Pengembangan ICT dalam Pembelajaran Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret 28 November 2015
PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PEMBELAJARAN DI MASA DEPAN Muhammad Azmi Program Studi Magister Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Sebelas Maret
[email protected]
ABSTRAK Kemajuan teknologi di era digital membuat setiap orang tidak bisa lepas dari teknologi. Meningkatnya jumlah netter dan netizen di dunia merupakan sebuah indikator bahwa manusia tidak bisa lepas dari perangkat teknologi yang dimiliki, seperti notebook atau smartphone. Seiring dengan perkembangan teknologi, semua kehidupan masyarakat tidak akan bisa lepas dari pengaruh digital, tak terkecuali di dunia pendidikan. Mobile learning menjadi salah satu trend dalam dunia pendidikan yang memanfaatkan perangkat selular sebagai alat atau media pembelajaran. Dalam makalah ini akan membahas tentang pengembangan mobile learning sebagai media pembelajaran di masa depan. Pembahasan utama dalam makalah ini terbagi menjadi dua, yaitu tentang pengembangan mobile learning di masa depan dan hambatannya di masa sekarang. Adapun metode penelitian dalam makalah ini adalah menggunakan studi pustaka melalui hasil penelitian terdahulu, jurnal atau beberapa situs teknologi yang membahas sesuai dengan tema. Hasil studi pustaka menunjukkan bahwa pengembangan mobile learning di masa depan sangat dimungkinkan dengan adanya inovasi software yang mempermudah dalam pengembangan mobile learning, sebut saja Android Studio, Sencha Touch dan Intel XDK. Dalam pengembangan mobile learning, tentunya ada kendala yang harus dihadapi. Kendala terbesar dalam pengembangan mobile learning di sekolah adalah keterbatasan sarana dan prasarana, terutama tersedianya jaringan internet. Selain itu, peraturan sekolah yang tidak memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menggunakan smartphone dalam proses pembelajaran juga menjadi kendala yang harus dipikirkan secara matang oleh para pengembang. Kesimpulan dalam makalah ini adalah kemungkinan pengembangan mobile learning di masa depan sangat terbuka seiring dengan pesatnya perkembangan software pendukung dalam mengembangkan aplikasi multiplatform.
Kata kunci: media pembelajaran, mobile learning, dan multiplatform
175
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret 28 November 2015
Berdasarkan survei yang dilakukan
PENDAHULUAN Kemajuan teknologi di era digital merupakan salah satu hal yang tak dapat dipungkiri lagi. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi seolah telah merasuk ke dalam setiap sendi kehidupan. Segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia dari bangun tidur sampai tidur lagi, pagi sampai malam, di rumah maupun di luar rumah tidak akan pernah lepas dari ilmu pengetahuan dan teknologi
manusia
yang
berkembang
begitu pesat. Tidak terkecuali hal-hal yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Salah satu teknologi yang telah merasuk ke dalam kehidupan masyarakat dunia dewasa ini adalah kepemilikan gadget. Tidak dapat dipungkiri, bahwa hampir setiap
orang
telah
memiliki
gadget
masing-maisng, tak terkecuali guru dan siswa.
Banyak
sekali
tujuan
oleh e-Marketer, sebuah lembaga riset pasar
mengatakan
bahwa
netter
di
Indonesia pada tahun 2014 mencapai 83, 7 juta orang yang diproyeksikan akan mencapai 112 juta pada tahun 2017. Angka ini ternyata menjadikan Indonesia menempati peringkat keenam dalam hal jumlan pengguna internet. Pada tahun 2017,
pertumbuhan
netter
Indonesia
diperkirakan akan mengalahkan Jepang yang memiliki tingkat pertumbuhan netter yang lebih lamban. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara berkembang yang tentunya akan memiliki peluang lebih
besar
infrastruktur Jepang
dalam jaringan
sebagai
negara
peningkatan dibandingkan maju
telah
memiliki infrastruktur memadai. (Yusuf, 2014)
dalam
Perkembangan pengguna perang-
penggunaan gadget, tetapi satu hal yang
kat smartphone di Indonesia berbanding
pasti adalah gadget yang terhubung
lurus dengan perkembangan pengguna
dengan jaringan internet merupakan suatu
internet. Menurut analis kawakan Horace
kebutuhan. Entah hanya sekedar meng-
H. Dediu melalui blognya asymco.com,
akses media sosial sampai memperguna-
pengguna smartphone berbasis sistem
kannya untuk melakukan kegiatan belajar-
operasi android di dunia pada tahun 2013
mengajar.
telah mencapai 1 miliar mengalahkan 176
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret 28 November 2015
sistem operasi besutan Apple, iOS yang
persen, olahraga sebanyak 8,7 persen, dan
hanya mencapai 700 juta pengguna. Selain
musik sebanyak 8,5 persen. Adapun
itu, disebutkan pula bahwa pengguna
sisanya antara lain berita politik sebanyak
smartphone aktif di Indonesia pada 2013
7,4 persen, sinetron sebanyak 6 persen,
mencapai 47 juta atau sekitar 14% dari
berita selebriti sebanyak 5,5 persen, gosip
total pengguna ponsel pintar di dunia.
sebanyak
Angka ini menempatkan Indonesia pada
pendidikan sebanyak 5 persen (Lukman,
posisi keenam dalam tangga jumlah
2013)
populasi pengguna ponsel di dunia di bawah China, Amerika Serikat, India, Brazil dan Jepang (Heriyanto, 2014)
5,2
persen,
dan
konten
Makalah ini akan berusaha untuk mengupas tentang pengembangan mobile learning sebagai media pembelajaran yang
Berdasarkan survei yang dilakukan
terdiri dari dua bagian utama, yaitu
oleh majalah online TechinAsia dan
tentang media pembelajaran dan tentang
perusahaan riset pemasaran Markplus
pengembangan mobile learning. Pada
Insight,
bagian
Indonesia
merupakan
pasar
pertama,
makalah
ini
akan
teknologi paling menjanjikan di Asia.
membahas tentang pengertian dan fungsi
Survei tersebut mengungkapkan bahwa
media pembelajaran, sedangkan pada
pada tahun 2013 netizen di Indonesia
bagian kedua, makalah ini akan mengupas
mencapai 31,7 juta orang dari 74,6 juta
tentang pengembangan mobile learning
pengguna internet atau 42,49 persen dari
dan hambatannya pada paruh pertama dan
total pengguna. Angka tersebut telah
pengembangan mobile learning di masa
meningkat sebesar 3 persen dari tahun
depan pada paruh kedua.
sebelumnya
yang
hanya
24,2
juta
pengguna. Dari segi informasi yang paling sering dicari di internet, masyarakat
METODE PENELITIAN Makalah ini merupakan sebuah
internet Indonesia kebanyakan mencari berita sebanyak 54,2 persen, hiburan
studi
sebanyak 16,3 persen, film sebanyak 10,2
pengembangan mobile learning di masa
177
pustaka
tentang
potensi
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret 28 November 2015
yang akan datang. Pada dasarnya makalah
tercetak
ini
peralatannya.
membahas
tentang
potensi
maupun
audiovisual
serta
tersebut
dapat
Media
pengembangan mobile learning di masa
digunakan untuk menyalurkan pesan dari
depan dan hambatannya di masa sekarang.
pengirim kepada penerima sehingga dapat
Makalah ini menggunakan metode studi
merangsang pikiran, perasaan, perhatian
pustaka, baik hasil penelitian, jurnal
dan minat siswa sedemikian rupa sehingga
maupun beberapa situs yang berhubungan
proses belajar terjadi. (Arief, Rahardjo,
dengan pembahasan dalam makalah ini.
Anung dan Rahardjito, 2009: 6-7). Pembelajaran dapat didefinisikan
HASIL PENELITIAN A. PENGERTIAN DAN FUNGSI
sebagai suatu proses interaksi komunikasi
MEDIA PEMBELAJARAN
antara sumber belajar, guru dan siswa,
Secara etimologis, kata media
baik secara langsung dengan tatap muka
berasal dari bahasa latin yang merupakan
maupun
jamak dari medium yang berarti perantara
menggunakan
atau
terminologis,
ditentukan sebelumnya dengan model
banyak definisi yang diberikan orang
pembelajaran tertentu. (Rusman, Deni
tentang
Asosiasi
Kurniawan dan Cepi Riyana, 2011: 16).
Teknologi dan Komunikasi Pendidikan
Dari definisi di atas, posisi siswa tidak
(Association
and
dianggap hanya sebagai objek belajar
Communication Technology) di Amerika,
yang tidak tahu apa-apa. Tiap siswa
media adalah segala bentuk dan saluran
memiliki
yang digunakan orang untuk menyalurkan
kebutuhan,
pesan atau informasi.
berbeda-beda. Peranan guru bukan hanya
pengantar.
Secara
media.
of
Asosiasi (National
Menurut
Education
Pendidikan
Education
Nasional
Association)
terbatas
tidak
langsung media
latar
yang
belakang,
serta
minat
ilmunya
memiliki pengertian yang berbeda tentang
(transfer
knowledge),
media. Mereka mendefinisikan media
sebagai
pembimbing,
sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik
pengembang
dan
yang
kepada
siswa
tetapi
pengelola
dan yang
pengajar
menuangkan
178
telah
kemampuan
sebagai
of
dengan
juga
pelatih, kegiatan
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret 28 November 2015
pembelajaran yang menjadi fasilitator
sangat
dalam
efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran.
mencapai
tujuan
yang
telah
ditargetkan.
menentukan
efektifitas
dan
Adapun fungsi dari media pembelajaran,
Menurut
Kochar
(2008:
214),
media pembelajaran adalah perlengkapan
yaitu: 1) Meningkatkan
motivasi
belajar,
yang menyajikan satuan-satuan penge-
dengan adanya media pembelajaran,
tahuan melalui stimulasi pendengaran atau
pembelajaran akan jadi lebih menarik,
penglihatan
sehingga
atau
keduanya
untuk
membantu pembelajaran. Media tersebut dapat
membuat
pengetahuan
yang
dapat
menumbuhkan
motivasi belajar siswa. 2) Meningkatkan
efektifitas
belajar,
disampaikan menjadi nyata, sehingga
dengan adanya media pembelajaran,
mampu memberikan pengalaman belajar
bahan pembelajaran akan lebih jelas
yang nyata, hidup dan vital bagi peserta
maknanya
didik.
dipahami Berdasarkan uraian di atas, dapat
sebuah
alat
bantu
oleh
memungkinnnya
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
sehingga
dapat siswa
menguasai
lebih dan dan
mencapai tujuan pembelajaran.
yang
3) Meningkatkan aktivitas belajar siswa,
memunculkan proses komunikasi antara
dengan adanya media pembelajaran,
siswa, guru dan sumber belajar. Menurut
siswa dapat lebih banyak melakukan
konsep dan kawasan teknologi pen-
kegiatan belajar sebab tidak hanya
didikan, media termasuk dalam sumber
mendengarkan uraian guru, tetapi juga
belajar. Sumber belajar meliputi pesan,
aktivitas lainnya.
orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan
Secara
umum,
Sadiman
(2009:17)
sesuai dengan definisi dari kawasan
menjelaskan bahwa media mempunyai
teknologi pendidikan pada tahun 1977
fungsi sebagai berikut; 1) memperjelas
(Gafur, 2012: 104).
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
Fungsi
media
dalam
kegiatan
verbal, 2) mengatasi keterbatasan ruang,
pembelajaran merupakan bagian yang
waktu dan daya indera, 3) penggunaan
179
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret 28 November 2015
media
pendidikan
secara
tepat
dan
yang mampu memecahkan konsentrasi
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak
didik,
perangsangan
dan dan
5)
memberikan
pemgalaman
dalam belajar 4) Kurangnya respon. Penggunaan media
yang
yang tepat mampu merangsang peserta
sama, serta menimbulkan persepsi yang
didik untuk bereaksi dan memberi
sama, meskipun latar belakang murid
tanggapan
yang berbeda satu dengan yang lainnya.
diajarkan.
Menurut Oemar Hamalik (2010: 65-66)
terhadap
materi
yang
5) Kurang perhatian. Pengajaran yang
penggunaan media dalam pembelajaran
kurang
sistematis,
mampu mengatasi enam aspek yang
terlampau
menghambat proses belajar dan mengajar,
pengajaran yang kurang menarik akan
yaitu:
membuat peserta didik menjadi bosan.
1) Verbalisme. Pengajaran yang hanya
Hal
ini
sulit
bahan
yang
serta
tentunya
menyebabkan
bergantung pada penggunaan kata-
kebosanan
kata lisan dalam pemberian informasi
sehingga
dan penjelasan terhadap materi yang
memperhatikan pelajaran yang sedang
diajarkan.
berlangsung, dan
2) Kekacauan Penggunaan
dalam
penafsiran.
media
memberikan
pada
metode
peserta
membuat
didik,
mereka
tidak
6) Keadaan lingkungan belajar yang tidak
menyenangkan.
Keadaan
persepsi yang sama terhadap objek
lingkungan
yang dijelaskan dalam proses belajar
sangat
dan mengajar
belajar mengajar. Penataan ruangan
3) Perhatian anak didik yang bercabang. Penggunaan
media
yang
cocok
pembelajaran
berpengaruh
menjadi
dalam
yang buruk dan suasana kelas yang gelap
tentunya
memberikan
pengaruh
materi
keinginan sisiwa dalam belajar.
diajarkan,
sehingga
peserta didik tidak melakukan hal lain
180
pada
akan
mampu memberikan respon terhadap yang
proses
penyerapan
dan
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret 28 November 2015
B. MOBILE
LEARNING
DAN
HAMBATANNYA Mobile learning secara harfiah terdiri dari dua kata, yaitu mobile yang berarti bergerak dan learning yang berarti belajar.
Dalam
konteks
mobile
learning
pendidikan,
didefiniskan
sebagai
pembelajaran
mobile,
dalam
artian
pembelajaran
tersebut
dapat
leluasa
begerak tanpa terikat dengan tempat dan waktu. Menurut H. Crompton mobile learning adalah “learning across multiple
‘learning’; it has always implicitly meant ‘mobile
e-learning’…”.
mobile
learning
devices”
(Wikipedia,
2015).
Secara
bukanlah
sebuah
konjungsi (penggabungan dari dua buah kata yang memiliki arti baru), tetapi adalah singkatan dari mobile e-learning. Secara sederhana, mobile learning dapat diartikan dengan electronic learning with mobile
device
perangkat
atau
mobile
menggunakan
seperti
smartphone
untuk mengakses pembelajaran secara elektronik (e-learning).
contexts, through social and content interactions, using personal electronic
Menurutnya,
Mobile learning dalam proses pembelajaran
secara
sederhana
dapat
diartikan dengan penggunaan perangkat
sederhana, dapat didefinisikan bahwa
mobile
mobile learning adalah pembelajaran yang
Perangkat ini seringkali dihubungkan
menggunakan
konteks
dengan penggunaan handphone melalui
maupun
Short
pembelajaran,
berbagai baik
sosial
dalam
proses
Message
pembelajaran.
Sevice
(SMS)
dan
interaksi materi menggunakan peralatan
smartphone yang menggunakan jaringan
elektronik
pribadi.
internet.
perangkat
elektronik
Dalam
hal
tersebut
ini,
adalah
Mobile
didefinisikan
sebuah
learning tipe
dapat
e-learning
perangkat selular seperti handphone dan
(electronic learning) yang menyampaikan
smartphone.
konten
Menurut
Traxler
(2009:1),
“’Mobile learning’ is certainly not merely the
conjunction
of
‘mobile’
pembelajaran
dan
material
pendukung melalui perangkat komunikasi (Brown, 2005).
and 181
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret 28 November 2015
Senada dengan itu, Traxler (dalam Hanafi
dan
Samsudin,
2012)
berperan
sebagai
penguatan
atau
pengulangan
(reinforcement)
menggambarkan bahwa mobile learning
(remedial) bagi peserta didik yang tidak
sebagai
dan
dapat memenuhi standar. Adapun mobile
perangkat
learning yang berfungsi sebagai substitusi
komunikasi di kelas, baik pada saat
apabila model kegiatan pembelajaran
pembelajaran kolaboratif maupun sebagai
menggunakan mobile learning secara
panduan pembelajaran. Dengan demikian,
penuh. Hal ini bertujuan agar peserta didik
dapat disimpulkan bahwa mobile learning
dapat menggunakan waktu mereka secara
adalah suatu tipe pembelajaran yang
fleksibel
menggunakan
perkuliahannya sesuai dengan waktu dan
pengaturan
interaksi
sebagai
hubungan
menggunakan
perangkat
wahana
komunikasi
pembelajaran,
baik
mengelola
kegiatan
aktifitas mereka sehari-hari.
digunakan sebagai media maupun sebagai alat untuk memandu proses pembelajaran.
dalam
Survey CourseSmart
yang
dilakukan
oleh
sebuah
penyedia
jasa
Menurut Abdul Majid (2012: 4-5),
layanan eTextbooks dan materi latihan
terdapat tiga fungsi utama mobile learning
digital menemukan bahwa mahasiswa
dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai
tidak
suplemen (tambahan), sebagai pelengkap
melakukan
(komplemen),
perangkat digital yang mereka miliki, baik
(pengganti). berfungsi peserta
dan
sebagai
Mobile sebagai
didik
substitusi
learning suplemen
apabila
bertahan
lama
pengecekan
tanpa terhadap
smartphone, laptop atau yang lainnya. Apalagi
jika
berhubungan
dengan
kebebasan
pengecekan email, facebook, twitter dan
dalam memanfaatkan atau tidak. Mobile
media sosial lainnya. Pengecekan tersebut
learning
tentunya menggunakan jaringan internet
dapat
mempunyai
dapat
dapat
berfungsi
sebagai
komplemen apabila dimanfaatkan sebagai
yang
program pelengkap materi pembelajaran
elektronik mereka, terutama smartphone
yang diajarkan kepada peserta didik di
(CourseSmart, 2011)
kelas. Dalam hal ini, mobile learning 182
terhubung
dengan
perangkat
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret 28 November 2015
Menurut studi yang dilakukan oleh Fuxin
Andrew
Yu
dari
pengembang, terutama pendidik yang
Universitas
melakukan interkasi langsung dengan
Arkansas, menyimpulkan bahwa terdapat
peserta didiknya. Di sisi lain, upaya
perubahan
saat
pengembangan mobile learning tentunya
smartphone masuk ke dalam kehidupan
sangat berhubungan dengan sarana dan
remaja, tidak terkecuali dalam kegiatan
prasarana
akademis. Di perguruan tinggi, mahasiswa
hambatan terbesar dalam pengembangan
seakan kecanduan dalam penggunaan
mobile
teknologi
segi
Keterbatasan sarana dan prasarana di
fungsionalitas dan aksessibilas, smart-
sekolah tentunya akan menjadi bumerang
phone memang lebih unggul daripada
tersendiri dalam pengembangan mobile
laptop.
learning.
perilaku
remaja
smartphone.
Hal
inilah
Dari
yang
membuat
mahasiswa tidak bisa lepas dari smart-
dengan
internet,
meningkat.
learning
salah
di
satu
Indonesia.
MASA DEPAN
maka Sarana dan prasarana sekolah yang
frekuensi penggunaan smartphone akan semakin
menjadi
C. MOBILE LEARNING DI
phone yang mereke miliki. Apalagi jika terhubung
yang
Kegiatan
yang
belum mendukung, terutama dalam hal
seringkali dilakukan adalah pengecekan
internet
dan
peraturan
text message (SMS), email dan media
menggunakan ponsel di sekolah menjadi
sosial (Yu, 2012)
momok
tersendiri
dalam
dalam
upaya
pe-
ngembangan mobile learning di sekolah. Melihat dari hasil penelitian di atas, tentunya secara sepintas mungkin kita akan berpikir bahwa smartphone di kalangan pelajar hanya akan menjadi hambatan dalam proses pembelajaran. Namun, dalam pengembangan mobile learning, tantangan
hal
tersebut tersendiri
bisa bagi
menjadi
Alih-alih mobile learning ditujukan untuk siswa di sekolah, pengembangan tersebut hanya
sebatas
angan-angan
apabila
sekolah tidak memperbolehkan siswa untuk
menggunakan
smartphone
di
ruangan kelas. Diperbolehkannya penggunaan
para 183
smartphone
dalam
proses
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret 28 November 2015
pembelajaran justru akan mempermudah pendidik
dalam
upaya
memberikan
Android selalu melakukan inovasi dengan
mengeluarkan
seri
operating
kenyamanan kepada peserta didik dalam
system yang hamper semuanya dinamai
memcari informasi. Lebih-lebih dengan
dengan nama makanan. Dimulai dari
diterapkannya
yang
Alpha dan Beta yang dikeluarkan pada
menggunakan pendekatan saintifik dalam
November 2007 dan dilanjutkan dengan
proses pembelajarannya.
Cupcake,
Kurikulum
2013
Pengembangan mobile learning tentunya akan selalu beriringan dengan pesatnya
perkembangan
teknologi
informasi. Sekarang banyak bermunculan software
yang
mempermudah
para
pengembang untuk membangun sebuah aplikasi
mobile
learning.
Pesatnya
perkembangan software tersebut tentunya menjadi salah satu alasan utama untuk menjadikan
mobile
learning
Donut,
Éclair,
Froyo,
Gingerbeard, Honeycomb, Ice Cream Sandwich,
Jelly
Bean,
Kitkat
dan
Lollipop. Android terakhir yaitu Lollipop dikeluarkan pada 3 November 2014 dengan kode 5.0 (Wikipedia: 2015). Adapun versi terbaru dari android, Google rencananya akan mengeluarkan versi 6.0 dengan kode Marshmallow (Wikipedia: 2015).
sebagai
Pesatnya perkembangan android
alternatif media pembelajaran yang dapat
tentunya
membantu peserta didik dalam proses
software pendukung yang berguna untuk
pembelajaran. Dewasa ini terdapat tiga
membangun aplikasi android, sebut saja
platform
pasar
Android Studio, Sencha Touch dan Intel
besutan
XDK. Selain software, adapula beberapa
OS
smartphone,
yang yaitu
merajai android
berdampak
maraknya
Google, iOS besutan Apple dan windows
situs
besutan Microsoft. Ketiga platform OS
penggunanya untuk membangun aplikasi
tersebut saling bersaing mengeluarkan
android secara real time, sebut saja
berbagai inovasi. Salah satu platform OS
ibuildapp.com, appinventor.mit.edu dan
yang telah menunjukkan taringnya adalah
appmakr.com.
android besutan Google.
maupun situs online, keduanya sama-sama 184
yang
pada
mempersilahkan
Baik
software
kepada
offline
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret 28 November 2015
mempunyai keunggulan dan kekurangan
PENUTUP
masing-masing.
Berkaca
Salah satu software pendatang
dari
pesatnya
perkembangan teknologi digital, terutama
baru di dunia pengembangan aplikasi
software
android adalah Intel XDK. Bukan hanya
multiplatform, maka sangat dimungkinkan
android, software ini diklaim mampu
di
membangun aplikasi dengan platform
pengembang dari berbagai kalangan. Hal
lainnya, seperti iOS, windows dan nook,
ini mengingat mudahnya pengembangan
sehingga software ini pantas disebut
aplikasi multiplatform, terutama bagi para
sebagai
multi-
pengembang, lebih lagi para pendidik.
platform. Hal ini dikarenakan software ini
Berpijak dari pesatnya perkembangan
menggunakan basis HTML5 sebagai dasar
aplikasi tersebut, maka tidaklah mustahil
pengembangannya. Dalam software ini,
bahwa mobile learning di masa depan
langkah utama dalam embangun sebuah
akan terus berkembang. Dengan demikian,
aplikasi
media
software
pengembang
multiplatform,
yaitu
create
pengembangan
masa
depan
pembelajaran
aplikasi
muncul
di
masa
banyak
depan
(membuat
proyek),
design
(desain
tentunya akan menggunakan teknologi
aplikasi),
develop
(mengembangkan
yang sangat berperan dalam setiap sendi
aplikasi) dan build (membangun aplikasi).
kehidupan. Di masa depan, tidaklah
Selain itu, aplikasi ini juga mempunyai
menjadi hal yang mustahil bahwa setiap
interface (antar muka) yang tidak terlalu
pendidik
rumit, terutama bagi pengguna yang
menggunakan smartphone dalam proses
familiar dengan drag and drop.
pembelajaran
dan
peserta
dengan
didik
akan
menggunakan
mobile learning yang dikembangkan oleh para pendidik sendiri.
185
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret 28 November 2015
DAFTAR PUSTAKA Brown, T. 2005. mLearning: Doing the unthinkable and reaching the unreachable! Ericsson mobile learning conference. Dun Laoghaire, 9.9.2005 http://learning.ericsson.net/mlearning2/the_future_of_mobile.shtml
Gafur, Abdul. 2012. Desain Pembelajaran: Konsep, Model dan Aplikasinya dalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Hamalik, Oemar. 2010. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Kochhar, S.K. 2008. Pembelajaran Sejarah. Terj. H. Purwanta dan Yovita Hardiwati. Jakarta: Grasindo. Majid, Abdul. 2012. Mobile Learning. Makalah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riyana. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Pers Sadiman, Arief S, R. Rahardjo, Anung Haryono dan Rahardjito. 2009. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers. Yu, Fuxin Andrew. 2012. Mobile/Smart Phone Use in Higher Education. Arkansas: University of Central Arkansas. CourseSmart. (2011). Digital dependence of toda'ys college students revealed in new study from coursesmart™. Diakses dari http://www.reuters.com /article/2011/06/01/idUS141122 01-Jun2011 PRN20110601 pada 5 Juni 2015 Heriyanto, Trisno. 03 Februari 2014. Indonesia Masuk 5 Besar Negara Pengguna Smartphone. Diakses dari http://inet.detik.com/read /2014/02/03/171002/ 2485920/ 317/indonesia-masuk-5-besar-negarapengguna-smartphone pada 28 April 2015. Lukman, Enricko. 31 Oktober 2013. Laporan: Inilah yang Dilakukan 74,6 juta Pengguna Internet Indonesia Ketika Online. Diakses dari http://id.techinasia.com/tingkah-laku-pengguna-internet-indonesia/ pada 28 april 2015.
186
Pengembangan ICT dalam Pembelajaran Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret 28 November 2015
Wikipedia. 2015. Android https://en.wikipedia.org/wiki/ November 2015.
Marshmallow. Diakses Android_Marshmallow pada
dari 25
______. 2015. Daftar Versi Android. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/ Daftar_versi_Android pada 25 November 2015. ______. 2015. M-Learning. Diakses dari http://en.wikipedia.org/wiki/Mlearning#cite_note-Crescente_2011_ 111.E2.80.93123-2 pada 8 Mei 2015 Yusuf, Oik. 24 November 2014. Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam Dunia. Diakses dari http://tekno.kompas.com/read/ 2014/11/24/07430087/pengguna. internet.indonesia.nomor.enam.dunia pada 28 April 2015. Hanafi, Hafizul Fahri dan Khairulanuar Samsudin. Mobile Learning Environtment System (MLES): The Case of Android-based Learning Application on Unidergraduates’ Learning. International Journal of Advanced Computer Science and Application (Vol. 3 (3), 2012) Traxler, John. Learning in a Mobile Age. International Journal of Mobile and Blended Learning. (Vol. 1 (1), 1-12, January-March 2009)
187