PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN UNTUK GURU DALAM MERENCANAKAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN MOODLE
Masita Raisa Hanim1,Endang Purwaningsih2, dan Widjianto3 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang (UM) e-mail:
[email protected]
Abstrak : Blended learning merupakan kombinasi metode tatap muka dan online. Penyempurnaan pola pikir pada pengembangan kurikulum 2013 yaitu pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran jejaring (memanfaatkan jaringan internet). Pembelajaran dengan media teknologi dan informasi dapat memperjelas konsep. Pembelajaran fisika dapat menggunakan media teknologi dan informasi karena fisika menekankan pada pemahaman konsep. Berdasarkan survei lapangan, belum ada guru yang memanfaatkan Moodle untuk pembelajaran. Oleh karena itu dilakukan penelitian dan pengembangan buku panduan untuk guru dalam merencanakan pembelajaran fisika berbasis blended learning menggunakan moodle. Langkah penelitian yang dilakukan menggunakan langkah Borg & Gall (1989) yang dimodifikasi oleh Sukmadinata (2011:169-170). Hasil penilaian validator menunjukkan bahwa buku panduan yang dikembangkan cukup valid atau dapat digunakan namun perlu dilakukan revisi kecil dengan nilai persentase isi buku bagian I 70,48% dan isi buku bagian II 80,45%. Sedangkan hasil uji coba pada 5 (lima) guru yang terdiri dari 3 (tiga) guru fisika dan 2 (dua) guru IPA, antara lain guru SMA Surya Buana Malang, SMK Negeri 8 Malang, MAN Nglawak Kertosono, dan SMP Negeri 2 Tegalsari Banyuwangi menghasilkan persentase 85%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa bahwa buku panduan yang dikembangkan cukup sesuai dan panduan dapat dijalankan dalam komputer oleh guru.
Perkembangan ilmu
peralatan TIK seperti, komputer,
pengetahuan dan teknologi yang
internet, e-mail, dan web-site maka
pesat menuntut siswa maupun guru
akan mendapatkan kesulitan dalam
untuk mampu memanfaatkan media
mengembangkan dirinya.
Teknologi Informasi dan
Salah satu tantangan yang
Komunuikasi (TIK) dalam kegiatan
dihadapi dalam pendidikan terkait
pembelajaran. Sagala (2009:17)
dengan teknologi dan informasi
mengungkapkan bahwa siapa saja
yakni tantangan pada abad 21.
yang tidak dapat menguasai berbagai
Menurut Kementerian Pendidikan
1
2
dan Kebudayaan tahun 2013 tentang
pembelajaran tidak terlalu verbalistis.
desain induk kurikulum 2013,
Pembelajaran berbasis TIK dapat
kerangka kompetensi abad 21
dimanfaatkan dalam pembelajaran
menuntut siswa maupun guru untuk
fisika karena pembelajaran fisika
melek informasi, melek media, dan
lebih menekankan pada pemahaman
melek teknologi
konsep. Menurut Priandono, dkk
Pembelajaran yang
(2012:247) pembelajaran fisika yaitu
memanfaatkan media elektronik
pembelajaran yang menekankan pada
dengan jaringan internet atau e-
konsep fisika yang berlandaskan
learning online merupakan salah satu
hakikat IPA yang menyangkut
penyempurnaan pola pikir dalam
produk, proses dan sikap ilmiah.
implementasi kurikulum 2013. Hal
Hermawanto, dkk (2013:68)
tersebut tercantum dalam Peraturan
mengungkapkan blended learning
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dapat digunakan untuk meningkatkan
No.69 tahun 2013 tentang Kerangka
pemahaman konsep fisika. Blended
Dasar dan Struktur Kurikulum
learning merupakan gabungan
Sekolah Menengah Atas/Madrasah
metode pembelajaran tatap muka
Aliyah yaitu penyempurnaan pada
dengan online.
pola pembelajaran terisolasi menjadi
Penggabungan dua metode
pembelajaran jejaring dimana siswa
pembelajaran dalam blended
dapat mendapatkan ilmu dari siapa
learning dapat melengkapi
saja yang dapat dihubungi dan dapat
kekurangan dan kelebihan yang
diperoleh melalui internet.
dimiliki oleh masing-masing
Tubaishat dan Lansari
kegiatan pembelajaran. Husamah
(2011:201) menegaskan e-learning
(2014:17) menyatakan kegiatan
dapat membantu siswa untuk
pembelajaran melalui kelas
membangun kepercayaan diri dalam
konvensional (tatap muka) dan kelas
mengisi pembelajaran mereka dan
virtual (online) memiliki kekurangan
menjadi pelajar yang mandiri.
dan kelebihan, sehingga jika
Menurut Suryati (2008) pemanfaatan
keduanya dilaksanakan secara
media pembelajaran berbasis TIK
bersama (dikombinasikan) maka
dapat memperjelas konsep dan
keduanya akan saling melengkapi.
3
Terdapat berbagai macam
pembelajaran. Oleh karena itu,
media e-learning online yang dapat
peneliti melakukan penelitian tentang
dimanfaatkan dalam kegiatan
“Pengembangan Buku Panduan
pembelajaran, salah satunya adalah
untuk Guru dalam Merencanakan
Moodle. Menurut Bansode dan
Pembelajaran Fisika Berbasis
Kumbhar (2012:411) Moodle
Blended learning Menggunakan
merupakan pembangun aplikasi
Moodle”. Tujuan penelitian dan
pembelajaran berbasis elektronik
pengembangan ini adalah untuk
sumber bebas yang juga dikenal
mengembangkan buku panduan
sebagai sistem pengaturan
merencanakan blended learning
pembelajaran atau Learning
menggunakan moodle dan
Management System (LMS) yang
mengetahui kelayakan buku yang
diciptakan oleh Martin Dougiamad
dikembangkan.
untuk membantu pendidik dalam membuat pembelajaran online. Moodle merupakan software untuk
METODE Langkah Penelitian dan
menghasilkan pembelajaran berbasis
pengembangan yang digunakan
internet dan website yang fokus pada
dalam pengembangan buku panduan
pelaksanaan interaksi serta
untuk guru ini adalah menggunakan
kolaborasi isi dari e-learning.
modifikasi rancangan penelitian yang
Berdasarkan hasil survei yang
dilakukan oleh Sukmadinata
telah dilakukan pada 3 (tiga) guru
(2011:169-170) berdasarkan 10
fisika dan 2 (dua) guru IPA, belum
rancangan penelitian dan
ada yang menggunakan Moodle
pengembangan Borg dan Gall.
dalam pembelajaran. Guru pertama
Langkah penelitian yang dilakukan
menggunakan e-mail untuk
dalam pengembangan buku panduan
melakukan pembelajaran online dan
ini antara lain (1) studi pendahuluan,
guru kedua menggunakan
terdiri dari studi pustaka, survei
edmudo.com sedangkan 3 (tiga) guru
lapangan, dan penyusunan produk
lainnya hanya menggunakan media
awal; (2) pengembangan, sampai
TIK seperti Liquid Crystal Display
pada tahap uji coba terbatas.
(LCD) proyektor dan laptop saat
Instrumen pengumpulan data yakni
4
berupa angket validasi yang
Hasil jawaban dan print-out
ditujukan pada validator ahli dalam
soal yang telah diunduh, dibawa
bidang pendidikan dan validator ahli
dalam pertemuan tatap muka oleh
media TIK serta angket uji coba
masing-masing siswa. Kegiatan awal
terbatas yang ditujukan pada 5 (lima)
dalam tatap muka yaitu presentasi.
guru yang terdiri dari 3 (tiga) guru
Salah satu kelompok
fisika dan 2 (dua) guru IPA, antara
mempresentasikan hasil diskusinya.
lain guru SMA Surya Buana Malang,
Guru membimbing jalannya
SMK Negeri 8 Malang, MAN
presentasi.
Nglawak Kertosono, dan SMP
c. Kegiatan III (tatap muka)
Negeri 2 Tegalsari Banyuwangi.
Setelah mempresentasikan hasil diskusinya, guru membimbing
HASIL DAN PEMBAHASAN Secara garis besar, kegiatan
siswa untuk melaksanakan praktikum dengan masing-masing kelompok
blended learning yang disusun dalam
untuk membuktikan kebenaran
pengembangan ini adalah sebagai
jawaban pemunculan gagasan yang
berikut.
telah mereka diskusikan.
a. Kegiatan I (online)
d. Kegiatan IV (tatap muka)
Langkah pertama sebelum
Perwakilan tiap kelompok
melaksanakan pembelajaran tatap
mempresentasikan hasil diskusi
muka, siswa masuk (login) dalam
praktikum. Guru membimbing
Moodle menggunakan akun yang
jalannya pesentasi. Setelah
telah siswa buat dan telah
melaksanakan kegiatan presentasi,
dikonfirmasi oleh guru. Setelah login
guru memberi penguatan dan
dalam halaman Moodle, siswa
penjelasan terkait materi yang telah
mengunduh file yang tedapat pada
siswa diskusikan. Guru memberi
forum Moodle. File berisi soal uraian
kesempatan pada siswa untuk
untuk memunculkan gagasan awal
mengajukan pertanyaan, pendapat
siswa mengenai topik yang akan
mapun sanggahan terhadap
dipelajari. Soal dikerjakan secara
presentasi dan penjelasan dari guru.
berkelompok.
e. Kegiatan V (tatap muka)
b. Kegiatan II (tatap muka)
5
Masing-masing kelompok
validasi isi untuk mengetahui tingkat
mengumpulkan salah satu hasil
validitas isi produk. Validasi
diskusinya (hardfile/cetak) pada
dilakukan oleh validator ahli isi
guru. Guru juga memberitahkan pada
produk bagian I yaitu Bapak
siswa untuk mengumpulkan hasil
Sugiyanto, S.Pd, M.Si untuk
diskusinya berupa soft file hasil
memvalidasi isi tahap merencanakan
scan/ketik pada menu assignments
pembelajaran berbasis Blended
yang disediakan oleh guru dalam
learning. Instrumen validasi yang
Moodle setelah kegiatan tatap muka
digunakan yakni menggunakan
berakhir. Guru menginformasikan
angket uji kelayakan isi produk
pada siswa untuk mengerjakan soal
menggunakan skala penilaian
kuis secara individu dalam menu
guttmant dengan skor nilai 1 (satu)
quiz dan tugas individu pada menu
untuk jawaban Ya dan skor nilai 0
assignments.
(nol) untuk jawaban Tidak. Secara
f. Kegiatan VI (online)
ringkas hasil validasi produk adalah
Siswa melaksanakan kegiatan
seperti pada Tabel 1 berikut.
dalam Moodle sesuai dengan perintah guru pada kegiatan VI (tatap muka) Berikut merupakan uji kelayakan buku panduan yang dikembangkan. 1. Uji Kelayakan Isi Buku Panduan Bagian I Bagian I dari buuku panduan berisi tentang tahap merencanakan pembelajaran berbasis Blended learning. Setelah mengembangkan buku panduan maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji kelayakan isi buku. Uji kelayakan isi buku dilakukan dengan melakukan
Tabel 1. Hasil validasi kelayakan isi buku panduan (Bagian I) No. 1. 2. 3.
Sub Komponen Kata pengantar Pendahuluan Tahap merencanakan Blended learning Total
Persentase 66,7% 50% 94,74%
Kritria Kurang valid Tidak valid Sangat valid
70,48%
Cukup valid
Berdasarkan tabel hasil analisis penilaian yang diberikan oleh validator menunjukkan bahwa nilai persentase keseluruhan isi buku panduan bagian I sebesar 70,48% . Berdasarkan tabel kriteria penilaian, nilai tersebut tergolong dalam kriteria cukup valid, sehingga diperlukan revisi kecil. Revisi
6
dilakukan berdasarkan saran dan
Bagian II dari buku panduan
komentar yang diberikan oleh
berisi tentang tahap mengatur serta
validator terhadap hasil
mengoperasikan isi MOODLE.
pengembangan produk. Hasil
Setelah mengembangkan buku
penilaian pada sub komponen tahap
panduan maka langkah selanjutnya
merancang pembelajaran berbasis
adalah melakukan uji kelayakan isi
Blended learning bernilai sangat
buku. Uji kelayakan isi buku
valid, namun masih perlu revisi
dilakukan dengan melakukan
mengenai susunan dalam setiap
validasi isi untuk mengetahui tingkat
tahap. Hasil saran, komentar serta
validitas isi produk. Validasi
hasil revisi tercantum dalam Tabel 2
dilakukan oleh validator ahli isi
berikut.
produk bagian II yaitu Ibu Kunti
Tabel 2. Hasil Revisi Isi Buku Panduan berdasarkan Komentar dan Saran dari Validator Aspek Kata pengantar
Pendahulu an
Tahap merencana kan Blended learning
Komentar dan saran Kalimat yang disusun dalam kata pengantar kurang ringkas Kalimat yang disusun belum mewakili penjelasan singkat isi buku secara keseluruhan, perlu dilakukan banyak perbaikan Tahap yang disusun kurang berurutan
Revisi
tahap mengatur serta mengoperasikan isi Moodle. Instrumen validasi yang digunakan
Melakukan penyempurn aan susunan kalimat yang lebih ringkas
sama dengan instrumen untuk
Menyusun kembali kalimat dalam bagian pendahuluan
isi produk menggunakan skala
validasi isi buku bagian I yakni menggunakan angket uji kelayakan
penilaian guttmant dengan skor nilai 1 (satu) untuk jawaban Ya dan skor nilai 0 (nol) untuk jawaban Tidak. Secara umum hasil validasi produk adalah seperti pada Tabel 3 berikut.
Melakukan penyusunan dan penyempurn aan pada setiap tahap
2. Uji Kelayakan Isi Buku Panduan Bagian II
Eliyen, S.Kom untuk memvalidasi isi
Tabel 3. Hasil validasi kelayakan isi buku panduan (Bagian II) Sub Komponen Kesesuaian perintah pada buku panduan dengan media yang digunakan
Persentase 80,45%
Berdasarkan tabel hasil analisis penilaian yang diberikan
7
oleh validator menunjukkan bahwa nilai persentase keseluruhan isi buku panduan bagian II sebesar 80,45% . Berdasarkan tabel kriteria penilaian,
siswa (Grading)
memberikan penilaian pada tugas siswa. Perlu dilakukan perbaikan tahap yang disusun dalam buku
buku panduan
nilai tersebut tergolong dalam kriteria cukup valid, sehingga
Setelah dilakukan revisi pada
diperlukan sedikit revisi. Revisi
seluruh bagian buku (bagian I dan II)
dilakukan berdasarkan saran dan
maka langkah selanjutnya adalah
komentar yang diberikan oleh
melakukan uji coba terbatas pada
validator terhadap hasil
guru fisika dan IPA untuk
pengembangan produk. Hasil saran,
mengetahui keterbacaan dan
komentar serta hasil revisi tercantum
kesesuaian panduan pada buku saat
dalam Tabel 4 berikut.
dijalankan dalam komputer. Secara umum uji coba terbatas
Tabel 4. Hasil Revisi Isi Buku Panduan berdasarkan Komentar dan Saran dari Validator Aspek Mengatur hak akses user
Upload file tugas
Pemberian nilai untuk tugas
Komentar dan saran Tahap yang tercantum dalam buku tidak sesuai dengan tampilan dalam MOODLE. Perlu dilakukan perbaikan tahap yang disusun dalam buku Siswa tidak dapat mengakses course sehingga tidak dapat membuka kolom tugas yang terdapat dalam course, perlu dilakukan perbaikan tahap yang disusun dalam buku Tidak ada file tugas yang dapat di upload siswa seingga tidak dapat
Revisi Melakukan penyempurn aan penyusunan tahap dalam buku panduan
menghasilkan persentase nilai 85%. Hal ini menunjukkan bahwa buku panduan yang dikembangkan cukup sesuai dan panduan dapat dijalankan dalam komputer. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan penelitian dan pengembangan buku panduan ini
Melakukan penyempurn aan penyusunan tahap dalam buku panduan
yaitu terdapat 12 tahap dalam merencanakan pembelajaran berbasis blended learning yang dapat dilakukan oleh guru. hasil analisis data tingkat validitas buku panduan yakni sebesar 70,48% untuk isi buku bagian I dan 80,45% untuk isi buku
Melakukan penyempurn aan penyusunan tahap dalam
bagian II. Hasil perolehan persentase kedua bagian buku panduan termasuk dalam kriteria cukup valid
8
atau produk dapat digunakan namun
bahwa produk yang dikembangkan
diperlukan revisi kecil. Sedangkan
sesuai dan panduan dapat digunakan
berdasarkan hasil analisis uji coba
saat dijalankan dalam komputer.
terbatas menghasilkan penilaian
DAFTAR PUSTAKA Bansode, Sadanand Y. & Kumbhar, Rajendra. 2012. E-learning Experience using Open Source Software: Moodle. Journal of Library & Information Technology, 32(5), (Online), (http://www.publications.drdo.gov.in/ojs/index.php/djlit/article/viewFile/26 50/1320), diakses 8 April 2014. Djaali & Muldjono, Pudji. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo. Hermawanto., Kusairi, S. & Wartono. 2013. Pengaruh Blended learning terhadap Penguasaan Konsep dan Penalaran Fisika Peserta Didik Kelas X. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 9 (67-66). (Online), (http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPFI/article/viewFile/2582/2635), diakses 23 Mei 2013. Husamah. 2014. Pembelajaran Bauran (Blended learning): Terampil Memadukan Keunggulan Pembelajaran Face-to-Face, E-Learning Offline-Online dan Mobile Learning. Jakarta: Prestasi Pustakarya. Priandono, Febrian Eko, Astutik, Sri, dan Wahyuni, Sri. 2012. Pengembangan Media Audio-Visual Berbasis Kontekstual dalam Pembelajaran Fisika di SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika, 1 (3). (Online), (http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/466/Febrian%2BE ko%2BPriandono.pdf), diakses 7 Desember 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
9
Suryati, Herfen. 2008. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Berbasis TIK untuk Memperbaiki Kualitas Pembelajaran Keanekaragaman Hayati. Jurnal Pendidikan Inovatif, 4(1). (Online), (http://jurnaljpi.files.wordpress.com/2009/09/vol-4-no-1-herfensuryati.pdf), diakses 10 Desember 2013. Tubaishat, Abdallah. & Lansari, Azzedine. Are Students Ready to Adopt ELearning? A Preliminary E-readiness Study of a University in the Gulf Region. International Journal of Information and Communication Technology Research, 1(5). (Online), (http://esjournals.org/journaloftechnology/archive/vol1no5/vol1no5_5.pdf), diakses 3 April 2014.