PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DENGAN MIND MAP-QR CODE
Agus Ikhwan Mahmudi SMP YPK Kalimantan Timur Abstrak: Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi. Rancangan penelitian ini adalah kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP Yayasan Pupuk Kaltim sebanyak 28 siswa. Pelaksanaan penelitian dilakukan dua tahap. Tahap pertama adalah pembelajaran sebelum menggunakan strategi belajar dengan memanfaatkan Mind Map dan QR code. Tahap kedua adalah pembelajaran dengan menggunakan menggunakan strategi belajar dengan memanfaatkan Mind Map dan QR code.Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar teks laporan hasil observasi. Minat siswa meningkat, hasil analisis teks lebih tepat, produksi teks siswa lebih tertata. Kata kunci: teks hasil observasi, buzan’s mind map,qr code, hasil belajar
Kurikulum 2013 mengamanahkan pencapaian hasil belajar secara komprehensif, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. TIMSS (2011) menyebutkan bahwa lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Sementara itu, Dyers, J.H. et al (2011), Innovators DNA, Harvard Business Review menyebutkan bahwa 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan (yang distandarkan) internasional. Oleh sebab itu, pemerintah melakukan perbaikan pendidikan dengan melakukan penyesuaian kurikulum, yakni kurikulum 2013 (Depdiknas, 2013). Dalam Kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia ditetapkan sebagai penghela dan pembawa ilmu pengetahuan. Pada kelas VIIpembelajaran bahasa Indonesia ditekankan pada teks. Hal itu karena
teks merupakan hal yang sering didengar, dibaca, ditulis, disampaikan hingga dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berkomunikasi keseharian dibutuhkan teks. Agar sukses dalam pekerjaan diperlukan pemahaman dan kemampuan terhadap teks. Supaya dapat menangkap pelajaran dengan baik pemahaman dan penguasaan teks harus baik pula. Pemahaman, kemampuan, dan sikap positif terhadap teks menjadi kebutuhan pokok. Kurikulum 2013 memiliki kejelasan arah, kesinambungan, kekomprehensivan, serta kepaduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan kepaduan afektif, kognitif, dan psikomotor. Akan tetapi, dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII, khusunya di SMP Yayasan Pupuk Kaltim masih terdapat beberapa permasalahan. Permasalahan dimaksud berkaitan dengan implementasi kurikulum, media pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Permasalahan itu berpengaruh secara signifikan pada hasil belajar siswa. Permasalahan penelitian ini mencakup tiga aspek, yakni (a) implementasi
109
110, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 1, Mei 2014
Kurikulum 2013 yang berkaitan dengan kesiapan guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII, (b) media pembelajaran yang berkaitan dengan materi ajar dan media pembelajaran yang berpengaruh pada minat dan keluasan informasi siswa, (c) kegiatan pembelajaran berkaitan dengan kesiapan guru, strategimodel pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Untuk mendapatkan hasil yang baik, masalah penelitian dibatasi pada (a) media pembelajaran, yakni berupa pengorganisasian materi dan pikiran dengan Buzan’s Mind Map yang didukung dengan media QR Code, (b) hasil belajar, yakni hasil pembelajaran bahasa Indonesia yang meliputi nilai sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta prestasi atau karya nyata yang dihasilkan dari pembelajaran, (c) teks laporan hasil observasi. Media MM menurut buku The Mind Map Book (Buzan and Buzan, BBC Worldwide Limited, 1993) adalah berikut ini. A Mind Map® is powerful graphic technique which provides a universal key to unlock the potential of the brain. It harnesses the full range of cortical skills – word, image, number, logic, rhythm, colour and spatial awareness – in a single, uniquely powerful manner. In so doing, it give you a freedom to roam the infinite expanses of your brain. Definisi tersebut mengisyaratkan bahwa MM merupakan suatu teknik grafik yang sangat andal dan menjadi kunci yang universal untuk membuka potensi dari seluruh otak karena menggunakan seluruh keterampilan yang terdapat pada bagian neo-korteks dari otak atau yang lebih dikenal sebagai otak kiri dan otak kanan.
Gambar 1. Mind Map
Mind merupakan gagasan berbagai imajinasi. Mind merupakan suatu keadaan yang timbul bila otak (brain) hidup da sedang bekerja (Arief, 1990: 53). Lebih lanjut dijelaskan bahwa peta pikiran merupakan teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk suatu kesan yang lebih dalam. Proses pembuatan sebuah MM secara step by step dapat dibagi menjadi 4 langkah yang harus dilakukan secara berurutan yaitu: (a) menentukan Central Topicyang akan dibuatkan MM-nya, untuk buku pelajaran Central Topik biasanya adalah Judul buku atau Judul bab yang akan dipelajari dan harus diletakkan ditengah kertas serta usahakan berbentuk image / gambar, (b) membuat Basic Ordering Ideas–BOI untuk Central Topik yang telah dipilih, BOIs biasanya adalah judul bab atau sub-bab dari buku yang akan dipelajari atau bisa juga dengan menggunakan 5WH (What, Why, Where, When, Who dan How), (c) melengkapi setiap BOIs dengan cabang-cabangyang berisi data-data pendukung yang terkait. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting karena pada saat inilah seluruh data-data harus ditempatkan dalam setiap cabang BOIs secara asosiatif dan menggunakan struktur radian yang menjadi ciri yang paling khas dari suatu MM, dan (d) melengkapi setiap cabang dengan
Mahmudi, Peningkatan Hasil Pembelajaran Teks Laporan, 111
imagebaik berupa gambar, simbol, kode, daftar, grafik dan garis penghubung bila ada BOIs yang saling terkait satu dengan lainnya. Tujuan dari langkah ini adalah untuk membuat sebuah MM menjadi lebih menarik sehingga lebih mudah untuk dimengerti dan diingat. Quick Respons Code (QR Code) atau Kode QR adalah suatu jenis kode matriks atau kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah divisi Denso Corporation yang merupakan sebuah perusahaan Jepang. Kode QR ini dipublikasikan tahun 1994 dengan fungsionalitas utama yaitu dapat dengan mudah dibaca oleh pemindai QR. Tujuannya adalah untuk menyampaikaninformasi dengan cepatdan mendapatkan rtespons yang cepat pula. QR Code berbeda dengan barcode atau kode batang. Kode batang hanya menyimpan informasi secara horizontal, kode QR mampu menyimpan informasi secara horisontal dan vertikal. Secara otomatis, kode QR dapat menampung informasi yang lebih banyak daripada kode batang. Kode QR merupakan bentuk evolusi kode batang dari satu dimensi menjadi dua dimensi. Kode QR telah mendapatkan standarisasi internasional dan standarisasi dari Jepang berupa ISO / IEC18004 dan JIS-X-0510 dan telah digunakan secara luas melalui ponsel di Jepang. QR code berfungsi sebagai ”jembatan” penghubung secara cepat antara konten offline dan konten online. Kode ini memungkinkan audiens berinteraksi dengan media yang ditempelinya melalui ponsel secara efektif dan efisien. QR code bertindak seolah-olah hyperlink fisik yang dapat menyimpan alamat web (URL), nomor telepon, teks, dan SMS. Tidak seperti barcode yang hanya satu sisinya saja yang mengandung data, QR Code mempunyai dua sisi yang berisi
data, dan ini membuat QR Code lebih banyak memuat informasi dibandingkan bar code. QR Code misalnya, dapat menampung informasi berupa URL suatu website yang nantinya dapat digunakan pada majalah, iklan, atau media lainnya, sehingga ketika seorang pengguna handphone berkamera dan mempunyai aplikasi pembaca QR Code dapat langsung menscan dan masuk ke website yang dimaksud tanpa perlu mengetikkan alamatnya. Kegunaan lain misalnya QR Code digunakan untuk menyimpan data teks mengenai informasi produk atau hal lain, SMS, atau informasi kontak yang mengandung nama, nomor telepon, dan alamat. Kapasitas data untuk QR Code dibandingkan matriks kode yang lain dapat dikatakan cukup besar, yaitu dapat menampung 7.089 data numerik, 4.296 data alphanumerik, 2.953 data biner, atau 1.817 karakter kanji, dengan dukungan kecepatan pendekodean dan ukuran cetak yang kecil. Hasil cetakan QR Code dikatakan juga tahan terhadap kerusakan sampai dengan 30% agar tetap dapat dibaca. Selain itu, QR Code dapat dibaca dari segala arah dengan hasil yang sama sehingga meminimalkan kesalahan baca akibat salah poisisi QR Code. Kode QR dapat digunakan pada ponsel yang memiliki aplikasi pembaca kode QR dan memiliki akses internet GPRS atau WiFi atau 3G untuk menghubungkan ponsel atau tablet dengan situs yang dituju via kode QR tersebut. Pengguna ponsel atau tablet hanya harus mengaktifkan program pembaca kode QR, mengarahkan kamera ke kode QR, selanjutnya program pembaca kode QR akan secara otomatis memindai data yang telah tertanam pada kode QR. Jika kode QR berisikan alamat suatu situs, maka pelanggan dapat langsung mengakses situs tersebut tanpa harus lebih dulu mengetikkan alamat dari situs yang dituju.
112, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 1, Mei 2014
Jika ingin mengakses kode QR dengan ponsel tanpa kamera, maka hal pertama yang harus dilakukan oleh pengguna adalah dengan menjalankan terlebih dahulu aplikasi peramban yang ada pada ponsel, lalu masukkan URL halaman yang bersangkutan, selanjutnya masukkan “ID” atau 7 digit nomor yang tertera di bawah kode dan klik tombol Go, maka pengguna akan memperoleh konten digital yang diinginkan. Hal ini tentu mempermudah pelanggan dalam mendapatkan informasi. Jenis-Jenis aplikasi yang dapat membaca kode QR antara lain misalnya Kaywa Reader, yang dapat di instal pada ponsel nokia, iMatrix, aplikasi untuk iPhone dan ZXing Decoder Online yang dapat digunakan untuk mendekode kode QR berupa imaji dengan memasukkan URL image maupun dengan meng-upload-nya. Untuk dapat memanfaatkan teknologi QR code, ponsel wajib memiliki akses internet. Dengan bantuan ID (nomor digit), QR code tidak hanya dapat dibaca lewat ponsel berkamera, tetapi juga dengan ponsel tanpa kamera. Pada ponsel berkamera, QR code bisa dibaca melalui aplikasi jenis QR code reader. Khusus
Gambar 2. QR Code
ponsel keluaran Nokia seri N & E, aplikasi reader ini sudah tersedia (pre-installed) dan langsung bisa digunakan. Untuk ponsel lainnya, aplikasi reader wajib diinstalasikan. Di internet tersedia berbagai aplikasi reader yang bisa diunduh cumacuma. Anda dapat mengunduh lewat sarana yang disediakan KOMPAS.com, di alamat http://dakode.mobi. Jenis ponsel Anda akan dideteksi secara otomatis dan kemudian sistem kami akan memberikan pilihan beberapa aplikasi reader. Unduh salah satu aplikasi dan instalasikan di ponsel Anda. Untuk membaca QR code, jalankan aplikasi reader dan arahkan kamera ponsel Anda ke letak QR code. Dengan cara memotret barcode dua dimensi (lihat gambar) itu, akan didapatkan konten digital yang relevan, merupakan pengayaan berita, kalau QR code ditempelkan dengan berita. Konten situs jaringan tersebut bisa berupa berita lebih lengkap, grafis, foto-foto tambahan, bahkan videonya. Lebih dari itu, Anda juga dapat menyampaikan respons Anda berupa masukan atau opini ke reporter/editor.
Gambar 3. Contoh Cara Kerja QR Code
METODE PENELITIAN Ancangan penelitian dilakukan dengan membandingkan hasil pembelajaran sebelum dan sesudah dengan menerapkan Buzan’s Mind Map dan media QR Code. Buzan (2004) mengungkapkan bahwa Mind Mapping atau Peta pikiran adalah metode mempelajari konsep berda-
sarkan pada cara kerja otak kita dalam menyimpan informasi dan untuk membantu membuka seluruh potensi dan kapasitas otak yang masih "tersembunyi". Pemetaan pikiran ini akan melibatkan kedua sisi otak secara bersamaan, yaitu otak kanan dan otak kiri.
Mahmudi, Peningkatan Hasil Pembelajaran Teks Laporan, 113
Untuk memperkaya informasi, studi kasus teks, rujukan, dan wacana diperlukan sumber belajar lain yang baru dan banyak alternatif. Sumber ini diharapkan mudah didapatkan secara efektif dan efisien agar mendukung pembelajaran siswa sekaligus guru. Sebagaimana amanah kurikulum 2013, TIK perlu diintegerasikan dalam pembelajaran, termasuk pembelajaran teks dalam bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, penulis memanfaatkan Quick Respon Code (QR-code). HASIL DAN PEMBAHASAN Kurikulum 2013 mengamanahkan ketercapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu pada tiap KD pembelajaran.Oleh sebab itu,
berikut ini dipaparkan hasil pembelajaran ketiga ranah tersebut. Hasil Pembelajaran Sikap Ranah sikap atau afektif mencakup dua aspek, yakni aspek spiritual dan aspek sosial. Pada pembelajaran ini, aspek spiritual dipilih KD yang berisi mensyukuri anugerah Tuhan YME dengan menggunakan teks secara baik, antusias. Aspek sosial dipilih KD yang berkaitan dengan proaktif dan kreativitas siswa dalam teks laporan hasil observasi terkait dengan kehidupan sosial dan lingkungan. Laporan hasil observasi dalam bentuk Hasil pembelajaran pada ranah sikap disampaikan dalam tabel dan grafik berikut ini.
Tabel 01 Hasil Belajar Siswa Sikap (Minat-Motivasi & Proaktif-Kreativitas Sosial)
No
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Aditya Damar Jati Ahmad Hudzaifah Alya Khansa Amelia Bunga Nugrahenny Arfina Salma Fauzia Bhagas Yanuar Rona Wijaya Dhea Zahra Rahmatika Dinda Arimbi Mutiarasari Dona Trisukma Astiko Putri Faiz Aunurrazaq Humaira Rofidah Zahra Jeka Ahmad Billah Maulid Ihsan Mila Ismiranda Muhammad Afif Aryandana Muhammad Annail Syahru Muhammad Masyhuril Izza Nadif Rachmatullah Nur Ichsan Juliandani Taufik Pritha Rahma Annisa Purdinanti Radiant Farauk Alpicha Rendy Dwi Wardana Swastika Gita Astari
KUANTIFIKASI NILAI SIKAP Sebelum Perlakuan Sesudah Perlakuan Spiritual Sosial Spiritual Sosial 78 80 82 85 75 77 79 82 75 77 80 85 73 75 80 80 74 76 78 81 73 75 80 80 75 77 79 82 75 77 80 83 78 80 82 85 78 80 82 85 75 77 80 82 78 80 82 85 76 78 80 83 75 77 80 82 79 81 83 86 78 80 82 85 76 78 80 83 77 79 81 84 75 77 82 82 75 77 82 82 78 80 82 85 78 80 82 85 76 78 80 83
114, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 1, Mei 2014
24 25 26 27 28
Syarifah Syifa Atikasuri Syeifira Salsabila Tiara Anisa Yulia Ridha Missmita Sappewali Zara Myesha Ayu Yatsmara
75 76 75 73 75
77 78 77 75 77
80 80 82 80 80
82 83 82 80 82
90 85 Spiritual 1
80
Sosial 1
75
Spiritual 2
70
Sosial 2
65 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Gambar 4. Grafik Hasil Belajar Siswa Sikap melalui Media Mind Map dan QR Code
Tabel dan grafik di atas menginformasikan bahwa hasil pembelajaran pada ranah sikap mengalami peningkatan. Peningkatan terjadi setelah siswa mendapatkan perlakukan berbeda melalui kreativitas pembelajaran dengan Mind Map dan QR Code. Sikap spiritual, yakni pada rasa syukur kepada Tuhan YME dengan minat-motivasi dan penggunaan teks laporan observasi, mengalami peningkatan rata-rata 4 angka.Sebelum perlakuan minat siswa dalam belajar teks laporan hasil observasi cenderung rendah hal ini disebabkan kesulitan siswa dalam menangkap materi teks laporan dan keterbatasan bahan, sumber, dan media pendukung. Penggunaan teks laporan siswa juga masih relative rendah karena siswa kurang percaya diri akibat keterbatasan pemahaman dan informasi yang dikuasai. Penggunaan mind map dan QR code dalam pembelajaran teks laporan hasil observasi membantu siswa dalam menangkap materi teks laporan dan memperluas bahan, sumber, dan media pendukung. Selain itu, juga dapat meningkatkan percaya diri siswa.
Hasil Pembelajaran Ranah Pengetahuan Sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran, tujuan pembelajaran laporan teks hasil observasi ranah pengetahuan adalah setelah mempelajari laporan tekslaporan hasil observasi siswa dapat menganalisis laporan teks hasil observasi. Analisis ini dilakukan dengan cara berikiut ini. Pertama, siswa memahami laporan teks hasil observasi dan teks yang memiliki kemiripan, yakni teks deskripsi dan teks berita. Pemahaman teks ini dibantu dengan media pembelajaran dengan menggunakan mind map dan QR code yang menghubungkan website yang berkaitan dengan observasi, teks, dan laporan. Kedua, membandingkan teks laporan, teks deskripsi, dan teks berita. Dalam pembandingan ini siswa memanfaatkan mind map untuk mendapatkan pemahaman yang utuh. Ketiga menemukan karakteristik teks laporan hasil observasi secara tepat dengan memperhatikan struktur dan organisasi gagasan. Hasil pembelajaran teks laporan hasil observasi ranah kognitif ini disampaikan dalam tabel dan grafik berikut ini.
Mahmudi, Peningkatan Hasil Pembelajaran Teks Laporan, 115
Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Ranah Pengetahuan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
NAMA SISWA KELAS VII B Aditya Damar Jati Ahmad Hudzaifah Alya Khansa Amelia Bunga Nugrahenny Arfina Salma Fauzia Bhagas Yanuar Rona Wijaya Dhea Zahra Rahmatika Dinda Arimbi Mutiarasari Dona Trisukma Astiko Putri Faiz Aunurrazaq Humaira Rofidah Zahra Jeka Ahmad Billah Maulid Ihsan Mila Ismiranda Muhammad Afif Aryandana Muhammad Annail Syahru Muhammad Masyhuril Izza Nadif Rachmatullah Nur Ichsan Juliandani Taufik Pritha Rahma Annisa Purdinanti Radiant Farauk Alpicha Rendy Dwi Wardana Swastika Gita Astari Syarifah Syifa Atikasuri Syeifira Salsabila Tiara Anisa Yulia Ridha Missmita Sappewali Zara Myesha Ayu Yatsmara
NILAI HASIL BELAJAR KOGNITIF Sebelum Perlakuan Sesudah Perlakuan Struktur Gagasan Struktur Gagasan 77 78 82 88 74 75 80 85 74 75 80 85 72 73 80 83 73 74 80 84 72 73 80 83 74 75 80 85 74 75 80 85 77 78 82 88 77 78 82 88 74 75 80 85 77 78 82 88 75 76 80 86 74 75 82 85 78 79 83 89 77 78 82 88 75 76 80 86 76 77 81 87 74 75 80 85 74 75 80 85 77 78 82 88 77 78 82 88 75 76 80 86 74 75 80 85 75 76 80 86 74 75 80 85 72 73 80 83 74 75 80 85
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Struktur1 Gagasan1 Struktur2 Gagasan2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Gambar 5. Grafik Hasil Belajar Siswa Ranah Pengetahuan
116, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 1, Mei 2014
Tabel dan grafik di atas menginformasikan bahwa hasil pembelajaran pada ranah pengetahuan mengalami peningkatan secara siginifikan. Peningkatan terjadi setelah siswa mendapatkan perlakukan berbeda melalui kreativitas pembelajaran dengan Mind Map dan QR Code. Sesuai dengan KD pembelajaran kurikulum 2013 nilai pengetahuan pada kegiatan pembelajaran teks laporan ini adalah analisis teks laporan hasil observasi. Nilai pengetahuan analisis ini ditinjau dari aspek (i) kebenaran struktur teks dan (ii) kebenaran organisasi pikiran/gagasan dalam kalimat. Hasil belajar teks laporan observasi ranah pengetahuan mengalami peningkatan rata-rata 8 angka. Sebelum perlakuan, pengetahuan siswa dalam menganalisis teks laporan hasil observasi cenderung rendah hal ini disebabkan kesulitan siswa dalam memahami teks laporan hasil observasi dan teks yang memiliki karakteristik mirip (teks berita dan teks deskripsi). Penggunaan mind map dan QR code dalam pembelajaran teks laporan hasil observasi membantu siswa dalam mehamai teks laporan, teks deskripsi, dan teks berita serta memudahkan dalam menganalisisnya. Sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran, tujuan pembelajaran laporan teks hasil observasi ranah pengetahuan adalah setelah mempelajari laporan tekslaporan hasil observasi siswa dapat menganalisis laporan teks hasil observasi. Analisis ini dilakukan dengan cara berikiut ini. Pertama, siswa memahami laporan teks hasil observasi dan teks yang memiliki kemiripan, yakni teks deskripsi dan teks berita. Pemahaman teks ini dibantu dengan media pembelajaran dengan menggunakan mind map dan QR code yang menghubungkan website yang berkaitan dengan
observasi, teks, dan laporan. Kedua, membandingkan teks laporan, teks deskripsi, dan teks berita. Dalam pembadingan ini siswa memanfaatkan mind map untuk mendapatkan pemahaman yang utuh. Ketiga menemukan karakteristik teks laporan hasil observasi secara tepat dengan memperhatikan struktur dan organisasi gagasan. Peningkatan terjadi setelah siswa mendapatkan perlakukan berbeda melalui kreativitas pembelajaran dengan Mind Map dan QR Code. Sesuai dengan KD pembelajaran kurikulum 2013 nilai pengetahuan pada kegiatan pembelajaran teks laporan ini adalah analisis teks laporan hasil observasi. Nilai pengetahuan analisis ini ditinjau dari aspek (i) kebenaran struktur teks dan (ii) kebenaran organisasi pikiran/gagasan dalam kalimat. Hasil belajar teks laporan observasi ranah pengetahuan mengalami peningkatan rata-rata 8angka. Sebelum perlakuan, pengetahuan siswa dalam menganalisis teks laporan hasil observasi cenderung rendah hal ini disebabkan kesulitan siswa dalam memahami teks laporan hasil observasi dan teks yang memiliki karakteristik mirip (teks berita dan teks deskripsi). Penggunaan mind map dan QR code dalam pembelajaran teks laporan hasil observasi membantu siswa dalam mehamai teks laporan, teks deskripsi, dan teks berita serta memudahkan dalam menganalisisnya. Hasil Pembelajaran Ranah Keterampilan Pada pembelajaran ini, kompetensi teks laporan hasil observasi ditekankan pada kemampuan siswa dalam memproduksi teks laporan hasil observasi. Hal ini diukur dengan memperhatikan (i) peta pikiran-organisasi gagasan, (ii) struktur
Mahmudi, Peningkatan Hasil Pembelajaran Teks Laporan, 117
laporan, (iii) penggunaan kalimat, (iv) kesesuaian antara penjabaran teks laporan dengan peta pikiran, dan (v) kesesuaian dan kepekaan konteks.
Hasil pembelajaran teks laporan hasil observasi dalam ranah keterampilan ditampilkan dalam tabel dan grafik berikut ini.
Tabel 03 Hasil Belajar Siswa Ranah Keterampilan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
NAMA Aditya Damar Jati Ahmad Hudzaifah Alya Khansa Amelia Bunga Nugrahenny Arfina Salma Fauzia Bhagas Yanuar Rona Wijaya Dhea Zahra Rahmatika Dinda Arimbi Mutiarasari Dona Trisukma Astiko Putri Faiz Aunurrazaq Humaira Rofidah Zahra Jeka Ahmad Billah Maulid Ihsan Mila Ismiranda Muhammad Afif Aryandana Muhammad Annail Syahru Muhammad Masyhuril Izza Nadif Rachmatullah Nur Ichsan Juliandani Taufik Pritha Rahma Annisa P. Radiant Farauk Alpicha Rendy Dwi Wardana Swastika Gita Astari Syarifah Syifa Atikasuri Syeifira Salsabila Tiara Anisa Yulia Ridha Missmita S. Zara Myesha Ayu Yatsmara
HASIL BELAJAR KETERAMPILAN Sebelum Perlakuan Sesudah Perlakuan Kalimat
Jabaran
Konteks
Kalimat
Jabaran
Konteks
78 75 75 73 74 73 75 75 78 78 75 78 76 75 79 78 76 77 75 75 78 78 76 75 76 75 73 75
79 76 76 74 75 74 76 76 79 79 76 79 77 76 80 79 77 78 76 76 79 79 77 76 77 76 74 76
77 74 74 72 73 72 74 74 77 77 74 77 75 74 78 77 75 76 74 74 77 77 75 74 75 74 72 74
82 79 79 77 78 77 79 79 82 82 79 82 80 79 83 82 80 81 79 79 82 82 80 79 80 79 77 79
89 86 86 84 85 84 86 86 89 89 86 89 87 86 90 89 87 88 86 86 89 89 87 86 87 86 84 86
86 83 83 81 82 81 83 83 86 86 83 86 84 83 87 86 84 85 83 83 86 86 84 83 84 83 81 83
118, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 1, Mei 2014
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Kalimat1 Jabaran1 Konteks1 Kalimat2 Jabaran2 Konteks2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Gambar 6. Grafik Hasil Belajar Siswa Ranah Keterampilan
Tabel dan grafik di atas menginformasikan bahwa hasil pembelajaran pada ranah keterampilan mengalami peningkatan secara siginifikan. Peningkatan terjadi setelah siswa mendapatkan perlakuan berbeda melalui kreativitas pembelajaran dengan Mind Map dan QR Code. Hasil belajar teks laporan observasi ranah keterampilan mengalami peningkatan rata-rata 8 angka. Sebelum perlakuan, pengetahuan siswa dalam menganalisis teks laporan hasil observasi cenderung rendah hal ini disebabkan kesulitan siswa dalam (i) menyusun peta pikiran-organisasi gagasan, (ii) menentukan struktur laporan, (iii) menggunakan kalimat secara tepat, (iv) menjabarkan teks laporan sesuai dengan peta pikiran, dan (v) kesesuaian dan kepekaan konteks memahami teks laporan hasil observasi dan teks yang memiliki karakteristik mirip (teks berita dan teks deskripsi). Penggunaan mind map dan QR code dalam pembelajaran teks laporan hasil observasi membantu siswa dalam (i) menyusun peta pikiran-organisasi gagasan, (ii) menentukan struktur laporan, (iii) menggunakan kalimat secara tepat, (iv) menjabarkanteks laporan sesuai dengan peta pikiran, dan (v) kesesuaian dan kepekaan konteks memahami teks laporan hasil observasi dan teks yang memiliki karakteristik mirip (teks berita dan teks deskripsi).
Pada pembelajaran ini, kompetensi teks laporan hasil observasi ditekankan pada kemampuan siswa dalam memproduksi teks laporan hasil observasi. Hal ini diukur dengan memperhatikan (i) peta pikiran-organisasi gagasan, (ii) struktur laporan, (iii) penggunaan kalimat, (iv) kesesuaian antara penjabaran teks laporan dengan peta pikiran, dan (v) kesesuaian dan kepekaan konteks. Peningkatan terjadi setelah siswa mendapatkan perlakukan berbeda melalui kreativitas pembelajaran dengan Mind Map dan QR Code. Peningkatan rata-rata 8 angka. Sebelum perlakuan, pengetahuan siswa dalam menganalisis teks laporan hasil observasi cenderung rendah hal ini disebabkan kesulitan siswa dalam (i) menyusun peta pikiran-organisasi gagasan, (ii) menentukan struktur laporan, (iii) menggunakan kalimat secara tepat, (iv) menjabarkan teks laporan sesuai dengan peta pikiran, dan (v) kesesuaian dan kepekaan konteks memahami teks laporan hasil observasi dan teks yang memiliki karakteristik mirip (teks berita dan teks deskripsi). Penggunaan mind map dan QR code dalam pembelajaran teks laporan hasil observasi membantu siswa dalam (i) menyusun peta pikiran-organisasi gagasan, (ii) menentukan struktur laporan, (iii) menggunakan kalimat secara tepat, (iv) menjabarkanteks laporan sesuai dengan
Mahmudi, Peningkatan Hasil Pembelajaran Teks Laporan, 119
peta pikiran, dan (v) kesesuaian dan kepekaan konteks memahami teks laporan hasil observasi dan teks yang memiliki karakteristik mirip (teks berita dan teks deskripsi) PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan paparan hasil dan bahasan disimpulkan berikut ini. Bahwa Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi teks laporan hasil observasi. Mind Map dan QR Code membantu meningkatkan hasil belajar ranah sikap teks laporan hasil observasi. Sikap spiritual diwujudkan dengan minat-motivasi dalam penggunaan teks laporan lebih meningkat. Adapun sikap sosial diwujudkan dengan sikap proaktif dan kreatif siswa dalam pembelajaran teks laporan yang dikaitkan dengan konteks lingkungan sekitar. Hal ituterjadi karena siswa lebih mudah memahami materi dengan mind map sehingga lebih percaya diri. QR code memudahkan siswa dalam menemukan informasi, bahan, dan permasalahan lingkungan secara mutakhir. Mind Map dan QR Code dapat meningkatkan hasil belajar ranah pengetahuan teks laporan hasil observasi secara signifikan. Pengetahuan itu ditunjukkan dengan kemampuan siswa melakukan analisis teks laporan hasil observasi. Hal ini disebabkan siswa terbantu dengan metode mind map dan dukungan informasi dan sumber yang mutakhir melalui bantuan QR code. Mind Map dan QR Code dapat meningkatkan hasil belajar ranah keterampilan teks laporan hasil observasi secara signifikan.Keterampilan ini ditunjukkan dengan kemampuan siswa memproduksi teks laporan hasil observasi. Hal ini dise-
babkan siswa terbantu dengan metode mind map sehingga siswa dapat (i) menyusun organisasi gagasan, (ii) menjabarkannya secara runtut dan sistematis, (iii) dan mempublikasikan melalui informasi yang mutakhir melalui bantuan QR code.QR code menjadikan pembelajaran lebih efektif, efisien, dan menggerakkan siswa untuk lebih proaktif dan kreatif serta peka terhadap fenomena alam/lingkungan. Saran Berdasarkan simpulan disaran kepada (1) Guru bahasa Indonesia agar menggunakan media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar yang sesuai dengan amanah kurikulum dan kondisi sekolah. Mind Map dapat dijadikan salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada semua bidang studi untuk meningkatkan hasil belajar. (2) Guru bahasa Indonesia agar mampu mengaitkan dengan teknologi informasi dan komputer. QR Code dapat dijadikan media pembelajaran yang murah, efektif, dan efisien. QR code dapat ditempelkan pada cetakan materi, buku ajar, modul, ringkasan, atau media cetak lainnya sehingga memudahkan siswa dalam belajar. (3) Kepala sekolah agar menyediakan sarana dan pra sarana belajar sesuai dengan kebutuhan sekolah dan perkembangan zaman. (4) Pemerintah dalam hal ini Pusbuk atau Pusat Bahasa agar menyempurnakan buku siswa dan buku guru kurikulum 2013 sesuai dengan amanah kurikulum 2013, yakni dengan mengaitkan dengan teknologi informasi dan komputer.
120, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 1, Mei 2014
DAFTAR RUJUKAN Arief,Sadiman. 1990. Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali. Buzan. 1993. The Mind Map Book:Buzan and Buzan, BBC Worldwide Limited. New York. Penguin.
Depdiknas. 2013. Kurikulum 2013. Jakarta: Depdiknas. Dyers, J.H. (Et al). 2011.Innovators DNA, Harvard Business Review. Sydney. Delmar Publisher.