BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
A.Menginterpretasi Laporan Hasil Observasi Interpretasi (KBBI) adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan: Menguasai topik permasalahan yang akan diobservasi. Memahami secara jelas tujuan observasi. Membatasi permasalahan observasi secara tegas. Mencatat setiap permasalahan dengan runtut, terperinci, dan terarah. Langkah-langkah dalam melakukan kegiatan observasi sebagai berikut : Menentukan letak atautempat observasi dilakukan. Mennetukan objek atau orang yang akan diobservasi. Mengetahui dengan jelas dan pasti data yang diperlukan pada saat observasi. Menentukan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data agar observasi berjalan tertib dan lancar. Menentukan cara mencatat hasil observasi. Teks Laporan Hasil Observasi dapat disajikan dalam bentuk teks tertulis dan teks lisan.
Teks Laporan Hasil Observasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Mengandung fakta. Bersifat objektif. Ditulis sempurna dan lengkap. Tidak memasukkan unsur-unsur yang menyimpang, mengandung prasangka, atau pemihakan. Disajikan secara menarik, tatas bahasa jelas, isinya berbobot, dan susunan logis. Ringkasan adalah pokok-pokok pikiran yang dirangkai menjadi satu dengan tetap memperhatikan urutan isi bagian demi bagian dan sudut pandang.
B. Merevisi Isi Teks Laporan Hasil Observasi Pernyataan Umum berisi pembuka atau pengantar yang akan disampaikan. Kalimat yang ada di struktur ini adalah kalimat definisi.Kalimat definisi merupakan kalimat yang menjelaskan arti sebuah kata. Contoh : Karbon adalah unsur kimia nonmetal yang disimbolkan dengan huruf C. Aspek yang dilaporkan berisi pembagian sampai sekecilkecilnya. Kalimat yang ada di struktur ini adalah kalimat deskripsi.Kalimat deskripsi adalah kalimat yang dapat berisi gambaran sifat-sifat benda yang dideskripsikan. Contoh : Pertunjukan wayang golek dilakukan menggunakan wayang tiga dimensi yang terbuat dari kayu.
C.Menganalisis Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi 1.)Kata, Frasa, Verba, dan Nomina Kata adalah satuan bahasa terkecil yang bersifat bebas. Frasa adalah gabungan dari beberapa unsur, tetapi tidak melebihi batas fungsi. Verba adalah kata kerja . Nomina adalah kata benda.
2.) Afiksasi imbuhan NO
Kata Dasar
Imbuhan
Kata Berimbuhan
Jenis
1
Tunjuk
per-an
Pertunjukan
Nomina
2
Kuasa
meN-i
Menguasai
Verba
3
Beda
ber-
Berbeda
Verba
4
Kenal
di-
Dikenal
Verba
5
Bantu
meN-
Membantu
Verba
6
Jauh
meN-an
Menjauhkan
Verba
Tunjuk
meN-an
Menunjukkan
Verba
Obat
meN-i
Mengobati
Verba
9
Saring
di-
Disaring
Verba
10
Cari
meN-
Mencari
Verba
7
8
3.)Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi Kalimat definisi merupakan kalimat yang menjelaskan sebuah kata. Contoh : Karbon adalah unsur kimia nonmetal yang disimbolkan dengan huruf C. Kalimat deskripsi adalah kalimat yang dapat berisi gambaran sifat-sifat benda yang dideskripsikan. Contoh : Pertunjukan wayang golek dilakukan menggunakan wayang tiga dimensi yang terbuat dari kayu.
4.)Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks Kalimat Simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur dengan satu verba utama. Contoh : Di pangkalan itu pemulung mencoba mengais rezeki. Kalimat Kompleks adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur.
Kalimat Kompleks Parataktik Terdiri atas dua struktur atau lebih yang dinyatakan dengan hubungan konjungtif sejajar( dan, tetapi, dan atau). Contoh : Kokom dan bayi terpaksa hidup di pinggiran Jalan Ciateul, Bandung. Kalimat Kompleks Hipotaktik Dapat dinyatakan dengan hubungan konjungtif tidak sejajar (apabila, jika, karena, ketrika, jadi, sebelum itu, setelah itu, dan meskipun). Contoh : Proses pengangkutan sampah tidak cepat selesai karena petugas kebersihan harus membersihkan sampah di pangkalan terlebih dahulu.
D.Mengonstruksi Teks Laporan Unsur-unsur yang haru diperhatikan dalam melakukan pengamatan : Menetapkan objek yang akan diamati. Mempersiapkan segala sesuatu yang akan diamati. Menyusun rancangan laporan hasil observasi. Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi Berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan saat menusun teks laporan hasil observasi : Menentukan topik masalah yang akan diamati atau diteliti. Tentukan topik yang menarik dari semua masalah yang diteliti. Merencanakan cara menyelesaikan masalah. Cara menyelesaikan masalah harus dipikirkan terlebih dahulu. Melakukan pengamatan sesuai dengan masalah yang ditentukan. Informasi yang didapat dicatat selengkap-lengkapnya berdasarkan peristiwa yang terjadi atau objek yang diamati. Meneliti ulang hasil pengamatan. Setelah pengamatan selesai dilakukan, hasil pengamatan sebaiknya diteliti kembali agar sesuai dengan masalah yang ditemukan. Jika hasil pengamatan belum selesai, sebaiknya dilakukan kegiatan pengamtan atau penelitian kembali. Membuat kerangka hasil pengamatan. Informasi-informasi yang telah dicatat, lalu dituangkan dalam kerangka karangan. Kerangka karangan harus memuat masalah yang diamati atau diteliti dari hasil pengmatan. Menyusun laporan hail observasi. Kerangka laporan yang telah dibuat, lalu dikembangkan menjadi sebuah laporan hasil observasi. Membenahi laporan. Teks laporan hasil observasi yang telah disusun sebaiknya dibaca dan diteliti kembali. Jika menemukan kesalahan dalam struktur kalimat atau ejaan yang digunakan dalam laporan, benahilah.
Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Karbon Karbon adalah unsur kimia nonmetal yang disimbolkan dengan huruf C. Karbon berada di alam dalam bentuk karbon murni (seperti berlian dan grafit) dan karbon terikat secara kimia dalam senyawa alam yang dapat berbentuk kristal murni (seperti berlian dan grafit). Karbon umumnya berada dalam senyawa ikatan kimia dengan unsur lain yang juga dapat berbentuk senyawa organik (seperti batu bara dan petroleum) atau senyawa anorganik (seperti gamping dan bubuk pengembang kue). Terlepas dari persebarannya yang cukup luas, karbon hanya berjumlah 0,19 persen dari kerak bumi. Kedua bentuk dasar karbon tersebut mempunyai sifat-sifat yang sangat berbeda. Berlian terbentuk dari atom yang terikat dengan sangat kuat sehingga dikenal sebagai benda yang paling keras. Di pihak lain, karbon yang kedua, yaitu grafit, memiliki kekerasan lebih rendah daripada berlian. Grafit disusun oleh atom yang berbentuk heksagonal pada lembaran-lembaran yang sejajar. Setiap lembaran hanya terikat secara terpisah-pisah sehingga grafit terasa licin dan dapat digunakan sebagai pelumas atau alat tulis. Benda hitam yang terdapat di dalam pensil adalah grafit. Perbedaan penting lain antara berlian dan karbon adalah daya hantar arus listrik yang dikandung. Berlian adalah benda nonkonduktor (tidak dapat menghantarkan arus listrik), sedangkan grafit adalah benda konduktor (dapat menghantarkan arus listrik). Akan tetapi, baik berlian maupun grafit mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi.
Sifat optik berlian sangat signifikan. Berlian mempunyai indeks refraksi paling tinggi jika dibandingkan dengan batu permata apa pun sehingga benda ini memantulkan cahaya ke mata dengan lebih menyilaukan daripada pantulan dari jenis batu permata yang lain. Berlian juga mempunyai daya dispersif yang luar biasa. Berlian dapat mengurai cahaya menjadi spektrum yang berwarna-warni. Pada suhu rendah semua bentuk karbon lembek, tetapi pada suhu tinggi karbon akan bersenyawa dengan oksigen dalam proses oksidasi. Bentuk karbon apa pun ketika bersenyawa dengan oksigen yang banyak pada suhu tinggi akan membentuk karbon monoksida. Karbon monoksida terbentuk sebagai hasil pembakaran mesin yang menggunakan minyak petroleum dan ditemukan dalam jumlah yang besar pada buangan knalpot mesin otomotif. Apabila terkena panas di atmosfer bersama oksigen bebas, karbon dasar akan terkonversi menjadi dioksida. Karbon dioksida relatif tidak reaktif. Bahan yang terbakar pada suhu yang relatif rendah, seperti kayu dan kertas, tidak akan terbakar dalam karbon dioksida. Atas dasar ini, karbon dioksida digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran.
bahaN AJAR bahasa indonesia
TEKS EKSPOSISI
A. Menginterpretasi Makna dalam Eksposisi Pengertian Teks Eksposisi Kata eksposisi sendiri berasal dari bahasa Latin expotition yang berarti memberitahukan, memaparkan, menjelaskan, atau menguraikan. Eksposisi merupakan paparan yang bertujuan memberitahu atau menerangkan sesuatu. Menurut KBBI, eksposisi berarti uraian atau paparan yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan dalam karangan. Menurut Gorys Keraf, eksposisi atau pemaparan adalah salah satu jenis teks atau keterampilan bahasa secara efektif yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran.
Ciri-Ciri Teks Eksposisi Penulis teks berusaha menjelaskan suatu pokok persoalan secara objektif , tidak ada unsur-unsur yang bersifat subjektif dan emosional. Penulis sama tidak berusaha membangkitkan emosi pembaca. Gaya penulisan bersifat informatif Penulis menguraikan objek dengan jelas sehingga pembaca memahami maksud dari teks eksposisi. Penulis teks esksposisi ingin menambah pengetahuan pembaca dan memberi informasi yang menerangkan sejelas-jelasnya tentang hal yang dipaparkan. Teks memuat fakta yang terdapat di lapangan. Fakta tersebut dipakai sebagai penyumbang utama dalam membuat rumusan agar hal yang disampaikan lebih konkrit.
Jenis-Jenis Teks Eksposisi •Eksposisi Definisi Definisi menurut KBBI adalah kata, frasa, atau kalimat yang mengungkapkan, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas. Definisi sempit mengenai suatu kata. Definisi luas mencakup pembatasan pengertian suatu barang. •Eksposisi Identifikasi Merupakan sebuah metode yang berusaha menyebutkan ciri-ciri atau unsurunsur pengenal suatu objek.Yang menjawab pertanyaan “Apa itu?” dan “Siapa itu?”. •Eksposisi Perbandingan Adalah suatu cara untuk menunjukkan kesamaan dan perbedaan antara dua objek atau lebih mempergunakan dasar-dasar tertentu.Dasar-dasar perbandingan adalah menempatkan sesuatu yang belum diketahui dalam kerangka suatu hal yang sudah dikenal pembaca. •Eksposisi Ilustrasi Adalah suatu metode untuk mengadakan gambaran atau penjelasan yang khusus dan konkrit terhadap suatu prinsip yang bersifat umum. Menurut Gorys Keraf, jenis eksposisi ilustrasi dapat disajikan secara deskripsi dan narasi.
Jenis-Jenis Teks Eksposisi
•Eksposisi Klasifikasi Merupakan sebuah metode yang bersifat alamiah untuk menampilkan pengelompokanpengelompokan sesuai dngan pengalaman manusia. •Eksposisi Analisis Kata analisis berasal dari bahasa Yunani yaitu analyein yang berarti menanggalkan, menguraikan. Cara menganalisis teks eksposisi sebagai berikut : Eksposisi Analisis Kausal Merupakan paparan yang mempersoalkan hubungan kausal atau sebab-akibat. Jadi, dalam sebuah analisis kausal penulis mempersoalkan dua masalah yaitu 1.Apa yang menhyebabkan masalah (menemukan sebab-sebab yang menimbulkan masalah). 2. Akibat atau pengaruh apakah yang muncul kemudian (mencari akibat-a kibat yang mungkin timbul karena peristiwa yang pertama tadi). Eksposisi Analisis Proses Adalah sebuah metode analisis yang berusaha menjawab pertanyaan “Bagaimana sesuatu bekerja?” dan “Bagaimana sesuatu terjadi?”. Membedakan Fakta dan Opini Menurut KBBI, Fakta adalah suatu keadaan atau peristiwa yang berisi kenyataan dan benarbenar terjadi. Menurut KBBI, Opini adalah pendapat yang dikemukakan.
B.Mengembangkan Isi Teks Eksposisi Ide pokok biasanya terdapat pada kalimat utama pada setiap paragraf.
C.Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi •Tesis
Mengungkapkan Struktur Teks Eksposisi
Merupakan pembuka dari teks eksposisi yang berisi pendapat atau opini yang menjadi pokok pembicaraan dalam suatu teks ekposisi. •Argumentasi Merupakan isi dari teks eksposisi yang menjelaskan pokok permasalahan yang dibicarakan dalam suatu teks eksposisi. •Penegasan Ulang Merupakan penutup dari teks eksposisi yang berisi penegasan kembali dari paragraf sebelumnya.
Kebahasaan Teks Eksposisi •Istilah Adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan suatu konsep proses, keadaan, atau sifat khas dalam bidang tertentu. Proses pembentukan istilah : a.Pemadanan atau penerjemahan, misalnya busway menjadi jalur bus. b.Penyerapan kosakata asing, misalnya camera menjadi kamera. c.Gabungan penerjemahan dan penyerapan, misalnya subdivision menjadi subbagian. •Adjektiva kata sifat Adalah kata yang menerangkan nomina (kata benda) dan secara umum dapat bergabung dengan kata lebih dan sangat.
makna,
Adjektiva
Makna Leksikal / Kamus
Serius
Sungguh-sungguh;gawat;genting(karena menghadap bahaya, risiko, akibat, dan sebagainya yang mungkin terjadi.
Besar
Lebih dari ukuran sedang.
Punah
Habis semua tidak bersisa,benar-benar binasa.
Langka
Jarang ditemukan.
Utama
Yang paling penting.
Kebahasaan Teks Eksposisi •Afiksasi pengimbuhan Adalah proses pembentukan kata dengan cara pemberian imbuhan. Jenis afiksasi sebagai berikut : a.Prefiks (awalan) adalah imbuhan yang diletakkan di depan kata. Contoh : ber-, meN-, se-, pe-, dan terb.Infiks (sisipan) adalah imbuhan yang diletakkan di dalam kata dasar. Contoh : -el-, -er-, -em-, dan –inc.Sufiks (akhiran) adalah imbuhan yang diletakkan di belakang bentuk dasar. Contoh : -an, -kan, dan –i d.Simufiks adalah afiksasi yang dimanifestasikan dengan ciri-ciri segmental yang dileburkan pada bentuk dasar. Fungsi simufiks adalah membentuk verba atau memverbakan nomina, adjektiva, atau kelas kata yang lainnya. Contoh : kopi menjadi ngopi, soto menjadin nyoto, dan santai menjadi nyantai. e.Konfiks adalah imbuhan yang terdiri atas dua unsur, yaitu di depan dan di belakang bentuk dasar. Konfiks berfungsi sebagai suatu morfem terbagi. Contoh : ke-an, peN-an, per-an, dan ber-an •Verba Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami proses morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contoh : mandi, pergi, makan, jatuh, dan turun. Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami perubahan bentuk dasar karena telah mengalami proses morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contoh :meminta, membaca, dan mengambil. Ciri-ciri verba : a.Dalam kalimat, verba berfungsi sebagai predikat atau predikat inti. b.Verba mengandung makna dasar perbuatan (aksi), proses, atau perebuatan yang bukan sifat atau kualitas. c.Verba, khususnya yang bermakna keadaan, tidak dapat diberi imbuhan ter- yang bermakna ‘paling’.
Kebahasaan Teks Eksposisi •Pronomina kata ganti Adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Jenis-jenis pronomina :
a.Pronomina Persona adalah kata ganti yang mengacu pada seseorang. 1.)Pronomina Persona yang Menunjuk Orang Pertama. Dalam bentuk tunggal, bentuk pronomina yang digunakan adalah saya, daku, ku-, dan –ku. Dalam bentuk jamak, bentuk pronomina yang digunakan adalah kami dan kita. 2.)Pronomina Persona yang Menunjuk Orang Kedua. Dalam bentuk tunggal, bentuk pronomina yang digunakan adalah engkau, kamu, anda, diaku, dan –mu. Dalam bentuk jamak, bentuk pronomina yang digunakan adalah kalian. 3.)Pronomina Persona yang Menunjuk Orang Ketiga. Dalam bentuk tunggal, bentuk pronomina yang digunakan adalah ia, dia, beliau, dan –nya. Dalam bentuk jamak, bentuk pronomina yang digunakan adalah mereka dan nya.
Kebahasaan Teks Eksposisi b.Pronomina Penunjuk adalah pronomina yang dipakai untuk menunjikkan sesuatu. 1) Pronomina penunjuk umum menggunakan kata ganti ini dan itu. Kata ini mengacu pada acuan yang dekat dengan pembicara atau penulis, pada masa yang akan datang, atau pada informasi yang akan disampaikan.Kata itu digunakan untuk acuan pada yang agak jauh dari pembicara atau penulis, pada masa lampau, atau pada informasi yang sudah disampaikan. 2)Pronomina penunjuk tempat menggunakan kata ganti sini,situ, atau sana.Kata ganti sini digunakan untuk menunjukkan tempat yang dekat dari pembicara. Kata ganti situ digunakan untuk menunjukkan tempat yang agak jauh dari pembicara. Kata ganti sana digunakan untuk menunjukkan tempat yang jauh dari pembicara. 3) Pronomina penunjuk ihwal digunakan untuk mengacu suatu kejadian. Pronomina penunjuk ihwal menggunakan kata ganti begini, begitu, atau demikian. Kata ganti begini digunakan untuk menunjuk sesuatu yang dekat. Kata ganti begitu digunakan untuk menunjuk sesuatu yang jauh. Kata ganti demikian digunakan untuk menunjuk sesuatu dekat dan jauh. Dekat dan jauh dalam hal ini ditinjau dari aspek psikologi.
Kebahasaan Teks Eksposisi
c.Pronomina Penanya adalah pronomina yang digunakan sebagai penanda pernyataan. Pronomina untuk Menanyakan Orang Pronomina untuk menanyakan orang menggunakan kata tanya siapa. Contoh : Siapa yang datang menjengukmu tadi, Sin? Pronomina untuk Menanyakan Barang Pronomina untuk menanyakan orang menggunakan kata tanya apa. Contoh : Apa yang dimakan Sinta tadi pagi? Pronomina untuk Menanyakan Pilihan Pronomina untuk menanyakan orang menggunakan kata tanya mana. Contoh : Mana yang engkau pilih, Sin? Pronomina untuk Menanyakan Sebab Pronomina untuk menanyakan orang menggunakan kata tanya mengapa. Contoh : Mengapa terjadi banjir? Pronomina untuk Menanyakan Waktu Pronomina untuk menanyakan orang menggunakan kata tanya kapan. Contoh : Kapan Andi pulang? Pronomina untuk Menanyakan Tempat Pronomina untuk menanyakan orang menggunakan kata tanya di mana, ke mana, dan dari mana. Contoh:Di mana rumah Ani? Ke mana Siti pergi? Dari mana saja kamu, Andi? Pronomina untuk Menanyakan Cara Pronomina untuk menanyakan orang menggunakan kata tanya bagaimana. Contoh : Bagaimana cara membuat sepatu? Pronomina untuk Menanyakan Jumlah Pronomina untuk menanyakan orang menggunakan kata tanya berapa. Contoh : Berapa kue yang sudah jadi? Pronomina untuk Menanyakan Urutan atau Tingkat Pronomina untuk menanyakan orang menggunakan kata tanya ke berapa. Contoh:Arni anak ke berapa dalam keluarganya? Ruangan Pak Samin di tingkat ke berapa?
Kebahasaan Teks Eksposisi •Konjungsi Adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan satu unsur dengan unsur lain. Konjungsi kooordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang berkedudukan sama (atau, serta, tetapi, dan sedangkan). Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan kalimat dengan kalimat. Konjungsi antarkalimat ‘pertentangan’ Contoh : akan tetapi, namun, walaupun demikian, dan meskipun demikian. Konjungsi antarkalimat ‘waktu’ Contoh : kemudian, setelah itu, sebelum itu, dan selanjutnya. Konjungsi antarkalimat ‘penambahan’ Contoh : lagi pula, selain itu, dan tambahan pula. Konjungsi antarkalimat ‘pembalikan’ Contoh : sebaliknya Konjungsi antarkalimat ‘keadaan’ Contoh : sesungguhnya dan sebenarnya. Konjungsi antarkalimat ‘penguatan’ Contoh : malahan dan bahkan. Konjungsi antarkalimat ‘keekslusifan’ dan ‘keinklusifan’ Contoh : kecuali itu. Konjungsi antarkalimat ‘konsekuensi’ Contoh : dengan demikian. Konjungsi antarkalimat ‘akibat’ Contoh : oleh karena itu dan oleh sebab itu.
Kebahasaan Teks Eksposisi
Konjungsi Subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak berkedudukan sama. Konjungsi subordinatif ‘waktu’ Contoh : sejak, semenjak, ketika, tatkala, selama, selesai, hingga, sampai, begitu, seraya, sedari, selang, sambil, setelah, sesudah, sebelum, dan seusai. Konjungsi subordinatif ‘syarat’ Contoh : jika, jikalau, kalau, asalka, bila, dan mankala. Konjungsi subordinatif ‘pengandaian’ Contoh : andaikan, seandainya, umpamanya, dan sekiranya. Konjungsi subordinatif ‘tujuan’ Contoh : agar, suapya, dan biar. Konjungsi subordinatif ‘konsesif Contoh : biarpun, meskipun, walaupun, sekalipun, sungguhpun, dan kendatipun. Konjungsi subordinatif ‘pembandingan’ Contoh : seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, dan alihalih. Konjungsi subordinatif ‘sebab’ Contoh : sebab, karena, oleh karena, dan oleh sebab. Konjungsi subordinatif ‘hasil’ Contoh : sehingga, sampai-sampai, dan makanya. Konjungsi subordinatif ‘alat’ Contoh : dengan dan tanpa. Konjungsi subordinatif ‘cara’ Contoh : dengan dan tanpa. Konjungsi subordinatif ‘komplementasi’ Contoh : bahwa Konjungsi subordinatif ‘atributif’ Contoh : yang Konjungsi subordinatif ‘perbandingan’ Contoh : sama...dengan dan lebih...daripada.
D.Menyajikan Gagasan ke Dalam Teks Eksposisi Langkah-langkah dalam menyusun teks eksposisi : Menentukan topik. Menentukan tujuan penulisan Membuat kerangka teks. Kerangka dapat dibuat dengan merumuskan ide pokok. Mengembangkan ide pokok dengan kalimat penjelas yang sesuai. Menuliskan teks eksposisi secara padu sesuai struktur teks eksposisi.
Contoh Teks Eksposisi Ekonomi Indonesia Akan Melampaui Jerman Dan Inggris Indonesia menjadi buah bibir pada saat pelaksanaan Sidang Tahunan International Monetery Fund (IMF)/World Bank (WB) 2012 Tokyo, 9—14 Oktober 2012 lalu. Newsletter resmi yang dibagikan IMF kepada seluruh peserta sidang mengangkat satu topik khusus mengenai Indonesia. Media itu mengangkat hasil riset dari McKinsey dan Standard Chartered yang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia akan melampaui Jerman dan Inggris pada tahun 2030. Keyakinan itu tentu beralasan. Indonesia diperkirakan memiliki sekitar 90 juta orang yang berada di kelompok consuming class. Angka ini adalah angka terbesar di dunia setelah Cina dan India. Dengan kekuatan itu pula, pada tahun 2030 Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi nomor tujuh dunia dengan nilai pendapatan nasional sebesar 1,8 triliun dolar AS dari sektor pertanian, konsumsi, dan energi Indonesia saat ini sedang berada pada laju transformasi yang pesat menuju ke arah tersebut. Saat ini, ekonomi Indonesia berada pada posisi 16 dunia dengan pendapatan domestik nasional sebesar 846 miliar dolar AS tahun 2011. Angka itu akan terus tumbuh hingga mencapai 1,8 triliun dolar AS mulai tahun 2017. Pada tahun 2030 hanya Amerika Serikat, Cina, India, Jepang, Brasil, dan Rusia, yang berada di atas ekonomi Indonesia. Kekuatan terbesar ekonomi Indonesia tidak hanya berupa ekspor yang didukung oleh kekuatan tenaga kerja dan komoditas, tetapi juga kekuatan konsumsi domestik dan jasa- jasa, yang menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Melihat potensi yang sedemikian besar, dalam beberapa 83 Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademikside meeting sidang IMF yang sempat saya ikuti, para investor asing mengharapkan makin banyak pilihan investasi di Indonesia. Harapan para investor tersebut tentu merupakan peluang dan tantangan bagi Indonesia. Upaya melakukan pendalaman pasar keuangan (financial deepening) menjadi penting dalam memberikan ragam pilihan investasi bagi para investor. Di sisi lain, pembenahan di sektor riil dan infrastruktur perlu terus dilakukan secara serius guna mendukung arah untuk menjadikan ekonomi Indonesia yang terbesar di Asia Tenggara. Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada kisaran5 persen hingga 6 persen, apabila dapat terus dipertahankan, akan menambah jumlah masyarakat kelas menengah hingga 90 juta orang dengan pendapatan per kapita lebih dari 3.600 dolar AS. Apabila kita mampu mendorong pertumbuhan hingga 7 persen, jumlah itu bertambah lagi dengan masyarakat menengah mencapai 170 juta orang. Berbagai perkembangan dari sidang akbar IMF di Tokyo pekan lalu kembali mengingatkan kita tentang besarnya potensi Indonesia dan sempitnya momentum yang sedang kita lalui saat ini. Apabila potensi itu tidak diwujudkan dalam aksi dan momentum yang baik dilewatkan begitu saja karena kita begitu asyik dengan urusan lain, prediksi para investor tersebut tidak akan menjadi kenyataan. Tentunya pilihan ada di tangan kita semua saat ini.