Pengembangan IPTEK utk Indonesia Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Jokowi-‐JK Dewan Riset Nasional Jakarta, 26 Juni 2014
Tantangan Kita • Kualitas sebagain besar SDM kita terbatas dan Daya Saing kita rendah. • ProdukIvitas tenaga kerja Indonesia seperlima tenaga kerja Malaysia • Menurut catatan UNDP, rata-‐rata pendidikan Indonesia hanya 5,8 tahun • Dana R&D masih sangat rendah 0,08% dari GDP: Malaysia (1%), Singapura (2%), Philippina (0,1%), Thailand (0,2) • Kita dihadapkan pada persaingan global dan MEA • Karakter dn mental kita masih lemah
Visi Pengembangan Iptek • Revolusi Mental: – Perubahan paradigma dr poliIk dan ekonomi ke budaya/mental – Fokus utama: manusia Indonesia dgn dimulai dr pembentukan mental dn karakter bangsa • Target utama: – Man Indo yg unggul dgn 2 pilar utama berupa kompetensi teknis (ilmu dan teknologi) dn kompetensi moral dgn pilar tambahan sehat secara fisik – Kelemahan utama bangsa ini bukan pd kompetensi teknis (Ilmu dn teknologi), tp pd kompetensi moral (mental/karakter dlm penghayatan nilai antara lain kebenaran dn kejujuran sbg etos utama keilmuan, komitmen pd kemaslahatan bg banyak orang dn kecintaan kpd bangsa dn negara) – Pembangunan karakter ini terutama diletakkan pd pendidikan dasar sampai menengah dn dilanjutkan pd PT dlm integrasi dgn penguasaan ilmu dn teknologi
Pengembangan Ilmu Pengetahuan • Peningkatan mutu dn penyebaran PT secara nasional dgn Tridharmanya sbg penggerak pembangunan nasional • Menyediakan “Pinjaman Mahasiswa” (student loan) berjangka panjang berbunga rendah serta meningkatan jumlah beasiswa unggulan bagi mahasiswa berprestasi (S1, S2, S3) di dlm negeri maupun di LN • Dukungan pembiayaan PT sbg pusat keunggulan wilayah dn keilmuan sesuai dgn potensi dn tantangan (penyebaran) • Mengembangkan budaya inovaIf yg berorientasi iptek melalui kerja sama magang dn pelaIhan antara PT dn dunia usaha • Meningkatkan pendidikan kejuruan, politeknik, dan pendidikan profesi • Menjalin kerja sama pengembangan iptek dn riset dgn PT dn lembaga riset di luar negeri, termasuk pertukaran tenaga pengajar dn mahasiswa utk kepenIngam nasional
Pengembangan Ristek (1) • Strategi kita meningkatkan anggaran negara untuk R&D sebesar 25% per tahun atau meningkat menjadi 20 T dlm 5 tahun • Arahnya: memperkuat daya saing dan kemandirian bangsa • Prioritasnya: Teknologi yang perlu dikembangkan adalah yang tepat guna, khususnya pertanian dan energi (dari hulu sampai hilir), informasi dn komunikasi, kesehatan, pertahanan keamanan, serta industri yang menghasilkan nilai tambah Inggi • Memberikan insenIf fiskal dan non-‐fiskal untuk ristek • Utk itu pemerintah memfasilitasi kerja sama Pemerintah/Pemda, Perguruan Tinggi/Lembaga PeneliIan dn dunia usaha dlm pengembangan ristek dn pemanfaatannya utk meningkatkan produkIvitas daerah dn nasional
Pengembangan Ristek (2) • Penataan kembali lembaga-‐lembaga ristek utk membangun sinergisitas dgn arah yg lebih visioner dn terencana secara sistemaIs dn terukur: – Perlu penajaman Cetak Biru Ristek yg berisi Kebijakan Ristek Nasional sesuai dgn kebutuhan dn prediksi kemajuan bangsa, kebutuhan pasar dn dinamika global – Kebijakan Ristek Nasional dijabarkan dlm Road Map pengembangan ristek nasional dgn target periodik yg terukur – Peran masing-‐masing lembaga riset: KemRistek, DRN, BPPT, LIPPI, Lembaga Eijkman, LPPM Perguruan Tinggi, Litbang Kementerian dgn opsi Litbang dilebur • Mengembangkan 100 Technopark berbasis potensi lokal (sebagai pusat pelaIhan, pusat riset dn penemuan teknologi baru, pusat pengembangan bisnis, dn pionir industri) dgn kerjasama antara pemerintah/Pemda, dunia usaha, dan insItusi pendidikan dan riset • Membuka Balai LaIhan Kerja utk Program PelaIhan Berkelanjutan bagi lulusan SMA di Ingkat Kab/Kota dan Kecamatan
Pengembangan Ristek (3) • Fasilitasi, promosi dn pembukaan akses pasar bg pemanfaatan hasil-‐hasil riset dlm negeri demi mendukung daya saing nasional • PerhaIan khusus diberikan kepada Iptek di bidang mariIm, baik yg berkaitan dgn pertahanan keamanan maupun SDA, khususnya sbg sumber pangan
Paten/HAKI • Jumlah paten internasional Indonesia rendah sekali, hanya 217 dari 1963-‐2013, jauh dibawah Malaysia, Thailand, Philippina, dan Singapura • Selain program-‐program pengembangan pendidikan Inggi dan ristek, perhaIan khusus diberikan utk perlindungan HAKI oleh negara terhadap: – Penemuan baru di bidang teknologi (paten) – Disain (disain industri) – Pengetahuan dan seni (hak cipta) – Pengetahuan tradisional, ekspresi dn kreasi budaya tradisional, termasuk yg dimiliki masy adat – Indikasi Geografis (Geographical IndicaIon)
Penutup • Pengembangan PT (khususnya yg bermutu) dn Technopark di daerah-‐daerah utk memicu berkembangnya pusat-‐pusat prtumbuhan ekonomi baru yg didukung oleh Ingkat produkIvitas yg Inggi • Melalui itu, pemertaaan ekonomi akan berkembang bukan semata-‐mata melalui transfer dana ke daerah melainkan juga melalui Kebangkitan Ekonomi Daerah