PENGEMBANGAN APLIKASI KAMUS FISIKA BERBASIS ANDROID SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BELAJAR MANDIRI SISWA KELAS X SMA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS DAN KALOR Betti Ses Eka Polonia(1), Lia Yuliati, dan Heriyanto Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang (1) email:
[email protected] ABSTRAK: Permasalahan yang timbul saat pembelajaran fisika adalah kurangnya pemahaman konsep dalam pembelajaran yang bersifat kontekstual. Permasalahan tersebut dikarenakan tidak adanya sumber belajar inovatif dan kreatif yang bisa digunakan siswa untuk belajar. Salah satu sumber belajar yang dapat digunakan siswa adalah kamus. Model pengembangan menggunakan model Research and Development yang dikembangkan oleh Borg and Gall. Kamus yang dikembangkan berisi penjelasan konsep dan ilustrasi (gambar, video, animasi) dengan bahasa yang mudah dipahami. Berdasarkan hasil penilaian angket validasi oleh validator dan responden uji coba menunjukkan bahwa produk aplikasi kamus berbasis android termasuk kriteria layak, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif sumber belajar mandiri fisika. Kata kunci: aplikasi mobile, android, belajar mandiri
Pergeseran paradigma belajar abad 21 menghendaki pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi dan informasi dalam pembelajaran. Pembelajaran diarahkan untuk mendorong siswa mencari tahu dari berbagai sumber observasi (student-centered). Siswa dituntut menjadi seorang pebelajar mandiri. Siswa sebagai pebelajar mandiri bebas mengatur pengalaman dan sumber belajarnya sendiri. Salah satu sumber belajar yang dapat digunakan siswa adalah kamus. Kamus merupakan sebuah buku yang berisi daftar kata dalam urutan abjad dengan maknanya dijelaskan atau ditulis dalam bahasa lain, atau produk serupa untuk digunakan pada komputer, Walter (dalam Lew, 2010). Kamus memberikan informasi mengenai makna kata, ejaan, dan ucapan, (Kasno, 2001: 4). Beberapa tahun ini, kamus termasuk salah satu aplikasi populer yang sangat digemari, apalagi dengan adanya kamus elektronik. Sebuah fasilitas yang memungkinkan pengguna aplikasi pengolah kata memeriksa ejaan dari dokumen yang diketik disebut kamus elektronik (Istiqomah, 2006). Kamus elektronik menawarkan beberapa fitur untuk deskripsi makna (Lew, 2010). Seperti contoh, memasukkan konten bergambar, audio, animasi atau video, dan fitur lain yang tidak dapat disediakan oleh kamus cetak/kertas. Fitur-fitur tersebut menarik dan membantu pengguna memahami arti kata dalam kamus. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dengan menyebarkan angket di enam sekolah menengah di kota Malang mengenai pembelajaran fisika yang diterapkan saat ini dan hasil belajar siswa yang telah dicapai. Hasil studi menunjukkan bahwa 59% siswa menyatakan pembelajaran di kelas dilakukan dengan menjelaskan materi kemudian memberi contoh soal dan mengerjakan soal tersebut. Sebesar 57% siswa menyatakan bahwa fisika itu hanya berhubungan dengan rumus dan perhitungan. Sebesar 79% siswa menyatakan merasa paham saat pembelajaran di kelas, tetapi saat siswa ingin mempelajari kembali materi yang telah diajarkan atau mencoba mengerjakan soal, siswa menjadi tidak bisa atau kurang paham. Terdapat juga siswa yang sebenarnya hanya paham sebagian dari materi yang disampaikan guru saat di kelas. Permasalahan ini menunjukkan
1
2
bahwa lemahnya pemahaman konsep dari materi yang telah diajarkan sehingga perlunya sumber belajar bagi siswa secara mandiri yang bisa diakses kapanpun dan mudah dibawa (praktis). Beberapa tahun terakhir, perangkat bergerak (handphone) dengan sistem operasi Android merupakan perangkat bergerak yang menunjukkan perkembangan pesat. Semakin banyak masyarakat yang menggunakan perangkat mobile membuka peluang penggunaan perangkat teknologi bergerak dalam dunia pendidikan. Hal ini diperkuat dengan data yang telah diambil dengan subjek siswa SMA di Kota Malang kategori kepemilikan ponsel atau handphone sebagai berikut: sebesar 86% menyatakan siswa mempunyai Android phone, 5% menyatakan siswa mempunyai windows phone, 8% menyatakan siswa mempunyai blackberry, dan 1% menyatakan siswa mempunyai symbian phone. Observasi yang telah dilakukan dengan menyebar angket dengan subjek siswa SMA di Malang. Berdasarkan kategori banyaknya penggunaan fasilitas handphone sebagai berikut: sebesar 30% siswa sering menggunakan fasilitas SMS, 10% menyatakan sering menggunakan fasilitas telepon, 9% menyatakan sering menggunakan fasilitas kamera, 6% menyatakan sering menggunakan fasilitas permainan (game), 20% menyatakan sering menggunakan fasilitas musik, 24% menyatakan sering menggunakan fasilitas internet, dan 1% menyatakan sering menggunakan fasilitas chatting. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, pemanfaatan handphone lebih banyak untuk hiburan. Padahal potensi handphone untuk dimanfaatkan dalam dunia pendidikan secara umum dan pembelajaran fisika secara khusus sangatlah besar. Hal tersebut disebabkan karena memang tidak adanya aplikasi yang bisa dimanfaaatkan atau digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Penelitian tentang pengembangan aplikasi berbasis Android untuk media pembelajaran pun telah dilakukan oleh Purbasari (2013). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa kehadiran mobile learning yang menggunakan media elektronik ponsel ini ditujukan sebagai suplemen pembelajaran yang ada serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri mengenai materi yang kurang dikuasi dimanapun dan kapanpun. Hal ini tentu dapat memberikan pengalaman yang berbeda dalam proses pembelajaran bagi siswa. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penelitian dengan judul “Pengembangan Aplikasi Kamus Fisika Berbasis Android sebagai Alternatif Sumber Belajar Mandiri Siswa Kelas X Pokok Bahasan Fluida Statis dan Kalor” perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk aplikasi kamus fisika Android untuk siswa Kelas X pokok bahasan fluida statis dan kalor yang memenuhi kriteria kelayakan. Materi yang dikembangkan berdasarkan pengembangan dari silabus Kurikulum 2013 untuk kelas X. METODE Model pengembangan aplikasi kamus fisika berbasis Android menggunakan Research and Development (R & D) yang dikembangkan oleh Borg and Gall. Terdapat sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian pengembangan (Sukmadinata, 2010:169). Dalam penelitian dan pengembangan kamus fisika berbasis Android ini sebatas dilakukan 7 langkah awal yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan data; (2) perencanaan; (3) pengembangan draft produk; (4) uji coba
3
lapangan awal; (5) revisi hasil uji coba; (6) uji coba lapangan; dan penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan. Tahap penelitian dan pengumpulan data bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan pengembangan yang digunakan. Tahapan pengembangan draft produk ini merupakan pengembangan isi materi yang akan dituangkan dalam kamus fisika berbasis Android. Berdasarkan dua langkah penelitian dan pengumpulan data serta perencanaan sebelumnya, kemudian disusun storyboard mengenai tampilan pembuka, tampilan entry-word, dan tampilan isi kamus fisika berbasis Android pada materi Kelas X. Dimana kamus fisika dirancang dengan menggabungkan unsur teks, gambar, dan animasi dalam satu media. Tahap uji coba lapangan awal dilakukan oleh para pakar dengan memvalidasi isi, bahasa, dan media. Proses validasi dilakukan dengan cara metode angket yang disertai rubrik. Tahapan ini bertujuan untuk menguji kelayakan dari kamus fisika berbasis Android yang telah dikembangkan. Tahap selanjutnya adalah revisi kamus fisika berbasis Android dilakukan berdasarkan komentar dan saran yang telah didapat dari para validator. Revisi ini dilakukan bertujuan agar kamus fisika berbasis Android yang telah dikembangkan menjadi produk kamus fisika berbasis Android yang baik sehingga membantu siswa untuk mempermudah memahami materi. Tahap uji coba lapangan dilakukan dengan mengujikan produk kepada guru fisika, ahli materi, dan ahli media. Selain itu, produk uji coba kepada peserta didik. Tahapan ini bertujuan untuk menguji keterbacaan dari kamus fisika berbasis Android yang telah direvisi. Tahap terakhir adalah penyempuranaan produk hasil uji coba lapangan. Berdasarkan komentar dan saran yang telah didapat pada tahap uji coba lapangan dilakukan revisi terhadap kamus fisika berbasis Android. Revisi ini dilakukan bertujuan agar kamus fisika berbasis Android yang telah dikembangkan menjadi produk kamus fisika berbasis Android yang baik. Jenis data dalam pengembangan aplikasi kamus Android menggunakan data kuantitatif dan kualitatif dari validator dan responden uji coba. Data kuantitatif berupa skor. Data kualitatif berupa kritik dan saran. Teknik analisis menggunakan perhitungan nilai rata-rata. HASIL Uji coba produk aplikasi kamus fisika Android dilakukan oleh 3 validator dan responden uji coba. Validator terdiri dari validator ahli (dosen) dan praktisi Lapangan (guru). Responden uji coba terdiri dari 6 siswa kelas X-MIA SMA Negeri 3 Malang yang sudah menempuh materi fluida statis dan kalor. Validasi ahli aplikasi kamus fisika Android adalah Dosen Fisika Universitas Negeri Malang yang memiliki keahlian bidang ilmu komputer dan fisika dasar. Validasi praktisi lapangan atau guru adalah guru Fisika SMA Negeri 3 Malang yang berkompeten dalam bidang media dan pembelajaran. Hasil angket validasi ahli dan praktisi lapangan tersebut digunakan untuk mengetahui kelayakan produk dari segi materi dan media. Data hasil angket validasi ahli dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan perhitungan nilai rata-rata pada Tabel 1 seluruh aspek yang dinilai diperoleh sebesar 3,26. Nilai perhitungan rata-rata tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan aplikasi kamus fisika Android termasuk dalam kategori layak.
4
Tabel 1. Hasil Uji Kelayakan Aplikasi Kamus oleh Guru dan Dosen Validator Rata-Rata Kriteria Aspek yang dinilai V1 V2 V3 Desain kamus 2,92 3,07 3,2 3,07 Cukup Layak Kelayakan isi 3,2 3 3,2 3,13 Cukup Layak Penyajian isi 3,25 3,25 4 3,5 Layak Penilaian keseluruhan 4 3 3 3,33 Layak Nilai rata-rata kelayakan aplikasi 3,34 3,08 3,35 3,26 Layak kamus fisika Keterangan: V1= Validator dosen1, V2= Validator dosen2, V3= Validator guru
Data kualitatif berupa kritik dan saran oleh 3 validator dan responden uji coba. Data tersebut digunakan untuk meningkatkan kualitas produk aplikasi kamus fisika Android. Data kualitatif angket validasi ahli dapat dilihat pada Tabel 2. Angket validasi uji keterbacaan aplikasi kamus diperuntukkan bagi siswa sebagai subjek sasaran penggunaan aplikasi kamus fisika. Kritik dan saran siswa pada lembar angket validasi uji coba setelah menggunakan aplikasi kamus fisika secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 2. Komentar dan Saran Kelayakan Media dan Materi oleh Guru dan Dosen Fisika Validator Perbaikan Kamus Komentar dan Saran ke· Tambahkan menu about · Menambahkan menu (tentang) dan help (bantuan) tentang dan bantuan · Sesuaikan ukuran font dan · Menghilangkan garis hilangkan garis bawah pada bawah pada teks dan teks mengganti ukuran font 1 · Ubah gambar pada materi · Memperbaiki gambar kecepatan terminal yang menjelaskan konsep kecepatan terminal · Urutkan topik materi berdasarkan alphabet/konsep · Merngurutkan secara alphabetis topik/konsep pada halaman utama · Form input kata perlu · Tidak dilakukan revisi 2 disederhanakan pada input kata · Samakan font pada penjelasan · Menyamakan ukuran font rumus pada penjelasan rumus · Perlu ditambahkan latihan soal · Menambahkan latihan 3 soal pada penjelasan · Sumber gambar dicantumkan konsep · Menambahkan sumber gambar Tabel 3. Hasil Uji Keterbacaan Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Malang terhadap Aplikasi Kamus Fisika Aspek dalam Komentar dan Saran Perbaikan kamus Penjelasan konsep Tulisan dibuat lebih besar Mengganti font pada penjelasan konsep supaya lebih jelas Video Suara pada video ada yang kurang Memperbaiki suara yang kurang jelas jelas pada video
Produk akhir penelitian dan pengembangan adalah aplikasi kamus fisika berbasis Android pokok bahasan fluida statis dan kalor. Pembuatan aplikasi kamus fisika berbasis Android didasarkan pada pemanfaatan ponsel Android yang kurang maksimal pada dunia pendidikan khususnya pembelajaran fisika. Aplikasi
5
kamus fisika berbasis Android dibuat dengan tujuan sebagai sumber belajar mandiri dengan memanfaatkan teknologi ponsel Android yang banyak dimiliki oleh siswa. Knowles (dalam Scott, 2006) menjelaskan belajar mandiri sebagai suatu proses di mana individu mengambil inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang lain, dalam mendiagnosis kebutuhan belajar mereka, memilih, dan menerapkan strategi dan sumber belajar yang tepat. Aplikasi kamus ini dapat digunakan sebagai alternatif sumber belajar mandiri siswa yang mudah dibawa dan dapat diakses kapanpun sehingga mampu memenuhi tuntutan sebagai pebelajar mandiri yang aktif. Pembelajaran fisika sejatinya menekankan pada pentingnya belajar aktif, kreatif, dan mengubah persepsi tentang guru yang selalu memberikan informasi dan menjadi sumber pengetahuan bagi siswa (Yuliati, 2008). Salah satunya adalah pemanfaatan aplikasi kamus. Aplikasi kamus ini termasuk jenis aplikasi native, yang dapat dioperasikan secara offline. Aplikasi kamus ini diharapkan mampu membantu menciptakan pembelajaran fisika yang berpusat pada siswa. Aplikasi kamus fisika yang dikembangkan termasuk dalam aplikasi mobile learning yang di-input ke dalam ponsel Android dalam format apk. Pada umumnya ponsel digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi, bukan sebagai sarana untuk belajar (Shudong dan Higgins, 2006). Mobile learning tidak dapat menggantikan pembelajaran secara tradisional namun dapat digunakan sebagai cara untuk belajar menggunakan teknologi yang inovatif (Daesang, 2013). Menurut El-Hussein (2010) menyatakan bahwa perangkat mobile canggih contohnya ponsel menawarkan fitur-fitur baru yang memberi keunggulan kompetitif bagi penggunanya. Aplikasi kamus fisika berbasis Android termasuk kamus elektronik yang mempunyai banyak kelebihan dibandingkan kamus berupa buku atau cetak (Tono, 2000). Kelebihan tersebut antara lain, terdapat berbagai fungsi pencarian (sehingga lebih cepat mencari), link dengan file multimedia (misalnya suara dan gambar), hampir tidak ada keterbatasan ruang (jumlah contoh dan database tidak terbatas), hubungan dengan perangkat lunak lain, dan portabilitas kamus (praktis dan mudah di bawa kemanapun). Kamus elektronik menawarkan beberapa fitur untuk deskripsi makna (Lew, 2010). Seperti contoh, memasukkan konten bergambar, audio, animasi atau video, dan fitur lain yang tidak dapat disediakan oleh kamus cetak/kertas. Fitur-fitur tersebut menarik dan membantu pengguna memahami arti kata dalam kamus. Aplikasi kamus fisika berbasis Android menggabungkan unsur teks, gambar, video dan animasi fisika yang dilengkapi dengan contoh fenomena dalam kehidupan sehari-hari dalam satu media serta menggunakan bahasa siswa yang mudah dipahami dan dimengerti. Aplikasi kamus fisika dapat dioperasikan melalui ponsel Android sehingga membuat kamus ini praktis, dapat dibawa kemanapun, mudah untuk diakses dan tidak mempersulit pengguna. Kelebihan dari aplikasi kamus fisika ini antara lain: (1) Disusun berdasarkan pengembangan materi dari silabus kurikulum 2013 SMA dan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan siswa guru, (2) Dioperasikan melalui ponsel android secara offline sehingga dapat diakses setiap saat dan mudah untuk dibawa, (3) Terdapat penjelasan konsep fisika yang disajikan dengan bahasa siswa yang mudah dipahami disertai ilustrasi pendukung (video, animasi, dan gambar), (4) Biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi
6
kamus ini sangatlah kecil, karena kamus ini berupa file apk yang mudah untuk disebarluaskan. Kekurangan dari aplikasi kamus fisika android ini antara lain: (1) Aplikasi ini membutuhkan perangkat mobile android untuk pengoperasiannya, (2) Membutuhkan RAM minimal 2 GB pada ponsel Android dalam pengoperasiannya, (3) Ruang lingkup materi terbatas; (4) Jumlah kosakata dalam kamus juga terbatas; (5) Video yang disajikan dalam kamus terbatas jumlahnya.
Gambar 1. Tampilan Halaman Utama Berisi Kotak Diaolog Pencari Kata
Gambar 2. Tampilan Halaman Utama Penampil Kata yang Dicari
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan didapatkan nilai uji kelayakan aplikasi kamus fisika Android oleh validator sebesar 3,26. Kualifikasi produk adalah layak digunakan dengan revisi. Revisi produk berdasarkan kritik dan saran, sehingga dapat meningkatkan kualitas produk aplikasi kamus fisika sebagai alternatif sumber belajar mandiri siswa. Saran pemanfaatan aplikasi kamus fisika berbasis Android diantaranya adalah aplikasi kamus fisika dapat digunakan sebagai suplemen sumber belajar alternatif di samping sumber belajar pokok yang digunakan oleh siswa. Aplikasi kamus fisika berbasis Android dapat didiseminasikan dengan cara diperbanyak dan disebarkan di sekolah-sekolah sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa sebagai sumber belajar mandiri. Saran pengembangan produk aplikasi kamus fisika berbasis Android diantaranya adalah pengembangan produk aplikasi kamus fisika berbasis Android selanjutnya dapat ditambahkan materi fisika yang berbeda, melengkapi melengkapi komponen-komponen kurang lengkap yaitu menambahkan jumlah kosakata, video, dan gambar yang di-input dalam aplikasi kamus fisika Android.
7
DAFTAR RUJUKAN Daesang, K. 2013. Student’s Perception and Experiences of Mobile Learning. Language Learning and Technology Journals, 17(3). (online), (http://llt.msu.edu/issues/october2013/kimetal.pdf), diakses 30 April 2014. El-Hussein, M.O.M. 2013. Defining Mobile Learning in The Higher Education Landscape. Educational Technology & Society Journal, 13(3). (Online), (https://www.ifets.info%2Fjournals%2F13_3%2F3.pdf), diakses 2 Februari 2014. Istiqomah, A. 2006. Studi Digital Tree dan Aplikasinya pada Kamus, (Online), (http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/20062007/Makalah/Makalah0607-62.pdf), diakses 24 November 2013. Lew, R. 2010. Multimodal Lexicography: The Representation of Meaning in Electronic Dictionaries. Lexikos 20 (AFRILEX-reeks/series 20: 2010). (Online, (http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=lew,%20robert.%202010.%20 multimodal%20lexicography&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CC0QFj AA&url=http://www.ajol.info/index.php/lex/article/download/62717/50635 &ei=3eKJUurwN4uErAevlYDYBA&usg=AFQjCNEH94z4vsDdh1N9yaM ZU63XvCeVHA&bvm=bv.56643336,d.bmk), diakses pada 31 Agustus 2013. Purbasari, R. J. 2013. Pengembangan Aplikasi Android Sebagai Media Pembelajaran Matematika Pada Materi Dimensi Tiga Untuk Siswa SMA Kelas X. Jurnal Online Universitas Negeri Malang. (Online), (https://www.jurnalonline.um.ac.id%2Fdata%2Fartikel%2Fartikel2C484B69ABB15E40603429 47D84D09F8.pdf), diakses 6 Januari 2014. Scott, K. W. 2006. Self-Directed Learners’ Concept of Self As Learner: Congruous Autonomy. International Journal of Self-directed Learning, (Online), 3(2), 1-13, (http://www.sdlglobal.com/IJSDL/IJSDL3.2-2006.pdf), diakses 5 November 2013. Shudong, W. dan Higgins, M. 2006. Limitations of Mobile Phone Learning. The JALT CALL Journal, 2(1). (Online), (http://www.researchgate.net/profile/Shudong_Wang3/publication/421598 3_Limitations_of_mobile_phone_learning/file/60b7d524bb6aeb2ecc.pdf), diakses 2 April 2014. Sukmadinata, N.S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tono, Y. 2000. On The Effects of Different Types of Electronic Dictionary Interfaces on L2 Learners’ Reference Behaviour in Productive / Receptive Tasks. In: U. Heid, S. Evert, E. Lehmann and C. Rohrer (eds.), Proceedings of the Ninth Euralex International Congress, EURALEX 2000, Stuttgart, Germany, August 8th-12th, 2000, Stuttgart: Institut für Maschinelle Sprachverarbeitung, Universität Stuttgart, (Online), 855-861, (http://www.euralex.org/elx_proceedings/Euralex2000/101_Yukio%20Refe rence%20Behaviour%20in%20ProductiveReceptive%20Tasks.pdf), diakses 1 November 2013. Yuliati, L. 2008. Model-model Pembelajaran Fisika “Teori dan Praktik”. Malang: Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran UM.