R I H A ND
AY
I AN
TU T
WU
PEMBIMBINGAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PTK SERTA PENGEMBANGAN BELAJAR MANDIRI MELALUI BLENDED LEARNING BERBASIS MOODLE Makalah diajukan untuk mengikuti simposium guru tahun 2015
Oleh Drs. Gunawan Setiadi, SIP.M.Pd NIP 195910281983031011
Pengawas SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Pati (Jateng)
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PATI 2015
i
PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Drs. Gunawan Setiadi, SIP.M.Pd.
NIP
: 195910281983031011
Pangkat/Golonan
: Pembina Tk I/IV/b
Jabatan
: Pengawas SMP Kab. Pati (Jateng)
Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Karya tulis ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk simposium lain. 2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan pengalaman dalam melaksanakan bimbingan kepada guru saya sendiri. 3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka. 4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku.
Koordinator Pengawas SMP Kab. Pati
Pati, 28 Oktober 2015 Yang membuat peryataan,
Sadji Artati, S.Pd, M.Pd
Drs. Gunawan Setiadi, SIP.M.Pd
NIP 195610221977112003
NIP 195910281983031011
ii
ABSTRAK Gunawan Setiadi, 2015. Pembimbingan guru dalam melaksanakan PTK serta pengembangan belajar mandiri melalui blended learning berbasis Moodle. Peningkatan mutu pendidikan seharusnya diawali dengan peningkatan mutu pembelajaran dan guru merupakan orang yang terlibat langsung dalam pembelajaran. Peningkatan mutu pembelajaran dapat dilakukan dengan tindakan reflektif berupa pelaksanaan PTK. Sayangnya, sampai sekarang sebagian besar guru belum mampu melakukan PTK. Penulis merasa prehatin melihat sebagian besar guru belum terdorong melaksanakan PTK. Penulis mencoba melakukan wawancara dengan guru untuk mengetahui penyebab ketidakmampuannya melaksanakan PTK. Setelah penulis melakukan wawancara, mengidentifikasi dan menganalisis masalah guru serta mengkaji literatur, akhirnya pembimbingan online merupakan model alternatif untuk menyelesaikan masalah. Fokus penyelesaian masalah guru adalah mengembangkan belajar mandiri guru dan peningkatan kemampuan PTK. Aplikasi pembimbingan online yang dipakai adalah Moodle. Digunakan Moodle karena aplikasi ini memenuhi persyaratan pedagogis. Model pembimbingan online yang digunakan adalah model Margie Martyn, yaitu pertemuan tatap muka hanya dilakukan dua kali: pertemuan awal (orientasi) dan pertemuan akhir. Hasil dari pembimbingan online berupa meningkatnya kesadaran guru dalam belajar mandiri dan guru mampu melaksanakan PTK. Kata kunci: Pembimbingan guru, belajar mandiri, Moodle, PTK
iii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..........................................................................
i
SURAT PERNYATAAN...................................................................
ii
ABSTRAK .........................................................................................
iii
DAFTAR ISI ......................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................
v
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................
v
PENDAHULUAN .............................................................................
1
A. Latar belakang ........................................................................
1
B. Pendekatan Penyelesaian Masalah .........................................
4
C. Tujuan ...................................................................................
4
D. Manfaat ................................................................................
4
Kajian Teori .......................................................................................
4
A. Pembimbingan Online ............................................................
4
B. Blended Learning ...................................................................
5
C. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ..........................................
6
D. Belajar Mandiri ......................................................................
6
Hasil dan Pembahasan......................................................................
7
A.
Hasil ...............................................................................
7
1. Orientasi .....................................................................
8
2. Mengunduh Modul .....................................................
9
3. Mengunggah File .......................................................
9
4. Umpan Balik ..............................................................
10
5. Komunikasi Melalui Messages ..................................
10
6. Forum Diskusi ...........................................................
11
7. Mengunggah File .......................................................
11
B. Pembahasan .....................................................................
13
Kesimpulan dan Rekomendasi ...............................................
17
A. Kesimpulan ............................................................................
17
B. Rekomendasi ..........................................................................
18
iv
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................
19
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................
20
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Login Moodle .................................................................. .......................................................................................................... 9 Gambar 2 : Gambar Modul untuk belajar mandiri .............................
9
Gambar 3: Umpan balik .....................................................................
10
Gmabar 4 : Komunikasi melalui messages ........................................
11
Gambar 5 : Forum diskusi peserta bimbingan ...................................
11
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Pedoman wawancara sebelum bimbingan .....................
20
Lampiran 2 : Lembar penilaian laporan PTK ....................................
21
Lampiran 3 : Pedoman wawancara pasca bimbingan........................
21
v
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam peningkatan mutu pendididikan. Peningkatan mutu pendididkan seharusnya diawali dengan peningkatan mutu pembelajran dan guru merupakan salah satu faktor yang terkait langsung dengan pembelajaran. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu pembelajaran adalah dengan melakukan tindakan reflektif dengan melakukan penelitian tindakan kelas (PERMENDIKNAS NO. 13/2007). Peraturan yang mengamanatkan guru untuk melaksanakan PTK adalah KEPMENDIKBUD NO. 025/O/1995 yang mengharuskan guru Pembina,IV/a yang akan naik pangkat ke Pembina Tk. I/IV/b harus melaksanakan
kegiatan
pengembangan
profesi
yang
salah
satu
kegiatannya adalah melaksanakan PTK. Bahkan pada PERMENAG PAN dan RB No. 16 Tahun 2009, guru yang memiiki pangkat Penata Muda TK. I/III/b yang akan naik pangkat ke Penata.III/c harus melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif dan salah satu kegiatan tersebut adalah melaksanakan PTK. Begitu pentingnya PTK sehingga pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan untuk mendorong guru melaksanakan penelitian. Stringer (2007) mengatakan bahwa penelitian tindakan merupakan pendekatan sistimatis yang mendorong seseorang melakukan penelitian untuk menemukan cara yang efektif memecahkan masalah dalam melaksanakan pekerjaannya. Dalam melaksanakan tugas, guru biasanya mengaami kesulitan dalam mengelola pembelajarannya untuk mencapai tujuan. Penelitian tindakan memiliki potensi sebagai pendorong agent perubahan dalam bidang pendidikan dan membantu pengembangan guru dangan cara-cara yang professional (Mill, 2000).
Suharsimi (2010)
berpendapat bahwa PTK merupakan penelitian yang sangat tepat untuk
1
meningkatkan kualitas pembelajaran dan selanjutnya dapat meningkatkan pendidikan secara luas. Walaupun kita tahu bahwa PTK sangat bermanfaat bagi guru dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, sebagian besar guru masih belum melaksanakan PTK. Mereka masih beranggapan bahwa penelitian hanya dapat dilakukan oleh para akademisi yang bekerja di perguruan tinggi atau oleh para peneliti yang bekerja di lembaga-lembaga penelitian (Zamroni, 2000). Hampir sebagian besar sekolah juga sudah mengadakan IHT (In house training) kepada para guru tentang PTK.
MGMP (Musawarah
Guru Mata Pelajaran) dibantu dana oleh pemerintah untuk mengadakan pelatihan PTK kepada para guru. Hampir setiap tahun lomba-lomba penelitian tindakan telah diselenggrakan oleh pemerintah maupun lembaga –lembaga yang terkait untuk meningkatkan minat guru terhadap penelitian. Sayangnya, upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah maupun sekolah belum membuahkan hasil yang optimal. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah guru golongan IV/a yang belum bisa mengajukan kenaikan pangkat karena kendala ketidakmampuan guru dalam melaksanakan PTK. Masalah ini bukan saja terjadi di tempat penulis bekerja tetapi nampaknya ini sudah maenjadi masalah nasional. Menghadapi kondisi semacam ini, penulis sebagai seorang pengawas SMP merasa prehatin, banyak guru-guru binaan penulis yang belum mampu naik pangkat karena kendala penelitian. Penulis ingin mengetahui masalah sebenarnya yang dihadapi para guru tentang ketidakmampuan
dalam
melaksanakan
PTK.
Akhirnya,
penulis
mengadakan wawancara kepada para guru untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi guru. Adapun rekapitulasi hasil wawancara adalah sebagai berikut (1) sebagian besar guru sudah pernah mengikuti pelatihan PTK, (2) sebenarnya guru ingin melaksanakan PTK tetapi mereka tidak mempunyai
2
waktu karena mengajar 24 tiap pekan, (3) pelatihan yang diikuti guru hanya bersifat teori tanpa ada tindak lanjut pelaksanaan penelitian, dan (4) para guru berpendapat bahwa dibutuhkan seorang pembimbing yang mendampingi penelitian guru sampai selesai. Setelah penulis mengadakan identifikasi masalah, berikutnya penulis mengadakan studi literatur untuk mencari penyelesaian masalah yang paling tepat. Adapun data guru di kabupaten Pati adalah sebagai berikut. Tabel 1: Jumlah Guru SMP di Kabupaten Pati Tahun 2014. Unit Organisasi SMP
Gol.
Gol
Gol
Tingkat Pendidikan
Jumlah
II
III
IV
D1
D2
D3
S1
S2
Guru
16
455
1044
34
12
133
1267 69
1515
Dilihat dari komposisi guru SMP di kabupaten Pati dapat disimpulkan bahwa ada 1.044 guru yang menduduki golongan IV dan sebagian besar IV/a, hanya ada 5 guru yang sudah naik pangkat IV/b. Sebagian besar guru menduduki pangkat IV/a lebih dari 10 tahun, kendala utama adalah ketidakmampuan guru melakukan PTK. B. Pendakatan Penyelesaian Masalah Setelah melaksanakan identifikasi masalah melalui wawancara dengan guru dan studi literature maka penulis akan melaksanakan pembimbingan berbasis blended learning untuk mengembangkan belajar mandiri dan meningkatkan kemampuan guru melaksanakan PTK. Digunakannya pembimbingan blended learning karena dapat mengatasi masalah kesibukan guru dan belajar madiri dapat membantu guru belajar sesuai dengan kemampuannya.
3
C. Tujuan Penulisan Makalah Tujuan dalam penulisan makalah adalah: 1. Mengembangkan belajar mandiri karena dengan belajar mandiri guru memilki otonmi dalam belajarnya. 2. Meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan PTK serta menyusun laporan PTK. D. Manfaat makalah Manfaat yang diperoleh dalam penulisan makalah antara lain 1. Bagi guru dapat meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan PTK dan laporan PTK yang dapat digunakan untuk kenaikan pangkat atau jabatan. 2. Bagi pengawas sekolah maupun kepala sekolah dapat digunakan sebagai model alternatif dalam membimbing guru untuk meningkatkan profesionalismenya. 3. Bagi penulis dapat digunakan sebagai dokumen tentang pengalaman terbaik dan bukti kinerjanya dalam membantu guru memecahkan masalah serta dapat digunakan untuk bukti kenaikan pangkat atau jabatan.
KAJIAN TEORI A. Pembimbingan online Pembimbingan
online
merupakan
pembimbingan
yang
menggunakan internet, dalam kegiatan pembimbingan akan selalu terkait dengan pembelajaran. Perkembangan pembelajaran berbasis internet dicirikan sebagai pembelajaran yang tidak terikat oleh waktu, untuk orang dewasa, motivasi tinggi, dan disiplin dalam belajar. Kegiatan ini akan mendorong kemandirian dalam belajar sekaligus belajar berkolaborasi (Dabbagh, 2007). Pembelajaran seperti ini sifatnya fleksibel, pembelajar dapat belajar kapan saja dan di mana saja. Penulis perpandangan bahwa pembimbingan online paling tepat digunakan untuk mengatasi kesibukan guru. Guru yang
4
mengikuti pembimbingan penulis dapat berkomunikasi kapan saja dan di mana saja. Pembimbingan online menggunakan Moodle yang
merupakan
LMS (Learning Management System) yang sudah banyak digunakan oleh lembaga-lembaga pendidikan. Moodle merupakan singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek. Aplikasi ini merupakan open-source yang disediakan secara bebas, dapat diinstall dan dikembangkan dengan gratis.
B. Blended Learning Proses pembimbingan, penulis mengadopsi model pembelajaran hybrid dari Margie Martyn (2003), yaitu pembimbingan yang diawali dengan orientasi dan diakhiri dengan penyerahan laporan PTK. Pembimbing
Chatting, E-mail Diskusi jarak jauh
Kegiatan awal (tatap muka) Orientasi
Pembelajar r
Kegiatan akhir (tatap muka) Penyerahan tugas tugas
Chatting, E-mail Diskusi jarak jauh
Kolaborator (pembelajar)
Bagan 2.1: Hybrid learning model (Sumber: Margie Martyn. 2003. The hybrid learning model, hal. 19)
5
Blended learning merupakan perpaduan antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online. Pembelajaran ini sebagai alternatif pembelajaran online yang pelaksanaan pembelajaran tidak ada tatap mukanya. Bagi pembelajar yang belum terbiasa melaksanakan pembelajaran online akan merasa kesulitan. Blended learning merupakan alternatif mengatasi kesulitan pembelajaran online. Waktu tatap muka disesuaikan dengan kebutuhan dari pembelajar maupun fasilitator. Karakteristik blended learning yang mencerminkan nilai pendidikan abad ke-21 adalah (1) memberikan cara baru model pembelajaran, (2) mengajarkan bagaimana belajar, (3) menciptakan pembelajaran berbasis digital, (4) lebih ekonomis, (5) focus pada teknologi informasi dan komunikasi (TIK), (6) meningkatkan pembelajaran berbasis proyek, dan (7) meningkatkan proses pembelajaran (Picciano, 2009).
C. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) PTK merupakan salah satu subkompetensi dari kompetensi profesional yang dapat mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, tindakan reflektif itu berupa melaksanakan PTK. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu jenis penelitian sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroom action research, yakni suatu action research yang dilakukan di kelas. Carr and Kemmis (dalam McNiff, 1991: 2) mengatakan “action research
is a
form of self-reflective inquiry undertaken by participant (teachers, students, principals, for example) in social (including education situation) in order to improve rationality and justice of (1) their own social or educational practices, (2) their understanding of these practices, and (3) the situation (and institution) in which the practices are carried out.” Schmuck (1997: 20) mengutarakan bahwa penelitian tindakan merupakan penelitian
alternatif
yang
dapat
membantu
6
pendidik
merefleksikan
pembelajarannya dengan mengumpulkan data apa yang telah dilaksanakan, dan membuat alternatif tindakan yang bertujuan meningkatkan pembelajaran.
D. Belajar Mandiri Penulis memandang bahwa guru mampu untuk belajar sendiri. Hasil wawancara dengan guru menunjukkan bahwa sebagian besar guru sudah pernah mengikuti sosialisasi PTK maupun pelatihan PTK sehingga mereka sudah memiliki pengetahuan PTK. Dengan demikian para guru sudah memiliki bekal untuk melakukan penelitian. Guru diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan PTK melalui belajar mandiri. Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi masalah dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yangtelahdimiliki (HarisMujiman, 2006) Sebagai pembelajar mandiri diharapkan dapat mencari sendiri sumbersumber
belajar
yang
akan
keterampilannya. Karakteristik
membantu
meningkatkan
pengetahuan
dan
belajar mandiri adalah atribut personal dan
otonomi pembelajar. Atribut personal meliputi otonomi penggunaan sumber belajar, pemilihan strategi belajar, dan motivasi
belajar. Sedangkan otonomi
belajar mencakup perencanaan, monitoring dan evaluasi belajar (Song, & Hill, 2007: 29). Pada dasarnya pembelajar mandiri memiliki kebebasan dalam menentukan otonomi belajarnya, ini semua tergantung pada tujuan belajarnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Hasil makalah ini merupakan langkah-langkah ini secara garis besar sama dengan model pembelajaran hybrid atau blended dan hasil merupakan pembimbingan serta hasil belajar mandiri dengan menggunakan blended learning berbasis Moodle. Penulis mesusun langkah-langkah dengan runtut dan mudah dipahami sehingga apabila langkah-langkah ini direplikasi oleh pengawas lain hasilnya relatif sama. Adapun langkah-langkah pembimbingan sebagai berikut:
7
1. Orientasi Kegiatan orientasi merupakan kegiatan awal pembimbingan online dan pembelajaran mandiri berbasis blended learning, penulis menjelaskan konsep pembimbingan
online,
belajar
menggunakan Moodle dan
mandiri
belajar
berbasis
blended
yang
bagaimana mengikuti pembimbingan ini serta
mengapa perlu mengikuti pembimbingan online. Penulis memberikan nama pengguna (username) dan kata kunci (password) setiap peserta bimbingan yang akan digunakan untuk proses pembimbingan melalui Moodle. Peserta pembimbingan online juga diminta mengisi biodata untuk dimasukkan ke data base serta diberikan lembar petunjuk penggunaan aplikasi Moodle . Berikut ini contoh nama pengguna dan kata kunci.
8
Gambar 1 : Gambar login Moodle. 2. Mengunduh Modul PTK Setelah peserta mempunyai nama pengguna dan kata kunci dan sudah mendaftar ke Moodle, mereka sudah dapat mengikuti bimbingan online. Peserta diharapkan mengunduh modul PTK yang ada pada web Pakgun.net. Modul digunakan peserta untuk belajar mandiri dan jika mengalami kesulitan dapat meminta bimbingan kepada penulis melalui Moodle. Modul telah disusun oleh penulis agar peserta mudah memahami PTK. Adapun gambar modul dalam web Seperti berikut pakgun.net adalah sebagai berikut:
Gambar 2: Gambar modul dan tempat file proposal PTK 3. Mengunggah file Proposal PTK Modul yang sudah diunduh peserta dan kemudian dipelajari serta dikerjakan tugas-tugasnya kemudian peserta menyusun proposal PTK setiap bab sesuai kesepakatan pada waktu kegiatan orientasi. Dengan mengunggah file tiap bab, penulis dapat mempelajari tulisan peserta dan memberi saran-saran sehingga jika ada kesalahan dapat disempurnakan sendiri oleh peserta.
9
4. Umpan balik Kelebihan dari pembimbingan online adalah adanya umpan balik dari penulis. Moodle memang menyediakan fitur umpan balik yang dapat digunakan penulis memberikan saran dan masukan setiap bab yang diunggah peserta. Umpan balik ini sifatnya individu karena penulis berpandangan bahwa dalam belajar akan lebih efektif jika kita memperhatikan perbedaaan individu. Setiap individu memiliki perbedaan dalam: (1) tujuan belajar, (2) pengetahuan awal (prior knowledge), (3) gaya belajar, (4) minat, (5) motivasi belajar. Peserta merasa senang dilayani penulis secara individu dan tidak merasa malu untuk mengungkapkan masalahnya. Gambar 3 sebagai contoh umpan balik dari penulis.
Gambar 3: Contoh umpan balik (feedback) dari penulis
5. Komunikasi melalui Messages Fitur messages dapat dimanfaatkan oleh peserta bimbingan untuk berkomunikasi. Jika peserta mengalami kendala dalam memahami modul maupun menghadapi kesulitan dalam menyusun proposal dan laporan PTK dapat langsung menulis pada fitur messages dan mengirimkannya. Peserta dapat mengungkapkan masalah penelitian dengan bebas karena peserta lain tidak akan mengetahui. Berbeda dengan kelas tatap muka (face to face), biasanya pembelajar merasa malu untuk bertanya jika mengalami kesulitan. Kekurangan dari fitur messages adalah peserta tidak langsung menerima jawaban dari penulis karena belum tentu penulis sebagai pembimbing
terhubung
dengan
jaringan
internet.
Gambar
4
memperlihatkan contoh komunikasi antara penulis dengan peserta bimbingan.
10
Gambar 4: Contoh komunikasi via messages Menurut pendapat penulis, Moodle memang salah satu aplikasi e-learning yang memenuhi syarat-syarat pedagogis karena ada materi yang dipelajari pembelajar, ada fitur komunikasi antara pembelajar dengan pembimbing dan ada alat evaluasi berbentuk quiz di Moodle. 6. Forum Diskusi Forum diskusi digunakan untuk komunikasi antara para peserta dan pembimbing. Pada pertemuan orientasi, penulis menyarankan para peserta bimbingan untuk memanfaatkan forum diskusi, dengan berdikusi kemampuan dan wawasan tentang penelitian akan berkembang dan jika ada kesulitan penulis baru bergabung dengan forum diskusi. Gambar 5 menunjukkan contoh forum diskusi.
Gambar 5: Contoh kegiatan forum diskusi 7. Mengunggah Laporan PTK Setelah selesai proses pembelajaran melalui belajar mandiri dan pembimbingan. Peserta melaksanakan PTK sesuai dengan proposal yang
11
telah disusun. Pelaksanaan PTK dan penyusunan laporannya merupakan pekerjaan yang paling berat dan menyita banyak waktu peserta bimbingan oleh karena itu penulis selalu mendorongnya. Dalam membimbing peserta, penulis menggunakan teori motivasi John M. Keller (2008) yaitu ARCS (Attention, Relevance, Confidence dan Satisfaction). Teori ini cukup sesuai dengan pembelajaran orang dewasa, khususnya satisfaction. Belajar PTK berkaitan dengan kebutuhan seorang guru untuk dapat naik pangkat atau jabatan sehingga mereka merasa puas ketika mampu menyusun laporan PTK. Setiap bab laporan PTK selesai disusun dan diunggah, penulis selalu memberi umpan balik. Proses seperti ini memang memerlukan waktu tetapi hasilnya cukup maksimal karena peserta merasa dibimbing dengan baik. Hasil pembimbingan dinilai oleh penulis dan tim penilai angka kredit (PAK) kabupaten Pati yang bernama Supriyanto, S.Pd. M.Pd. sehingga ketika hasil laporan PTK layak, peserta bimbingan dapat mengajukan kenaikan pangkat. Penulis hanya membimbing 6 guru karena hanya mereka yang ingin melaksanakan penelitian miskipun penulis sudah menawarkan kepada semua guru untuk ikut bimbingan. Diharapkan guruguru lain juga termotivasi untuk ikut bimbingan setelah pembimbingan melalui internet cukup berhasil. Hasil penilaian dikategorikan menjadi, sangat layak 86 s/d 100, layak: 71 s/d 85 dan kurang layak: 56 s/d 70. Wawncara peserta bimbingan dengan penulis dapat mengungkap keadaan sebenarnya, Ibu Suharni salah satu guru bahasa Inggris di SMP N 1 Jakenan menyatakan, “awalnya saya tidak biasa belajar mandiri, biasanya sih …. kalau belajar ya dijelaskan guru atau dosen. Tetapi dipaksa oleh keadaan, mau tidak mau ya harus belajar. Kalau tidak belajar kan tidak bisa melakukan PTK dan buat laporan”. Berbeda dengan bu Suharni, salah satu peserta bimbingan, Ibu Indah Peni, guru Bahasa Indonesia SMP N 2 Winong menyatakan, “ Saya sih sudah biasa belajar mandiri, memang hobi saya membaca tetapi kalau membaca
12
modul sering ngantuk, kalau ngantuk saya akhiri dan saya teruskan kali lain. Tujuan ikut bimbingan PTK, ya dapat melakukan penelitian, buat laporan dan dapat mengusulkan kenaikan pangkat”. Kesimpulan dari wawancara adalah (1) keinginan belajar mandiri perlu dimotivasi, (2) belajar mandiri bisa terwujud ketika ada fasilitas sumber belajar yang mendukung, dan (3) belajar mandiri dapat optimal jika berkaitan dengan kebutuhan
pembelajar sendiri. Wawancara sebagai sempel peserta
bimbingan mampu mengungkap proses bimbingan yang dilakukan lewat internet dengan model blended learning berbasis Moodle. Sebenarnya tujuan utama pembimbingan online adalah peserta bimbingan mampu memahami dan melaksanakan PTK. Kemampuan melakukan PTK merupakan salah satu kompetensi profesionalisme yang seharusnya dapat dilakukan oleh semua guru. Selama ini guru sudah terbiasa berada pada “zona nyaman” takut menghadapi tantangan dan tidak berani ke luar pada “zona nyaman”. Tugas pengawas yang paling berat adalah mengajak guru berani menghadapi tantangan, salah satu tantangan saat ini, yaitu keberanian melakukan PTK. Setelah satu semester guru melakukan pembimbingan online dan berhasil menyusun laporan PTK, mereka baru sadar, ternyata bisa mewujudkan impian melakukan penelitian. Adapun hasil penilaian laporan PTK adalah berikut ini.
Tabel 2 : Hasil penilaian laporan PTK Nilai No
Nama
I
II
Rata-rata
Kategori
1.
Rahmad Sahid
94,11 94,11
94,11
Sangat layak
2.
Suharni
92,64 91,17
91,90
Sangat layak
3.
Ngasiban
91,17 89,70
90,43
Sangat layak
4.
Indah Peni
89,70 91,17
90,43
Sangat layak
5.
Anim Murofingah
79,41 82,35
80,88
Layak
6.
Nosy W
83,82 85,29
84,55
Layak
13
B. Pembahasan Dari hasil bimbingan para guru dengan blended learning menunjukkan bahwa sebetulnya mereka mampu melaksanakan PTK. Yang sangat diperlukan para guru adalah pendamping yang siap membimbing mereka melaksanakan penelitian. Sesuai dengan teori motivasi John M Keller (2008), dua unsur yang penting adalah relevance dan satisfaction artinya materi yang sedang dipelajri memang berkaitan dengan kebutuhan guru yaitu PTK dan mereka merasa puas jika pembimbingannya berhasil. Belajar mandiri para guru juga berkembang karena ada tempat untuk belajar mandiri yaitu Moodle yang dapat digunakan sebagai sumber belajar. Bisa jadi guru memiliki dorongan untuk belajar mandiri namun tidak ada yang memfasilitasi sehingga keinginan untuk belajar kembali berkurang. Unsur-unsur belajar yang diungkapkan oleh Song dan Hill (2007) yaitu atribut personal meliputi penggunaan sumber belajar, strategi belajar dan motivasi serta proses otonomi belajar yang mencakup perencanaan, monitoring dan evaluasi sangat menentukan keberhasilan belajar. Tidak kalah pentingnya yang juga menentukan keberhasilan belajar adalah pengetahuan yang dimiliki sebelumnya (prior knowledge). Pembelajaran blended berbasis Moodle nampaknya sesuai dengan kebutuhan guru saat ini yang sangat sibuk mengajar paling sedikit 24 jam tiap pekan. Dengan belajar model ini, guru dapat belajar kapan saja dan di mana saja mereka mempunyai waktu, cara belajar yang paling luwes. Saat ini hampir sebagian besar guru sudah memiliki laptop dan semua sekolah sudah memiliki jaringan internet. Dengan belajar mandiri yang difasiltasi Moodle, guru akan menyusun rencana belajarnya sesuai dengan kebutuhan, dengan demikian guru tidak akan merasa terbebani jika akan belajar maupun melaksanakan penelitian. Adapun judul PTK yang telah disusun para guru adalah sebagai berikut:
14
Tabel 2 : Rekapitulasi judul PTK yang telah disusun guru. No Nama
Unit Kerja
1.
SMP
Rahmad Sahid, S.Pd
Negeri
Pati
Judul PTK 6 Peningkatan belajar
hasil
pendidikan
kewarganegaraan materi
pelaksanaan
otonomi melalui
daerah coorperative
learning tipe broken horse kelas
pada IX
siswa
F
SMP
Negeri 6 Pati tahun pelajaran 2014/2015 2.
Suharni, S.Pd
SMP
Negeri
Jakenan
1 Peningkatan kemampuan speaking pada ungkapan asking for
and
giving
something
dengan
menggunakan media kartu
kwartet
pada
kelas VII H SMP Negeri
1
Jakenan
tahun
pelajaran
2014/2015 3.
Ngasiban, S.Pd
SMP
Negeri
Tambakromo
1 Peningkatan belajar
hasil
pendidikan
kewarganegaraan materi
partisipasi
dalam
usaha
pembelajaran
15
bela
negara
melalui
pembelajaran koorperatif jigsaw scane
model berbantuan
setting
pada
siswa kelas IX E SMP Negeri Tambakromo semester
1
tahun
pelajaran 2014/2015 4.
Indah Peni, S.pd
SMP
Negeri
Winong
2 Model pembelajaran PNP
untuk
meningkatkan keaftifan
dan
kemampuan menyusun teks cerita prosedur siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 winong semester 1 tahun
pelajaran
2014/2015. 5.
Anim Murofingah,S.Pd
SMP
Negeri
Pati
7 Peningkatan motivasi dan
kemampuan
menulis
deskriftif
melaui
media
pembelajaran
pada
siswa VII A SMP Negeri
7
Pati
semester gasal tahun pelajaran 2014/2015 6.
Nosy Widyastuti, S.S
SMP
16
Negeri
2 Peningkatan percaya
Kayen
diri dan keterampilan berbicara
teks
transaksional melalui teknik gap
“information activity”
pada
siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Kayen semester gasal tahun pelajaran 2014/2015
Dengan meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan PTK dan mendorong guru menjadi pembelajar mandiri membuktikan bahwa guru perlu pendamping. Pembimbing diperlu guru karena akan selalu memotivasi, mengingatkan dan membangkitkan semangat ketika mereka sedang putus asa dalam melaksanakan penelitian. Selama ini guru sudah pernah mencoba melaksanakan PTK namun sebagian besar hanya berhenti dalam pembuatan proposal penelitian. Ketidakberhasilan melanjutkan penelitian sebagian besar disebabkan oleh tidak ada pembimbing yang membantu jika guru menghadapi kesulitan.
Simpulan dan Rekomendasi A. Simpulan Sebenarnya seorang guru sudah memiliki karakteristik belajar mandiri, namun belajar mandiri guru tidak bisa berkembang secara maksimal. Tidak berkembanganya belajar mandiri guru karena tidak adanya lingkungan belajar yang mendukung. Oleh karena itu, dengan adanya pembimbingan online yang merupakan lingkungan belajar mandiri dapat mendorong tumbuhnya belajar mandiri guru. Dengan adanya keinginan guru untuk belajar dan fasilitas belajar mandiri yang tersedia maka niat guru untuk menguasai PTK dapat terwujud dengan mudah. Faktor-faktor yang mendorong guru 17
mau
melaksanakan penelitian adalah motivasi instrinsik, bimbingan dari penulis dan fasilitas pembelajaran dari Moodle. Akhirnya semua peserta bimbingan online dapat mewujudkan keinginannya menguasai PTK dan menyusun laporan PTK. Laporan PTK yang telah disusun peserta bimbingan telah dinilai oleh penulis dan layak untuk digunakan pengajuan kenaikan pangkat.
B. Rekomendasi Berdasarkan simpulan tersebut di atas, rekomendasi yang disampaikan adalah: 1. Rekomendasi untuk pengawas sekolah Salah
satu
kegiatan
pengawas
sekolah
adalah
melaksanakan
pembimbingan dan pelatihan professional guru dan/atau kepala sekolah. Sebagai salah satu model alternatif bimbingan, pengawas sekolah dapat menggunakan pembimbingan melalui blended learning berbasis Moodle. 2. Rekomendasi untuk Kepala Sekolah Kepala sekolah juga memiliki tugas untuk mengembangkan kompetensi guru. Pembimbingan online dapat digunakan kepala sekolah untuk mengembangkan kompetensi guru. Kelebihan dari pembimbingan ini adalah dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan guru, bimbingan sifatnya bisa individu. 3. Saran untuk Guru Pembimbingan online dapat juga digunakan untuk guru. Setelah analisis hasil ulangan harian dilaksanakan dan guru dapat menentukan remidi maupun pengayaan maka guru dapat menggunakan pembingan ini untuk kegiaatan remidi dan pengayaan. Apabila pembimbingan ini dilakukan maka guru betul-betul memperhatikan perbedaan individu sesuai dengan salah satu prinsip kurikulum.
18
DAFTAR PUSTAKA
Dabbagh, Nada. 2007. The Online Learner: Characteristics and Pedagogical Implication. Comtemporary Issue. Technology and Teacher Education. Vol. 7(3), 217-226. Haris Mudjiman. 2006. Belajar Mandiri. Surakarta: UNS Press. Keller, J. M. 2008. First principles of motivation to learn and e- learning. Distance Education. Vol. 29 (2), 175-185. Marty, Margie. 2003. The Hybrid Online Model: Good Practice. Educause Quarterly. Number I. 18-23. Mills, Geoffrey E. 2000. Action Research: A Guide for the teacher researcher. Upper Saddle River: Prentice Hall.Inc. Picciano, A. G. 2009. Blending with purpose: The multimodal model. Journal of Asynchronous Learning Network. Vol. 13:1. 1-18. Stringer, Ernest T. 2007. Action Research. Thousand Oaks, California: Sage Publication Ltd. Song, Liyan, & Hill Janette R. 2007. A conseptual model for understanding selfdirected learning in online environment. Journal of Interactive Online Learning. Vol. 6 (1), 27-42. Suharsimi Arikunto. 2010. Penelitian Tindakan untuk Guru, Kepala Sekolah & Pengawas. Yogyakarta: Aditya Media. Zamroni. 2000. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: BIGRAF Publising.
19
25
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA SEBELUM PEMBIMBINGAN ONLINE 1. Apakah Ibu/Bpk sudah pernah mengikuti pelatihan maupun sosialisasi penelitian tindakan kelas (PTK)? 2. Mengapa sampai sekarang Ibu/Bpk belum pernah melaksanakan PTK? 3. Apakah Ibu/Bpk juga ingin mengajukan kenaikan pangkat ? 4. Apakah Ibu/Bpk mampu mengoperasikan komputer dan mengakses internet? 5. Apakah Ibu/Bpk mengetahui tentang belajar mandiri?
Lampiran 2 LEMBAR PENILAIAN LAPORAN PTK Nama
: ………………….
Unit Kerja
: …………………..
Petunjuk Berilah skor pada butir-butir indikator dengan cara melingkari angka pada kolom skor (0, 1, 2) sesuai dengan kriteria sebagai berikut. 0= 1= 2= No I. 1. 2. 3. 4. 5.
tidak dijelaskan/tidak ada/salah dijelaskan sebagaian/kurang lengkap/sebagian benar dijelaskan seluruhnya/lengkap/benar semua Indikator/Aspek yang Dinilai Bab I Pendahuluan Deskripsi kondisi idiil masalah yang akan diteliti Deskripsi kondisi riil masalah yang sedang dihadapi sekarang Gambaran penyebab munculnya masalah/analisis masalah Deskripsi tidakan yang akan dilakukan Deskripsi alasan tidakan yang akan dilakukan
20
Skor 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
6.
7. 8. 9. 10
II 11. 12. 13 14. 15. III 16. 17. 18. 19. 20
Rumusan masalah menggunakan kalimat Tanya/pernyataan dan meru pakan masalah penelitian Dalam rumusan masalah disebutkan alternatif tindakan Tujuan penelitian disinkronkan dengan rumusan masalah Tujuan penelitian menggambarkan proses dan hasil Manfaat penelitian dipaparkan secara spesifik, bagi siswa,guru dan Sekolah Bab II Landasan Teori dan Hipotesis Tindakan Digambarkan teori-teori yang terkait dengan masalah/variabel Digambarkan teori-teori yang mendukung tindakan Hasil penelitian yang relevan sesuai dengan masalah dan tindakan Kerangka berpikir digambarkan secara sistematis dan jelas Hipotesis menggambarkan indikator keberhasilan yang diharapkan Bab III Metode Penelitian Setting penelitian digambarkan lengkap Subjek dijelaskan juga karakteristiknya Ada jadwal rinci kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan Sumber data diuraikan dengan jelas Teknik dan alat pengumpul data dijelaskan sesuai dengan kaidah-kaidah teknik dan alat pengumpul data.
No Indikator/aspek yang Dinilai 21. Validasi data menggambarkan teknik sesuai teknik menvalidasi data 22. Analsis data menggambarkan cara menganalisis data sesuai kaidah menganalisis data 23. Indikator kinerja menunjukkan proses dan hasil yang akan dicapai 24. Prosedur penelitian menggambarkan tahapan-tahapan PTK secara sistimatis dan lengkap. IV BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 25 Deskripsi kondisi awal 26. Deskripsi tiap siklus 27. Pembahasan tiap siklus dan antar siklus 28 Hasil Penelitian V Penutup 29 Simpulan 30 Implikasi 31 Saran-saran 32 Tata kalimat yang digunakan dalam laporan mengacu kepada
21
0
1
2
0 0 0 0
1 1 1 1
2 2 2 2
0
1
2
0 0
1 1
2 2
0 0
1 1
2 2
0 0 0 0 0
1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
0
Skor 1 2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0 0 0 0
1 1 1 1
2 2 2 2
0 0 0 0
1 1 1 1
2 2 2 2
33 34
tata Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penulisan daftar pustaka Lampiran-lampiran Jumlah
0 0
1 1
2 2
Nilai= Skor perolehan/skor maksimal x 100=
Pati,………………201… Penilai
Lampiran 3 PEDOMAN WAWANCARA PASCA PEMBIMBINGAN 1. Bagaimana pendapat Ibu/Bpk atas kegiatan belajar mandiri selama mengikuti pembimbingan online? 2. Bagaimana pendapat Ibu/Bpk atas kegiatan pembimbingan online yang menggunakan aplikasi Moodle? 3. Apakah ada kendala teknis dalam mengikuti pembimbingan online khususnya jaringan internet? 4. Apakah Ibu/Bpk merasa bahwa pembimbingan dapat mendorong belajar mandiri? 5. Apakah Ibu/Bpk merasa bahwa pembimbingan ini dapat meningkatkan kemampuan PTK dan mendorong Ibu/Bpk melaksanakan PTK?
22
23