PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATA PELAJARAN EKONOMI PADA MATERI SISTEM DAN ALAT PEMBAYARAN KELAS X DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN, SLEMAN
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh: Fiberniat Lahagu NIM: 121324016
PRORAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menjaga, melindungi dan menolongku pada waktu kesesakkan. 2. Orang tuaku Elia Lahagu dan Amerina Lase yang selalu menyayangi, mendoakan dan memotivasi sepanjangan perjalanan hidupku. 3. Almamaterku Universitas Sanata Dharma. 4. Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Barat yang sudah ambil bagian dalam membiayai kuliahku hingga selesai. 5. Kedua kakakku Aperius Lahagu dan Sotiani Lahagu yang selelu memberikan dorongan kepadaku untuk tetap maju dalam dunia pendidikan. 6. Kedua adikku Eferin Lahagu dan Yurniwati Lahagu yang sudah menjadi semangat aku menjalani hidupku. 7. Keluarga Bapak Gembala Sidang Gereja Kemenangan Iman Indonesia Cabang Yogyakarta yang selalu membimbing aku dalam hati nurani untuk menerapkan ilmu sesuai dengan kehendak Tuhan Yesus Kristus. 8. Sahabatku Yupinter Laoli yang sudah menemani aku dan memotivasi untuk terus bertahan menyelesaikan kuliahku. 9. Keluarga besar dan semua orang yang selalu mendukungku.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO Bersyukur itu, memberi kehidupan.
Maka engkau akan berhasil, jika engkau melakukan dengan setia ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum yang diperintahkan Tuhan kepada Musa untuk orang Israel. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan tawar hati. (1 Tawarikh 22 : 13)
Tetapi orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah. (Mazmur 37 : 11)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATA PELAJARAN EKONOMI PADA MATERI SISTEM DAN ALAT PEMBAYARAN KELAS X DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN, SLEMAN Penelitian ini bertujuan mengembangkan Lembar Kerja Siswa untuk meningkatkan kualitas belajar siswa, menggunakan pola pikir yang maksimal, menciptakan proses belajar yang aktif, proaktif dan menyenangkan pada pembelajaran Ekonomi di SMA Kelas X IPS. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and development). Prosedur penelitian dan pengembangan produk terdiri dari analisis kebutuhan/masalah, tahap pengembangan produk, tahap uji coba dan revisi produk serta menghasilkan produk massal, dan penyempurnaan laporan akhir. Validasi produk dilakukan oleh dua dosen Pendidikan Ekonomi dan dua pelaksana Kurikulum 2013 di SMA. Uji Coba lapangan dilakukan satu kali yaitu di Kelas X IPS 3 SMA Negeri 1 Prambanan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi dan tes. Analisis data dilakukan dengan mencari skor rata-rata dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS layak digunakan untuk pembelajaran Ekonomi materi Sistem dan Alat Pembayaran bagi siswa Kelas X IPS SMA. Hal tersebut ditunjukkan oleh: (1) hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa yang sebelumnya digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan belum memenuhi kriteria kelayakan pengembangan LKS; (2) hasil penilaian LKS Ekonomi di SMA Negeri 1 Prambanan, pada kriteria valid, yaitu “sangat valid” atau “sangat baik” dengan skor rata-rata nilai 4,342 atau 34%; (3) hasil penilaian LKS Ekonomi di SMA Negeri 1 Prambanan pada kriteria Praktis, yaitu “praktis” dengan skor ratarata 4,08 atau 32%; (4) hasil penilaian LKS Ekonomi di SMA Negeri 1 Prambanan, pada kriteria efektif yaitu “sangat efektif” dengan skor rata-rata 4,418 atau 34%; dan (5) adanya perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan LKS yang dikembangkan oleh peneliti yaitu nilai rata-rata siswa sebelum menggunakan LKS 79,44, sedangkan setelah menggunakan LKS nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 88,48.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKING SHEETS FOR ECONOMIC SUBJECT ON THE MATERIAL SYSTEM AND THE PAYMENT OF THE TENTH CLASS IN SMA NEGERI 1 PRAMBANAN, SLEMAN
This research aims to develop student working sheets to increase the quality of student learning in applying the maximum way of thinking, creating the active, learning process and pleasant learning process on economic subject the tenth grade students of social science class in Senior High School. This research is a research and development. The procedure of research and development consists of need analysis/problems, the planning stages of product development, the initial product design phase and product revision, producing massal product and refinement of the final report. Validation was performed by two economic lecturers and two doers of 2013 Curriculum of Senior High School. Field trials were carried out in one that is in the tenth class of social sciences department of SMA Negeri 1 Prambanan. The techniques of data collection were observation, interviews, questionnaires, documentation and test. Data were analyzed by looking for mean and descriptive scores. The result of research shows that student working sheets is feasible to use for economic learning material system and means of payment for the tenth class of social sciences department of Senior High School. It is represented by: (1) The result of student working sheets which are previously used in SMA Negeri 1 Prambanan, which hadn’t met the eligibility criteria for the development of student working sheets; (2) The result of student working sheets of economic in SMA Negeri 1 Prambanan is “very valid” or “very good” with the average scores is 4,342 or 34%; (3) The result of student working sheets of economic in SMA Negeri 1 Prambanan is on pratical criteria, it is “pratical” with the average scores that is 4.08 or 32%; (4) The result of student working sheets of economic in SMA Negeri 1 Prambanan, on effective criteria is “very effective” with the average scores is 4,418 or 34%; and (5) There is the difference between learning result before and after using student working sheets which was developed by researcher, that is the average score of students before using student working sheets is 79,44, while after using student working sheets raises up to 88,48.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas anugerah dan pernyertaan-Nya yang sungguh luar biasa, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini sebagai syarat kelulusan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari orang-orang di sekitar penulis dan beberapa pihak yang telah terlibat. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada: 1. Rektor Universitas Sanata Dharma atas sumbangsih yang telah diberikan selama penyusunan skripsi ini dan selama penulis menjalani proses belajar dan mengajar di bangku perkuliahan. 2. Wakil Rektor IV dan semua staff yang telah menuntun dan memberikan arahan kepada penulis untuk tetap semangat dan juga yang sudah banyak membantu penulis dalam hal keuangan. 3. Pemerintah Kabupaten Nias Barat yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan jenjang pendidikan di Perguruan Tinggi sehingga saya memperoleh gelar sarjana. 4. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Kepala Program Studi Pendidikan Ekonomi, segenap Dosen dan seluruh Staff Karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, atas sumbangsih yang telah diberikan selama penyusunan Skripsi ini dan selama penulis menjalani proses belajar dan mengajar dibangku perkuliahan. x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Dr. Teguh C. Dalyono, M.S. selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah sabar menuntun dan meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam menyusun dan menyelesaikan Skripsi. 6. Segenap Dosen dan seluruh Staff Karyawan Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, atas sumbangsih yang telah diberikan selama penyusunan Skripsi ini dan selama penulis menjalani proses belajar dan mengajar dibangku perkuliahan. 7. Ayah dan Ibu (Elia Lahagu dan Amerina Lase) yang selalu mendukung penulis dalam doa, yang memberikan segenap kasih sayang, arahan dan semangat juga dukungan moral dan materi. 8. Kakak-kakak dan Adik-adik (Abang Aperius Lahagu, Kak Sontiani Lahagu, Adek Eferin Lahagu dan Adek Yurniwati Lahagu) yang telah mendukung dan memberikan semangat serta dorongan. 9. Bpk/Ibu Siahaan selaku Gembala Sidang Gereja Kemenangan Iman Indonesia (GKII) Cabang Yogyakarta, yang selalu menuntun dan membentuk penulis dalam kerohanian juga selalu mendukung dalam pelayanan. 10. Teman-teman Kelompok Sel Sanata Dharma I (Nifa, Suardi, Fangki, Heri, Risky, Gipson, Ica, Sintia, Reni dan Julvan) yang selalu mendoakan dan memberikan semangat untuk cepat selesai dan berhasil. 11. Teman-teman sepelayanan Gereja Kemenangan Iman Indonesia (GKII) yang selalu mendoakan dan mendukung saya untuk cepat selesai dan berhasil.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................
iv
HALAMAN MOTTO.......................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...........................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...........................
vii
ABSTRAK........................................................................................................ viii ABSTRAC........................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR......................................................................................
x
DAFTAR ISI....................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL............................................................................................
xix
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xxi DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
BAB I
xiii
PENDAHULUAN A. Latar Belakang...........................................................................
1
B. Rumusan Masalah......................................................................
7
C. Batasan Masalah.........................................................................
8
D. Tujuan Penelitian........................................................................
8
E. Manfaat Penelitian......................................................................
9
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
F. Definisi Operasional..................................................................
10
G. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan..................................
12
TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Ekonomi..........................................
14
1. Belajar................................................................................... 14 2. Pembelajaran Ekonomi......................................................... 15 B. Media Pembelajaran.................................................................... 15 1. Pegertian Media..................................................................... 15 2. Fungsi Media Pembelajaran.................................................
17
3. Manfaat Media Pembelajaran............................................
17
4. Klasifikasi Media Pembelajaran.........................................
19
C. Lembar Kerja Siswa.................................................................... 21 1. Pengertian LKS..................................................................... 21 2. Fungsi, Tujuan dan Manfaat LKS.......................................
23
3. Karakteristik LKS.................................................................. 24 4. Macam-Macam LKS............................................................. 26 5. Unsur-unsur LKS Sebagai Bahan Ajar...............................
28
6. Langkah-Langkah Aplikatif Membuat LKS......................
29
7. Langkah-Langkah Mengembangkan LKS.........................
31
D. Kurikulum 2013.......................................................................... 34 1. Pengertian Kurikulum 2013.................................................. 34 2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013........................
xiv
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
3. Tujuan Kurikulum 2013.....................................................
40
4. Karakteristik Kurikulum 2013............................................
40
5. Pendidikan Karakter............................................................
44
6. Pendekatan Saintifik...........................................................
51
7. Penilaian Autentik...............................................................
58
E. Kriteria Pengembangan LKS....................................................
64
1. Kevalidan............................................................................
64
2. Kepraktisan.........................................................................
65
3. Keefektifan..........................................................................
65
F. Penelitian Terdahulu.................................................................
66
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian..........................................................................
69
B. Prosedur Pengembangan Produk...............................................
70
C. Subjek Penelitian.......................................................................
77
D. Data yang dibutuhkan...............................................................
77
1. Data Kebutuhan Awal Pengembangan LKS.......................
77
2. Data Validasi Ahli...............................................................
79
3. Data Kevalidan LKS...........................................................
79
4. Data Kepraktisan.................................................................
79
5. Data Keefektifan LKS........................................................
79
E. Teknik Pengumpulan Data................ ........................................
80
1. Observasi..............................................................................
80
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Koesioner.............................................................................
81
3. Dokumentasi........................................................................
81
4. Tes.......................................................................................
81
F. Instrumen Penelitian..................................................................81 1. Lembar Pertanyaan Wawancara..........................................
82
2. Lembar Validasi Ahli..........................................................
82
3. Lembar Validitas LKS........................................................
82
4. Lembar Kepraktisan LKS...................................................
83
5. Lembar Keefektifan LKS....................................................
83
G. Analisis Data.............................................................................
83
1. Analisis Kevalidan LKS Dari Validator.............................
84
2. Analisis Kevalidan LKS Dari Siswa ..................................
86
3. Analisis Kepraktisan LKS..................................................
88
4. Analisis Keefektifan LKS...................................................
89
H. Agenda Kegiatan ......................................................................
92
1. Waktu dan Tempat Penelitian.............................................
92
2. Jadwal Penelitian.................................................................
92
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian........................................................ 94 1. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Prambanan........................
94
2. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 1 Prambanan..............
96
3. Kurikulum Sebagai Pedoman Sekolah................................
97
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Sarana dan Prasarana............................................................ 97 5. Kondisi Siswa....................................................................... 99 6. Kondisi Guru dan Tenaga Administrasi..............................
99
B. Deskripsi Hasil Analisis Kebutuhan.......................................... 100 1. Hasil Wawancara.................................................................. 100 2. Hasil Analisis LKS yang Digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan........................................................................... 101 C. Deskripsi Produk Awal Yang Dikembangkan.......................... 109 D. Validasi LKS Oleh Validator...................................................... 112 1. Validasi LKS oleh Pakar Kurikulum 2013 dan Revisi Produk........................................................................ 112 2. Validasi Dari Pelaksana Kurikulum 2013dan Revisi Produk........................................................................ 118 3. Pembahasan Skor Rata-Rata Validitas Dari Validator.......
122
E. Pelaksanaan Uji Coba Produk LKS.......................................... 123 F. Hasil Penelitian.......................................................................... 125 1. Hasil Kevalidan LKS........................................................... 125 2. Hasil Kepraktisan LKS........................................................ 127 3. Hasil Keefektifan LKS......................................................... 130
BAB V PEMBAHASAN A. LKS Dengan Kriteria Valid......................................................... 139 1. Pembahasan Berdasarkan Data Instrumen Penelitian......... 139
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. LKS Yang Direvisi............................................................... 140 B. LKS Dengan Kriteria Praktis...................................................... 149 1. Pembahasan Berdasarkan Instrumen Penelitian.................. 149 2. LKS yang Direvisi................................................................ 149 C. LKS Dengan Kriteria Efektif...................................................... 150 1. Pembahasan Berdasarkan Data Instrumen Aktivitas Siswa...................................................................................... 150 2. Pembahasan Berdasarkan Data Instrumen Respon Siswa...................................................................................... 151 3. Pembahasan Berdasarkan Data Instrumen Hasil Belajar Siswa..................................................................................... 152 4. LKS Yang Direvisi dengan Kriteria Efektif........................ 153 D. Kajian Produk Akhir/Massal...................................................... 153
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................ 155 B. Keterbatasan Peneliti................................................................. 158 C. Saran........................................................................................... 158
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..
xviii
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
Tabel 2.1
Bahan Ajar LKS Sesuai Struktur dan Formatnya.......................
28
Tabel 3.1
Kriteria Pengaktegorian Validitas Menurut Validator................
85
Tabel 3.2
Kriteria Pengkategorian Validitas LKSdari Perspektif Siswa.....
87
Tabel 3.3
Kriteria Pengkategorian Kepraktisan LKS.................................
88
Tabel 3.4
Konversi Nilai Hasil Belajar.......................................................
90
Tabel 3.5
Kriteria Pengkategorian Keefektifan LKS..................................
91
Tabel 3.6
Jadwal Penelitian.........................................................................
92
Tabel 4.1
Jumlah Siswa Laki-laki dan Perempuan.....................................
99
Tabel 4.2
Tenaga Kependidikan..................................................................
99
Tabel 4.3
Hasil Analisis Kevalidan LKS yang Digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan....................................................................
Tabel 4.4
Hasil Analisis Kepraktisan LKS yang digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan....................................................................
Tabel 4.5
102
103
Nilai siswa kelas X IPS 3 pada materi Sistem dan Alat Pembayaran................................................................................. 104
Tabel 4.6
Hasil Validitas Oleh pakar A... ................................................... 112
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.7
Hasil Validitas Oleh Pakar B...................................................... 114
Tabel 4.8
Komentar Pakar A Kurikulum 2013........................................... 117
Tabel 4.9
Komentar Pakar B Kurikulum 2013............................................ 118
Tabel 4.10
Data Validasi Pelaksana Kurikulum 2013 (Bapak Yono)..........
Tabel 4.11
Data Validasi Pelaksana Kurikulum 2013 (Bapak Rochmat)...... 120
Tabel 4.12
Komentar Pelaksana Kurikulum 2013 (Bapak Yono)................. 122
Tabel 4.13
Data Skor Total Oleh Semua Validator......................................
Tabel 4.14
Data Penilaian LKS Dengan Kriteria Valid Menurut
118
122
Persepsi Siswa.............................................................................. 126 Tabel 4.15
Hasil Penilaian Siswa Pada Kriteria Praktis................................. 128
Tabel 4.16
Data Penilaian LKS Dengan Kriteria Efektif Tentang Aktivitas siswa............................................................................. 130
Tabel 4.17
Data penilaian LKS dengan Kriteria efektif tentang respon Siswa........................................................................................... 132
Tabel 4.18
Data Hasil Belajar Siswa Dalam Hal Tugas................................ 134
Tabel 4.19
Hasil Akhir Belajar Siswa........................................................... 135
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
Gambar 2.1
Langkah-Langkah Penyusunan LKS.........................................
29
Gambar 3.1
Bagan Langkah-Langkah Prosedur Pengembangan Produk......
71
Gambar 4.1
Hasil Penelitian Dalam Bentuk Diagram Pie............................ 137
Gambar 5.1
Tampilan Penomoran LKS Sebelum Direvisi.......................... 140
Gambar 5.2
Tampilan Penomoran LKS Setelah Direvisi............................ 141
Gambar 5.3
Tampilan Perintah Latihan Soal teka-teki silang Sebelum Direvisi....................................................................................
Gambar 5.4
Tampilan Perintah Latihan Soal teka-teki silang Setelah Direvisi....................................................................................
Gambar 5.5
142
142
Tampilan Perintah Latihan Soal Mengelompokkan Gambar Sebelum Direvisi...................................................................... 143
Gambar 5.6
Tampilan Perintah Latihan Soal Mengelompokkan Gambar Setelah Direvisi.......................................................................
Gambar 5.7
143
Tampilan penggunaan tanda baca pada LKS sebelum Direvisi............................ ........................................................
xxi
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.8
Tampilan penggunaan tanda baca pada LKS sebelum Direvisi...................................................................................
145
Tampilan Gambar Pada LKS sebelumdirevisi.......................
146
Gambar 5.10 Tampilan Gambar Pada LKS setelahdirevisi.........................
147
Gambar 5.9
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Surat Ijin Penelitian............................................................
164
Lampiran 2
: Kuesioner............................................................................
167
Lampiran 3
: Hasil Wawancara................................................................
176
Lampiran 4
: Contoh LKS Yang Digunakan di Sekolah.........................
179
Lampiran 5
: Hasil Penilaian LKS Yang Digunakan di Sekolah.............
180
Lampiran 6
: Tabel Daftar Nilai Siswa....................................................
190
Lampiran 7
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...................................
192
Lampiran 8
: Lembar Validasi Oleh Validator........................................
212
Lampiran 9
: Transkrip Penilaian Instrumen Oleh Siswa........................
229
Lampiran 10 : Foto-Foto Pelaksanaan Penelitian......................................
234
Lampiran 11 : Data TranskripJumlah Jawaban Siswa Pada Instrumen.....
238
Lampiran 12 : Produk Massal Lembar Kerja siswa (LKS).......................
242
xxiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan
pada
umumnya
adalah
usaha
sadar
untuk
menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar (Syah, 2009:1). Sebagai warga negara Indonesia pendidikan formal yang wajib ditempuh adalah wajib belajar tahun dimulai dari pendidikan Sekolah Dasar hingga pendidikan Sekolah Menengah untuk menjawab kebutuhan dan tantangan zaman. Pengalaman dan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari merupakan pendidikan bagi individu tersebut. Pendidikan tentu harus ada yang namanya kurikulum dan mengikuti perkembangan zaman kurikulum diubah dan dikembangkan. Kurikulum pendidikan saat ini adalah diterapkan yang namanya Kurikulum 2013. Berdasarkan pengamatan peneliti mulai dari tahun 2013 sampai sekarang ini, beberapa sekolah bahkan hampir semua sekolah yang ada di Yogyakarta, telah menerapkan Kurikulum 2013. Bahkan pada saat ini banyak guru-guru mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 untuk mengembangkan potensi dalam mengajar dan melaksanakan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah dimana guru tersebut mengajar. Dalam Kurikulum 2013, pemerintah menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan
ilmiah
atau
pendekatan
saintifik
(scientific
approach).
Pendekatan saintifik juga mengasah keterampilan siswa dalam mengamati,
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
menanya,
menalar,
mencoba,
dan
membentuk
jejaring
atau
dapat
menghubungkan keterkaitan pada semua mata pelajaran. Penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013, menuntut pendidik dapat mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu kegiatan belajar yang menyenangkan dengan menciptakan media/bahan pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu bentuk alat yang digunakan dalam proses pembelajaran dan dapat membangkitkan minat belajar siswa. Salah satu bahan/media pembelajaran yang digunakan adalah media LKS. Kebanyakan pendidik menyamakan LKS dengan buku siswa, namun pada kenyataannya tidak demikian. Media LKS berbeda dengan buku siswa. Buku siswa merupakan buku panduan siswa atau sumber belajar siswa yang terkait dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari oleh siswa tersebut. Salah satu buku siswa mata pelajaran yaitu Mandiri Ekonomi untuk SMA Kelas X Kurikulum 2013 yang ditulis oleh Alam S.. Di dalam buku siswa tersebut terdapat beberapa komponen-komponen yang dimuatkan oleh penulis, diantaranya: 1) identitas buku siswa; 2) kata pengantar; 3) daftar isi; 4) kompetensi inti; 5) kompetensi dasar; 6) materi pembelajaran; 7) soal-soal evaluasi setiap bab; dan 8) daftar pustaka. Buku siswa masih terlihat sangat umum, karena tidak mencatumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan penilaian setiap tugas yang diberikan kepada siswa. Di dalam buku siswa juga tidak mencantumkan langkah-langkah pelaksanaan tugas yang lebih kontekstual dikarenakan tugas-tugas yang ada masih terkait dengan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
pelajaran yang dipelajari disetiap bab. Sementara Lembar Kerja Siswa berisi sarana
untuk
melatih,
mengembangkan
keterampilan
siswa
dalam
menemukan konsep dalam suatu tema dan tidak terstruktur. LKS merupakan media pembelajaran yang lebih cenderung dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran, petunjuk pelaksanaan tugas yang membantu siswa untuk lebih cepat memahami materi pembelajaran. LKS dapat menciptakan suasana belajar lebih produktif, menyenangkan, menarik minat siswa dan memberikan motivasi kepada siswa. Dengan demikian, LKS penting dimiliki oleh siswa karena LKS merupakan pelengkap dari pada buku siswa tersebut. Belajar merupakan bentuk pengembangan diri dengan menggunakan fasilitas yang memadai. Belajar merupakan bentuk perubahan pengetahuan individu kearah yang lebih baik. Berbagai cara guru-guru lakukan untuk mengajarkan peserta didik agar bisa menguasai semua materi pembelajaran. Namun, disana juga ada berbagai kesulitan yang harus ditempuh dan dijalani. Terkadang materi pembelajaran atau buku pembelajaran yang dipakai oleh guru untuk mengajar, kurang bisa di ikuti oleh peserta didik dikarenakan pemahaman peserta didik satu persatu berbeda-beda. Dalam hal itu seharusnya sekolah atau guru-guru memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang praktis dan mudah untuk dipahami oleh peserta didik. Sebagai tambahan panduan peserta didik, yaitu LKS untuk memahami dan memperkuat pemahaman siswa tentang mata pelajaran Ekonomi khususnya materi Sistem dan Alat Pembayaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Selama ini beberapa sekolah membeli LKS dari penerbit yang diperjual-belikan cenderung tidak menarik dan tidak inovatif sehingga tidak mampu mendorong siswa untuk tertarik mempelajarinya. Pengalaman peneliti pada saat praktek lapangan guru yang ada di sekolah, dimana sekolah tempat peneliti praktek belum menggunakan LKS. Khususnya mata pelajaran Ekonomi belum menggunakan media LKS yang diberikan kepada siswa sebagai tempat kegiatan siswa belajar dan memudahkan untuk mempelajari berbagai materi dalam pelajaran Ekonomi. Pendidik diharapkan kreatif untuk mengkreasi LKS yang sesuai, menarik dan menambah pengetahuan siswa mempelajarinya. Penggunaan LKS oleh pendidik diharapkan dapat meminimalkan perannya dalam hal mengajar, tetapi lebih mengaktifkan peserta didik, dan memudahkan peserta didik memahami materi yang disampaikan. Media LKS dapat memberikan pengalaman kepada siswa dalam mengerjakan tugas-tugas dan latihan-latihan berdasarkan materi yang diajarkan. Dalam hal ini, peserta didik diharapkan dapat melatih kemandiriannya dalam belajar. Namun, beberapa hal yang diharapkan tersebut, selama ini masih belum tercapai. Pada saat peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada Ibu Dra. Kristina S.S., sebagai guru Ekonomi di SMA Negeri 1 Prambanan terkait dengan penggunaan LKS sebagai media pembelajaran. LKS yang selama ini digunakan sebagai media pembelajaran sangat sederhana bahkan hanya berupa soal-soal evaluasi pembelajaran. Di SMA Negeri 1 Prambanan telah menerapkan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dalam penerapannya peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
pendidik lebih sedikit daripada peran siswa atau guru hanya sebagai fasilitator saja. Harapan dari penerapan Kurikulum 2013 tersebut di SMA Negeri 1 Prambanan masih belum tercapai, maka dengan itu pengembangan LKS diharapkan dapat menjawab harapan Kurikulum 2013 untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Langkah-langkah
pembelajaran
dalam
Kurikulum
2013
yaitu
pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah menuntut siswa untuk mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas sesuai dengan prosedur atau langkah-langkah yang sudah ditetapkan. Langkahlangkah pembelajaran pendekatan saintifik dikenal dengan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk jejaring atau berkomukasi di dalam kelas. Untuk mencapai semua prosedur pembelajaran tersebut dibutuhkan salah satu media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan adalah salah satunya LKS. Dengan menggunakan LKS, tujuan pembelajaran dari pendekatan saintifik akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Peneliti mencoba memberikan gambaran karakteristik tentang Lembar Kerja Siswa yang baik yaitu : 1) LKS mampu mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran baik dalam desain, meringkas materi maupun menyusun langkah-langkah pelaksanaan tugas; 2) LKS mampu mengembangkan konsep pembelajaran; 3) LKS mampu melatih siswa dalam menemukan konsep pembelajaran dan mengembangkan keterampilan; 4) LKS mampu menarik minat siswa untuk aktif dan produktif dalam mengikuti proses pembelajaran;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
dan 5) LKS mampu memberikan pemahaman tentang pembelajaran kepada siswa. Media pembelajaran LKS yang baik jika diterapkan akan memberikan hasil yang baik kepada siswa dalam hal pembelajaran. Peneliti ketika melakukan wawancara, peneliti sempat menanyakan tekait pembelajaran Ekonomi. Pembelajaran Ekonomi biasanya dikenal dengan abstraktif, penjelasan yang menggunakan kata-kata yang menuntut peserta didik harus benar-benar memahami pelajaran agar dapat dimengerti. Berbeda dengan pelajaran yang cenderung hitung-hitungan atau belajar angka-angka, yang hasilnya tetap dan pasti, tetapi pembelajaran ekonomi lebih kepenyusunan dan merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat sesuai dengan pemahaman-pemahaman konsep yang peserta didik lakukan dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini tingkat kesulitan memahami materi pembelajaran Ekonomi lebih tinggi dari pada pembelajaran yang cenderung angka-angka. Mengatasi
masalah-masalah
di
atas,
dapat
diatasi
dengan
mengembangkan media pembelajaran salah satunya adalah LKS. Pentingnya pengembangan LKS pada Kurikulum 2013 yang sekarang ini sedang dikembangkan dan dilaksanakan di sekolah-sekolah seluruh pelosok tanah air, menjadikan siswa lebih cepat menemukan konsep pembelajaran dan menggunakan pola
pikir
dengan
maksimal
dalam
mengembangkan
pengetahuan yang dimiliki dan dipelajari lewat lembaga pendidikan. Oleh karena itu, peneliti ingin memberikan sesuatu masukan yang bermanfaat dalam perangkat pembelajaran yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
digunakan untuk pemahaman siswa dan pengayaan materi. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul Pengembangan LKS Mata Pelajaran Ekonomi pada Materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran Kelas X di SMA Negeri 1 Prambanan, Sleman.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1.
Apakah LKS mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Prambanan, sudah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif?
2.
Apakah hasil pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran di SMA Negeri 1 Prambanan, sudah memenuhi kriteria valid?
3.
Apakah hasil pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran di SMA Negeri 1 Prambanan, sudah memenuhi kriteria praktis?
4.
Apakah hasil pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran di SMA Negeri 1 Prambanan, sudah memenuhi kriteria efektif?
5.
Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran di SMA Negeri 1 Prambanan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
C. Batasan Masalah Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan masalah yaitu: 1.
Mata Pelajaran Ekonomi di kelas X SMA memiliki banyak materi yang terbagi dalam beberapa kompetensi dasar. Peneliti memilih salah satu topik
materi
pembelajaran
dengan
kompetensi
dasar
yaitu
“mendeskripsikan sistem pembayaran dan alat pembayaran”. 2.
Pengembangan Lembar Kerja Siswa mengacu pada Kurikulum 2013.
3.
Pemilihan tempat penelitian oleh peneliti yaitu: SMA Negeri 1 Prambanan, karena SMA Negeri 1 Prambanan sudah menerapkan Kurikulum 2013.
4.
Lembar Kerja Siswa dikembangkan dengan tiga (3) Kriteria kelayakan penggunaan media pembelajaran LKS yaitu valid, praktis dan efektif yang akan dijelaskan pada definisi operasional.
D. Tujuan Penelitian 1.
Untuk mengetahui apakah LKS mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Prambanan sudah memenuhi kriteria valid, paraktis dan efektif.
2.
Untuk mengetahui apakah hasil pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran sudah memenuhi kriteria valid.
3.
Untuk mengetahui apakah hasil pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran sudah memenuhi kriteria praktis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
4.
Untuk mengetahui apakah hasil pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran sudah memenuhi kriteria efektif.
5.
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi sistem pembayaran dan alat pembayaran.
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat terhadap pembelajaran Ekonomi. Manfaat tersebut adalah: 1.
Bagi siswa a.
Meningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa terkhusus dalam pembelajaran ekonomi.
b.
Memudahkan siswa memahami konsep ekonomi dan mampu bekerja sama atau berkolaborasi dengan siswa yang lain.
2.
Bagi peneliti a.
Menambah wawasan mengenai pembuatan perangkat pembelajaran yaitu LKS yang relevan dengan metode yang diterapkan.
b.
Sebagai langkah awal dan pengalaman peneliti untuk memberikan pelayanan kepada siswa apabila peneliti mengajar sebagai pendidik di masa depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
3.
Bagi guru a.
Lembar Kerja Siswa yang dihasilkan dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru dalam pembelajaran ekonomi.
b.
Dapat memotivasi guru untuk menciptakan Lembar Kerja Siswa lainnya untuk diterapkan pada materi pembelajaran yang lain.
4.
Bagi sekolah a.
Memberikan
sumbangan
yang
baik
kepada
sekolah dalam
meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran ekonomi. b.
Sebagai modal melakukan pembelajaran ekonomi di kelas.
F. Definisi Operasional Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah: 1.
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas baik secara teoretis maupun secara praktis yang mengacu pada kompetensi dasar pembelajaran dasar yang harus dicapai oleh siswa dengan bergantung pada bahan ajar yang dilakukan.
2.
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah serangkaian proses untuk menghasilkan bahan ajar yang bermanfaat berupa Lembar Kerja Siswa (LKS).
3.
LKS dengan kriteria valid adalah lembar kerja siswa yang memenuhi beberapa kriteria yaitu: a.
Memiliki format yang jelas;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
4.
b.
Kedalaman isi yang kontekstual;
c.
Meningkatkan kemampuan siswa dalam menemukan konsep; dan
d.
Memiliki bahasa yang jelas, mudah dimengerti dan sistematis.
LKS dengan kriteria praktis adalah lembar kerja siswa yang sudah memenuhi kriteria sebagai berikut: a.
Dapat diterapkan dan digunakan di lapangan dengan sedikit revisi atau tanpa revisi dari para ahli atau validator;
b.
Dapat diterapkan dalam proses pembelajaran;
c.
Ukuran
besar
kecilnya
LKS
harus
sesuai
dengan tingkat
perkembangan siswa; dan d. 5.
LKS memudahkan siswa menemukan konsep pembelajaran.
LKS dengan kriteria efektif adalah lembar kerja siswa sudah memenuhi kriteria sebagai berikut: a.
Dapat meningkatkan hasil belajar siswa;
b.
Dapat direspon oleh siswa dengan respon positif;
c.
Dapat meningkatkan kreativitas siswa; dan
d.
Dapat mejadikan siswa lebih proaktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
6.
Subtema “Sistem Pambayaran dan Alat Pembayaran” adalah subtema
yang memuat tentang Kompetensi Dasar dan topik pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa yang dimuatkan dalam LKS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
G. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan Produk yang akan dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai berikut: 1.
Unsur-unsur LKS disusun lengkap yang terdiri dari: a.
Identitas LKS terdiri dari: 1) Satuan pendidikan; 2) Kolom Nama Siswa; 3) Kelas/Semester; 4) Tema/Subtema; dan 5) Mata pelajaran terkait.
b.
Petunjuk umum terdiri dari: 1) Petunjuk penggunaan LKS; dan 2) Alokasi waktu pengerjaan LKS.
c.
Tujuan pembelajaran atau indikator dari kompetensi dasar materi yang ada dalam LKS pada mata pelajaran terkait.
d.
Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik terdiri dari kegiatan
mengamati,
menanya,
menalar,
mencoba
dan
mengkomunikasikan yang dilengkapi dengan tugas dan langkahlangkah kerja. e. 2.
Kegiatan melakukan penilaian dan refleksi.
LKS disusun dengan menggunakan bahasa yang singkat, padat, jelas dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
3.
LKS memungkinkan tercapainya indikator/tujuan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
4.
LKS disusun mengintegrasikan hanya satu mata pelajaran yaitu mata pelajaran Ekonomi untuk SMA.
5.
LKS disusun berdasarkan Kurikulum 2013.
6.
LKS disusun dengan tampilan yang menarik, dan kreatif agar menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan produktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Ekonomi 1. Belajar Syah (2009:68) berpendapat bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Selanjutnya Reber dalam Syah (2009:66) mengemukakan dua defenisi belajar. Pertama, belajar adalah proses memperoleh pengetahuan. Kedua, belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil yang diperkuat. Sedangkan Sardiman (2010:21) berpendapat bahwa belajar adalah usaha mengubah tingkah laku. Belajar akan membawa perubahan pada individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, watak, dan penyesuaian diri. Dengan demikian belajar merupakan rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Beberapa para ahli di atas tentang pengertian belajar, peneliti menyimpulkan
bahwa
belajar
adalah
tahapan
proses
perolehan
pengetahuan dan perubahan perilaku bagi siswa untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya. 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
2. Pembelajaran Ekonomi Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungan sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Kemudian disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang dilakukan pendidik untuk membelajarkan peserta didik (Kunandar, 2011:293). Mata pelajaran ekonomi adalah bagian dari mata pelajaran di sekolah yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya yang tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas jumlahnya. Pelajaran ekonomi juga sangat berkaitan dengan kehidupan seharihari, dengan itu menggunakan LKS dapat memudahkan peserta didik menemukan konsep dan memahami materi tersebut, sehingga tidak terjadi kesalahan saat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajaran
Ekonomi
adalah
kemampuan
(kompetensi)
atau
keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam setiap kali pembelajaran berakhir.
B. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Guruan (Association for Education and Communication technology/AECT) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar,
dapat
mempengaruhi
efektifitas
program
instruksional
(Asnawir dan Usman, 2002:11). Gerlach & Ely dalam Arsyad (2002:3), mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Gagne dalam Sadiman (2003:6) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar, sementara itu Briggs dalam Sadiman (2003:6) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Adapun media pengajaran menurut Ibrahim dan Syaodih (2003:112) diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Dari berbagai definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah segala benda yang dapat menyalurkan pesan atau isi pelajaran sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
2. Fungsi Media Pembelajaran Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari. Berikut ini fungsi-fungsi dari penggunaan media pembelajaran menurut Asnawir dan Usman (2002:24): 1)
Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru.
2)
Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih konkrit).
3)
Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih menyenangkan dan tidak membosankan).
4)
Semua indra siswa dapat diaktifkan.
5)
Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
3. Manfaat Media Pembelajaran Beberapa manfaat media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1991:3) adalah: 1)
Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2)
Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
3)
Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran. 4)
Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti pengamatan, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Encyclopedia of Education Research dalam Hamalik (1994:15)
merinci manfaat media pembelajaran sebagai berikut: 1)
Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2)
Memperbesar perhatian siswa.
3)
Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar siswa, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4)
Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
5)
Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
6)
Membantu
tumbuhnya
pengertian
yang
dapat
membantu
perkembangan kemampuan berbahasa siswa. 7)
Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar. Maka dapat diambil kesimpulan manfaat dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar dapat mengarahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
perhatian siswa sehingga menimbulkan motivasi untuk belajar dan materi yang diajarkan akan lebih jelas, cepat dipahami sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa. 4. Klasifikasi Media Pembelajaran Gagne & Briggs dalam Arsyad (2002:4) mengemukakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran yang terdiri dari, antara lain: buku, tape-recorder , kaset, video kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Berikut ini akan diuraikan klasifikasi Media Pembelajaran menurut taksonomi Leshin, dkk., dalam (Arsyad, 2008: 81-101), yaitu: 1) Media berbasis manusia Media berbasis manusia merupakan media yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran. 2) Media berbasis cetakan Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umun dikenal
adalah
buku
teks,
buku
penuntun,
buku
kerja/latihan/Lembar Kerja Siswa, jurnal, majalah, dan lembar lepas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
3) Media berbasis visual Media
berbasis
visual
(image
atau
perumpamaan)
memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. 4) Media berbasis Audio-visual Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian. Contoh media yang berbasis audio-visual adalah video, film, slide bersama tape, televisi. 5) Media berbasis komputer Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer-Managed Instruction (CMI). Adapula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai Computer-Assisted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Instruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media komputer.
C. Lembar Kerja Siswa 1.
Pengertian LKS Menurut Melawati dalam Prastowo (2011:204) LKS bukanlah singkatan dari Lembar Kegiatan Siswa melainkan Lembar Kerja Siswa, yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari bahan ajar tersebut secara mandiri. Sementara, Majid (2009:176) mengungkapkan bahwa lembar kerja siswa (student work sheet) merupakan lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kerja ini berisi petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang diberikan oleh guru kepada siswanya. Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa tugas teori dan atau tugas praktek. Tugas teoretis misalnya tugas membaca sebuah artikel tertentu, kemudian membuat rangkuman yang selanjutnya dipresentasikan, sedangkan tugas praktek dapat berupa kerja laboratorium atau kerja lapangan, misalnya survei tentang harga bawang merah dan bawang putih dalam kurun waktu tertentu di suatu tempat atau dapat berupa menyelesaikan suatu permasalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Tim Penyusun Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas (2004:23) menjelaskan bahwa lembar kerja siswa merupakan lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan siswa. Jadi, dari kedua pendapat ahli di atas, ditemukan kesamaan bahwa lembar kerja siswa merupakan lembaranlembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Trianto (2010:212) mengatakan bahwa “lembar kegiatan siswa merupakan lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan terprogram”. Depdikbud dalam Trianto (2010:212) menjelaskan bahwa lembar kegiatan siswa merupakan alat belajar siswa yang memuat berbagai kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa secara aktif. Kegiatan yang diberikan dapat berupa pengamatan, eksperimen, dan pengajuan pertanyaan. Belawati (2003:322) mengemukakan bahwa LKS bukan merupakan “Lembar Kegiatan Siswa”, akan tetapi Lembar Kerja Siswa”. LKS merupakan media pembelajaran yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi pembelajaran yang terdapat dalam LKS tersebut secara mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapatkan materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, dalam LKS, siswa dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan. Berdasarkan beberapa uraian beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
petunjuk/panduan pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik untuk memahami materi yang dipelajari dan memecahkan masalah tersebut dengan yang mengacu pada kompetensi yang harus dicapai. Dengan adanya upaya seorang guru membuat LKS sendiri maka LKS yang diciptakan dapat menarik, efektif, sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu, maka perlu ada pengembangan LKS untuk meningkatkan hasil belajar, memberi kemudahan dalam belajar, meminimalisir terjadinya resiko-resiko tersebut, sehingga menjadi LKS yang valid, praktis dan efektif. 2.
Fungsi, Tujuan dan Manfaat LKS Sesuai dengan penjelasan mengenai kajian tersebut di atas maka ada beberapa yang menjadi fungsi, tujuan dan manfaat LKS (Prastowo, 2011:205-207), berikut: a.
Fungsi LKS 1) Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan siswa, namun lebih mengaktifkan siswa; 2) Sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi yang disampaikan; 3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; dan 4) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
b.
Tujuan LKS 1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk memberi interaksi dengan materi yang diberikan; 2) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan; 3) Melatih kemandirian belajar siswa; dan 4) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.
c.
Manfaat LKS 1) Memancing
siswa
terlibat
secara
aktif
dalam
proses
pembelajaran; 2) Membantu siswa dalam mengembangkan konsep; 3) Melatih
siswa
dalam
menemukan dan
mengembangkan
keterampilan proses; 4) Melatih siswa untuk memecahkan masalah dan berpikir kritis; 5) Mempercepat proses pembelajaran; dan 6) Bagi guru menghemat waktu mengajar. 3.
Karakteristik Lembar Kerja Siswa Trianto (2010:212) menjelaskan bahwa lembar kegiatan siswa dibagi dalam dua karakteristik, yaitu: a.
Lembar
kegiatan
yang
berisi
sarana
untuk
melatih,
mengembangkan keterampilan siswa dalam menemukan konsep dalam suatu tema, dan lembar kegiatan ini tidak terstruktur;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
b.
Lembar kegiatan siswa yang dirancang untuk membimbing siswa dalam suatu proses pembelajaran tanpa bimbingan guru dan lembar kegiatannya terstruktur.
Dalam menyusun lembar kegiatan siswa, ada beberapa kriteria yang harus ditentukan yaitu: a.
Mengacu pada kurikulum;
b.
Mendorong siswa untuk belajar dan bekerja;
c.
Bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh siswa; dan
d.
Tidak dikembangkan untuk menguji konsep-konsep yang sudah di ujikan guru dengan cara duplikasi. Ibrahim dalam Trianto (2010:213) mengungkapkan bahwa dalam
mengembangkan LKS harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu: persyaratan pedagogik, konstruksi, dan teknis. Pertama, persyaratan pedagogik adalah lembar kegiatan siswa yang dibuat harus berdasarkan asas-asas
pembelajaran
yang
efektif,
seperti
memberi
proses
menemukan konsep dan petunjuk mencari tahu. Kedua, persyaratan konstruksi adalah dalam mengembangkan LKS, harus menggunakan bahasa
yang
mudah
dipahami
yang
sesuai
dengan
usianya,
menggunakan struktur kalimat yang sederhana dan pendek, serta jelas. Ketiga, persyaratan teknis adalah dalam mengembangkan Lembar Kerja Siswa, harus mencakup tulisan, gambar, dan tampilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
4. Macam-macam Lembar Kerja Siswa Setiap LKS disusun dengan materi dan tugas-tugas tertentu yang dikemas sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Prastowo (2014:272) mengemukakan 5 jenis LKS yaitu sebagai berikut: a.
LKS yang Penemuan (membuat siswa menemukan konsep materi pembelajaran) Sesuai dengan prinsip konstruktivisme, seseorang akan belajar jika seseorang tersebut aktif mengkonstruksi pengetahuan didalam
otaknya.
Ini
merupakan
salah
satu
karakteristik
pembelajaran teori. LKS jenis ini memuat apa yang harus dilakukan
siswa,
meliputi:
melakukan,
mengamati,
dan
menganalisis. Rumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa kemudian mintalah siswa untuk mengamati fenomena hasil kegiatannya, dan berilah pertanyaan analisis yang membantu siswa mengaitkan fenomena yang diamati dengan konsep yang akan dibangun siswa dalam benaknya. b.
LKS yang Aplikatif-Integratif (membuat siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan) Suatu pembelajaran, setelah siswa berhasil menemukan konsep, siswa selanjutnya kita latih untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini contoh LKS yang membantu siswa menerapkan cara mengatur keuangan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Caranya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
memberikan tugas kepada mereka untuk bertanya dan menonton video, kemudian meminta mereka berlatih melakukan transaksi pembelian kepada sesama teman sekelas, misal tentang keperluan sekolah. Dengan siswa dilatih untuk bertransaksi dari yang paling penting kepada yang kurang penting. Kemudian bagaimana sistemnya, uang apa yang dipakai, dan dapat membuat siswa mengerti menggunakan uang yang ada dengan baik dan benar. c.
LKS yang Penuntun (berfungsi sebagai penuntun belajar) LKS penuntun berisi pertanyaan atau jawabannya ada di dalam buku. Siswa dapat mengerjakan LKS tersebut jika siswa tersebut membaca buku, sehingga fungsi utama LKS ini ialah membantu siswa mencari, menghafal, dan memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku.
d.
LKS yang Penguatan (berfungsi sebagai penguatan) LKS penguatan diberikan setelah siswa selesai mempelajari topik tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas di dalam LKS penguatan lebih menekankan dan mengarahkan kepada pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku ajar.
e.
LKS yang Praktikum (berfungsi sebagai petunjuk praktikum) Petunjuk pratikum dapat digabungkan dalam kumpulan LKS. Dengan demikian, dalam bentuk LKS ini petunjuk praktikum merupakan salah satu konten dari LKS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Jenis lembar kerja siswa yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah jenis lembar kerja siswa yang penemuan (membuat siswa menemukan suatu konsep) dan lembar kerja siswa yang AplikatifIntegratif (membuat siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan). 5.
Unsur-unsur LKS sebagai bahan ajar Dilihat dari strukturnya, LKS merupakan bahan ajar yang lebih sederhana daripada modul, namun lebih kompleks daripada buku. Berikut unsur LKS dipandang dari struktur dan formatnya. Tabel 2.1 Bahan Ajar LKS Sesuai Struktur dan Formatnya No Struktur LKS Format LKS 1 Judul Judul 2 Petunjuk belajar, Kompetensi dasar yang akan dicapai 3 Kompetensi dasar dan Waktu penyelesaian Indikator atau materi pokok, 4 Informasi pendukung, Bahan/peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas 5 Tugas atau langkahInformasi singkat langkah kerja, 6 Penilaian Langkah kerja 7 Tugas yang harus dilakukan 8 Laporan yang harus dikerjakan Sumber: (Prastowo, 2011:207-208) Dengan memahami struktur dan format LKS di atas sudah sangat jelas bahwa seorang guru tidak cukup hanya mengajar dan membuat bahan ajar, namun diperlukan juga yang namanya LKS yang membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran. Namun dalam membuat LKS sendiri masih membutuhkan langkah-langkah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
khusus untuk menjadikan LKS itu menarik dan bisa mendukung siswa dalam pembelajaran. 6. Langkah-langkah Aplikatif Membuat LKS Lembar Kerja Siswa kreatif dan inovatif akan menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan harapan semua peserta didik. Peserta didik akan lebih tertantang untuk membuka lembar demi lembar halamannya. Menurut Diknas dalam Prastowo (2011:212) langkah-langkah penyusunan LKS adalah sebagai berikut:
Menurumuskan KD
Analisis Kurikulum Menentukan Alat Penilaian Menyusun Peta Kebutuhan Kebutuhan LKS Menentukan Judul-Judul LKS
Menulis LKS Menyusun Materi
Memperhatikan stuktur bahan ajar
Gambar 2.1 langkah-langkah penyusunan LKS (Prastowo, 2011:212)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
a.
Melakukan Analisis Kurikulum Sebelum membuat LKS langkah awal yang dilakukan adalah menganalisa kurikulum. Analisa kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi-materi yang akan dibuat bahan ajar LKS. Analisis ini dilakukan dengan cara melihat materi pokok, pengalaman belajar, serta materi yang akan diajarkan. Selanjutnya memperhatikan kompetensi yang mesti dimiliki oleh siswa.
b.
Menyusun Peta Kebutuhan LKS Peta LKS sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKS yang harus ditulis serta melihat sekuensi atau urutan LKS-nya. Sekuensi ini dibutuhkan dalam menentukan prioritas penulisan.
c.
Menentukan Judul-Judul LKS Judul LKS ditentukan atas dasar kompetensi-kompetensi dasar, materi-materi pokok, pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu kompetesi dasar bisa dijadikan satu judul jika cakupan kompetensi tersebut tidak terlalu besar. Bila kompetensi dasar itu terlalu besar dan bisa diuraikan menjadi beberapa materi pokok (MP) mendapatkan maksimal 4 MP, namun jika lebih dari 4 MP maka harus dipikirkan kembali apakah kompetensi dasar itu perlu dipecah, kemudian dijadikan kedalam beberapa judul LKS.
d.
Penulisan LKS Untuk menulis LKS ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Pertama, merumuskan kompetensi dasar. Untuk merumuskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
kompetensi dasar, kita dapat melakukan rumusan langsung dari kurikulum yang berlaku, seperti kompetensi inti diturunkan dari Kurikulum 2013. Kedua, menentukan alat penilaian. pendekatan pembelajaran
yang
digunakan
adalah
kompetensi,
dimana
penilaiannya didasarkan pada penguasaan kompetensi, maka alat penilaian yang cocok dan sesuai adalah menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Pokok (PAP)
atau
Criterion
Referenced
Assessment. Ketiga, menyusun materi. Penyusunan materi LKS perlu memperhatikan:1) kompetensi dasar yang akan dicapai, 2) informasi pendukung, 3) sumber materi, dan 4) pemilihan kalimat yang jelas dan tidak ambigu. Keempat, memperhatikan struktur LKS. Struktur LKS meliputi enam komponen, yakni judul, petunjuk belajar (petunjuk siswa), kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, serta penilaian. 7.
Langkah-langkah Mengembangkan LKS LKS yang baik adalah LKS yang kaya manfaat. LKS tersebut hendaknya mampu menjadi sebagai bahan ajar yang menarik bagi peserta didik sehingga peserta didik terdorong untuk untuk belajar keras dan belajar cerdas. Untuk membuat LKS tersebut kita perlu memperhatikan
desain
pengembangannya.
pengembangan
dan
langkah-langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
a.
Menentukan Desain Pengembangan LKS Menurut Belawati dalam Prastowo, (2011:216) ada 2 faktor yang perlu diperhatikan pada saat mendesain LKS, yaitu tingkat kemampuan membaca peserta didik dan pengetahuan peserta didik. Batasan mendesain LKS hanyalah imajinasi seorang pendidik. Sedangkan menurut Prastowo (2011:216) batasan umum yang dijadikan pedoman saat mendesain LKS adalah sebagai berikut: 1) Ukuran Ukuran yang digunakan dapat mengakomodasi kebutuhan pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa. Contohnya, jika ingin membuat bagan maka kertas A4 lebih baik dari pada kertas A5. 2) Kepadatan Halaman pendidik harus mengusahakan agar halaman tidak terlalu dipadati dengan tulisan. Sebab, halaman yang terlalu padat akan mengakibatkan siswa sulit memfokuskan perhatian. 3) Penomoran Pemberian nomor akan mencegah timbulnya kesulitan bagi siswa untuk memahami materi secara keseluruhan. Dengan adanya penomoran, siswa akan mampu mengatasi kesulitan untuk menentukan judul, subjudul, dan anak subjudul dari materi LKS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
4) Kejelasan Hasil cetakan tulisan LKS yang memuat materi dan intruksi yang dihasilkan haruslah jelas dibaca siswa untuk membuat kenyamanan dalam membacanya. b.
Pengembangan Isi LKS Untuk mengembangkan LKS yang menarik dan dapat digunakan secara maksimal oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, perlu menempuh empat langkah, yaitu: 1) Menentukan tujuan pembelajaran yang akan diuraikan dalam LKS di tahap ini, desain LKS ditentukan mengacu pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Perhatikan ukuran, kepadatan halaman, penomoran halaman, dan kejelasan. 2) Pengumpulan materi, didalamnya terdapat ringkasan materi dan tugas
yang
pembelajaran.
ditentukan Bahan
harus
yang
sejalan
dimuat
dengan
dalam
LKS
tujuan dapat
dikembangkan sendiri atau dengan memanfaatkan materi yang sudah ada. Selain itu, perlu ditambahkan pula ilustrasi atau bagan yang dapat memperjelas penjelasan naratif yang disajikan. 3) Penyusunan elemen atau unsur-unsur langkah ini adalah tahap untuk mengintegrasikan desain (hasil dari tahap pertama) dengan tugas (hasil tahap kedua).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
4) Pemeriksaaan dan penyempurnaan setelah melakukan tiga langkah tersebut, LKS yang dihasilkan belum bisa diberikan kepada siswa namun hal yang terakhir yang dilakukan adalah pemeriksaan dan penyempurnaan LKS. Ada empat variabel yang harus dicermati pada langkah ini, yaitu: a) Kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran yang berangkat dari kompetensi dasar. b) Kesesuaian materi dan tujuan pembelajaran. c) Kesesuaian elemen atau unsur-unsur dengan tujuan pembelajaran d) Kejelasan penyampaian. Untuk menyempurnakan LKS yang dihasilkan dapat dilakukan dengan mengevaluasi sebelum dan sesudah diberikan kepada siswa. Sebelum LKS dicetak diperlukan evaluasi dari para ahli, kemudian dilakukan revisi, dan LKS bisa diberikan kepada siswa
untuk
diujicobakan.
Komentar
dari
siswa
setelah
mengerjakan LKS dijadikan masukan untuk mengembangkan LKS yang dihasilkan agar lebih baik.
D.
Kurikulum 2013 1.
Pengertian Kurikulum 2013 Kunandar (2014:15) menjelaskan bahwa Indonesia sebagai bangsa dan negara akan terus menjalani sejarahnya. Ibarat sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
organisme,
negara Indonesia
lahir, tumbuh,
berkembang,
dan
mempertahankan kehidupannya untuk mencapai apa yang dicita-citakan di awal kelahirannya. Cita-cita luhur tersebut tercantum dalam UUD 1945 alinea ke empat, yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah
Indonesia,
memajukan
kesejahteraan
umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dalam rangka mewujudkan kondisi di atas pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan terus melakukan pembaruan dan inovasi dalam bidang pendidikan. Salah satunya adalah pembaruan dan inovasi dalam bidang kurikulum, yakni lahirnya Kurikulum 2013. Hidayat (2013:113) mengemukakan bahwa orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 (dalam Permendikbud) tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013-2014 memenuhi kedua dimensi tersebut. 2.
Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut: a.
Tantangan Internal Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (1564 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban. b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia didalam studi International Trends in International Economic and Science Study (TIESS) dan Program for
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan
bahwa
capaian
anak-anak
Indonesia
tidak
menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIESS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIESS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia. c.
Penyempurnaan Pola Pikir Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: 1) Pola
pembelajaran
yang
berpusat
pada
guru
menjadi
pembelajaran berpusat pada siswa. siswa harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama; 2) Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-siswa) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-siswa-masyarakatlingkungan alam, sumber/media lainnya); 3) Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (siswa dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet); 4) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
5) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim); 6) Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia; 7) Pola
pembelajaran
berbasis
massal
menjadi
kebutuhan
pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap siswa; 8) Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran
ilmu
pengetahuan
jamak
(multidisciplines); dan 9) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis. d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: 1) Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif; 2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan 3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
e.
Penguatan Materi Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.
3.
Tujuan Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
4.
Karakteristik kurikulum 2013 Kunandar (2014:24) menjelaskan bahwa Kurikulum 2013 dirancang dengan karateristik sebagai berikut: a. Mengembangkan
keseimbangan
antara
pengembangan
sikap
spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat d. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan dan keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran
yang
dikembangkan
untuk
mencapai
kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti. g. Kompetensi
dasar
dikembangkan
didasarkan
pada
prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horisontal dan vertikal). Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Kurikulum 2013, kompetensi yang harus dicapai pada tiap akhir jenjang kelas dinamakan kompetensi inti. Kompetensi inti merupakan anak tangga yang harus ditapak peserta didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang Perguruan Tinggi. Kompetensi inti bukan untuk diajarkan melainkan untuk dibentuk melalui pembelajaran berbagai kompetensi dasar dari sejumlah mata pelajaran yang relevan. Kompetensi inti menyatakan kebutuhan kompetensi peserta didik, sedangkan mata pelajaran adalah pasokan kompetensi. Dengan demikian, kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi kompetensi dasar. Kemendikbud (dalam Kunandar, 2014:27) memaparkan bahwa pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
a. Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan daftar mata pelajaran. Atas dasar prinsip tersebut kurikulum sebagai rencana merupakan rancangan untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikannya disatu satuan atau jenjang pendidikan tertentu. b. Standar kompetensi kelulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan fungsi dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta fungsi dan tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas standar kompetensi lulusan pendidikan dasar
dan pendidikan
menengah serta
standar
kompetensi satuan pendidikan. c. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran. d. Kurikulum
didasarkan
pada
prinsip
bahwa
setiap
sikap,
keterampilan dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk kemampuan dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
e. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip perbedaan kemampuan individual perserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan. Oleh karena itu, beragam program dan pengalaman
belajar
disediakan
sesuai
dengan
minat
dan
kemampuan awal peserta didik f. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta
didik
serta
lingkungannya.
Kurikulum
dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar. g. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan budaya, teknologi dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, dan seni; membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat hasil-hasil ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. h. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak
boleh
memisahkan
siswa
dari
lingkungannya
dan
pengembangan kurikulum didasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
i.
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan siswa yang berlangsung sepanjang hayat. Pemberdayaan siswa untuk belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan dasar yang dapat digunakan untuk mengembangkan budaya belajar.
j.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan struktur kurikulum, standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) serta silabus.
k. Penilaian
hasil
belajar
ditujukan
untuk
mengetahui
dan
memperbaiki pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap siswa atau sekelompok siswa. 5.
Pendidikan karakter Dalam kamus Bahasa Indonesia, karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang. Dumadi
dalam Adisusilo (2012:76) menjelaskan bahwa
karakter
berasal dari bahasa Yunani “charassein” yang berarti barang atau alat untuk menggores, yang kemudian dipahami sebagai stempel atau “cap”, berarti sifat-sifat yang melekat pada seseorang. Kertajaya
dalam
Hidayatullah (2010:13) menjelaskan karakter merupakan ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu”. Gunawan (2012:3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
mengemukakan bahwa karakter merupakan keadaan asli dari dalam diri individu yang membedakannya dengan orang lain. Berdasarkan pendapat ketiga ahli tersebut yakni Dumadi yang mengatakan karakter merupakan sifat-sifat yang melekat pada seseorang sedangkan Kertajaya berpendapat bahwa karakter ciri khas yang dimiliki oleh individu. Gunawan (2012:3) berpendapat karakter merupakan keadaan asli yang membedakan individual. Dapat disimpulkan dari ketiga pendapat tersebut bahwa karakter merupakan sifat-sifat atau budi pekerti yang menjadi ciri khas dari setiap individu yang membedakannya dengan orang lain. Ciri khas disini dapat diartikan sebuah keutuhan kepribadian yang melekat dalam diri individu sebagai kekuatan moral dalam dirinya dan bertingkah laku sesuai dengan nilai yang terdapat di masyarakat. Koesuma dalam Muslich (2013:70) memaparkan bahwa karakter sama dengan kepribadian. Dimana kepribadian merupakan ciri atau karakteristik dari diri seseorang yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga dari masa kecil. Suyanto dalam Muslich (2013:70) juga menyatakan bahwa karakter adalah sebuah cara berpikir tiap individu untuk bekerjasama dalam keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini dipahami oleh Muslich (2013:71) bahwa karakter berkaitan
dengan
moral,
berkonotasi
“positif”
bukan
netral.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan ciri khas atau karakteristik tiap individu yang diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
lingkungan keluarga sehingga individu tersebut terbentuk kepribadian yang bermoral sehingga individu dapat bekerjasama dengan masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Samani dalam Maksudin (2013:7) pendidikan karakter berpatok pada sikap jujur, cerdas, punya cita-cita dan olahraga. Pendidikan karakter juga diperluas dengan budi pekerti luhur, kerja keras, dan disiplin. Menurut Lincona dalam Salahudin dan Alkrienchiechie (2013:45) pendidikan karakter diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan akan membuat anak cerdas dalam emosinya. Adapun pendidikan karakter menurut Salahudin dan Alkrienchiechie (2013:45) adalah pendidikan budi pekerti yaitu, melibatkan aspek pengetahuan, perasaan dan tindakan. Hill dalam Muslich (2013:38) mengatakan bahwa pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan berperilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai keluarga, masyarakat, dan bernegara serta membantu
mereka
untuk
membuat
keputusan
yang
dapat
dipertanggungjawabkan. Salahudin dan Alkrienchiechie (2013:45) menambahkan bahwa peran sekolah sangat penting dalam usaha pembentukan karakter. Dimana pendidikan karakter diartikan sebagai usaha sekolah yang dilakukan secara bersama oleh guru, pimpinan sekolah dan seluruh warga sekolah melalui semua kegiatan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
untuk membentuk akhlak, watak melalui berbagai kebaikan yang terdapat dalam ajaran agama. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
karakter
adalah
pendidikan
mengembangkan kecerdasan emosional
budi
pekerti
yang
dan membantu membentuk
kepribadian yang berakhlak dan berwatak sehingga dapat bekerjasama dengan masyarakat, sehingga mampu bertanggungjawab atas segala keputusan yang dibuatnya. Dalam pelaksanaan pendidikan karakter, sekolah berperan penting dalam menanamkan pendidikan karakter yang diintegrasikan dalam semua kegiatan yang dilakukan. Peran penting sekolah dalam penanaman pendidikan karakter dapat membantu siswa untuk menjadi pribadi yang berwatak dan mengaplikasikannya dalam kehidupannya. Pendidikan manusia
yang
karakter
berakhlak
diselenggarakan mulia
dan
untuk
bermoral
mewujudkan
baik
sehingga
kelangsungan hidup manusia dapat terpelihara (Maksudin, 2013:58). Salahudin dan Alkrienchichi mengatakan bahwa pendidikan karakter bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa agar
mampu
mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila. Sejalan dengan pendapat tersebut
UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas) Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab. Muslich (2013:81) mengatakan tujuan pendidikan karakter adalah untuk meningkatkan mutu yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia siswa secara utuh, terpadu dan seimbang.
Ellen
G.
White
dalam
Hidayatullah
(2010:17-18)
mengemukan bahwa pembangunan karakter adalah usaha paling penting yang pernah diberikan kepada manusia. Pembangunan karakter adalah tujuan luar biasa dari sistem pendidikan yang benar. Santosa dalam Hidayatullah (2010:18) menambahkan dalam membentuk harga diri yang kukuh dalam jiwa pelajar merupakan tujuan tiap pendidikan yang murni. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter telah tercantum dalam sistem pendidikan nasional (sisdiknas). Dimana tujuan dari pendidikan karakter dapat mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bukan hanya cakap dalam pengetahuan namun memiliki kepribadian yang kukuh menjadi manusia yang berakhlak mulia. Pendidikan karakter merupakan pendidikan penanaman nilai kepada siswa untuk memfasilitasi siswa agar menjadi manusia yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
berahlak, berwatak dan berkepribadian tangguh. Menurut Salahudian dan Alkrienchiechie (2013:54) nilai pendidikan karakter bangsa berasal dari nilai-nilai luhur universal. Nilai- nilai universal tersebut yaitu, (1) cinta Tuhan dan ciptaan-Nya, (2) kemandirian dan tanggung jawab, (3) kejujuran/amanah dan diplomatis, (4) hormat dan santun, (5) dermawan suka tolong-menolong, gotong-royong, dan kerja sama, (6) percaya diri dan kerja keras, (7) kepemimpinan dan keadilan, (8) baik dan rendah hati, (9) toleransi kedamaian dan kesatuan. Sementara itu, Muslich (2013:80) mengemukakan bahwa bangsa Indonesia menyepakati beberapa nilai yang dijadikan pandangan filosofis kehidupan bangsa. Nilai-nilai tersebut meliputi (1) ketuhanan yang Maha Esa, (2) kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) persatuan Indonesia, (4) kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan perwakilan, dan (5) keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selaras dengan nilai-nilai luhur tersebut, Muslich (2013:80) mengemukakan bahwa nilai-nilai luhur selaras dengan lima pilar karakter. Lima pilar karakter tersebut meliputi (1) Transendensi yaitu menyadari bahwa manusia merupakan ciptaan Tuhan yang Maha Esa, (2) Humanisasi yaitu setiap manusia memiliki hakekat yang sama dimata Tuhan yang Maha Esa kecuali ilmu dan ketakwaan yang membedakannya, (3) Kebinekaan menyadari banyak perbedaan di dunia dan mampu mengambil kesamaan sebagai kekuatan, (4) liberalisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
yaitu pembebasan atas penindasan sesama manusia, (5) keadilan merupakan kunci kesejahteraan. Definisi lain juga dikemukakan oleh Gaffar dalam Kesuma (2011:5),
bahwa
pendidikan
karakter
adalah
“sebuah
proses
transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu”. Kesuma dkk (2011:5) juga mendefinisikan pendidikan karakter dalam setting sekolah sebagai “pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah”. Pentingnya pendidikan karakter ini bertujuan untuk memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu pada peserta didik sehingga terwujud perilaku yang baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah atau lulus. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai karakter bangsa Indonesia ialah memaknai nilai-nilai luhur universal dan nilai-nilai luhur Pancasila. Nilai-nilai luhur ini dijadikan sebagai pandangan filosofis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai tersebut selaras dengan nilai-nilai yang terdapat dalam lima pilar karakter. Kementerian Pendidikan Nasional (dalam Salahudian dan Alkrienchiechie, 2013:54-56) menjelaskan ada 18 (delapan belas) butir nilai karakter di antaranya (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial, (18) tanggung jawab. Delapan belas butir nilai karakter ini ditanamkan pada siswa melalui pengintegrasian butir nilai karakter pada semua muatan pelajaran dan setiap pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. 6.
Pendekatan Saintifik a.
Pengertian pendekatan saintifik Barringer dalam Abidin (2014:125) mengemukakan bahwa “pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang menuntut siswa berpikir
secara sistematis dan kritis
dalam upaya
memecahkan masalah yang penyelesaiannya tidak mudah dilihat Abidin (2014:127) juga menjelaskan “pendekatan saintifik pada dasarnya adalah model pembelajaran yang dilandasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang diorientasikan guna membina kemampuan siswa memecahkan masalah melalui serangkaian aktivitas inkuiri yang menuntut kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa. Sani (2014:50) menegaskan bahwa pendekatan saintifik berkaitan erat dengan metode saintifik. Metode saintifik (ilmiah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
pada umumnya melibatkan kegiatan pengamatan atau observasi yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau mengumpulkan data. Metode ilmiah pada umumnya dilandasi dengan pemaparan data yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan. Daryanto (2014:51) menjelaskan secara detail bahwa pendekatan dengan pembelajaran saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau merumuskan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data
dengan
berbagai
teknik,
menganalisa
data,
menarik
kesimpulan, mengkomunikasikan konsep, hukum, atau prinsip yang “ditemukan”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik merupakan pendekatan ilmiah yang melibatkan proses mengamati (mengindera), menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan atau membentuk jejaring. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai cara perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pelaksanaan proses tersebut, bantuan guru sangat diperlukan, akan tetapi, dalam hal ini, guru hanya bertugas sebagai fasilitator dan pembimbing jika siswa melakukan kekeliruan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Pendekatan pembelajaran pada Kurikulum 2013 yang termuat pada RPP sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran adalah pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merupakan suatu proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip, melalui tahapantahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan
data
dengan
berbagai
teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan (Hosnan, 2014:34). Menurut Kemendikbud 2013 kriteria pembelajaran dengan pendekatan saintifik antara lain: 1) Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika ataua penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. 2) Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif, atau penalaran menyimpang dari alur berpikir logis. 3) Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis,
dan
memecahkan pembelajaran.
tepat
dalam
masalah,
mengidentifikasi,
dan
memahami,
mengaplikasikan
materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
4) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. 5) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. 6) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. 7) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. Selain merujuk pada kriteria pendekatan saintifik yang telah dipaparkan di atas, pembelajaran dengan pendekatan saintifik mempunyai langkah-langkah pembelajaran dengan mengacu pada tiga ranah pengembangan yaitu,
sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang “mengapa”. Ranah pengetahuan menggamit tranformasi subtansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang “apa”. Ranah keterampilan menggamit tranformasi
subtansi atau materi ajar agar peserta didik tahu
tentang “bagaimana”. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan kesimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skill) dan manusia yang memiliki kecakapan dalam pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skill) dari peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
didik yang meliputi kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan (Kemendikbud, 2013). Adapun langkah-langkah pembelajaran dalam pendekatan saintifik, antara lain: 1) Mengamati Menemukan fakta hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. 2) Menanya Pada saat kegiatan menanya guru dapat membimbing peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan, guru sebenarnya sedang menanamkan sikap kepada siswa agar menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. 3) Menalar Penalaran yaitu proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Dalam kegiatan ini peserta didik mencoba mengkoneksikan antara pengetahuan baru yang didapat dengan pengetahuan sebelumnya untuk menjadi sebuah temuan
pengetahuan,
baik
untuk
mengoreksi
ataupun
memperoleh pelajaran baru. 4) Mencoba Dalam kegiatan ini siswa mencoba melakukan eksperimen terkait materi pembelajaran untuk menemukan kesimpulan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
mengetahui secara langsung apa yang sedang mereka pelajari. Selama proses ini berlangsung guru ikut membimbing siswa yang bertujuan untuk mengatasi dan memecahkan masalahmasalah yang akan menghambat kegiatan pembelajaran. 5) Membentuk jejaring Membentuk jejaring merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama untuk memudahkan suatu usaha demi mencapai tujuan bersama. b.
Karakteristik pembelajaran dengan pendekatan saintifik Pendekatan Daryanto
saintifik
(2014:53)
memiliki
berbagai
menjelaskan karakteristik
karakteristik pembelajaran
dengan metode saintifik adalah sebagai berikut. 1) Berpusat pada siswa. 2) Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip. 3) Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. 4) Dapat mengembangkan karakter siswa. c.
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik Hosnan (2014:36) mengatakan bahwa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan keunggulan pendekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, sebagai berikut: 1) Untuk meningkatkan kemampuan intelektual, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. 2) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. 3) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. 4) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. 5) Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah. 6) Untuk mengembangkan karakter siswa. Hosnan (2014:37) mengemukakan pendapatnya mengenai prinsip-prinsippembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, antara lain: 1) Pembelajaran berpusat pada siswa. 2) Pembelajaran membentuk students self concept. 3) Pembelajaran terhindar dari verbalisme. 4) Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip. 5) Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
6) Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru. 7) Memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
melatih
kemampuan dalam komunikasi. 8) Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya. 7.
Penilaian Autentik Penilaian autentik (authentic assessment) adalah suatu proses pengumpulan pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat dan konsisten sebagai akuntibilitas publik (pusat Kurikulum, 2009). Hal ini sejalan dengan pendapat Johnson dalam Majid (2014:56), yang mengatakan bahwa penilaian autentik memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari dan apa yang telah dikuasai selama proses pembelajaran. Kunandar (2014:35) mengatakan bahwa salah satu penekanan dalam Kurikulum 2013 adalah penilaian autentik (authentik assesment). Sebenarnya dalam kurikulum sebelumnya, yakni kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sudah memberi ruang terhadap penilaian autentik, tetapi dalam implementasi di lapangan belum berjalan secara optimal. Melalui Kurikulum 2013 ini penilaian autentik menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
penekanan yang serius dimana guru dalam melakukan penilaian hasil belajar peserta didik benar-benar memperhatikan penilaian autentik. Jadi dari pemaparan para ahli diatas dapat menyimpulkan bahwa penilaian autentik adalah kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang ada di Standar Komptensi (SK) atau Kompetensi Inti (KI) dam Kompetensi Dasar (KD). Dalam penilaian autentik memperhatikan keseimbangan antara penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang disesuaikan dengan perkembangan karakteristik peserta didik sesuai dengan jenjangnya. Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut: a. Penilaian kompetensi spritual Penilaian kompetensi spritual akan dilakukan oleh guru mata pelajaran dengan menggunakan cara-cara tertentu. Dalam hal ini, cara yang digunakan adalah observasi secara berkesinambungan. Secara keseluruhan siswa akan dinilai dengan sikap dan perilakunya dalam menghargai kepercayaan dan sikap religius. Biasanya sikap spritual diamati oleh guru pada awal dan akhir pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
b. Penilaian Kompetensi Sikap Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. 1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. 2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. 3) Penilaian antar siswa merupakan teknik penilaian dengan cara meminta siswa untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.
Instrumen
yang
digunakan
berupa
lembar
penilaian antarpeserta didik. 4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan siswa yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
c.
Penilaian Kompetensi Pengetahuan Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. 1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran. 2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan. 3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
d. Penilaian Kompetensi Keterampilan Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja,
yaitu
penilaian
mendemonstrasikan
yang
suatu
menuntut
kompetensi
peserta
tertentu
didik dengan
menggunakan performance/kinerja/unjuk kerja, produk, proyek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. 1) Performance/kinerja/unjuk kerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya
yang
mengaplikasikan
pengetahuan
dan
keterampilan yang dibutuhkan. 2) Produk adalah penilaian terhadap kemampuan siswa dalam membuat produk teknologi dan seni (3 dimensi). Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
produk tidak hanya diperoleh dari hasil akhir, namun juga proses pembuatannya. Pengembangan produk meliputi 3 tahap dan dalam setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu: (a) Tahap persiapan atau perencanaan meliputi penilaian terhadap kemampuan
siswa
dalam
merencanakan,
menggali,
mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. (b) Tahap pembuatan meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menyeleksi dan menggunakan bahan dan alat serta dalam menentukan teknik yang tepat. (c) Tahap penilaian meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk sesuai dengan kegunaan. 3) Proyek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. 4) Portofolio (kumpulan karya siswa) selama satu semester atau satu tahun. Portofolio yang dibuat dan disusun siswa berupa produk atau hasil kerja. Kunandar
(2014:38)
mengungkapkan
bahwa
ciri-ciri
penilaian autentik adalah sebagai berikut: 1) Harus mengukur semua aspek pembelajaran, yakni kinerja dan hasil atau produk. Artinya dalam melakukan penilaian terhadap siswa harus mengukur aspek kinerja (performance) dan produk atau hasil yang dikerjakan oleh siswa. Dalam melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
penilaian kinerja dan produk pastikan bahwa kinerja dan produk tersebut merupakan cerminan kompetensi dari peserta didik tersebut secara nyata dan objektif. 2)
Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung. Artinya dalam melakukan penilaian terhadap siswa guru dituntut untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan dalam kompetensi proses dan kemampuan atau kompetensi siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran.
3) Menggunakan berbagai cara dan sumber. Artinya dalam melakukan penilaian terhadap siswa menggunakan bebagai teknik penilaian dan menggunakan berbagai sumber atau data yang bisa digunakan sebagai informasi yang menggambarkan penguasaan kompetensi siswa. 4) Tes hanya salah satu alat mengumpul data penilaian. Artinya dalam melakukan penilaian siswa terhadap pencapaian kompetensi tertentu harus secara komprehensif dan tidak hanya mengandalkan hasil tes semata. Informasi-infomasi lain yang mendukung pencapaian kompetensi siswa dapat dijadikan bahan dalam melakukan penilaian. 5) Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa harus mencerminkan bagian-bagian kehidupan siswa yang nyata setiap hari, mereka harus dapat menceritakan pengalaman atau kegiatan yang mereka lakukan setiap hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
6) Penilaian harus menekankan kedalaman pengetahuan dan keahlian siswa, bukan kelausannya. Artinya dalam melakukan penilaian siswa terhadap pencapaian kompetensi harus mengukur
kedalaman
terhadap
penguasaan
kompetensi
tertentu secara objektif.
E.
Kriteria Pengembangan LKS Menurut Nieveen dalam Khabihah (2006: 43) bahwa suatu material dikatakan berkualitas, jika memenuhi aspek-aspek antara lain (1) validitas (validity), (2) Kepraktisan (Practicaly), (3) Keefektifan (Effectiveness). LKS yang dikembangkan dikatakan baik jika memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. 1.
Kevalidan Dalam penelitian ini, kevalidan LKS didasarkan menurut penilaian para ahli/validator. Penelitian ini menggunakan beberapa validator yaitu 2 dosen Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan 2 Guru Ekonomi Sekolah Menengah Atas. Penilaian ahli meliputi beberapa aspek, yaitu: a.
Format, meliputi: kejelasan petunjuk pengerjaan.
b. Isi, meliputi: 1) Kebenaran materi; 2) Kesesuaian LKS dengan kemampuan siswa;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
3) Peranan LKS untuk mendorong mengkonstruksi sendiri konsep yang dipelajari; dan 4) LKS sudah menggambarkan materi yang kontekstual. c. Bahasa, meliputi: 1) Kebakuan bahasa; 2) Kemudahan siswa dalam memahami bahasa yang digunakan; 3) Kesederhanaan/kejelasan struktur kalimat; 4) Kalimat soal tidak mengandung arti ganda; dan 5) Pengorganisasian sistematis. 2.
Kepraktisan Dalam penelitian ini, LKS yang dikembangkan dikatakan praktis jika para ahli/validator secara teoritis dan praktisi (guru) menyatakan bahwa LKS yang dikembangkan dapat diterapkan dan digunakan di lapangan dengan sedikit revisi atau tanpa revisi.
3.
Keefektifan Dalam penelitian ini, LKS yang dikembangkan dikatakan efektif jika hasil belajar siswa tuntas dan respon siswa terhadap LKS yang dikembangkan positif. Hasil belajar siswa diperoleh dari pemberian soal tes hasil belajar. LKS yang dikembangkan dikatakan efektif jika hasil belajar siswa setelah mengikuti tes tuntas secara klasikal atau lebih besar sama dengan 85% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut (Mulyasa 2007:254). Siswa dikatakan tuntas jika mendapatkan nilai lebih besar atau sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
yang ditetapkan oleh sekolah. KKM yang ditentukan oleh sekolah untuk sub materi pokok luas lingkaran dan hubungan antara sudut pusat, panjang busur, dan luas juring adalah 75. Respon siswa diperoleh dari angket yang diberikan kepada siswa setelah uji coba LKS. Respon dikatakan positif jika ≥ 50% dari seluruh butir pernyataan angket termasuk dalam kategori sangat kuat dan kuat.
E.
Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu dengan judul penelitian “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Karakter melalui Pendekatan Saintifik pada Materi Fluida Statik untuk Sekolah Menengah Atas” yang disusun oleh Husna Mayasari sebagai Mahasiswa Program Magister Pendidikan IPA Universitas Jambi dan Syamsurizal sebagai Staf Pengajar di Program Magister Pendidikan IPA Universitas Jambi. Hasil penelitian mereka tentang pengembangan LKS dijelaskan sebagai berikut. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data perkembangan sikap ilmiah siswa berupa: 1) peningkatan rasa ingin tahu siswa dikarenakan LKS memberikan permasalahan yang membuat siswa termotivasi. Hal ini EduSains Volume 4 No. 2, Juli 2015 35 serupa dengan hasil penelitian Setyorini, W dkk (2004) terjadi perkembangan karakter rasa ingin tahu pada diri siswa dikarenakan kegiatan menduga pada LKS menampilkan permasalahan, 2) perubahan
sikap
hati-hati
dalam
melakukan
percobaan
dengan
menggunakan alat dan bahan sesuai fungsinya, 3) tidak terjadi perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
sikap ilmiah tanggung jawab dan jujur, karena siswa telah memiliki kebiasaan untuk menyelesaikan semua tugas dengan baik dan tepat waktu serta dikerjakan sendiri sesuai prosedur percobaan. Artinya, sikap tanggung jawab dan jujur sudah menjadi budaya di sekolah. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukan Sewell dan College (Enggayanti, 2013) bahwa penanaman karakter dapat diintegrasikan pada pembelajaran hingga menjadi kultur dan budaya di lingkungan sekolah, 4) peningkatan sikap ilmiah kritis, dimana siswa sudah mulai menjawab pertanyaan yang diberikan guru walaupun masih ragu untuk menyampaikan pendapatnya. Perubahan sikap ini, karena LKS dikembangkan dengan memberikan permasalahan yang berbeda-beda di setiap pertemuan, sehingga menarik perhatian siswa dan siswa menjadi lebih antusias dan sudah mulai tidak malu-malu untuk bertanya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Meirisiska (2014) bahwa LKS bentuk flig page ebook mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dikarenakan aktivitas sains siswa meningkat dari pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga, siswa terlihat antusias karena mereka diberikan permasalahan baru. 5) perubahan sikap peduli lingkungan dimana siswa sudah mulai membersihkan tempat percobaan dan membuang bahan yang tidak digunakan walaupun bukan ke tempatnya. Secara keseluruhan LKS efektif terhadap perkembangan sikap ilmiah siswa
yakni
mulai
berkembang
menjadi
membudaya.
LKS
juga
dikembangkan untuk membantu siswa dalam kegiatan praktikum. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
sesuai definisi LKS adalah panduan belajar siswa yang digunakan untuk memudahkan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah (Trianto, 2007). Siswa membutuhkan keterampilan proses ketika melakukan penyelidikan ilmiah dan selama proses pembelajaran (Karsli, 2009). Keterampilan siswa yang dinilai selama proses melakukan praktikum di kelas ada 4 aspek, yaitu mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan, melakukan percobaan, menuliskan hasil percobaan dan mengembalikan alat dan bahan yang telah digunakan. Dari keempat aspek tersebut aspek mempersiapkan dan mengembalikan alat dan bahan memiliki kriteria cukup baik, karena siswa terbagi dalam kelompok kerja, jadi hanya beberapa siswa yang mengambil dan mengembalikan alat, kadang juga harus diperintah guru terlebih dahulu. Sedangkan pada aspek melakukan percobaan dan menuliskan hasil percobaan memiliki kriteria sangat baik. Hal ini dikarenakan siswa merasa bertanggung jawab dengan tugas yang telah diberikan. Secara keseluruhan diperoleh total keterampilan siswa 73,38 dengan kriteria baik. Jadi LKS efektif terhadap perkembangan keterampilan siswa dalam melakukan praktikum di kelas. LKS berbasis karakter pendekatan saintifik dihasilkan melalui 4 tahap pengembangan yaitu tahap analisis, desain, pengembangan dan evaluasi, dimana berdasarkan validasi ahli materi dan desain pembelajaran, LKS dinyatakan valid dan layak diujicobakan. Hasil ujicoba LKS, diperoleh skor tanggapan guru dan siswa adalah 80,8 dan 83,39 (kriteria sangat baik) artinya LKS sangat baik digunakan sebagai media pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
BAB III METODE PENELITIAN A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research & Development). Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang secara sengaja, sistematis untuk mencaritemukan, memperbaiki, mengembangkan, menguji keefektifan produk, model-model tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisien, dan produktif (Putra, 2011:67). Dalam penelitian ini model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Sugiyono. Model pengembangan menurut Sugiyono (2014: 409) ada 10 langkah dalam penelitian dan pengembangan yang meliputi: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) uji coba pemakaian, (6) revisi produk, (7) uji coba produk, (8) revisi desain, (9) revisi produk, dan (10) produksi masal. Produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah LKS Ekonomi yang diancang berdasarkan Kurikulum 2013 yang valid, praktis dan efektif pada materi sistem pembayaran dan alat pembayaran kelas X SMA.
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
B.
Prosedur Penelitian dan Pengembangan Produk Kesepuluh langkah model pengembangan menurut sugiyono dapat diringkas menjadi delapan (8) langkah pengembangan. Diantaranya: 1) merumuskan masalah; 2) mengumpulkan data; 3) mendesain produk; 4) validasi produk; 5) revisi desain; 6) Uji coba; 7) revisi produk; dan 8) Menghasilkan produk masal. Menurut Sukardjo & Lis Permana Sari (2009: 65), langkah pengembangan dapat diringkas karena prosedur yang harus ditempuh oleh peneliti untuk jenis penelitian pengembangan berbeda dengan jenis penelitian deskriptif dan eksperimen. Prosedur penelitian pengembangan terdiri atas dua tahap, yaitu: (a) mengembangkan produk model, dan (b) menguji kualitas atau efektivitas produk yang dihasilkan. Rencana pengembangan produk tersebut dapat dilihat dalam bagan berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Langkah 1
Analisis Masalah Merumuskan Masalah
langkah 2
Mengumpulkan Data
Pengembangan Produk Mendesain Produk
Tema
LKS
Silabus
Evaluasi
Menyusun RPP
Strategi Pembelajaran
Urutan Isi
Kegiatan Pembelajaran
Validasi Produk
Langkah 3
Sumber Belajar
Revisi Desain Produk Uji Lapangan
Uji Coba
Revisi Produk
Produksi Masal dan penyempurnaan laporan
Gambar 3.1 Bagan Langkah-Langkah Prosedur Pengembangan Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Langkah 1. Potensi dan Masalah Dengan mengetahui adanya masalah dan juga potensi dalam melakukan penelitian, maka peneliti akan mencari tahu mengenai sejauh mana pemahaman guru mengenai Kurikulum 2013 dan Lembar Kerja Siswa. Hal ini dilakukan dengan wawancara kepada guru Ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Prambanan yaitu Ibu Dra. Kristina S,s,. Dengan mengetahui hal tersebut diharapkan agar pengembangan Lembar Kerja Siswa yang mengacu pada Kurikulum 2013 dikembangkan dengan baik untuk siswa kelas X SMA.
Langkah 2. Pengumpulan Data Pengumpulan data awal dilakukan dengan wawancara. Data tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa pengembangan LKS menggunakan pendekatan saintifik untuk siswa kelas X Sekolah Menengah Atas. Pengumpulan data untuk pembuatan pengembangan LKS menggunakan Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik dilakukan dengan melakukan studi pustaka, mencari materi LKS dan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber.
Langkah 3. Desain Produk Awal Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal pengembangan LKS. Desain awal dilakukan dengan menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
tema yaitu “Sistem pembayaran dan alat pembayaran”, kemudian menentukan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Setelah memilih KI dan KD, peneliti menentukan subtema “sistem pembayaran, Alat pembayaran”. Peneliti merumuskan indikator dilihat dari kompetensi inti dan kompetensi dasar setelah itu peneliti menentukan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran disusun berdasarkan indikator yang memiliki empat elemen yaitu ABCD. Unsur ini sangat penting dalam menentukan tingkat keberhasilan siswa. Setelah itu peneliti memperhatikan silabus sekolah, berdasarkan tema, KI-KD, Subtema, indikator dan tujuan yang telah dibuat. Setelah berpedoman pada silabus peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan tema, KI-KD, Subtema, indikator, dan tujuan pembelajaran. Dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus mempunyai urutan isi pembelajaran dengan strategi pengajaran. Perlu adanya kegiatan pembelajaran yang dibuat dengan mempunyai sumber-sumber yang terkait dalam proses pembelajaran selain itu juga harus adanya evaluasi selama pembelajaran. Selanjutnya peneliti membuat LKS. Dalam membuat LKS peneliti harus menentukan unsur-unsur dalam membuat LKS. Unsur yang pertama identitas LKS seperti satuan pendidikan, hari/tanggal, kelas/Semester, mata pelajaran terkait, dan tema/Subtema. Kedua Petunjuk umum, kompetensi dasar dan indikator setiap kompetensi inti, uraian materi, kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan mengamati, menanya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
mencoba, menalar, dan mengomunikasikan yang dilengkapai dengan tugas dan langkah-langkah kerja, penilaian dan refleksi. Kemudian menyusun isi dari pada LKS akan dilakukan dengan mengacu pada LKS yang memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif yaitu: a.
LKS dengan kriteria valid disusun memenuhi indikator sebagai berikut: 1) Format, meliputi: a) Penomoran harus jelas dan rapi; b) Pembuatan tabel harus jelas dan rapi; c) Font yang digunakan harus sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa; d) Desain warna disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa; e) Petunjuk pengerjaan tugas harus jelas; f) Penggunaan tanda baca harus sesuai; dan g) Gambar-gambar dalam LKS harus disesuaikan dengan materi dan tingkat kedewasaan siswa. 2) Isi, meliputi: a) Kebenaran materi; b) LKS mencakup tujuan pembelajaran yang akan dicapai; c) Kesesuaian materi dengan kemampuan siswa; d) Kesesuaian LKS dengan kemampuan siswa;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
e) LKS mampu mendorong mengkonstruksi sendiri konsep yang dipelajari; dan f) LKS menggambarkan materi yang kontekstual. 3) Bahasa, meliputi: 6) Bahasa yang digunakan harus baku; 7) Bahasa yang digunakan mudah dipahami; 8) Struktur kalimat harus sederhana dan jelas; 9) Kalimat soal tidak mengandung arti ganda; 10) Kalimat yang digunakan tidak ambigu; dan 11) Bahasa atau kalimat yang digunakan harus sistematis . b.
LKS dengan kriteria praktis disusun memenuhi indikator sebagai berikut: 1) Dapat diterapkan dalam proses pembelajaran; 2) Hanya sedikit revisi atau tanpa revisi pada LKS; 3) Ukuran besar kecilnya LKS
yang diterapkan harus
disesuaikan dengan pengguna media LKS; dan 4) LKS memudahkan siswa menemukan konsep pembelajaran. c.
LKS dengan kriteria efektif disusun memenuhi indikator sebagai berikut: 1) LKS mampu meningkatkan hasil belajar siswa; 2) LKS harus mendapat respon positif dari siswa; 3) LKS mampu meningkatkan kreativitas siswa; dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
4) LKS mampu menjadikan siswa lebih proaktif
dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.
Langkah 4. Validasi Ahli Media LKS Peneliti menggunakan validasi pakar (expert judgment) sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk pengembangan LKS dengan berdasarkan pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik. Produk yang akan dikembangkan akan divalidasi oleh empat validator ahli yang kompeten. Validator terdiri dari 2 dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan 2 staff bidang kurikulum SMA 2013 dari SMA Negeri 1 Prambanan. Validasi produk dari dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik dan saran tersebut untuk mengetahui
kelebihan
dan
kekurangan
produk
yang
akan
dikembangkan sebagai perbaikan terhadap produk ini. Kemudian produk akan divalidasi oleh Ahli kurikulum SMA 2013, tujuannya adalah untuk mendapatkan
produk pengembangan lembar kerja
siswa, hasil validasi dilakukan oleh ahli yang terdiri dari dua Validator ahli di sekolah dimana peneliti melakukan penelitian. Validator memberikan komentar dan saran pada lembar kerja siswa yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan revisi lembar kerja siswa yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Langkah 5. Revisi Desain Revisi desain dilakukan, setelah mendapatkan kritik dan saran. Peneliti melakukan revisi terhadap produk yang dibuat berdasarkan hasil validasi pakar. Revisi dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang telah divalidasi oleh pakar. Hasil revisi dari produk ini akan menjadi desain produk final LKS menggunakan pendekatan saintifik mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas X SMA.
Langkah 6. Uji coba Pengujian produk dilapangan pada uji coba dilakukan di SMA Negeri 1 Prambanan, kelas X IPS dengan jumlah 25 siswa atau responden. Pemilihan responden ditentukan oleh peneliti pada saat melakukan uji coba lapangan.
Langkah 7. Revisi Produk Setelah melakukan uji coba lapangan pertama akan direvisi oleh peneliti dengan memperhatikan hasil uji coba lapangan. Semua hal-hal yang perlu diperbaiki pada produk LKS akan direvisi sebaik mungkin.
Langkah 8. Produk Massal Produk masal LKS artinya produk yang sudah beberapa kali diuji coba dan revisi, kemudian hasilnya telah memenuhi kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
kelayakan pengembangan yang sudah ditentukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah yang sudah dilaksanakan.
C.
Subjek Penelitian Subjek penelitian pengembangan LKS ini adalah 2 dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma sebagai validasi LKS, 2 guru atau pelaksana Kurikulum 2013 SMA sebagai validasi LKS dan 25 siswa-siswi kelas X IPS 3 semester II SMA Negeri 1 Prambanan tahun ajaran 2015/2016 sebagai sampel uji lapangan. Pemilihan siswa-siswi kelas X IPS 3 SMA Negeri 1 Prambanan sebagai sampel uji lapangan dikarenakan sudah mengikuti Ujian Akhir Semester II dan nilainya dibutuhkan sebagai pembanding nilai siswa sebelum dan sesudah menggunakan LKS. Pemilihan sekolah tersebut sebagai tempat penelitian dikarenakan sudah/sedang menerapkan Kurikulum 2013.
D.
Data Yang Dibutuhkan Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: 1.
Data Kebutuhan Awal Pengembangan LKS Data ini merupakan data awal yang akan digunakan untuk pertimbangan pengembangan LKS dilaksanakan. Tujuannya untuk mengetahui apakah disekolah yang peneliti teliti menggunakan LKS mata pelajaran Ekonomi atau tidak. Data ini diperoleh dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
wawancara kepada Guru Ekonomi Sekolah dimana penelitian dilakukan. 2.
Data Validasi Ahli Data validasi ahli diperoleh dari lembar validasi yang diisi oleh validator. Data hasil validasi ini kemudian dianalisis sebagai dasar untuk merevisi/menyempurnakan LKS yang akan digunakan dan dikembangkan.
3.
Data Kevalidan LKS Data kevalidan LKS ini diperoleh dari kuesioner yang akan dibagikan kepada siswa, tujuannya untuk mengetahui apakah LKS yang diuji cobakan sudah Valid atau belum menurut perspektif siswa.
4.
Data Kepraktisan LKS Data praktisan LKS diperoleh dari lembar kepraktisan siswa atau lembar kuesioner yang dibagikan kepada siswa yang terlibat dalam kegiatan
pembelajaran
menggunakan
LKS
Ekonomi
dengan
menggunakan pendekatan saintifik. 5.
Data Keefektifan LKS Data keefektifan LKS ini diperoleh dari kuesioner yang dibagi kepada siswa yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran menggunakan LKS. Tujuannya untuk mengetahui apakah LKS yang diujicobakan sudah efektif atau masih belum. Data keefektifan ini mengandung akitivitas siswa, respon siswa dan hasil belajar siswa dalam menggunakan LKS baik atau buruk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
a. Data Aktivitas Siswa Data aktivitas siswa diperoleh dari angket yang diberikan kapada masing-masing siswa setelah menggunakan LKS, tujuannya untuk mengetahui
aktivitas
siswa
selama
proses
pembelajaran
berlangsung. b. Data Respon Siswa Data respon siswa diperoleh dari angket yang diberikan kepada masing-masing siswa untuk di beri jawaban. Data ini berfungsi untuk mengetahui respon siswa setelah menggunakan LKS. c. Data Hasil Belajar Data hasil belajar merupakan data yang diambil dari kemampuan siswa untuk menjawab semua pertanyaan dan tugas-tugas yang ada dalam LKS. Tugas-tugas yang sudah dikerjakan akan dinilai dan melakukan perbandingan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan LKS yang dikembangkan oleh peneliti.
E.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu: 1. Observasi dan wawancara Teknik pengumpulan data yang pertama adalah observasi dan wawancara,
digunakan
untuk
mencari
data
kebutuhan
awal
pengembangan LKS. Data kebutuhan awal pengembangan LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
ditemukan dengan cara melakukan wawancara kepada guru atau pelaksana Kurikulum 2013 dan observasi lingkungan sekolah. 2. Kuesioner Teknik pengumpulan data yang kedua adalah membagikan kuesioner. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data validasi ahli LKS, data kevalidan LKS dari perspektif siswa, data kepraktisan LKS, data keefektifan LKS diantaranya data aktivitas siswa dan respon siswa. 3. Dokumentasi Teknik
pengumpulan
data
yang
ketiga
adalah
dokumentasi.
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan contoh-contoh LKS yang digunakan disekolah dan nilai siswa sebelum menggunakan LKS yang dikembangkan oleh peneliti yang termasuk dalam data kebutuhan awal pengembangan LKS. 4. Tes Teknik pengumpulan data yang terakhir adalah melakukan tes. Tes digunakan untuk hasil belajar atau nilai siswa setelah menggunakan LKS yang dikembangkan oleh peneliti. Tes ini berisikan tentang materi pembelajaran yang telah dipelajari selama melakukan uji lapangan di sekolah.
F.
Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian skala Likert berupa daftar
pertanyaan
wawancara
yang
dilakukan
diawal
sebelum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
pengembangan LKS dan kuesioner. Daftar pertanyaan wawancara digunakan untuk mengetahui kebutuhan terhadap pengembangan LKS Kurikulum 2013 untuk kelas X Sekolah Menengah Atas. Lembar kuesioner berisi pernyataan-pernyataan terkait dengan pengembangan LKS Kurikulum 2013. Lembar kuesioner tersebut diisi oleh validator ahli yaitu 2 Dosen Pendidikan Ekonomi dan 2 guru kelas X SMA Negeri 1 Prambanan. Hasil validasi melalui kuesioner dapat digunakan sebagai masukan untuk melakukan revisi atas pengembangan LKS yang dibuat.
Instrumen
wawancara dan kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Lembar Pertanyaan Wawancara Lembar instrumen ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan pada wawancara kepada guru Ekonomi Sekolah Menengah Atas untuk memenuhi data kebutuhan awal dalam pengembangan LKS.
2.
Lembar Validasi Ahli Instrumen ini digunakan untuk mengukur validitas LKS yang akan dilakukan oleh validator. Adapun yang menjadi validator yaitu dua dosen Pendidikan Ekonomi dan dua guru Sekolah Menengah Atas.
3.
Lembar Validitas LKS Instrumen ini akan digunakan untuk memperoleh tingkat kevalidan LKS dalam hal perspektif siswa. Lembar kuesioner ini akan diisi oleh siswa setelah menerima dan menggunakan LKS yang diuji coba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
4.
Lembar Kepraktisan LKS Instrumen ini digunakan untuk memperoleh tingkat kepraktisan penggunaan LKS mata pelajaran Ekonomi untuk model kreatif dan produktif yang akan dikembangkan. Lembar tersebut berupa angket untuk memperoleh data pendapat siswa.
5.
Lembar Keefektifan LKS a.
Angket Aktivitas Siswa Instrument ini digunakan untuk mendapatkan data tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar aktivitas ini diisi oleh siswa.
b.
Angket Respon Siswa Instrumen ini digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap LKS yang berdasarkan pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik pada pokok bahasan sistem pembayaran dan alat pembayaran yang dikembangkan.
c.
Hasil belajar diambil dari latihan-latihan soal atau tugas-tugas yang dikerjakan, melakukan tes sesuai dengan materi yang disampaikan kepada siswa.
G. Analisis Data Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis data mean (rata-rata) yang digunakan untuk mengolah beberapa data dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
1.
Analisis Kevalidan LKS Dari Validator Beberapa tahapan menganalisis validitas LKS yang menggunakan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut: a.
Memberikan skor untuk setiap item dengan jawaban sangat sesuai (5), sesuai (4), cukup (3), kurang sesuai (2), dan tidak sesuai (1).
b.
Menjumlahkan skor total tiap validator untuk setiap aspek dengan rumus: Mv = (disesuaikan dari Sudijono, 2011:81) Keterangan: Mv
= rata-rata total validitas
x
= skor aspek ke –i
n
= banyaknya aspek
c.
Mencari rata-rata tiap aspek dari semua validator.
d.
Pemberian nilai validitas dengan rumus berikut: Mv = (disesuaikan dari Sudijono, 2011 :81) Keterangan:
e.
Mv
= rata-rata total validitas
x
= rata-rata validasi validator ke-i
n
= banyaknya validator
Membandingkan rata-rata total validitas Mv dengan kriteria kevalidan media pembelajaran, “LKS mata pelajaran Ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
dengan Kurikulum 2013 pada materi sistem pembayaran dan alat pembayaran”, yaitu: Tabel 3.1 Kriteria Pengkategorian Validitas LKS Menurut Validator Interval Skor Kategori 0-1,8 Tidak valid 1,9-2,6 Kurang valid 2,7-3,4 Cukup valid 3,5-4,2 Valid 4,3-5 Sangat valid
Keterangan: 1) Jika skor rata-rata (mean) validasi 0 sampai dengan 1,8 maka LKS dikategorikan tidak valid dan perlu pergantian. 2) Jika skor rata-rata (mean) validasi 1,9 sampai kurang dari 2,6 maka LKS dikategorikan kurang valid dan perlu perbaikan. 3) Jika skor rata-rata (mean) validasi 2,7 sampai kurang dari 3,4 maka LKS dikategorikan cukup valid dan masih perlu perbaikan. 4) Jika skor rata-rata (mean) validasi 3,5 sampai kurang dari 4,2 maka LKS dikategorikan valid dan layak untuk digunakan. 5) Jika skor rata-rata (mean) validasi 4,3 sampai kurang dari 5 maka LKS dikategorikan sangat valid dan sangat layak untuk digunakan. (disesuaikan dari Maizora, 2011)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
2.
Analisis Kevalidan LKS Dari Siswa Beberapa tahapan menganalisis validitas LKS yang menggunakan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut: a.
Memberikan skor untuk setiap item dengan jawaban sangat sesuai (5), sesuai (4), cukup (3), kurang sesuai (2), dan tidak sesuai (1).
b.
Menjumlahkan skor total tiap siswa untuk setiap aspek dengan rumus: Mv = (disesuaikan dari Sudijono, 2011:81) Keterangan: Mv
= rata-rata total validitas
x
= skor aspek ke –i
n
= banyaknya aspek
c. Mencari rata-rata tiap aspek dari semua siswa. d. Pemberian nilai validitas dengan rumus berikut: Mv = (disesuaikan dari Sudijono, 2011:81) Keterangan: Mv
= rata-rata total validitas
x
= rata-rata validasi siswa ke-i
n
= banyaknya siswa
e. Membandingkan rata-rata total validitas Mv dengan kriteria kevalidan media pembelajaran, “LKS mata pelajaran Ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
dengan Kurikulum 2013 pada materi sistem pembayaran dan alat pembayaran”, yaitu: Tabel 3.2 Kriteria Pengkategorian Validitas LKS Menurut Perspektif Siswa Interval Skor Kategori 0-1,8 1,9-2,6 2,7-3,4 3,5-4,2 4,3-5
Tidak valid Kurang valid Cukup valid Valid Sangat valid
Keterangan: 1) Jika skor rata-rata (mean) validasi 0 sampai dengan 1,8 maka LKS dikategorikan tidak valid dan perlu pergantian. 2) Jika skor rata-rata (mean) validasi 1,9 sampai kurang dari 2,6 maka LKS dikategorikan kurang valid dan perlu perbaikan. 3) Jika skor rata-rata (mean) validasi 2,7 sampai kurang dari 3,4 maka LKS dikategorikan cukup valid dan masih perlu perbaikan. 4) Jika skor rata-rata (mean) validasi 3,5 sampai kurang dari 4,2 maka LKS dikategorikan valid dan layak untuk digunakan. 5) Jika skor rata-rata (mean) validasi 4,3 sampai kurang dari 5 maka LKS dikategorikan sangat valid dan sangat layak untuk digunakan. (disesuaikan dari Maizora, 2011)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
3. Analisis Kepraktisan LKS Analisis kepraktisan LKS menggunakan lembar kepraktisan penggunaan LKS oleh siswa. Memberikan nilai dengan Sangat Praktis (5), Praktis (4), Cukup Praktis (3), Kurang Praktis (2) dan Tidak Praktis (1). Rata-rata hasil pengisian lembar kepraktisan dicari dengan rumus: Mp =
(disesuaikan dari sudijono, 2011:81)
Keterangan: Mp
= skor rata-rata kepraktisan
x
= skor rata-rata kepraktisan siswa ke-i
n
= banyaknya siswa
Selanjutnya rata-rata yang didapat dibandingkan dengan kriteria pengkategorian kepraktisan LKS. Tabel 3.3 Kriteria pengaketegorian kepraktisan LKS Interval Skor Kategori 0 – 1,8 Tidak praktis 1,9 – 2,6 Kurang praktis 2,7 – 3,4 Cukup praktis 3,5 – 4,2 Praktis 4,3 – 5 Sangat praktis
Keterangan: a.
Jika skor rata-rata (mean) validasi 0 sampai dengan 1,8 maka LKS dikategorikan tidak praktis dan perlu pergantian.
b.
Jika skor rata-rata (mean) validasi 1,9 sampai kurang dari 2,6 maka LKS dikategorikan kurang praktis dan perlu perbaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
c.
Jika skor rata-rata (mean) validasi 2,7 sampai kurang dari 3,4 maka LKS dikategorikan cukup praktis dan masih perlu perbaikan.
d.
Jika skor rata-rata (mean) validasi 3,5 sampai kurang dari 4,2 maka LKS dikategorikan praktis dan layak untuk digunakan.
e.
Jika skor rata-rata (mean) validasi 4,3 sampai kurang dari 5 maka LKS dikategorikan sangat praktis dan sangat layak untuk digunakan. (disesuaikan dari Maizora, 2011)
4. Analisis Keefektifan LKS LKS mata pelajaran Ekonomi dikatakan efektif apabila: a.
Hasil penilaian oleh siswa pada lembar angket aktivitas siswa dengan rumus: Ag = (disesuaikan dari Sudijono, 2011: 81) Keterangan:
b.
Asiswa
= Nilai rata-rata aktivitas siswa
x
= Nilai rata-rata aktivitas siswa ke-i
n
= Banyaknya siswa
Pemberian nilai rata-rata respon siswa digunakan rumus: Rs = (disesuaikan dari Sudijono, 2011:81)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Keterangan :
c.
Rsiswa
= nilai rata-rata respon siswa
x
= nilai rata-rata respon siswa ke-i
n
= banyaknya siswa
Penentuan nilai akhir belajar siswa yaitu 50% nilai tugas dan 50% nilai evaluasi.
d.
Pemberian skor tiap siswa dengan membandingkan pada konversi nilai hasil belajar. Tabel 3.4 Konversi nilai hasil belajar Interval Skor 0-40 1 40-55 2 56-65 3 66-79 4 80-100 5 (disesuaikan dari Arikunto, 2013: 281)
e.
Mengetahui skor rata-rata seluruh siswa digunakan rumus: H= (disesuaikan dari Sudijono, 2011:81) Keterangan: H
= nilai rata-rata hasil belajar
x
= nilai hasil belajar siswa ke-i
n
= banyaknya siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
f.
Pemberian nilai rata-rata efektif digunakan rumus: (
E=
) (
) (
)
(disesuaikan dari Sudijono, 2011:82) Keterangan: E
= Nilai rata-rata keefektifan
A
= Nilai rata-rata aktivitas
R
= Nilai rata-rata respon siswa
H
= Nilai rata-rata hasil belajar siswa
Selanjutnya akan dibandingkan dengan tabel dibawah ini: Tabel 3.5. Kriteria Pengkategorian Kriteria Efektif Interval Skor Kategori 0 – 1,8 Tidak efektif 1,9 – 2,6 Kurang efektif 2,7 – 3,4 Cukup efektif 3,5 – 4,2 efektif 4,3 – 5 Sangat efektif
Keterangan: a.
Jika skor rata-rata (mean) validasi 0 sampai dengan 1,8 maka LKS dikategorikan tidak efektif dan perlu pergantian.
b.
Jika skor rata-rata (mean) validasi 1,9 sampai kurang dari 2,6 maka LKS dikategorikan kurang efektif dan perlu perbaikan.
c.
Jika skor rata-rata (mean) validasi 2,7 sampai kurang dari 3,4 maka LKS dikategorikan cukup efektif dan masih perlu perbaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
d.
Jika skor rata-rata (mean) validasi 3,5 sampai kurang dari 4,2 maka LKS dikategorikan efektif dan layak untuk digunakan.
e.
Jika skor rata-rata (mean) validasi 4,3 sampai kurang dari 5 maka LKS dikategorikan sangat efektif dan sangat layak untuk digunakan. (disesuaikan dari Maizora, 2011)
H. Agenda Kegiatan 1.
Waktu dan tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 dan dimulai pada bulan Februari sampai dengan Juli 2016. Tempat penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Prambanan. Pemilihan lokasi sekolah karena jumlah siswa dan kelas X di sekolah tersebut sesuai dengan kriteria yang peneliti inginkan.
2.
Jadwal penelitian Tabel 3.6 Jadwal Penelitian N Kegiatan o. 1 2 3 4 5
Pengajuan Judul Penyusunan proposal Pengembangan produk Validasi produk Uji coba produk 1
F e Mar Apr Mei Juni Juli b 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
6 7 8 9 1 0 1 1
Revisi produk1 Uji coba produk 2 Revisi produk 2 Produksi Masal Pembahasan hasil penelitian Penyempurnaa n laporan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
BAB IV HASIL PENELITIAN A.
Deskripsi Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Prambanan secara geografis terletak di jalan Prambanan Piyungan., sekitar 4 KM kearah selatan dari Candi Prambanan, tepatnya SMA Negeri 1 Prambanan beralamatkan di dusun Madubaru, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. SMA Negeri 1 Prambanan juga dikenal masyarakat Prambanan seperti nama dusun yang berdampingan dengan lokasi SMA Negeri 1 Prambanan yaitu dusun Gumuk, maka juga biasa disebut SMA Gumuk. Kondisi lingkungan sekitar sekolah SMA Negeri 1 Prambanan masih sangat hijau dan tidak terlalu banyak lewat kendaraan. Sehingga suasana lingkungan sekolah sangat mendukung siswa untuk belajar dengan tenang tanpa banyak gangguan dari pihak luar. 1. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Prambanan SMA Negeri 1 Prambanan didirikan pada tahun 1985. Pada waktu itu belum ada tempat atau bangunan sekolah yang berdiri, sehingga siswa dididik atau belajar di SMA Negeri 1 Kalasan yang terletak di jalan Jogya Solo, Tepatnya di Dusun Bogem maka masyarakat juga menyebutnya dengan SMA Bogem. Pada tanggal 1 Januari SMA Negeri 1 Prambanan mulai menerima guru difinitif yang pertama. Surat Keputusan pertama sebagai guru adalah Bapak Dalimin yang dengan latar belakang pendidikan D3 jurusan Ekonomi Akutansi dari Universitas Sebelas Maret Solo Jawa tengah. Pada waktu itu, Bapak 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Dalimin mengajar sebagai guru Ekonomi Akuntansi di SMA Negeri 1 Prambanan. Selama berdirinya SMA Negeri 1 Prambanan, yang menjadi kepala sekolah adalah sebagai berikut : a.
Drs. Abdullah PW. (1985 – 1987)
b.
Edi Sugiarto (1987 – 1992)
c.
Drs. Nick Kartomo (1992 – 1994)
d. Drs. J Surono Wukir (1994- 1995) e.
Drs. Ch. Singgih Waluyo (1995 – 2001)
f.
Drs. Suharyoto (2001 – 2008)
g. Drs. Mawardi Hadisuyitno (2008 – 2015) SMA Negeri 1 Prambanan didirikan atas dasar cita-cita yang terkandung
dalam
Pembukaan
UUD
1945
khususnya
untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan maka disetiap daerah didirikan sebuah Sekolah Umum Tingkat Atas termasuk wilayah Prambanan. SMA Negeri 1 Prambanan merupakan pendidikan formal yang mempunyai tugas untuk menyiapkan peserta didiknya melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Kemudian dengan berdirinya SMA Negeri 1 Prambanan maka semakin lengkap lembaga pendidikan di wilayah kecamatan Prambanan disamping SMK dan SMA Swasta. Hal ini diharapkan semakin mampu mendongkrak kualitas sumber daya manusia Indonesia khususnya di wilayah Prambanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
2. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 1 Prambanan Dibawah ini merupakan visi, misi dan tujuan SMA Negeri 1 Pramanan sebagai lembaga pendidikan, yaitu: a. Visi SMA Negeri 1 Prambanan Unggul dalam mutu, berwawasan Global, berkepribadian, dan takwa. b. Misi SMA Negeri 1 Prambanan 1)
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi sehingga ketuntasan belajar peserta didik tercapai.
2)
Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenal potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal melalui kegiatan ekstrakurikuler (pengembangan diri).
3)
Menumbuhkan semangat untuk melaksanakan 7K (kebersihan, keindahan, ketertiban, kekeluargaan, keamanan, kerindangan, dan kesehatan) seluruh warga sekolah dan warga sekitar sekolah.
4)
Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut oleh peserta didik sehingga menjadi landasan terbentuknya kepribadian yang baik.
5)
Menumbuhkan semangat kemandirian dalam berusaha dan berkarya (wiraswasta/wirausaha).
c. Tujuan SMA Negeri 1 Prambanan 1)
Meningkatnya efektifitas pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku, sehingga daya serap optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
2)
Meningkatnya mutu lulusan dan jumlah siswa mendaftar serta diterima di PTN.
3)
Terjaganya kedisiplinan dalam bentuk kepribadian dalam setiap tindakan.
4)
Tumbuhnya kesadaran siswa untuk melaksanakan ajaran agamanya masing-masing.
5)
Meningkatnya kreativitas dan keterampilan siswa melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
3. Kurikulum Sebagai Pedoman Sekolah Kurikulum sebagai salah satu komponen penting dalam pendidikan haruslah disesuaikan dengan tuntutan kemajuan dalam
bidang
pendidikan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Depdiknas. Seiring dengan adanya perubahan Kurikulum maka SMA Negeri 1 Prambanan menggunakan
Kurikulum
2013,
dimana
sebelum
menggunakan
Kurikulum 2013 SMA Negeri 1 Prambanan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 4. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Prambanan sebagai sekolah yang sedang berkembang terus berupaya untuk melengkapi sarana dan prasarana yang dimiliki guna menunjang kegiatan proses belajar mengajar, baik untuk para guru maupun para siswa. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Prambanan meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
a.
21 Ruang kelas
b.
1 Laboratorium Fisika
c.
1 Laboratorium Kimia
d.
1 Laboratorium Biologi
e.
1 Laboratorium Komputer
f.
1 Laboratorium Bahasa
g.
1 Sportorium atau Gedung Olahraga (Sasana Vigara)
h.
1 Ruang Keterampilan
i.
1 Ruang Serba Guna/Aula
j.
1 Ruang UKS
k.
1 Perpustakaan
l.
1 Masjid
m.
1 Lapangan Sepakbola
n.
1 Koperasi/Toko
o.
1 Ruang Kepala Sekolah
p.
1 Ruang Guru
q.
1 Ruang Tata Usaha
r.
2 Kamar Mandi Guru
s.
8 Kamar Mandi Siswa
t.
1 Gudang
u.
1 Rumah Penjaga Sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
5. Kondisi Siswa Secara keseluruhan SMA Negeri 1 Prambanan mempunyai siswa sebanyak 573 siswa. Siswa laki-laki sebanyak 192 siswa, dan siswa perempuan sebanyak 381 siswa. Seluruh siswa tersebut terbagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas X, XI dan XII dengan rincian sebagai berikut:
No. 1 2 3 4 5 6
Tabel 4.1 Jumlah siswa laki-laki dan perempuan Rombongan Belajar Jumlah Jumlah Keseluruhan Kelas Jumlah kelas L P X Mia 4 30 82 112 X IPS 3 23 57 80 XI IPA 4 27 72 99 XI IPS 3 40 51 91 XII IPA 4 32 69 101 XII IPS 3 40 50 90 Jumlah 21 192 381 573
6. Kondisi Pendidik atau Ketenagaan SMA Negeri 1 Prambanan mempunyai tenaga pendidikan yaitu kepala sekolah, guru atau pendidik dan tenaga administrasi, dengan rincian sebagai berikut:
No. 1 2 3
Tabel 4.2 Tenaga kependidikan jumlah Tenaga Pendidikan L P Kepala sekolah 1 Guru/Pendidik 21 21 Tenaga Adiministrasi 9 6 Jumlah 31 27
Jumlah Keseluruhan 1 42 15 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Tenaga Kependidikan di SMA Negeri 1 Prambanan, merupakan tenaga pendidikan yang dapat dinyatakan sudah berpendidikan. Tenaga pendidikan yang sejumlah 58 orang, diantaranya pegawai tetap atau yang sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil adalah 42 tenaga pendidikan. Sedangkan yang pegawai tidak tetap sebanyak 16 tenaga pendidikan. Diantara tenaga kependidikan 58 orang, yang menjadi guru atau pendidik adalah 42 orang. Jika dilihat dari segi umur kebanyakan tenaga pendidik di SMA Negeri 1 Prambanan berada di atas 50 tahun, yaitu sekitar 36 tenaga pendidik. Selain itu, tenaga pendidik yang umurnya di bawah 50 tahun yaitu 6 tenaga pendidik atau guru.
B.
Deskripsi Hasil Analisis Kebutuhan 1. Hasil Wawancara Hasil Wawancara yang dilakukan kepada guru Ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Prambanan yaitu Ibu Dra. Kristina S.S,. Observasi dan wawancara tersebut dilakukan pada tgl tanggal 6 Juni 2016 pukul 08.0009.00 Wib. Tujuan dari pelaksanaan observasi dan wawancara adalah untuk mengetahui mengenai sejauh mana pemahaman guru mengenai Kurikulum 2013 yang di dalamnya ada pendekatan saintifik dan Lembar Kerja Siswa, sehingga dalam wawancara ini diharapkan agar pengembangan Lembar Kerja Siswa menggunakan pendekatan saintifik yang akan dikembangkan disusun sesuai dengan Kurikulum 2013. Hasil wawancara singkat tersebut merupakan gambaran penggunaan lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
kerja siswa di SMA Negeri 1 Prambanan (dapat dilihat dilampiran 3, halaman 176-178). Hasil wawancara menunjukkan bahwa guru-guru di SMA Negeri 1 Prambanan masih sangat kurang memahami terkait LKS yang mengacu pada Kurikulum 2013. Selama ini guru-guru di SMA Negeri 1 Prambanan sudah mengembangkan dan membuat LKS namun masih sangat sederhana. Hal ini dikarenakan pemahaman para guru terkait Kurikulum 2013 dan komponen-komponen yang ada pada LKS masih sangat kurang. Berdasarkan teori Kurikulum 2013 yang sudah dipaparkan (lihat Bab II, halaman 33-68) memberikan gambaran bahwa pelaksanaan Kurikulum 2013 membutuhkan cara-cara yang baik yang digunakan
untuk
kegiatan
pembelajaran.
Penggunaan
media
pembelajaran adalah salah satu cara yang baik untuk digunakan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 yaitu media LKS. Hal ini sangat jelas pada saat wawancara yang mengatakan bahwa guru sangat membutuhkan LKS yang dapat membangkitkan semangat siswa, kreativitas siswa dan meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. 2. Hasil Analisis LKS Yang Digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan Salah satu data mentah atau data awal yang dibutuhkan oleh peneliti adalah LKS yang selama ini digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan (dapat dilihat dilampiran 4, halaman 179-185). Kemudian peneliti melakukan analisis LKS sesuai dengan kriteria valid, praktis dan efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
a. Analisis Kevalidan LKS yang digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan. Tabel 4.3 Hasil Analisis Penilaian Kevalidan LKS yang digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan (lihat lampiran 5, halaman 186-189) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Aspek yang dinilai
Skor untuk setiap aspek
Kelengkapan unsur-unsur LKS Rumusan petunjuk/instruksi LKS sederhana Rumusan materi pembelajaran dalam LKS ketercapainya indikator/tujuan pembelajaran. Bahasa yang digunakan pada LKS Tampilan LKS indah dan menarik. LKS memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana. LKS mampu menjadikan siswa lebih proaktif dan kreatif LKS memfasilitasi siswa untuk mengamati/mengindera. LKS memfasilitasi siswa untuk menganalisis. LKS memfasilitasi siswa untuk berkomunikasi. Kejelasan dan kerapian penomoran LKS bernuansa aktif dan menyenangkan. Tempat berefleksi. LKS memampukan siswa menemukan konsep materi Total skor
1 1 1 3 3 1 1 1 1 3 2 3 1 1 1 24
Skor tiap item didapat dari hasil analisis jawaban sangat sesuai (5), sesuai (4), cukup (3), kurang sesuai (2) dan tidak sesuai (1). Kemudian nilai validitas LKS ditentukan dengan rumus: Mv = Mv =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Mv = 1,6 Jadi, skor rata-rata (mean) hasil analisis LKS pada kriteria valid adalah 1,6 dengan kategori “tidak valid atau LKS perlu digantikan”. b. Analisis Kepraktisan LKS yang digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan. Tabel 4.4 Hasil Analisis Kepraktian LKS yang digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan (Lihat Lampiran 5, halaman 189) No. 1 2 3 4 5
Aspek yang dinilai
Skor untuk setiap aspek
Keseuaian penggunaan LKS dalam proses pembelajaran. Kelengkapan huruf pada kata-kata atau kalimat yang dipakai. Kesesuaian besar kecilnya LKS dengan perkembangan siswa. Kemudahan memahami seluruh isi LKS. Kemudahan memahami pembelajaran dengan menggunakan LKS. Total skor
2 3 2 3 1 11
Skor tiap item didapat dari hasil analisis jawaban sangat sesuai (5), sesuai (4), cukup (3), kurang sesuai (2) dan tidak sesuai (1). Kemudian nilai kepraktisan LKS ditentukan dengan rumus: Mp = Mp = Mp = 2,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Jadi, skor rata-rata (mean) hasil analisis LKS pada kriteria praktis adalah 2,2 dengan kategori “kurang praktis dan LKS perlu perbaikan atau digantikan ”. c. Analisis Keefektifan LKS yang digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan. Tabel 4.5 Nilai siswa kelas X IPS 3 pada materi Sistem dan Alat Pembayaran (lihat lampiran 6, halaman 190-191) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama siswa Ambar Puspita Sari Aninda Nur Asyifa Annisa Rahma Lathifah Anugrah Lintang Pratista Arnelia Anindya Nariswari Bagas Satrio Aji Cholidatun Nurul Fitri Dama Anindya Hadi Deby Ayu Angraeni Desy Fitri Karyati Dyah Octaviona Eko Putri Farahdibha Meyrena Agustin Ganggas Prasidya Dewangga Garnish Mustika Jati Irma Nur Damayanti Kurnia Fitria Ningrum Melani Kartika Wardani Muhammad Estuaji Maulana Nabila Salsabila Nadia Oktavianti Novemita Khoirunnisa Raka Aditya Ilman Maulana Shandra Novia Edsantrika Wahyu Rano Nugrroho Yusuf Taufik Fadil Total skor
Nilai siswa 90 80 66 76 70 80 83 83 70 86 80 66 90 80 76 73 90 66 86 90 86 73 80 93 73
Skor tiap siswa 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Hasil analisis keefektifan hanya dilihat dari data hasil belajar yang diberikan oleh guru Ekonomi yaitu Ibu Dra. Kristina S.S., karena kegiatan pembelajaran pada materi Sistem dan Alat Pembayaran sudah dilaksanakan sebelum peneliti melakukan penelitian. Dengan itu, peneliti tidak menganalisis tentang data aktivitas siswa dan respon siswa, karena data itu diperoleh dari siswa bukan dari guru. Kemudian peneliti menganalisis LKS yang digunakan di sekolah tidak mendukung adanya kedua data tersebut, karena LKS yang ada berupa soal-soal evaluasi yang dikerjakan oleh siswa ketika proses kegiatan pembelajaran sudah selesai. Dengan itu, peneliti melakukan analisis pada kriteria keefektifan yaitu data hasil belajar (lihat lampiran 6, 190-191). Skor tiap siswa didapat dari hasil analisis konversi nilai hasil belajar menurut Arikunto dengan interval skor 0-40 (1), 40-55 (2), 56-65 (3), 66-79 (4) dan 80-100 (5). Kemudian nilai keefektifan LKS ditentukan dengan rumus hasil belajar: Mh =
Mh =
Mh = 4,6 Jadi, skor rata-rata (mean) hasil analisis LKS pada kriteria efektif menurut hasil belajar adalah 4,6. Kemudian pemberian skor rata-rata ditentukan dengan rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
(
) (
) (
(
) (
) (
E=
E=
( ) ( ) (
E=
)
)
)
E=
E = 1,84 Jadi, skor rata-rata (mean) hasil analisis LKS pada kriteria efektif adalah 1,84 dengan kategori “tidak efektif dan perlu pergantian ”. Berdasarkan hasil analisis LKS yang digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan pada kriteria valid, praktis, dan efektif, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pemahaman yang dimiliki guru mengenai lembar kerja siswa masih kurang baik. Dibuktikan dengan hasil analisis kevalidan LKS yang digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan dengan skor rata-rata dari LKS 1,6 maka LKS dinyatakan “tidak valid dan LKS perlu digantikan”. Artinya LKS tidak layak untuk digunakan di sekolah sebagai media pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Analisis kepraktisan penggunaan LKS berada pada tingkat skor rata-rata 2,2 yang artinya LKS “kurang praktis dan perlu perbaikan atau digantikan”, kemudian kurang baik atau kurang tepat apabila diberikan kepada siswa untuk dikerjakan sebagai media pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
yang dapat mendorong siswa untuk menemukan konsep pembelajaran dengan baik. Analisis keefektifan dengan skor rata-rata 1,84 dan rata-rata nilai siswa adalah 79,44 dari 25 siswa di kelas X IPS 3 sudah berada dalam tingkat nilai baik atau diatas KKM (75). Skor rata-rata tersebut merupakan skor dalam kategori “tidak efektif dan LKS perlu digantikan”. Peneliti juga memperhatikan nilai siswa satu per satu, maka masih banyak siswa yang tidak lulus KKM yang tampak pada tabel 4.5, diantaranya Annisa Rahma Lathifah dengan skor nilai 66, Arnelia Anindya Nariswari dengan skor nilai 70, Deby Ayu Angraeni dengan skor nilai 70, Farahdibha Meyrena Agustin dengan skor nilai 66, Kurnia Fitria Ningrum dengan skor nilai 73, Muhammad Estuaji Maulana dengan skor nilai 66, Raka Aditya Ilman Maulana dengan skor nilai 73, dan Yuruf Taufik Fadil dengan skor nilai 73. Peneliti melihat bahwa nilai hasil belajar siswa tidak ada pemerataan secara keseluruhan yang dihasilkan dari nilai LKS yang selama ini sudah diterapkan di sekolah. Penilaian keefektifan penggunaan LKS yang digunakan di Sekolah SMA Negeri 1 Prambanan, hanya dilihat dari sisi hasil belajar karena proses belajar mengajar sudah selesai. Dengan demikian data tentang keaktifan dan respon siswa atas LKS yang digunakan di sekolah tidak diperoleh. Para guru di SMA Negeri 1 Prambanan sudah mencoba menyusun dan mengembangkan media Lembar Kerja Siswa, akan tetapi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
belum terampil dalam menyusun lembar kerja siswa sehingga guru sering menggunakan Lembar Kerja Siswa yang diperjualbelikan oleh penerbit-penerbit lainnya dan menerapkan lembar kerja siswa yang sangat sederhana pada saat ujian dan ulangan. Ketika peneliti menganalisis secara kasat mata tentang lembar kerja siswa yang digunakan di sekolah, masih sangat banyak kekurangan dari lembar kerja siswa, contohnya di dalam LKS tidak ada materi, tidak ada kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa dengan alat indera untuk dianalisis dan diamati. LKS tidak memberikan kesan kepada siswa untuk menjadikan siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. LKS tidak mengandung terjadinya kerjasama antara seluruh siswa di kelas. Namun LKS hanya berupa soal-soal pilihan ganda dan essay yang perlu dijawab, kemudian dikerjakan oleh siswa secara pribadi lalu diserahkan kepada guru. Kesulitan yang dihadapi oleh guru-guru di SMA Negeri 1 Prambanan dalam menyusun dan mengembangkan media lembar kerja siswa yaitu pemahaman akan komponen-komponen pengembangan Lembar Kerja Siswa sesuai dengan Kurikulum 2013 masih kurang. Sehingga dalam menyusun lembar kerja siswa komponen-komponen tersebut tidak diperhatikan dan tidak tercantum dalam Lembar Kerja Siswa yang diterapkan di sekolah. Berdasarkan hasil analisis di atas, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa perlu adanya LKS yang baik, sesuai dengan Kurikulum 2013. Dengan itu, peneliti mengambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
keputusan untuk menyusun, membuat dan mengembangkan media LKS sesuai dengan Kurikulum 2013 khususnya mata pelajaran Ekonomi pada Materi Sistem dan Alat pembayaran. LKS ini akan dikembangkan sesuai dengan kriteria yang sudah peneliti tetapkan dan berdasarkan teori-teori yang mendukung terjadinya pengembangan LKS yang sesuai dengan Kurikulum 2013.
C.
Deskripsi Produk Awal Yang Dikembangkan Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pengembangan media lembar kerja siswa ini. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian pengembangan ini yaitu: 1. Menentukan tema dan subtema sebagai langkah awal dengan menentukan tema kemudian menyusun subtema sesuai dengan silabus mata pelajaran Ekonomi di sekolah. 2. Menentukan dan membuat indikator pembelajaran sesuai dengan kompetensi inti, kompetensi dasar dan subtema sehingga menghasilkan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. 3. Menentukan dan membuat tujuan pembelajaran dilihat dari KI-KD dan indikator yang sudah disusun. 4. Menyusun
RPP
(Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran)
dengan
berpedoman pada silabus, KI-KD dan RPP dibuat berdasarkan Kurikulum SMA 2013 yang di dalamnya terdapat langkah-langkah pembelajaran atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
proses pembelajaran dengan pendekatan saitifik. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun berdasarkan KI-KD, indikator, tema, subtema dan tujuan pembelajaran, serta silabus (lihat lampiran 7, halaman 192-211). RPP mencakup kerangka isi pembelajaran dan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Selanjutnya menyusun kegiatan pembelajaran sesuai dengan KI-KD, Indikator, tujuan pembelajaran, tema dan subtema. Peneliti kemudian menentukan sumber belajar, setelah itu peneliti menentukan evaluasi yang berupa instrumen penilaian untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang diharapkan dalam perangkat pembelajaran. 5. Setelah semua itu sudah selesai maka peneliti membuat LKS (Lembar Kerja Siswa) untuk siswa kelas X yang mengacu pada Kurikulum 2013. Dalam LKS juga terdapat kegiatan-kegiatan pembelajaran baik kelompok maupun individu dalam mencapai suatu pembelajaran. LKS yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah LKS untuk siswa kelas X SMA Kurikulum SMA 2013. Pada bagian awal LKS terdapat cover setelah itu berisikan kata pengantar dan daftar isi. Kata pengantar berisi tentang pengantar dari peneliti mengenai isi dari LKS, setelah itu, masuk ke komponen-komponen LKS. LKS disusun lengkap berdasarkan komponen-komponen atau unsur-unsur yang meliputi: a. Identitas LKS yang terdiri dari satuan pendidikan, kelas/semester, mata pelajaran terkait, tema/subtema; Petunjuk umum penggunaan LKS; b. Tujuan pembelajaran dari setiap indikator pembelajaran;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
c. Materi pembelajaran; d. Kegiatan pembelajaran yang teridiri kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan yang dilengkapi dengan tugas-tugas dan langkah-langkah kerja; dan e. Membuat langkah-langkah penilaian hasil belajar; Lembar Kerja Siswa disusun dengan bahasa yang singkat, sederhana, dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Kegiatan pembelajaran dalam Lembar Kerja Siswa dibuat semenarik mungkin sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Lembar Kerja Siswa pada kegiatannya disusun berdasarkan kegiatan pada Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP). Dibagian kegiatan pembelajaran juga terdapat gambar-gambar yang sesuai dengan materi pembelajaran yang terdapat pada kegiatan pembelajaran yang diakses dari internet dan buku sumber lainnya. Selain itu terdapat kegiatan pembelajaran yang bisa menuntun siswa untuk bekerjasama dengan peserta didik yang lain. Pada akhir pembelajaran terdapat ulangan evaluasi formatif tujuan untuk mengukur ketercapaian siswa terhadap materi pembelajaran yang sudah diajarkan dalam satu subtema. Pada Lembar Kerja Siswa tersedia tempat catatan, lembar penilaian dan juga refleksi. Pada lembar penilaian dijelaskan kriteria-kriteria atau bobot dari penilaian Kompetensi Inti. Hal-hal yang dinilai adalah penilaian sikap spritual dan sosial, tingkat pengetahuan yang telah dicapai dan penilaian keterampilan. Lembar refleksi bertujuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
memberikan kesempatan kepada peserta didik mencurahkan isi hati atau perasaan apa yang dirasakan setelah menggunakan Lembar Kerja Siswa secara keseluruhan. Selanjutnya dalam Lembar Kerja Siswa terdapat daftar pustaka dan lampiran. Daftar pustaka memuat sumber-sumber yang tercantum pada materi dan bahan pengembangan Lembar Kerja Siswa yang diambil dari sumber buku. Sedangkan lembar lampiran berisikan tentang Biodata penulis dari pada Lembar Kerja Siswa yang telah dibuat dan dikembangkan.
D. Validasi LKS Oleh Validator 1. Validasi LKS oleh Pakar Kurikulum 2013 dan Revisi Produk Penilaian kelayakan desain dan pengembangan LKS berbasis Kurikulum 2013, dilakukan oleh dua (2) dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma sebagai pakar Kurikulum 2013. Pakar A yaitu Bapak Dr. Yohanes Harsoyo dan Pakar B adalah Ibu Kurnia Martikasari S.Pd., M.Sc. Hasil penilaian LKS dari kedua pakar tersebut terdapat pada Tabel 4.6 dan tabel 4.7. Tabel 4.6 Hasil validitas oleh Pakar A (Bapak Dr. Yohanes Harsoyo) (lihat lampiran, halaman 221-224) No. 1 2 3 4
Aspek yang dinilai Kelengkapan unsur-unsur LKS Rumusan petunjuk/instruksi LKS sederhana Rumusan materi pembelajaran dalam LKS ketercapainya indikator/tujuan pembelajaran.
Skor tiap item 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
No. 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Skor tiap item Bahasa yang digunakan pada LKS 5 Tampilan LKS indah dan menarik. 5 LKS memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana. 4 LKS mampu menjadikan siswa lebih proaktif dan 5 kreatif LKS memfasilitasi siswa untuk mengamati/ mengindera. 5 LKS memfasilitasi siswa untuk menganalisis. 4 LKS memfasilitasi siswa untuk berkomunikasi. 4 Kejelasan dan kerapian penomoran 4 LKS bernuansa aktif dan menyenangkan. 4 Tempat berefleksi. 4 LKS memampukan siswa menemukan konsep materi 4 Total skor 64 Aspek yang dinilai
Skor tiap item didapat dari hasil analisis jawaban sangat sesuai (5), sesuai (4), cukup (3), kurang sesuai (2) dan tidak sesuai (1). Kemudian nilai kepraktisan LKS Pakar A ditentukan dengan rumus: Mv = Mv = Mv = 4,26 Jadi, skor rata-rata (mean) validitas penilaian LKS dari Pakar A adalah 4,26, dengan kategori “valid dan layak digunakan ”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Tabel 4.7 Hasil validitas oleh Pakar B oleh Ibu Kurnia Martikasari S.Pd., M.Sc. (lihat lampiran 8, halaman 225-229) Skor No. Aspek yang dinilai tiap item 1 Kelengkapan unsur-unsur LKS 4 2 Rumusan petunjuk/instruksi LKS sederhana 5 3 Rumusan materi pembelajaran dalam LKS 5 4 ketercapainya indikator/tujuan pembelajaran. 5 5 Bahasa yang digunakan pada LKS 4 6 Tampilan LKS indah dan menarik. 4 7 LKS memberikan pertanyaan mengapa dan 4 bagaimana. 8 LKS mampu menjadikan siswa lebih proaktif dan 5 kreatif 9 LKS memfasilitasi siswa untuk 5 mengamati/mengindera. 10 LKS memfasilitasi siswa untuk menganalisis. 4 11 LKS memfasilitasi siswa untuk berkomunikasi. 5 12 Kejelasan dan kerapian penomoran 5 13 LKS bernuansa aktif dan menyenangkan. 4 14 Tempat berefleksi. 5 15 LKS memampukan siswa menemukan konsep materi 4 Total skor 68
Skor tiap item didapat dari hasil analisis jawaban sangat sesuai (5), sesuai (4), cukup (3), kurang sesuai (2) dan tidak sesuai (1). Kemudian nilai kepraktisan Pakar B ditentukan dengan rumus: Mv = Mv = Mv = 4,53 Jadi, skor rata-rata (mean) validitas penilaian LKS dari Pakar B adalah 4,26, dengan kategori “sangat valid dan sangat layak digunakan ”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Produk awal yang telah disusun dalam bentuk pengembangan lembar kerja siswa kemudian diberikan kepada Pakar A dan pakar B. Validasi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa baik kualitas dan kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti. Produk divalidasi oleh Pakar media LKS dan Kurikulum 2013 sebanyak satu kali pada tanggal 06 Juni dan 08 Juni 2016. Aspek yang dinilai dari LKS ini adalah 1) kelengkapan unsur-unsur LKS, 2) rumusan petunjuk/intruksi LKS sederhana misalnya tugas-tugas yang dikerjakan, sehingga mudah dipahami, 3) rumusan materi pembelajaran dalam LKS singkat
dan
sederhana
sehingga
mudah
dipahami,
4)
kegiatan
pembelajaran pada LKS memungkinkan tercapainya indikator/tujuan pembelajaran, 5) bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, 6) tampilan LKS indah dan menarik, 7) LKS memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana, 8) LKS mampu menjadikan siswa lebih proaktif dan kreatif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, 9) LKS memfasilitasi siswa untuk mengamati/mengindera, 9) LKS mefasilitasi siswa untuk mengamati /mengindera, 10) LKS memfasilitasi siswa untuk menganalisis, 11) LKS memfasilitasi siswa untuk berkomunikasi, 12) Kejelasan dan kerapian penomoran dalam LKS serta ukuran besar kecilnya LKS yang digunakan sesuai dengan tingkat pendidikan siswa, 13) LKS menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan menyenangkan, 14) Tersedia tempat bagi siswa untuk berefleksi akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
pembelajaran dan penggunaan LKS, dan 15) LKS mampu mendorong siswa menemukan konsep dari materi yang dipelajari. Berdasarkan hasil validasi dari Pakar A pada tabel 4.7 diperoleh skor 64 dengan rata-rata 4,26. Nilai rata-rata tersebut termasuk dalam kategori “valid” atau layak untuk digunakan. Dengan demikian LKS berdasarkan Kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi dinyatakan sangat layak digunakan ujicoba dengan revisi sesuai saran. Pakar A memberikan komentar berisi masukan pada beberapa instrumen yaitu pada aspek 3) Kelengkapan unsur-unsur LKS. Pada aspek 1) kelengkapan unsur-unsur LKS pakar Kurikulum SMA 2013, Pakar A memberikan masukan tentang penulisan identitas LKS pada halaman sampul ditulis dengan lengkap. Pada aspek 6) tampilan LKS indah dan menarik, pakar A memberikan masukan tentang membuat LKS lebih menarik dan memberikan warna-warna latar setiap halaman LKS yang lebih mudah agar pembaca nyaman untuk membaca LKS. Pakar A juga memberikan komentar umum yaitu LKS sudah cukup menarik dan layak digunakan oleh siswa kelas X SMA. Berdasarkan hasil validasi dari pakar B pada tabel 4.7 memperoleh skor 68 dengan rata-rata 4,53 yang dinyatakan dalam kategori ”sangat valid”. Hal ini berarti LKS sangat layak atau sangat baik digunakan ujicoba dengan revisi sesuai saran. Pakar B memberikan komentar berisi masukan yang hampir sama dengan komentar Pakar A yaitu pada aspek 1) kelengkapan unsur-unsur LKS. Pada aspek ini pakar B memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
masukan tentang kelengkapan tujuan pembelajaran yang dimunculkan dengan lengkap sesuai indikator pembelajaran, 6) tampilan LKS indah dan menarik. Pada aspek ini pakar B memberikan masukan tentang perlu mengganti atau mengubah warna latar yang terang dengan mengganti dengan warna latar yang lebih muda sehingga mata tidak sakit untuk membaca. Peneliti menyimpulkan bahwa hasil dari Pakar A dan Pakar B menyatakan bahwa Lembar Kerja Siswa Mata Pelajaran Ekonomi pada Materi Sistem dan alat pembayaran layak untuk digunakan atau diujicobakan di lapangan tetapi harus direvisi sesuai saran. Produk akan direvisi sesuai dengan komentar dan saran yang telah diberikan. Komentar berupa saran tersebut serta revisi akan dijabarkan dalam tabel 4.8 dan tabel 4.9. Tabel 4.8 Komentar Pakar A Kurikulum 2013 a. Komentar dari Pakar A serta Revisi LKS No. 1.
1.
Komentar Pakar Revisi Kelengkapan unsur-unsur LKS Identitas LKS perlu Menambahkan identitas LKS dituliskan lengkap di halaman yaitu sekolah dan nomor sampul presensi siswa. Tampilan LKS Penulisan KD pada halaman Menghapus Tema dan Subtema depan tidak perlu yang ada pada halam paling depan LKS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Tabel 4.9 Komentar Pakar B Kurikulum 2013 b. Komentar dari Pakar B serta Revisi LKS No.
Komentar Pakar Revisi Kelengkapan unsur-unsur LKS 1. Tujuan pembelajaran setiap Melengkapi Tujuan suptopik perlu dimunculkan Pembelajaran sesuai indikatorpada awal halam LKS. indikator yang disesuaikan dengan subtopik pembelajaran No. Komentar Pakar Revisi Tampilan LKS 2. Perlu diganti warna latar LKS Mengganti warna latar LKS yang berwarna pink terang dengan warna pink yang lebih diganti dengan warna yang muda yang bisa memberikan lebih mudah karena mata kenyamanan bagi pembaca sakit untuk membaca. LKS.
2. Validasi LKS Oleh Pelaksana Kurikulum 2013 dan Revisi Produk Penilaian kelayakan desain dan pengembangan LKS berbasis Kurikulum 2013, dilakukan oleh dua (2) guru SMA Negeri 1 Prambanan yang dalam hal ini disebutkan sebagai pelaksana Kurikulum 2013. Pelaksana Kurikulum 2013 yang menjadi validator dalam produk penelitian ini adalah Bapak Rochmat Yuwono, S.Pd. dan Bapak Suyono S.Pd,. Hasil validasi dari Bapak Yono dan Bapak Rochmat pada tanggal 09 Juni 2016 terlihat pada tabel 4.10 dan tabel 4.11.
Tabel 4.10 Data Validasi Pelaksana Kurikulum 2013 oleh Bapak Yono (lihat lampiran 8, halaman 217-220) No. 1 2 3 4
Aspek yang dinilai Kelengkapan unsur-unsur LKS Rumusan petunjuk/instruksi LKS sederhana Rumusan materi pembelajaran dalam LKS ketercapainya indikator/tujuan pembelajaran.
Skor tiap item 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
No. 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Skor tiap item Bahasa yang digunakan pada LKS 4 Tampilan LKS indah dan menarik. 5 LKS memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana. 5 LKS mampu menjadikan siswa lebih proaktif dan 4 kreatif LKS memfasilitasi siswa untuk mengamati/mengindera. 4 LKS memfasilitasi siswa untuk menganalisis. 4 LKS memfasilitasi siswa untuk berkomunikasi. 4 Kejelasan dan kerapian penomoran 4 LKS bernuansa aktif dan menyenangkan. 5 Tempat berefleksi. 4 LKS memampukan siswa menemukan konsep materi 4 Total skor 63 Aspek yang dinilai
Skor tiap item didapat dari hasil analisis jawaban sangat sesuai (5), sesuai (4), cukup (3), kurang sesuai (2) dan tidak sesuai (1). Kemudian nilai kepraktisan LKS dari Bapak Yono ditentukan dengan rumus: Mv = Mv = Mv = 4,20 Jadi, skor rata-rata (mean) validitas penilaian LKS dari Bapak Yono adalah 4,20, dengan kategori “valid dan layak digunakan ”.
Berdasarkan hasil validasi oleh pelaksana Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Prambanan yaitu bapak Yono, beliau memberikan skor 63 dengan skor rata-rata 4,2 yang dinyatakan dalam kategori “valid”. Dalam hal ini LKS yang telah dikembangankan dinyatakan layak untuk digunakan/uji coba di lapangan dengan revisi sesuai saran. Bapak Yono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
memberikan komentar secara umum, yaitu LKS yang telah dikembangkan sudah bagus dan layak diujicobakan, namun perlu perbaikan pada sampul dimana tempat identitas LKS ditambahkan Semester berapa LKS tersebut tepat digunakan. Tabel 4.11 Data Validasi Pelaksana Kurikulum 2013 oleh Bapak Rochmat (lihat lampiran 8, halaman 213-216) Skor No. Aspek yang dinilai tiap item 1 Kelengkapan unsur-unsur LKS 5 2 Rumusan petunjuk/instruksi LKS sederhana 5 3 Rumusan materi pembelajaran dalam LKS 5 4 ketercapainya indikator/tujuan pembelajaran. 4 5 Bahasa yang digunakan pada LKS 5 6 Tampilan LKS indah dan menarik. 5 7 LKS memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana. 5 8 LKS mampu menjadikan siswa lebih proaktif dan 5 kreatif 9 LKS memfasilitasi siswa untuk mengamati/mengindera. 5 10 LKS memfasilitasi siswa untuk menganalisis. 5 11 LKS memfasilitasi siswa untuk berkomunikasi. 5 12 Kejelasan dan kerapian penomoran 5 13 LKS bernuansa aktif dan menyenangkan. 4 14 Tempat berefleksi. 4 15 LKS memampukan siswa menemukan konsep materi 4 Total skor 71
Skor tiap item didapat dari hasil analisis jawaban sangat sesuai (5), sesuai (4), cukup (3), kurang sesuai (2) dan tidak sesuai (1). Kemudian nilai kepraktisan LKS Pakar B ditentukan dengan rumus: Mv = Mv = Mv = 4,73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Jadi, skor rata-rata (mean) validitas penilaian LKS dari Bapak Rochmat adalah 4,73, dengan kategori “sangat valid dan sangat layak digunakan ”. Berdasarkan hasil validasi dari Bapak Rochmat sebagai kepala bidang kurikulum sekaligus sebagai seorang guru di SMA Negeri 1 Prambanan yang sudah menerapkan Kurikulum 2013. Beliau memberikan skor 68 dengan nilai rata-rata 4,53 yang dinyatakan dalam kategori “sangat valid”. LKS dinyatakan sangat layak untuk digunakan atau diujicoba di lapangan dengan revisi sesuai saran. Bapak Rochmat memberikan komentar bahwa penulisan dan penyajian pada LKS menarik, namun latar belakang yang berwarna merah perlu diperbaikan. Alasan beliau mengatakan hal tersebut adalah LKS yang berlatar belakang merah yang dibuat oleh peneliti tidak nyaman bagi mata pembaca. Dengan itu perlu diperbaiki agar adanya kenyamanan pembaca untuk mempelajari LKS yang telah dibuat. Peneliti menyimpulkan bahwa hasil dari kedua ahli Kurikulum 2013 menyatakan bahwa Lembar Kerja Siswa mata pelajaran Ekonomi pada Materi Sistem dan Alat Pembayaran layak untuk digunakan atau diujicobakan dilapangan dengan revisi sesuai saran. Komentar berupa masukan untuk perbaikan dari kedua pelaksana Kurikulum 2013 serta revisinya dapat dijabarkan dalam tabel 4.12 seperti dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Tabel 4.12 Komentar Pelaksana Kurikulum 2013 (Bapak Yono) No. Komentar Pakar Revisi Kelengkapan unsur-unsur LKS 1. Melengkapi identitas LKS Menambahkan Identitas LKS sesuai dengan spesifikasi yaitu Semester pada halam produk yang dikembangkan sampul LKS Tampilan LKS Indah dan Menarik 1. Diusahakan latar LKS yang Mengganti warna Latar belakang berwarna merah terang akan yang berwarna merah terang diganti dengan warna yang dengan warna merah muda. lebih muda. Berdasarkan komentar dan saran dari pakar Kurikulum SMA 2013 dan Ahli Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Prambanan, peneliti kembali melakukan revisi terhadap LKS agar semakin baik dan layak untuk digunakan sebagai media belajar bagi siswa kelas X SMA khususnya bagi sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum SMA 2013. 3. Pembahasan Skor Rata-Rata Validitas Dari Validator Nilai rata-rata total validitas oleh masing-masing validator dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.13 Data Skor Total Oleh Semua Validator No. Nama validator 1 Dr. Yohanes Harsoyo 2 Kurnia Martikasari, S.Pd., M.Sc. 3 Rochmat Yuwono, S.pd 4 Suyono, S.Pd. jumlah 4 Validator
Nilai rata-rata 4,26 4,53 4,73 4,20 17,72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Untuk mencari tahu nilai rata-rata total validitas pengembangan LKS dari validator secara keseluruhan, dapat diketahui dengan rumus dibawah ini: Mv = Mv = Mv = 4,43 Jadi, nilai rata-rata total validitas pengembangan LKS oleh semuar validator adalah 4,43 dalam kategori “sangat valid dan sangat layak digunakan”. Berdasarkan hasil validasi oleh validator dari dua (2) dosen Pendidikan Ekonomi dan dua (2) guru atau pelaksana Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Prambanan secara keseluruhan memperoleh skor 17,72 dengan nilai rata-rata 4,43. Sesuai dengan kategori kriteria kevalidan LKS, nilai rata-rata total validitas 4,43 dinyatakan dalam kategori “sangat valid”. Kategori “sangat valid” merupakan kategori kriteria kevalidan LKS yang menyatakan bahwa LKS sangat baik atau sangat layak untuk digunakan atau diujicobakan di lapangan atau kepada subjek penelitian selanjutnya.
E. Pelaksanaan Uji Coba Produk LKS Sebelum melakukan tindakan uji coba lapangan, peneliti telah memastikan bahwa hasil validasi LKS dari 4 validator menunjukkan bahwa LKS layak untuk digunakan. Dengan itu, peneliti melakukan uji coba lapangan di Kelas X IPS 3 SMA Negeri 1 Prambanan, Jl. Prambanan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Piyungan, Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Ujicoba LKS dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan di hari atau waktu yang sama. Pertemuan pertama tepat pada pukul 07.30 - 09.00 Wib dan pertemuan kedua pukul 09.30 – 11.00 Wib pada hari Kamis, tanggal 16 Juni 2016 (lihat lampiran 10, halaman 234-237). Kedua pertemuan dilaksanakan dihari yang sama dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti, namun sekalipun dilaksanakan dihari yang sama hal itu tidak mengurangi konsentrasi siswa untuk belajar. Pembelajaran dimulai dengan salam, doa dan memeriksa kehadiran peserta didik kelas X IPS 3. Kemudian peneliti menyampaikan pengantar tentang materi pembelajaran yaitu sistem dan alat pembayaran serta menyampaikan tujuan pembelajaran. Peneliti membahas materi secara singkat dan menampilkan beberapa gambar serta video yang berkaitan dengan materi untuk diamati atau diperhatikan oleh peserta didik. Setelah itu, peneliti memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya terkait dengan pembelajaran. Siswa yang bernama Garnish Mustika Jati memberikan pertanyaan yaitu “apakah ada resiko yang dihapai dalam menjalankan sistem pembayaran? Resiko seperti apa, coba dijelaskan!”. Dari pertanyaan tersebut peneliti menjawab bahwa dalam sistem pembayaran tentu ada resiko dalam melakukannya. Pertama, resiko operasional yaitu kinerja yang kurang baik oleh seluruh pekerja atau karyawan sehingga memperlambat mekanisme pencairan dana. Kedua, resiko likuiditas yaitu resiko yang terjadi karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
pihak yang berhutang tidak dapat memenuhi kewajibannya tepat waktu. Ketiga, resiko kredit yang timbul akibatnya meningkatnya resiko likuiditas. Keempat, resiko sistemik yang terjadi akibat goncangan stabilitas sistem keuangan. Setelah itu peneliti mengajak siswa untuk lebih lagi memahami materi dengan menggunakan media pembelajaran yaitu Lembar Kerja Siswa. LKS yang sudah divalidasi diberikan kepada masing-masing siswa untuk dipahami dan dikerjakan. Tugas-tugas yang ada dalam LKS dikerjakan oleh siswa sesuai dengan perintah pengerjaan tugas-tugas. Pada pertemuan pertama siswa mengerjakan latihan soal 1 dan latihan soal 2 yang ada dalam LKS. Sementara pada pertemuan kedua siswa mengerjakan soal latihan 3, soal latihan 4 dan soal evaluasi. Diakhir pembelajaran, peneliti memberikan kuesioner kepada siswa untuk dijawab sesuai dengan keadaan yang dirasakan selama proses pembelajaran dan setelah menggunakan LKS.
F. Hasil Penelitian Pengambangan Produk LKS 1. Hasil Kevalidan LKS Hasil penilaian LKS pada kriteria valid diperoleh dengan cara uji coba LKS pada siswa kelas X IPS 3 di SMA Negeri 1 Prambanan. Penilaian LKS pada uji coba lapangan yaitu dinilai oleh siswa sebagai responden penelitian dengan jumlah siswa yang hadir yaitu 25 siswa dari jumlah 26 siswa. Data penilaian LKS dengan kriteria valid terlihat pada tabel 4.14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Tabel 4.14 Data penilaian LKS dengan kriteria valid menurut persepsi siswa Total Skor Nama siswa NIS skor rata-rata Ambar Puspita Sari 6061 81 4,05 Aninda Nur Asyifa 6066 81 4,05 Annisa Rahma Lathifah 6070 91 4,55 Anugrah Lintang Pratista 6071 82 4,1 Arnelia Anindya Nariswari 6076 94 4,7 Bagas Satrio Aji 6084 96 4,8 Cholidatun Nurul Fitri 6094 83 4,65 Dama Anindya Hadi 6097 82 4,1 Deby Ayu Angraeni 6098 91 4,55 Desy Fitri Karyati 6102 82 4,1 Dyah Octaviona Eko Putri 6115 91 4,55 Farahdibha Meyrena Agustin 6121 82 4,1 Ganggas Prasidya Dewangga 6129 81 4,05 Garnish Mustika Jati 6130 99 4,95 Irma Nur Damayanti 6143 87 4,35 Kurnia Fitria Ningrum 6151 90 4,5 Melani Kartika Wardani 6158 88 4,4 Muhammad Estuaji Maulana 6166 81 4,05 Nabila Salsabila 6172 77 3,85 Nadia Oktavianti 6175 84 4,2 Novemita Khoirunnisa 6182 78 3,9 Raka Aditya Ilman Maulana 6193 90 4,5 Shandra Novia Edsantrika 6205 91 4,55 Wahyu Rano Nugrroho 6221 81 4,05 Yusuf Taufik Fadil 6228 89 4,45 Total Skor Σ = 108,1
Total skor diperoleh dari jumlah skor jawaban siswa dari tiap aspek kuesioner pada kriteria valid (Lihat Lampiran 9, halaman 230), sedangkan skor rata-rata diperoleh dari total skor dibagi dengan jumlah aspek pada kuesiner atau ditentukan dengan rumus: MV = Contoh pada No.1 dan seterusnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
MV = Mv = 4,05 Kemudian dianalisis dengan kriteria pengembangan LKS yaitu Kriteria valid. Kriteria ini ditentukan dengan rumus: MV = MV = MV = 4,324 Jadi, skor rata-rata validitas pengembangan LKS dari penilaian siswa adalah 4,43 dalam kategori “sangat valid dan sangat layak digunakan”. Rata-rata skor keseluruhan yang diperoleh dari uji coba LKS pada kriteria valid di kelas X IPS 3 SMA Negeri 1 Prambanan adalah 4,324 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”.
Perolehan skor pada
kriteria valid dari uji coba lapangan menunjukkan bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) layak atau valid digunakan sebagai media pembelajaran ekonomi Kelas X SMA. 2.
Hasil Kepraktisan LKS Hasil penilaian LKS pada kriteria praktis diperoleh dengan cara uji coba LKS pada siswa kelas X IPS 3 di SMA Negeri 1 Prambanan. Penilaian LKS pada uji coba lapangan yaitu dinilai oleh siswa sebagai responden penelitian dengan jumlah siswa yang hadir yaitu 25 siswa dari jumlah 26 siswa. Data penilaian LKS dengan Kriteria praktis terlihat pada tabel 4.15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Tabel 4.15 Hasil Penilaian Siswa Pada Kriteria Praktis No. Total Skor Nama siswa NIS skor rata-rata 1 Ambar Puspita Sari 6061 23 4,6 2 Aninda Nur Asyifa 6066 20 4,0 3 Annisa Rahma Lathifah 6070 20 4,0 4 Anugrah Lintang Pratista 6071 25 5,0 5 Arnelia Anindya Nariswari 6076 20 4,0 6 Bagas Satrio Aji 6084 22 4,4 7 Cholidatun Nurul Fitri 6094 16 3,2 8 Dama Anindya Hadi 6097 20 4,0 9 Deby Ayu Angraeni 6098 24 4,8 10 Desy Fitri Karyati 6102 20 4,0 11 Dyah Octaviona Eko Putri 6115 16 3,2 12 Farahdibha Meyrena Agustin 6121 21 4,2 13 Ganggas Prasidya Dewangga 6129 19 3,8 14 Garnish Mustika Jati 6130 22 4,4 15 Irma Nur Damayanti 6143 21 4,2 16 Kurnia Fitria Ningrum 6151 19 3,8 17 Melani Kartika Wardani 6158 17 3,4 18 Muhammad Estuaji Maulana 6166 20 4,0 19 Nabila Salsabila 6172 20 4,0 20 Nadia Oktavianti 6175 18 3,6 21 Novemita Khoirunnisa 6182 21 4,2 22 Raka Aditya Ilman Maulana 6193 21 4,2 23 Shandra Novia Edsantrika 6205 20 4,0 24 Wahyu Rano Nugrroho 6221 22 4,4 25 Yusuf Taufik Fadil 6228 23 4,6 Total Skor Σ 102
Total skor diperoleh dari jumlah skor jawaban siswa dari tiap aspek kuesioner pada kriteria praktis (Lihat Lampiran 9, halaman 231), sedangkan skor rata-rata diperoleh dari total skor dibagi dengan jumlah aspek pada kuesiner atau ditentukan dengan rumus: Mp =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Contoh pada No.1 dan seterusnya. Mp = Mp = 4,6 Kemudian dianalisis dengan kriteria pengembangan LKS yaitu Kriteria praktis. Kriteria ini ditentukan dengan rumus:
Mp =
Mp = Mp = 4,08 Jadi, skor rata-rata pengembangan LKS dari penilaian siswa pada kriteria praktis adalah 4,08 dalam kategori “praktis dan praktis digunakan”. Rata-rata skor keseluruhan yang diperoleh dari ujicoba pada kriteria praktis di kelas X IPS 3 SMA Negeri 1 Prambanan adalah 4,08 dan termasuk dalam kategori “valid”.
Perolehan skor pada kriteria
praktis dari ujicoba lapangan menunjukkan bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) praktis digunakan sebagai media pembelajaran ekonomi Kelas X SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
3.
Hasil Keefektifan LKS a)
Aktivitas siswa Penilaian LKS pada kriteria efektif tentang keaktifan siswa diperoleh dengan cara uji coba LKS pada siswa kelas X IPS 3 di SMA Negeri 1 Prambanan. Penilaian LKS pada uji coba lapangan oleh 25 siswa yang hadir dari jumlah 26 siswa. Data penilaian LKS dengan kriteria efektif terlihat pada tabel 4.16.
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Tabel 4.16. Data penilaian LKS dengan Kriteria efektif tentang aktivitas siswa Total Skor Nama siswa NIS skor rata-rata Ambar Puspita Sari 6061 46 4,6 Aninda Nur Asyifa 6066 39 3,9 Annisa Rahma Lathifah 6070 27 2,7 Anugrah Lintang Pratista 6071 49 4,9 Arnelia Anindya Nariswari 6076 39 3,9 Bagas Satrio Aji 6084 41 4,1 Cholidatun Nurul Fitri 6094 39 3,9 Dama Anindya Hadi 6097 39 3,9 Deby Ayu Angraeni 6098 43 4,3 Desy Fitri Karyati 6102 39 3,9 Dyah Octaviona Eko Putri 6115 31 3,1 Farahdibha Meyrena Agustin 6121 33 3,3 Ganggas Prasidya Dewangga 6129 37 3,7 Garnish Mustika Jati 6130 45 4,5 Irma Nur Damayanti 6143 39 3,9 Kurnia Fitria Ningrum 6151 42 4,2 Melani Kartika Wardani 6158 35 3,5 Muhammad Estuaji Maulana 6166 40 4,0 Nabila Salsabila 6172 42 4,2 Nadia Oktavianti 6175 40 4,0 Novemita Khoirunnisa 6182 35 3,5 Raka Aditya Ilman Maulana 6193 41 4,1 Shandra Novia Edsantrika 6205 44 4,4 Wahyu Rano Nugrroho 6221 44 4,4 Yusuf Taufik Fadil 6228 39 3,9 Total Skor Σ 98,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
Total skor diperoleh dari jumlah skor jawaban siswa dari tiap aspek kuesioner pada kriteria efektif (Lihat Lampiran 9, halaman 232), sedangkan skor rata-rata diperoleh dari total skor dibagi dengan jumlah aspek pada kuesioner atau ditentukan dengan rumus: Ag = Contoh pada No.1 dan seterusnya. Ag = Ag = 4,6 Kemudian dianalisis dengan kriteria pengembangan LKS yaitu kriteria efektif tentang aktivitas siswa. Kriteria ini ditentukan dengan rumus: Ag = Ag = Ag = 3,952 Jadi, skor rata-rata pengembangan LKS dari penilaian siswa pada kriteria efektif tentang aktivitas siswa adalah 3,952. Hasil analisis data penilaian LKS pada kriteria keefektifan LKS yang dilihat dari aspek aktivitas siswa adalah dengan skor ratarata 3.952. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang telah dikembangkan oleh peneliti meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan proses pembelajaran di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
b) Respon Siswa Hasil penilaian LKS pada kriteria efektif tentang respon siswa setelah menggunakan LKS diperoleh dengan cara ujicoba LKS pada siswa kelas X IPS 3 di SMA Negeri 1 Prambanan. Penilaian LKS pada uji coba lapangan oleh 25 siswa yang hadir dari jumlah 26 siswa. Data penilaian LKS dengan Kriteria efektif terlihat pada tabel 4.17. Tabel 4.17 Data penilaian LKS dengan Kriteria efektif tentang respon siswa No. Total Skor Nama siswa NIS skor rata-rata 1 Ambar Puspita Sari 6061 36 3,6 2 Aninda Nur Asyifa 6066 40 4,0 3 Annisa Rahma Lathifah 6070 36 3,6 4 Anugrah Lintang Pratista 6071 46 4,6 5 Arnelia Anindya Nariswari 6076 39 3,9 6 Bagas Satrio Aji 6084 45 4,5 7 Cholidatun Nurul Fitri 6094 40 4,0 8 Dama Anindya Hadi 6097 44 4,4 9 Deby Ayu Angraeni 6098 44 4,4 10 Desy Fitri Karyati 6102 43 4,3 11 Dyah Octaviona Eko Putri 6115 36 3,6 12 Farahdibha Meyrena Agustin 6121 40 4,0 13 Ganggas Prasidya Dewangga 6129 36 3,6 14 Garnish Mustika Jati 6130 43 4,3 15 Irma Nur Damayanti 6143 46 4,6 16 Kurnia Fitria Ningrum 6151 29 2,9 17 Melani Kartika Wardani 6158 37 3,7 18 Muhammad Estuaji Maulana 6166 41 4,1 19 Nabila Salsabila 6172 45 4,5 20 Nadia Oktavianti 6175 40 4,6 21 Novemita Khoirunnisa 6182 42 4,2 22 Raka Aditya Ilman Maulana 6193 43 4,3 23 Shandra Novia Edsantrika 6205 44 4,4 24 Wahyu Rano Nugrroho 6221 41 4,1 25 Yusuf Taufik Fadil 6228 45 4,5 Total Skor Σ102,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
Total skor diperoleh dari jumlah skor jawaban siswa dari tiap aspek kuesioner pada kriteria efektif (Lihat Lampiran 9, halaman 233), sedangkan skor rata-rata diperoleh dari total skor dibagi dengan jumlah aspek pada kuesiner atau ditentukan dengan rumus: Rs = Contoh pada No.1 dan seterusnya. Rs = Rs = 3,6 Kemudian dianalisis dengan kriteria pengembangan LKS yaitu kriteria efektif tentang respon siswa. Kriteria ini ditentukan dengan rumus: Rs = Rs = Rs= 4,108 Jadi, skor rata-rata penilaian siswa terhadap LKS pada kriteria efektif tentang respons siswa adalah 4,108. Hasil analisis data penilaian Lembar kerja siswa pada kriteria keefektifan LKS yang dilihat dari aspek respon siswa adalah dengan skor rata-rata 4,108. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang telah dikembangkan
oleh
peneliti,
siswa
merespon
dengan
baik
pembelajaran yang diajarkan oleh guru dan menjadikan suasana kelas lebih proaktif dan menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
c)
Hasil Belajar Hasil penilaian LKS pada kriteria efektif tentang hasil belajar dengan tes pada evaluasi pembelajaran di kelas setelah proses pembelajaran. Penilaian LKS pada uji coba lapangan yaitu dinilai oleh 25 siswa yang hadir dari jumlah 26 siswa. Hasil tes dan nilai tugas dapat dilihat pada tabel 4.18 dan 4.19. Tabel 4.18. Data hasil belajar siswa dalam hal tugas Nilai Tugas No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
NIS
6061 6066 6070 6071 6076 6084 6094 6097 6098 6102 6115 6121 6129 6130 6143 6151 6158 6166 6172 6175 6182 6193 6205 6221 6228
Tgs 1a 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Tgs 1b 85 95 85 80 85 100 95 100 95 100 80 95 95 85 85 85 80 95 100 80 80 85 100 80 100
Tgs 2a 80 100 80 100 80 100 100 100 100 100 100 100 100 80 80 80 100 100 100 100 100 80 100 100 100
Tgs 2b 70 95 70 95 70 90 95 90 95 90 95 95 95 70 70 70 95 95 90 95 95 70 90 95 90
Tgs 3 100 75 100 100 100 100 75 100 75 100 100 75 75 100 100 100 100 75 100 100 100 100 100 100 100
Tgs 4 90 95 90 85 90 95 95 95 95 95 85 95 95 90 90 90 85 95 95 85 85 90 95 85 95
Ratarata nilai tugas 87,5 93,3 87,5 93,3 87,5 97,5 93,3 97,5 93,3 97,5 93,3 93,3 93,3 87,5 87,5 87,5 93,3 93,3 97,5 93,3 93,3 87,5 97,5 93,3 97,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Tabel 4.19. Hasil akhir belajar siswa Rat RataaNila rata rata i Nilai Nama siswa nilai eval akhir tuga uasi 50%+ s 50% 50% 50% Ambar Puspita Sari 87,5 85 86,25 Aninda Nur Asyifa 93,3 100 96,65 Annisa Rahma 87,5 92 89,75 Lathifah Anugrah Lintang 93,3 91 92,15 Pratista Arnelia Anindya N. 87,5 82 84,75 Bagas Satrio Aji 97,5 77 87,25 Cholidatun Nurul F. 93,3 76 84,65 Dama Anindya Hadi 97,5 79 88,25 Deby Ayu Angraeni 93,3 82 87,65 Desy Fitri Karyati 97,5 79 88,25 Dyah Octaviona Eko 93,3 76 84,65 Putri Farahdibha Meyrena 93,3 76 84,65 Agustin Ganggas Prasidya 93,3 76 84,65 Dewangga Garnish Mustika Jati 87,5 88 87,75 Irma Nur Damayanti 87,5 77 82,25 Kurnia Fitria N. 87,5 79 83,25 Melani Kartika 93,3 76 84,65 Wardani Muhammad Estuaji 93,3 85 89,15 Maulana Nabila Salsabila 97,5 91 94,25 Nadia Oktavianti 93,3 88 90,65 Novemita Khoirunnisa 93,3 82 87,65 Raka Aditya Ilman 87,5 100 93,75 Maulana Shandra Novia 97,5 94 95,75 Edsantrika Wahyu Rano 93,3 97 95,15 Nugrroho Yusuf Taufik Fadil 97,5 79 88,25 Total Skor
Ketera ngan sesuai KKM (75)
Skor tiap siswa
Tuntas Tuntas Tuntas
5 5 5
Tuntas
5
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
5 5 5 5 5 5 5
Tuntas
5
Tuntas
5
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
5 5 5 5
Tuntas
5
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
5 5 5 5
Tuntas
5
Tuntas
5
Tuntas
5 Σ 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Pada tabel 4.18, rata-rata nilai tugas diperoleh dari jumlah nilai seluruh tugas, dibagi dengan jumlah tugas. Kemudian pada tabel 4.19, peneliti menentukan bahwa nilai evaluasi pembelajaran dihitung/diambil sama dengan nilai tugas yaitu nilai tugas 50% dan nilai evaluasi 50% menjadi nilai akhir belajar siswa, karena di dalam LKS yang paling penting adalah bagaimana siswa menyelesaikan tugas-tugas dengan baik. Dari proses penyelesaian tugas-tugas siswa bisa menjawab soal-soal evaluasi pembelajaran dengan baik. Pemberian skor tiap siswa diperoleh dari hasil analisis konversi nilai hasil belajar oleh Arikuto, sedangkan keterangan sesuai KKM merupakan
keterangan penentuan
apakah
nilai
siswa
pada
pembelajaran Sistem dan Alat Pembayaran tuntas atau tidak. Kriteria pengembangan LKS keefektifan tentang hasil belajar ditentukan dengan rumus: H= H= H= 5,0 Jadi, rata-rata skor penilaian siswa terhadap LKS pada kriteria efektif tentang respons siswa adalah 5,0. Analisis keefektifan dari aspek aktivitas siswa, respon siswa, dan hasil belajar siswa secara keseluruhan ditentukan dengan rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
(
) (
E= E=
(
) (
) (
)
) (
E= E = 4,418 Hasil analisis kriteria efektif dari aspek aktivitas siswa, respon siswa, dan hasil belajar siswa, dengan skor rata-rata yaitu 4,418 dinyatakan Lembar Kerja Siswa dalam kategori “sangat efektif”.
4,418; 34%
4,324; 34%
Valid Praktis Efektif
4,08; 32%
Gambar 4.1 Hasil analisis penilaian LKS yang telah dikembangkan dengan kriteria kelayakan penggunaan LKS dalam bentuk diagram Pie.
Berdasarkan hasil analisis data uji coba lapangan terhadap LKS pada kriteria valid dengan skor nilai 4,324 (34%) dengan kategori “sangat valid”, kriteria praktis dengan skor nilai 4.08 (32%) dengan kategori “praktis” dan kriteria efektif dengan skor nilai 4,418 (34%) dengan
kategori
“sangat
efektif”,
dapat
disimpulkan
bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
pengembangan LKS mata pelajaran ekonomi pada materi sistem dan alat pembayaran di SMA Negeri 1 Prambanan, Sleman, yang dibuat berdasarkan Kurikulum 2013 sangat baik atau layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran di SMA kelas X IPS. 4.
Perbedaan Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Menggunakan LKS yang dikembangkan oleh peneliti Hasil analisis data peniliaian LKS pada kriteria keefektifan penggunaan LKS yang dilihat dari aspek hasil belajar siswa selama LKS di uji coba lapangan, menunjukkan bahwa adanya perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan LKS dengan materi yang sama. Sebelum menggunakan LKS siswa memiliki nilai rata-rata kelas yaitu 79,44, sedangkan setelah menggunakan LKS yang dikembangkan oleh peneliti, siswa memiliki nilai rata-rata kelas yaitu 88,48 atau hasil belajar dari 4,6 meningkat 5,0. Peningkatan nilai rata-rata siswa yang didapatkan setelah menggunakan LKS sebesar 9,04 yang artinya skor rata-rata nilai siswa sudah meningkat sebesar 9,04% dan berada pada 88,48% dan nilai 5,0 adalah nilai hasil belajar sempurna atau 100%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
BAB V PEMBAHASAN A. LKS Dengan Kriteria Valid
1. Pembahasan berdasarkan data instrumen penelitian Kelayakan penggunaan LKS dengan kriteria valid merupakan LKS yang memiliki hasil positif dari pernyataan-pernyataan yang ada pada kuesioner dan jawaban dari responden hampir sempurna. Kelayakan penggunaan LKS tersebut sebagai media pembelajaran juga didukung dengan hasil transkrip atau catatan lapangan dari 25 siswa. Berdasarkan hasil data tabel transkrip kevalidan LKS (lihat lampiran 11, halaman 239) dapat diketahui bahwa tingkat penilaian intrumen oleh responden adalah sangat baik, karena siswa lebih banyak memilih jawaban “sangat sesuai” dan “sesuai” dengan total skor jawaban dari siswa 235 dan 212. Sedangkan tingkat penilaian “Cukup Sesuai” mendapat total skor jawaban dari siswa sebanyak 51. Secara keseluruhan skor total jawaban siswa pada kategori “cukup sesuai” perlu adanya perbaikan. Perbaikan yang dilakukan hanya dalam skala kecil, misalnya perlu ditambahkan, dikurangi dan diganti beberapa huruf, kata dan kalimat. Kemudian dari hasil penelitian pengembangan LKS Ekonomi sangat valid atau sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran, karena LKS yang dikembangkan berdasarkan Kurikulum 2013 telah memenuhi kriteria kalayakan penggunaan LKS sebagai media pembelajaran. 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
2. LKS Yang Direvisi a. Kejelasan dan kerapian penomoran Perbaikan penomoran LKS yaitu dari “A” diganti “a”, yang dilakukan pada halaman 23, seperti yang tampak dibawah ini:
Gambar 5.1 Tampilan Penomoran LKS sebelum direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
Gambar 5.2 Tampilan Penomoran LKS setelah direvisi
b. Kesesuaian ukuran kertas yang digunakan pada LKS Ukuran kertas yang baik dalam menggunakan LKS adalah ukuran A4. Namun, beberapa siswa menginginkan agar ukuran kertas yang digunakan disesuaikan kembali dengan pengguna LKS. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
tidak bisa diganti oleh peneliti dikarenakan ukuran kertas yang dipakai merupakan ukuran standar. Hanya saja peneliti perlu mengganti ukuran kertas sampul yaitu dari ukuran ketebalan kertas dari Ivory 210 diganti dengan ukuran ketebalan kertas Ivory 230. Tujuannya agar LKS yang dikembangkan tidak mudah rusak. c. Kejelasan petunjuk pengerjaan tugas sehingga mudah dipahami dalam hal bahasa yang digunakaan. Kejelasan pengerjaan tugas perlu direvisi dengan cara ditambah kata-kata atau kalimat sebagai pernyataan atau perintah untuk mengerjakan tugas-tugas. 1) Menambah kalimat soal atau perintah pengerjaan tugas pada latihan soal 1 pada halam 17.
Latihan soal 1 (sistem Pembayaran) Teka-teki Silang
Gambar 5.3 Tampilan perintah latihan soal teka-teki silang sebelum direvisi. Latihan soal 1 (sistem Pembayaran) Teka-teki Silang Tentukanlah kata kunci dari pernyataan berikut ini, kemudian isilah kata kunci tersebut pada kotak tekateki
silang.
Gambar 5.4 Tampilan perintah latihan soal teka-teki silang setelah direvisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
2) Menambah kalimat soal atau perintah pengerjaan tugas pada halaman 18. Kelompokkanlah gambar-gambar dibawah ini, kemudian berikan tanggapang dilembar jawaban yang sudah tersebut.
Gambar 5.5 Tampilan perintah latihan soal mengelompokkan gambar sebelum direvisi. Kelompokkan gambar-gambar dibawah ini, kemudian berikan tanggapang dilembar jawaban yang sudah tersebut. Isilah nomor gambar pada kotak jawaban yang sudah tersedia.
Gambar 5.6 Tampilan perintah latihan soal mengelompokkan gambar setelah direvisi. d. Penggunaan tanda baca tepat dan sesuai Penggunaan tanda baca yang tepat dan sesuai perlu dilakukan revisi pada halaman 46. Pada akhir kalimat ditambahkan tanda seru (!), seperti dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Gambar 5.7 Tampilan Penggunaan Tanda Baca Pada LKS Sebelum Direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Gambar 5.8 Tampilan Penggunaan Tanda Baca Pada LKS Sebelum Direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
e. Kesesuaian gambar-gambar yang dicantumkan dengan materi yang diajarkan dan perkembangan siswa. Gambar-gambar yang dicantumkan dalam materi pembelajaran atau pada LKS ada yang perlu diberikan penjelasan, supaya siswa mengerti dan mengetahui tentang gambar tersebut.
Gambar 5.9 Tampilan Gambar Pada LKS sebelum direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
Gambar 5.10 Tampilan Gambar Pada LKS setelah direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
f. Kebenaran materi yang disajikan, kesesuaian materi dengan perkembangan siswa dan LKS menggambarkan materi yang kontektual. Materi yang disajikan hanya berupa ringkasan tidak diberi penjelasan sepenuhnya. Ada siswa yang membutuhkan penjelasan penuh pada materi tersebut. Menurut peneliti dalam hal ini tidak perlu untuk ditambahkan penjelasan dari materi yang ada dalam LKS, hanya pada saat menyampaikan materi pembelajaran dijelaskan dengan baik sehingga semua siswa memahaminya. g. Kesesuaian penggunaan LKS dengan kemampuan siswa seperti kemampuan menemukan konsep, dan pencapaian tujuan pembelajaran. Beberapa siswa menilai LKS pada aspek ini, dengan cukup sesuai. Artinya perlu adanya perbaikan pada LKS. LKS yang dikembangkan
akan
menantang
siswa
untuk
meningkatkan
kemampuannya dalam memahami materi pembelajaran. Siswa yang menjawab instrumen penelitian dengan kategori “sesuai” dan “sangat sesuai” lebih banyak. Artinya LKS yang dikembangkan sesuai dengan aspek-aspek di atas. Dengan peneliti dalam hal ini mengetahui bahwa ada beberapa siswa yang kurang cepat mengerti materi pembelajaran sehingga
dalam
ditingkatkan lagi.
mengemas
penyampaian
pembelajaran
lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
B.
LKS Dengan Kriteria Praktis 1. Pembahasan Berdasarkan Instrumen Penelitian Kriteria kedua dari kriteria kelayakan penggunaan LKS merupakan kriteria praktis. Kelayakan penggunaan LKS dilihat dari banyaknya revisi atau tidak setelah melakukan uji coba lapangan. Jika terlalu banyak perbaikan maka kemungkinan besar LKS yang telah dikembangkan tidak layak digunakan sebagai media pembelajaran ekonomi pada materi Sistem dan Alat Pembayaran kelas X IPS. Berdasarkan hasil analisis data pada tabel transkrip (lihat lampiran 11, halaman 240) tentang penilaian instrumen dikuesioner oleh siswa pada kriteria praktis diketahui bahwa tingkat penilaian intrumen oleh responden lebih baik yang artinya banyak memilih jawaban “sesuai” dan “sangat sesuai” dengan jawaban dari siswa 71, dan 33 jawaban. Sedangkan tingkat penilaian “Cukup sesuai” mendapat jawaban dari siswa sebanyak 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intrumen penelitian sesuai dengan pengembangan LKS dan LKS yang telah dikembangkan tersebut dinyatakan praktis untuk digunakan sebagai media pembelajaran 2. LKS yang direvisi Pada kriteria praktis, skor total jawaban siswa yang perlu adanya perbaikan adalah 21 jawaban. Diantara kelengkapan huruf-huruf, besar kecilanya LKS, kemudahan memahami isi/materi pembelajaran pada LKS. Revisi LKS pada kriteria praktis hampir sama dengan kriteria kevalidan. Perbaikan LKS pada kriteria praktis merupakan secara keseluruhan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
diketahui pada instrumen penelitian kriteria valid. Jika LKS yang dikembangkan hanya sedikit revisi maka LKS dinyatakan praktis. Dalam hal ini revisi LKS masih hanya sebatas kesalahan penulisan dan penjelasan apa yang ada di dalamnya. Namun isi LKS tidak perlu diperbaiki karena LKS yang sudah dikembangkan dalam kondisi baik.
C. LKS Dengan Kriteria Efektif
1. Pembahasan Berdasarkan Data Instrumen Aktivitas Siswa Kriteria kelayakan penggunaan produk LKS sebagai media pembelajaran yang terakhir adalah kriteria efektif. Dari hasil penelitian menyatakan bahwa LKS Ekonomi yang dikembangkan berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sangat efektif digunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran Ekonomi. Hal itu juga didukung dengan hasil transkrip atau catatan uji coba lapangan dari 25 siswa sebagai responden penelitian. Hasil penilaian siswa terhadap LKS sesuai dengan instrumen keefektifan LKS yang ada pada kuesioner. Penilaian siswa tersebut memberikan nilai baik dan juga sesuai dengan kualitas produk LKS yang telah dibuat. Kelayakan penggunaan produk LKS sebagai media pembelajaran juga didukung dengan hasil transkrip atau catatan lapangan dari 25 siswa. Berdasarkan hasil transkrip data instrumen (lihat dilampiran 11, halaman 240) tentang penilaian instrumen oleh siswa pada kriteria efektif tentang aktivitas siswa diketahui bahwa tingkat penilaian intrumen oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
responden lebih banyak memilih jawaban “setuju” dan “sangat setuju” dengan jawaban dari siswa 133, dan 68 jawaban. Sedangkan tingkat penilaian “Cukup Setuju” mendapat jawaban dari siswa sebanyak 33. Sementara hasil jawaban negatif dari “kurang setuju” dengan jumlah jawaban siswa 12 dan “tidak setuju” dengan jumlah jawaban siswa yaitu 3. Jika dibandingkan jumlah jawaban siswa yang positif dan negatif maka pilihan jawaban siswa lebih banyak kepada hasil jawaban positif. Hal itu menunjukkan bahwa LKS yang telah dikembangkan tersebut dinyatakan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Namun peneliti juga menyadari bahwa jawaban negatif dari siswa memberikan masukan yang baik dalam pengembangan LKS ini. Pada saat peneliti menyampaikan proses pembelajaran di kelas, sebagian dari siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran itu. Peneliti memperkirakan bahwa hal itu disebabkan karena proses pembelajaran di sekolah SMA Negeri 1 Prambanan sudah selesai, dan Ujian Akhir Semesterpun sudah berlalu. Beberapa hal itu menjadi perhatian peneliti dalam menyempurnakan LKS menjadi lebih baik. 2. Pembahasan Berdasarkan Data Instrumen Respon Siswa Berdasarkan hasil transkrip pada tabel transkrip jawaban instrumen (lihat lampiran 11, halaman 241) tentang penilaian instrumen oleh siswa pada kriteria efektif tentang respon siswa diketahui bahwa tingkat penilaian intrumen oleh responden lebih banyak memilih jawaban “setuju” dan “sangat setuju” dengan jawaban dari siswa 137, dan 70 jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Sedangkan tingkat penilaian “Cukup Setuju” mendapat jawaban dari siswa sebanyak 38. Sementara hasil jawaban negatif dari siswa yaitu “kurang setuju” dengan jumlah jawaban siswa adalah 5 dan “tidak setuju” adalah 0. Jika dibandingkan jumlah jawaban siswa yang positif dan negatif maka pilihan jawaban siswa lebih banyak kepada hasil jawaban positif. Hal itu menunjukkan bahwa LKS yang telah dikembangkan tersebut dinyatakan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Namun peneliti juga menyadari bahwa jawaban negatif dari siswa memberikan masukan yang baik dalam pengembangan LKS ini. Jawaban siswa tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa siswa yang kurang merespon adanya LKS sebagai media pembelajaran. Hal itu menjadi perhatian peneliti dalam menyempurnakan LKS menjadi lebih baik dan mendesain LKS sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhan siswa. 3. Pembahasan Berdasarkan Data Instrumen Hasil Belajar Siswa Setelah melakukan pengembangan produk LKS dan di uji coba lapangan, maka terjadilah peningkatan hasil belajar. Dengan demikian, LKS yang digunakan dapat memberikan pengaruh positif bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi dunia pendidikan. Pengembangan LKS tidak hanya siswa yang mengalami peningkatan dalam hal pendidikan, namun guru-gurupun dalam profesinya akan terus bertambah-tambah. Kurikulum 2013 menginginkan agar siswa dapat berpikir kritis, menggunakan pola pikir dengan maksimal dan mandiri dalam hal belajar. Kurikulum 2013 membutuhkan cara-cara yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
digunakan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Hal ini dicapai dengan menggunakan salah satu media pembelajaran yaitu LKS yang telah dikembangkan oleh peneliti. Dengan demikian pembelajaran dengan Kurikulum 2013 dapat dilaksanakan dengan baik. 4. LKS Yang Direvisi Dengan Kriteria Efektif Hal-hal yang perlu diperbaiki pada kriteria keefektifan LKS adalah pengelolaan kelas yang baik dan isi LKS yang bisa mencapai tujuan pembelajaran. Seorang guru harus pandai dalam mengelola kelas pada proses pembelajaran, supaya siswa memberikan respon positif kepada guru tersebut. Guru harus mampu mengaktifkan siswa supaya lebih proaktif. Peneliti pada saat melakukan uji coba lapangan aktivitas dan respon siswa sudah baik walaupun masih ada kekurangan peneliti dalam penyampaian
dan pengelolaan kelas. Hal ini terlihat pada transkrip
instrumen penelitian tentang kriteria keefektifan LKS (lihat lampiran 11) Dengan hasil tersebut peneliti menyatakan bahwa penggunaan LKS membantu guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
D. Kajian Produk Akhir/Massal
Produk LKS untuk mata pelajaran ekonomi SMA kelas X, telah dibuat melalui serangkaian kegiatan penelitian dan pengembangan. Pada tahap awal dilakukan pengumpulan data yang mendukung perkembangan produk. Kemudian, dilakukan tahap evaluasi melalui validasi yang dilakukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
empat (4) validator, baik dari sekolah maupun oleh dosen pendidikan ekonomi. Sedangkan tahap uji coba dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1 Prambanan kelas X IPS 3, yang prosesnya ada saat kelompok (mengerjakan tugas) dan perorangan (mengerjakan tugas-tugas yang ada dalam LKS). Berdasarkan hasil penelitian oleh validator dan siswa, produk LKS yang dikembangkan ini memiliki kualitas “baik” dan “sangat baik”, yang terlihat pada pencapaian kriteria valid, praktis dan efektif. Oleh karena itu, produk LKS ini layak digunakan sebagai media pembelajaran ekonomi khususnya bagi guru dan bagi siswa kelas X IPS SMA. Secara umum, produk ini memiliki banyak keunggulan, antara lain: 1. Terdapat ringkasan materi dalam LKS yang bisa membantu siswa untuk berlatih dan mengerjakan tugas-tugas. 2. Latihan-latihan soal di dalam LKS disajikan dengan berbagai macam variasi dan juga beberapa permainan yang ada, yang bisa membantu siswa untuk lebih aktif mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. 3. Cover LKS dibuat dengan menggunakan kertas yang tebal yaitu ivory 230. 4. Pada isi LKS menggunakan kertas HVS 80 gram sehingga tidak mudah rusak atau sobek. 5. LKS dibuat dengan banyak warna yang tidak menjadikan siswa bosan dalam membaca LKS. 6. LKS dapat menjadikan siswa lebih mandiri dalam mengerjakan tugastugas atau latihan-latihan soal yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
7. LKS dapat memudahkan siswa untuk menemukan konsep materi pembelajaran, menggunakan pola pikir dengan maksimal dalam hal pembelajaran yang dipelajari dalam LKS. Lembar Kerja Siswa yang sudah dikembangkan inipun masih mempunyai kelemahan, tetapi peneliti merasa bahwa produk yang dikembangkan ini telah mendekati pada kesempurnaan. Kelemahan tersebut adalah desain LKS yang kurang bervariatif. Hal tersebut dikarenakan keterbatansan peneliti dalam penguasaan corel draw. Produk LKS ini sudah layak untuk digunakan sebagai media belajar siswa khususnya pada materi Sistem dan Alat Pembayaran. Peneliti menyimpulkan bahwa produk LKS ini cocok digunakan karena dapat menjadikan siswa lebih menggunakan pola pikir yang maksimal, proaktif, kreatif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan sangat baik. Produk akhir dapat dilihat pada lampiran 12, halaman 242-292.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan, produk LKS dan materi sistem dan alat pembayaran ini layak digunakan dalam proses pembelajaran Ekonomi bagi siswa SMA kelas X IPS. Pengembangan media ini dikatakan layak karena telah melalui pengumpulan data, tahap pengembangan LKS, tahap validasi, uji coba lapangan dengan memperoleh hasil sebagai berikut: 1.
Media pembelajaran LKS pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Prambanan belum memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Dimana LKS pada kriteria valid dengan skor rata-rata 1,6 dinyatakan tidak valid atau tidak layak, kriteria praktis 2,2 dinyatakan kurang praktis dan kriteria efektif pada aspek hasil belajar siswa memenuhi KKM yaitu 79,44 atau 1,84 dalam kategori “tidak efektif”. Dengan itu, media pembelajaran LKS Ekonomi yang selama ini digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan tidak memenuhi kriteria kelayakan LKS, dengan kata lain LKS tidak layak digunakan sebagai media pembelajaran.
2.
Hasil analisis pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem dan Alat Pembayaran di SMA Negeri 1 Prambanan, telah memenuhi kriteria sangat valid atau sangat baik dengan skor rata-rata
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
4,342, atau berada pada posisi 34 % dan LKS termasuk dalam kategori “sangat baik” atau “sangat Layak”. 3.
Hasil analisis pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem dan Alat Pembayaran di SMA Negeri 1 Prambanan, telah memenuhi kriteria praktis dengan skor rata-rata 4,08 dan berada pada posisi 32 % dan LKS termasuk dalam Kategori “praktis”. Kemudian hanya sedikit revisi dari validator yang memvalidasi produk.
4.
Hasil analisis pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem dan Alat Pembayaran di SMA Negeri 1 Prambanan, telah memenuhi kriteria sangat efektif dengan skor rata-rata 4,418 dan berada pada posisi 34 % dan LKS termasuk dalam kategori “sangat efektif”.
5.
Hasil pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem dan Alat Pembayaran di SMA Negeri 1 Prambanan, menunjukkan bahwa adanya perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan LKS yang dikembangkan oleh peneliti. Sebelum menggunakan LKS yang telah dikembangkan oleh peneliti, nilai rata-rata siswa 79,44, sedangkan setelah menggunakan LKS nilai siswa meningkat dengan nilai rata-rata siswa 88,48 atau dengan konversi perkategorian menurut Arikunto yaitu 4,6 meningkat menjadi 5,0 dan hasil ini merupakan hasil nilai sempurna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
B. Keterbatasan Peneliti Penelitian dan pengembangan ini memiliki keterbatasan, yaitu: 1. Pada tahap uji coba, waktu yang disediakan sekolah terbatas karena bertepatan pada Ujian Akhir Semester dan beberapa kegiatan sekolah yang sedang dilaksanakan, sehingga berpengaruh pada proses penilaian produk. 2. Pada tahap uji coba, siswa yang subjek penelitian tidak semuanya hadir karena hari yang sama juga sekolah sedang mengadakan acara pesantren. 3. Pada tahap uji coba, siswa yang menjadi subjek penelitian tidak semuanya hadir, diantara 26 siswa kelas X IPS 3 yang hadir hanya 25 siswa. 4. Pada produk LKS yang dikembangkan oleh peneliti masih memiliki kelemahan yaitu: a. LKS tidak bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran yang utuh, karena LKS hanya pelengkap dari buku siswa. b. LKS yang dikembangkan masih belum sepenuhnya mengasah kemampuan siswa untuk berpikir tingkat tinggi. c. LKS yang dikembangkan hanya terdiri dari satu Kompetensi Dasar.
C. Saran 1. Bagi Sekolah Sekolah diharapkan dapat memprogramkan salah satu kegiatan bagi guru-guru untuk melaksanakan pelatihan LKS yang baik berdasarkan Kurikulum 2013 dan lebih selektif untuk memilih LKS yang sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
dengan kurikulum yang sedang dijalankan di sekolah, dan digunakan sebagai media pembelajaran, sehingga penggunaan LKS menjadi lebih baik dan meningkatkan kualitas belajar siswa. 2. Bagi Guru a. Diharapkan
kepada
guru-guru
untuk
belajar
terus-menerus
mengembangkan LKS yang berdasarkan Kurikulum 2013. b. Diharapkan kepada guru-guru tidak hanya media LKS saja yang digunakan atau dikembangkan sebagai media pembelajaran di kelas, tetapi diperlukan media pembelajaran yang lain diantaranya media konvensional, media audio-visual dan lain sebagainya. 3. Bagi Siswa a. Lebih banyak waktu untuk belajar dan mencari bahan pembelajaran sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. b. Diharapkan kepada siswa juga belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang lain dan tidak hanya terpaku pada media LKS saja. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Dapat mengembangkan produk LKS yang tidak hanya berisi satu kompetensi dasar saja, tetapi berisi lebih dari satu karena dimasa depan penerapan Kurikulum 2013 lebih ditekankan di sekolah-sekolah tujuannya persiapan guru mata pelajaran Ekonomi menjadi lebih baik. b. Mengatur waktu penelitian dan pengembangan sebaik mungkin sehingga proses melakukan penelitian lebih efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Aditama. Adisusilo, Sutarjo. (2012). Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: Rajawali Pers. A.M. Sardiman. (2010). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Penerbit Rajawali Pers: Jakarta. Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan Kelimabelas. Jakarta: Rineka Cipta. Arief S. Sadiman. (2003). Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Arsyad, A. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada. Asnawir dan Basyirudin Usman. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press. Belawati, Tian, dkk. (2003). Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka. Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Saintifik
Kurikulum 2013.
Enggayanti, dwi. (2013). Pengembangan LKS berbasis inkuiri terintegrasi pendidikan karakter pada materi kalor untuk siswa kelas VII SMA RSBI. Skripsi. Gunawan, Heri. (2012). Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta. Hamalik, Oemar. (1994). Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hidayatullah, Furqon. (2010). Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka. Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Ibrahim, R dan Nana Syaodih S. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
Karsli, F. dan ahin, Ç. (2009). Developing Worksheet Based on Science Process Skills: Factors Affecting Solubility. Dalam Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching [online], Vol 10, 12 halaman. Tersedia: http://www.ied.edu.hk/apfslt/download/v10_issue1_files/sahin.pdf [1 Desember 2010] Khabibah, S. (2006). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Disertasi Surabaya: Program Pascasarjana Unesa. Kunandar (2011). Langkah mudah penelitian tindakan pengembangan profesi guru. Jakarta: Rajawali Pres
kelas
sebagai
Kunandar. (2014). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013): Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh. Jakarta: Rajawali Pers. Maizora, Syafdi. (2011). Pelatihan Pembuatan Manipulatif Transparan dan Penggunaannya Dalam Pembelajaran Matematika Bagi Guru Sekolah Dasar. Skripsi. Majid, Abdul. (2009). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Majid, Abdul. (2014). Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Maksudin. (2013). Pendidikan Karakter Non-Dikotomik. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Muslich, Masnur. (2013). Pendidikan Karakter (Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara. Oktavianingrum, Eri. (2014). Pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan Media Gambar untuk Meningkatkan Minat Siswa dalam Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma (Skripsi yang belum diterbitkan). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kurikulum SMA/MA. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2003 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran Prastowo, Andi. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif: dalam perpektif Rancangan Penelitian.Yogyakarta : Arruzz Media Prastowo, Andi. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik: Tinjauan Teoritis dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenadamedia group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
Putra, Angga. (2011). Pengaruh kesiapan workshop terhadap kinerja mahasiswa dalam perkuliahan praktik kayu. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI: tidak diterbitkan. Salahudin, Anas dan Irwanto Alkrienchiechie. (2013). Pendidikan Karakter: Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya Bangsa. Bandung: Pustaka setia Sani, Ridwan Abdullah. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. Setyorini, Rahayu. (2003). “Perbandingan Hasil Belajar Matematika antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD pada Pokok bahasan Sistem Persamaan Linier pada Siswa Kelas I Semester II SMU N I Guntur Kabupaten demak tahun Pelajaran 2002/2003”. Skripsi. FMIPA UNNES Sudijono, Anas. (2011). Evaluasi Pedidikan Jakarta; Raja Grafindo Persada Adipratama. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (1991). Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Baru. Sugiyono. (2014). Kumpulan Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R & D). Bandung: Alfabeta. Sukardjo dan Lis Permanasari. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia.Yogyakarta: FMIPA UNY. Syah Muhibbin. ( 2009). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Tim Penyusun Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas. (2004). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas. Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
LAMPIRANLAMPIRAN
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
LAMPIRAN 1 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
LAMPIRAN 2 Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
Pertanyaan Untuk Wawancara Data Kebutuhan Awal
Petunjuk: Pada kolom YA dan TIDAK memberikan tanda cek (√) pada jawaban yang akan dipilih. Kemudian memberikan alas an memilih jawaban tersebut pada kolom ALASAN. No
Daftar Pertanyaan
1.
Apakah Ibu dalam mengajar sudah menggunakan media LKS? Menurut Ibu, apakah ada keunggulan dan kelemahan mengajar menggunakan media LKS? Apakah Ibu sudah terampil dalam membuat LKS? Apakah Ibu sudah memahami tentang komponen-komponen yang harus ada di dalam LKS yang menggunakan Kurikulum 2013? Apakah ada kesulitan yang Ibu hadapi dalam menyusun dan mengembangkan LKS dengan Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013? Apakah ada usaha atau cara Ibu mengatasi kesulitan-kesulitan dalam menyusun dan mengembangkan LKS dengan pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013? Apakah ada karakteristik LKS yang baik, yang Ibu butuhkan dengan mengacu pada Kurikulum 2013? Apakah Ibu membutuhkan contoh LKS yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013? Apakah ada saran yang Ibu berikan terkait dengan penyusunan dan pengembangan LKS dengan
2.
3. 4.
5.
6.
7.
8.
9.
Ya
Tidak
Alasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
Pendekatan Saintifik yang ada Kurikulum 2013? 10. Seperti apa LKS yang selama ini Bapak/Ibu gunakan dan diberikan kepada siswa untuk dikerjakan selama proses kegiatan pembelajaran?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
INSTRUMEN VALIDASI LEMBAR KERJA SISWA (di isi oleh validator)
Petunjuk: Pada kolom sangat sasuai (5), sesuai (4), cukup (3), kurang sesuai (2), dan tidak sesuai (1) memberikan tanda cek (√) pada jawaban yang akan dipilih.
No. 1
2
3 4 5 6 7 8 9 10
Aspek yang dinilai Kelengkapan unsur-unsur LKS meliputi: a) Identitas LKS yang terdiri dari satuan pendidikan, kelas/semester, mata pelajaran terkait, tema/subtema; b) petunjuk umum penggunaan LKS; c) tujuan pembelajaran dari setiap indikator; d) kegiatan pembelajaran yang terdiri kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan yang dilengkapi dengan tugas-tugas dan langkah-langkah kerja; dan e) refleksi. Rumusan petunjuk/instruksi LKS sederhana, misalnya dalam tugas-tugas yang dikerjakan, sehingga mudah dipahami. Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat dan sederhana sehingga mudah dipahami siswa. Kegiatan pembelajaran pada LKS memungkinkan tercapainya indikator/tujuan pembelajaran. Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Tampilan LKS indah dan menarik. LKS memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana. LKS mampu menjadikan siswa lebih proaktif dan kreatif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. LKS memfasilitasi siswa untuk mengamati/mengindera. LKS memfasilitasi siswa untuk menganalisis.
Skor penilaian rata-rata 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
11 12
LKS memfasilitasi siswa untuk berkomunikasi. Kejelasan dan kerapian penomoran dalam LKS serta ukuran besar kecilnya LKS yang digunakan sesuai dengan tingkat pendidikan siswa. LKS menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan menyenangkan. Tersedia tempat bagi siswa untuk berefleksi akan kegiatan pembelajaran dan penggunaan LKS. LKS mampu mendorong siswa menemukan konsep dari materi yang dipelajari. Total skor
13 14 15
Kriteria kelayakan: Nilai A B C D E
Interval skor 4,3-5 3,5-4,2 2,7-3,4 1,9-2,6 0-1,8
kriteria SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG SANGAT KURANG
Komentar Dan Saran Secara Keseluruhan:
Kesimpulan (mohon dilingkari salah satu): 1.
LKS layak digunakan tanpa revisi
2.
LKS layak digunakan dengan revisi sesuai saran
3.
LKS tidak layak digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
INSTRUMEN PENELITIAN PADA KRITERIA VALID (di isi oleh siswa kelas X)
Petunjuk: Pada kolom sangat sasuai (5), sesuai (4), cukup (3), kurang sesuai (2), dan tidak sesuai (1) memberikan tanda cek (√) pada jawaban yang akan dipilih.
No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Aspek yang dinilai Kelengkapan identitas LKS (Nama sekolah, nama siswa, kelas/semester, dan mata pelajaran terkait,) Kejelasan dan kerapian penomoran Kejelasan dan kerapian pembuatan tabel Kesesuaian Font huruf yang digunakan Kesesuaian pemilihan warna LKS Kesesuaian ukuran kertas yang digunakan pada LKS Kejelasan petunjuk pengerjaan tugas sehingga mudah dipahami Penggunaan tanda baca tepat dan sesuai Kesesuaian gambar-gambar yang dicantumkan dengan materi yang dipelajari Keseuaian gambar dengan perkembangan siswa Kebenaran materi yang disajikan Kesesuaian materi dengan perkembangan siswa Kesesuaian penggunaan LKS dengan kemampuan siswa LKS mampu mendorong siswa menemukan konsep dari materi yang dipelajari LKS menggambarkan materi yang kontekstual LKS mencakup tujuan pembelajaran Bahasa yang digunakan bahasa baku, sopan dan mudah dipahami Kesederhanaan dan kejelasan struktur kalimat yang ada dalam LKS Kalimat soal jelas dan tepat sasaran Struktur kalimat sesuai EYD Total Skor
Skor penilaian 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
INSTRUMEN PENELITIAN PADA KRITERIA PRAKTIS (diisi oleh siswa kelas X)
Petunjuk: Pada kolom sangat sasuai (5), sesuai (4), cukup (3), kurang sesuai (2), dan tidak sesuai (1) memberikan tanda cek (√) pada jawaban yang akan dipilih.
No.
Skor penilaian
Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5
Kesesuaian penggunaan LKS dalam pembalajaran Kelengkapan huruf pada kata-kata atau yang dipakai Kesesuaian besar kecilnya LKS perkembangan siswa Kemudahan memahami seluruh isi LKS Kemudahan memahami pembelajaran menggunakan LKS Total Skor
1 proses kalimat dengan
dengan
2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
INSTRUMEN PENELITIAN PADA KRITERIA EFEKTIF Aktivitas siswa dikelas (diisi oleh siswa kelas X)
Petunjuk: Pilihan jawaban adalah sangat setuju (5), setuju (4), Kurang setuju (3), tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1). No. Butir-butir sasaran
Pilihan jawaban 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Saya siap mengikuti pembalajaran. Saya memperhatikan penjelasan dari peneliti. Saya menanggapi pembahasan pelajaran. Saya mencatat hal-hal penting saat pembelajaran. Saya memahami materi pembelajaran dengan baik. Saya aktif mengajukan pertanyaan pada pokok bahasan yang tidak saya mengerti. Saya aktif mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti. Saya cenderung tidak menggnggu teman selama kegiatan pembelajaran. saya senang mengikuti pembelajaran hari ini. Saya dapat mengambil manfaat pembalajaran hari ini. Total Skor
2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
INSTRUMEN PENELITIAN PADA KRITERIA EFEKTIF Respon Siswa (diisi oleh xixwa kelas X)
Petunjuk: Pilihan jawaban adalah sangat setuju (5), setuju (4), Kurang setuju (3), tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1).
No.
Butir-butir sasaran
8
Saya suka membaca dan memahami materi LKS yang sudah dibagikan. Saya memperhatikan penjelasan dari peneliti untuk menggunakan LKS. Saya sungguh-sungguh mengerjakan tugas-tugas yang ada dalam LKS. Saya bisa memahami petunjuk pengerjaan tugas dan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam LKS. Saya bisa memahami setiap kata dan kalimat yang ada dalam LKS. Saya suka menggunakan media LKS Saya suka mempelajari LKS yang sudah dibagikan. Format LKS sesuai dengan keinginan saya.
9
Warna dan desain LKS membuat saya lebih aktif.
10
Dengan menggunakan LKS saya bisa berefleksi.
1 2 3 4 5 6 7
Total skor
Pilihan jawaban 1
2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
LAMPIRAN 3 Hasil Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
Tabel Hasil Wawancara No Daftar Pertanyaan Ya Tidak Alasan 1. Apakah Ibu dalam √ Ya. Secara umum disekolah sudah mengajar sudah menggunakan LKS namun menggunakan media kebanyakan LKS yang dibeli di LKS? toko-toko buku. Namun kalau saya sendiri menggunakan media LKS untuk diberikan kepada siswa yaitu LKS yang saya buat sendiri. 2. Menurut Ibu, apakah √ Ya. Kalau menurut saya keunggulan ada keunggulan dan dalam menggunakan media LKS kelemahan mengajar dalam proses pembelajaran yaitu menggunakan media siswa lebih cepat memahami dan LKS? praktis. Namun kelemahannya yaitu kerepotan dalam menyajikan, dan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mempersiapkannya. 3. Apakah Ibu sudah √ Ya. namun LKS yang seperti apa? terampil dalam Kalau saya sudah bisa membuat membuat LKS? lembar kerja siswa yang di dalamnya ada soal-soal yang diberikan kepada siswa untuk dikerjakan. 4. Apakah Ibu sudah √ Tidak. Masih belum memahami memahami tentang terutama dalam penilaian pada komponen-komponen Kurikulum 2013 sangat-sangat yang harus ada di kurang pemahaman saya. namun dalam LKS yang sedang belajar dengan mengikuti menggunakan beberapa pelatihan yang Kurikulum 2013? diselenggarakan oleh dinas pendidikan atau studi banding guruguru di sekolah lain. 5. Apakah ada kesulitan √ Tidak. Sebenanrnya tidak ada yang Ibu hadapi dalam kesulitan untuk mengembangkan menyusun dan LKS jikalau sudah mengerti apa mengembangkan LKS yang dibuat dan cara bagaimana. dengan Pendekatan Namun karena saya masih belum Saintifik dalam paham akan semua itu, apalagi Kurikulum 2013? tentang pengembangan LKS sesuai krikulum 2013 masih sangat kurang pemahaman saya. 6. Apakah ada usaha atau √ Ya. Terus-menerus saya sebagai cara Ibu mengatasi guru tentu berusaha dan belajar kesulitan-kesulitan bagaimana memberikan dalam menyusun dan pembelajaran yang baik kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
7.
8.
9.
mengembangkan LKS dengan pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013? Apakah ada √ karakteristik LKS yang baik, yang Ibu butuhkan dengan mengacu pada Kurikulum 2013? Apakah Ibu √ membutuhkan contoh LKS yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013? Apakah ada saran yang √ Ibu berikan terkait dengan penyusunan dan pengembangan LKS dengan Pendekatan Saintifik yang ada Kurikulum 2013?
siswa.
Ya. Jikalau bisa LKS yang dengan menggunakan pendekatan saintifik.
Ya. Sangat-sangat saya butuhkan, namun belum terampil untuk membuatnya dan juga mengembangkannya.
Ya. Jikalau bisa dikampus-kampus para calon guru-guru diajari bagaimana membuat LKS atau kami juga para guru-guru di SMA Negeri 1 Prambanan ini yang belum bisa diajari unntuk belajar membuat dan mengembangkan LKS, karena itu juga penting untuk pengembangan pendidikan Negara kita Indonesia. 10. Seperti apa LKS yang selama ini Bapak/Ibu gunakan dan diberikan kepada siswa untuk dikerjakan selama proses kegiatan pembelajaran?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
LAMPIRAN 4 Contoh LKS yang digunakan di sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
LAMPIRAN 5 Hasil Penilaian LKS Yang Digunakan di Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
Hasil penilaian LKS yang digunakan di sekolah Pada Kriteria Valid No. 1
2
3
4
5
6
Aspek yang dinilai
1 unsur-unsur √
Kelengkapan LKS meliputi : a) Identitas LKS yang terdiri dari satuan pendidikan, kelas/semester, mata pelajaran terkait, tema/subtema; b) Petunjuk umum penggunaan LKS; c) Tujuan pembelajaran dari setiap indikator; d) Kegiatan pembelajaran yang teridiri kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan yang dilengkapi dengan tugas-tugas dan langkahlangkah kerja; e) Refleksi Rumusan petunjuk/instruksi √ LKS sederhana misalnya dalam tugas-tugas yang dikerjakan, sehingga mudah dipahami. Rumusan materi √ pembelajaran dalam LKS singkat dan sederhana sehingga mudah dipahami siswa. Kegiatan pembelajaran pada LKS memungkinkan tercapainya indikator/tujuan pembelajaran. Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Tampilan LKS indah dan √ menarik.
Tingkat Nilai 2 3 4 5
keterangan Belum ada dalam LKS yang diberikan kepada siswa.
Belum ada di dalam LKS tentang petunjuk penggunaan LKS. Materi tidak dimuatkan dalam LKS hanya berupa soal-soal. √
√
Soal-soal yang ada bisa dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bahasa yang digunakan juga cukup baik. Menurut saya kurang menarik karena warna LKS hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
hitam dan putih.
7
8
LKS memberikan √ pertanyaan mengapa dan bagaimana. LKS mampu menjadikan √ siswa lebih proaktif dan kreatif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
9
LKS memfasilitasi siswa √ untuk mengamati/mengindera.
10
LKS memfasilitasi untuk menganalisis.
11
LKS memfasilitasi siswa untuk berkomunikasi.
12
Kejelasan dan kerapian penomoran dalam LKS serta ukuran besar kecilnya LKS yang digunakan sesuai dengan tingkat pendidikan siswa. LKS menyajikan √ pembelajaran yang bernuansa aktif dan menyenangkan.
13
14
15
√
siswa
Tersedia tempat bagi siswa √ untuk berefleksi akan pembelajaran dan penggunaan LKS. LKS mampu mendorong √ siswa menemukan konsep dari materi yang dipelajari.
√ √
Tidak ada pertanyaan seperti itu. Menurut saya dari LKS yang ada tidak menjadikan siswa aktif dan proaktif karena LKS yang ada berupa individual. Tidak ada dalam LKS yang perlu diamati secara pancaindera. Cukup ada dibagian soal-soal yang ada dalam LKS. Tidak, karena LKS yang ada berupa individual. Cukup baik.
Dengan LKS yang ada tidak membuat siswa aktif untuk belajar karena soalsoal yang ada berupa evaluasi hasil belajar. Tidak ada tempat untuk berefleksi.
Tidak ada dalam LKS cara-cara membuat siswa lebih cepat menemukan konsep pembalajaran karena unsur-unsur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
Total skor
1 2 0 24/15
Rata-rata (total skor/15)
yang ada dalam LKS sesuai Kurikulum 2013 tidak ada. 24
1 2
1,6
Hasil penilaian LKS yang digunakan di sekolah Pada Kriteria Praktis No. Aspek yang dinilai 1
2
3
4
5
Skor penilaian 1
Kesesuaian penggunaan LKS dalam proses pembalajaran
2
3
√
√
Kemudahan memahami seluruh isi LKS
√
Kemudahan memahami pembelajaran dengan menggunakan LKS √
Total Skor
5 Penggunaan LKS kurang sesuai dengan proses pembelajaran karena LKS hanya berupa soalsoal evaluasi Cukup lengkap
√
Kelengkapan huruf pada kata-kata atau kalimat yang dipakai Kesesuaian besar kecilnya LKS dengan perkembangan siswa
4
Keterangan
1
4
6
Kurang sesuai dengan perkembangan siswa karena hanya kertas HVS saja. LKS cukup dipahami dalam hal pertanyaanpertanyaan yang dimuatkan. Tidak sesuai, karena tidak ada materi pembelajaran, namun dengan soal-soal siswa kemungkinan bisa memahami apa yang sedang dibicarakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
LAMPIRAN 6 Tabel Daftar Nilai Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
Tabel Daftar Nilai Peserta Didik Sebelum Menggunakan LKS Yang Dikembangkan Oleh Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
LAMPIRAN 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMA Negeri 1 Prambanan Sleman
Mata Pelajaran
: EKONOMI
Kelas/Semester
: X/SATU
Materi Pokok
: SISTEM DAN ALAT PEMBAYARAN A. Jenis-jenis alat pembayaran nontunai B. Pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia. C. Peran Bank Indonesia dalam sistem dan alat pembayaran D. Peran sistem dan alat pembayaran dalam perekonomian
Alokasi Waktu
: 2 x pertemuan ( 3 jam/180 menit)
A. Kompetensi Inti KI 1 :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :
Menghayati
dan
mengamalkan
tanggungjawab, peduli
perilaku
jujur,
disiplin,
(gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 :
Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 :
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi No.
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 1.2 Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan produk bank dan lembaga keuangan bukan bank, serta dalam pengelolaan koperasi.
1.2.1 Menghargai perbedaan agama selama proses pembelajaran berlangsung.
2. 2.2
2.2.1 Menunjukkan perilaku jujur saat mengikuti proses pembelajaran ekonomi mengenai materi sistem pembayaran dan alat pembayaran di dalam kelas.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, responsive dan proaktif, peduli dalam melakukan kegiatan ekonomi
1.2.2 Menerapkan ajaran agama dalam melakukan sistem pembayaran dan memanfaatkan alat pembayaran dalam kegiatan ekonomi yang dikelola oleh lembaga keuangan.
2.2.2 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, disiplin, dan proaktif dalam mengerjakan tugas-tugas yang ada. 2.2.3 Menunjukkan perilaku bekerjasama pada saat proses diskusi mengerjakan tugastugas dmengenai materi sistem pembayaran dan alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
pembayaran. 3. 3.6 Mendeskripsikan sistem pembayaran dan alat pembayaran
3.6.1 Menunjukkan pengertian sistem dan alat pembayaran 3.6.2 Mengidentifikasi sejarah sistem dan alat pembayaran 3.6.3 Menjelaskan komponenkomponen sistem pembayaran 3.6.4 Mendenfinisikan jenis-jenis sistem dan alat pembayaran 3.6.5 Mengklasifikasikan resiko dalam sistem pembayaran dan pengendaliannya. 3.6.6 Menguraikan peran sistem dan alat pembayaran dalam perekonomian 3.6.7 mengidentifikasi peran Bank Indonesia dalam sistem dan alat pembayaran.
4. 4.6 Menyimulasikan sistem pembayaran dan alat pembayaran
4.6.1 Mempraktekan di depan kelas cara penerapan sistem dan alat pembayaran dalam perekonomian sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
C. Tujuan Pembelajaran 1.
Pada kehidupan sehari-hari siswa dapat menghargai perbedaan keyakinan iman antara teman-teman sekelasnya.
2.
Melalui kegiatan pembalajaran , siswa dapat menerapkan ajaran agama dalam
melakukan
sistem
pembayaran
dan
memanfaatkan
alat
pembayaran dalam kegiatan ekonomi. 3.
Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menunjukkan perilaku jujur saat mengikuti proses pembelajaran ekonomi mengenai materi sistem pembayaran dan alat pembayaran di dalam kelas.
4.
Melalui kegiatan mandiri, siswa dapat menunjukkan perilaku tanggung jawab, disiplin, dan proaktif dalam mengerjakan tugas-tugas yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
5.
Melalui
kegiatan
diskusi,
bekerjasama pada saat
siswa
dapat
proses diskusi
menunjukkan
perilaku
mengerjakan tugas-tugas
dmengenai materi sistem pembayaran dan alat pembayaran. 6.
Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menunjukkan pengertian sistem dan alat pembayaran
7.
Melalui kegiatan pembelajaran siswa dapat mengidentifikasi Sejarah sistem pembayaran dan alat pembayaran
8.
Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menjelaskan komponen-komponen siswa pembayaran dan alat pembayaran
9.
Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat mendefinisikan hjenis-jenis sistem dan alat pembayaran
10. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat mengklasifikasikan resiko dalam sistem pembayaran dan pengendaliannya. 11. Melalui kegiatan menganalisis, siswa dapat menguraikan peran sistem dan alat pembayaran dalam perekonomian 12. Melalui kegiatan menganalisis, siswa dapat mengidentifikasi peran Bank Indonesia dalam sistem dan alat pembayaran 13. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat mempraktekan di depan kelas cara penerapan sistem dan alat pembayaran sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
D. Materi Pembelajaran Sistem Dan Alat Pembayaran A. Jenis-jenis Alat Pembayaran Nontunai B. Pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia C. Peran Bank Indonesia dalam sistem dan alat pembayaran D. Peran sistem dan alat pembayaran dalam perekonomian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
Instrumen : Lampiran 1 (terlampir dalam LKS)
E. Strategi Pembelajaran 1.
Pendekatan Saintifik
2.
Metode: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan presentasi
F. Sumber Belajar 1.
Alam, S. 2013. Ekonomi. Untuk SMA/MA kelas X. Erlangga. Jakarta. Hal 1-3
G. Media Pembelajaran 1.
Media: a. Video : 1. Alat
Pembayaran
Menggunakan
Kartu
http://www.youtube.com/watch?v=R6jvomD7Flw
(APMK) (di
unduh
(di
unduh
tanggal 15Mei 2016) 2. Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) http://www.youtube.com/watch?v=Nrlw2udSovc tanggal 15 Mei 2016) b. Lembar Kerja Siswa
2.
Alat dan bahan a.
Laptop
b.
Viewer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
H. Langkah-langkah Pembelajaran 1.
Pendahuluan (10 menit) a. Salam, doa, dan memeriksa kehadiran peserta didik. b. Apersepsi: Guru menyampaikan pengantar tentang Sistem dan Alat Pembayaran. Pada dasarnya Alat pembayaran adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi, baik dalam membeli atau menjual barang dan jasa. c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2.
Inti (160 menit) a. Mengamati Peserta didik mengamati beberapa Video yang ditampilkan didepan kelas dan juga penjelasan dari guru. 1) Pengertian Jenis-jenis alat pembayaran nontunai 2) Bagaimana peran bank Indonesia dalam mengelolah Uang Rupiah 3) Mengapa diperlukan alat pembayaran nontunai Untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam masyarakat dan seperti apa perkembangan lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat sekitar. b. Menanya Peserta
didik
menanyakan
atau
mempertanyakan
tentang
perkembangan Ekonomi dalam Masyarakat sekitar melalui Aktivitas Produksi, Distribusi, Konsumsi. Misalnya: 1) Jelaskan perbedaan dari alat pembayaran tunai dengan alat pembayaran nontunai! 2) Jelaskan manfaat dari alat pembayaran Nontunai! Berdasarkan sejumlah pertanyaan yang teridentifikasi, peserta
didik
menentukan/memilih
sejumlah
pertanyaan
pokok/penting sebagai landasan untuk merumuskan jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
sementara. Pada saat yang sama guru mengarahkan pada pertanyaanpertanyaan ke pencapaian kompetensi dasar. c. Menalar 1) Peserta didik membaca buku teks pelajaran halaman 124 s.d 127 /buku/referensi lain yang relevan tentang Sistem dan Alat Pembayaran. 2) Peserta didik menyaksikan video yang berkaitan dengan Sistem dan Alat Pembayaran baik yang di putarkan didepan kelas maupun Video yang dicari sendiri yang relevan sesuai dengan Topik yang sudah dipilih oleh peserta didik. d. Mencoba 1) Peserta didi mendiskusikan peran sistem dan alat pembayaran dalam perekonomian. 2) Peserta didik mendiskusikan lembaga atau tentang apa sistem dan alat pembayaran berperan dalam perekonomian Indonesia. e. Mengkomunikasikan/membentuk jejaring Peserta didik mempresentasikan peran sistem dan alat pembayaran dalam perekonomian Indonesia yang selama ini sudah dilaksanakan.
3. Penutup (10 Menit) a. Kesimpulan: Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran b. Evaluasi: Tuliskan contoh Manfaat dari pembayaran nontunai! c. Refleksi: Peserta didik diminta menjawab pertanyaan reflektif misalnya: 1) Apakah pembelajaran hari ini menyenangkan? 2) Pengetahuan
berharga/baru
pembelajaran kita hari ini?
apa
yang
kamu
peroleh
pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
3) Bagaimana perasaanmu menggunakan media pembelajaran seperti LKS? 4) Bagaimana sebaiknya sikap kita kalau memperoleh sesuatu yang berharga/baru? (Jawaban ditulis di buku catatan peserta didik) d. Menyampaikan materi yang akan datang.
I.
Penilaian a. Sikap Spiritual 2) Teknik Penilaian: Observasi 3) Bentuk Instrumen: Lembar observasi 4) Kisi-kisi: No. Sikap/nilai 1. Bersyukur 2. 3. Instrumen: lihat Lampiran 2 b.
Butir Instrumen 1
Sikap sosial 1) Teknik Penilaian: Observasi 2) Bentuk Instrumen: Lembar observasi 3) Kisi-kisi: No. 1. 2.
Sikap/nilai Menghargai dan menghormati sesama Membina hubungan baik dengan teman sekelas dan masyarakat sekitar Instrumen: lihat Lampiran 3
Butir Instrumen 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
c.
Pengetahuan 1) Teknik Penilaian: 1) Tes: tulis 2) Non tes: Penugasan kelompok 2) Bentuk Instrumen: 1) Soal tes tulis uraian dan pilihan ganda 2) Proyek 3) Kisi-kisi No.
Indikator
1. Disajikan gambaran tentang Sistem dan Alat Pembayaran 2. Disajikan Pengertian jenis-jenis Alat Pembayaran nontunai 3. Melalui tayangan gambar/video dapat menentukan keterkaitannya penggunaan alat pembayaran nontunai dengan talat pembayaran tunai. 4. Melalui hasil observasi peserta didik dapat mengelompokkan data yang menjadi manfaat Penggunaan alat pembayaran dan bagaiamana mengelolanya? Instrumen: lihat Lampiran 4 d.
Butir Instrumen 1-2 3 4
5
Keterampilan No.
Kriteria
1
Ketepatan waktu mengumpulkan
2
Kejelasan hasil pengamatan
3
Ketepatan jawaban tugas yang dikerjakan Kejelasan da penguasaan materi waktu 4 presentasi 5 Kekompakan kelompok Instrumen : Lihat lampiran 5
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
Lampiran 2 : Instrumen Penilaian Sikap Spiritual (religius)
No.
Nama Peserta didik
Indikator: Berdoa sebelum dan sesudah kegiatanpembelajaran (1-4)
Kisi-kisi Indikator sikap spiritual: Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran 1.
Berdoa dengan tidak sungguh-sungguh
2.
Kadang-kadang berdoa dengan sungguh-sungguh
3.
Sering berdoa dengan sungguh-sungguh
4.
Selalu berdoa dengan sungguh-sungguh
Petunjuk Penyekoran: Peserta didik memperoleh nilai: Baik Sekali
: apabila memperoleh skor 4
Baik
: apabila memperoleh skor 3
Cukup
: apabila memperoleh skor 2
Kurang
: apabila memperoleh skor 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian Sikap Sosial Indikator No.
Pesert a didik
1.
Menjag Menghargai setiap a orang kebersi yang ada di kelas han lingkun Sa Sala gan Senyu pa m kelas m (1- (1(1-4) (1-4) 4) 4)
Memelihara hubungan baik dengan teman Juml sekelas ah Tingk Skor Tingkat at kerama tolera han nsi (1-4) (1-4)
2. 3. 4. 5.
Kisi-kisi 1)
Sikap Sosial menghargai setiap orang yang ada di kelas (Sub indikator: Senyum): Deskriptor Tidak pernah tersenyum Kadang-kadang tersenyum Sering tersenyum Selalu tersenyum
2)
Skor 1 2 3 4
Sikap Sosial menghargai setiap orang yang ada di kelas (Sub indikator: Sapa): Deskriptor Tidak pernah menyapa
Skor 1
Kadang-kadang menyapa
2
Sering menyapa
3
Selalu menyapa
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
3)
Sikap Sosial menghargai setiap orang yang ada di kelas (Sub indikator: Salam):
4)
Deskriptor Tidak pernah mengucapkan/menjawab salam
Skor 1
Kadang-kadang mengucapkan/menjawab salam
2
Sering mengucapkan/menjawab salam
3
Selalu mengucapkan/menjawab salam
4
Sikap Sosial: menjaga kebersihan lingkungan kelas Deskriptor Tidak pernah menjaga kebersihan lingkungan kelas Kadang-kadang menjaga kebersihan lingkungan kelas Sering menjaga kebersihan lingkungan kelas Selalu menjaga kebersihan lingkungan kelas
Skor 1 2 3 4
5) Sikap Sosial: Memelihara hubungan baik dengan teman sekelas (Sub indikator tingkat keramahan) Deskriptor Tidak pernah ramah Kadang-kadang ramah Sering ramah Selalu ramah
Skor 1 2 3 4
6) Sikap Sosial: Memelihara hubungan baik dengan teman sekelas (Sub indikator tingkat toleransi) Deskriptor Tidak pernah toleran
Skor 1
Kadang-kadang toleran
2
Sering toleran
3
Selalu toleran
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
Petunjuk Penyekoran: Peserta didik memperoleh nilai: Baik Sekali : apabila memperoleh skor 19 - 24 Baik
: apabila memperoleh skor 13 - 18
Cukup
: apabila memperoleh skor
7 - 12
Kurang
: apabila memperoleh skor
1- 6
Lampiran 4: Instrumen Penilaian Pengetahuan 1) Apa perbedaan dengan Sistem pembayaran dengan alat pembayaran? 2) Tuliskan dan jelaskan 4 prinsip kebijakan Bank Indonesia terhadap sistem pembayaran? 3) Tuliskan dan jelaskan fungsi uang? 4) Mengapa
manusia
memerlukan
alat
pembayaran?
Jelaskan
pendapatmu! 5) Apa yang dilakukan oleh pemerintah agar uang dapat terlihat aman dari pemalsuan uang Rupiah? 6) Mengapa Bank Indonesia melakukan pemusnahan uang? Apa prosesnya dan manfaatnya? 7) Tuliskan alat-alat pembayaran Nontunai dan tunai? 8) Bagaimana peran sistem dan alat pembayaran dalam perekonomian negara Indonesia saat ini? 9) Tuliskan lembaga yang berperan dalam sistem dan alat pembayaran di Indonesia! Kemudian apa saja peran tersebut? 10) Berikan tanggapanmu apabila sampai saat ini uang dan alat pembayaran tidak dikenal oleh manusia! Jelaskan!.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
No. Jawaban
Skore
Sistem pembayaran adalah pemindahan sejumlah uang dari satu pihak ke pihak lain, mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang 1
digunakan
pemindahan
dana
untuk guna
melaksanakan
memenuhi
suatu
5
kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Alat pembayaran adalah benda yang menurut hukum harus diterima sebagai alat untuk membeli barang dan jasa Aman
berarti
segala
resiko
dalam
sistem
pembayaran seperti resiko kredit, likuiditas dan resiko
fraund
dimitigasi
harus
dengan
dapat
dikelola
bank
oleh
dan setiap
penyelnggara sistem pembayaran. Efisiensi menekankan agar penyelenggaraan sistem pembayaran dapat
digunakan secara luas
sehingga biaya yang ditanggung masyarakat 2
lebih murah karena meningkatnya
skala
ekonomi. Kesetaraan akses artinya Bank Indonesia tidak menginginkan adanya praktik monopoli pada penyelenggara
suatu
sistem
yang
dapat
menghambat pemain lain untuk masuk. Kewajiban
seluruh
pembayaran
penyelenggara
sistem
untuk memperhatikan aspek-
aspek perlindungan konsumen.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
Fungsi asli (primer) -
Sebagai alat tukar (medium of change) Fungsi ini memudahkan terjadinya dan tidak perlu menunggu adanya kesamaan kehendak. Caranya, uang ditukarkan langsung dengan barang atau barang ditukarkan
dahulu
dengan
uang
kemudian uang ditukarkan kembali dengan
barang.
digunakan
Jadi
uang
sebagai
bisa
perantara
pembayaran dan alat sirkulasi. -
Sebagai satuan nilai ( unit of Value) Sebagai
satuan
nilai,
uang
dapat
digunakan untik mengukur nilai suatu barang kemudian membandingkannya
3
dengan barang lain. Misalnya harga rumah Adam sebesar Rp 50.000.000,dan harga rumah Luthfi sebesar Rp 60.000.000,-. Berati harga rumah Luthfi lebih mahal dari pada harga rumah Adam.
Fungsi Turunan (sekunder) Fungsi turunan uang merupakan pengembangan dari fungsi utama uang sebagai alat tukar dan satuan nilai. Berikut ini adalah beberapa fungsi turunan uang. -
Alat pembayaran
-
Alat menabung/penimbun kekayaan
-
Alat pembentuk modal atau kekayaan
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
-
Alat pemindah kekayaan
Manusia memerlukan alat pembayaran karena manusia dalam memenuhi kebutuhannya perlu 4
melakukan transaksi. Dengan itu alat pembayaran
5
yang sah sangat perlu untuk menilai komoditas dari kebutuhan manusia. Memberikan tanda-tanda pengaman pada uang baik 5
yang terliaht maupun yang tidak terlihat, agar orang
5
tidak bisa memalsukan uang terebut. Bank Indonesia melakukan pemusanahan uang, karena uang yang sudah beredar tidak lagi layak pakai. Pemusnahan uang dilakukan terhadap rupiah yang tidak layak edar, rupiah yang masih layak edar 6
namun berdasarkan pertimbangan tertentu tidak lagi mampunyai manfaat ekonomi atau kurang diminati oleh
masyarakat.
Setelah
Bank
10
Indonesia
mengetahui semua uang yang sudah beredar tersebut dan dinyatakan sudah tidak layak pakai maka uang siap untuk dimusnahkan. Alat pembayaran tunai adalah uang logam dan uang kertas. 7
5 Alat pembayaran nontunai adalah uang giral, kartu kredit, kartu debit, nota debit dan nota kredit. - Menjamin kelancaran pasar sebagai tempat dimana transaksi terjadi
8
- Memungkinkan terjadinya
spesialisasi
pada
produksi - Membantu menentukan sebarapa besar efisiensi
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
transaksi yang dilakukan dan diselesaikan - Mempengaruhi tingkat dan laju pertumbuhan ekonomi efisiensi pasar keuangan - Elemen penting dalam infrastruktur keuangan untuk mendukung terciptanya stabilitas sistem keuangan. - Sebagai channel utama transmisi kebijakan moneter
untuk
mendukung
kebijakan
pengendalian moneter yang lebih efektif dan efisien. - Mendukung efisiensi dan efektivitas fungsi intermediasi lembaga keuangan. - Mendorong mobilitas aliran dana secara lebih cepat melalui layanan sistem pembayaran yang lebih beragam. Lembaga yang berperan dalam sistem dan alat pembayaran adalah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral. Peran Bank Indonesia dalam sistem dan alat pembayaran adalah - Sebagai penjaga stabilitas nilai tukar rupiah - Mengatur 9
dan
menjaga
kelancaran
sistem 15
pembayaran nasional - Sebagai pengelola uang rupiah mulai dari Perencanaan
Rupiah,
Pencetakan
Rupiah,
Pengeluaran
Rupiah,
Pengedaran
Rupiah,
Pencabutan
dan
penarikan
Rupiah,
Pemusnahan uang Rupiah. - Melakukan pengamanan uang rupiah
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
Menurut saya jika sampai saat ini manusia tidak mengenal sistem dan alat pembayaran maka 10
manusia
akan
mengalami
kesulitan
dalam
memenuhi kebutuhannya dan pertumbuhan ekonomi tidak akan meningkat tetapi menetap begitu saja.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
LAMPIRAN 8 Lembar Validasi oleh Validator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
LAMPIRAN 9 Transkrip Penilaian Lembar Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
LAMPIRAN 10 Foto Pelaksanaan penelitian Lapangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
Saat Membuka dan Mengajarkan Materi Kepada Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
Saat Masuk dalam Kelompok dan Bekerja Sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237
Saat Siswa Prensentasi dalam Kelompok
Saat Siswa Mengerjakan Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238
LAMPIRAN 11 Data Transkrip Jumlah Jawaban Siswa Pada Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
Transkrip penilaian siswa pada kriteria valid No. 1
2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14
15 16 17 18
19 20
Aspek yang dinilai Kelengkapan identitas LKS (Nama sekolah, nama siswa, pertemuan keberapa, kelas/semester, dan mata pelajaran terkait,) Kejelasan dan kerapian penomoran Kejelasan dan kerapian pembuatan tabel Kesesuaian Font huruf yang digunakan Kesesuaian pemilihan warna LKS Kesesuaian ukuran kertas yang digunakan pada LKS Kejelasan petunjuk pengerjaan tugas sehingga mudah dipahami Penggunaan tanda baca tepat dan sesuai Kesesuaian gambar-gambar yang dicantumkan dengan materi yang dipelajari Keseuaian gambar-gambar dengan perkembangan siswa Kebenaran materi yang disajikan Kesesuaian materi dengan perkembangan siswa Kesesuaian penggunaan LKS dengan kemampuan siswa LKS mampu mendorong siswa menemukan konsep dari materi yang dipelajari LKS menggambarkan materi yang kontekstual LKS mencakup tujuan pembelajaran Bahasa yang digunakan bahasa baku, sopan dan mudah dipahami Kesederhanaan dan kejelasan struktur kalimat yang ada dalam LKS Kalimat soal jelas dan tepat sasaran Struktur kalimat sesuai EYD Total Skor
TS 0
Skor penilaian KS C S 0 0 8
SS 17
0 0
0 0
1 0
5 4
18 21
0
0
0
7
18
0 0
0 0
0 7
7 7
18 11
0
0
5
12
8
0
0
3
12
10
0
0
5
10
10
0
0
3
12
10
0 0
0 0
1 2
13 12
11 11
0
0
3
11
11
0
0
4
13
8
0
0
3
15
6
0
0
2
12
11
0
0
2
15
8
0
0
3
15
7
0 0 0
0
5 2 51
6 16 212
14 7 235
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240
Transkrip penilaian siswa pada kriteria praktis No.
Tingkat penilaian Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
Keseuaian penggunaan LKS dalam proses pembelajaran Kelengkapan huruf pada kata-kata atau kalimat yang dipakai Keseuaian besar kecilnya LKS dengan perkembangan siswa Kemudahan memahami seluruh isi LKS Kemudahan memahami pembelajaran dengan menggunakan LKS Total Skor
1
2
3
4
5
0
0
0
14
11
0
0
5
17
3
0
0
10
10
5
0
0
4
14
7
0
0
2
16
7
0
0
21
71
33
Transkrip penilaian siswa pada kriteria efektif tentang Aktivitas siswa Tingkat Penilaian Siswa No.
Butir-butir sasaran
1
Saya siap mengikuti pembalajaran.
2
Saya memperhatikan penjelasan dari peneliti. Saya menanggapi pembahasan pelajaran.
3 4 5 6 7 8 9 10
Saya mencatat hal-hal penting saat pembelajaran. Saya memahami materi pembelajaran dengan baik. Saya aktif mengajukan pertanyaan pada pokok bahasan yang tidak saya mengerti. Saya aktif mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti. Saya cenderung tidak mengganggu teman selama kegiatan pembelajaran. saya senang mengikuti pembelajaran hari ini. Saya dapat mengambil manfaat pembalajaran hari ini. Total Skor
1
2
3
4
5
0
0
4
13
8
0
1
0
20
4
0
1
4
16
4
3
3
9
5
4
0
2
3
17
3
0
4
5
9
7
0
0
0
14
11
0
0
6
8
11
0
1
1
15
8
0
0
1
16
8
3
12
33
133
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241
Transkrip penilaian siswa pada kriteria efektif tentang Respon siswa
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Butir-butir sasaran Saya suka membaca dan memahami materi LKS yang sudah dibagikan. Saya memperhatikan penjelasan dari peneliti untuk menggunakan LKS. Saya sungguh-sungguh mengerjakan tugastugas yang ada dalam LKS. Saya bisa memahami petunjuk pengerjaan tugas dan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam LKS. Saya bisa memahami setiap kata dan kalimat yang ada dalam LKS. Saya suka menggunakan media LKS Saya suka mempelajari LKS yang sudah dibagikan. Format LKS sesuai dengan keinginan saya. Warna dan desain LKS membuat saya lebih aktif. Dengan menggunakan LKS saya bisa berefleksi. Total skor
Tingkat penilaian siswa 1
2
0
1
0
3
4
5
6
13
5
1
2
17
5
0
0
4
14
7
0
1
4
14
6
0
0
5
14
6
0
0
3
15
7
0
1
2
18
4
0
0
4
13
8
0
0
4
9
12
0
1
4
10
10
0
5
38
137
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 242
LAMPIRAN 12 Produk Massal Lembar Kerja Siswa (LKS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 266
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 276
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 283
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 284
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 285
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 287
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 288
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 289
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 292