DIGITAL INFORMATION & SYSTEM CONFERENCE 2009
PENGEMBANGAN KARTU NAMA MULTIMEDIA Iwan Binanto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sain dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
[email protected] Abstrak Kartu nama dibutuhkan oleh banyak orang yang mencari rekanan, kolega, atau lainnya. Pada Kartu nama konvensional tertera nama, alamat kantor dan/atau rumah, serta jabatan pekerjaan. Kadang kala informasi-informasi tersebut dirasa kurang, karena tidak memuat curicullum vitae atau informasi lainnya yang penting. Saat ini teknologi komputer dan teknologi multimedia berkembang dengan cepat. Teknologi ini dapat digunakan untuk mengembangkan kartu nama multimedia yang mengandung informasi lebih lengkap, seperti curicullum vitae, animasi, suara, dan informasi-informasi penting lainnya. Pengembangan kartu nama multimedia ini menggunakan metodologi pengembangan multimedia. Kartu nama multimedia ini secara fisik berwujud CDROM berukuran 3” yang labelnya berupa kartu nama konvensional. Kata kunci: pengembangan multimedia, kartu nama multimedia, CDROM 1. Pendahuluan Kartu nama sudah menjadi suatu kebutuhan bagi seseorang yang sering mencari rekanan, baik itu rekanan bisnis maupun rekanan lain. Kartu nama konvensional umumnya dibuat dari media kertas atau plastik yang di atasnya dicetak informasi berupa nama seseorang, nama instansinya, alamatnya, dan jabatan seseorang tersebut. Informasi-informasi yang ada di kartu nama konvensional terkadang dirasa kurang lengkap. Misalnya tidak dapat memberikan informasi curriculum vitae, tidak dapat memberikan informasi kegiatan-kegiatan yang dijalani, dan tidak dapat memberikan informasi-informasi lainnya yang dianggap penting untuk dipublikasikan. Di samping itu, kartu nama konvensional tidak interaktif. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan teknologi multimedia, serta harga komputer dan perangkat lainnya yang semakin murah, maka informasi yang ada di media kartu nama konvensional tersebut dapat dialihkan ke suatu media elektronik untuk dapat diakses menggunakan komputer yang sudah mendukung teknologi multimedia. Pengalihan ini akan menimbulkan akibat yang baik, karena informasi yang disampaikan lebih interaktif dan lebih lengkap. Disamping itu akan menimbulkan image yang lebih baik pula buat seseorang yang memilikinya. Kartu Nama ini merupakan suatu multimedia karena di dalamnya terkandung informasiinformasi yang berupa teks, suara, dan gambar, baik itu gambar diam maupun gambar bergerak (Vaughan, 2004). Kartu nama ini berupa kepingan CDROM yang berisi informasi-informasi yang ada di satu lembar kartu nama konvensional ditambah dengan curriculum vitae yang lengkap, maupun informasi-informasi lain yang dianggap penting. Kartu nama ini dapat dirancang lebih interaktif dengan menggunakan menu, penyisipan suara, dan gambar bahkan dapat dianimasikan. Secara fisik, CDROM yang digunakan bukan CDROM yang berukuran 5" berkapasitas 640 MB, tetapi CDROM yang berukuran 3” berkapasitas 50 MB sampai 185 MB. Perbandingan ukuran fisik CDROM terlihat pada gambar 1. Media CDROM berukuran 3” dipandang sudah mencukupi kebutuhan untuk memuat file-file multimedia yang digunakan.
88
DIGITAL INFORMATION & SYSTEM CONFERENCE 2009
Gambar 1. Perbandingan media CDROM
Gambar 2. Cover CDROM sebagai kartu nama konvensional
CDROM bagian atas (bagian yang tidak dibaca oleh laser) dapat dicetak cover yang berisi informasi-informasi seperti yang terdapat di kartu nama konvensional, sehingga orang lain tanpa menggunakan komputer sudah mengetahui bahwa CDROM tersebut adalah bentuk lain dari kartu nama. Rancangan informasi-informasi yang akan dicetak di bagian atas CDROM seperti pada gambar 2. Menurut Sutopo (2003), metodologi pengembangan Multimedia terdiri dari 6 tahapan, seperti pada gambar 3.
Gambar 3. Metodologi Pengembangan Multimedia a. Concept Tahap ini merupakan tahap untuk menetukan tujuan dan siapa pengguna software sehingga disebut juga sebagai identifikasi audience. Selain itu menentukan macam aplikasi (presentasi, interkatif, dan lainnya) serta tujuan aplikasi (hiburan, pelatihan, pembelajaran, perkenalan, dan lainnya). b. Design Merupakan tahap membuat spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan, dan kebutuhan material atau bahan untuk software. c. Material Collecting Merupakan tahap dimana pengumpulan bahan yang sesuai dengan kebutuhan. Tahap ini dapat dikerjakan parallel dengan tahap assembly. d. Assembly Tahap dimana semua objek atau bahan multimedia dibuat. Pembuatan aplikasi berdasarkan dari storyboard dan struktur navigasi pada tahap design.
e. Testing
f.
Testing dilakukan setelah selesai tahap assembly dengan menjalankan software dan dilihat serta diperiksa apakah ada kesalahan. Distribution Tahapan dimana software disimpan dalam suatu media penyimpanan dan siap untuk didistribusikan. Setelah didistribusikan akan dievaluasi kembali apakah concept yang sudah dibuat dapat diterma oleh audience.
89
DIGITAL INFORMATION & SYSTEM CONFERENCE 2009
Metodologi ini merupakan putaran (cycle) yang saling mendukung. Gambar panah dengan warna hitam menunjukkan dukungan langsung terhadap tahapan berikutnya, sedangkan gambar panah dengan warna abu-abu menunjukkan dukungan yang tidak langsung terhadap tahapan berikutnya (seperti pada tahap distribution ke tahap concept). 2. Pembahasan 2.1. Penyusunan Concept dan Design Concept kartu nama multimedia ini untuk memperkenalkan diri seseorang selengkaplengkapnya. Informasi yang disampaikan dapat tergantung pada audience yang dituju. Dalam makalah ini, audience yang dituju adalah kalangan akademisi. Design kartu nama multimedia merupakan alur program beserta rancangan kartu nama multimedia yang dibuat. Kartu nama multimedia yang dibuat mempunyai alur yang tidak kompleks, terlihat pada gambar 4.
Gambar 4. Diagram alur kartu nama multimedia 2.2. Material Collecting Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan kartu nama multimedia berupa gambar diam, suara (sound), gambar animasi, serta teks. Pada makalah ini gambar diam diambil dari internet, wallpaper, dan hasil pemotretan. Gambar diam dimanipulasi dan dianimasikan dengan Macromedia Flash MX disamping diolah dengan Adobe Photoshop. File suara (sound) diambil dari file suara Sistem Operasi Windows, sedangkan gambar animasi diambil dari internet. Media penyimpanan dipilih CDROM dengan diameter 3”, karena data yang terkumpul tidak melebihi 100 MB.
90
DIGITAL INFORMATION & SYSTEM CONFERENCE 2009
2.3. Assembly Concept dan design tersebut kemudian diimplementasikan dengan pembuatan storyboard. Storyboard berguna untuk merencanakan isi dan animasi yang ada di masingmasing file .swf. Storyboard yang digunakan adalah sebagai berikut: a. File index.swf • Ada layar pembuka, berisi informasi awal, yaitu nama, alamat home page, alamat email, dan nomor handphone. Diselingi dengan animasi “super pinguin” yang sedang terbang. Diberi pesan pembuka tentang Kartu Nama di bagian ini. • Ada tombol OK untuk melanjutkan ke bagian selanjutnya, setelah selesai membaca pesan. b. File _residence.swf • Berisi informasi alamat kantor dan alamat rumah beserta nomor teleponnya. • Ada animasi menghilang dari informasi-informasi tersebut. c. File _kegiatan.swf • Background dibuat dengan menggunakan Adobe Photoshop yang menggambarkan kegiatan-kegiatan yang sudah pernah dilakukan. • Berisi informasi-informasi tentang kegiatan yang sudah dilakukan, terutama sebagai pembicara. • Ada animasi menghilang dari informasi-informasi tersebut. d. File _mengajar.swf • Background mengambil gambar wallpaper dari Linux RedHat 9.0, tidak diedit dan tidak dimanipulasi dengan Adobe Photoshop. • Berisi informasi-informasi tentang matakuliah yang pernah dan sedang diampu. • Ada animasi menghilang dari informasi-informasi tersebut. e. File _publikasi.swf • Background mengambil gambar wallpaper dari Linux RedHat 9.0, tidak diedit dan tidak dimanipulasi dengan Adobe Photoshop. • Berisi informasi-informasi tentang judul-judul tulisan yang sudah pernah dimuat di jurnal. • Ada animasi menghilang dari informasi-informasi tersebut. f. File _publikasi1.swf • Background mengambil gambar wallpaper dari Linux RedHat 9.0, tidak diedit dan tidak dimanipulasi dengan Adobe Photoshop. • Berisi informasi-informasi tentang judul-judul buku yang sudah diterbitkan penerbit umum. • Ada animasi menghilang dari informasi-informasi tersebut dengan warna hitam diteruskan dengan suara tanda perpisahan. 2.4. Testing Pada pembuatan kartu nama ini, testing dilakukan permodul. Hal ini dikarenakan kartu nama multimedia di-design dengan modul-modul yang berbentuk file mandiri, sehingga akan memudahkan penanganan kesalahan serta pengembangan di kemudian hari. Jika modul-modul yang berbentuk file tersebut sudah berjalan sesuai yang diinginkan, maka dilakukan testing keseluruhan. 2.5. Distribution File .swf hanya dapat dijalankan dengan aplikasi Flash Player sehingga tidak dapat langsung dijalankan dari command prompt maupun dari Windows Explorer, karena bukan merupakan file executable. Oleh karena itu, file .swf harus dibuat menjadi executable lebih dulu. Untuk membuat file .swf menjadi executable (menjadi .exe) dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menjalankan index.swf terlebih dahulu. b. Ketika index.swf sedang berjalan, maka tombol Esc pada keyboard harus ditekan sehingga menu Flash Player tampil. c. Pada menu tersebut diklik File > Create Projector, seperti pada gambar 5.
91
DIGITAL INFORMATION & SYSTEM CONFERENCE 2009
Gambar 5. Membuat .exe pada file .swf. d. Kemudian harus disimpan dengan sebuah nama, dalam makalah ini diberi nama iwan.exe. Langkah-langkah di atas sebenarnya menghasilkan Flash Player beserta parameterparameter yang berupa nama-nama file .swf yang diperlukan. Sehingga file-file .swf tetap harus disertakan dalam satu directory dengan file .exe tersebut. Agar file iwan.exe tersebut dapat berjalan otomatis pada saat media CDROM dimasukkan ke drive CDROM, maka perlu dibuat file autorun.inf yang berisi script sederhana dan dibuat dengan text editor biasa, misalnya menggunakan notepad. Isi dari autorun.inf adalah sebagai berikut: [autorun] open=iwan.exe File autorun.inf, file-file .swf dan file iwan.exe harus terletak pada satu directory yang sama. Langkah terakhir pada pembuatan kartu nama multimedia adalah burning ke media CD yang dapat dilakukan dengan software pihak ketiga, misalnya Nero. Dapat juga langsung menggunakan fasilitas yang ada pada Microsoft Windows XP. 3. Kesimpulan dan Saran Kartu nama multimedia mudah dibuat dan informasi-informasi penting tentang identitas (profile) seseorang dapat dipublikasikan dengan mudah dan cepat. Disamping itu, mudah digandakan dengan cara mengcopy biasa. Kartu nama multimedia ini dapat langsung berjalan atau langsung dieksekusi oleh Windows ketika dimasukkan ke drive CDROM, sehingga memudahkan pengguna komputer untuk mengoperasikannya. Pada pembuatan kartu nama multimedia ini, masih terdapat kekurangan-kekurangan, salah satunya adalah antar slide satu dengan slide lainnya belum interaktif, sebaiknya dibuat interaktif dengan menunggu penekanan suatu tombol atau klik mouse. Daftar Pustaka 1. Budiarjo, B. 1991. Komputer dan Masyarakat. Elex Media Komputindo. Jakarta. 2. Chandra. 2004. ActionScript Flash MX 2004 untuk Orang Awam. Maxicom. Palembang. 3. Sutopo, Ariesto Hadi. 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash. Graha Ilmu. Yogyakarta. 4. Suyanto, M. 2003. Multimedia: Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Andi Offset. Yogyakarta. 5. Vaughan, T., 2004, Multimedia: Making It Work, Sixth Edition, McGraw-Hill Companies.
92