ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Inforrmatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
PENGEMBANGAN FILM ANIMASI 3 DIMENSI KEHIDUPAN PADA ZAMAN PRASEJARAH Putu Yudia Pratiwi1, I Gede Mahendra Darmawiguna2, I Made Gede Sunarya3 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Bali E-mail:
[email protected],
[email protected] ,
[email protected]
Abstrak--- Film animasi 3 dimensi Kehidupan pada Zaman Prasejarah menceritakan tentang kehidupan pada zaman prasejarah yang terbagi ke dalam 4 masa yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana (Paleolithicum), masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut (Mesolithicum), masa bercocok tanam (Neolithicum) dan masa perundagian (Palaeometallic). Kehidupan masyarakatnya terus mengalami kemajuan pada setiap masa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan rancangan film animasi 3 dimensi Kehidupan pada Zaman Prasejarah, agar masyarakat dapat menggambarkan bagaiman kehidupan pada masa itu. Perancangan film animasi 3 dimensi Kehidupan pada Zaman Prasejarah menggunakan tahap-tahapan pembuatan film dari awal sampai selesai. Tahapantahapan pembuatan film tersebut terbagi menjadi 3 (tiga) tahapan utama yaitu 1) Pra Produksi (Ide Cerita, Penulisan Naskah/Sipnosis, Perancangan Karakter, Perancangan Gambar Pendukung, dan Pembuatan Storyboard), 2) Produksi (Modelling, Texturing, Ringging, Skining, Acting/Animation, Lighting, dan Rendering), 3) Pasca Produksi (Perekaman dan Proses Penggabungan). Hasil akhir dari film animasi 3 dimensi ini berupa DVD dan respon penonton terhadap Film Animasi 3 Dimensi Kehidupan pada Zaman Prasejarah ini dikategorikan sangat positif dengan rata-rata persentase 90,33%. Film animasi 3 dimensi ini dapat dijadikan sebagai media informasi, hiburan, maupun pembelajaran tentang Kehidupan pada Zaman Prasejarah.
Kata Kunci : Kehidupan pada Zaman Prasejarah, Film, Animasi 3 Dimensi Abstract— Life of Prehistoric Period 3-D animated film tells about the story of prehistoric human
life and the periods are classified into four periods, that are Hunting and Early Food Gathering period (Paleolithicum), Hunting and Advanced Food Gathering period (Mesolithicum), Cultivation period (Neolithicum) and Palaeometallic period. Life of society continues to progress at every period. The purpose of this research is to implement the design of Life of Prehistoric Period 3-D animated film, so that people can describe how life at that time. The design of Life of Prehistoric Period 3-D animated film using the steps of making film from start to finish. The steps of making film is divided into three (3) main steps: 1) Pre-Production (Stories Idea, Writing/Sinopsis, Character Design, Additional Picture Design and Storyboard Making), 2) Production (Modelling, Texturing, Ringging, Skining, Acting/Animation, Lighting, and Rendering), 3) PostProduction (Recording and Merger Process). The end result of this 3-D animated film is in the form of DVD and the viewer’s response of this Life of Prehistoric Period 3-D animated film can be categorized as very positive response with an average percentage 90,33%. This 3-D animated film can be used as a information media, entertainment media, and learning media about Life of Prehistoric Period. Keywords — Life of Prehistoric Period, Film, 3D Animation.
I. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang memiliki suku, agama, dan juga kebudayaan yang sangat beragam. Kebudayaan Indonesia dengan corak yang beragam merupakan hasil dari perkembangan sejarah dari masa ke masa. Perkembangan kebudayaan di Indonesia mendapat banyak sekali pengaruh-pengaruh dari luar, dan pengaruhpengaruh itu telah memberikan corak dan sifat tersendiri
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Inforrmatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
yang khusus untuk suatu masa[1]. Keanekaragaman budaya Indonesia merupakan aset berharga sehingga harus dipertahankan dan dilestarikan. Upaya pemerintah dalam melestarikan peninggalan budaya Indonesia, salah satunya adalah dengan mendirikan museum. Di Indonesia sekarang sudah banyak berdiri museum, baik milik pemerintah maupun perorangan yang tersebar di seluruh nusantara. Salah satu museum yang terkenal di daerah Bali adalah Museum Bali. Museum yang terletak di Jl. Mayor Wisnu No.1, Denpasar ini, memamerkan beberapa peninggalan-peninggalan budaya Indonesia khususnya peninggalan yang berasal dari daerah Bali. Peninggalan benda-benda prasejarah menjadi salah satu peninggalan budaya yang dipamerkan di Museum Bali. Peninggalan-peninggalan ini berupa fosil, artefak, peralatan-peralatan yang digunakan khususnya bagi masyarakat Balidi zaman prasejarah serta diorama kehidupan pada zaman prasejarah berdasarkan masanya. Kenyataan yang terjadi saat ini menunjukkan bahwamuseum sebagai sumber informasi kesejarahan kurang diminati oleh masyarakat. Padahal, dengan pergi ke museum bukan saja menambah pengetahuan, tetapi juga dapat mengeksplorasi berbagai bidang, terutama kebudayaan negara kita sendiri.Kurangnya minat masyarakat berkunjung ke museum ini juga terjadi di Museum Bali. Hal ini terlihat dari data jumlah pengunjung Museum Bali dari tahun 2010 sampai tahun 2013 terus mengalami penurunan[2]. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) saat ini sudah mencakup berbagai bidang, salah satunya adalah bidang perfilman. Film biasanya dipakai untuk merekam suatu keadaan atau mengemukakan sesuatu. Film digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan. Keunikan dimensi dan karena sifat hiburannya, film telah diterima sebagai salah satu media audio visual yang paling populer dan paling digemari serta dianggap sebagai media yang paling efektif [3] . Kehadiran film sebagai salah satu budaya populer telah mengalami berbagai perubahan dari awal kemunculannya hingga sekarang, terutama menyangkut teknologi pembuatannya. Kini telah muncul berbagai teknologi visual dalam dunia perfilman seperti 3D (3 Dimensi) yang mempersembahkan gambar buatan komputer menyerupai gambar asli seperti animasi. Penyajian informasi kehidupan zaman prasejarah dalam bentuk film animasi 3D akan memberikan inovasi baru sehingga lebih mudah diingat dibandingkan hanya membacanya melalui buku atau hanya melihat bendabenda hasil peninggalan zaman prasejarah yang ada di museum. Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan di
museum tidak sekedar melihat benda koleksi yang indah, tetapi juga mempunyai daya tarik tersendiri bagi pengujung. Berdasarkan pemaparan permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk merancang dan mengembangkan sebuah animasi 3D mengenai kehidupan pada zaman prasejarah dalam bentuk penelitian yang berjudul: “Pengembangan Film Animasi 3 Dimensi Kehidupan pada Zaman Prasejarah”. II. KAJIAN TEORI A. Zaman Prasejarah Kehidupan masyarakat Bali pada zaman Prasejarah jauh berbeda dengan kehidupan pada masa sekarang. Mereka belum mengenal tulisan dan hidup sangat sederhana. Namun mereka telah mencapai suatu tingkat kehidupan yang menunjukkan kemajuan di dalam hidupnya secara bertahap. Tahap tersebut mulai dari kebudayaan yang paling sederhana sampai pada kehidupan lebih maju dapat diungkapkan sebagai berikut : 1. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingakat Sederhana (Paleolithicum) 2. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut (Mesolithicum) 3. Masa Bercocok Tanam (Neolithicum) 4. Masa Perundagian (Palaeometallic) Segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia pada zaman Prasejarah tidak bisa dilepaskan dengan fungsinya karena apa yang mereka ciptakan didasarkan atas keperluannya yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka agar dapat bertahan di alam ini. Namun peralatan yang diciptakan masih sangat sederhana yang meliputi benda-benda dari batu, kayu, perunggu, tulang dan manikmanik. Wujud dari peralatan tersebut bermacam-macam ada yang masih kasar, ada yang telah dasah halus dan ada juga berbentuk besar[4]. B. Museum Museum merupakan suatu badan tetap, tidak tergantung kepada siapa pemiliknya melainkan harus tetap ada. Museum bukan hanya merupakan tempat kesenangan, tetapi juga untuk kepentingan studi dan penelitian. Museum terbuka untuk umum dan kehadiran serta fungsi-fungsi museum adalah untuk kepentingan dan kemajuan masyarakat [5]. Museum Bali merupakan salah satu museum tertua di Bali. Museum ini terletak di kota Denpasar tepatnya di Jalan Mayor Wisnu. Berdasarkan koleksi yang dimilikinya, Museum Bali termasuk salah satu museum umum propinsi, memiliki dan memamerkan benda-benda budaya zaman prasejarah sampai kini yang mencerminkan
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Inforrmatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
seluruh unsur kebudayaan Bali antara lain koleksi arkeologika, koleksi historika, koleksi seni rupa, koleksi ethnografika, koeksi biologika, koleksi numismatika, koleksi filologika, koleksi keramalogika dan koleksi tehnologika. Beberapa peninggalan prasejarah di pamerkan di Museum Bali yaitu replika kapak genggam, replika kapak penetak yang merupakan peralatan yang digunakan pada Masa Paleolithicum. Peninggalan pada Masa Neolithicum diantaranya yaitu beliung atap, beliung persegi, belincung. Selain itu juga terdapat kapak lonjong beserta tangkainya yang dipergunakan untuk bercocok tanam. Beberapa peninggalan Masa Perundagian diantaranya tajak, kapak corong, kapak lonjong, perhiasan dari perunggu seperti kalung, gelang dan anting-anting. Di sana juga terdapat sarkopagus dan tahta batu sebagai peninggalan Megalitik di Masa Perundagian. Selain benda-benda peninggalan tersebut, di sana juga terdapat diorama kehidupan pada zaman prasejarah. Berikut adalah gambar diorama kehidupan manusia pada zaman prasejarah yang terdapat di Museum Bali. Salah satu tempat yang menyimpan banyak sekali pengetahuan yang menyangkut peradaban manusia, khususnya pada masyarakat Bali adalah Museum Bali. C. Pengertian Animasi Animasi merupakan suatu seni untuk membuat dan menggerakkan sebuah objek, baik berbentuk 2 dimensi maupun 3 dimensi dan dibuat menggunakan berbagai cara, misalnya menggunakan kertas, komputer dan lain sebagainya. Animasi saat ini telah menjadi industri besar yang memberikan dampak ekonomi dan sosial yang begitu besar bahkan cukup signifikan terhadap pendapat sebuah negara. D. Prinsip-Prinsip Animasi Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang ‘hidup’. Ke-12 prinsip ini meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, peng-kayaan visual, sekaligus teknis pembuatan sebuah animasi. 1. Solid Drawing 2. Timing & Sacing 3. Squash & Stretch 4. Anticipation 5. Slow In and Slow Out 6. Arcs 7. Secondary Action 8. Follow Through and Overlapping Action 9. Straight Ahead Action And Pose to Pose
10. Staging 11. Appeal 12. Exaggeration E. Teknik Menciptakan Animasi Dalam perkembangan hingga kini, terdapat beberapa teknik untuk membuat animasi , yaitu : 1. Teknik Animasi Hand Down 2. Teknik Animasi Stop Motion Clay Animation 3. Teknik Animasi Hand Draw dan Komputer F. Jenis-Jenis Animasi Animasi yang dulunya mempunyai prinsip yang sederhana, sekarang telah berkembang menjadi beberapa jenis seperti animasi tanah liat, animasi 2D dan animasi 3D. G. 3D Animation 3D animasi membutuhkan proses yang relatif lebih sederhana dibandingkan 2D animasi (cel animation) karena semua proses bisa langsung dikerjakan dalam satu komputer software. Secara garis besar proses 3D animasi dibagi ke dalam beberapa tahap yaitu modeling, animating, texturing, rigging dan skinning serta rendering. H. Blender Blender merupakan perangkat lunak untuk membuat animasi 3D. Blender memiliki fitur untuk membuat permainan. Blender tersedia untuk berbagai sistem operasi, seperti Microsoft Windows, Mac OS X, Linux, IRIX, Solaris, NetBSD, FeeBSD dan OpenBSD. Perangkat lunak ini berlisensi GPL, mempunyai kode sumber dan dapat diambil oleh siapa saja. I. Corel Video Studio Pro X4 Corel Video Studio Pro X4adalah paket perangkat lunak editing video untuk Microsoft Windows, didistribusikan oleh Ulead Systems (sebuah divisi dari Corel). Perangkat lunak ini memungkinkan pengguna untuk membuat, mengedit, import, maupun eksport video high definition. J. Adobe Photoshop Adobe Photoshop adalah software yang dibuat oleh perusahaan Adobe System, yang di khususkan untuk pengeditan foto atau gambar dan pembuatan effect. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh Fotografer Digital dan perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar.
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Inforrmatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
K. Audacity Audacity adalah aplikasi perangkat lunak untuk merekam dan menyunting suara. Aplikasi ini bersifat open source dan sehingga dapat berjalan pada berbagai sistem operasi. Dengan Audacity, kita bisa mengoreksi suara tertentu, atau sekedar menambahkan berbagai efek yang disediakan. III. METODOLOGI A. Analisis Masalah dan Solusi. Pada tahap analisis masalah, penulis mencari informasi terkait barang-barang koleksi museum, khususnya yang ada di Museum Bali. Salah satu yang menarik perhatian penulis yaitu barang-barang peninggalan zaman prasejarah. Selain benda prasejarah, di sana juga terdapat diorama kehidupan manusia pada zaman prasejarah. Tidak banyak penjelasan mengenai bagaimana kehidupan masyarakat pada masa itu. Ada beberapa benda-benda prasejarah koleksi museum yang dipajang tidak terdapat informasi yang lengkap. Hal inilah yang membuat kurangnya minat masyarakat berkunjung ke museum. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Wayan Mudana, dosen Jurusan Sejarah, Undiksha, perlu adanya inovasi-inovasi baru dalam penyampaian informasi terkait benda-benda koleksi museum, salah satunya yaitu dengan pemanfaatan teknologi. Bapak Dewa Putu Ardana selaku pengurus Museum Bali, kepala bidang seksi edukasi dan preparasi juga menyatakan penggunaan teknologi dalam penyajian informasi terkait benda-benda koeksi museum akan memberikan nuansa baru di Museum Bali sehingga diharapkan dapat menarik minat pengunjung untuk datang ke museum. Berdasarkan analisis masalah tersebut maka penulis mengusulkan sebuah solusi yaitu dengan mengembangkan film animasi 3 dimensi tentang kehidupan pada zaman prasejarah. Melihat perkembangan film animasi 3 dimensi saat ini yang berkembang cukup pesat, maka penulis tertarik untuk mengemas informasi terkait kehidupan manusia pada zaman prasejarah ke dalam bentuk film animasi 3 dimensi. Film animasi ini akan menceritakan kehidupan manusia zaman prasejarah mulai dari masa yang pertama yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana (Paleolhiticum), dilanjutkan dengan masa yang kedua yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut (Mesolithicum), kemudian masa yang ketiga yaitu masa bercocok tanam (Neolithicum) dan yang terakhir masa keempat yaitu masa perundagian (Palaeometallic). Dengan dikembangkannya film animasi 3 dimensi ini
diharapkan dapat memberikan daya tarik bagi masyarakat untuk berkunjung ke museum serta memperoleh informasi mengenai kehidupan manusia pada zaman prasejarah. B. Perancangan Film Animasi. Proses yang dilakukan dalam pembuatan film animasi 3 dimensi Kehidupan pada Zaman Prasejarah menggunakan tahapan-tahapan dalam pembuatan film dari awal sampai selesai yang terdiri dari proses pra produksi, produksi dan pasca produksi, seperti terlihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Proses Pembuatan Film Animasi 3 Dimensi C. Pra Produksi. Pada tahap Pra Produksi film ini belum dibuat, tetapi persiapan/perencanaan yang akan diperlukan dalam pembuatan film ini, adapun yang direncanakan sebagai berikut. Ide Cerita Penulisan Naskah/Sinopsis
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Inforrmatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Perancangan Karakter Manusia Paleolithicum Laki-Laki
Manusia Mesolithicum Laki-Laki
Manusia Neolithicum Laki-Laki
Manusia Palaeometallic Laki-Laki
Manusia Paleolithicum Perempuan
Perancangan Gambar Pendukung a. Hutan
b.
Gua
c.
Sungai
d.
Pantai
Manusia Mesolithicum Perempuan
Manusia Neolithicum Perempuan
Manusia Palaeometallic Perempuan Pembuatan Storyboard D. Produksi. Pada tahap produksi film animasi dibuat sesuai kebutuhan dari pra produksi yang telah dirancang. Modelling Texturing Ringging
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Inforrmatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Skining Acting/Animation Lighting Rendering
E. Pasca Produksi. Pada tahap produksi film animasi dibuat sesuai kebutuhan dari pra produksi yang telah dirancang. Adapun hal yang dilakukan pada tahap produksi adalah sebagai berikut. Tahap Perekaman Tahap Penggabungan
implementasi film animasi 3 Dimensi Kehidupan pada Zaman Prasejarah yaitu sebagai berikut: Implementasi Karakter Manusia Paleolithicum LakiLaki
Manusia Paleolithicum Perempuan
Manusia Mesolithicum LakiLaki
Manusia Mesolithicum Perempuan
Manusia Neolithicum LakiLaki
Manusia Neolithicum Perempuan
Manusia Palaeometallic Laki-Laki
Manusia Palaeometallic Perempuan
IV. PEMBAHASAN A.
Implementasi Film Animasi 3 Dimensi Pada tahap implementasi ini akan dipaparkan hal-hal yang berkaitan dengan implementasi film animasi 3 dimensi Kehidupan pada Zaman Prasejarah yang terdiri dari lingkup implementasi perangkat lunak dan perangkat keras, implementasi pra produksi, implementasi produksi dan implementasi pasca produksi. 1. Lingkungan Implementasi Film Animasi a. Spesifikasi Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikanfilm animasi 3 dimensi Kehidpan pada Zaman Prasejarah yaitu sebagai berikut. Sistem Operasi Microsoft Windows7 Ultimate. Blender 2.76. Adobe Photoshop CS6 Corel Video Studio Pro X4 Audacity 2.0.2 b. Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan film animasi 3 dimensi Kehidpan pada Zaman Prasejarah yaitu sebagai berikut. Personal Computer Intel ® Core TM i3-3240 CPU@ 3.40GHz 64-bit Operating System. RAM 4 GB. NVIDIA GeForce GT 730. Dilengkapi alat input dan output 2. Implementasi Pra Produksi Pada tahap implementasi pra produksi akan dipaparkan mengenai implementasi karakter, implementasi gambar pendukung, dan implementasi storyboard. Tampilan-tampilan dari setiap
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Inforrmatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Implementasi Gambar Pendukung a. Hutan
b. Gua
Implementasi Storyboard Film Animasi 3 Dimensi a. Implementasi Tampilan Manusia Paleolithicum Sedang Mencari Batu di Hutan
b.
Implementasi Tampilan Manusia Paleolithicum Sedang Mengasah Batu yang Telah Dikumpulkan
c.
Implementasi Tampilan Manusia Paleolithicum Laki-Laki Sedang Berburu Binatang
d.
Implementasi Tampilan Manusia Paleolithicum Perempuan Mencari Umbi-Umbian
c. Sungai
d. Pantai
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Inforrmatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
e.
Implementasi Tampilan Manusia Paleolithicum Memasak Bahan Makanan yang Mereka Peroleh
i.
Implementasi Tampilan Manusia Mesolithicum Laki-Laki Mencari Siput di Pinggir Sungai
f.
Implementasi Tampilan Suasana Gua Tempat Tinggal Manusia Mesolithicum
j.
Implementasi Tampilan Manusia Mesolithicum Singgah Di Pantai Mencari Bahan Makanan
k.
Implementasi Tampilan Manusia Mesolithicum Mencari Kerang Di Pantai
l.
Implementasi Tampilan Manusia Neolithicum Membuka Lahan Di Hutan
g.
h.
Implementasi Tampilan Manusia Mesolithicum Mengasah Tanduk Rusa dan Tulang Binatang
Implementasi Tampilan Manusia Mesolithicum Laki-Laki Mencari Ikan Di Sungai
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Inforrmatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
m. Implementasi Tampilan Manusia Neolithicum Menarah Batang Pohon
n.
o.
p.
Implementasi Tampilan Manusia Neolithicum Laki-Laki Membuat Rumah
q.
Implementasi Tampilan Manusia Neolithicum Laki-Laki Membuat Rakit Sederhana
r.
Implementasi Tampilan Manusia Perundagian Membuat Alat-Alat dan Perhiasan dari Perunggu
s.
Implementasi Tampilan Kepala Suku Memberikan Pengarahan
t.
Implementasi Tampilan Manusia Perundagian Laki-Laki Akan Berdagang
Implementasi Tampilan Manusia Neolithicum Perempuan Membuat Gerabah
Implementasi Tampilan Manusia Neolithicum Bercocok Tanam
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Inforrmatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
u.
Implementasi Tampilan Penggunaan Sarkopagus Sebagai Peti Mayat
v.
Implementasi Tampilan Pemujaan Terhadap Roh Leluhur
seperti Blender 2.76, Adobe Phothoshop CS6, Corel Video Studio Pro X4, dan Audacity. 3. Berdasarkan respon 3 ahli isi terhadap film animasi 3 dimensi Kehidupan pada Zaman Prasejarah menyatakan kelayakan isi dari film animasi 3 dimensi Kehidupan pada Zaman Prasejarah yang sudah sesuai dengan materi dan sumber terkait dengan persentase 95,23 %, 3 respon ahli media menyatakan layak untuk dipublikasikan dengan persentase 92%, dan 30 respon penonton yang sangat positif terhadap film animasi ini dengan persentase 90,33%. REFERENSI [1] Soekmono, R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan
Indonesia 1. Yogyakarta : Kanisius [2] Museum Bali. 2014. Buku Panduan Museum Bali. Denpasar : UPT. Museum Bali [3] Syahfitri, Y. 2011. Teknik Film Animasi dalam Dunia Komputer. Jurnal SAINTIKOM. 10(3) : 213-217. Tersedia pada http://lppm.trigunadharma.ac.id/public/file Jurnal/hpqo5-Jurnal-YUN-animasi.pdf. (diakses tanggal 11 Januari 2015) [4] Depdikbud. 1986. Fungsi Peralatan Batu pada Jaman Prasejarah Bali. Denpasar: Direktorat Permuseuman. [5] Museum, D. 2007. Pengelolaan Koleksi Museum: Tersedia pada http://www.kemenpar.go.id/userfiles/file/ 4552_1360PengelolaanKoleksi.pdf (Diakses tanggal 19 Maret 2015)
V. SIMPULAN Berdasarkan paparan hasil penelitian dan pengembangan dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pengembanga film animasi 3 dimensi Kehidupan pada Zaman Prasejarah ini menggunakan tahap-tahap dalam pengembangan film yang terdiri dari tahap pra produksi, tahap produksi dan tahap pasca produksi. Pada tahap pra produksi hal yang perlu dipersiapkan yaitu ide cerita, sinopsis, perancangan karakter, perancangan gambar pendukung serta rancangan storyboard. Tahap kedua adalah produksi, pada tahap inilah pembuatan film animasi 3 dimensi yang sebenarnya berlangsung yaitu proses modelling, texturing, rigging, skinning, animating, lighting, dan rendering. Tahap ketiga yaitu tahap pasca produksi, dimana pada tahap ini semua file 3 dimensi hasil render dan file-file audio disatukan sesuai storyboard yang telah dibuat untuk diimplementasikan. 2. Hasil dari penelitian ini adalah film animasi 3 dimensi Kehidupan pada Zaman Prasejarah. Film ini memiliki durasi 17 menit 38 detik, dengan ukuran file 768 Megabyte. Sedangkan untuk pengerjaan selama proses produksi menggunakan berbagai macam software