruhan
dengan tingkat kelayakan 82,5% yang berkategori “sangat layak”. Ibu Drs. Subiyanti selaku
Kategori Sangat Layak Sangat Layak Layak Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak Layak Sangat Layak Layak Sangat Layak
Ibu Retno Sumirat, S.Pd selaku guru
1
memberi
skor
untuk
guru 2 memberi skor untuk aspek isi pembelajaran dengan skor ratarata 3,2 dengan tingkat kelayakan 80% yang berkategori “sangat layak”. Aspek penyajian materi mendapat skor rata-rata 3 dengan tingkat
kelayakan
berkategori
75%
“layak”.
yang Aspek
Tampilan mendapat skor rata-rata 3,5
dengan
tingkat
kelayakan
87,5% yang berkategori “sangat
layak”. Aspek pemrograman mendapat
isi
skor
7
rata-rata
3
dengan
tingkat
kelayakan
75% yang berkategori
Flash CC dengan Metode Problem
“layak”. Berdasarkan penilaian tiap
Posing Learning untuk Pembelajaran
aspek
Memproduksi
diperoleh
skor
rata-rata
Teks
keseluruhan yaitu 3,17 dengan tingkat
Film/Drama
kelayakan 79,37% yang berkategori
Muhammadiyah
“sangat layak”.
dilakukan melalui enam tahap. Keenam tahap
c.
di
Ulasan
Kelas 2
tersebut
XI
Yogyakarta
adalah
analisis
Analisis Kelayakan Berdasar-
kebutuhan
kan Uji Coba Siswa
wawancara pada guru, pengumpulan
Berdasarkan hasil penilaian dari
dengan
SMA
melakukan
bahan lewat kajian pustaka, mendesain
21 siswa, diperoleh skor rata-rata
produk
untuk aspek isi pembelajaran dan
flowchart dan storyboard, validasi
penyajian materi yaitu 3,07 dengan
produk oleh ahli materi dan media,
tingkat
revisi produk, dan uji coba di sekolah.
kelayakan
berkategori
76,75%
“sangat
yang layak”.
yang
Adapun
diwujudkan
kesimpulan
lewat
untuk
Berdasarkan hasil penilaian dari 21
penelitian ini adalah sebagai berikut.
siswa, diperoleh skor rata-rata untuk
Pertama, penelitian dan pengembangan
aspek tampilan dan pemrograman
ini menghasilkan sebuah produk berupa
yaitu 3,21 dengan tingkat kelayakan
media pembelajaran memproduksi teks
80,25% layak”. terhadap
yang
berkategori
Berdasarkan aspek-aspek
“sangat
ulasan film dan drama berbasis Adobe
penilaian
Flash
CC
dengan
menggunakan
tersebut
metode Problem Posing Learning yang
diperoleh skor rata-rata keseluruhan
dapat digunakan untuk pembelajaran
yaitu 3,14 dengan tingkat kelayakan
memproduksi teks ulasan film/drama
78,45%
pada
yang
berkategori
“sangat
layak”.
kelas
XI
SMA.
Media
pembelajaran telah dinyatakan layak oleh ahli materi dan ahli media melalui proses validasi yang telah dilakukan.
D. KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian dan pengembangan
Kedua, tingkat kelayakan media
media pembelajaran yang berjudul
pembelajaran memproduksi teks ulasan
Pengembangan Media Berbasis Adobe
film dan drama berdasarkan hasil
8
validasi ahli pada aspek tampilan
adalah 78,45% dengan kategori “sangat
adalah 83,75% dengan kategori “sangat
layak”.
layak”.
Tingkat
kelayakan
media
Penelitian dan pengembangan
pembelajaran memproduksi teks ulasan
ini
film dan drama berdasarkan hasil
keterbatasan
validasi ahli pada aspek pemrograman
Keterbatasan tersebut adalah sebagai
adalah 91,75% dengan kategori “sangat
berikut.
layak”.
dihasilkan tidak dapat dimanfaatkan
Tingkat
kelayakan
media
dilakukan
tidak pada
Pertama,
dari
beberapa
hal.
media
secara
film dan drama berdasarkan hasil
perangkat komputer. Kedua, prosedur
validasi
isi
pengembangan yang digunakan dalam
pembelajaran adalah 100% dengan
penelitian ini hanya sampai pada uji
kategori
Tingkat
coba produk secara terbatas. Langkah
pembelajaran
uji coba pemakaian dengan produksi
kelayakan
pada
“sangat
aspek
layak”.
media
tersedianya
memproduksi teks ulasan film dan
masal
drama berdasarkan hasil validasi ahli
penelitian
pada aspek penyajian materi adalah
menghasilkan
98% dengan kategori “sangat layak”.
kelayakan produk yang dihasilkan.
Ketiga, tingkat kelayakan media
tidak
tanpa
yang
pembelajaran memproduksi teks ulasan
ahli
efektif
terlepas
Keempat,
dilakukan.
ini
uji
hanya dan
Ketiga, bertujuan
mengetahui
coba
media
yang
pembelajaran memproduksi teks ulasan
dihasilkan hanya pada satu sekolah
film dan drama berdasarkan hasil uji
dengan responden meliputi dua guru
coba guru 1 adalah 82,5% yang
pengampu dan 21 siswa kelas XI.
berkategori “sangat layak”. Tingkat kelayakan
media
Berdasarkan
pembelajaran
penelitian
dan
pengembangan yang telah dilakukan,
memproduksi teks ulasan film dan
maka
drama berdasarkan hasil uji coba guru
diberikan adalah media pembelajaran
2 adalah 79,37% yang berkategori
memproduksi teks ulasan film dan
“sangat
tingkat
drama dapat digunakan sebagai salah
pembelajaran
satu alternatif media pembelajaran
memproduksi teks ulasan film dan
dalam pembelajaran memproduksi teks
drama berdasarkan hasil uji coba siswa
ulasan film/drama pada kelas XI SMA.
kelayakan
layak”.
Keempat,
media
9
saran
praktis
yang
dapat
Penggunaan dapat dilakukan secara mandiri maupun klasikal dengan atau tanpa bimbingan guru.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2011. Pembelajaran. Rajawali Pers.
Media Jakarta:
Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka. Putra,
Nusa. 2013. Research & Development Penelitian dan Pengembangan: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia. Waluyo, Herman J. 2002. Drama, Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita. Widyamartaya, A. 1993. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta: Kanisius.
10