PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DANAU NIBUNG KECAMATAN MUKOMUKO (Studi Kasus : Kawasan Danau Nibung) Yonggi Prananda, Harne Julianti Tou, Ezra Aditia Department Urban and Regional Planning, Faculty of Civil Engineering and Planning, University of Bung Hatta, Padang E-mail :
[email protected] ABSTRAK Kawasan Danau Nibung terletak di wilayah Kecamatan Mukomuko Utara Kelurahan Bandaratu. Danau Nibung memiliki ciri keunikan yang khusus yaitu bentuk Danau yang berlekuk – lekung seperti cabang bintang dan dikelilingi oleh hutan tropis. Kawasan Danau Nibung telah memiliki Area kawasan dengan luas ± 1,615 Ha untuk rekreasi yang telah dilengkapi oleh sarana dan prasarana penunjang (toilet, pos jaga, tempat duduk/gabuo, listrik, telekomunikasi, drainase, dan pagar pembatas) dengan kondisi yang kurang terawat. Pada kawasan Danau Nibung ini belum memiliki atraksi wisata aktif atau kegiatan yang dapat dilakukan oleh pengunjung, jadi berakibat kurangnya Jumlah pengunjung yang datang di kawasan Danau Nibung. Dalam menjawab permasalahan yang ada, langkah pertama dilakukan mengidentifikasi atraksi wisata berdasarkan persepsi wisatawan, dengan metoda (observasi,wawancara, penyebaran kuesioner), kemudian dengan menggunakan metoda analisis Deskriptif Kualitatif yaitu dengan menggambarkan kondisi kawasan yang sebenarnya seperti penilaian terhadap kondisi eksisting fisik kawasan (daya tarik, sarana dan prasarana, serta aksesibilitas), karakteristik persepsi wisatawan serta analisis kesesuaian kriteria untuk mendapatkan atraksi wisata yang potensial untuk dikembangkan. Metode analisis kriteria ini dimaksud untuk menyesuaikan atau membandingkan antara kriteria / kondisi ideal atraksi wisata dengan eksisting kawasan. The lake piles nibung is located in the district Mukomuko northern village bandaratu the piles nibung have the characteristics of the uniqueness of a special namely the form of the lake indented like a branch of the star and is sorrounded by tropical forests. The lake piles nibung have the area with a lot of space ± 1,615 Ha for recreation has been equipped with facilities and infrastructure support (the toilet, watch post, saeting, electrical, telecommunications, drainage, and the fence) with conditions less well maintained. In the area of the lake piles nibung this does not have tourist attractions are active or activites that can be done by the visitors. In answering the problems that exist, the first step by identifying Tourist attraction based on the perception of tourists, with the (observation, interview, the spread of a questionnaire) and then using the sort of desciptive set of qualitative, namely by describing the condition of the area that is really like, an assessment of conditions eksisting thr physical area (appeal, suggestions and infrastructure, as well as accessibility) the characteristics of the perception of tourists and analysis of the criteria to obtain tourist attractions that potential to be developed. The method of analysis criteria is intended to adjust or compare between the criteria get ideal conditions for the tourist attractions with eksisting.
Pembimbing I
Harne Julianti Tou.,ST.,MT.,
Pembimbing II
Ezra Aditia.,ST.,Msc.,
Kecamatan yang ada pada Kabupaten
1. Pendahuluan Pariwisata merupakan salah satu sektor
Mukomuko. Letak Kecamatan Mukomuko
penting dan strategis bernilai ekonomis
ini cukup strategis bagi pengembangan
tinggi yang menjadi andalan di setiap
kepariwisataan, kawasan yang meliputi
negara / daerah sebagai sumber devisa
bagian barat pulau Sumatera. Hal ini
(Yoeti, 1997:1). Dalam kegiatan pariwisata
disebabkan wilayahnya dilintasi oleh jalan
melibatkan banyak unsur baik atraksi,
lintas barat (Jalinbar) yang menjadi
akomodasi, dan
transportasi. Ke tiga
prasarana transportasi darat utama bagi
unsur tersebut hanya untuk memberikan
wilayah pantai barat pulau Sumatera,
kemudahan
terhadap
Kabupaten Mukomuka sudah memiliki
wisatawan. Atraksi wisata merupakan
bandara yaitu bandara perintis atau kelas
sesuatu yang dapat menimbulkan daya
bawah
tarik bagi wisatawan dan merupakan
Mukomuko
alasan utama untuk mengunjungi objek
menghubungkan Kabupaten Mukomuko
dan daya tarik wisata. Wisata adalah suatu
dengan Provinsi Bengkulu dan Provinsi
perjalanan yang dilakukan orang untuk
Sumatera
sementara waktu, yang diselenggarakan
Mukomuko ini memiliki banyak objek
dari
lain
wisata yang sudah cukup dikenal oleh
meninggalkan tempatnya semula, dengan
wisatawan Lokal, Di antara objek wisata
suatu perencanaan dan dengan maksud
yang ada di Kecamatan Mukomuko salah
bukan untuk berusaha atau mencari nafkah
satunya objek wisata yang potensial untuk
di tempat yang dikunjungi, tetapi semata
dikembangkan adalah objek wisata Danau
mata
Nibung
dan
suatu
kepuasan
tempat
untuk
ke
tempat
menikmati
kegiatan
terletak
pada
Kecamatan
yang
Barat,
(Wisata
berfungsi
wilayah
Alam).
Kecamatan
Optimalisasi
pertamasyaan dan rekreasi atau untuk
pemanfaatan objek dan daya tarik wisata
memenuhi keinginan yang beranekaragam
daerah akan berdampak positif terhadap
(Richard, 2000), pengembangan pariwisara
peningkatan
berdampak positif terhadap peningkatan
penciptaan
pertumbuhan
peningkatan
lapangan
ekonomi,
lapangan
ekonomi,
kerja,
kesejahteraan
maupun
masyarakat.
maupun
peningkatan
Namun, ada beberapa hal yang menjadi
masyarakat.
Kecamatan
kendala pada objek wisata Danau Nibung
kerja,
kesejahteraan
penciptaan
pertumbuhan
Mukomuko merupakan salah satu
pada saat ini, masih kurangnya atraksiatraksi wisata yang bisa meningkatkan kunjungan
wisatawan
dan
dapat
meningkatkan
perekonomian
daerah,
wisata pada danau nibung ini perlu
untuk
perlu
pengembangan,
pengembangan, terutama pengembangan
penambahan serta peningkatan kualitas
atraksi wisata. Baik itu atraksi wisata air,
dan kuantitas terutama pengembangan
atraksi wisata budaya, atraksi wisata darat
atraksi wisata Danau Nibung agar lebih
dan bermacam atraksi wisata lainnya.
menarik. Danau adalah cekungan besar di
Tujuan
permukaan bumi yang digenangi oleh air
pengembangan atraksi wisata ini adapun
bisa tawar atau pun asin yang seluruh
sasaran yang ingin dicapai oleh peneliti
cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan.
adalah yang pertama mengidentifikasi
Kebanyakan danau adalah air tawar dan
kondisi eksisting
juga banyak berada di belahan bumi utara
Nibung, kedua Mengidentifikasi jenis
pada ketinggian yang lebih atas (Payne,
atraksi
1986). Danau Nibung ini terletak di
dikembangkan
wilayah Kecamatan Mukomuko. Perairan
kriteria dan kondisi eksisting, dan yang
Danau Nibung memiliki luas (38,3Ha)
ketiga Mengidentifikasi atraksi wisata
berdekatan dengan pusat perkantoran Kota
berdasarkan
Mukomuko (sekitar 4 Km dari pusat kota),
keinginan wisatawan.
itu
kawasan tersebut berada didekat wilayah perkantoran dan perumahan baru serta terletak pada wilayah arah pengembangan pusat kota (RDTR KAB. 2011) yang sebagian masih akan dibangun, saat ini kondisi Danau masih asri dengan air berwarna coklat kehitaman jernih bentuk Danau berlekuk-lekuk sehingga luasan jangkauan
pandangan
masih
terbatas.
Fasilitas Rest Area sudah ada tetapi sangat terbatas hanya tempat untuk beristirahat atau untuk menikmati pemandangan masih terbatas dengan luas 1,615 Ha dan telah dilengkapai oleh sarana dan prasarana dengan
kondisi
yang
sangat
minim.
Dengan adanya potensi tersebut objek
dalam
wisata
mewujudkan
fisik kawasan Danau
Danau berdasarkan
persepsi
yang
bisa
kesesuaian
wisatawan
dan
II. Metodologi Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif
Fokusnya
adalah
penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi, dan makna ungkapan larangan. metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dengan kata lain, penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena merupakan penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. Penelitian ini memakai kuesioner sebagai
alat
penjaring
data
untuk
pengembangan atraksi wisata, waktu yang
Maka langkah – langkah pendekatan serta
dihabiskan dalam pengumpulan data ini
analisis yang digunakan adalah sebagai
selama 3 minggu pada hari – hari tertentu
berikut :
yaitu pada hari biasa (senin, selasa, rabu)
1.
dan hari libur (sabtu dan minggu), karena
Teknik pengumpulan data pada studi ini
merupakan
adalah pengumpulan data primer dan
masa
wisatawan
lokal
kunjungan dan
para
terhitung
40
wisatawan pada hari biasa dan hari libur.
Metode Pengumpulan Data
sekunder.
Pengumpulan
data
primer
dilakukan dengan cara melakukan kegiatan
Jumlah sampel pada penelitian ini
survey langsung turun kelapangan dengan
dapat dikatakan sampling incidental yang
menyebarkan kuesioner kepada wisatawan
artinya teknik pengumpulan data secara
yang berkunjung pada objek wisata, waktu
kebetulan. Yang mana pada kawasan
yang dihabiskan dalam pengumpulan data
Danau Nibung ini siapa saja yang bertemu
ini adalah sebanyak 3 minggu dan
dengan peneliti dapat dijadikan sampel,
terhitung wisatawan yang di dapat 40
kebanyakan
orang/jiwa (20 orang pada hari bias dan 20
wisatawan
local
dan
selebihnya wisatawan luar daerah.
orang pada hari libur. Untuk standar objek wisata jumlah responden ini masih sedikit, ini disebabkan belum adanya aktifitas yang
III. Pembahasan Berdasarkan UU RI No. 10 Tahun 2009
tentang
wisata
menarik minat para wisatawan. Adapun
adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan
hari yang dipakai untuk survey adalah hari
oleh seseorang atau sekelompok orang
biasa (senin, selasa, rabu) sedangkan hari
dengan mengunjungi tempat tertentu untuk
libur
tujuan rekreasi, pengembangan pribadi,
pengumpulan data ini
atau mempelajari keunikan daya tarik
proses analisis yang akan dilakukan. Di
wisata yang dikunjungi dalam jangka
samping itu, pengumpulan data sekunder
waktu sementara. Sedangkan pengertian
lainnya
dari daya tarik wisata adalah segala
mendapatkan
sesuatu
keunikan,
dengan studi. Dalam melakukan studi ini
berupa
nantinya, metode yang digunakan dalam
keindahan,
yang dan
Kepariwisataan,
aktif atau atraksi wisata yang dapat
memiliki nilai
yang
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.
(Sabtu
dan
adalah
studi
literatur
Minggu)
Teknik
sebagai bahan
literatur yang
untuk
berkaitan
pencarian atau pengumpulan data adalah : a. Tahap Persiapan Survey
Studi
literatur,
standar-standar
pengumpulan yang
A. Metode Analisa Kriteria
berupa
Penelitian ini merupakan penelitian
teori, peraturan teknis lainnya
deskriptif-kualitatif.
dan data kebijakan-kebijakan
penggambaran secara menyeluruh tentang
yang terkait.
bentuk, fungsi, dan makna ungkapan
Pembuatan daftar pertanyaan dan
check
list
data
yang
dibutuhkan
Fokusnya
adalah
larangan. Hal ini sejalan dengan pendapat Bogdan dan Taylor (1975) dalam Moleong (2002: 3) yang menyatakan ”metodologi
Melakukan
survey
primer
kualitatif” sebagai prosedur penelitian
berupa pengambilan langsung
yang menghasilkan data deskriptif berupa
data
fisik
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
kawasan ke lokasi objek wisata
orang dan perilaku yang dapat diamati.
Danau Nibung.
Dengan kata lain, penelitian ini disebut
dan
b. Tahap
pengamatan
Identifikasi
Kondisi
penelitian kualitatif karena merupakan
Kawasan
penelitian
Identifikasi dan permasalahan
perhitungan, analisis yang akan dilakukan
Eksisting di kawasan objek
penulis adalah sebagai berikut :
wisata Danau Nibung.
mengenai
tidak
mengadakan
Analisis Kondisi Eksisting Fisik
Identifikasi persepsi wisatawan
Kawasan Danau Nibung
terhadap objek wisata
Tujuan
Mengidentifikasi jenis atraksi
mengetahui kondisi eksisting dari
wisata yang bisa dikembangkan
kawasan wisata Danau Nibung
berdasarkan
sehingga dapat diketahui potensi
analisis
ini
untuk
kriteria/kondisiideal
dengan
pengembangan. Dalam analisis ini
kondisi
Danau
dilakukan penilaian terhadap daya
eksisting
Nibung. Kebutuhan
yang
data
tarik Danau Nibung berdasarkan ini
data-data
akan yang
diuraikan diperlukan,
perbandingan
kondisi
Danau
Nibung dengan Objek Wisata lain
metode, dan instansi yang menyediakan
serta
data-data tersebut. Data-data ini akan
berdasarkan perkerasaran jalan dan
digunakan sebagai input analisis studi.
Sarana dan Prasarana pendukung,
2.
Metoda Analisis yang digunakan
penilaian
aksesbilitas
ketiga unsur penilaian tersebut dirasa
memiliki
peran
penting
masing-masing pengembangan
suatu
untuk kawasan
Metode
analisis
kriteria
ini
merupakan analisis yang melihat
objek wisata.
atau berdasarkan suatu ukuran atau
Analisis Karakteristik Wisatawan
standar dan indikator tertentu suatu
dan Persepsi Wisatawan (Metode
kegiatan. Metode penelitian ini
Analisis Deskriptif Kualitatif)
dimaksudkan untuk menyesuaikan
Analisis ini menggunakan metode
atau
deskriptif kualitatif, yaitu dengan
kriteria/kondisi ideal atraksi wisata
menganalisis
yang
hasil
data
berdasarkan
observasi
karakteristik
kondisi
wisatawan,
hasil
membandingkan
akan
antara
dikembangkan
di
kawasan studi dengan kondisi yang eksisting
Kondisi
Sebenarnya)
pihak-pihak yang terkait dalam
mendiskripsikan / menggambarkan
pengelolaan kawasan wisata Danau
kondisi yang ada tersebut dengan
Nibung,
variabel-variabel yang berkenaan
dan
Dalam
peta-peta obyek
melakukan
atau wisata.
dengan
analisis
kemudian
dengan
yang
wawancara dengan para ahli atau
gambar-gambar
dalam
masalah
yang
data-data
cara
dilteliti, tersebut
karakteristik wisatawan ini dinilai
diinterpretasikan, sehingga dapat
berdasarkan
dilukiskan
karakteristik
sosio
mengenai
kondisi
kawasan
studi
ekonomi yaitu sebagai berikut :
eksisting
Asal wisatawan
berdasarkan pengamatan serta data-
Jenis kelamin
Tingkat umur
Teman perjalanan
Jenis
data tertulis lainnya. V. Kesimpulan Kawasan Danau Nibung ini berada di yang
wilayah arah pengembangan pusat kota
digunakan menuju lokasi
(RDTR, 2011) dan salah satu objek wisata
objek wisata
potensial
Lama kunjungan
Kecamatan Mukomuko (RIPPDA, 2013).
jenis atraksi yang diminati
Kawasan
oleh wisatawan
keindahan, keunikan atau kegiatan yang
transportasi
dari
5 objek wisata pada
Danau
Nibung
memiliki
Kesesuaian
bersifat Something To see. Potensi yang
Kriteria Atraksi Wisata Dengan
dimiliki oleh kawasan Danau Nibung ini
Kondisi Eksisting Danau Nibung
sangat tinggi, sangat disayangkan jika
Analisis
Penilaian
tidak termanfaatkan. Pembangan atraksi
e) Atraksi Wisata Meniti Jembatan
wisata Danau Nibung dirumuskan dengan menganalisis penilaian
Tali,
eksisting fisik
f) Atraksi Wisata Flaying Fox,
kawasan yaitu (Daya tarik objek, sarana
g) Atraksi Wisata Meniti Jaring Laba
dan prasarana, serta aksesibilitas) sebagai
– laba, dan
potensi pengembangan. Atraksi wisata
h) Atraksi Wisata Camping Ground.
yang mungkin dikembangkan didapat
Adapun
dengan melakukan
direkomendasikan
analisis kesesuaian
hal-hal
yang
untuk
akan
meningkatkan
kriteria atau kondisi ideal suatu atraksi
jumlah wisatawan untuk berkunjung dan
wisata
dengan kondisi eksisting serta
dapat membuat wisatawan betah berlama
sarana penunjang, kemudian atraksi yang
– lama pada objek wisata Kawasan Danau
mempunyai
Nibung di Kecamatan Mukomuko adalah
peluang
dikembangkan
tersebut
besar
untuk
dibandingkan
Memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh
dengan atraksi wisata menurut persepsi
kawasan
wisatawan dengan potensi pengembangan,
melakukan pengembangan atraksi wisata
maka
alam aktif
dan atraksi wisata menurut
potensial untuk dikembangkan pada Danau
persepsi
wisatawan
Nibung dapat berupa :
peningkatkan jumlah wisatawan. Tujuan
jenis
kegiatan
atraksi
wisata
agar
dapat
b) Atraksi wisata Memancing,
dimiliki
c) Atraksi Wisata Rakit Bambu,
menjadi objek wisata ideal dan sebagai
d) Atraksi Wisata Perahu Naga,
tujuan wisata para wisatawan.
Bogdan
dan
Taylor
(1975)
dalam
Pengantar Ilmu Pariwisata, Angkasa, Bandung
Inskeep,
Mukomuko
1991,
Ditjen
Susilowati, Retnaningsih, 2011. Studi
yang diminati Pasar Wisata, Tugas Akhir, Perencanaan
dalam Anatomi Pariwisata Smith 1989,
Oka A. Yoeti, 1996 : 192 - 193,
1989,
Kecamatan
Identifikasi Atraksi Wisata Rawapening
Pemaparan menurut Soekadijo (1997:61)
Inskeep, 1991, Ditjen Pariwisata, 1993,
Smith
oleh
Pariwisata, 1993.
metodologi kualitatif,
dengan
program ini agar objek wisata alam yang
Moleong (2002: 3) yang menyatakan
Nibung
a) Atraksi wisata Sepeda Air,
Daftar Pustaka
Danau
Wilayah
dan
Kota,
Semarang, Universitas Diponegoro.
Vebi
Santia
Putri,
2015.
Arahan
Pengembangan Objek Wisata Panorama Baru. Tugas akhir Perencanaan Wilayah dan Kota, Padang, Universitas Bunghatta.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Kabupaten Mukomuko, Tahun 2011.
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), Kabupaten Mukomuko, Tahun 2011.
Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah
(RIPPDA),
Kabupaten
Mukomuko, Tahun 2011, Kecamatan Mukomuko, Dalam Angka,
Badan PUSAT STATISTIK 2013
www.PengembanganAtraksi Wisata.com
www.PengertianPariwissata.com