PEMBUATAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI “MISTERI TONGKAT NABI MUSA”
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Agung Cahyo Legowo 07.12.2374
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
MAKE A FILM ANIMATION TWO-DIMENSIONAL OF “MYSTERY MOSES STICKS”
PEMBUATAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI “MISTERI TONGKAT NABI MUSA”
Agung Cahyo Legowo Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The use of technology in the field of religious proselytizing less optimal, during the time religious proselytizing usually submitted only by using conventional method that borings for children. technology utilization can be done as inofasi new in religious proselytizing delivery so that more interesting children attention and message that submitted to pass religious proselytizing can easier be be accepted and meneladani by children. one of [the] technology utilization example that done in the field of religious proselytizing animation filming" mozes prophet stick mysterious" yg will submit story keteladanan loaded mozes prophet heroism element. Making animated film "Mystery of Moses 'cane' is using software macromedia flash 8, CoolEdit pro 2.0 and adobe premiere pro 7.0. Manufacturing phase includes design, production, and post production. Stage design ideas, themes, logline and synopsis. The production phase includes standard character, standard color code, a standard property, making layouts, creating key images, determine the timing, image inbetween, pmbuatan background, the inker (cleaning). Post production phase includes the scanning of images, clean up, coloring, editing, dubbing, compositing or rendering. Animated film "Mystery of Moses 'cane' that has been created to be well received by the children landfill Masjid Al-Huda. Movies can provide a clearer picture to the children about the story told. Thus, this technology can also be utilized as an effort to increase faith and piety of children in particular, and society in general.
Key words: technology, propaganda, animated films, the prophet Moses, kids, software, process manufacturing.
1.
Pendahuluan Dewasa ini teknologi telah berkembang dengan luar biasa. Teknologi tersebut
dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, yang tentunya sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari. Bidang pendidikan, pemerintahan, transportasi, hiburan, bahkan bidang dakwah pun sekarang tidak lepas dari peran teknologi. Pemanfaatan teknologi di bidang dakwah sendiri sangat luas ruang lingkupnya. Dakwah yang selama ini masih menggunakan metode konvensional yang terkesan membosankan bagi anak-anak, dapat memanfaatkan teknologi untuk dapat menyampaikan dakwah dengan lebih menarik sehingga dapat meningkatkan minat anak-anak untuk mempelajari lebih lanjut mengenai apa yang disampaikan melalui dakwah tersebut. Misalnya, dakwah tentang keteladanan para Nabi yang disajikan dengan sentuhan teknologi akan lebih menarik perhatian anak-anak dan dapat dengan mudah diterima maupun dicontoh.
2.
Landasan Teori
2.1
Pengertian Animasi Secara umum, pengertian animasi adalah menggerakkan sekumpulan still image secara berurutan dengan kecepatan tertentu sehingga image-image terlihat bergerak. Setiap still image yang digunakan dalam animasi disebut dengan istilah frame. Banyaknya frame yang digunakan setiap detiknya menentukan kehalusan animasi (Teddy, 2005).
2.2
2.3
Jenis-jenis Animasi 2.2.1
Stop-Motion Animation
2.2.2
Animasi Tradisional
2.2.3
Animasi Komputer
Prinsip Pembuatan Animasi Diperlukan 12 prinsip animasi dalam pembuatan animasi, sehingga gerakan dalam animasi tersebut terkesan tidak asal dan animasi yang dihasilkan lebih alami. (Zeembry, 2006)
2.4
Tahap Pengembangan Film Kartun 2.4.1
Ide dilemparkan
2.4.2
Naskah ditulis
2.4.3
Storyboard digambar
2.4.4
Suara artis direkam
2.4.5
Editorial mulai membuat reel
2.5
Perangkat Lunak dalam Pembuatan Film Kartun 2.5.1
Macromedia Flash 8 Macromedia Flash merupakan program yang digunakan untuk membuat
animasi dari gambar. Dimana gambar yang semula mati menjadi seolah-olah hidup. 2.5.2
Adobe Premier Pro Adobe Premiere Pro dibuat oleh Adobe System Inc, yang merupakan versi
pembaharuan dari beberapa versi Adobe Premiere terdahulu. Adobe Premiere Pro mulai diluncurkan ke pasaran pada bulan Agustus tahun 2003. Mulai versi 6.0 Adobe Premiere dapat digunakan untuk mengedit file video dengan format DV. Adobe Premiere telah menjadi program standar bagi para profesional dalam bidang digital video. 2.5.3
Cool Edit Pro
.
Cool Edit Pro 2.0 adalah salah satu dari berbagai software aplikasi pengolah audio, karena ada banyak software lain diantaranya Sonic Foundry Vegas, SoundForce, Nuendo, dan lain-lain.
3.
Analisis Perancangan Sistem
3.1
Perancangan 3.1.1
Ide Ide cerita muncul dan terinspirasi dari cerita sejarah Nabi Musa AS. Film
“Misteri Tongkat Nabi Musa” bercerita tentang mukjizat-mukjizat yang Nabi Musa miliki dalam perjuangan dakwahnya menegakkan Agama Tauhid di Mesir melawan kekejaman penguasa Fir’aun. 3.1.2
Tema Film “Misteri Tongkat Nabi Musa” mempunyai tema dakwah yang diambil dari
sejarah para Nabi Allah SWT. 3.1.3
Logline Bagaimana jika seorang manusia diangkat menjadi Nabi dan kemudian harus
berjuang hidup untuk berdakwah dan melawan penguasa yang kejam. 3.1.4
Sinopsis Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan kasar dari cerita film.
3.1.5
Treathment
3.1.6
Character Development Karakter adalah kepribadian. Setiap karakter biasanya mempunyai kekuatan,
kelemahan, kelakuan dan kebiasaan yang khas. Bertujuan mendefinisikan apa
yang meraka lakukan, mengapa meraka melakukan, dan bagaimana mereka melakukannya. 3.1.7
Denah Tempat
3.1.7.1
Denah Tempat Tinggal
3.1.7.2
Denah Laut Merah
3.1.8
Naskah Sebuah naskah cerita memiliki standar dalam industri animasi. Ide-ide yang
dimiliki dituangkan dalam sebuah cerita. Bahan dasar pembuatan naskah adalah dari sinopsis dan character development. 3.2
Story board
3.3
Analisis Kebutuhan Perangkat
3.4
Tahap Pembuatan 1. Para Produksi 2. Produksi 3. Pasca Produksi
3.5
Biaya Produksi Semua biaya dalam pembuatan film animasi “Misteri Tongkat Nabi Musa” ditanggung oleh penulis.
4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1
Produksi 4.1.1
Standar Karakter Merancang
sebuah
karakter
berawal
dari
sebuah
ciri
yang
sudah
digambarkan sebelumnya oleh seorang director. Ciri-ciri ini kemudian diwujudkan oleh seorang character artist untuk di-sketch atau dibuat secara mentah, dari sudut depan dan belakang atau samping agar ciri-ciri karakter tersebut timbul, misalnya pakaian yang dipakai, aksesorisnya dan postur tubuhnya. 4.1.2
Standar Warna Karakter Menentukan standar warna karakter tidak sulit, hanya saja perlu diperhatikan
standar warna pada karakter lain. Agar pemirsa film kartun dapat dengan mudah mengetahui karakter suatu tokoh, warna yang digunakan sebaiknya dibedakan antara karakter yang satu dengan yang lainnya. Misalnya, pada karakter Musa AS menggunakan
pakaian
berwarna
dominan
merah,
sedangkan
Fir’aun
menggunakan pakaian yang dominan berwarna putih. 4.1.3
Standar property Desain standar property adalah segala alat atau benda yang berkaitan
dengan karakter tersebut dalam cerita ini, seperti tongkat kayu dan mahkota ular,
sedangkan vegetasi adalah menciptakan lingkungan yang akan dijadikan sebagai panggung yang sudah di sesuaikan dengan apa yang diceritakan. 4.1.4
Membuat Lay-out Layout digunakan untuk menggambarkan hasil jadi dari visual film.
Penggunaan layout akan memudahkan seorang animator dan background artist untuk membuat animasi. Layout dibuat dengan gambar dan warna real dari sebuah cuplikan adegan film. 4.1.5
Membuat gambar key Gambar key adalah sebuah awal dari bentuk animasi dalam frame sebagai
patokan oleh animator untuk meneruskan sebuah adegan dengan gerakan, disamping menyelesaikan key animasi, seorang key animator biasanya juga memiliki kemampuan untuk menghitung timing. 4.1.6
Menentukan timing
4.1.7
Gambar Inbetween Dalam film animasi Misteri Tongkat Nabi Musa menggunakan kombinasi
teknik unlimited inbetween, yakni dengan menggambar semua anggota tubuh yang bergerak dalam setiap gerakan dan limited inbetween yang hanya mengganti anggota tubuh karakter tertentu tanpa merubah posisi anggota lain dalam adegan yang berbeda, seperti mulut yang sedang berbicara. Pemilihan teknik disesuaikan dengan animasi apa yang akan dibuat. 4.1.8
Pembuatan background Dalam film animasi “Misteri Tongkat Nabi Musa” terdapat beberapa
background dengan lokasi dan sudut yang berbeda sesuai storyboard. 4.1.9
Proses Inker Gambar yang telah diselesaikan oleh inbetweener menggunakan pensil 2B
akan di-tracing ulang menggunakan drawing pen untuk mendapatkan Outline yang lebih tegas (lebih tebal). 4.2
Post Produksi 4.2.1
Scanning gambar Proses Scanning gambar dengan menggunakan scaner
4.2.2
Clean up Proses pembersihan gambar hasil scan pada Macromedia Flash
4.2.3
Pewarnaan Proses pewarnaan dikerjakan pada Macromedia Flash
4.2.4Editing Editing dilakukan untuk mengemas hasil akhir sebuah film, mensinkronkan suara dengan visual, memberikan special effect (bila perlu), dan mengeksport dalam media yang ditentukan. Untuk mensinkronkan suara dan visual, penulis menggunakan Software Macromedia Flash 8. 4.2.5
Dubbing Proses Dubing menggunakan software Cool Edit Pro 2.0.
4.2.6Rendering Hasil video dan audio dari Macromedia Flash 8 dan Cool Edit Pro 2.0 semua digabung dan disusun sesuai jalan cerita pada jendela Timeline didalam Adobe Premier Pro 7.0 untuk menghasilkan film animasi Misteri Tongkat Nabi Musa beserta audionya. 5.
Kesimpulan Film animasi “Misteri Tongkat Nabi Musa” yang telah berhasil dibuat dapat diterima dengan baik oleh anak-anak. Sebagian besar anak-anak menyatakan bahwa film tersebut menarik dan maksud yang disampaikan melalui film tersebut dapat dipahami dengan mudah. Film dapat memberikan gambaran yang lebih jelas kepada anak-anak tentang cerita yang disampaikan. Sesuai dengan tujuan awal dari pembuatan film, cerita tentang Nabi Musa dapat disajikan lebih menarik dengan
menggunakan
sentuhan
teknologi
tanpa
mengurangi
nilai-nilai
keteladanan yang dimiliki oleh Nabi Musa, sehingga film yang dihasilkan lebih menarik perhatian dan lebih mudah diteladani oleh anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA
Adriyanto, B. 2009. Pembuatan Animasi dengan Macromedia Flash 8. Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan. Dhewiberta. 2004. Macromedia Flash MX 2004. Yogyakarta, Andi Offset. Effendi, W. 2006. Seri Panduan Lengkap Adobe After Effects 7.0. Yogyakarta, Andi Offset. Madcoms. 2004. Membuat Animasi Kartun dengan Macromedia Flash MX 2004. Yogyakarta, Andi Offset. Madcoms. 2008. Mahir Dalam 7 Hari Adobe Photoshop CS3. Yogyakarta, Andi. Patmore, C. 2003. The Complete Animation Course. London, Quarto, Inc. Suyanto, M. 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta, Andi Offset. Suyanto, M. 2006. Merancang Film Kartun. Yogyakarta, Andi Offset. Teddy, A. 2005. Seri Penuntun Praktis Light Wave 3D 8.0. Jakarta, PT Elex Media Komputindo. Vaughan, Tay. 2004. Multimedia: Making It Work, Sixth Edition. McGraw-Hill Companies, Inc. Wahyuni, P. 2006. Multimedia Starter Guide: CorelDRAW X3. Yogyakarta, Andi Offset. Zeembry. 2006. 12 Jurus Pamungkas Animasi Kartun dengan Flash 8. Jakarta, PT Elex Media Koputindo.