PENGELOLAAN LIMBAH Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes
introduction • Limbah adalah sisa dari bahan yang dikonsumsi oleh manusia. Limbah juga dapat merupakan sisa-sisa metabolisme hewan atau tumbuhan.
Jenis limbah • Limbah organik: berasal dari sisa makhluk hidup, misal: serasah daun, bangkai hewan, kotoran hewan, feses manusia, dan mayat manusia. • Limbah anorganik: berasal dari senyawa kimia, misal: limbah pabrik, limbah pertanian, limbah perikanan. dan limbah rumah sakit.
Pembagian limbah berdasarkan sifat fisik • Limbah padat, dapat berupa sisa-sisa makhluk hidup, limbah domestik, limbah dari pabrik yang berupa bahan padat. • Limbah cair, biasanya berupa bahan yang terlarut dalam air, dapat berupa sisa-sisa metabolisme seperti urine, limbah cair baik dari pabrik maupun dari rumah sakit. • Limbah gas, dapat berasal dari asap kendaraan bermotor, asap pabrik, asap gunung berapi, dan kebakaran.
Asal limbah 1. Limbah Domestik limbah yang berasal dari rumah tangga, berupa limbah organik ataupun limbah anorganik. Limbah organik: daun dan bangkai hewan. Limbah anorganik: plastik dan kaleng. Limbah domestik juga dapat berasal dari air bekas mencuci yang mengandung detergen. 2. Limbah Pabrik sampah atau bahan buangan dari pabrik, biasanya mengandung bahan kimia tertentu. Contoh, limbah pabrik kertas mengandung bahan kimia pemutih kertas dan limbah pabrik tekstil mengandung bahan kimia pewama kain. Limbah pabrik yang termasuk B3 (bahan beracun berbahaya), misalnya kadmium (Cd), merkuri (Hg), dan arsenik (Ar), dapat menimbulkan kematian organisme. 3. Limbah pertanian digunakan dalam pertanian. Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk memberantas hama tanaman, misal: serangga, siput dan tikus. Pestisida dibedakan : akarisida (laba-laba & kutu), insektisida (serangga), mitisida (tungau), moluskisida (cacing dan siput), rodentisida (tikus dan hewan pengerat lainnya), fungisida serta herbisida (gulma).
Pestisida dibedakan dalam: • pestisida jenis senyawa organofosfat, yang memengaruhi fungsi saraf dengan jalan menghambat kerja kolinesterase (bahan kimia penting untuk menghantarkan impuls saraf).
• pestisida jenis racun kontak, yang membunuh hama begitu hama kontak dengan pestisida tersebut, misalnya fumigan (pestisida berbentuk uap/gas untuk membunuh hama yang dapat terbang); • pestisida sistemik, yang diserap oleh tanaman dan menye- babkan kematian hama yang memakan tanaman tersebuL tetapi biasanya digunakan untuk membasmi gulma: • pestisida organoklorin, yaitu bahan kimia yang tidak mudah larut atau sukar terurai, baik dalam tanah maupun dalam tubuh organisme, misalnya aldrin, endrin, dan dieldrin.Penggunaan bahan-bahan kimia dalam pertanian akan berdampak pada tanah dan perairan di sekitar areal pertanian tersebut. Selain itu, jika penggunaan bahan kimia tersebut tidak sesuai (melebihi) dosis, akan mengakibatkan resistensi pada hama, pencemaran tanah, matinya hewan-hewan lain yang bermanfaat, dan akumulasi pupuk kimia dalam tanah yang akan mengganggu penyerapan unsur hara oleh tanaman.
Pengolahan limbah tanpa daur ulang • membakar sampah di tempat pembuangan sampah (sandfill); • membuang sampah dalam lubang dan menimbunnya dengan tanah (landfill); • mengolah botol plastik bekas kemasan air minum menjadi hiasan atau mainan anak-anak; • memanfaatkan daun, bunga, dan ranting kering sebagai hiasan atau suvenir; • memanfaatkan kotoran hewan sebagai pupuk tanaman; • memanfaatkan limbah bulu ayam sebagai alat rumah tangga; • mengolah kaleng bekas menjadi peralatan rumah tangga; • mengolah ban bekas menjadi kursi, sandal, atau sepatu.
Pengolahan limbah daur ulang • Contoh sampah atau limbah anorganik dan organik yang dapat didaur ulang, antara lain • plastik bekas didaur ulang menjadi alat-alat rumah tangga, misalnya ember, atau mainan anak-anak; • kertas bekas didaur ulang menjadi kertas daur ulang, sampul buku, kotak surat, bingkai foto, atau kotak pensil; • serbuk gergaji kayu didaur ulang menjadi tripleks atau multi- pleks untuk membuat lemari pakaian, rak buku, atau meja; • sisa-sisa tumbuhan atau hewan diolah menjadi kompos.
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR • PP RI no 82 Tahun 2001, air limbah sisa dari suatu usaha atau kegiatan yang berwujud cair (domestik) atau (industri). • Limbah rumah tangga: 1) Tinja mengandung mikroba patogen 2) urin mengandung nitrogen, pospor serta kemungkinan kecil micro organisme. 3) grey water ( sullage) air bekas cucian
istilah • Campuran faeses dan urin excreta • Excreta + air bilasan toilet black water • Excreta transport utama penyakit bawaan air, mengandung mikroba patogen.
Penggunaan air dalam industri 1. Sebagai air pendingin, memindahkan panas yang terjadi dari proses industri 2. Mentansportasikan produk atau bahan baku 3. Air proses, sebagai umpan boiler pada pabrik minuman 4. Mencuci dan membilas produk/gedung/instalasi
Dampak buruk air limbah 1. Gangguan kesehatan (waterborne disease), mengandung zat berbahaya, sarang vektor 2. Penurunan kualitas lingkungan, dibuang langsung ke air permukaan. 3. Gangguan keindahan, mengandung bahan yang bila terurai menghasilkan gas berbau. 4. Gangguan terhadap kerusakan benda, mengandung zat yg dapat dikonversi oleh bakteri anaerobik H2S (korosif)
Air limbah yang dialirkan memenuhi parameter air limbah 1. BOD520 (biochemical oxigen demand). Banyaknya oksigen dalam ppm (miligram/liter atau mg/lt) yg diperlukan untuk menguraikan benda organik oleh bakteri pada suhu 20OC selama 5 hari. Selama 5 hr 60 – 70% kebutuhan terbaik karbon dapat tercapai. BOD menggambarkan kebutuhan O2 utk menguraikan bahan organik yg dapat didekomposisikan secara biologis (biodegradable). 2. COD (Chemical Oxygen Demand) jlh total oksigen utk mengoksidasi bahan organik secara kimiawi, baik yg dapat didekomposisi secara biologis (non biodegradble) maupun yg sukar didekomposisi
3. Oksigen terlarut (DO= Dissolved oxygen) banyaknya oksigen yang terkandung didlm air dan diukur dlm satuan miligram per liter. Oksigen terlarut ini digunakan sebagai tanda derajat pengotoran limbah yang ada. 4. Kesadahan (hardness) gambaran kation logam divalen (valensi 2) yg terdapat dalam air. Kation ini dpt bereaksi dengan sabun membentuk endapan (presipitasi) maupun dengan anion yg terdapat didlm air membentuk endapan atau karat pada peralatan logam.
5. Settleable solid lumpur yang mengendap dengan sendirinya pada
kondisi tenang selama 1 jam secara gaya beratnya sendiri. 6. TTS (Total Suspended Solid) jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yg ada didlm air limbah setelah mengalami penyaringan dgn membran ukuran 0,45 mikron. 7. MLSS (mixed Liquor Suspended Solid) jumlah TTS yg berasal dari
bak pengendap lumpur aktif setelah dipanaskan pada suhu 103OC – 105OC
8. MLVSS (Mixed Liquor Volatile Suspended Solid) kandungan organic matter yg terdapat dalam MLSS. Didapat dari pemanasan MLSS pada suhu 600OC, benda volatile menguap disebut MLVSS. 9. Kekeruhan (turbidity) ukuran yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk mengukur keadaan air sungai, kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda tercampur atau benda koloid dalam air.
Pengolahan air limbah • Tujuan menghilangkan bahan tersuspensi dan terapung, mengurangi organisme patogen. • Secara alamiah : kolam stabilisasi (daerah tropis, negara berkembang; 20 – 50 hari). • Kolam stabilisasi umum digunakan kolam anaerobik (mengolah limbah dgn kandungan bahan organik sangat pekat), kolam fakultatif dan kolam maturasi (memusnahkan patogen dlm air limbah).
Pengolahan limbah dengan bantuan (IPAL) 1. Primary tratment memisahkan padatan air secara fisik, dgn cara: 1) Penyaringan mengurangi padatan lumpur tercampur dan partikel koloid dari air limbah, melewatkan air limbah melalui media porous. 2) Pengendapan (sedimentasi). Kondisi sangat tenang, adakalanya bahan kimia ditambahkan utk menetralkan keadaan, atau meningkatkan pengurangan dari partikel tercampur. Secara gravitasi.
2. Secondary treatment tujuan utk mengkoagulasi &
menghilangkan koloid serta untuk menstabilkan zat organik dlm limbah. Dilakukan dengan:
1) Proses aerobik; penguraian bahanorganik oleh mikroorganisme dgn O2 sbg elektron acceptor dlm air limbah. Proses aerobik dilakukan dgn bantuan lumpur aktif (lumpur yg
banyak mengandung bakteri pengurai). Hasil akhir CO2, H2O serta excess sludge.
• Ada 2 cara menambahkan oksigen ke dlm air limbah: a. Memasukkan udara ke dalam air limbah b. Memaksa air ke atas untuk kontak dengan oksigen. 2. Proses Anaerobik, zat organik diurai tanpa kehadiran oksigen. hasil akhir campuran methane dan CO2, serta uap air, exces sludge.
3. Tertiary treatment, lanjutan pengolahan kedua. Pengolahan untuk menghilangkan nutrisi/unsur hara khususnya nitrat dan posfat. Dapat dilakukan pemusnahan mikroorganisme patogen dengan
menambahan Chlor pada air limbah.
Pengolahan excreta 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Tidak mengotori permukaan tanah disekeliling jamban Tidak mengotori air permukaan Tidak mengotori air tanah sekitar Tidak terjangkau oleh serangga, kecoa dan lainnya Tidak menimbulkan bau Mudah digunakan dan dipelihara Sederhana desainnya Murah Dapat diterima oleh pemakainya.