PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA DI TAMAN NASIONAL KUTAI, KALIMANTAN TIMUR BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG Oleh :
VIORENTIN GADIS NUCIFERA 3607.100.029
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011
I - PENDAHULUAN
LATAR belakang Pariwisata berperan dalam pengembangan wilayah, kontribusi lapangan kerja dan pendapatan daerah, serta meningkatkan pendapatan masyarakat, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan alami, fisik, sosial, dan budaya setempat
Taman Nasional Kutai
Telah dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata alam
Memiliki potensi ekowisata yang sangat menarik dan telah dikenal dengan baik di tingkat lokal, regional, bahkan internasional. Selain itu, TN.Kutai ini memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai sarana wisata alam. JUMLAH KUNJUNGAN WISATA DI TN.KUTAI MENGALAMI PERKEMBANGAN YANG TIDAK MENENTU.
Pengelolaan dan Pengembangannya Belum Optimal
BELUM OPTIMALNYA PEMANFAATAN WISATA ALAM, RENDAHNYA AKSESIBILITAS, KURANG LENGKAPNYA PENYEDIAAN FASILITAS BERUPA PRASARANA DAN SARANA, SERTA KURANG MEMADAINYA SARANA PENDUKUNG KAWASAN.
Keberlangsungan pariwisata sangat dipengaruhi kepuasan pengunjung terhadap segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata.
STUDI MENGENAI TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP KAWASAN EKOWISATA SEBAGAI UPAYA DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA TN.KUTAI
Pendahuluan
RUMUSAN masalah
•Kondisi kawasan wisata di TN.Kutai masih belum optimal dikembangkan yang ditunjukkan dengan belum optimalnya pemanfaatan wisata alam yang ada serta penyediaan fasilitas dan aksesibilitas pada kawasan yang belum dapat dikelola dengan baik dan juga masih rendahnya keamanan kawasan dari tekanan penduduk di sekitarnya dan dari faktor alam. •Selain itu, juga dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang tidak teratur dan sempat terjadinya penurunan jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2005, 2007 dan 2008. Hal ini menggambarkan tingkat kepuasan pengunjung terhadap pemenuhan kebutuhan wisata yang berkualitas dan nyaman juga rendah. BERDASARKAN PERMASALAHAN DI
ATAS, MAKA PERTANYAAN DALAM PENELITIAN INI ADALAH APA SAJAKAH FAKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA DI TN.KUTAI YANG BERPENGARUH PADA TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG ?
TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan arahan pengembangaan kawasan ekowisata di Taman Nasional Kutai berdasarkan tingkat kepuasan pengunjung.
SASARAN • • • •
Mengidentifikasi faktor pengembangan kawasan ekowisata di TN.Kutai Menganalisis tingkat kepuasan pengunjung di kawasan ekowisata TN.Kutai berdasarkan faktor pengembangannya Menilai kinerja dari kawasan ekowisata di TN.Kutai berdasarkan tingkat kepuasan pengunjung Menganalisis arahan pengembangan kawasan ekowisata di TN.Kutai berdasarkan tingkat kepuasan pengunjung.
Pendahuluan
RUANG LINGKUP RUANG LINGKUP WILAYAH dalam penelitian ini adalah kawasan objek wisata di Taman Nasional Kutai. TN.Kutai memiliki luas wilayah sebesar 198.629 Ha. Dalam penelitian ini ruang lingkup wilayahnya dibatasi pada 3 objek wisata yang berapa pada zona pemanfaatan TN.Kutai. SANGKIMA adalah salah satu objek wisata yang terdapat dalam kawasan ekowisata Taman Nasional Kutai. Sangkima merupakan objek wisata alam berupa hutan alam yang tergolong sebagai hutan hujan tropis. Memiliki potensi berupa beragam flora dan fauna yang menarik serta terdapat petualangan penjelajahan hutan dengan fasilitas outbond berupa jalur atau track penjelajahan yang menantang. PREVAB-MENTOKO adalah objek wisata alam terbatas dan merupakan pusat penelitian orang utan. Objek wisata ini berada di sebelah utara TN.Kutai. Untuk mencapai lokasi objek wisata ini, wisatawan harus menggunakan perahu kecil atau ketinting menyusuri Sungai Sangatta ke arah hulu. Pada objek wisata ini terdapat tempat penelitian orang utan dan merupakan pusat pendidikan lingkungan hidup yang dilengkapi dengan jalur interpretasi. Ke arah Mentoko dapat dijumpai goa kelelawar dan air terjun. TELUK LOMBOK merupakan salah satu objek wisata yang berada di dalam kawasan Taman Nasional kutai. Teluk Lombok adalah objek wisata alam yang menyuguhkan wisata alam bahari berupa pantai dan hamparan mangrove. Lokasi objek wisata ini berada di Desa Sangkima tepatnya masuk dalam wilayah pinjam pakai oleh pihak Pertamina.
Pendahuluan
RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
Penelitian ini dalam ranah ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota memfokuskan pembahasan dalam lingkup aspek pengembangan suatu kawasan wisata. RUANG LINGKUP SUBSTANSI Ruang lingkup substansi dalam penelitian ini mencakup teori mengenai pariwisata, teori pengembangan ekowisata, teori ekowisata, teori daya dukung ekowisata, penentuan faktor pengembangan kawasan ekowisata dan penentuan bobot faktor yang mempengaruhi pengembangan ekowisata, analisis tingkat kepuasan pengunjung kawasan ekowisata berdasarkan faktor pengembangannya, penilaian kinerja dari kawasan ekowisata di TN.Kutai berdasarkan tingkat kepuasan pengunjung serta analisis arahan pengembangan kawasan.
MANFAAT PENELITIAN yaitu dapat berkontribusi terhadap pengembangan bidang ilmu pengembangan kawasan wisata dengan batasan tingkat kepuasan pengunjung. yaitu mampu dijadikan masukan dan bahan pertimbangan dalam upaya mengelola dan mengembangkan suatu kawasan yang memiliki potensi wisata alam untuk mendukung pembangunan daerah. Serta mampu menjadi rekomendasi dalam pengembangan dan pembangunan wilayah dalam bidang kepariwisataan, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur.
Pendahuluan
II - TINJAUAN PUSTAKA
PARIWISATA JENIS WISATA
adalah suatu kegiatan meninggalkan rumah untuk tujuan melepaskan diri dari rutinitas pekerjaan dengan cara menikmati tempat-tempat yang dikunjungi dan mendapatkan suatu hospitality service dan travel experience. adalah Wisata Budaya, Wisata Maritim atau Bahari, Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi), Wisata Konvensi, Wisata Pertanian (Agrowisata), Wisata Buru, Wisata Ziarah.
WISATAWAN
adalah orang yang melakukan kegiatan wisata dengan melakukan perjalanan untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Mereka juga mengeluarkan uang di tempat yang mereka kunjungi namun tidak dengan mencari nafkah di tempat tersebut.
ASPEK PARIWISATA
adalah suatu unsur-unsur kegiatan pariwisata yang saling berinteraksi dimana apabila terdapat satu aspek yang tidak terpenuhi, maka kegiatan pariwisata tidak akan dapat berjalan sempurna.
EKOWISATA
adalah kegiatan wisata khusus ke lokasi yang masih bersifat alami dan belum terjamah tangan manusia dengan tetap memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan areal wisata, sehingga wisatawan yang datang berkunjung akan merasakan ketenangan dan kenyamanan.
ASPEK-ASPEK PARIWISATA Sumber Teori Suwantoro (1997)
Musenaf (1995)
Yoeti (1985)
1.Daya tarik di daerah tujuan wisata 2.fasilitas yang tersedia 3.Aksesibilitas
1.Aksesibilitas 2.Potensi pasar 3.Kondisi lingkungan 4.Pengelolaan 5.Sarana wisata 6.Prasarana dasar 7.Daya tarik pendukung
1.Lingkungan alami 2.Lingkungan buatan 3.Prasarana dan sarana wisata
Inskeep (1991) 1.Atraksi 2.Akomodasi 3.Fasilitas pelaya-nan wisata 4.Transportasi 5.Kelembagaan
George McIntyre (1993) 1.Atraksi dan aktivitas wisata 2.fasilitas dan pelayanan akomodasi 3.fasilitas dan pelayanan yang lain 4.fasilitas dan pelayanan transportasi 5.infrastruktur 6.institusi/organisasi
McIntosh (1995) 1. SDA 1.Infrastruktur 2.Moda Transportasi 3.Partisipasi masyarakat 4.Sumber daya budaya
Sumber : Diolah dari Suwantoro(1997),George McIntyre(1993), McIntosh(1995), Inskeep(1991), Musenaf(1995), Yoeti(1985).
Dari pengelompokan diatas, dihasilkan bahwa aspek dalam pariwisata yang harus dipenuhi adalah aspek daya tarik wisata, prasarana sarana dan transportasi. Untuk partisipasi masyarakat dan kelembagaan atau institusi ataupun organisasi tidak dipilih dalam penelitian karena tidak akan menjamin pengembangan kawasan ekowisata baik berdasarkan kepuasan pengunjung. Selain itu, partisipasi masyarakat dan kelembagaan juga tidak dapat diukur dengan tolak ukur tertentu. Begitu pula dengan sumber daya budaya.
SINTESA KAJIAN PUSTAKA
KONSEPTUALISASI TEORI
III - METODOLOGI PENELITIAN
VARIABEL PENELITIAN METODE ANALISA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1
Identifikasi Faktor Pengembangan Kawasan Ekowisata di TN.Kutai
a.Deskriptif Teoritikal b.Uji validitas dan Reliabilitas Faktor Pengembangan Kawasan Ekowisata
Faktor-Faktor Pengembangan Kawasan Ekowisata di TN.Kutai 2
Menganalisa Tingkat Kepuasan Pengunjung di TN.Kutai Berdasarkan Faktor Pengembangannya
Pengamatan Lapangan, wawancara dan kuesioner ke pengunjung
a.Analisa Pembobotan (Likert) b.Analisa Servqual
Tingkat Kepuasan Pengunjung Berdasarkan Faktor Pengembangannya 3
Menilai Kinerja Kawasan Ekowisata di TN.Kutai Berdasarkan Tingkat Kepuasan Pengunjung
Pengamatan Lapangan, wawancara dan kuesioner ke pengunjung
a.Analisa Importance and Performance Matrix
Kinerja Kawasan Ekowisata di TN.Kutai 4
Pengamatan Lapangan, wawancara dan kuesioner ke pengunjung
a.Analisa Delphi Menganalisa Arahan Pengembangan Kawasan Ekowisata Berdasarkan Tingkat Kepuasan Pengunjung Pengamatan Lapangan, wawancara dan kuesioner ke expert (pakar dan regulator)
Arahan Pengembangan Kawasan Ekowisata di TN.Kutai Berdasarkan Tingkat Kepuasan Pengunjung
IV - HASIL DAN PEMBAHASAN
GAMBARAN UMUM TAMAN NASIONAL KUTAI Taman Nasional Kutai merupakan salah satu kawasan konservasi tertua di Indonesia. TN.Kutai sendiri berubah fungsinya dan ditunjuk sebagai taman nasional dengan luasan 198.629 Ha. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan pelestarian alam yang penting di Indonesia. Taman Nasional Kutai ditinjau dari kondisi geografis wilayah terletak pada 0º7’54” - 0º33’53” Lintang Utara dan 116º58’48” - 117º35’29” Bujur Timur. Secara administrasi pemerintahan Taman Nasional Kutai terletak di Kota Bontang (0,36%), Kabupaten Kutai Kertanegara (12,88%) dan Kabupaten Kutai Timur (86,75%), Propinsi Kalimantan Timur.
WILAYAH PENELITIAN SANGKIMA
PREVAB-MENTOKO
TELUK LOMBOK
GAMBARAN JUMLAH PENGUNJUNG DI TN.KUTAI Kunjungan wisata ke objek wisata Taman Nasional Kutai cenderung ramai pada hari-hari libur saja, yaitu pada hari Sabtu dan Minggu atau pada hari-hari libur lainnya. Jumlah kunjungan rata-rata pertahunnya adalah 2653 wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Data jumlah pengunjung dapat dilihat pada tabel berikut : Jumlah Pengunjung Setiap Tahun Jenis Wisatawan Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara Total
2006
2007
2008
2009
2010
2.688
1.910
1.048
1.867
4.439
56
99
360
390
410
2.744
2.009
1.408
2.257
4.849
Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah kunjungan cenderung mengalami penurunan pada tahun 2007 menjadi 2.009 pengunjung dan puncaknya terjadi penurunan drastis pada tahun 2008 menjadi 1.408 pengunjung. Jumlah kunjungan wisatawan kembali mengalami peningkatan sampai tahun 2010. Dari data pengunjung pada tahun-tahun sebelumnya juga tercatat bahwa pada tahun 2005 terjadi penurunan jumlah kunjungan wisatawan menjadi 2379 wisatawan dari 4265 wisatawan yang berkunjung pada tahun 2004. Dengan pola naik-turunnya jumlah kunjungan wisatawan menunjukkan bahwa KUNJUNGAN WISATAWAN DI TN.KUTAI MEMILIKI POLA KUNJUNGAN WISATAWAN YANG TIDAK MENENTU.
KARAKTERISTIK DAN TIPOLOGI PERJALANAN WISATAWAN BERDASARKAN SAMPEL Jumlah dan Proporsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Usia
Jenis Kelamin Laki-laki
15-20 th
Perempuan
14%
43% 57%
21-30 th 7%
31-40 th
6%
73%
>40 th
Proporsi pengunjung laki-laki sebanyak 43 % dengan jumlah 43 responden, dan proporsi perempuan sebanyak 57 % dengan jumlah 58 responden. Sedangkan menurut usia, proporsi pengunjung dengan rentang 15-20 dan usia 21-30 tahun masing-masing sejumlah 74 responden dengan proporsi sebesar 73 % dan 14 responden dengan proporsi 14 %, usia 31-40 tahun sejumlah 7 responden dengan proporsi 7 % dan usia lebih dari 40 tahun sebanyak 6 responden atau sebesar 6 %.
Jumlah dan Proporsi Responden Berdasarkan Asal/Domisili Pengunjung
Domisili Bontang Bogor Perancis 9%
Samarinda Sangatta Jepang Kanada 7%
6% 1% 1%
74%
2%
Dari data survey dapat diketahui bahwa pengunjung kawasan ekowisata di TN.Kutai tidak hanya berasal dari Propinsi Kalimantan Timur saja seperti Bogor, namun juga berasal dari daerah di luar Kalimantan Timur dan bahkan dari mancanegara seperti Jepang, Kanada, dan Perancis. Proporsi pengunjung yang berasal dari Bontang sebesar 74 % atau sebanyak 75 orang, Samarinda sebesar 9 % (9 responden), Sangatta 7 % (7 responden), Bogor 6 % (6 responden), Jepang 1 % (1 responden), Kanada 1 % (1 responden) dan untuk pengunjung yang berasal dari Perancis sebanyak 2 % atau sebanyak 2 orang responden.
Jumlah dan Proporsi Responden Berdasarkan Status dan Tingkat Pendidikan Pengunjung Berdasarkan status pengunjung, maka dapat Tingkat Pendidikan diketahui proporsi pengunjung kawasan Status Menikah
Belum Menikah 17%
83%
Jumlah dan Proporsi Responden Berdasarkan Motivasi Perjalanan Wisata Pengunjung
Motivasi
Objek wisata Penelitian Ingin menikmati alam Istirahat/refreshing Lain-lain 40%
24% 3%
11%
22%
ekowisata TN.Kutai yang berstatus menikah yaitu sebesar 17% dari jumlah sampel, dan untuk yang berstatus belum menikah sebesar 83%. Sedangkan proporsi pengunjung kawasan ekowisata TN.Kutai berdasarkan tingkat pendidikan terakhir pengunjung lebih didominasi pada tingkatan SMP/sederajat yaitu sebesar 46 %, untuk tingkatan SMA/sederajat sebesar 43% dan yang paling kecil adalah Sarjana sebesar 11 % dari jumlah sampel. Dari diagram di samping maka dapat diketahui bahwa proporsi motivasi perjalanan didominasi oleh alasan ingin menikmati alam yaitu sekitar 40 % dari sampel. dan alasan kedua adalah untuk istirahat/refreshing yaitu sebesar 24 %. Dan untuk alasan tertarik pada objek wisata sebesar 22 %. Sedangkan sisanya, 11 % alasan kunjungan untuk penelitian dan alasan lainnya sebesar 3 % dari jumlah sampel.
Dapat diketahui bahwa proporsi lama kunjungan ke kawasan ekowisata TN.Kutai didominasi oleh pengunjung yang memilih lama kunjungan 4-6 jam, yaitu sebesar 45 %, dan untuk kunjungan menginap sebesar 25 %. Sedangkan untuk kunjungan selama 1-2 jam dan lebih dari 12 jam, masing-masing 25 % dan 3 %.
SMP
SMA
S1
11% 46% 43%
Jumlah dan Proporsi Responden Berdasarkan Lama Kunjungan Wisata Pengunjung
Lama Kunjungan 1- 2 Jam >12 Jam 45%
4 - 6 Jam Menginap (Hari) 3%
25%
27%
ANALISA IDENTIFIKASI FAKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA DI TN.KUTAI No
Atribut Faktor
Validitas (R Tabel=0,324)
Reliabilitas (α=0,6)
Keterangan
1
Keberadaan Atraksi Utama
0,592
0,825
Valid dan Reliabel
2
Kondisi Atraksi Utama
0,535
0,829
Valid dan Reliabel
3
Keberadaan Atraksi Pendukung
0,62
0,824
Valid dan Reliabel
4
Kondisi Atraksi Pendukung
0,621
0,824
Valid dan Reliabel
5
Ketersediaan Air Bersih
0,511
0,835
Valid dan Reliabel
6
Ketersediaan Listrik Dan Komunikasi
0,387
0,839
7
Ketersediaan Drainase Di Kawasan Wisata
0,721
0,821
8
Ketersediaan Fasilitas Persampahan Di Dalam Kawasan Wisata
0,473
0,835
9
Ketersediaan Sarana Akomodasi Seperti Penginapan Dan Balai/Pondok Untuk Tempat Beristirahat Wisatawan Yang Memadai
0,231
0,849
Valid dan Reliabel
NO. 1.
FAKTOR Daya tarik kawasan ekowisata TN.Kutai
2.
Valid dan Reliabel
Ketersediaan prasarana dan sarana yang memadai di kawasan ekowisata TN.Kutai
Tidak Valid dan Reliabel
Tidak Valid dan Reliabel
0,316
0,843
11
Ketersediaan Fasilitas Pelayanan Berupa Kesehatan
0,337
0,840
12
Ketersediaan Sarana Transportasi
0,533
0,830
Valid dan Reliabel
13
Ketersediaan Sarana Berupa Lahan Parkir
0,306
0,846
Tidak Valid dan Reliabel
14
Kecepatan Waktu Tempuh Ke Lokasi
0,552
0,828
15
Kemudahan Pencapain Lokasi
0,596
0,828
Valid dan Reliabel
Valid dan Reliabel Valid dan Reliabel
3.
Fasilitas Pelayanan Wisata Berupa Ketersediaan Penjual/Warung Makanan
Valid dan Reliabel
10
ATRIBUT FAKTOR
Ketersediaan sarana transportasi dan aksesibilitas pada kawasan wisata
Keberadaan atraksi utama Kondisi atraksi utama Keberadaan atraksi pendukung Kondisi atraksi pendukung Ketersediaan air bersih Ketersediaan listrik dan komunikasi Ketersediaan drainase di kawasan wisata Ketersediaan fasilitas persampahan di dalam kawasan wisata Ketersediaan fasilitas pelayanan berupa kesehatan Ketersediaan saran transportasi Kecepatan waktu tempuh ke lokasi Kemudahan pencapaian lokasi
ANALISA TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG DI KAWASAN EKOWISATA TN.KUTAI BERDASARKAN FAKTOR PENGEMBANGANNYA Perhitungan Selisih Mean Kepuasan dan Kepentingan Objek Wisata SANGKIMA Faktor
Daya Tarik Kawasan
Ketersediaan Prasarana dan Sarana yang Memadai
Ketersediaan Sarana Transportasi dan Aksesibilitas
Atribut
Mean Kepuasan
Mean Kepentingan
Mean Selisih
Keterangan
Keberadaan atraksi utama
2,94
4,07
-1,13
Prioritas
Kondisi atraksi utama
2,52
4,24
-1,72
Prioritas
Keberadaan atraksi pendukung
2,59
3,80
-1,21
Prioritas
Kondisi atraksi pendukung
2,41
3,83
-1,42
Prioritas
Ketersediaan air bersih
2,11
4,78
-2,67
Prioritas
Ketersediaan listrik dan telekomunikasi
2,26
4,41
-2,15
Prioritas
Ketersediaan drainase
2,37
4,56
-2,19
Prioritas
Ketersediaan fasilitas persampahan
2,09
4,70
-2,61
Prioritas
Ketersediaan fasilitas pelayanan berupa kesehatan
1,98
4,46
-2,48
Prioritas
Ketersediaan sarana transportasi
2,06
4,11
-2,05
Prioritas
Kecepatan waktu tempuh ke lokasi wisata
2,37
4,09
-1,72
Prioritas
Kemudahan pencapaian lokasi wisata
2,41
4,37
-1,96
Prioritas
Perhitungan Selisih Mean Kepuasan dan Kepentingan Objek Wisata TELUK LOMBOK Faktor
Daya Tarik Kawasan
Ketersediaan Prasarana dan Sarana yang Memadai
Ketersediaan Sarana Transportasi dan Aksesibilitas
Atribut
Mean Kepuasan
Mean Kepentingan
Mean Selisih
Keterangan
Keberadaan atraksi utama
2,59
4,08
-1,49
Prioritas
Kondisi atraksi utama
2,43
3,97
-1,54
Prioritas
Keberadaan atraksi pendukung
2,35
3,84
-1,49
Prioritas
Kondisi atraksi pendukung
2,46
3,86
-1,4
Prioritas
Ketersediaan air bersih
2,05
4,95
-2,9
Prioritas
Ketersediaan listrik dan telekomunikasi
2,35
4,65
-2,3
Prioritas
Ketersediaan drainase
2,35
4,51
-2,16
Prioritas
Ketersediaan fasilitas persampahan
2,03
4,81
-2,78
Prioritas
Ketersediaan fasilitas pelayanan berupa kesehatan
1,86
4,46
-2,6
Prioritas
Ketersediaan sarana transportasi
2,27
4,24
-1,97
Prioritas
Kecepatan waktu tempuh ke lokasi wisata
2,05
4,35
-2,3
Prioritas
Kemudahan pencapaian lokasi wisata
2,05
4,51
-2,46
Prioritas
Perhitungan Selisih Mean Kepuasan dan Kepentingan Objek Wisata PREVAB-MENTOKO Faktor
Daya Tarik Kawasan
Ketersediaan Prasarana dan Sarana yang Memadai
Ketersediaan Sarana Transportasi dan Aksesibilitas
Atribut
Mean Kepuasan
Mean Kepentingan
Mean Selisih
Keterangan
Keberadaan atraksi utama
3.8
4.8
-1
-
Kondisi atraksi utama
3.6
4.7
-1.1
-
Keberadaan atraksi pendukung
3.2
4.4
-1.2
-
Kondisi atraksi pendukung
3.3
4.4
-1.1
-
Ketersediaan air bersih
2.3
4.9
-2.6
Prioritas
Ketersediaan listrik dan telekomunikasi
2.8
4.0
1.2
Prioritas
Ketersediaan drainase
2.7
4.7
-2
Prioritas
Ketersediaan fasilitas persampahan
2.7
5.0
-2.3
Prioritas
Ketersediaan fasilitas pelayanan berupa kesehatan
2.4
4.8
-2.4
Prioritas
Ketersediaan sarana transportasi
2.8
4.8
-2
Prioritas
Kecepatan waktu tempuh ke lokasi wisata
2.8
4.0
-1.2
Prioritas
Kemudahan pencapaian lokasi wisata
2.9
4.7
-1.8
Prioritas
ANALISA PENILAIAN KINERJA KAWASAN EKOWISATA DI TN.KUTAI BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG SANGKIMA
1
2
3
4
TELUK LOMBOK
KETERANGAN : 1. Keberadaan atraksi utama 2. Kondisi atraksi utama 3. Keberadaan atraksi pendukung 4. Kondisi atraksi pendukung 5. Keberadaan air bersih 6. Keberadaan listrik dan telekomunikasi 7. Keberadaan drainase 8. Ketersediaan fasilitas persampahan 9. Ketersediaan fasilitas pelayanan berupa kesehatan 10. Ketersediaan sarana transportasi 11. Kecepatan waktu tempuh ke lokasi 12. Kemudahan pencapaian lokasi
PREVAB-MENTOKO
1
2
1
2
3
4
3
4
ANALISA ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN EKOWISATA DI TN.KUTAI BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG
Analisis Delphi
Eksplorasi
ITERASI 1
Terdapat Responden yang Tidak Sepakat
ITERASI 2
HASIL AKHIR
(arahan pengembangan kawasan yang telah disepakati oleh seluruh responden)
HASIL AKHIR DELPHI
(arahan pengembangan kawasan yang telah disepakati oleh seluruh responden)
Teori Ekowisata ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN YANG SEUSAI
Eksisting Kawasan
V - KESIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan dari bab satu sampai dengan bab empat, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini antara lain : 1.Faktor-faktor pengembangan kawasan ekowisata yaitu, faktor daya tarik wisata, faktor ketersediaan prasarana dan sarana yang memadai dan faktor ketersediaan sarana transportasi dan aksesibilitas. 2.Tingkat kepuasan pengunjung dan kinerja kawasan ekowisata di TN.Kutai menunjukkan ketidakpuasan pengunjung terhadap objek wisata yang tersebut serta penilaian kinerja kawasan yang buruk. 3.Rumusan arahan pengembangan kawasan ekowisata di TN.Kutai berdasarkan tingkat kepuasan pengunjungnya, antara lain: Objek Wisata Sangkima Arahan pengembangan untuk objek wisata Sangkima antara lain : a.Pengembangan wisata edukasi khusus untuk anak sekolah yang berupa pendidikan lingkungan. b.Pengembangan spot perkemahan yang layak bagi pengunjung di sekitar area guest house dan pengembangannya harus disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung dan daya dukung kawasan. c.Pengembangan laboratorium terbuka pembudidayaan tanaman Ulin yang terletak di area khusus dekat dengan pintu gerbang track penjelajahan. Arahan pengembangan ini di dukung dengan kelengkapan dari faktor ketersediaan prasarana dan sarana yang memadai yang terdiri dari atribut faktor keberadaan air bersih, keberadaan listrik dan telekomunikasi, ketersediaan fasilitas persampahan, ketersediaan fasilitas pelayanan berupa kesehatan dan faktor ketersediaan sarana transportasi dan aksesibilitas yang terdiri dari atribut faktor ketersediaan sarana transportasi.
Objek Wisata Teluk Lombok Arahan pengembangan untuk objek wisata Teluk Lombok antara lain : a.Pengembangan mangrove trail yang dapat dilalui dengan walking/bycycle track maupun dengan perahu yang disesuaikan dengan daya dukung lingkungannya dan terdapat pusat penelitian mangrove yang memiliki laboratorium penelitian untuk pengenalan jenis ekosistem mangrove. b.Pengembangan hutan mangrove sebagai tempat pemancingan udang, kepiting dan ikan namun tetap memperhatikan prinsip pengelolaan pariwisata berkelanjutan. c.Pengembangan wisata pantai berupa banana boat dan restoran yang berupa pondok atau stand-stand kecil yang menyediakan menu makanan hasil pancingan pengunjung ataupun hasil tangkapan nelayan. d.Pengembangan wisata laut di objek wisata ini berupa kegiatan wisata snorkling untuk dewasa dan anak-anak. Arahan pengembangan ini di dukung dengan kelengkapan dari faktor ketersediaan prasarana dan sarana yang memadai yang terdiri dari atribut faktor keberadaan air bersih, ketersediaan fasilitas persampahan, ketersediaan fasilitas pelayanan berupa kesehatan dan faktor ketersediaan sarana transportasi dan aksesibilitas yang terdiri dari atribut faktor kecepatan waktu tempuh ke lokasi dan kemudahan pencapaian lokasi. Objek Wisata Prevab-Mentoko Arahan pengembangan untuk objek wisata Prevab-Mentoko antara lain : a.Pengembangan wisata edukasi dengan laboratorium pengamatan orang utan beserta literaturnya. b.Pengembangan area pengamatan khusus di sekitar habitat orang utan dan disediakan perlengkapan untuk kegiatan pengamatan. Arahan pengembangan ini di dukung dengan kelengkapan dari faktor ketersediaan prasarana dan sarana yang memadai yang terdiri dari atribut faktor keberadaan air bersih, keberadaan listrik dan telekomunikasi, keberadaan drainase, ketersediaan fasilitas persampahan, ketersediaan fasilitas pelayanan berupa kesehatan dan faktor ketersediaan sarana transportasi dan aksesibilitas yang terdiri dari atribut faktor kecepatan waktu tempuh ke lokasi, faktor ketersediaan sarana transportasi dan kemudahan pencapaian lokasi.
SARAN Saran yang disampaikan dalam penelitian ini merupakan saran berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan dalam penelitian ini dan bersifat penyempurnaan bagi penelitian selanjutnya serta saran kepada pihak pengelola dan pihak pemerintah daerah setempat, maka saran yang bisa diberikan antara lain : a. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan oleh Balai Taman Nasional Kutai sebagai pihak pengelola dalam menyusun rencana pengembangan objek wisata di TN.Kutai. b. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan oleh pemerintah sebagai bahan masukan dalam mengembangkan potensi wisata di daerah yang tepatnya masuk di wilayah pemerintahan Kabupaten Kutai Timur, berupa arahan dan strategi pengembangan kawasan wisata. c. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka pihak pengelola diharapkan bisa memberikan kontrol yang baik dalam pengelolaan kawasan ekowisata di TN.Kutai, karena dapat memberikan dampak langsung kepada pengembangan kawasan dan masyarakat di dalamnya. d. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan daya dukung lingkungan kawasan ekowisata di TN.Kutai.
. . SEKIAN . . Terima Kasih