PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS X SMK Artifa Sorraya Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Abstrak: Bahan ajar adalah seperangkat materi pembelajaran yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya berisi tentang pengetahuan, nilai, sikap, tindakan dan ketrampilan yang berisi pesan, informasi dan ilustrasi berupa fakta, konsep, prisip, dan proses yang terkait dengan pokok bahasa tertentu yang di arahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam artikel ini menekankan pada pengembangan bahan ajar teks prosedur kompleks.Prosedur kompleks adalah langkah-langkah atau tahap-tahap yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Kata-kata kunci: pengembangan, bahan ajar, teks prosedur kompleks Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik dan benar. Selain itu, penguasaan berbahasa dengan baik dan benar akan membantu peserta didik dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pendidikan, pemerintah telah menetapkan kurikulum 2013. Jadi, pemerintah berharap menjadikan bahasa sebagai wahana untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran secara estetis dan logis pada peserta didik. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah bagian dari Kurikulum 2013 yang menekankan pentingnya keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kemampuan berbahasa dituntut mampu menjadi pembelajaran berkelanjutan
karena bahasa Indonesia menjadi ujung tombak mata pelajaran lainnya. Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran bahasa Indonesia dimulai dengan meningkatkan pengetahuan tentang jenis, kaidah dan konteks suatu teks, dilanjutkan dengan keterampilan menyajikan suatu teks tulis dan lisan. Saat ini, kendala dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan adalah model pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak maksimal. Guru cenderung lebih memfokuskan materi pada teori tanpa disertai praktik yang mengakibatkan melemahnya interaksi guru dan peserta didik. Dalam pembelajaran teks prosedur kompleks guru cenderung takut untuk mengkesplorasi pembelajaran karena takut kekurangan waktu. Padahal pembelajaran teks prosedur kompleks sangat bermanfaat untuk siswa. Pembelajaran teks prosedur kompleks
NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 ___________________________________Halaman | 13
akan membuat siswa berpikir kritis, logis dan memahami tatacara/ langkahlangkah terhadap fenomena-fenomana yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Menanggapi hal tersebut, diperlukan alternatif-alternatif pengembangan bahan ajar yang mendukung pembelajaran teks prosedur kompleks berbasis Kurikulum 2013. Peran guru dalam menggunakan bahan ajar yang tepat akan menentukan tercapainya kompetensi dasar dan hasil belajar siswa dalam semua jenis pembelajaran khusunya pembelajaran teks hasil observasi. Selain itu, penggunaan bahan ajar yang tepat akan memotivasi siwa untuk menciptakan pembelajaran bahasa Indonesia yang menarik dan menyenangkan. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu dirancang bahan ajar khusus untuk pembelajaran teks prosedur kompleks. Dengan adanya bahan ajar ini diharapkan pembelajaran teks prosedur kompleks berlangsung secara optimal. Bahan ajar tersebut berjudul Pengembangan Bahan Ajar Teks Prosedur Kompleks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Siswa Kelas X. Rumusan masalah umum penelitian pengembangan ini dapat dirumuskan sebagai berikut. Bagaimana model bahan ajar teks prosedur kompleks dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk kelas X SMK?. Berdasarkan rumusan masalah umum di atas dapat disusun rumusan masalah khusus seperti berikut. (1) Bagaimana model bahan ajar teks prosedur kompleks dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas X SMK yang mempunyai kelayakan isi?, (2)
Bagaimana model bahan ajar teks prosedur kompleks dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas X SMK yang mempunyai kelayakan penyajian?(3) Bagaimana model bahan ajar teks produk bahan ajar teks prosedur kompleks dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas X SMK yang mempunyai kelayakan bahasa? Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan model bahan ajar teks prosedur kompleks dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas X SMK. Tujuan sesuai dengan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut. Menghasilkan model bahan ajar teks prosedur kompleks dalam pembelajaran bahasa Indoensia untuk siswa kelas X SMK. (1) Membuat model bahan ajar teks prosedur kompleks dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas X SMK yang mempunyai kelayakan isi. (2) Membuat model bahan ajar teks prosedur kompleks dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas X SMK yang mempunyai kelayakan penyajian. (3) Membuat model bahan ajar teks prosedur kompleks dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas X SMK yang mempunyai kelayakan bahasa. Manfaat dari penelitian pengembangan bahan ajar pembelajaran membaca ini, antara lain: (1) secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menajamkan teori yang sudah ada atau juga dapat digunakan untuk mengembangkan teori-teori penelitian pengembangan dalam pembelajaran
NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 ___________________________________Halaman | 14
bahasa Indonesia, (2) secara praktis, hasil penelitian ini secara khusus manfaatnya adalah sebagai berikut. Bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan ajar sebagai alternatif dalam mengajarkan materi pembelajaran khususnya teks prosedur kompleks untuk mempertajam teoriteori tentang teks prosedur kompleks yang sudah didapatkan sebelumnya oleh siswa dengan harapan siswa memperoleh nilai yang optimal. Bagi siswa hasil penelitian ini diharapkan dapat memacu pemahamannya sehingga dapat meningkatkan kompetensi performansi dalam belajar. Bagi sekolah dan lembaga pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kekayaan variasi bahan ajar dan model bahan ajar bagi mata pelajaran yang lain. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Tujuan utama penelitian ini menghasilkan bahan ajar berupa buku ajar teks prosedur kompleks untuk kelas X SMK. Adapun desain pengembangan yang digunakan adalah model research and development (R&D). Model penelitian R&D yaitu strategi untuk mengembangkan suatu produk pendidikan oleh Borg dan Gall disebut juga sebagai penelitian dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan ini kadang kala disebut juga suatu pengembangan berbasis pada penelitian atau disebut juga researchbased development (Setyosari, 2013:222).
Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg & Gall adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian ini mengikuti suatu langkah-langkah secara siklus. Langkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar di mana produk tersebut akan dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil uji lapangan (Setyosari, 2013: 223). Penelitian pengembangan adalah sebuah penelitian yang berusaha untuk menghasilkan sebuah model pengembangan media pembelajaran yang sebelumnya tidak tersedia menjadi tersedia atau melakukan perbaikanperbaikan dari model pengembangan media pembelajaran yang tersedia menjadi lebih sesuai, dan lebih berguna bagi proses belajar mengajar. Dalam penelitian pengembangan ini peneliti menggunakan model pengembangan ADDIE, model desain pembelajaran ini sifatnya lebih generik. ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Raiser dan Mollenda. Salah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri. Model ini menggunakan 5 tahap pengembangan, antara lain: (1) analysis (analisa), (2) design (desain), (3) development (pengembangan), (4) implementation
NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 ___________________________________Halaman | 15
(implemenatsi), dan (5) evaluation (evaluasi), (Rohman, 2013:217). Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti berusaha mengembangkan bahan ajar yang berupa buku ajar teks prosedur kompleks dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk kelas X SMK, dan peneliti mencoba untuk menguji cobakan di SMK Qodiriyah Sulaimaniyah Singosari Malang. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar teks prosedur kompleks. Bahan ajar ini dalam buku ajar menggunakan pendekatan scientific Kurikulum 2013. Progam Microsoft Word 2007 dan Adobe Photoshop CS 2 progarmprogram yang diguanakn dalam menyusun produk ini sebagai program pendukung. Bahan ajar ini dikemas dalam bentuk buku ajar yang berukuran kertas 25 x 17 cm. Bahan ajar teks prosedur kompleks yang terdiri dari enam komponen utama. Komponenkomponen tersebut adalah (1) tahap pembangunan konteks yang berisi materi pembelajaran yang bersifat teoritis, (2) tahap pemodelan teks yang berisi contoh-contoh, (3) latihan pemahaman yang berisi soal-soal yang mengacu pada indikator KD, (4) rangkuman yaitu bentuk ringkas materi pembelajaran, (5) evaluasi yang berisi soal tes objektif dansubjektif, dan (6) refleksi yang berisi kesan-kesan siswa setelah melaksanakan pembelajaran teks prosedur kompleks. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam hasil pengembangan bahan ajar akan dipaparkan tentang (1) penyajian data uji coba, (2) analisis data, dan (3) revisi produk. Hal tersebut akan diuraikan sebagai berikut. Penyajian Data Uji Coba Penyajian data uji coba produk meliputi penyajian data uji coba dari segi isi, sajian, dan bahasa bahan ajar. Penyajian Data dari Segi Isi Bahan Ajar Pengembangan bahan ajar telah di uji cobakan dengan materi yang mengacu pada kompetensi inti yang sesuai dengan kurikulum 2013 dan disajikan secara bertahap untuk memudahkan siswa belajar secara ilmiah. Pengembangan bahan ajar ini terdiri dari 10 kompetensi dasar. Dari 10 kompetensi dasar dipetakan menjadi 2 bab pelajaran. Masing-masing terdiri dari lima kompetensi dasar. Masingmasing pelajaran terdiri dari materi tiaptiap kompetensi dasar, rangkuman, evaluasi dan refleksi. Setiap kompetensi dasar dijabarkan dalam bentuk kegiatan belajar yang terdiri dari pembangunan konteks (materi), tahap pemodelan teks (contoh), dan tahap latihan pemahaman baik mandiri maupun kelompok. Pengembangan isi bahan ajar Bab 1 dan 2 dalah sebagai berikut. Bab 1 disajikan berdasarkan lima kompetensi dasar teks prosedur kompleks. Berikut deskripsi isi materi bahan ajar yang tercantum dalam kompetensi dasar dalam bentuk kegiatan belajar. (1) Kegiatan belajar 1 tentang memahami struktur dan kaidah teks proosedur kompleks baik melalui lisan
NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 ___________________________________Halaman | 16
maupun tulisan yang mencakup hal-hal berikut. (a) Tahap pembangunan konteks berisi materi tentang struktur dan kaidah teks prosedur kompleks ciriciri struktur dan kaidah teks prosedur kompleks. (b) Tahap pemodelan teks prosedur kompleks berisi contoh teks prosedur kompleks tentang pengolahan hasil pertanian. (c) Latihan pemahaman baik mandiri maupun kelompok yang berisi soal-soal tes yang mengacu pada indikator. Adapun soal tes prosedur kompleks meliputi, (1) melengkapi bagan struktur dan kaidah teks prosedur kompleks, (2) menjelaskan definisi bagian dari struktur dan kaidah teks prosedur kompleks menggunakan katakata siswa sendiri, (3) membuat contoh dari struktur dan kaidah teks prosedur kompleks tentang teknologi hasil pertanian. (2) Kegiatan belajar 2 tentang membandingkan teks prosedur kompleks baik melalui lisan maupun tulisan yang mencakup hal-hal sebagai berikut. (a) Tahap pembangunan konteks berisi materi tentang perbedaan dan ragam bahasa antarateks prosedur kompleks dengan jenis lainnya. (b) Tahap pemodelan teks berisi contoh 2 teks berupa teks prosedur kompleks dan teks narasi cerpen. Teks prosedur kompleks tentang cara pembuatan keripik tempe, sedangkan teks narasi cerpen bertema curahan hati remaja wanita. (c) Latihan pemahaman baik mandiri maupun kelompok yang berisi soal-soal tes yang mengacu pada indikator. Adapun soal tes teks prosedur kompleks (3) Kegiatan belajar 3 berisi dua kompetensi dasar yang dapat disatukan dalam kegiatan belajar. Kompetensi dasar tersebut adalah menganalisis dan mengidentifikasi teks
prosedur kompleks baik secara lisan maupun tulisan. Berikut isi bahan ajarnya. (a) Tahap pembangunan konteks berisi materi tentang cara menganalisis dan mengidentifikasi teks prosedur kompleks baik secara lisan maupun tulisan. (b) Latihan pemahaman yang berisi soal-soal tes yang mengacu pada indikator. Adapun soal teks prosedur kompleks meliputi cara menganalisis dan mengidentifikasi teks prosedur kompleks baik secara lisan maupun tulisan. (4) Kegiatan belajar 4 tentang mengevaluasi teks prosedur kompleks berdasarkan kaidah-kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan yang mencakup hal-hal sebagai berikut.(a) tahap pembangunan konteks berisi materi tentang cara menilai dan mempresentasikan hasil penilaian terhadap struktur isi dan kaidah penulisan teks prosedur kompleks. (b) Tahap pemodelan teks berisi contoh penilaian terhadap teks prosedur kompleks yang disampaikan secara lisan. (c) Latihan pemahaaman secara berkelompok yang berisi soal-soal tes yang mangacu pada indikator. Adapun soal tes teks prosedur kompleks yaitu secara berdiskusi melakukan evaluasi terhadap teks prosedur kompleks berjudul resep puding jagung dan puding susu pada kegiatan belajar 3. Kegiatan belajar 5 tentang menginterpretasi makna teks prosedur kompleks baik secara lisan maupun tulisan yang mencakup hal-hal sebagai berikut. (a) Tahap pembangunan konteks berisi materi tentang teks prosedur kompleks yang mencakup (1) menjelaskan isi teks, (2) manunjukkan bagian judul, pendahuluan, alat/ bahan,
NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 ___________________________________Halaman | 17
langkah-langkah teks, mencari istilahistilah baru dalam teks dan memaknainya. (b) Tahap pemodelan teks berisi contoh teks prosedur kompleks tentang metahapan cara menanam anggur dalam anggur. (c) Latihan pemahaman yang berisi soalsoal tes yang mengacu pada indikator. Adapun soal tes teks prosedur kompleks meliputi (1) melaporkan kembali tahapan yang diungkapkan dalam teks, (2) menunjukkan struktur isi teks, (3) mencari makna serta menjelaskan arti istilah-istilah. Kegiatan belajar 6 tentang memproduksi teks prosedur kompleks yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan yang mencakup hal-hal sebagai berikut. (a) Tahap pembangunan konteks berisi materi tentang menentukan tema umum karangan, mengumpulkan sumber informasi, mendaftar topik-topik yang akan dikembangkan menjadi karangan, mengurutkan topik-topik dengan benar, mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah petunjuk yang benar dan jelas sehingga sesuai dengan struktur dan kaidah teks prosedur kompleks. (b) Tahap pemodelan teks berisi beberapa contoh teks prosedur kompleks yang terdapat pada pelajaran-pelajaran sebelumnya. (c) Latihan pemahaman yang berisi soal-soal tes yang mengacu pada indikator. Adapun soal tes teks prosedur kompleks yaitu menuliskan teks prosedur kompleks dengan menggunakan langkah-langkah ketika akan membuat teks prosedur kompleks yang sesuai dengan struktur dan kaidah.
Kegiatan belajar 7 tentang menyunting teks prosedur kompleks. Berikut isi bahan ajarnya. (a) Tahap pembangunan konteks berisi tentang materi tentang cara menunjukkan kesalahan dan merevisi struktur isi dan kaidah teks prosedur kompleks. (b) Tahap pemodelan teks berisi contoh teks prosedur kompleks yang disunting. (c) Latihan pemahaman yang berisi soalsoal tes yang mengacu pada indikator . adapun soal tes teks prosedur kompleks meliputi perintah menyunting teks dari aspek ketepatan jenis teks, kesalahan struktur kalimat, dan ejaan serta tanda baca. Kegiatan belajar 8 tentang mengabstraksi teks prosedur kompleks baik melalui lisan maupun tulisan yang mencakup hal-hal sebagai berikut. (a) Tahap pembangunan konteks berisi materi tentang cara mengabstraksi sebuah teks prosedur kompleks, langkah-langkahnya antara lain membaca teks prosedur kompleks, menentukan dan mencatat hal yang pokok, mulai membuat ringkasan dan membaca kembali ringkasan yang telah dibuat. (b) Tahap pemodelan teks berisi contoh meringkas teks. (c) Latihan pemahaman yang berisi soal-soal tes yang mengacu pada indikator. Adapun soal teks prosedur kompleks meliputi (1) menentukan hal-hal yang penting dalam teks prosedur kompleks, (2) merangkai hal-hal yang penting tersebut menjadi sebuah paragaraf singkat menggunakan kata-kata sendiri. Kegiatan belajar 9 tentang mengonversi teks prosedur kompleks baik melalui lisan maupun tulisan yang mencakup hal-hal sebagai berikut. (a)
NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 ___________________________________Halaman | 18
Tahap pembangunan konteks berisi tentang ciri-ciri, tujuan, serta langkahlangkah membuat teks narasi. Ciri-ciri, tujuan serta langkah-langkah teks prosedur kompleks itu hampir sama dengan menyusun teks narasi. ( b) Tahap pemodelan teks berisi contoh mengubah teks prosedur kompleks ke dalam sebuah teks narasi yang berjudul cara menanam bunga melati. (c) Latihan pemahaman berisi soal tes yang mengacu pada indikator. Adapun soal tes teks prosedur kompleks yaitu mengubah teks prosedur kompleks yang telah di buat oleh siswa diubah menjadi teks narasi kemudian hasil dari penyusunan teks narasi tersebut di sunting oleh teman. Pada akhir kegiatan belajar terdapat rangkuman, tes kompetensi dan refleksi. Rangkuman mencakup sembilan poin yang sesuai dengan kompetensi dasar yang dikembangkan. Empat poin tersebut meliputi memahami struktur dan kaidah teks prosedur kompleks, membandingkan, mengidentifikasi dan menganalisis, mengevaluasi, menginterpretasi teks, prosedur teks, menyunting teks, abstraksi teks, dan konversi teks. Uji kompetensi berupa soal objektif yang berjumlah 20 soal pilihan ganda dan soal subjektif yang berjumlah 8 soal uraian yang berkaitan dengan kompetensi dasar yang dikembangkan. Refleksi berisi kesan-kesan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pertanyaan pemandu sesuai dengan indikator yang ada. Penyajian Data dari Segi Sajian
bervariasi dan tidak monoton agar sisiwa dapat melakukan kegiatankegiatan yang bermanfaat dan dapat meningkatkan minat belajar siswa, serta membuat siswa tidak bosan. Tuntutan membaca dalam bahan ajar ini divariasikan dalam beberapa bentuk latihan berkelompok dan tugas individu. Dalam bahan ajar ini, disediakan pembangkit motivasi agar siswa dapat lebih bersemangat dalam belajar. Ditampilakan motivasi yang berupa gambra-gambar dan foto agar minat siswa dalam mempelajari bahanajar ini dapat meningkat. Bahan ajar ini juga dilengkapi dengan materi-materi yang otentik. Dalam bahan ajar ini, pembelajaran disesuaikan dengan konteks-konteks yang dekapt dengan siswa, contohcontoh dalam bahan ajar ini juga disesuaikan dengan hal-hal yang konkret, nyata, dan aktual. Karena pembelajaran Kurikulum 2013 berbasis teks, maka teks mendominasi bahan ajar ini. Oleh karena itu, pemilihan teks dengan memperhatikan jenjang siswa SMK sehingga teks dalam bahan ajar ini seputar dunia usaha. Bahan ajr ini juga disusun dengan konsep yang runtut dan konsisten. Pola urutan kegiatan dan komponen sajian disusun secara konsisten dalam semua unit. Hal ini berhubungan dengan kesesuaian sajian bahan ajar dengan alur berpikir induktif, sehingga siswa melaksanakan kegiatan membaca mulai dari hal yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke hal yang lebih rumit.
Materi dan tuntutan kepada siswa dalam bahan ajar ini didesai NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 ___________________________________Halaman | 19
Pola urutan dan komponen sajian kegiatan belajar dalam bahan ajar ini didesain secara konsisten, misalnya dalam tahap satu diawali dengan nama tahap pembentukan konsep, tahap pemodelan konsep, tahap kerja mandiri dan kelompok, rangkuman, dilanjutkan dengan kegiatan evaluasi dengan uji kompetensi sebagai latihan lanjutan. Pada tahap akhir, disajikan sebuah lembar refleksi yang digunakan untuk mengetahui kesan-kesan siswa selama mengikuti pembelajaran teks prosedur kompleks. Penyajian Data dari Segi Bahasa Bahasa dalam bahan ajar ini dikembangkan sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa SMK. Bahasa-bahasa yang telah disesuaikan tersebut bertujuan agar siswa dengan mudah memahami setiap kegiatan dalam bahan ajar. Selain itu, terdapat pesanpesan yang disampaikan kepada siswa. Pesan-pesan tersebut juga menggunakan bahasa yang menarik, jelas, dan tidak menimbulkan makna ganda, sehingga siswa dapat memahami pesan-pesan tersebut. Dalam bahan ajar ini, bentuk bahasa, seperti pilihan kata dan bentukan kata, disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kalimat dalam paragraf-paragarf juga disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa, sehingga tetap terkesan komunikatif dan tidak berteletele agar siswa lebih termotivasi untuk tetap mempelajari bahan ajar ini. Grafika yang ditampilkan dalam bahan ajar juga telah disesuaikan agar siswa
dapat lebih tertarik untuk belajar dan mempelajari bahan ajar ini. Pembahasan dari Segi Isi
Hasil
Pengembangan
Data yang diperoleh dari kegiatan validasi atau telaah ahli dan uji coba lapangan disajikan dalam bentuk tabel untuk dianalisis sebagai dasar pemantapan produk. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para penelaah dan subjek coba lapangan dijadikan dasar untuk merevisi komponen-komponen yang terdapat dalam bahan ajar ini. Data yang tidak direvisi diberi kode TR dan data yang direvisi diberi kode R. Validasi produk dilakukan kepada tiga pakar/ ahli. Ahli pertama adalah ahli materi bahan ajar teks prosedur kompleks untuk siswa kelas X yaitu Dr. Hasan Busri, M.Pd. Ahli kedua adalah ahli dalam sajian dan bahasa bahan ajar teks prosedur kompleks yaitu Dr. Sri Wahyuni, M.Pd. selanjutnya uji lapangan dilakukan kepada 26 siswa kelas X SMK Qodiriyah Sulaimaniyah Singosari Malang. Analisis data uji coba bahan ajar terhadap pakar/ ahli bahan ajar teks prosedur kompleks bahasa Indonesia mengenai (1) kemudahan isi bahan ajar teks prosedur kompleks untuk mengondisikan siswa melakukan eksplorasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui berbagai kegiatan, (2) kemudahan isi bahan ajar teks prosedur kompleks untuk mengondisikan siswa belajar secara mandiri dan berkelompok, (3) kesesuaian isi bahan ajar teks prosedur kompleks dengan KD-KD
NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 ___________________________________Halaman | 20
dalam Kompetensi Inti, (4) kesesuaian isi abhan ajar berbiacara teks prosedur kompleks dengan tingkat perkembangan intelektual dan emosiaonal siswa, (5) keaktualan isi bahan ajar teks prosedur kompleks dilihat dari kebutuhan siswa,
(6) kejelasan petunjuk yang menyertai bahan ajar teks lprosedur kompleks bagi siswa dan guru, dan (7) kemanfaatan isi bahan ajar teks prosedur kompleks bagi siswa.
Tabel 1 Hasil Validasi Ahli Materi Bahan Ajar No
Kriteria Penilaian
1
Kemudahan isi bahan ajar teks prosedur kompleks untuk mengondisikan siswa melakukan eksplorasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui berbagai kegiatan 2 Kemudahan isi bahan ajar teks prosedur kompleks untuk mengondisikan siswa belajar secara mandiri dan berkelompok 3 Kesesuaian isi bahan ajar teks prosedur kompleks dengan KD-KD dalam Kompetensi Inti 4 Kesesuaian isi abhan ajar berbiacara teks prosedur kompleks dengan tingkat perkembangan intelektual dan emosiaonal siswa 5 Keaktualan isi bahan ajar teks prosedur kompleks dilihat dari kebutuhan siswa 6 Kejelasan petunjuk yang menyertai bahan ajar teks lprosedur kompleks bagi siswa dan guru 7 Kemanfaatan isi bahan ajar teks prosedur kompleks bagi siswa. Pencapaian78,6%
Validasi Ahli Materi 3
Catatan dan saran -
TR/R
3
-
TR
3
-
TR
3
-
TR
3
-
TR
3
-
TR
4
-
TR
TR
Keterangan: 4 = penilaian sangat baik2 = penialaian cukup3 = penilaian baik1 = penilaian kurang TR = Tidak Revisi R = Revisi Berdasarkan Tabel 1, diketahui bahwa kriteria (1) mendapatkan penilaian 3 dengan kategoti baik. Kriteria (2) mendapatkan nilai 3 dengan kategori baik. Kriteria (3) mendapatkan nilai 3 dengan kategori baik. Krieria (4) mendapatkan nilai 3 dengan kategori baik. Kriteria (5) mendapatkan nilai 3 dengan kategori baik. Kriteria (6) mendapatkan nilai 3 dengan kategori baik, dan kriteria (7) mendapatkan nilai 4 dengan kategori sangat baik.
Berdasarkan yang dihimpun dari hasil uji coba terhadap 26 siswa kelas X THP SMK Qodiriyah Sulaimaniyah Singosari Malang tentang (1) pengembangan isi materi teks prosedur kompleks bahasa Indonesia menambah pengetahuan dan keterampilan, (2) kemudahan bahan ajar untuk belajar sendiri, (3) kemudahan bahan ajar untuk belajar dengan teman (berkelompok), (4) petunjuk dalam materi bahan ajar sudah jelas, dan (5) bahan ajar ini membuat mudah untuk
NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 ___________________________________Halaman | 21
memahami materi pembelajaran menunjukkan bahwa semua siswa sepakat menjawab “ya“. Dengan kata lain, 100% siswa sepakat dengan aspek ini, sehingga aspek ini tidak memerlukan revisi. Hasil analisis data dari segi isi mengenai siswa mengenal setiap kegiatan yang terdapat pada bahan ajar ini ada 1 siswa yang menyatakan “tidak“ atinya tidak sepakat dengan pernyataan itu dan 25 siswa menyatakan “ya“.
Dengan kata lain, 96% dari siswa sepakat dengan pernyataan pada aspek tersebut dan 4% lainnya tidak sepakat. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat 4% bagian dari aspek ini yang meemrlukan revisi. Oleh sebab itu, bahan ajar ini layak untuk diimplementasikan. Data temuan dari hasil uji coba siswa ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2 Hasil Uji Coba Siswa dari Segi Isi No.
A B C D E F
Pertanyaan
Ya
Materi teks prosedur kompleks bahasa Indonesia ini menambah pengetahuan dan keterampilan siswa. Bahan ajar ini memudahkan siswa untuk belajar sendiri. Dengan bahan ajar ini siswa dapat bekerja sama dengan teman-temannya. Menurut siswa petunujk dalam materi bahan ajar ini sudah jelas. Siswa dapat mengenal setiap kegiatan yang terdapat dalam bahan ajar ini. Dengan bahan ajar ini siswa dapat dengan mudah memahami pembelajaran. Rata-rata Total
Selain penilaian atau telaah berupa angka, para ahli dan siswa juga memberikan saran, catatan, komentar, masukan alasam langsung berupa data verbal. Saran, catatan, masukan, dan komentar tersebut juga menjadi dasar perbaikan atas produk yang telah dikembangkan. Dari keseluruhan data yang diperoleh, dibuktikan bahwa pengembangan bahan ajar teks prosedur kompleks dari segi materi dan isi terdapat kekurangan. Berdasarkan hasil analisis data pengembangan dari segi isi bahan ajar
Jawaban
Tidak Jumlah % -
Jumlah 26
% 100%
26
100%
-
-
26
100%
-
-
26
100%
-
-
25
96%
1
4%
26
100%
-
-
99%
me-nunjukkan bahwa materi yang dikembangkan dalam bahan ajar teks prosedur komplek ada yang harus direvisi. Revisi penyajian bahan ajar dilakukan agar bahan ajar mengalami perbaikan. Adapun lampiran uji coba kepada siswa terlampir. Pembahasan Hasil dari Segi Sajian
Pengembangan
Berdasarkan data yang dihimpun dari hasil validasi/ telaah ahli mengenai penyajian bahan ajar, ditunjukkan bahwa ahli menilai sangat
NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 ___________________________________Halaman | 22
baik dan baik. Berikut data temuan dari hasil validasi oleh ahli ditunjukkan pada
Tabel
3.
Tabel 3 Hasil Validasi Ahli dari Segi Penyajian No
Kriteria Penilaian
1
Validasi Ahli Penyajian
Kevariasian tuntutan kepada siswa untuk 4 melakukan kegiatan lain yang bermnfaat, baik dalam setiap unit maupun antar unit 2 Katersedian pembangkit motivasi yang berupa 4 gambar, ilustrasi, foto dan warna-warna pada setiap unit. 3 Ketersediaan bagian pendahulu yang memuat 3 materi prasyarat untuk memahami bahan ajar utama yang disajikan 4 Ketersediaan konteks yang dekat dengan 3 lingkungan siswa pada setiap bagian bahan ajar untuk memudahkan pemahaman siswa 5 Ketersediaan contoh-contoh konkret dan 3 actual pada setiap bagian bahan ajarsehingga mempercepat pencapian indikator hasil belajar siswa 6 Konsistensi pola urutan dan komponen sajian 3 pada setiap unit 7 Kesesuaian sajian bahan ajar dengan alur 3 berpikir induktif Pencapaian Keterangan: 4 = penilaian sangat baik 2 = penilaian cukup 3 = penilaian baik kurang TR = Tidak Revisi R = Revisi
Berdasarkan Tabel 3, diketahui bahwa kriteria (1) kevariasian tuntutan kepada siswa untuk melakukan kegiatan lain yang bermanfaat, baik dalam setiap unit maupun antar unit mendapatkan nilai 4 dengan kategori sanagt baik. Kriteria (2) ketersediaan pembangkit motivasi yang berupa gambar, ilustrasi, foto dan warna-warna setiap unit mendapatkan nilai 4 dengan kategori sangat baik. Kriteria (3) ketersediaan bagian pendahulu yang memuat materi prasyarat untuk memahami bahan ajar utama yang disajikan mendapatkan nilai 3 dengan kategori baik. Kriteria (4) ketersediaan konteks yang dekat dengan lingkungan siswa pada setiap bagian
Catatan dan saran -
TR/R
-
TR
-
TR
-
TR
-
TR
-
TR
-
TR
TR
82,1% 1 = penilaian
bahan ajar untuk memudahkan pemahaman siswa mendapatkan nilai 3 dengan kategori baik. Kriteria (5) ketersediaan contoh-contoh konkret dan actual pada setiap bahan ajar sehingga mempercepat pencapaian indikator hasil belajar siswa mendapatkan nilai 3 dengan kategori baik. Kriteria (6) Konsistensi pola urutan dan komponen sajian pada setiap unit mendapatkan nilai 3 dengan kategori baik. Dan kriteria (7) kesesuaian sajian bahan ajar dengan alur berpikir induktif mendapatkan nilai 3 dengan kategori baik.
NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 ___________________________________Halaman | 23
Data yang dihimpun dari hasil uji coba terhadap 26 siswa kelas X SMK Qodiriyah Sulaimaniyah Singosari Malang tentang aspek penyajian bahan ajar mengenai (1) gambar dan foto menambah ketertarikan dalam belajar, (2) gambar dan foto yang ada sesuai
dengan topiknya, (3) contoh-contoh yang ada dalam bahan ajar ini membantu siswa memahami materi ada satu siswa yang menjawab “tidak“, dan yang lain sepakat menjawab “ya“. Data temuan dari hasil uji coba siswa ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4 Hasil Uji Coba Siswa dari Segi Penyajian No
1 2 3
Pertanyaan
Dengan gambar dan foto itu menambah ketertarikan siswa dalam belajar. Menurut siswa gambar, foto yang ada sesuai dengan topiknya. Contoh-contoh yang ada sudah membantu siswa memahami materi. Rata-rata Total
Berdasarkan Tabel 4 analisis mengenai (1) gambar dan foto menambah ketertarikan dalam belajar dan (2) gambar, foto sudah sesuai dengan topiknya terdapat 100% dan semua siswa sepakat menjawab “ya”. Dan untuk contoh-contoh yang ada sudah membantu untuk memahami materi ada satu siswa yang menjawab “tidak” dan 25 siswa lainnya menjawab “ya”. Dengan kata lain, 96% dari siswa sepakat dengan pernyataan pada aspek tersebut dan 4% tidak sepakat. Rata-rata keseluruhan menunjukkan bahwa siswa yang menjawab “ya“ berjumlah 98,6% dari 25 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa aspek ini sudah baik dan layak untuk diimplementasikan. Saran, catatan, masukan, dan atau komentar secara tertulis maupun langsung terhadap bahan ajar dari segi penyajian dari ahli perbaikan sistem penomeran perlu ditata secara sistematis. Dari keseluruhan data yang diperoleh, baik data numerikal maupun data verbal, dapat dibuktikan bahwa pengembangan bahan ajar teks prosedur kompleks masih terdapat kekurangan.
Jawaban Ya Tidak Jumlah % Jumlah % 26 100% 26
100%
-
-
25
96%
1
4%
98,6%
Dari hasil analisis data pengembangan penyajian bahan ajar menunjukkan bahwa penyajian yang dikembangkan dalam bahan ajar teks prosedur kompleks memiliki kekurangan dalam penyajiannya, jadi harus direvisi pada sistem penomoran harus sistematis. Pembahasan Hasil dari Segi Bahasa
Pengembangan
Analisis data berdasarkan validasi kepada ahli mengenai (1) kesesuaian penggunaan bahasa, (2) bentuk bahasa, (3) kekomunikatifan bahasa, dan (4) kemudahan penyampaian pesan mendapatkan nilai sangat baik dan baik. Indikator (1) kesesuaian penggunaan bahasa mendapatkan nilai rata-rata 3 dengan kategori baik sehingga tidak memerlukan revisi. Indikator (2) bentuk bahasa mendapatkan nilai rata-rata 3 dengan kategori baik sehingga tidak memerlukan revisi. Pada indikator (3) kekomunikatifan mendapatkan nilai rata-rata 3.5 dengan kategori baik
NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 ___________________________________Halaman | 24
sehingga tidak memerlukan revisi. Dan indikator (4) kemudahan penyampaian mendapatkan nilai rata-rata 3 dengan kategori baik sehingga tidak memerlukan revisi. Rata-rata total penilaian yang diperoleh untuk
pengembangan bahan ajar dari segi kelayakan bahasa adalah 78.5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar ini layak diimplementasikan karena ratarata berkategori baik.
Tabel 5 Hasil Validasi Ahli Bahasa Bahan Ajar Indikator Kesesuaian penggunaan bahasa
Bentuk bahasa
Kekomunikatif an bahasa
Kemudahan penyampaian pesan Pencapaian
Kriteria Penilaian 1. Bahasa yang digunakan dalam bahan ajar ini sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual siswa kelas X SMK 2. Bahasa dalam bahan ajar ini sesuai dengan tingkat perkembangan emosiaonal siswa kelas X SMK 3. Ejaan, tanda baca, dan aspek-aspek mekanik digunakan secara tepat dalam bahan ajar ini 4. Pilihan kata, bentika kata, dan struktur kalimat yang digunakan dalam bahan ajar ini sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia 5. Secara keseluruhan, bahasa yang digunakan dalam penyajian bahan ajar ini bersifat komunikatif 6. Grafika yang ditampilkan sesuai dengan teks prosedur kompleks 7. Pesan yang disampaikan dalam bahan ajar ini menggunakan bahasa yang menarik, jelas, dan tidak menimbulkan makna ganda 78,5%
Validasi Ahli Bahasa 3
Catatan dan saran -
TR/R
3
-
TR
3
-
TR
3
-
TR
3
-
TR
4
-
TR
3
-
TR
TR
Keterangan: 4 = penilaian sangat baik2 = penilaian cukup3 = penilaian baik1 = penilaian kurang TR = Tidak Revisi R = Revisi Berdasarkan data yang dihimpun dari hasil uji coba produk terhadap 26 siswa kelas X SMK Qodiriyah Sulaimaniyah Singosari Malang tentang pengembangan bahan ajar dari segi kelayakan bahasa mengenai (1) kelimat dalam bahan ajar mudah untuk dipahami, (2) paragraf dalam bahan ajar ini cukup dan tidak terlalu panjang, dan (3) bahasa dalam bahan ajar ini sudah membuat siswa
tertarik ditunjukkan bahwa terdapat 2 siswa yang tidak sepakat dengan menjawab “tidak” dan 24 siswa menjawab “ya”. Dengan kata lain, terdapat 92% siswa yang setuju dengan aspek tersebut, sedangkan 8% siswa yang tidak setuju dalam aspek kalimat dalam bahan ajar mudah untuk dipahami, karena menurut mereka bahan ajar ini sulit untuk dipahami, paragrafnya juga terlalu panjang jadi
NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 ___________________________________Halaman | 25
sulit untuk dipahami. Serta bahasanya tidak menarik untuk siswa, oleh sebab itu harus direvisi. Hasil analisis data mengenai kata-kata dalam bahan ajar mudah dipahami terdapat 4 siswa yang menyatakan tidak sepakat dengan menjawab “tidak” dan 22 siswa menjawab “ya”. Hal tersebut menunjukkan bahwa kat sepakat untuk aspek ini hanya mencapai 85% dan 15% yang lainnya tidak sepakat dengan pertanyaan yang diajukan. Dari aspek pesan-pesan dalam bahan ajar ini dapat
dipahami terdapat 1 siswa yang tidak sepakat. Hal tersebut berarti terdapat 4% siswa yang menyatakan bahwa pesanpesan dalam bahan ajar ini tidak dapat dipahami oleh satu siswa, sedangkan 96% lainnya menyatakan bahwa pesanpesannya dapat dipahami. Untuk aspek bahasa dalam bahan ajar ini mudah dipahami semuanya menjawab “ya” itu artinya 100% siswa sepakat, maka dari itu tidak diperlukan adanya perbaikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar ini layak untuk diimplementasikan. Data hasil uji coba siswa tersebut ditunjukkan pada Tabel 6.
Tabel 6 Hasil Uji Coba Siswa dari Segi Bahasa No
Pertanyaan
1 2
Bahasa dalam bahan ajar ini mudah dipahami. Kata-kata dalam bahan ajar ini mudah di pahami oleh siswa. 3 Kalimat-kalimat dalam bahan ajar ini mudah dipahami oleh siswa. 4 Paragraf dalam bahan ajar ini cukup dan tidak terlalu panjang. 5 Pesan-pesan dalam bahan ajar ini dapat dipahami oleh siswa dengan jelas? 6 Bahasa dalam bahan ajar ini sudah membuat siswa tertarik untuk belajar? Pencapaian
Dari keseluruhan data yang diperoleh membuktikan bahwa pengembangan bahan ajar dari segi kelayakan bahasa terdapat beberapa kekurangan, (1) terdapat kata-kata dalam bahan ajar kurang mudah dipahami siswa, (2) terdapat kalimat-kalimatnya kurang mudah dipahami oleh siswa, (3) terdapat beberapa paragraf yang terlalu panjang, sehingga kurang mudah dipahami oleh siswa, (4) terdapat beberapa bahasa yang tidak membuat tertarik siswa untuk belajar. Hasil analisis pengembangan bahan ajar dari segi kelayakan bahasa menunjukkan
Jawaban Ya Tidak Jumlah % Jumlah % 26 100% 22 85% 4 15% 24
92%
2
8%
24
92%
2
8%
25
96%
1
4%
24
92%
2
8%
92.8%
bahwa bahan ajar yang dikembangkan dalam bahan ajar ini ada yang harus direvisi. Revisi dilakukan agar bahan ajar ini mengalami peningkatan atau perbaikan. SIMPULAN DAN SARAN Produk pengembangan isi pada bahan ajar meliputi beberapa kompetensi dasar yang dijabarkan dalam indikator-indikator. Pengembangan isi dalam bahan ajar ini di dasarkan pada aspek-aspek, yaitu (1) kesesuaian bahan ajar pembelajaran dengan materi, (2) kemudahan isi bahan ajar, (3)
NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 ___________________________________Halaman | 26
kesesuaian isi bahan ajar berbicara dengan KD-KD dalam standar isi, (4) keaktualan isi bahan ajar teks prosedur kompleks dilihat dari kebutuhan siswa, (5) kejelasan petunjuk yang menyertai bahan ajar, dan (6) kemanfaatan bahan ajar. Kelayakan bahasa dalam bahan ajar pembelajaran ini terdiri dari kesesuaian bahasa dengan tingkat perkembangan inteektual siswa, kesesuaian bahasa dengan tingkat emosional siswa, ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca, keseuaian pilihan kata dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar, penyusunan pargraf, kekomunikatifan bahasa, grafika yang ditampilkan dalam bahan ajar pembelajaran, dan kemudahan cara penyampaian pesan. Bahasa yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan dan tingkat perkembangan kognitif SMK. Produk pengembangan penyajian pada bahan ajar meliputi variasi tuntutan, teks prosedur kompleks untuk siswa, ketersediaan pembangkit motivasi, bagian pendahulu yang memuat materi, konteks yang dekat dengan lingkungan siswa, contoh-contoh konkret dan aktual, dan konsistensi pola urutan dan komponen sajian. Bahan ajar teks prosedur kompleks ini telah melalui uji coba oleh pakar yang berkompeten dalam bidangnya dan siswa. Hasil dari uji coba digunakan untuk melengkapi dan menyempurnakan produk yang dihasilkan dalam penelitian. Dengan menggunakan bahan ajar teks prosedur kompleks ini diharapkan pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna. Selain itu, siswa dapat lebih berperan aktif dalam pembelajaran teks prosedur kompleks. Adapun saran yang diberikan adalah sebagai berikut. (1) Bahan ajar tek sprosedur kompleks dapat
diaplikasikan ke dalam semua kondisi kelas agar pembelajaran dapat berjalan lebi efektif dan menarik. (2) Bahan ajar berbicara teks prosedur kompleks dapatdimanfaatkan oleh semua guru agar membantu dalam pelaksanaan pembelajaran (3) Bahan ajar teks prosedur kompleks dapat dikembangkan lebih lanjut kepada metode ini dapat mengaktifkan kelas dan membuat pembelajaran menjadi semakin menarik dan bermakna. Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengem-bangan Produk Lebih Lanjut Produk hasil pengembangan ini dapat dimanfaatkan secara luas oleh pihak-pihak selain guru dan siswa. Di samping itu, produk ini juga dapat dikembangkan lebih lanjut untuk memaksimalkan manfaat yang diperoleh. Uraian mengenai saran pemanfaatan, diseminasi dan pengembangan produk lebih lanjut adalah sebagai berikut. Saran pemanfaatan antara lain, (1) Menyampaikan produk penelitian kepada guru sebagai alternatif bahan ajar teks prosedur kompleks. Dengan bahan ajar teks prosedur kompleks ini, guru dapat menggunakannya sebagai media belajar tambahan dalam kegiatan belajar mengajar. (2) Menyampaikan produk penelitian kepada siswa sebagai alternatif sumber belajar pada materi teks prosedur kompleks. (3) Menyampaikan produk penelitian kepada sekolah/ lembaga pendidikan sebagai tambahan untuk menambah kekayaan variasi bahan ajar dan model bahan ajar bagi mata pelajaran yang lain. DAFTAR RUJUKAN Abidin, M. Z. 2009. Bahan Ajar dan Pengembangan Bahan Ajar, (Online), (http://meetabied.wordpress.com/2
NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 ___________________________________Halaman | 27
009/11/22/bahan-ajar-danpengembangan-bahan-ajar/), diakses 10 Juni 2014. Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Husin. 2009. Seri Pendalaman Materi Bahasa Indonesia SMK dan MAK. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kosasih, Engkos. 2013. Kreatif Berbahasa Indonesia untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga Majid, A. 2008. PerencanaanPembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mistar, Junaidi. 2010. Pedoman Penulisan Tesis. Malang. Program Pascasarjana Universitas Islam Malang. Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press. Rohman, Muhammad. 2013. Strategi & Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakarya. Setyosari, Punaji. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sudrajat, A. 2014. Pengembangan Bahan Ajar, (Online), (http://akhmadsudrajat.wordpress. com/2014/28/05/konseppengembangan-bahan-ajar-2/), diakses 28 Mei 2014. Sukmadinata, Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
NOSI Volume 2, Nomor 2, Agustus 2014 ___________________________________Halaman | 28